Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN GASTRITIS

PADA REMAJA SISWA DAN SISWI KELAS IX


DI SMPN 1 KABUH

THE RELATIONSHIP BETWEEN STRESS LEVEL AND GASTRITIS


INCIDENCE IN ADOLESCENT STUDENTS AND IN CLASS
STUDENTS IX AT SMPN 1 KABUH

MANUSKRIP

NOVITA PUTRI LESTARI


NIM.191401044

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN PEMKAB JOMBANG PROGRAM


STUDI SARJANA KEPERAWATAN
TAHUN 2023

Telah Disetujui Pada Tanggal :


Pembimbing :

Ahmad Nur Khoiri, S,Kep,Ns,M.Kes


NIK.021978140320070728
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN GASTRITIS
PADA REMAJA SISWA DAN SISWI KELAS IX
DI SMPN 1 KABUH

(The Relationship Between Stress Level And Gastritis Incidence In


Adolescent Students And In Class Students IX
At SMPN 1 KABUH)

Oleh:

Novita Putri Lestari,Ahmad Nur Khoiri


STIKES PEMKAB JOMBANG
Email : novitalestarai25@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan: stres adalah respon fisiologi, psikologis dan perilaku orang-orang yang
beradaptasi dan mengatur tekanan yang berlebihan mengakibatkan produksi asama lambung
naik dapat menyebabkan terjadinya gastritis. Tujuan: penelitian ini adalah mengetahui
hubungan tingkat stres dengan kejadian gastritis pada remaja siswa dan siswi kelas IX di SMPN
1 Kabuh. Metode: desain penelitian menggunakan analitik korelasi dengan metode pendekatan
cross sectional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 211 responden. Sampel yang digunakan
sebanyak 138 responden dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling. Variabel
independen adalah tingkat stres dan variabel dependen adalah kejadian gastritis cara
pengambilan data dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah
spearman rank. Hasil: penelitian yang telah dilakukan pada bulan Maret didapatkan bahwa
sebagian besar (52,9%) mengalami tingkat stres ringan sebanyak 73 responden dan sebagian
besar (61,6%) mengalami kejadian gastritis sebanyak 85 remaja dengan nilai signifikan p=0,000
< a=0,05 yang berarti terdapat hubungan tingkat stres dengan kejadian gastritis pada remaja
siswa dan siswi kelas IX di SMPN 1 Kabuh. Kesimpulan: Peningkatan peran keluarga dan
motivasi remaja bagian dari solusi dalam upaya menurunkan tingkat stres yang dimana dapat
menghindari kejadian gangguan fisik (gastritis) pada remaja.

Kata Kunci : Tingkat Stres, Kejadian Gastristis, Remaja

ABSTRACT
Introduction: stress is a physiological, psychological and behavioral response of people who
adapt and regulate excessive pressure resulting in increased stomach acid production that can
cause gastritis. Purpose: this study was to determine the relationship between stress levels and
the incidence of gastritis in class IX adolescents at SMPN 1 Kabuh. Methods: research design
using correlation analytic with cross sectional approach method. The population in this study
were 211 respondents. The sample used was 138 respondents using the Cluster Random
Sampling technique. The independent variable is the level of stress and the dependent variable
is the incidence of gastritis. The data collection method is using a questionnaire. The statistical
test used is the spearman rank. Results: a study conducted in March found that the majority
(52.9%) experienced a mild level of stress as many as 73 respondents and the majority (61.6%)
experienced gastritis as many as 85 adolescents with a significant value p=0.000 <a= 0.05,
which means there is a relationship between stress levels and the incidence of gastritis in class
IX students at SMPN 1 Kabuh. Conclusion: Increasing the role of the family and the
motivation of adolescents is part of the solution in an effort to reduce stress levels which can
prevent the occurrence of physical disorders (gastritis) in adolescents.

Keywords: Stress Levels, incidence of gastritis, Adolescents


PENDAHULUAN berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Stres adalah respons fisiologi, Provinsi Jawa Timur penyakit gastritis pada
psikologis, dan perilaku orang-orang yang tahun 2020 dengan jumlah sebesar 13.471
beradaptasi dan mengatur tekanan internal kasus (3,7%) (Dinkes Provinsi Jawa Timur,
dan eksternal (stres). Menurut WHO 2020). Dinkes Kabupaten Jombang
pravelensi masyarakat mengalami stress menyatakan penyakit gastritis menempati
meningkat dari tahun ke tahun, di tahun urutan ke 5 dari 10 penyakit terbanyak pada
2018 sebanyak 42% khususnya pada layanan rawat inap dan rawat jalan yaitu
remaja. berjumlah 13,161 pada layanan rawat jalan,
Gastritis merupakan infeksi dan berjumlah 962 pada layanan rawat inap
mycobacteria species dan helicobacteria di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten
pylori yang menyebabkan peradangan pada Jombang (Dinkes Kabupaten Jombang,
mukosa lambung yang ditandai dengan rasa 2019).
tidak nyaman di perut bagian atas, rasa Menurut Badan Pusat Statistik
mual, muntah, nafsu makan berkurang, dan Kabupaten Jombang tahun 2022 bahwa
sakit kepala (Hernanto, 2018). Gastritis remaja yang berusia 14-19 di Kabupaten
dapat menyerang segala usia, namun Jombang adalah 103.465 remaja. Dari
didapatkan bahwa gastritis lebih sering jumlah tersebut, remaja perempuan
menyerang remaja (Shalahuddin, 2018). berjumlah 50.232 dan remaja laki-laki
Fenomena yang muncul gastritis tidak sebanyak 53.231. Kejadian gastritis di
jarang terjadi pada kalangan usia remaja, Kabuh pada remaja menempati urutan ke 5
hal ini sesuai dengan Astuti & Wulandari di Kbupaten Jombang. Sedangkan jumlah
(2020) bahwa gastritis adalah suatu penduduk remaja yang berusia 14-19 di
kejadian yang lebih sering terjadi pada Kecamatan Kabuh adalah 2.780 remaja. Di
remaja dengan rentang usia 15-24 tahun. SMPN 1 Kabuh terdapat 895 siswa dan
Menurut data WHO (World Health termasuk siswa paling banyak di urutan ke
Organization) tahun 2017 sebanyak 38%, 5 di Jombang. Studi pendahuluan yang
prevelensi masyarakat global yang dilakukan peneliti tanggal 20 Januari 2023
mengalami stress ringan dan meningkat didapatkan dari 10 siswa kelas IX yang
menjadi 42% (WHO, 2018). Berdasarkan mengalami stres sebanyak 9 siswa dan 7
data Kementrian Kesehatan Republik siswa yang mengalami gastritis. Menurut
Indonesia (2018), prevelensi penduduk penelitian Wahyudi, Kuasuma, &
Indonesia yang mengalami stres ringan Andinawati (2018), salah satu faktor
pada tahun 2017 sebesar 36,7% pada tahun penyebab gastritis adalah stres. Hasil
2018 meningkat sebesar 41,8% tetapi dari menunjukkan bahwa sebagian besar
masyarakat Jawa Timur prevelensinya responden(41,9%) menderita gastritis akut.
sebesar 18,5% dari stres ringan yang Gastritis adalah peradangan pada
dialami pada tahun 2018 atau mencapai 1,5 mukosa lambung yang mengakibatkan
juta. pembekakan mukosa lambung sampai
Presentase dari angka kejadian gastritis terlepasnya epitel. Pelepasan epitel ini akan
menurut WHO (2020) adalah 40,8%, dan merangsang terjadinya proses inflamasi di
angka kejadian gastritis dibeberapa daerah lambung (Sunarmi,2018). Penyebab
di Indonesia cukup tinggi dengan angka gastritis salah satunya adalah stres atau
kejadian 274.396 kasus dari 238.452.952 tekanan emosioanal yang berlebihan pada
jiwa penduduk (Sunarmi, 2018). seseorang. Pada keadaan stres seperti
Berdasarkan profil kesehatan Indonesia cemas, takut, beban kerja yang berlebihan
tahun 2018, gastritis merupakan salah satu atau terburu-buru ketika mengerjakan
penyakit dari 10 penyakit pada pasien rawat sesuatu megakibatkan produksi asam
inap di rumah sakit di Indonesia dengan lambung akan naik, jika kadar asam
jumlah 30.154 kasus (4,9%). Provinsi Jawa lambung meningkat maka dapat mengiritasi
Timur, setiap tahunnya gastritis masuk mukosa lambung dan jika dibiarkan dapat
kedalam kategori 10 penyakit terbesar,
menjadi penyebab terjadinya gastritis 211 responden. Sedangkan sampel yang
(Ausrianti, 2019). digunakan sebanyak 138 responden.
Keberadaan Fasilitas Pelayanan Teknik sampling yang digunakan
Kesehatan dapat mempengaruhi kesehatan penelitian yaitu Cluster Random Sampling,
masyarakat. Undang-undang Nomor 36 adapun variabel independen yaitu Tingkat
Tahun 2009 tentang Kesehatan menjelaskan Stres, sedangkan variabel dependennya
bahwa, Fasilitas pelayanan kesehatan yaitu adalah Kejadian Gastritis.
suatu tempat yang digunakan untuk Pada Penelitian ini menggunakan
menyelenggarakan upaya pelayanan kuisioner yang berisi tentang tingkat
kesehatan, perawat dapat memberikan respons stres dan tanda & gejala gastritis.
asuhan keperawatan keluarga, yang Analisa yang digunakan adalah Uji Korelasi
meliputi aspek promotif, preventif, kuratif, Spearman Rank.
maupun rehabilitatif (Profil Kesehatan Hasil penelitian yang sudah dilakukan
Indonesia, 2019). Peran promotif dilakukan terdapat hubungan tingkat stres dengan
dengan cara memberikan penyuluhan kejadian gastritis pada remaja siswa dan
kepada penderita dan keluarganya tentang siswi kelas IX di SMPN 1 Kabuh. Tabel 1
cara mencegah gastritis. Peran preventif menunjukkan bahwa sebanyak 103 remaja
yaitu dengan melakukan upaya kunjungan sebagian besar (74,6%) berusia 15 tahun.
rumah pada kelompok beresiko sehingga Sedangkan sebanyak 83 remaja sebagian
mencegah terjadinya penyakit gastritis. besar (60,1%) berjenis kelamin perempuan.
Peran kuratif dengan mengajarkan teknik Tabel 2 menunjukkan sebagian besar
distraksi relaksasi untuk mengurangsi rasa (52,9%) mengalami tingkat ringan
nyeri pada penderita gastritis. Peran sebanyak 73 remaja. Tabel 3 menunjukkan
rehabilitatif yaitu upaya pemulihan bahwa sebagian besar (61,6%) yang
terhadap pasien gastritis seperti mengontrol mengalami kejadian gastritis sebanyak 85
pola makan, mengontrol makanan yang remaja. Tabel 4 menujukkan bahwa dari
memacu asam lambung, mengurangi stress, 103 responden sebagian besar (51,5%)
dan istirahat yang cukup (Oktariana & berusia 15 tahun yang mengalami stres
Khrisna, 2019). ringan sebanyak 53 responden. Tabel 5
Dukungan keluarga dapat menjadi menunjukkan bahwa dari 83 responden
sumber untuk membantu menghindari efek sebagian besar (60,2%) berjenis kelamin
stress. Apabila dukungan keluarga tidak perempuan yang mengalami stres sedang
mencukupi, maka hal ini dapat sebanyak 50 responden. Tabel 6
mempengaruhi tingkat stress yang akan menunjukkan bahwa dari 103 responden
meningkatkan resiko terjadi kekambuhan sebagian besar (65,0% ) berusia 15 tahun
pada penyakit gastritis (Handayani, yang mengalami gastritis sebanyak 67
Kosasih, & Priambodo, 2012). responden. Tabel 7 menunjukkan bahwa
Berdasarkan data penyakit gastritis dari 83 responden hampir selurunya (98,8%
yang ada di Dinkes Kabupaten Jombang ) remaja berjenis kelamin perempuan yang
2016, penelitian ini bertujuan untuk mengalami gastritis sebanyak 82 responden.
membuktikan hubungan tingkat stress Tabel 8 menunjukkan bahwa dari 57
dengan kejadian gastritis pada remaja di responden hampir seluruhnya (93% )
SMPN 1 Kabuh. remaja yang mengalami stres sedang
METODE PENELITIAN dengan kejadian. Berdasarkan uji Spreaman
Desain penelitian menggunakan Rank diadapatkan nilai p value 0.000
analitik korelasi dengan metode pendekatan dimana nilai p value <(0,05) maka H1
cross sectional. Merupakan suatu penelitian diterima terdapat hubungan anatara tingkat
yang mempelajari hubungan antara variabel stress dengan kejadian gastritis pada remaja
(independen) dengan variabel (dependen), siswa dan siswi kelas IX di SMPN 1 Kabuh
dengan cara mengobservasi dan mengukur Jombang. Dengan korelasi 0,619 yang
variabel sekali dan sekaligus pada waktu artinya korelasi kuat.
yang sama. Populasi yang diambil sebanyak
HASIL PENELITIAN
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia dan jenis kelamin remaja siswa dan
siswi kelas IX SMPN 1 Kabuh
No Karakteristik Frekuensi Persentase (%)
1. Usia
a. 14 tahun 22 15,9
b. 15 tahun 103 74,6
c. 16 tahun 13 9,4
2. Jenis Kelamin
a. Laki-laki 55 39,9
b. Perempuan 83 60,1
Tabel 2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat stress di SMPN 1 Kabuh
No Tingkatan Stres Frekuensi Persentase (%)
1. Tidak Stres 0 0
2. Stres Ringan 73 52,9
3. Stres Sedang 57 41,3
4. Stres Berat 8 5,8
Total 138 100
Tabel 3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Kejadian gastritis di SMPN 1 Kabuh
No Kejadian Gastritis Frekuensi Persentase (%)
1 Tidak Gastritis 0 0
2 Kadang-kadang 53 38,4
3 Gastritis 85 61,6
Total 138 100
Tabel 4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tabulasi silang Usia dengan Tingkat Stres
No Usia Tingkat Stres Total
Tidak Stres Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat
F % F % F % F % F %
1 14 tahun 0 0 9 40,9 12 54,5 1 4,5 22 100
2 15 tahun 0 0 53 51,5 43 41,7 7 6,8 103 100
3 16 tahun 0 0 11 84,6 2 15,4 0 0,0 13 100
Total 0 0 73 100 57 100 8 100 138 100

Tabel 5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tabulasi silang Jenis Kelamin dengan
Tingkat Stres
No Jenis Kelamin Tingkat Stres Total
Tidak Stres Stres Ringan Stres Sedang Stres Berat
F % F % F % F % F %
1 Laki – laki 0 0 48 87,3 7 12,7 0 0,0 55 100
2 Perempuan 0 0 25 30,1 50 60,2 8 9,6 83 100
Total 0 0 73 52,9 47 41,3 8 5,8 138 100

Tabel 6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tabulasi silang Usia dengan Kejadian
Gastritis
No Usia Kejadian Gastritis Total
Tidak Gastritis Kadang-kadang Gastritis
F % F % F % F %
1 14 tahun 0 0 6 27,3 16 72,7 22 100
2 15 tahun 0 0 36 35,0 67 65,0 103 100
3 16 tahun 0 0 11 84,6 2 15,4 13 100
Total 0 0 53 38,4 85 61,6 138 100
Tabel 7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tabulasi silang Jenis Kelamin dengan
Kejadian Gastritis
No Jenis Kelamin Kejadian Gastritis Total
Tidak Gastritis Kadang-kadang Gastritis
F % F % F % F %
1 Laki-laki 0 0 52 94,5 3 5,5 55 100
2 Perempuan 0 0 1 1,2 82 98,8 83 100
Total 0 0 53 38,4 85 61,6 138 100

Tabel 4.8 Distribusi frekuensi responden berdasarkan tabulasi silang Tingkat Stres dengan
Kejadian Gastritis
No Tingkat Stres Kejadian Gastritis Total
Tidak Gastritis Kadang-kadang Gastritis
F % F % F % F %
1 Tidak Stres 0 0 0 0 0 0 0 0
2 Stres Ringan 0 0 49 67,1 24 32,9 73 100
3 Stres Sedang 0 0 4 7,0 53 93,0 57 100
4 Stres Berat 0 0 0 0 8 100 8 100
Total 0 0 53 38,4 85 61,6 138 100
P Value 0,000 correlation = 0,619
PEMBAHASAN besar (51,5%) mengalami stres ringan,
TINGKAT STRES hampir setengahnya (41,7%) mengalami
Tingkat stres pada tabel 2 hasil stres sedang dan sebagian kecil (6,8%)
penelitian menunjukkan remaja siswa dan mengalami stres berat. Remaja yang berusia
siswi kelas IX di SMPN 1 Kabuh hampir 16 tahun sebanyak 13 remaja yaitu hampir
sebagian besar mengalami stres ringan seluruhnya (84,6%) mengalami stres ringan
sebanyak 73 remaja (52,9%), hampir kemudian sebagian kecil (15,4%)
setengah responden mengalami stres sedang mengalami stres sedang dan tidak satupun
sebanyak 57 remaja (41,3%) dan Sebagian (0,0%) mengalami stres berat.
kecil responden mengalami stres berat Hal ini sejalan dengan penelitian
sebanyak 8 remaja (5,8%). Hockenberry, & Wilson, (2018) bahwa
Hans Selye (dalam Anto,(2015) gejala-gejala stres pada tingkat sedang pada
menyatakan bahwa stress merupakan respon usia remaja terjadi perkembangan mental
tubuh yang bersifat tidak spesifik setiap yang pesat. Perkembangan mental pada usia
tuntutan atau beban atasnya. Jadi, seseorang remaja mengakibatkan kemampuan remaja
dapat dikatakan stress apabila ia tidak dapat untuk mempengaruhi apapun yang
menyelesaikan beban atau masalah yang berhubungan dengan hidupnya dan
dibebankan kepadanya sehingga tubuhnya lingkungannya juga meningkat.
akan merespon tidak kemampuan yang Selanjutnya berdasarkan tabel 5
berakibat pada sikap orang tersebut. Stres menunjukkan bahwa remaja berjenis
dapat mengganggu cara seseorang dalam kelamin laki-laki sebanyak 55 remaja yaitu
menyerap realitas, menyelesaikan masalah, hampir seluruhnya (87,3%) mengalami
berfikir secara umum dan hubungan stres ringan sedangkan sebagian kecil
seseorang dan rasa memiliki. (12,7%) mengalami stres sedang dan tidak
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan satupun (0,0%) mengalami stres berat.
bahwa remaja berusia 14 tahun sebanyak 22 Kemudian remaja yang berjenis kelamin
remaja yaitu hampir setengah (40,9%) perempuan sebanyak 83 remaja yaitu
mengalami stres ringan, sebagian besar hampir setengah (30,1%) mengalami stres
(54,5%) mengalami stres sedang dan ringan, sebagian besar (60,2%) mengalami
sebagian kecil (4,5%) mengalami stres stres sedang dan sebagian kecil (9,6%)
berat. Kemudian remaja yang berusia 15 mengalami stres berat.
tahun sebanyak 103 remaja yaitu sebagian
Berdasarkan penelitian Ardian menjadi penyebab terjadinya gastritis
(2019) menyebutkan bahwa sebagian besar (Ausrianti, 2019).
perempuan lebih rentan mengalami stress Berdasarkan tabel 6 menunjukkan
dibandingkan dengan laki-laki, karena bahwa remaja berusia 14 tahun sebanyak 22
biasanya perempuan merasa ada tekanan, remaja yaitu hampir seluruhnya (72,7%)
lebih memikirkan tugas sekolah atau responden mengalami gastritis. Remaja
pekerjaan rumah yang dimilikinya sehingga yang berusia 15 tahun sebanyak 103 remaja
perempuan memproduksi hormon stres yaitu sebagian besar (65,0%) responden
yang lebih banyak dibandingkan dengan mengalami gastritis. Remaja yang berusia
laki-laki. 16 tahun sebanyak 14 remaja yaitu sebagian
Remaja awal cenderung banyak kecil (15,4%) responden mengalami
mengalami stress, karena remaja gastritis.
merupakan masa peralihan dari anak-anak Menurut teori Soetjiningsih (2018) salah
ke dewasa sehingga wajar saja jika usia 14- satu faktor terjadinya gastritis adalah usia,
16 tahun mudah untuk stress yang dapat terutama pada usia remaja adalah masa
mengakibatkan penyakit gastritis. Selain peralihan yang awalnya sangat bergantung
itu, remaja sedang mengalami beban dengan orangtua dan harus hidup dengan
pikiran atau masalah dilingkungan, sekolah, memegang tanggungjawab diri sendiri
teman sebaya yang mengakibatkan sepenuhnya dan mandiri. Gastritis dapat
ketegangan karena belum mampu menyerang segala usia, namun didapatkan
menemukan jalan keluarnya. Hal tersebut bahwa gastritis lebih sering menyerang
dapat mengakibatkan ketidakseimbangan remaja (Shalahuddin, 2018). Fenomena
antara tuntutan dan kemampuan untuk yang muncul gastritis tidak jarang terjadi
mengatasi masalahnya sendiri tanpa ada pada kalangan usia remaja, hal ini sesuai
peran penting dari orang tua. dengan Astuti & Wulandari (2020) bahwa
KEJADIAN GASTRITIS gastritis adalah suatu kejadian yang lebih
Gastritis pada tabel 3 hasil sering terjadi pada remaja dengan rentang
menunjukkan remaja siswa dan siswi kelas usia 15-24 tahun.
IX di SMPN 1 Kabuh sebagian kecil Berdasarkan tabel 7 menunjukkan
responden kadang-kadang mengalami bahwa remaja berjenis kelamin laki-laki
gastritis sebanyak 53 remaja (38,4%) dan sebanyak 55 remaja yaitu sebagian kecil
sebagian besr mengalami gastritis sebanyak (5,5%) responden mengalami gastritis.
85 remaja (61,6%). Berdasarkan jawaban Remaja yang berjenis kelamin perempuan
yang diisi kuisoner sebanyak kebanyakan sebanyak 83 remaja yaitu hampir
mengeluh kembung, nyeri di ulu seluruhnya (98,8%) mengalami gastritis.
hati,lambung merasa tidak enak,setelah, Berdasarkan penelitian Hartati, et al
cepat kenyang dan perut terasa penuh. (2014), menyebutkan bahwa perempuan
Gastritis adalah peradangan pada memiliki risiko 3 kali lebih besar terhadap
mukosa lambung yang mengakibatkan kejadian gastritis dibandingkan dengan
pembekakan mukosa lambung sampai laki-laki. Hal ini dikarenakan perempuan
terlepasnya epitel. Pelepasan epitel ini akan lebih sulit mentoleransi rasa sakit dan
merangsang terjadinya proses inflamasi di gejala gastritis daripada laki-laki. Hal ini
lambung (Sunarmi,2018). Penyebab didukung oleh penelitian Nurjanah (2018)
gastritis salah satunya adalah stres atau yang menyebutkan bahwa, jenis kelamin
tekanan emosioanal yang berlebihan pada memiliki hubungan yang signifikan
seseorang. Pada keadaan stres seperti terhadap kejadian gastritis. Beberapa hal
cemas, takut, beban kerja yang berlebihan yang menyebabkan perempuan lebih
atau terburu-buru ketika mengerjakan banyak menderita gastritis yaitu perempuan
sesuatu megakibatkan produksi asam lebih mudah stress yang mengakibatkan
lambung akan naik, jika kadar asam asam lambung meningkat. Selain itu,
lambung meningkat maka dapat mengiritasi perempuan juga memiliki gaya hidup yang
mukosa lambung dan jika dibiarkan dapat tidak teratur dibandingkan laki-laki, seperti
seringnya menunda makan serta istirahat
yang kurang dapat menyebabkan terjadinya nyeri, sehingga terjadi iritasi pada mukosa
gastritis. lambung dan apabila tidak ditangani akan
Gastritis lebih banyak diderita oleh menyebabkan terjadinya gastritis
perempuan, karena mereka lebih peduli dan (Supariasa, 2019).
perhatian pada berat badan dan penampilan, Penelitian yang dilakukan oleh
sehingga perempuan berusaha menurunkan Putri dkk (2018) menyatakan bahwa
berat badan melalui jalan mengatur terdapat hubungan stres dengan
frekuensi, jumlah dan jenis makanan kekambuhan gastritis pada siswa-siswi
konsumsi sebisa mungkin agar tidak kelas XII di SMAN 1 Cepu dengan nilai
menjadi gemuk. Hal ini sependapat dengan signifikasi p-value 0.002. Hasil penelitian
teori yang menyatakan bahwa jumlah menunjukkan bahwa terdapat 9 responden
penderita gastritis lebih banyak perempuan (21,95%) mengalami tingkat stres ringan, 9
dibanding pria. responden (21,95%) mengalami tingkat
Hubungan Tingkat Stres Dengan stres sedang, 8 responden (19,51%)
Kejadian Gastritis mengalami stres parah, dan 27 responden
Berdasarkan tabulasi silang pada tabel 4.8 (65,85%) mengalami kekambuhan gastritis.
hasil menunjukkan adanya hubungan Sedangkan menurut Hulu & Pardede
tingkat stress dengan kejadian gastritis pada (2016) mengatakan bahwa stres atau
remaja siswa dan siswi kelas IX di SMPN 1 kecemasan yang dialami seseorang dapat
Kabuh hampir setengahnya (32,9%) menimbulkan reaksi yang ada pada tubuh.
mengalami stress ringan dengan kejadian Reaksi pada sistem pencernaan dapat
gastritis sebanyak 73 remaja, hampir mengalami gangguan seperti lambung
seluruhnya (93,0%) mengalami stres terasa kembung, mual, pedih karena
sedang dengan kejadian gastritis sebanyak peningkatan asam lambung (gastritis).
57 remaja dan seluruhnya (100%) Menurut pendapat para ahli
mengalami stres berat dengan kejadian kedokteran yang menyatakan bahwa
gastritis sebanyak 8 remaja. kenaikan asam HCL yang berlebihan pada
Berdasarkan analisis lambung terutama disebabkan oleh
menggunakan uji Spearman Rank Test ketegangan atau stres mental/kejiwaan.
didapatkan nilai p value 0.000 dimana nilai Apabila stres dan emosi dibiarkan maka
p value <(0,05) maka H1 diterima terdapat tubuh akan berusaha menyesuaikan diri dan
hubungan anatara tingkat stress dengan bertahan hidup dengan tekanan tersebut,
kejadian gastritis pada remaja siswa dan kondisi yang demikian dapat menyebabkan
siswi kelas IX di SMPN 1 Kabuh Jombang. terjadinya perubahan-perubahan patologis
Hasil dari uji tersebut dapat diketahui dalam jaringan atau organ tubuh manusia
tingkatan hubungan dengan dua variebal melalui saraf otonom. Sebagai akibatnya,
yang menunjukan nilai keofesien korelasi akan timbul penyakit adaptasi salah satunya
0.619 dengan nilai tabel hitung sejumlah gastritis.
responden 138 sebesar 0.619 dengan Dukungan keluarga dapat
demikian dapat disimpulkan bahwa menjadi sumber untuk membantu
terdapat hubungan yang kuat antara tingat menghindari efek stress. Apabila dukungan
stres dengan kejadian gastritis pada remaja keluarga tidak mencukupi, maka hal ini
siswa dan siswi kelas IX di SMPN 1 dapat mempengaruhi tingkat stress yang
Kabuh Jombang. akan meningkatkan resiko terjadi
Stres dapat merangsang saraf kekambuhan pada penyakit gastritis
simpatis nervus vagus (NV), yang akan (Handayani, Kosasih, & Priambodo, 2012).
meningkatkan produksi asam klorida (HCl) Sesorang akan sembuh lebih cepat apabila
di dalam lambung. Peningkatan produksi anggota keluarga membantu memecahkan
asam klorida dapat menimbulkan gejala masalah secara efektif dengan dukungan
seperti mual, muntah dan anoreksia, yang yang dimiliki keluarga.
dapat berpengaruh pada penurunan nafsu KESIMPULAN
makan. Kontak antara asam klorida dengan 1. Tingkat stres pada remaja siswa dan
mukosa lambung akan menimbulkan rasa siswi kelas IX di SMPN 1 Kabuh
sebagian besar mengalami tingkat stres NERSMID: Jurnal Keperawatan Dan
ringan sebanyak 73 remaja. Kebidanan, 1(2), 148–155.
2. Kejadian gastritis pada remaja siswa dan Hockenberry, M. J., & Wilson, D. (2018).
siswi kelas IX di SMPN 1 Kabuh Wong’s nursing care of infants and
sebagian besar yang mengalami children-E-book. Elsevier Health
kejadian gastritis sebanyak 85 remaja. Sciences.
3. Ada hubungan tingkat stress dengan Hulu, E. K., & Pardede, J. A. (2016).
kejadian gastritis pada remaja siswa dan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat
siswi kelas IX di SMPN 1 Kabuh Kecemasan Pasien Pre Operatif Di
SARAN Rumah Sakit Sari Mutiara Medan.
1. Bagi Pendidikan Jurnal Keperawatan, 2(1). Academia
sebagai bahan tambah ilmu keperawatan Edu.https://www.academia.edu/36007
medical bedah tentang hubungan tingkat 460/
stres dengan kejadian gastritis. Kemenkes RI. 2018. Data Penyakit
2. Bagi Masyarakat Lambung Di Indonesia. Jakarta:
Dapat memberikan pengetahuan bagi Kementerian Indonesia
masyarakat terutama pada remaja Kemenkes, R. I. (2019). Gambaran
tentang hubungan tingkat stress dengan Kesehatan Indonesia Tahun 2018.
kejadian gastritis. Jakarta: Kementerian Indonesia.
3. Bagi peneliti NURJANAH, D. W. I. (2017). Penggunaan
Dapat digunakan sebagai penambahan Gadget dengan Perkembangan
wawasan atau pengetahuan bagi peneliti Interaksi SOsial Anak Usia Pra-
khususnya mengenai hubungan tingkat Sekolah Berbasis Teori Adaptasi
stres dengan kejadian gastritis. Sister Calista Roy. Stikes Insa
DAFTAR PUSTAKA Cendikia Jombang.
Anto, Tasry. 2015. Makalah Stres Putri MWR, Vendi EK, Rudi H. 2018.
https://www.academia.edu/10151231/Maka Hubungan stres dengan kekambuhan
lah_stress gastritis pada siswa-siswi kelas XII di
Ardiani H. Tingginya Tingkat Stres dengan SMAN 1 Cepu. Jurnal Kesehatan
Kejadian Kekambuhan Gastritis pada STIKES Bahrul Ulum. Vol.3 No.1
Mahasiswa dalam Penyusunan Tugas Shalahuddin, I. (2018). Hubungan Pola
Akhir di STIKes Bhakti Husada Mulia Makan Dengan Gastritis Pada Remaja
Madiun. 2-Trik: Tunas-Tunas Riset Di Sekolah Menengah Kejuruan
Kesehatan. 2019;9(1):8. Ybkp3 Garut. Jurnal Kesehatan Bakti
Astuti, D. A. O. P., & Wulandari, D. Tunas Husada: Jurnal Ilmu-Ilmu
(2020). Stres dan Perilaku Merokok Keperawatan, Analis Kesehatan Dan
Berhubungan dengan Kejadian Farmasi, 18(1), 33–44.
Gastritis. Jurnal Ilmiah Permas: Supariasa IDN dan Dian H. 2019. Asuhan
Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 10(2), gizi klinik. Penerbit Buku Kedokteran
213–222. EGC, Jakarta
Handayani, S. D. (2012). Hubungan Wahyudi, A., Kusuma, F. H. D., &
dukungan keluarga dengan Andinawati, M. (2018). Hubungan
kekambuhan pasien Gastritis di antara kebiasaan mengkonsumsi
Puskesmas Jatinangor. Students E- minuman keras (alkohol) dengan
Journal, 1(1), 28. kejadian gastritis pada remaja akhir
Hartati, S., & Utomo, W. 2019. Hubungan (18-21 tahun) di asrama putra papua
Pola Makan Dengan Resiko Gastritis kota malang. Nursing News: Jurnal
Pada Mahasiswa Yang Menjalani Ilmiah Keperawatan, 3(1).
Sistem Kbk. In JOM PSIK (Vol. 1, WHO. 2018. EU- Wide Stress Testing
Issue 2) 2018. European Union: EU Agencies
Hernanto, F. F. (2018). Pola Hubungan Network
Makan Dengan Pencegahan Gastritis
dari SMK Antartika 2 Sidoarjo.

Anda mungkin juga menyukai