Anda di halaman 1dari 11

Anggaran

Dasar

TIM FORMATUR MUSYAWARAH BESAR KE-XLL


IKATAN MAHASISWA PELAJAR INDONESIA PAPUA
[IMPIP]
PROVINSI GORONTALO PERIODE 2011/2012
Secretariat :asrama lx jl.cenderawasih jl.taman hiburan 1kel wanggaditi
barat,kec,utara kota gorontalo

BERITA ACARA PELANTIKAN BADAN PENGURUS


Sebelum saya melantik sauada-saudari ada beberapa pertanyaan yang akan saya
sanyakan kepada saudara –saudari jika saudara-saudari bersedia katakanlah ‘’ya’’
dan jika tidak bersedia katakabn’ tidak ‘’ .
Melaluhi pemilihan badan pengurus pada tanggal …………………………
saudara-saudari dipilih
Dan ditunjuk sebagai badan pengurus ik atn mahasiswa pelajar Indonesia papua

[impip]
Bersempat asrama cendarawasi lx gorontalo.
Pembina : bersediakan menjalakan roda organisasi IMIP dengan tetap mematuhi
aturan dan dasar hokum D/ART?
Pengurus : “ ya saya
Pembina : bersediah’’ saudara –saudari banyak kesebuk an pribadi ,tetapi
tinggalkan .namun ridu rode organisasi IMPIP korbankan waktu dan tenaga ?
Pengurus : “ ya saya bersediah’’
Dengan mendengar Pembina ,penghara serta seluruh anggota IMPIP bahwa
saudara-saudari secara sah’’
Dengan mengucapkan puji dan syukur tuhan yang maha kuasa, saya selaku
Pembina IMIP di provinsi gorontalo
.pada hari ini rabu 03 agustus 2011 saya melantik saudara/saudari sebagai bandan
pengurus ikatan mahasiswa peljar Indonesia papua {IMPI} provinsi
gorontalo ,periode 2011-2012 “,, secara sah””.

ANGGARAN DASAR
KOMITE WARTAWAN REFORMASI INDONESIA
(KWRI)
 

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Batasan

Dalam Anggaran Dasar ini yang dimaksud dengan Komite Wartawan Reformasi
Indonesia adalah suatu wadah untuk menghimpun dan mengembangkan profesi
kewartawanan, yang bekerja di berbagai sektor. Organisasi ialah organisasi
Komite Wartawan Reformasi Indonesia.

BAB II
NAMA, SIFAT DAN WAKTU TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 2
Nama

Organisasi in bernama Komite Wartawan Reformasi Indonesia, disingkat KWRI.

Pasal 3
Sifat

Komite Wartawan Reformasi Indonesia adalah organisasi profesi wartawan yang


menjunjung tinggi dan menghormati demokrasi, independensi serta
bertanggungjawab.

Pasal 4
Waktu

Komite Wartawan Reformasi Indonesia didirikan pada tanggal 22 Mei 1998 untuk
waktu yang tidak ditentukan lamanya.

Pasal 5
Wilayah dan Tempat Kedudukan

1. Komite Wartawan Reformasi Indonesia mempunyai wilayah kerja di


seluruh Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan atau Negara lain
dan berkedudukan di Ibukota Negara.
2. Komite Wartawan Reformasi Indonesia Daerah mempunyai wilayah kerja
di seluruh Propinsi dan berkedudukan di Wilayah Propinsi.
3. Komite Wartawan Reformasi Indonesia Cabang mempunyai wilayah kerja
di seluruh wilayah kabupaten/kota dan berkedudukan di Wilayah
Kota/Kabupaten.

BAB III
AZAS, TUJUAN DAN KEGIATAN

Pasal 6
Azas

Komite Wartawan Reformasi Indonesia berasaskan Pancasila dan Undang-Undang


Dasar 1945.

Pasal 7
Tujuan

Komite Wartawan Reformasi Indonesia bertujuan mencerdaskan kehidupan


bangsa.

Pasal 8
Kegiatan

Untuk mencapai tujuan, Komite Wartawan Reformasi Indonesia melakukan


kegiatan sebagai berikut :

a. Meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan jurnalistik dan memberikan


perlindungan kepada anggota dalam melaksanakan tugas jurnalistik.
b. Menggalang kerjasama dan hubungan baik dengan berbagai lembaga dan
perorangan, baik dalam negeri maupun luar negeri untuk mencapai tujuan,
sepanjang tidak bertentangan dengan azas dan tujuan organisasi.
c. Memberikan penerangan, saran, nasehat, pendidikan dan latihan serta
bimbingan kepada seluruh anggota masyarakat Indonesia yang
membutuhkan sesuai dengan kemampuan yang tersedia.
d. Menyampaikan berbagai masukan kepada pemerintah, baik pusat maupun
daerah untuk tercapai tujuan pembangunan nasional.
e. Melakukan kegiatan lainnya untuk menjaga tetap terpeliharanya persatuan
dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

BAB IV
FUNGSI DAN STATUS

Pasal 9
Fungsi
Komite Wartawan Reformasi Indonesia berfungsi untuk :

1. Peran serta dalam mensukseskan pembangunan dan reformasi nasional.


2. Menyalurkan aspirasi anggota.
3. Membangun komunikasi dan interaksi sosial antar anggota, ormas,
organisasi profesi, organisasi sosial politik, lembaga Negara, instansi
pemerintah dan instansi swasta.
4. Mewadahi pembinaan anggota.
5. Meningkatkan kesejahteraan anggota.

Pasal 10
Status

Komite Wartawan Reformasi Indonesia berstatus independen dan tidak berafiliasi


dengan organisasi lainnya.

BAB V
KEANGGOTAAN

Pasal 11
Persyaratan

1. Anggota Komite Wartawan Reformasi Indonesia adalah seluruh Warga


Negara Indonesia dan masyarakat lainnya yang berminat untuk
berpartisipasi mengembangkan profesi wartawan.
2. Anggota Komite Wartawan Reformasi Indonesia terdiri dari :
a. Anggota Biasa
b. Anggota Kehormatan

Pasal 12
Hak Anggota

Anggota mempunyai hak :


Hak suara dan hak bicara, mengajukan pendapat atau saran, baik lisan maupun
tertulis demi kemajuan organisasi, mempunyai hak suara memilih atau dipilih
sebagai pengurus, memperoleh pendidikan, pelatihan, pembinaan, bimbingan,
pembelaan hukum dan informasi.

Pasal 13
Kewajiban Anggota

Anggota mempunyai kewajiban :

a. Mentaati AD/ART serta keputusan-keputusan organisasi.


b. Menjunjung tinggi nama baik organisasi.
c. Aktif mengikuti kegiatan dan menjalankan program organisasi.

Pasal 14
Berakhirnya Keanggotaan

Keanggotaan berakhir, karena :

a. Meninggal dunia.
b. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
c. Diberhentikan oleh organisasi.
d. Tidak mampu melaksanakan kewajiban sebagai anggota KWRI.

BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI

Pasal 15
Kepengurusan

1. Pengurus tingkat pusat terdiri dari :


a. Dewan Pertimbangani
b. Dewan Kehormatan
c. Dewan Pendiri
d. Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
2. Pengurus tingkat propinsi terdiri dari :
a. Dewan Pertimbangan
b. Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
3. Pengurus tingkat Kabupaten/Kota terdiri dari :
a. Dewan Pertimbangan
b. Dewan Pimpinan Cabang (DPC)

Pasal 16
Pembentukan Kepengurusan

1. Dewan Pimpinan Pusat dibentuk melalui Kongres.


2. Dewan Pimpinan Daerah dibentuk melalui Kongres Daerah.
3. Dewan Pimpinan Cabang dibentuk melalui Kongres Cabang.

BAB VII
PENGURUS

Pasal 17
Dewan Pimpinan Pusat

1. Dewan Pimpinan Pusat adalah pimpinan Organisasi tertinggi di tingkat


Pusat.
2. Susunan Dewan Pimpinan Pusat terdiri dari :
a. Seorang Ketua Umum
b. Seorang Wakil Ketua Umum
c. Delapan orang ketua
d. Seorang Sekretaris Jenderal
e. Empat orang sekretaris
f. Seorang Bendahara Umum
g. Empat orang bendahara
h. Delapan Ketua Departemen dan empat anggota
i. Koordinator Wilayah

Pasal 18
Dewan Pimpinan Daerah

1. Dewan Pimpinan Daerah adalah pimpinan tertinggi di tingkat Propinsi.


2. Susunan Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari :
a. Seorang Ketua Umum
b. Enam orang ketua
c. Seorang Sekretaris Umum
d. Seorang Bendahara Umum
e. Empat orang bendahara
f. Delapan Ketua Biro dan Dua Anggota

Pasal 19
Dewan Pimpinan Cabang

1. Dewan Pimpinan Cabang adalah pimpinan organisasi tertinggi di tingkat


Kabupaten/Kota.
2. Susunan Dewan Pimpinan Cabang terdiri dari :
a. Seorang Ketua Umum
b. Empat wakil ketua
c. Seorang Sekretaris Umum
d. Dua orang sekretaris
e. Seorang Bendahara Umum
f. Dua orang bendahara
g. Enam Ketua Divisi dan Dua Anggota

Pasal 20
Pengisian Jabatan Yang Lowong

1. Apabila terjadi kekosongan jabatan, maka akan diputuskan dalam rapat


pleno di setiap tingkat kepengurusan.
2. Perubahan susunan pada Dewan Pimpinan Daerah atau Dewan Pimpinan
Cabang diajukan kepada Dewan Pimpinan Pusat untuk mendapat
pengesahan.
3. Dalam meaksanakan pemilihan kepengurusan DPD dan DPC harus dihadiri
fungsionaris DPP.

Pasal 21
Masa Bakti Kepengurusan

Masa bakti pengurus Komite Wartawan Reformasi Indonesia adalah 5 tahun.


Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat, Ketua Dewan Pimpinan Daerah, Ketua
Dewan Pimpinan Cabang hanya dapat dijabat tidak lebih dua periode berturut-
turut. Anggota pengurus lainnya dapat dipilih kembali masa berikutnya.

Pasal 22
Dewan Pertimbangan

1. Dewan Pertimbangan terdiri dari :


a. Seorang Ketua merangkap anggota
b. Seorang Sekretaris merangkap anggota
c. Beberapa orang anggota
d. Orang yang sama dapat ditetapkan kembali sebagai Pertimbangan
untuk masa bakti berikutnya.
2. Jumlah anggota Dewan Pertimbangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan
dan perkembangan.

3. Dewan Pertimbangan dipilih oleh :


a. Dewan Pimpinan Pusat untuk tingkat nasional.
b. Dewan Pimpinan Daerah untuk tingkat daerah.
c. Dewan Pimpinan Cabang untuk tingkat cabang.

BAB VIII
WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Pasal 23
Dewan Pimpinan

1. Wewenang :
a. Menentukan kebijakan organisasi baik internal maupun eksternal
b. Melakukan kerja sama dengan pihak lain, baik pemerintah,
organisasi, lembaga atau perorangan.
c. Mengambil keputusan yang dianggap perlu untuk mengerakkan
roda organisasi.
d. Memberikan sanksi kepada anggota.
e. Dewan Pimpinan Pusat dapat membekukan dan merivisi susunan
Dewan Pimpinan Daerah atau Dewan Pimpinan Cabang yang
belum menyelenggarakan Kongres Daerah atau Kongres Cabang.
f. Dewan Pimpinan Pusat dapat membekukan Dewan Pimpinan
Daerah atau Dewan Pimpinan Cabang dan membentuk kembali
berdasarkan keputusan Kongres Daerah Luar Biasa atau Kongres
Cabang Luar Biasa.
g. Dewan Pimpinan Daerah dapat membekukan dan merivisi susunan
Dewan Pimpinan Cabang setelah mendapat persetujuan Dewan
Pimpinan Pusat.
2. Tugas dan tanggung Jawab :
a. Melaksanakan Amanat Anggaran dan Anggaran Rumah Tangga
b. Melaksanakan keputusan musyawarah dan rapat kerja.
c. Membentuk kepengurusan sesuai dengan tingkatannya.
d. Menjalanakan fungsi administrasi.
e. Menggali sumber pembiayaan organisasi.
f. Membina dan menjalin hubungan yang harmonis dengan semua
pihak.
g. Menjaga keutuhan aset dan kekayaan organiasi.

Pasal 24
Dewan Pertimbangan

1. Wewenang :
Memberikan nasehat, saran dan pertimbangan kepada Dewan Pimpinan.
2. Tugas dan Tanggung Jawab :
a. Memberi arah bagi gerak dan langkah Komite Wartawan Reformasi
Indonesia, agar selalu selaras dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku yang berazaskan Pancasila.
b. Memberikan saran, usul dan pertimbangan bagi pengurus, baik
diminta maupun tidak dimintanya demi kemajuan organisasi.

BAB IX
ALAT KELENGKAPAN ORGANISASI

Pasal 25
Kongres dan Kongres Luar Biasa

1. Kongres organisasi adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi dan


diselenggarakan setiap 5 (lima) tahun sekali, yang terdiri dari :
a. Kongres
b. Kongres Daerah
c. Kongres Cabang
2. Kongres Luar Biasa adalah Kongres yang diselenggarakan sewaktu-waktu
untuk mengambil keputusan yang bersifat darurat terdiri dari :
a. Kongres Luar Biasa, diajukan dan dihadiri 2/3 DPD.
b. Kongres Daerah Luar Biasa, diajukan dan dihadiri 2/3 DPC.
c. Kongres Cabang Luar Biasa, diakukan dan dihadiri 2/3 anggota.

Pasal 26
Rapat

Rapat organisasi terdiri dari :

1. Rapat Kerja adalah rapat yang diselenggarakan untuk mengevaluasi kinerja


organisasi, yang terdiri dari :
a. Rapat Kerja Nasional
b. Rapat Kerja Daerah
c. Rapat Kerja Cabang
2. Rapat Pleno adalah rapat yang bersifat rutin
3. Rapat Pimpinan
4. Rapat Harian
5. Rapat Unsur
6. Rapat Dewan Pertimbangan

BAB X
KORUM DAN KEPUTUSAN

Pasal 27
Korum

1. Kongres, Sidang atau Rapat adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari
setengah jumlah pengurus atau anggota.
2. Bila Korum sebagaimana tersebut dalam ayat 1 tidak tercapai, maka
Kongres, Sidang atau Rapat dapat ditunda selambat-lambatnya 1 (satu) jam
setelah penundaan, dimana Kongres, Sidang atau Rapat dianggap sah untuk
dilanjutkan.

Pasal 28
Keputusan

1. Semua keputusan yang diambil selalu harus diusahakan atas dasar


musyawarah dan mufakat.
2. Bila dengan musyawarah tidak tercapai mufakat, sedangkan keadaan
mendesak, maka keputusan dapat diambil berdasarkan suara terbanyak.
3. Apabila dengan pemungutan suara sampai dua kali ternyata jumlah suara
sama banyaknya, maka keputusan akhir ditetapkan oleh Pimpinan Kongres
Sidang atau rapat.

BAB XI
KEUANGAN

Pasal 29

Sumber Keuangan :

1. Keuangan Komite Wartawan Reformasi Indonesia diperoleh dari Uang


Iuran.
2. Sumbangan, hibah dan bantuan yang tidak mengikat serta yang diperoleh
dengan cara yang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Pendapatan dan usaha-usaha lainnya yang sah.

BAB XII
ATRIBUT

Pasal 30
Lambang

Komite Wartawan Reformasi Indonesia Memiliki lambang dalam bentuk


bendera/pataka atau bentuk lainnya.

Pasal 31
Mars

Komite Wartawan Reformasi Indonesia memiliki mars yang bernafaskan


Kebebasan Pers, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB XIII
ATURAN PERALIHAN

Pasal 32

1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini, akan diatur lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Dewan Pimpinan Pusat, Dewan Pimpinan Daerah dan Dewan Pimpinan
Cabang dipilih melalui Kongres.
3. Untuk pertama kali Anggaran Dasar ini ditetapkan oleh Tim Kerja, yang
terdiri dari Deklarator dan DPP KWRI masa bakti 1998 – 2006.
Untuk meningkatkan kinerja dan solidaritas organisasi, setiap tingkat
kepengurusan harus melaksanakan konsolidasi sesuai dengan Anggaran
Dasar ini.

BAB XIV
PENUTUP

Anggaran Dasar ini disempurnakan dan ditetapkan dalam Kongres I KWRI di


Gedung Monumen Pers Nasional, Surakarta, Jawa Tengah.

Anda mungkin juga menyukai