38 - 42
38
Vera Suzana D.H, Pengaruh Penyuluhan.... 39
beredar. Mengonsumsi makanan jajanan yang meningkat secara signifikan setelah diberikan
tidak aman dan tidak sehat dapat intervensi berupa media audiovisual karena
menyebabkan anak terkena penyakit dan pada media audiovisual responden dapat
dapat menurunkan status gizi anak.2 melihat gambar-gambar.7 Penelitian yang
Walaupun mempunyai nilai gizi yang dilakukan oleh oleh Arifin (2013),
cukup untuk memenuhi kecukupan gizi anak menyatakan animasi adalah membuat
usia sekolah, namun jajanan yang ada di presentasi statis menjadi presentasi hidup.8
sekolah banyak yang tidak aman. Hal ini Animasi merupakan perubahan visual
dibuktikan dari profil Pangan Jajanan Anak sepanjang waktu dan elemen yang
Sekolah (PJAS) dalam laporan semester bertpengaruh besar pada proyek multimedia.
BPOM (2012), pengambilan sampel yang Pernyataan yang sama oleh Balazinski &
dilakukan pada para penjaja PJAS di 876 Przybylo (2005) pada Journal of
Sekolah Dasar/ Madarasah Ibtidaiyah yang Manufacturing Systems dalam penelitiannya
tersebar di 30 kota di Indonesia. Jumlah yang berjudul Teaching Manufacturing Pro-
sampel yang diambil adalah 6.213 sampel cesses Using Computer Animation,
dengan rincian: 4.778 (76.9%) sampel menyebutkan bahwa penggunaan media
memenuhi syarat dan 1.435 (23.10%) sampel animasi dalam pembelajaran dapat
tidak memenuhi syarat. Penyebab sampel mengurangi waktu proses pembelajaran serta
tidak memenuhi syarat antara lain karena hasil tes meningkat sebesar 15%.9
menggunakan bahan berbahaya yang dilarang Ditambahkan pula oleh Aksoy (2012) dalam
untuk pangan, menggunakan bahan tambahan jurnal Scientific Research yang berjudul The
pangan melebihi batas maksimal, Effects of Animation Technique on the 7th
mengandung cemaran logam berat melebihi Grade Science and Technology Course
batas maksimal, mengandung cemaran menyatakan bahwa, metode animasi lebih
mikroba melebihi batas maksimal dan efektif daripada metode pengajaran secara
mengandung cemaran bakteri patogen.3 tradisional dalam menaikkan hasil belajar
Pendidikan gizi pada hakikatnya adalah siswa.10 Tujuan penelitian ini adalah untuk
suatu kegiatan atau usaha menyampaikan mengukur tingkat pengetahuan dan sikap
pesan gizi kepada masyarakat, kelompok, tentang makanan bergizi, seimbang dan aman
atau individu dengan harapan agar bisa dengan menggunakan media audiovisual
memperoleh pengetahuan tentang gizi yang yaitu media animasi pada anak-anak sekolah
lebih baik sehingga dapat berpengaruh sikap agar lebih mudah dipahami dalam
dan perilaku. Beberapa faktor yang penyampaian materi.
mempengaruhi proses pendidikan gizi yaitu
metode, materi atau pesannya, pendidik atau Metode
petugas yang melakukannya, dan alat-alat
bantu atau media yang digunakan untuk Penelitian ini termasuk penelitian kuasi
menyampaikan pesan. 4 eksperimental dengan menggunakan
Pendidikan gizi tidak dapat lepas dari rancangan one group pre- and post-test.
media karena melalui media, pesan-pesan Sampel adalah siswa kelas V yang bersekolah
yang disampaikan dapat lebih menarik dan di SDN 08 Cilandak Barat sebanyak 62
dipahami, sehingga sasaran dapat orang. Siswa kelas V sekolah dasar dilakukan
mempelajari pesan tersebut sehingga sampai pretest dan posttest, dan diberikan pendidikan
memutuskan untuk mengadopsi prilaku yang kesehatan dengan metode ceramah
positif.4 Media penyuluhan kesehatan menggunakan media animasi tentang
menurut Setiawati dan Dermawan, (2008) makanan bergizi, beragam, seimbang, dan
dalam Kapti, 2010 merupakan salah satu aman. Analisis data yang digunakan analisis
komponen dari proses pembelajaran yang deskriptif dan uji statistikWilcoxon.
akan mendukung komponen-komponen yang
lain.5 Media diartikan sebagai segala bentuk
Hasil
atau saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dan informasi.6
Penelitian Rahmawati, dkk (2007) Gambaran karakteristik responden
menyebutkan bahwa pengetahuan dan sikap berdasarkan umur dan jenis kelamin dapat
dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
40 Jurnal Health Quality Vol. 1 No. 1, Mei 2018, Hal. 38 - 42
- Cukup 3 4,8
- Kurang 2 3,2
Karakeristik Jumlah %
Tabel di atas menggambarkan
Umur pengetahuan dan sikap siswa SD tentang
makanan bergizi, seimbang dan aman
10 tahun 3 4,8 sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan
11 tahun 32 51,6 dengan media animasi. Terdapat peningkatan
12 tahun 25 40,3 pengetahuan siswa SD yaitu dari 53,2% (33
13 tahun 1 1,6 orang) pengetahuannya cukup sebelum
14 tahun 1 1,6 diberikan penyuluhan menjadi 90,3% (56
orang) memiliki pengetahuan baik sesudah
Jenis Kelamin diberikan penyuluhan dengan media animasi
Laki-laki 29 46,8 tentang makanan bergizi, simbang dan aman.
Perempuan 33 53,2 Dari sikap siswa SD tentang makanan
bergizi, seimbang dan aman juga terdapat
peningkatan dari responden yang paling
Berdasarkan Tabel 1 di atas, terlihat banyak memiliki sikap cukup 59,7% (37
bahwa dari 62 responden 51,6% (32 orang) orang) menjadi 91,9% (57 orang) memiliki
berumur 11 tahun dan 53,2% (33 orang) sikap baik.
responden berjenis kelamin perempuan.
Gambaran pengetahuan dan sikap siswa Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan
SD tentang makanan bergizi, seimbang dan dan sikap siswa SD tentang makanan bergizi,
aman sebelum dan sesudah diberikan seimbang dan aman sebelum dan sesudah
penyuluhan dengan media animasi dapat pemberian penyuluhan dengan media animasi
dilihat pada Tabel 2 dibawah ini. dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini.
Setelah dilakukan penyuluhan dengan media audiovisual yaitu media animasi yang
animasi, diperoleh hasil post– test bertemakan gizi seimbang.14
pengetahuan siswa terbanyak berada pada Animasi adalah suatu perubahan yang
tingkat baik. Salah satu faktor yang terjadi pada objek, dalam jarak dan waktu
menyebabkan masih rendahnya pengetahuan yang tertentu. Perubahan dapat berupa
siswa adalah kurangnya sosialisasi dan perubahan posisi, bentuk, dan warna.
pengetahuan mengenai makanan bergizi, Pentingnya animasi sebagai media adalah
seimbang aman. Salah satu faktor yang memiliki kemampuan untuk memaparkan
menyebabkan masih rendahnya pengetahuan sesuatu yang rumit atau komplek serta sulit
siswa adalah kurangnya sosialisasi dan dijelaskan dengan hanya gambar atau kata-
pengetahuan mengenai gizi seimbang. Pada kata saja.15 Media animasi dapat digunakan
tahun 2003 dan 2005 Departemen Kesehatan untuk menjelaskan materi yang secara nyata
RI telah mengeluarkan buku Pedoman Gizi tidak dapat terlihat oleh mata.16 Pengetahuan
Seimbang namun kurangnya sosialisasi dan sebagian besar diperoleh melalui indera
publikasi mengenai hal tersebut membuat penglihatan (30%) dan indera pendengaran
masyarakat kurang mengenal pedoman gizi (10%). Media ini dapat meningkatkan
seimbang.11 perhatian, konsentrasi dan imajinasi anak
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan kemudian anak tersebut diharapkan mulai
ada pengaruh penyuluhan dengan media belajar menerapkan hal yang dipelajari
animasi terhadap pengetahuan dan sikap sehingga akhirnya dapat membentuk
siswa tentang makanan bergizi, seimbang dan pengetahuan dan sikap yang baik dalam
aman. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan menjalankan gizi seimbang.17 Hal ini sejalan
yang disampaikan oleh WHO bahwa dengan penelitian Utomo (2012)
pengunaan metode/media pendidikan sangat menyebutkan bahwa terjadi peningkatan dari
menentukan keberhasilan penyampaian siklus ke siklus untuk keterampilan
pendidikan kesehatan.12 Menurut Allport menyimak dengan menggunakan animasi
sikap yang terbentuk pada seseorang pada siswa kelas VI SD Negeri 3 Tempursari
dipengaruhi oleh beberapa komponen Kecamatan Sidoharjo Kabupaten Wonogiri.
18
diantaranya adalah komponen kognitif yang
berhubungan dengan kepercayaan dan
pendapat atau pemikiran seseorang terhadap Kesimpulan
objek. Dalam hal ini, sikap siswa terhadap
pemilihan makanan bergizi, beragam, Pengetahuan dan sikap siswa tentang
seimbang, dan aman dipengaruhi oleh makanan bergizi, seimbang dan aman
penginderaan terhadap gambar atau objek sebelum penyuluhan Dalam kategori cukup
pada animasi yang telah dikenalkan selama dan sesudah penyuluhan dengan media
proses penyuluhan.4 animasi menjadi baik. Terdapat perbedaan
Pendidikan gizi diperlukan untuk pengetahuan dan sikap siswa tentang
meningkatkan pengetahuan gizi siswa, makanan bergizi, seimbang dan aman
membentuk sikap positif terhadap makanan sebelum dan sesudah penyuluhan dengan
bergizi dalam rangka membentuk kebiasaan media animasi.
makan yang baik. Alasan utama yang
menyebabkan terjadinya peningkatan Saran
pengetahuan dan sikap tentang gizi seimbang
adalah melalui media pendidikan yang Diharapkan media animasi dapat diterima
digunakan dan cara penyampaian materi oleh siswa sekolah dasar sebagai media baru
pendidikan. Media pendidikan berfungsi dalam proses pembelajaran mengenai
untuk mengerahkan indera sebanyak makanan bergizi, seimbang dan aman. Dapat
mungkin kepada suatu objek sehingga dikembangkan media lain bersama media
mempermudah persepsi.13 Media pendidikan animasi yang dapat meningkatkan
membuat seseorang dapat lebih mengerti pengetahuan dan sikap siswa tentang
informasi atau materi yang dianggap rumit makanan bergizi, seimbang dan aman.
menjadi lebih mudah. Dalam hal ini, media
pendidikan gizi yang digunakan adalah media
Daftar Pustaka
42 Jurnal Health Quality Vol. 1 No. 1, Mei 2018, Hal. 38 - 42