Dosen Pembimbing :
Disusun Oleh:
NAMA : MELATI
NIM : P07131116111
BAB I
1.1 LATAR BELAKANG
SEBAB
AKIBAT
Tujuan khusus pertama dan ketiga diatas termasuk kedalam golongan tujuan
penilaian, tujuan khusus kedua termasuk ke dalam golongan tujuan pengetahuan,
tujuan khusus ke empat dan lima termasuk kedalam golongan tujuan analisis , dan
semua tujuan diatas sudah mencakup maksud dari rumusan masalah.
TINJAUAN PUSTAKA
A. Status gizi
1. Pengertian status gizi
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan
penggunaan zat-zat gizi, dibedakan antara gizi kurang, baik, dan lebih (Almatsier,
2002). Sedangkan menurut Supariasa (2000), status gizi adalah ekspresi dari
keadaan keseimbangan dalam bentuk variable tertentu, atau perwujudan dari
nutrisi dalam bentuk variable tertentu.
2. Faktor-faktor status gizi.
Status gizi menurut soekirman (2000) menyatakan, pada umumnya
dipengaruhi oleh factor-faktor yaitu penyebab langsung dan tidak langsung.
Penilaian status gizi seseorang dapat dikaitkan dengan variable lain. Variable
tersebut sebagai berikut (Ali, 2008): umur, berat badan, tinggi badan.
3. Penilaian status gizi.
a. Penilaian gizi secara langsung
Penilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian
yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.
b. Penilaian status gizi secara tidak langsung.
Penilaian status gizi tidak langsung dapat dibagi menjadi tiga yaitu survey
konsumsi makanan, statistic vital dan factor ekologi (supariasa, 2001)
4. Klasifikasi status gizi
Pada anak dan remaja usia 5-19 tahun nilai IMT-nya harus dibandingkan
dengan referensi keputusan Menteri Kesehatan No. 1995/MENKES/SK/XII/2010.
Pada saat ini, yang paling sering dilakukan untuk menyatakan indeks tersebut
adalah dengan Z-skor atau persentil.
Z-skor adalah deviasi nilai seseorang dari nilai median populasi referensi dibagi
dengan simpangan baku populasi referensi.
Persentil adalah tingkatan posisi seseorang pada distribusi referensi
(WHO/NCHS). Yang dijelaskan dengan nilai seseorang sama atau lebih besar
daripada nilai persentase kelompok populasi.
Factor yang mempengaruhi status gizi diantaranya zat gizi dalam bulan makanan,
ada/tidak program pemberian makanan di luar keluarga, daya beli keluarga yang
berhubungan dengan pendapatan, kebiasaan makan orang tua pemeliharaan kesehatan
dan factor lingkungan (Supariasa, 2002).
STATUS GIZI
POLA KONSUMSI
MAKANAN
JUMLAH UANG SAKU
HIPOTESIS
A. Ada hubungan antara status gizi dengan pola konsumsi makanan di SMAN 1
MARTAPURA
B. ada hubungan antara jumlah uang saku dengan pola konsumsi makanan di SMAN 1
MARTAPURA