Anda di halaman 1dari 15

HUBUNGAN TINGKAT STRES PSIKOLOGIS DAN POLA KONSUMSI

KOPI DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA SISWA KELAS XII DI


SMAN 1 RUMPIN KABUPATEN BOGOR
Nurjanah1 , Riris Andriati2 , M. Zulfikar Adha3
1
Mahasiswa Jurusan S1 Keperawatan, STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
2
Dosen Jurusan Keperawatan, STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
3
Dosen Jurusan Keperawatan, STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
*Email Korespondensi: nurjanaah@gmail.com

ABSTRAK

Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2012, prevalensi kejadian gastritis 274.396 kasus dari
238.452.952 jiwa penduduk. Departemen Kesehatan RI angka kejadian gastritis dibeberapa kota di Indonesia ada
yang tinggi mencapai 91,6%. Faktor presdiposisi dalam munculnya kekambuhan gastritis adalah karakteristik
responden, stres psikologis, kopi, dan perilaku konsumsi. Tujuan penelitian ini Untuk mengetahui Hubungan
Tingkat Stress Psikologis dan Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian Gastritis pada Siswa Kelas XII di SMAN 1
Rumpin Kabupaten Bogor. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang mengunakan data primer
(kuesioner) dan memakai metode penelitian cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara
variabel independen dengan variabel dependen. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Qouta Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 155 siswa di SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor Tahun
2021dari hasi penelitian diperoleh sebagian besar responden memiliki tingkat stress psikologis dengan kejadian
gastritis normal berjumlah 69 responden (44,5%), dan sebagian kecil memiliki tingkat stress psikologis dengan
kejadian gastritis tidak normal berjumlah 12 responden (7,7%), dan sebagian besar pernah mempunyai pola
konsumsi kopi dengan kejadian gastritis berjumlah 47 responden (30,3%), dan sebagian kecil tidak pernah
memiliki pola konsumsi kopi dengan kejadian gastritis berjumlah 2 responden (1,3%). Hasil uji statistik tingkat
stres psikologis diperoleh nilai (p-value = 0,000, α: 0,05) dan pola konsumsi kopi diperoleh nilai (p-value = 0,000
α: 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara tingkat stres psikologis dengan
kejadian gastritis dan pola konsumsi kopi dengan kejadian gastritis. Saran dari hasil penelitian ini diharapkan
siswa dapat meningkatkan kesehatannya dengan cara mengatasi stres dengan baik, mengurangi pola konsumsi
kopi yang berlebihan, dan dapat mengontrol pola konsumsi sehingga dapat mencegah terjadinya bahaya-bahaya
yang ditimbulkan akibat kejadian gastritis.

Kata Kunci : Kejadian Gastritis, Stress Psikologis, Pola Konsumsi Kopi


Referensi : 43 (1943-2021)
HUBUNGAN TINGKAT STRES PSIKOLOGIS DAN POLA KONSUMSI
KOPI DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA SISWA KELAS XII DI
SMAN 1 RUMPIN KABUPATEN BOGOR

Nurjanah1 , Riris Andriati2 , M. Zulfikar Adha3


1
Student of Ungraduate Nursing Major, STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
2
Lecturer of Ungraduate Nursing Major, STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
3
Lecturer of Ungraduate Nursing, STIKes Widya Dharma Husada Tangerang
*Corresponding Email: nurjanaah@gmail.com

Abstract

Based on data from the World Health Organization (WHO) in 2012 the prevalence of gastritis incidence 274,396
cases out of 238,452,952 inhabitants. The Ministry of Health of the Republic of Indonesia gastritis incidence rate
in some cities in Indonesia is high reaching 91.6%. Presdiposition factors in the emergence of gastritis recurrence
are characteristics of respondents, psychological stress, coffee, and consumption behavior. The purpose of this
study is to find out the Relationship of Psychological Stress Levels and Coffee Consumption Patterns with
Gastritis Incidence in Grade XII Students at SMAN 1 Rumpin Bogor Regency. This research method is a
quantitative research that uses primary data (questionnaire) and uses cross sectional research method with the aim
to know the relationship between independent variables and dependent variables. Sampling techniques in this
study using Qouta Sampling with a total of 155 students in SMAN 1 Rumpin Bogor District Year 2021from hasi
research obtained most respondents have a level of psychological stress with the occurrence of normal gastritis
amounted to 69 respondents (85.2%), and a small percentage have a level of psychological stress with the
incidence of abnormal gastritis amounted to 12 respondents (14.8%) , and most have had a pattern of coffee
consumption with gastritis incidence amounted to 47 respondents (95.9%), and a small percentage never had a
pattern of coffee consumption with gastritis incidence amounted to 2 respondents (4.1%). Statistical test results of
psychological stress levels obtained values (p-value = 0.000, α: 0.05) and coffee consumption patterns obtained
values (p-value = 0.000 α: 0.05) then it can be concluded that there is a significant relationship between
psychological stress levels with gastritis events and coffee consumption patterns with gastritis events. The
suggestion from the results of this study is expected that students can improve their health by coping with stress
well, reduce excessive coffee consumption patterns, and can control consumption patterns so as to prevent the
occurrence of dangers caused by gastritis events.

Keywords : Gastritis Incidence, Psychological Stress, Coffee Consumption Patterns


References : 43 (1943-2021)

PENDAHULUAN usia maupun jenis kelamin. Beberapa survei


Penyakit gastritis adalah suatu peradangan menunjukkan bahwa gastritis paling sering
mukosa lambung yang bersifat akut, kronik, menyerang usia produktif karena pola
difus atau lokal, dengan karakteristik makan tidak teratur dan mengalami stres
anoreksia, perasaan penuh diperut (tengah), yang mudah terjadi akibat pengaruh faktor-
tidak nyaman pada epigastrium, mual, dan faktor lingkungan (Imayani, Myrnawati dan
muntah (Ardiansyah, 2012). Penyakit Aritonang, 2017).
gastritis dapat menyerang semua tingkat
Kejadian penyakit gastritis disebabkan yang tinggi mencapai 91,6% yaitu di Kota
karena pola makan yang tidak sehat seperti Medan, dibeberapa kota lainnya seperti
konsumsi alkohol, pola makan yang tidak Surabaya 31,2%, Denpasar 46%, Jakarta
teratur, merokok, konsumsi kopi, konsumsi 50%, Bandung 32,5%, Palembang 35,5%,
obat penghilang nyeri, stres fisik, stres Aceh 31,7%, dan Pontianak 31,2%
psikologis, kelainan autoimun. Gejala yang (Sulastri, dkk, 2012). Sedangkan menurut
timbul pada pasien gastritis adalah rasa WHO pada tahun 2012, prevalensi kejadian
tidak enak pada perut, perut kembung, sakit gastritis 274.396 kasus dari 238.452.952
kepala, mual dan lidah berlapis (Wahyudi, jiwa penduduk. Berdasarkan profil
dkk, 2018). kesehatan di Indonesia tahun 2012, gastritis
merupakan salah satu penyakit dalam 10
Insiden Gastritis di dunia sekitar 1,8-2,1
penyakit terbanyak pada pasien rawat inap
juta dari jumlah penduduk setiap tahun.
di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah
Menurut data dari World Health
kasus 30.154 kasus (4,9%) (KemenKes RI,
Organization (WHO) tahun 2004,
2012). Gastritis termasuk dalam posisi
persentase dari angka kejadian gastritis di
kelima pasien rawat inap dan posisi ke
dunia, diantaranya Inggris 22,0%, China
enam pasien rawat jalan dirumah sakit.
31,0%, Jepang 14,5%, Kanada 35,0%, dan
Rara-rata pasien yang dating ke unit
Perancis 29,5%. Inside terjadinya gastritis
pelayanan kesehatan baik puskesmas
di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari
maupun rumah sakit mengalami keluhan
jumlah penduduk setiap tahunnya.
yang berhubungan dengan nyeri ulu hati
Prevalensi gastritis yang dikonfirmasi
(KemenKes RI 2010).
melalui endoskopi pada populasi di
Shanghai sekitar 17,2% yang secara Stres adalah mekanisme pertahanan diri
substantial lebih tinggi daripada populasi di atau mekanisme koping terhadap masalah.
barat yang berkisar 4,1% dan bersifat Stres yang berlebihan dapat memicu
asimptomatik. lambung untuk mengeluarkan asam
lambung secara berlebihan. Reaksi inidapat
Di Indonesia angka kejadian gastritis cukup
mengganggu aktifitas lambung bahkan
tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh
dapat memicu kebocoran lambung. Stress
Departemen Kesehatan RI angka kejadian
merupakan suatu respon fisiologis dan
gastritis dibeberapa kota di Indonesia ada
perilaku manusia yang mencoba untuk
mengadaptasi dan mengatur baik tekanan merupakan salah satu penyakit yang
internal dan eksternal (stressor). Stressor umumnya diderita oleh kalangan remaja,
dapat untuk mempengaruhi semua bagian yang disebabkan oleh berbagai faktor
dari kehidupan seseorang, menyebabkan misalnya tidak teraturnya pola makan, gaya
stress mental, perubahan perilaku masalah- hidup dan salah satunya yaitu
masalah dalam interaksi dengan orang lain, meningkatnya aktivitas (tugas sekolah)
dan keluhan-keluhan fisik salah satunya sehingga siswa tidak sempat untuk
berpengaruh pada tingkat konsumsi mengatur pola makannya dan malas untuk
makanan. Dalam kondisi stress, tubuh makan. (Rahma, Ansar dan Rismayanti,
memproduksi hormonekortisol yang 2013).
menguras habis mineral dan vitamin B di
Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang
dalam tubuh. Hal ini berarti perlindungan
dilakukan oleh peneliti pada Siswa Kelas
yang lebih sedikit untuk sel otak sehingga
XII di SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor.
kekebalan tubuh pun melemah (Priyoto,
Diperoleh 8 dari 10 (80%) siswa yang
2014).
mengalami stress psikologis dan pola
Konsumsi kopi adalah kebiasaan yang konsumsi kopi dengan kejadian gastritis, 9
dilakukan seseorang dalam meminum dari 10 (90%) siswa yang mengalami stress
minuman yang mengandung kafein. Kopi Psikologis, 6 dari 10 (60%) yang
dapat merangsang lambung untuk mengonsumsi kopi, 80 dari 10 (80%) siswa
memproduksi asam lambung sehingga yang mengalami penyakit gastritis. 5 dari
menciptakan lingkungan yang lebih asam 10 (50%) siswa tidak mengonsumsi kopi, 2
dan dapat mengiritasi lambung. Iritasi dari 10 (20%) siswa yang tidak mempunyai
lambung tersebut menyebabkan gastritis. penyakit gastritis. Dan hanya 1 orang tidak
Kafein di dalam kopi bisa mempercepat mengalami stress Psikologis.
proses terbentuknya asam lambung. Hal ini
METODE PENELITIAN
membuat produksi gas dalam lambung
Desain penelitian yang digunakan adalah
berlebih dan membuat perut terasa
penelitian deskriptif analitik dengan
kembung. Responden yang sering
rancangan penelitian menggunakan desain
meminum kopi beresiko 3,57 kali
penelitian, kuantitatif dan pendekatan
menderita gastritis dibandingkan dengan
cross-sectiona. Penelitian ini dilakukan di
yang tidak sering meminum kopi.Gastritis
SMAN 1 Rumpin Kabupaten bogor pada Berdasarkan Tabel 5.1 distribusi frekuensi
Mei 2021. Dengan populasi 252 dan sampel karakteristik jenis kelamin siswa SMAN 1
155 siswa-siswi. Menggunakan metode Rumpin Kabupaten Bogor dari 155
probability sampling dengan proportionate responden, didapatkan bahwa lebih dari
stratified random sampling.pengumpulan setengahnya responden berjenis perempuan
data dengan menggunakan kuesioner berjumlah 85 responden (54,8%) dan
tingkat stress psikologis, kuesioner pola hampir setengahnya berjenis kelamin laki-
konsumsi kopi dan kuesioner kejadian laki berjumlah 70 responden (45,2%).
gastritis. Analisa bivariate yang dilakukan
2) Usia
terhadap dua variabel yang di duga
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi
berhubungan atau berkorelasi menggunakan
karakteristik berdasarkan umur siswa
uji square dengan tingkat kemaknaan P-
SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor
Value < 0,05
(n=155).

No Usia Frekuensi %
1. 17 Tahun 78 50.3
2. 18 Tahun 72 46.5
3. 19 Tahun 5 3.2
HASIL Total 155 100.0
(Sumber : Data Primer)
1. Analisis Univariat Berdasarkan Tabel 5.2 distribusi frekuensi
a. Karakteristik Responden karakteristik usia siswa SMAN 1 Rumpin
1) Jenis Kelamin Kabupaten Bogor dari 155 responden,
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi didapatkan bahwa lebih dari setengahnya
karakteristik berdasarkan Jenis umur responden berusia 17 tahun berjumlah
Kelamin siswa SMAN 1 Rumpin 78 responden (50.3%), hampir setengahnya
Kabupaten Bogor (n=155). berusia 18 tahun berjumlah 72 responden
(46.5%) dan sebagian kecil berusia 19
No JK Frekuensi %
tahun berjumlah 5 responden (3.2%).
1. Laki-laki 70 45.2 3) Jurusan
2 Perempuan 85 54.8 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi
Total 155 100.0
karakteristik berdasarkan Jurusan siswa
(Sumber : Data Primer)
SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor dari
(n=155). 155 responden, didapatkan bahwa lebih dari
setengahnya responden memiliki tingkat
No Jurusan Frekuensi %
1. IPA 64 41.3 stress psikologis normal berjumlah 81
2. IPS 91 58.7 responden (52.3%), sebagian besar
Total 155 100.0
(Sumber : Data Primer) memiliki tingkat stres psikologis ringan 56
Berdasarkan Tabel 5.3 distribusi frekuensi responden (36.1%), sebagian kecil memiliki
karakteristik jurusan siswa SMAN 1 tingkat stress psikologis sedang berjumlah
Rumpin Kabupaten Bogor dari 155 15 responden (9.7%), sebagian kecil
responden, didapatkan bahwa lebih dari memiliki tingkat stress psikologis parah
setengahnya yang masuk jurusan. berjumlah 2 responden 1.3%). Dan hampir
didapatkan bahwa lebih dari setengahnya tidak ada yang memiliki stress psikologis
yang masuk jurusan IPS berjumlah 91 sangat parah berjumlah 1 responden
responden (58.7%) dan yang masuk jurusan (0.65%).
IPA berjumlah 64 responden (41.3%). c. Pola Konsumsi Kopi
b. Tingkat Stres Psikologis Tabel 5.5 Distribusi frekuensi
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi karakteristik berdasarkan pola konsumsi
karakteristik berdasarkan tingkat stress kopi siswa di SMAN 1 Rumpin
psikologis siswa SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor (n=155)
Kabupaten Bogor (n=155).
No Pola Frekuensi %
konsumsi
No Tingkat frekuensi %
kopi
stress
1 Tidak 49 31.6%
psikologis
pernah
1. Normal 81 52.3
2 Stress ringan 56 36.1 2 Kadang- 49 31.6%
3 Stress 15 9.7
kadang
sedang 3 Sering 31 20.0%
4 Stress parah 2 1.3
5 Stress sangat 1 0.6 4 Sering 26 16.8%
parah sekali
Total 155 100.0 Total 155 100.0%
(Sumber : Data Primer) (Sumber : Data Primer)
Berdasarkan Tabel 5.4 distribusi frekuensi
karakteristik tingkat stress psikologis siswa
Berdasarkan Tabel 5.5 distribusi frekuensi penyakit gastritis yang berjumlah 108
karakteristik pola konsumsi kopi siswa responden (69.7%) dan yang tidak
SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor dari mempunyai penyakit gastritis berjumlah 47
155 responden, didapatkan bahwa hampir responden (30.3%).
setengahnya kadang-kadang memiliki pola
2. Analisa Bivariat
konsumsi kopi berjumlah 49 responden
(31.6%) sebagian kecil sering memiliki pola Tabel 5.7 Analisis Hubungan Tingkat
konsumsi kopi berjumlah 31 responden Stres Psikologis dengan Kejadian
(20.0%), dan sebagian kecil sering sekali Gastritis pada Siswa kelas XII di SMAN
memiliki pola konsumsi kopi berjumlah 26 1 Rumpin Kabupaten Bogor (n=155).
responden (16.8%). hampir setengahnya
Tingkat Kejadian gastritis
responden tidak pernah memiliki pola stress Ya Tidak Total P-Value
n % N % N %
konsumsi kopi berjumlah 49 responden psikolo
(31.6%). gis
Normal 69 44,5 12 7,7 81 52,3
d. Kejadian Gastritis Ringan 31 20,0 25 16,1 65 36,1
Distribusi frekuensi karakteristik Sedang 7 4,5 8 5,2 15 9,7 0,000
Parah 1 0,6 1 0,6 2 1,3
berdasarkan kejadian gastritis siswa Sangat 0 0,0 1 0,6 1 0,6

SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor parah

(n=155). Total 108 69,7 47 30,3 155 100


Berdasarkan tabel 5.7 menunjukan hasil
N Kejadian Frekuensi % Hubungan Tingkat Stres Psikologis dan
o gastritis
1. Ya 108 69.7% Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian
Gastritis pada Siswa Kelas XII di
2. Tidak 47 30.3%
SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor.
Total 155 100.0% penelitian ini menunjukan bahwa Hasil
(Sumber : Data Primer)
analisis diperoleh sebagian besar
Berdasarkan Tabel 5.6 distribusi frekuensi responden memiliki tingkat stress
karakteristik kejadian gastritis siswa SMAN psikologis dengan kejadian gastritis
1 Rumpin Kabupaten Bogor dari 155 normal berjumlah 69 responden
responden, didapatkan bahwa lebih dari (44,5%), dan sebagian kecil memiliki
setengahnya responden mempunyai tingkat stress psikologis dengan
kejadian gastritis tidak normal hubungan yang bermakna antara
berjumlah 12 responden (7,7%), hampir Tingkat Stres Psikologis dengan
sebagian besar memiliki tingkat stress Kejadian Gastritis pada siswa kelas XII
psikologis ringan dengan kejadian di SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor.
gastritis berjumlah 31 responden
Tabel 5.8 Analisis Hubungan Pola
(20,0%), dan hampir sebagian besar
konsumsi kopi dengan Kejadian
tidak memiliki tingkat stress psikologis
Gastritis pada Siswa kelas XII di SMAN
ringan dengan kejadian gastritis 25
1 Rumpin Kabupaten Bogor (n=155).
responden (16,1%), sebagian kecil
memiliki tingkat stress psikologis
sedang dengan kejadian gastritis
berjumlah 7 responden (4,5%), dan
sebagian kecil tidak memiliki tingkat Pola Kejadian gastritis
konsum Ya Tidak Total P-Value
stress psikologis sedang dengan
si kopi n % N % n %
kejadian gastritis berjumlah 8 responden
(5,2%), sebagian kecil memiliki tingkat Tidak 47 30, 2 1,3 49 31,

psikologis parah dengan kejadian pernah 3 6


Kadang 40 25, 9 5,8 49 31,
gastritis berjumlah 1 responden (0,6%), - 8 6
dan sebagian kecil tidak memiliki kadang
Sering 13 8,4 18 11,6 31 20. 0,00
tingkat psikologis parah dengan
0 0
kejadian gastritis 1 responden (0,6%), Sering 8 5,2 18 11,6 26 16,

Tidak ada tingkat stress psikologis sekali 8


Total 108 69,7 4 30,3 155 100
sangat parah dengan kejadian gastritis 7
berjumlah 0 responden (0,0%) dan Berdasarkan tabel 5.8 menunjukan hasil
hampir sebagian kecil tidak memiliki Hubungan Tingkat Stres Psikologis dan
tingkat stress psikologis sangat parah Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian
dengan kejadian gastritis berjumlah 1 Gastritis pada Siswa Kelas XII di
responden (0,6%). SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor.
Hasil analisis diperoleh sebagian besar
Hasil uji statistic chi square dengan nilai
pernah mempunyai pola konsumsi kopi
p-value 0,000 maka dari itu Hɑ diterima
dengan kejadian gastritis berjumlah 47
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
responden (30,3%), dan sebagian kecil a. Karakteristik Responden di SMAN 1
tidak pernah memiliki pola konsumsi Rumpin Kabupaten Bogor
kopi dengan kejadian gastritis berjumlah 1) Jenis Kelamin
2 responden (1,3%), sebagian besar Dari hasil analisis Berdasarkan
kadang-kadang memiliki pola konsumsi Tabel 5.1 distribusi frekuensi
kopi dengan kejadian gastritis berjumlah karakteristik jenis kelamin siswa
40 responden (25,8%) dan sebagian SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor
kecil kadang-kadang tidak memiliki dari 155 responden, didapatkan
pola konsumsi kopi dengan kejadian bahwa lebih dari setengahnya
gastritis berjumlah 9 (5,8%), sebagian responden berjenis perempuan
kecil sering memiliki pola konsumsi berjumlah 85 responden (54,8%) dan
dengan kejadian gastritis berjumlah 13 hampir setengahnya berjenis
(8,4%) dan hampir sebagian besar sering kelamin laki-laki berjumlah 70
tidak memiliki pola konsumsi kopi responden (45,2%).
dengan kejadian gastritis berjumlah 18 Dari hasil analisis tabel 5.1
responden (11,6%), sebagian kecil didapatkan bahwa sebagian besar
sering sekali konsumsi kopi dengan siswa kelas XII di SMAN 1 Rumpin
kejadian gastritis 8 responden (5,2%) Kabupaten Bogor dari 155
dan hampir sebagian besar sering sekali responden didapatkan bahwa lebih
tidak memiliki pola konsumsi kopi dari setengahnya responden berjenis
dengan kejadian gastritis berjumlah 18 perempuan berjumlah 85 responden
responden (11,6%). (54,8%).
2) Usia
Hasil uji statistic chi square dengan nilai
Dari hasil analisis berdasarkan
p-value 0,000 maka dari itu Hɑ diterima
Tabel 5.2 distribusi frekuensi
sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
karakteristik usia siswa SMAN 1
hubungan yang bermakna antara Pola
Rumpin Kabupaten Bogor dari 155
Konsumsi Kopi dengan Kejadian
responden, didapatkan bahwa lebih
Gastritis pada siswa kelas XII di SMAN
dari setengahnya umur responden
1 Rumpin Kabupaten Bogor.
berusia 17 tahun berjumlah 78
PEMBAHASAN responden (50.3%), hampir
setengahnya berusia 18 tahun b. Tingkat stress psikologis
berjumlah 72 responden (46.5%) Berdasarkan analisis yang telah
dan sebagian kecil berusia 19 tahun dilakukan mengenai Tingkat Stres
berjumlah 5 responden (3.2%). Psikologis pada Siswa Kelas XII di
Dari hasil analisis tabel 5.2 SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor
didapatkan bahwa sebagian besar dengan jumlah responden 155
siswa kelas XII di SMAN 1 Rumpin responden, didapatkan bahwa lebih
Kabupaten Bogor dari 155 dari setengahnya responden memiliki
responden, didapatkan bahwa lebih tingkat stress psikologis normal
dari setengahnya umur responden berjumlah 81 responden (52.3%),
berusia 17 tahun berjumlah 78 Hasil penelitian ini sejalan dengan
responden (50.3%). penelitian Randi Tri Sulistiono (2017)
3) Jurusan melakukan penelitian di SMAN 11
Dari hasil analisis berdasarkan Tabel Kabupaten Tangerang dengan jumlah
5.3 distribusi frekuensi karakteristik 48 responden didapatkan hampir
jurusan siswa SMAN 1 Rumpin setengah responden dengan stress
Kabupaten Bogor dari 155 sangat parah berjumlah 20 siswa
responden, didapatkan bahwa lebih (41,7%), sebagian kecil responden
dari setengahnya yang masuk mengalami stress sedang 11 siswa
jurusan IPS berjumlah 91 responden (22,9%), sebagian kecil menderita
(58.7%) dan yang masuk jurusan stress ringan 7 siswa (14,6%), dan
IPA berjumlah 64 responden sebagian kecil responden dengan stress
(41.3%). normal dan parah berjumlah 5 siswa
Dari hasil analisis tabel 5.3 (10,4%).
didapatkan bahwa sebagian besar c. Pola konsumsi kopi
siswa kelas XII di SMAN 1 Rumpin Berdasarkan analisis yang telah
Kabupaten Bogor dari 155 dilakukan mengenai Pola Konsumsi
responden, didapatkan bahwa lebih Kopi pada Siswa Kelas XII di SMAN
dari setengahnya yang masuk 1 Rumpin Kabupaten Bogor dengan
jurusan IPS berjumlah 91 responden jumlah responden 155 responden,
(58.7%). didapatkan bahwa hampir setengahnya
kadang-kadang memiliki pola mengalami gastritis sebanyak 18
konsumsi kopi berjumlah 49 responden responden (46,3%).
(31.6%) 1. Analisis Bivariat
Hasil penelitian ini sejalan dengan a. Hubungan Tingkat Stres
penelitian Muhammad Ishak Ilham, Psikologis dengan Kejadian
Haniarti, Usman (2019) melakukan gastritis
penelitian di universitas Berdasarkan tabel 5.1 penelitian
Muhammadiyah Parepare dengan dengan 155 responden pada
jumlah responden 99 responden siswa kelas XII di SMAN 1
didapatkan hasil sebanyak 79 Rumpin Kabupaten Bogor,
responden (79,8%) yang sering penelitian ini menunjukan
mengkonsumsi kopi dan sebanyak 20 bahwa Hasil analisis diperoleh
responden (20,2%) yang jarang sebagian besar responden
mengkonsumsi kopi. memiliki tingkat stress
d. Kejadian Gastritis psikologis dengan kejadian
Berdasarkan analisis yang telah gastritis normal berjumlah 69
dilakukan mengenai Kejadian Gastritis responden (44,5%).
pada Siswa Kelas XII di SMAN 1 Berdasarkan uji chi square
Rumpin Kabupaten Bogor dengan dengan nilai p-value = 0,000
jumlah responden 155 responden, (nilai a < 0,05) maka dari itu
didapatkan bahwa lebih dari Hα diterima dan Hₒ ditolak
setengahnya responden mempunyai sehingga dapat disimpulkan
penyakit gastritis yang berjumlah 108 bahwa terdapat hubungan
responden (69.7%). yang bermakna antara Tingkat
Hasil penelitian ini sejalan dengan Stres psikologis dengan
penelitian Ani Rohayani (2019) di Kejadian Gastritis pada Siswa
SMK Medika Informatika Jakarta Kelas XII di SMAN 1 Rumpin
dengan jumlah responden 95 Kabupaten Bogor.
responden didapatkan hasil sebanyak Hal ini sejalan dengan
77 responde (54,7%) mengalami penelitian yang dilakukan oleh
gastritis, sedangkan yang tidak (Rahma Elliya dan Leni
Haryanti, 2020) Stres Berdasarkan uji chi square dengan
psikologis dengan kejadian nilai p-value = 0,000 (nilai a < 0,05)
gastritis pada narapidana di maka dari itu Hα diterima dan Hₒ
sukadana, Lampung tahun ditolak sehingga dapat disimpulkan
2020 Diketahui responden bahwa terdapat hubungan yang
dengan kejadian gastritis, bermakna antara Pola Konsumsi
sebanyak 130 (60,5%) Kopi dengan Kejadian Gastritis
responden gastritis dan pada Siswa Kelas XII di SMAN 1
sebanyak 85 (39,5%) Rumpin Kabupaten Bogor.
responden tidak gastritis. Hal ini sejalan dengan penelitian
Diketahui responden dengan yang dilakukan Muhammad Ishak
kejadian stress, sebanyak 111 Ilham, Haniarti, Usman (2019) di
(51,6%) responden stres dan universitas Muhammadiyah
sebanyak 104 (48,4%) Parepare yang menyatakan bahwa
responden tidak stress. Ada ada Hubungan pola konsumsi kopi
hubungan antara stres dengan dengan kejadian gastritis pada
kejadian gastritis pada mahasiswa Muhammadiyah
narapidana (p-value = 0,000 Parepare. (p-value = 0,000 < 0,05 )
OR = 9,012). Didapatkan hasil sebanyak 79
b. Hubungan Pola Konsumsi Kopi responden (79,8%) yang sering
dengan Kejadian Gastritis mengkonsumsi kopi dan sebanyak
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukan 20 responden (20,2%) yang jarang
hasil Hubungan Tingkat Stres mengkonsumsi kopi.
Psikologis dan Pola Konsumsi Kopi
KESIMPULAN
dengan Kejadian Gastritis pada
Siswa Kelas XII di SMAN 1 Berdasarkan hasil penelitian mengenai
Rumpin Kabupaten Bogor. Hasil Hubungan Tingkat Stres Psikologis dan
analisis diperoleh sebagian besar Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian
pernah mempunyai pola konsumsi Gastritis pada Siswa Kelas XII di SMAN 1
kopi dengan kejadian gastritis Rumpin Kabupaten Bogor. Penelitian ini
berjumlah 47 responden (30,3%). dilakukan pada bulan juni 2021 dengan
jumlah 155 responden yang ikut serta 4. Teridentifikasi Terjadinya Gastritis
dalam pengisian lembar kuesioner melalui Siswa Kelas XII SMAN 1 Rumpin
google form secara online. Maka Kabupaten Bogor, didapatkan bahwa
kesimpulan peneliti yang dapat diambil dari lebih dari setengahnya responden
penelitian ini adalah mempunyai penyakit gastritis yang
berjumlah 108 responden (69.7%).
1. Teridentifikasi karakteristik responden
5. Teridentifikasi hasil penelitian yang
Siswa Kelas XII SMAN 1 Rumpin
telah dilakukan bahwa terdapat
Kabupaten Bogor, untuk Jenis Kelamin
hubungan antara tingkat stress
didapatkan bahwa lebih dari
psikologis dengan terjadinya gastritis
setengahnya responden berjenis
pada siswa kelas XII di SMAN 1
perempuan berjumlah 85 responden
Rumpin Kabupaten Bogor dengan nilai
(54,8%), untuk Usia didapatkan bahwa
(p-value = 0,000 < 0,05).
lebih dari setengahnya umur responden
6. Teridentifikasi hasil penelitian yang
berusia 17 tahun berjumlah 78
telah dilakukan bahwa terdapat
responden (50.3%), dan Jurusan
hubungan antara pola konsumsi kopi
didapatkan bahwa lebih dari
dengan kejadian gastritis pada siswa
setengahnya jurusan IPS berjumlah 91
kelas XII di SMAN 1 Rumpin
responden (58,7%).
Kabupaten Bogor dengan nilai (p-value
2. Teridentifikasi Tingkat Stres Psikologis
= 0,000 < 0,05.
Siswa Kelas XII SMAN 1 Rumpin
SARAN
Kabupaten Bogor, didapatkan bahwa
1. Bagi Lahan Penelitian
lebih dari setengahnya responden
Diharapkan agar pihak sekolah yang
memiliki tingkat stress psikologis
terkait dapat memberikan pendidikan
normal berjumlah 81 responden (52.3%
kesehatan agar menentukan langkah
3. Teridentifikasi Pola Konsumsi Kopi
strategis untuk dapat meningkatkan
Siswa Kelas XII SMAN 1 Rumpin
pelayanan kesehatan pada siswa
Kabupaten Bogor, didapatkan bahwa
khususnya pada pencegahan gastritis
hampir setengahnya kadang-kadang
salah satunya dengan cara pemberian
memiliki pola konsumsi kopi berjumlah
penyuluhan atau informasi tentang
49 responden (31.6%).
gastritis dan penerapan diet gastritis
2. Bagi Responden Hidayat, 2014. Pengantar Kebutuhan
Hindari kebiasaan makan makanan Dasar Manusia. Jakarta: Selemba
yang berisiko menimbulkan gastritis Medika.
sehingga tingkat kekambuhan gastritis Handayani, SD, dkk. (2012). Hubungan
dapat di cegah. Dukungan Keluarga dengan
3. Bagi Peneliti selanjutnya Kekambuhan Pasien Gastritis di
Hasil penelitian ini diharapkan dapat Puskesmas Jatinangor. Student-
dijadikan sebagai bahan referensi bagi ejournal Fakultas Ilmu Keperawatan
perpustakaan dan dapat dijadikan Universitas Padjajaran. Vol 1 No. 1.
sebagai acuan bagi peneliti dimasa yang Hoesny, R., & Nurcahaya, N. (2019).
akan datang yang berkaitan dengan STRES DAN GASTRITIS: STUDI
hubungan tingkat stress psikologis dan CRSS SECTIONAL PADA
pola konsumsi kopi dengan kejadian PASIEN DI RUANG RAWAT
gastritis INAP DI WILAYAH KERJA UPT
PUSKESMAS BONE-BONE
DAFTAR PUSTAKA
TAHUN 2018. JURNAL
Ardiani, H. (2019). Tingginya Tingkat Stres FENOMENA KESEHATAN, 2(2),
dengan Kejadian Kekambuhan 302-308.
Gastritis pada Mahasiswa dalam Ilham, M. I. (2019). Hubungan Pola
Penyusunan Tugas Akhir di STIKes Konsumsi Kopi Terhadap Kejadian
Bhakti Husada Mulia Madiun. 2- Gastristis Pada Mahasiswa
TRIK: TUNAS-TUNAS RISET Muhammadiyah Parepare. Jurnal
KESEHATAN, 9(1), 8-14. Ilmiah Manusia Dan
Almasitoh, UH. (2011). Stres Kerja Kesehatan, 2(3), 433-446.
Ditinjau dari Konflik Peran Ganda Kusnadi, E., & Yundari, D. T. (2020).
dan Dukungan Sosial pada Perawat. Hubungan Stres Psikologis Dengan
Psikoislamika : Jurnal Psikologi Kejadian Gastritis di Wilayah Kerja
Islam. Volume 8 No.1. Puskesmas Cisurupan. Jurnal
Hernia, 2014. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Medika Cendikia, 7(1), 28-34.
Manusia. Tangerang: Binarupa Merita, M., Sapitri, W. I., & Sukandar, I.
Aksara Publisher. (2018). Hubungan tingkat stress dan
pola konsumsi dengan kejadian Negeri 9 Manado. Jurnal
gastritis di Puskesmas Pakuan Baru Keperawatan. Vol 2 No. 2.
Jambi. Jurnal Akademika
Baiturrahim Jambi, 5(1), 51-58.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metode
Penelitian Kesehatan. Jakarta:
Reneka Cipta.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian
Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Praktis : Jakarta : Salemba Medika.
Purbaningsih, E. S. (2020). Analisis Faktor
Gaya Hidup yang Berhubungan
dengan Resiko Kejadian Gastritis
Berulang. Syntax Idea, 2(5), 50-60.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Syamsu, 2018. Kesehatan Mental
Perspektif Psikologis dan Agama.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sartika, I., Rositasari, S., & Bintoro, W.
(2020). HUBUNGAN POLA
MAKAN DAN STRES DENGAN
KEJADIAN GASTRITIS DI
PUSKESMAS PAJANG
SURAKARTA. Jurnal Ilmu
Keperawatan Indonesia
(JIKI), 13(2), 53-62.
Saroinsong, M, dkk (2014). Hubungan
Stres Dengan Kejadian Gastritis
Pada Remaja Kelas XI IPA DI SMA

Anda mungkin juga menyukai