Anda di halaman 1dari 22

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

KAJIAN KOMPOSISI SAMPAH ORGANIK DAN


ANORGANIK DIGUNUNG MERBABU JALUR PENDAKIAN VIA
SELO BOYOLALI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

Oleh
RIO ERLANGGA PUTRA
NIM : B1.2016.1009

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA
2019

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


1
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

Lampiran 2 Contoh Halaman Abstrak

ABSTRAK

KAJIAN KOMPOSISI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK


DIGUNUNG MERBABU JALUR PENDAKIAN VIA SELO
BOYOLALI

Oleh
RIO ERLANGG PUTRA
NIM : B1.2016.1009

Isi Abstrak (200-300 KATA)

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


2
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

Lampiran 3 Contoh Halaman Abstract (bahasa Inggris)

ABSTRACT

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


3
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

KAJIAN KOMPOSISI SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK


DIGUNUNG MERBABU JALUR PENDAKIAN VIA SELO
BOYOLALI

LAPORAN KERJA PRAKTEK

RIO ERLANGGA PUTRA


NIM : B1.2016.1009

Surakarta , tanggal bulan tahun


Mengetahui,

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi Teknik Lingkungan

Hanya tanda tangan saja Hanya tanda tangan saja

(..............................) (..........................................................)

Dekan Fakultas Teknik Direktur/Kasie/Kabid Instansi

Tanda tangan dan cap Tanda tangan dan cap

(............................) (.........................................................)

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


4
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

Lampiran 5 Contoh Halaman Peruntukan

Dipersembahkan kepada:

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


5
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

Lampiran 6 Contoh Halaman Ucapan Terima Kasih

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis sangat berterima kasih pada Bapak Yonathan Suryo Pambudi,S.T.,M.Si


sebagai dosen Pembimbing, atas segala saran, bimbingan dan nasehatnya selama
Kerja Praktek berlangsung dan selama penulisan laporan Kerja Praktek ini.

(dan seterusnya)

Lampiran 7 Contoh Halaman Daftar Isi

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


6
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i


Halaman Pengesahan .................................................................................... ii
Halaman Peruntukan ..................................................................................... iii
Halaman Ucapan terima kasih ...................................................................... iv
ABSTRAK ………………………………………………...……………… v
ABSTRACT ……………………………………………………………….. vi
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… viii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………….………………… ix
DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI …………………………………… x
DAFTAR TABEL ………………………………………………………….. xii
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG …………………………….. xiii
Bab I Pengantar ………………………………………………………. 1
Bab II Tinjauan umum ………………………………………………….. 3
Bab III .................................................…………………………………... 4
III.1 ...................................….….. 12
III.2 ......................................................………………… 16
Bab IV
Bab V
Bab VI
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………….
LAMPIRAN

Lampiran 8 Contoh Halaman Daftar Lampiran

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


7
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

DAFTAR LAMPIRAN

BAB I
PENGANTAR

I.1. Sejarah Singkat dan Pengembangan


Jalur pendakian Merbabu Via Selo saat ini menjadi jalur yang relatif lebih
ramai dari pada jalur yang lainnya (Via Wekas, Via Cunttel, Via Suwanting, Via
Kopeng Thekelan)
POTO JALUR BELUM......DAN SEJARAH SINGKAT BELUM
I.2.Lokasi Resort Selo
Poto belum......
Jalur penadakian Merbabu Via Selo terletak Rt 1/Rw 1 Desa Tarubatang,
Kecamatan Selo masuk wilayah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Letak Selo berada
di tengah-tengah Gunung Merbabu dan Gunung Merapi
I.3. Struktur Organisasi
Resort Selo Boyolali adalah sebuah nama instansi pemerintahan, dimana
memliki wewenang untuk mengawasi, menjaga dan melindungi kawasan gunung
merbabu jalur pendakian Selo, Boyolali. Risort Selo Boyolali memilik struktur
organisasi dalam memegang kekuasaan tertinggi adalah Kepala Risort Selo, Boyolali
yang dibantu oleh masing-masing karyawan yang ahli dalam profesinya adapun
GaMBAR STRUKTUR BELUM.......
I.4.Instansi Pengembang
Jalur pendakian Selo merupakan kawasan konservasi Taman Nasional
Gunung Merbabu yang sejak tahun 2005 dilindung dalam pengawasan dan
pengembangan dari Balai Taman Nasional Merbabu. Unit Pelaksa Teknik (UPT)
Balai Taman Nasional Gunung Merbabu baru dibentuk pada bulan Juni 2006,
berdasaarkan Peraturan Menteri Kehutanaan No// P29/Menhut-II/2006 tentang
organisasi dan tata kerja Balai Taman Nasional Gunung Merbabu. (belum seleesai)

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


8
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

I.5. Tenaga Kerja


Dalamsuatu kawasan konservasi sangat diperlukan suatu tenagakerja yang
mempunyai keahlian sesuai bidang dan ketrampilan yang matang. Karyawan yang
bekerjs di resort Selo Boyolali sebanyak 7 Pegawai Negri Sipil (PNS), 4 pegawai
hononer, 10 relawan, dan Relawan Rajawali Merbabu. Tenaga kerja yang ada di
resort Selo, Boyolali tidak semuanya bersal dari Kabupaten Boyolali, namun juga
berasal dari luar Kabupaten Boyolali.
Setiap karyawaan yang bekerjadi resort SeloBoyolali mempunyai tugas masing-
masing sesuai dengan keahlian(belum selesai)

BAB II
TINJAUAN UMUM

II.1.Peta Lokasi(belum)
II.2.Letak Geografis
Gunung Merbabu adalah gunung api bertipe Starato yang terletak secara
geografis pada 7,5⁰ LS dan 110⁰ BT. Gunung Merbabu ini berada di wilayah
Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng
sebelah timur dan selatan, Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi
Jawa Tengah.
II.3.Topografi(belum)
POTO BELUM....
II.4.Klimatologi(belum
Belum ada penjelasaaan........
II.5. Unit-Unit Penghasil Limbah
II.5.1. Unit
Pengolahan sampah di gunung merbabu Selo Boyolali terdapat unit tungku
pembakaran yang dapat menghasilkan limbah berupa abu dari hasil
pembakaran sampah residu atau sampah yang tidak bisa dimanfaatkan
kembali.

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


9
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

Tunggu pembakar yang berada di TNGMb Resort Selo Boyolali terdapat satu
unit. Sesuai dengan fungsinya tunggu ini digunakan untuk membakar semua
jenis sampah kecuali jenis plastik(foto tunggku belum)

II.5.2. Aktifitas Proses


Proses pembakaraan sampah dengan tungku pembakar adalah pengolahan
sampah yang digunakan di gunung merbabu jalur pendakian Selo, Boyolali.
Pengolahan sampah di dalam tungku pembakar adalah cara yang dinilai cukup cepat
untuk memusnahkan sampah, efisien, ekonomis dan tidak rumit, karena hanya dengan
memasukan sampah residu kedalam tungku pembakar. Dalam proses pembakan
sampah di dalam tungku akan mengasilkan limbah. Limbah tersebut dapat berupa :
1. Partikel
limbah tersebut berupa partikel-partikel yang keluar bersamaan dengan asap
jelaga pada saat proses pembakaraan tersebut masih berlangsung. Partikel-partikel
ini terjadi karena adanya aktifitas dari pembakaraan sampah plastik, kertas, tisu,
dan sampah residu pada saat pembakaraan masih berlangsung, timbulnya partikel
ini karena adanya pembakaraan yang tidak sempurna, sehingga partikel-partikel
ini keluar keatas bersamaan dengan asap hitam, apabila partikel dan asap ini
terhirup oleh makhuk hidup akan menimbulkan dampak yang berbahaya
2. Abu Hasil Pembakaraan
Limbah abu dari hasil pembakaraan sampah adalah dari aktifitas pembakaraan
sampah residu berupa plastik, kertas, tisu, dan lain lain. Dalam proses ini abu
adalah produk terakhir dari sisa pembakaraan yang tidak sempurna. Abu menjadi
produk akhir karena bahan bakar atau sampah residu tidak semuanya akan
terbakar. Dari aktifitas pembakaraan menghasilkan produk akhir yaitu abu. Abu
termasuk limbah, karena keberadaanya cukup sulit untuk dimanfaatkan, apabila
ditimbun ataupun di kubur akan menyebabkan pencemaraan tanah dan berakibat
pada tercemarnya air tanah
II.6. Karakteristik Bahan Pencemar
Sampah yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang bersumber
dari pendaki memilik karakteristik yang berbeda-beda. Karakteristik tersebut dapat
menjadi pencemaran apabalia dalam pengelolahan tidak benar, namun tidak semua
jenis sampah yang bersumber dari pendaki memilik karakteristik yang berbahaya
untuk lingkungan.
II.6.1. Jenis

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


10
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

Ada sembilan (9) jenis sampah yang ada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) jalur
pendakian Selo, Boyolali anatara lain :

1) Plastik (botol plastik satukali pakai, bungkus makanan atau minuman


kemasan, kantong plastik, danlain-lain)
2) Organik (sisan makanan dan sampah dapur)
3) Tisu kering dan tisu basah
4) Kertas
5) Logam (besi, almuniom,
6) Textlie (kain,
7) Kaca
8) Stereofom
9) Bahan Berbahaya dan Beracun/B3 (putung rokok, baterai, popok bayi,
pembalut wanita, kaleng gas portabel, dan korek api.)
(foto-foto jenis sampah belum)
II.6.2. Sumber
Semua sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir di gunung merbabu jalur Selo,
Boyolali adalah bersumber dari wisatan, pendaki gunung, pedagang, pegawai kantor
resort Selo
II.6.3. Komposisi(penjelsan belum)
II.6.4. Komponen(penjelsan belum)
II.6.5. Sifat-Sifat(penjelsan belum)

BAB III
UTILITAS

III.1.Pengadaan Air(belum)
III.2.Pengadaan Listrik(belum)
III.3. .Pengadaan Tenaga Lain(belum)

BAB IV
TINJAUAN KHUSUS

IV.1. Kondisi Persampahan


Tempat Pembuangan Sementara (TPS) dan Tungku pembakaran yang ada di
jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo, Boyolali terletak 200 meter setelah kantor
risort Selo. Tempat Pembuangan Sementara (TPS) mempunyai dua (2) bak. Bak yang
pertama adalah untuk sampah yang dibuang langsung oleh pendaki atau sampah yang
masih tercampur antara Organik, Anorganik, dan B3,sedangkan untuk bak kedua
yaitu bak sampah untuk menyimpan botol plastik yang telah dilakukan pemililahan.
BangunanTempat Pembuangan Sementera (TPS) ....., bangun tersebut adalah
bangunan permanen yang terbuat dari bahan batu batu yang dicor, ukuran bak sampah
........., untuk Tungku pembakaraan yang berada di Tempat Pembuangan Sementara
(TPS) yang jaraknya tidak jauh dari bak sampah yaitu sekitar 10 meter. Tunggku

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


11
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

pembakar dibangun oleh Universitas ATMAJAYA Jakarta dibangun pada tahun


2017. Tunggku pembakar ini memiliki ukuran .........
Letak Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan tunggu pembakaraan berada tepat
dipinggir jalur pendakian. Hasil dari sisa-sisa pembakaran sampah yaitu berupa abu
dan sampah yang tidak bisa terbakar(kaleng makanan, botol kaca, dan logam) ini
hanya dikubur dibelakang tungku pembakaraan tanpa adanya pegolahan lebih lanjut.
Kondisi persampahan yang ada bahwa untuk Tempat Pembuangan Sementara(TPS)
seringkali mengalami kelebihan mauatan sampah, hal ini disebabkan karna desain bak
sampah tidak sesuai dengan jumlah volume sampah yang dihasil dari kegiataan
pendakian, hal ini menyebakan sampah-sampah seringkali berserakan dijalur
pendakain, sehingga cukup menggangguaktifitas pendakian. Sedangkan untuk tungku
pembakar yang letaknya juga berada tepat disebelah jalur, seringkali dikeluhkan oleh
para pendaki, karena adanya panas yang dihasilkan dari tunggu pembakar dan asap
hitam.

IV.2. Pengolahan Sampah di Jalur Pendakian Gunung Merbabu Via Selo,


Boyolali
Pengolahan sampah di jalur pendakian Gunung Merbabu via jalur
Selo,Tarubatang,Genting, Boyolali yang diperoleh berdasarkan hasil observarsi
langsung ke lokasi dan wawancara menunjukan pengolahan sampah yang masih
sangat konvensional. Yaitu dijelaskan pada bagan dibawah ini.

Pengolahan sampah di Gunung Merbabu jalur pendakian via Selo, Boyolali


menggunakan pengolahan yang masih sangat konvensional.Sampah yang berasal dari
kegiatan pendakian akan dikumpulkan di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


12
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

telah disediakan oleh pihak Taman Naisonal Gunung Merbabu. Sampah yang sudah
terkumpul akan dipilah terlebih dahulu oleh relawan, pemilhan dilakaukan setiap hari
dari siang hari hingga sore hari . Pemilahan dilakaukan berdasarkan dua (2) jenis
sampah botol dan sampah residu. Pemilahan sampah bertujuan untuk memisahkan
sampah botol satukali pakai dan sampah residu atau sampah yang tidak bisa
dimanfaatkan. Sampah botol dari pemilahan yang telah terkumpul yang kemudian
akan dijual ke pengepul, namun untuk sampah residu akan dibakar di tunggu
pembakaran.

Proses pembakaraan dilakukan setiap hari oleh relawan, setelah proses


pemilahan selesai. Bahwa untuk pengolahan sampah di Gunung Merbabu jalur
pendakian Via Selo, Boyolali dapat diambil kesimpulan. Pendaki adalah sumber
utama sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS), sampah hasil pendakian
keselurahan akan dibuang di TPS yang telah disediakan oleh Taman Nasinal Gunung
Merbabu, sampah yang telah terkumpul di TPA akan dipilah terlebih dahulu oleh
relawan untuk memisahkan sampah botol plastik dan sampah residu. Sampah botol
platik yang telah terkumpul akan dijual di pengepul, untuk sampah residu yang tidak
dimanfaatkan akan dibakar , Setelah tahap pemilahan semua jenis sampah akan
dibakar didalam tungku pembakar. Pembakaraan dilakaukan setiap hari oleh relawan
pada sore hari hingga malam hari.

Pengololahan sampah yang berada di jalur pendakian Selo, Tarubatang,


Genting, Boyolali masih sangat konvesional, hal ini sebabkan karena pihak dari Dinas
Lingkungan Hidup Kota Boyolali enggan mengambil sampah yang ada TPS kantor
resort, hal ini dikarenan jarak antara TPA Boyolali menuju TPS resort Selo cukup
jauh dan akses jalan yang cukup sulit. Ditambah lagi dengan pihak Dinas Lingkungan
Hidup Kota Boyolali enggan mengambil sampah, karena sampah yang di TPS resort
bukan kewajiban dari DLH Kota Boyolali.

BAB V
TUGAS KHUSUS

V.1.TUGAS KHUSUS DARI PIHAK BALAI TAMAN NASIONAL BOYOLALI


Sesuai dengan judul Proposal Kerja Praktek dan Laporan Kerja Praktek bahwa
tema yang saya ambil adalah ”Kajian Komposisi Sampah Organik dan Anorganik Di
Gunung Merbabu Jalur Pendakian Selo, Boyolali” yang berarti mencari data-data
sampah yang ada di TPS resort Selo. Data tersebut yaitu mencakup:
1. Jenis sampah
2. Volume sampah
3. Berat sampah
4. Berat timbulan sampah

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


13
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

Namun sesuai dengan kenyataan lapangan bahwa pihak dari Balai Taman Nasinal
Gunung Merbabu belum memiliki data-data tersebut, sehingga dari Pihak Balai
Taman Nasional Gunung Merbabu memberikan tugas bagii mahasiswa Universitas
Kristen Surakarta yang melakuakan Kerja Praktek untuk mencari data-data yang
terkait dengan judul Kerja Praktek

V.1.1. Pengkajian Sampah Berdasarkan Jenis


Sampah yang telah terkumpul di Tempat Pembungan Akhir (TPA) jalur
pendakian Gunung Merbabu via Selo, Boyolali. Mahasiswa yang mengikuti
Kerja Praktek(KP)akan melakukan pencarian data terkait dengan jenis-jenis
sampah apa saja yang dihasilkan oleh pendaki.
V.1.2. Mengukur Volume Sampah
Sampah yang dihasilkan dari kegiatan pendakian gunung akan dilakukan
pengukuran sampah oleh mahasisswa yang mengikuti Kerja Praktek di
Gunung Merbabu jalur pendakian via Selo, Boyolali
V.1.3 Mencari Berat Timbulan Sampah
Sampah yang telah terkumpul di Tempat Pembuangan Akhir, kemudian akan
di timbang untuk dicari berat sampah total setiap hari dan berat sampah orang
perhari.
(MASIH KURANG)

V.2.Metode Penelitian
V.2.1 Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakaukan melalui observasi dan sampling untuk
mengatahui timbulan dan komposisi sampah.
IV.2.2. Observasi
Melakukan pengamatan langsung terhadap pengolahan sampah di Jalur
Pendakian Selo, Boyolali.
IV.2.3. Sampling
Mengukur julah timbulahan dan komposisi sampah yang dihasilkan di Taman
Nasional Gunung Merbabu sesuai dengan SNI 19-3964-1994 tentang metode
pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah
perkotaan dengan memodifikasi sesuai dengan tempat Kerja Praktek (KP)
yang dikategorikan sebagai no perkotaan tentang waktu pengambilan data.
(FOTO-FOTO BELUM)
V.3. Tahap Penelitian
Tahap penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer
meliputi studi literalur, observasi, wawancara, dan sampling. Sedangkan untuk data
sekunder berupa gambaran umum lokasi dan jumlah pengunjung dalam satu hari yang

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


14
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

didapatkan dari pengelola pihak Taman Nasional Gunung Merbabu yang berada di
Selo, Boyolali.

Waktu pengambilan sampling berupa penentuan waktu yaitu selama 8 hari berturut-
turut. Hari Senin, Juli 2019 sampai Senin 15 Juli 2019dan tempat penelitian di
Tempat Pembuangan Akhir (TPA) jalur pendakian Gunung Merbabu via Selo,
Boyolali. Tahap-Tahap untk melakukan pemngambilan sampling sampah untuk
mengetahui Jenis sampah, Volume samapah, dan Berat sampah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Sampah: pendaki yang berjumlah 8 sampai 10 orang akan
dikumpulkan menjadi satu terlebih dahulu sebelum dilakukan proses
penimbangan Proses pengumpulan sampah dilakukan sesuai dengan jumlah
pendaki total yang naik pada hari itu.
2. Penimbangan sampah: sampah dari pendaki yang berjumlah 8 sampai 10
orang akan dilakukan proses penimbangan, proses penimbangan tersebut
dilakukansampai dengan jumlah pendaki total yang naik hari itu, setelah
proses penimbangan sampah yang dihasilkan dari jumlah total pendaki pada
hari itu, maka dapat diketahui berat total sampah pada hari itu
3. Mengukur Volume Sampah: sampah yang telah ditimbang kemudian akan
diukur volumenya. Sampah akan dimasukan pada wadah berbentuk kubus
terkumpul menjadi satu
4. Pemilahan sampah: setelah selesai melakukan pengukuran volume, sampah
akan dipindahkan pada kantong plastik besar kemudian dilakukan pemilahan
sampah berdasarkan jenis. Jenis sampah yang terdapat di Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) ada sembilan (9) jenis antara lain: Plastik, Organik, Textile,
Logam, Kaca, Steorofom, Tisu, Kertas, dan B3. Setelah selesai melakukan
pemilahan sampah akan ditimbang kembali namun penimbangan dilakukan
berdasarkan jenis untuk mencari berat sampah total pada jenis sampah
tersebut.

V.4. Rumus Perhitungan Data


Belum...........................

V.5.HASIL DAN PEMBAHASAAN

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


15
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

jika kita bandingan pada hari ke-1 dan ke-7 yang mana dengan jumlah pendaki
sebanyak 215 orang pada hari ke-1 dan jumlah sampah seberat 112,660 kg timbulan
sampah yang dihasilkan jauh lebih sedikit jika dibandingan pada hari ke-7. Pada hari
ke-7 jumlah pendaki sebanyak 130 orang tetapi sampah yang dihasilkan jauh di atas
jumlah sampah pada hari ke-1 dengan jumlah sampah seberat 199,386 kg. Tingginya
perbandingan timbulan sampah yang dihasilkan dipengaruhi oleh pendaki yang
melakukan pendakian tanpa menginap atau tanpa membangun tenda dan
hanyamembawa makanan untuk diperjalanan saja yang berupa minuman dan sedikit
makanan penambah
energi seperti coklat, yang mana dalam istilah para pendaki biasa disebut dengan
istilah tiktok. Dari hasil observasi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel diatas
bahwa jumlah timbulan sampah yang dihasilkan sangatlah fluktuatif dengan jumlah
timbulan sampah rata-rata sebesar 0.555 Kg/orang/hari. Nilai
timbulan sampah tertinggi didapatkan pada hari ke-2 dengan nillai 0.686
Kg/orang/hari, Jika dibandingkan dengan SNI 19-3983-1995 tentang Spesifikasi
Timbulan Sampah untuk Kota Kecil dan Kota Sedang di Indonesia timbulan sampah
yang dihasilkan oleh pendaki sangatlah tinggi. Klasifikasi pedesaan dengan timbulan
sampah 0,3 - 0,4 Kg/orang/hari dan timbulan sampah yang dihasilkan oleh pendaki
rata-rata 0.555 Kg/orang/hari apabila diasumsikan para pendaki melakukan pendakian
selama 1 hari pendakian. Dalam penlitian sebelumnya, yang dilakukan di Taman
Nasional Gunung Rinjani, jumlah timbulan sampah yang dihasilkan ratarata sebesar
5,5 kg/orang/hari sampah anorganik dan 0,6 kg/orang/hari sampah
Hari

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


16
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

Gunung Merbabu Via Selo selalu dikunjungi lebih dari 200 orang setiap
harinya. Data jumlah pengunjung paling sedikit pada saat dilakukannya pengambilan
data terdapat pada Hari ke-4 dengan jumlah pengunjung sebanyak 220 orang,
sedangkan jumlah pengunjung terbanyak yaitu pada Hari ke 6 yaitu sebanyak 1000
orang. Melonjaknya jumlah pengunjung di akhir pekan disebabkan karena pada akhir
pekan sebagian banyak masyarakat memiliki waktu luang yang cukup banyak, dan
salah satunya dapat dihabiskan dengan melakukan kegiatan pendakian gunung.
Jumlah tersebut cukup banyak dalam hal pendakian. Hal tersebut dapat
mempengaruhi terhadap sampah yang dihasilkan.

Jumlah berat sampah yang dihasilkan begitu fluktuatif dipengaruhi dari jumlah
pengunjung yang datang. Berat sampah
terbanyak dihasilkan pada Hari ke 6 sebanyak 386 kg, sedangkan jumlah berat
sampah paling sedikit pada Hari ke-7 sebanyak 103.05 kg. Terdapat perbedaan
yangcukup signifikan terhadap berat sampah yang ditimbulkan. Ini dipengaruhi oleh

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


17
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

jumlah pengunjung dan juga kebiasaan para pendaki dalam membawa bawa selama
pendakian

Timbulan volume sebesar 0.016 m³/org/hari. Timbulan sampah yang


dihasilkan menyesuaikan barang – barang kebutuhan yang dibawa setiap pendaki
pada saat ingin mendaki gunung. Timbulan yang dihasilkan dipengaruhi oleh
kebiasaan dan kebutuhan setiap pendaki dalam melakukan pendakian. Selain itu
durasi pendakian pun menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi timbulan sampah
yang dihasilkan

Dilihat dari data yang ditampilkan didapatkan data timbulan berat sampah yang
variatif dan fluktuatif dengan menghasilkan rata-rata timbulan berat sampah sebesar
0.2 kg/org/hari. Hal ini juga dapat dipengaruhi oleh kebiasaan dan kebutuhan selama
pendakaian

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


18
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

Berdasarkan data grafik diatas bahwa sampah yang berada di TPS Gunung
Merbabu jalur Selo didominasi ole sampah jenis plastik sebanyak 43%, sedangkan
sampah paling sedikit adalah jenis sampah logam dan tektile, hal ini diakibatkan
karena para pendaki sering membawa barang-barang yang pratik khususnya untuk
memasak dan bahan masakan tersebut terbungkus plastik, sehingga menghasilkan
sampah plastik yang cukup banyak.

BAB VI
KESIMPILAN DAN SARAN

Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat ditarik kesimpulan dari penelitian
tentang Analisis Timbulan dan Komposisi
di Taman Nasional Gunung Merbabu Via Jalur Pendakian Selo, Kabupaten Boyolali,
Jawa Tengah yaitu :
(BELUM SELESAI)

DATA-DATA BELUM SAYA MASUKAN SELURHNYA, KARNA MASIH


ADA DATA YANG KURANG.Hehehehe
MOHON BANTUAN DARI PAK YONATAN UNTUK MEMBANTU
MEREVISI LAPORAN KERJA PRAKTEK .
TERIMA KASIH

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


19
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

Lampiran9 Contoh Halaman Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR DAN ILUSTRASI

Gambar I.1 …...

Gambar II.1 …………………………………………………

Gambar II.2 ..............................................................................................


Gambar III.1..................................................................................................

Gambar III.2 …….

Gambar IV.!

Gambar V.I ………………..

Gambar V.2 ………………………………………………………….

Lampiran 10 Contoh Halaman Daftar Tabel

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


20
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

DAFTAR TABEL

Tabel II.1 ……………………

Tabel III.1 ………………

Tabel III.2 ………………………………………………………………….

Tabel IV.1

Lampiran 11 Contoh Halaman Daftar Pustaka

DAFTAR PUSTAKA

Lampiran 12Contoh Grafik

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


21
PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN, UNIVERSITAS KRISTEN SURAKARTA

PEDOMAN PENULISAN LAPORAN KERJA PRAKTEK


22

Anda mungkin juga menyukai