KESEHATAN DI MEKSIKO
Di susun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya anugerah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul ‘7 BUTIR PERTANYAAN DALAM
KONFERENSI INTERNASIONAL PROMOSI KESEHATAN DI MEKSIKO”. Makalah ini
disusun untuk melengkapi tugas dalam Mata Kuliah Dasar Promosi Kesehatan Masyarakat Prodi
Sarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Dengan tujuan untuk
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis tentang konferensi internasional
promosi kesehatan di Meksiko.
Makalah ini tersusun tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak yang diberikan
kepada penulis. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
kepada dosen-dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas terhadap kami. Ucapan
terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
yang membaca untuk penyempurnaan makalah ini. Terima Kasih.
Penulis
Kelompok 6
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………2
BAB I : PENDAHULUAN
Kesimpulan……………………………………………………………………………….……
Saran……………………………………………………………………………………..…….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Promosi kesehatan adalah kombinasi dari upaya pendidikan, kebijakan (politik), regulasi, dan
organisasi untuk mendukung aktivitas dan kondisi kehidupan yang bermanfaat bagi kesehatan
individu, kelompok, atau komunitas. (Green dan Kreuter 2005)
Definisi/pemahaman yang disampaikan oleh Green dapat dilihat sebagai implementasi dari
definisi WHO (hasil Piagam Ottawa) yang lebih bersifat konseptual. Rumusan definisi di atas
memperjelas bahwa kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan dalam kerangka "promosi
kesehatan". Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merumuskan definisi promosi
kesehatan sebagai berikut: “Usaha untuk meningkatkan kemampuan Masyarakat untuk
mengendalikan faktor kesehatan dengan pembelajaran dari, oleh untuk dan bersama masyarakat
sehingga dapat menolong dirinya sendiri dan mengembangkan aktifitas yang bersumber daya
masyarakat, sesuai sosial budaya setempat dan didukung oleh kebijakan publik yang berwawasan
Kesehatan" Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
.111/Menkes/SK/VIII/2005.
Adanya promosi kesehatan berawal dari kesepakatan yang dicapai oleh negara berkembang dan
negara maju dalam Deklarasi Alma Ata di Kazakhstan pada tahun 1978. Deklarasi Alma Ata
kemudian dikenal pada tahun 2000 dengan sebutan "Health for All By The Year" atau
“Kesehatan untuk Semua tahun 2000". Salah satu layanan dasar yang disebutkan dalam
deklarasi ini adalah pendidikan kesehatan, yang sekarang disebut promosi kesehatan. Artinya,
sejak Deklarasi Alma Ata tahun 1978, delegasi dari 140 negara telah mengakui peran penting
promosi kesehatan untuk semua.
Kesepakatan upaya untuk mewujudkan ide-ide tersebut secara lengkap adalah sebagai berikut:
1. 1.Menghargai bahwa pencapaian standar kesehatan setinggi mungkin merupakan aset positif
bagi kenyamanan hidup dan penting bagi pertumbuhan pembangunan sosial ekonomi dan
pemerataan.
2. Menyadari bahwa promosi kesehatan dan pembangunan sosial merupakan kewajiban dan
tanggung jawab pemerintah dan seluruh sektor yang ada di dalam masyarakat.
3. Mengakui bahwa beberapa tahun terakhir ini, melalui upaya yang serius dari pemerintah dan
masyarakat telah terjadi perbaikan dan kemajuan di bidang pelayanan kesehatan.
4. Menyadari bahwa walaupun telah terjadi peningkatan, berbagai masalah kesehatan belum
teratasi sehubungan dengan pembangunan sosial ekonomi. Oleh karena itu hal ini bersifat
“urgent” dan perlu cermati dalam mencapai kesetaraan di dalam pelayanan kesehatan.
5. Perlu pula disimak bahwa pada saat yang sama, pertumbuhan dan terjadinya penyakit infeksi
baru telah mengurangi keberhasilan yang dicapai di bidang kesehatan.
6. Menyadari pentingnya determinan sosial ekonomi dan lingkungan bagi kesehatan dan hal ini
membutuhkan mekanisme kolaborasi yang kuat untuk mempromosikan kesehatan di
berbagai sektor dan di setiap tatanan masyarakat.
7. Sepakat bahwa promosi kesehatan harus menjadi komponen dasar kebijakan dan kegiatan
publik di setiap negara untuk mencapai kesetaraan dan kesehatan yang lebih baik untuk
semua.
8. Menunjukan ada bukti kuat bahwa strategi promosi kesehatan dalam mempromosikan
kesehatan cukup efektif
Berdasarkan pernyataan di atas, maka diperlukan aksi atau gerakan sebagai berikut;
1. Menempatkan promosi kesehatan sebagai prioritas utama baik di tingkat lokal, regional,
nasional maupun di tingkat internasional.
2. Mengambil peran utama dalam pengembangan partisipasi aktif di setiap sektor terkait dan di
kalangan masyarakat madani, di dalam implementasi gerakan-gerakan promosi kesehatan
dengan memperkuat memperluas kemitraan di bidang kesehatan.
3. Memperkuat persiapan rencana kegiatan di kabupaten/kota di seluruh dunia, bila di
butuhkan. Rencana ini akan berbeda sesuai dengan konteks negara yang bersangkutan,
namun akan mengikuti pedoman yang disepakati,yakni;
a. Identifikasi skala prioritas untu memperkuat kebijakan publik yang berwawasan
kesehatan dan program-program lain yang dibutuhkan.
b. Dukungan riset dengan teknologi terbaru terhadap prioritas pilihan
c. Mobilisasi finasial dan sumber daya operasional untuk membangun kapasitas sumber
data manusia dan institusi untuk pengembangan, implementasi, monitoring dan
evaluasi rencana kegiatan di kota/kabupaten
4. Membangun dan memperkuat jaringan Promosi kesehatan di tingkat nasional
dan Internasional
5. Promosi organisasi PBB peduli dengan efek kesehatan untuk menetapkan agenda mereka
6. Mengkomunikasikan informasi ke departemen Organisasi Kesehatan Dunia Umum
(WHO) .Perjanjian ini ditandatangani di Mexico City, pada tanggal 5 Juni 2000, dalam
bahasa Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, Portugis dan Spanyol.
1. Kerangka Kerja (Rencana Aksi) Tingkat Nasional
Konferensi kelima Meksiko juga menyiapkan kerangka rencana aksi program promosi kesehatan
tingkat nasional: mengatasi kekurangan gender adalah tantangan terbesar promosi kesehatan
adalah salah satu strategi, strategi yang efektif cara mengurangi kesenjangan ini. Mencapai
kesehatan untuk semua membutuhkan fokus pada peningkatan kondisi bagi kelompok
terpinggirkan di semua lapisan masyarakat, baik di negara berkembang maupun negara maju.
Tujuan dari konferensi ini adalah untuk mengembangkan kerangka rencana aksi di tingkat
kota/kabupaten untuk mengikuti kesepakatan yang dicapai pada Konferensi Promosi Kesehatan
Meksiko. Kerangka acuan ini secara khusus bertujuan:
1. Menetapkan kesehatan sebagai landasan hak asasi manusia dan sumber media sosial.
2. Mobilisasi dana dan sumber daya sumber daya teknis untuk membangun kelangsungan hidup
masyarakat, kapasitas manusia dan institusi untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kesehatan dasar.
3. Kami memperhatikan kesetaraan sosialdan kesetaraan gender di setiap tingkat pemerintahan
dan sektor berbeda di tempat.
4. Mendukung pengembangan pengetahuan dan pemahaman untuk pengembangan sumber
daya manusia dan kapasitas lembaga/organisasi.
5. Meningkatkan partisipasi dan memelihara lingkungan yang kondusif memperkuat ikatan
atau persatuan rasa kebersamaan
6. integrasi program kesehatan program reformasi sistem layanan kesehatan
a) Prinsip Pencapaian Sukses Sebuah rencana aksi efektif jika memenuhi antara lain prinsip-
prinsip berikut :
1. Tujuan dan sasaran yang jelas
2. Peran dan tanggung jawab dikonfirmasi
3. Mekanisme dan akuntabilitas yang transparan . .
4. Strategi yang dikembangkan dapat dipahami (komprehensif)
5. Perencanaan meliputi mekanisme monitoring dan evaluasi
Aspek-aspek utama pelaksanaan rencana aksi tersebut juga diartikulasikan dan rumusannya
mencakup:
1. Partisipasi: Masyarakat, individu dan sektor - sektor di setiap tingkat sosial didorong
untuk berpartisipasiaktif dalam tahap persiapan rencana aksi dipindah menteri
kesehatan
2. Adaptasi: Rencana aksi harus tanggap terhadap kebutuhan lokal . setiap negara
menyiapkan rencana sesuai dengan keadaan, program, pengaturan
3. Kelayakan :Tindakan terencana harus mempertimbangkan waktu yang tepat
mengaktifkan sumber daya yang tersedia ekonomi, untuk memperkuat kebijakan
hukum dan sosial serta memperkuat kapasitas. kemitraan dan aliansi
4. Terukur: Proses dan evaluasi yang efektif harus dilakukan
5. Inovasi: proses pengembangan rencana harus mencakup pendekatan baru dalam
komunikasi dan dapat merangsang tumbuhnya aktivitas kreatif dan dialog.
Bantuan akan diberikan terutama dengan menggunakan sumber daya yang tersedia di
setiap negara, termasuk di sektor non-kesehatan. Mitra lain yang dianggap relevan juga
harus dilibatkan WHO, UNESCO, organisasi bilateral dan multilateral, universitas, pusat
promosi kesehatan, yayasan promosi kesehatan nasional, IUHPE dan organisasi non-
pemerintah lainnya, sektor swasta, organisasi jaminan sosial, koperasi, dll.
a. Peningkatan kesadaran publik dan para pelaku politik di berbagi lapisan, seperti tingkat
pemerintahan pusat, provinsi, kabupaten dan kecamatan,bahkan di tingkat desa.
b. Bagaimana pesan pesan promosi kesehatan dapat dikombinasikan secara efektif.
c. Menyediakan atau mengusulkan kebijakan publik yang berwawasan kesehatan yaitu
penguatan gerakan masyarakat dalam upaya kesehatan.
d. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesehatan dan mendorong terciptanya pola
hidup sehat pada seluruh lapisan masyarakat
3. Pemantauan dan evaluasi
Pelaksanaan secara teratur dapat memberikan informasi dan peringatan dini terhadap masalah
dan hambatan yang dihadapi. :
Lima mekanisme aksi pelengkap yang di usulkan dalam konferensi ini adala sebagai berikut :
1. Kesempatan kerja.
2. Keamanan finansial.
3. Perumahan yang memadai.
4. Akses terhadap pendidikan yang berkualitas.
5. Makanan yang aman dan sehat.
6. Akses terhadap informasi.
7. Tersedianya transportasi yang aman.
8. Ketersediaan fasilitas rekreasi dan aktivitas fisik.
9. Kesempatan untuk mengembangkan keterampilan diri.
2. Ciptakan lingkungan yang mendukung.
Pemberdayaan memberikan gagasan untuk melakukan kontrol atas kemajuan pribadi dan
kemampuan untuk mengubah kondisi sosial dan kesehatan melalui perubahan kolektif dan
penghapusan perasaan tidak berdaya dan tidak mampu.
Perbedaan antara pemberdayaan individu dan kelompok lebih pada kerangka teoritis daripada
realitas. Memahami masalah yang berkaitan dengan keterampilan individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapi menjadi dasar gerakan kolektif perubahan sosial dalam jaringan
dukungan sosial, setiap individu harus menciptakan identitas sosialnya sendiri ketika menerima
materi dukungan, layanan informasi dan kontak sosial baru.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Konferensi Internasional Promosi Kesehatan yang ke lima diselenggarakan di Kota Meksiko
(mexico City), Keksiko, pada tanggal 5-9 Juni 2000 dengan tema: Menjembatani
kesenjangan pemerataan atau “Bridging the equity gap”. Tujuan dari konferensi ini yaitu
mengembangkan kerangka rencana aksi di tingkat kota/kabupaten untuk mengikuti
kesepakatan yang dicapai pada Konferensi Promosi Kesehatan Meksiko. Aspek-aspek utama
pelaksanaan rencana aksi tersebut juga diartikulasikan dan rumusannya yaitu : Partisipasi,
Adaptasi, Kelayakan, Terukur, dan Inovasi.
DAFTAR PUSTAKA
Notoatmodjo, S., Krianto, T., Hassan, A., & Mamdy, Z. (2013). Promosi
kesehatan global.