Anda di halaman 1dari 11

TB Vol. 11 No.

1 (2022) 22-32 ISSN: 2301-5012

JURNAL TATA BOGA


Tersedia online di
https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-tata-boga/

ALASAN PEMILIHAN MAKANAN DAN KEBIASAAN


MENGKONSUMSI MAKANAN SEHAT PADA MAHASISWA UNESA
KETINTANG

1Dilla Ratih, 2Amalia Ruhana, 3Nugrahani Astuti, 4Asrul Bahar

1,3,4Pendidikan Tata Boga, Universitas Negeri Surabaya


2Gizi, Universitas Negeri Surabaya

ABSTRAK

Di kalangan remaja, kebiasaan makan yang


kurang baik merupakan salah satu penyebab
Artikel Info
Submited: 24 Desember 2021 peningkatan resiko kesehatan. Mereka juga terlibat
Recived in revised: 5 Januari 2022 dalam pemilihan makanannya sendiri tanpa
Accepted: 12 Januari 2022 memperhatikan kesehatan. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui 1) alasan dalam pemilihan
makanan dan 2) kebiasaan mengkonsumsi
makanan sehat pada mahasiswa Universitas Negeri
Surabaya kampus Ketintang yang masih aktif tahun
ajaran 2019/2020. Penelitian ini merupakan
penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan
desain penelitian cross sectional dengan subjek
mahasiswa Universitas Negeri Surabaya Kampus
Ketintang dan jumlah sampel sebanyak 110 orang.
Penilaian alasan pemilihan makanan dinilai dengan
Food Choice Questionnaire (FCQ) dan kebiasaan
mengkonsumsi makanan sehat dinilai dengan
Keyword: Adolescent Food Habits Checklist (AFHC). Dalam
Pemilihan Makanan, Kebiasaan, pelenitian ini menunjukan 1) alasan pemilihan
Makanan Sehat, Mahasiswa, Konsumsi
makanan mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas
MIPA lebih mengutamakan harga, Kesehatan, dan
kenyamanan. Sedangkan mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya
lebih mengutamakan harga, Kesehatan, dan
Corresponding author: suasana hati dengan skor yang berbeda di masing-
dilla17050394075@mhs.unesa.ac.id masing fakultas. 2) Sebanyak 48% mahasiswa
amaliaruhana@unesa.ac.id perempuan memiliki kebiasaan mengkonsumsi
makanan sehat dan 52% lainnya memiliki
kebiasaan mengkonsumsi makanan kurang sehat.
Sedangkan 55% mahasiswa laki-laki memiliki
kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat dan 45%
sisanya memiliki kebiasaan mengkonsumsi
makanan kurang sehat.

22
TB Vol. 11 No. 1 (2022) 22-32 ISSN: 2301-5012

PENDAHULUAN budaya [2]. Ada beberapa faktor yang


diperkirakan dapat mempengaruhi pemilihan
Menurut WHO (World Health Organization) makanan seseorang, yaitu Kesehatan, harga,
Makanan merupakan kebutuhan pokok yang kenyamanan, dan rasa [6].
dibutuhkan oleh manusia setiap saat dan
dimanapun serta memerlukan pengelolaan yang Pada kalangan remaja, konsumsi makanan
baik dan benar agar makanan yang dikonsumsi cepat saji, minuman ringan dan gula lebih banyak
dapat bermanfaat bagi tubuh [1]. Memilih diminati daripada mengkonsumsi sayur dan buah
makanan sangat penting bagi kita, karena untuk mencukupi kebutuhan nutrisi pada tubuh
dampak yang ditimbulkan sangat berpengaruh mereka. Remaja laki-laki cenderung memiliki
bagi diri kita sendiri. Apakah makanan tersebut asupan energi yang lebih tinggi termasuk lemak
bermanfaat bagi tubuh kita atau justru dan protein. Sedangkan remaja perempuan lebih
sebaliknya. Akan tetapi tidak sedikit remaja di memilih untuk mengkonsumsi buah dan sayuran.
luar sana yang masih suka dalam memilih
makanan bahkan menolak makanan yang Peserta perempuan dalam penelitian
diberikan karena alasan tertentu. Banyak Hajivandi cenderung memilih makanan cepat saji
sebagian orang lebih menyukai makanan yang seperti pizza, lasagna, kentang goreng, sosis, dan
sudah familiar atau akrab dengan keseharian es krim dibandingkan dengan makanan
mereka dan keakraban sering dikaitkan dengan tradisional [7].
tradisi yang dianut keluarga mereka [2].
Ada sekitar 70% remaja yang tidak terlalu
Mengkonsumsi makanan yang kurang memperhatikan masalah pada Kesehatan dalam
sehat pada masa remaja, terbukti memiliki pemiliha makanan. Namun mereka lebih
banyak konsekuensi negatf. Terdapat tiga sub memperhatikan dalam pengelolaan berat badan
kategori dalam mengkonsumsi makanan kurang yang paling utama. Mengkonsumsi sayur dan
sehat termasuk konsumsi makanan berlemak dan buah sangatlah penting karena kandungan
asin, konsumsi jajanan yang kurang sehat, dan vitamin, mineral, dan serat sangat diperlukan
konsumsi makanan dengan kandungan gula oleh tubuh untuk mencapai pola makan yang
tinggi [3]. sehat sesuai anjuran pedoman gizi yang
seimbang untuk kesehatan yang optimal [7].
Setiap orang mempunyai pilihan makanan Adanya kolerasi antara kebiasaan makan, usia
yang berbeda terutama pada usia remaja. Masa dan jenis kelamin yang menyatakan bahwa anak
remaja merupakan masa peralihan dari kanak- perempuan memiliki kebiasaan makan yang lebih
kanak menuju usia dewasa. Rentang usia remaja sehat daripada anak laki-laki. Remaja yang aktif
adalah 10 sampai 24 tahun serta belum menikah secara fisik juga memiliki kebiasaan
[4]. Setiap remaja berasal dari berbagai daerah mengkonsumsi makanan yang lebih sehat.
dan memiliki karakteristik, sehingga perilaku dan
kebiasaannya juga berbeda. pemilihan makanan Dalam beberapa penelitian ada yang
merupakan bagian proses dalam memilih mengungkapkan bahwa keluarga dengan kondisi
makanan untuk dikonsumsi dari hasil pengaruh ekonomi lebih rendah memiliki kebiasaan
persaingan, penguatan, dan interaksi berbagai mengkonsumsi makanan yang kurang sehat
faktor [5] dibandingkan dengan keluarga yang memiliki
sosial ekonomi yang lebih tinggi. Remaja dengan
Menurut Azrimaidaliza (2011), dalam status sosial ekonomi rendah memiliki resiko
pemilihan makanan ada 3 faktor yang yang lebih tinggi dalam memiliki kebiasaan
menentukan dan mempengaruhi diantaranya mengkonsumsi makanan yang kurang sehat.
karakteristik individu yang terdiri dari usia, jenis Sedangkan remaja dengan status sosial ekonomi
kelamin, tingkat pendidikan dan kondisi yang lebih tinggi cenderung memiliki kebiasaan
psikologis. Karakteristik makanan yang meliputi mengkonsumsi makanan cepat saju dan kurang
sifat organoleptik makanan, mudah dicerna, sehat lebih sering [2].
metode penyiapan makanan, dan ketersediaan
makanan. Sedangkan karakteristik lingkungan Penelitian yang dilakukan pada remaja
yaitu suhu. Ada banyak faktor yang menentukan sekolah menengah di barat laut Inggris,
preferensi makanan diantaranya, agama, jenis menunjukan bahwa anak perempuan memiliki
kelamin, usia, fisiologis perubahan, faktor kebiasaan yang lebih sehat dalam mengkonsumsi
psikologis, penggunaan simbolis makanan, tabu, makanan daripada anak laki-laki. Mereka memiliki
prestise sosial, dan faktor ekonomi pola makan yang lebih rendah lemak dan serat.
mempengaruhi preferensi makanan di semua Selain itu mereka juga mengkonsumsi lebih

23
TB Vol. 11 No. 1 (2022) 22-32 ISSN: 2301-5012

banyak buah dan sayuran. Hasil skor dalam makanan yang terjadi secara berulang [5].
AFHC juga berkaitan dengan kemakmuran yang Dimana kebiasaan makan yang dikonsumsi
menjadi indikator bahwa remaja yang berasal merupakan kebiasaan makan makanan sehat.
dari keluarga berada memiliki perilaku makan Makanan sehat merupakan maknan yang
yang lebih sehat [8]. Selain itu pada mahasiswa dikonsumsi seseorang yang dapat memenuhi
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Istanbul kebutuhan gizi sesuai dengan standar Kesehatan
Aydin Turki, menunjukan bahwa pola makan guna meningkatkan kecerdasan dan
peserta perempuan lebih baik daripada peserta meningkatkan gaya hidup sehat [11].
laki-laki sesuai dengan literasi gizinya [9].
Uang saku
Penelitian Puspadewi dan Briawan Uang saku merupakan uang yang
(2014), pada mahasiswa program studi Ilmu Gizi diberikan orangtua kepada anaknya untuk
Institut Pertanian Bogor, mengenai Presepsi memenuhi kebutuhan hariannya seperti membeli
Tentang Pangan Sehat, Alasan Pemilihan Pangan makanan, mendapat hiburan dan membeli
dan Kebiasaan Makan Sehat Pada Mahasiswa, barang yang mendesak dengan nominal yang
ditemukan bahwa aspek utama dalam pemilihan berbeda setiap anak. Uang saku biasanya bisa
makanan adalah natural content (kandungan diberikan harian, mingguan, bahkan bulanan
alami), health (Kesehatan), dan price (harga). [12].
Selain itu dalam penelitian tersebut menunjukan
bahwa sebanyak 57,5% mahasiswa memiliki Health (kesehatan)
kebiasaan makan yang baik dengan Kesehatan merupakan faktor yang
memperhatikan konsumsi buah dan sayur serta penting bagi setiap orang untuk menjalankan
asupan lemak yang masuk ke dalam tubuh aktifitasnya dengan nyaman [13]. Menurut dinas
mereka [10]. kesehatan kabupaten bogor, definisi kesehatan
adalah keadaan sejahtera mulai dari badan, jiwa,
Berdasarkan latar belakang yang telah dan social yang memungkinkan seseorang hidup
dijelaskan, penelitian ini dilakukan dengan tujuan produktif secara social ekonomis [14].
untuk mengetahui: 1) Alasan dalam pemilihan
makanan pada mahasiswa UNESA kampus Mood (suasana Hati)
Ketintang. 2) Kebiasaan mahasiswa UNESA
Mood (suasana hati) merupakan kondisi
kampus Ketintang dalam mengkonsumsi makan
psikologis seseorang yang melibatkan emosi
sehat dan makanan kurang sehat.
tanpa ada objek emosi secara jelas [15].
Sedangkan emosi merupakan reaksi seseorang
METODE
terhadap kejadian disekitarnya seperti marah,
senang, takut, sedih. Suasana hati tidak hanya
Jenis, Desain, dan Waktu
menentukan banyak sedikitnya jumlah makanan
yang dikonsumsi seseorang. Namun suasana hati
Jenis penelitian ini adalah penelitian
juga menentukan pemilihan bahan makanan [6].
deskriptif kuantitatif. Menggunakan desain cross
sectional. Sedangkan pengambilan data
Convenience (Kenyamanan atau kemudahan)
penelitian ini dilaksanakan pada bulan November
2020. Faktor yang mencakup tentang
kenyamanan meliputi segala sesuatu yang terkait
Batasan Operasional dengan pembelian dan persiapan bahan seperti
kemudahan dalam mempersiapkan makanan
Batasan operasional dicantumkan guna tersebut, ketersediaan makanan di toko yang
menyamakan presepsi pengertian antara peneliti terdekat, waktu yang dibutuhkan untuk
dan pembaca supaya memiliki pemahaman yang mempersiapkan makanan [6]. Menurut Janeta
sama. (2018) terdapat hasil penelitian yang dilakukan
oleh Sun (2007), bahwa sebagian besar
Alasan pemilihan makanan masyarakat dipengaruhi oleh factor kemudahan
dalam pemilihan makanan agar terhindar dari
Segala sesuatu yang melatar belakangi
resiko terkenanya penyakit [16].
atau yang menjadi sebab seseorang dalam
memilih makanan yang dikonsumsinya.
Sensori Appareal (Daya Tarik sensorik)
Kebiasaan makan makanan sehat Daya Tarik sensorik meliputi bau, rasa,
dan penampilan [6]. Bau atau aroma makanan
Kebiasaan makan merupakan pola dari
dapat menggugah selera dan akan memberi
perilaku seseorang dalam mengkonsumsi
rangsangan pada indra penciuman seseorang

24
TB Vol. 11 No. 1 (2022) 22-32 ISSN: 2301-5012

sehingga akan mempengaruhi untuk Populasi penelitian ini merupakan


mengonsumsi makanan tersebut. Mahasiswa laki- mahasiswa Universitas Negeri Surabaya kampus
laki dan perempuan, makanan yang memiliki Ketintang yang masih aktif kecuali angkatan
aroma enak dan tampilan menarik akan tahun 2020 karena sebagian data mahasiswa
mendorong seseorang untuk mencoba dan belum tersubmit dalam pddikti sehingga data
mengonsumsi makanan [5]. yang diinput hanya berjumlah 14.764 orang [17].
Jumlah sampel yang akan diteliti sebanyak 110
Natural Content (Kandungan alami ) mahasiswa yang berasal dari empat fakultas di
Kandungan alami dalam bahan makanan kampus ketintang dengan menggunakan rumus
mencerminkan perhatian apakah di dalam Slovin. Penerapan kriteria inklusi dalam penelitian
makanan tersebut terdapat penggunaan bahan adalah mahasiswa S1 yang tidak pernah
aditif (bahan tambahan makanan) ataukah mendapatkan mata kuliah gizi dan tidak sedang
benar-benar bahan yang alami [6]. menjalani proses diet.
Pengambilan data dilakukan dengan cara
Price (Harga) membagikan kuisioner online berupa google form
Harga sangat berpengaruh dalam kepada mahasiswa setiap fakultas menggunakan
pemilihan makanan. Harga dinilai lebih penting metode snowball linier sampling.
pada kalangan perempuan dibandingkan laki-laki.
perempuan biasanya lebih memiliki tanggung Jenis dan Instrumen Pengumpulan Data
jawab dalam berbelanja kebutuhan makanan.
Kemungkinan perempuan lebih menyadari akan Jenis data yang diambil dalam penelituan
keterbatasan anggaran dibandingkan dengan ini adalah data primer. Data yang diambil adalah
laki-laki yang memiliki pola pembelian makanan data karakteristik responden, data alasan
yang spontan. Akan tetapi harga bukan pemilihan makanan dan data kebiasaan
merupakan pertimbangan yang diutamakan pada mengkonsumsi makanan sehat.
perempuan yang sedang menjalani proses diet.
mereka lebih mempertimbangkan kandungan Untuk data karakteristik responden
makanan yang rendah kalori agar proses diet meliputi (nama, Nomor Induk Mahasiswa,
terkendali [6]. jurusan/ fakultas, asal kota, jenis kelamin,
tanggal lahir, jumlah saudara kandung (termasuk
Weigh Control (Pengendalian berat) responden), pekerjaan ayah, dan jumlah uang
Yang dimaksud dengan pengendalian saku setiap bulan saat aktif kuliah.
berat badan adalah upaya seseorang dalam
menjaga berat badannya dalam kondisi normal Data pemilihan makanan diukur
ataupun pada kondisi berat yang diinginkan. menggunakan Food Choice Questionnaire (FCQ)
yang dikembangkan oleh Steptoe dan Pollard
Familiarity (Familiaritas/ kebiasaan/ keakraban) (1995), serta telah disesuaikan oleh Sun (2008).
Familiaritas atau Keakraban merupakan Terdapat 36 butir soal pernyataan untuk
kecenderungan sesorang dalam memilih mengidentifikasi pemilihan makanan. Sedangkan
makanan yang sudah biasa dimakan untuk mengukur konsumsi kebiasaan makan
dibandingkan mencoba makanan baru [16]. sehat pada mahasiswa digunakan kuesioner
Steptoe (1995) mengungkapkan bahwa, Adolescent Food Habits Checklist (AFHC) [9].
seseorang menganggap penting tentang
familiaritas atau keakraban dalam memilih Pengolahan dan Analisis Data
makanan daripada memilih makanan yang baru
[6]. Dalam penelitian ini menggunakan analisis
data kuantitatif untuk mengetahui pertimbangan
Ethical Concern (Masalah etika) dalam memilih makanan dan seberapa banyak
mahasiswa UNESA Ketintang yang memiliki
Etika merupakan keyakinan mengenai
kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat dengan
tindakan yang benar dan yang salah, atau
melihat rata-rata tertinggi dari pilihan jawaban
tindakan yang baik dan yang buruk, yang
pernyataan yang telah disediakan terkait dengan
mempengaruhi hal – hal lainnya [16]. Dalam
kedua hal tersebut.
masalah etika, memuat tentang segala sesuatu
yang berkaitan dengan isu lingkungan dan politik
Data uang saku mahasiswa saat kuliah
[6].
dibedakan menjadi enam kategori, yaitu <Rp
440.000, Rp 440.000, Rp 660.000, Rp 880.000,
Populasi, Sampel, dan Cara Pengambilan
Rp 1.100.000, dan >Rp 1.100.000. Jumlah uang
Data

25
TB Vol. 11 No. 1 (2022) 22-32 ISSN: 2301-5012

saku mahasiswa saat kuliah merupakan jumlah yang memiliki tambahan jawaban ‘tidak berlaku
uang saku yang dikeluarkan setiap bulan pada pada saya’. Responden akan mendapat nilai satu
saat aktif kuliah di kampus diluar kebutuhan poin apabila memiliki respon kebiasaan
pokok. mengkonsumsi makanan yang sehat. Skor akhir
harus disesuaikan dengan respon yang
Presepsi mahasiswa terhadap uang saku menyatakan ‘tidak berlaku pada saya’ dan
berbeda karena tidak adanya deskripsi uang saku pernyataan yang tidak diisi dengan rumus : Skor
secara jelas. Sebagian mahasiswa menganggap AFHC = jumlah respon kebiasaan mengkonsumsi
bahwa uang saku merupakan uang yang makanan sehat x (23/ jumlah soal yang dapat
diberikan orangtua dan diterima untuk krbutuhan diselesaikan).
sehari-hari. Sebagian mahasiswa lainnya
HASIL DAN PEMBAHASAN
menganggap uang saku merupakan uang yang
diberikan orangtua untuk memenuhi kebutuhan Data Karakteristik Responden
diluar kebutuhan pokok.

Data jumlah saudara kandung termasuk


responden dibedakan menjadi lima kategori,
yaitu 1 bersaudara, 2 bersaudara, 3 bersaudara, 35%
4 bersaudara, dan >4 bersaudara. Data alasan
pemilihan makanan memiliki pilihan jawaban 26%
pernyataan berupa tujuh skala Likert
diantaranya, sangat tidak penting (STP), tidak 19% 20%
penting (TP), agak tidak penting (ATP), ragu-
ragu (RR), agak penting (AP), penting (P), dan
sangat penting (SP). skoring pada alasan
pemilihan makanan dilakukan dengan mengubah
skala likert menjadi skala angka yang FT FMIPA FE FISH
melambangkan setiap pilihan jawaban. Sangat
tidak penting= 1 poin, tidak penting= 2 poin, Gambar 1. Sebaran Mahasiswa UNESA
agak tidak penting 3 poin, ragu-ragu= 4 poin, Ketintang
agak penting=5 poin, penting= 6 poin, dan
Tabel 1. Data Karakteristik Responden
sangat penting= 7 poin. Kemudian
menjumlahkan total poin pada setiap nomer dan Katakteristik Jumlah Presentase
ditarik rata-rata. Selanjutnya setiap pernyataan Jenis Laki-laki 33 30%
dikelompokan ke dalam beberapa kategori, Kelamin Perempuan 77 70%
meliputi Health (kesehatan), Mood (suasana <440.000 12 11%
hati), Convenience (kenyamanan), Sensory
440.000 43 39%
Appeal (daya Tarik sensorik), Natural Content
Uang Saku 660.000 20 18%
(kandungan alami), Price (harga), Weight Control
(pengendalian berat), Familiarity (kebiasaan), Setiap Bulan 880.000 17 15%
dan Ethical Concern (masalah etika). Setelah 1.100.000 14 13%
dikelompokan sesuai kategori, hasil rata-rata >1.100.000 4 4%
setiap nomer dijumlahkan kembali kemudian 21 tahun 7 6%
dicari rata-ratanya lagi hingga dapat disimpulkan 22 tahun 61 56%
tiga kategori yang memiliki rata-rata paling tinggi Usia
23 tahun 39 35%
dalam alasan pemilihan makanan bagi 24 tahun 3 3%
mahasiswa. 1 13 12%
Jumlah 2 57 52%
Pada kebiasaan mengkonsumsi makanan
Saudara 3 29 26%
sehat dengan kuesioner AFHC hanya terdapat
Kandung 4 6 5%
dua kategori, yaitu kebiasaan mengkonsumsi
makanan sehat apabila skor>mean, dan >4 5 5%
kebiasaan mengkonsumsi makanan kurang sehat
apabila skor<mean. Terdiri dari 23 butir Jumlah sebaran mahasiswa setiap fakultas
pernyataan yang digunakan untuk mengukur terdiri dari 35% mahasiswa Fakultas Teknik, 19%
kebiasaan dalam mengkonsumsi makanan sehat mahasiswa Fakultas MIPA, 20% mahasiswa
pada mahasiswa dengan dua pilihan jawaban ‘ya’ Fakultas Ekonomi, dan 26% mahasiswa Fakultas
atau ‘tidak’. Terdapat Sembilan butir pernyataan Ilmu Sosial dan Hukum. Responden dalam

26
TB Vol. 11 No. 1 (2022) 22-32 ISSN: 2301-5012

penelitian ini terdiri dari 30% laki-laki dan 70%


perempuan. 39% mahasiswa UNESA Ketintang
memiliki uang saku sebesar 440.000. Usia Pada mahasiswa Fakultas Teknik, alasan
responden yang dijadikan objek antara 21-24 yang paling utama dalam pemilihan makanan
tahun. Mahasiswa yang berusia 22 tahun memiliki adalah harga (skor 5,98); kesehatan (skor 5,21);
presentase paling banyak sebesar (56%). dan kenyamanan (skor 5,08). Mahasiswa
Fakultas MIPA alasan utama dalam pemilihan
Berdasarkan data jumlah saudara makan adalah harga (skor 6,54); Kesehatan (skor
kandung dibedakan menjadi lima kategori 6,10); dan kenyamanan (skor 5,98)
diantaranya, anak tunggal, dua bersaudara, tiga Sedangkan mahasiwa Fakultas Ekonomi
bersaudara, empat bersaudara, dan lebih dari alasan yang paling utama dalam pemilihan
empat bersaudara. Mahasiswa dengan jumlah makanan adalah harga (skor 6,38); Kesehatan
dua saudara kandung memiliki presentase paling (skor 6,02); suasana hati (skor 6,00). Dan untuk
besar (52%). mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Budaya,
alasan yang paling utama dalam pemilihan
Pemilihan Makanan makanan adalah harga (skor 5,68); Kesehatan
Untuk mengidentifikasi alasan pemilihan (5,48); serta suasana hati (5,18).
makanan dapat dilihat dengan menggunakan
Food Choice Questionnaire (FCQ). Dari hasil Tabel 3. Jenis Kelamin Terhadap Skor Alasan
penelitian ini, dapat dilihat rata-rata tertinggi dari Pemilihan Makanan
alasan paling utama dalam pemilihan makanan.
Kategori Jenis Kelamin
Tabel 2. Skor Alasan Pemilihan Makanan Setiap Skor Laki- Skor
Fakultas Di UNESA Ketintang laki Perempuan
Kesehatan 5,08 5,54
Kategori Fakultas
Fakultas Teknik Fakultas MIPA Suasana Hati 4,25 5,33
Kesehatan 5,21 6,10 kenyamanan 4,58 5,20
Suasana Hati 4,98 5,57
Kenyamanan 5,08 5,98 Daya Tarik Sensorik 3,91 5,10
Daya Tarik 4,98 5,21 Kandungan Alami 5,00 5,06
Sensorik
Kandungan 4,69 5,86 Harga 4,25 5,93
Alami
Pengendalian Berat 4,25 4,84
Harga 4,98 6,54
Pengendalian 4,06 5,32 Kebiasaan 4,00 4,60
Berat
Masalah Etika 2,83 4,74
Kebiasaan 4,53 5,17
Masalah 3,98 5,02 Pada tabel 3 diatas dapat diketahui
Etika bahwa alasan yang paling utama dalam memilih
makanan bagi mahasiswa laki-laki adalah
Tabel 2. Skor Alasan Pemilihan Makanan Setiap Kesehatan (5,08); kandungan alami (5,00); dan
Fakultas Di UNESA Ketintang kenyamanan (4,58). Sedangkan alasan yang
(Lanjutan) paling utama alasan pemilihan makanan bagi
mahasiswa perempuan adalah harga (5,93);
Kategori Fakultas Kesehatan (5,54); dan suasana hati (5,33).
Fakultas Fakultas Ilmu
Ekonomi Sosial & Budaya Tabel 4. Jumlah Uang Saku Terhadap Alasan
Kesehatan 6,02 5,48 Pemilihan Makanan
Suasana Hati 6,00 5,18
Kenyamanan 5,89 5,13
No. Alasan Jumlah Uang Saku
Daya Tarik 5,52 4,93 Pemilihan
Sensorik <440.000 440.000 660.000
Makanan
Kandungan 5,50 5,06
1. Kesehatan 5,69 5,76 5,20
Alami
Harga 6,38 5,68 2. Suasana Hati 5,56 5,50 4,88
Pengendalian 4,95 4,76 3. Kenyamanan 5,56 5,56 5,10
Berat 4. Daya Tarik 5,00 5,18 4,86
Kebiasaan 5,23 4,52 Sensorik
Masalah 4,67 4,48
Etika

27
TB Vol. 11 No. 1 (2022) 22-32 ISSN: 2301-5012

5. Kandungan 5,47 5,42 5,06


Alami FAKULTAS MIPA

Tabel 4. Jumlah Uang Saku Terhadap Alasan


Pemilihan Makanan
(Lanjutan) 52% 1. kebiasaan mengkonsumsi
makanan sehat

No. Alasan Jumlah Uang Saku 2. kebiasaan mengkonsumsi


makanan kurang se
Pemilihan 880.000 1.100.0 >1.100.0
Makanan 00 00
48%
hat
6. Harga 5,90 6,28 6,00
7. Pengendalia 4,52 4,76 3,75
n Berat
8. Kebiasaan 4,07 5,04 5,00 Gambar 3. Presentase Kebiasaan
9. Masalah 4,07 4,45 4,58 Mengkonsumsi Makanan Sehat Dan Kurang
Etika Sehat Mahasiswa Fakultas MIPA

Jumlah uang saku mahasiswa terhadap


FAKULTAS EKONOMI
alasan pemilihan makan dapat dilihat pada tabel
4. Mahasiswa dengan uang saku <440.000
mengutamakan harga dengan perolehan skor
tertinggi (6,41); Kesehatan (5,69); kenyamanan 55%
(5,56). Mahasiswa dengan uang saku Rp 440.000 1. kebiasaan mengkonsumsi
45% makanan sehat
dengan skor tertinggi harga (6,18); Kesehatan
(5,76); dan kenyamanan (5,65). Rp 660.000 skor 2. kebiasaan mengkonsumsi
tertinggi harga (5,71); Kesehatan (5,20); makanan kurang sehat
kenyamanan (5,10). Rp 880.000 skor tertinggi
harga (5,90); kesehatan (5,33), dan suasana hati
(5,00). Rp 1.100.000 skor tertinggi harga (6,28);
kesehatan (6,21); kenyamanan (5,81). Dan uang
saku >Rp 1.100.000 skor tertinggi kenyamanan Gambar 4. Presentase Kebiasaan
(6,25); harga (6,00); dan daya Tarik sensorik Mengkonsumsi Makanan Sehat & Kurang Sehat
(5,91).
Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Budaya
Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Sehat
dan Kurang Sehat Berdasarkan Fakultas FAKULTAS ILMU SOSIAL &
BUDAYA
Mengukur kebiasaan makan seseorang
dapat menggunakan kuesioner Adolescent Food
Habits Checklist (AFHC) yang dikembangkan 1. kebiasaan mengkonsumsi
makanan sehat
oleh Jhonson et al. (2002). 52%
2. kebiasaan mengkonsumsi
makanan kurang sehat
FAKULTAS TEKNIK
48%

1. kebiasaan mengkonsumsi
50% 50% makanan sehat
Gambar 5. Presentase Kebiasaan
2. kebiasaan mengkonsumsi Mengkonsumsi Makanan Sehat & Kurang
makanan kurang sehat
Sehat Mahasiswa Fakultas Ekonomi

Setelah dilakukan pengambilan data


1 2
dengan menggunakan kuesioner Adolescent
Gambar 2. Presentase Kebiasaan Food Habits Checklist (AFHC), mahasiswa
Mengkonsumsi Makanan Sehat Dan Kurang Fakultas Teknik yang mengkonsumsi makanan
Sehat Mahasiswa Fakultas Teknik sehat dan kurang sehat masing-masing sebesar

28
TB Vol. 11 No. 1 (2022) 22-32 ISSN: 2301-5012

50%. Mahasiswa Fakultas MIPA yang memiliki Dari gambar 5 dan 6 dapat dilihat bahwa
kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat mahasiswa laki-laki memiliki kebiasaan
sebesar 48% dan yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat sebanyak (55%),
dan mahasiswa perempuan sebanyak (48%).
mengkonsumsi makanan kurang sehat sebesar
Sedangkan mahasiswa laki-laki yang memiliki
52%. Mahasiswa fakultas Ekonomi sebesar 55% kebiasaan mengkonsumsi makanan kurang sehat
memiliki kebiasaan mengkonsumsi makanan sebanyak (45%) dan mahasiswa perempuan
sehat dan 45% lainnya memiliki kebiasaan sebanyak (52%).
mengkonsumsi makanan kurang sehat.
Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Sehat
Sedangkan mahasiswa Fakultas Ilmu dan Kurang Sehat Mahasiswa UNESA
Sosial dan Budaya 52% mahasiswanya memiliki Ketintang
kebiasaan mengkonsumsi makanan sehat dan
48% sisanya memiliki kebiasaan mengkonsumsi MAHASISWA UNESA
makanan kurang sehat. KETINTANG

Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Sehat


dan Kurang Sehat Berdasarkan Jenis 1. kebiasaan mengkonsumsi
50% 50% makanan sehat
Kelamin
2. kebiasaan mengkonsumsi
makanan kurang sehat
LAKI-LAKI

1 2
55%
45% 1. kebiasaan mengkonsumsi
makanan sehat Gambar 7. Presentase Mahasiswa UNESA
2. kebiasaan mengkonsumsi Ketintang Terhadap Kebiasaan
makanan kurang sehat Mengkonsumsi Makanan Sehat & Kurang
Secara keseluruhan mahasiawa UNESA
Ketintang yang Sehat
memiliki kebiasaan
mengkonsumsi makanan sehat sebesar 50%, dan
1 2 sisanya yang memiliki kebiasaan mengkonsumsi
makanan kurang sehat sebanyak 50%.
Gambar 5. Presentase Mahasiswa Laki-Laki
Terhadap Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Sehat
Sehat & Kurang Sehat dan Kurang Sehat Berdasarkan Uang Saku

MAKANAN SEHAT
PEREMPUAN

33%
52%
1. kebiasaan mengkonsumsi
makanan sehat 22%
19%
2. kebiasaan mengkonsumsi
makanan kurang sehat 13%
48% 9% 4%

<440.000 440.000 660.000 880.000 1.100.000 >1.100.000


1 2
Gambar 8. Jumlah Uang Saku Terhadap
Gambar 6. Presentase Mahasiswa Perempuan
Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Sehat
Terhadap Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan
Kurang Sehat & Kurang Sehat

29
TB Vol. 11 No. 1 (2022) 22-32 ISSN: 2301-5012

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan


MAKANAN KURANG SEHAT dan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat
diajukan beberapa saran yakni Batasan
operasional seperti pengertian uang saku,
45% pengertian alasan pemilihan makanan, kebiasaan
makan makanan sehat, Kesehatan, suasana hati,
kenyamanan, daya Tarik sensorik, kandungan
alami, harga, pengendalian berat, kebiasaan atau
keakraban, dan masalah etika harus diperjelas
14% guna menyamakan presepsi antara peneliti
13% 12% 12% 4% dengan responden. Besaran uang saku di
kalangan mahasiswa UNESA Ketintang juga harus
<440.000 440.000 660.000 880.000 1.100.000 >1.100.000
digali lebih lanjut untuk menentukan nominal
minimal dan maksimal uangkasu mahasiswa
Gambar 9. Jumlah Uang Saku Terhadap UNESA Ketintang. Selain itu rentangan uang saku
Kebiasaan Mengkonsumsi Makanan Kurang mahasiswa harus dicantumkan karena setip
Sehat mahasiswa memiliki jumlah uang saku yang
berbeda.
Berdasarkan gambar 8 dapat dilihat
bahwa mahasiswa yang memiliki kebiasaan UCAPAN TERIMAKASIH
mengkonsumsi makanan sehat dan kurang sehat Segala puji dan syukur atas kehadirat
memiliki uang saku sebesar 440.000. Allah Subhanallahu Ta’ala karena rahmat yang
telah diberikan-Nya penulis akhirnya dapat
SIMPULAN menyelesaikan artikel ilmiah ini dengan judul
“Alasan Pemilihan Makanan dan Kebiasaan
Berdasarkan hasil penelitian dan Mengkonsumsi Makanan Sehat Pada Mahasiswa
pembahasan yang telah dilakukan dapat UNESA Ketintang”. keberhasilan dalam
disimpulkan bahwa : penyusunan artikel ini tidak terlepas dari pihak-
1. Mahasiswa UNESA Ketintang, memiliki pihak yang telah membantu dan memberikan
alasan utama dalam pemilihan support demi terwujudnya artikel ilmiah ini, baik
makanan diantaranya, harga, secara langsung maupun tidak langsung. Penulis
kesehatan, suasana hati, dan dengan ketulusan dan kerendahan hati ingin
kenyamanan. Bila ditinjau lebih lanjut mengucapkan terimakasih yang sebesar-
setiap fakultas, suasana hati bukan besarnya kepada yang bersangkutan :
merupakan pertimbangan dalam alasan
pemilihan makanan mahasiswa 1. Allah Subhanallahu Ta’ala yang senantiasa
Fakultas Teknik dan Fakultas MIPA,. memberikan segala pertolongan dan
Sedangkan mahasiswa Fakultas kemudahan melalui doa yang selalu
Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan dipanjatkan untuk menyelesaikan artikel
Budaya, kenyamanan bukan ilmiah ini dengan sebaik-baiknya
merupakan pertimbangan dalam alasan 2. Kedua orangtua dan keluarga terutama
pemilihan makanan. mbak Devi yang selalu memberikan
2. mahasiswa Fakultas Teknik memiliki dukungan moril dan materil agar artikel ini
presentase yang sama antara segera terselesaikan
mahasiswa yang mengkonsumsi 3. Dr. Maspiyah, M. Kes. Selaku Dekan Fakultas
makanan sehat dan makanan kurang Teknik Universitas Negeri Surabaya
sehat. Mahasiswa Fakultas MIPA 4. Drs. Edy Sulistyo, M.Pd. selaku Wakil Dekan
sebagian besar memiliki kebiasaan Bidang Akademik Fakultas Teknik,
mengkonsumsi makanan kurang sehat. Universitas Negeri Surabaya
Sedangkan mahasiswa Fakultas 5. Dr. Hj. Sri Handajani, S.Pd., M.Kes. selaku
Ekonomi dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ketua Jurusan PKK juga Ketua Prodi S1
Budaya sebagian besar memiliki Pendidikan Tata Boga, Jurusan PKK,
kebiasaan mengkonsumsi makanan Universitas Negeri Surabaya
sehat. 6. Ibu Amalia Ruhana, S.P., M.P.H. selaku
Dosen Pembimbing Artikel Ilmiah yang telah
SARAN sabar dan memberi dukungan untuk
menyelesaikan artikel ilmiah ini

30
TB Vol. 11 No. 1 (2022) 22-32 ISSN: 2301-5012

7. Nugrahani Astuti, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Meansure Of Healty Eating Behaviour In
Penguji I Artikel Ilmiah Adolescents. European.
8. Ir. Asrul Bahar, M.Pd. selaku Dosen Penguji [9] I. Kalkan. 2019. The Impact Of Nutrition
II Artikel Ilmiah Literacy On The Food Habits Among
9. David Aji Surya yang selalu memberikan Young Adults In Turkey. Nutrition
dorongan dan semangat dalam research and practice, vol. 13, no. 4, p.
menyelesaikan artikel ilmiah ini 352.
10. Riza Salma, Firda, dan teman-teman [10] R. H. Puspadewi and D. Briawan. 2014.
sekalian yang telah memberi semangat dan Presepsi Tentang Pangan Sehat, Alasan
ketersediaannya untuk menjadi responden Pemilihan Pangan Dan Kebiasaan Makan
dalam penelitian ini Sehat Pada Mahasiswa. Jurnal Gizi dan
11. Serta semua pihak yang berkaitan dan telah Pangan, vol. 9, no. 3.
membantu dalam penyelesaian artikel ilmiah [11] D. Nurchayati and R. W. Pusari. 2014.
ini yang tidak bisa disebutkan satu-persatu Upaya Meningkatkan Pengetahuan
Makanan Sehat Melalui Penerapan Sentra
Penulis menyadari bahwa dalam Cooking pada Kelompok Bermain B di
penyusunan dan penulisan artikel ilmiah ini masih Paud Baitus Shibyaan Kecamatan Bergas
terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis Kabupaten Semarang Tahun Ajaran
mengharapkan saran dan masukan yang 2014/2015. Jurnal Penelitian dalam
membangun dari para pembaca sebagai evaluasi. Bidang Pendidikan Anak Usia Dini, vol. 3.
[12] R. v. Monetta. 2019. Hubungan Asupan
REFERENSI Tinggi Energi Dan Uang Saku Dengan
Kejadian Obesitas Pada Mahasiswa/I
(Artikel Jurnal) Fakultas Kedokteran Universitas
[1] H. O. Zulkarnaen and S. Sutopo. 2013. Tarumanagara (Doctoral dissertation,
Analisis Strategi Pemasaran Pada Usaha Universitas Tarumanagara).
Kecil Menengah (UKM) Makanan Ringan [13] A. F. Husni. 2014. Islam dan Kesehatan.
(Studi Penelitian UKM Snack Barokah di Jurnal Studi Islam, vol. 1, no. 2.
Solo) (Doctoral dissertation, Fakultas [15] U. N. Khasanah. 2019. “Pengaruh
Ekonomika dan Bisnis). Suasana Hati (Mood) Terhadap
[2] S. Omidvar and K. Begum. 2014. Dietary Kemampuan Menghafalkan Al-Qur’qn
pattern, food habits and preferences Peserta Didik SMP IT Mutiara Hati
among adolescent and adult student girls Kecamatan Purwareja Klampok
from an urban area, South India. Indian Kabupaten Banjarnegara (Doctoral
Journal of Fundamental and Applied Life dissertation, IAIN Purwokerto)”.
Sciences, vol. 4, no. 2, pp. 465–473. [16] A. Janeta and S. O. Santoso. 2018.
[3] A. Rankin et al. 2018. Food choice “Faktor-faktor yang mempengaruhi
motives, attitude towards and intention to pemilihan makanan pada remaja di
adopt personalised nutrition. Public Health Surabaya,” Jurnal Hospitality dan
Nutrition, vol. 21, no. 4, pp. 2606–2616. Manajemen Jasa, vol. 6, no. 1.
[5] L. Aulia and L. N. Yulianti. 2018. Faktor
Keluarga, Media, dan Teman dalam (Website)
Pemilihan Makanan pada Mahasiswa PPKU [4] Badan Kependudukan dan Keluarga
IPB. Jurnal Ilmu Keluarga & Konsumen, Berencana Nasipnal (BKKBN). 2019. Usia
vol. 11, no. 1, pp. 37–48. Remaja.
[6] A. Steptoe, T. M. Pollard, and J. Wardle. http://ntb.bkkbn.go.id/?p=1467#:~:text
1995. Development Of A Meansure Of The =Sedangkan%20menurut%20Peraturan
Motives Underlaying The Selection Of %20Menteri%20Kesehatan,24%20tahun
Food: The Food Choice Questionnaire. %20serta%20belum%20menikah.
Appetite, vol. 25, no. 3, pp. 267–284. Diakses tanggal 12 Desember 2020.
[7] L. Hajivandi, M. Noroozi, F. Mostafavi, and
M. Ekramzadeh. 2020. Food habits in [14] Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor. 2017.
overweight and obese adolescent girls Apa Itu Kesehatan.
with Polycystic ovary syndrome (PCOS): a https://dinkes.bogorkab.go.id/links/apa-
qualitative study in Iran. BMC pediatrics, itu-kesehatan-2/, Apr. 2017. Diakses
vol. 20, pp. 1–7. tanggal 3 November 2021.
[8] F. Jhonson, J. Wardle, and J. Griffith.
2002. The Adolescent Food Habits [17] “Data Jumlah Mahasiswa Universitas
Checklist: Reliability And Validity Of A Negri Surabaya,”

31
TB Vol. 11 No. 1 (2022) 22-32 ISSN: 2301-5012

pddikti.kemendikbud.go.id 2020, 2020.


Diakses tanggal 10 September 2020.

32

Anda mungkin juga menyukai