net/publication/346848967
Menuju Literasi Gizi: Komponen Pengetahuan Gizi pada Program Edukasi Gizi
Siswa Sekolah Dasar
CITATION READS
1 505
3 authors, including:
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Sandra Fikawati on 21 April 2021.
nutrition policy which was followed by effective media and method was
necessary to be done to improve nutrition knowledge so that could affect
attitude and practice among students.
Pemenuhan kebutuhan gizi sangat penting usia sekolah mengonsumsi soda setiap hari.2
terutama bagi anak-anak yang masih dalam Penelitian tentang konsumsi sayur harian
masa tumbuh kembang. Dampak dari peme- pada 3496 anak sekolah di Australia menun-
nuhan kebutuhan gizi yang tidak tepat dapat jukkan bahwa hanya 18,5% murid perempuan
menyebabkan terjadinya gizi salah. Menurut dan 14,9% murid laki-laki yang mengonsumsi
World Health Organization gizi salah adalah sayur sesuai dengan rekomendasi.3 Penelitian di
kondisi dimana terjadinya defisiensi, kelebihan, Afrika selatan menunjukkan hanya 69 dari 298
dan ketidak seimbangan asupan gizi seseorang. (23,2%) anak sekolah dasar yang memahami
Gizi salah terdiri dari tiga bentuk. Pertama tentang gizi seimbang. Sebagian besar anak-
adalah gizi kurang yang terdiri dari wasting, anak juga tidak memiliki pengetahuan tentang
stunting, dan underweight. Kedua adalah asupan istilah serat pangan.4
zat gizi mikro yang tidak adekuat seperti ke- Praktik pemilihan makanan anak usia
kurangan atau kelebihan vitamin dan mineral sekolah yang buruk bukan semata-mata di-
dan ketiga adalah overweight dan obesitas yang pengaruhi oleh keterbatasan akses makanan
menjadi faktor risiko timbulnya penyakit tidak sehat melainkan juga dipengaruhi oleh ren-
menular.1 dahnya pengetahuan terhadap gizi. Penge-
Gizi salah menyebabkan beban ganda tahuan penting dalam memengaruhi perilaku
pada suatu negara dimana selain permasalahan seseorang dalam memilih makanan yang akan
gizi kurang yang belum teratasi muncul per- dikonsumsi.5 Hasil Riset Kesehatan Dasar
masalahan gizi lebih. Gizi salah merupakan (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan proporsi
permasalahan penting yang perlu menjadi per- kelompok umur 10-14 tahun di Indonesia
hatian, sebab dapat berdampak pada perkem- dengan kebiasaan konsumsi makanan berisiko ≥
bangan sumber daya manusia dan berisiko 1 kali per hari adalah konsumsi makanan manis
menghambat pembangunan suatu negara. Glo- (50,4%), minuman manis (61,86%), makanan
bal Nutrition Report tahun 2018 menyebutkan asin (31,4%), makanan berlemak/berkolesterol
bahwa praktik pemilihan makanan pada anak atau gorengan (44,2%), makanan mengandung
usia sekolah di seluruh dunia masih buruk. bumbu penyedap (78,5%). Sedangkan proporsi
Konsumsi makanan dan minuman manis pada konsumsi sayur dan buah menunjukkan se-
anak usia sekolah cukup tinggi sedangkan banyak 96,8% dari kelompok umur 10-14 tahun
konsumsi asupan sehat masih rendah. Sekitar kurang konsumsi sayur buah.6 Kebiasaan kon-
30,3% anak usia sekolah tidak mengonsumsi sumsi makanan berisiko yang berlangsung terus
377 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386
menerus akan meningkatkan risiko terjadinya pre test dan post test tingkat pengetahuan siswa
penyakit degeneratif dikemudian hari.7 sebelum dan sesudah diberikan edukasi gizi.
Sebagian masyarakat Indonesia masih Subyek penelitian adalah siswa sekolah
memiliki keyakinan bahwa pemenuhan gizi yang dasar kelas empat dan lima yang telah diberikan
benar adalah sesuai slogan “Empat Sehat, Lima intervensi edukasi gizi oleh tim Gerakan Nusan-
Sempurna”. Padahal slogan tersebut sudah tara. Jumlah total subyek sebanyak 7113 siswa
dianggap tidak sesuai dengan pedoman peme- yang terdiri dari 981 siswa pada tahun 2014,
nuhan asupan gizi yang tepat. Sehingga dibutuh- 2100 siswa pada tahun 2015, 2652 siswa pada
kan peningkatan pengetahuan masyarakat ter- tahun 2016, 919 siswa pada tahun 2017 dan 461
kait pemenuhan gizi yang tepat. Peningkatan siswa pada tahun 2018. Intervensi edukasi gizi
pengetahuan salah satunya dapat diperoleh me- Gerakan Nusantara dilaksanakan pada tahun
lalui edukasi gizi. 8 2014 hingga 2018 di daerah terpilih di Indo-
Pemberian edukasi gizi lebih efektif di- nesia. Tahun 2014 program dilaksanakan di
berikan pada anak sekolah dasar di sekolah. Kota Bandung, Jakarta, Makassar, Medan, dan
Edukasi gizi dapat meningkatkan pengetahuan Surabaya. Tahun 2015 dilaksanakan di Kota
gizi sehingga dapat mendorong siswa untuk Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makas-
bersikap dan menentukan perilakunya dalam sar. Tahun 2016 dilaksanakan di Kota Jakarta,
memilih jajanan yang sehat.9 Penelitian ini Bandung, Jawa Timur, Yogyakarta, Pontianak,
bertujuan untuk melihat perubahan penge- dan NTT. Selanjutnya pada tahun 2017 dilak-
tahuan gizi siswa antara sebelum dan sesudah sanakan di Pekanbaru, Padang, dan Jambi.
diberikan program intervensi edukasi gizi Gera- Kemudian pada tahun 2018 dilaksanakan di
kan Nusantara. Sorong. Satu periode program intervensi edu-
BAHAN DAN METODE kasi gizi dilaksanakan dalam waktu tiga bulan.
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Kegiatan pertama adalah guru dari seko-
dan menggunakan data sekunder dari program lah yang terpilih diberikan edukasi gizi dan
intervensi edukasi gizi Gerakan Nusantara tahun pembekalan oleh tim Gerakan Nusantara. Selan-
2014-2018. Program intervensi edukasi gizi jutnya guru memberikan intervensi dengan me-
Gerakan Nusantara adalah sebuah program ini- nyampaikan materi edukasi gizi kepada siswa.
siatif edukasi gizi yang diselenggarakan oleh PT Media intervensi yang digunakan berupa lembar
Frisian Flag Indonesia yang bekerjasama dengan balik, video dan materi dalam bentuk power
tim ahli gizi Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan point. Buku saku yang berisi materi edukasi gizi
(PKGK) Fakultas Kesehatan Masyarakat Univer- juga diberikan kepada setiap siswa dan menem-
sitas Indonesia yang bertujuan untuk mening- pelkan poster di dinding sekolah sebagai media
katkan edukasi gizi pada siswa sekolah dasar. edukasi gizi. Pre test dan post test dilakukan
Data sekunder yang digunakan berupa data hasil untuk mengevaluasi perubahan pengetahuan
378 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386
Tabel 2. Perubahan Rata-Rata Pengetahuan Siswa Sebelum dan Sesudah Intervensi Edukasi Gizi
Perbedaan
Pengetahuan Rata-Rata±SD p
Rata-Rata±SD
Intervensi Tahun 2014
Pre test 54,5±15,6
6,0±18,2 0,001
Post test 60,5±15,7
Intervensi Tahun 2015
Pre test 56,2±12,8
12,3±21,0 0,001
Post test 68,5±16,7
Intervensi Tahun 2016
Pre test 58,3±13,7
13,8±16,8 0,001
Post test 72,1±17,4
Intervensi Tahun 2017
Pre test 58,5±12,4
11,1±14,7 0,001
Post test 69,6±14,3
Intervensi Tahun 2018
Pre test 53,8±11,5
14,7±17,6 0,001
Post test 68,5±15,2
Sumber : Data Sekunder Gerakan Nusantara, 2014-2018
Skor rata-rata pengetahuan gizi siswa pengetahuan merupakan bagian dari faktor
mengalami peningkatan setelah diberikan inter- predisposisi yang menentukan motivasi sese-
vensi edukasi gizi yang diselenggarakan oleh tim orang untuk melakukan sesuatu. Pengetahuan
Gerakan Nusantara. Hal tersebut sejalan dengan menjadi salah satu faktor utama pendukung
penelitian Nuryanto di Semarang yang menye- keberhasilan program intervensi edukasi gizi.
butkan bahwa pendidikan gizi dapat mening- Pengetahuan adalah hasil penginderaan suatu
katkan pengetahuan dan sikap tentang gizi anak objek yang bisa diperoleh dari pengalaman
sekolah dasar.10 Perubahan pengetahuan yang pribadi atau informasi dari orang lain.13
bermakna juga didukung oleh penelitian Nguyen Pengetahuan sebagai pondasi pertama
yang menunjukkan terdapat peningkatan penge- yang penting untuk menunjang perubahan
tahuan gizi yang signifikan antara sebelum dan kepercayaan dan sikap hingga akhirnya men-
380 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386
dorong terjadinya perubahan perilaku.14 Pem- Sekolah merupakan salah satu sarana
berian edukasi tentang kesehatan dalam hal ini yang efektif untuk pelaksanaan edukasi gizi se-
edukasi gizi dapat mengubah perilaku pemilihan bagai upaya peningkatan derajat kesehatan. Ke-
makanan yang tidak sehat menjadi sehat.15 terlibatan seluruh komponen lingkungan seko-
Edukasi kesehatan pada anak-anak mem- lah termasuk guru dan seluruh staf sangat pen-
butuhkan metode yang menarik agar siswa ting untuk mendukung keberhasilan program
dapat memerhatikan, mendengarkan, dan me- edukasi gizi.20 Program intervensi edukasi gizi
nyerap informasi yang diberikan.16 Anak-anak Gerakan Nusantara melibatkan guru sebagai
yang mendapatkan edukasi gizi secara efektif pemberi materi kepada siswa. Guru diharapkan
dapat mengidentifikasi jenis makanan apa yang memiliki self efficacy yang mendukung keber-
harus dikonsumsi dengan benar seperti sayur, hasilan intervensi edukasi gizi kepada siswa.
buah, dan jajanan sehat.17 Berdasarkan Social Cognitive Theory dise-
Faktor yang memengaruhi pengetahuan butkan bahwa self efficacy adalah keyakinan
seseorang adalah faktor yang berasal dari dalam seseorang akan kemampuannya untuk mela-
dan faktor yang berasal dari luar. Faktor yang kukan sesuatu dalam mencapai suatu tujuan.21
berasal dari dalam diri adalah kondisi fisik dan Guru dengan self efficacy yang kuat mampu
psikis individu sedangkan faktor yang berasal menyampaikan materi edukasi gizi kepada sis-
dari luar adalah lingkungan seperti suara, pen- wa dengan efektif dan menarik sehingga penge-
cahayaan, kondisi lingkungan sekitar individu.18 tahuan siswa terhadap zat gizi meningkat. Ber-
Terdapat tiga komponen yang mendukung main peran, kunjungan lapangan, dan metode
pengetahuan terkait gizi. Pertama adalah kesa- pembelajaran gizi berbasis proyek berkaitan
daran akan pentingnya zat gizi, kedua adalah langsung dengan peningkatan self efficacy
dasar pengetahuan terkait gizi, dan ketiga guru.22
adalah bagaimana pengetahuan gizi di edu-
kasikan.19
Tabel 3. Perubahan Skor Komponen Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Intervensi Tahun 2014
Komponen Jumlah Rata-Rata±SD Rata-Rata±SD Perbedaan
p
Pengetahuan Pertanyaan Sebelum Sesudah Rata-Rata±SD
Jenis Zat Gizi dan
7 49,2±1,8 57,4±1,8 8,2±2,2 0,001
Fungsinya
Pedoman Gizi Seimbang 2 23,8±0,6 31,9±0,7 8,1±0,9 0,001
Tumpeng Pedoman Gizi
Seimbang dan Piring 5 38,5±1,1 40,8±1,1 2,3±1,4 0,014
Makanku
Konsumsi Susu 3 48,3±0,7 52,3±0,7 4,0±1,0 0,001
Aktivitas Fisik 3 65,8±1,0 76,9±0,9 11,1±1,1 0,001
Jajanan Sehat 4 74,8±1,2 81,0±1,0 6,2±1,3 0,001
Sarapan Sehat 1 86,2±0,3 89,0±0,3 2,8±0,4 0,042
Pedoman Hidup Bersih
3 71,9±1,0 75,8±0,9 3,9±1,1 0,001
dan Sehat
Sumber : Data Sekunder Gerakan Nusantara, 2014-2018
381 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386
Sebagian besar guru tingkat sekolah dasar yang membuat siswa mendapatkan pendidikan
percaya bahwa guru dapat berperan dalam jasmani, olahraga, dan kesehatan sehingga ber-
peningkatan edukasi gizi pada siswa, tetapi pengaruh terhadap tingginya pengetahuan sis-
dibutuhkan dukungan dan sumber daya sekolah wa terkait aktivitas fisik.26
untuk melakukan edukasi gizi yang efektif pada Tumpeng pedoman gizi seimbang dan
siswa.23 Selain guru, orangtua juga dianggap se- piring makanku merupakan salah satu kebijakan
bagai faktor yang memengaruhi pengetahuan konsumsi masyarakat Indonesia. Kebijakan
gizi siswa. Perubahan pengetahuan siswa de- tumpeng pedoman gizi seimbang dan piring ma-
ngan skor rata-rata terendah adalah pada tahun kanku merupakan penyempurnaan dari “Pedo-
2014, kemudian mengalami peningkatan pada man Umum Gizi Seimbang 2002” yang diter-
tahun berikutnya. Orang tua tidak dilibatkan bitkan pada tahun 2014.27 Belum adanya
saat pemberian intervensi edukasi gizi pada kurikulum edukasi gizi di sekolah dasar di
tahun 2014 padahal keterlibatan orang tua atau Indonesia yang membahas materi tumpeng
pengasuh di rumah memiliki peran penting pedoman gizi seimbang dan piring makanku
terkait pengetahuan gizi siswa. Orang tua atau menyebabkan rendahnya skor komponen
pengasuh yang memiliki pengetahuan gizi akan pengetahuan terkait materi tersebut. Penelitian
mendukung untuk menanamkan pengetahuan yang dilakukan oleh Jung menyebutkan pene-
gizi kepada anaknya melalui penyediaan kon- rapan kebijakan kurikulum edukasi gizi di
sumsi harian yang memperhatikan kandungan sekolah diketahui dapat meningkatkan penge-
zat gizi.24 Perspektif orangtua juga perlu dili- tahuan gizi dan perilaku siswa dalam pemilihan
batkan untuk pengembangan edukasi gizi yang makanan yang lebih sehat.28
dapat diterima baik orangtua maupun siswa.25 Program intervensi edukasi gizi Gerakan
Komponen variabel pengetahuan pada Nusantara pertama kali dilaksanakan pada
tahun 2014 yang mengalami perubahan skor tahun 2014 bersamaan dengan transisi peru-
terendah adalah pengetahuan terkait tumpeng bahan kebijakan pedoman gizi seimbang. Sosia-
pedoman gizi seimbang dan piring makanku lisasi kebijakan yang bersifat top down rentan
sedangkan perubahan skor tertinggi adalah mengalami hambatan sehingga penerimaan in-
aktivitas fisik. Perbedaan skor tersebut dapat formasi kebijakan di daerah kurang maksimal.
dipengaruhi oleh bagaimana siswa terpapar oleh Kurangnya penerimaan informasi kebijakan ter-
materi dari kedua komponen tersebut. Anjuran kait pedoman gizi seimbang pada tingkat se-
untuk melakukan aktivitas fisik di sekolah telah kolah menyebabkan dukungan terkait kebijakan
didukung oleh kurikulum pendidikan sekolah gizi menjadi kurang maksimal. Kurangnya pe-
dasar di Indonesia tahun 2013 dengan mata latihan dan edukasi pada guru, kurikulum edu-
pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kasi gizi yang belum maksimal menyebabkan
kesehatan. Penerapan kurikulum tersebut me- minimnya pengetahuan guru terkait gizi. Hal ter-
rupakan salah satu bentuk dukungan kebijakan sebut berdampak pada pengetahuan gizi dan
382 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386
pola konsumsi siswa.29 Pengetahuan terhadap Sebuah studi menyebutkan bahwa edu-
pedoman gizi seimbang dan piring makanku kasi gizi berdasarkan Piaget’s Cognitive Develop-
dapat memengaruhi keputusan seseorang dalam ment Theory merupakan suatu metode yang
pemenuhan konsumsi zat gizi sehari-hari. Ren- efektif dimana pembelajaran berbasis permai-
dahnya pengetahuan terkait pedoman gizi seim- nan visual yang menekankan pada konsep
bang dan piring makanku berisiko mening- skema, asimilasi, dan adaptasi dapat mening-
katkan konsumsi zat gizi yang tidak adekuat dan katkan fungsi kognitif serta menyimpan infor-
memicu terjadinya masalah kesehatan. masi ke dalam memori jangka panjang anak.38
Konsumsi yang rendah akan kandungan Media intervensi edukasi gizi yang diseleng-
zat gizi dan tinggi kalori dapat memicu pening- garakan oleh Tim Gerakan Nusantara meng-
katan berat badan, tekanan darah, kolesterol gunakan lembar balik, video, materi power point,
yang berkontribusi pada kejadian obesitas dan buku saku dan poster. Penggunaan media
diabetes saat dewasa.30 Obesitas yang terjadi edukasi yang beragam dapat meningkatkan
pada anak berasosiasi positif terhadap faktor peluang diterimanya pengetahuan gizi oleh
risiko penyakit kardiovaskular saat dewasa, yai- siswa. Teori pembelajaran Dale’s Cone of
tu tekanan darah, total kolesterol, dan pening- Experience juga menyebutkan bahwa terdapat
katan trigliserida dalam darah.31 Kekurangan berbagai metode pembelajaran yang melibatkan
gizi yang dialami anak-anak juga berhubungan fungsi masing-masing panca indera sehingga
dengan penurunan fungsi kognitif yang menye- suatu informasi dapat diterima dengan baik.39,40
babkan penurunan performa akademik anak Poster, kartu gizi dan permainan puzzle
saat di sekolah.32,33 gizi yang digunakan sebagai media pendidikan
Pendidikan gizi yang termasuk dalam gizi berpengaruh terhadap peningkatan penge-
kurikulum sekolah dapat meningkatkan pening- tahuan siswa.16,41 Pernyataan tersebut berlainan
katan pengetahuan, sikap, hingga pembentukan dengan studi yang dilakukan terhadap siswa
perilaku siswa yang sadar akan kesehatan dan sekolah menengah yang menyebutkan bahwa
gizi seimbang.34 Kurikulum yang disusun secara penggunaan poster sebagai media edukasi tidak
efektif dan diimplementasikan dengan baik akan efektif sebab poster tidak dibaca siswa dan
mendukung guru memberikan edukasi gizi ke- seringkali informasi gizi didapatkan siswa dari
pada siswanya.35 Selain itu integrasi dan du- website.42 Penelitian yang dilakukan pada siswa
kungan dari lintas sektoral penting untuk penye- sekolah dasar di Tuban, Jawa Timur menye-
lenggaraan kebijakan edukasi gizi di sekolah dan butkan bahwa penggunaan media website dan
di lingkungan sekitarnya.36 Pemberian edukasi android signifikan terhadap peningkatan penge-
gizi yang melibatkan orangtua siswa juga pen- tahuan setelah diberikan edukasi gizi, tetapi
ting karena pengetahuan gizi orangtua meme- penerimaan media android lebih disukai diban-
ngaruhi pengetahuan gizi anak.37 ding website karena lebih menarik.43
383 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386
tahuan antara sebelum dan sesudah diberikan 2. Development Initiatives. Global Nutrition
Report. Bristol, UK: Development Initia-
intervensi edukasi gizi yaitu pada tahun 2014 tives; 2018.
(54,5±15,6; 60,5±15,7), tahun 2015 (56,2±12,8; 3. Alston L, Crooks N, Strugnell C, Orellana L,
68,5±16,7), tahun 2016 (58,3±13,7; 72,1±17,4), Allender S, Rennie C, et al. Associations
between School Food Environments, Body
tahun 2017 (58,5±12,4; 69,6±14,3), dan tahun Mass Index and Dietary Intakes among
2018 (53,8±11,5; 68,5±15,2). Perbedaan peru- Regional School Students in Victoria,
Australia : A Cross-Sectional Study. Inter-
bahan skor rata-rata pengetahuan terendah national Journal of Environmental Research
pada tahun 2014 (6,0±18,2) dengan besaran and Public Health. 2019;16(16):1–13.