Anda di halaman 1dari 8

Sociality: Journal of Public Health Service Volume X, Nomor X, Februari 20xx

p-ISSN 2962-3472 | e-ISSN 2962-181X


Hal. 1-10
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/sjphs/

Efektifitas media leaflet dalam meningkatkan pengetahuan


pola makan seimbang mahasiswa non-kesehatan
M. Busran1, Andi Nida’ul Hasanah2, A. Alya Rahmani Suhendra3, Putri Saesar Hadijah4, Siti
Nurul Adinda Reskia Rahma5

Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan


anin21111@gmail.com

ABSTRAK
Mahasiswa memiliki pola makan dan kebiasaan makan yang tidak sehat, karena
pengaruh beberapa faktor seperti kurangnya pengetahuan tentang pola makan
seimbang, kesibukan akademik, pilihan makanan yang terbatas disekitar kampus, dan
faktor pemilihan makanan dengan harga yang terjangkau. Mahasiswa kerap
menghilangkan beban beratnya dengan melampiaskan ke pola makan yang salah
(emotional eating) dan mempengaruhi berat badan dan status gizinya. Salah satu cara
untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan memberikan informasi untuk
menambah pengetahuan mahasiswa tentang pola makan seimbang, karena perilaku
seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan. Leaflet menjadi salah satu media yang
dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tersebut. Oleh keren itu, peneliti tertarik
untuk mengetahui efektivitas leaflet dalam meningkatkan pengetahuan pola makan
seimbang. Penelitian dilakukan pada mahasiswa non-kesehatan. Jenis penelitian deskriptif
dengan menggunakan metode cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan
teknik random sampling. Untuk menilai pengetahuan responden diberikan kuesioner berisi
Pre Test dan Post Test. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji
wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media leaflet, efektif untuk meningkatkan
pengetahuan mahasiswa mengenai pola makan seimbang. Ditunjukkan adanya
perbedaan peningkatan rata-rata Pre Test dan Post Test. Hasil uji Wilcoxon menunjukkan
bahwa p value 0,001<0,05 artinya leaflet mampu meningkatkan pengetahuan mahasiswa
tentang pola makan seimbang.

Kata Kunci: Leaflet, Pengetahuan, Pola, Makan, Seimbang

ABSTRACT
Students have unhealthy eating patterns and eating habits, due to the influence of several
factors such as lack of knowledge about a balanced diet, busy academic work, limited
food choices around campus, and the factor of choosing food at affordable prices.
Students often lose their heavy burdens by resorting to wrong eating patterns (emotional
eating) and this affects their body weight and nutritional status. One way to overcome this
problem is to provide information to increase students' knowledge about balanced eating
patterns, because a person's behavior can be influenced by knowledge. Leaflets are one
of the media that can be used to convey this information. Therefore, researchers are
interested in finding out the effectiveness of leaflets in increasing knowledge of balanced
eating patterns. The research was conducted on non-health students. This type of research
is descriptive using the cross sectional method. Sampling used random sampling
technique. To assess respondents' knowledge, they were given a questionnaire containing
a Pre Test and Post Test. The data obtained was then analyzed using the Wilcoxon test. The
research results showed that leaflet media was effective in increasing students' knowledge
about balanced eating patterns. It is shown that there is a difference in the average
increase in the Pre Test and Post Test. The Wilcoxon test results show that the p value is 0.001
<0.05, meaning the leaflet is able to increase students' knowledge about balanced eating
patterns.
Keywords: Leaflet, Knowledge, Pattern, Eating, Balance

1
Sociality: Journal of Public Health Service

PENDAHULUAN
Masalah gizi berupa kelebihan dan kekurangan gizi merupakan masalah yang
belum dapat tertangani secara sempurna baik di negara berkembang maupun di
negara maju. Pola makan yang tidak seimbang adalah akar penyebab masalah gizi ini.
Salah satu strategi untuk mengatasi masalah gizi adalah dengan mengikuti pola makan
seimbang, yang melibatkan perhatian terhadap unsur-unsur makanan yang dikonsumsi
sehari-hari, termasuk jenis, kuantitas, dan frekuensi makan. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki pola makan dan kebiasaan makan yang tidak
sehat, karena pengaruh beberapa faktor seperti kurangnya pengetahuan tentang pola
makan seimbang, kesibukan akademik, pilihan makanan yang terbatas disekitar kampus,
dan faktor pemilihan makanan dengan harga yang terjangkau (Cholidah et al., 2020).
Untuk memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan mencapai taraf hidup
yang lebih tinggi serta harapan hidup yang lebih panjang, gizi memegang peranan yang
sangat penting. Jumlah nutrisi yang dibutuhkan remaja untuk pertumbuhan dan
perkembangan akan bergantung pada apa yang mereka makan. Jumlah makanan
yang cukup sesuai dengan kebutuhan akan menyediakan zat-zat gizi yang cukup pula
bagi remaja guna menjalankan kegiatan fisik yang sangat meningkat (Mayang Sari &
Rafiony, 2020).
Asupan makanan yang adekuat dapat membantu menyediakan energi, nutrisi dan
serat yang cukup untuk dapat memelihara kesehatan tubuh. Permasalahan gizi dapat
mempengaruhi mahasiswa dalam menempuh pendidikannya, mulai dari malas belajar,
kehilangan fokus, dan stress. Mahasiswa kerap menghilangkan beban beratnya dengan
melampiaskan ke pola makan yang salah (emotional eating) dan mempengaruhi berat
badan dan status gizinya (Stefani & Humayrah, 2021). Mahasiswa rentan terhadap asupan
makanan yang berlebih sehingga mengakibatkan perubahan pola makan. Pola makan
mahasiswa memiliki ciri khas sering melewatkan makan pagi, diet, mengonsumsi cemilan,
sedikit konsumsi sayur, dan makan makanan padat energi. Lingkungan, teman, hubungan
sosial, dan aktivitas diluar rumah merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pola
makan (Multazami, 2022).
Masa kuliah juga merupakan masa dimana mahasiswa mulai aktif dan menyita
waktu istirahat sehingga mempengaruhi aktifitas fisik. Kemudahan yang dibawa oleh
kemajuan teknologi menjadikan mahasiswa melakukan sedentary lifestyle yaitu kebiasaan
sering duduk, menonton tv, menggunakan peralatan berteknologi tinggi seperti
computer, yang menyebabkan kurang bergerak. Diketahui bahwa 80.6% mahasiswa
memiliki aktivitas fisik kurang. Aktivitas fisik ini digunakan untuk membakar energi, jika
asupan energi terlalu banyak, dan aktivitas fisik tidak seimbang akan menambah berat
badan, sebaliknya apabila kalori yang dibakar tinggi ditambah kurang asupan kalori
akan menyebabkan deficit kalori dan berujung pada penurunan berat badan (Jauziyah
et al., 2021).
Salah satu cara untuk menanggulangi masalah tersebut adalah dengan
memberikan informasi untuk menambah pengetahuan mahasiswa tentang pola makan
seimbang. Perilaku seseorang dapat dipengaruhi oleh pengetahuan. Leaflet menjadi
salah satu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tersebut. Leaflet
adalah media publikasi yang berbentuk singkat dengan pesan tercetak untuk disebarkan
kepada khalayak ramai dengan tujuan informasi atau promosi (Maharibe, 2019). Leaflet
efektif 67% dalam mempengaruhi perilaku seseorang. Efektivitas adalah keberhasilan
suatu usaha atau tindakan dan diartikan sebagai sesuatu yang mempunyai pengaruh

2
Sociality: Journal of Public Health Service

atau akibat yang membuahkan hasil. Leaflet merupakan selembaran kertas yang
berisikan tentang informasi khusus. Isi leaflet ini menyajikan beragam informasi penting
dan didukung dengan ilustrasi sehingga pembaca dapat menangkap informasi yang ada
(Susanti et al., 2019).
Berdasarkan hal tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian terkait efektfitas leaflet
sebagai media edukasi pola makan seimbang dalam meningkatkan pengetahuan
mahasiswa non-kesehatan di UIN Alauddin Makassar.

METODE
Penelitian dilakukan pada mahasiswa non kesehatan Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar yang dilakukan pada bulan Maret 2023. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode Cross Sectional.
Metode Cross Sectional merupakan jenis penelitian observasional yang mengumpulkan
data dari banyak individu yang berbeda pada satu titik waktu. Sampel diambil dengan
menggunakan teknik random sampling pada mahasiswa non kesehatan Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar yakni 22 Mahasiswa.

Data penelitian meliputi identitas sampel dan tingkat pengetahuan. Data identitas
sampel diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang berisi pre test dan post test untuk
menilai Tingkat pengetahuan mahasiswa sebelum dan setelah mendapatkan materi
terkait pola makan seimbang. Penyebaran kuesionernya menggunakan google form dan
diisi secara mandiri oleh tiap responden. Analisis data dilakukan untuk menilai efektifitas
dari media leaflet yang digunakan dalam meningkatkan pengetahuan mahasiswa.
Analisis data dimulai dengan melakukan uji normalitas data yang dilanjutkan dengan
melakukan uji Wilcoxon dengan mennggunakan aplikasi SPSS.

HASIL PENELITIAN
A. Karakteristik responden
Berdasarkan hasil dari penelitian menunjukkan bahwa responden terdiri dari jenis
kelamin laki-laki dan perempuan. Dari 22 responden diketahui bahwa jenis kelamin
perempuan lebih mendominasi yaitu sebanyak 20 atau 90,9% dari total responden.
Sedangkan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 2 atau 9,10% dari total responden.

Tabel 1. Gambaran pengetahuan mahasiswa sebelum dan sesudah penyuluhan pola


makan seimbang

Uji N Skor Skor Mean Standar


deviasi
tertinggi terendah

Pre Test 22 6 1 4,27 1,420

Post Test 22 7 3 5,77 1,412

Tabel 1. Menunjukkan bahwa, pada responden penelitian dengan jumlah 22


responden, terdapat peningkatan pengetahuan sebelum (Pre Test) dan sesudah (Post
Test) penyuluhan menggunakan media leaflet. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata Pre Test

3
Sociality (Journal of Public Health Service)

sebesar 4,27 dengan standar deviasi 1,420 dan Post Test dengan rata-rata 5,77 dan stndar
deviasi sebesar 1,412 Distribusi nilai Pre Test yang lebih rendah dan Post Test lebih tinggi
pada mahasiswa non-kesehatan , menunjukkan bahwa terdapat peningkatan
pengetahuan sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan menggunakan media
leaflet

B. Uji normalitas
Uji normalitas merupakan uji yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang
diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak . Dengan melihat hasil
Signifikansi (Sig.) pada hasil uji normalitas Saphiro Wilk, maka dapat ditentukan apakah
data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data dapat dikatakan berdistribusi
normal jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Dibawah ini adalah hasil uji signifikansi
yang dapat dilihat di tabel berikut ini:

Tabel 2. Hasil uji normalitas data

Shapiro-Wilk

Statistic df Sig

Pretest 0,897 22 0,026


Posttest 0,811 22 0,001

Berdasarkan nilai Sig. yang diperoleh kurang dari 0,05, maka dapat disimpulkan
bahwa hasil uji normalitas nilai Pre Test dan Post Test berdistribusi tidak normal. Sehingga
untuk analisis data pada penelitian menggunakan uji wilcoxon.

C. Uji Wilcoxon

Tabel 3. Hasil uji Wilcoxon pretest dan posttest

Pengetahuan N Mean Std. Deviasi Sig.


(2- Tailed)

Pretest 22 4,27 1,420


0,001

Posttest 22 5,77 1,412

Dari tabel 3. dapat diketahui bahwa hasil uji signifikansi p value= 0,001. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa signifikansi lebih kecil dari yang ditetapkan yaitu 0,005 (p<0,05). Dari
hasil yang diperoleh, maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga kita dapat membuat
kesimpulan bahwa terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan sebelum dan
sesudah mendapatkan penyuluhan pola makan seimbang menggunakan media leaflet.
Hal tersebut sesuai dengan hipotesis yang telah dirumuskan sebelum yaitu terdapat
pengaruh media leaflet sebagai media penyuluhan terhadap peningkatan pengetahuan
mahasiswa non-kesehatan sebelum dan sesudah perlakuan.

4
Sociality: Journal of Public Health Service

PEMBAHASAN

Pola makan seimbang merupakan sebuah cara untuk mengatur jumlah makanan
dan jenisnya kedalam komposisi makanan yang dikonsumsi sehari-hari yang mengandung
berbagai macam zat gizi yang diperlukan oleh tubuh (Fadliana et al., 2022). Pola makan
dapat mempengaruhi status dari gizi seseorang terutama mereka yang mempunyai pola
makan yang buruk. Kualitas dan kuantitas suatu bahan makan dapat menjadi tolak ukur
untuk menentukan pola makan yang baik. Selain dari pola makan, pengetahuan juga
menjadi salah satu faktor dalam mempengaruhi status gizi (Sagala & Noerfitri, 2021).
Pengetahuan tentang pola makan seimbang berkaitan dengan pedoman gizi yang telah
ditentukan seperti pedoman piring makanku. Namun, kurangnya informasi mengenai
pedoman pola makan seimbang menjadi faktor yang mempengaruhi kurangnya
pengetahuan tentang pola makan seimbang. Oleh karena itu, diperlukan suatu media
agar informasi mengenai pola makan seimbang dapat tersampaikan dengan baik
sehingga diharapkan dapat mengubah perilaku pola makan yang buruk.

Gambar 1. Proses Kegiatan Penyuluhan

Penelitian yang dilakukan pada mahasiswa non-kesehatan Universitas Islam Negeri


Alauddin Makassar, bertujuan untuk menilai efektivitas media leaflet untuk meningkatkan
pengetahuan mahasiswa non-kesehatan terkait dengan pola makan seimbang. Dalam
penelitian tersebut, peneliti menemukan bahwa terdapat perbedaan peningkatan
pengetahuan mahasiswa non-kesehatan terkait dengan pola makan sebelum dan
sesudah penyuluhan menggunakan media leaflet. Hal tersebut dibuktikan dengan
adanya adanya perbedaan rata-rata pengetahuan mahasiswa sebelum dan sesudah
penyuluhan pada tabel. 1. Hasil uji Wilcoxon juga menunjukkan p value= 0,001 dan nilai
tersebut lebih keci dari 0,05. Sehingga dapat diuraikan bahwa terdapat perbedaan
peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah mendapatkan penyuluhan pola makan
seimbang menggunakan media sehingga media leaflet efektif untuk meningkatkan
pengetahuan pola makan seimbang. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Herman dkk (2020) dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi gizi dengan
menggunakan leaflet mampu meningkatkan akan pengetahuan, sikap, dan pola
konsumsi sayur dan buah bagi siswa dengan p value (p=0,774).

Penelitian lain yang dilakukan oleh Hidayah dkk (2021) dengan hasil penelitian
yang menyebutkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan pada siswa sekolah
dasar setelah diberikan penyuluhan tentang gizi menggunakan media leaflet. Hal ini
menjadi bukti bahwa leaflet adalah media yang cocok digunakan untuk menyampaikan
informasi kepada masyarakat khususnya kepada pelajar. Dalam menyampaikan informasi
kesehatan, lebih banyak menggunakan leaflet sebagai media untuk menyampaikan
informasi karena akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesadaran

5
Sociality (Journal of Public Health Service)

serta penguasaan terhadap materi yang diberikan (Handini, 2021). Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Gani dkk (2014) yang membanding efektivitas antara
leaflet dan poster dalam menyampaikan informasi perilaku pencegahan AIDS. Hasil dari
penelitian tersebut menunjukkan bahwa leaflet lebih efektif dalam meningkatkan
pengetahuan, sikap dan praktik pencegahan AIDS.

Gambar 2. Pembagian Leaflet

Pemilihan media yang tepat dalam menyampaikan sebuah informasi adalah


kunci awal agar informasi yang ingin disampaikan kepada audiens lebih tepat dan
akurat. Tentunya dengan pemilihan media yang tepat akan sangat membantu untuk
progres kedepannya. Penelitian ini menyatakan hasil bahwa penyuluhan dengan media
leaflet cukup efektif dalam menyampaikan informasi kesehatan. Hal ini dikarenakan
dalam leaflet tertuang informasi yang disajikan dengan jelas dan singkat tanpa
mengurangi esensi pesan yang disampaikan, ditambah dengan visual yang menarik
sehingga pembaca lebih mudah menyerap informasi yang disampaikan.

Gambar 3. Pengisian Pre Test dan Post Test

KESIMPULAN
1. Pengetahuan mahasiswa sebelum dan sesudah dilakukan penyuluhan dengan
media leaflet menunjukkan hasil yang cukup signifikan. Dimana hasil pretest
mempunyai nilai rata-rata 4,27 dan mengalami kenaikan pada post test dengan
rata-rata 5,77.
2. Data yang didapatkan dilakukan uji normalitas. Uji normalitas menunjukkan data
tidak normal sehingga data di uji menggunakan uji wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon
menjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan mahasiswa non-kesehatan
terkait dengan pola makan sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan media

6
Sociality: Journal of Public Health Service

leaflet dengan nilai p value 0,001.


3. Terdapat perbedaan peningkatan nilai rata-rata sebelum dan sesudah diberikan
leaflet yang artinya media leaflet efektif untuk meningkatkan pengetahuan
mahasiswa.
4. penggunaan media leaflet efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran, terutama pada bidang kesehatan seperti pola makan seimbang dan
pencegahan penyakit.
5. leaflet memiliki keunggulan dalam menyampaikan informasi dengan jelas, singkat,
dan mudah dipahami oleh pembaca, serta dilengkapi dengan visual yang menarik
untuk meningkatkan daya serap informasi.
SARAN
1. Untuk responden sebaiknya lebih menjaga pola makan seimbang agar gizi yang
diperlukan tubuh dapat tercukupi. Dengan adanya penyuluhan yang dilakukan,
diharapkan mereka mampu menerapkan dan mempertahankan terkait hal-hal yang
disampaikan di dalam penyuluhan pola makan seimbang.
2. Saran bagi peneliti, sebaiknya mampu merencanakan target penyuluhan secara
matang sehingga ada kesiapan yang terorganisir sebelum turun kelapangan.

DAFTAR PUSTAKA
Cholidah, R., Widiastuti, I. A. E., Nurbaiti, L., & Priyambodo, S. (2020). Gambaran pola
makan, kecukupan gizi, dan status gizi mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Mataram, Nusa Tenggara Barat. Intisari Sains Medis, 11(2), 416–420.
https://doi.org/10.15562/ism.v11i2.589
Fadliana, N., Mulyani, I., & Marniati, M. (2022). Hubungan Antara Pola Makan Seimbang
Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita Di Desa Arongan Kab Aceh Barat. Jurnal
Pembelajaran Dan Sains (JPS), 1(3), 0–9. https://doi.org/10.32672/jps.v1i3.127
Handini, M. D. S. (2021). Efektivitas Media Video Dan Leaflet Untuk Pendidikan Kesehatan
Reproduksi Siswi Kelas 5 SD Muhammadiyah Sokonandi. Journal.Student.Uny.Ac.Id,
2(1), 278–282.
Jauziyah, S., Nuryanto, N., Tsani, A. F. A., & Purwanti, R. (2021). Pengetahuan Gizi Dan Cara
Mendapatkan Makanan Berhubungan Dengan Kebiasaan Makan Mahasiswa
Universitas Diponegoro. Journal of Nutrition College, 10(1), 72–81.
https://doi.org/10.14710/jnc.v10i1.30428
Maharibe, C. C. (2019). Hubungan Pengetahuan Gizi Seimbang Dengan Praktik Gizi
Seimbang Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Angkatan 2013 Fakultas
Kedokteran Universitas Sam Ratulangi. Jurnal E-Biomedik, 2(1).
https://doi.org/10.35790/ebm.2.1.2014.3711
Mayang Sari, E., & Rafiony, A. (2020). Pengetahuan Tentang Pedoman Gizi Seimbang Dan
Pola Makan Siswa Sman 1 Pontianak. Pontianak Nutrition Journal (PNJ), 3(1), 1.
https://doi.org/10.30602/pnj.v3i1.623
Multazami, L. P. (2022). Hubungan Stres, Pola Makan, dan Aktivitas Fisik. NUTRIZONE
(Nutrition Reseach and Development Journal), 02(April), 1–9.
Sagala, C. O., & Noerfitri, N. (2021). Hubungan Pola Makan dan Pengetahuan Gizi
Seimbang dengan Gizi Lebih Mahasiswa STIKes Mitra Keluarga. JURNAL ILMIAH
KESEHATAN MASYARAKAT : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat,
13(1), 22–27. https://doi.org/10.52022/jikm.v13i1.152
Stefani, M., & Humayrah, W. (2021). Penilaian Status Gizi. 1–26.

7
Sociality (Journal of Public Health Service)

http://repository.usahid.ac.id/2067/1/Modul PSG %282%29.pdf


Susanti, N., Qodariah, -, Harnani, Y., & Rasyid, Z. (2019). Efektifitas Leaflet Terhadap
Pengetahuan Dan Mengatur Pola Makan Lansia Penderita Hipertensi Di Puskesmas
Serasan Kabupaten Natuna. Photon: Jurnal Sain Dan Kesehatan, 7(02), 33–38.
https://doi.org/10.37859/jp.v7i02.500

Anda mungkin juga menyukai