USULAN
PENELITIAN MAHASISWA
TIM PENGUSUL
Lukjijatul Lutfiana 16030194033
Anggie Bagoes Kurniawan 16030194077
Ervina Fadhilatul Ishma 17030194022
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN MAHASISWA
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Dekan Fakultas,
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................. v
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... vi
ABSTRAK ......................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................... 4
1.3 Tujuan............................................................................................. 4
1.4 Urgensi Penelitian .......................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian .......................................................................... 5
1.6 Luaran ............................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1Pembelajaran Berdasarkan Kurikulum 2013 ................................... 6
2.2 Techno-ecopreneurship .................................................................. 6
2.3 Literasi Sains .................................................................................. 8
2.4 Keterkaitan Literasi Sains dan Techno-ecopreneurship ................. 10
2.4 Materi Termokimia......................................................................... 11
2.5 Penelitian yang Relevan ................................................................. 12
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ............................................................................... 13
3.2 Waktu Dan Tempat ........................................................................ 13
3.3 Sasaran Penelitian........................................................................... 13
3.4 Rancangan Penelitian ..................................................................... 13
3.5 Prosedur Penelitian ......................................................................... 14
3.6 Perangkat Penelitian ....................................................................... 14
3.7 Instrumen Penelitian ....................................................................... 14
3.8 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 15
3.9 Teknik Analisis Data ...................................................................... 15
BAB IV JADWAL PENELITIAN ..................................................................... 18
BAB V REKAPITULASI ANGGARAN ........................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 20
LAMPIRAN ....................................................................................................... 21
iv
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan LKPD berbasis techno-ecopreneurship untuk
melatihkan literasi sains peserta didik pada materi termokimia kelas XI di SMA Negeri 3 Sidoarjo.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan literasi sains pesserta didik didik pada
mata pelajaran kimia. Penelitian ini termasuk jenis penelitian tipe pre-experimental dengan
menggunakan One Group Pretest-Posttest. LKPD ini berisi fenomena berisi techno-
ecopreneurship dan pertanyaan esai berdasarkan tahapan inkuiri terbimbing sehingga dapat
melatihkan literasi sains. Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI SMA
Negeri 3 Sidoarjo dengan pemilihan kelas secara random. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan metode tes dan observasi menggunakan instrumen lembar observasi guru dan aktivitas
peserta didik, soal pretest-posttest, dan angket respon peserta didik. Analisis data dilakukan dengan
mengidentifikasi keterlaksanaan sintaks pembelajaran, aktivitas peserta didik selama pembelajaran,
hasil belajar peserta didik dan respon peserta didik. LKPD berbasis techno-ecopreneurship ini
diharapkan dapat melatihkan kemampuan literasi sains sehingga dapat meningkatkan hasil belajar
peserta didik.
Kata Kunci : LKPD, techno-ecopreneurship, literasi sains, inkuiri terbimbing, termokimia.
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun
2016 dijelaskan tentang prinsip pembelajaran yang digunakan dalam kurikulum
2013 yaitu pembelajaran dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik
mencari tahu (pembelajaran peserta didik aktif mencari semakin diperkuat dengan
model pembelajaran pendekatan sains), pembelajaran dari verbalisme menuju
keterampilan aplikatif. Selain menemukan konsep sendiri, pembelajaran kimia
harus bermakna bagi peserta didik, dimana dalam proses pembelajarannya guru
mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran bermakna tersebut
dapat diperoleh peserta didik jika memiliki kemampuan literasi sains yang baik.
OECD (2013) mendefinisikan PISA tahun 2015 sebagai kemampuan untuk
menjelaskan fenomena ilmiah, mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah,
serta menafsirkan data dan bukti ilmiah. Pentingnya pencapaian literasi sains
peserta didik Indonesia dibuktikan dengan keikutsertaan Indonesia dalam program
assessment international seperti PISA (Programme for International Student
Assesment) yang dibentuk untuk menilai tingkat literasi sains peserta didik. Hasil
penelitian PISA untuk literasi sains peserta didik Indonesia menurut laporan OECD
menunjukkan bahwa peringkat literasi sains peserta didik Indonesia pada tahun
2012 urutan ke 64 (dari 65 negara) (OECD, 2013). Hal ini juga didukung oleh data
hasil pra penelitian yang dilakukan oleh Ferina (2017) di SMA Negeri 1 Driyorejo
yang menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains peserta didik masih rendah
dengan hasil paling tinggi yaitu 27,5.
Selain itu, peserta didik hanya menghafal materi kimia tanpa memahami
aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari sehingga setelah berganti materi, mereka
lupa dengan apa yang telah dipelajarinya. Diharapkan dengan pembelajaran
berbasis techno-ecopreneurship, materi pelajaran yaitu termokimia dapat dikaitkan
dengan fenomena dalam kehidupan ditinjau dari teknologi, lingkungan, dan
ekonomi. Menurut Direktorat Akademik Ditjen Dikti Kemdiknas (2008), techno-
ecopreneurship dapat diartikan sebagai proses kemampuan kreatif dan inovatif
melalui penerapan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan menggunakan teknologi
untuk menjalankan kegiatan yang memberikan nilai tambah bagi dirinya dan atau
masyarakatnya yang dikaitkan dengan lingkungan. Techno-ecopreneurship
3
untuk melatihkan literasi sains peserta didik pada materi termokimia. Untuk melihat
kemampuan literasi sains peserta didik melalui model pembelajaran inkuiri
terbimbing, maka untuk itulah diperlukan suatu tindakan salah satunya dengan
menerapkan LKPD berbasis techno-ecopreneurship yang sudah dikembangkan oleh
Filayati Ma’ruf Nur (2018) dengan kelayakan isi sebesar 86%; kelayakan
kebahasaan sebesar 80,67%; kelayakan penyajian sebesar 83,33% dengan kategori
sangat memenuhi kriteria. Dimana isi dalam LKPD ini mencakup domain literasi
sains peserta didik yaitu konten/ pengetahuan, konteks, dan proses/ kompetensi.
Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian tentang “Penerapan
Lembar Kerja Peserta Didik Berbasis Techno-ecopreneurship untuk Melatihkan
Literasi Sains Peserta didik pada Materi Termokimia”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat diajukan rumusan permasalahan sebagai
berikut.
1. Bagaimana keterlaksanaan pembelajaran menggunakan model inkuiri
terbimbing dengan menerapkan LKPD berbasis techno-ecopreneurship untuk
melatihkan literasi sains peserta didik pada materi termokimia?
2. Bagaimana aktivitas peserta didik selama pembelajaran menggunakan LKPD
berbasis techno-ecopreneurship melalui model pembelajaran ikuiri terbimbing
pada materi termokimia?
3. Bagaimana ketuntasan hasil belajar peserta didik setelah diterapkan LKPD
berbasis techno-ecopreneurship melalui model pembelajaran ikuiri terbimbing
pada materi termokimia?
4. Bagaimana respon peserta didik setelah diterapkan LKPD berbasis techno-
ecopreneurship melalui model pembelajaran ikuiri terbimbing pada materi
termokimia?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujun penelitian ini
adalah.
1. Untuk mengetahui keterlaksanaan model pembelajaran inkuiri terbimbing
dengan menerapkan LKPD berbasis techno-ecopreneurship untuk melatihkan
literasi sains peserta didik pada materi termokimia.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pembelajaran Berdasarkan Kurikum 2013
Dalam rangka memperbaiki sistem pendidikan nasional pemerintah melakukan
perubahan kurikulum. Meskipun pada kenyataannnya setiap kurikulum pasti
memiliki kekurangan dan perlu dievaluasi dan diperbaiki agar tujuan dari
pendidikan dapat tercapai dengan baik. Dalam peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013, kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan
faktor–faktor sebagai berikut :
a) Tantangan internal yang terkait dengan tuntutan pendidikan yang mengacu
kepada delapan Standar Nasional Pendidikan
b) Tantangan eksternal yang terkait dengan arus globalisasi dan lingkungan hidup,
kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya,
dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional.
c) Penyempurnaan pola pikir kurikukum 2013 sebagai berikut: 1) pola
pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat kepada peserta didik
2) pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-
lingkungan alam, sumber / media lainnya, 3) pola pembelajaran aktif mencari
(pembelajaran peserta didik aktif mencari semakin diperkuat dengan model
pembelajaran pendekatan sains).
Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat
dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang
memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi dan
menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus berkenaan dengan
kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi
pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan dapat
menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong untuk bekerja memecahkan
masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya dan berupaya keras mewujudkan
ide-idenya (Permendikbud No. 81A, 2013).
2.2. Techno-ecopreneurship
Kata “Techno-ecopreneurship” merupakan gabungan dari “Technology”,
“Ecology” dan “Entrepreneurship” yang dapat disimpulkan sebagai proses
pembentukan dan kolaborasi antara bidang usaha, lingkungan dan penerapan
7
teknologi baik dalam proses, sistem, pihak yang terlibat, maupun produk yang
dihasilkan (Cassandra, 2014). Menurut Direktorat Akademik Ditjen Dikti
Kemdiknas (2008), pendidikan pada negara maju ternyata mendasarkan basisnya
pada kemampuan anak bangsa untuk mandiri dan berinovasi berbasiskan
penciptaan teknologi sebagai keunggulan bersaingnya yang disebut dengan
pendidikan berbasis enterpreneurship ataupun technopreneurship.
A. Technology
Kemunculan teknologi baru secara terus menerus dan penerapan teknologi
yang semakin banyak dan menyebar membutuhkan inovasi yang berkelanjutan agar
penggunaan teknologi dapat tepat guna dan mencapai sasarannya. Pembelajaran
tentang teknologi membutuhkan dukungan dari sumber daya manusia, dalam hal ini
bisa dipelajari di universitas atau perguruan tinggi dan perlu adanya kerja praktek
yang dilakukan secara rutin (Cassandra, 2014).
B. Ecology
Ecology merupakan pendekatan dalam memandang isu lingkungan.
Kearifan menjelma sebagai suatu pola hidup atau gaya hidup (way of life) sehingga
mereka yang menganut pendekatan ini, mereka selalu hidup selaras dengan
lingkungan sekitarnya. Hal ini menyebabkan manusia tidak lagi dilihat dalam suatu
kesatuan yang terpisah, tetapi merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dan
saling berhubungan. Pengetahuan terhadap lingkungan perlu dikaitkan dengam
materi pelajaran di sekolah.
C. Entrepreneurship
Entrepreneurship adalah proses dalam mengorganisasikan dan mengelola
resiko untuk sebuah bisnis dengan rajin mengidentifikasi dan mengevaluasi pasar,
menemukan solusi-solusi untuk mengisi peluang pasar, mengelola sumber daya
yang diperlukan, dan mengelola resiko yang berhubungan dengan bisnisnya.
sehari-hari
D. Hukum Hess
Berdasarkan percobaan-percobaan yang telah dilaku-kannya, pada tahun 1840
Germain Hess (1802–1850) merumuskan:
Perubahan entalpi standar suatu reaksi kimia hanya ditentukan oleh keadaan
awal dan akhir reaksi, tidak tergantung dari jalan untuk mencapai keadaan akhir
(Harnanto, 2009).
2.6. Penelitian Yang Relevan
a. Filayati Ma’ruf Nur (2018) dalam penelitiannya menyatakan bahwa rata-rata
hasil pretest kemampuan literasi sains sebesar 50,37 yang dinyatakan belum
mencapai KKM, namun setelah diterapkan pembelajaran menggunaakan LKPD
literasi sains didapatkan data rata-rata hasil posttest kemampuan literasi sains
sebesar 87,90. Penelitian ini mendukung diterapkan media pemebalajarn berupa
LKPD untuk melatihkan kemampuan literasi sains peserta didik.
b. Fitriani, dkk. (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa model
pembelajaran inkuiri dapat melatih kemampuan literasi sains peserta didik
sebesar 82,14% yang tergolong kategori sedang. Penelitian ini mendukung
untuk mengetahui bagaimana melatihkan kemampuan literasi sains peserta
didik.
c. Islami (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri
terbimbing dapat meningkatkan literasi sains dan kepercayaan diri peserta didik
pada kelas eksperimen dan kontrol. Pembelajaran inkuiri terbimbing dalam
meningkatkan literasi sains pada kelas eksperimen (rerata N-Gain sebesar 0,39)
dan kontrol (rerata N-Gainsebesar 0,43) pada kategori sedang. Sedangkan
pembelajaran inkuiri terbimbing dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta
didik pada kelas eksperimen (rerata N-Gain sebesar 0,07) dan kontrol (rerata N-
Gain sebesar 0,15) pada kategori rendah. Penelitian ini mendukung dalam
menentukan indikator-indikator tercapainya kemampuan literasi sains peserta
didik.
13
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe pre-experimental dengan
menggunakan One Group Pretest-Posttest.
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2019/2020.
Tempat penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 3 Sidoarjo.
3.3. Sasaran Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 3
Sidoarjo dengan pemilihan kelas secara random.
3.4. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah “One Group
Pretest-Posttest” dimana desain ini terdapat pretest sebelum diberi perlakuan.
Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat untuk mengukur
literasi sains peserta didik, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum
diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti Gambar 1 berikut :
% Keterlaksanaan =
% rata-rata =
% aktivitas = × 100%
16
% Ketuntasan Klasikal =
Skor hasil belajar peserta didik dikatakan tuntas apabila nilai post-test ≥ 3,2.
Analisis kriteria analisis data hasil belajar sebelum dan sesudah
diterapkannya LKPD berbasis techno-ecopreneurship yaitu dengan
menghitung selisih rata-rata skor posttest dan pretest dengan menggunakan N-
gain score, yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
N-gain score =
Adapun kriteria analisis data hasil belajar pengetahuan sebelum dan sesudah
diterapkannya LKPD berbasis techno-ecopreneurship dapat ditunjukkan oleh
Tabel 5 berikut :
Tabel 5 Kriteria N-gain Score
Harga (%) Kriteria
g < 0,30 Rendah
0,30 ≤ g < 0,70 Sedang
≥ 0,70 Tinggi
(Adaptasi dari Hake, 2002)
17
(Riduwan, 2011)
Keterangan:
P : Persentase peserta didik
N : jumlah responden seluruhnya
F : jumlah peserta didik yang menjawab
Kriteria persentase respon peserta didik ditunjukkan oleh Tabel 7 berikut:
Tabel 7 Kriteria Respon Peserta didik
Skor Keterangan
0% - 20% Buruk sekali
21% - 40% Buruk
41% - 60% Sedang
61% - 80% Baik
81% - 100% Sangat baik
(Adaptasi dari Riduwan, 2011)
18
BAB IV
JADWAL PENELITIAN
Penelitian kami akan dilaksanakan selama 8 bulan dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 4.1 Jadwal Penelitian
No. Bulan
3 4 5 6 7 8 9 10
1. Koordinasi awal,
survei dan analisis
awal
2. Pembuatan proposal
3. Validasi perangkat
pembelajaran
4. Telaah dan revisi
5. Pengambilan data
6. Analisis data
7. Pembuatan laporan
19
BAB V
REKAPITULASI ANGGARAN DANA
Biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini dianggarkan sebagai berikut :
No. Jenis Pengeluran Biaya yang diusulkan
(Rp)
1. Peralatan Penunjang 80.000,00
2. Bahan Habis Pakai 670.000,00
3. Perjalanan 550.000,00
4. Lain-lain 700.000,00
TOTAL 2.000.000,00
20
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar: Konsep-Konsep Inti Jilid 2. Jakarta : Erlangga.
Cassandra, Cadelina. 2014. “Konsep Inovasi pada Technopreneurship”. Binus Uniiversity.
Online (https://sis.binus.ac.id/2014/06/19/7120/)
Direktorat Akademik Ditjen Dikti Kemdiknas. 2008. Technopreneurship.
www.undana.ac.id/index.php?opti on=com...view...pdf. Diakses 17 Maret 2019.
Fitriani, Wahilah, Hairida, dan Ira Lestari. 2013. Deskripsi Literasi Sains Siswa dalam
Model Inkuiri pada Materi Laju Reaksi di SMAN 9 Pontianak. Pontianak: Program
Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan.
Harnanto, Ari dan Ruminten. 2009. Kimia 2 : Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Handrimurthahjo, Agustinus Dedy. 2013. Model Pembelajaran Kewirausahaan di
Perguruan Tinggi. Jurnal Universitas Paramadina Vol. 10 No. 2 Agustus 2013, h
729-755. Diakses 17 Maret 2019.
Hake, R. 2002. “Lesson from the Physics Education Reform Effort”. Conservation
Ecology. Vol. 5. No. 2, pp 88. Online (http://www.consecol.org/vol5/iss2/art28)
Islami, R. Ahmad Zaky El. 2013. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Melatihkan
Literasi Sains dan Kepercayaan Diri Siswa pada Konsep Larutan Asam Basa. Tesis.
Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Jepersen, Neil D., Brady, James E., and Alison Hyslop. 2002. Chemistry: The Molecular
Nature of Matter. New York: John Wiley and Sons.
Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Mendikbud.
Kemendikbud. 2016. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Mendikbud.
Nur, Filayati Ma’ruf. 2018. “Development of Student Worksheet Based Guided Inquiry to
Practice Scientific Literacy in Thermochemical Chapter of XI Grade
in Senior High School”. Atlantis Press. Advances in Engineering Research, vol. 171.
Riduwan. 2011. Skala Pengukuran Variabel – Variabel Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono, 2017. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
Suyanti, Retno Dwi. 2010. Strategi Pembelajaran Kimia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
21
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Justifikasi Anggaran Dana
1. Peralatan Penunjang
No. Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
1. Flashdisk 16 GB 80.000,00
SUB TOTAL 80.000,00
3. Perjalanan
No. Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
1. Perjalanan Survei Sidoarjo-Surabaya 2x@Rp. 100.000,00
50.000,00
2. Perjalanan pengambilan data Sidoarjo- 200.000,00
Surabaya 4x@Rp. 50.000,00
3. Perjalanan Publikasi/seminar artikel ilmiah 250.000,00
SUB TOTAL 550.000,00
4. Lain lain
No. Jenis Pengeluaran Biaya yang diusulkan (Rp)
1. Daftar publikasi artikel ilmiah 150.000,00
2. Publikasi artikel ilmiah 450.000,00
3. Pencetakan Laporan (Print, jilid, CD) 250.000,00
4. Fotokopi 60.000,00
SUB TOTAL 700.000,00
TOTAL 2.000.000,00
22
Jabatan Alokasi
No. Nama/NIM Uraian Tugas
dalam tim Waktu
b. Riwayat Pendidikan
S-1
Nama Perguruan Tinggi Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Jurusan Kimia
Bidang Ilmu Pendidikan Kimia
Tahun Masuk 2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggunggjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
25
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Penelitian Mahasiswa.
(Lukjijatul Lutfiana)
26
BIODATA ANGGOTA 1
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Anggie Bagoes Kurniawan
2 NIM 16030194077
3 Tempat dan Tanggal Lahir Surabaya, 17 Maret 1998
4 Alamat Rumah Perum. Bumi Citra Fajar Jalan Sekawan
Nyaman H-01, Rangkah Kidul, Sidoarjo, Jawa
Timur
5 Nomor Rumah/Faks -
6 Alamat Fakultas Kampus Ketintang Jalan Ketintang Gedung D1,
Surabaya – 60231
7 Nomor Fakultas/Faks (031) 8296427
8 Alamat e-mail anggiekurniawan16030194077@mhs.unesa.ac.id
9 Nomor HP 08113180070
b. Riwayat Pendidikan
S-1
Nama Perguruan Tinggi Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Jurusan Kimia
Bidang Ilmu Pendidikan Kimia
Tahun Masuk 2016
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggunggjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
27
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Penelitian Mahasiswa.
BIODATA ANGGOTA 2
a. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Ervina Fadhilatul Ishma
2 NIM 17030194022
3 Tempat dan Tanggal Lahir Lamongan, 4 September 1999
4 Alamat Rumah Jalan Jetis Wetan 52B RT.006 Rw. 001
Kelurahan Margorejo, SUrabaya
5 Nomor Rumah/Faks -
6 Alamat Fakultas Kampus Ketintang Jalan Ketintang Gedung
D1, Surabaya – 60231
7 Nomor Fakultas/Faks (031) 8296427
8 Alamat e-mail ervina_ishma@yahoo.co.id
9 Nomor HP 085645013653
b. Riwayat Pendidikan
S-1
Nama Perguruan Tinggi Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam
Jurusan Kimia
Bidang Ilmu Pendidikan Kimia
Tahun Masuk 2017
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat
dipertanggunggjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai
ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima resikonya.
29
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Penelitian Mahasiswa.
Dengan ini menyatakan bahwa proposal penelitian saya dengan judul PENERAPAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BERBASIS TECHNO-ECOPRENEURSHIP
UNTUK MELATIHKAN LITERASI SAINS PESERTA DIDIK PADA MATERI
TERMOKIMIA yang diusulkan dalam skim Penelitian Mahasiswa tahun anggaran 2019
bersifat original dan belum pernah dibiayai oleh lembaga/sumber dana lain. Bilamana
dikemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini, maka saya bersedia
dituntut dan diproses sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku dan mengembalikan
seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-benarnya.
Surabaya, 17 Maret 2019
Mengetahui, Yang Menyatakan,
Dekan Fakultas Matematika dan Ketua,
Ilmu Pengetahuan Alam
C. Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi energi, kalor, sistem. Dan lingkungan
dengan benar setelah membaca fenomena dalam LKPD.
2. Peserta didik dapat menjelaskan terjadinya pertukaran energi antara sistem dan
lingkungan dengan benar setelah membaca fenomena dalam LKPD.
3. Peserta didik dapat menjelaskan perbedaan reaksi eksoterm danreaksi endoterm
dengan benar setelah melakukan percobaan.
4. Peserta didik dapat menuliskan persamaan termokimia dengan benar setelah
mengamati contoh/fenomena dalam LKPD.
5. Peserta didik dapat menjelaskan definisi entalpi dan perubahan entalpi pada
tekanan tetap dengan benar setelah membaca fenomena dalam LKPD.
6. Peserta didik dapat menganalisis perubahan entalpi pada tekanan tetap berdasarkan
fenomena atau data yang disajikan dengan baik.
7. Peserta didik dapat menentukan entalpi berdasarkan Hukum Hess dengan benar
setelah membaca fenomena dalam LKPD.
8. Peserta didik dapat menentukan ΔH reaksi berdasarkan data perubahan entalpi
standart dengan benar setelah mengamati contoh/fenomena dalam LKPD.
9. Peserta didik dapat melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
untuk mengaitkan hubungan perubahan jumlah reaktan atau produk berdasarkan
persamaan termokimia dengan baik setelah mendengarkan penjelasan dari guru.
10. Peserta didik dapat melakukan percobaan penentuan perubahan entalpi dengan
kalorimeter denagnbaik setelah mendengarkan penjelasan dari guru.
D. Materi Pembelajaran
1. Energi dan kalor
2. Persamaan termokimia
3. Reaksi eksoterm dan reaksi endoterm
4. Kalorimeter dan perubahan entalpi reaksi
5. Penentuan perubahan entalpi reaksi
E. Metode pembelajaran
1. Pendekatan : Scientific Approach
2. Model : Inkuiri Terbimbing
33
Pertemuan 2
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 15 Menit
1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
3. Guru mengingatkan materi sebelumnya. Literasi sains : aspek konten
(menggali konsep yang telah dipelajari sebelumnya dan bertanya
mengenai konsep yang berhubungan dengan materi)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Fase 1 : Konfrontasi dengan masalah
5. Guru memotivasi peserta didik dengan menghadirkan fenomena dalam
35
Pertemuan 3
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 15 Menit
1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
3. Guru mengingatkan materi sebelumnya. Literasi sains : aspek konten
(menggali konsep yang telah dipelajari sebelumnya dan bertanya
mengenai konsep yang berhubungan dengan materi)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Fase 1 : Konfrontasi dengan masalah
5. Guru memotivasi peserta didik dengan menghadirkan fenomena dalam
kehidupan sehari-hari. Literasi sains : aspek konteks dan aspek
pengetahuan konten
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
dan guru menjelaskan
7. Guru membagi peserta didik dalam 5 kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 3 peserta didik
8. Guru membimbing peserta ididk ke dalam kelompoknya.
Kegiatan Inti
Fase 2 : Pengumpulan data-verifiaksi
9. Guru membagikan LKPD pada peserta didik
10. Guru menyampaikan fenomena yang terdapat dalam LKPD
11. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi masalah
37
Pertemuan 4
Kegiatan Pembelajaran Waktu
Pendahuluan 20 Menit
1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
3. Guru mengingatkan materi sebelumnya. Literasi sains : aspek konten
(menggali konsep yang telah dipelajari sebelumnya dan bertanya
mengenai konsep yang berhubungan dengan materi)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Fase 1 : Konfrontasi dengan masalah
5. Guru memotivasi peserta didik dengan menghadirkan fenomena dalam
kehidupan sehari-hari. Literasi sains : aspek konteks dan aspek
pengetahuan konten
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya
dan guru menjelaskan
7. Guru membagi peserta didik dalam 5 kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 3 peserta didik
8. Guru membimbing peserta ididk ke dalam kelompoknya.
Kegiatan Inti
Fase 2 : Pengumpulan data-verifiaksi
9. Guru membagikan LKPD pada peserta didik
10. Guru menyampaikan fenomena yang terdapat dalam LKPD
11. Guru menyampaikan cara-cara menentukan ΔH reaksi
12. Guru menampilkan analogi penentuan ΔH reaksi berdasarkan hukum
Hess dan meminta peserta didik untuk menyimpulkan analoginya. .
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah menjelaskan fenomena ilmiah
dan aspek pengetahuan konten.
Techno-ecopreneurship : Etuna (asetilena) digunakan sebagai
obor dalam pengelasan logam
13. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan cara menentukan
39
I. Intrumen Penilaian
No Aspek Penilaian Mekanis Penilaian Instrumen Penilaian Keterang
an
1. Kemampuan Soal tes kemampuan Lembar soal tes Terlampir
literasi sains literasi sains kemampuan literasi sains
40
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
kelompoknya.
Kegiatan Inti
Fase 2 : Pengumpulan data-verifiaksi
9. Guru membagikan LKPD pada peserta didik
10. Guru menyampaikan fenomena yang terdapat dalam
LKPD
11. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi
masalah berdasarkan fenomena yang telah diberikan
dan menyampaikannya kepada seluruh peserta didik
dengan cara mengacungkan tangan. Literasi sains :
aspek kompetensi ilmiah menjelaskan fenomena
ilmiah dan aspek pengetahuan konten.
12. Guru menampilan analogi untuk membedakan
sistem dan meminta peserta didik untuk
mengidentifikasi perbedaannya.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah
menjelaskan fenomena ilmiah dan aspek
pengetahuan konten.
13. Guru menanyakan bagaimana cara menentukan
panas/kalor yang dihasilkan suatu zat.
Literasi sains : aspek pengetahuan konten
Techno-ecopreneurship : Teknologi radiator
pada kendaraan bermotor sebagai pendingin
mesin.
14. Guru menampilkan fenomena dan menanyakan
bagaimana menentukan jumlah panas/kalor yang
diserap atau dilepaskan suatu zat jika suhunya
berubah.
Literasi sains : aspel kompetensi ilmiah menjelaskan
fenomena ilmiah dan aspek pengetahuan konnten
15. Guru manyakan mengapa nilai ΔH ada yang positif
dan ada yang negatif. Literasi sains : aspek
pengetahuan konten.
Fase 3 : Pengumpulan data – eksperimen/percobaan
16. Guru meminta peserta didik untuk menghitung kalor
yang dihasilkan pada pertanyaan nomor 2.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epistemik.
17. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi
pertanyaan nomor 2, manakah yang termasuk sistem
42
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
dan manakah yang termasuk lingkungan.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah
menjelaskan fenomena ilmiah dan aspek
pengetahuan konten
18. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi
termasuk sistem apa pada pertanyaan nomor 2.
Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah menjelaskan
fenomena ilmiah dan aspek pengetahuan konten.
19. Guru meminta peserta diidk berlatih menentukan
perubahan entalpi.
Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epistemik
Fase 4: Pengorganisasian dan perumusan penjelasan
20. Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan
hasil diskusinya.
21. Guru meminta peserta didik menghubungkan hasil
perhitungan yang diperoleh dengan penjelasan
secara teori.
Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epstemik.
22. Guru meminta peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran hari ini.
Penutup
Fase 5 : Menganalisis proses inkuiri
23. Guru meminta peserta didik menyampaikan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama kegiatan
pembelajaan berlangsung
24. Peserta didik berdoa bersama untuk mengakhiri
pembelajaran.
25. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap
salam
43
LEMBAR PENGAMATAN
KETERLAKSANAAN SINTAKS PERTEMUAN 2
Nama Guru :
Materi :
Tanggal :
Petunjuk pengisian :
1. Berilah penilaian dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom skor yang telah
disediakan
2. Penskoran pada lembaran keterlaksanaan pembelajaran mengikuti aturan sebagai
berikut:
0 = tidak dilakukan
1 = kurang baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = sangat baik
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
Pendahuluan
1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdoa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
3. Guru mengingatkan materi sebelumnya. Literasi
sains : aspek konten (menggali konsep yang telah
dipelajari sebelumnya dan bertanya mengenai
konsep yang berhubungan dengan materi)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Fase 1 : Konfrontasi dengan masalah
5. Guru memotivasi peserta didik dengan
menghadirkan fenomena dalam kehidupan sehari-
hari. Literasi sains : aspek konteks dan aspek
pengetahuan konten
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya dan guru menjelaskan
7. Guru membagi peserta didik dalam 5 kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 3 peserta didik
8. Guru membimbing peserta didik ke dalam
kelompoknya.
44
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
Kegiatan Inti
Fase 2 : Pengumpulan data-verifiaksi
9. Guru membagikan LKPD pada peserta didik
10. Guru menyampaikan fenomena yang terdapat dalam
LKPD
11. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi
masalah berdasarkan fenomena yang telah diberikan
dan menyampaikannya kepada seluruh peserta didik
dengan cara mengacungkan tangan. Literasi sains :
aspek kompetensi ilmiah menjelaskan fenomena
ilmiah dan aspek pengetahuan konten.
Techno-ecopreneurship : Proses fotosintesis pada
tumbuhan.
12. Guru meminta peserta didik untuk merumuskan
maslah berdasarkan fenomena yang diberikan dan
menyampaikannya kepada peserta didik dengan cara
mengacungkan tangan.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah
menjelaskan fenomena ilmiah dan aspek
pengetahuan konten.
13. Guru meminta peserta didik lain untuk
mengidentidikasi dan mempertimbangkan rumusan
masalah yang disampaikan oleh beberapa peserta
didik.
14. Guru menjembatani terhadap rumusan masalah yang
telah disepakati
15. Guru meminta pserta didik untuk merumuskan
hipotesis sebagai jawaban sementara dari rumusan
masalah yang telah disepakati dan
menyampaikannya kepada peserta didik dengan cara
mengacungkan tangan. Literasi sains : aspek
kompetensi ilmiah menjelaskan fenomena ilmiah dan
aspek pengetahuan konten
16. Guru memilih beberapa peserta didik untuk
menyampaikan hipotesis yang telah dibuat.
Fase 3 : Pengumpulan data – eksperimen/percobaan
17. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi
fenomena kedua pada LKPD
18. Guru meminta peserta didik untuk menentukan alat
dan bahan yang digunakan sesuai dengan fenomena
kedua pada LKPD.
45
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah
mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah
dan aspek pengetahuan prosedural.
19. Guru meminta peserta didik untuk membuat
rancangan percobaan berdasarkan fenomena kedua
pada LKPD dan menyampaikannuya kepada peserta
didik dengan cara mengacungkan ytangan.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah
mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah
dan aspek pengetahuan prosedural.
20. Guru memilih beberapa peserta didik untuk
menyampaikan rancangan percobaan yang telah
dibuat
21. Guru menjembatani terhadap rancangan percobaan
yang telah dibuat.
22. Guru meminta peserta didik untuk berkerjasama
dengan kelompoknya untuk menguji hipotesis dan
rumusan masalah yang telah dibuat dengan
melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm. Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah
mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah
dan aspek pengetahuan prosedural
23. Guru memfasilitasi peserta didik selama proses
pengumpulan data.
24. Guru membimbing peserta didik agar melengkapi
data pengamatan dalan LKPD.
Fase 4: Pengorganisasian dan perumusan penjelasan
25. Guru meminta peserta didik untuk mengolah dan
menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil
percobaan.
Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epistemik.
26. Guru meminta perwakilan kolompok menyampaikan
hasil percobaannya.
Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epstemik.
27. Guru meminta peserta didik menyimpulkan hasil
percobaan yang telah dilakukan.
28. Guru menjembatani kesimpulan dengan hipotesis
yang telah dibuat oleh peserta didik.
46
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
Penutup
Fase 5 : Menganalisis proses inkuiri
29. Guru meminta peserta didik menyampaikan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama kegiatan
pembelajaan berlangsung
30. Peserta didik berdoa bersama untuk mengakhiri
pembelajaran.
31. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap
salam
47
LEMBAR PENGAMATAN
KETERLAKSANAAN SINTAKS PERTEMUAN 3
Nama Guru :
Materi :
Tanggal :
Petunjuk pengisian :
1. Berilah penilaian dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom skor yang telah
disediakan
2. Penskoran pada lembaran keterlaksanaan pembelajaran mengikuti aturan sebagai
berikut:
0 = tidak dilakukan
1 = kurang baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = sangat baik
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
Pendahuluan
1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdoa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
3. Guru mengingatkan materi sebelumnya. Literasi
sains : aspek konten (menggali konsep yang telah
dipelajari sebelumnya dan bertanya mengenai
konsep yang berhubungan dengan materi)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Fase 1 : Konfrontasi dengan masalah
5. Guru memotivasi peserta didik dengan
menghadirkan fenomena dalam kehidupan sehari-
hari. Literasi sains : aspek konteks dan aspek
pengetahuan konten
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya dan guru menjelaskan
7. Guru membagi peserta didik dalam 5 kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 3 peserta didik
8. Guru membimbing peserta didik ke dalam
kelompoknya.
48
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
Kegiatan Inti
Fase 2 : Pengumpulan data-verifiaksi
9. Guru membagikan LKPD pada peserta didik
10. Guru menyampaikan fenomena yang terdapat dalam
LKPD
11. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi
masalah berdasarkan fenomena yang telah diberikan
dan menyampaikannya kepada seluruh peserta didik
dengan cara mengacungkan tangan. Literasi sains :
aspek kompetensi ilmiah menjelaskan fenomena
ilmiah dan aspek pengetahuan konten.
12. Guru meminta peserta didik untuk merumuskan
masalah berdasarkan fenomena yang diberikan dan
menyampaikannya kepada peserta didik dengan cara
mengacungkan tangan.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah
menhelaskan fenomena ilmiah dan aspek
pengetahuan konten.
Techno-ecopreneurship : Termos dibuat untuk
mencegah perpindahan panas zat cair
didalamnya agar tetap panas.
13. Guru meminta peserta didik lain untuk
mengidentidikasi dan mempertimbangkan rumusan
masalah yang disampaikan oleh beberapa peserta
didik.
14. Guru menjembatani terhadap rumusan masalah yang
telah disepakati
15. Guru meminta pserta didik untuk merumuskan
hipotesis sebagai jawaban sementara dari rumusan
masalah yang telah disepakati dan
menyampaikannya kepada peserta didik dengan cara
mengacungkan tangan. Literasi sains : aspek
kompetensi ilmiah menjelaskan fenomena ilmiah dan
aspek pengetahuan konten
16. Guru memilih beberapa peserta didik untuk
menyampaikan hipotesis yang telah dibuat.
Fase 3 : Pengumpulan data – eksperimen/percobaan
17. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi
fenomena kedua pada LKPD
18. Guru meminta peserta didik untuk menentukan alat
dan bahan yang digunakan sesuai dengan fenomena
49
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
kedua pada LKPD.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah
mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah
dan aspek pengetahuan prosedural.
19. Guru meminta peserta didik untuk membuat
rancangan percobaan berdasarkan fenomena kedua
pada LKPD dan menyampaikannuya kepada peserta
didik dengan cara mengacungkan ytangan.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah
mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah
dan aspek pengetahuan prosedural.
20. Guru memilih beberapa peserta didik untuk
menyampaikan rancangan percobaan yang telah
dibuat
21. Guru menjembatani terhadap rancangan percobaan
yang telah dibuat.
22. Guru meminta peserta didik untuk berkerjasama
dengan kelompoknya untuk menguji hipotesis dan
rumusan masalah yang telah dibuat dengan
melakukan percobaan reaksi eksoterm dan reaksi
endoterm. Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah
mengevaluasi dan merancang penyelidikan ilmiah
dan aspek pengetahuan prosedural
23. Guru memfasilitasi peserta didik selama proses
pengumpulan data.
24. Guru membimbing peserta didik agar melengkapi
data pengamatan dalan LKPD.
Fase 4: Pengorganisasian dan perumusan penjelasan
25. Guru meminta peserta didik untuk mengolah dan
menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil
percobaan.
Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epistemik.
26. Guru meminta perwakilan kelompok menyampaikan
hasil percobaannya.
Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epstemik.
27. Guru meminta peserta didik menghubungkan hasil
percobaannya dengan hipotesis yang telah dibuat.
Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah
menafisirkan data dan bukti ilmiah dan aspek
50
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
pengetahuan epistemik
28. Guru meminta peserta didik menyimpulkan hasil
percobaan yang telah dilakukan
29. Guru menjembatani kesimpulan dengan hipotesis
yang telah dibuat oleh peserta didik.
Penutup
Fase 5 : Menganalisis proses inkuiri
30. Guru meminta peserta didik menyampaikan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama kegiatan
pembelajaan berlangsung
31. Peserta didik berdoa bersama untuk mengakhiri
pembelajaran.
32. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap
salam
51
LEMBAR PENGAMATAN
KETERLAKSANAAN SINTAKS PERTEMUAN 4
Nama Guru :
Materi :
Tanggal :
Petunjuk pengisian :
1. Berilah penilaian dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom skor yang telah
disediakan
2. Penskoran pada lembaran keterlaksanaan pembelajaran mengikuti aturan sebagai
berikut:
0 = tidak dilakukan
1 = kurang baik
2 = cukup baik
3 = baik
4 = sangat baik
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
Pendahuluan
1. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan
salam dan berdoa
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
3. Guru mengingatkan materi sebelumnya. Literasi
sains : aspek konten (menggali konsep yang telah
dipelajari sebelumnya dan bertanya mengenai
konsep yang berhubungan dengan materi)
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Fase 1 : Konfrontasi dengan masalah
5. Guru memotivasi peserta didik dengan
menghadirkan fenomena dalam kehidupan sehari-
hari. Literasi sains : aspek konteks dan aspek
pengetahuan konten
6. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk bertanya dan guru menjelaskan
7. Guru membagi peserta didik dalam 5 kelompok,
setiap kelompok terdiri dari 3 peserta didik
8. Guru membimbing peserta ididk ke dalam
kelompoknya.
52
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
Kegiatan Inti
Fase 2 : Pengumpulan data-verifiaksi
9. Guru membagikan LKPD pada peserta didik
10. Guru menyampaikan fenomena yang terdapat dalam
LKPD
11. Guru menyampaikan cara-cara menentukan ΔH
reaksi
12. Guru menampilkan analogi penentuan ΔH reaksi
berdasarkan hukum Hess dan meminta peserta didik
untuk menyimpulkan analoginya.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah
menjelaskan fenomena ilmiah dan aspek
pengetahuan konten.
Techno-ecopreneurship : Etuna (asetilena)
digunakan sebagai obor dalam pengelasan logam
13. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan
cara menentukan ΔH reaksi berdasarkan perubahan
entalpi standar dan meminta peserta didik untuk
menyimpulkan hasil diskusinya.
Literasi sains : aspek pengetahuan konten
14. Guru meminta peserta didik untuk mendiskusikan
cara menentukan ΔH reaksi berdasarkan energi
ikatan dan meminta peserta didik untuk
menyimpulkan hasil diskusinya
Literasi sains : aspek pengetahuan konten
15. Guru memberikan kesempatan kepada peserta diidk
untuk mengajukan pertanyaan
Fase 3 : Pengumpulan data – eksperimen/percobaan
16. Guru meminta peserta didik untuk berlatih
menentukan ΔH reaksi berdasarkan hukum Hess
dengan mengerjakan soal pada LKPD.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epistemik.
17. Guru meminta peserta didik untuk berlatih
menentukan ΔH reaksi berdasarkan perubahan
entalpi standar dengan mengerjakan soal pada
LKPD.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epistemik.
53
Aktivitas Tidak Ya
1 2 3 4
18. Guru meminta peserta didik untuk berlatih
menentukan ΔH reaksi berdasarkan energi ikatan
dengan mengerjakan soal LKPD.
Literasi sains : aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epistemik.
19. Guru meminta peserta diidk berlatih menentukan
perubahan entalpi.
Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epistemic
Fase 4: Pengorganisasian dan perumusan penjelasan
20. Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan
hasil diskusinya.
21. Guru meminta peserta didik menghubungkan hasil
perhitungan yang diperoleh dengan penjelasan
secara teori.
Literasi sains: aspek kompetensi ilmiah menafsirkan
data dan bukti ilmiah dan aspek pengetahuan
epstemik.
22. Guru meminta peserta didik menyimpulkan hasil
pembelajaran hari
Penutup
Fase 5 : Menganalisis proses inkuiri
23. Guru meminta peserta didik menyampaikan
kesulitan-kesulitan yang dihadapi selama kegiatan
pembelajaan berlangsung
24. Peserta didik berdoa bersama untuk mengakhiri
pembelajaran.
25. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap
salam
54
Petunjuk : Perhatikan aktivitas peserta didik selama kegiatan belajar mengajar terkait dengan kemampuan literasi sains siswa, kemudian
berilah tanda Check List (√) jika peserta didik melakukan aktivitas yang dominan sesuai dengan lembar berikut!
Kelompok :...............................................................................................................................................................................................................
Kerjakan soal-soal berikut setelah membaca fenomena yang disajikan dengan seksama.
1. Pembakaran bahan bakar menghasilkan perubahan energi bahan bakar mobil dan
energi listrik. Energi bahan bakar berasal dari fosil-fosil yang ada di dalam bumi.
Tubuh kita menghasilkaan energi yang dilepaskan dalam metabolisme tubuh untuk
menggerakkan proses-proses biokimia dalam tubuh. Energi yang digunakan dalam
metabolisme terbentuk dari makanan yang kita makan. Fenomena tersebut merupakan
beberapa contoh energi yang ada di dalam kehidupan kita.
Lingkari “Ya” atau “Tidak” untuk setiap pertanyaan!
Pernyataan berikut yang benar tentang energi : Ya atau Tidak
Energi tidak dapat diciptakaan dan tidak dapat dimusnahkan. Ya / Tidak
Energi tidak dapat berubah bentuk menjadi energi yang lain. Ya / Tidak
Energi merupakan zat karena mempunyai massa dan ruang. Ya / Tidak
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan usaha atau
Ya / Tidak
kerja.
2. Ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan sejumlah kalor. Kalor yang
dihasilkan kayu atau minyak tanah yang terbakar mengakibatkan keadaan sekitarnya
menjadi panas. Namun, ketika api sudah padam, keadaan akan menjadi normal
kembali.
Lingkari “Ya” atau “Tidak” untuk setiap pertanyaan!
Pernyataan berikut yang benar tentang energi : Ya atau Tidak
Kalor tidak dapat berpindah. Ya / Tidak
Kalor mengalir dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
Ya / Tidak
rendah.
Kalor dapat mengalir pada dua benda yang memiliki suhu sama. Ya / Tidak
Kalor merupakan suatu bentuk energi. Ya / Tidak
3. Titik didih air adalah pada suhu 100oC. Jika Anda memasak air menggunakan panci,
dan air mendidih pada suhu 100oC. Setelah Anda diamkan air tersebut beberapa saat,
air akan kembali dingin.
58
H NH4+(aq) + NO3-(aq)
NH4NO3(aq) + H2O(l)
59
Termasuk reaksi apakah yang terjadi pada fenomena di atas? Reaksi eksoterm atau
reaksi endoterm?
..........................................................................................................................................
7. Jelaskan alasan Anda mengapa fenomena pada nomor 6 termasuk reaksi tersebut!
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
8. Berdasarkan fenomena pada nomor 6, jika kompres portabel cold pack tersebut
mengandung 120 g kristal ammonium nitrat (Ar H = 1, N = 14, dam O = 16) dan 500
mL air. Hitunglah perubahan suhu yang terjadi! (kapasitas kalor air = 4,184 g-1oC-1)
27 kJ + NH4NO3(s) → NH4+(aq) + NO3-(aq)
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
9. Perhatikan siklus energi berikut ini!
∆H = x
2S(s) + 3O2(g) 2SO3(s)
∆H = -593 kJ ∆H = -197 kJ
2SO2(s) + O2(g)
Siklus energi tersebut adalah proses pembentukan oksida belerang yaitu SO3. Gas SO3
bersifat reaktif. Gas ini dihasilkan dari proses oksidasi atau pembakaran belerang yang
terlarut dalam bahan bakar minyak bumi serta pembakaran belerang, yang terkandung
dalam bijih logam yang diproses pada industri pertambangan. Penyebab terbesar
berlebihnya kadar oksida belerang di udara adalah pembakaran batu bara. Akibat yang
ditimbulkan tidak langsung dirasakan oleh manusia, akan tetapi dapat menyebabkan
terjadinya hujan asam yang dapat membahayakan bagi kesehatan dan menyebabkan
korosi pada logam.
Berapakah nilai perubahan entalpi padaa pembentukan 1 mol SO3?
.........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
60
10. SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) adalah tempat dimana kendaraan
bermotor dapat memperoleh bahan bakar. Jika Anda datang ke SPBU, Anda akan
menjumpai berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, pertalite,
pertamax. Premium memiliki angka oktan 88, pertalite memiliki angka oktan 90,
sedangkan pertamax ada beberapa macam yaitu pertamax memiliki bilangan oktan 92,
pertamax plus memiliki bilangan oktan 95 dan pertamax turbo memiliki bilangan
oktan 98.
a. Tuliskan persamaan kimia untuk reaksi pembakaran sempurna BBM tersebut
selama kendaraan bermotor dijalankan.
b. Dengan anggapan bahwa pembakaran BBM selama mesin bekerja berlangsung
secara sempurna, berapakah energi yang dibebaskan untuk menjalankan kendaraan
bermotor yang Anda gunakan jika bahan bakar yang Anda gunakan adalah
pertalite.
Hitunglah dengan menggunakan:
1) Data perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hfo)
2) Data energi ikatan (∆Hdis)
Senyawa ∆Hfo (kJ/mol)
Isooktana (2,2,4-trimetilpentana, C8H8) (g) -223,8
n-heptana (C7H16) -187,9
CO2 (g) -393,509
H2O (g) -241,818
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
61
Nomor
Soal dan Kriteria PISA
Soal
1 ENERGI
Pembakaran bahan bakar menghasilkan perubahan energi bahan bakar mobil dan
energi listrik. Energi bahan bakar berasal dari fosil-fosil yang ada di dalam bumi.
Tubuh kita menghasilkaan energi yang dilepaskan dalam metabolisme tubuh untuk
menggerakkan proses-proses biokimia dalam tubuh. Energi yang digunakan dalam
metabolisme terbentuk dari makanan yang kita makan. Fenomena tersebut
merupakan beberapa contoh energi yang ada di dalam kehidupan kita.
Lingkari “Ya” atau “Tidak” untuk setiap pertanyaan!
Pernyataan berikut yang benar tentang energi : Ya atau
Tidak
Energi tidak dapat diciptakaan dan tidak dapat
Ya / Tidak
dimusnahkan.
Energi tidak dapat berubah bentuk menjadi energi
Ya / Tidak
yang lain.
Energi merupakan zat karena mempunyai massa
Ya / Tidak
dan ruang.
Energi merupakan kemampuan untuk melakukan
Ya / Tidak
usaha atau kerja.
Level : 1b
Tipe Pengetahuan : Konten
Kompetensi : Menjelaskan fenomena ilmiah
Konteks : Personal-Sumber Daya Alam
Kognitif : Rendah
Kunci Jawaban : Ya, Tidak, Tidak, Ya
2 KALOR
Ketika kayu atau minyak tanah dibakar, dihasilkan sejumlah kalor. Kalor yang
dihasilkan kayu atau minyak tanah yang terbakar mengakibatkan keadaan
sekitarnya menjadi panas. Namun, ketika api sudah padam, keadaan akan menjadi
normal kembali.
62
H NH4+(aq) + NO3-(aq)
NH4NO3(aq) + H2O(l)
Termasuk reaksi apakah yang terjadi pada fenomena di atas? Reaksi eksoterm atau
reaksi endoterm?
Level : 2
Tipe Pengetahuan : Konten
Kompetensi : Menjelaskan fenomena ilmiah
Konteks : Lokal/Nasional–Batas Sains dan
Teknologi
Kognitif : Rendah
Kunci Jawaban : Reaksi endoterm
7 REAKSI EKSOTERM DAN REAKSI ENDOTERM
Jelaskan alasan Anda mengapa fenomena pada nomor 6 termasuk reaksi tersebut!
Level : 3
Tipe Pengetahuan : Konten
Kompetensi : Menjelaskan fenomena ilmiah
Konteks : Lokal/Nasional–Batas Sains dan
Teknologi
Kognitif : Medium
Kunci Jawaban : Termasuk reaksi endoterm karena
berfungsi sebagai pendingin artinya
65
∆H = x
2S(s) + 3O2(g) 2SO3(s)
∆H = -593 kJ ∆H = -197 kJ
2SO2(s) + O2(g)
Siklus energi tersebut adalah proses pembentukan oksida belerang yaitu SO3. Gas
SO3 bersifat reaktif. Gas ini dihasilkan dari proses oksidasi atau pembakaran
66
belerang yang terlarut dalam bahan bakar minyak bumi serta pembakaran
belerang, yang terkandung dalam bijih logam yang diproses pada industri
pertambangan. Penyebab terbesar berlebihnya kadar oksida belerang di udara
adalah pembakaran batu bara. Akibat yang ditimbulkan tidak langsung dirasakan
oleh manusia, akan tetapi dapat menyebabkan terjadinya hujan asam yang dapat
membahayakan bagi kesehatan dan menyebabkan korosi pada logam.
Berapakah nilai perubahan entalpi padaa pembentukan 1 mol SO3?
Level : 5
Tipe Pengetahuan : Konten
Kompetensi : Menafsirkan data dan bukti ilmiah
Konteks : Lokal/Nasional–Sumber Daya Alam
Kognitif : Tinggi
Kunci Jawaban : ∆H = ∆H1 + ∆H2
∆H = (-593 kJ) + (-197 kJ)
∆H = -790 kJ
∆H 1 mol SO3 = ½ x (-790 kJ)
∆H 1 mil SO3 = -395 kJ
10 PERUBAHAN ENTALPI
SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) adalah tempat dimana kendaraan
bermotor dapat memperoleh bahan bakar. Jika Anda datang ke SPBU, Anda akan
menjumpai berbagai jenis bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, pertalite,
pertamax. Premium memiliki angka oktan 88, pertalite memiliki angka oktan 90,
sedangkan pertamax ada beberapa macam yaitu pertamax memiliki bilangan oktan
92, pertamax plus memiliki bilangan oktan 95 dan pertamax turbo memiliki
bilangan oktan 98.
a. Tuliskan persamaan kimia untuk reaksi pembakaran sempurna BBM tersebut
selama kendaraan bermotor dijalankan.
b. Dengan anggapan bahwa pembakaran BBM selama mesin bekerja
berlangsung secara sempurna, berapakah energi yang dibebaskan untuk
menjalankan kendaraan bermotor yang Anda gunakan jika bahan bakar yang
Anda gunakan adalah pertalite.
Hitunglah dengan menggunakan:
1) Data perubahan entalpi pembentukan standar (∆Hfo)
67
Angket ini diajukan oleh peneliti yang saat ini sedang melakukan penelitian mengenai
respon peserta didik terhadap pembelajaran menggunakan LKPD berbasis Techno-
ecopreneurship. Demi tercapainya hasil yang diinginkan, dimohon kesediaan adik-adik
untuk berpartisipasi dengan mengisi angket ini secara lengkap. Perlu saya informasikan
bahwa tidak ada yang dinilai benar atau salah, pilih sesuai dengan apa yang anda ketahui
atau rasakan. Akhir kata saya ucapkan banyak terima kasih atas perkenan adik-adik
berpartisipasi dalam survei ini.
Nama :
Kelas :
No. Absen :
Hari/Tanggal :
Beri penilaian atau pendapat anda dengan memberikan tanda ( ) pada kolom yang
tersedia sesuai dengan pernyataan!
Penilaian/Pendapat
No. Indikator/Pernyataan
Ya Tidak
1. Saya setuju jika penerapan LKPD berbasis Techno-
Ecopreneurship diterapkan di sekolah
2. Saya lebih senang jika pembelajaran menggunakan
penerapan LKPD berbasis Techno-Ecopreneurship
3. Penerapan LKPD berbasis Techno-Ecopreneurship berguna
bagi saya dalam melatihkan literasi sains
4. Penerapan LKPD berbasis Techno-Ecopreneurship untuk
melatihkan literasi sains menarik bagi saya
5. Dengan LKPD berbasis Techno-Ecopreneurship membantu
saya untuk lebih mudah mengerti materi termokimia
6. Saya termotivasi untuk mempelajari termokimia dengan
menggunakan LKPD berbasis Techno-Ecopreneurship
70
Penilaian/Pendapat
No. Indikator/Pernyataan
Ya Tidak
7. Dengan adanya LKPD berbasis Techno-Ecopreneurship
untuk melatihkan literasi sains, saya dapat menerapkan
termokimia dalam kehidupan sehari-hari
8. Dengan penerapan LKPD berbasis Techno-Ecopreneurship
untuk melatihkan literasi sains waktu yang saya gunakan
lebih efisien
9. Jika materi pokok lain diajarkan menggunakan LKPD
berbasis Techno-Ecopreneurship, saya juga dapat
memahami materi dengan mudah
10. Saya merasa ada kendala dalam mengikuti pembelajaran ini