Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

GASTRITIS AKUT DI RUANG RAWAT INAP


PUSKESMAS BANDAR BARU
KABUPATEN PIDIE JAYA

LAPORAN STUDI KASUS

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Dalam Menyelesaikan


Program Ahli Madya Keperawatan

Oleh :

NADAKIAH
NIM. P07120118178

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES ACEH


JURUSAN KEPERAWATAN BANDA ACEH
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN
PROGRAM REKOGNISI
PEMBELAJARAN LAMPAU
KELAS PIDIE JAYA
2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Gastritis merupakan salah satu masalah pencernaan yang paling

sering terjadi dan paling sering dijumpai di klinik karena diagnosisnya

sering hanya berdasarkan gejala klinis bukan pemeriksaan histopatologi.

Gastritis dianggap sebagai suatu hal yang remeh namun gastritis merupakan

awal dari suatu penyakit yang dapat mengganggu kualitas hidup seseorang

(Hirlan, 2014).

Gastritis biasanya diawali dengan pola makan yang tidak baik dan

tidak teratur sehingga lambung menjadi sensitive di saat asam lambung

meningkat. Peningkatan asam lambung di luar batas normal akan

menyebabkan terjadinya iritasi dan kerusakan pada lapisan mukosa dan

submukosa lambung dan jika peningkatan asam lambung ini dibiarkan saja

maka kerusakan lapisan lambung atau penyakit gastritis akan semakin parah

(Wahyu, 2015).

Badan penelitian kesehatan WHO (2018) mengadakan tinjauan

terhadap beberapa negara dunia dan mendapatkan hasil dari angka

presentase kejadian gastritis di dunia, di antaranya Inggris (22%), China

(31%), Jepang (14,5%), Kanada (35%) dan Perancis (29,5%). Insiden

gastritis di Asia Tenggara sekitar 583.635 dari jumlah penduduk setiap

tahunnya. Angka kejadian gastritis yang dikonfirmasi melalui endoskopi

1
2

pada populasi di Shanghai sekitar (17,2%) yang secara substansial lebih

tinggi daripada populasi di barat yang berkisar (4,1%) dan bersifat

asimptomatik. Presentase dari angka kejadian gastritis di Indonesia menurut

WHO adalah 17,8% dan angka kejadian gastritis di beberapa daerah di

Indonesia cukup tinggi dengan kejadian 274.396 kasus dari 238.452.952

jiwa penduduk.

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian

secara global. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia

>70 tahun ; penyakit cardivaskular (39%), di ikuti kanker (27%), sedangkan

penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM lain

menyebabkan sekitar (30%), serta 4% kematian akibat diabetes (Kemenkes

RI, 2018).

Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2018 gastritis

merupakan salah satu penyakit dari sepuluh penyakit terbanyak pada pasien

rawat inap di rumah sakit Indonesia dengan jumlah 30.154 kasus (4,9%).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan provinsi Aceh, gastritis menempati

urutan ke-3 dari 10 penyakit terbanyak di provinsi Aceh tahun 2018 (Dinkes

Aceh, 2018).

Dalam penelitian Gustin (2012) menunjukkan bahwa dari 30

responden yang mengalami gastritis didapatkan proporsi kejadian gastritis

lebih tinggi pada responden yang mempunyai kebiasaan makan yang kurang

baik (88%) dibandingkan responden dengan kebiasaan makan yang baik

(22%). Penelitian lainnya yang terkait gastristis di lakukan oleh Sulastri


3

(2012) jumlah dan frekuensi makan perlu diperhatikan untuk meringankan

pekerjaan saluran pencernaan dimana sebaiknya makan tiga kali sehari

dalam porsi kecil. Jenis makanan meransang perlu diperhatikan agar tidak

merusak lapisan mukosa lambung.

Data yang diperoleh dari puskesmas Bandar Baru jumlah penderita

Gastritis yang berobat di Puskesmas Bandar Baru kabupaten Pidie Jaya

tahun 2017 terdapat sebanyak 3.232 (22%) dari 24.905 orang, sedangkan

pada tahun 2018 jumlah pasien gastritis yang berobat ke Puskesmas Bandar

Baru berjumlah 3.854 (25%) dari 23.449 orang merupakan angka tertinggi

dari penyakit lainnya dan meningkat dari tahun sebelumnya.

Pengambilan data awal yang dilakukan oleh peneliti dengan

mewawancarai 8 orang pasien yang berobat di Puskesmas Bandar Baru, 6

dari 8 orang pasien menyebutkan bahwa penyebab pasien mengalami

gastritis karena pola dan jadwal makan yang tidak teratur, dan gejala yang

dirasakan nyeri ulu hati, perut terasa perih ketika sedang makan dan 2 orang

pasien lainnya mengatakan karena sudah mempunyai riwayat berobat

gastritis sebelumnya yaitu karena kambuh.

Pengetahuan pasien tentang gastritis juga perlu di evaluasi sehingga

rencana penyuluhan dapat bersifat individual. Untuk itulah perlu adanya

bekal pengetahuan dan keterampilan praktis yang cukup bagi perawat untuk

dapat berperan dalam menangani pasien-pasien gastritis sehingga

keberhasilan terapinya dapat dicapai. Pengetahuan praktis seperti itu perlu


4

diperbaharui secara terus menerus sesuai dengan perkembangan ilmu

keperawatan (Smeltzer, 2013).

Pada pasien gastritis keluhan yang paling utama muncul adalah nyeri

di bagian perut, sehingga peran perawat dalam memberikan asuhan

keperawatan adalah mengkaji karakteristik nyeri pasien meliputi skala nyeri,

durasi, frekuensi, lokasi, melakukan manajemen nyeri dengan mengajarkan

pasien relaksasi tarik napas dalam, mengatur posisi pasien senyaman

mungkin dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi pasien.

Banyaknya kejadian gastritis di masyarakat perlu mendapatkan

perhatian serius karena mengingat banyak permasalahan yang terjadi pada

klien dengan gastritis. Maka upaya perawat sebagai tenaga kesehatan yaitu

dengan cara meningkatkan mutu pelayanan kesehatan untuk mengatasi

berbagai komplikasi yang akan timbul. Upaya perawat sebagai promotif

mampu memberikan penyuluhan dan menyampaikan akibat yang akan

timbul jika tidak ditangani dengan baik, yang dapat mengakibat komplikasi

lebih lanjut seperti perdarahan lambung.

Upaya perawat sebagai preventif adalah melakukan pencegahan dini

dari dampak gastritis dengan menganjurkan pada keluarga agar menerapkan

pola hidup yang sehat. Upaya perawat sebagai kuratif bertujuan untuk

memberikan pengobatan dengan menerapkan asuhan keperawatan yang baik

dan upaya perawat yang terakhir rehabilitatif merupakan upaya pemulihan

kesehatan pada pasien yang mengalami gastritis di rumah sakit.


5

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menyusun

karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan

Gastritis

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam proposal studi kasus ini adalah

bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gastritis di Ruang

Rawat Inap Puskesmas Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya.

1.3. Tujuan Penulisan

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui gambaran Asuhan Keperawatan Pada Pasien

dengan Gastritis di Ruang Rawat Inap Puskesmas Bandar Baru

Kabupaten Pidie Jaya.

1.3.2. Tujuan Khusus

1.3.2.1. Melakukan pengkajian pada pasien dengan gastritis di

Ruang Rawat Inap Puskesmas Bandar Baru Kabupaten

Pidie Jaya.

1.3.2.2. Melakukan perumusan diagnosa keperawatan pada pasien

dengan gastritis di Ruang Rawat Inap Puskesmas Bandar

Baru Kabupaten Pidie Jaya.


6

1.3.2.3. Melakukan perencanaan asuhan keperawatan pada pasien

dengan gastritis di Ruang Rawat Inap Puskesmas Bandar

Baru Kabupaten Pidie Jaya.

1.3.2.4. Melakukan implementasi pada pasien dengan gastritis di

Ruang Rawat Inap Puskesmas Bandar Baru Kabupaten

Pidie Jaya.

1.3.2.5. Melakukan evaluasi pada pasien dengan gastritis di Ruang

Rawat Inap Puskesmas Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya.

1.4. Manfaat Penulisan

Terkait dengan tujuan, maka tugas akhir ini diharapkan dapat

memberi manfaat :

1.4.1. Bagi Pasien

Hasil studi kasus ini merupakan sumbangan bagi ilmu

pengetahuan terhadap masyarakat dan khususnya dalam menjaga

pola makan dan gaya hidup sehat.

1.4.2. Bagi Pelayanan keperawatan di Puskesmas.

Hasil studi kasus ini, dapat menjadi masukan dan tambahan

bagi pelayanan di puskesmas agar dapat melakukan asuhan

keperawatan klien dengan gastritis dengan baik.


7

1.4.3. Bagi Institusi Pendidikan.

Sebagai tambahan ilmu bagi profesi keperawatan dan

memberikan pemahaman yang lebih baik tentang asuhan

keperawatan pada pasien dengan gastritis.

1.4.4. Bagi Penulis.

Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi

peneliti berikutnya, yang akan melakukan studi kasus pada asuhan

keperawatan pada pasien dengan gastritis dalam pemenuhan

kebutuhan nutrisi.

Anda mungkin juga menyukai