Anda di halaman 1dari 76

MANFAAT PERAWATAN POMPA PENDINGIN AIR

LAUT TERHADAP KINERJA MESIN INDUK DI


KM.MILLINIUM BARU

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Syarat Untuk Memperoleh Sebutan Profesional


Sarjana Sains Terapan dibidang Teknika

Disusun Oleh:

F . WAHYU SETYA BUDI


NIT. 41042064.T

JURUSAN TEKNIKA
PROGRAM DIPLOMA IV
POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG
2010
MOTTO

 Badai topan tak akan menghalangi laju layarku dan tekatku terus

maju seiring cita-cita dipundakkku.

 Pengalaman adalah pelajaran yang paling berharga bagi diri sendiri.

 Janganlah pernah menyerah dan berputus asa karena jalan kita

masih panjang dalam mencapai sukses dimasa depan.

 Jadikanlah masalah itu suatu kebutuhan, jangan dianggap sebagai

suatu beban dan jangan menghindar dari suatu masalah karena

masalah bukan untuk dihindari tetapi harus kita hadapi.

 Jadikanlah hari ini lebih baik dari hari kemarin.

 Gagal cinta karena cita-cita adalah hal yang biasa, tetapi gagal cita-

cita karena cinta adalah suatu pantangan bagi diriku.

 Gapailah cita-citamu yang kau lemparkan diujung cakrawala meski

badai menghadangmu.

 Mantap jauh kedepan adalah mimpi, menoleh jauh kebelakang tak

akan berarti. Kini yang ada dihadapanmu harus kau jalanin.

v
PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :

 Bapak dan Ibukku yang selalu memberikan perhatian dan dukungannya.

 Adek-adekku terima kasih atas dukunganya.

 Semua Dosen yang telah memberikan ilmunya kepadaku.

 Semua Crew KM. Millinium Baru terima kasih atas kerjasamanya.

 Almamater Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.

 Seluruh teman-teman teknik VIII C.

 Anak-anak kontrakan Solo terima kasih atas doronganya.

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.


Tujuan dan manfaat dari penulisan skripsi ini selain untuk memenuhi

persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan di Politeknik Ilmu Pelayaran

Semarang, juga dimaksudkan untuk mengembangkan ilmu yang diperoleh yang

dipandukan pada kondisi nyata, khususnya yang terkait dengan topic skripsi ini.

Adapun topic atau judul skripsi ini adalah “ MANFAAT PERAWATAN

POMPA PENDINGIN AIR LAUT TERHADAP KINERJA MESIN

INDUK DI KM. MILLINIUM BARU ”.

Atas terselesainya skripsi ini tidak lupa penulis menghaturkan terimakasih

yang sebesar-besarnya atas segala dukungan, arahan serta bimbingannya. Pada

kesempatan ini penulis ingin menyampaikan kepada semua pihak yang baik

langsung ataupun tidak langsung membantu dalam menyusun sekripsi.

Terima kasih penulis ucapkan kepada :

1. Bapak Capt. Bambang Purnomo MM. selaku direktur Politeknik Ilmu

Pelayaran Semarang.

2. Bapak Heri Sularno selaku ketua jurusan teknik.

3. Bapak Hartanto M.Mar.E selaku dosen pembimbing materi.

4. Bapak Haryono SH. SS. Selaku dosen pembimbing penulisan.

vii

5. Bapak dan Ibu dosen atas perhatian, kesabaran dan tanggung jawabnya dalam

menyampaikan materi dan bimbinganya serta seluruh karyawan staf civitas

akademik Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.


6. Bapak dan Ibu serta adikku yang selalu memberikan doa dan restunya,

dukungan dan dorongan sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.

7. Teman-teman seangkatan dan adek-adek junior yang telah menghiasi

kehidupan dalam jiwa penulis.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan saran dan motivasi demi terselesainya penulisan ini.

Penulis tidak dapat membalas segala budi baik mereka dan tiada yang dapat

penulis persembahkan kepada mereka melainkan hanya doa dan ucapan terima

kasih semoga amal dan jasa baik mereka mendapatkan balasan yang berlimbah

dari Tuhan. Dalam penulisan skripsi ini disusun berdasarkan pengalaman

melaksanankan proyek laut dan arahan dari semua pihak, referensi buku

perpustakaan dan dari berbagai sumber.

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kesempurnaan, oleh karena itu penulis menerima dengan senang hati dan tangan

terbuka atas segala kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan

skripsi ini.

Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa pun, semua

pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri untuk dijadikan bahan pertimbangan

dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan pekerjaan

diatas kapal khususnya dibidang permesinan.


Semarang, Desember 2009

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN......................................................................... iv

HALAMAN MOTTO..................................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... vi

KATA PENGANTAR...................................................................................... vii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

ABSTRAKSI................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah..................................................................... 2

C. Tujuan Penelitian......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian....................................................................... 4

E. Pembatasan Masalah.................................................................... 4

F. Sistematika Penulisan.................................................................. 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka.......................................................................... 8
B. Kerangka Pikiran Penulisan......................................................... 21

C. Definisi Pengoperasian................................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Lokasi atau Tempat Penelitian..................................................... 26

B. Metode Pengumpulan Data.......................................................... 27

C. Teknik Analisa Data..................................................................... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Yang Diteliti........................................ 35

B. Analisa Dan Pembahasan Masalah.............................................. 36

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................... 49

B. Saran............................................................................................ 50

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

LAMPIRAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam Era global banyak transportasi yang menjadi pilihan bagi

pengguna jasa angkutan, salah satunya adalah kapal laut yang digunakan

untuk melakukan pengangkutan antar pulau atau antar Negara. Selain harga

pengangkutan yang relative murah, kapal tersebut dapat mengantar barang dan

penumpang dalam jumlah yang banyak. Maka dalam hal ini perusahaan

pelayaran berusaha keras untuk meningkatkan fasilitas, keamanan dan

keselamatan agar pemakai jasa laut merasa aman dan yakin bahwa barangnya

sampai ditujuan dengan selamat.

Kelancaran pengoperasian kapal tidak terlepas dari cara menangani

mesin penggerak utama, mesin-mesin bantu serta alat-alat kelengkapan

lainnya di kamar mesin yang merupakan suatu sistem yang saling menunjang

dalam operasional Mesin induk. Salah satu pesawat bantu yang menunjang

pengoperasian mesin induk adalah pompa pendingin air laut yang berfungsi

untuk pendinginan mesin induk dikapal. Sebab suatu mesin yang beroperasi

akan terjadi pembakaran, sehingga akan menimbulkan panas atau radiasi. Bila

pendinginan kurang maksimal maka suhu mesin akan meningkat, serta akan

mempengaruhi perubahan bahan. Adapun peralatan yang menunjang

pengoperasian yang terpasang pada mesin induk yang tidak tahan terhadap

panas tinggi, bila terkena panas tinggi maka tidak akan beroperasi sesuai

dengan fungsinya. Maka dari itulah dipasang pompa pendinginan pada mesin

induk agar dapat menyerap panas yang berlebihan pada mesin induk.

Berdasarkan pada saat saya melaksanakan praktek laut di KM.

MILLINIUM BARU, pernah mengalami suatu masalah pada pompa


pendingin air laut untuk mesin induk yang tidak bekerja normal dan

mengakibatkan suhu mesin meningkat. Kerja pompa yang tidak normal

tentunya akan mempengaruhi pendinginan mesin induk yang akan

berpengaruh terhadap pemuaian spart part yang mendukung pengoperasian

mesin induk.

Jadi pompa pendingin air laut sangat penting dalam pengoperasin mesin

induk diatas kapal. Serta pentingnya melakukan perawatan secara berkala

pada pompa pendingin air laut demi kelancaran pengoperasin mesin induk

dikapal.

Dengan alasan tersebut diatas maka penulis terdorong untuk membuat

kertas kerja atau skripsi ini dengan judul sebagai berikut : “MANFAAT

PERAWATAN POMPA PENDINGIN AIR LAUT TERHADAP

KINERJA MESIN INDUK DI KM. MILLINIUM BARU”.

B. PERUMUSAN MASALAH

Kerusakan pada pompa pendingin air laut sangat luas sekali bahkan

tidak terbatas. Salah satunya kerusakan pada pompa pendingin air laut tersebut

disebabkan oleh kurangnya perawatan serta pemeliharaan. Berdasarkan uraian

di atas maka dapat diambil pokok permasalahan agar dalam skripsi ini tidak

menyimpang dan untuk memudahkan dalam mencari solusi dan

permasalahannya. Adapun masalah yang penulis angkat adalah:

1. Perawatan apa yang harus dilakukan supaya pompa pendingin air laut

bekerja dengan sempurna ?


2. Dampak apa yang terjadi pada mesin induk apabila pompa pendingin air

laut tidak dilakukan perawatan dengan baik ?

3. Manfaat yang didapat dari perawatan pompa pendingin air laut terhadap

kinerja mesin induk ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan penelitian yang diadakan di KM. MILLINIUM BARU adalah:

1. Tujuan umum

Untuk memberikan gambaran umum mengenai perawatan pompa

pendingin air laut di KM. MILLINIUM BARU.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui perawatan yang dilakukan agar pompa pendingin air

laut bekerja dengan sempurna.

b. Untuk mengetahui hubungan perawatan pompa pendingin dengan kinerja

mesin induk.

c. Upaya dan manfaat perawatan pompa pendingin air laut guna dalam

pendinginan mesin induk.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi para pembaca


Untuk memberikan masukan yang bermanfaat serta membantu para

pembaca agar bisa lebih mengerti dan meningkatkan pemahaman tentang

perawatan pompa pendinginan pada mesin induk dikapal.

2. Bagi akademi

Untuk menambah ilmu pengetahuan dibidang permesinan dikapal dan

melengkapi sumber pengetahuan diperpustakaan.

3. Bagi anak buah kapal

Tercapainya kesadaran anak buah kapal untuk mengadakan perawatan

yang berlangsung secara berkala, serta tau akan dampak kurang

optimalnya kerja pompa pendingin air laut.

4. Bagi perusahaan pelayaran

Dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar bagi perusahaan

pelayaran untuk menentukan kebijakan-kebijakan baru manajemen

perawatan.

E. PEMBATASAN MASALAH

Mengingat sangat luasnya permasalahan yang ada, serta keterbatasan

pengetahuan penulis sehubungan dengan pengoperasian pompa pendingin air

laut yang berbeda-beda tipenya, sehingga dari segi perawatan dan

pengoperasiannya juga akan berbeda pula.


Oleh sebab itu penulis membatasi masalah yang hanya terjadi pada saat

penulis melaksanakan praktek. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalah

pahaman dan penyimpangan dalam membahas skripsi ini. Spesifikasi dari

pompa pendingin air laut yang digunakan pada kapal KM. MILLINIUM

BARU adalah sebagai berikut:

1. Pompa

Model : AP-S100

Type : Horizontal sentrifugal

Putaran impeller : 2000 rpm

Capacity : 1,53 m2/mnt

Tinggi angkat air : 16 mete

2. Motor

Revolving speed : 3500 min-1

Motor output : 11 KW

Power Source : 440V, 60 Hz, 3 phase

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Untuk mencapai tujuan yang diharapkan serta untuk memudahkan dalam

pemahaman, penulisan kertas kerja disusun dengan sistematika terdiri dari

lima bab secara berkesinambung yang pembahasanya merupakan suatu

rangkaian yang tidak terpisah. Sistematika tersebut disusun sebagai berikut :


BAB I : PENDAHULUAN

a. Latar belakang

b. Perumusan masalah

c. Tujuan penelitian

d. Manfaat penelitian

e. Pembatasan masalah

f. Sistematika penulisan

BAB II : LANDASAN TEORI

A. Tinjauan pustaka

B. Kerangka berpikir

C. Defisi pengoperasian

BAB III : METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi / tempat penelitian

B. Metode pengumpulan data

C. Teknik analisa data

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambar umum obyek yang diteliti

B. Analisa dan pembahasan masalah

BABV : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP


BAB II

LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Pompa

Didalam kehidupan sehari-hari, pada umumnya masyarakat

menyebut semua alat yang digunakan untuk memompa baik zat cair

maupun udara dinamakan pompa. Pendapat umum itu tidak dapat

disalahkan. Memang dalam kenyataannya zat cair atau udara itu dipompa

atau ditekan dengan adanya tekanan atau perubahan tekanan maka zat cair

atau udara itu mengalir. Yaitu dari tekanan tinggi menngalir ke tekanan

rendah.

Tetapi didalam pendidikan atau lingkungan ilmu pengetahuan

didalam ketehnikan hal ini dibedakan untuk memompa zat cair

dinamaakan pompa. Sedangkan untuk udara atau gas disebut compressor.

Walaupun prinsip keduanya itu tidak berbeda jauh hanya fungsinya

berbeda.

Menurut TYLER G. HICKS dalam bukunya PUMP

OPERATIONAL AND MAINTENANCE (1971:48), pompa adalah mesin

atau peralatan mekanis yang digunakan untuk menaikkan cairan dari

bagian rendah ke bagian tinggi atau untuk mengalirkan cairan dari daerah

bertekanan rendah ke daerah yang bertekanan tinggi dan juga sebagai

penguat laju aliran pada suatu sistem jaringan perpipaan. Hal ini dicapai
dengan membuat suatu tekanan yang rendah pada sisi masuk dan tekanan

yang tinggi pada sisi keluar dari pompa.

Mengenai pengertian umum tentang pompa menurut POERWANTO

AMK. B dan DRS. HERRY GIANTO dalam bukunya MACAM-

MACAM POMPA DAN PENGGUNAANYA (1978:01) dibagi menjadi 4

bagian yaitu :

a. Apa yang dimaksud dengan pompa.

b. Tenaga penggerak pompa.

c. Instalasi dan penempatan pompa.

d. Pembagian pompa (ikhtisar pompa).

a. Apa yang dimaksud dengan pompa :

Yang dimaksud dengan pompa adalah semua alat yang digunakan

untuk memompa zat cair. Tegasnya pompa itu adalah suatu alat yang

dapat menimbulkan zat cair dari tempat yang satu ketempat yang lain

(secara teratur dan kontinyu, hal ini tergantung fungsinya) disebabkan

karena perubahan tekanan.

Pompa ini tidak dapat bekerja sendiri untuk memindahkan atau

mengangkut zat cair. Melainkan harus ada pesawat tenaga atau

pesawat pembangkit tenaga.

b. Tenaga penggerak pompa :

Seperti telah diutarakan diatas bahwa pompa itu tidak dapat

bekerja sendiri melainkan harus ada tenaga yang menggerakkanya.


Mengenai tenaga yang digunakan itu disesuaikan dengan keperluan

dan fungsinya dari pompa tersebut.

Macam-macam pesawat tenaga penggerak pompa adalah :

1) Tenaga manusia, untuk tenaga rendah.

2) Motor listrik, untuk kecepatan tinggi atau rendah.

3) Mesin uap, untuk kecepatan rendah.

4) Motor bensin, untuk kecepatan tinggi atau rendah.

5) Motor diesel, untuk kecepatan tinggi atau rendah.

6) Turbin uap, untuk kecepatan tinggi.

7) Kincir angin, untuk kecepatan tidak teratur.

Semua tenaga pembangkit itu penggunaannya disesuaikan dengan

keperluanya. Ini agar tidak terdapat pemborosan waktu atau tenaga

serta untuk mengatasi agar tidak terjadi kerugian-kerugian yang tidak

diinginkan.

c. Instalasi dan penempatan pompa :

Yang dimaksud instalasi pompa ialah suatu perlengkapan yang


terdiri dari bagian-bagian yang dibutuhkan untuk keperluan
pemompaan.

Bagian-bagian pompa yang dibutuhkan adalah :

1) Pompa dan peralatannya digunakan untuk mengubah tekanan zat

cair dari tekanan rendah ketekanan tinggi.

2) Pipa-pipa penyalur digunakan untuk meneruskan aliran zat cair

menuju tempat yang dituju.


3) Saringan digunakan untuk menyaring kotoran agar tidak masuk

kerumah pompa.

4) Pipa-pipa pemasukan digunakan untuk menjangkau tempat zat cair

yang akan dihisap.

Mengenai penempatan pompa itu tergantung pada macam-macam

pompa yang akan dipakai.

d. Pembagian pompa ( ikhtisar pompa ) :

Pompa terdiri dari bermacam-macam jenis dan tiap-tiap jenis


pompa itu dibagi-bagi lagi menjadi beberapa macam. Menurut TYLER
G. HICKS dalam buku yang berjudul Pump Operational and
Maintenance (1975:15) pompa itu dibagi menjadi 3 kalas besar yaitu :

1) Pompa Sentrifugal.
2) Pompa Rotary.

3) Pompa Isap ( reciprocating ).

Karena yang akan penulis bahas disini bukannya keseluruhan

jenis pompa yang ada, melainkan hanya terbatas pada pompa

sentrifugal. Maka jenis pompa yang lain tidak penulis bahas secara

lengkap, tetapi hanya garis besarnya atau pokok-pokoknya saja.

Sedangkan mengenai pompa sentrifugal dibagi dalam beberapa

kalas yaitu :

a) Menurut kapasitasnya

(1) Pompa yang berkapasitas rendah yaitu dari 20

m3/jam
(2) Pompa yang kapasitasnya menengah yaitu

(20:60)m3/jam

(3) Pompa yang kapasitasnya tinggi yaitu 60m3/jam

ke atas

b) Menurut tekanannya

(1) Pompa yang tekananya rendah yaitu kurang dari

5 kg/cm2

(2) Pompa yang tekananya sedang yaitu (5:10)

kg/cm2

(3) Pompa yang tekananya tinggi yaitu diatas 5

kg/cm2

c) Menurut perputarannya:

Perputaran pompa ditandai dengan sifat-sifat spesifiknya.

Perputaran spesifik adalah perputaran kipas dari sebuah model

pompa dimana secara geometris pompa tersebut akan

menghasilkan kenaikan tinggi 1 meter kolam air pada

kecepatan aliran 75 m/dt dengan tenaga 1 hp pada efisiensi

yang tertinggi.

d) Menurut kecepatan spesifiknya (ns)

(1) Pompa yang kecepatan rendah, ns=40-80 rpm

(2) Pompa yang kecepatannya menengah, ns = 80-

150 rpm
(3) Pompa yang kecepatan tinggi, ns = 150-300

rpm

(4) Pompa yang aliran campuran, ns = 300-600

rpm

e) Menuru jumlah kipas menurut tiap tingkat :

(1) Pompa – pompa yang mempunyai kipas tunggal

(2) Pompa – pompa yang bertingkat banyak yang terdiri dari

kipas- kipas yang berlainan dipasangkan pada sebuah

rumah dan secara seri.

(3) Pompa yang berkipas banyak dan terdiri dari kipas yang

berlapisan dipasang disebuah rumah serta berbentuk

parallel.

f) Menurut pemasukan pada kipas

(1) Pemasukan tunggal, cairan masuk kekipas melalui satu sisi

atau melalui satu permukaan.

(2) Pemasukan Ganda, cairan masuk kekipas melaui kedua sisi

yang alirannya bertentangan.

g) Menurut letak dari poros kipas

(1) Pompa yang letaknya vertical.

(2) Pompa yang letaknya horizontal.

h) Menurut macam zat cair yang dipindahkan

(1) Pompa air


(2) Pompa minyak

(3) Pompa zat kimia (yang bersifat cair)

i) Tergantung dari cara menggerakkan pompa :

(1) Pompa tenaga, ialah pompa ini dihubungakan antara

transmisi dengan tenaga penggerak

(2) Pompa sempurna, ialah pompa yang dihubungkan secara

langsung dengan tenaga penggeraknya

2. Manfaat Perawatan Pompa

Pengertian manfaat menurut kamus besar bahasa Indonesia edisi ke 3

(balai pustaka hal.910) adalah guna; faedah.

Sedangkan penngertian perawatan menurut kamus besar bahasa

Indonesia edisi ke 3 (balai pustaka hal.1012) adalah pemeliharaan;

penyelenggaraan.

Dari uraian diatas pengertian manfaat perawatan adalah faedah atau

kegunaan dari pemeliharaan terhadap suatu peralatan agar bisa beroperasi

dengan lancar, dalam hal ini perawatan yang akan dilakukan terhadap

peralatan pompa pendingin air laut guna memperlancar kinerja mesin

induk. Agar pompa bekerja dengan baik saat beroperasi maka perlu
perawatan secara ruti. Adapun cara perawatan pompa pendingin air laut

sebagai berikut :

a. Perawatan mingguan

Hal-hal yang perlu diperiksa setiap minggu pada bagian pompa adalah

sebagai berikut :

1) Tekanan isap dan tekanan keluar pada pompa

2) Pengecekan kebocoran pada bagian pompa

3) Pengecekan rumah pompa ( casing perhatikan bila ada

kekeroposan, kebocoran karena korosi )

4) Pengecekan impeller memastikan impeller tidak mengalami rusak

atau kropos

5) Pemberian gemuk pada bearing pompa serta pastikan bearing tidak

kering

b. Perawatan bulanan

Pada perawatan bulanan ini dilakukan pengecekan terhadap bagian

pompa yang bergesekan, hal-hal yang dilakukan sebagai berikut :

1) Pengecekan pada ball bearing atau bushing yang kedapatan sudah

tidak lancar segera lakukan penggantian

2) Pengecekan packing pada poros pompa bila kedapatan bocor

lakukan penggantian

3) Pemberian gemuk pada bearing pompa bila kurang ditambah atau

diganti
4) Pemeriksaan kopling antara poros pompa dan poros motor. Jika

kelurusan banyak menyimpang sesuai dengan posisi yang

ditentukan pada waktu pompa dipasang harus dilakukan kelurusan

lagi

5) Pengecekan pada motor listrik adalah sebagai berikut :

a) Ball bearing

b) Kelurusan poros

c) Kekencangan ikatan kabel

d) Kekencangan ikatan baut pondasi motor listrik

c. Perawatan tahunan

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

1) Keausan pada bagian-bagian yang berputar, terutama pada bagian

bearing

2) Korosi didalam rumah pompa

3) Keadaan katup-katup dengan bagian yang bergerak seperti katup

cegah dan katup isap

4) Kelurusan poros. Harus dilakukan pelurusan kembali setelah

pompa dibongkar dan dipasang


5) Tahanan isolasi motor. Ukur kembali setelah pembongkaran dan

pemasangan kembali

Meskipun jangka waktu perawatan dapat bervariasi tergantung pada

zat cair yang dipompa, laju aliran, tingkat kepentingan pompa dan lain-

lain. Namun dapat dianjurkan untuk melakukan perawatan menyeluruh

(over haul) yang pertama dalam jangka waktu satu tahun setelah pompa

dipergunakan. Adapun jangka waktu perawatan periodic selanjutnya dapat

ditetapkan berdasarkan hasil perawatan yang pertama.

Adapun manfaat dari perawatan diatas bertujuan agar pompa

pendingin air laut saat beroperasi dalam pelayanan pendinginan mesin

induk tidak mengalami gangguan. Selain itu umur pemakaian pompa akan

lama berkat perawatan yang terencana dan berkesinambungan.

3. Cara kerja pompa sentrifugal

Pompa sentrifugal mempunyai impeler (baling-baling) untuk

mengangkat zat cair dari tempat yang lebih rendah ke tempat yang lebih

tinggi. Daya dari motor listrik diberikan kepada poros pompa untuk

memutarkan impeler di dalam zat cair. Maka zat cair yang ada di dalam

impeller akan ikut berputar dan terdorong oleh sudu-sudu. Karena terdapat

tekanan maka zat cair mengalir keluar melalui saluran impeller diantara

sudu-sudu, disinilah tekanan zat cair menjadi lebih tinggi. Jadi impeler

pompa berfungsi memberikan kerja kepada zat cair sehingga energi yang

dikandungnya menjadi bertambah besar.


Yang dimaksud cara kerja pompa sentrifugal ialah cara masuknya zat
cair kedalam pompa dan cara untuk menggerakkan, menjalankan pompa
pertama kali (start) agar pompa itu dapat bekerja menurut fungsinya.

Semua pompa sentrifugal untuk menggerakan pertama kali agar


dapat bekerja ada 2 cara (macam), yaitu :

a. Pompa sentrifugal yang tidak menghisap sendiri


b. Pompa sentrifugal yang menghisap sendiri (otomatis)

Sebelum pompa dijalankan ruangan pompa itu kosong tidak berisi

zat cair melainkan berisi udara. Pompa sentrifugal tidak sama dengan

pompa isap, karena pompa sentrifugal tidak dapat mengosongkan sendiri

udara yang ada dirumah pompa, melainkan udara yang ada dirumah

pompa itu harus dikosongkan terlebih dahulu dan ruangan rumah pompa

itu harus diisi dengan zat cair agar dapat bekerja seperti yang diinginkan.

a. Pompa sentrifugal yang tidak menghisap sendiri

Untuk dapat bekerja pompa ini harus disi zat cair terlebih dahulu.
Cara pengisianya dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yaitu :

(1) Memakai ejector


Ejector dipasang diatas pompa untuk mevakumkan ruangan

pompa, sehingga zat cair akan naik dari pembuluh isap secara

berangsur-angsur memenuhi ruangan pompa. Sebuah ejector dapat

bekerja dengan uap, angin yang dimampatkan dan zat cair dibawah

tekanan. Kalau menggunakan zat cair maka sedapat mungkin

menggunakan zat cair yang sama dengan zat cair yang

dipompakan.
(2) Mengalirkan zat cair dari pembuluh tekan

kedalam pompa

Zat cair dialirkan dari pembuluh tekan kedalam rumah pompa

dengan membuka kran sedikit demi sedikit. Pada cara ini

pembuluh isap harus diberi katup kaki guna mencegah cairan

mengalir keluar dari pembuluh isap. Selain itu didalam rumah

pompa dipasang katup pelepas udara agar udara didalam rumah

pompa bias keluar.

(3) Memakai corong pengisian

Corong pengisian ditempatkan diatas pompa untuk diisi zat cair

sampai penuh. Cara ini digunakan pada pompa-pompa kecil disini

juga dipasang katup kaki didalam pembuluh isap dan sebuah kran

pelepas udara.

Kalau rumah pompa sudah terisi penuh penutup pelapas udara

ditutup dan pompa dapat digerakkan sampai putara kerja pompa

dan penutup tekan dapat dibuka secara perlahan.

(4) Pompa dipasang di bawah permukaan air

Pada pompa jenis ini biasanya banyak kita temui di kapal-kapal

laut dan dipasanng di lantai bawah kamar mesin. Sebab tekanan

dari luar akan mendorong air masuk ruang pompa dan impeller

yang akan meneruskan tekanan zat air. Bila pompa tidak beroperasi
katup isap harus ditutup sebab bila tidak ditutup akan bila ada

kebocoran pada bagian pompa air akan mengalir keluar.

b. Pompa sentrifugal yang menghisap sendiri

Tujuan pompa ini adalah supaya cepat kalau dipergunakan

terutama untuk pompa-pompa kecil. Pompa ini dilengkapi dengan

gelang air seperti gambar pada lampiran I. Didalam pompa ini terdapat

sebuah kipas dan diberi sudu-sudu radial secara luar pusat terdapat

rumah pompa yang selalu tetap terisi air. Ketika kipas berputar maka

air yang berada didalam sudu dilontarkan keluar yaitu kedinding dan

terjadilah suatu gelang air dengan tebal yang sesuai dengan jarak

antara lubang-lubang A dan B.

Pada pompa sentrifugal tekanannya tidak pernah dapat naik lebih

tinggi dari pada tekanan kerja yang bekerja. Pompa sentrifugal tidak boleh

berputar terlalu lama dengan penutup tekan tetap tertutup, karena hal ini

dapat mengakibatkan naiknya temperature zat cair serta akan merusak alat-

alat yang lain.

4. Sistem pendinginan terhadap kinerja mesin induk

Pada pendinginan mesin induk zat cair yang dipompakan harus

memiliki tekanan dan kapasitas yang optimal, karena zat cair tersebut

berfungsi untuk menyerap panas yang ditimbulkan saat mesin beroperasi.

Bila sistem pendinginan normal maka kerja mesin induk akan lancar,

sebab pendinginan mesin sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin


induk. Adapun keuntungan dari pompa sentrifugal dibandingkan jenis

pompa lain yaitu :

a. Tekanan dan kapasitas stabil.

b. Aliran seragam dan halus.

c. Biaya pemeliharaan yang rendah.

d. Ruang atau tempat kecil.

e. Digerakkan oleh tenaga penggerak motor listrik.

f. Dapat mengalirkan air kotor, karena tidak ada katup – katup.

5. Komponen Utama Pompa Sentrifugal

Pompa sentrifugal dibagi beberapa bagian besar gambar pada lampiran II

yaitu :

a. Impeler

Adalah cakram bulat dari logam dengan lintasan untuk aliran fluida

yang sudah terpasang. Impeler biasanya terbuat dari perunggu,

olikarbonat, besi tuang atau stainless steel, namun bahan-bahan lain

juga digunakan. Gambar pada lampiran III.

b. Casing

Adalah untuk menutup impeler pada penghisapan dan pengiriman

pada ujung dan sehingga berbentuk tangki tekanan, memberikan media


pendukung dan bantalan poros untuk impeler. Gambar pada lampiran

III

c. Suction nozzle

Digunakan untuk sisi hisap zat cair masuk kerumah pompa

d. Discharge

Digunakan untuk sisi tekan zat cair keluar rumah pompa

e. Shaft

Digunakan untuk penghubung antara impeller dengan motor

penggerak. Gambar pada lampiran III.

f. Bearings

Digunakan untuk tumpuan atau bantalan poros yang berputar.

Gambar pada lampiran IV.

g. Seal

Digunakan untuk penyumbat celah pada poros pompa. Gambar

pada lampiran IV.

h. Mur dan baut

Digunakan untuk mengikat bagian-bagian pompa agar rapat dan

tidak ada celah. Gambar pada lampiran V.

B. KERANGKA BERPIKIR
Dalam hal ini penulis akan memaparkan beberapa kerangka pikir secara

bagan alur pengaruh perawatan pompa pendingin air laut terhadap kinerja

mesin induk, dalam menjawab atau menyelesaikan pokok permasalahan yang

telah dibuat. Adapun diagram alur dapat dilihat pada gambar diagram alur 1

dibawah ini :

PERAWATAN

POMPA PENDINGIN

PERAWATAN YANG
PERAWATAN YANG BAIK
KURANG BAIK

PENGARUH TERHADAP

MESIN INDUK

UPAYA AGAR KERJA POMPA


SESUAI DENGAN
PENDINGIN MAKSIMAL
INSTRUCTION MANUAL

BOOK

TEKANAN DAN KAPASITAS


Skema Perawatan Pompa Pendingin Air Laut di KM. MILLINIUM BARU

C. DEFINISI OPERASIONAL

Melihat akan kenyataan pentingnya pengaruh perawatan pompa

pendingin air laut terhadap kinerja mesin induk, yang mana menimbulkan rasa

keingintahuan bagi pembaca maka di bawah ini akan di jelaskan mengenai

pengertian dari istilah yang ada :

1. Imploding

Adalah Gelembung-gelembung yang pecah dari segala sisi, tetapi bila

jatuh menghantam bagian dari metal seperti impeller atau volute tidak bisa

pecah dari sisi tersebut.


2. Kurva karakteristik

Adalah kurva yang menunjukan antarhubungan tinggi tekan, kapasitas,

daya dan efisiensi pompa untuk diameter impeler dan ukuran rumah

pompa tertentu.

3. Kecepatan spesifik

Adalah kecepatan dalam putaran per menit yang impelernya berputar

bila ukurannya diperkecil kapasitas 1 gpm terhadap tinggi tekan sebesar 1

ft.

4. BEP (Best Efficiency Point)

Yaitu kondisi operasi dimana pompa bekerja paling optimum.

5. NPSHa ( Net Positive Suction Head available)

Yaitu nilai head absolut yang tersedia pada inlet pompa.

6. Minimum flow

Yaitu flow rate yang terkecil yang dibutuhkan agar pompa beroperasi

dengan baik. Apabila laju alir lebih rendah dari minimum flow, pompa

dapat mengalami kerusakan.

7. Efisiensi

Yaitu besarnya perbandingan antara energi yang dipakai (input)

dengan energi output pompa.

8. BHP (Brake Horse Power)

Yaitu power (daya) yang dibutuhkan oleh pompa untuk bisa bekerja

sesuai dengan kurvanya memiliki satuan hp.


9. TDH ( Total Dynamic Head)

Yaitu besarnya tekanan pompa. Merupakan selisih antara tekanan

keluar dengan isapan terkadang disebut tekanan total.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. TEMPAT / LOKASI PENELITIAN

Terlaksananya penelitian ini berdasarkan kejadian selama melaksanakan

prola kurang lebih satu tahun di KM. MILLINIUM BARU dengan jabatan

sebagai kadet mesin. Dalam kurun waktu tersebut kegiatan yang dilakukan

tidak hanya untuk meneliti permasalahan saja, melainkan dengan banyaknya

tugas dari para masinis dalam memperlancar pengoperasian kapal. Sehingga

kegiatan penelitian tentang perawatan pompa pendingin air laut agak

terhambat.
Tempat melaksanakan penelitian untuk mencari data-data tentang

manfaat perawatan pompa pendingin air laut dilaksanakan diatas KM.

MILLINIUM BARU yang merupakan salah satu armada milik perusahaan

pelayaran PT. Salam Pasifik Indonesia Line. Dengan data-data tempat

penelitian sebagai berikut:

1. Kapal

Nama kapal : KM. MILLINIUM BARU

Nama perusahaan : PT. Salam Pasifik Indonesia Line

Tipe kapal : Container Ship

Flag : Indonesia

Panggilan kapal : YGKZ

IMO number 26
:7703481

2. Main engine

Maker : MAKITA DIESEL ENGINE CO., LTD.

B.H.P : 2500 HP

DWT : 3285

Panjang kapal : 81,70 meter

Lebar kapal : 13,00 meter

B. METODE PENGUMPULAN DATA


Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang penulis

lakukan sebelumnya, maka dalam penyusun skripsi ini dibutuhkan suatu

pengamatan. Sehingga mampu mendapatkan data yang benar, agar tujuan

penulisan dapat tercapai dan sesuai dengan judul yang penulis ambil. Disini

penulis menggunakan beberapa metode dalam penulisan skripsi ini. Adapun

metode pengumpulan data yang penulis pergunakan yaitu :

1. Metode Observasi

Menurut Moh. Nazir, Ph. D dalam bukunya METODE

PENELITIAN (1983:175) bahwa metode observasi adalah cara

pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat

standar lain untuk keperluan tersebut. Pengamatan tersebut sebagai teknik

mengumpulkan data, jika pengamatan tersebut mempunyai criteria

berikut :

a. Pengamatan digunakan untuk penelitian dan telah direncanakan

secara sistematik.

b. Pengamatan harus berkaitan dengan tujuan penelitian yang telah

direncanakan.

c. Pengamatan tersebut dicatat secara sistematis dan dihubungkan

dengan proposisi umum dan bukan dipaparkan sebagai suatu set yang

menarik perhatian saja.

d. Pengamatan dapat dicek dan dikontrol atas validitas dan

reliabilitasnya.
Tujuan penulis mengadakan observasi adalah agar mengerti akan

keadaan obyek yang dijadikan topik yaitu pengaruh perawatan pompa

pendingin terhadap kinerja mesin induk sacara menyeluruh dan langsung,

untuk memberi kesesuaian antara keterangan-keterangan yang diperoleh

dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Metode ini dilakukan

berdasarkan pengalaman selama penulis praktek berlayar di

KM.MILLINIUM BARU.

2. Metode Wawancara

Menurut Moh. Nazir, Ph. D dalam bukunya METODE

PENELITIAN (1983:175) bahwa metode wawancara adalah proses

memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab,

saambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si

penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan

interview guide. Dalam metode wawancara ini, penulis menanyakan

langsung kepada masinis maupun Kepala Kamar Mesin yang ada di atas

kapal mengenai pompa pendingin air laut, agar dapat memperoleh data

yang akurat untuk bahan penulisan skripsi.

Tujuan pokok dari wawancara ini adalah untuk memperoleh data-

data yang actual secara langsung berhubungan dan mendukung satu sama

lain mengenai pesawat pompa, dan berguna dalam pengumpulan data. Jika

jawaban dari wawancara tersebut penulis belum mengerti dan belum tahu

mengenai berbagai permasalahan dalam penelitian ini, terkadang jawaban

ditemukan berdasarkan pengalaman penulis di atas kapal selama berlayar.


a. Adapun tujuan pokok dari wawancara adalah :

1) Wawancara dapat digunakan untuk memperoleh keterangan-

keterangan mengenai obyek yang diteliti.

2) Wawancara marupakan salah satu metode pengumpulan data dari

sumber secara langsung mengenai suatu obyek.

3) Wawancara berguna untuk pengumpulan data-data dan jawaban-

jawaban yang penulis belum mengerti dan belum tahu mengenai

obyek yang jadi penelitian.

Jadi keuntungan menggunakan metode wawancara ini akan dapat

memperoleh data-data dan keterangan-keterangan yang aktual

mengenai obyek yang diteliti. Dalam melakukan wawancara dengan

masinis penulis menanyakan tentang banyak hal mengenai perawatan

pompa pendingin air laut dan pengoperasiannya.

b. Sebagian hasil wawancara yang pernah penulis tanyakan kepada

masinis tiga.

1) Apa saja yang harus diperhatikan pada saat pompa pendingin air

laut beroperasi ?

Jawab :

Yang harus diperhatikan saat pompa beroperasi adalah mengecek

tekanan isap dan tekanan keluar pompa apakah sudah sesuai

keinginan pada pendinginan masin induk dikapal KM.

MILLINIUM BARU tekanan pendinginan 2,8. Bila tekanan tidak

mencapai 2,8 pastikan apakah kran-kran sudah terbuka semua serta


cek pada rumah pompa apakah panas atau dingin bila panas pompa

tidak menghisap.

2) Perawatan apa saja yang harus dilakukan agar pompa pendingin

bias optimal ?

Jawab :

Biasanya kita melakukan pemeriksaan pompa tiap minggu, tiap

bulan dan setaun sekali. Pada pemeriksaan mingguan kita lakukan

pengecekan pada badan pompa dan pemipaan serta pada saringan

apakah ada kotoran apa tidak, sedangkan pemeriksaan bulanan kita

cek pada bagian yang bergesekan seperti bearing pompa kita beri

gemuk agar tidak macet. Pada perawatan taunan kita malakukan

over haul pompa.

3) Apa yang terjadi bila pendinginan mesin induk tidak mencapai

tekanan 2,8 ?

Jawab :

Bila pendinginan tidak mencapai tekanan normal mesin induk akan

panas dan suhu gas buang pun akan meningkat. Selain itu bila

panasnya melebihi standart normal maka putaran mesin pun akan

turun dan akhirnya mati itu terjadi pada mesin yang system

kontrolnya bagus. Apabila system kontrolnya tidak bagus maka

akan mempengaruhi komponen pendukung yang lain seperti ada

pemuaian bahan seperti terjadi keretakan pada head.

3. Metode Studi Pustaka


Metode pengumpulan data dengan studi pustaka yaitu dengan cara

membaca buku-buku petunjuk tentang pompa sentrifugal atau dengan

menggunakan buku-buku referensi yang ada hubungannya dengan materi

penulisan. Manfaat yang diperoleh dari metode studi pustaka adalah :

a. Untuk menggali teori-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan

penulis terdahulu.

b. Untuk mengikuti perkembangan penulisan dalam bidang yang akan

diteliti.

c. Untuk memperoleh orientasi yang luas mengenai topik yang akan

dipilih.

d. Agar dapat mengetahui buah duplikasi penulisan dan dipelajari

bagaimana mengungkapkan buah pikiran secara sistimatis, krisis dan

ekonomis.

4. Metode Dokumentasi

Metode ini dilakukan dengan mengambil gambar tentang obyek yang

diteliti sehingga penulis dapat pengaruh perawatan pompa pendingin air

laut terhadap kinerja mesin induk di KM. MILLINIUM BARU.

C. ANALISA DATA

Setelah data terkumpul proses selanjutnya adalah menyederhanakan data

yang diperoleh kedalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami. Pada

hakekatnya merupakan upaya mencari jawaban atas permasalahan yang ada

sesuai dengan obyek yang diteliti. Data yang ada dianalisa serinci mungkin
dengan jalan mengabtrasikan secara teliti setiap informasi yang diperoleh

selama dilapangan, sehingga dapat diperoleh kesimpulan mendetail.

Data yang sudah diperoleh dikumpulkan guna untuk memproses

penyusunan skripsi ini. Penulis mendapatkan data melalui riset pustaka dan

observasi langsung dengan masinis satu yang bertanggung jawab

membimbing cadet, dari sumber-sumber tersebut diproleh data-data sebagai

berikut :

1. Data Primer

Dalam mendapatkan data primer ini penulis mengadakan penelitian

langsung pada obyek yang menjadi permasalahan yaitu pengaruh

perawatan pompa air laut pendingin terhadap kinerja dari motor induk

dimana penulis ikut terjun langsung dalam rangka perbaikan dan

perawatan pompa pendingin air laut guna menunjang kelancaran kerja dari

motor induk diatas kapal.

2. Data Sekunder

Dalam mendapatkan data sekunder penulis memperoleh dari buku-


buku referensi diperpustakaan, dan instruksion manual book, serta
mengajukan pertanyaan tentang permasalahan seputar proses perawatan
dan perbaikan pompa pendingin air laut kepada masinis tiga dan masinis
dua diatas kapal.
3. Data kualitatif

Data kualitatif adalah informasi yang diperoleh dari pengamatan


perawatan dan perbaikan terhadap pompa pendingin air laut yaitu sebagai
berikut :

a. Perlunya perawatan dan pengecekan pompa pendingin air laut secara

berkala untuk mengetahui komponen pompa yang sudah rusak.

b. Pengaruh pompa pendingin yang tidak sempurna mengakibatkan

terjadinya penurunan tekanan serta kapasitas pada pendinginan di

mesin induk.

c. Apabila pompa pendingin bekerja normal pendinginan pada mesin

induk akan normal juga dan peralatan yang mendukung pengoperasian

mesin induk akan bekerja dengan baik.


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. GAMBAR UMUM OBYEK YANG DITELITI

Pompa pendingin mesin induk adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengalirkan zat cair ke jaket colling untuk mendinginkan mesin induk pada

saat mesin sedang beroperasi. Mengingat pentingnya fungsi pompa pendingin

tersebut maka pompa pendingin dibuat dengan bahan-bahan yang sudah diuji

dengan perhitungan yang akurat mengutamakan efisiensi serta keamanan.

Dengan demikian pompa pendingin dapat beroperasi dengan kemampuan

yang baik dan dapat diandalkan dalam jangka waktu yang sudah ditentukan

yang didasarkan pengujian pada saat pembuatan oleh pembuat mesin tersebut

(maker). Suatu alat akan mengalami kelelehan bahan setelah sekain lama

digunakan apalagi sampai melampaui dari jam kerja yang telah ditentukan
oleh maker, jika masih terus digunakan maka alat tersebut tidak akan bekerja

dengan baik begitu juga dengan pompa pendingin.

Pada saat penulis praktek diatas kapal KM. MILLINIUM BARU selama

satu tahun dimana pembahasan pada skripsi ini didasarkan pada pengalaman

selama praktek laut diatas kapal tersebut. Berdasarkan pengamatan ditemukan

tanda-tanda ketidak normalan dari kerja pompa pendingin mesin induk.

Setelah diamati ditemukan beberapa masalah yang disebabkan kurangnya

perawatan pompa pendingin sesuai dengan prosedur dan petunjuk yang

tertulis dalam Instruction manual book yang mengakibatkan kerja mesin induk

tersebut tidak optimal.

Pompa pendingin tersebut menunjang kelangsungan dan kelancaran

mesin induk saat beroperasi, sebab mesin saat beroperasi akan ada

pembakaran diruang bakar yang akan menimbulkan panas. Bila pendinginan

pada mesin induk tidak optimal maka akan mempengaruhi kenaikan suhu pada

mesin induk, serta akan mempengaruhi perubahan bahan pada peralatan yang

terdapat pada mesin induk yang terkena panas tinggi.

Mengingat peran pompa pendingin sangatlah penting dalam

pengoperasian suatu kapal, maka penulis mengadakan peneliti pompa

pendingin air laut tentang :

1. Perawatan apa yang harus dilakukan supaya pompa pendingin air laut

bekerja dengan sempurna ?

2. Dampak apa yang terjadi pada mesin induk apabila pompa pendingin air

laut tidak dilakukan perawatan dengan baik ?


3. Manfaat yang didapat dari perawatan pompa pendingin air laut terhadap

kinerja mesin induk ?

B. Analisa dan pembahasan masalah

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian diatas maka dapat diketahui

bahwa perawatan yang tidak terencana dapat menyebabkan gangguan dan

kerusakan pada instalasi pompa pendingin air laut saat bekerja serta akan

mempengaruhi pengoperasian pada mesin induk. Dari masalah yang

dirumuskan pada bab sebelumnya akan dijabarkan sesuai dengan kemampuan

penulis dalam upaya menganalisis semua data yang ada. Hal ini dimaksudkan

agar dalam pemecahan masalah nantinya lebih terarah dan mencapai sasaran

yang diinginkan.

Data-data yang penulis dapatkan tentang jenis dan type pompa pendingin

yang dipasang di KM. MILLINIUM BARU adalah :

1. Pompa

Model : AP-S100

Type : Horizontal sentrifugal

Putaran impeller : 2000 rpm

Capacity : 1,53 m2/mnt

Tinggi angkat air : 16 meter

2. Motor

Revolving speed : 3500 min-1


Motor output : 11 KW

Power Source : 440V, 60 Hz, 3 phase

Berdasarkan dari data-data yang telah didapat maka penulis akan mencoba

membahas hasil penelitian sebagai berikut :

a. Perawatan apa yang harus dilakukan supaya pompa pendingin air

laut bekerja dengan sempurna ?

Agar dalam pelayanan kerja dari pompa pendingin air laut dapat

mencapai maksimal maka perlu diadakan perawatan secara rutin atau

berkala sesuai dengan jam kerja. Adapun perawatan yang harus

dilakukan agar pompa pendingin bekerja sempurna adalah :

1) Perawatan mingguan

Hal-hal yang perlu diperiksa setiap minggu adalah sebagai berikut:

a) Tekanan isap dan tekanan keluar pada pompa.

b) Pengecekan kebocoran pada bagian pompa.

c) Pemberian gemuk pada bagian bearing pompa pastikan tidak


kering.

d) Pengecekan rumah pompa (casing perhatikan bila ada


kekeroposan, kebocoran karena korosi).

e) Pengecekan impeller terhadap keutuhan impeller mungkin


kemakan korosi.
Termakan
korosi

2) Perawatan bulanan

a) Pengecekan bearing atau bushing yang kedapatan sudah tidak


lancar kita ganti.

b) Pengecekan packing pada rumah pompa dan poros pompa


kedapatan bocor apa tidak.

c) Pengecekan gemuk pada bearing pompa bila kedapatan kering


segera diganti.

d) Pengecekan kelurusan kopling antara shap pompa dengan shap


motor penggerak.

e) Pengecekan pada motor listrik adalah sebagai berikut :

(1) Ball bearing

(2) Kelurusan poros dengan pompa

(3) Kekencangan ikatan kabel dan baut pengikat

3) Perawatan tahunan

Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah :

a) Keausa pada bagian-bagian yang berputar.


b) Korosi didalam rumah pompa.

c) Keadaan katup-katup dengan bagian yang bergerak seperti


katup cegah dan katup isap.

d) Kelurusan poros. Harus dilakukan pelurusan kembali setelah


pompa dibongkar dan dipasang.

Meskipun jangka waktu perawatan dapat bervariasi

tergantung pada zat cair yang dipompa, laju aliran, tingkat

kepentingan pompa dan lain-lain. Namun dapat dianjurkan

untuk melakukan perawatan menyeluruh (over haul) yang

pertama dalam jangka waktu satu tahun setelah pompa

dipergunakan. Adapun jangka waktu perawatan periodic

selanjutnya dapat ditetapkan berdasarkan hasil perawatan yang

pertama.

4) Pemantauan kondisi

Selain kita melakukan perawatan, saat pompa pendingin

beroperasi kita harus sering memantau kondisi pompa tersebut agar

dalam pelayananya maksimal. Pemantauan kondisi tersebut

berupa:

a) Pengecekan kondisi motor listrik apakah panasnya melebihi

batas atau tidak. Biasannya disebabkan oleh beban pompa yang

terlalu tinggi, bearing pompa ada yang rusak dan adanya

kotoran yang terhisap masuk ke rumah pompa.


b) Pengecekan pompa terasa panas atau dingin. Bila rumah

pompa terasa panas kemungkinan pompa tidak menghisap air,

sebaliknya bila rumah pompa terasa dingin berarti pompa

bekerja dengan sempurna.

c) Pengecekan pada pompa apakah terdapat suara-suara aneh.

Bila timbul suara aneh dari biasanya ada bagian pompa yang

sudah aus.

b. Dampak apa yang terjadi pada mesin induk apabila pompa

pendingin air laut tidak dilakukan perawatan dengan baik ?

Pengoperasian kapal tidak akan lancar tanpa didukung pesawat

bantu. Khususnya pompa pendingin air laut yang digunakan untuk

pendinginan mesin induk. Salah satu penyebab mesin induk tidak

bekerja optimal karena disebabkan terjadi gangguan pada pompa

pendingin yang akan berpengaruh pada suhu gas buang yang

meningkat.

Sehingga apabila ini berlangsung terus menerus maka akan mesin

induk tersebut akan mengalami gangguan yang diakibatkan pendingin

yang kurang optimal. Adapun pengaruh dari kurangnya perawatan

pompa pendingin air laut terhadap mesin induk diatas kapal antara

lain :

1) Mesin induk panas


Gangguan pada mesin induk saat beroperasi dapat terjadi,

diakibat pendinginan yang kurang sempurna yang akan

mengakibatkan kenaikan suhu pada mesin induk. Oleh karena itu

fungsi dari pompa pendingin adalah mengalirkan media pendingin

yaitu air laut menuju jaket cooling untuk menyerap panas yang

dihasilkan dari pembakaran mesin induk, bila pendinginan

terganggu zat cair pun tidak dapat menyerap panas secara

maksimal. Pendinginan pada mesin induk dikapal penulis adalah

jenis pendinginan terbuka jadi air pendingin akan bersirkulasi

dengan air laut diluar kapal.

Bila panas hasil pembakaran meningkat terus, maka mesin

induk akan over heat atau panas yang melebihi batas ukur yang

ditentukan dan mesin pun akan mengalami gangguan seperti

penurunan putaran, terjadinya kenaikan gas buang dan lain-lain.

2) Putaran mesin induk turun secara otomatis

Seperti yang diutarakan diatas penurunan putaran mesin induk

yang diakibatkan panas yang melebihi batasan atau over heat. Ini

dapat bekerja pada mesin-mesin yang memiliki sistem control yang

bagus dan masih berfungsi, maka mesin akan mengalami slow

down atau penurunan putaran mesin secara berangsur-angsur

hingga akhirnya mesin akan mati. Sehingga tidak menimbulkan

kerusakan kemana-mana. Apabila sistem control tidak berfungsi


dengan baik maka akan berpengaruh pada bagian-bagian mesin

yang mendapat panas berlebihan.

3) Pemuaian bahan karena terkena panas yang berlebihan

Tujuan dari pendinginan adalah untuk mengurangi panas yang

berlebihan pada mesin induk. Air laut berfungsi sebagai media

pendingin di jaket cooling. Terutama pada bagian cylinder head

dan cylinder liner yang secara langsung terkena pembakaran dari

mesin induk, bagian tersebut harus dilalui pendinginan.

reta
k

Akibat dari kurangnya pendinginan pada mesin induk maka

bagian-bagian mesin tersebut akan terjadi pemuaian karena panas

yang berlebihan. Sehingga tidak menutup kemungkinan peralatan

yang terdapat pada bagian tersebut mengalami kemacetan atau

keretakan saat beroperasi. Jika mengalami kemacetan maka mesin

tidak dapat bekerja secara optimal. Dengan begitu daya mesinpun

menurun dikarenakan faktor diatas. Jika daya mesin menurun maka


mengganggu kelancaran operasional kapal. Dengan begitu kapal

bisa terlambat sampai pelabuhan tujuan.

4) Menigkatnya suhu gas buang

Seperti yang dijelaskan diatas pendinginan yang kurang

sempurna dapat juga mengakibatkan meningkatnya gas buang

mesin induk. Karena panas yang dihead dan dicylinder liner

penyerapan panasnya kurang maksimal.

c. Manfaat apa yang diperoleh dari perawatan pompa pendingin air

laut ?

Dari semua perawatan diatas bertujuan untuk mengoptimalkan

kerja pompa pendingin air laut, adapun manfaat yang didapat dari

perawatan pompa dan penyebab kerusakan tersebut adalah :

1) Tekanan pompa pendingin air laut normal

Apabila tekanan pendinginan normal, maka kerusakan-

kerusakan yang menyebabkan tidak optimalnnya kerja pompa

dapat dihindari.

Kalau tidak diadakan perawatan secara berkala maka dapat

menyebabkan terjadinya gaguan pada pompa saat beroperasi. Salah

satu dari penyebab pompa pendingin tidak optimal adalah pompa


akan mendapat gangguan yang menyebabkan tekanan pompa

menjadi turun. Apa bila gangguan tersebut tidak segera diatasi

maka pendinginan motor induk pun ikut terganggu. Akan tetapi

jika langsung dapat diatasi dengan baik dan sesuai prosedur, maka

pompa akan bekerja dengan baik tanpa mengalami penurunan

tekanan sehingga kerja dari motor induk akan berjalan lancar tanpa

gangguan penurunan tekanan. Dari perawatan tersebut kita dapat

mengetahui yang menyebabkan pompa pendingin air laut

tekananya turun yaitu sebagai berikut :

a) Adanya kebocoran pada pembuluh hisap

Kebocoran di pembuluh isap akan menyebabkan udara

masuk kedalam pembuluh isap. Ini berlawanan dengan

kebocoran di pembuluh tekan. Pengaruh kebocoran di

pembuluh isap ternyata lebih besar pengaruhnya dibandingkan

dengan kebocoran di pembuluh tekan. Karena udara yang

masuk itu mengakibatkan rumah pompa terdapat udara, ini

berarti mengurangi jumlah cairan yang masuk kedalam pompa.

Udara akan ikut mengalir dengan cairan yang masuk kedalam

rumah pompa mengakibatkan rumah pompa tidak vacum maka

pompa tidak akan menghisap secara optimal. Kalau ini terjadi

maka penghasilan pompa akan berkurang banyak sekali,


kemungkinan pompa ini tidak dapat menjalankan fungsinya

dengan baik.

Kebocoran pada pembuluh isap ini dapat diatasi dengan

jalan yaitu tempat yang bocor tersebut ditutup atau dilas.

Apabila pada waktu bekerja terjadi kebocoran sebaiknya kita

sumbat dahulu pipa tersebut dengan karet atau kayu jika tidak

memungkinkan kita dapat matikan pompa dan menjalankan

pompa cadangan dan kemudian pompa yang mangalami

kerusakan bisa kita adakan perbaikan.

Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya kebocoran pada

pipa hisap dan tekanan kita harus melakukan pengecekan atau

perawatan secara berkala agar kerusakan tidak akan terjadi

dalam hal ini kita dapat memberi lapisan pada pipa-pipa

dengan cat atau primer.

b) Didalam pompa masih terdapat udara

Jika didalam pompa masih terdapat udara dengan

sendirinya rumah pompa tidak terisi penuh oleh cairan, jadi

tekanan pompa akan turun. Hal ini dapat terjadi karena pada

waktu pertama kali menjalankan pompa, udara tidak

seluruhnya keluar. Dikarenakan adanya kebocoran pada

pembuluh hisap. Sedangkan untuk mengatasinya kita dapat

mencerat lebih dahulu melalui nepel manometer tekan.


c) Paking pompa terlalu tebal

Pada pemasangan packing pompa yang terlalu tebal, maka


posisi jarak pemasangan baut pada flens akan berkurang. Ini
dapat membuat kekuatan ikat pada flens berkurang dan
melemah, yang dapat mengakibatkan ikatan baut akan cepat
mengendor. Sehingga dapat menyebabkan kebocoran
sambungan. Ini disebabkan tidak setaranya antara kekuatan
ikatan pada baut dengan tekanan pompa saat beroperasi.

d) Bearing pada ujung-ujung poros sudah aus atau macet

Bearing mempunyai peranan penting karena jika bearing

ini rusak maka kerja pompa tidak labil, bila rusak harus segera

diganti dengan yang baru. Karena dapat merusak pompa dan

motornya yang cepat panas dan impeller akan bergerak tidak

stabil sehingga mengakibatkan impeller bergesekan dengan

rumah pompa. Untuk mengurangi kerusakan pada bearingnya

kita dapat memberikan gemuk pada bearing agar tidak macet

dan juga mencatat jam kerja untuk mempermudah perawatan.

e) Motor listrik sebagai penggerak kondisinya abnormal

Jika putaran pompa terlalu kecil maka hasil cairan yang

dipompakan tidak memenuhi kapasitas yang ditentukan. Kalau

putaran pompa kecil sekali maka pompa tidak menghasilkan

cairan. Kecilnya putaran pompa ini dapat dikarenakan tenaga

dari pesawat (motor listrik) tidak semestinya. Jadi kalau hal ini

terjadi maka yang harus diganti ialah pesawat tenaganya


(motor listrik) dengan yang sesuai. Selain itu juga

dimungkinkan voltage listrik untuk motor listrik penggerak

rendah dan bearing sudah aus atau macet sehingga beban

tenaga terlalu besar oleh karena itu untuk mencegah terjadinya

kerusakan dan pengeluaran biaya maka kita harus merawat

tenaga tersebut dengan cara mengecek kumparan dengan

magger test, memberi isolasi pada lilitan hal ini guna mencegah

terjadinya kehilangan arus dan memberikan gemuk pada

bearing.

2) Kapasitas pompa pendingin air laut optimal

Banyaknya zat cair yang dipompakan akan berpengaruh untuk

pendinginan. Bila zat cair yang dipompakan besar maka pada

mesin induk akan semakain bagus dan panas yang diserap akan

merat. Adapun yang menyebabkan terjadinya kapasitas pompa

pendingin air laut menurun adalah :

a) Saringan hisap tertutup kotoran

Saat kapal masuk keperairan dangkal baik pantai maupun

sungai yang terdapat kotoran terutama plastik maka sampah

dan lumpur tersebut akan menghalangi aliran isap dari pompa

pendingin air laut sehingga akan mengurangi kapasitas pompa


tersebut. Sebab selama kapal memasuki perairan dangkal kita

menggunakan sea chest di sisi samping atau lambung sehingga

sampah ikut terhisap oleh pompa. Dalam hal ini kita harus

sering membersihkan saringan pompa.

b) Impeller pompa buntu akibat sampah yang menyumbat.

Tersumbatnya impeller pompa disebabkan karena kotoran-

kotoran yang menempel. Dalam hal ini yang dilakukan adalah

melakukan pembersihan pada impeller agar tidak terjadi

penyumbatan dan korosi sehingga kapasitas pompa pendingin

air laut tidak menurun.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil uraian, fakta dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya

maka dapat diambil beberapa kesimpulaan dan harapan agar dapat dijadikan

pedoman pada saat perawatan pompa pendingin air laut sehingga dapat

menunjang pengoperasian mesin induk. Adapun hasil kesimpulannya adalah

sebagai berikut :

1. Melakukan perawatan tiap mingguan, bulanan, tahunan dan pemantauan

kondisi pompa saat beroperasi antara lain :

a. Perawatan tiap minggu pada bagian pompa yaitu :


1) Pemberian gemuk pada bagian pompa yang bergesekan seperti

pada bearing agar lancar.

2) Pemeriksaan kebocoran pada packing pompa dan instalasi

pemipaan.

3) Pengecekan saringan isap pompa.

b. Perawatan tiap bulan pada bagian pompa yaitu :

1) Pengecekan kelurusan shaf pompa dengan shaf motor listrik.

2) Pengecekan kekencangan baut pengikat pompa dan motor listrik.

c. Perawatan tiap tahunan

Pada perawatan tahunan akan dilakukan over haul dan dilakukan

penggantian spart part pada pompa dan motor listrik.

d. Pemantauan kondisi pompa saat beroperasi antara lain :

Cek body pompa dan motor listrik, bila body pompa panas berarti

pompa tidak menghisap dan bila body motor listrik panasnya tidak

normal berarti beban terlalu tinggi.

2. Kurang normalnya kerja pompa pendingin air laut akan meningkatkan

panas terhadap bagian mesin induk yang dilalui pendinginan yaitu :

a. Pada cylinder head dan cylindr liner bila

terjadi panas yang tinggi akan mengakibatkan keretakan pada dinding

jaket cooling dan akan mempengaruhi peralatan yang terpasang pada

bagian tersebut.

b. Pada oil cooler akan meningkatkan suhu

pada minyak lumas untuk mesin induk.


3. Dari perawatan yang dilakukan maka tekanan dan kapasitas pendinginan

mesin induk akan normal, serta gangguan penyebab tidak normalnya kerja

pompa dapat diminimal seperti :

a. Saringan isap yang

tersumbat kotoran atau sampah.

b. Kebocaran pompa

akibat packing yang kurang rapat atau instalasi pemipaan yanng sudah

kropos.

c. Bearing macet kering

akibat kurang diberi gemuk.

B. SARAN

Dari kesimpulan diatas maka penulis dapat memberikan saran mengenai

permasalahan yang dibahas dalam bab sebelumnya, yang mana saran tersebut

semoga dapat dijadikan pedoman dalam menyelesaikan masalah yang terjadi

diatas kapal, antara lain sebagai berikut :

1. Perlunya meningkatkan perawatan pada bagian pompa pendingin air laut

dan motor listrik secara teratur dan terencana untuk mencegah gangguan

atau kerusakan saat beroperasi.

2. Perlunya pengecekan yang rutin saat mesin beroperasi, agar gangguan

yang terjadi biasa langsung diketahui.

3. Lakukan perawatan saat pompa tidak beroperasi atau saat kapal sandar

agar kemungkinan terjadi kerusakan dapat diketahui sebelum pompa


dioperasikan, sehingga tekanan dan kapasitas pompa tidak terganggu saat

melakukan pelayanan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Moh. Nazir, Ph.D, 1983, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Bogor.

2. Poerwanto AMK. B dan DRS. Herry Gianto, 1978, Macam-macam pompa

dan penggunaanya, Ghalia Indonesia, Bogor.

3. Tyler G. Hicks, BME, 1975, Pump Operational And Maintenance, Tata

McGraw-Hill Publishing Company Ltd. New Delhi.


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : F. Wahyu Setya Budi

NIT : 4104 2064 T

Tempat/Tanggal Lahir : Sragen, 13 Maret 1986

Alamat : Jetak Gayam Rt 03 / Rw 01 Duyungan, Sidoharjo,


Sragen

Agama : Katolik
Nama Orang Tua

Ayah : AG. Suwarno

Ibu : MM. Suharni

Riwayat Pendidikan

1. SDN Jetak I Sragen : Lulus tahun 1997


2. SLTPN II Sragen : Lulus tahun 2002
3. SMK WARGA Surakarta : Lulus tahun 2004
4. Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang : Masuk Tahun 2004

Proyek Laut

1. Perusahaan Pelayaran : PT. SPIL


2. Nama Kapal : KM. MILLINIUM BARU
3. Lama Praktek : 1 tahun 6 hari
LAMPIRAN III

IMPELLER

CHASING
POMPA
LAMPIRAN IV

BEARING

MECANIKA
SEAL
LAMPIRAN V

SHAF
POMPA

MUR, BAUT
dan RING

Anda mungkin juga menyukai