SKRIPSI
Disusun Oleh :
BINTORO ADI NUGROHO
NIT. 501350321. T
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal
yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali.
Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat
Jangan tunda sampai besok apa yang bisa engkau kerjakan hari ini.
Saya datang, saya bimbingan, saya ujian, saya revisi dan saya menang.
1. Yang terhormat ibunda dan ayahanda tercinta yang selalu mendoakan dan
2. Kakak ku Arief Wahyu Jatmiko, adik perempuan ku Risky Tyas Utami dan
4. Masinis I, masinis II, dan masinis III di kapal MV. ARMADA PAPUA yang
6. Semua pihak yang membantu penyusunan skripsi ini hingga dapat selesai
7. Para pembaca yang budiman yang telah menyempatkan membaca skripsi ini.
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmat
skripsi yang berjudul “Analisa penyebab kerusakan bearing pada shaft generator
memperoleh gelar Sarjana Terapan Pelayaran (S. Tr. Pel) dalam bidang Teknika
program D.IV dan ijazah laut Ahli Teknika Tingkat III (ATT-III) di Politeknik
pembaca karena penulis berusaha menyusun skripsi ini sebaik mungkin dengan
dukungan, dan saran serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam
kepada :
Semarang periode 2018/2019 dan Dr. Capt. Mashudi Rofik, M.Sc, M.Mar
5. Yth. para dosen di PIP Semarang pada umumnya dan para dosen bidang
7. Yth. Para jajaran staff dan direksi PT. Salam Pacific Indonesia Line dan
seluruh crew MV. Armada Papua, terima kasih atas bantuan saat penulis
karya tulis dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca karya tulis ini.
Semarang, 2019
Penyusun
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................................vi
ABSTRAKSI ....................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 69
B. Saran. .................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
x
DAFTAR GAMBAR
xi
DAFTAR TABEL
xii
ABSTRAKSI
Shaft generator adalah pesawat bantu yang digerakan oleh motor induk
untuk menghasilkan suplai listrik dengan memanfaatkan putaran dari mesin induk
itu sendiri. Yeng penulis alami selama praktek laut terdapat kerusakan bearing
yang menyebabkan turunnya kinerja dari shaft generator dan mengakibakan
terhambatnya proses olah gerak kapal.
Metode yang digunakan adalah metode fishbone dan hazop. Metode untuk
menentukan prioritas masalah yang ada. Adapun rumusan masalah dari penelitian
ini adalah factor apa yang menyebabkan kerusakan bearing pada shaft generator,
dampak apasaja yang terjadi saat kerusakan bearing, upaya apa yang dilakukan
untuk memperbaiki kerusakan bearing pada shaft generator.
Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penyebab kerusakan bearing
pada shaft generator adalah kurangnya pelumasan pada bearing, kebocoran
minyak lumas pada bearing, serta kurangnya pemahaman tentang tata cara
perawatan dari shaft generator. Dampak yang ditimbulkan yaitu menyebabkan
temperature minyak lumas bearing menjadi tinggi. Upaya yang dilakukan yaitu
melakukan pengecekan minyak lumas serta memperbaiki kebocoran yang terjadi
pada rumah bearing.
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
menjadi tenaga listrik. Bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan
tegangan, dengan dasar inilah timbul arus listrik, arus melalui kabel atau
kawat yang kedua ujungnya di hubungkan dengan cincin geser pada cincin-
generator kapal yang akan digunakan untuk melayani kebutuhan listrik diatas
kapal maka analisa beban dibuat untuk menentukan jumlah daya yang
berlayar, berlabuh atau bersandar serta beberapa kondisi lainnya. Hal ini
dibutuhkan.
sebuah motor induk untuk menghasilkan supplay listrik. Prinsip kerja dari
shaft generator yaitu memanfaatkan putaran dari mesin induk sebuah kapal
tenaga listrik pada kapal sebagai alternatif dari genset empat langkah.
1
2
Hal ini dimotivasi oleh kenaikan harga bahan bakar dan fakta bahwa,
pada saat itu, kebanyakan genset empat-stroke hanya dapat beroperasi pada
DO (diesel oil) yang lebih mahal. Mesin utama kecepatan rendah mampu
beroperasi pada bahan bakar minyak berat atau fuel oil (FO) yang lebih
murah, dan oleh karena itu industri kelautan melihat ke dalam kemungkinan
untuk kapal seperti kapal kontainer, kapal tanker,kapal curah. Hal ini mungkin
disebabkan oleh fakta bahwa shaft generator dan mesin utama kecepatan
rendah dianggap sangat andal dan menawarkan penghematan dari waktu yang
Kita ketahui bahwa suatu alat pasti akan tiba masanya untuk perbaikan
dan ada alat atau bahan yang harus di ganti dengan yang baru saat tiba waktu
jam kerjanya atau dengan memperhatikan setiap jam jaga, bila ada kelainan
apabila terjadi kerusakan fatal akan merugikan buat awak kapal dan juga
kapal harus ekstra dan biaya produksi untuk operasional kapal dan perawatan.
Berdasarkan pengalaman saya selama praktek laut kurang lebih satu tahun di
atas kapal MV. ARMADA PAPUA terjadi berbagai kendala. Saat kapal
sedang perjalan dari Jakarta ke Surabaya terdapat suatu kepulan asap yang
3
sangat pekat pada area kamar mesin setelah melakukan pengecekan ternyata
dari shaft generator. Kapal sempat mengalami black out sebelum dipindah ke
olah gerak kembali. Sebelum proses olah gerak dimulai masinis dan mandor
bahan dalam skripsiyang penulis susun dengan judul “Analisa terbakarnya ball
B. Rumusan masalah
1. Apa saja factor yang menyebabkan terbakarnya ball bearing pada shaft
2. Dampak apa saja yang terjadi saat terbakarnya ball bearing pada shaft
C. Tujuan penelitian
di MV ARMADA PAPUA.
D. Manfaat penelitian
E. Sistematika penulisan
1. Bagian awal
2. Bagian utama
Bab I : PENDAHULUAN
kapal.
BAB V : PENUTUP
penyelesaian masalah.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan pustaka
1. Sejarah generator
tidak mematenkannya karena, dia pikir sudah ada orang lain yang berhasil
menciptakannya.
listrik yang bergerak lurus terhadap medan magnet. Dari efek temuannya
tapal kuda dan menghasilkan arus searah yang kecil. Desain mesin cakram
Hal ini di karenakan masih adanya arus listrik dengan arah berlawanan
7
8
1. Pengertian generator
tegangan, dengan dasar inilah timbullah arus listrik, arus melalui kabel/
keluar.
diatas kapal maka analisa beban dibuat untuk menentukan jumlah daya
magnet yang di susun mengintari tepi cakram agar efek medan magnet
yang singkat selama periode kerja dari peralatan tersebut, dan sebaliknya.
kapal yang dapat ditentukan dengan membagi energi yang dipakai dengan
konfigurasi dari electric plan yang sesuai serta untuk menentukan kapan
kebutuhan daya listrik kapal pada puncak beben yang terjadi pada periode
besar. Jika dilihat secara regulasi BKI mensyaratkan untuk daya keluar
dilaut harus 15% lebih tinggi daripada kebutuhan daya listrik kapal yang
ditetapkan dalam balans daya. Selain itu juga harus diperhatikan faktor
cargo.blogspot.com/2011/04/generator-listrik-kapal.html
atau dayanya tertera dalam tabel tersebut. Sehingga dengan tabel balans
daya tersebut dapat diketahui daya listrik yang diperlukan untuk masing –
masing kondisi operasional kapal. Dalam penentuan electric balans BKI
Vol. IV (Bab I, D.I) mengisyaratkan bahwa :
c. Daya masuk total harus ditentukan, dari seluruh pemakaian daya yang
generator kapal.
antara waktu pemakaian peralatan pada suatu kondisi dengan total waktu
untuk suatu kondisi dan nilai load faktor dinyatakan dalam persentase.
11
mempunyai beban nol. Begitu juga untuk peralatan yang bisa dikatakan
hamper tidak pernah dipergunakan nilai load faktornya juga dianggap nol
menimbulkan listrik).
fluks magnetik, jika tidak maka tidak akan timbul listrik. Cara mengubah
sebaliknya dengan energi dari sumber lain, seperti angina dan air yang
Tegangannya akan naik saat mendekati medan dan turun saat menjauhi.
Sehingga listrik yang timbul dalam siklus : positif - nol - negatif - nol
4. Shaft Generator
sebuah motor induk untuk menghasilkan supplay listrik. Prinsip kerja dari
shaft generator yaitu memanfaatkan putaran dari mesin induk sebuah kapal
menghasilkan tenaga listrik pada kapal sebagai alternatif dari genset empat
langkah.
Gambar 2.1 Skema shaft generator. ( sumber: MAN Diesel & Turbo)
digerakkan dengan turbin angin, turbin air, maupun turbin gas. Tetapi di
Pengertian shaft generator ini yaitu salah satu generator yang ada di
kapal.html
a. Stator/Armature Coil
Komponen stator pada alternator ini merupakan komponen diam.
Pada komponen stator ini tersusun dari bagian stator core dan stator
depan dan belakang dari frame. Pada stator coil tersusun dari kawat
dalam stator terdapat slot - slot yang terdiri dari tiga kumparan bebas.
Inti stator berfungsi sebagai saluran dari garis-garis gaya magnet dari
memiliki tiga buah stator coil Hal ini tentunya akan mempengaruhi
kecepatan motor.
buah stator coil. Hal ini tergantung kapasitas motor itu sendiri
kecepatan motor.
15
b. Rotor Coil/Komutator
Karena lilitan ini menempel bersama main shaft atau poros utama
motor yang akan berputar. Sama halnya dengan stator coil, semakin
banyak jumlah lilitan pada rotor maka semakin besar pula putaran
kecil. Hal ini bertujuan agar jumlah lilitan lebih banyak walau
c. Main Shaft
Umumnya poros utama terbuat dari bahan aluminium yang anti karat.
Selain itu komponen ini juga harus stabil pada putaran dan suhu
tinggi.
d. Brush
arus litrik dengan rotor coil. Sikat ini menempel pada rotor kecil yang
sikat tembaga. Pegas ini akan selalu menekan brush sehingga sikat ini
akan selalu menempel pada rotor walau berputar pada RPM tinggi.
Dalam sebuah motor harus dilengkapi dua buah brush. Brush ini akan
menyuplai arus dan masa untuk rotor coil. Selain itu komponen ini
aliran arus terhambat. Selain itu kondisi brush yang aus karena terus
e. Bearing
f. Drive Pulley
ini.
g. Motor Housing
motor. Selain itu, motor housing juga berfungsi untuk melindungi kita
5. Bearing
kerusakan pada komponen dan alat tidak bisa bekerja, untuk menghindari
saling menekan antara satu dengan yang lainnya. Bearing digunakan untuk
gerakan-dua-permukaan-yang-saling.html
a. Fungsi bearing:
1) Solid bearing
Antara shaft dan bearing dipisahkan oleh lapisan tipis oli pelumas.
bearing.
20
b) Outer race: Outer race hampir sama dengan Inner race, outer
c) Balls atau Rollers: Di antara Inner race dan outer race ada
oleh balls, rollers atau tapered rollers. Balls dan Rollers ini
d) Cage: Letak cage antara inner race dan outer race yang
6. Pelumasan bearing
panas yang dihasilkan oleh gesekan pada bearing. Banyak riset telah
1) Grease Lubrication
Grease dibuat dari minyak mineral atau juga nabati yang dicampur
2) Oil Lubrication
akibat beban kerja yang tinggi. Selain itu, lubrikasi oli pada
3) Dry Lubrication
gesekan.
mana pada ketiga inductor tersebut dipasang dengan beda fasa sebesar 120
derajat. Pada generator tiga fasa ini, telah dijelaskan sebelumnya bahwa
terdapat tiga bagian yaitu ada bagian stator dan rotor. Maka pada generator
kekuatan magnet pada tiap statornya. Walaupun pada generator tiga fasa,
teralirkan arus hal ini sesuai dengan berlakunya hukum Ohm itu sendiri.
V= I x R
Dimana di sini, ketika ada tegangan, atau beda potensial, maka akan
Rotor tersebut kemudian akan digerakkan oleh turbin yang digerakkan dari
energy luar seperti energy kinetis dari air terjun, energy panas matahari,
terhadap tiap satuan waktu yang kemudian pada masing - masing stator
akan timmbul GGL Induksi atau gaya gerak listrik. Hal ini kemudian
=
24
listrik.
2. Shaft generator adalah sebuah pesawat bantu yang digerakan oleh sebuah
3. CPP adalah Jenis baling - baling yang daun baling - baling nya dapat
4. Poros utama atau main shaft adalah komponen logam yang memanjang
5. Brush adalah sikat tembaga yang akan menghubungkan sumber arus litrik
7. Rotor adalah merupakan elemen yang berputar, pada rotor terdapat kutub-
kutub magnet dengan lilitan - lilitan kawatnya dialiri oleh arus searah.
8. Stator merupakan elemen diam yang terdiri dari rangka stator, inti stator
PENUTUP
A. Kesimpulan
bearing pada shaft generator yang terdapat pada bab sebelumnya maka dapat
3. Upaya yang dilakukan agar shaft generator dapat bekerja antara lain :
69
70
B. Saran
Setelah skripsi ini diuraikan maka penulis dapat memberikan solusi atau
saran dari hasil pemecahan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, hal-hal
yang perlu diperhatikan sebagai saran sekaligus masukan yang berguna bagi
berikut:
proses kerja dari shaft generator dan proses olah gerak kapal dalam
keadaan lancer.
3. Disarankan agar para masinis dan crew mesin pada setiap akan melakukan
yang akan dilkukan perawatan. Ikuti prosedur dan tata cara melakukan
Book.
DAFTAR PUSTAKA
Tim penyusun PIP Semarang, 2018, buku pedoman penulisan skripsi, politeknik
ilmu pelayaran semarang
SHIPS PARTICULAIR
Ships name : Armada Papua ex-Hansa Wismar. Main Engine : B & W 6L50MC (9400 Kw)
Call Sign : POXF Auxiliary Engine : 3 x Sulzer 6A12/24 (615 Kw)
Flag : Indonesia Generator : Dolmel GNB 136X04 (630 Kw)
Port of Registry : Jakarta Building Yard : STOCKNIA, SZCCZECINSKA S.A (Poland)
IMO No : 9063964 Keel Laying : 30-Jan-1992
MMSI No : 525005175 Launching : 1992 / 1993
CID No : 0148672 Delivery : 1-May-1993
Email Address : armada.papua@amosconnect.com Classification : BKI
Mobile Number : +870773238088
Capacities of :
Holds : 334 Teus Water Ballast : 4,102 MT Lub Oil : 103.9 Cubm
On Deck : 682 Teus HFO : 1,341 MT Fresh Water : 197.2 MT
Total : 1,016 Teus MDO : 173.4 MT
Orang Tua
Nama Ayah : Sunarto
Pekerjaan : Pensiunan
Riwayat Pendidikan
1. SD Negeri 1 Matesih Lulus Tahun 2007