DISUSUN OLEH:
EVA INDRIANI
2002057
UNIVERSITAS AN NUUR
PURWODADI
2023
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gastritis atau yang secara umum dikenal dengan penyakit maag merupakan
salah satu penyakit tidak menular yang sering kita dengar dalam kehidupan
membuat seorang meninggal jika penyakit tersebut sudah akut. Salah satu
faktor pemicu terjadinya penyakit gastristis adalah pola makan yang tidak
22%, China dengan persentase 31%, Jepang dengan persentase 14,5%, Kanada
juta hingga 2.1 juta penduduk. World Health Organization (WHO) pula
Yunus 2022).
Oktober 2023 cukup tinggi, yaitu sebanyak 223 penderita. Kejadian paling
tinggi adalah pada bulan Januari 2023 ada 32 pasien yang datang, bulan Maret
2023 ada 29 pasien, dan bulan April 2023 ada 27 pasien. Penderita Gastritis di
alkohol, stres dan pola makan juga dapat memicu gastritis (Feyisa &
Woldeamanuel, 2021).
berlebihan, dan perih pada lambung disebabkan oleh pengikisan mukosa yang
histamine pada lambung yang turut berfungsi dalam memicu reseptor perih
cara atau perilaku yang dipilih seseorang atau kelompok dalam menentukan
porsi makan, teraturnya frekuensi, dan jenis minuman dan makanan yang
dipilih dalam aspek budaya dan sosial, dilingkungan mereka. Contoh makan
pencernaan (Athiroh,2021).
Pola makan yang memicu terjadinya gastritis yaitu frekuensi makan yang
makanan dan minuman yang memicu peningkatan asam lambung, selain itu
makan yang kurang bervariasi sangat berpengaruh karena makanan yang tidak
bervariasi tidak menarik dan dapat menimbulkan kejenuhan sehingga hal ini
dapat mempengaruhi selera makan dan cenderug lebih menyukai dan makanan
penyakit yang telah sembuh, atau menyebabkan terjadinya suatu gejala baru
lambung dan merusak fungsi sel epitel untuk melindungi mukosa lambung,
rumah tangga yang terlalu banyak sehingga menyebabkan stres dan sebagian
ada yang menjadi petani yang ketika terlalu sibuk mengurus kebun membuat
mereka lupa waktu untuk makan sehingga memicu kambuh dari penyakit yang
1 adalah para ibu-ibu rumah tangga dan mereka memiliki usia kisaran 44-54
tahun.
Gastristis sangat berbahaya jika tidak di tindak lanjuti sejak dini, karena
gastristis ini dapat menyebabkan kematian jika sudah akut. Penyakit ini jika
saluran cerna bagian atas, ulkus peptikum, gangguan cairan elektrolit, anemia
satu penyakit tidak menular yang dapat menyebabkan kematian. Tidak hanya
orang dewasa saja yang dapat terkena penyakit ini, melainkan remaja juga
dapat terserang penyakit ini karena sering telat makan bahkan tidak makan
B. Rumusan masalah
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan Stres Dan Pola
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Puskesmas Wirosari 1.
Puskesmas Wirosari 1.
Wirosari 1.
D. Manfaat penelitian
1. Manfaat Teoritis
penderita gastritis.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti
c. Bagi Masyarakat
E. Sistematika Penulisan
terkait.
penelitian.
Temandang”
penderita (16,7%)
memiliki frekuensi makan kurang baik sebanyak 65% dan ada 76,7%
porsi makannya kurang baik. Analisa bivariat dengan uji chi-square, hasil
Analisa ada hubungan jenis makan dengan gastritis (P value = 0,023), ada
antara tingkat stres dengan kejadian gastritis, yang dibuktikan dengan nilai
Antara, H., Dan, S., Makan, P., Gastritis, K., Terjadi, Y., & Dinoyo, P. (2019). THE
https://doi.org/10.30596/jph.v2i2.6685
Daffa Zuhair, R., Nofi Susanti, dr, Pranita, M., Miftahul Jannah, M., Ulyna Zahra, M.,
Amaliyah Saragih, P., Harahap, M., Lolo Karina, R., Aulia Fikri, M., & Agung
Octasari, P. M., & Febyana Dewi Shinta. (2022). Gambaran Tingkat Pengetahuan Dan
https://doi.org/10.51352/jim.v8i2.643
Rimbawati, Y., wulandari, R., Ilmu Keperawatan, P., & Kader Bangsa, U. (2022).