Abstract
The problem of nutrition in Indonesia currently has entered a double nutritional problems i.e. less
nutritional problems and excess nutritional problems. Is a group of kids who are prone to more
nutrition. Department of health’s strategic plan outlines the goals of health promotion 2005-2009
with principal activities the development of health promotion and media communication
technology, information and education (KIE). The Government issued a Balanced Nutritional
Guidelines contained media promotion "Tumpeng" and "Piring Makanku" in an attempt to lower
and maintain the nutritional status of the public. This research aims to analyze the effectiveness
of media promotion "Piring Makanku". This research was quantitative research semi experimental
at SDN Jember Lor 1. Data analysis was the analysis of the statistical test of Wilcoxon Signed Rank
Test and Mann Whitney with α = 0.05. The results showed that the media "Piring Makanku"
effective in improving knowledge, attitudes and practice towards a balanced nutrition.
Abstrak
Permasalahan gizi di Indonesia saat ini telah memasuki masalah gizi ganda yaitu masalah gizi
kurang dan masalah gizi berlebih. Anak-anak merupakan kelompok yang rentan terhadap gizi
lebih. Rencana Strategis Departemen Kesehatan RI 2005-2009 menggariskan tujuan promosi
kesehatan dengan kegiatan pokok pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi
komunikasi, informasi dan edukasi (KIE). Pemerintah mengeluarkan sebuah Pedoman Gizi
Seimbang yang terdapat media promosi “Tumpeng” dan “Piring Makanku” dalam upaya
menurunkan dan menjaga status gizi masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
efektivitas media promosi “Piring Makanku”. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif semi
eksperimental di SDN Jember Lor 1. Analisis data yang digunakan adalah analisis uji statistik
Wilcoxon Sign Rank Test dan Mann Whitney dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa media “Piring Makanku” efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik
terhadap gizi seimbang.
27 pada kelompok perlakuan dan 26 pada saat setelah dilakukan intervensi daripada
kelompok kontrol. sebelum intervensi mengenai panduan sekali
makan menggunakan media promosi “Piring
1. Perbedaan Pengetahuan tentang Panduan Makanku”.
Sekali Makan Sebelum dan Setelah 3. Perbedaan Praktik terhadap Panduan
Dilakukan Intervensi pada Kelompok Sekali Makan Sebelum dan Setelah
Perlakuan Dilakukan Intervensi pada Kelompok
Tabel 1. Nilai Pengetahuan tentang Panduan Perlakuan
Sekali Makan Sebelum dan Tabel 3. Nilai Praktik terhadap Panduan Sekali
Sesudah Dilakukan Intervensi Makan Sebelum dan Sesudah
Perlakuan Dilakukan Intervensi
Pengetahuan Sebelum Sesudah P Praktik Sebelum Sesudah P
value
n % n % n % n % Value
Kurang 2 4,3 1 2,1 Kurang 2 4,3 - -
Sedang 16 34 3 6,4 0,000 Sedang 12 25,5 7 14,9 0,006
Baik 29 61,7 43 91,5 Baik 33 70,2 40 85,1
Tabel 1, menunjukkan bahwa nilai Tabel 3, menunjukkan bahwa nilai praktik
pengetahuan kelompok perlakuan sebanyak 29 kelompok perlakuan saat pretest sebanyak 33
responden (61,7%) berkategori baik saat responden (70,2%) pada kategori baik dan
diberikan pretest menjadi 43 responden (91,5%) sebanyak 40 responden (85,1%) pada kategori
memiliki pengetahuan baik setelah diberikan baik saat setelah diberikan intervensi.
intervensi. Hasil uji statistik Wilcoxon sign rank dengan
Hasil uji statistik Wilcoxon sign rank dengan α=0,05 menunjukkan bahwa untuk kelompok
α=0,05 menunjukkan bahwa untuk kelompok perlakuan diketahui hasil nilai Asymp. Sig. (1-
perlakuan diketahui hasil nilai Asymp. Sig. (1- tailed) sebesar 0,006. Karena nilai p< α (α=0,05),
tailed) sebesar 0,000. Karena nilai p< α (α=0,05), maka Ho ditolak atau hipotesis penelitian diterima,
maka Ho ditolak atau hipotesis penelitian diterima, artinya terdapat perbedaan praktik yang lebih
artinya terdapat perbedaan pengetahuan yang baik saat setelah dilakukan intervensi daripada
lebih baik saat setelah dilakukan intervensi sebelum intervensi mengenai panduan sekali
daripada sebelum intervensi mengenai panduan makan menggunakan media promosi “Piring
sekali makan menggunakan media promosi Makanku”.
“Piring Makanku”. 4. Efektivitas Media Promosi “Piring
2. Perbedaan Sikap terhadap Panduan Sekali Makanku” Pedoman Gizi Seimbang dalam
Makan Sebelum dan Setelah Dilakukan Meningkatkan Pengetahuan, Sikap dan
Intervensi pada Kelompok Perlakuan Praktik
Tabel 2. Nilai Sikap terhadap Panduan Sekali a. Efektivitas Media dalam Meningkatkan
Makan Sebelum dan Sesudah Pengetahuan tentang Panduan Sekali
Dilakukan Intervensi Makan pada Kelompok Kontrol dan
Sikap Sebelum Sesudah P value Perlakuan
n % n % Tabel 4. Nilai Pengetahuan tentang Panduan
Sekali Makan Kelompok Kontrol dan
Kurang - - - - Perlakuan
Sedang 6 12,8 1 2,1 0,012 Kelompok
Baik 41 87,2 46 97,9
Kategori Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
Tabel 2, menunjukkan bahwa nilai sikap No. P Value
sebanyak 41 responden (87,2%) berada pada Pengetahuan Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
kategori baik saat pretest dan menjadi 46 n % n % n % n %
responden (46%) saat setelah diberikan 1 Kurang 2 4,3 1 2,1 2 4,3 1 2,1
intervensi.
Hasil uji statistik Wilcoxon sign rank dengan 2 Sedang 16 34 3 6,4 16 34 20 42,6
0.000
α=0,05 menunjukkan bahwa untuk kelompok 3 Baik 29 61,7 43 91,5 29 61,7 26 55,3
perlakuan diketahui hasil nilai Asymp. Sig. (1- Jumlah 47 100 47 100 47 100 47 100
tailed) sebesar 0,012. Karena nilai p< α (α=0,05),
maka Ho ditolak atau hipotesis penelitian diterima, Tabel 4, menunjukkan sebagian besar nilai
artinya terdapat perbedaan sikap yang lebih baik pengetahuan kelompok perlakuan dan kelompok
kontrol setelah diberikan pretest adalah sama- kedua perlakuan diketahui hasil nilai Asymp. Sig.
sama sebanyak 29 responden (61,7%) berada (1-tailed) sebesar 0,002. Karena nilai p< α
pada kategori baik. Setelah diberikan posttest (α=0,05), maka keputusan yang diambil adalah
responden kelompok perlakuan mengalami Ho ditolak atau hipotesis penelitian diterima,
peningkatan pengetahuan dimana dari 29 artinya media promosi “Piring Makanku” efektif
responden berada pada kategori baik menjadi 43 untuk meningkatkan sikap terhadap gizi
responden (91,5%) memiliki pengetahuan baik. seimbang dalam sekali makan.
Untuk kelompok kontrol setelah diberikan c. Efektivitas Media dalam Meningkatkan
posttest sebagian responden mengalami Praktik terhadap Panduan Sekali Makan
penurunan menjadi sebanyak 26 responden pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan
(55,3%) Tabel 6. Nilai Praktik terhadap Panduan Sekali
Hasil uji statistik yang dilakukan pada Makan Kelompok Kontrol dan
kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol Perlakuan
menggunakan uji Mann Whitney dengan α=0,05 Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol
menunjukkan bahwa nilai posttest dari kedua No. Kategori Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah
perlakuan diketahui hasil nilai Asymp. Sig. (1- Sikap
n % n % n % n %
tailed) sebesar 0,000. Karena nilai p< α (α=0,05),
maka keputusan yang diambil adalah Ho ditolak 1 Kurang 2 4,3 - - 1 2,1 1 2,1
atau hipotesis penelitian diterima, artinya media 2 Sedang 12 25,5 7 14,9 24 51,1 21 44,7
promosi “Piring Makanku” efektif untuk 3 Baik 33 70,2 40 85,1 22 46,8 25 53,2
meningkatkan pengetahuan tentang gizi
Jumlah 47 100 47 100 26 100 47 100
seimbang dalam sekali makan.
b. Efektivitas Media dalam Meningkatkan Tabel 6, menunjukkan bahwa sebagian besar
Sikap terhadap Panduan Sekali Makan nilai praktik kelompok perlakuan setelah
pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan diberikan pretest adalah sebanyak 33 responden
Tabel 5. Nilai Sikap terhadap Panduan Sekali (70,2%) memiliki praktik baik dan setelah
Makan Kelompok Kontrol dan diberikan posttest responden mengalami
Perlakuan peningkatan praktik dimana yang awalnya
Kelompok menjadi sebanyak 40 responden (85,1%)
Perlakuan Kontrol memiliki praktik baik. Untuk kelompok kontrol
No. Kategori setelah diberikan pretest adalah sebanyak 22
Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah responden (46,8%) berada pada kategori praktik
baik, setelah diberikan posttest menjadi
n % n % n % n %
sebanyak 25 responden (53,2%) memiliki praktik
1 Kurang - - - - 1 2,1 1 2,1 baik.
2 Sedang 6 12,8 1 2,1 6 12,8 9 19,1 Hasil uji statistik yang dilakukan pada
kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol
3 Baik 41 87,2 46 97,9 40 85,4 37 78,7 menggunakan uji Mann Whitney dengan α=0,05
Jumlah 47 100 47 100 47 47 100 47 menunjukkan bahwa nilai posttest sikap dari
kedua perlakuan diketahui hasil nilai Asymp. Sig.
Tabel 5, menunjukkan sebagian besar nilai (1-tailed) sebesar 0,000. Karena nilai p< α
sikap kelompok perlakuan setelah diberikan (α=0,05), maka keputusan yang diambil adalah
pretest adalah sebanyak 41 responden atau Ho ditolak atau hipotesis penelitian diterima,
87,2% memiliki sikap baik dan setelah diberikan artinya media promosi “Piring Makanku” efektif
posttest responden mengalami peningkatan untuk meningkatkan praktik gizi seimbang dalam
sikap menjadi sebanyak 46 responden atau sekali makan.
97,9% memiliki sikap baik. Untuk kelompok
kontrol setelah diberikan pretest sebanyak 40
responden atau 85,4% memiliki sikap baik, Pembahasan
setelah diberikan posttest responden mengalami
penurunan sikap menjadi sebanyak 37 1. Perbedaan Pengetahuan tentang Panduan
responden (78,7%). Sekali Makan Sebelum dan Setelah
Hasil uji statistik yang dilakukan pada Dilakukan Intervensi pada Kelompok
kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol Perlakuan
menggunakan uji Mann Whitney dengan α=0,05 Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan
menunjukkan bahwa nilai posttest sikap dari ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap objek tertentu [8]. Menurut Notoatmodjo
diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dengan
atau ranah kognitif (covert behaviour) merupakan pemberian buku tentang anemia [13].
domain yang sangat penting dalam membentuk Pemberian stimulus yang efektif adalah
tindakan seseorang [8]. stimulus yang dapat diterima oleh organisme
Hasil uji statistik yang dilakukan pada berarti terdapat sebuah perhatian dari organisme.
kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol Media promosi sebagai alat untuk promosi
menunjukkan bahwa nilai postest dari kedua kesehatan dapat menjadi alat yang kuat dengan
perlakuan diketahui hasil nilai p<α sebesar 0,000, jangkauan yang luas. Manfaat dari Intervensi
maka keputusan yang diambil adalah Ho ditolak menggunakan media promosi dapat
atau hipotesis penelitian diterima, artinya media mempertahankan niat dan meningkatkan
promosi “Piring Makanku” efektif untuk perhatian responden terhadap intervensi yang
meningkatkan pengetahuan tentang gizi diberikan [7]. Intervensi merupakan sarana
seimbang dalam sekali makan. Penelitian edukatif untuk meningkatkan pengetahuan
sebelumnya juga menunjukkan hasil penelitian seseorang. Tujuan akhir penyuluhan adalah
bahwa ada pengaruh pendidikan gizi terhadap adanya perubahan perilaku manusia yang
pengetahuan anak SD tentang gizi anak sekolah dilakukan secara edukatif.
bahwa tingkat pengetahuan anak tentang gizi Peningkatan sikap anak disebabkan oleh
juga dipengaruhi oleh adanya stimulus dengan meningkatnya pengetahuan anak. Peningkatan
pendidikan gizi [10]. pengetahuan akan membantu sikap anak dan
Manfaat dari Intervensi menggunakan media mempengaruhi kebiasaan anak. Sikap
promosi dapat mempertahankan niat dan merupakan reaksi atau respon yang masih
meningkatkan perhatian responden terhadap tertutup dari sesorang terhadap suatu stimulus
intervensi yang diberikan [7]. Intervensi atau objek. Penentuan sikap sangat dipengaruhi
merupakan sarana edukatif untuk meningkatkan oleh tingkat pengetahuan keyakinan yang
pengetahuan seseorang. Tujuan akhir berpengaruh besar terhadap sikap sesorang
penyuluhan adalah adanya perubahan perilaku dalam hal menyikapi sesuatu yang di berikan [10].
manusia yang dilakukan secara edukatif. c. Efektivitas Media dalam Meningkatkan
Pendidikan dan pengetahuan merupakan faktor Praktik terhadap Panduan Sekali Makan
tidak langsung yang mempengaruhi perilaku pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan
seseorang. Pengetahuan yang didapat Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam
seseorang tidak terlepas dari pendidikan. suatu tindakan. Tindakan atau praktik merupakan
Semakin tinggi pendidikan orang maka tahapan responden melaksanakan atau
pengetahuan semakin luas [10]. mempraktekkan apa yang diketahui atau
b. Efektivitas Media dalam Meningkatkan disikapinya. Pengetahuan dan sikap responden
Sikap terhadap Panduan Sekali Makan akan mempengaruhi tindakannya [3].
pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan Pada penelitian ini kelompok perlakuan dan
Sikap merupakan reaksi atau respon yang kontrol diberikan pretest dan posttest. Hasil uji
masih tertutup dari seseorang terhadap suatu statistik yang dilakukan pada kelompok
stimulus atau objek. Sikap belum merupakan perlakuan dan pada kelompok kontrol
tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan menunjukkan bahwa nilai posttest dari kedua
predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap itu perlakuan diketahui hasil nilai p<α sebesar 0,000,
masih merupakan reaksi tertutup, bukan maka keputusan yang diambil adalah Ho ditolak
merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang atau hipotesis penelitian diterima, artinya media
terbuka [8]. promosi “Piring Makanku” efektif untuk
Hasil uji statistik yang dilakukan pada meningkatkan praktik gizi seimbang dalam sekali
kelompok perlakuan dan pada kelompok kontrol makan. Penelitian sebelumnya juga menyatakan
menunjukkan bahwa nilai posttest dari kedua bahwa pendidikan kesehatan dengan
perlakuan diketahui hasil nilai p<α sebesar 0,002, menggunakan media promosi selain
maka keputusan yang diambil adalah Ho ditolak berhubungan dalam meningkatkan pengetahuan,
atau hipotesis penelitian diterima, artinya media sikap, media promosi juga berhubungan dalam
promosi “Piring Makanku” efektif untuk meningkatkan praktik terhadap hidup sehat serta
meningkatkan sikap terhadap gizi seimbang media promosi merupakan salah satu alat yang
dalam sekali makan. Penelitian sebelumnya juga efektif dalam menyampaikan sebuah informasi
menunjukkan bahwa ada kecenderungan kesehatan [11].
peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek Menurut Skinner perilaku merupakan sebuah
pada anak sekolah yang mendapatkan model respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus.
Pengetahuan merupakan domain perilaku yang Perilaku Pemilihan Jajanan pada Anak:
paling berpengaruh dalam pembentukan sebuah Jurnal Pustaka Vol 5. Jember : 2017.
praktik atau perilaku [9]. Maka dari itu sesuai [2] Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
dengan teori perilaku dimana sebuah perilaku Rencana Strategis Departemen Kesehatan
dipengaruhi oleh domain perilaku yaitu Republik Indonesia Tahun 2005-2009.
pengetahuan, sikap dan praktik. Media promosi Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2006.
merupakan alat untuk promosi kesehatan yang [3] Fitriani NL, Andriyani S. Hubungan antara
dapat menjadi alat kuat dengan jangkauan yang Pengetahuan dengan Sikap Anak Usia
luas. Sekolah Akhir (10-12 Tahun) tentang
Makanan Jajanan di SD Negeri II Tagog Apu
Simpulan dan Saran Padalarang Kabupaten Bandung Barat
Responden penelitian ini siswa adalah Tahun 2015; Ejournal Keperawatan.
kelas IV sampai kelas VI, dan sebagian besar Bandung: Prodi D3 keperawatan Universitas
responden berjenis kelamin perempuan, terdapat Pendidikan Indonesia; 2015.
perbedaan nilai pengetahuan, sikap dan praktik [4] Himawati Z, Yasnani, Sya’ban AR. Pengaruh
yang lebih baik saat setelah diberikannya Penyuluhan dengan Media Promosi Puzzle
intervensi, karena terdapat perbedaan nilai yang Gizi Terhadap Perilaku Gizi Seimbang Pada
lebih baik setelah dilakukan intervensi daripada Siswa Kelas V Di Sd Negeri 06 Poasia Kota
sebelum dilakukan intervensi. Media “Piring Kendari Tahun 2016. Ejournal Kesehatan:
Makanku” terbukti efektif dalam meningkatkan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
pengetahuan, sikap dan praktik gizi seimbang Halu Oleo: 2016.
dalam sekali makan, karena terdapat perbedaan [5] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
yang signifikan nilai lebih baik diantara kelompok Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta:Badan
perlakuan dan kelompok kontrol dalam hasil nilai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan;
posttest pengetahuan, sikap, dan praktik. 2013.
Saran yang diberikan berdasarkan hasil [6] Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
penelitian ini adalah bagi Fakultas Kesehatan Pedoman Gizi Seimbang 2014. Jakarta:
Masyarakat dapat memberikan edukasi melalui Kementerian Kesehatan RI; 2014.
penyuluhan dengan mengenalkan media “Piring [7] Korda H, Itani Z. Harnessing Social Media for
Makanku” di kalangan anak Sekolah Dasar Health Promotion and Behavior Change:
sebagai perwujudan Tri Dharma Perguruan Journal Health Promotion Practice Vol. 14.
Tinggi yaitu Pengabdian Masyarakat. Bagi pihak Texas Southern University: 2013.
Dinas Kesehatan diperlukan meningkatkan [8] Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan
promosi kesehatan menggunakan media “Piring Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;
Makanku” disetiap kegiatan promosi, perlu 2012.
adanya peningkatan kualitas media dengan [9] Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan.
penambahan terkait ukuran porsi sesuai usia. Jakarta:Rineka Cipta; 2014.
Bagi pihak Dinas Pendidikan perlu adanya [10] Nuryanto, Pramono A, Puruhita N, Muis SF.
penambahan promosi gizi seimbang dalam Pengaruh Pendidikan Gizi terhadap
proses belajar mengajar dan pembentukan Pengetahuan dan Sikap tentang Gizi Anak
peraturan untuk membawa bekal untuk siswa. Sekolah Dasar: Jurnal Gizi Indonesia;
Bagi guru pendidik dan orang tua untuk Universitas Diponegoro: 2014.
senantiasa membimbing anaknya supaya [11] Quattrin R, Filiputti E, Brusaferro S. Health
membawa bekal makanan sehingga dapat Promotion Campaigns and Mass Media:
membantu memantau penerapan gizi seimbang Looking for Evidence. Primary Health Care
dalam menu makan anak dalam sekali makan Vol. 5. ISSN: 2167-1079 PHCOA: 2015.
sebagai bentuk upaya pencegahan dan [12] Sartika DA. Faktor Risiko Obesitas pada
penanggulangan gizi lebih. Anak 5-15 Tahun di Indonesia. Jurnal
Kesehatan Vol. 15. Jakarta: Universitas
Indonesia: 2011.
Daftar Pustaka [12] Zulaekah S. Efektivitas Pendidikan Gizi
[1] Agustiningtyas E, Ririanty M, Hartanto DA. dengan Media Booklet terhadap
Hubungan Antara Paparan Iklan Makanan Pengetahuan Gizi Anak SD: Jurnal KEMAS 7;
dan Minuman Ringan di Televisi dengan Surakarta: Universitas Muhammadiyah
Surakarta: 2012.