Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor utama yang mampu meningkatkan

dan memperbaiki Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Pendidikan memiliki

peran yang cukup penting khususnya peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan

agar menjadi manusia yang lebih baik kedepannya,, berguna bagi keluarga maupun

masyarakat disekitarnya. Pendidikan di Indonesia sangat tergantung pada

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga kualitas dari Sumber Daya

Manusia akan meningkat mengikuti peningkatan mutu pendidikan.

Meningkatkan mutu pendidikan dapat dilakukan dengan merancang kembali

perangkat pembelajaran, penggunaan berbagai model ataupun metode dalam

pelaksanaan pembelajaran, dan memberikan sarana dan prasarana yang baik di

sekolah. Selain hal tersebut kesehatan peserta didik merupakan salah satu hal yang

sangat penting untuk meningkatkan mutu pendidikan karena peserta didik yang

kurang mengkonsumsi makan sehat dengan gizi seimbang akan mempengaruhi

kinerja berpikir dalam memahami pelajaran, sehingga pengetahuan tentang gizi bagi

peserta didik sangat diperlukan agar tercipta manusia yang sehat dan juga berilmu.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 41 Tahun

2014, salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan,

kecerdasan serta produktivitas kerja yang tinggi, ketiga hal tersebut dapat dipengaruhi

oleh keadaan gizi yang diperoleh masyarakat. Gizi yang tidak optimal berkaitan

dengan kesehatan yang buruk, dan dapat meningkatkan resiko penyakit infeksi dan

penyakit menular seperti penyakit kardivaskular, diabetes serta kanker yang menjadi

penyebab utama kematian di Indonesia.

Masalah gizi yang terjadi pada anak usia remaja terutama disebabkan pola

konsumsi makanan yang kurang baik. Menurut Hartaty (2012), risiko akibat penyakit

yang timbul karena pola makan yang salah atau tidak sehat belakangan ini cenderung

meningkat. Penyakit akibat pola makan yang salah tersebut diantaranya diabetes

melitus, hiperkolesterolemia, penyakit kanker, penyakit arteri koroner, cirrhosis,

osteoporosis, dan beberapa penyakit kardiovaskuler. Bahkan dilaporkan bahwa

kematian dini dari penyakit-penyakit di atas 50% diantaranya karena pola makan

yang salah.

Remaja merupakan masa peralihan dari periode anak menjadi periode dewasa.

Masalah gizi merupakan masalah yang sering terjadi pada remaja terkait proses

pertumbuhannya dari periode anak ke periode dewasa. salah satu masalah gizi yang

terjadi adalah kelebihan berat badan (overweight). Gaya hidup remaja yang jarang

sarapan pagi serta seringnya mengkonsumsi makan fast food serta lebih cenderung ke

aktivitas sedentary (kurangnya aktivitas fisik) merupakan penyebab terjadinya

overweight dan obesitas pada remaja. Menurut Kementrian Kesehatan (2018), data
Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018, menunjukkan bahwa secara nasional kualitas

kesehatan pada anak usia ≥ 15 tahun masih rendah, dengan menunjukkan prevalensi

anak obesitas sebesar 31,0 %.

Menurut Suryaputra (2012), dalam penelitiannya bahwa tingkat pengetahuan

gizi remaja merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya

obesitas pada remaja. Kurangnya pengetahuan gizi pada sebagian besar remaja

obesitas memungkinkan mereka kurang dapat memilih menu makanan yang bergizi.

Sebagian besar kejadian masalah gizi lebih atau kurang dapat dihindari apabila

remaja mempunyai ilmu pengetahuan yang cukup tentang memelihara gizi dan

mengatur pola makan.

Pola konsumsi makanan yang salah pada anak usia remaja dapat terjadi akibat

kurangnya pengetahuan peserta didik terhadap pola makan sehat. Tingkat

pengetahuan peserta didik akan berpengaruh terhadap perilakunya dalam memilih

makanan untuk dikonsumsi. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk

meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam mengatur pola konsumsinya adalah

dengan melakukan edukasi gizi sejak awal.

Menurut Safitri dan Deny (2016), Edukasi gizi merupakan salah satu

pendekatan edukatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan

mengenai gizi dan kesehatan. Semakin tinggi pengetahuan gizi seseorang maka akan

mempengaruhi pola konsumsinya.

Edukasi gizi tentang pola makan sehat dapat diberikan kepada peserta didik

dalam proses pembelajaran di sekolah dengan mengaitkannya pada materi sistem


pencernaan. Materi ini sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik

karena materinya mengkaji tentang jenis makanan serta kandungan zat pada makanan

yang dikonsumsi dan bagaimana proses penyerapan makanan yang terjadi pada tubuh

sehingga dapat berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Membiasakan pola makan

sehat pada anak sekolah/ remaja menjadi penting sebagai upaya untuk mencegah

munculnya masalah-masalah kesehatan pada masa dewasa dan tua,

Proses edukasi yang dilakukan erat kaitannya dengan penggunaan media.

Media merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk merangsang pikiran

ataupun perhatian peserta didik mendorong keinginannya dalam belajar. Media

pembelajaran yang menarik dapat meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap

materi yang akan diajarkan serta mempermudah guru dalam menyampaikan materi.

Salah satu media pembelajaran yang menarik dan cocok untuk materi sistem

pencernaan adalah media audio visual berupa video.

Edukasi gizi dapat disampaikan dengan menggunakan banyak media, namun

dalam penelitian ini, media yang digunakan adalah video, karena berdasarkan

beberapa penelitian sebelumnya pembelajaran dengan menggunakan video dapat

merangsang siswa untuk memperhatikan dan dapat memahami materi yang

disampaikan. Menurut Primavera dan Suwarna (2014), Video merupakan media

audio visual yang dapat mengungkapkan objek dan peristiwa seperti keadaan

sesungguhnya. Melalui media video, siswa mampu memahami pesan pembelajaran

secara lebih bermakna sehingga informasi yang disampaikan melalui video tersebut

dapat dipahami secara utuh. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Meidiana,
Demsa dan Anang (2018), bahwa terjadi peningkatan pengetahuan peserta didik

dengan menggunakan media audio visual.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sholikah (2015), bahwa setelah

mengajarkan pendidikan gizi menggunakan media audio visual diperoleh rata-rata

tingkat pengetahuan sebesar 74.33. Hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya

peningkatan pengetahuan gizi setelah diberikan pendidikan gizi menggunakan media

audio visual. Penelitian yang dilakukan oleh Myrnawati dan Anita (2016),

menunjukkan bahwa setelah pemberian pengetahuan gizi terjadi peningkatan

pengetahuan terhadap pola makan peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di MAN 1 Makassar bahwa

pembelajaran tentang pengetahuan gizi yaitu pola makan sehat belum pernah

dilaksanakan di sekolah sehingga pengetahuan peserta didik tentang pola makan sehat

masih kurang. Berdasarkan hasil wawancara mereka hanya mengetahui istilah 4 sehat

5 sempurna namun tidak mengetahui selain mengkonsumsi makanan 4 sehat 5

sempurna, porsi makanan yang harus dimakan setiap harinya harus seimbang sesuai

dengan kebutuhan tubuh, umur, jenis kelamin, aktifitas dan kondisi fisik seseorang

berdasarkan Pedoman Umum Gizi Seimbang.

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Edukasi Gizi Tentang Pola Makan Sehat Terhadap Pengetahuan

dan Pola Konsumsi Peserta Didik di MAN 1 Makassar” dengan menggunakan

media video sebagai media bantu dalam menerapkan edukasi gizi kepada peserta

didik.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh edukasi gizi tentang pola makan sehat yang menggunakan

media video terhadap tingkat pengetahuan peserta didik di MAN 1 Makassar?

2. Bagaimana pengaruh edukasi gizi tentang pola makan sehat yang menggunakan

media video terhadap pola konsumsi peserta didik di MAN 1 Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka tujuan dari

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi tentang pola makan sehat menggunakan

media video terhadap pengetahuan peserta didik di MAN 1 Makassar

2. Untuk mengetahui pengaruh edukasi gizi tentang pola makan sehat menggunakan

media video terhadap pola konsumsi peserta didik di MAN 1 Makassar

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini adalah manfaat teoritis dan

manfaat praktis yang diuraikan sebagai berikut:


1. Secara teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi atau masukan untuk

penelitian yang lebih lanjut mengenai edukasi gizi pada remaja.

2. Secara praktis

a. Manfaat bagi peserta didik

Manfaatnya bagi peserta didik adalah dapat menambah pengetahuannya

tentang gizi seimbang untuk lebih memperhatikan pola konsumsi sesuai dengan pola

makan sehat melalui edukasi gizi.

b. Manfaat bagi pendidik

Manfaatnya bagi pendidik adalah dapat dijadikan referensi atau bahan

masukan kepada guru ketika mengajarkan peserta didik mengenai gizi pada materi

sistem pencernaan.

c. Manfaat bagi sekolah

Manfaatnya bagi sekolah adalah dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk

meningkatkan sarana dan prasarana di sekolah dalam pelaksanaan proses

pembelajaran.

d. Manfaat bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber bagi peneliti lain untuk melakukan

penelitian yang sejenis ataupun melanjutkan penelitian tersebut secara mendalam.

Anda mungkin juga menyukai