Anda di halaman 1dari 5

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN KEBIASAAN MAKAN DENGAN

TERJADINYA KEKAMBUHAN PENYAKIT GASTRITIS

DISUSUN OLEH :
YUSRIL HANAPI
B2 002 18 013

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BARAMULI PINRANG
TAHUN 2021
A. Latar Belakang
Gangguan saluran pencernaan merupakan salah satu gangguan yang sering
dikeluhkan dan telah menjadi masalah kesehatan di masyarakat. Di antara sekian
banyak gangguan saluran pencernaan yang di derita di masyarakat, keluhan yang
paling banyak ditemukan di bagian gastroenterologi adalah keluhan dispepsia, nyeri
pada lambung, kembung dan mual-mual, dimana keluhan tersebut merupakan salah
satu gejala khas dari penyakit gastritis mulai dari akut sampai dengan kronis
(Salamiharja, 1997).
Gastritis adalah proses inflamasi yang disebabkan oleh faktor iritasi dan
infeksi pada mukosa dan s ubmukosa lambung. Gastritis dapat mengalami
kekambuhan yang dipengaruhi oleh pola makan dan stres. prevalensi kambuh
(55,6%), sampel dengan pola makan kurang baik (20%) dan sampel dengan tingkat
stres berat (26,7%) dengan kekambuhan gastritis (p=0,000) dan juga ada hubungan
antara tingkat stres dengan kekambuhan gastritis (p=0,000). Simpulan penelitian ini
adalah terdapat hubungan bermakna antara pola makan dan tingkat stres dengan
kekambuhan gastritis pada masyarakat. (Tussakinah, 2017)
Gastritis merupakan salah satu masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
Sekitar 10% orang yang datang ke unit gawat darurat pada pemeriksaan fisik
ditemukan adanya nyeri tekan di daerah epigastrium. Menurut WHO angka kejadian
gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%, Jepang 14,5%, Kanada 35%,
dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah
penduduk setiap tahun.
Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi
dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk.Beberapa faktor
risiko gastritis adalah menggunakan obat aspirin atau NSAID, infeksi kuman
Helicobacter pylori, minum minuman beralkohol, memiliki kebiasaan merokok,
sering mengalami stres, kebiasaan minum kopi.Stres dan Kopi adalah faktor ekstrinsik
yang dapat menyebabkan Gastritis. (Selviana, 2015)
Gastritis disebabkan oleh beberapa faktor yang salah satunya faktor stress
psikologis. Pada saat keadaan stres tanpa disadari dapat memicu produksi asam
lambung secara berlebihan yang bisa mengakibatkan munculnya rasa nyeri pada
lambung maka akan terjadi gastritis. dengan kejadian gastritis diperoleh p=0,022 dan
secara statistik signifikan (p = 0,000 < 0,05), dimana semakin tinggi tingkat stres
maka semakin rentan terkena gastritis. Pasien hendaknya menekan terjadinya stres
karena dapat menyebabkan terjadinya gastritis, salah satu upaya mengurangi stres
adalah dengan mengurangi jam kerja ataupun menambah waktu istirahat. (Kusnadi,
2020)
B. Identifikasi Masalah
Di negara berkembang diperkirakan sering didapatkan penyakit tukaklambung
dan frekwensi terjadinya tukak lambung makin meningkat. Tukak lambung
merupakan penyakit yang mengenai seluruh lapisan masyarakat (www. pgh.or.id).
Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah berada di wilayah negara
berkembang, tukak lambung yang banyak terjadi pada pasien yang berobat ke Balai
Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah adalah gastritis.
Penyakit gastritis merupakan penyakit saluran pencernaan bagian atasyang
sifatnya menetap sehingga kemungkinan mengalami kekambuhan cukup besar,
faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya kekambuhan penyakit gastritis
tersebut salah satu faktornya adalah karena stres, infeksi virus,obat-obat penghilang
nyeri seperti aspirin, alkohol, merokok, kebiasaan makan dan minum yang bisa
merangsang asam lambung (www.anugrah-argon.com).
Kondisi seseorang yang sedang mengalami stress sangat berpengaruhterhadap
terjadinya kekambuhan gastritis karena stres dapat merangsang produksi asam
lambung sehingga menyebabkan keradangan. Kebiasaan makan yang tidak teratur dan
kebiasan mengkonsumsi makanan yang pedas, asam dan panas juga bisa
menyebabkan kekambuhan pada penyakit gastritis karena makanan tersebut bisa
merusak mukosa lambung dan meningkatkan asam lambung, sehingga timbul rasa
nyeri, kembung, atau rasa penuh pada perut bagian atas.
Dari data catatan medik Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin Mawaddah,
kasus gastritis pada bulan januari–juni 2005 diperoleh 673 kasus,tingginya kasus
gastritis ini perlu mendapatkan perhatian mengingat bahwa penyakit gastritis bisa
menimbulkan kekambuhan yang bisa menurunkan sistem pertahanan tubuh sehingga
timbul penyakit baru seperti ISPA dan migren, semakin sering terjadinya kekambuhan
penyakit gastritis bisa mengganggu produktivitas seseorang sehari-hari. Penelitian ini
diharapkan dapat meneliti prilaku penderita gastritis dan kemudian dapat dilakukan
pencegahan untuk timbulnya penyakit gastritis.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah stres dan kebiasaan makan penderita berhubungan dengan kejadian
kekambuhan penyakit gastritis pada penderita gastritis di Balai Pengobatan dan
Rumah Bersalin Mawaddah ?
D. Tujuan
1. Tujuan umum
Menganalisa hubungan stres dan kebiasaan makan dengan terjadinya kekambuhan
penyakit gastritis pada panderita gastritis di Balai Pengobatan dan Rumah Bersalin
Mawaddah.
2. Tujuan khusus
Menganalisa hubungan antara karakteristik penderita gastritis (umur, jenis kelamin,
sosial ekonomi) dengan kekambuhan penyakit gastritis.
Menganalisa hubungan antara pengetahuan penderita dengan terjadinya
kekambuhan gastritis.
Menganalisa hubungan antara stres dengan terjadinya kekambuhan penyakit
gastritis.
Menganalisa hubungan antara kebiasaan makan dengan terjadinya
kekambuhan penyakit gastritis.
E. Manfaat
1. Bagi Masyarakat
Memperoleh tambahan pengetahuan dan wawasan tentang gastritis sehingga
dapat dilakukan pencegahan dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
meningkatkan derajat kesehatan perorangan.
2. Bagi Penderita Gastritis
Menambah informasi dan pengetahuan tentang factor – factor yang
berhubungan dengan kejadian kekambuhan penyakit gastritis dan bahayanya
supaya kekambuhan dapat dilakukan pencegahan.
3. Bagi Balai Pengobatan
Sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada
penderita gastritis
4. Bagi Peneliti
Menambah pengetahuan dan meningkatkan wawasan dalam bidang
epidemiologi khususnya hubungan antara stress dan kebiasaan makan terhadap
terjadinya kekambuhan gastritis
DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, E. (2020). Hubungan Stres Psikologis Dengan Kejadian Gastritis di Wilayah Kerja
Puskesmas Cisurupan. 7 Pages.
Selviana, b. Y. (2015). Effect of coffee and stress with the incidence of gastritis. Volume 4 n.
Tussakinah, W. (2017). Hubungan Pola Makan dan Tingkat Stres terhadap Kekambuhan
Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Tarok Kota Payakumbuh Tahun 2017. 10 Pages.

Anda mungkin juga menyukai