LATAR BELAKANG
Gaya hidup modern dengan segala sesuatu yang serba praktis seringkali membuat
remaja-remaja mengonsumsi makanan siap saji. saat ini fast food telah menjadi bagian dari
perilaku konsumsi sebagian remaja di luar rumah di berbagai kota dan diperkirakan
cenderung akan semakin meningkat. Dan kurangnya pengetahuan tentang kandungan gizi
yang ada pada makanan siap saji.
b. Kelompok yang mengalami masalah
Umum: bagi anak remaja
Khusus : anak sekolah SlTP Dan SLTA
BAB II
TUJUAN PENYULUHAN
MANFAAT PENYULUHAN
a. Bagi penyelenggara
Mendapatkan pengalaman langsung dalam melakukan penyuluhan.
Memanfaatkan hasil penyuluhan untuk meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan.
Menambahkan wawasan
Menambah keberanian saat berhadapan dengan banyak orang.
b. Bagi sasaran
Sebagai sarana pendidikan kesehatan
Memberikan informasi kepada siswa/remaja mengenai bahaya bahayanya
makanan siap saji bagi kesehatan
Memberikan informasi tentang makanan siap saji
Dapat mengetahui efek dari mengkonsumsi makanan siap saji
c. Bagi instansi pendukung (sponsor)
Dalam kegiatan penyuluhan ini yang menjadi sponsor adalah politeknik
keshatan RI Aceh jurusan GIZI. Manfaat penyuluhan bagi sponsor antar lain
mengetahui sejauh mana potensi dan tingkat pemahaman mahasiswa mengenai
jajajanan makanan sehat disekolah.
BAB IV
SASARAN PENYULUHAN
a. Kelompok sasaran :
Kelompok sasaran pada kegiatan penyuluhan ini adalah anak remaja.
b. Jumlah sasaran
Jumlah sasaran pada kegiatan penyuluhan ini adalah 10 orang.
BAB V
METODE PENYULUHAN
MEDIA PENYULUHAN
a. Jenis media
Jenis media yang digunakan pada penyuluhan ini adalah media nonvisual
berupa leaflet dan flipchart.
b. Tehnik penggunaan media
Teknik penggunaan media yang digunakan pada penyuluhan ini, yaitu:
1. Persiapan yang dilakukan mengumpulkan materi tentang jajanan makanan sehat
untuk anak-anak sekolah.
2. Melakukan evaluasi sebelum dan sesudah penyuluhan.
c. Sarana yang dibutuhkan untuk menerapkan media
Sarana yang dibutuhkan untuk menerapkan media penyuluhan ini, yaitu:
1. Leaflet
2. Flipchart
BAB VII
WAKTU PENYULUHAN
a. Jadwal penyuluhan
Penyuluhan ini di lakukan pada :
Hari/tanggal : selasa, 26 Mei 2015
Pukul : 13.00- 15.00 wib
b. Waktu pemateri (satuan menit)
Penyuluhan ini dilakukan dalam waktu 65 menit. Berikut ini uraiannya.
TEMPAT PENYULUHAN
BAB IX
EVALUASI PENYULUHAN
a. Alat evaluasi
Alat evaluasi yang digunakan berupa pre test dan post test
b. Waktu evaluasi
Waktu yang digunakan untuk mengevaluasi pre test dan pos test adalah 10 menit
c. Tenaga evaluasi
Tenaga yang mengevaluasi pre test dan post test adalah mahasiswa yang melakukan
penyuluhan.
LAMPIRAN
Kemasan makanan
Kemasan makanan adalah wadah atau tempat makanan agar kualitas makanan tetap baik,
meningkatkan penampilan produk, dan memudahkan transportasi.
Jenis Zat Aditif dan Kemasan Makanan
Menurut Majeed (1996) zat aditif dapat dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan
tujuan penggunaannya, yaitu:
1. agen emulsi yaitu aditif yang berbahan lemak dan air contohnya lecithin
2. agen penstabil dan pemekat contohnya alginat dan gliserin,
3. agen penghalang kerak untuk mencegah penggumpalan,
4. agen peningkatan nutrisi contohnya berbagai vitamin,
5. agen pengawet contohnya garam nitrat dan nitrit,
6. agen antioksidan contohnya vitamin C dan E ; BHT (Butylated Hydroxy- Toluen) dan
BHA (Butylated Hydroxy-Anisol)
7. agen pengembang untuk roti dan bolu,
8. agen penyedap rasa contoh monosodium glutamat (MSG),
9. bahan pewarna.
Selain kesembilan zat aditif diatas juga terdapat bahan lain yang ditambahkan dalam
makanan diantaranya:
1) agen peluntur,
2) lemak hewani,
3) bahan pengasam,
4) bahan pemisah,
5) pati termodifikasi,
6) alkohol, dan
7) gelatin.
Disamping bahan-bahan yang telah disebutkan diatas yang menggunaan, ukuran dan
aturannya sudah ditentukan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), yang patut kita
waspadai adalah adanya pewarna maupun pengawet yang ditambahkan yang penggunaannya
bukan untuk makanan seperti, borak dan formalin sebagai pengawet yang telah dilaporkan
oleh Suriawiria (2003). Dimana disinyalir 86,2% mie basah yang terdapat dipasar dan
swalayan mengandung formalin. Selain itu warna merah pada terasi 50% adalah
menggunakan pewarna rhodamin B yang seharusnya digunakan untuk tekstil. Selain itu
rhodamin juga biasa diberikan dalam sirop untuk menimbulkan warna merah.
Kemasan makanan siap saji
Sampai saat ini menurut Ketua Federasi Pengemasan Indonesia Hengky Darmawan di
Indonesia sistem pengemasannya baru 10% yang sesuai aturan SNI. Pemilihan jenis kemasan
harus memperhatikan food grade dan food safety (Kompas, 2003).
Beberapa faktor yang mempengaruhi produsen dalam memilih kemasan adalah tampil
menarik, mampu melindungi produk yang dikemas, dan pertimbangan ekonomis. Bahan yang
digunakan selama ini berupa plastik atau styrofoam (pembungkus mie instant dan nugget),
PVC (polyvinyl clorida untuk pembungkus kembang gula), kaleng (makanan buah, susu,
makanan lauk-pauk).
B. Dampak Makanan Siap Saji
Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan cepat saji dapat mengakibatkan
penyumbatan pembuluh darah. Pembuluh darah yang tersumbat akan membuat aliran darah
2. Membuat Ketagihan
Makanan cepat saji mengandung zat aditif yang dapat membuat ketagihan dan merangsang
Jika suka mengonsumsi makanan cepat saji dan jarang berolahraga, maka dalam beberapa
minggu tubuh akan mengalami penambahan berat badan yang tidak sehat. Lemak yang di
dapat dari mengonsumsi makanan cepat saji tidak digunakan dengan baik oleh tubuh jika
tidak berolahraga. Lemak inilah yang kemdian tersimpan dan menumpuk dalam tubuh.
Kandungan lemak yang tinggi yang terdapat dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan
5. Memicu Diabetes
Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan cepat saji akan memicu
terjadinya resistensi insulin yang berujung pada penyakit diabetes. Resistensi insulin terjadi
ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin sehingga menurunkan penyerapan glukosa yang
makanan cepat saji mengandung garam yang tinggi. Garam mengandung natrium, ketika
kadar natrium dalam darah tinggi dan tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal, volume darah
meningkat karena natrium bersifat menarik dan menahan air. Peningkatan ini menyebabkan
jantung bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan
Bahaya makanan cepat saji yang telah dijabarkan oleh peneliti ilmiah dari beberapa ilmiah
1. Sodium (Na) tidak boleh kebanyakan terdapat didalam tubuh kita. Untuk ukuran orang
dewasa, sodium yang aman jumlahnya tidak boleh lebih dari 3300 mg. Inilah sama dengan 1
3/5 sendok teh. Sodium yang banyak terdapat dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan
aliran dan tekanan darah sehingga bisa membuat tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi
juga akan berpengaruh munculnya gangguan ginjal, penyakit jantung dan stroke. Lemak
jenuh yang juga banyak terdapat dalam makanan cepat saji, yang berbahaya bagi tubuh
karena zat tersebut merangsang organ hati untuk memproduksi banyak kolesterol. Kolesterol
sendiri didapat dengan dua cara, yaitu oleh tubuh itu sendiri dan ada juga yang berasal dari
produk hewani yang kita makan dan dimasak terlalu lama. Kolesterol banyak terdapat dalam
daging, telur, ayam, ikan, mentega, susu dan keju. Bila jumlahnya banyak, kolesterol dapat
menutup saluran darah dan oksigen yang seharusnya mengalir ke seluruh tubuh. Tingginya
jumlah lemak jenuh dalam makanan cepat saji akan menimbulkan kanker, terutama kanker
usus dan kanker payudara. Kanker payudara merupakan pembunuh terbesar setelah kanker
usus. Lemak dari daging, susu, dan produk-produk susu merupakan sumber utama dari lemak
jenuh.
2. Selain itu, beberapa menu dalam restoran fast food juga mengandung banyak gula. Gula,
terutama gula buatan, tidak baik untuk kesehatan karena dapat menyebabkan penyakit gula
atau diabetes, kerusakan gigi dan obesitas. Minuman bersoda, cake, dan cookies mengandung
banyak gula dan sangat sedikit vitamin serta mineralnya. Minuman bersoda mengandung
paling bayak gula, sedangkan kebutuhan gula dalam tubuh tidak boleh lebih dari 4 g atau satu
HARI/TANGGAL :
UMUR :
ALAMAT :
HARI/TANGGAL :
UMUR :
ALAMAT :
Jawaban Jawaban
1. C 1. D
2. C 2. C
3. D 3. D
4. D 4. D
5. D 5. D
6. D 6. D
7. D 7. D
8. A 8. A
9. A 9. A
10. C 10. C
ABSENSI PESESRTA PENYULUHAN