Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/346848967

Menuju Literasi Gizi: Komponen Pengetahuan Gizi pada Program Edukasi Gizi
Siswa Sekolah Dasar

Article in Media Kesehatan Masyarakat Indonesia · September 2020


DOI: 10.30597/mkmi.v16i3.9111

CITATION READS

1 505

3 authors, including:

Ahmad Syafiq Sandra Fikawati


University of Indonesia University of Indonesia
53 PUBLICATIONS 478 CITATIONS 56 PUBLICATIONS 427 CITATIONS

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

public health nutrition View project

Antenatal care View project

All content following this page was uploaded by Sandra Fikawati on 21 April 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Media Kesehatan Masyarakat Indonesia
Volume 16 Issue 3 2020
DOI : 10.30597/mkmi.v16i3.9111
Website : http://journal.unhas.ac.id/index.php/mkmi
© 2020 by author. This is an open access article under the CC BY-NC-SA license

Menuju Literasi Gizi: Komponen Pengetahuan Gizi pada Program Edukasi


Gizi Siswa Sekolah Dasar

Lead to Nutritional Literacy: Component of Nutrition Knowledge in the Nutrition Education


Program for Elementary School Students

Nuril Aiffa Dewantari1, Ahmad Syafiq1*, Sandra Fikawati1


1Universitas Indonesia

*Email korespondensi : asq69@yahoo.co.uk

ARTICLE INFO ABSTRAK


Pengetahuan tentang zat gizi merupakan dasar untuk menentukan sikap
Article History: dan praktik dalam pemilihan makanan. Studi ini bertujuan untuk menge-
Received May, 27th, 2020 tahui besaran pengetahuan gizi pada siswa sekolah dasar. Analisis
Revised form Jun, 15th, 2020 dilakukan berdasarkan data pre test dan post test siswa sekolah dasar ter-
Accepted Sept, 21st, 2020 pilih yang telah diberikan intervensi edukasi gizi oleh tim Gerakan
Published online Sept, 30th, 2020 Nusantara. Program intervensi edukasi gizi diselenggarakan tahun 2014
sampai 2018 pada 7113 siswa sekolah dasar terpilih di Indonesia. Analisis
menggunakan uji t dependen pada perangkat lunak SPSS. Standarisasi
Kata Kunci: dilakukan untuk mengetahui besaran perubahan setiap komponen penge-
Pengetahuan; tahuan zat gizi sebelum dan sesudah diberikan intervensi edukasi gizi.
zat gizi; Hasil studi menunjukkan terdapat perubahan yang bermakna pada penge-
siswa; tahuan siswa setelah diberikan intervensi edukasi gizi dengan nilai p<0,05
edukasi; setiap tahunnya dari tahun 2014 sampai 2018. Besaran perubahan
pengetahuan terendah terjadi pada tahun 2014 (skor rata-rata=6,0±18,2).
Keywords: Perubahan komponen pengetahuan terendah adalah tumpeng pedoman
Knowledge; gizi seimbang dan piring makanku (skor rata-rata=2,3±1,4). Studi ini
nutrition; menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pengetahuan siswa terkait zat
students; gizi dengan dukungan faktor lingkungan sekitar sedangkan komponen
education; pengetahuan yang mengalami besaran perubahan terendah adalah tum-
peng pedoman gizi seimbang dan piring makanku. Penerapan kebijakan
gizi di sekolah yang diikuti dukungan media dan metode yang efektif perlu
dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan gizi siswa yang akan berpe-
ngaruh pada sikap dan perilaku.
ABSTRACT
Nutrition knowledge is a fundamental base for determining attitude and
practice in food choice. This study aimed to determine magnitude of
knowledge among elementary students. Analysis based on pre test and post
test among elementary students who had been intervened by Gerakan
Nusantara team. The intervention of nutrition education was held in 2014 to
2018 among 7113 selected elementary students in Indonesia. T test of SPSS
was used to analyse datas. Standardization was held to determine the
magnitude of change in each component nutrition knowledge before and
after nutrition education intervention. The result showed there was signi-
ficant change of nutrition knowledge after intervention p<0.05 from 2014 to
2018. The lowest magnitude of nutrition knowledge change was in 2014
(mean score=6.0±18.2). The lowest component of nutrition knowledge
change was tumpeng balance nutrition guidelines dan and my plate food
(mean score=2.3±1.4). This study showed that there was enhancement
nutrition knowledge among students who were supported by their environ-
ment and the lowest magnitude of component knowledge was tumpeng
balance nutrition guidelines dan and my plate food. The implementation of
375
376 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386

nutrition policy which was followed by effective media and method was
necessary to be done to improve nutrition knowledge so that could affect
attitude and practice among students.

PENDAHULUAN buah tiap hari sedangkan sekitar 43,7% anak

Pemenuhan kebutuhan gizi sangat penting usia sekolah mengonsumsi soda setiap hari.2

terutama bagi anak-anak yang masih dalam Penelitian tentang konsumsi sayur harian

masa tumbuh kembang. Dampak dari peme- pada 3496 anak sekolah di Australia menun-
nuhan kebutuhan gizi yang tidak tepat dapat jukkan bahwa hanya 18,5% murid perempuan

menyebabkan terjadinya gizi salah. Menurut dan 14,9% murid laki-laki yang mengonsumsi

World Health Organization gizi salah adalah sayur sesuai dengan rekomendasi.3 Penelitian di
kondisi dimana terjadinya defisiensi, kelebihan, Afrika selatan menunjukkan hanya 69 dari 298

dan ketidak seimbangan asupan gizi seseorang. (23,2%) anak sekolah dasar yang memahami

Gizi salah terdiri dari tiga bentuk. Pertama tentang gizi seimbang. Sebagian besar anak-

adalah gizi kurang yang terdiri dari wasting, anak juga tidak memiliki pengetahuan tentang
stunting, dan underweight. Kedua adalah asupan istilah serat pangan.4

zat gizi mikro yang tidak adekuat seperti ke- Praktik pemilihan makanan anak usia
kurangan atau kelebihan vitamin dan mineral sekolah yang buruk bukan semata-mata di-
dan ketiga adalah overweight dan obesitas yang pengaruhi oleh keterbatasan akses makanan
menjadi faktor risiko timbulnya penyakit tidak sehat melainkan juga dipengaruhi oleh ren-
menular.1 dahnya pengetahuan terhadap gizi. Penge-

Gizi salah menyebabkan beban ganda tahuan penting dalam memengaruhi perilaku

pada suatu negara dimana selain permasalahan seseorang dalam memilih makanan yang akan
gizi kurang yang belum teratasi muncul per- dikonsumsi.5 Hasil Riset Kesehatan Dasar

masalahan gizi lebih. Gizi salah merupakan (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan proporsi

permasalahan penting yang perlu menjadi per- kelompok umur 10-14 tahun di Indonesia

hatian, sebab dapat berdampak pada perkem- dengan kebiasaan konsumsi makanan berisiko ≥

bangan sumber daya manusia dan berisiko 1 kali per hari adalah konsumsi makanan manis
menghambat pembangunan suatu negara. Glo- (50,4%), minuman manis (61,86%), makanan

bal Nutrition Report tahun 2018 menyebutkan asin (31,4%), makanan berlemak/berkolesterol

bahwa praktik pemilihan makanan pada anak atau gorengan (44,2%), makanan mengandung

usia sekolah di seluruh dunia masih buruk. bumbu penyedap (78,5%). Sedangkan proporsi
Konsumsi makanan dan minuman manis pada konsumsi sayur dan buah menunjukkan se-

anak usia sekolah cukup tinggi sedangkan banyak 96,8% dari kelompok umur 10-14 tahun

konsumsi asupan sehat masih rendah. Sekitar kurang konsumsi sayur buah.6 Kebiasaan kon-

30,3% anak usia sekolah tidak mengonsumsi sumsi makanan berisiko yang berlangsung terus
377 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386

menerus akan meningkatkan risiko terjadinya pre test dan post test tingkat pengetahuan siswa
penyakit degeneratif dikemudian hari.7 sebelum dan sesudah diberikan edukasi gizi.
Sebagian masyarakat Indonesia masih Subyek penelitian adalah siswa sekolah
memiliki keyakinan bahwa pemenuhan gizi yang dasar kelas empat dan lima yang telah diberikan
benar adalah sesuai slogan “Empat Sehat, Lima intervensi edukasi gizi oleh tim Gerakan Nusan-
Sempurna”. Padahal slogan tersebut sudah tara. Jumlah total subyek sebanyak 7113 siswa
dianggap tidak sesuai dengan pedoman peme- yang terdiri dari 981 siswa pada tahun 2014,
nuhan asupan gizi yang tepat. Sehingga dibutuh- 2100 siswa pada tahun 2015, 2652 siswa pada
kan peningkatan pengetahuan masyarakat ter- tahun 2016, 919 siswa pada tahun 2017 dan 461
kait pemenuhan gizi yang tepat. Peningkatan siswa pada tahun 2018. Intervensi edukasi gizi
pengetahuan salah satunya dapat diperoleh me- Gerakan Nusantara dilaksanakan pada tahun
lalui edukasi gizi. 8 2014 hingga 2018 di daerah terpilih di Indo-
Pemberian edukasi gizi lebih efektif di- nesia. Tahun 2014 program dilaksanakan di
berikan pada anak sekolah dasar di sekolah. Kota Bandung, Jakarta, Makassar, Medan, dan
Edukasi gizi dapat meningkatkan pengetahuan Surabaya. Tahun 2015 dilaksanakan di Kota
gizi sehingga dapat mendorong siswa untuk Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, dan Makas-
bersikap dan menentukan perilakunya dalam sar. Tahun 2016 dilaksanakan di Kota Jakarta,
memilih jajanan yang sehat.9 Penelitian ini Bandung, Jawa Timur, Yogyakarta, Pontianak,
bertujuan untuk melihat perubahan penge- dan NTT. Selanjutnya pada tahun 2017 dilak-
tahuan gizi siswa antara sebelum dan sesudah sanakan di Pekanbaru, Padang, dan Jambi.
diberikan program intervensi edukasi gizi Gera- Kemudian pada tahun 2018 dilaksanakan di
kan Nusantara. Sorong. Satu periode program intervensi edu-

BAHAN DAN METODE kasi gizi dilaksanakan dalam waktu tiga bulan.

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif Kegiatan pertama adalah guru dari seko-

dan menggunakan data sekunder dari program lah yang terpilih diberikan edukasi gizi dan

intervensi edukasi gizi Gerakan Nusantara tahun pembekalan oleh tim Gerakan Nusantara. Selan-

2014-2018. Program intervensi edukasi gizi jutnya guru memberikan intervensi dengan me-

Gerakan Nusantara adalah sebuah program ini- nyampaikan materi edukasi gizi kepada siswa.

siatif edukasi gizi yang diselenggarakan oleh PT Media intervensi yang digunakan berupa lembar

Frisian Flag Indonesia yang bekerjasama dengan balik, video dan materi dalam bentuk power

tim ahli gizi Pusat Kajian Gizi dan Kesehatan point. Buku saku yang berisi materi edukasi gizi

(PKGK) Fakultas Kesehatan Masyarakat Univer- juga diberikan kepada setiap siswa dan menem-

sitas Indonesia yang bertujuan untuk mening- pelkan poster di dinding sekolah sebagai media

katkan edukasi gizi pada siswa sekolah dasar. edukasi gizi. Pre test dan post test dilakukan

Data sekunder yang digunakan berupa data hasil untuk mengevaluasi perubahan pengetahuan
378 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386

siswa sebelum dan sesudah diberikan intervensi HASIL


edukasi gizi. Berdasarkan Tabel 1 diketahui jumlah
Instrumen penelitian berupa kuesioner siswa sekolah dasar berdasarkan tingkatan
yang telah tervalidasi dalam bentuk pilihan gan- kelas 4 dan 5. Total responden dalam penelitian
da dan dikategorikan dengan skor benar dan ini sebanyak 7113 siswa. Jumlah total siswa
salah. Data pre test dan post test kemudian kelas 4 sebanyak 3534 siswa dan kelas 5
dianalisis untuk mengetahui perubahan rata- sebanyak 3579 siswa. Jumlah total responden
rata skor variabel pengetahuan sebelum dan tertinggi ada pada tahun 2016 yaitu sebanyak
sesudah diberikan intervensi. Penelitian ini 2652 siswa dan terendah ada pada tahun 2018
menggunakan analisis univariat untuk mendes- yaitu sebanyak 461 siswa.
kripsikan karakteristik subyek penelitian dan Perubahan pengetahuan dianalisis ber-
analisis uji t dependen untuk melihat perubahan dasarkan nilai variabel pengetahuan antara se-
rata-rata pengetahuan siswa antara sebelum belum diberikan intervensi edukasi gizi dan
dan sesudah diberikan intervensi edukasi gizi. sesudah diberikan intervensi edukasi gizi. Hasil
Analisis menggunakan perangkat lunak SPSS analisis pada Tabel 2 menunjukkan bahwa
dengan nilai signifikansi p<0,05. Standarisasi terdapat perubahan yang bermakna (p<0,05)
dilakukan untuk melihat perubahan skor ma- pada seluruh pengetahuan siswa antara sebelum
sing-masing komponen variabel pengetahuan dan sesudah diberikan intervensi edukasi gizi
dengan nilai standarisasi minimal 0 dan mak- setiap tahunnya. Selisih skor rata-rata sebelum
simal adalah 100. Selanjutnya seluruh data hasil dan sesudah diberikan intervensi edukasi gizi
analisis uji t dependen akan disajikan dalam paling besar ada pada tahun 2018 dengan skor
bentuk tabel. Penelitian ini telah mendapatan rata-rata 14,7 sedangkan selisih paling kecil ada
sertifikat uji etik dari Komisi Ahli Riset dan Etik pada tahun 2014 dengan skor rata-rata 6,0. Oleh
Riset Fakultas Kesehatan Masyarakat Univer- karena itu, perubahan pengetahuan siswa seko-
sitas Indonesia. Nomor hasil uji etik adalah lah dasar sebelum dan setelah diberikan edukasi
101/H2.F10/PPM.00.02/2014 dan 466/UN2. gizi terendah adalah pada tahun 2014.
F10/PPM.00.02/2017.
Tabel 1. Distribusi Siswa Berdasarkan Tingkatan Kelas
Siswa
Total
Tahun Kelas 4 Kelas 5
n = 3534 % n = 3579 % n = 7113 %
2014 484 49,3 497 50,7 981 100
2015 1030 49,0 1070 51,0 2100 100
2016 1242 46,8 1410 53,2 2652 100
2017 539 58,7 380 41,3 919 100
2018 239 51,8 222 48,2 461 100
Sumber : Data Sekunder Gerakan Nusantara, 2014-2018
379 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386

Tabel 2. Perubahan Rata-Rata Pengetahuan Siswa Sebelum dan Sesudah Intervensi Edukasi Gizi
Perbedaan
Pengetahuan Rata-Rata±SD p
Rata-Rata±SD
Intervensi Tahun 2014
Pre test 54,5±15,6
6,0±18,2 0,001
Post test 60,5±15,7
Intervensi Tahun 2015
Pre test 56,2±12,8
12,3±21,0 0,001
Post test 68,5±16,7
Intervensi Tahun 2016
Pre test 58,3±13,7
13,8±16,8 0,001
Post test 72,1±17,4
Intervensi Tahun 2017
Pre test 58,5±12,4
11,1±14,7 0,001
Post test 69,6±14,3
Intervensi Tahun 2018
Pre test 53,8±11,5
14,7±17,6 0,001
Post test 68,5±15,2
Sumber : Data Sekunder Gerakan Nusantara, 2014-2018

Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui sesudah diberikan edukasi dengan p=0,001.11


perubahan skor setiap komponen variabel Penelitian yang dilakukan oleh Poelman juga
pengetahuan pada tahun 2014. Perubahan skor menyebutkan edukasi konsumsi sayur juga
rata-rata komponen variabel pengetahuan te- memberikan nilai yang signifikan terhadap pe-
rendah adalah komponen pengetahuan tentang rubahan pengetahuan (p<0.05).12
tumpeng pedoman gizi seimbang dan piring Intervensi edukasi gizi merupakan salah
makanku dengan skor rata-rata 2,3 sedangkan satu bentuk dari program promosi kesehatan.
perubahan yang paling tinggi adalah aktivitas Proses perencanaan, pelaksanaan, serta pe-
fisik dengan skor rata-rata 11,1. Kedua kompo- mantauan dan evaluasi merupakan komponen
nen tersebut bermakna secara statistik dengan saling terkait untuk menyusun suatu program
nilai p<0,05. promosi kesehatan. Model perencanaan inter-
PEMBAHASAN vensi precede-proceed menyatakan bahwa

Skor rata-rata pengetahuan gizi siswa pengetahuan merupakan bagian dari faktor

mengalami peningkatan setelah diberikan inter- predisposisi yang menentukan motivasi sese-
vensi edukasi gizi yang diselenggarakan oleh tim orang untuk melakukan sesuatu. Pengetahuan

Gerakan Nusantara. Hal tersebut sejalan dengan menjadi salah satu faktor utama pendukung

penelitian Nuryanto di Semarang yang menye- keberhasilan program intervensi edukasi gizi.

butkan bahwa pendidikan gizi dapat mening- Pengetahuan adalah hasil penginderaan suatu

katkan pengetahuan dan sikap tentang gizi anak objek yang bisa diperoleh dari pengalaman
sekolah dasar.10 Perubahan pengetahuan yang pribadi atau informasi dari orang lain.13

bermakna juga didukung oleh penelitian Nguyen Pengetahuan sebagai pondasi pertama
yang menunjukkan terdapat peningkatan penge- yang penting untuk menunjang perubahan
tahuan gizi yang signifikan antara sebelum dan kepercayaan dan sikap hingga akhirnya men-
380 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386

dorong terjadinya perubahan perilaku.14 Pem- Sekolah merupakan salah satu sarana
berian edukasi tentang kesehatan dalam hal ini yang efektif untuk pelaksanaan edukasi gizi se-
edukasi gizi dapat mengubah perilaku pemilihan bagai upaya peningkatan derajat kesehatan. Ke-
makanan yang tidak sehat menjadi sehat.15 terlibatan seluruh komponen lingkungan seko-
Edukasi kesehatan pada anak-anak mem- lah termasuk guru dan seluruh staf sangat pen-
butuhkan metode yang menarik agar siswa ting untuk mendukung keberhasilan program
dapat memerhatikan, mendengarkan, dan me- edukasi gizi.20 Program intervensi edukasi gizi
nyerap informasi yang diberikan.16 Anak-anak Gerakan Nusantara melibatkan guru sebagai
yang mendapatkan edukasi gizi secara efektif pemberi materi kepada siswa. Guru diharapkan
dapat mengidentifikasi jenis makanan apa yang memiliki self efficacy yang mendukung keber-
harus dikonsumsi dengan benar seperti sayur, hasilan intervensi edukasi gizi kepada siswa.
buah, dan jajanan sehat.17 Berdasarkan Social Cognitive Theory dise-
Faktor yang memengaruhi pengetahuan butkan bahwa self efficacy adalah keyakinan
seseorang adalah faktor yang berasal dari dalam seseorang akan kemampuannya untuk mela-
dan faktor yang berasal dari luar. Faktor yang kukan sesuatu dalam mencapai suatu tujuan.21
berasal dari dalam diri adalah kondisi fisik dan Guru dengan self efficacy yang kuat mampu
psikis individu sedangkan faktor yang berasal menyampaikan materi edukasi gizi kepada sis-
dari luar adalah lingkungan seperti suara, pen- wa dengan efektif dan menarik sehingga penge-
cahayaan, kondisi lingkungan sekitar individu.18 tahuan siswa terhadap zat gizi meningkat. Ber-
Terdapat tiga komponen yang mendukung main peran, kunjungan lapangan, dan metode
pengetahuan terkait gizi. Pertama adalah kesa- pembelajaran gizi berbasis proyek berkaitan
daran akan pentingnya zat gizi, kedua adalah langsung dengan peningkatan self efficacy
dasar pengetahuan terkait gizi, dan ketiga guru.22
adalah bagaimana pengetahuan gizi di edu-
kasikan.19
Tabel 3. Perubahan Skor Komponen Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Intervensi Tahun 2014
Komponen Jumlah Rata-Rata±SD Rata-Rata±SD Perbedaan
p
Pengetahuan Pertanyaan Sebelum Sesudah Rata-Rata±SD
Jenis Zat Gizi dan
7 49,2±1,8 57,4±1,8 8,2±2,2 0,001
Fungsinya
Pedoman Gizi Seimbang 2 23,8±0,6 31,9±0,7 8,1±0,9 0,001
Tumpeng Pedoman Gizi
Seimbang dan Piring 5 38,5±1,1 40,8±1,1 2,3±1,4 0,014
Makanku
Konsumsi Susu 3 48,3±0,7 52,3±0,7 4,0±1,0 0,001
Aktivitas Fisik 3 65,8±1,0 76,9±0,9 11,1±1,1 0,001
Jajanan Sehat 4 74,8±1,2 81,0±1,0 6,2±1,3 0,001
Sarapan Sehat 1 86,2±0,3 89,0±0,3 2,8±0,4 0,042
Pedoman Hidup Bersih
3 71,9±1,0 75,8±0,9 3,9±1,1 0,001
dan Sehat
Sumber : Data Sekunder Gerakan Nusantara, 2014-2018
381 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386

Sebagian besar guru tingkat sekolah dasar yang membuat siswa mendapatkan pendidikan
percaya bahwa guru dapat berperan dalam jasmani, olahraga, dan kesehatan sehingga ber-
peningkatan edukasi gizi pada siswa, tetapi pengaruh terhadap tingginya pengetahuan sis-
dibutuhkan dukungan dan sumber daya sekolah wa terkait aktivitas fisik.26
untuk melakukan edukasi gizi yang efektif pada Tumpeng pedoman gizi seimbang dan
siswa.23 Selain guru, orangtua juga dianggap se- piring makanku merupakan salah satu kebijakan
bagai faktor yang memengaruhi pengetahuan konsumsi masyarakat Indonesia. Kebijakan
gizi siswa. Perubahan pengetahuan siswa de- tumpeng pedoman gizi seimbang dan piring ma-
ngan skor rata-rata terendah adalah pada tahun kanku merupakan penyempurnaan dari “Pedo-
2014, kemudian mengalami peningkatan pada man Umum Gizi Seimbang 2002” yang diter-
tahun berikutnya. Orang tua tidak dilibatkan bitkan pada tahun 2014.27 Belum adanya
saat pemberian intervensi edukasi gizi pada kurikulum edukasi gizi di sekolah dasar di
tahun 2014 padahal keterlibatan orang tua atau Indonesia yang membahas materi tumpeng
pengasuh di rumah memiliki peran penting pedoman gizi seimbang dan piring makanku
terkait pengetahuan gizi siswa. Orang tua atau menyebabkan rendahnya skor komponen
pengasuh yang memiliki pengetahuan gizi akan pengetahuan terkait materi tersebut. Penelitian
mendukung untuk menanamkan pengetahuan yang dilakukan oleh Jung menyebutkan pene-
gizi kepada anaknya melalui penyediaan kon- rapan kebijakan kurikulum edukasi gizi di
sumsi harian yang memperhatikan kandungan sekolah diketahui dapat meningkatkan penge-
zat gizi.24 Perspektif orangtua juga perlu dili- tahuan gizi dan perilaku siswa dalam pemilihan
batkan untuk pengembangan edukasi gizi yang makanan yang lebih sehat.28
dapat diterima baik orangtua maupun siswa.25 Program intervensi edukasi gizi Gerakan
Komponen variabel pengetahuan pada Nusantara pertama kali dilaksanakan pada
tahun 2014 yang mengalami perubahan skor tahun 2014 bersamaan dengan transisi peru-
terendah adalah pengetahuan terkait tumpeng bahan kebijakan pedoman gizi seimbang. Sosia-
pedoman gizi seimbang dan piring makanku lisasi kebijakan yang bersifat top down rentan
sedangkan perubahan skor tertinggi adalah mengalami hambatan sehingga penerimaan in-
aktivitas fisik. Perbedaan skor tersebut dapat formasi kebijakan di daerah kurang maksimal.
dipengaruhi oleh bagaimana siswa terpapar oleh Kurangnya penerimaan informasi kebijakan ter-
materi dari kedua komponen tersebut. Anjuran kait pedoman gizi seimbang pada tingkat se-
untuk melakukan aktivitas fisik di sekolah telah kolah menyebabkan dukungan terkait kebijakan
didukung oleh kurikulum pendidikan sekolah gizi menjadi kurang maksimal. Kurangnya pe-
dasar di Indonesia tahun 2013 dengan mata latihan dan edukasi pada guru, kurikulum edu-
pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kasi gizi yang belum maksimal menyebabkan
kesehatan. Penerapan kurikulum tersebut me- minimnya pengetahuan guru terkait gizi. Hal ter-
rupakan salah satu bentuk dukungan kebijakan sebut berdampak pada pengetahuan gizi dan
382 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386

pola konsumsi siswa.29 Pengetahuan terhadap Sebuah studi menyebutkan bahwa edu-
pedoman gizi seimbang dan piring makanku kasi gizi berdasarkan Piaget’s Cognitive Develop-
dapat memengaruhi keputusan seseorang dalam ment Theory merupakan suatu metode yang
pemenuhan konsumsi zat gizi sehari-hari. Ren- efektif dimana pembelajaran berbasis permai-
dahnya pengetahuan terkait pedoman gizi seim- nan visual yang menekankan pada konsep
bang dan piring makanku berisiko mening- skema, asimilasi, dan adaptasi dapat mening-
katkan konsumsi zat gizi yang tidak adekuat dan katkan fungsi kognitif serta menyimpan infor-
memicu terjadinya masalah kesehatan. masi ke dalam memori jangka panjang anak.38
Konsumsi yang rendah akan kandungan Media intervensi edukasi gizi yang diseleng-
zat gizi dan tinggi kalori dapat memicu pening- garakan oleh Tim Gerakan Nusantara meng-
katan berat badan, tekanan darah, kolesterol gunakan lembar balik, video, materi power point,
yang berkontribusi pada kejadian obesitas dan buku saku dan poster. Penggunaan media
diabetes saat dewasa.30 Obesitas yang terjadi edukasi yang beragam dapat meningkatkan
pada anak berasosiasi positif terhadap faktor peluang diterimanya pengetahuan gizi oleh
risiko penyakit kardiovaskular saat dewasa, yai- siswa. Teori pembelajaran Dale’s Cone of
tu tekanan darah, total kolesterol, dan pening- Experience juga menyebutkan bahwa terdapat
katan trigliserida dalam darah.31 Kekurangan berbagai metode pembelajaran yang melibatkan
gizi yang dialami anak-anak juga berhubungan fungsi masing-masing panca indera sehingga
dengan penurunan fungsi kognitif yang menye- suatu informasi dapat diterima dengan baik.39,40
babkan penurunan performa akademik anak Poster, kartu gizi dan permainan puzzle
saat di sekolah.32,33 gizi yang digunakan sebagai media pendidikan
Pendidikan gizi yang termasuk dalam gizi berpengaruh terhadap peningkatan penge-
kurikulum sekolah dapat meningkatkan pening- tahuan siswa.16,41 Pernyataan tersebut berlainan
katan pengetahuan, sikap, hingga pembentukan dengan studi yang dilakukan terhadap siswa
perilaku siswa yang sadar akan kesehatan dan sekolah menengah yang menyebutkan bahwa
gizi seimbang.34 Kurikulum yang disusun secara penggunaan poster sebagai media edukasi tidak
efektif dan diimplementasikan dengan baik akan efektif sebab poster tidak dibaca siswa dan
mendukung guru memberikan edukasi gizi ke- seringkali informasi gizi didapatkan siswa dari
pada siswanya.35 Selain itu integrasi dan du- website.42 Penelitian yang dilakukan pada siswa
kungan dari lintas sektoral penting untuk penye- sekolah dasar di Tuban, Jawa Timur menye-
lenggaraan kebijakan edukasi gizi di sekolah dan butkan bahwa penggunaan media website dan
di lingkungan sekitarnya.36 Pemberian edukasi android signifikan terhadap peningkatan penge-
gizi yang melibatkan orangtua siswa juga pen- tahuan setelah diberikan edukasi gizi, tetapi
ting karena pengetahuan gizi orangtua meme- penerimaan media android lebih disukai diban-
ngaruhi pengetahuan gizi anak.37 ding website karena lebih menarik.43
383 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386

Penyelenggaraan kantin sekolah ber- Pemberian intervensi edukasi gizi di se-


dasarkan pedoman gizi seimbang yang diikuti kolah efektif untuk meningkatkan pengetahuan
dengan dukungan dan pengawasan dari pihak siswa terhadap zat gizi. Studi ini menemukan
sekolah efektif sebagai media edukasi gizi.44 bahwa lingkungan sekitar siswa terutama orang
Pengetahuan gizi siswa dapat meningkat ber- tua siswa berpengaruh terhadap peningkatan
dasarkan implementasi langsung penerapan pengetahuan gizi siswa. Dukungan terhadap
pedoman gizi seimbang di lingkungannya.45 penerapan kebijakan peningkatan gizi siswa di
Dukungan sekolah terhadap kebijakan gizi sekolah sangat penting untuk meningkatkan
dengan menyelenggarakan school based inter- pengetahuan siswa tentang zat gizi sehingga
vention yang terdiri dari berkebun, kelas me- dapat memengaruhi sikap dan perilaku siswa.
masak, dan pemberian buah dan sayur efektif Metode dan media edukasi yang beragam dan
untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap menarik juga perlu diperhatikan agar pesan
siswa.46 Media edukasi gizi yang beragam dan yang disampaikan dapat diterima dengan efektif
dikemas secara menarik serta adanya dukungan oleh siswa.
terhadap kebijakan gizi dapat mendukung ter- UCAPAN TERIMA KASIH
capainya tujuan dari program intervensi edukasi Penulis menyampaikan terima kasih ke-
gizi. pada PT Frisian Flag Indonesia yang telah
KESIMPULAN DAN SARAN mengizinkan penggunaan data sekunder prog-
Penelitian ini menunjukkan bahwa ter- ram edukasi gizi Gerakan Nusantara dalam
dapat perubahan signifikan pada skor rata-rata penelitian ini.
pengetahuan siswa antara sebelum dan sesudah REFERENSI
diberikan intervensi edukasi gizi (p<0,05) setiap 1. WHO. Malnutrition. [Fact Sheets]. World
tahunnya. Perubahan skor rata-rata penge- Health Organization; 2018.

tahuan antara sebelum dan sesudah diberikan 2. Development Initiatives. Global Nutrition
Report. Bristol, UK: Development Initia-
intervensi edukasi gizi yaitu pada tahun 2014 tives; 2018.
(54,5±15,6; 60,5±15,7), tahun 2015 (56,2±12,8; 3. Alston L, Crooks N, Strugnell C, Orellana L,
68,5±16,7), tahun 2016 (58,3±13,7; 72,1±17,4), Allender S, Rennie C, et al. Associations
between School Food Environments, Body
tahun 2017 (58,5±12,4; 69,6±14,3), dan tahun Mass Index and Dietary Intakes among
2018 (53,8±11,5; 68,5±15,2). Perbedaan peru- Regional School Students in Victoria,
Australia : A Cross-Sectional Study. Inter-
bahan skor rata-rata pengetahuan terendah national Journal of Environmental Research
pada tahun 2014 (6,0±18,2) dengan besaran and Public Health. 2019;16(16):1–13.

perubahan komponen pengetahuan te-rendah 4. Mamba NPS, Napoles L, Mwaka NM.


Nutrition Knowledge, Attitudes and
adalah tumpeng pedoman gizi seimbang dan Practices of Primary School Children in
piring makanku (skor rata-rata=2,3±1,4). Tshwane, South Africa. African Journal of
Primary Health Care & Family Medicine.
2019;11(1):1–7.
384 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386

5. Wijayanti AE. Promoting Healthy Food University Press; 2015.


Education for Elementary School Children
14. Fan Y, Zhang S, Li Y, Li Y, Zhang T, Liu W, et
at Post Merapi Eruption Area of Cang-
al. Development and Psychometric Testing
kringan District, Yogyakarta, Indonesia: A
of the Knowledge, Attitudes and Practices
Quasi Experimental Study using “Learning
(KAP) Questionnaire among Student Tuber-
with Fun” Approach. Journal of Nursing
culosis (TB) Patients (STBP-KAPQ) in China.
Education and Practice. 2017;7(3):128-136.
BMC Infectious Diseases. 2018;18(213):1–
6. Kemenkes RI. Laporan Nasional Riskesdas 10.
2018. Jakarta: Lembaga Penerbit Badan
15. Machfoedz I, Suryani E. Pendidikan Kese-
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
hatan Bagian dari Promosi Kesehatan. [Edi-
Kementerian Kesehatan RI; 2019.
si ke 7]. Yogyakarta: Fitramaya; 2009.
7. Setiono FJ, Jock B, Trude A, Wensel CR,
16. Nasution A, Nasution AS. Puzzle Gizi sebagai
Poirier L, Pardilla M, et al. Associations
Upaya Promosi terhadap Perilaku Gizi
between Food Consumption Patterns and
Seimbang pada Siswa. Media Kesehatan
Chronic Diseases and Self-Reported Morbi-
Masyarakat Indonesia. 2020;16(1):89–99.
dities in 6 American Indian Communities.
Current Developments in Nutrition. 2019; 17. Cason KL. Evaluation of A Preschool
3(2):69–80. Nutrition Education Program Based on the
Theory of Multiple Intelligences. Journal of
8. Achadi E, Pujonarti SA, Sudiarti T,
Nutrition Education. 2001;33:161–164.
Rahmawati, Kusharisupeni, Mardatillah, et
al. Sekolah Dasar Pintu Masuk Perbaikan 18. Irnani H, Sinaga T. Pengaruh Pendidikan
Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Gizi Gizi terhadap Pengetahuan, Praktik Gizi
Seimbang Masyarakat. Jurnal Kesehatan Seimbang dan Status Gizi pada Anak Seko-
Masyarakat Nasional. 2010;5(1):42-48. lah Dasar. Jurnal Gizi Indonesia. 2017;6(1):
58–64.
9. National Center for Health Statistics.
Healthy People 2010 Final Review. 19. Rogers EM, Everett M. Diffusion of
Hyattsville, MD; 2012. Innovations. [Third Edition]. New York: The
Free Press; 1983.
10. Nuryanto, Pramono A, Puruhita N, Muis SF.
Pengaruh Pendidikan Gizi Terhadap 20. Hamulka J, Wadolowska L, Hoffmann M,
Pengetahuan dan Sikap tentang Gizi Anak Kowalkowska J, Gutkowska K. Effect of an
Sekolah Dasar. Jurnal Gizi Indonesia. Education Program on Nutrition and
2014;3(1):32–36. Methodology. Nutrients. 2018;10(10):1–23.
11. Nguyen B. Impact of A nutrition Education 21. Cragg L, Davies M, Macdowall W. Health
Intervention on Nutrition Knowledge and Promotion Theory. [Second Edition].
Dietary Intake of Fruits, Vegetables, and London: Open University Press; 2013.
Milk among Fourth and Fifth-Grade Elemen- 22. Unusan N, Yalcin H. Teachers’ Self-Efficacy
tary School Children. Journal of Nutrition is Related to Their Nutrition Teaching
Education and Behavior. 2016;48(7):79. Methods. Progress in Nutrition. 2020;22(1):
12. Poelman AAM, Cochet-broch M, Cox DN, 84–89.
Vogrig D. Research Brief Vegetable 23. Metos JM, Sarnoff K, Jordan KC. Teachers’
Education Program Positively Affects Perceived and Desired Roles in Nutrition
Factors Associated with Vegetable Consum- Education. The Journal of School Health.
ption among Australian Primary (Elemen- 2019;89(1):68-76.
tary) School Children. Journal of Nutrition
Education and Behavior. 2019; 51(4):492– 24. Asakura K, Todoriki H, Sasaki S.
497. Relationship Between Nutrition Knowledge
and Dietary Intake among Primary School
13. Nutland W, Cragg L. Health Promotion Children in Japan: Combined Effect of
Practice. [Second Edition]. London: Open Children’s and Their Guardians’ Knowledge.
385 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386

Journal of Epidemiology. 2017;27(10):483– Katare B, Benjamin T. The Effects of A


491. Nutrition Education Curriculum on
Improving Young Children’s Fruit and
25. Vlieger N De, Rossum J Van, Riley N, Miller
Vegetable Preferences and Nutrition and
A, Collins C, Bucher T. Nutrition Education
Health Knowledge. Public Health Nutrition.
in the Australian New South Wales Primary
2019;22(1):28–34.
School Curriculum: Knowledge and Atti-
tudes of Students and Parents. Children. 35. Li F, Yuan Y, Xu X, Chen J, Li J, He G, et al.
2020;7(4):1–15. Nutrition Education Practices of Health
Teachers from Shanghai K-12 Schools: The
26. Widodo. Strategi Peningkatan Aktivitas
Current Status, Barriers and Willingness to
Jasmani Siswa Sekolah Dasar di Indonesia.
Teach. International Journal of Environ-
Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. 2014;
mental Research and Public Health. 2019;
20(2):281–294.
17(1):1–16.
27. Kemenkes RI. Pedoman Gizi Seimbang.
36. Ouedraogo O, Doudou MH, Maxime K, Denis
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2014.
D, Noël G, Zagré M, et al. Policy Overview of
28. Jung T, Huang J, Eagan L, Oldenburg D. the Multisectoral Nutrition Planning Pro-
Influence of School-Based Nutrition Edu- cess : the Progress, Challenges, and Lessons
cation Program on Healthy Eating Literacy Learned from Burkina Faso. The Inter-
and Healthy Food Choice among Primary national Journal of Health Planning and
School Children. International Journal of Management. 2019;35(1):120–139.
Health Promotion and Education. 2019;
37. Jeihooni AK, Heidari MS, Harsini PA,
57(2):67–81.
Azizinia S. Application of Precede Model in
29. Mccaughtry N, Martin JJ, Fahlman M, Shen B. Education of Nutrition and Physical
Urban Health Educators ’ Perspectives and Activities in Obesity and Overweight Female
Practices Regarding School Nutrition Edu- High School Students. Obesity Medicine.
cation Policies. Health Education Research. 2019;(14).
2012;27(1):69–80.
38. Bas H, Bahar Z. Outcomes of Nutrition
30. Vardanjani AE, Reisi M, Javadzade H, Pour Knowledge and Healthy Food Choices in 5-
ZG. The Effect of Nutrition Education on to 6-Year-Old Children who Received a
Knowledge, Attitude, and Performance Nutrition Intervention based on Piaget’s
about Junk Food Consumption among Theory. Journal for Specialists in Pediatric
Students of Female Primary Schools. Journal Nursing. 2011;16(4):263–279.
of Education and Health Promotion.
39. Jung L, Choi J, Bang H, Shin J, Heo Y. A
2015;4:53.
Comparison of Two Differential Methods for
31. Umer A, Kelley GA, Cottrell LE, Jr PG, Innes Nutrition Education in Elementary School:
KE, Lilly CL. Childhood Obesity and Adult Lecture and Experience-Based Learning
Cardiovascular Disease Risk Factors: A Program. Nutrition Research and Practice.
Systematic Review with Meta-analysis. BMC 2015;9(1):87–91.
Public Health. 2017;17(683):1–24.
40. Jackson J. Myths of Active Learning : Edgar
32. Mozaffarian D. Dietary and Policy Priorities Dale and the Cone of Experience. Journal of
for Cardiovascular Disease, Diabetes, and the Human Anatomy and Physiology Society.
Obesity - A Comprehensive Review. Circu- 2016;20(2):51–53.
lation. 2016;133(2):187–225.
41. Indraswari SH. Pengaruh Pendidikan Gizi
33. De P, Chattopadhyay N. Effects of dengan Poster dan Kartu Gizi terhadap
Malnutrition on Child Development: Evi- Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Anak
dence from A Backward District of India. tentang Gizi Seimbang di SDN Ploso I-172
Clinical Epidemiology and Global Health. Surabaya. The Indonesian Journal of Public
2019;7(3):439–445. Health. 2019;14(2):216–227.
34. Schmitt SA, Bryant LM, Korucu I, Kirkham L,
386 of 386 Nuril Aiffa Dewantari, et al | MKMI | 16(3) | 2020 | 375-386

42. Partida S, Marshall A, Henry R, Townsend J, Environment: A Study in Australian Primary


Toy A. Attitudes Toward Nutrition and School Canteens. American Journal of
Dietary Habits and Effectiveness of Nutri- Preventive Medicine. 2015;49(2):215–222.
tion Education in Active Adolescents in a
45. Swindle T, Curran GM, Johnson SL.
Private School Setting: A Pilot Study.
Implementation Science and Nutrition Edu-
Nutrients. 2018;10(9):1-15.
cation and Behavior: Opportunities for
43. Perdana F, Madanijah S, Ekayanti I. Integration. Journal of Nutrition Education
Pengembangan Media Edukasi Gizi Berbasis and Behavior. 2019;51(6):763-774.
Android dan Website Serta Pengaruhnya
46. Dampang DP, Kustiyah L, Dwiriani CM.
Terhadap Perilaku Tentang Gizi. Jurnal Gizi
School Based Intervention sebagai Upaya
dan Pangan. 2017;12(3):169–178.
Perbaikan Konsumsi Buah dan Sayur Siswa
44. Yoong SL, Nathan NK, Wyse RJ, Preece SJ, Sekolah Dasar. Media Kesehatan Masya-
Williams CM, Sutherland RL, et al. rakat Indonesia. 2018;14(3):260–267.
Assessment of The School Nutrition

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai