Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan saat ini
adalah terjadinya pergeseran pola penyakit dari penyakit menular ke penyakit tidak
menular. Tingginya pravelensi penyakit tidak menular membawa dampak terhadap
menurunnya produktivitas dan gangguan pada pemenuhan aktvitas sehari-hari.
Laporan dari World Health Organization (WHO) menunjukkan bahwa penyakit tidak
menular (PTM) sejauh ini merupakan penyebab utama kematian di dunia, yang
mewakili 63% dari semua kematian tahunan. PTM membunuh lebih dari 36 juta
setiap tahun (Kemenkes RI, 2019). Penyakit tidak menular disebabkan oleh pola
hidup yang tidak sehat. Salah satu penyakit yang disebabkan oleh pola hidup yang
tidak sehat ialah gastritis (Rahayu, 2016).
World Health Organization (WHO) mengadakan tinjauan penelitian terhadap
beberapa data berbagai penyakit di dunia, diantaranya Inggris dengan angka
presentase 22%, China dengan angka presentase 31%, Jepang dengan angka
presentase 14,5%, Kanada dengan angka pesentase 35%, dan Perancis dengan angka
presentase 29,5%. Insiden terjadinya gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari
jumlah penduduk setiap tahunnya. Prevalensi gastritis yang dikonfirmasi melalui
endoskopi pada populasi di Sanghai sekitar 17,2% yang secara substansial lebih
tinggi daripada populasi di barat yang berkisar 4,1% dan bersifat asimptomatik
(WHO, 2017).
Berdasarkan data kementerian kesehatan RI, kasus gastritis pada pasien rawat
jalan dengan kasus 201.083 dan berada pada urutan ketujuh. Angka kejadian gastritis
di beberapa daerah cukup tinggi dengan prevalensi 274,396 kasus dari 238.452.952
jiwa penduduk atau sebesar 40,8%. Presentase kasus gastritis di kota- kota Indonesia
yaitu, Jakarta 50 %, Palembang 35,5%, Bandung 32 %, Denpasar 46%,
Surabaya31,2%, Aceh31,7%, Pontianak 31,2%, (Kemenkes, 2017). Untuk di
Kepulauan Riau tahun 2016, gastritis merupakan penyakit ketiga tertinggi setelah
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan Hipertensi (Badan Statistik Kepri, 2016).
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga (Setiawan, 2016). Dalam program perawatan kesehatan masyarakat,
keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat dan sebagai penerima asuhan
keperawatan, untuk itu sangat diperlukan perawatan kesehatan keluarga guna
membantu meningkatkan masalah kesehatan masyarakat. Saat ini masalah kesehatan
masayarakat dapat disebabkan oleh pola hidup seperti makan-makanan junkfood,
makanan pedas dan asam, makanan yang mengandung gas, dan pola makan yang
tidak teratur. Hal ini dapat menyebabkan penyakit salah satunya yaitu Gastritis.
Gastritis adalah inflamasi pada mukosa lambung, gastritis akut berlangsung selama
beberapa hari dan sering kali disebabkan oleh makanan yang dapat mengiritasi atau
makanan yang terinfeksi, penggunaan aspirin secara berlebihan dan penggunaan obat
anti inflamasi nonsteroid (NSAID), asupan alkohol yang berlebihan refluk
empedu,dan terapi radiasi. Gastritis dapat juga menjadi tanda pertama infeksi
sistemik akut. Selain itu terdapat Gastritis kronis yaitu inflamasi lambung yang
berkepanjangan yang mungkin disebabkan autoimun seperti anemia perniosa, faktor
diet seperti kafein, alkohol, merokok (Brunner & Suddarth, 2014).
Dalam hal ini maka dibutuhkannya manajemen kesehatan supaya anggota
keluarga dengan gastritis mendapatkan penanganan yang tepat. Namun, apabila
dalam keluarga tersebut mengalami kompleksitas sistem pelayanan, kompleksitas
program perawatan atau pengobatan, permasalahan pengambilan keputusan, kesulitan
dalam ekonomi, banyak tuntutan dan konflik keluarga akan mengakibatkan
manajemen kesehatan keluarga tidak efektif (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
Manajemen kesehatan tidak efektif ialah pola penanganan masalah kesehatan dalam
keluarga yang tidak memuaskan untuk memulihkan kondisi kesehatan anggota
keluarga. Penyebab manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada anggota
keluarga yang dengan gastritis disebabkan karena kompleksitas sistem pelayanan
kesehatan, kompleksitas program perawatan atau pengobatan, konflik dalam
pengambilan keputusan, kesulitan ekonomi, banyak tuntutan, konflik keluarga (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).

Dalam hal ini maka dibutuhkan edukasi tentang gastritis untuk meningkatkan
manajemen kesehatan keluarga. Edukasi adalah hal yang penting untuk meningkatkan
manajemen kesehatan keluarga dalam merawat anggota keluarga dengan gastritis
dapat optimal, edukasi yang diberikan harus menggunakan cara yang tepat agar
keluarga dapat memahami apa yang telah dijelaskan (Nurarif, Amin Huda & Hardhi
Kusuma, 2015). Berdasarkan uraian latar belakang diatas perlu adanya upaya
pelayanan kesehatan yang efektif untuk keluarga dengan penderita gastritis. Oleh
karena itu penulis tertarik melakukan studi kasus Gastritis pada keluarga dalam judul
"Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Pasien Gastritis Dengan Masalah Manajemen
Kesehatan Tidak Efektif di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Jang".

1.1 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penulisan
karya tulis ilmiah ini adalah “Bagaimana Gambaran Asuhan Keperawatan
Keluarga Gastristis Dengan Masalah Keperawatan Manajamen Kesehatan Tidak
Efektif Di Wilayah Kerja Puskesmas Sei Jang”.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Penulis mampu menggambarkan proses asuhan keperawatan keluarga pada
penderita gastristis dengan masalah keperawatan manajamen kesehatan tidak
efektif di wilayah kerja puskesmas sei jang.
1.2.2 Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus penulis agar penulis mampu dalam hal sebagai berikut :
1. Menggambarkan hasil pengkajian asuhan keperawatan keluarga penderita
gastristis dengan masalah keperawatan manajamen kesehatan tidak efektif
di wilayah kerja puskesmas sei jang.
2. Menggambarkan diagnosa asuhan keperawatan keluarga penderita
gastristis dengan masalah keperawatan manajamen kesehatan tidak efektif
di wilayah kerja puskesmas sei jang.
3. Menggambarkan intervensi asuhan keperawatan keluarga penderita
gastristis dengan masalah keperawatan manajamen kesehatan tidak efektif
di wilayah kerja puskesmas sei jang.
4. Menggambarkan implementasi asuhan keperawatan keluarga pada
penderita gastristis dengan masalah keperawatan manajamen kesehatan
tidak efektif di wilayah kerja puskesmas sei jang.
5. Menggambarkan evaluasi dari tindakan asuhan keperawatan keluarga pada
penderita gastristis dengan masalah manajamen kesehatan tidak efektif di
wilayah kerja puskesmas sei jang.
1.3 Manfaat
1.3.1 Masyarakat
Memberikan pengetahuan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan
kemandirian keluarga dan pasien dalam merawat anggota keluarga yang
menderita gastristis dengan masalah manajamen kesehatan tidak efektif.
1.3.2 Perkembangan Ilmu Kesehatan
Untuk menambah pengetahuan serta sumber informasi tentang pelaksanaan
Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Penderita Gastristis dengan masalah
manajamen kesehatan tidak efektif.
1.3.3 Penulis
Sebagai sarana pembelajaran dan mendapatkan pengalaman dalam
pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga pada penderita gastristis dengan
masalah manajamen kesehatan tidak efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Badan pusat Statistik Kepri, (2016). Profil Kesehatan 2016. Diakses melalui
kepri.bps.go.id pada tanggal 10 Maret 2022.
Brunner&Suddarth. (2014). Keperawatanmedikal bedah. Jakarta: EGC
Kemenkes RI, (2019). Buku Pedoman Pencegahan Penyakit Tidak Menular,
Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Kemenkes
RI. Jakarta.
Nurarif&Kusuma (2015). Asuhan Keperawatan Praktis. Yogyakarta: Mediaction.
Rahayu, (2016). Karakteristik dan Pengobatan Pasien Gastritis di Puskesmas
Wonorejo Samarinda. Jurnal Prosiding Konferensi Farmasi Mulawarman. Vol
4(1). Diakses melalui https://doi.org pada tanggal 10 Maret 2022.
Setiawan, R. (2016). Teori & praktekkeperawatan keperawatan keluarga. Semarang:
Unnes Press
World Health Organization, (2017) Diakses melalui http://www.who.int, Pada pukul
10.00 WIB tanggal 12 Januari 2022.

Anda mungkin juga menyukai