Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Implementasi 3 (2) Oktober (2023): 104-108

Jurnal Implementasi
http://jurnalilmiah.org/journal/index.php/ji/index

Sosialisasi Pola Hidup Sehat pada Mahasiswa Melalui Gizi Optimal sebagai
Investasi Jangka Panjang

Amanda Rizki Firliyanti Gunawan1, Eva Kurniawati2, Risyda Nadila Rahmatammina3, Bunga
Kurniasari4, Mega Nur Hasanah5, Adinda Afifah6
1,2,3,4,5,6 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Semarang

Info Artikel Abstrak

Sejarah Artikel: Pengetahuan gizi dan asupan makan seseorang dapat mempengaruhi status gizi. Status gizi optimal didapatkan
individu atau manusia jika kebutuhan nutrisinya tercukupi untuk memenuhi kebutuhan harian tubuh dan setiap
Disubmit 20 Agustus 2023
peningkatan kebutuhan metabolismenya. Berdasarkan hasil sosialisasi yang telah dilakukan dari artikel yang
Diterima 11 September 2023 kami baca, diketahui sebagian besar mahasiswa yang tinggal di kos mengalami gizi buruk dan cenderung
Diterbitkan 1 Oktober 2023 tidak teratur. Kebiasaan dalam memilih makanan dan kurangnya pengetahuan tentang optimalisasi asupan gizi
dapat menyebabkan masalah gizi buruk. Oleh sebab itu untuk meningkatkan pengetahuan gizi optimal dan
Kata Kunci: mendapatkan optimalisasi kebutuhan gizi pada mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang sedang tinggal
sendiri atau kos di Sekaran, Gunung Pati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Maka diperlukan sosialisasi mengenai
optimal, gizi, mahasiswa, pengoptimalan gizi Seimbang. Tujuan dilakukannya sosialisasi ini agar mahasiswa dapat menerapkan pola
sosialisasi, investasi hidup sehat melalui pemberian gizi yang optimal sebagai intervensi jangka panjang. Metode yang kami
gunakan dalam sosialisasi ini adalah metode kualitatif dan menggunakan media Zoom. Sebanyak 32
Mahasiswa sebagai responden yang sebelumnya telah melaksanakan pre test dengan hasil sekitar 68,8% belum
memahami definisi gizi seimbang. Meskipun telah dilakukan sosialisasi, hanya terdapat 15,6% mahasiswa
yang telah menerapkan pola pemenuhan gizi seimbang, dan terjadi peningkatan sekitar 46,8% tentang
pemahaman definisi gizi seimbang pada mahasiswa yang telah diberikan sosialisasi. Hasil sosialisasi
menunjukkan adanya perbedaan pengetahuan mahasiswa mengenai gizi dan asupan makan sebelum dan
sesudah dilakukan sosialisasi. Pemberian sosialisasi ini berpengaruh terhadap perubahan pengetahuan
mengenai gizi optimal.

Corresponding author e-ISSN: 2747-0768


Email:
1
amandarizki420@students.unnes.ac.id
2
evakurniawati@students.unnes.ac.id
3
risydanadila@students.unnes.ac.id
4
bungakurniasari@students.unnes.ac.id
5
meganurh@students.unnes.ac.id
6
adindaafifah@students.unnes.ac.id
Jurnal Implementasi 3 (2) Oktober (2023): 104-108 105

PENDAHULUAN seseorang tentu membutuhkan asupan gizi yang cukup


Status gizi optimal didapatkan individu atau (Novandika and Harahap, 2022). Kebutuhan energi
manusia jika kebutuhan nutrisinya tercukupi untuk yang diperlukan pada orang dewasa adalah 1700-2250
memenuhi kebutuhan harian tubuh dan setiap Kalori (Novandika and Harahap, 2022). Untuk
peningkatan kebutuhan metabolismenya. Untuk mencegah terjadinya suatu penyakit ataupun gangguan
mencapai gizi yang seimbang, individu atau manusia metabolisme, maka perlu menyeimbangkan asupan
harus memperhatikan keseimbangan asupan dan energi dan gizi optimal sesuai dengan kebutuhan
nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk kesehatannya. tubuh.
Agar hal tersebut dapat terjadi, seseorang harus Faktor risiko masalah gizi antara lain
memiliki pengetahuan mengenai gizi seimbang. kurangnya memperhatikan asupan makanan serta
Pengetahuan mengenai gizi berguna agar seseorang kurangnya dalam pengetahuan gizi dan asupan
dapat menentukan bahan pangan dan jumplah makanan (Marbun, 2022). Selain itu faktor genetik,
makanan yang dikonsumsi tubuh. Pengetahuan gizi gaya hidup dan faktor lingkungan juga mempengaruhi
adalah sebuah aspek intelektual yang menunjukkan status gizi pada perempuan (Telisa, 2020). Semakin
pemahaman tentang ilmu gizi, jenis gizi dan hubungan rendah pengetahuan gizi maka semakin rendah pula
gizi dengan kesehatan. Pengetahuan gizi seseorang kemungkinan seseorang memiliki status gizi yang baik
dapat menjadi faktor tidak langsung perubahan status (Syauqy et al., 2022). Seseorang yang memiliki
gizi seseorang karena sebagai dasar dalam menentukan pengetahuan rendah akan cenderung tidak
pemilihan bahan pangan atau makanan yang memperhatikan asupan makanan yang mereka
dikonsumsi. Mahasiswa merupakan suatu individu konsumsi sehingga berisiko terjadinya status gizi yang
yang sedang mencari ilmu di suatu perguruan tinggi semakin buruk, kekurangan gizi pada usia muda atau
dan memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, berpikir dewasa awal sebelum hamil sangat berisiko terhadap
kritis, serta bertindak cepat dan tepat. (Pratami, pertumbuhan dan perkembangan janin yang sedang
Widajanti and Aruben, 2016). Mahasiswa mempunyai berkembang, seperti terjadinya kelahiran prematur dan
peran sebagai agen perubahan dan pemberdayaan di berat badan lahir rendah (BBLR) (Telisa, 2020). Hal
masyarakat. Mahasiswa juga menjadi panutan dalam tersebut dapat dikatakan sebagai faktor penyebab
masyarakat karena ilmu atau pengetauannya, tingkat langsung dalam masalah gizi, karena asupan makanan
pendidikannya, dan pola berpikirnya yang dianggap dengan kebutuhan gizi pada tubuh tidak seimbang serta
lebih cerdas. terdapat penyakit infeksi (Pratami, Widajanti and
Sosialisasi merupakan kegiatan yang Aruben, 2016). Adanya gizi kurang disebabkan karena
memfokuskan tenaga dan pikiran untuk tercapainya asupan gizi yang berlebihan dari yang dianjurkan dan
suatu tujuan (KBBI). Sosialisasi menjadi bagian dari tidak dimbangi dengan aktivitas fisik yang cukup,
proses belajar anggota masyarakat untuk karena pola makan yang diimbangi dengan aktivitas
memublikasikan, serta dapat mengenal dan memahami fisik akan sangat berpengaruh pada kesehatan serta
kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya (KBBI). asupan zat gizi yang cukup (Pratami, Widajanti and
Kegiatan sosialisasi juga dapat dartikan sebagai Aruben, 2016). Kebutuhan gizi berupa energi, protein,
kegiatan memberikan atau menyalurkan ilmu yang zat besi, kalsium dan lain sebagainya akan meningkat
baik kepada suatu golongan atau masyarakat dengan pada masa dewasa awal untuk mendukung
maksud untuk mempengaruhi dan bertujuan untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
mengajak ke hal yang lebih baik. Pengetahuan Masalah gizi yang umum terjadi pada remaja dan
mengenai asupan gizi yang sudah dimiliki melalui dewasa awal yaitu kurangnya asupan zat gizi yang
tindakan sosialisasi akan sangat bermanfaat. Dengan pada akhirnya akan berdampak terhadap terjadinya
adanya pengetahuan tersebut seseorang dapat kurang energi kronis (KEK) serta kekurangan zat besi
memperbaiki gaya hidup (life style) yang semula tidak yang disebabkan oleh anemia (Telisa, 2020).
sehat menjadi sehat. Sehingga, hal ini dapat berguna Kekurangan energi kronis (KEK) adalah suatu
untuk investasi jangka Panjang. Investasi disini kondisi dimana wanita mengalami kekurangan
merujuk pada kesehatan yang akan tetap terjaga dalam gizi berupa energi dan protein yang terjadi dalam
kurun waktu yang lama serta meminimalisir timbulnya jangka waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun
penyakit degeneratif. Tahapan dewasa awal (Pujiatun, 2014). Risiko KEK adalah suatu kondisi
merupakan suatu keadaan transisi dari masa remaja dimana wanita cenderung mengalami KEK. Seseorang
menuju ke masa kesempurnaan. Kesempurnaan yang dapat didiagnosis berisiko KEK ketika lingkar bisep
dimaksud adalah kesempurnaan secara fisik seperti kurang dari 23,5 cm (<23,5 cm) (Telisa, 2020).
pertumbuhan yang semakin kuat. Pada masa ini sudah Beberapa orang cenderung berisiko mengalami
dituntut akan adanya rasa tanggung jawab. Orang yang KEK karena tidak mengonsumsi cukup energi dan
sudah memasuki tahap dewasa cenderung tidak protein. Jumlah energi dan protein yang rendah sebagai
bergantung dengan orang lain. Perkembangan pada makronutrien dapat berkontribusi pada rendahnya
masa dewasa awal di mulai pada kelompok umur 19 asupan mikronutrien. Salah satu masalah gizi bagi
hingga 29 tahun, untuk bisa melewati masa dewasa, mahasiswa saat ini adalah gangguan pola makan yang
106 Gunawan, dkk., Sosialisasi Pola Hidup Sehat pada Mahasiswa Melalui Gizi Optimal sebagai Investasi Jangka Panjang

berujung pada risiko malnutrisi, kurang energi kronis, Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Semarang
kurang energi dan protein, bahkan anemia. Masalah sudah menerapkan pola hidup yang sehat karena
kesehatan dan gizi mahasiswa akan berdampak pada nantinya para mahasiswa akan bergerak di lingkungan
kualitas hidup mereka pada usia produktif dan masyarakat untuk memberikan informasi tentang
seterusnya. Masalah gizi (baik gizi kurang maupun gizi penerapan prinsip gizi optimal dalam kehidupan
lebih) dapat meningkatkan kerentanan seseorang sehari-hari.
terhadap penyakit tidak menular, seperti konsentrasi
siswa yang terganggu dalam proses pembelajaran, METODE PENELITIAN
WUS dapat berisiko melahirkan dengan berat Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini
badan bayi lahir rendah (BBLR), dan kebugaran yang yaitu sosialisasi. Sosialiasi dilakukan dengan durasi 60
menurun (Pujiatun, 2014). Mahasiswa juga cenderung menit, 5 menit pertama dilaksanakan pre test,
tidak memperhatikan asupan makanan seperti dilanjutkan dengan pemaparan materi selama 50 menit,
pemilihan makanan dan minuman yang bebas tanpa dan diakhiri dengan 5 menit post test. Materi yang
adanya pengetahuan gizi yang baik dan cukup disampaikan dalam sosialisasi kali ini berpedoman
sehingga akan menyebabkan adanya ketidakoptimalan berbagai jurnal dan website resmi Kementerian
gizi dalam asupan tersebut. Kesehatan Republik Indonesia. Materi tersebut dibuat
Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dalam bentuk leaflet agar lebih menarik dan mudah
telah dilakukan Ahmad Syauqy, et al (2022) yang untuk dipahami. Sebelum dilakukan sosialisasi para
berjudul Pengaruh Pemberian Edukasi dan Konseling peserta diberi link pre test untuk menguji sejauh mana
Gizi Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Asupan pemahaman mereka terkait gizi optimal. Setelah materi
Makan pada Mahasiswa Non Kesehatan Universitas dijelaskan maka para peserta kembali diberikan link
Diponegoro. Penelitian tersebut bertujuan untuk post test, dimana soal yang diberikan sama dengan sola
mengetahui bagaimana dampak setelah diberikannya saat pre test. Hal ini bertujuan untuk menguji
edukasi dan konseling gizi pada mahasiswa non pemahaman para peserta setelah diberikan sosialisasi.
kedokteran di Universitas Diponegoro terhadap Apakah terjadi peningkatan pemahaman atau
perubahan pengetahuan dan asupan makan sehari-hari tidak.Target peserta dalam sosialisasi ini yaitu
yang sesuai dengan gizi seimbang. Dalam penelitian mahasiswa Universitas Negeri Semarang. Mahasiswa
artikel ini membahas mengenai sosialisasi yang akan yang mengikuti sosialisasi sebanyak 32 orang.
dilakukan kepada mahasiswa berpenghuni di indekos Pelaksanaan sosialisasi ini dilakukan pada hari Sabtu,
agar mahasiswa dapat menerapkan pola hidup sehat 11 Maret 2023. Dari pukul 18.30-19.20.
melalui pemberian gizi yang optimal sebagai
intervensi jangka panjang. Berdasarkan data Riskedas HASIL DAN PEMBAHASAN
2018 prevalansi kekurangan berat badan pada usia Pemberian edukasi mengenai gizi bertujuan
dewasa adalah 8,7% (Riskesdas, 2018). Dari penelitian untuk meningkatan kesadaran masyarakat terhadap
sebelumnya didapatkan fakta terkait status gizi kurang kebutuhan gizinya serta berpengaruh pada perubahan
yang menjadi salah satu permasalahan gizi mahasiswa pola makan sehingga status gizi menjadi baik seperti
saat ini. Penelitian menunjukkan bahwa gizi kurang yang diuraikan pada penelitian (Muchtar et al., 2021).
atau gizi kurus disebabkan oleh pemilihan makanan Sosialisasi ini dilakukan secara terus menerus tentang
tanpa memperhatikan komposisi juga kandungan gizi masalah kesehatan dan peningkatan kesadaran
yang ada. Mahasiswa yang tinggal di indekos sebagian masyarakat. Sosialisasi ini menggunakan alat bantu
besar pemilihan makanannya tidak berupa media leaflet yang bertujuan dalam
mempertimbangkan komposisi dan kandungan gizi mempermudah penyampaian informasi.
makanan serta makan yang cenderung tidak teratur. Sosialisasi pemenuhan gizi seimbang sebagai
Artikel ini dilakukan dengan sosialisasi terhadap investasi jangka panjang dilaksanakan melalui zoom
mahasiswa yang tinggal di indekos agar dengan pemaparan materi oleh penulis. Program
mempengaruhi dan memberikan edukasi tentang gizi sosialisasi ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 11
optimal sehingga mengurangi presentase gizi kurang Maret 2023, dengan 32 Mahasiswa Universitas Negeri
atau gizi kurus. Oleh sebab itu, berdasarkan data-data Semarang sebagai partisipan serta sebagai responden.
di atas, perlu adanya upaya pemberian edukasi melalui Media yang digunakan pada saat memberikan edukasi
kegiatan sosialisai agar dapat mencukupi pengetahuan mengenai pola hidup sehat pada mahasiswa adalah
pada mahasiswa terhadap masalah kesehatan gizi. media lefleat.
Sehingga akan dapat tercipta kondisi status gizi yang
optimal pada mahasiswa. Peneliti berminat untuk
melakukan penelitian pada mahasiswa Universitas
Negeri Semarang 2022 terkait pola hidup sehat pada
mahasiswa melalui gizi optimal sebagai investasi
jangka panjang. Maka dari itu, penelitian tersebut
dilakukan agar mengetahui benarkah mahasiswa
Jurnal Implementasi 3 (2) Oktober (2023): 104-108 107

Tabel 1. Hasil Kenaikan Post Test Mahasiswa


Universitas Negeri Semarang

Jawaban Pre Test Post Test Kenaikan


Responden
Soal 1 31,3% 78,1% 46,8%
Soal 2 21,9% 56,3% 34,4%
Soal 3 12,5% 15,6% 3,1%

Sosialisasi pemenuhan gizi seimbang sebagai


investasi jangka panjang dilaksanakan melalui media
zoom dengan pemaparan materi oleh penulis. Dalam
Gambar 1. Media leaflet program sosialisasi ini terdapat 32 Mahasiswa
Universitas Negeri Semarang. Sebelumnya penulis
Media sosialisasi leaflet tersebut berisi materi telah melaksanakan pre test dengan hasil hanya
dan lain hal yang dibutuhkan dalam pemberian edukasi terdapat 31,3% dari mereka yang telah memahami
mengenai gizi optimal. Hal tersebut dapat bagaimana definisi gizi seimbang. Setelah dilakukan
mempermudah partisipan untuk memahami definisi sosialisasi terdapat kenaikan sebesar 46,8%. Sebanyak
gizi dan pola penerapan gizi seimbang. 78,1% dari responden yang mengikuti sosialisasi telah
mendapatkan pengetahuan mengenai definisi gizi
Dokumentasi Terkait Pemberian Edukasi seimbang. Sekitar 21,9% dari responden telah
mengenai Pola Hidup Sehat pada Mahasiswa mengetahui cara pemenuhan kebutuhan gizi yang
Melalui Gizi Optimal sebagai Investasi Jangka optimal. Setelah dilakukan sosialisasi terdapat
Panjang kenaikan sebesar 34,4%, dimana 56,3% responden
sudah mempunyai pengetahuan mengenai pemenuhan
gizi yang optimal. Meskipun telah dilakukan
sosialisasi, hanya terdapat kenaikan sebasar 3,1% pada
responden yang semula 12,5% menjadi 15,6%.
Hasil kegiatan sosialisasi ini sejalan dengan
hasil penelitian terdahulu yang juga mendukung
adanya perubahan pengetahuan mengenai
pengoptimalan status gizi pada mahasiswa yakni
penelitian yang dilakukan oleh Syauqy, et al (2022)
yang juga melakukan pengujian terhadap pengetahuan
mengenai gizi yang optimal pada mahasiswa sehingga
dapat memberikan pemahaman agar mahasiswa selalu
memperhatikan asupan gizi setiap harinya.
Dengan adanya kegiatan ini, maka mahasiswa
universitas Negeri Semarang sebagai responden dapat
mengetahui perhitungan pola makan, sehingga dapat
dilakukan pengaturan konsumsi makanan bergizi
sesuai dengan kebutuhan. Kemudian dengan
diadakannya pre test dalam kegiatan ini, responden
dapat mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman
mereka terkait asupan gizi. Sehingga kegiatan
sosialisasi yang kami lakukan sejalan dengan hasil
penelitian terdahulu yaitu pada penelitian (Harvianto
and Sakti, 2021). Adanya post test dalam kegiatan
sosialisasi akan membuat para responden lebih cepat
dalam memahami ataupun mendapatkan edukasi dan
solusi mengenai pemenuhan asupan gizi yang sesuai.

PENUTUP
Terselenggaranya program sosialisasi ini memberikan
peningkatan pemahaman mengenai pola penerapan
gizi yang optimal bagi mahasiswa Universitas Negeri
Semarang. Diharapkan dengan adanya pengetahuan
yang sudah dimiliki ini mereka dapat menerapkannya
108 Gunawan, dkk., Sosialisasi Pola Hidup Sehat pada Mahasiswa Melalui Gizi Optimal sebagai Investasi Jangka Panjang

dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat tercapai Mukti, TR, A., AA, S., & DF, S. (2021). Sosialisasi Gizi
pola hidup sehat sebagai langkah awal Seimbang di Masa Pandemi Covid 19 Kepada Siswa
investasi jangka panjang. Saran bagi program Siswi SMP Triyasa Ujung Beruang Bandung Secara
sosialisasi selanjutnya, lebih baik dilaksanakan secara Daring. Jurnal Umj.
Novandika, R., & Harahap, E. (2022). Optimasi Kebutuhan
tatap muka (luring) atau jika belum memungkinkan,
Gizi Seimbang Kelompok Usia 19-29 Kota
program dapat dilakukan secara daring namun seluruh Tasikmalaya Menggunakan Metode Simpleks. Jurnal
partisipan sebaiknya menyalakan kamera dan Matematika, 21(1), 61–68.
memperhatikan dengan seksama. Noviyanti, R. D., & Marfuah, D. (2017). Hubungan
Pengetahuan Gizi, Aktivitas Fisk, dan Pola Makan
DAFTAR PUSTAKA terhadap Status Gizi Remaja di Kelurahan Purwosari
Anwar Hidayat. (2017). Metode Penelitian: Pengertian, Laweyan Surakarta. University Research
Tujuan, Jenis. Stastikian.Com. Colloquium, 421–426.
Retrieved from Nurcahyani, I. D. (2020). Intervensi Penyuluhan Gizi
https://www.statistikian.com/2017/02/metode- Seimbang dengan Media Video terhadap Perubahan
penelitian-metodologipenelitian.html Asupan Zat Gizi Remaja Putri. Jurnal Ilmiah
Arista, A. D., Widajanti, I. L., Si, M., & Aruben, D. R. Kesehatan, 2(3), 159–165.
(2017). Hubungan Pengetahuan, Sikap, Tingkat Pratami, T. J., Widajanti, L., & Aruben, R. (2016).
Konsumsi Energi, Protein, dan Indeks Massa Hubungan Penerapan Prinsip Pedoman Gizi
Tubuh/Umur Dengan Kekurangan Energi Kronik Seimbang Dengan Status Gizi Mahasiswa S1
Pada Remaja Putri. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan
5(4), 585–591. Masyarakat Universitas Diponegoro Semarang.
Asep Purwo Yudi Utomo, Haryadi, Zulfa Fahmy, A. I. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(4), 561–570.
(2019). Kesalahan Bahasa pada Manuskrip Artikel Pujiatun, T. (2014). Hubungan Tingkat Konsumsi Energi
Mahasiswa di Jurnal Sastra Indones. Jurnal Sastra Dan Protein Dengan Kejadian Kurang Energi Kronis
Indonesia, 8(3), 234–241. ( Kek ) Pada Siswa Putri Di Sma. Universitas
Asyary, M. S., Moviana, Y., & Surmita. (2018). Penyuluhan Muhammadiyah Surakarta.
Gizi dengan Pengembangan Food Model‘Piring Puspadewi, R. H., & Briawan, D. (2014). Persepsi tentang
Makanku’ Meningkatkan Perilaku Konsumsi pangan sehat, alasan pemilihan pangan dan kebiasaan
Makanan Seimbang pada Remaja. Jurnal Riset makan sehat pada mahasiswa (. Jurnal Gizi Pangan,
Kesehatan Poltekkes Depkes RI Bandung, 10(1), 1–8. 9(3), 211–218.
Bustomi, F., & Utomo, A. P. Y. (2022). Implementasi Media Sitoro, F. L., & Utomo, A. P. Y. (2021). Linktree Sebagai
Padlet dalam Pembelajaran Teks Artikel di Kelass 12 Media Pembelajaran Online dalam Pemahaman Teks
SMA Negeri 9 Semarang. 1(1), 1–9. Laporan Hasil Observasi pada kelas VII SMPN 34
Hadana, H. S., Utomo, A. P. Y., Sa’adah, N., & Ardyasti, T. Semarang. 1(1), 1–9.
(2023). Implementasi Media Canva pada Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Hubungan Penerapan
Pembelajaran Bahasa Indonesia Teks Negosiasi Prinsip Pedoman Gizi Seimbang Dengan Status Gizi
Kelas X SMA Negeri 11 Semarang. 1(1). Mahasiswa S1 Departemen Ilmu Gizi Fakultas
Harvianto, Y., & Sakti, N. W. P. (2021). Sosialisasi Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Pendampingan Asupan Gizi Atlet Muda di Kota Semarang Tessanika. Suparyanto Dan Rosad (2015,
Palangka Raya pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal 5(3), 248–253.
Pengabdian Magister Pendidikan IPA, 4(3), 10–14. Syauqy, A., Hisanah, R., Anggriani, P., Rana, A. F., Nafiola,
https://doi.org/10.29303/jpmpi.v3i2.851 F., Qudus, E. R., Fikri, M. T., & D Safitri, N. K.
Hasdianah. (2014). Indek Masa Tubuh Pada Mahasiswa. (2022). Pengaruh Pemberian Edukasi dan Konseling
Jurnal Kebidanan, 7(2), 132–139. Gizi Terhadap Perubahan Pengetahuan dan Asupan
https://p2ptm.kemkes.go.id/tag/apakah-diet-protein- Makan pada Mahasiswa Non Kesehatan Universitas
tinggi-benar-benar-sehat-jawabannya- Diponegoro. Jurnal Proactive, 1(1), 23–29.
mengejutkan#:~:text=Jadi%2C%20rata%2Drata%20 Telisa, I. (2020). Asupan Zat Gizi Makro , Asupan Zat Besi ,
laki%2D,tahu%2C%20atau%20kacang%2Dkacanga Kadar Haemoglobin ( Intake of macro nutrition , iron
n. Diakses pada tanggal 25 Februari 2023 pukul 21.28 intake , haemoglobin levels and chronic energy
WIB. deficiency risk in female adolescents ). Jurnal
Lawarani, M. A. (2021). Pola Hidup Sehat Mahasiswa di AcTion: Aceh Nutrion Journal, 1(5), 80–86.
Masa Pandemi Covid-19: Studi Kasus di Kelurahan Widyawati, T. K., Purwo, A., Utomo, Y., & Dewi, F. F.
Tombolo, Kabupaten Gowa. Jurnal Emik, 4(2), 98– (2023). Pemanfaatan Google Form sebagai Media
108. dalam Asesmen Formatif di Kelas XII IPS SMA
Marbun, U. (2022). Optimalisasi Pengetahuan Gizi Negeri 9 Semarang. 2.
Seimbang Pada Wanita Usia Subur Untuk Persiapan Wulandari, A., Sudrajat, I., Agustika, K., Pribadi, M. F.,
Persalinan. Abdimas Polsaka, 1(1), 26–29. Deliana, R., Atiqa, S., & Nasution, A. S. (2021).
Muchtar, F., Nurmaladewi, N., Irma, I., & Hastian, H. Hubungan tingkat pengetahuan gizi dengan status
(2021). Sosialisasi Menu Gizi Seimbang Dengan gizi pada mahasiswa Universitas Ibn Khaldun Bogor
Media Leaflet Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 The relationship between the level of nutritional
Di Kabupaten Buton Utara. LOGISTA - Jurnal Ilmiah knowledge and nutritional status of students at Ibn
Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(2), 173. Khaldun University Bogor. Jurnal Trophico, 1(2),
https://doi.org/10.25077/logista.5.2.173-180.2021 18–21.

Anda mungkin juga menyukai