Anda di halaman 1dari 7

E-ISSN - 2477-6521

Vol 4(2) Juni 2019 (343-349)

Jurnal Endurance : Kajian Ilmiah Problema Kesehatan


Avalilable Online http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/endurance

Pengetahuan Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet FE


Pada Saat Menstruasi Pengan Anemia
Rizka Angrainy*, Lidia Fitri , Vipit Wulandari
Akademi Kebidanan Helvetia Pekanbaru 28294, Indonesia
*Email Korespondensi: rizkaangrainy@helvetia.ac.id

Diserahkan :05-04-2019, Diulas:12-04-2019, Diterima:24-04-2019


DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v4i2.4100

ABSTRAK
Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat diseluruh dunia. Menurut World Health
Organization (WHO), kasus anemia terjadi 24,8% dari populasi dan diperkirakan sekitar 50-80%
anemia disebabkan oleh defisiensi besi. Anemia paling sering terjadi pada remaja saat menstruasi dan
dapat dicegah dengan mengonsumsi tablet Fe. Survei awal terhadap 10 siswi menunjukkan sebagian
besar tidak mengetahui tentang konsumsi tablet Fe pada saat menstruasi dan 3 diantaranya memiliki
Hb dibawah 12 gr%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan remaja putri tentang
konsumsi tablet Fe pada saat menstruasi dengan anemia di SMP Negeri 20 Pekanbaru. Jenis penelitian
Analitik Kuantitatif dengan desain Cross Sectional. Populasi sebanyak 148 orang dengan pengambilan
sampel menggunakan purposive sampling sebanyak 86 orang. Data penelitian diperoleh dari kuesioner
dan pengukuran Hb. Analisa data menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian sebagian besar
responden 59,3% memiliki pengetahuan baik tentang mengonsumsi tablet Fe pada saat menstruasi dan
mayoritas responden 84,3% tidak anemia. Hasil uji diperoleh Pvalue < α (0,001<0,05) dan dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan remaja putri tentang konsumsi
tablet Fe pada saat menstruasi dengan anemia.

Kata Kunci : Pengetahuan; Remaja; Putri; Tablet Fe; Menstruasi; Anemia

ABSTRACT
Anemia is a public health problem in the world. According to the World Health Organization (WHO),
anemia cases occur 24.8% of the population and an estimated 50-80% of anemia is caused by iron
deficiency. Anemia most often occurs in adolescents during menstruation and can be prevented by
consuming Fe tablets. Initial survey of 10 female students showed most do not know about consuming
Fe tablets during menstruation and 3 of them have Hb below 12 g%. The purpose of research to know
the relationship of the adolescent knowledge about consuming fe tablets when menstrual with anemia
in Junior High School 20 Pekanbaru 2018. The research design is quantitative Analitic with Cross
Sectional approach.The population in this research amounted to 148 people with sampling using
technique is purposive sampling as many as 86 people. The data obtained from the questionnaire and
Hb measurements on the respondents.The statistical analysis used chi-square. The result of univariate
analysis showed that most of the respondents (59,3%) had good knowledge about consuming Fe tablets
during menstruation and the majority of respondents (84,3%) is not anemic. Test result obtained P
Value < α (0,001<0,05), and it can be concluded that there is a significant relationship between of the
adolescent knowledge about consuming Fe tablets when menstrual with anemia.

Keywords : Young, women’s; knowledge; Fe tablets; menstrual; Anemia

LLDIKTI Wilayah X 343


Rizka Angrainy, et all | Pengetahuan Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet FE Pada Saat
Menstruasi Pengan Anemia

(343-349)
PENDAHULUAN menderita anemia dan penelitian pada
Remaja merupakan masa transisi remaja putri di Nepal tahun 2009
antara masa anak-anak ke masa dewasa, menunjukkan prevalensi anemia sebesar
dimana terjadi pacu tumbuh (growth spurt), 78,3% (Kirana & Kartini, 2011). Negara
timbul ciri-ciri seks sekunder dan primer, berkembang termasuk Indonesia,
tercapai fertilitas dan terjadi perubahan- prevalensi anemia remaja lebih tinggi 27%
perubahan emosional, fisiologi maupun di bandingkan negara maju yang hanya 6%.
psikologi. Perubahan fisiologi diantaranya Prevalensi tertinggi terjadi dikalangan
ditandai dengan berfungsinya organ anak-anak dan wanita usia subur (WUS)
reproduksi seperti menstruasi (Rohan & khususnya pada wanita hamil yaitu berkisar
Siyito, 2013). antara 80-90% terjadi pada anak-anak pra
Sepanjang usia reproduktif, wanita sekolah, remaja, ibu hamil dan menyusui
akan mengalami kehilangan darah akibat (Suryani et al., 2015).
peristiwa menstruasi, dan secara tidak Anemia masih menjadi masalah gizi
langsung dapat juga dikatakan kehilangan utama di Indonesia khususnya anemia
zat besi dalam darah sebesar 12,5-15 defisiensi besi, yang paling banyak dialami
mg/bulan, atau kira-kira sama dengan 0,4- oleh anak-anak sekolah khususnya remaja.
0,5 mg sehari (Arisman, 2010). Zat besi Data menunjukkan proporsi penduduk
yang hilang akan menyebabkan penurunan dengan keadaan anemia mencapai 21,7%.
kadar Hb dalam tubuh sehingga Dimana anemia pada perempuan lebih
menyebabkan anemia. tinggi yaitu 23,9 % dibandingkan pada laki-
Anemia merupakan suatu keadaan laki yang hanya 18,4%, dan didapatkan
dimana terjadinya penurunan kadar besarnya persentase penderita anemia
hemoglobin (Hb), hematokrit, dan jumlah terjadi pada remaja awal putri 10-14 tahun
sel darah merah di bawah nilai normal. (Hb kurang dari 12,0 g/dL) yang berjumlah
Anemia disebabkan oleh kekurangan zat 26,4% (Badan Penelitian dan
gizi makro (protein) dan zat gizi mikro Pengembangan Kesehatan, 2013).
terutama zat besi, di dunia diperkirakan Menurut Khumar (2013), beberapa
sekitar 50-80% anemia disebabkan oleh survei yang dilakukan oleh NNMB
defisiensi besi (Savitry, Arifin, & (National Nutritional Menege Biro)
Asnawati, 2017). Anemia merupakan menunjukkan bahwa asupan asam folat dan
masalah kesehatan masyarakat seluruh zat besi yang di konsumsi remaja sangat
dunia, menurut World Health Organization rendah dan hal ini mempengaruhi
(WHO) secara global, kasus anemia pertumbuhan, perkembangan otak dan
mempengaruhi 1,62 miliar orang atau resistensi terhadap penyakit infeksi yang
sesuai dengan 24,8% dari populasi (Aulia et berakhir pada produktivitas kerja yang
al., 2017). menurun (Susilowati, 2015).
Beberapa penelitian juga Dampak lain anemia yang di
menunjukkan bahwa terjadi penurunan timbulkan pada remaja putri berdominan
konsentrasi hemoglobin yang jelas dan dengan menurunya prestasi dan semangat
perubahan parameter gizi besi lainnya saat belajar, karena kurangnya status besi (Fe)
kehilangan zat besi yang tinggi pada saat dapat mengakibatkan gejala seperti pucat,
menstruasi (Kuizon, Tajaon, & Ave, 1991). lesu/lelah, nafsu makan menurun serta
Menurut WHO apabila prevalensi gangguan pertumbuhan (Putri,
anemia >40% termasuk kategori berat. Simanjuntak, & Kusdalinah, 2015).
Negara India terdapat 55,8% dari remaja Berdasarkan data Profil Kesehatan
berusia 15-19 tahun dilaporkan mengalami Indonesia Tahun 2016, persentase remaja
anemia. Penelitian di Baghdad putri yang mendapatkan tablet tambah
menunjukkan sebesar 17,6 % remaja putri darah secara Nasional 10,3% dimana

LLDIKTI Wilayah X 344


Rizka Angrainy, et all | Pengetahuan Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet FE Pada Saat
Menstruasi Pengan Anemia

(343-349)
Provinsi Riau termasuk dalam kategori pengetahuan merupakan faktor yang
rendah remaja (12-18 tahun) yang mempengaruhi perilaku konsumsi
mendapatkan tablet tambah darah yaitu seseorang. Kesadaran remaja dalam upaya
3,4% (Kemenkes RI, 2016). pencegahan anemia melalui konsumsi
Menurut Depertemen Gizi FKM UI, tablet Fe masih rendah, terbukti dengan
faktor yang mempengaruhi masalah gizi survei anemia yang dilakukan di 9 sekolah
pada remaja diantaranya pengetahuan dan baik SMP maupun SMA, hasil dari survei
kesadaran dalam mencukupi zat gizi tersebut bahwa hanya 2.67% siswi
individu. Pengetahuan berpengaruh mengonsumsi tablet besi ketika sedang
terhadap sikap dan prilaku dalam pemilihan menstruasi. Hasil penelitian yang
makanan, penggunaan suplementasi tablet dilakukan Wahyuningsih (2008), juga
Fe saat menstruasi dalam selanjutnya akan membuktikan bahwa 98,6% mahasiswi
berpengaruh terhadap keadaan gizi individu kurang mengkonsumsi tablet Fe saat
yang bersangkutan termasuk status anemia menstruasi (Wahyuni, 2017). Hasil
(Lestari, 2012). screening anak SMP/MTS Kota Pekanbaru
Anemia pada remaja dapat dicegah tahun 2016 jumlah siswa yang anemia
dengan pemberian tablet Fe yang harus sebanyak 42 siswa, 2 diantaranya adalah
diminum secara teratur oleh remaja selama siswa laki-laki (Dinkes, 2016).
menstruasi. Pemberian suplemen zat besi Data dari Dinas pendidikan Kota
akan meningkatkan hemoglobin darah rata- Pekanbaru tahun 2018, terdapat 44 SMP
rata 10,2 g/L pada wanita hamil dan 8,6 g/L Negeri di Kota Pekanbaru, salah satunya
pada wanita tidak hamil. Sekitar 50% dari adalah SMP N 20 dengan jumlah
anemia pada wanita bisa dihilangkan keseluruhan siswa sebanyak 1091 dan SMP
dengan suplementasi zat besi (Wahyuni, tersebut berada di wilayah kerja Puskesmas
2017). Namun hal tersebut tidak mudah RI Sidomulyo yang data anemianya
untuk dilakukan. Penelitian yang dilakukan tertinggi di Pekanbaru tahun 2016. Dari
oleh Yulivantina (2016) bahwa ada survei awal yang dilakukan peneliti kepada
hubungan antara lama menstruasi dengan 10 siswa dengan melakukan wawancara,
kejadian anemia pada remaja putri di SMA pemeriksaan Hb dan konjungtiva yang
Muhammadiyah 7 Yogyakarta tahun 2016. dilakukan pada tanggal 02 Februari 2018 di
Remaja putri yang lama menstruasinya dapatkan hasil sebagai berikut : Dari 10
tidak normal lebih beresiko 7,556 kali orang remaja putri diperoleh 8 orang tidak
untuk mengalami anemia dibandingkan mengetahui tablet Fe dan 2 orang
dengan remaja yang lama menstruasinya mengetahui tablet Fe tapi tidak tahu
normal. Sedangkan penelitian yang manfaatnya sehingga tablet yang diberikan
dilakukan oleh Noviawati (2012) tidak dikonsumsi. Dari hasil pemeriksaan
menunjukkan bahwa ada hubungan antara konjungtiva diperoleh 2 remaja putri
asupan zat besi dengan kejadian anemia. konjungtivanya pucat karena sedang
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh menstruasi dan dari hasil pemeriksaan Hb
(Nida, 2017), adanya hubungan yang terdapat 3 remaja putri dengan Hb dibawah
signifikan konsumsi tablet fe dengan normal yaitu 10,3 g%, 11,8 g% dan 7,5 g%.
anemia. Adanya pengaruh pemberian tablet Berdasarkan formulir pemantauan program
Fe terhadap peningkatan kadar HB pemberian TTD pada remaja putri di SMP
menunjukkan bahwa pemberian tablet Fe N 20 Pekanbaru, pada bulan maret siswa
efektif untuk mencegah terjadinya anemia telah diberikan penyuluhan mengenai tablet
pada mahasiswi. Fe dan Anemia dan diadakannya pemberian
Kesadaran konsumsi tablet Fe saat TTD, hal ini dapat dilihat pada saat
menstruasi tidak lepas dari informasi dan penelitian yang dilakukan dari hasil
pengetahuan, hal ini dikarenakan pemantauan, remaja putri sangat antusias

LLDIKTI Wilayah X 345


Rizka Angrainy, et all | Pengetahuan Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet FE Pada Saat
Menstruasi Pengan Anemia

(343-349)
untuk mengetahui pentingnya meminum penelitian. Untuk Kelas VIII ada 8 Kelas
tablet Fe pada saat menstruasi agar dan setiap kelasnya kurang lebih 10-17
terhindar dari Anemia. orang siswi yang dapat dijadikan
responden. Adapun Siswi yang hadir pada
BAHAN DAN METODE saat dilakukannya penelitian dengan sesuai
Jenis penelitian yang dilakukan kriteria yang bersedia untuk di teliti
adalah analitik kuantitatif Dengan diberikan kuesioner dan menjawab
pendekatan menggunakan pendekatan kuesioner tersebut. Kusioner adalah
Cross Sectional yang dilakukan di SMP N Instrumen yang digunakan untuk mengukur
20 Pekanbaru dengan waktu penelitian tingkat pengetahuan dan menggunakan
bulan Desember-April 2018 dengan teknik pengukuran utuk mengukur kadar
populasi 148 siswi kelas VIII. Teknik Hb siswi. Instrumen telah di uji validitas
pengambilan sampel secara purposive dan reliabilitasnya. Analisis data bivariat
sampling berjumlah 108 siswi, dengan dengan menggunakan Pearson Chi-
kriteria : siswi kelas VIII yang sudah pernah Square.
mengalami menstruasi dan bersedia
menjadi responden, serta hadir pada saat

HASIL
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
No. Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
1. Umur
10-13 tahun 22 20,4%
(Remaja awal)
14-16 tahun 86 79,6%
( Remaja Tengah)
17-19 tahun 0 0%
(Remaja Akhir)
Total 108 100%
2. Menarche
≤10 tahun 1 0,9%
(dini)
11-13tahun (normal) 97 89,8%
≥14 tahun 10 9,3%
(lambat)
Total 108 100%
Sumber : Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 1 menunjukkan responden mendapat menarche pada usia


bahwa mayoritas responden berumur 14 – 11 – 13 tahun (normal) yaitu sebanyak 97
16 tahun yaitu sebanyak 86 orang orang responden (89,8 %).
responden (79,6 %) dan mayoritas

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Remaja Putri tentang Konsumsi Tablet Fe


pada Saat Menstruasi
No Pengetahuan Frekuensi (n) Persentase (%)
1. Baik 64 59,3%
2. Cukup 39 36,1%
3. Kurang 5 4,6%
Total 108 100%
Sumber : Data Primer, 2018

LLDIKTI Wilayah X 346


Rizka Angrainy, et all | Pengetahuan Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet FE Pada Saat
Menstruasi Pengan Anemia

(343-349)
Berdasarkan tabel 2 dapat dilihat Fe pada saat menstruasi dengan kategori
bahwa sebagian besar responden memiliki baik sebanyak 64 orang responden (59,3%).
pengetahuan tentang mengonsumsi tablet

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Kejadian Anemia pada Remaja Putri


No. Kejadian Anemia Frekuensi (n) Persentase (%)
1. Tidak anemia 91 84,3
2. Anemia 17 15,7
Total 108 100
Sumber : Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat anemia, yaitu sebanyak 91 orang


bahwa mayoritas responden tidak responden (84,3%).

Tabel 4. Hubungan Pengetahuan Remaja Putri tentang Konsumsi Tablet Fe pada saat
menstruasi dengan Anemia
Kadar Hb
Pengetahuan Anemia Tidak Anemia Total P Value
N % N % N %
Baik 4 3,7 60 55,6 64 59,3
Cukup 10 9,3 29 26,9 39 36,1
0,001
Kurang 3 2,8 2 1,9 5 4,6
Total 17 15,7 91 84,3 108 100
Sumber : Data Primer, 2018

Berdasarkan tabel 4 dapat dilihat 2018 didapatkan hasil dari 64 orang


bahwa dari 64 orang responden (59,3%) responden (59,3%) yang memiliki
yang memiliki pengetahuan tentang pengetahuan tentang konsumsi tablet Fe
mengonsumsi tablet Fe pada saat pada saat menstruasi dengan kategori baik,
menstruasi dengan kategori baik, 60 orang 60 orang (55,6%) diantaranya tidak
(55,6%) diantaranya tidak menderita menderita anemia. Sedangkan dari 39 orang
anemia. Berdasarkan hasil analisa chi- responden (36,1%) yang memiliki
square didapatkan hasil P Value yaitu 0,001 pengetahuan tentang konsumsi tablet Fe
sedangkan taraf signifikan (α) yang pada saat menstruasi dengan kategori
digunakan adalah 0,05. Hal ini cukup, 29 orang (26,9%) diantaranya tidak
menunjukkan P Value < α (0,001<0,05) jadi menderita anemia. Berdasarkan hasil
Ha diterima, sehingga ada hubungan analisa chi-square didapatkan hasil P Value
bermakna antara Pengetahuan remaja putri < α (0,001<0,05) hal ini menunjukkan ada
tentang konsumsi tablet Fe pada saat hubungan yang bermakna antara kedua
menstruasi dengan anemia di SMP Negeri variabel.
20 Kota Pekanbaru. Pengetahuan seseorang tentang suatu
objek mengandung dua aspek positif dan
PEMBAHASAN negatif. Kedua aspek ini yang akan
Hubungan Pengetahuan Remaja Putri menentukan sikap seseorang, semakin
tentang Konsumsi Tablet Fe pada Saat banyak aspek positif dari objek yang
Menstruasi dengan Anemia diketahui, maka akan menimbulkan sikap
Berdasarkan penelitian yang makin positif terhadap objek tertentu
dilakukan di SMP Negeri 20 Kota (Wawan, 2011).
Pekanbaru tahun 2018 pada 86 responden Kesadaran konsumsi tablet Fe saat
pada tanggal 28 Maret sampai 07 April menstruasi tidak lepas dari informasi dan

LLDIKTI Wilayah X 347


Rizka Angrainy, et all | Pengetahuan Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet FE Pada Saat
Menstruasi Pengan Anemia

(343-349)
pengetahuan, hal ini dikarenakan terhadap keadaan gizi individu yang
pengetahuan merupakan faktor yang bersangkutan termasuk status anemia.
memengaruhi perilaku konsumsi
seseorang. Faktor yang memengaruhi SIMPULAN
masalah gizi pada remaja diantaranya Simpulan dari penelitian ini adalah
pengetahuan, rendahnya pengetahuan ada hubungan yang bermakna antara
tentang konsumsi berhubungan erat dengan pengetahuan remaja putri tentang konsumsi
konsumsi dan kesadaran dalam mencukupi tablet fe pada saat menstruasi dengan
zat gizi individu. Pada remaja putri perlu anemia di SMP Negeri 20 Kota Pekanbaru.
mempertahankan status gizi yang baik, Bagi pihak sekolah diharapkan dapat
terbukti pada saat haid terutama pada fase meningkatkan peran dan fungsi UKS
luteal terjadi peningkatan nutrisi. Apabila membuat program-program penyuluhan
hal ini diabaikan, maka dampaknya akan yang bekerjasama dengan pelayanan
terjadi keluhan-keluhan yang menimbulkan kesehatan dalam pemberian konseling dan
rasa ketidaknyamanan selama siklus haid penyuluhan berhubungan dengan mengenai
(Irianto, 2014). anemia dan pentingnya mengonsumsi tablet
Berdasarkan hasil penelitian yang fe pada saat menstruasi, dengan tujuan
dilakukan oleh Nadimin (2012) untuk meningkatkan pengetahuan siswi.
menunjukkan bahwa tingkat pendidikan Mensosialisasikan dan merealisasikan
dan pengetahuan berpengaruh terhadap pemberian suplementasi tablet Fe pada
upaya pencegahan anemia melalui remaja putri saat menstruasi.
konsumsi suplemen tambah darah. Hasil
penelitian ini menunjukkan adanya UCAPAN TERIMAKASIH
hubungan antara kedua variabel, hal Terimakasih Kepada SMPN 20
tersebut sejalan dengan penelitian yang Pekanbaru yang telah banyak membantu
dilakukan di oleh Sri Mularsih (2017) yang dalam pelaksanaan penelitian dan Lembaga
mana hasil penelitian tersebut ada Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah X
hubungan pengetahuan remaja putri tentang yang juga membantu dalam
anemia dengan perilaku pencegahan penyempurnaan artikel serta penerbitan
anemia pada saat menstruasi. artikel ini serta tidak lupa pula ucapan
Menurut asumsi peneliti banyaknya terimakasih ini kepada Akademi Kebidanan
responden yang menderita anemia dengan Helvetia Pekanbaru.
pengetahuan cukup dibandingkan
responden dengan pengetahuan baik DAFTAR PUSTAKA
dikarenakan tingkat pengetahuan seseorang Arisman. (2010). Gizi dalam Daur
dapat memengaruhi perilaku dans perilaku Kehidupan. (Suryani, Ed.) (Edisi 2).
tersebut dapat berdampak pada status Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
kesehatan seseorang. Dalam hal ini, jika EGC.
remaja mengetahui tentang manfaat dari
mengonsumsi tablet Fe pada saat Aulia, G. Y., Udiyono, A., Saraswati, L. D.,
menstruasi tentu hal tersebut dapat Adi, M. S., Epidemiologi, B., &
mendorong remaja untuk mengonsumsi Masyarakat, F. K. (2017). Gambaran
tablet Fe sehingga mengurangi risiko Status Anemia Pada Remaja Putri di
terjadinya anemia. Pengetahuan Wilayah Pegunungan dan Pesisir
berpengaruh terhadap sikap dan perilaku Pantai, 5, 193–200.
dalam mengonsumsi makanan, penggunaan
Badan Penelitian dan Pengembangan
suplementasi tablet Fe saat menstruasi
Kesehatan. (2013). Riset Kesehatan
dalam selanjutnya akan berpengaruh
Dasar (RISKESDAS) 2013. Laporan
Nasional 2013, 1–384.

LLDIKTI Wilayah X 348


Rizka Angrainy, et all | Pengetahuan Remaja Putri Tentang Konsumsi Tablet FE Pada Saat
Menstruasi Pengan Anemia

(343-349)
https://doi.org/1 Desember 2013 https://doi.org/10.21927/jnki.2015.3(
3).145-149
Dieny, F. F. (2014). Permasalahan Gizi
Pada Remaja Putri (Cetakan I). Nida, A. (2017). Pengaruh Konsumsi Fe
Yogyakarta: Graha Ilmu. Terhadap Kadar Hb Saat Menstruasi
Pada Mahasiswa DIV Bidan Pendidik
Dinkes. (2016). Jumlah Murid Yang Semester IV Di Universitas Aisyiyah
Anemia Pada Penjaringan Yogyakarta.
(Screening) Anak SMP/MTS dan PP
Di Kota Pekanbaru Tahun 2016. Putri, R. D., Simanjuntak, B. Y., &
Pekanbaru. Kusdalinah. (2015). Pengetahuan Gizi
, Pola Makan , dan Kepatuhan
Irianto, K. (2014). Gizi Seimbang Dalam Konsumsi Tablet Tambah Darah
Kesehatan Reproduksi (Cetakan I). dengan Kejadian Anemia Remaja
Bandung: ALFABETA, cv. Putri, 400–405.

Kaimudin, N. la, Lestari, H., & Afa, J. R. Rohan, H. H., & Siyito, S. (2013). Buku
(2017). Skrining dan Determinan Ajar Kesehatan Reproduksi (cetakan
Kejadian Anemia Pada Remaja Putri I). Yogyakarta.
SMA Negeri 3 Kendari Tahun 2017.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kesehatan Savitry, N. S. D., Arifin, S., & Asnawati.
Kemenkes RI. (2016). profil (2017). Hubungan dukungan keluarga
Kesehatan Indonesia. Kesehatan (Vol. dengan niat konsumsi tablet tambah
70). darah pada remaja puteri, 13, 113–
https://doi.org/10.1111/evo.12990 118.

Kirana, D. P., & Kartini, A. (2011). Dengan Suryani, D., Hafiani, R., Junita, R.,
Kejadian Anemia Pada Remaja Putri Bengkulu, P. K., Kesehatan, K., &
Di SMA N 2 Semarang. Artikel Bengkulu, D. K. K. (2015). Analysis
Penelitian. Of Diet And Iron Deficiency Anemia
In Adolescent Girls City. Kesehatan
Kuizon, M. D., Tajaon, R. T., & Ave, T. Masyarakat Andalas, 10, 11–18.
(1991). Menstrual Blood Loss And
Iron Nutrition In Filipino Women. Susilowati, E. (2015). Pengaruh
Sountheast Asean J Trop Med Public Sumplementasi Besi Terhadap Profil
Health, 22(1986), 10. Darah Mahasiswi AKPER Dharma
Husada Kediri, 4(1).
Lestari, P. (2012). Hubungan Pengetahuan
Dengan Konsumsi Tablet Fe Saat Yuni, N. E. (2015). Kelainan Darah
Mnestruasi Pada Remaja Putri Di (Cetakan I). Yogyakarta: Nuha
SMA N 2 Banguntapan Bantul. Karya Medika.
Tulis Ilmiah.

Lestari, P., Widardo, W., & Mulyani, S.


(2016). Pengetahuan Berhubungan
dengan Konsumsi Tablet Fe Saat
Menstruasi pada Remaja Putri di
SMAN 2 Banguntapan Bantul. Jurnal
Ners Dan Kebidanan Indonesia, 3(3),
145.

LLDIKTI Wilayah X 349

Anda mungkin juga menyukai