Anda di halaman 1dari 89

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI

SUDARIJATI

PERANAN PENGAWASAN MUTU SEBAGAI


USAHA MEMPERLANCAR PROSES PRODUKSI
BAGIAN PENGECORAN PADA
PT. GRUNO NASIONAL
SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
1985

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

P2RANAN PENGAWASAN MUTU SEBAGAI USAHA KEMPERLANC k R

PROSES PRODUKSI BAGIAN PENGECOR a N PADA

P.T. GRUNO NASIONAL SURABa YA

g).
Tj

M ILIK ^ •
p er p u sta k a a n
SKRIPSI !'U N IV E R S ITA S AIRLANGOA1
-p.. , , , SURABAYA
Diajukan untuk Memperlengkapi Syarartr-syarat dSlara--

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Manajemen

Oleh :

SUDARIJATI

Nrp : 048111142/FE

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Surabaya, 7 /. .7

Disetujui dan diterima baik

oleh :

Bo sen Pembimbing Ketua Jurusan

Drs,J. Malonda, Ak ) ( Drs.Ec.Budisetiawan )

MILIfC
p e rp u sta k a a n
'U N IV E R S ITA S AiRLANGGA*
SURABAYA

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Tuhan Tang

Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penu

lis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan

judul : " PERANAN PENGAWASAN MUTU SEBa GAI USAHA MEMPERLAN

CAR PROSES PRODUKSI BAGIAN PENGECORAN P a DA P.T. GRUNO NA­

SIONAL SURABAYA

Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi sebagian

dari persyaratan dalam menempuh ujian Sarjana Lengkap Eko

nomi, jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas

Airlangga.

Penulis menyadari dengan segala kerendahan hatl

bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna serta sangat

sederhana, berhubung terbatasnya ilmu dan pengetahuan

yang penulis peroleh, sehingga tanpa adanya bantuan dari

berbagai pihak, tidaklah mungkin skripsi ini dapat disele^

saikan. Karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran

yang sifatnya membangun dari para pembaca demi kesempurna

an skripsi ini.

Untuk itu, pada kesempatan ini penulis tak lupa

menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang sebe-

sar-besarnya kepada :

1 . Ibu Dekan, Bapak Ketua Jurusan dan segenap staf

do sen serta asisten yang telah memberikan kuliah

dan bimbingan kepada penulis selama kuliah di Fa-

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

kultas Ekonomi Universitas Airlangga.

2. Bapak Drs.J* Malonda, Ak, yang telah bersedia mem

bimbing, memberikan petunjuk dan saran-saran yang

sangat berguna selama pembuatan skripsi ini,

3. Bapak Drs. Ec. Djoko Mursinto, selaku do sen wali

yang selama ini memberi pengarahan dan bimbingan

selama penulis belajar di Universitas Airlangga.

4. Bapak Pimpinan dan seluruh karyawan P.T. GRUNO NA

SIONAL SURABAYA yang telah banyak membantu penu­

lis selama mengadakan penelitian dalam rangka ne-

nyusunan skripsi ini.

5. Ayah-ibu tercinta,'kakak-kakak dan adikku, yang

selama ini banyak memberikan dorongan baik moril

maupun materiil, sehingga penulis dapat menyele-

saikan study.

6 . Serta semua pihak yang telah ikut membantu dalam

penyusunan skripsi ini, yang tak mungkin kami se-

butkan satu persatu.

Akhirnya nenulis berharap semoga skrinsi ini akan

bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan P.T. GRUNO

NASIONAL SURa BAYA pada khususnya.

Surabaya, Oktober 1985

Penulis,

ii

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR I S I

Halaman

Kata Pengantar ........... .............. .......... i

Daftar Isi........ ................................ . iii

Daftar Tabel........................................ vi

Daftar Gambar....................................... yi*

BAB ;

I . Pendahuluan..................................... 1

1 . Pandangan Umum.............................. 1

2. Penjelasan Judul.......................... . 3

3. nlasan Pemilihan Judul...*......... ....... . 4

4. Tujuan Penyusunan........................... 5

5. Sistematika Skripsi....................... . 5

6 . Metodologi Penyusunan Skripsi............... 7

6 .1 . Permasalahan........................... 7

6.2. Hipothesa Kerja........................ 7

6.3. Scope Analisa............ . 8

6.4. Prosedur Pengumpulan dan Pengolahan Da­

ta .................................. 9

II. Landasan Teoritis

1 . Pengertian Produksi ......................... 11

2. Pengertian Produk.... ..................... 13

3. Pengertian Kualitas dan Pengertian Pengawaj;

a n .......................................... 15

iii

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Halaman

4. Pengertian Pengawasan Kualitas.......... .. 21

5. Pengawasan Kualitas Proses..................25

5.1. Pengawasan proses type A ............. .24

5.2. Pengawasan proses type B ............. .25

5.3. Pengawasan proses type C ............. .25

5.4. Pengawasan proses type D .......... .... 26

5.5. Pengawasan proses type E . ............ .26

6 . Peranan dan Tujuan Quality Control........ .26

7. Besarnya Pengawasan........................ .28

8 . Statistical Quality Control.................30

III. Gambaran Umum P.T. Gruno Nasional......... .33

1 . Se iarah Perusahaan...... ............... .33

2. Lokasi Perusahaan...*...... *........... .35

3. Struktur Organisasi Perusahaan......... .37

4. Tenaga Kerja Bagian Pengecoran......... .42

5. Bahan-bahan Untuk Pembuatan Rumah Pompa..45

5.1. Bahan Baku Utama....................4 5

5.2. Bahan Pembantu.... .......... ...... 45

6 . Proses Produksi.......... .............. .46

6 .1 . Tahap Pembuatan Model............. .46

6.2. Tahap Pembuatan Cetakan........... .47

6.3. Tahap Peleburan.....................48

7. Hasil Produksi Bagian Pengecoran....... .51

8 . Kondisi Keuangan Perusahaan............ .52

9. Kebijaksanaan Pengawasan Mutu.......... 53

iv
SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Halaman

IV. Pembahasan Masalah pada P.T. Gruno Nasio-'

nal......................................... .55

V. Kesimpulan dan Saran........... ........... .75

1. Kesimpulan.... ......................... .75

2. Saran............ ........................77

Daftar Kepustakaan

v
SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR TABEL

Nomor : Halaman

1 * Jumlah Tenaga Kerja Bagian Pengecoran Ta­

hun 1984 ...................................... 42

2. Data Jumlah Pengecoran Beserta Hasil Tuang

Januari sampai dengan Desember 1984......... 54

3 . Banyak lubang pada rumah pompa yang cacat

berlubang Januari samuai dengan Desember

tahun 1 984........... .............. ..... ,... 65

4. Keuntungan dari Pemakaian Thermo Kopel Ja­

nuari sampai dengan Desember 1984 ........... 12

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

daftak gambar

Nomor : Halaman

1. Grafik Total Biaya Atas Kualitas Total.... 31

2. Struktur Organisasi P.T. Gruno Nasional Su­

rabaya............................... ...... 39

3. Struktur Organisasi Biro Tehnik P.T. Gruno

Nasional Surabaya...................... .... 43

4. Struktur Organisasi Biro Pabrik V.T. Gruno

Nasional Surabaya.......................... 44

5. Diagram Pembuatan Cetakan Luar............ 49

6 . Diagram Pembuatan Cetakan Dalam (Kern).... 50

7. Diagram Perakitan Cetakan.................. 50

8 . Diagram Proses Peleburan Ferrous.......... 51

9. Grafik C - Chart........................... 66

vii
SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

B A B I

P E N D A H U L U A N

1 * Pandangan Umum

Sesuai dengan program pemerintah Indonesia seperti

yang tertera dalam kebijaksanaan pembangunan khususnya

PELITA III mengenai pembangunan industri pengolah hasil

pertsnian menjadi'bahan baku dan bahan jadi, P.T. GRUNO

NASIONAL lkut memberikan andilnya yaitu membantu pengadaan

dan reparasi mesin-mesin terutama untuk industri gula.

Salah satu produknya yang dipakai oleh pabrik gula untuk

memompa tetes tebu adalah pompa centrifugal. Komponen dari

produk ini sebagian dibuat oleh P.T. GRUNO NASIONAL dan se,

bagian yang lain dibeli dari luar yang sudah merupakan koin

ponen jadi. Rumah pompa merupakan komponen pompa centrifu­

gal yang dibuat oleh bagian pengecoran pada P.T. GRUNO

NASION a L.

Dengan semakin majurya dunia industri, dan semakin

berkembangnya dunia pendidikan serta taraf kehidupan masya

rakat, maka konsumen akan lebih peka terhadap mutu suatu

barang, Dalam dunia industri mutu atau kwalitas barang yang

dihasilkan merupakan faktor yang sangat penting. Barang

yang dihasilkan antara' lain ditentukan kwalitasnya berda-

sarkan pada pengukuran ataupun penilaian karakteristik-ka-

rakteristik tertentu. Begitu juga dengan langganan/pema-

1
SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 2

kai pompa centrifugal maka mereka mengharapkan tidak ada­

nya cacat tuang dalam rumah pompanya serta tidak adanya ke

rusakan pada komponen yang lain*

Sehingga dengan deirikian dalasi nemproduksi rumah

pompa ini, P.T. GRUNO NASIONAL tidak lepas dari masalah

mutu mengingat mutu menunjukkan salah satu kunci suksesnya

perusahaan dalam suatu industri tertentu dan sekaligus me-

rupakan cermin keberhasilan perusahaan di mata masyarakat/

konsumen. Apabila mutu atau kwalitas barang itu jelek,

maka konsumen akan secara langsung mengetahui bahwa yang

menghasilkannya juga tidak baik.

Didalam usahanya merebut/mempertahankan mutu produk

nya, maka diperlukan sistim manajemen yang terpadu di bi­

dang usahanya. Selain itu perusahaan perlu mengadakan pe­

ngawasan terhadap kwalitas produknya yang merupakan salah

satu bagian yang tak dapat dipisahkan dari pengawasan pro­

duksi. Adapun yang dimaksud dengan pengawasan mutu adalah

nerupakan kegiatan yang terpadu dalam perusahaan untuk men

jaga dan raengarahkan kwalitas produk perusahaan sesuai de­

ngan spesifikasi produk yang direncanakan.

Syarat mutu dari rumah pompa yang diproduksi oleh

P.T. GRUNO NASIONAL adalah harus bebas dari cacat tuang.

Oleh karena itu pengawasan mutu/kwalitas adalah suatu hal

yang diutaroakan. Hal ini diBebabkan biaya untuk memper- i

baiki adanya cacat tuang tidak kecil jumlahnya, sehingga

hal ini dapat mengurangi laba perusahaan.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3

2* Penielasart Judul

Didalam skripsi ini penulis mengambil judul :

» PERANAN PENGAWASAN MUTU SEBAGAI USAHA MEMPERLANCAR PROSES

PRODUKSI BAGIAN PENGEC0RA1T PADA P.T, GRUNO NASIONAL SURABA

TA dengan penjelasan sebagai berikut ;

- Peranan adalah sesuatu yang jadi bagian atau yang meme-

gang peran utama dalam terwujudnya sesuatu hal*

- Pengawasan Mutu adalah aktivitas/kegiatan yang terpadu

dalam perusahaan untuk mengarahkan kwalitas prcrduk sesuai

dengan spesifikast produk yang direncanakan.

- Proses Produksi adalah suatu perkembangan pada suatu ba

rang dari awal sampai akhir sehingga fungsl dari barang

itu berubah.

- Bagian Pengecoran adalah bagian dari Biro Pabrik: II yang

melaksanakan pekerjaan penuangam.

- P.T. GRUNO NASIONAL SURABAYA adalah perusahaan swasta na

sional yang bergerak di bidang pengecoran,permesinan dan

konstruksi.

Jadi secara keseluruhan maksud/arti daripada judul


*•
tersebut adalah arti pentingnya kegiatan yang terpadu dalam

perusahaan untuk mengarahkan kwalitas produk sesuai dengan

spesifikasi produk yang direncanakan, sebagai usaha memper

lancar proses produksi bagian pengecoran pada P.T.GRUNO NA

SIONAL SURABAYA.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 4

3. Alasan Pemilihan Judul

Didalam setiap usaha produksi haruslah dapat men-

ciptakan produk yang dapat berfungsi sebagaimana produk

tersebut diraaksudkan. Hal ini mengharusk'an\iperusahaan me­

nentukan langkah-langkah dalam proses produksinya berda­

sarkan pada rencana yang telah ditetapkan, Sehingga dida­

lam pelaksanaannya perusahaan harus selalu menjaga kelan-

caran proses produksinya.

Tetapi didalam berproduksi tersebut, bila perusa­

haan mengalami penyimpangan kwalitas dari produlc yang di­

hasilkan secara terus menerus, maka peranan pengawasan mu

tu yang tepat sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Memang

dengan adanya pengawasan mutu tidak bisa menjamin secara

mutlak bahwa produk yang dihasilkan dapat sesuai dengan

standard kwalitas yang ditetapkan, Akan tetapi dengan ada

nya pengawasan mutu yang baik, maka kerusakan pada produk

diharapkan dapat ditekan sekecil mungkin.

Seperti halnya pada P.T. GRUNO NASIONAL di Suraba

ya yang salah^satu bidang yang dikerjakannya adalah penge

coran, maka pengawasan mutu amatlah penting bagi perusaha

an, karena produk pengecoran tersebut harus bebas dari ca

cad tuang.

Berdasar kenyataan, pada P.T. GRUNO NASIONAL se- „

ring mengalami cacad tuang pada rumah pompanya. Hal ters£

but di atas, menyebebkan meningkatnya biaya perbaikan yang

akan berakibat jauh menurunkan profit perusahaan.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 5

Pari keterangan tersebut diatas, maka penulis ter-

tarik memilih judul tersebut sebagai obyek penelitian.

4. Tujuan Penyusunan

Dalam penulisan skripsi ini, dimaksudkan untuk me-

ngetahui kesulitan yang dihadapi oleh P.T, GRUNO NASIONAL

dalam mengendalikan mutu rumah pompa yang dihasilkan,

Disamping itu untuk mengetahui sejauh mana usaha-usaha

fcang dilaksanakan oleh perusahaan dalam mengadakan pengen­

dalian produksinya terhadap aktivitas pengendalian kwali­

tas rumah pompa yang dihasilkan,

Selain itu penulis ingin menyumbangkan pikiran

untuk mengatasi masalah yang terjadi/dihadapi oleh P.T.

GRUNO NASIONAL, yaitu menekan penyimpangan yang ter’jadi

terhadap mutu rumah pompa yang dihasilkan, dengan harapan

semoga dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan

dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan selamjutnya. Tak

lupa penulis juga berharap agar penulisan skripsi ini da­

pat bermanfaat bagi seluruh pembaca dalam membahas penga­

wasan mutu/kwalitas.

5, Sietlmatika Skripsi

Didalam skripsi ini sistimatika pembahasannya ada­

lah sebagai berikut :

BAB I. Merupakan pendahuluan dari skripsi, dimulai de-

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 6

ngan pandangan umum, kemudian dilanjutkan dengan

penjelasan judul, alasan pemilihan judul, tujuan

penyusunan, sistimatika skripsi, dan diakhiri de.

ngan metodologi yang menjelaskan mengenai perma-

salahan, hipothesa kerja, scope analisa, serta

prosedur pengumpulan dan pengolahan data,

BAB II* Merupakan landasan teori yang didalamnya akan di-

bahas tentang : arti produksi, arti produk, pe­

ngertian kwalitas,pengertian pengawasan, pengerti

an pengewasan mutu, pengertian pengawasan kwali­

tas proses, peranan dan tujuan Quality Control,

dan Statistical Quality Control.

BAB III. Gambaran Perusahaan Dalam Melaksanakan Quality

Control.

Pada bab ini akan diuraikan gambaran secara umum

di P.T. GRUNO NASIONAL Surabaya, yang meliputi

Sejarah Perusahaan, Lokasi Perusahaan, Struktur

Organisasi, Proses Produksi, Hasil Produksi, dan

Pelaksanaan Pengawasan Kwalitas pada P.T. GRUNO

NASIONAL.

BAB IV. Analisa Masalah dan Pemecahannya.

Pada bab ini dibahas mengenai masalah yang dihada

pi perusahaan serta mencari pemecahannya untuk me

ngatasi masalah tersebut.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 7

BAB V. Kesimpulan dan Saran

Pada bab terakhir ini merupakan kesimpulan dari

uraian-uraian yang terdahulu dan m^ncoba untuk

berikan saran-saran yang mungkin bernanfaat hip ’1

perusahaan tersebut dan pihak-pihak yang bark am. u~

tingan.

6, Metodologi Penyusunan Skrlnsi

6.1* Permasalahan.

Pada P.T. Gruno Nasional, masalah yang dihadapi

adalah bahwa salah satu komponen pompa centrifugal yaiv:

berupa rumah pompa banyak mengalami cacat tuang, Hal ler-

sebut mungkin disebabkan oleh pelaksanaan pengawasan mr>u

yang kurang baik* Rumah pompa yang cacat tuang ini, reha-

gian besar memerlukan ker.ja tambahan untuk meTnporbaikinya

sehingga membutuhkan biaya. perbaikan yang cukup beoar.

Akibatnya, hal ini akan menghamb. .t h elancar n nroswr nvo-

dukoi dan akan menurunkan keuntungan perusahaan,

6,2* Ilipothesa Kerja.


Seperti yang telah disebutkan dalam permasal itian

yang tersebut diatas bahwa kelancaran nrosos nroduksi

hambat sebagai akibat dari adanya cacat tuanr nada 1

pompa yang dihasilkan oLeh bagian non^ro* i.n4 1 r n 1 1"

dapat rrmmberikan hipothesa rebagai berikut :

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 0

bila perusahaan mengadakan pengawasan yang lebih intensive

pada prosen produksi dan menambah/memasang alat nengukur

suhu pada bagian dapur, maka diharapkan cacat tuang pada

rumah pompa dapat ditekan sekecil mungkin, sehingga kwali­

tas rumah poinpa yang dihasilkan sesuai dengan standard

yang telah ditetapkan.

6.3. Scope Analisa,

Dalam skrips.i ini dibatasi hanya pada salah satu

aktivitar? dari P.T. GRUNO NASIONAL Surabaya yaitu aktj vi­

tas pengecoran.

Karena terbatasnya waktu yang tersedja,rian luasnya

bidang pengawasan mutu, maka penulis akan membatasi hanya

pada masalah pengawasan kwalitas pada proses produksi di­

tin jau dari aspek manajemen produksi,

Selain itu mengingat banyak jenis produk pengecoran

yang dlhaeJJkan oleh P.T. GRUNO NASIONAL maka petnbnhttetm

disini akan d.ibatasi lagi dalam hal pengawasan kwalitas

untuk rumah pompa yang dihasilkan oleh hag.lan pengecoran

knsunjnya untuk pengecoran ferro. Hal ini mengingat tv'hwa

komponen pompa centrifugal ini paling banyak dibuat bagian

pengecoran dan sering mengalami cacat tuang. Dioampinr \ Lu

juga dengan asumsi ;

- Tidak ada masalah dalam bahan bakunya.

- Keadaan keuangan cukup.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 9

6*4. Prosedur Pengumpulan dan Pensrolahan Data

6,4.1, Prosedur Pengumpulan Data,

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam rangka

penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut :

- Metode literatur,

yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh data

yang bersifat teoristik, dengan mempelajari litera-

tur dan buku-buku lain yang berhubungan dengan masa

lab pengawasan kwalitas.

- Metode observasi,

yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan penga

matan langsung dan pencatatan-pencatatan tentang ke

jadian-kejadian pada perusahaan yang ada hubungannya

dengan penulisan skripsi ini.

- Metode Interview,

yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan wawan-

cara atau'itanya jawab langsung” kepada pimpinan,

kepala bagian yang berhak memberikan data untuk pe­

nulisan skripsi ini.

- Metode dokumenter,

Adalah metode yang penulis gunakan untuk memperoleh

berdasarkan catatan dari P.T. GRUNO NASIONAL yang di

perlukan untuk penulisan skripsi ini.

6,4*2* Prosedur Pengolahan Data.

Data yang diperoleh dari perusahaan dikumpulkan ke-

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 10

mudian diolah dan dianalisa dengan berpedoman pada litera-

tur/teori yang penulis pelajari. Selanjutnya raenarik kesirn

pulan dari pembahasan yang telah dilakukan dan memberikan

saran.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

B A B II

LANDASAN TEORI

1 ► Pengertian Produksi

Didalanr kehidupan sehari-hari kita selalu melihat

banyaknya barang-barang dan jasa-jasa yang diper jualbelikan

dan dikonsumsi o-Ieh masyarakat. Jumlah barang atau jasa itu

sangat besar dalam' arti volume/kuantitas, kualxtasnya dan

variasinya yang tercemin dalam aneka ragam model, ukuran

dan jenisnya, Barang dan jasa tersebut tidak mungkin timbul

atau menjelma dengan sen-dirinya, tetapi harus ada usaha

atau kegiatan untuk menambah atau menciptakan kegunaan ba­

rang/jasa tersebut* Usaha atau kegiatan ini dilaksanakan me

lalui tahap-tahap yang berbeda antara yang satu dengan yang

lainnyar Untuk mendapatkan barang/jasa yang diinglnkan mela

usaha tersebut dibutuhkan faktor-faktor produksi yang

terdiri dari tanah, modal, tenaga kerja dan skills, Dalam

mengkombinasikan faktor-faktor produksi tersebut, peranan

manajemen sangat dibutuhkan, sehingga barang atau jasa da­

pat diproduksi secara efektif dan efisien.

Dengan demikian produksi merupakan usaha atauJsegi-

atan menyediakan barang dan jasa yang dalam hal ini perlu

disediakan bahan mentah, tenaga kerja, modal dan tehnologi

yang akan diubah dengan nilai yang makin bertambaiu

Beberapa orang ahli telah mengemukakan pengertian

11
SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
12

produksi, antara lain Drs. Sofjan Assauri, dalam1 bukunya

yang berjudul Management Produksi mengatakan :

Produksi adalah segala kegiatan dalam menciptakan


dan menambah kegunaan (utility) sesuatu barang atau
iasa? untuk kegiatan mana dibutuhkan faktor-faktor pro^
auksi yang dalam Iliflu Ekonomi berupa tanah, modal t te­
naga kerja dan skills (organizational, managerial dan
technical skills). '

Sedangkan menurut Sukanto- Reksohadiprod jo M. Com.Ph.D dan

Drs. Indriyo Gitosudarmo dalam bukunya yang berjudul Mana­

gement Produksi, adalah sebagai berikut :

nProduksi itu merupakan penciptaan atau penambahan

faedah bentuk, waktu, dan tempat atas faktor-faktor produk­

si sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manu-


• n 2
sia".

tiisamping itu Drs, Agus Ahyari juga mengatakan dalam buku­

nya yang berjudul Management Produksi Perencanaan Sistem .

Produksi bahwa :

Produksi, diartikan sebagai penciptaan/penambahan f a e - ;


dah.
Penciptaan/penambahan faedah i n ’ h h ^1
^ an
tara lain, yaitu : I M l LI
- Faedah bentuk. PERPUSTAKAAN
- Faedah waktu. u n iv e r s it a s a ir la n g g a
- Faedah tempat. S U R A B An YMAM1,J
\
• Kombinasi dari faedah-faeddh teraefet— dlatargT

Sofjan Assauri, Management Produksi.Penerbit Lemba


ga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, ceta­
kan ketiga, halaman 7 *
o
Sukanto Reksohadiprodjo, Indriyo Gitosudarmo ,Mana­
gement Produksi,Penerbit Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada, Yogjakarta, edisi kedua, cetakan v
pertama,tahun 1 9 8 2 , halaman 1 .
^Agus Ahyari, Management Produksi Perencanaan Sistem
Produksi. Penerbit Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Univer
sitaa Gajah Mada, Yogjakarta,halaman 7.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
13

Lari berbagai definisi tentang produksi ini, dapat

disimpulkan bahwa produksi merupakan suatu kegiatan pencin

taan atau penambahan faedah (utility) sesuatu barang atau

jasa dengan mengkombinasikan faktor-faktor produksi seperti

bahan, baku, modal, tenaga kerja dan tehnologi sehingga le­

bih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.

2. Pengertian Produk

Dengan adanya perkembangan dalam peradaban manusia

dan semakin majunya tehnologi, serta semakin berkembangnya

pola hidup manusia mengakibatkan kebutuhan manusia semakin

berkembang* Kebutuhan tersebut tidak hanya meliputi kebu­

tuhan lahiriah saja tetapi mencakup pula kebutuhan batini-’

ah, sehingga kebutuhan manusia akan alat pemuas (termasuk

didalamnya barang dan jasa) dari masa ke masa. senaritiasa

berubah macanr dan jumlahnya, Adanya perubahan terhadap alat

pemuas kebutuhan ini mengakibatkan perusahaan sebagai pro-

dusen harus selalu sigap dan tanggap terhadap perubahan

tersebut. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan selalu dapat

mengetahui sedini . mungkin perubahan yang terjadi pada

konsumen dan. selanjutnya menyesuaikan produknya jika di-

perlukan, Dengan demikian bagi seorang pembeli, pengertian

produk tidak hanya berupa benda yang mempunyai kegunaan

fungsionil saja baginya melainkan berupa kumpulan unsur-

u n s u r k im ia atau fisik, model dan warna, pembungkusan,

merk serta service yang diberikan oleh penjual ditambah

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
14

dengan kemampuan dari barang tersebut untuk memberikan ke-

puasan serta kebanggaan bagi pembeli.

Definisi produk telah banyak dikemukakan oleh para

ahli, disini penulis kutipkan pendapat dari beberapa ahli,

adalah sebagai berikut :

Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Marketing Manage­

ment, analysis, planning, and control mengatakan :

"A product is anything that can be offered to mar­

ket for attention, acquisition, or consumption, it includes

phisical objects, service, personalities, place, organisa­

tion and ideas”* ^

Dalam bukunya yang berjudul Fundamental of Marketing, *

William J. Stanton menggambarkan pengertian produk sebagai

berikut :

A product is a complex of-tangible and intangible


attributes, including, packaging, color, price m a n u ­
facture's prestige, retailer’s prestige and manufac­
t u r e d and retailer’s service, which the buyer may
accept as offering satisfaction of wants or needs,

Basu Swastha D.H* dalam bukunya yang berjudul Azas-azas

Marketing, memberikan pengertian produk sebagai berikut :

Produk adalah suatu sifat yang komplek, baik yang da­


pat diraba maupun yang tidak dapat diraba, termasuk
bungkus, warna, harga, prestise perusahaan pengecer,
pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima. oleh

Philip Kotler, Marketing Management, analysis,


planning, and control. Third Edition, rrentice-Hall of
India Private Limited, New Delhi, 1977, hal, 183.
c:
^William J* Stanton, Fundamentals of Marketing,
Fourth Edition, Me Graw Hill Book Company, 1975,h a l „ 171.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
15

pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

Dari definisi-definisi tersebut, dapat ditarik sua­

tu kesimpulan bahwa konsumen membeli sekumpulan sifat fisik

dan kimia sebagai alat pemuas kebutuhan. Hal ini berarti se^

tiap kombinasi dari sifat-sifat tersebut merupakan produk

tersendiri, karena setiap kombinasi akan memberikan kepu­

asan yang berbeda-beda bagi konsumen.

3* Pengertian Kualitas dan Pengertian Pengawasan

Ada kecenderungan bahwa konsumen lebih mementingkan

kualitas daripada atribut lain suatu produk. Oleh karena ■

itu perusahaan harus lebih memperhatikan kualitas barang

yang diproduksikan. Persaingan melalui peningkatan kualitas

akan memegang peranan penting diwaktu yang akan datang-

Bagaimanapun juga kalau kualitas tinggi, harga pro­

duk akan relatif mahal, Memang kualitas yang tinggi dari su

atu produk juga membutuhkan biaya yang relatif tinggi. Hal

ini disebabkan pencapaian kualitas yang tinggi perlu mengi-

kuti prosedur tertentu mulai dari pemilihan bahan mentahnya,

proses produksinya serta pemeriksaan barang jadinya.

Dengan adanya perkembangan tehnologi, maka para pro

dusen berusaha untuk menjaga nama baik atau reputasinya me-‘

lalui mutu dari barang yang dihasilkannya.

Pengertian mutu ini dapat berbeda-beda tergantung

dari rangkaian kata yang digunakan dimana istilah mutu ini

r
Basu Swastha D.H. ,Azas-azas Marketing,Liberty, Yog-
Jakarta, 1 9 8 0 , halaman 9Y.------- -------
SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
16

dipakai, dan orang yang menggunakannya. Mengenai pengertian

mutu tersebut, maka disini penulis akan mengemukakan bebera

pa definisi dari beberapa ahli. Dalam bukunya yang berjudul

Quality Control, Drs. Ec. Soewardjo mengatakan sebagai be-

rikut :

"Quality suatu barang meliputi semua sifat-sifat

yang berhubungan dengan fungsi barang tersebut. Sifat-sifat

dari barang itu misalnya mengenai kekuatannya, kebersihan-


7
nya, keputihannya,ketebalannya,beratnya,dan lain sebagainya.

Sedahgkan Agus Ahyari dalam bukunya yang berjudul Pengendali

an Produkgi mengartikan mutu :

... kualitas dapat didefinisikan sebagai jumlah dari


atribut atau' sifat-sifat sebagaimana didiskripsikan
dalam produk yang bersangkutan. Sehingga dengan demi-
kian termasuk dalam kualitas ini adalah daya tahan, g
kenyamanan, pemakaian, daya guna dan lain sebagainya.

Disamping itu Drs. Sofjan Assauri dalam bukunya yang berju

dul Management Produksi, juga mendefinisikan mutu sebagai

berikut tMIstilah mutu diartikan sebagai faktor-faktor yang

tcrdapat dalam suatu barang/jasa yang menyebabkan barang

atau jaga tersebut sesuai dengan tujuan untuk apa barang


q
atau jaga itu dibutuhkan",

7
Soewardjo, Quality Control« Biro Penerbitan Senat
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Widya Mandala, Sura­
baya, 1 9 8 3 , halaman 4 *
o
Agus Ahyari, Pengendalian Produksi. Badan Penerbit
Pakultas Ekonomi Universitas Gajah Mada, Yogjakarta, 1983,
halaman 3 3 4 #
o
Sofjan Assauri, op cit, halaman 221.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
17

Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa tidak;

lah mudah bagi produsen untuk menentukan mutu tertentu.

Hal ini disebabkan oleh adanya faktor-faktor yan'g

harus diperhatikan dalam menentukan kualitas tersebut, ya-

itu :

1. Material, bumbu-burabu atau component part.


2. Tehnik atau cara pembuatan.
3* Tingkat keahlian orang yang mengerjakan,
4. Engineering design dan specifications, dan
5. Daya tarik. 10

Selain faktor-faktor tersebut, penentuan mutu juga

dipengaruhi oleh faktor lain* Menurut Drs. Sofjan Assauri

dalam bukunya yang berjudul Management Produksi ada 3(tiga)

faktor yang mempengaruhi mutu, yaitu :

1 . Fungsi suatu barang.

2 . Wujud luar.
11
3* Biaya barang tersebut..

A d .1 ► Fungsi suatu barang.

Suatu barang yang dihasilkan hendaknya memperhatiL "

kan untuk apa barang tersebut dimaksudkan, sehingga barang

barang yang dihasilkan harus benar-benar dapat memenuhi

fungsi tersebut. Oleh karena pemenuhan fungsi tersebut mem­

pengaruhi kepuasan para konsumen,sedangkan tingkat kepuasan

10
Boehardi Sigit, Marketing Praktis, Gajah Mada-Uni
versity Press, 1978, cetakan ke empat, halaman 34*
11
Sofjan Assauri, o£_citfhalaman 222-223*

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

18

tertinggi tidak selamanya dapat dipenuhi atau dicapai,maka

tingkat mutu suatu barang tergantung pada tingkat pemenuhan

fungsi kepuasan penggunaan barang yang dapat dicapai. Mutu

yang hendak dicapai sesuai dengan fungsi untuk apa barang

tersebut dimaksudkan, tercermin pada spesifikasi dari ba­

rang tetsebut seperti kecepatannya, kekuatannya, kerataan-

nya, tahan lamanya, dan sebagainya.

Ad. 2 . Wujud luar.

Salah eatu faktor penting yang sering digunakan oleh

konsumen dalam melihat suatu barang pertama-* kali guna me-

,, nentukan mutu barang tersebut, adalah wujud luar barang ;■

itu. Kadang-kadang walaupun barang yang dihasilkan secara

tehnis telah maju, tetapi wwjud luarnya kuno atau kurang

dapat diterima, maka hal ini dapat menyebabkan barang ter­

sebut tidak disenangi oleh konsumen, karena dianggap mutu-

nya kurang memenuhi syarat. Faktor wujud luar yang terdapat

pada suatu barang tidak hanya terlihat dari bentuk, tetapi

juga dari waxna, pembungkusan dan lain-lain.

Ado 3. Biaya barang tersebut.

Pada umumnya biaya dan harga suatu barang akan dapat

menentukan mutu barang tersebut. Hal ini terlihat dari ba­

rang -barang yang mempunyai biaya atau harga mahal, dapat

menunjukkan bahwa mutu barang tersebut relatif lebih baik.

Demikian pula sebaiknya bahwa barang -barang yang mempunyai

biaya atau harga murah dapat menunjukkan bahwa mutu barang

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
19

tersebut relatif' lebih rendah. Hal ini terjadi,karena bia-

sanya untuk mendapatkan mutu yang baik dibutuhkan biaya

yang nrahal. Akan tetapi perlu disadari bahwa tidak selama-i

nya biaya suatu barang dapat menentukan mutu barang terse­

but, karena biaya yang diperkirakan tidak selamanya biaya

yang sebenamya, sehingga sering terjadi adanya inefisien^'

si. Jadi tidak selalu biaya atau harga dari barang itu le­

bih rendah dari nilai barang itu, tetapi.-kadang-kadang ter

jadi bahwa biaya atau harga dari suatu barang lebih tinggi

dari nilai yang sebenarnya, karena adanya inefisiensi da­

lam menghasilkan barang tersebut, dan tingginya keuntungan.

Setelah nrengetahui pengertian tentang mutu selanjut

nya dikemukakan pengertian tentang pengawasan.

Didalam kenyataannya keadaan dan perubahan keadaan

yang tidak diharapkan kerap kali dan menjadi biasa terjadi.

Keadaan yang tidak diinginkan itu sering kali mempengaruhi

proses pekerjaan, waktu yang diperlukan dalam- pelaksanaan,

kwantitas dan kwalitas hasil produksi. Sejauh mana pengaruh

dari keadaan tersebut, tergantung kepada persiapan perenca-

naan dan berat ringannya perubahan keadaan tersebut. Suatu

rencanan tidak akan berhasil dengan baik bila tidak diikuti

dengan pengawasan.

Disini pengawasan tidak dikerjakan sekedar untuk memuaskan

rasa ingirc tahu dari seorang menejer saja, tetapi maksud

utama fungsi pengawasan menurut pendapat Milen Brown, yang

dikutip oleh Drs. Komaruddin dalam bukunya yang berjudul

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
20

Analisa Menejeraen Produksi adalah sebagai berikut :

1. Memberikan pelayanan inforraasi yang lengkap, akurat,


dan teratur tentang apa yang sedang dicapai kepada
petugas-petugas.
2. Memberikan kemampuan kepada mereka untuk melihat ke
depan bagi kemungkinan setiap rintangan terhadap
produktivitas yang tertinggi dengan lebih tepat dan
untuk raengambil langkah* buat menghilangkan atau me—
ngurangi pengaruh rintangan-rintangan seperti itu.
3. Bila 2 (dua) tujuan itu tercapai, maka maksud pe-
ngawasan adalah menuju kepada tujuan akhir dengan
menjamin produkftivitas maksimum dan pencapaian yang
sempurna dari hasil-hasil yang diinginkan. 12

Adapun pengertian pemgawasan itu sendiri menurut be-

berapa ahli adalah sebagi berikut :

Panglaykim dan Hazil dalam bukunya yang berjudul Management

Suatu Pengantar mengatakan : "Control adalah suatu jaminan,

bahwa pelaksanaan tidak terlalu menyimpang dari rencana,

dan jika ada penyimpangan, maka itu dapat diterima secara


13
rasionil dan efisienl1.

Pendapat Drs, Manullang, dalam bukunya yang berjudul Dasar^

dasar Management adalah sebagai berikut : "Pengawasan se­

bagai suatu proses untuk menetapkan pekerjaan apa yang

sudah dilaksanakan, menilainya dan mengoreksi bila perlu,

dengan maksud supaya pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan


11 14 M I LI K
rencana semula, *
p er p u sta k a a n
UNIVHRSITAS AiRLANGGA
S U R A B A Y A
12 Komaruddin, Analisa Meneiemen Produksi. Penerbit
Alumni, Bandung, 1979, halaman 10 b.
13 •
Panglaykim dan Hazil, Management Suatu Pengantar.
cetakan ketiga. Penerbit P. I. Pembangunan, Jakarta,1962,
halaman 2 2 3 .
^Manullang M, Basar-dasar Management, cetakan ke-
lima, Penerbit Ghalia Indonesia, tahun 1976, hal. 136.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
21

Sudah tentu pengawasan yang baik membutuhkan juga

suatu perencanaan yang telah disusun berdasarkan syarat-

syarat yang seharusnya dipenuhi oleh perencanaan. Hal ini

disebabkan pengawasan itu bukan semata-mata untuk menetap-

kan status pekerjaan tersebut, maka sudah barang tentu per

lu tindakan perbandingan yang pasti dan akurat.

Maka dari itu pengawasan dan perencanaan mempunyai

hubungan yang erat sekali dan keduanya merupakan dua hal

yang saling melengkapi. Hal tersebut diperkuat dengan pen-

dapat Drs* Manullang dalam bukunya yang berjudul Pengantar

Ekonomi Perusahaan adalah sebagai berikut :

Perencanaan dan pengawasan sebenarnya merupakan dua


hal yang saling melengkapi. Pengawasan tanpa adanya
perencanaan terlebih dahulu tidak ada artinya, demiki-
an pula perencanaan tidak akan menghasilkan sesuatu se
bagaimana yang direncanakan semula jika tidak diawasi
pelaksanaannya. 15

4 . Pengertlan Pengawasan Kualitas

Pengawasan kualitas merupakan suatu kegiatan yang

tak dapat dipisahkan dari pengawasan produksi* Oleh. karena

itu kegiatan pengawasan mutu sangat diperlukan untuk menun-

jang kelancaran kegiatan produksi,

Sedangkan tujuan pengawasan kualitas produksi terletak pada

tuntutan bahwa tujuan produksi itu adalah untuk konsumen.

Oleh sebab itu perhatian utama dari pengawasan kwalitas

ialah bagaimana dapat memuaskan langganan, tanpa merugikan

1S
^Manullang M, Pengantar Ekonomi Perusahaan.cetakan
ke V . Penerbit Ghalia Indonesia, tahun 1976, hal, 136.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

22

perusahaan. Pengawasan kualitas bukan saja suatu keseluruh

an usaha untuk menetapkan dan mencapai spesifikasi kwali­

tas, tetapi juga untuk memberikan kepuasan kepada konsumen.

Karena itu maka pengawasan kwalitas itu tidak lain daripa-

da suatu cara tehnik yang dipergunakan untuk memproduksi

barang-barang atau jasa-jasa dengan biaya yang paling ekono^

mis, dalam waktu yang paling efisien yang menyebabkan konsu_

men merasa puas.

Untuk lebih jelasnya apa yang dimaksud dengan pe-

ngertian pengawasan kwalitas, disini penulis kutipkan pen-

dapat beberapa orang ahli antara lain :

Menurut Sukanto Reksohadiprod. jo M.Com.Ph.D. dalam bukunya

yang berjudul Management Produksi adalah sebagai berikut :

Pengawasan kwalitas menentukan komponen-komponen


mana yang rusak dan menjaga agar baham-bahan untuk
produksi mendatang jangan sampai rusak. Pengawasan kwa
litas merupakan alat bagi management untuk memperbaiki
kwalitas bila diperlukan, mempertahankan kwalitas yang
sudah tinggi dan mengurangi jumlah yang rusak. 16

Sedangkan Elwood Buffa dalam bukunya yang berjudul Modern

Production Management mengatakan bahwa :

Quality Control is involved at : (a) policy levels in


determining desired market level of quality, (b) the
engineering design stage during which quality levels
are specified.to achieve the market target levels,
(c) the producing stage when control over incoming
raw material and production operation is necessary to"”
implement the policies and design spesification, and
(d) the use stage in the field where installation can

16
1 Sukanto Reksohadiprodjot Indriyo Gitosudarmo',
op cit. halaman 217*

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
23

affect final quality and where the gurantee of quali­


ty and performance must he affective, 17

Dari definisi pengawasan kualitas tersehut maka da

pat penulis simpulkan bahwa pengawasan kualitas merupakan

kegiatan terpadu dalam perusahaan untuk menjaga dan menga-

rahkan kwalitas produk sesuai dengan yang direncanakan.

Untuk meleksanakan pengawasan kualitas ini dapat

ditempuh dengan 3 (tiga) pendekatan :

- Pendekatan bahan baku perusahaan.

- Pendekatan proses produksi.

- Pendekatan produk akhir.

Dalam hal ini perusahaan tidak diharuskan untuk memilih sa

tu pendekatan saja, tetapi pemilihan masing-masing pendeka

tan ini tergantung pada keadaan dan kebijaksanaan perusalm

an, sehubungan dengan titik berat proses produksinya.

5. Pengawasan Kwalitas Proses

Proses produksi merupakan salah satu kegiatan uta-

ma di dalam perusahaan. Pengawasan yang baik terhadap prot-

ses produksi akan membantu perusahaan menghasilkan produk

akhir yang berkwalitas baik.

Karena ada perbedaan sifat<>dan jenis proses produksi dalam

perusahaan, maka pengawasan kwalitas inipun akan mempunyai

beberapa perbedaan antara perusahaan-perusahaan tersebut.

■17
'Elwood S Buffa, M a d e m Production Management,
Fourth Edition« John Willey & Sons. Inc, N.ew York, 1973,
halaman 643*

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

24

Hal ini sesuai dengan pendapat Ague Ahyari dalam bukunya

yang berjudul Pengendalian Produksi :

Untuk kepentingan pengendalian kualitas maka dari se-


luruh jenis perusahaan dibagi menjadi lima jenis/type
yaitu :
1. Type A, setiap tahap proses produksi dapat diperik
sa dengan mudah.
2. Type B, terdapat ketergantungan masing-masing ta-
raf produksi, pemeriksaan hanya dapat dilakukan del
lam tahap-tahap tertentu.
3. Type C, perusahaan assembling.
4. Type D, mesin-mesin automatis, dimana peralatan pe
ngendalian kwalitas terdapat dalam mesin tersebut.
5. Type E, perusahaan dagang dan jasa. 18

5.1. Pengendalian Type A.

Bila setiap tahap proses produksi dapat diperiksa de­

ngan mudah maka dalam hal ini pengendalian kwalitas

dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Hal ini disebab

kan bila dalam setiap tahap proses produksi dapat di­

periksa dengan mudah maka setiap penyimpangan atau pe

nurunan kwalitas akan segera dapat diketahui, sehingga

tindakan-tindakan pembetulan tidak terlambat.

Dalam pengawasan proses ini maka beberapa hal yang

perlu diperhatikan adalah :

Jalannya proses produksi.

Untuk dapat mengetahui jalannya proses produksi

maka bekal utama yang harus dimiliki adalah penge-

tahuan yang cukup tentang proses produksi itu sen-

diri.

18Agus Ahyari, op clt, hal. 347.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

25

b, Penentuan frekuensi pemeriksaan.

Dalam hal ini maka diperlukan pertimbangan ekono-

mis, dan biaya dari setiap pemeriksaan harus diper_

timbangkan secara bersama-sama.

c» Pertimbangan berikutnya adalah siapa yang akan me-

laksanakan pemeriksaan*

d„ Penentuan jumlah output yang akan diperiksa bila

pemeriksaan tidak dilakukan untuk semua output.

5*2. Pengawasan Proses Type B.

Disini yang perlu diperhatikan adalah bagaimana ope

rator tersebut menyelesaikan proses produksinya. Pemeriksa

an dapat dilaksanakan dengan jialan melihat pelaksanaan pro

ses oleh operator dan dibandingkan dengan petunjuk yang

terdapat didalam standart proses.

5.3* Pengawasan Proses Type C.

Dalam type ini pemeriksaan pro’ses secara periodik

perlu diadakan untuk menghindarkan adanya kesalahan-kesala

han yang dibuat oleh operator. Pemeriksaan disini merupa- ,

kan jalannya proses produksi, pembetulan kesalahan pemasa-

ngan dan sejenisnya. Tetapi fungsi komponen produk baru da

pat diketahui setelah komponen tersebut selesai dalam pro­

ses perakitan. Sedangkan sebelum masuk proses perakitan,

komponen ini diseleksi dulu dengan sebaik-baiknya. Sehi-

ngga produk akhir diharapkan bermutu baik bila komponen

yang digunakan dalam keadaan baik dan pemasangannya betul.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
26

5.4- • Pengawasan Pro se s Typ e D „

Type pengawasan proses ini digunakan untuk proses

prodqksi yang diselenggarakan dengan menggunakan mesin-nre-

sin full otomatis. Oleh karena disini segala sesuatunya be

kerja secara automatis maka operator hanya akan melihat

dan menunggu bila terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak

dapat diatasi oleh mesin-mesin perusahaan secara otomatis,

5.5. Pengawasan- Proses Type E.

Type pengawasan proses ini dapat digunakan untuk

perusahaan-perusahaan jasa dan dagang, dimana titik berat

perusahaan ini adalah kepada pelayanan konsumen dari pada

proses pembuatan barang,

Umumnya perusahaan ini tidak membuat sendiri produknyau,

tetapi mendapatkan dari perusahaan lain,

6 . Peranan dan Tujuan Quality Control

Suatu usaha produksi haruslah dapat menciptakan pro

duk yang dapat berfungsi sebagaimana barang tersebut di-

maksudkan, Untuk maksud tersebut langkah-langkah harus di-

ambil agar produksi berjalan menurut strategi yang telah

ditentukan, Oleh karena itu didalam pelakganaannya, perusa

haan selalu berusaha mencapai standart-standart yang telah

ditetapkan.

Untuk mencapai tujuan tersebut maka diperlukan ada­

nya suatu pengawasan mutu yang tepat terhadap barang yang

dihasilkan. Sedangkan pengawasan mutu suatu produk dilak-

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
27

ganakan dengan mengukur mutu produk tersebut berdasar stan^

dard-standard yang telah. ditetapkan*

Dengan semakin berkembang dan meluasnya suatu peru

sahaan maka persoalan pengawasan mutu akan semakin komplek.

Sehingga perhatian terhadap pengawasan mutu harus diting-

katkan, karena fungsi dan kegunaannya semakin penting.

Catatan-catatan dan graflk-grafik dari hasil pelalc

sanaan quality control yang diselenggarakan secara statis-

tik, merupakan hal yang amat berguna,

Karena dengan mempelajari dan menganalisa secara seksama

dari catatan dan grafik itu, akan diperoleh. informasi-in-

formasi penting yang berguna bagi menejemen untuk melaku-

kan perbaikan-perbaikan dan menentukan kebijaksanaan produk

si dimasa mendatang*. Dari keterangan tersebut dapat dikata-

kan bahwa pengawasan mutu memegang peranan yang amat pen­

ting dan sangat menentukan terhadap suksesnya produksi dan

tujuan perusahaan.

Seperti halnya dengan pengawasan produksi, pengawa­

san yang dilaksanakan oleh suatu perusahaan juga mempunyai

tujuan-tujuan yang tertentu. Tujuan-tujuan yang ingin dica-

pai dari pengawasan mutu tersebut merupakan; bagian daripada

tujuan perusahaan secara keseluruhan/integral„

Adapun tujuan dari pengawasan mutu tersebut adalah sebagai

berikut :

1 -Agar barang hasil produksi dapat mencapai standard

mutu yang ditetapkan.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
28

2* Berusaha agar seluruh biaya produksi dapat dikert-

dalikan dan ditekan sekecil mungkin,

3. Mengusahakan agar segala sesuatu berjalan sesuai

dengan rencana, melalui instruksi-instruksi sei'ta

prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.

4* Untuk mengetahui kelemahan dan kegagalan dalam

memproduksi suatu produk, sehingga dapat diadakan

perubahan dan perbaikan agar dimasa-masa menda-

tang hal tersebut tidak terulang lagi.

Dengan demikian agar tujuan pengawasan mutu terca-

pai maka perlu dijelaskan maksud dan tujuan tersebut kepada

semua bagian dalam perusahaan yang berhubungan dengan kegi­

atan pengawasan kwalitas,

7* B e s a m y a Pengawasan

Pengawasan produksi merupakan suatu -usaha yang kon-

tinu agar hasil produksi yang dikehendaki dapat diproduksi

dengan cara yang paling baik dan paling murah sehingga kwair

titas dan kwalitas barang-barang yang dihasilkannya'sesuai

dengan yang dikehendaki dan dalam waktu yang dikehendaki

pula. Selain itu agar kegiatan tersebut berjalan dengan bci

ik maka harus didukung juga oleh pelaksanaan pengawasan nm

tu yang baik, Bagi perusahaan yang sadar akan arti penting-

nya pengawasan mutu, maka akan selalu berusaha melakukan k £

giatan pengawasan mutu didalam proses pembuatan barang atau

jasa yang dihasilkannya. Usaha-usaha ini tidak hanya diarah

kan untuk pengawasan kwalitas komponen-komponen saja, teta^

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
29

pi juga diarahkan untuk proses produksi serta hasil akhir

nya, Harapan perusahaan dari pelaksanaan kegiatan ini ten

tu saja untuk menekan hesarnya jurnlah barang yang rusak

didalam proses produksi,

Pelaksanaan kegiatan tersebut sudah barang tentu

membutuhkan biaya, dimana biaya yang timbul dari kegiatan

itu dinamakan biaya pengawasan rautu. Semakin ketat penga­

wasan mutu ini maka semakin besar pula biaya yang harus

dikeluarkan. Tetapi harus diingat bahwa hasil dari penga­

wasan rautu yang semakin ketat tersebut akan menguntungkan

perusahaan yaitu dengan semakin kocilnya produk yang ru­

sak. Dengan semakin kecilnya produk yang rusak ini, maka

akan memperkecil biaya penanggungan (quality assurance

cost) dan sekaligus meningkatkan citra perusahaan dimata

masyarakat.

Sebaliknya bila pengawasan mutu diperlonggar, ma­

ke biaya pengawasan kwalitas akan kecil tetapi jumlah pro

duk yang rusak akan bert 8mbah besar dan akibatnya biaya

untuk menanggung kebaikan mutu barang akan bertam'bah be­

sar, Untuk lebih jelasnya, di halaman 30 pada gambar'1

dapat dilihat grafik total biaya atas kwalitas total*

Dari gambar 1 halaman 30 tampaklah bahwa grafik

total biaya kwalitas memiliki suatu titik yang terendah.

Hal ini dapat berarti bahwa pada titik q" (jumlah produk

yang rusak) tertentu total biaya kwalitasnya adalah teren

doh. Bila pengawasan mutu sangat ketat sehingga jumlah

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
31

produk yang rusak sangat kecil (sebesar q l ) maka perusaha

an akan menanggung total biaya kwalitas yang tinggi yaitu

sebesar C-^. Dan bila pengawasan mutu itu terlalu longgar

maka jumlah produk yang rusak sangat besar (sebesar q2 ),

sehingga total biaya kwalitas yang ditanggung akan tinggi

pula yaitu sebesar Cp . Oleh karena itu kurva biaya jami-H.

nan mutu akan naik dari kiri bawah ke kanan atas, sedang-

kan kurva biaya pengawasan mutu akan turun dari kiri atas

kekanan bawah. Jadi titik terendali biaya tercapai pada q

sebesar q,f dan total biaya kwalitas yang ditanggung hanya

sebesarcC".

8 • Statistical Quality Control

Statistical Quality Control (SQC) merupakan peng-

gunaan metode statistik untuk mengumpulkan dan menganali-i

sa data dalam menentukan dan mengawasi kwalitas hasil pro

duksi. Selain itu SQC juga dapat digunakan sebagai alat

bantu untuk mencapai efisiensi perusahaan.

Untuk menilai kwalitas produk, perusahaan dapat

mengukur beberapa sifat dari produk ini. Sifat produk

yang sulit diukur secara kwantitatif disebut dengan atri-

but, sedangkan sifat yang dapat diukur secara kwantitatif

dinamakan variable*

Kedua sifat tersebut menentukan dan membentuk mu

tuyang berbeda antara barang yang satu dengan yang lain.

Sedangkan penentuan standard mutu tersebut harus memper-

timbangkan mengenai keinginan konsumen, ketentuan peme-

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
32

rintah yang ada dan tujuan dari perusahaan.

Setelah ukuran-ukuran bentuk standart mutu ditentu

kan,maka dalam pelaksanaan pengawasan mutu ini perlu juga

diberikan toleransi dari penyimpangan yang terjadi.

Toleransi ini perlu diberikan karena sering kali dalam pro

ses produksi itu memiliki penyimpangan-penyimpangan kecil,

dimana penyimpangan ini masih bisa diterima/dipertanggung-

jawabkan.Bila penyimpangan itu melebihi batas toleransi,

maka produk tersebut dianggap sebagai barang yang rusak.

Dalam melakukan test terhadap mutu suatu produk se­

ring pula ditemukan bahwa test tersebut tak mungkin dilaku-

kan terhadap seluruh produknya. Untuk hal seperti ini dapat

diatasi dengan menggunakan tehnik sampling,sehingga perusa­

haan dapat memperoleh informasi relatif lebih cepat dan de­

ngan biaya relatif lebih murah daripada melakukan pemeriksa

an keseluruhan.

Adapun rumus Quality Control untuk mencari batasan

pengawasan adalah melalui C- Chart.

c = rata-rata banyak cacat yang terdapat dalam tiap

UCL = batasan pengawasan atas.

LCL s batasan pengawasan bawah.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

B A B III

GAMBARAN UMUM DARI P.T. GRUNO NASIONAL

1♦ Seiarah Perusahaan

Perusahaan Gruno pada mulanya merupakan perusahaan

pengecoran pertama di Indonesia yang menghasilkan barang-

barang dan alat-alat cor besi dan non ferro.

Perusahaan ini didirikan oleh suatu keluarga Insinyur Be-

landa pada tahun 1921 di Surabaya.

Pada tahun 1934, Gruno memperluas usahanya dari bidang pe-,

ngecoran menjadi bidang pengecoran dan permesinan, untuk

kemudian mengganti namanya dengan f,N.V. Gietery and Machi­

ne Fabriek Gruno’1, Perkembangan usaha tersebut meliputi :

a* Pengecoran Besi dan Brons*

b* Pengecoran Babbit dan Metal,

c. Pengerjaan-pengerjaan Machinery*

Sampai akhir tahun 1956 Gruno masih tetap perusaha

an milik Belanda, dan baru pada aval tahun 1957 seluxuh p£

rusahaan dibeli/diambil alih oleh pengusaha nasional de­

ngan pimpinan W.S.T. Pondaag.

Sejak itu Gruno menjadi perusahaan swasta nasional

dengan nama P.T. Gruno Nasional yang pertama,dengan usaha

tetap yai.tu pabrik pengecoran dan permesinan. Sebagai peru

sahaan nasional yang pertama, P.T, Gruno Nasional harus

bersaing dengan perusahaan saingan yang masih dimiliki dan

33

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

dan dijalankan oleh Belanda.

Pada jaman Orde Lama Gruno harus berjuang mati-matian untuk

roempertahankan nasibnya, yang pada masa itu keadaan ekonomi

dan-^poiitik serba sulit. Pada waktu itu produksi Gruno ti­

dak menentu, produk yang dihasilkan bermacam-macam misalnya

peralatan untuk pabrik gula, mesin-mesin untuk industri ka-

ret, alat-alat untuk perkapalan, dan sebagainya.

Pada jaman Orde Baru dengan berlakunya Pelita I pa­

da tahun 1 9 6 9 , prospek ekonomi mulai memperlihatkan titik

terang. Dengan adanya ini, P.T. Gruno Nasional dapat mening.

katkan fasilitas-fasilatas dan pemasarannya.

Perkembangan selanjutnya, P.T. Gruno Nasional meningkatkan

tehnologinya dengan bekerja sama dengan perusahaan/pabrik

mesin diluar negeri yang modern. Dengan kerjasama ini Gru­

no mendapat kepercayaan sebagai perwakilan tunggal di Indo

nesia. Bahkan pabrik-pabrik mesin di luar negeri memberikan

kepercayaan penuh kepada Gruno untuk bekerja dibawah lisen

si pabrik mesin di luar negeri.* .’I .•

Sekarang ini P.T, GRUNO NASIONAL sudah berkembang

menjadi industri pengerjaan logam yang terdiri dari bagian

bagian pengecoran, permesinan, konstruksi serta mengerja-

kan pula pemasangan mesin-mesin dan pembangunan pabrik-pa­

brik serta perdagangan.

Saat ini produksi P.T. Gruno Nasional sebagian besar dia-

rahkan pada pembuatan komponen-komponen dan perlengkapan

untuk pabrik-pabrik gula termasuk reparasi, pemasangan dan

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

bila dikehendaki pembangunan seluruh pabrik, baik. berdasar

kan pada disain Gruno sendiri maupun disain lain.

2. Lokasi Peruusahaan

lokasi perusahaan adalah suatu tempat dimana sega­

la aktivitas produksi dijalankan. Lokasi Ini sudah harus

ditentukan terlebih dulu sebelum operasi produksinya dimu

lai „ Dengan kata lain, sebelum perusahaan mernulai produk­

si, pimpinan/pemilik perusahaan itu harus menentukan lebih

dulu dimana letak gedung perusahaan tersebut.

Adapun pemilihan lokasi sangat penting bagi perusa

haan, sebab penentuan lokasi yang tepat dapat memberikan

keuntungan bagi perusahaan yang bersangkutan. Selain itu

faktor-faktor pemilihan tempat sangat menentukan efisiensi

perusahaan.

Oleh karena itu, pemilihan lokasi perusahaan harus

dilakukan dengan penelitian yang secermat nmngkln dan dida

sarkan atas beberapa pertimbangan. Hal ini mengingat bahwa

lokasi juga mempengaruhi kedudukan perusahaan dalam persa-

ingan dan menentukan kelangsungan hidupnya.

Pertama kali didirikan, P.T. Gruno National berlo-

kasi di jalan Gembong 8 Surabaya. Dengan semakin ramainya

arus lalu lintas disepanjang jalan Gembong maka tempat ter

sebut dirasakan kurang memadai karana Bering mengakibatkan

kesulitan dalaift hal transportasi keluar ^asuknya perusaha­

an. Disamping itu kesulitan lain yang timbal adalah ter-

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3&

ganggunya penduduk disekitar perusahaan, karena suara bi­

sing yang ditimbulkan pabrik pada waktu malam hari bila pe

rusahaan melakukan kerja lembur.

Karena adanya faktor-faktor kesulitan tersebut maka

sejak tahun 1931 P.T. Gruno Nasional mulai memindahkan usa

hanya kedaerah S.I.E.R. yaitu dijalan Rungkut Industri I

No, 36, Surabaya. Luas perusahaan meliputi area sekitar


2
20.000 m . yang terdiri dari kantor, gudang, kantin, kli- .

nik, pabrik I, pabrik II dan area untuk extention.

Adapun pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan lokasi di

daerah S.I.E.R. ini adalah sebagai berikut :

1, Peraturan Pemerintah Daerah, sesuai dengan anjuran

untuk mengadakan pemusatan daerah perindustrian.

2, Terdapatnya fasilitas-fasilitas seperti air, lis-

trik, saliaran pembuangan, dan lain-lainnya.

3, Terletak diluar kota, sehingga transportasi berja-

lan lebih mudah.

S e M i n pertimbangan diatas, P.T. Gruno Nasional juga men-

dapatkan keuntungan dari pemilihan lokasi ini. Pada lokasi

ini P.T. Gruno Nasional terletak dipertigaan jalan utama

komplek S.I.E.R. yaitu antara Jl. Rungkut Industri I dan

Jl. Rungkut Industri II, Sedangkan keuntungan yang dipero-

leh dari lokasi ini adalah lebar jalannya yang mencapai

28 meter, dan perusahaan dapat membuat pintu gerbang kelu-

ar masuk sebanyak 2 buah. Melalui pintu utama, dimaksudkan

untuk tamu-tamu yang berhubungan dengan kantor P.T. Gruno

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
37

Nasional. Sedangkan pintu kedua yang terletak dijalan

Rungkut Industri I diperuntukkan bagi transportasi kepen-

tingan pabrik, termasuk pintu keluar masuk buruh-buruh ba­

gi an pabrik.

P.T. Gruno Nasional berkantor pusat di Surabaya

sedang 2 kantor cabang yang dimilikinya berada di Jakarta

dan Surakarta. Fungsi kedua kantor cabang ini adalah seba­

gai perwakilan, terutama dalam bidang pemasaran,

3. Struktur Organisasi Perusahaan

Untuk mencapai tujuan perusahaan dengan lebih efek

tif, P.T. Gruno Nasional telah membagi-bagi kegiatan-kegi-

atan, pendelegasian wewenang dan tanggung jawab diantara

bagian-bagian yang ada di perusahaan, yaitu dengan disusun

nya struktur organisasi.

Struktur organisasi ini merupakan suatu kerangka yang me-v.

nunjukkan seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan melalui

strategi yang telah dipilih, hubungan antar fungsi, serta

wewenang dan tanggung jawab.

Pada waktu perusahaan belum berbentuk perusahaan

swasta nasional dengan nama P.T, Gruno Nasional, struktur v.

organisasi perusahaan masih berbentuk garis/line yang sa­

ngat sederhana yang terdiri dari seorang direktur tunggal

dibantu kepala pabrik membawahi seluruh tenaga operasio-

nal ♦

Denganberkembangnya kegiatan perusahaan dari tahun

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
3a

ke tahun, kebutuhan untuk membagi-bagi kegiatan,pendelega-

sian wewenang dan tanggung jawab serta pelaksanaan integra-'.

si dan koordinasi secara lebih lengkap dirasakan menjadi sa

ngat perlu. Maka pada tahun 1974 struktur organisasi yang

berbentuk line ini dirubah menjadi struktur organisasi fung_

sional, Ciri-ciri fungsional dari struktur ini terlihat pa­

da kegiatan operasionilnya, dimana masing-masing executive

turun tangan langsung dalam kegiatannya.

- President Director : bidang Administrasi.

- General Director : bidang Pemasaran.

- Managing Director : bidang Produksi.

Selain itu direksi sebagai pucuk pimpinan kolektif

bertugas mengawasi'seluruh perusahaan dan mengatur pengu-

rusnya.

Di halaman 39 berikut ini dapat dilihat Struktur Organisasi

dari P.T. Gruno Nasional Surabaya.

Setiap bagian dalam struktur keorganisasiannya me-

rupakan satu garis komando yang secara vertikal bertanggung

jawab terhadap garis kebijaksanaan yang telah ditetapkan

oleh direksi P.T. Gruno Nasional. Sedangkan secara horizon

tal struktur keorganisasian terdiri dari staff-staff pem-

bantu direksi, yang terdiri dari Kepala Biro Tehnik, Kepa-

la Biro Umum, Kepala Biro Finek, Kepala Biro Pemasaran dan

Kepala Biro Pabrik.

Kepala Biro Tehnik langsung bertanggung jawab kepa

da Direktur Produksi. Tanggung jawab ini berhubungan de-

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA 6£

ts
J>
w
P
§
£
O
M
w

SURABAYA
HASIONAL
GRUNO
s P.T.
Sumber

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

40

ngan hal-hal yang harus dikerjakan untuk membantu direksi

dalam :

- Pengadaan bahan/alat-alat produksi.

- Penelitian, perencanaan, pengendalian dan pengawa­

san produksi,

- Pengurusan pergudangan.

- Pengembangan perusahaan khususnya dalam bidang teh

nik/produksi (Corporate Planning).

Biro Tehnik ini membawahi/mengawasi 3(tiga) bagian, seba-r

gai berikut ;

1* Bagian Administrasi Biro Tehnik :

Fungsi daripada bagian ini adalah menyelenggarakan pe-

kerjaan administrasi yang berhubungan dengan keperluan

Biro Tehnik dalam arti yang luas*

2. Bagian Penelitian dan Perencanaan :

Fungsi daripada bagian ini adalah mengatur persiapan-

persiapan untuk pelaksanaan pekerjaan yang meliputi sur

vey pendahuluan, pembuatan rencana kerja, jadwal waktu,

gambar kerja dan percobaan-percobaan untuk hal-hal yang

dianggap masih meragukan, kwalitas hasil produksi serta

pengembangan perusahaan khususnya di bidang tehnik.

3. Bagian Pengendalian :

Fungsi daripada bagian ini adalah mengatur dan mengawar

si jalannya pekerjaan, pemenuhan kebutuhan bahan/alat,

serta pengurusan pergudangan.

Kepala Biro Pabrik, berada dibawah pengawasan lang

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
41

sung direktur produksi dan merupakan badan pelaksana yang

bertugas membantu dewan direksi dalam mengurus hal-hal

yang menyangkut pekerjaan-pekerjaan pabrik secara menyelu-

ruh mulai dari persiapan.

Biro Pabrik ini membawahi/mangawasi 4(empat) bagian, seba-

gai berikut :

1. Bagian administrasi pabrik.

Fungsi daripada bagian ini adalah menyelenggarakan pe-

kerjaan administrasi yang berhubungan dengan keperluan

biro pabrik dalam arti luas, melaksanakan dan mengawasi

pekerjaan diluar pabrik/bengkel lain sesuai dengan pe-

tunjuk yang diterima, membuat persiapan dan pengawasan

pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan program kerja dan.

petunjuk yang diterima*

2. Bagian penuangan dan pengerjaan.

Fungsi daripada bagian ini adalah melaksanakan pekerja-

an penuangan dan pengerjaan penyempurnaan sesuai dengan

bentuk. (membubut, penghalusan, penyetelan dan sebagai-

nya).

3. Bagian fabrikasi.

Fungsi dari bagian ini. adalah melaksanakan pekerjaan fa

brikasi secara umum dan secara khusus lisensi Western

States, A.W* Smith dan Ten Hern secara menyeluruh mu­

lai dari persiapan kerja sampai penyelesaiannya.

4. Bagian pemeliharaan, perbaikan dan pemasangan.

Fungsi daripada bagian ini adalah melaksanakan pekerja-

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
42

an pemasangan umum dan pemeliharaan serta perbaikan

atas aktiva perusahaan yang meliputi peralatan produk

si dan bangunan/gedung milik perusahaan.

Untuk lebih jelasnya, maka struktur organisasi dari biro

pabrik dan biro tehnik pada P.T. GRUNO NASIONAL dapat di-

lihat pada halaman 43 dan halaman 44 berikut.

4* Tenaga Ker.ja Bagian Pengecoran

Tenaga kerja yang tercatat di bagian pengecoran

pada P.T. Gruno Nasional Surabaya pada akhir periode 1984

adalah sebagai berikut :

TABEL 1

JUMLAH TENAGA KERJA BAGIAN PENGECORAN

TAHUN 1984

1 i ;
i No Nama Bagian !Jumlah Karyawan 1
i ;
1 i t
i 1 Model i 4 orang !
i p
! 2 Form i 16 orang !
i 1 i
i 3 Kern i 5 orang !
t 1 t
i 4 Dapur i 6 orang !
1 1 i
! 5 Administrasi ! 2 orang !
j i i
I j
j Jumlah ! 33 orang !
I j j

Sumber : P.T. Gruno Nasional Surabaya.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

STRUKTUR ORGANISASI BIRO TEKUIK PT. GRUNO NASIONAL SURABAYA

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU ....


Sumber : P.T. GRUNO NASIONAL SURABAYA. SUDARIJATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
44

GAMBAR 4

STRUKTUR ORGANISASI BIRO PABRIK PT. GRUNO NASIONAL

S U R A B A Y A

Kepala Biro Pabrik II


Penua nga n/Pengerjaa n

Administrasi
Biro Pabrik
Unit Besteding
Perencanaan
>
Kepala Bagian Kepala Bagian
Pe nua nga n Pengerjaan

Wakil Kepala Bagi­ Wakil Kepala Bagian


an Penuangan Pengerjaan__________

Administrasi Administrasi
Penata Waktu Penata Waktu

Para la tan

Mandor Ma ndor Ma ndor Mandor Mandor Mandor


Dapur Vorra Kern Model Pembu- Penyetel-
butan an

i.. I , i ' ____ 1


Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja Pekerja
Teknik Teknik Teknik Teknik Teknik Teknik
Dapur Vorw Kern M g cel Pembubut Penyetel
an an

Sunber s P.T. GRUNO NASIONAL SURABAYA.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
45

5. Bahan-bahan Untuk Pembuatan Rumah Pompa

5.1* Bahan baku utama.

- Pig Iron.

Pip; Iron yang dipakai oleh P.T. Gruno Nasional mem-

punyai kadar unsur kimia sebagai berikut :

Carbon 3,3%

Silicon 2,25 %

Mangan 1,0%

Sulfure 0,08 %

Fosfor 1,0%

- Scrab Iron.

Jenis besi bekas yang dipakai mempunyai kadar Car­

bon di atas 2 %. Jenis besi bekas tersebut misalnya

dari :

1. mesin jahit

2. mesin bubut

3. wajan besi

4. dan lain lain.

- Batu kapur*

^.2. Bahan pembantu.

1.Bahan bakar'& kayu bakar.

2.Kayu jati, paku & kawat.

3.Pasir, tanah liat, pasir kuning dan tanah merah.

4.Arang, kotoran kuda dan damen.

5.Water glass, air,grafit dan pipa besi.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
46

6. Proses Produksi

Pada saat ini P.T. Gruno Nasional memproduksi ber-

macam-macam produk yang dibuat dari logam, yang masing-ma-

sing jenis mempunyai bentuk dan berat yang berbeda-beda.

Perbedaan ini terletak pada bentuk cetakannya dan komposi-

si bahannya.

Seperti yang telah dicantumkan dalam scope analisa pada

bab I, penulis hanya membatasi pada aktivitas pengecoran

saja. Disamping itu karena sebagian komponen dari pompa di^

beli dari luar, maka disini hanya akan diuraikan proses

pembuatan rumah pompa.

Adapun proses pembuatan rumah pompa dibagi dalam 3 tahap

yaitu :

1. Tahap pembuatan model.

2. Tahap pembuatan cetakan.

3. Tahap peleburan.

6.1. Tahap pembuatan model.

Setelah bagian model menerima gambar rumah pompa dari

bagian gambar, bagian model menyiapkan kayu jati yang

dibutuhkan sesuai dengan ukuran yang diminta. Kayu

tersebut kemudian dihaluskanpermukaannya dengan mesin

skrap. Bila telah halus, kayu tersebut diukursesuai

dengan ukuran yang sebenarnya ditambah dengan frame.

Selanjutnya dikerjakan sesuai dengan bentuk yang di­

kehendaki. Bila model telah selesai dibuat, model ter

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
47

sebut diperiksa dan selanjutnya diserahkan/diturun-

kan ke bagian cetnk/Form.

6.2. Tahap pembuatan cetakan.

Cetakan yang dibuat disini, terdiri dari dua bagian,

yaitu :

1. Cetakan bagian luar.

2. Cetakan bagian dalam (kern).

Kedua bagian tersebut diproses dalam waktu yang ham-

pir bersamaan tetapi.pada tempat yang berbeda. Bagi­

an luar dibuat di bagian Form sedangkan bagian dalam

atau kern dibuat di bagian Kern. Untuk lebih jelas-

nya, disini akan penulis uraikan satu persatu pembu­

atan cetakan tersebut.

6.2,1. Pembuatan cetakan luar.

Pasir yang telah diayak, tanah liat yang digiling,

pasir kuning dan tanah merah dan kotoran kuda ditimbang s£

suai dengan kebutuhan kemudian dicampur menjadi satu.

Campuran ini dicampur dengan air secukupnya, Kerangka ce­

takan (pies) bawah diberi landasan tanah dengan tinggi se-

puluh (10) cm sampai 15 cm dan ditumbuk-tumbuk *ampai pa-

dat. Setelah padat, model dimasukkan dalam Dies tadi dan

ditutui) dengan pies atas serta diberi rancangan kawat pe-

nguat. Kemudian diisi dengan campuran tanah yang telah di­

buat tadi sambil ditumbuk-tumbuk hingga padat. Setelah pa­

dat pies atas dicopot kemudian model juga dicopot. Permuka

an pies atas dan pies bawah diberi/dilapisi grafit. Pies

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
48

atas dan pies bawah tadi dipindahkan dengan menggunakan

overhead crane ke kamar api untuk dibakar. Pembakaran ini

memakan waktu 8 jam. Bila telah kering, ples-ples yang

dibakar tadi dikeluarkan dari kamar api dan selanjutnya

dirakit dengan inti yang telah jadi. Perakitan ini juga

dibantu dengan baut pengunci. Celah antara pies atas dan

pies bawah diberi lempung basah yang berfungsi sebagai pe

nutup.

6.2,2.Pembuatan cetakan bagian dalam/kern.

Pasir jadi yang telah ditimbang, kotoran kuda dan

water glass dicampur menjadi satu. Kedalam campuran ini

kemudian ditambahkan air secukupnya dan dicampur hingga

merata. Pipa besi dililit dengan'*damen sebanyak 2 (dua) li

litan, kemudian dipoles dengan campuran yang telah dibuat

tadi sesuai dengan diameter yang diminta. Selanjutnya di­

bakar sampai kering (selama 5 jam) dan diangkat dari pera

pi an.

6.3. Tahap peleburari*

Pig Iron (30%) dan besi bekas (69 %) dimasukkan ke'

dapur rotary yang sudah siap untuk dipakai. Kira-kira 10

menit, batu kapur (1%) dimasukkan. Dalam pemasakan selama

empat (4)jam (kira-kira telah mencapai suhu 1350°C), besi

yang sndah lebur siap dituangkan ke dalam kowi. Dalam ko-

wi ditambahkan Ferro Carbon dan Ferro Silicon, diaduk se­

lama 1 menit dan kemudian dituangkan ke dalam cetakan,

Sesudah membeku dan dinn;in (kira-kira 20 jam kemudian),

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
49

cetakan tersebut dibongkar yaitu dengan mengambil terlebih

dulu pies atas dan pies bawah. Pengambilan ples-ples terse^

but dilakukan dengan overhead crane. Selanjutnya dibersih-

kan sampai halus.

Untuk lebih jelasnya, secara diagramatis dapat dilihat pro

ses produksi sebagai berikut :

GAMBAR 5

DIAGRAM PEMBUATAN CETAKAN LUAR

Di oven

V
Cetakan jadi

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
50

GAMBAR 6

DIAGRAM PEMBUATAN KERN (CETAKAN DALAM)

Water glass Pasir Kotoran kuda


I________ ________ I

Air

I
Model APembentukan kern

I
Dibakar

I
Kern jadi

GAMBAR 7
*
DIAGRAM PERAKITAN CETAKAN

Kern jadi Cetakan luar

i______ ---------- r _ -----------------

Dirakit dalam kerangka cetak

I
Cetakan siap dituang

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
51

GAMBAR 6

DIAGRAM PROSES PELEBURAN FERROUS


/
\
Pig Iron Scrab Iron Batu kapur
------ :------------------------- -
1 I ---------------------------- 1
I f
Dapur Rotary

Ferro Carbon —
l
Dituang
Ferro Silicon-

Dibongkar/dibersihkan

I
Barang jadi

7* Hasil Produksi Bagian Pengecoran

- Ferrous Castings : Sulphuric furnaces, Sublimators,

various kinds of industrial pumps,

complete filter presses, cylinder li­

ners, mill roller bearings, vapour

valves.

- Non Ferrous Metal : White metals and Bronze in block,

bushes and in bars.

- Steel Casting : Shredder rollers, crusher standards, bed

plates, pinions, side frames, trash-pla-

tes, side covers.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
52

Nama-nama produk sengaja tidak diter jemahkan kedalam baha

sa Indonesia, karena istilah-istilah tersebut sulit di

Indoneeiakan.

Karena singkatnya waktu yang tersedia, disini penulis ha­

nya membatasi pada pembahasan pompa untuk pabrik gula.

Hal ini mengingat bahwa produk -tersebut banyak dibuat oleh

P.T. Gruno Nasional daripada pompa industri yang lain se-

perti pompa untuk pabrik ■minyak, pompa untuk pabrik metal.

Disamping itu hampir 90% langganan P.T.Gruno Nasional ada

pabrik gula. Adapun jenis pompa yang dipakai oleh pabrik

gula untuk memompa tetes tebu adalah ;

1. Pompa Rota.

2. Pompa Centrifugal.

Dalam skripsi ini penulis juga hanya akan membahas salah

satu komponen dari ponpa centrifugal yang berupa rumah

pompa. Pembatasan ini dikarenakan sebagian komponen lain

dari pompa centrifugal dibeli dari luar berupa komponen

jadif rumah pompa centrifugal paling banyak diproduksi

oleh bagian pengecoran dan pompa jenis ini banyak dipakai

oleh pabrik gula.

8. Kpndisi Keuangan Perusahaan

Modal merupakan salah satu faktor produksi yang

penting dalam mengelola suatu perusahaan, karena bila ti­

dak ada jaminan modal yang cukup maka perusahaan tidak

dapat menjalankan usahanya. Beeitu nula dengan P.T. Gruno

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
53

Nasional# dalam usahanya membiayai dana yang dibutuhkan,

P.T* Gyuno Nasional mengadakan hubungan dengan Bank Bumi

Daya Surabaya* Hubungan ini dimaksudkan agar kebutuhan da

na bioa diperoleh dengan lebih mudah dari Bank tersebut.

Hal ini akan lebih menjamin perusahaan untuk memenuhi k£

butuhan dananya di masa yang akan datang.

9. Kebi.jaksanaan Pengawasan mutu

Pada P.T. Gruno Nasional yang dijadikan obyek pe­

nelitian oleh penulis, pelaksanaan quality control dilaku

kan pada bahan baku, sebab bahan baku disini mempunyai

standard tertentu yang tak boleh diganti dengan bahan ba­

ku yang lain* Pada proses produksi, pengawasan mutu lebih

banyak dilakukan pada tahap oembuatan model, yaitu apakah

model sudah sesuai dengan gambar yang hendak dibuat. Se-

lain itu untuk pengawasan hanil tuang yung berkualitas

tinggi (toleransi nol), maka viarus diperiksa 100%.

Pada P.T. Gruno Nasional, pemeriksaan terhadap ru

mah poinpa dilakukan dengan ultrasonic test. Dengan ultra­

sonic test ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah rum^h

pompa yang diperiksa terdapat cacat tuang berupa retak

atau berlubang, Bila rumah pompa retak total maka rumah

pompa tersebut riilobur kr*mba] i sodang yang berlubang akan

Htperbaiki dengan Ids. rvdanya pekerjaan tambahan ini, F.T.

Sruno Nasional harus mengel u an biaya tambahan untuk


*
perbaiki rumah pompa yang horlub^np trrrebut.

Adanya kerusakan rum^h poinpa yang perlu biaya per

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
54

baikan yang cukup besar ini dapat dilihat pada tabel 2 ha

laman ini. Dari masalah yang telah dikemukakan pada bab

irri (bab H I ) , maka penulis akan mencoba menganalisa per-

masalahan tersebut pada bab IV berikut ini.

TABEL 2

DATA JTIMLAH PMGECORAN BESERTA HASIL TUANG

JANUARI SAMPAI DENGAN DESEMBER 1984

j j i
! Bulan | Jumlah | Berat ti- ■iiasil Tuang !

Pengecoran! ap buah Jadi Cacat Tuang !
I
! Januari 9 buah ! 230 kg 7 buah 2 buah berlubang !
I
! Februari 12 buah ! 230 kg 8 buah 3 buah berlubang !
i
1 buah retak total

! Maret 10' buah ! 230 kg 7 buah 3 buah berlubang !


t
! April 10 buah ! 230 Kg 6 buah 4 buah berlubang !
i
!
* Mei 12 buah ! 230 kg 7 buah 4 buah berlubang !
j
1 retak total !
i
! Juni 9 buah ! 230 kg 6 buah 3 buah berlubang !
i
!Juli 12 buah ! 230 kg 8 buah 4 buah berlubang !
t
I Agustus 11 buah ! 230 kfi 8 buah 2 buah berlubang !
j
1 retak total !
f
! September 12 buah ! 230 kg 7 buah 4 buah berlubang !
j
i i 1 retak total !
i
! Oktober 10 buah ! 230 kg 8 buah 2 buah berlubang !
t
J November 10 buah ! 230 kg 7 buah 3 buah berlubang I
i
! Desember 12 buah ! 230 kg 8 buah 4 buah berlubang !

Sumber : Data intern perusahaan, setelah diolah.


SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB IV

PEMBAHASAN. MASALAH PADA P.T GRUNO NASIONAL

Setiap perusahaan tentu mempunyai suatu tujuan

yang telah digariskan terlebih dahulu yang digunakan seba-

gai pedoman dalam melaksanakan aktivitas perusahaan sehari

hari. Tujuan yang telah digariskan itu harus jelas dan te-

gas, agar dalam mencapai tujuan itu tidak terjadi kesim-

pangsiuran dan salah faham yang dapat mengakibatkan tidak

tercaDainya tujuan yang dikehendaki.

Berdasarkan tujuan perusahaan akan dibuat suatu

perencanaan, dengan perencanaan tersebut pimpinan perusa­

haan akan mudah mengadakan kontrol terhadap aktivitas-akti

vitas perusahaan tersebut. Sehingga bila tujuan yang dite­

tapkan oleh perusahaan tidak dapat dicapai, maka uimpinan

perusahaan segera dapat mengetahui sebab-sebab yang menim-

bulkan tujuan perusahaan tidak tercapai, dan dapat mengam-

bil tindakan-tindakan yang positif untuk menjaga jangan

sampai kejadian tersebut menjadi berlarut-larut.

Adapun tujuan perusahaan dapat dibedakan dalam dua

tahap untuk mencapainya, yaitu tujuan jangka pendek dan tu

juan jangka pan jane;. Demikian pula untuk P.T. Gruno Nasio­

nal Surabaya mempunyai kedua tujuan tersebut.

Tujuan jangka pendek yang hendak dicapai oleh P.T. Gruno

Nasional antara lain ialah :

55

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
56

1. Dapat memenuhi permintaan langganan tepat pada waktunya

sehingga pada akhirnya akan dapat meningkatkan penju-

alan*

2* Dapat menjaga kelancaran jalannya proses produksi de­

ngan berusaha untuk dapat beroperasi seefisien mungkin.

3. Memperkecil atau menekan biaya produksi, yang akhirnya

dapat memperoleh keuntungan sesuai dengan yang diharap-

kan.

Sedangkan tujuan jangka panjang yang hendak dicapai oleh

P.T. G-runo Nasional Surabaya :

1 „ Meningkatkan jumlah fasilitas produksi yang dimiliki

oleh perusahaan,

2* Meningkatkan nama baik perusahaan dengan berusaha untuk

dapat memenuhi permintaan konsumen, yang dalam hal ini

langganan perusahaan, sehingga mampu bersaing dengan

perusahaan yang sejenis.

3. Melakukan expansi guna perkembangan. perusahaan di masa

yang akan datang.

Kedua tujuan tersebut diatas, tidak terlepas dari tujuan

perusahaan untuk dapat memenuhi kepuasan langganannya. Tu­

juan tersebut sedapat mungkin dicapai dengan menggunakan

fasilitas-fasilitas untuk produksi secara efisien dan se-

efektif mungkin, sehingga tidak terjadi kegagalan dalam

proses produksi.

Dalam mencapai tujuan ini, perusahaan sering meng-

hadapi berbagai masalah, yang merupakan penghambat dalam

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

57

kelancaran berproduksi„ Masalah yang dihadapi ini harus

segera diatasi agar tujuan yang hendak dicapai dapat ter-

wujud. Dan bila masalah itu tidak segera diatasi, maka

akan menimbulkan ketidak efisienan pada perusahaan. Begi-

tu pula halnya dengan P.T. Gruno Nasional, dalam usahanya

mencapai tujuan perusahaan juga menghadapi masalah yang

menjadi penghambat terwujudnya tujuan yang hendak dicapai,

Adapun masalah yang dihadapi ol-eh P*T. Gruno Nasi-

onal Surabaya pada tahun 1984 adalah adanya cacat tuang pa

da rumah pompa yang cukup besar. Dari data yang ada pada

bab III dapat dihitung .bahwa, 32% dari seluruh rumah pompa

yang dihasilkan pada tahun 1984 mengalami cacat tuang, Se-

benarnya cacat tuang ini tidak boleh terjadi pada semua

produk pengecoran, mengingat syarat mutu pada tampak luar-

nya harus bebas dari cacat tuang seperti berlubang, retak

dan mutunya harus seragam pada setiap bagian cor. Hal ini

sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Standart In-

dustri Indonesia (SII) mengenai hasil besi cor. Dengan

adanya cacat tuang tersebut selain menghambat kelancaran

jalannya produksi juga akan mengurangi keuntungan perusa­

haan .

Sebagai bukti bahwa cacat tuang pada rumah pompa

ini mengurangi keuntungan perusahaan, adalah terjadinya

biaya tambahan yang cukup besar yaner harus dikeluarkan

oleh perusahaan untuk memperbaiki produk tersebut.

Untuk lebih jelasnya, berikut ini dapat dilihat perhitun£

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
58

an biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memperbaiki rumah

pompa yang mengalami cacat tuang.

Harga bahan dan tarif upah yang digunakan :

- Harga kawat las per kg Rp*19,000,00

- Harga batu grenda per buah Rp«450t00

- Upah las/jam orang Rp.500,00

- Upah grenda/jam orang Rp-200,00

Solar/jam mesin Rp. 1.500,00

Bulan Januari :

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang = 2 buah

Jam las yang digunakan = 80 jam

Jam grenda yang digunakan = 40 jam

Bahan/kawat las yang digunakan = 0,75 kg

Batu grenda yang digunakan = 4,5 buah

Las/jam orang = 80 x 1 x Rp.500,00 = Rp. 40.000,00

Kawat las = 0,75 x Rp.19.000,00 = Rp. 14.250,00

Grenda/jam orang = 40 x 1 x Rp.200,00 = Rp. 8,000,00

Eatu grenda = 4,5 x Rp.450,00 « Rp. 2.025,00

Solar = (80+40) x Rp.1>500,00 = Rp. 180.000,00

Jumlah .Bp, 244.275»00

Bulan Februari :

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang = 3 buah

Jam las yang digunakan = 168 jam

Jam grenda yang digunakan =. 82 ja:n

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

59

Kawat las yang digunakan = 1,4 kg

Batu grenda yang digunakan = 8 buah

Las/jam orang = 168 x 1 x Rp.500,00 = Rp. 84.000,00

Kawat las = 1,4 x Rp. 3.9.000,00 = Rp* 26.600,00

Grenda/jam orang = 82 x 1 x Rp.200,00 = Rp, 16,400,00

Batu grenda = 8 x Rp.450,00 = Rp. 3.600,00

Solar = (82+168) x Rp.1,500,00 = Rp. 375.000,00 +

Jumlah .32 525.*§22*22

Bulan Maret :

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang = 3 buah

Jam las yang digunakan = 147 jam

Jam grenda yang digunakan = 73 jam

Kawat las yang digunakan = 1£ kg

Batu grenda yang digunakan = 9 buah

Las/jam orang = 147 x 1 x Rp.500,00 = Rp, 73.500,00'

Kawat las = 1& x Rp.19.000,00 = Rp. 28.500,00

Grenda/jam orang = 73 x 1 x Rp.200,00 = Rp. 14.600,00

SS'lar : = (147+73) x Rp. 1 .500,00 = Rp. 330.000,00

Batu grenda = 9 x Rp.450,00 = Rp. 4.050,00 +

Jumlah §2i_450.650A00

Bulan April :

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang = 4 buah

Jam las yang digunakan = 226 jam

Jam grenda yang digunakan = 112 jam

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
60

Kawat las yang digunakan = 2j kg

Batu grenda yang digunakan = 1 4 buah

Las/jam orang = 226 x 1 x Rp,500,00 = R p .113.000,00

Kawat las = x Rp*19*000,00 = Rp, 47.500,00

Grenda/jam orang = 112 x 1 x Rp.200,00 = Rp. 23.200,00

Batu grenda =14 x Rp.450,00 = Rp. 6.300,00

Solar = (226+112) x Rp.1,500,00 = Rp.507.000,00 A


________’

Jumlah 5E.i7Qli922.t22

Bulan Mei :

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang = 4 buah

Jam las yang digunakan = 192 jam

Jam grenda yang digunakan = 95 jam

Kawat las yang digunakan = 2 kg

Batu grenda yang digunakan = 12 buah

Las/jam orang = 192 x 1 x Rp.500,00 = Rp. 96.000,00

Grenda/jam orang = 95 x 1 x Rp.200,00 = Rp. 19.000,00

Kawat las = 2 x Rp.19.000,00 = Rp. 38,000,00

Batu grenda = 12 x Rp.450,00 = Rp. 5.400,00

Solar = (192+95) x Rp,1.500,00 = R p .430.500,00 +

Jumlah 2^588^00,00

Bulan Juni :

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang = 3 buah

Jam las yanr> digunakan = 121 jam


«
Jam grenda yang digunakan = 60 jam

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
61

Kawat las yang digunakan = kg

Batu grenda yang digunakan *= buah

Las/jam orang = 121 x 1 x R p ,500,00 = Rp. 60,500,00

Kawat las = 1& x Rp,19.000,00 = Rp, 28.500,00

Grenda/jam orang = 60 x 1 x Rp.200,00 = Rp, 12,000,00

Batu grenda = 74 x Rp.450,00 = Rp. 3.375,00

Solar = (121+60) x Rp.1.500,00 = R p .271.500,00 +

Jumlah 52'275^875^00

Bulan Juli :

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang = 4 buah

Jam las yang digunakan = 232 jam

Jam grenda yang digunakan = 115 jam

Kawat las yang digunakan = 2,5 kg

Batu grenda yang digunakan = 1 5 buah

Las/ jam orang = 232 x 1 x Rp.500,00 = Rp.116.000,00

Grenda/jam orang = 1 1 5 x 1 x Rp.200,00 = Rp. 23.000,00

Kawat las = 2,5 x Rp.19.000,00 = Rp. 47.500,00

Batu grenda = 15 x Rp.450,00 = Rp. 6.750,00

Solar = (115+232) x Rp.1.500,00 = Rp.520.500,00

Jumlah BE.tZi2jJ52.i29

Bulan Agustus :

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang * 2 buah

Jam las yang digunakan = 96 jam

Jam grenda yang digunakan = 46 jam

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
62

Kawat las yang digunakan '= .1,1 kg

Batu grenda yang digunakan = 6 buah

Las/jam orang = 96 x 1 x Rp.500,00 Rp, 48,000,00

Kawat las = 1,1 x Rp. 19.OOO,00 Rp. 20.900,00

Grenda/jam orang = 46 x 1 x Rp.200,00 Rp. 9.200,00

Batu grenda = 6 x Rp»450,00 Rp, 2.700,00

Solar = (96 +4 6 ) x Rp.1.500,00 Rp.213.000,00


+

Jumlah Rpi293.8gg<xgo

Bulan .September ■:

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang = 4 buah

Jam las yang digunakan = 224 jam

Jam grenda yang digunakan = 110 jam

Kawat las yang digunakan = 2,4 kg

Batu grenda yang digunakan = 14 buah

Las/jam orang = 224 x 1 x Rp.500,00 = R p .112,000,00

Kawat las = 2,4 x Rp.19.000,00 = Rp. 45.600,00

Grenda/jam orang = 110 x 1 x Rp,200,00 = Rp, 22.000,00

Batu grenda = 14 x Rp.450,00 = Rp. 6,300,00

Solar = (224+110) x Rp.1.500,00 - Rp.501.000,00

Jumlah 52,686^200^00

Bulan Oktober :

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang = 2 buah

Jam las yang digunakan = 125 jam

Jam grenda yang digunakan = 62 jam

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
63

Kawat. las yang digunakan .= .1,3 kg

Batu grenda yang digunakan = 8 buah

Las/jam orang = 125 x 1 x Rp.500,00 = Rp. 62.500,00

Kawat‘las = 1,3 x Rp.19.000,00 = Rp. 24.700,00

Grenda/jam orang = 62 x 1 x Rp.200,00 = Rp, 12.400,00

Batu grenda = 8 x Rp.450,00 = Rp. 3.600,00

Solar = (125+62) x Rp.1.500,00 Rp.280.500,00 +

Jumlah * ^ m ± 2 Q Q xoo

Bulan November :

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang = 3 buah

Jam las yang digunakan = 13^ jam

Jam grenda yang digunakan = 6 6 jam

Kawat las yang digunakan = 1,5 kg

Batu grenda yang digunakan = 8 , 5 buah

Las/jam orang = 134 x 1 x Rp.500,00 * Rp. 67.000,00

Kawat las = 1,5 x Rp.19,000,00 = Rp. 28.500,00

Grenda/jam orang = 66 x 1 x Rp.200,00 = Rp. 13.200,00

Batu grenda = 8,5 x Rp.450,00 = Rp. 3.825,00

Solar = (134+66) x Rp. 1.500,00 « Rp.300.000,00

Jumlah R p .412.525j00

Bulan Desember:

Jumlah rumah pompa yang cacat berlubang = 4 buah

Jam las yang digunakan = 218 jam

Jam grenda yang digunakan = 106 jam

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
64

Kawat las yang digunakan = 2,3 kg

Batu grenda yang digunkana - 1 3 buah

Las/jam orang = 218 x 1 x Rp.500,00 = Rp.109.000,00

Kawat las = 2,3 x Rp.19*000,00 = Rp. 43.700,00

Grenda/jam orang = 106 x 1 x Rp.200,00 = Rp. 21.200,00

Batu grenda = 13 x Rp.450,00 = Rp. 5.850,00

Solar = (218+106) x Rp.1.500,00 * Rp.486*000,00


____________ +

Jumlah Rg^66§.2§OjOO

Bila biaya tambahan tersebut diatas dibiarkan terus mene-

rus oleh perusahaan,maka dalam jangka panjang perusahaan

akan mengalami kerugian sebagai akibat kurang intensifnya

pengawasan mutu,

Disamping itu untuk mengetahui seberapa jauh kerusakan

yang terjadi padarumah pompa,maka penulis mencoba menga-

nalisa data melalui pendekatan statistik.

Dalam pendekatan statistik ini digunakan formula sebagai

berikut :

c = rata-rata banyak cacat yang terdapat dalam

tiap unit obyek/barang.

UCL = c +

BCL = c - I N ?

ini digunakan untuk pengawasan yang lebih ketat*

Berikut ini penulis gambarkan control chart dari 38 buah

rumah pompa yang mengalami cacat berlubang.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

65

TABEL 3

BANYAK LUBANG PADA RUMAH POMPA YANG CACAT BERLUBANG

JANUARI SAMPAI DENGAN DESEMBER 1984

Bulan No Banyaknya lubang Bulan No Banyaknya lubang Bulan No Banyaknya lubang

14 lubang
Januari 1 10 lubang Mei 14 13 lubang September 27
18 lubang
2 15 lubang 15 22 lubang 605
28 c = i8 = 15,921
28 lubang
Februari 3 12 lubang 16 10 lubang 29
29 lubang UCL = 15,921 + 1V T 5 ;921
4 9 lubang Juni 17 16 lubang Oktober 30
10 lubang = 1 9 ±911
5 19 lubang 18 12 lubang 31
14 lubang
Maret 6 12 lubang 19 10 lubang November 32
19 lubang
7 10 lubang Juli 20 15 lubang 33
9 lubang
8 25 lubang 21 10 lubang 34
28 lubang
April 9 15 lubang 22 27 lubang Desember 35
10 lubang
10 28 lubang 23 20 lubang 36
14 lubang
11 10 lubang Agustus 24 18 lubang 37
16 lubang
12 20 lubang 25 12 lubang 38
Mei 13 15 lubang September 26 11 lubang

Sumber : Data intern Perusahaan

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

66
GAMBAR 9
GRAFIK C - Chart

32

30

28

26

24

22

20

18

16

14

12
10

4
2

0 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25~ 26 27 28 29 30 31 32 33 > 35 ‘36 3? 38 39 40 41 4i? Corner P r o d u k


1 2 3 4 ^ 6 7 8
SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Dari grafik yang terlihat pada gambar 9 halaman 66, maka

terbukti bahwa kerusakan ada di luar batas normal*

Betolah penulis telusuri lebih jauh, maka sebab-

sebab yeng menimbulkan raasalah tersebut adalah sebagai be

rikut *

1* Kurang tepatnya pengukuran suhu pada prosen pe

loburan,

2# Mesin giling yan# digunakan untuk menggiling

bahan cetakan tidak dapat berfuugsi dengan

baik*

3* Kurangava pengawasan secara intensif terhadap

pekerja di bagian Vorm*

Kurang tepatnya pengukuran suhu pada nroseo peleburan,

Salah satu sebab a da nya cacat fcuang pada produk

pengocor8n adalah kurang tepatnya pengukuran suhu pada

waktu proses peleburan terjadi* Sola mo ini, pengukuran :

suhu pada proses peloburan hanya berdasorkan pada pud Om­

an waktu pongecoran (lama waktu pengocoran) • Hal ini roe-

nyebebkan besarnya .-uhu tidak dapat dikotahui dengan paa

ti karena tidak ada alat pengukur suhu di bagian dapur,

yang tnerm>akan tempat berlangsungnya pro sea poleburaiu

Sehingga suhu yang dicapai tidak dapat sGiciiu raonjaudu

bahwa suhu tersebut sesuai dengan suhu yung dilceheudaki

untuk dicapai* Oleh karena tidak ada alat oengukur suhu

selaraa proses peleburan berlangsung, raaka cacat t;ua«g pa

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

68

da produk pengecoran masih cukup banyak ter,iadi.

Mosin giling yang digunakan untuk menggiling bahan cetak­

an tidak dapat berfungsi dengan baik.

Untuk mendapatkan produk pengecoi’an yang bebas

dari cacat tuang, kondisi yang digunakan untuk menggi-

ling bahan cetakan juga sangat menentukan. Bila mesin

giling yang dipakai itu berfungsi dengan baik, maka ha-

sil gilingannya akan baik sehingga cetakan yang dihasil-

kan juga menjadi baik.

Begitu pula dengan P.T* Gruno Nasional, pada so-

at ini 2 buah mesin gilingnya audah tidak dapat berfung**

si dengan baik. Hal ini tnenyebabkan ha sil gilingannya ku

rang sempurna dan cefcakan yang dibuat juga kurang baik*

Penyebab mesin giling itu kurang dapat berfungsi dengan

baik adalah bahwa unaur mesin tersebut sudah tua dan so­

ring rewcl. Ditinjmi dari utnurnyo, mo g i ng~tna s i ng mosin

giling tersebut borurour tehnio 10 fcahun.Knlau wo sin g.i~

ling itu dibeli tahun iy?4- dan tohun mnkn pada ta­

hun 1^815 me a in gill hr yanp; notu nudah hub is umur tehnis-

nya dan yeng satu tinggal 1 tahun.

Deugan penjelasan dlafcas, make dapat dikvitskan

bahwa umur mesin giling yang audah tua tursolmt motiyobab

kan raec3a Riling tidak dapat berfungsi sebagaimana meat.I

nya karena kekuatan mesin untuk monggiling bahan cotakan

sudah semakin fcurun. Jadi kurang dapatnya mesin giling

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

berfungsi dengan baik dapat dikatakan sebagai salah satu

sebab adanya cacat tuang pada produk pengecoran.

Kurangnya pengawasan secara intensif terhadap pekerja di

bagian Vorm.

Bila cetakan yang dihasilkan bagian Vorm itu setn-

purna, maka akan mengurangi terjadinya cacat tuang pads

produk pengecoran. Oleh karena itu, cetakan yang dibuat

oleh bagian Vorm juga berperanan sekali dalam mencipta­

ka n produk pengecoran yang bebas dari cacat tuang*

Di bagian Vorm pada P.T. Gruno Kaaiutial, go orang

mandor bertugas sobagal p^ngawas dan sekaligus ikut bor-

tugas sebagai pekerja/opera tor. Hal ini menyebabkau awn

dor kurang dapat melaksanakan pengawasan secara intensif

karena kurangnya tenaga dan waktu untuk beiiceliliug.

Akibatnya mandor kurang dapat mengetahui penyimpangan

yang terjadi dengan segera. Sola in itu, karena kurang og

darnya pekerja bagian ini akan mutu cetakan yang dibuat,

maka jarangnya mandor berkeliling menyebabkan pekerja me

lakulcan kesalahan-kesalahan, Misalnya dalam wenirobang ba

han cetakan tpekerja tidak menggunakan timbangou* to topi

raenggunakan skrop yang tidak pasti ukuranye. Sellings

tindakan ini menyebabkan cetakan yang dibuat jugs kurang

sempurna,dan berakibat jauh pada produk pengecoranaya.

Adapun akibat dari masolah ini adalah *

1. Tujuan jangka pendek perusahaan untuk memper-


kecil/m^nokan biaya produksi tidak tercapai*

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
70

2. Apabila masalah yang terjadi ini dibiarkan te-

rus menerus, alcan bisa mengurangi laba yang di

harapkan oleh P.T. Gruno Nasional, yang berar-'.

ti tujuan jangka panjang tidak tercapai,

3# Kelancaran proses produksi porapa mengalami ham

batan.

Dengan telah diketahuinya permasalahan, sebab-se-

bab masalah dan akibat-akibathya, maka perlu diadakan

langkah-langkah untuk memecahkan masalah tersebut, agar

perusahaan dapat mengatasi masalah yang ada dalam perusa­

haan.

Langkah-langkah pemecahan masalah tersebut adalah sebagai

berikut :

1. Menggunakan alat pengukur suhu di bagian dapur.

2 f Mengganti mesin giling yang umurnya sudah tua.

3. Mengadakan pengawasan secara intensif terhadap

operator/pekerja di bagian vorm.

Menggunakan alat pengukur suhu di bagian dapur.

Dengan -nenggunakan alat pengukur suhu selama pro«-

ses peleburan untuk mengetahui suhu yang dikehendaki, maka

pengawasan terhadap suhu dapat dilakukan dengan lebih fca-

ik. Sehingga dengan adanya alat pengukur suhu tersebut

maka suhu yang dikehendaki dapat diukur secara tepat/aku-

rat. Dengan diketahuinya suhu yang tepat ini,maka cacat

tuang terhadap produk pengecoran yang disebabkan oleh ku-

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

71

rang telitinya pengawasan suhu peleburan tersebut akan da­

pat ditekan* Pengadaan alat pengukur suhu seperti thermo

kopel amat perlu dilakukan, mengingat suhu/temperatur pele

buransangat peka pengaruhnya terhadap hasil tuang/produk

pengecoran. Selain itu dengan digunakannya thermo kopel pa

da dapur rotary, petugas bagian dapur dapat dengan mudah

mengetahui suhu yang dicapai secara lebih baik dan teliti,

Dengan memasang thermo kopel seharga kurang lebih

R p .2.000,000,00 (dua juta rupiah) dan umur tehnis 2 tahun

maka tiap bulan dengan metode garis lurus biaya penyusutan-

nya dapat dinerhitungkan sebagai berikut (dengan asumsi

alat tersebut tanpa nilai sisa) :

Rp.2,000.000,00
---------------- * Rp.83.330,00 (dibulatkan)
2 x 12

Bila biaya ini dibandingkan dengan biaya tambahan yang di-

keluarkan selama bulan Januari sampai dengan bulan Desem-

ber 1984 seperti telah penulis kemukakan sebelumnya pada

bab IV ini, maka akan dineroleh keuntungan dari perbanding

an dari biaya-biaya tersebut. Hasil nerhitungan keuntungan

yang diperoleh perusahaan dapat dilihat pada tabel 4 hala­

man 72 berikut ini.

Mengganti mesin giling yang umurnya sudah tua.

Seperti diketahui, bahwa walaunun mesin atau per-

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

12

TABEL 4

KEUNTUNGAN DARI PEMAKAIAN THERMO KOPEL

JANUARI SAMP AI DENG-AN DESEMBER 1984

( DALAM ep )
1 i I
! Bulan Biaya tambah- Biaya tarabahan! Keuntungan
an karena per yang dibeban- I
baikan kan karena pe-! j
nambahan alat ! i
I
! Januari 244. 275 8 3 .330 i 160.945 i
i
! Februari 505.600 83.330 i 422.270 !
i
! Mare t 450.650 8 3 .3 3 0 ! 367. 320 !
j
! April 701.0 00 8 3 .3 3 0 i 617*670 i
t
! Mei 588.900 83.330 ! 505.570 i
i
! Juni 37 5.875 83.330 i 292. 545 i
i
! Juli 713.750 83.330 i 630. 420 !
f
! Agustus 293.800 83 .330 ! 210.470 i
i
! September 686.9 00 83.33P i 60 3.570 i
t
! Oktober 383.700 83 .330 ! 330.370 !
j
! November 412.525 83.3 3 0 I 329. 195 !
i
! Desember 66 5.750 83.3 3 0 ! 582.4 20 I
\
Total keuntungan ! 4,859.140. . !

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

73

alatan produksi sudah dirawat dengan baik tetapi pada sua­

tu waktu mesin tersebut akan rusak dan harus diganti. Hal

ini disebabkan mesin yang sudah tua umurnya tidak dapat be

kerja sebagaimana mestinya.Sehingga akan menimbulkan keru-

gian-kerugian terhadap kwalitas produk yang dihasilkan, bi

aya maintenance bertambah besar dan waktu pengerjaan juga

bertambah*

Begitu juga dengan P.T. Gruno Nasional Surabaya

yang mempunyai 2 buah mesin giling dengan umur yang sudah

tua. Mesin giling ini menentukan kw31itas/mutu bahan cetak

an yang dipakai untuk membuat cetakan. Dilain nihak, bagus

tidaknya cetakan juga sangat menentukan terhadap kwalitas

produk pengecoran yang dihasilkan.

Misalnya : retak atau tidaknya hasil besi cor, berlubang

atau tidaknya hasil besi cor.

Dalam hal ini untuk menekan cacat tuang pada pro­

duk pengecoran yang dihasilkan oleh P.T. Gruno Nasional

pada tahun 1984, maka perusahaan perlu mengadakan penggan-

tian terhadap mesin giling bahan cetakan. Karena kalau di-

lihat dari umurnya maka mesin tersebut sudah kurang efek-

tif lagi bila digunakan. Jadi dengan mengganti mesin gi­

ling yang baru, maka kualitas produk besi cor bisa mende-

kati kualitas standart dan juga biaya pemeliharaan mesin

dapat ditekan.

Mengadakan pengawasan secara intensif terhadap pekerja di

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

74

bagian form.

Seperti telah dikemukakan sebelumilya bahwa mandor

bagian form kurang intensif melakukan pengawasan, maka hal

ini berakibat pekerja melakukan tugasnya tidak sebagaimana

mestinya, tanpa memikirkan/memperhatikan akibat dari tin-

dakannya tersebut. Tugas mandor di bagian ini memang cukup

berat dibanding mandor bagian lain. Karena disamping seba­

gai pekerja biasa, ia juga harus mengawasi 15 pekerja di

bagian ini. Dengan demikian jelaslah bahwa mandor tersebut

kurang dapat melakukan tugas sebagai pengawas dengan baik.

Oleh karena itu, supaya pengawasan terhadap peker­

ja bagian form dapat dilaksanakan secara intensif, tugas

mandor sebagai pengawas harus dipisahkan dari tugas seba­

gai pekerja biasa. Atau dengan kata lain mandor bagian

form harus diberi/diserahi tugas sebagai pengawas saja tan

pa dibebani dengan tugas lain. Hal ini akan dapat membantu

mandor bagian form melaksanakan tugasnya sebagai pengawas

dshgan':lebih baik, sehingga kalau ada pekerja yang tidak

menjalankan tugas sebagaimana mestinya ia dapat segera me-

ngetahui dan dapat mengambil tindakan penyelesaian untuk.

memp erbaikinya.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

1* Kesimpulaiu

Berdasarkan pada uraian dari bab-bab terdahulu,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan pada landasan hipo.thesa kerja yang di

sebutkan pada bab I, yaitu :M Apabila perusahaan

mengadakan pengawasan yang lebih intensif pada

proses produksi dan menambah/meraasang alat pengu

kur suhu pada bagian dapur, maka diharapkan ca­

cat tuang dapat ditekan sekecil mungkin, sehingga

kwalitas rumah pompa yang dihasilkan sesuai■de-

dengan standard yang telah ditetapkan. Dengan -

berdasarkan pada landasan ini, masalah yang diha-

dapi oleh perusahaan dalam hal kwalitas telah ter

pecahkan, sehingga telah terbukti bahwa landasan

hipothesa kerja sebagai jalan keluar pemecahan

masalah adalah benar.

2. Bagian pengecoran dalam membuat rumah pompa sela-

ma ini mengalami tingkat kerusakan yang cukup be­

sar. nal ini terbukti pada tahun tingkat ke­

rusakan rumah pompa sebesar 32 %.

3* Cacat tuang pada rumah pompa yang cukup besar, di

sebabkan oleh belum adanya alat pengukur suhu di-

75
SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

76

dapur. Hal ini mengakibatkan pekerja bagian da­

pur kurang dapat menentukan/mengetahui suhu

yang dicapai pada proses peleburan dengan tepat/

akurat.

/+* Mandor bagian Vorra kurang dapat menjalankan tu­

gasnya sebagai mandor dengan baik, karena ada

tugas lain yang harus dilaksanakannya yaitu se­

bagai pekerja biasa. Hal ini mengakibatkan man­

dor jarang berkeliling untuk mengadakan penga­

wasan sehingga pekerja bagian vorm melakukan pe,

kerjaannya tidak sebagaimana mestinya.

5. Belum adanya kesadaran dari para pekerja teru-

tama bagian Vorra, bahwa mutu merupakan salah sa

tu kunci suksesnya perusahaan dalam suatu indus

tri tertentu dan juga merupakan cermin keberha-

silan perusahaan di mata masyarakat/konsumen,

6. Perusahaan kurang memperhatikan kerusakan hasil

jadi, karena mereka menganggap bahwa hasil yang

cacat berlubang masih dapat dijual walaupun un­

tuk hal ini perusahaan harus memperbaiki dulu

dengan biaya yang cukup tinggi, bedangkan untuk

hasil yang retak total, perusahaan kurang menya

dari adanya biaya dan waktu yang hilang karena

kerusakan tersebut, Karena perusahaan menganggap

dari hasil yang retak ini, bahan bakunya masih

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

77

dapat digunakan lagi.

2. Saran

1. Untuk menekan terjadinya tingkat kerusakan yang

cukup "besar, perusahaan hendaknya segera mema-

sang alat pengukur suhu(thermo kopel) sebab be-

sarnya suhu peleburan yang dicapai sangat peka

pengaruhnya terhadap hasil besi cor.

2. Perusahaan hendaknya mengganti mesin giling yang

sudah tua umurnya untuk menunjang agar hasil ce­

takan yang dibuat dapat lebih baik, sehingga pro

duk pengecoran yang dihasilkan juga baik.

3. Perusahaan hendaknya memberikan tanggung jawab

dan wewenang pada mandor bagian Vorm sebagai pe-

ngawas saja tanpa dibebani tugas lain. Dengan

adanya tanggung jawab tunggal ini, mandor bagian

Vorm akan mempunyai v/aktu dan tenaga yang lebih

banyak daripada sebelumnya. Sehingga tugas seba­

gai mandor dapat dilaksanakannya dengan lebih ba

ik.

4. Harus ada kerja sama yang baik antara bagian mo­

del, bagian Vorm, bagian kern dan bagian dapur,

sehingga adanya kerjasama yang baik ini akan di-.

peroleh hasil tuang yang berkualitas prima,

5. Mandor hendaknya sering berkeliling untuk menga-

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

78

dakan pengawasan, sehingga apabila terjadi pe-

nyimpangan maka dapat diketahui sedini mungkin

dan tindakan perbaikan dapat diambil secepatnya.

6, Secara rutin t perusahaan hendaknya mengadakan

pertemuan-pertemuan antara pekerja-pekerja di

bagian pabrik II pada umumnya dan bagian penu-

angan pada khususnya, misalnya dalam 2 minggu

sekali. Pertemuan ini dimaksudkan agar para pe­

kerja dapat menyampaikan masalah-masalah yang

mereka hadapi sehubungan dengan pekerjaan mere-

ka dan mendiskusikannya untuk dipecahkan bersa-

ma.

7.' Perusahaan hendaknya mengharuskan pekerja bagian

dapur untuk memakai pelindung muka selama proses

penuangan berlangsung. Hal ini mengingat bahaya

yang terjadi bila tanpa pelindung muka adalah

cukup merepotkan/merugikan perusahaan itu sendi-

ri.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Agus Ahyari, Pengendalian Produksi» Lembaga Penerbitan Fa-


kultas Ekonomi Universitas Gajahmada, Yogjakarta,1983.

_________ , Management Produksi, Perencanaan Sistim Produk­


si , Penerbit Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi Univer
sitaa Gajahmada Yogjakarta.

Basu Swastha D.H, Azas-azas Marketing, Liberty Yogjakarta,


1980.

Elwood S Buffa, Modern,Production Management, Fourth Editi


on, John Willey & SonsV Inc, New York”, 'T973-

Komaruddin, Analisa Mene.iemen Produksi, Penerbit Alumni,


Ban dun g ,1979.

Manullang M, Pengantar Ekonomi Perusahaan, Penerbit Ghalia


Indonesia, Cetakan kelima, 1975.

_____ , Dasar-dasar Menegement, Penerbit Ghalia Indone-


sia, Cetakan kelima, 1976.

Panglaykim dan Hazil, Management Suatu Pengantar. Cetakan


ketiga, Penerbit PT. Pembangunan, Jakarta, 1962.

Philip Kotler, Marketing Management, analysis, planning,


and control, Third Edition, Prentice-Hall of India Pri
vate Limited, New Delhi,1977.

Soehardi Sigit, Marketing Praktis. Gajah Mada-University


Press, Cetakan keempat, 1978.

Soeward jo, Quality Control, Biro Penerbitan Senat Mahasis-


wa Fakultas Ekononi Universitas Widya Mandala, Suraba­
ya, 1983.

Sofjan Assauri, Management Produksi, Penerbit Lembaga Pe­


nerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakar
ta, 1978.

Sukanto Reksohadiprodjo, Indriyo Gitosudarmo, Management


Produksi, Penerbit Bagian Penerbitan Fakultas Ekonomi
Universitas Gajah Mada Yogjakarta, Edisi kedua, Cetak­
an Dertama, tahun 1982.

William J. Stanton, Fundamental r of Marke.lrng, Fourth edi­


tion, Me Graw Hill Book Company, 1975.

SKRIPSI PERANAN PENGAWASAN MUTU .... SUDARIJATI

Anda mungkin juga menyukai