0%(1)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
28 tayangan4 halaman
Dokumen ini membahas latar belakang gastritis sebagai peradangan atau pendarahan pada lambung yang disebabkan faktor iritasi, infeksi, dan pola makan tidak teratur. Gastritis umumnya menyerang usia produktif dengan gejala nyeri perut, mual, dan muntah. Dokumen ini juga menyebutkan angka kejadian gastritis di Indonesia dan Sumatra Utara serta tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pola makan pada
Dokumen ini membahas latar belakang gastritis sebagai peradangan atau pendarahan pada lambung yang disebabkan faktor iritasi, infeksi, dan pola makan tidak teratur. Gastritis umumnya menyerang usia produktif dengan gejala nyeri perut, mual, dan muntah. Dokumen ini juga menyebutkan angka kejadian gastritis di Indonesia dan Sumatra Utara serta tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pola makan pada
Dokumen ini membahas latar belakang gastritis sebagai peradangan atau pendarahan pada lambung yang disebabkan faktor iritasi, infeksi, dan pola makan tidak teratur. Gastritis umumnya menyerang usia produktif dengan gejala nyeri perut, mual, dan muntah. Dokumen ini juga menyebutkan angka kejadian gastritis di Indonesia dan Sumatra Utara serta tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan pola makan pada
Gastritis termasuk proses inflamasi atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor iritasi dan infeksi pada mukosa dan submukosa lambung.penyakit gastritis dapat menyerang seluruh lapisan masyarakat dari semua tingkat usia maupun jenis kelamin, akan tetapi dari beberapa survey menunjukkan bahwa gastritis paling sering menyerang usia produktif (tuaakinah dkk, 2018). Gastritis merupakan suatu peradangan atau pendarahan pada mukosa lambung yang disebabkan oleh factor iritasi, infeksi, dan tidak teraturan dalam pola makan, misalnya telat makan, makan terlalu banyak, makan cepat, makan- makanan yang terlalu banyak bumbu pedas, mengkonsumsi protein tinggi, dan minum kopi terlalu berlebihan (Huzaifah, 2017). Gastritis atau lebih lazim kita menyebutnya sebagai penyakit maag, merupakan penyakit yang sangat menggangu aktivitas dan bila tidak ditangani dengan baik dapat berakibat fatal. Biasanya penyakit gatritis terjadi pada orang- orang yang mempunyai pola makan tidak teratur dan merangsang produksi asam lambung. Beberapa infeksi mikroorganisme juga dapat menyebabkan terjadinya gastritis. Gejala-gejala sakit gastritis selain nyeri di daerah ulu hati adalah mual, muntah, lemas, kembung dan terasa sesak, nafsu makan menurun, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin, pusing, atau selalu bersendawa dan pada kondisi yang lebih parah, bisa muntah darah (Gustin, 2011). Gastritis merupakan masalah kesehatan di masyarakat dan mahasiswa, prevalensi gastritis yang cukup tinggi, mempengaruhi hingga 50% orang dewasa di negara-negara barat. Gastritis merupakan masalah terbesar di seluruh dunia dan bahkan diperkirakan diderita dari 1,7 milyar pada negara yang sedang berkembang, infeksi diperoleh pada usia dini dan pada usia tua. Dari hasil penelitian para pakar, didapatkan jumlah penderita gastritis lebih banyak pada wanita dan dapat menyerang sejak usia dewasa muda hingga lanjut usia. (Harun , 2008). Penyakit yang terdapat di dunia ini bermacam-macam, mulai dari yang tidak berbahaya sampai yang dapat menyebabkan kematian. Faktor penyebabnya juga bermacam-macam, ada faktor internal seperti gen, keturunan dan faktor eksternal lainnya. Adapun beberapa penyakit umum yang sering di anggap sepele oleh masyarakat khususnya mahasiswa seperti maag atau gastritis (luthfiana, 2007). Berdasarkan penelitian Word Health Organization (WHO) Hasil Persentase dari angka kejadian gastritis di dunia insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun (WHO, 2011). Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk (Gustin, 2011). Data Dari Dinas Kesehatan Sumatra Utara pada tahun 2011 penyakit gastritis menduduki peringkat kedua dari 10 penyakit terbanyak, kasus gastritis yaitu sebesar 21.606 kasus (Profil Kesehatan Sumatra Utara, 2011). Berdasarkan Data dari Profil Kesehatan Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2017 Prevalensia Gastritis sebanyak 8.241 kasus yaitu urutan ke empat penyakit terbesar di Kabupaten Humbang Hasundutan (Profil Kesehatan Humbang Hasundutan, 2017). Kasus dengan gastritis merupakan salah satu jenis kasus yang umumnya diderita oleh kalangan remaja, terjadi karena kurangnya pengetahuan dan perilaku untuk mencegah terjadinya gastritis. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behaviour)... Perilaku kesehatan merupakan respon seseorang terhadap objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan. Pola makan terdiri dari frekuensi makan, jenis makanan. Dengan menu seimbang perlu dimulai dan dikenal dengan baik sehingga akan terbentuk kebiasaan makan makanan seimbang. Pola makan yang baik dan teratur merupakan salah satu dari penatalaksanaan gastritis dan juga merupakan tindakan preventif dalam mencegah kekambuhan gastritis. Penyembuhan gastritis membutuhkan pengaturan pola makan sebagai upaya untuk memperbaiki kondisi pencernaan, disamping itu gastritis juga dapat disebabkan oleh stress (Abdullah, 2008). Dari hasil observasi Di Puskesmas Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan telah didapatkan survey awal jumlah penyakit gastritis sebanyak orang di desa saitnihuta dan berdasarkan hasil wawancara pada pasien gastritis mengatakan bahwa mereka sering terlambat makan akibat aktivitas sehari-hari sehingga ketidakteraturan pola makan mereka mengakibatkan kekambuhan gastritis. Berdasarkan data diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan pengetahuan terhadap pola makan pada pasien gastritis Di Upt Puskesmas Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2020”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, peneliti dapat merumuskan Hubungan pengetahuan terhadap pola makan pada pasien gastritis Di Upt Puskesmas Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2020.
1.3 Tujuan Penulis
1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui Hubungan pengetahuan terhadap pola makan pada pasien gastritis Di Upt Puskesmas Saitnihuta Kecamatan Doloksanggul Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun 2020 1.3.2 Tujuan Khusus a. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan pasien gastritis terhadap pola makan di wilayah kerja Puskesmas Saitnihuta Tahun 2020. b. Untuk mengetahui pola makan pada pasien gastritis di wilayah kerja Puskesmas Saitnihuta Tahun 2020. c. Untuk menganalisis hubungan pengetahuan pada pasien gastritis di wilayah kerja Puskesmas Saitnihuta Tahun 2020.
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 Bagi Responden Sebagai masukan bagi pasien agar dapat memahami serta mengerti tentang Gastritis. 1.4.2 Bagi Peneliti Untuk meningkatkan pengetahuan mengenai penelitian secara umum (teoritis) dan menambah pengetahuan tentang gastritis hubungannya dengan upaya pencegahan kekambuhan pada klien grastritis. Untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh penulis dibangku kuliah dan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan ahli madya keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baru Doloksanggul 1.4.3 Bagi Tempat Penelitian Sebagai masukan bagi tenaga kesehatan khususnya perawat dalam upaya meningkatkan pengetahuan pasien tentang Gastritis. 1.4.3 Bagi perawat Sebagai salah satu bahan masukan bagi perawat yang berada Di Puskesmas untuk melakukan tindakan promotif seperti penyuluhan dan memberikan pendidikan kesehatan. Dengan demikian diharapkan dapat mempermudah pengetahuan pasien tentang Gastritis.