BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang banyak disebabkan oleh gaya hidup karena urbanisasi, modernisasi, dan
(inflamasi) dari mukosa lambung yang disebabkan oleh faktor iritasi dan
tidak hanya terbatas pada tidak adanya penyakit dan kecacatan saja, melainkan
orang-orang yang padat aktifitas baik dewasa maupun remaja, mereka akan
mengabaikan jadwal makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Kejadian ini
kebanyakan dialami oleh mahasiswa, padatnya jadwal kuliah dan tugas yang
kondisi tinggal jauh dari keluarga atau kos membuat jenis makanan yang
sambal, dan makanan asam, softdrink, dan kopi. Jenis makanan tersebut
penyakit gastritis yaitu nyeri pada ulu hati, rasa tidak nyaman pada perut,
perut kembung, sakit kepala dan mual muntah, namun kebanyakan orang
Gastritis berhubungan dengan angka kejadian sakit yang nantinya juga akan
(FKUI) belum lama ini, sekitar 60% penduduk Jakarta yang termasuk dalam
usia produktif sudah terkena maag (gastritis). Bahkan, pada anak-anak sendiri
sudah ada sekitar 27% yang menderita gastritis. Hal tersebut diduga karena
dari angka kejadian gastritis di dunia, diantaranya Inggris 22%, China 31%,
Jepang 14,5%, Kanada 35%, dan Perancis 29,5%. Di dunia, insiden gastritis
sekitar 1,8-2,1 juta dari jumlah penduduk setiap tahun. Insiden terjadinya
ulu hati, mual, kembung, dan rasa tidak enak di perut,. Gastritis biasanya
dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan awal dari
Angkow, 2014).
Pola makan tidak sehat dan tidak seimbang yang dilakukan terus menerus
serta tingkat stress yang tinggi, akan memicu munculnya gejala gastritis yang
tidak nyaman pada bagian perut. Dan meskipun sudah di obati penyakit
Gastritis yang tidak segera ditangani akan mengakibatkan dampak yang lebih
menyakibatkan kematian.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi gejala dari gastritis,
gastritis salah satunya yaitu dengan terapi bekam (Sharaf, 2012). Peningkatan
4
produksi enzim dan zat asam yang meningkatkan kemampuan pencernaan dan
keadaan emosional dari seseorang (Borrot & Bush 2008). Instrument secara
umum dibuat untuk meneliti tentang aspek yang dianggap penting dalam
group lain. Lain halnya dengan instrument spesifik, pada instrument ini
mencoba untuk mengukur dampak spesifik dari pasien dengan Gastritis yaitu
tentang fungsi tubuh dan kualitas hidup pasien (Quality of Life) dan bisa lebih
sensitif untuk perbedaan klinis yang dianggap penting. Dari hasil review
UNUSA.
B. Batasan Masalah
memberikan batasan masalah dan berfokus pada pengaruh terapi bekam pada
C. Rumusan Masalah
6
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
gastritis di UNUSA
2. Tujuan Khusus
E. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
7
2. Praktis
a. Bagi Peneliti
pasien gastritis.