A. Hasil Penelitian
kemudian hasilnya disajikan pada bab ini. Pengolahan data yang diperoleh dari
Psikologis dan Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian Gastritis pada Siswa
Kelas XII di SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan pada
1. Analisa Univariat
dan Pola Konsumsi Kopi pada Siswa Kelas XII di SMAN 1 Rumpin
a. Karakteristik Responden
1) Jenis Kelamin
Penelitian ini dilakukan dengan 155 responden pada siswa kelas XII
diagram berikut.
Diagram 5.1
(45,2%).
2) Usia
Penelitian ini dilakukan dengan 155 responden pada siswa kelas XII
berikut.
Diagram 5.2
3) Jurusan
Penelitian ini dilakukan dengan 155 responden pada siswa kelas XII
berikut.
Diagram 5.3
Penelitian ini dilakukan dengan 155 responden pada siswa kelas XII
berikut.
Diagram 5.4
Penelitian ini dilakukan dengan 155 responden pada siswa kelas XII
berikut,
Diagram 5.5
Penelitian ini dilakukan dengan 155 responden pada siswa kelas XII
berikut.
Diagram 5.5
responden (30.3%)
2. Analisa Bivariat
Psikologis dan Pola Konsumsi Kopi dengan kejadian gastritis pada siswa
Tingkat Stres Psikologis dengan Kejadian gastritis pada siswa kelas XII di
(n=155).
Analisa Bivariat
Tingkat Terjadinya Gastritis Total P-Value
Tidak Ya
Stress
N % N % N % 0,000
Psikologis
Normal 12 14,8 69 85,2 81 100,0
Ringan 25 44,6 31 55,4 65 100,0
Sedang 8 53,3 7 46,7 15 100,0
Parah 1 50,0 1 50,0 2 100,0
parah
Total 47 30,0 108 69,7 155 100,0
Psikologis dan Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian Gastritis pada Siswa
Hasil uji statistic chi square dengan nilai p-value 0,000 maka dari itu
Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian gastritis pada siswa kelas XII di
Table 5.2
Analisa Bivariat
Pola Kejadian Gastritis Total P-Value
Tidak Ya
Konsumsi
N % N % N % 0,000
kopi
Tidak 2 4,1 47 95,9 49 100,0
pernah
Kadang- 9 18,4 40 81,6 49 100,0
kadang
Sering 18 58,1 13 41,9 31 100,0
Sering 18 69,2 8 30,8 26 100,0
sekali
Total 47 30,3 108 69,7 155 100,0
Berdasarkan tabel 5.1 menunjukan hasil Hubungan Tingkat Stres
Psikologis dan Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian Gastritis pada Siswa
sebagian besar sering tidak memiliki pola konsumsi kopi dengan kejadian
sebagian besar sering sekali tidak memiliki pola konsumsi kopi dengan
Hasil uji statistic chi square dengan nilai p-value 0,000 maka dari itu
dan Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian Gastritis pada siswa kelas XII di
1. Jenis Kelamin
Dari hasil analisis digram 5.2 didapatkan bahwa sebagian besar siswa
frekuensi, jumlah dan jenis makanan konsumsi sebisa mungkin agar tidak
menjadi gemuk.
2. Usia
Dari hasil analisis digram 5.2 didapatkan bahwa sebagian besar siswa
masa transisi dari anak-anak ke masa dewasa atau usia belasan tahun, atau
seperti pola makan tidak teratur, pola konsumsi kopi, stress ditempat kerja,
kebiasaan merokok dan pola hidup tidak sehat lainnya akibat berbagai
(Nurheti, 20013).
3. Jurusan
Dari hasil analisis digram 5.3 didapatkan bahwa sebagian besar siswa
didapatkan bahwa lebih dari setengahnya yang masuk jurusan IPS yaitu 91
responden (58.7%)
bahwa salah pilih jurusan bisa membuat siswa stress, mereka stress sama
tugas yang diberikan guru karena tidak paham, tidak nyaman sama mata
pelajaranya, ketika siswa banyak tugas yang harus dikerjakan, stress tugas
belum kelar sampe lupa makan itu bisa menyebabkan penyakit gastritis.
Heriana, 2014).
kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari dan akan dialami oleh
liur dapat menghentikan aliran air liur, atau dalam kasus lain,
Hasil ini sesuai dengan penelitian fadilah (2014) yaitu beberapa factor
RSUD labuang baji makasar dengan hasil dari 38 responden didapat hasil
Berdasarkan pengamatan dan data yang diperoleh peneliti siswa kelas XII
sedang, parah dan sangat parah. Stres yang terjadi pada siswa kelas XII di
yaitu beban tugas yang terlalu berat, guru yang terlalu ketat, tuntutan tugas
dalam organisasi dan kondisi fisik dan psikis siswi itu sendiri. Sehingga
dalam hal ini peneliti berasumsi bahwa tingkat stres dapat mempengaruhi
terjadinya gastritis.
(31.6%).
Kopi adalah minuman yang terdiri dari berbagai jenis bahan dan senyawa
6. Kejadian Gastritis
responden (69.7%).
oleh berbagai faktor seperti alkohol, stres, obat antiinflamasi, dan lain-
yang dimakan seperti makanan yang pedas (cabai atau merica) atau
makanan yang40 memiliki kadar lemak tinggi, sehingga produksi asam
gastritis dapat menyerang dari semua tingkat usia maupun jenis kelamin.
bahwa responden berada pada rentang usia yang produktif, yaitu produktif
lingkungan.
Berdasarkan tabel 5.1 penelitian dengan 155 responden pada siswa kelas
Kabupaten Bogor.
nyeri, perdarahan, rasa lemas, nafsu makan menurun atau sakit kepala.
Penyakit gastritis dapat menyerang dari dari semua tingkat usia maupun
usia produktif. Pada usia produktif rentan terserang gejala gastritis karena
(Hartati,ddk, 2014).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dhanang Prasetyo
gastritis sebanyak 39 orang (44,3%) dan ada hubungan antara stres dengan
kejadian gastritis (2 = 20,93) dan secara statistik signifikan (p = 0,000 <
0,05), dimana semakin tinggi tingkat stres maka semakin rentan terkena
Dalam penelitian ini adanya hubungan yang signifikan antara tingkat stres
Psikologis dan Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian Gastritis pada Siswa
Kelas XII di SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor. Hasil analisis diperoleh
responden (4,1%).
Berdasarkan uji chi square dengan nilai p-value = 0,000 (nilai a < 0,05)
Kabupaten Bogor.
Kopi merupakan minuman yang terdiri dari berbagai jenis bahan dan
lambung. Hal ini membuat produksi gas dalam lambung berlebih dan
Dalam penelitian ini adanya hubungan yang signifikan antara pola konsumsi
A. Kesimpulan
Pola Konsumsi Kopi dengan Kejadian Gastritis pada Siswa Kelas XII di SMAN
1 Rumpin Kabupaten Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juli 2021
dengan jumlah 155 responden yang ikut serta dalam pengisian lembar kuesioner
melalui google form secara online. Maka kesimpulan peneliti yang dapat
81 responden (52.3%
5. Teridentifikasi karakteristik Pola Konsumsi Kopi Siswa Kelas XII SMAN 1
(69.7%).
siswa kelas XII di SMAN 1 Rumpin Kabupaten Bogor dengan nilai (p-
hubungan antara pola konsumsi kopi dengan kejadian gastritis pada siswa
B. Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi
perpustakaan dan dapat dijadikan sebagai acuan bagi peneliti dimasa yang
akan datang yang berkaitan dengan hubungan tingkat stress psikologis dan