Anda di halaman 1dari 13

HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN KEJADIAN GASTRITIS

PADA REMAJA USIA PRODUKTIF

Bintan Najihan

bintannajihan@gmail.com

ABSTRAK
Remaja sering terjebak dengan pola makan yang tidak sehat, bahkan sampai
gangguan pola makan yaitu dapat menyebabkan gastritis. Penyakit gastritis atau
lebih di kenal dengan sebutan maag terjadi pada orang-orang yang memiliki pola
makan tidak teratur dan memakan makanan yang merangsang produksi asam
lambung.penyakit gastritis merupakan inflamasi pada daerah lambung tepatnya di
mukosa. Terdapat 2 jenis gastritis diantaranya akut dan kronik dengan penyebab
bersifat multifaktor. Gastritis kornis ada kaitannya dengan infeksi, yaitu bakteri
Helicobacteri Pylori,. menurut WHO adalah 40,8% (Mustakim & Rimbawati, 2021).
Angka kejadian gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan
prevalensi 274,396 kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk. .
Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan dengan
kejadian gastritis pada remaja.
Jenis penelitian : Dalam penelitian yang akan dilakukan, desain yang digunakan
yaitu literature review dengan mengumpulkan 15 jurnal, Hasil: Berdasarkan hasil
literature review yang telah dilakukan maka diketahui bahwa ada Hubungan Pola
makan dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja, Manfaat: Manfaat penelitian
sebagai pengembangan pengetahuan untuk menambah wawasan dan informasi
dibidang kesehatan secara inti tentang hubungan pola makan dengan Kejadian
Gastritis Pada Remaja

Kata Kunci : Pola makan, Gastritis, Remaja

ABSTRACT

Teenagers are often stuck with unhealthy eating patterns, even eating disorders that
can cause gastritis. Gastritis or better known as an ulcer occurs in people who have
irregular eating patterns and eat foods that trigger stomach acid production. There
are 2 types of gastritis including acute and chronic with multifactorial causes.
Chronic gastritis has something to do with infection, namely the bacterium
Helicobacteri Pylori. according to WHO it is 40.8% (Mustakim & Rimbawati, 2021).
The incidence of gastritis in several regions in Indonesia is quite high with a
prevalence of 274,396 cases out of 238,452,952 inhabitants. . Purpose: this study
aims to determine the relationship between diet and the incidence of gastritis in
adolescents. Type of research: In the research that will be conducted, the design
used is literature review by collecting 15 journals. Results: Based on the results of
the literature review that has been carried out, it is known that there is a relationship
between diet and the incidence of gastritis in adolescents. Benefits: The benefits of
research as the development of knowledge for add insight and information in the
health sector in essence about the relationship between diet and the incidence of
gastritis in adolescents

Keywords: Ga dietary, habitstritis, Adolescents

PENDAHULUAN

Pola makan yang baik pada remaja seharusnya adalah dengan makan sesuai
waktunya, makan dengan nutrisi yang cukup dan seimbang, mengkonsumsi buah dan
sayuran yang sehat dan bergizi, memilih makanan yang direbus bukan digoreng,
mengurangi makanan cepat saji atau makanan instan dan menghindari minuman
bersoda. Remaja sering terjebak dengan pola makan yang tidak sehat, bahkan sampai
gangguan pola makan yaitu dapat menyebabkan gastritis. Gastritis adalah radang
lambung yang disebabkan oleh tingginya kadar asam lambung yang disebabkan oleh
infeksi virus dan bakteri patogen yang masuk ke saluran pencernaan (Hery
Soeryoko, 2013).. Gastritis biasa disebut oleh masyarakat sebagai penyakit maag dan
dapat hadir dengan gejala seperti nyeri terutama pada perut, dan seringkali mual,
muntah, rasa penuh, dan rasa tidak nyaman. Angka kejadian gastritis di dunia saat ini
relatif cukup tinggi.

menurut WHO adalah 40,8% (Mustakim & Rimbawati, 2021). Angka kejadian
gastritis pada beberapa daerah di Indonesia cukup tinggi dengan prevalensi 274,396
kasus dari 238,452,952 jiwa penduduk (Handayani & Thomy, 2018). Prevalensi
gastritis di Jawa Timur mencapai 31,2% yaitu dengan jumlah 30.154 kejadian
(Mustakim & Rimbawati, 2021). Sedangkan, di Probolinggo insiden gastritis
mencapai 11.438 kasus (Profil Kesehatan Probolinggo Malang, 2014). Berdasarkan
studi pendahuluan di Rumah Sakit Wonolangan Probolinggo terjadi pengingkatan
dari 150 kasus gastritis menjadi 160 kasus pada tahun 2020.Pola makan merupakan
cara seseorang berpikir, berpengetanuan, dan berpandangan tentang makanan. Apa
yang ada dalam perasaan dan pandangan dinyatakan dalam bentuk tindakan makan
dan memilih makanan sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis,
budaya dan sosial (Mohammad Webhi, 2016).
Berdasarkan data-data diatas, diperoIeh bahwa resiko penyakit gastritis masih
sangat tinggi, dan yang terjadi di masyarakat Iuas ternyata masih banyak yang tidak
terIaIu memperhatikan kesehatan dan menjaga kesehatan lambung seperti gaya hidup
yang tidak sehat terutama dari apa yang dikonsumsi, penggunaan obat-obatan, stres,
infeksi bakteri, serta poIa makan dan minum yang kurang baik sehingga dapat
menyebabkan terjadinya infIamasi pada Iambung atau gastritis. usia produktif
disebut usia yang sangat rentan terserang gejala gastritis karena tingkat kesibukan
serta gaya hidup yang kurang serta tingkat kesadaran pada masyarakat Indonesia
masih sangat rendah mengenai pentingnya menjaga kesehatan lambung, padahal
penyakit gastritis atau sakit maag akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari, baik
bagi remaja maupun orang dewasa. Gastritis bisa disembuhkan tetapi tidak bisa
sembuh total, gastritis adalah penyakit yang dapat kambuh apabila si penderita tidak
makan teratur, terlalu banyak makan, atau sebab lain. Biasanya untuk meredakan
atau menyembuhkannya penderita harus meminum obat. Tetapi gastritis dapat di
cegah, yaitu dengan cara menerapkan pola makan yang sehat, makan teratur, makan
secukupnya, cuci tangan sebelum makan. Jadwal makan yang tidak teratur akan
membuat lambung sulit beradaptasi (Sarasvati, 2010).

Salah satu cara untuk mecegah terjadinya gastritis yaitu biasakan makan dengan
teratur,kunyah makanan dengan baik, jangan makan terlalu banyak, jangan berbaring
setelah makan, kurangi makan yang pedas dan asam, kurangi menyantap makanan
yang menimbulkan gas, jangan makan makanan yang telalu dingin dan panas,
mengurangi makanan yang digoreng, kurangi konsumsi cokelat. Selain itu kurangi
stres dan hindari makanan yang memicu timbulnya gastritis (Ratu & Adwan, 2013).
Dampak dari gastritis biasa mengalami komplikasi seperti perdarahan saluran cerna
bagian atas, hematemesis dan melena (anemia), ulkus peptikum perforasi
(Pradnyanita, 2019). Bahaya penyakit gastritis yang jika dibiarkan terus menerus
akan merusak fungsi lambung dan dapat meningkatkan risiko untuk terkena kanker
lambung hingga menyebabkan kematian (Bella et al 2020).

Berdasarkan latar belakang dan fenomena pada masyarakat penuIis tertarik untuk
meneliti lebih lanjut tentang Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada
Remaja Usia Produktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja yang
menjadi Hubungan Pola Makan Dengan Kejadian Gastritis Pada Remaja Usia
Produktif.

METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode literature review. yang
metode pencariannya menggunakan situs elektronik atau fasilitas database online
melalui halaman google scholar. Jurnal penelitian yang dipilih antara tahun 2020
sampai dengan tahun 2022. Kata kunci yang digunakan untuk mengidentifikasi
artikel yang diterbitkan, yaitu: pola makan, remaja, gastritis. Setelah dilakukan
pencarian dari masing-masing database peneliti menemukan 15 jurnal yang berkaitan
dengan judul dalam penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelusuran melalui beberapa database terkait dengan hubungan


pola makan dengan kejadian gastritis pada remaja, maka disimpulkan sebagai
berikut:

no Penulis Judul Metode Sample Instrument Hasil


1 Widowati Hubungan penelitian 159 secara Hasil penelitian
Galuh Pola Makan non responden. online, menunjukkan
Premes, dengan eksperimenta Pengambila Kuesioner bahwa terdapat
Muskhab Eko Kejadian l dengan n sampel yang berisi hubungan antara
Riyadi Gastritis pada desain mempergun alat ukur pola
Santri penelitian akan teknik pola makan makan dengan
cross- consecutive dan kejadian kejadian
sectional. sampling. gastritis gastritis pada
Kriteria serta remaja santri.
inklusi informed Sebagian besar
sampel consent remaja santri
adalah (lembar mempunyai pola
remaja persetujuan) makan yang
berusia 12- disampaikan buruk dan
15 tahun kepada sebagian besar
responden pula remaja
melalui link santri
google mengalami
gastritis.

2 Surya faktor yang Jenis Populasi Instrumen hubungan antara


Darmawan berhubungan penelitian pada yang jenis makanan,
Syam, dengan yang penelitian digunakan stres, dan
A.ArsunanAr kejadian digunakan ini adalah adalah konsumsi
sin, Jumriani gastritis di adalah pengunjung kuesioner OAINS dengan
Ansar Puskesmas analitik di poli yang berisi kejadian
Biru observasiona umum pertanyaan gastritis di
Kabupaten l dengan Puskesmas mengenai wilayah kerja
Bone desain studi Biru karakteristik Puskesmas Biru
Cross Kabupaten responden Kabupaten Bone
Sectional Bone selama dan tahun 2019.
bulan pertanyaan Sedangkan
Januari – mengenai frekuensi
Agustus variabel makan,
tahun 2019 penelitian konsumsi kopi,
yaitu terkait dan kebiasaan
sebanyak gastritis, merokok tidak
867 orang frekuensi memiliki
dengan makan, jenis hubungan
jumlah makanan, dengan kejadian
sampel konsumsi gastritis di
minimal kopi, stres, wilayah kerja
sebanyak kebiasaan Puskesmas Biru
235 orang merokok, Kabupaten Bone
dan
konsumsi
OAINS
3 Jihan Fadila Hubungan Dalam
Suratinoyo, Pola penelitian
Taharuddin Konsumsi yang akan
Kopi dengan dilakukan,
Kekambuhan desain yang
Gastritis Pada digunakan
Remaja yaitu
literature
review
dengan
mengumpulk
an 15 jurnal
terdiri dari
10 jurnal
internasional
dan 5 jurnal
nasional
4 Krisis Hubungan deskriptif sebanyak 34 menggunaka ada hubungan
Monika1, Pola Makan kuantitatif responden n kuesioner yang signifiikan
Tophan Heri dengan dengan yang yang dikirim antara hubungan
Wibowo 2, Kejadian pendekatan didapatkan melalui pola makan
Danang Tri Gastritis pada waktu Cross menggunaka google form dengan kejadian
Yudono 3 Remaja di sectiona n rumus gastritis pada
SMA N 1 slovin dan remaja
Paguyangan dengan
Krisis teknik
purposive
sampling
5 Pratama, Pengaruh Metode Dari 1.170 menggunaka remaja yang
Prasetio Hadi perbedaan literatur publikasi n situs umumnya
Ghifary, pola makan yang elektronik mendapat
Haikal terhadap ditelaah dan atau fasilitas informasi dan
Khairani, penyebab diseleksi, database pendidikan yang
Dabira Syifa penyakit penulis online cukup
Syabil, gastritis pada mendapatka melalui cenderung lebih
Syalisa remaja laki- n sembilan halaman mampu
Amalia, Rizki laki dan artikel. Google memberikan
perempuan Kedelapan Scholar asupan gizi yang
artikel baik dan
tersebut memadai bagi
sesuai tubuhnya,
dengan sehingga
ketetapan mengurangi
dari kriteria risiko terjadinya
inklusi dan gastritis.
eksklusi
yang telah
dibuat dan
menggunaka
n bahasa
Indonesia
6 Krisis Hubungan Desain Sampel Instrumen Berdasarkan
Monika1, Pola Makan penelitiannya dalam dalam hasil penelitian
Tophan Heri dengan deskriptif penelitian penelitian dan
Wibowo 2, Kejadian kuantitatif ini adalah menggunaka pembahasan
Danang Tri Gastritis pada dengan remaja di n kuesioner maka dapat
Yudono 3 Remaja di pendekatan SMA N 1 yang dikirim disimpulkan
SMA N 1 waktu Cross Paguyangan melalui bahwa
Paguyangan sectional sebanyak 34 google form karakteristik
responden responden di
yang SMA N 1
didapatkan Paguyangan
menggunaka sebagia besar
n rumus berumur 17
slovin dan Tahun
dengan (52.9%),
teknik berjenis kelamin
purposive perempuan
sampling (79.4%),
memiliki pola
makan yang
kurang (55.9%)
sehingga dapat
dismpulkan
bahwa ada
hubungan yang
signifiikan
antara hubungan
pola makan
dengan kejadian
gastritis pada
remaja.
SARAN
7 Eka Identifikasi Metode Populasi Tehnik Kejadian
Novitayanti Kejadian penelitian dalam sample gastritis di SMU
Gastritis Pada yang penelitian penelitian Muhammadyah
Siswa Smu digunakan adalah ini total 3 Masaran dari
Muhammadya adalah semua siswa sampling 52 responden
h 3 Masaran penelitian SMU dimana yang mengalami
observasiona Muhammad seluruh gastritis
l deskriptif yah 3 anggota sebanyak 27
yaitu Masaran. populasi responden
dilakukan Tehnik dijadikan (51,9%).
peneliti pada sample sampel,
saat penelitian dengan
memasuki ini total kriteria
situasi sosial sampling inklusi
tertentu dimana sampel
sebagai seluruh
obyek anggota
penelitian populasi
dijadikan
sampel
8 Suwindri1, Faktor Penelitian ini Dari 462 Metode Dari literature
Yulius Penyebab menggunaka artikel yang yang riview artikel
Tiranda2, Kejadian n pendekatan diidentifikas digunakan yang didapatkan
Windy Astuti Gastritis Di literature i, di dalam peneliti, terdapat
Cahya Indonesia riview dapatkan 16 literatur 9 faktor
Ningrum3 artikel yang review ini penyebab
memenuhi mengggunak gastritis. Faktor
inklusi an database pola makan
elektronik meliputi jenis
makanan,
frekuesi makan
dan porsi
makan, dan
stress, konsumsi
kopi, kebiasaan
merokok, jenis
kelamin dan
usia merupakan
faktor yang bisa
menyebabkan
terjadinya
gastritis. Dan
dari 2 artikel
didapatkan
bahwa minum
alkohol bukan
merupakan
faktor resiko
terjadinya
penyakit
gastritis
9 Tri Cahyo Asuhan Penelitian Sample 1 pendekatan Pengkajian yang
Sepdianto1, Keperawatan kualitatif ini orang, studi kasus telah dilakukan
Andi Hayyun pada Pasien menggunaka Partisipan dimana terhadap Tn. A
Abiddin2, Gastritis di RS n desain berinisial studi yang didapatkan
Titik Kurnia3 Wonolangan studi kasus Tn. A dirancang bahwa defisit
Probolinggo: yang dengan jenis khusus nutrisi
Studi Kasus dirancang kelamin untuk berhubungan
khusus untuk laki-laki mempelajari dengan mual.
Published berusia 45 secara rinci Setelah
mempelajari tahun dan dilakukan
secara rinci dengan mendalam tindakan asuhan
dan diagnosa mengenai keperawataan,
mendalam medis sebuah mual yang
mengenai gastritis kasus dan dialami Tn. A
sebuah kasus menyertakan berkurang
2022-06-01 berbagai ditandai dengan
dan sumber meningkatnya
menyertakan informasi nafsu makan Tn.
berbagai yang A
sumber dibatasi oleh
informasi. waktu dan
tempat, serta
kasus yang
dipelajari
berupa
peristiwa,
aktivitas
atau
individu
10 Sumbara1, Hubungan deskriptif Populasi Pengumpula Hasil penelitian
Yuli Pola Makan koleratif dalam n data dalam menunjukan
Ismawati2 , Dengan untuk penelitian penelitian bahwa adanya
Andria Kejadian melihat ini adalah menggunaka hubungan yang
Pragholapati3 Gastritis hubungan klien n kuesioner. kuat antara pola
Wilayah Kerja antara gejala gastritis Dimana makan dilihat
Puskesmas gejala yang yang instrumen dari keteraturan
Cinunuk lain, atau menderita yang frekuensi
variable gangguan digunakan makan, porsi
dengan sistem untuk makan, jenis
variable yang pencernaan variabel pola makanan dan
lain di Desa makan dan minuman
Cinunuk kejadian dengan kejadian
Wilayah gastritis gastritis di Desa
kerja yang dibuat Cinunuk
Puskesmas sendiri oleh wilayah kerja
Cinunuk peneliti dan Puskesmas
Kabupaten diukur Cinunuk.
Bandung dengan Diharapkan
sebanyak menggunaka
265 orang. n kolerasi
Teknik rank
pengambilan spearman
sampel dengan nilai
dalam alpha 5% (α
penelitian = 0.05) dan
ini koefisien
menggunaka kolerasi
n teknik non yang
random didapatkan
sampling diinterpretas
jenis ikan dengan
purposive kriteria
sampling. Guilford
sampel
penelitian
ini adalah 72
klien
gastritis
dengan
menggunkan
rumus
slovin
11 Herlina Determinan deskriptif Populasi Penelitian Hasil analisis uji
Jusuf ,Amand Kejadian analitik pada ini Chi-Square
a Gastritis Pada dengan penelitian menggunaka menunjukkan
Adityaningru Mahasiswa pendekatan adalah n instrumen bahwa semua
m, Rayyani cross seluruh berupa variabel
Yunus sectional mahasiswa kuesioner, independen,
study. Jurusan dimana data yaitu pola
Variabel Kesehatan yang makan,
Masyarakat digunakan konsumsi kopi,
Universitas merupakan pola tidur,
Negeri data yang tingkat stres
Gorontalo diperoleh memiliki
angkatan dari hubungan yang
2018 wawancara signifikan pada
sebanyak langsung variabel
156 yang dependen, yaitu
mahasiswa, dilakukan kejadian
sedangkan dalam gastritis. Untuk
sampelnya penelitian hasil analisis
adalah kepada regresi logistik
sebanyak responden tentang
112 dengan pengaruh
mahasiswa. panduan determinan
kuisioner, kejadian
Depression gastritis
Anxiety menunjukkan
Stress Scale bahwa pola
(DASS), makan dan
Pittsburgh konsumsi kopi
Sleep berpengaruh
Quality secara signifikan
Index terhadap
(PSQI), kejadian
konsumsi gastritis pada
kopi, mahasiswa
kejadian Jurusan
gastritis Kesehatan
yang telah Masyarakat
disiapkan. Universitas
Teknik Negeri
analisis data Gorontalo
yang angkatan 2018.
digunakan, Sedangkan dua
yaitu faktor lainnya,
analisis yaitu pola tidur
univariat dan tingkat
(untuk stress tidak
mengetahui berpengaruh
deskripsi secara signifikan
karakteristik terhadap
setiap kejadian
variabel gastritis pada
penelitian), mahasiswa
analisis Jurusan
bivariat, dan Kesehatan
analisis Masyarakat
multivaria Universitas
Negeri
Gorontalo
angkatan 2018.
Referensi
12 Muhamad Hubungan kuantitatif Populasi Teknik Diketahui
Andika pola makan dengan dalam Pengambilan bahwa ada
Sasmita dengan menggunaka penelitian sampel hubungan pola
Saputra1, kejadian n metode ini adalah makan terhadap
Ebagustian gastritis pada survei sebanyak 60 dengan cara kejadian
Tamzil2, pasien di analitik orang yang non gastritis pada
Murbiah3 puskesmas melalui merupakan probality pasien di
Pembina pendekatan rata- rata per sampling Puskesmas
puskesmas Cross bulan dari dan Pembina Tahun
palembang Sectional. pasien dilakukan
gastritis dengan
yang Acidental
berobat ke Sampling,
Puskesmas didasarkan
Pembina pada
Palembang pertimbanga
n tertentu
yang dibuat
oleh peneliti
sendiri,
berdasarkan
ciri atau
sifat-sifat
populasi
sudah
diketahui
sebelumnya.
13 Yessi Hubungan survey/ sampel yang Instrumen Terdapat
Angelica, Pola Makan observasiona berjumlah yang hubungan antara
Ernawaty dengan l dengan 138 digunakan pola makan
Siagian Kejadian pendekatan responden adalah dengan kejadian
Gastritis pada cross kuesioner gastritis pada
Mahasiswa sectional dengan hasil Mahasiswa S1
Keperawatan nilai reabiliti Universitas
Universitas 0,72 dalam Advent
Advent bentuk Indonesia
Indonesia Google dengan nilai
Formulir Nilai Coefficient
yang berisi Contingency
variabel yaitu 0,271 yang
yang akan berarti kekuatan
diteliti hubungan antara
variabel berada
pada tingkat
lemah dengan
hubungan yang
searah.
Kesimpulan
terdapat
hubungan pola
makan dengan
kejadian
gastritis pada
mahasiswa
Universitas
Advent
Indonesia
14 Lilis Hubungan Kuantitatif Populasi Instrumen Terdapat
Apriyani1, Pola Makan dengan dalam penelitian hubungan
Meria Woro Dengan Desain penelitian yang antara pola
L2, Indah Gastritis Pada penelitiian ini siswa- digunakan makan dengan
Puspitasari3 Remaja Masa menggunaka siswi kelas dalam kejadian
New Normal n deskriptif XI SMA penelitian gastritis pada
di SMA dengan Negeri 1 ini adalah remaja masa
Negeri 1 rancangan Muaragemb kuesioner, new normal di
Muaragembon cross ong yang terdapat SMA Negeri 1
g sectional berjumlah kuesioner Muaragembong.
285 dari 5 pola makan
kelas XI dengan
jurusan IPA jumlah
dan 4 Kelas pertanyaan
XI jurusan sebanyak 17
IPS. Besar buah
sampel yang pertanyaan
diperlukan dan
untuk kuesioner
penelitian gastritis
diperoleh dengan
dengan jumlah
menggunaka pertanyaan
n rumus sebanyak 10
slovin buah
adalah 167 pertanyaan
responden.
15 Yudha Fika Hubungan Penelitian ini jumlah penyajian
Diliyana, Pola Makan menggunaka responden data dibagi
Yeni Utami Dengan n jenis sebanyak 84 menjadi dua
Kejadian penelitian responden yaitu data
Gastritis Pada analitik yang dengan umum dan
Remaja Di bersifat pembagian data khusus.
Wilayah Kerja menjelaskan 34 Data umum
Puskesmas hubungan responden terdiri dari
Balowerti antar variabel kasus karakteristik
Kota Kediri melalui gastritis dan responden di
hipotesa 50 daerah
dengan responden tersebut
menggunaka kasus non meliputi :
n desain gastritis umur dan
pendekatan (kontrol), jenis
case control. kelamin,
setelah data
umum
dipaparkan
dilanjutkan
dengan data
khusus yang
di dasarkan
pada
variabel
yang diukur,
yaitu pola
makan
responden.
Pola
Dari hasil penelusuran sebanyak 15 jurnal menyatakan ada hubungan pola makan dengan
gastritis. Gastritis merupakan permasalahan lambung yang dapat timbul setelah
mengkonsumsi makanan pedas dan asam, mengkonsumsi alkohol dan juga kopi (Endang L,
2001).

memiliki pola makan tidak teratur mudah terserang penyakit gastritis. Sebab pada saat perut
harus di isi, tapi dibiarkan kosong atau ditunda pengisiannya maka asam lambung akan
mencerna lapisan mukosa lambung,sehingga timbul rasa nyeri. Pola makan tidak teratur
akan membuat lambung sulit beradaptasi. Jika hal tersebut berlangsung lama, produksi asam
lambung akan berlebih sehingga dapat mengiritasi dinding mukosa lambung. Selain
keluarnya asam lambung, kontraksi lapar juga akan menghasilkan gerakan kontraksi yang
kuat. Kontraksi ini sering terjadi bila lambung dalam kondisi kosong dalam waktu yang
lama. Kontraksi ini biasanya merupakan kontraksi peristaltic ritmik yang mungkin
merupakan gelombang sehat dan akan bertambah kuat pada keadaaan kadar gula darah
rendah (Eka Novitayanti 2020)(Guyton & Hall, 2016). Menurut Baliwati (2014) masa
remaja adalah masa mencari identitas diri, adanya keinginan untuk dapat diterima oleh
teman sebaya dan mulai tertarik oleh lawan jenis menyebabkan remaja, termasuk pemilihan
bahan makanan dan frekuensi makan. Remaja takut merasa gemuk sehingga remaja
menghindarii sarapan dan makan siang atau hanya makan satu hari satu kali. Asumsi peneliti
kebiasaan pola makan yang tidak teratur mengakibatkan terjadinya peningkatan asam pada
lambung sehingga mukosa pada lambung akan terkikis dan mengakibatkan sakit, pola makan
yang baik akan terhindar dari penyakit gastritis.

KESIMPULAN

Dari lima belas artikel penelitian yang membahas tentang pola makan dan hubungannya
dengan gastritis, penerapan pola makan yang sehat pada remaja dapat menurunkan angka
kejadian gastritis. Semakin teratur kebiasaan makan sehat yang dikembangkan oleh remaja,
semakin rendah kejadian gastritis. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko gastritis di
Indonesia adalah kebiasaan makan yang tidak sehat, menurut hasil tinjauan sistematis
pengaruh pola makan terhadap risiko gastritis pada remaja. Hal ini disebabkan karena
kurangnya pengetahuan di kalangan remaja tentang pola makan yang baik dan sehat. Namun
demikian, remaja yang umumnya mendapat informasi dan pendidikan yang cukup cenderung
lebih mampu memberikan asupan gizi yang baik dan memadai bagi tubuhnya, sehingga
mengurangi risiko terjadinya gastritis.

Eka Novitayanti. 2020. “Identifikasi Kejadian Gastritis Pada Siswa Smu Muhammadyah 3
Masaran.” Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan 10(1):18–
22. doi: 10.47701/infokes.v10i1.843.

Anda mungkin juga menyukai