Anda di halaman 1dari 5

Wahab A, dkk / Jurnal

Jurnal Ilmu
Ilmu Kesehatan
KesehatanMasyarakat.
Masyarakat.2022; 11 (4):
2022; 337-341
11 (4): 337-341

Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat


(The Public Health Science Journal)

Journal Homepage: http://journals.stikim.ac.id/index.php/jikm

Pola Makan dan Kaitannya dengan Kejadian Gastritis pada


Mahasiswa

Abdul Wahab1, Elvi Sahara Lubis2, Santy Deasy Siregar3*, Masryna Siagian4,
Juti Arto Simbolon5
1-5
Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia

Abstrak
Gastritis biasanya dapat terjadi pada orang yang memiliki pola makan yang tidak teratur serta mengonsumsi makanan
yang dapat merangsang produksi asam lambung. Kejadian gastritis di Indonesia menurut WHO pada tahun 2017
mencapai 40,8% dengan prevalensi 274.396 kasus dari 238.452.952 jiwa penduduk. Penelitian ini bertujuan untuk melihat
pola makan dengan kejadian gastritis pada mahasiswa di FKM UNPRI. Penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan
desain studi cross sectional dengan jumlah sampel 67 responden yang diambil dengan metode purposive sampling. Data
yang didapat kemudian dilakukan uji statsitik chi-square untuk mengetahui hubungan antar variabel. Dari hasil penelitian
diperoleh bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara jenis makanan yang dikonsumsi dengan kejadian gastritis pada
mahasiswa (Pv=0,001), namun tidak ada hubungan yang signifikan antara jumlah makanan yang dikonsumsi (Pv=0,497)
dan frekuensi makan (Pv=0,075) dengan kejadian gastritis pada mahasiswa FKM UNPRI.
Kata Kunci: Frekuensi makan, gastritis, jenis makan, jumlah makan.

Abstract
Gastritis occurs in people who have an irregular diet and eat foods that stimulate the production of stomach acid. According to
WHO, the prevalence of gastritis in Indonesia in 2017 reached 40.8% with a prevalence of 274,396 cases from 238,452,952
inhabitants. This study aims to examine the relationship between diet and the incidence of gastritis in students at FKM UNPRI. The
type of research in this study is descriptive analytic with a cross sectional study design with a sample of 67 respondents taken by
purposive sampling method. The data obtained were then carried out with a chi-square statistical test to see the relationship
between variables. From the results of the study, it was found that there was a significant relationship between the type of food
consumed and the incidence of gastritis in students (Pv = 0.001), but there was no significant relationship between the amount
of food consumed (Pv = 0.497) and the frequency of eating (Pv = 0.075) with the incidence of gastritis in FKM UNPRI students.
Keywords: Frequency of food, gastritis, type of food, Amount of food.

Korespondensi*: Santy Deasy Siregar, Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan, Universitas Prima Indonesia,
Jl. Sekip, Kel. Sikambing, Kec. Medan Petisah, Kota Medan, E-mail: santysiregar@gmail.com, Telp: +6281376907108

https://doi.org/10.33221/jikm.v11i04.1542
Received : 19 November 2021 / Revised : 02 Januari 2022 / 337
Accepted : 23 Februari 2022
Copyright @ 2022, Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, p-ISSN: 2252-4134, e-ISSN: 2354-8185
Wahab A, dkk / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2022; 11 (4): 337-341

Pendahuluan konsumsi junk food dan sering membiarkan


Gastritis dapat terjadi dikarenakan perut kosong ditengah kesibukannya sebagai
adanya inflamasi pada mukosa lambung mahasiswa.
yang diakibatkan oleh pola makan yang Ditambah lagi mereka merupakan
tidak teratur baik dalam hal frekuensi, jenis mahasiswa jurusan kesehatan yang tau
dan jumlah makanan yang dikonsumsi.1 mengenai bagaimana pola hidup yang sehat,
Data dari Profil Kesehatan Republik namun mengenyampingkan hal tersebut.
Indonesia menyebutkan bahwa gastritis Berdasarkan permasalahan di atas, peneliti
masuk ke dalam 10 penyakit terbanyak di tertarik untuk melihat apakah terdapat
rumah sakit di Indonesia.2 hubungan antara pola makan dengan
Penyakit gastritis masih dianggap kejadian gastritis. Pada penelitian ini juga
remeh oleh sebagian masyarakat, padahal nantinya peneliti akan memberikan edukasi
jika terus dibiarkan penyakit ini akan tentang cara mencegah gastritis dan
mengakibatkan rusaknya fungsi lambung, pengaturan pola makan yang benar dilihat
gangguan gizi, komplikasi, bahkan dapat dari segi frekuensi, jenis, dan jumlah
mengakibatkan kematian.3 Mahasiswa yang makanan yang dikonsumsi.
merupakan usia remaja sekaligus sebagai
penerus bangsa yang harus diperhatikan Metode
kondisi kesehatanya terutama dalam hal Penelitian ini menggunakan survei
pola makan. Namun faktanya seiring dengan analitik dengan metode cross sectioal.
perkembangan teknologi dan pergesaran Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 -
jenis dan pola makanan yang cenderung 18 Desember 2019 di FKM UNPRI.
serba instan, banyak usia remaja terserang Populasi penelitian ini adalah seluruh
gastritis dikarenakan tidak memperhatikan mahasiswa FKM UNPRI Medan dengan
asupan dan gizi makanan dan minuman yang jumlah 324 mahasiswa aktif. Pengambilan
dikonsumsinya bahkan cenderung sampel dilakuan dengan teknik purposive
mengikuti pola makan yang sedang trend sampling yaitu teknik penentuan sampel
dan sering membiarkan perut kosong dengan pertimbangan tertentu.7
dikarenakan banyaknya aktivitas yang Dari hasil seleksi diperoleh jumlah
dilakukannya. sampel 67 orang dengan pertimbangan
Butuh perawatan khusus dalam bahwa masa perkuliahan minimal 2 tahun,
penanganan gastritis karena jika tidak sehingga dapat diketahui kebiasaan makan
ditangani dengan baik akan megganggu mahasiswa selama menjadi mahasiswa dan
masa tua. Oleh karena itu, dibutuhkan mahasiswa berasal dari jurusan kesehatan
pengetahuan untuk mencegah terjadinya sehingga dapat diketahui tinggi dan
penyakit ini sejak dini.4 Banyak penelitian rendahnya pengetahuan dan perilakunya
yang telah memperlihatkan buruknya pola dalam menjaga kesehatanya.
makan pada remaja yang berakibat pada Pengumpulan data pada penelitian ini
kejadian gastritis, salah satunya penelitian diperoleh melalui data primer dan sekunder.
yang dilakukan oleh Pasaribu, dkk yang Data primer diperoleh dengan menggunakan
memperlihatkan adanya hubungan yang kuesioner yang meliputi, identitas
signifikan antara kejadian gastritis dengan mahasiswa (nama responden, umur, jenis
frekuensi makan yang tidak teratur.5 kelamin, aktivitas diluar kuliah, status
Hal yang sama juga dinyatakan oleh tempat tinggal), pola makan (jumlah
Diliyana bahwa terdapat hubugan yang konsumsi makanan, jenis konsumsi
signifikan antara gastritis dengan pola makanan dan frekuensi konsumsi makanan)
makan pada usia remaja.6 Melihat fenomena dan kejadian gastritis untuk mengetahui
dari hasil survei pendahuluan pada mahasiswa mengalami kejadian gastritis
mahasiswa, mereka cenderung memiliki yang dilakukan langsung oleh peneliti. Data
pola konsumsi yang tidak sehat seperti sekunder meliputi gambaran lokasi

338
Wahab A, dkk / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2022; 11 (4): 337-341

penelitian, jumlah dan daftar nama Pada tabel 1 dapat diketahui bahwa
mahasiswa FKM UNPRI Medan. berdasarkan jumlah makanan yang
Hasil penelitian disajikan dengan dikonsumsi oleh Mahasiswa, sebagian besar
menggunakan analisis univariat (frekuensi) mahasiswa memiliki frekuensi jumlah
dan bivariat (chi-square) dengan tingkat makan yang tidak baik yaitu sebanyak 62
signifikansi 5% (α = 0,05) dengan tingkat orang (92,5%), sedangkan yang memiliki
kepercayaan 95%. frekuensi jumlah makan yang baik hanya 5
orang (7,5%). Berdasarkan jenis makan
Hasil mahasiswa, sebagian besar mahasiswa
mengonsumsi makanan yang mengiritasi
Tabel 1. Analisis Univariat lambung yaitu berjumlah 48 orang (71,6%)
dan hanya 19 orang (28,4%) yang tidak
Variabel Kategori n % mengonsumsi makanan yang mengiritasi.
Jumlah Makan Baik 5 7,5 Berdasarkan frekuensi makan, hanya 11
Tidak Baik 62 92,5
Jenis Makan Tidak Mengiritasi 19 28,4 mahasiswa (16,4%) yang memiliki frekuensi
Mengiritasi 48 71,6 makan tidak baik 56 (83,6%).
Frekuensi Makan Baik 11 16,4
Tidak Baik 56 83,6

Tabel 2. Hubungan Jumlah Makan, Jenis Makan, dan Frekuensi Makan dengan Kejadian Gastritis pada
Mahasiswa FKM UNPRI Medan

Kejadian Gastritis
Variabel Kategori Gastritis Tidak Gastritis Pvalue
n % n %
Jumlah Makan Tidak Baik 20 32,2 42 67,7
0,497
Baik 1 20 4 80
Jenis Makan Mengiritasi 9 18,8 39 81,2
0,001
Tidak Mengiritasi 12 63,2 7 36,8
Frekuensi Makan Tidak Baik 15 26,8 41 73,2
0,075
Baik 6 54,5 5 45,4

Berdasarkan tabel 2 dapat diketahui jumlah makan (porsi makan) dengan


bahwa tidak ada hubungan yang signifikan kejadian gastritis pada remaja.8
antara jumlah makan (Pvalue = 0,497) dan Penelitian ini tidak sejalan dengan
frekuensi makan mahasiswa (Pvalue = penelitian yang dilakukan oleh Nage, et al
0,075) dengan kejadian gastritis, namun tentang hubungan antara pola makan dengan
terdapat hubungan yang signifikan antara terjadinya gastritis pada pasien yang dirawat
jenis makan dengan kejadian gastritis pada di RSUD kota Makasar yang menyebutkan
mahasiswa dengan Pvalue = 0,001. terdapat hubungan jumlah makan dengan
terjadinya gastritis pada pasien yang
Pembahasan dirawat.9
Hasil penelitian pada penelitian ini Sebagian besar responden dengan
menunjukkan tidak ada hubungan yang kebiasaan makan tidak baik, tidak
signifikan antara jumlah makan dengan mengalami gastritis. Hal tersebut
kejadian gastritis. Penelitian ini sejalan diasumsikan bahwa responden yang jumlah
dengan penelitian yang dilakukan oleh makan tidak baik tetapi tidak mengalami
Handayani dan Thomy mengenai hubungan gastritis dikarenakan meskipun jumlah
frekuensi makan, jenis makan dan porsi makanan yang dikonsumsi dalam sehari
makan dengan kejadian gastritis pada tidak terlalu banyak tetapi jika makan nya
remaja. Didapatkan nilai Pvalue = 0,436 lebih sering dan dengan porsi makan yang
(>0,05) yang berarti tidak ada hubungan lebih sedikit, dengan demikian dapat

339
Wahab A, dkk / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2022; 11 (4): 337-341

meringankan kerja lambung. Untuk mengkonsumsi jenis makanan yang


mengatasi gastritis dianjurkan untuk makan merangsang, apabila dikonsumsi
sedikit tapi sering/makanan kecil, terus-menerus tanpa adanya asupan
mempertahankan netralisir HCl, melarutkan makanan yang masuk, maka akan terjadi
isi lambung pada kerja minimal asam peningkatan asam lambung yang
mukosa lambung.10 memperburuk perangsangan kolinergik.11
Terdapat lima responden dengan Terdapat sembilan belas responden
jumlah makan baik 1 orang mengalami dengan jenis makan tidak mengiritasi dua
gastritis. Hal tersebut diasumsikan bahwa belas orang mengalami gastritis. Hal
responden dengan jumlah makan yang tersebut diasumsikan bahwa responden yang
dikonsumsi baik tetapi mengalami gastritis jenis makan tidak mengiritasi tetapi
dikarenakan berdasarkan hasil wawancara, mengalami gastritis dikarenakan meskipun
responden memiliki jadwal makan yang mengkonsumsi jenis makan yang tidak
tidak teratur. Responden memiliki kebiasaan berisiko menimbulkan gastritis, tetapi
tidak makan malam. Hal tersebut membuat responden memiliki kebiasaan minum kopi
responden mengalami penyakit gastritis. dan teh yang berlebihan. Hal tersebut
Asumsi tersebut sesuai dengan teori Abata membuat responden mengalami penyakit
bahwa jadwal makan yang tidak teratur gastritis. Asumsi tersebut sesuai dengan
kerap membuat lambung sulit beradaptasi. teori Supariasa kebiasaan minum kopi dan
Jika hal ini berlangsung terus-menerus, akan teh yang berlebihan dapat meningkatkan
terjadi kelebihan asam dan akan mengiritasi produksi asam lambung.13
dinding lambung. Rasa perih dan mual pun Hasil penelitian menunjukkan bahwa
akan muncul.11 tidak ada hubungan antara frekuensi makan
Hasil penelitian ini menunjukkan dengan kejadian gastritis pada Mahasiswa.
adanya hubungan yang signifikan antara Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
jenis makanan yang dikonsumsi dengan yang dilakukan oleh Islami yang
kejadian gastritis. Hal ini sejalan dengan mengatakan terdapat hubungan yang
penelitian yang dilakukan oleh Mutmainah signifikan antara frekuensi makan dengan
Handayani tentang hubungan frekuensi kejadian gastritis pada pasien dewasa rawat
makan, jenis makan, dan porsi makan jalan di Rumah Sakit umum Daerah
dengan kejadian gastritis pada remaja yang Pariaman tahun 2016.14 Namun, Penelitian
menyimpulkan tidak ada hubungan jenis ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
makan dengan kejadian gastritis pada oleh Mutmainah yang menyimpulkan tidak
remaja.8 Penelitian ini juga sejalan dengan ada hubungan frekuensi makan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sani, dkk kejadian gastritis pada remaja.8
yang menyebutkan adanya hubungan jenis Terdapat 56 responden dengan
makan dengan kejadian gastritis pada santri frekuensi makan tidak baik 41 orang tidak
di Pondok Pesantren Ummusabri kota mengalami gastritis. Hal tersebut
Kendari tahun 2017.12 diasumsikan bahwa responden dengan
Sebagian besar responden dengan frekuensi makan tidak baik tetapi tidak
jenis makan yang mengiritasi lambung, mengalami gastritis dikarenakan
tidak mengalami gastritis. Hal tersebut berdasarkan hasil analisis, meskipun
diasumsikan bahwa responden dengan jenis frekuensi makannya < 3 kali sehari, apabila
makan mengiritasi tetapi tidak mengalami diselingi dengan mengkonsumsi makanan
gastritis dikarenakan berdasarkan hasil ringan (cemilan) maka asam lambung akan
analisis, meskipun mengkonsumsi jenis tetap terkontrol. Sesuai dengan teori Ratu
makan yang mengiritasi tetapi dikonsumsi yang mengatakan bahwa porsi makan kecil
sesudah makan, maka kecil kemungkinan namun diberikan berkali- kali atau dengan
akan terjadi peningkatan asam lambung. kata lain, tiap 3 jam sekali, perut harus diisi
Sesuai dengan teori Abata bahwa dengan makanan, dapat mengurangi

340
Wahab A, dkk / Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2022; 11 (4): 337-341

pengeluaran getah lambung serta terhadap Kekambuhan Gastritis di Wilayah


menetralkan kelebihan asam lambung.15 Kerja Puskesmas Tarok Kota Payakumbuh
Tahun 2017. J Kesehat Andalas. 2018;7(2):217.
Terdapat 11 responden dengan 2. Litbangkes Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar.
frekuensi makan baik 6 orang mengalami Jakarta; 2018.
gastritis. Hal tersebut diasumsikan jika 3. Hungan P. Hubungan Pola Makan dengan
responden yang frekuensi makan baik tetapi Pencegahan Gastritis pada Mahasiswa Fakultas
mengalami gastritis dikarenakan Ilmu Kesehatan Universitas Merdeka Surabaya.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Merdeka;
berdasarkan hasil wawancara, meskipun 2018.
frekuensi makannya 3 kali sehari tetapi 4. Bayti CS, Indah, Jubaidah, Priani NK, Jayanthi
responden memiliki kebiasaan memakan S. Gambaran Pola Hidup Mahasiswa
makanan yang terlalu panas maupun terlalu Perantauan terhadap Kejadian Gastritis di
dingin. Hal tersebut membuat responden Universitas Samudra, Aceh. J Biol Edukasi.
2021;13(Juni):43–7.
mengalami penyakit gastritis. Sesuai dengan 5. Pasaribu MP, Lampus BS, Sapulete M. The
teori Ratu bahwa makanan yang terlalu Relationship Between Eating Habits with the
panas maupun terlalu dingin akan Gastritis at the Medical Faculty Level of
menimbulkan rangsangan thermis.15 Student 2010 Sam Ratulangi University
Manado. J Kedokt Komunitas Dan Trop.
2014;2(2):49–57.
Kesimpulan 6. Diliyana YF, Utami Y. Hubungan Pola Makan
Dari hasil penelitian ini diperoleh Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Di
kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang Wilayah Kerja Puskesmas Balowerti Kota
signifikan antara jenis makanan yang Kediri. J Nurs Care Biomol [Internet].
dikonsumsi dengan kejadian gastritis pada 2020;5(1):19–24. Available from:
http://www.stikesmaharani.ac.id/ojs-2.4.3/inde
mahasiswa, artinya mahasiswa yang sering x.php/JNC/article/view/148/162
mengonsumsi makanan yang mengiritasi 7. Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif,
lambung seperti makanan yang sangat asam, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta; 2017.
pedas dan bersantan lebih memungkinkan 8. Handayani M, Thomy TA. Hubungan
untuk mengalami gastritis daripada Frekuensi, Jenis, dan Porsi Makan dengan
Kejadian Gastritis pada Remaja. 2018;1:40–6.
mahasiswa yang menjaga jenis makanan 9. Nage E, Mujahid M, Muzakkir M. Hubungan
yang dikonsumsinya. Sedangkan faktor Antara Pola Makan dengan Terjadinya Gastritis
jumlah makanan dan frekuensi makan tidak pada Pasien yang Dirawat di RSUD Kota
menunjukkan hubungan yang signifikan. Makassar. J Ilm Kesehat Diagnosis.
Meskipun tidak semua variabel terkait 2018;12(4):442–7.
10. Mardalena I. Asuhan Keperawatan pada Pasien
dengan kejadian gastritis, peneliti dengan Gangguan Sistem Pencernaan. Pustaka
menyampaikan edukasi mengenai pola Baru Press; 2018.
makan yang makan yang benar pada 11. Abata Q. Ilmu Penyakit Dalam. Yayasan PP
mahasiswa guna mencegah kejadian Al-Furqon; 2014.
gastritis. 12. Sani W, Tina L, Jufri N. Analisis Faktor
Kejadian Penyakit Gastritis pada Petani Nilam
Penelitian selanjutnya disarankan agar di Wilayah Kerja Puskesmas Tiworo Selatan
menambahkan variabel tingkat pengetahuan Kab. Muna Barat Desa Kasimpa Jaya Tahun
terhadap kesehatan pada mahasiswa non 2016. J Ilm Mhs Kesehat Masy Unsyiah.
kesehatan dengan jumlah sampel yang lebih 2017;2(5):184565.
besar, agar dapat diketahui apakah terdapat 13. DH IDNS. Asuhan Gizi Klinik. Buku
Kedokteran EGC; 2019.
perbedaan pola makan mahasiswa non 14. Islami M. Hubungan Pola Makan dan Stres
kesehatan dan kesehatan terhadap kejadian dengan Kejadian Gastritis pada Pasien Dewasa
gastritis. Rawat Jalan di Rumah Sakit Umum Daerah
Pariaman Tahun 2016. Universitas Andalas;
Daftar Pustaka 2016.
1. Tussakinah W, Masrul M, Burhan IR. 15. Ratu R. Penyakit Hati, Lambung, Usus, dan
Hubungan Pola Makan dan Tingkat Stres Ambeien. Nuha Medika; 2017.

341

Anda mungkin juga menyukai