Anda di halaman 1dari 4

Peningkatan Kesadaran Gizi dan pola makan sehat di kalangan remaja studi intervensi di

sekolah menengah

BAB I.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Peningkatan kesadaran gizi dan pola makan sehat pada remaja memiliki dampak positif terhadap
kesehatan jangka panjang. Masalah gizi dan pola makan yang tidak sehat dapat menyebabkan berbagai
penyakit kronis. Oleh karena itu, studi intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran gizi dan
mendorong pola makan sehat di kalangan remaja melalui implementasi program di lingkungan sekolah
menengah. Masalah kesehatan gizi pada remaja di sekolah menengah sangat penting karena masa remaja
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang signifikan. Nutrisi yang cukup dan seimbang
mendukung kesehatan fisik, perkembangan otak, dan daya tahan tubuh. Kurangnya gizi dapat
mempengaruhi konsentrasi belajar, energi, dan produktivitas remaja, serta berpotensi menyebabkan
masalah kesehatan jangka panjang. Oleh karena itu, perhatian terhadap gizi di sekolah menengah menjadi
kunci untuk menjamin pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

1.2 Rumusan Masalah: Berfokus pada pertanyaan utama penelitian: Bagaimana meningkatkan kesadaran
gizi dan mendorong pola makan sehat di kalangan remaja melalui intervensi di sekolah menengah? Apa
program yang efektif untuk mempengaruhi perilaku gizi dan pola makan yang sehat?

1.3 Tujuan Penelitian: Tujuan utama penelitian ini adalah mengidentifikasi efektivitas intervensi di
sekolah menengah dalam meningkatkan kesadaran gizi dan mendorong pola makan sehat pada remaja,
serta memberikan dampaknya terhadap pola makan yang sehat pada kalangan remaja tersebut.

1.4 Manfaat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan strategi
pendidikan gizi yang efektif di lingkungan sekolah menengah untuk meningkatkan kesehatan remaja.
Penelitian menunjukkan bahwa pola makan dan status gizi siswa di sekolah menengah memiliki korelasi
yang kuat. Penelitian ini dapat membantu dalam meningkatkan status gizi siswa, yang pada gilirannya
dapat berkontribusi pada kesehatan dan kinerja akademis mereka. Peningkatan Pengetahuan dan Sikap
Pola Makan, Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pendidikan gizi dapat meningkatkan pengetahuan
dan sikap pola makan siswa remaja di sekolah menengah. Dengan demikian, penelitian ini dapat
membantu dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya pola makan seimbang dan gaya hidup sehat
di kalangan siswa. Hubungan dengan Prestasi Belajar dengan Penelitian ini menunjukkan bahwa pola
makan, kebiasaan sarapan, dan status gizi berhubungan dengan prestasi belajar siswa di sekolah
menengah Dengan demikian, penelitian ini dapat membantu dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
melalui perbaikan pola makan dan status gizi mereka. Dengan demikian, penelitian tentang peningkatan
gizi dan pola makan di sekolah menengah memiliki manfaat yang signifikan dalam meningkatkan
kesehatan, kinerja akademis, dan kesadaran akan pola makan seimbang di kalangan siswa.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Kecukupan energi dan protein, serta status gizi pada remaja. Hal ini menekankan bahwa status gizi
seseorang ditentukan oleh asupan zat gizi dan kemampuan tubuh dalam memanfaatkan zat gizi tersebut.
Kebutuhan gizi yang berbeda-beda dapat mempengaruhi status gizi seseorang sehingga menimbulkan
kondisi seperti gizi buruk, gizi baik atau normal, atau gizi berlebih. Teori ini didukung oleh penelitian
terdahulu seperti penelitian Efendi dkk. (2016) yang menemukan adanya hubungan signifikan antara
konsumsi protein dengan status gizi pada remaja. Selain itu, penelitian Musyayyib (2018) juga
mendukung teori tersebut dengan menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara pola makan
dengan status gizi pada remaja. Temuan ini secara kolektif menunjukkan bahwa pola makan, kecukupan
energi dan protein merupakan faktor penting dalam menentukan status gizi remaja. Jurnal tersebut juga
menyoroti pentingnya mendidik remaja tentang pola makan sehat dan ukuran porsi yang tepat untuk
meningkatkan status gizi mereka. Hal ini sejalan dengan teori bahwa kebiasaan makan yang baik berperan
penting dalam menjaga status gizi yang baik pada remaja. Secara keseluruhan, teori yang dibahas dalam
jurnal tersebut menekankan pentingnya pola makan, kecukupan energi dan protein, serta dampaknya
terhadap status gizi remaja. Hal ini menggarisbawahi pentingnya mengatasi faktor-faktor ini untuk
meningkatkan kesejahteraan gizi remaja secara keseluruhan. Variabel yang dibahas dalam jurnal tersebut
antara lain pola makan, kecukupan energi dan protein, serta status gizi pada remaja. Variabel-variabel ini
dianalisis untuk mengetahui hubungan dan dampaknya terhadap kesejahteraan gizi remaja secara
keseluruhan. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional untuk mengukur variabel secara simultan
dan langsung, dan data dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat, termasuk uji Chi-square.
Variabel spesifik yang diteliti dalam penelitian adalah pola makan responden, kecukupan energi,
kecukupan protein, dan status gizi. Variabel-variabel tersebut dinilai dengan menggunakan metode seperti
Food Frekwensi Questionnaire (FFQ) untuk pola makan, 24 jam food recall untuk kecukupan energi dan
protein, serta pengukuran tinggi dan berat badan untuk status gizi. Penelitian mengkategorikan variabel
berdasarkan kriteria tertentu, seperti mengkode kecukupan energi dan protein sebagai “baik” atau “tidak
baik” berdasarkan persentase Asupan Kecukupan (AI) terpenuhi, dan mengkode pola makan sebagai
“baik” atau “tidak baik”. berdasarkan pemenuhan kategori tertentu jenis pangan, jumlah, dan
frekuensinya Secara keseluruhan, penelitian ini berfokus pada pemahaman hubungan antara variabel-
variabel tersebut dan dampaknya terhadap status gizi remaja, menekankan pentingnya mengatasi pola
makan, kecukupan energi dan protein untuk meningkatkan kesejahteraan gizi secara keseluruhan.
Tinjauan literatur yang sistematis dan holistik dalam jurnal tersebut memberikan pemahaman
komprehensif tentang hubungan pola makan, kecukupan energi dan protein, serta status gizi pada remaja.
Kajian tersebut memuat berbagai sumber seperti artikel penelitian, buku teks, dan penelitian terdahulu
terkait gizi, kebiasaan makan, dan kesehatan remaja. Pendekatan sistematis memastikan bahwa semua
literatur yang relevan diidentifikasi, dipilih, dan dievaluasi secara kritis untuk memberikan gambaran
komprehensif tentang topik tersebut. Hal ini memungkinkan dilakukannya analisis menyeluruh terhadap
variabel-variabel dan keterkaitannya, sehingga berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi remaja. Selain itu, pendekatan holistik
mempertimbangkan konteks yang lebih luas di mana variabel-variabel tersebut beroperasi, termasuk
faktor budaya, sosial, dan lingkungan yang mungkin berdampak pada pola makan dan status gizi di
kalangan remaja. Dengan mengambil pendekatan holistik, tinjauan ini memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang interaksi kompleks antara kebiasaan makan, kecukupan energi dan protein, serta
status gizi. Secara keseluruhan, tinjauan literatur yang sistematis dan holistik dalam jurnal ini
berkontribusi pada analisis variabel yang komprehensif dan mendalam, memberikan wawasan berharga
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan gizi remaja.
BAB III

KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL DAN HIPOTESIS

1. Penelitian Kuantitatif
a. Kerangka Konseptual :
Menggambarkan hubungan antara variabel utama, yaitu kesadaran gizi dan pola makan
sehat, serta faktor-faktor pendukungnya
b. Definisi Operasional
Kesadaran gizi : Misalnya, pengukuran menggunakan skala tingkat kesadaran gizi
Pola makan sehata : Didefinisikan berdasarkan pedoman gizi nasional atau aspek
kuantitas konsumsi makanan sehat.
c. Hipotesis
Terdapat hubungan positif antara peningkatan kesadaran gizi dan penerapan pola makan
sehat pada remaja.

2. Penelitian Kualitatif
a. Kerangka Konseptual :
Mempelajari pemahaman mendalam mengenai faktor-faktor social, budaya, dan
psikologis yang mempengaruhi kesadaran gizi dan pola makan sehat pada remaja.
b. Pertanyaan Penelitian :
Bagaimana persepsi remaja terhadap kesadaran gizi dan pola makan sehat? Apa faktor-
faktor yang memotivasi atau menghambat mereka?
c. Tema dan Batasan Tema
Tema : Kesadaran gizi dan pola makan sehat pada remaja
Batasan tema : Membatasi ruang lingkup penelitian pada remaja usia tertentu atau dalam
konteks geografis tertentu.

Anda mungkin juga menyukai