Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gastritis termasuk proses inflamasi atau gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi pada mukosa dan submukosa
lambung.penyakit gastritis dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dari
semua tingkat usia maupun jenis kelamin, akan tetapi dari beberapa survey
menunjukkan bahwa gastritis paling sering menyerang usia produktif (tuaakinah
dkk, 2018).
Gastritis merupakan suatu peradangan atau pendarahan pada mukosa
lambung yang disebabkan oleh factor iritasi, infeksi, dan tidak teraturan dalam
pola makan, misalnya telat makan, makan terlalu banyak, makan cepat, makan-
makanan yang terlalu banyak bumbu pedas, mengkonsumsi protein tinggi, dan
minum kopi terlalu berlebihan (Huzaifah, 2017).
Gastritis atau lebih lazim kita menyebutnya sebagai penyakit maag,
merupakan penyakit yang sangat menggangu aktivitas dan bila tidak ditangani
dengan baik dapat berakibat fatal. Biasanya penyakit gatritis terjadi pada orang-
orang yang mempunyai pola makan tidak teratur dan merangsang produksi asam
lambung. Beberapa infeksi mikroorganisme juga dapat menyebabkan terjadinya
gastritis. Gejala-gejala sakit gastritis selain nyeri di daerah ulu hati adalah mual,
muntah, lemas, kembung dan terasa sesak, nafsu makan menurun, wajah pucat,
suhu badan naik, keluar keringat dingin, pusing, atau selalu bersendawa dan
pada kondisi yang lebih parah, bisa muntah darah (Gustin, 2011).
Gastritis merupakan masalah kesehatan di masyarakat dan mahasiswa,
prevalensi gastritis yang cukup tinggi, mempengaruhi hingga 50% orang dewasa
di negara-negara barat. Gastritis merupakan masalah terbesar di seluruh dunia
dan bahkan diperkirakan diderita dari 1,7 milyar pada negara yang sedang
berkembang, infeksi diperoleh pada usia dini dan pada usia tua. Dari hasil
penelitian para pakar, didapatkan jumlah penderita gastritis lebih banyak pada
wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia.
(Harun , 2008).
Penyakit yang terdapat di dunia ini bermacam-macam, mulai dari yang
tidak berbahaya sampai yang dapat menyebabkan kematian. Faktor
penyebabnya juga bermacam-macam, ada faktor internal seperti gen, keturunan
dan faktor eksternal lainnya. Adapun beberapa penyakit umum yang sering di
anggap sepele oleh masyarakat khususnya mahasiswa seperti maag atau
gastritis (luthfiana, 2007).
Berdasarkan penelitian Word Health Organization (WHO) Hasil Persentase
dari angka kejadian gastritis di dunia insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari
jumlah penduduk setiap tahun (WHO, 2011).
Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi
dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk (Gustin,
2011).
Data Dari Dinas Kesehatan Sumatra Utara pada tahun 2011 penyakit
gastritis menduduki peringkat kedua dari 10 penyakit terbanyak, kasus gastritis
yaitu sebesar 21.606 kasus (Profil Kesehatan Sumatra Utara, 2011).
Berdasarkan Data dari Profil Kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan
Tahun 2017 Prevalensia Gastritis sebanyak 8.241 kasus yaitu urutan ke empat
penyakit terbesar di Kabupaten Humbang Hasundutan (Profil Kesehatan
Humbang Hasundutan, 2017).
Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya
diderita oleh kalangan remaja, terjadi karena kurangnya pengetahuan dan
perilaku untuk mencegah terjadinya gastritis. Pengetahuan merupakan domain
yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour)...
Perilaku kesehatan merupakan respon seseorang terhadap objek yang berkaitan
dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan
minuman, serta lingkungan. Pola makan terdiri dari frekuensi makan, jenis
makanan. Dengan menu seimbang perlu dimulai dan dikenal dengan baik
sehingga akan terbentuk kebiasaan makan makanan seimbang. Pola makan
yang baik dan teratur merupakan salah satu dari penatalaksanaan gastritis dan
juga merupakan tindakan preventif dalam mencegah kekambuhan gastritis.
Penyembuhan gastritis membutuhkan pengaturan pola makan sebagai upaya
untuk memperbaiki kondisi pencernaan, disamping itu gastritis juga dapat
disebabkan oleh stress (Abdullah, 2008).
Dari hasil observasi Di Puskesmas Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul
Kabupaten Humbang Hasundutan telah didapatkan survey awal jumlah penyakit
gastritis sebanyak orang di desa saitnihuta dan berdasarkan hasil wawancara
pada pasien gastritis mengatakan bahwa mereka sering terlambat makan akibat
aktivitas sehari-hari sehingga ketidakteraturan pola makan mereka
mengakibatkan kekambuhan gastritis.
Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Hubungan pengetahuan terhadap pola makan pada pasien
gastritis Di Upt Puskesmas Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul Kabupaten
Humbang Hasundutan Tahun 2020”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti dapat
merumuskan Hubungan pengetahuan terhadap pola makan pada pasien gastritis
Di Upt Puskesmas Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang
Hasundutan Tahun 2020.

1.3 Tujuan Penulis


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui Hubungan pengetahuan terhadap pola makan pada
pasien gastritis Di Upt Puskesmas Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul
Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2020
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien gastritis terhadap pola
makan di wilayah kerja Puskesmas Saitnihuta Tahun 2020.
b. Untuk mengetahui pola makan pada pasien gastritis di wilayah kerja
Puskesmas Saitnihuta Tahun 2020.
c. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan pada pasien gastritis di wilayah
kerja Puskesmas Saitnihuta Tahun 2020.

1.4 Manfaat Penulisan


1.4.1 Bagi Responden
Sebagai masukan bagi pasien agar dapat memahami serta mengerti
tentang Gastritis.
1.4.2 Bagi Peneliti
Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penelitian secara umum
(teoritis) dan menambah pengetahuan tentang gastritis hubungannya dengan
upaya pencegahan kekambuhan pada klien grastritis.
Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh penulis dibangku kuliah dan
sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan ahli madya
keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baru Doloksanggul
1.4.3 Bagi Tempat Penelitian
Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dalam
upaya meningkatkan pengetahuan pasien tentang Gastritis.
1.4.3 Bagi perawat
Sebagai salah satu bahan masukan bagi perawat yang berada Di
Puskesmas untuk melakukan tindakan promotif seperti penyuluhan dan
memberikan pendidikan kesehatan. Dengan demikian diharapkan dapat
mempermudah pengetahuan pasien tentang Gastritis.

Anda mungkin juga menyukai