Anda di halaman 1dari 5

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA NY.

J DENGAN
MASALAH GASTRITIS DI RT003/002 KP. CIKUKULU
KECAMATAN CILEUNGSI, KABUPATEN BOGOR
Karya Tulis Ilmiah yang disusun untuk Memenuhi Persyaratan dalam
Menyelesaikan Program Studi Diploma III Keperawatan

RISDIANI
NIM : 1720190014

PROGRAM STUDI PRODI DIII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM ASSYAFIIYAH
JAKARTA TIMUR
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Paradigma sehat merupakan cara pandang, pola pikir, atau model
pembangunan kesehatan yang bersifat holistik. Upaya tersebut lebih
diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan dan perlindungan kesehatan,
bukan hanya panyembuhan orang sakit atau pemulihan kesehatan tetapi
bagaimana menjadikan orang tetap dalam kondisi sehat. Berdasarkan
penelitian lebih dari 50 persen masalah kesehatan (penyakit) dapat dicegah
dengan upaya preventif (Kementerian Kesehatan RI , 2017).
Salah satu masalah kesehatan yang dihadapi sekarang ini adalah
penyakit saluran pencernaan seperti gastritis. Masyarakat pada umumnya
mengenal gastritis dengan sebutan penyakit maag. Gastritis merupakan
penyakit terbesar di seluruh dunia dan bahkan diperkirakan diderita lebih
dari 1,7 miliyar orang. Pada negara yang sedang berkembang infeksi
diperoleh pada usia dini dan pada negara maju sebagian besar dijumpai
pada usia tua.
Pada usia lansia, mukosa lambung akan mengalami penipisan dan
melemah, kondisi inilah yang menyebabkan gastritis lebih sering terjadi
pada lansia dibandingkan orang yang berusia muda, lebih parah dan
beragam. lansia dengan beberapa kondisi kronis memiliki resiko lebih
tinggi untuk mengalami penyakit gastritis, peningkatan berat badan yang
sering terjadi pada lansia juga menjadi salah satu factor lemak yang
menumpuk diperut dapat menekan lambung. gangguan ini tidak hanya
diindonesia bahkan insiden ini terjadi di dunia dari semua kalangan usia,
hal ini disebabkan karena beberapa factor. antara lain: pengaruh obat-
obatan, jenis kelamin, jenis makanan, stress, usia, dan penyebab utama
adalah pola makan yang tidak teratur (Nurjannah, 2018).
Persentase dari angka kejadian gastritis pada tahun 2012 di
Indonesia menurut World Health Organization (WHO) adalah 40,8%.
Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi
dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk.
Menurut Maulidiyah dan Unun (2017), Angka kejadian infeksi gastritis
pada beberapa daerah di Indonesia menunjukkan data yang cukup tinggi,
diantaranya Kota Surabaya angka kejadian gastritis sebesar 31,2%,
Denpasar 46 %, sedangkan di Jawa Barat angka kejadian gastritis cukup
tinggi yaitu sebesar 61,6 %.
Dalam beberapa tahun ini, gangguan kesehatan yang banyak
dialami oleh lansia salah satunya adalah gastritis. Masalah yang sering
muncul lansia tinggal sendiri tanpa didampingi sehingga masalah
kesehatan sering terjadi. Dibeberapa daerah pelayanan kesehatan belum
optimal, sarana prasarana terbatas, aspek promosi kesehatan terabaikan,
serta tenaga kesehatan yang memperhatikan kesehatan lansia masih sangat
kurang. Oleh karena itu penyakit gastritis dapat mempengaruhi kualitas
hidup pada seseorang dari akut hingga kronis. Adaptasi yang baik, koping
keluarga dan juga lingkungan dapat membantu dalam penanganan kasus
ini. Penyuluhan mengenai pentingnya peran keluarga dalam
mengendalikan faktor - faktor yang mungkin akan menimbulkan
terjadinya kekambuhan juga sangat disarankan (Megawati & Nosi, 2014).
Saat ini semakin banyak yang menganggap bahwa gaya hidup
seseorang tidak terlalu penting sehingga adanya bakteri yang
menyebabkan salah satunya inflamasi pada dinding lambung. Pola makan
yang tidak teratur sangat berhubungan dengan gastritis. Apabila tidak
segera ditangani asam lambung akan naik mengakibatkan terjadinya luka -
luka (ulkus) yang disebut sebagai tukak lambung. Mengkonsumsi alcohol,
stress, merokok, frekuensi makan, dan jenis makanan sangat erat
hubungannya dengan gastritis yang secara tidak langsung akan
menyebabkan terjadinya iritasi pada lambung. Kurangnya pengetahuan
dan juga konsumsi makanan berlebih, serta kurangnya dukungan keluarga
sering menjadi faktor pemicu gastritis pada lansia. Pola makan yang
kurang benar menjadi faktor utama penyebab gastritis pada lansi
Kurangnya pengetahuan dan juga konsumsi makanan berlebih, serta
kurangnya dukungan keluarga sering menjadi faktor pemicu gastritis pada
lansia. Pola makan yang kurang benar menjadi faktor utama penyebab
gastritis pada lansia (Nurhanifah, Resa, & Afni, 2018). Di Indonesia ada
beberapa pola makan yang dapat mengakibatkan gastritis seperti makan
sambal berlebihan , makan makanan terlalu asam, dan lain sebagainya.
Pola hidup yang tidak baik akan menjadi masalah dikemudian hari,
salah satunya gastritis. Gastritis pada lansia terjadi oleh beberapa faktor
yang dilakukan semasa hidupnya. Gastritis akan menimbulkan komplikasi
ringan hingga berat yang akan mengakibatkan keparahan pada lambung.
Gastritis akut akan terjadi jika masalah ini tidak segera ditangani, selain itu
hal ini akan menimbulkan pendarahan pada saluran cerna apabila Ini
terjadi dan terlambat ditangani akan berakibat anemia dan beresiko pada
kematian. Oleh sebab itu masyarakat harus mampu mengetahui faktor -
faktor yang disebabkan oleh gastritis agar mendapat penanganan sejak dini
(Azwar & Gorontalo, 2018).
Beberapa strategi untuk mencegah masalah gastritis dari segala
usia, menghindari makanan pemicu asam lambung. Hindari mengomsumsi
minuman yang mengandung kafein, usahakan untuk mengomsumsi
makanan dalam porsi kecil namun frekuensi sering, jangan langsung tidur
atau rebahan setelah makan, tidur yang cukup. Metode yang sering
digunakan untuk mengatasi masalah ini diantaranya adalah relaksasi,
merupakan terapi psikologis untuk mengintervensi dan mengontrol fungsi
psikologis sehingga mampu mengurangi rasa nyeri pada lambung.
Pembedahan, hal ini sering dilakukan untuk pengobatan medis yang
dilakukan untuk para ahli, metode ini memiliki efek samping yang lebih
banyak dari jenis terapi yang lain untuk mengurangi sekresi asam lambung
sehingga menimbulkan pengosongan lambung ke usus 12 jari . Diet dan
terapi obat biasa dilakukan untuk menghambat terjadinya sekresi asam
lambung . Menurut penelitian terapi farmasi ini belum membuktikan hasil
yang konsisten (Subekti & Utami ,2015).
Berdasarkan penelitian di atas penyakit gastritis merupakan
masalah yang umum dan dapat dilihat dibeberapa daerah di Indonesia.
Faktor - faktor yang menyebabkan terjadinya gastritis yaitu: usia, jenis
kelamin, pola makan, gaya hidup dan lai sebagainya. Sehingga masyarakat
wajib mengetahui hal - hal yang menyebabkan terjadinya gastritis agar
dapat dilakukan pencegahan dan penanganan segera. Dikarenakan
penyakit ini sering dianggap tidak begitu penting oleh setiap individu yang
bahkan dapat mengakibatkan penyakit akut, kronis hingga kematian.
Kemauan diri sendiri dan dukungan keluarga juga menjadi faktor dalam
penyembuhan masalah ini untuk menghindari stress agar tidak
menimbulkan kekambuhan.
Berdasarkan Latar belakang diatas, pebulis tertarik untuk membuat
Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Gerontik Pada
Ny.J Dengan Masalah Gastritis Di Rt 003/002 Kp. Cikukulu Kecamatan
Cileungsi, Kabupaten Bogor”.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Memperoleh data dalam memberikan asuhan keperawatan pada Ny.J
dengan gastritis dan melaksanakan asuhan keperawatan secara langsung
dan komperhensif meliputi aspek bio, psikologis, sosial pada Ny.J dengan
pendekatan proses keperawatan.

2. Tujuan Khusus
Diharapkan penulis mampu:
a. Melakukan pengkajian yang terdiri dari pengumpulan data pada Ny.J,
menganalisa data, menentukan prioritas masalah kepada Ny.J.
b. Menegakan diagnose keperawatan berdasarkan masalah pada Ny.J
c. Membuat perencanaan asuhan keperawatan berdasarkan diagnose yang
telah ditetapkan kepada Ny.J
d. Melakukan Tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan
e. Mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah dilaksanakan kepada
Ny.J
f. Mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan berdasarkan format
yang telah digunakan
g. Mengidentifikasi permasalahan, hambatan, kesenjangan yang ada
antara teori dan praktek serta mencari supaya upaya untuk pemecahan
masalah pada Ny.J

C. Metode penulisan dan Teknik pengumpulan data


1. Metode penulisan
Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menggunakan metode
deskritif berbentuk studi kasus melalui pendekatan proses keperawatan
yang terdiri dari pengkajian, diagnose keperawatan, perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi.
2. Teknik pengumpulan data
a. Wawancara
Menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan masalah
Kesehatan yang dihadapi klien.
b. Observasi
Mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang
masalah Kesehatan dan keperawatan lansia dan juga berkaitan dengan
lingkungan fisik, misalnya: kondisi umum kp.Cikukulu, lingkungan
rumah, kamar, lantai kebersihan dan kepadatan penghuni.
c. Pemeriksaan fisik
Pengumpulan data dengan cara pemeriksaan tubuh untuk memperoleh
data secara objektif pada Ny.J dengan masalah gastritis. Menggunakan
metode IPPA (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi).
d. Dokumentasi
Berkaitan dengan perkembangan Kesehatan klien.

Anda mungkin juga menyukai