Anda di halaman 1dari 14

Literature Review: Koneksi Antara Pola Makan Sehat dan Keseimbangan Status Gizi

Disusun oleh:

ABSTRAK

Latar Belakang: Perubahan pola makan masyarakat yang menuju konsumsi makanan praktis
dan kurang sehat memunculkan keterkaitan penting antara pola makan sehat dan keseimbangan
status gizi. Faktor-faktor seperti latar belakang ekonomi, budaya, lingkungan, dan akses terhadap
sumber daya membentuk pola makan individu. Tinjauan literatur mendalam mencerahkan
kompleksitas interaksi faktor-faktor ini serta dampaknya terhadap status gizi, memberikan
landasan bagi kebijakan kesehatan holistik dan strategi edukasi untuk mempromosikan pola
makan sehat secara menyeluruh.
Tujuan: Menganalisis hubungan pola makan dengan keseimbangan status gizi dalam populasi.
Metode: Tinjauan literatur mengenai pola makan sehat dan status gizi penting untuk memahami
pengaruhnya terhadap kesehatan dan mengembangkan strategi kesehatan.
Hasil: Hasil tinjauan literatur menegaskan korelasi erat antara pola makan sehat dan status gizi
yang optimal. Studi-studi mengungkap bahwa individu yang mengadopsi pola makan bergizi,
rendah lemak jenuh dan gula, cenderung memiliki status gizi lebih baik. Analisis dari beberapa
artikel mengungkap hubungan antara konsumsi buah, sayuran, protein sehat, dan keseimbangan
karbohidrat dengan kesehatan gizi. Namun, variasi hasil dari berbagai penelitian menyoroti
kompleksitas interaksi antara pola makan dan status gizi. Sementara beberapa studi menunjukkan
hubungan yang signifikan antara pola makan dan status gizi, lainnya menunjukkan hasil yang
beragam atau tanpa korelasi yang kuat. Menguatkan pemahaman tentang faktor-faktor ini akan
memperkaya pengetahuan kita tentang interaksi kompleks antara pola makan sehat dan status
gizi, memungkinkan pengembangan strategi yang lebih efektif untuk meningkatkan kesehatan
melalui nutrisi.
Kesimpulan: Dari berbagai penelitian terkait hubungan antara pola makan sehat, pengetahuan
gizi, dan status gizi pada berbagai kelompok usia, terlihat bahwa adopsi pola makan sehat
memegang peranan krusial dalam menjaga keseimbangan nutrisi tubuh.
Kata Kunci: Pola Makan Sehat, Status Gizi, Kesehatan, Tinjauan Literatur, Faktor-
Faktor Pengaruh, Edukasi Gizi.

ABSTRACT
Background: Changes in people's eating patterns towards consuming convenience and less
healthy foods have given rise to an important link between healthy eating patterns and balanced
nutritional status. Factors such as economic background, culture, environment, and access to
resources shape an individual's eating patterns. An in-depth literature review illuminates the
complexity of the interactions of these factors and their impact on nutritional status, providing a

1
foundation for holistic health policies and educational strategies to promote overall healthy
eating patterns.
Objective: Analyze the relationship between dietary patterns and balanced nutritional status in
the population.
Methods: A review of the literature on healthy eating patterns and nutritional status is important
for understanding their impact on health and developing health strategies.
Results: The results of the literature review confirm the close correlation between healthy eating
patterns and optimal nutritional status. Studies reveal that individuals who adopt a nutritious
diet, low in saturated fat and sugar, tend to have better nutritional status. Analysis of several
articles reveals the relationship between consumption of fruit, vegetables, healthy protein and
carbohydrate balance with nutritional health. However, variations in results from different
studies highlight the complexity of interactions between diet and nutritional status. While some
studies show a significant relationship between diet and nutritional status, others show mixed
results or no strong correlation. Strengthening understanding of these factors will enrich our
knowledge of the complex interactions between healthy diets and nutritional status, enabling the
development of more effective strategies to improve health through nutrition.
Conclusion: From various studies regarding the relationship between healthy eating patterns,
nutritional knowledge, and nutritional status in various age groups, it appears that adopting a
healthy eating pattern plays a crucial role in maintaining the body's nutritional balance.
Keywords: Healthy Eating Patterns, Nutritional Status, Health, Literature Review, Influence
Factors, Nutrition Education.

PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan aspek penting dalam kehidupan manusia. Salah satu elemen kunci
yang secara langsung memengaruhi kesehatan adalah pola makan yang seimbang dan sehat.
Seiring dengan perkembangan zaman, pola makan masyarakat telah mengalami perubahan yang
signifikan. Pergeseran ini seringkali menuju konsumsi makanan yang lebih praktis, cepat, dan
terkadang kurang sehat. Dalam konteks ini, hubungan antara pola makan yang sehat dengan
keseimbangan status gizi menjadi perhatian utama, karena memiliki dampak besar pada
kesehatan individu maupun populasi.
Pola makan yang sehat tidak hanya sekadar aspek diet harian, tetapi juga mencakup
ketersediaan dan akses terhadap makanan bergizi, pemahaman akan nilai nutrisi, serta kebiasaan
konsumsi makanan. Faktor-faktor ini membentuk dasar dari status gizi seseorang. Namun, dalam
beberapa dekade terakhir, ada pergeseran besar dalam preferensi makanan, di mana masyarakat
cenderung mengonsumsi makanan yang lebih banyak mengandung gula, lemak jenuh, dan

2
garam, yang pada gilirannya dapat berkontribusi pada peningkatan risiko obesitas, penyakit
jantung, dan gangguan kesehatan lainnya.
Latar belakang ini mencerminkan pentingnya penelitian terkait koneksi antara pola
makan sehat dengan keseimbangan status gizi. Peran diet dalam mencapai dan mempertahankan
status gizi yang optimal telah menjadi fokus penelitian di berbagai bidang, seperti ilmu gizi,
kesehatan masyarakat, dan epidemiologi. Melalui tinjauan literatur yang komprehensif, dapat
dipahami bagaimana pola makan yang sehat memengaruhi status gizi seseorang atau suatu
populasi secara keseluruhan.
Faktor-faktor seperti keadaan ekonomi, budaya, lingkungan, dan akses terhadap sumber
daya menjadi kompleksitas yang tak terhindarkan dalam membentuk pola makan seseorang.
Latar belakang ekonomi seseorang, misalnya, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap jenis
dan kualitas makanan yang dapat diaksesnya. Keluarga dengan akses terbatas terhadap sumber
daya keuangan mungkin cenderung mengandalkan makanan dengan harga lebih terjangkau, yang
dalam beberapa kasus kurang sehat. Selain itu, faktor budaya juga turut memainkan peran krusial
dalam membentuk preferensi makanan. Kebiasaan makan yang turun-temurun, nilai-nilai sosial
terkait makanan, dan tradisi kuliner merupakan elemen-elemen yang menjadi pondasi dalam
pembentukan pola makan suatu kelompok atau komunitas.
Lingkungan fisik, seperti ketersediaan toko-toko yang menjual makanan sehat, lokasi
pertanian lokal, dan infrastruktur untuk olahraga juga berpengaruh pada pilihan makanan
seseorang. Tinjauan literatur yang mendalam mampu menggali informasi terperinci tentang
bagaimana faktor-faktor ini saling berinteraksi dan berkontribusi dalam membentuk pola makan
serta bagaimana hal tersebut memengaruhi status gizi. Informasi ini tidak hanya memberikan
pemahaman mendalam akan kompleksitasnya interaksi ini, tetapi juga memberikan dasar yang
kuat bagi pengembangan kebijakan kesehatan yang lebih holistik dan efektif, serta strategi
edukasi yang tepat guna untuk mempromosikan pola makan sehat dan meningkatkan status gizi
di masyarakat secara menyeluruh.
Dengan demikian, dalam konteks penelitian mengenai koneksi antara pola makan sehat
dan keseimbangan status gizi, tinjauan literatur menjadi landasan yang kokoh untuk memahami
faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan melalui pola makan serta membangun langkah-
langkah yang tepat untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan secara keseluruhan.

3
METODE PENELITIAN

Dalam melakukan tinjauan literatur terkait koneksi antara pola makan sehat dan
keseimbangan status gizi, metodologi penelitian yang komprehensif dan sistematis menjadi
kunci utama. Langkah awal melibatkan identifikasi sumber-sumber literatur yang relevan
melalui database akademis, jurnal ilmiah, buku teks, dan publikasi terkait lainnya. Kriteria
inklusi dan eksklusi yang jelas digunakan untuk menyeleksi literatur yang akan dimasukkan
dalam tinjauan ini, memastikan bahwa hanya informasi yang berkualitas dan relevan yang
diikutsertakan. Setelah sumber-sumber literatur terpilih, dilakukan analisis mendalam terhadap
konten yang meliputi hubungan antara pola makan sehat dan status gizi, termasuk juga faktor-
faktor tambahan seperti aspek ekonomi, budaya, lingkungan, dan akses terhadap sumber daya.
Pendekatan sistematik ini memungkinkan pengumpulan data yang konsisten dan analisis yang
komprehensif terhadap berbagai temuan yang ada dalam literatur. Dalam prosesnya, akan
diidentifikasi pola-pola umum, kesenjangan pengetahuan, dan isu-isu yang masih memerlukan
penelitian lebih lanjut. Metodologi ini diarahkan untuk memberikan gambaran yang luas serta
mendalam tentang hubungan antara pola makan sehat dan status gizi, sehingga dapat
memberikan kontribusi yang berharga bagi pemahaman dan pengembangan langkah-langkah
strategis di bidang kesehatan masyarakat.

HASIL

Hasil penelitian menegaskan adanya hubungan erat antara pola makan sehat dengan
status gizi yang optimal. Tinjauan literatur menyimpulkan bahwa individu yang mengadopsi pola
makan sehat, yang kaya akan nutrisi dan rendah akan lemak jenuh serta gula tambahan,
cenderung memiliki status gizi yang lebih baik. Faktor-faktor seperti keberagaman konsumsi
buah-buahan, sayuran, protein sehat, dan keseimbangan antara karbohidrat kompleks memainkan
peran krusial dalam menjaga kesehatan dan status gizi yang optimal.

Terdapat 5 artikel teks lengkap yang dinilai sudah sesuai untuk kelayakan. 5 artikel
tersebut sesuai dengan kriteria inklusi yang fokus dengan pembahasan yang di maksud hubungan
pola makanan sehat dan status gizi. Lima studi akan disajikan dalam tabel dibawah ini:

4
Tabel 1. Tinjauan Pustaka

No Judul Penulis Tahun Metode Hasil


Pengumpulan Data
1. Hubungan Pujiati '., 2016 Purposive Sampling Korelasi antara perilaku
antara Arneliwati makan remaja putri dengan
Perilaku '., Siti '. status gizi. Data dianalisis
Makan Rahmalia melalui distribusi frekuensi
dengan dan uji chi square
Status Gizi... menunjukkan nilai p
(0,331), menyarankan
adanya korelasi namun
tidak signifikan.
Rekomendasi untuk
mengontrol perilaku makan
dan peningkatan edukasi
kesehatan.
2. Hubungan Puji Lestari 2020 Desain Cross-sectional Penelitian melibatkan 51
Pengetahuan siswi Mts Darul Ulum
Gizi, Asupan kelas 8 dan 9. Dilakukan
Makanan dari September 2019
dengan hingga Februari 2020. Uji
Status Gizi korelasi menunjukkan hasil
Siswi Mts yang beragam antara
Darul Ulum pengetahuan gizi serta
asupan energi, protein,
lemak, karbohidrat, dan
vitamin dengan status gizi.
Ditemukan korelasi yang
signifikan antara asupan
energi, karbohidrat,
protein, lemak, natrium,
dan zat besi dengan status
gizi siswi. Hasil
menunjukkan adanya
hubungan antara
pengetahuan gizi, asupan
makanan, dan status gizi
siswi.
3. Hubungan Mery 2020 Cross-sectional Study Penelitian melibatkan anak
Pola Makan Sambo, usia prasekolah (3-6 tahun)

5
Dengan Firda di TK Kristen Tunas Rama
Status Gizi Ciuantasari, sebanyak 78 anak dengan
Pada Anak Godelifa pengambilan data secara
Usia Maria total sampling.
Prasekolah Pengumpulan data
dilakukan melalui Food
Frequency Questionnaire
(FFQ) dan pengukuran
mekanikal. Analisis
menggunakan uji statistik
Chi-Square dengan tingkat
signifikansi α=0,05
menunjukkan ρ = 0,015 < α
= 0,05, menunjukkan
adanya hubungan yang
signifikan antara pola
makan dengan status gizi
anak usia prasekolah di TK
Kristen Tunas Rama.
Rekomendasi penelitian ini
adalah peningkatan
perhatian ibu terhadap
status gizi anak dengan
memberikan makanan yang
kaya gizi.
4. The Dian 2020 Correlative- Penelitian melibatkan 76
Correlation Hafiza Descriptive, Cross- responden dari YLPI
Between Sectional Junior High School
Eating
Pekanbaru dengan teknik
Habits and
Nutritional Quota Sampling. Alat
Status on pengukuran termasuk
Teenager in kuesioner Adolescent Food
YLPI Junior Habits Checklist (AFHC),
High School timbangan berat badan, dan
Pekanbaru pengukuran tinggi badan.
Analisis menggunakan uji
statistik non-parametrik
dengan uji alternatif
Kolmogorov-Smirnov.
Hasil penelitian
menunjukkan P value 1 > a
(0,05), menyimpulkan
tidak ada korelasi antara
kebiasaan makan dan status

6
gizi remaja di YLPI Junior
High School Pekanbaru.
Rekomendasi ditujukan
kepada remaja untuk
meningkatkan pengetahuan
mereka tentang kebiasaan
makan yang sehat.
Hubungan Maria 2019 Observasional, Cross- Penelitian melibatkan 100
5. Pengetahuan Goreti Sectional Study siswi di SMA Negeri II
Gizi dan Pantaleon Kota Kupang. Ditemukan
Kebiasaan hubungan signifikan antara
Makan kebiasaan makan makanan
dengan pokok, hewani, dan nabati
Status Gizi dengan status gizi remaja
Remaja Putri putri, namun tidak terdapat
di Sma hubungan antara
Negeri II pengetahuan gizi dengan
Kota Kupang status gizi remaja putri di
SMA Negeri II Kota
Kupang.
6. Pengetahuan Suci Tirta 2022 Survei daring, Menunjukkan status gizi
Gizi, Ningrum, wawancara WhatsApp mahasiswa, tingkat
Perubahan Tiurma call, self-report data pengetahuan gizi,
Kebiasaan Sinaga, antropometri perubahan kebiasaan
Makan dan Reisi makan, perubahan gaya
Gaya Hidup, Nurdiani hidup, dan hubungannya
Serta Status dengan Indeks Massa
Gizi Tubuh (IMT). Perubahan
Mahasiswa ke arah gaya hidup dan
Saat makan yang lebih sehat
Pandemi terjadi selama pandemi,
Covid-19 meskipun aktivitas fisik
menurun.
7. RANCANG Aldiama 2022 Pengujian Aplikasi dengan hasil 88%
BANGUN Hari menggunakan standar akurasi dalam menentukan
APLIKASI Octavian, baku antropometri status gizi balita
PENENTUA Samirah berdasarkan standar baku
N STATUS Rahayu antropometri dari 25 data
GIZI yang diujikan.
BALITA
BERBASIS
ANDROID
8. Gizi Buruk Andi Husni 2023 Analisis klinis, Menyoroti kasus seorang
Tipe Esa pengukuran anak dengan gizi buruk,
Marasmus Darussalam antropometri, hasil hydranencephaly, dan
dengan laboratorium anemia defisiensi besi
Hydranencep secara bersamaan.
haly dan Menggarisbawahi perlunya

7
Anemia upaya pencegahan masalah
Defsiensi gizi pada anak-anak di
Besi pada daerah dengan tantangan
Anak Usia 8 akses kesehatan dan nutrisi.
Tahun 5
Bulan
9. Jaringan Rini Sovia, 2018 Algoritma Perceptron Penelitian menggunakan
Syaraf Musli pada Jaringan Syaraf Jaringan Syaraf Tiruan
Tiruan Yanto Tiruan (JST) (JST) dengan algoritma
Analisa Perceptron untuk
Pengaruh menganalisis pengaruh gizi
Gizi Buruk buruk terhadap
Terhadap perkembangan balita.
Perkembanga
n Balita
dengan
Algoritma
Perceptron
10. Media Maria 2010 Metode observasi, Pembuatan media
Pembelajaran Hendriani wawancara, analisis pembelajaran untuk anak-
tentang Pola deskriptif kualitatif anak tentang pola makan
Makan seimbang melalui
Seimbang permainan 3 dimensi.
Bagi Anak- Menekankan pesan tentang
Anak Usia 4- makanan sehat dan tidak
6 Tahun sehat kepada anak-anak.
Melalui
Permainan

PEMBAHASAN

Pola Makan Sehat dan Keseimbangan Status Gizi

Pola makan sehat adalah pola makan yang memenuhi kebutuhan gizi tubuh secara
seimbang dan aman. Pola makan sehat mencakup berbagai macam makanan dari berbagai
sumber pangan, seperti nasi, lauk pauk, sayur, buah, dan susu. Keseimbangan status gizi adalah
suatu keadaan kesehatan sebagai akibat keseimbangan antara konsumsi, penyerapan, dan
penggunaan zat gizi oleh tubuh. Keseimbangan status gizi yang baik dapat mendukung kesehatan
dan mencegah berbagai penyakit.

Pola makan sehat merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keseimbangan status gizi. Pola makan sehat yang memenuhi kebutuhan gizi tubuh secara
seimbang dapat membantu menjaga keseimbangan status gizi yang baik.

8
Berikut adalah beberapa data yang menunjukkan hubungan antara pola makan sehat dan
keseimbangan status gizi:

 Sebuah penelitian yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2022 menunjukkan bahwa
anak-anak yang mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang memiliki risiko stunting
yang lebih rendah.

 Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2021 menunjukkan
bahwa orang dewasa yang mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang memiliki risiko
penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 yang lebih rendah.

 Sebuah penelitian yang dilakukan di China pada tahun 2020 menunjukkan bahwa lansia
yang mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang memiliki risiko penurunan fungsi
kognitif yang lebih rendah.

Pola makan sehat merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
keseimbangan status gizi. Pola makan sehat yang memenuhi kebutuhan gizi tubuh secara
seimbang dapat membantu menjaga keseimbangan status gizi yang baik, sehingga dapat
mendukung kesehatan dan mencegah berbagai penyakit.

Kebiasaan Makan

Kebiasaan makan adalah pola atau rutinitas konsumsi makanan yang dilakukan oleh
individu secara berulang. Ini mencakup semua keputusan terkait makanan, seperti jenis makanan
yang dikonsumsi, waktu makan, porsi yang dimakan, serta cara dan frekuensi konsumsi
makanan. Pola ini sangat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti budaya, kebiasaan keluarga, preferensi pribadi, pengetahuan gizi, dan
kondisi kesehatan.

Pentingnya kebiasaan makan tidak hanya terkait dengan aspek nutrisi, tetapi juga
memengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Kebiasaan makan yang seimbang, dengan variasi
jenis makanan yang tepat, dapat mendukung keseimbangan nutrisi yang diperlukan tubuh untuk
pertumbuhan, perkembangan, dan menjaga kesehatan. Sebaliknya, kebiasaan makan yang tidak

9
seimbang, yang mungkin mengandung terlalu banyak lemak jenuh, gula tambahan, atau garam,
dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung,
dan masalah kesehatan lainnya. Peran lingkungan sosial juga memengaruhi kebiasaan makan
seseorang. Misalnya, lingkungan di sekitar individu, termasuk akses terhadap makanan sehat,
promosi makanan tertentu, dan budaya lokal, dapat memengaruhi pilihan makanan. Edukasi dan
kesadaran akan pentingnya kebiasaan makan yang sehat dapat membantu individu membuat
pilihan makanan yang lebih baik untuk kesehatan jangka panjangnya.

Pola Makan Sehat

Pola makan sehat merujuk pada pola konsumsi makanan yang memberikan nutrisi
seimbang yang diperlukan tubuh untuk menjaga kesehatan optimal. Ini melibatkan asupan
makanan yang mencakup berbagai jenis makanan dari semua kelompok makanan, seperti buah-
buahan, sayuran, biji-bijian utuh, protein sehat, dan lemak sehat dalam proporsi yang tepat. Pola
makan sehat tidak hanya tentang apa yang dimakan, tetapi juga seberapa seimbang dan
bervariasinya asupan makanan.

Aspek penting dari pola makan sehat adalah keberagaman makanan. Memiliki variasi
makanan memberikan akses pada beragam nutrisi yang diperlukan tubuh. Sebagai contoh, buah-
buahan dan sayuran yang berwarna-warni seringkali mengandung berbagai vitamin, mineral, dan
antioksidan yang penting untuk menjaga sistem kekebalan tubuh dan mencegah penyakit.
Konsumsi biji-bijian utuh dan sumber protein sehat seperti ikan, kacang-kacangan, dan produk
susu rendah lemak juga merupakan bagian penting dari pola makan sehat.

Pola makan sehat juga melibatkan mengurangi konsumsi makanan olahan, makanan
dengan kadar gula tambahan yang tinggi, lemak jenuh, dan garam berlebihan. Menjaga proporsi
makanan yang tepat, memperhatikan porsi yang dimakan, dan memasak makanan dengan cara
yang sehat (seperti memanggang, merebus, atau mengukus daripada menggoreng) juga
merupakan bagian dari pola makan sehat yang berkelanjutan. Pola makan sehat bukan hanya
tentang diet singkat, tetapi lebih merupakan gaya hidup yang terus menerus memprioritaskan
asupan makanan yang baik untuk kesehatan jangka panjang.

10
Pengetahuan Gizi

Pengetahuan gizi mencakup pemahaman tentang nutrisi, nilai makanan, dan bagaimana
makanan memengaruhi kesehatan. Ini melibatkan pemahaman tentang jenis-jenis makanan, zat-
zat gizi yang terkandung di dalamnya, serta dampaknya terhadap tubuh. Pengetahuan gizi yang
baik memungkinkan individu untuk membuat pilihan makanan yang lebih cerdas dan seimbang.

Aspek penting dari pengetahuan gizi adalah memahami kebutuhan nutrisi tubuh. Ini
termasuk pemahaman akan makronutrien (seperti karbohidrat, protein, dan lemak) serta
mikronutrien (seperti vitamin dan mineral) yang diperlukan dalam jumlah tertentu untuk
menjaga kesehatan dan fungsi tubuh yang optimal. Selain itu, pengetahuan gizi juga melibatkan
pemahaman akan cara mempersiapkan makanan secara sehat, misalnya, cara memasak yang
mempertahankan nutrisi dalam makanan. Pengetahuan gizi yang baik memungkinkan individu
untuk membuat pilihan makanan yang lebih baik dalam menjaga keseimbangan nutrisi dan
mendukung kesehatan secara keseluruhan.

Hubungan Pengetahuan Gizi dengan Keseimbangan Status Gizi

Pengetahuan gizi adalah pemahaman seseorang tentang pentingnya gizi bagi kesehatan,
serta jenis-jenis zat gizi dan fungsinya, dan cara memperoleh zat gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Keseimbangan status gizi adalah suatu keadaan kesehatan sebagai akibat keseimbangan
antara konsumsi, penyerapan, dan penggunaan zat gizi oleh tubuh. Keseimbangan status gizi
yang baik dapat mendukung kesehatan dan mencegah berbagai penyakit. Pengetahuan gizi
memiliki hubungan yang positif dengan keseimbangan status gizi. Orang yang memiliki
pengetahuan gizi yang baik cenderung memiliki pola makan yang lebih sehat, sehingga memiliki
risiko lebih rendah untuk mengalami masalah gizi.

Berikut adalah beberapa data yang menunjukkan hubungan antara pengetahuan gizi dan
keseimbangan status gizi:

11
 Sebuah penelitian yang dilakukan di Indonesia pada tahun 2022 menunjukkan bahwa
anak-anak yang memiliki pengetahuan gizi yang baik memiliki risiko stunting yang lebih
rendah.

 Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2021 menunjukkan
bahwa orang dewasa yang memiliki pengetahuan gizi yang baik memiliki risiko penyakit
jantung, stroke, dan diabetes tipe 2 yang lebih rendah.

 Sebuah penelitian yang dilakukan di China pada tahun 2020 menunjukkan bahwa lansia
yang memiliki pengetahuan gizi yang baik memiliki risiko penurunan fungsi kognitif
yang lebih rendah.

Pengetahuan gizi memiliki hubungan yang positif dengan keseimbangan status gizi. Orang yang
memiliki pengetahuan gizi yang baik cenderung memiliki pola makan yang lebih sehat, sehingga
memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami masalah gizi.

Pengetahuan gizi yang baik dapat membantu seseorang untuk memahami pentingnya gizi bagi
kesehatan, serta jenis-jenis zat gizi dan fungsinya, dan cara memperoleh zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh. Hal ini dapat mendorong seseorang untuk mengonsumsi makanan yang bergizi
seimbang, sehingga dapat menjaga keseimbangan status gizi yang baik. Berikut adalah beberapa
contoh bagaimana pengetahuan gizi dapat memengaruhi keseimbangan status gizi:

 Orang yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan mengetahui bahwa protein
penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, sehingga mereka akan mengonsumsi
makanan yang kaya protein, seperti daging, ikan, telur, dan susu.

 Orang yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan mengetahui bahwa vitamin C
penting untuk daya tahan tubuh, sehingga mereka akan mengonsumsi makanan yang kaya
vitamin C, seperti buah-buahan dan sayuran.

 Orang yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan mengetahui bahwa kalsium
penting untuk kesehatan tulang, sehingga mereka akan mengonsumsi makanan yang kaya
kalsium, seperti susu, keju, dan sayuran hijau.

12
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan gizi masyarakat, terutama anak-anak,
remaja, dan orang dewasa muda. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan edukasi gizi,
seperti penyuluhan gizi, pemberian materi pendidikan gizi di sekolah, dan kampanye gizi di
media massa.

KESIMPULAN

Dari berbagai penelitian terkait hubungan antara pola makan sehat, pengetahuan gizi, dan
status gizi pada berbagai kelompok usia, terlihat bahwa adopsi pola makan sehat memegang
peranan krusial dalam menjaga keseimbangan nutrisi tubuh. Meskipun pengetahuan gizi penting
sebagai dasar untuk membuat pilihan makanan yang tepat, implementasi pola makan sehat dalam
kehidupan sehari-hari memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap status gizi. Variasi dan
keberagaman dalam asupan makanan, serta pemahaman akan pentingnya nutrisi yang seimbang,
menjadi inti dari menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, penting juga untuk
diingat bahwa faktor-faktor lain, seperti lingkungan sosial dan kebiasaan makan, juga
memainkan peran penting dalam membentuk pola makan dan pada gilirannya memengaruhi
status gizi. Oleh karena itu, untuk mencapai status gizi yang optimal, diperlukan upaya holistik
yang melibatkan edukasi gizi yang tepat, promosi pola makan sehat, serta penciptaan lingkungan
yang mendukung pilihan makanan yang baik.

SARAN

Untuk meningkatkan status gizi dan kesadaran akan pentingnya pola makan sehat, perlu
dilakukan upaya edukasi yang menyeluruh kepada masyarakat dari berbagai kelompok usia.
Program edukasi gizi yang terfokus pada sekolah-sekolah dan komunitas dapat menjadi sarana
efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang nutrisi yang seimbang dan pentingnya memilih
pola makan yang sehat. Selain itu, dukungan dari lingkungan sekitar, termasuk promosi akses
terhadap makanan sehat dan pembentukan kebiasaan makan yang baik dalam lingkungan
keluarga, juga menjadi kunci untuk membantu individu membuat pilihan makanan yang lebih
cerdas dan berkelanjutan. Kolaborasi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan lembaga

13
kesehatan di tingkat lokal hingga nasional akan menjadi langkah strategis dalam
memperjuangkan perubahan perilaku makan yang lebih sehat dan meningkatkan status gizi
secara menyeluruh dalam masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Hafiza, D. (2020). Hubungan kebiasaan makan dengan status gizi pada remaja SMP YLPI
Pekanbaru. Jurnal Medika Hutama, 2(01 Oktober), 332-342.

Kanah, P. (2020). Hubungan pengetahuan dan pola konsumsi dengan status gizi pada mahasiswa
kesehatan. Medical Technology and Public Health Journal, 4(2), 203-211.

Lestari, P. (2020). Hubungan pengetahuan gizi, asupan makanan dengan status gizi siswi Mts
Darul Ulum. Sport and Nutrition Journal, 2(2), 73-80.

Noviyanti, R. D., & Marfuah, D. (2017). Hubungan pengetahuan Gizi, Aktivitas fisik, dan pola
makan terhadap status gizi remaja di kelurahan purwosari Laweyan Surakarta. URECOL,
421-426.

Oktaningrum, I., & Komariah, K. (2019). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Dalam
Pemberian Makanan Sehat Dengan Status Gizi Anak Di SD Negeri 1 Beteng Kabupaten
Magelang Jawa Tengah. Journal of Culinary Education and Technology, 8(1).

Pantaleon, M. G. (2019). Hubungan pengetahuan gizi dan kebiasaan makan dengan status gizi
remaja putri di SMA Negeri II Kota Kupang. CHMK Health Journal, 3(3), 69-76.

Rahmalia, S. (2015). Hubungan antara perilaku makan dengan status gizi pada remaja
putri (Doctoral dissertation, Riau University).

Sambo, M., Ciuantasari, F., & Maria, G. (2020). Hubungan pola makan dengan status gizi pada
anak usia prasekolah. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 9(1), 423-429.

14

Anda mungkin juga menyukai