Anda di halaman 1dari 6

MIDTERM EXAM

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN (PNM497)

Dosen Pengampu
Prof. Trias Mahmudiono, S.KM., M.PH, GCAS, Ph.D.

Disusun oleh :

Sasha A. Ramadhan
102111233023

PROGRAM STUDI S1 GIZI


DEPARTEMEN GIZI KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2024
Nama : Sasha Anggita Ramadhan
NIM : 102111233023
Kelas : Gizi 6A
Mata Kuliah : Metodologi Penelitian (PNM497)
Hari/Tanggal : Rabu / 03 April 2024

UTS Metpen Prodi S1 Gizi (Open Book Open Device)

Jawab ke 3 dari 5 soal berikut (boleh memilih mana yang dikerjakan). Setelah dibuat upload
file di aula sebelum due date.
1. Buat latar belakang suatu ide penelitian gizi dengan outcome piramida terbalik
tentang stunting!
2. Buat latar belakang suatu ide penelitian gizi dengan outcome piramida terbalik
tentang asam urat!
3. Buat identifikasi masalah dan rumusan masalah suatu ide penelitian gizi dengan
outcome tentang ketahanan pangan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ)!
4. Buat kerangka konsep, penjelasan kerangka konsep dan hipotesis penelitian tentang
asam anemia!
5. Buat kerangka konsep, penjelasan kerangka konsep dan hipotesis penelitian
tentang spina bifida!

Jangan lupa menuliskan sitasi dan daftar Pustaka di akhir jawaban anda !

JAWABAN

1. Latar belakang tentang Stunting


Stunting, atau keterbelakangan pertumbuhan pada anak, telah menjadi masalah
kesehatan global yang serius, terutama di negara-negara berkembang (Trinanda, R.,
2023). Masalah ini terkait erat dengan aspek gizi dan nutrisi, di mana anak-anak
mengalami defisiensi nutrisi penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Stunting bukan hanya masalah kesehatan individu, tetapi juga
memiliki konsekuensi ekonomi, sosial, dan kesejahteraan jangka panjang bagi
masyarakat dan negara secara keseluruhan (Chandra, dkk., 2021). Penyebab stunting
sangat kompleks, seperti pendidikan orang tua, usia ibu saat hamil, kondisi sosial
ekonomi, status gizi ibu hamil, penyakit infeksi selama kehamilan, dan faktor lain
pada saat prenatal (Herlianty, H., ddk., 2023). Namun, salah satu aspek yang semakin
diakui pentingnya adalah tingkat pengetahuan orang tua tentang gizi dan pola makan
yang sehat. Pengetahuan orang tua tentang pentingnya nutrisi yang adekuat bagi
pertumbuhan anak mereka dapat mempengaruhi pola makan dan praktik pemberian
makanan kepada anak-anak, yang pada gilirannya memainkan peran krusial dalam
mencegah stunting (Pratiwi, N. K., Megiati, Y. E., & Basir, R. R., 2023).
Tingkat pengetahuan orang tua secara langsung mempengaruhi pola makan
anak-anak mereka. Orang tua yang memiliki pengetahuan yang baik tentang gizi
cenderung memberikan makanan yang lebih seimbang dan bergizi kepada anak-anak
mereka, sementara orang tua dengan pengetahuan yang terbatas mungkin cenderung
memberikan makanan yang kurang bergizi atau kurang variasi (Syahroni, M. H. A.,
Astuti, N., Indrawati, V., & Ismawati, R., 2021). Pola makan yang tidak seimbang ini
dapat menyebabkan kekurangan nutrisi esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan
optimal anak, yang pada akhirnya dapat menyebabkan stunting.
Penelitian yang mengeksplorasi hubungan antara tingkat pengetahuan orang
tua tentang gizi dengan stunting anak memiliki implikasi yang signifikan dalam upaya
pencegahan stunting. Dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi
pengetahuan orang tua tentang gizi, seperti pendidikan, akses informasi, dan budaya,
kita dapat merancang program-program pendidikan gizi yang efektif dan relevan.
Outcome dari penelitian ini dapat memberikan dasar ilmiah yang kuat untuk
mengembangkan intervensi yang ditargetkan, termasuk kampanye pendidikan gizi
komunitas, pelatihan bagi orang tua, dan penguatan sistem dukungan bagi keluarga.
Dengan meningkatkan pengetahuan orang tua tentang pentingnya gizi bagi
pertumbuhan anak, diharapkan dapat mengurangi prevalensi stunting dan
meningkatkan kesehatan serta kualitas hidup anak-anak di seluruh dunia.

2. (tidak memilih soal ini)

3. Identifikasi Masalah
a. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) sering menghadapi hambatan dalam
mengakses pangan yang berkualitas dan bergizi.
b. Pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat dan nutrisi yang cukup di
kalangan ODGJ masih rendah.
c. Gangguan mental seringkali mempengaruhi perilaku makan yang tidak sehat
pada ODGJ yang dapat mengarah pada masalah kesehatan kronis terkait gizi.
d. Dukungan sistematis dari layanan kesehatan mental dan penyedia layanan
makanan terhadap ODGJ masih kurang optimal.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana cara meningkatkan akses ODGJ terhadap pangan yang berkualitas
dan bergizi?
b. Bagaimana cara meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya
nutrisi dan pola makan sehat di kalangan ODGJ?
c. Bagaimana dampak gangguan mental terhadap perilaku makan ODGJ, dan
bagaimana menerapkan intervensi yang efektif untuk mempromosikan pola
makan yang sehat?
d. Bagaimana cara meningkatkan sistem dukungan bagi ODGJ, termasuk
integrasi layanan kesehatan mental dengan pelayanan gizi?

4. (tidak memilih soal ini)

5. Kerangka Konsep, Penjelasan Kerangka Konsep dan Hipotesis Penelitian Tentang


Spina Bifida

Variabel Independen Variabel Perancu Variabel Dependen


Penjelasan Kerangka Konsep :
Kerangka konsep ini mencakup faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
intervensi pendidikan gizi dalam pencegahan Spina Bifida. Variabel independen
meliputi pengetahuan tentang gizi dan kesehatan, akses terhadap informasi kesehatan,
dan kebiasaan konsumsi makanan sehat. Variabel perancu mencakup dukungan sosial,
faktor ekonomi, dan motivasi untuk berubah. Variabel dependen adalah intervensi
pendidikan gizi yang terdiri dari pendidikan tentang asupan nutrisi yang seimbang,
penyuluhan tentang suplementasi asam folat, dan pelatihan penyajian makanan sehat.

Hipotesis Penelitian:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang gizi dan
kesehatan serta akses terhadap informasi kesehatan dengan efektivitas
intervensi pendidikan gizi dalam pencegahan Spina Bifida.
2. Dukungan sosial, faktor ekonomi, dan motivasi untuk berubah akan
memoderasi hubungan antara variabel independen dan efektivitas intervensi
pendidikan gizi.
3. Efektivitas intervensi pendidikan gizi dalam pencegahan Spina Bifida akan
dipengaruhi oleh kualitas pelaksanaan intervensi, termasuk penggunaan
metode yang sesuai dan partisipasi aktif peserta.

REFERENSI / SITASI

Chandra, B. R., Darwis, R. S., & Humaedi, S. (2021). Peran Pemberdayaan Kesejahteraan
keluarga (PKK) Dalam Pencegahan Stunting. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 4(2),
107-123.
Herlianty, H., Setyawati, A., Lontaan, A., Limbong, T., Tyarini, I. A., & Putri, S. Z. (2023).
Determinants Influence the Incidence of Stunting in Toddlers Aged 6-59 Months.
Jurnal Edukasi Ilmiah Kesehatan, 1(2), 73-79.
Pratiwi, N. K., Megiati, Y. E., & Basir, R. R. (2023). Pengetahuan Ibu Mengenai Gizi Anak
Usia Sekolah Dasar Dengan Implementasi Internet Sehat. Kapas: Kumpulan Artikel
Pengabdian Masyarakat, 1(3).
Syahroni, M. H. A., Astuti, N., Indrawati, V., & Ismawati, R. (2021). Faktor-faktor yang
mempengaruhi kebiasaan makan anak usia prasekolah (4–6 Tahun) ditinjau dari
capaian gizi seimbang. Jurnal Tata Boga, 10(1), 12-22.
Trinanda, R. (2023). Pentingnya Intervensi Orang Tua dalam Mencegah Stunting pada Anak.
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 7(1).

Anda mungkin juga menyukai