Anda di halaman 1dari 67

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA

MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN


HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATERI POKOK
ENZIM PADA KELAS XII-IPA SMAN 8 TANGERANG
KOTA TANGERANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Disusun Oleh :

DEWI SARIBANON, S.Pd


NIP. 19630810 198603 2 012

SMA NEGERI 8 TANGERANG


Jl. Besi Raya Perumnas II, Cibodas Baru, Cibodas Kota Tangerang
Tahun 2014

i
HALAMAN PENGESAHAN

Penelitian Tindakan Sekolah dengan judul:


PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PORTOFOLIO PADA
MATA PELAJARAN BIOLOGI UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MATERI POKOK
ENZIM PADA KELAS XII-IPA SMAN 8 TANGERANG
KOTA TANGERANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

adalah benar-benar karya:

Nama        :  DEWI SARIBANON, S.Pd


NIP        :  19630810 198603 2 012
Unit Kerja    :  SMAN 8 Tangerang

Tangerang, ..................................
Kepala Sekolah, Penulis,

Drs. ARSIL, MM DEWI SARIBANON, S.Pd


NIP19651201 199303 1 004 NIP. 19630810 198603 2 012

Mengetahui,
Ketua PGRI Kepala Dinas Pendidikan
Kota Tangerang Kota Tangerang

…………………………….. ……………………………
NIP. NIP.

ii
ABSTRAK

Judul : Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio pada Mata


Pelajaran Biologi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta
Didik Materi Pokok Enzim Kelas XII-IPA Di SMAN 8
Tangerang Kota Tangerang.

PTK ini membahas penerapan Model Pembelajaran Berbasis Portofolio


pada mata pelajaran biologi. Kajiannya dilatarbelakangi oleh hasil belajar dari
peserta didik terhadap pembelajaran biologi masih rendah. Studi ini dimaksudkan
untuk menjawab permasalahan : (1) Bagaimana penerapan model pembelajaran
berbasis portofolio pada pembelajaran biologi materi Enzim kelas XII-IPA di
SMAN 8 Tangerang? (2) Apakah model portofolio dapat meningkatkan hasil
belajar biologi materi pokok Enzim kelas XII-IPA di SMAN 8 Tangerang? (3)
Apakah melalui model portofolio dapat menciptakan suasana pembelajaran
biologi yang menyenangkan dan menarik minat peserta didik kelas XII-IPA
materi Enzim di SMAN 8 Tangerang? Permasalahan tersebut di atas melalui
penelitian lapangan di SMAN 8 Tangerang. Datanya diperoleh dengan cara
observasi, dokumentasi dan tes. Semua data ini dianalisis dengan analisis
deskriptif menggunakan industri dan refleksi.
Kajian ini menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran
portofolio materi pokok Enzim meliputi merumuskan masalah, pemecahan
masalah, menyimpulkan permasalahan menekankan kepada peserta didik agar
aktif berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkan. (2) keberhasilan model pembelajaran portofolio sebagai upaya
meningkatkan hasil belajar peserta didik materi Enzim di SMAN 8 Tangerang di
tunjukkan dengan adanya perubahan dalam proses pembelajaran yaitu kesiapan
dan keaktifan pada saat proses pembelajaran, juga ditunjukkan adanya
peningkatan nilai tes akhir dari siklus I dan siklus II. Hal ini dapat dilihat dari
perolehan prosentase ketuntasan klasikal pada siklus I yaitu 80,00% dan siklus II
yaitu 87,08%. (3) Penelitian yang dilaksanakan di SMAN 8 Tangerang dengan
menerapkan model portofolio sebagai upaya meningkatkan hasil belajar dan
mengetahui perkembangan siswa dalam pembelajaran ini membawa dampak yang
positif terhadap kreatifitas belajar terutama mengurangi kejenuhan dan sebagai
variasi pembelajaran menciptakan suasana menyenangkan dan menarik minat
peserta didik sehingga peserta didik menjadi bersemangat lagi dalam
pembelajaran. Seperti problem solving yang tes akhirnya dibawah kriteria
ketuntasan minimal menjadi meningkat yaitu siklus I sebanyak 31 peserta didik
dan siklus II sebanyak 34 peserta didik.

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Alah, semesta alam yang Maha Rahman dan Maha
Rahim. Alhamdulilahi Rabbil ‘Alamin, penulis ucapkan karena atas karunia dan
rahmat Alah-lah PTK ini dapat terselesaikan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kehadirat Rasululah SAW,
keluarga, sahabat, serta orang-orang yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.
Dengan kerendahan hati dan penuh kesadaran, penulis sampaikan bahwa
PTK ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan
dari semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung. Perjalanan yang
melelahkan dalam penyelesaian PTK ini, akan lebih berarti dengan ucapan terima
kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses ini. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada :
1. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang
2. Kepala SMAN 8 Tangerang, yang telah berkenan memberikan waktu dan
bantuannya untuk memberikan informasi dalam penelitian ini kepada penulis.
3. Temen-temen baikku yang selalu memberi motivasi kepada penulis dalam
mengerjakan PTK, terima kasih atas indahnya kebersamaan dan kekeluargaan
yang indah ini, semoga tak terlupakan selamanya.
4. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan PTK
ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu karena keterbatasan ruang.
Terima kasih telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil sehingga
PTK ini dapat terselesaikan.
Kepada semuanya, penulis mengucapkan terima kasih disertai do’a semoga
segala kebaikannya diterima sebagai amal sholeh dan mendapatkan balasan
berlipat dari-Nya. Serta proses yang selama ini penulis alami semoga bermanfaat
di kemudian hari, sebagai bekal mengarungi kehidupan.
Penulis menyadari bahwa PTK ini masih perlu penyempurnaan baik dari segi
substansial (isi) maupun metodologi. Oleh karena itu, penulis mengharap kritik
dan saran yang konstruktif dari semua pihak guna kesempurnaan PTK ini.
Penulis

iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
PENGESAHAN ...........................................................................................iii
ABSTRAK ....................................................................................................vi
KATA PENGANTAR ................................................................................viii
DAFTAR ISI..................................................................................................x

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................1
B. Penegasan Istilah ..................................................................3
C. Rumusan Masalah..................................................................5
D. Tujuan Penelitian...................................................................5
E. Manfaat Penelitian................................................................5

BAB II : LANDASAN TEORI


A. Kajian Pustaka ......................................................................7
B. Kerangka Berfikir ...............................................................16
C. Hipotesis Tindakan ............................................................17

BAB III : METODE PENELITIAN


A. Tempat dan Waktu Penelitian..............................................18
B. Pelaksana dan Kolaborator .................................................22
C. Rancangan Penelitian .........................................................22
D. Teknik Pengumpulan Data .................................................25
E. Teknik Analisis Data ..........................................................26
F. Indikator Pencapaian ..........................................................26

v
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian.....................................................................28
B. Pembahasan .........................................................................30
C. Keterbatasan Penelitian .......................................................38

BAB V : PENUTUP
A.......................................................................................................Simpul
an......................................................................................................39
B......................................................................................................Saran
..........................................................................................................40
C......................................................................................................Penutu
p .......................................................................................................41

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................42

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Harapan yang tidak pernah sirna dari guru adalah, bagaimana bahan
pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara tuntas.
Hal tersebut merupakan masalah yang cukup sulit yang dirasakan oleh guru.
Kesulitan itu dikarenakan anak didik bukan hanya sebagai individu dengan
segala keunikannya, tetapi juga, sebagai mahluk sosial dengan latar belakang
yang berlainan.
Belajar merupakan proses psikis, maka keberhasilan belajar banyak di
tentukan oleh individu sendiri (anak didik). Orang tua dan pendidik hanya
berperan sebagai pembimbing dan mengatur situasi yang memungkinkan
terjadinya proses belajar, untuk mewujudkan keberhasilan belajar anak didik
diperlukan kemandirian. Kemandirian anak didik dalam belajar merupakan
modal dasar untuk menentukan tindakan apa yang akan dilakukan dalam
proses belajarnya.
Penerapan pembelajaran biologi khususnya pada materi Enzim
dibutuhkan pendekatan kontekstual yang dapat membantu anak didik
mengkaitkan antara materi dengan situasi dunia nyata, dan mendorong anak
didik membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan
penerapan dalam kehidupan mereka sehari-hari.
Adapun peningkatan hasil belajar peserta didik yaitu dengan
mengimplementasikan model pembelajaran berbasis portofolio dengan model
pembelajaran tersebut anak didik mampu memban gun pengetahuannya melalui
interaksinya dengan lingkungannya. Keberhasilan proses belajar dipengaruhi
oleh banyak faktor, salah satunya adalah strategi pembelajaran yang digunakan
oleh guru. Guru memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan
kualitas dan kuantitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Oleh sebab itu
guru hares memikirkan dan membuat perencanaan secara seksama dalam
meningkatkan kesempatan belajar bagi peserta didiknya dan memperbaiki

1
kualitas mengajarnya. Guru yang progresif berani mencoba metode-metode
baru yang dapat membantu meningkatkan kegiatan pembelajaran dan
meningkatkan motivasi peserta didik untuk belajar. Agar peserta didik dapat
belajar dengan baik, maka mengajar harus diusahakan dengan tepat, efisien dan
seefektif mungkin.
Berdasarkan pengamatan awal, SMAN 8 Tangerang mengalami
permasalahan dalam hasil belajar Biologi terutama pada materi pokok Enzim.
Enzim merupakan materi pokok biologi yang diajarkan pada kelas XII-IPA.
Dari pengalaman-pengalaman terdahulu pembelajarannya didasarkan adanya
kenyataan bahwa sebagian besar peserta didiknya tidak menghubungkan antara
apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan
nyata. Hal ini karena pemahaman konsep akademik yang mereka peroleh
hanyalah merupakan sesuatu yang abstrak, belum menyentuh kebutuhan praktis
kehidupan mereka, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat. Pembelajaran yang selama ini peserta didik terima hanyalah
mengedepankan tingkat hafalan dari sekian rentetan topik atau materi pokok
tetapi tidak dikuti dengan pemahaman atau pengertian yang mendalam sehingga
tidak dapat diterapkan ketika, peserta didik berhadapan dengan situasi yang
nyata dalam kehidupan.
Penelitian awal yang dilakukan peneliti bahwa penyebab hasil belajar
peserta didik di SMAN 8 Tangerang masih rendah seperti yang diungkap di
bawah ini antara lain :
1. Minat dari peserta didik terhadap pembelajaran biologi masih rendah.
2. Sistem pembelajaran banyak menekankan pada hafalan-hafalan sehingga,
peserta didik mengalami kebosanan.
3. Proses pembelajaran banyak didominasi oleh guru sedangkan peserta didik
hanya duduk dan mendengarkan.
4. Latihan-latihan soal yang diberikan guru kurang sistematis.
Konsep pembelajaran yang bersifat kontekstual memilih acuan konsep
pembelajaran yang membantu guru dalam menghubungkan mata pelajaran dengan
situasi nyata dan dapat memotivasi anak didik dalam menghubungkan.

2
pengetahuan serta menerapkan pengetahuan itu dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran yang bersifat kontekstual adalah proses pembelajaran yang
berkaitan dengan pengalaman nyata, dan anak didik dapat berlatih menyelesaikan
tugas dengan senang hati serta tidak membebaninya sebagaimana tugas yang sulit
dan berat. Diharapkan dengan pendekatan pembelajaran biologi dengan metode
berbasis portofolio dapat dipahami oleh anak didik.
Materi Enzim dalam pembelajaran biologi membutuhkan ketelitian dari anak
didik, padatnya materi tersebut menjadikan anak didik tidak memahami secara
menyeluruh yang disampaikan oleh pendidik, sehingga dibutuhkan metode yang
tepat dalam hal ini adalah metode yang berbasis portofolio. Metode portofolio
digunakan agar anak didik berfikir mandiri, dengan berfikir mandiri anak didik
dapat belajar dengan baik. Dengan adanya metode portofolio semua tugas dan
hasil belajar anak didik dicatat, sehingga anak didik akan selalu ingat dengan apa
yang telah dipelajarinya.
Dengan model pembelajaran berbasis portofolio melalui pendekatan CTL
(Contextual Teaching Learning) diharapkan materi Enzim dapat dipahami dengan baik,
sehingga hasil belajarnya juga dapat meningkat. Dengan adanya latar belakang
diatas, maka peneliti menulis judul "Penerapan Model Pembelajaran Berbasis
Portofolio Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi
Pokok Enzim Peserta Didik Kelas XII-IPA Di SMAN 8 Tangerang".
B. PENEGASAN ISTILAH
1. Penerapan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia meneran gkan bahwa penerapan
adalah salah satu proses menerapkan (hal mempraktikkan). Hal ini
merupakan suatu tindakan untuk mempengaruhi tindakan di kelas.
2. Model Pembelajaran Portofolio
Model pembelajaran portofolio merupakan usaha yang dilakukan guru
agar peserta didik memiliki kemampuan untuk mengungkapkan dan
mengekspresikan dirinya sebagai individu maupun kelompok. Kemampuan
tersebut diperoleh peserta didik melalui pengalaman belajar sehingga memiliki
kemampuan mengorganisir yang ditemukan, membuat laporan dan menuliskan

3
apa yang ada dalam pikirannya dan selanjutnya dituangkan secara penuh
dalam, pekerjaannya atau tugas-tugasnya.
3. Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan perilaku sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sedangkan menurut W.J.S. Poerwadarminta, belajar adalah sesuatu yang
diadakan (dibuat, dijadikan, dan sebagainya) oleh usaha. Belajar dalam
penelitian ini diartikan segala usaha yang diberikan oleh guru agar mendapat
dan mampu menguasai apa yang telah diterimanya dalam hal ini adalah
pelajaran biologi.
4. Hasil belajar
Hasil belajar terdiri dari dua suku kata yaitu hasil dan belajar. Hasil
berarti sesuatu yang diadakan oleh usaha. Sedangkan belajar berarti tahapan
perubahan tingkah laku peserta didik yang positif sebagai basil interaksi
edukatif dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Jadi hasil belajar
adalah sesuatu yang diperoleh dari usaha perubahan tingkah laku peserta didik
sebagai hasil interaksi edukatif dengan lingkungan yang melibatkan proses
kognitif
5. Biologi
Biologi adalah "ilmu yang mempelajari keadaan dan sifat mahluk hidup
(manusia hewan dan tumbuhan serta lingkungan)". Pembelajaran biologi
merupakan proses yang diselenggarakan guru untuk pembelajaran peserta
didik dalam belajar bagaimana memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan
sikap dalam mempelajari seluk beluk mahluk hidup.
6. Enzim
Ekosi stem adalah "keanekaragaman suatu komunitas dan lingkungannya
yang berfungsi sebagai suatu satuan ekologi di alam". Dengan kata lain
Enzim adalah "keadaan khusus tempat komunitas suatu organisme hidup
dan komponen organisme tidak hidup dari suatu lingkungan yang saling
berinteraksi".

4
C. RUMUSAN MASALAH
Dengan adanya latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana penerapan model pembelajaran berbasis portofolio, pada
pembelajaran biologi materi Enzim peserta didik kelas XII-IPA di SMAN
8 Tangerang ?
2. Apakah metode berbasis portofolio dapat meningkatkan hasil belajar
biologi peserta didik kelas XII-IPA materi pokok Enzim di SMAN 8
Tangerang ?
3. Apakah melalui metode berbasis Portofolio dapat menciptakan suasana
pembelajaran biologi yang menyenangkan dan menarik minat peserta
didik kelas XII-IPA materi pokok Enzim di SMAN 8 Tangerang ?
D. TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
penulis dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan berbasis portofolio dalam meningkatkan
hasil belajar biologi dalam materi Enzim peserta didik kelas XII-IPA di
SMAN 8 Tangerang.
2. Untuk mengetahui apakah dengan metode berbasis portofolio dapat
meningkatkan hasil belajar biologi materi Enzim peserta didik kelas XII-
IPA di SMAN 8 Tangerang.
3. Dengan metode berbasis portofolio diharapkan dapat menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan dan menarik peserta didik kelas XII-IPA
materi pokok Enzim di SMAN 8 Tangerang.
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peserta Didik
Penelitian ini bermanfaat bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan belajar dalam pembelajaran dan bagi peserta didik yang mampu
mengatasi kesulitan akan bertambah ketrampilannya. Model pembelajaran
berbasis portofolio dapat lebih meningkatkan pemahaman peserta didik

5
tentang keberhasilan yang mereka lakukan, karena apa yang mereka
lakukan dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik yang pandai
merasa dihargai guru. Sedangkan peserta didik yang kurang mampu
merasa diperhatikan baik oleh guru maupun teman-temannya.
2. Bagi Guru
Dimanfaatkan guru untuk mengetahui kemampuan peserta didik.
Sehingga dapat mengoptimalkan proses pembelajaran.
3. Bagi Pihak Sekolah
a. Diperoleh panduan inovatif model pembelajaran berbasis portofolio yang
diharapkan dapat dipakai untuk kelas-kelas lainnya di SMAN 8
Tangerang.
b. Melalui peningkatan kualitas pembelajaran di SMAN 8 Tangerang maka
diharapkan peringkat di SMAN 8 Tangerang dapat ditingkatkan.

6
BAB II
LANDASAN TEORI

Portofolio sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik,


sebagai suatu proses sosial pedagogis, maupun sebagai adjective. Benda fisik
portofolio, itu adalah kumpulan atau dokumentasi hasil pekerjaan peserta didik
yang disimpan rapi. Adapun portofolio bisa dikatakan suatu kumpulan pekerjaan
siswa dengan maksud tertentu dan terpadu yang diseleksi menurut panduan-
panduan yang telah ditentukan. Portofolio sebagai model pembelajaran merupakan
usaha yang dilakukan guru agar peserta didik memiliki kemampuan untuk
mengungkapkan dan mengekspresikan dirinya menjadi individu maupun
kelompok.
Model pembelajaran berbasis portofolio merupakan suatu bentuk dari
praktek belajar yaitu suatu inovasi pembelajaran yang dirancang untuk membantu
peserta didik memahami teori secara mendalam melalui pengalaman belajar
praktek empirik. Praktek belajar ini dapat menjadi program pendidikan yang
mendorong kompetensi tanggung jawab dan partisipasi peserta didik, belajar
menilai dan mempengaruhi kebijakan umum, memberanikan diri untuk berperan
serta dalam kegiatan antar peserta didik, antar sekolah dan antar anggota
masyarakat.
1. Prinsip-prinsip Model Berbasis Portofolio
Model pembelajaran berbasis portofolio mengacu pada prinsip dasar
pembelajaran antara lain :
a. Prinsip Belajar siswa Aktif
Proses pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran berbasis
portofolio berpusat pada peserta didik, dengan demikian kreativitas peserta
didik hampir diseluruh proses pembelajaran dari mulai fase perencanaan di
kelas, kegiatan di lapangan dan laporan.
b. Kelompok Belajar Kooperatif
Proses pembelajaran menerapkan prinsip belajar kooperatif yaitu
kerja sama antar peserta didik dan antar komponen-komponen peserta didik

7
di sekolah.
c. Pembelajaran Partisipatorik
Prinsip dasar pembelajaran partisipatorik adalah peserta didik
mempraktekkan yang sedang dibahas (learning by doing). Pada pembelajaran
berlangsung peserta didik mengemukakan pendapat,, mendengarkan
pendapat orang lain, menyampaikan kritik dan sebaliknya belajar menerima
kritik.
d. Reactive Teaching

Untuk menerapkan prinsip ini guru perlu menciptakan strategi yang


tepat agar peserta didik mempunyai motivasi belajar yang tinggi, dengan
adanya hal tersebut guru harus mempunyai sensitivitas yang tinggi untuk
segera mengetahui apakah kegiatan pembelajaran sudah membosankan
peserta didik.4
2. Langkah-langkah Model Berbasis Portofolio
Adapun langkah-langkah portofolio sebagai model pembelajaran antara
lain :
a. Mengidentifikasi masalah
Pada tahap ini terdapat beberapa kegiatan yang dilakukan guru bersama
peserta didik yaitu mendiskusikan tujuan, mencari masalah, dan men getahui
masalah-masalah dan memberi tugas pekerjaan rumah tentang masalah-
masalah yang ada sesuai dengan kemampuan peserta didik.
b. Memilih masalah untuk kajian kelas
Sebelum memilih masalah yang akan dipelajari atau dikaji hendaknya para
peserta didik mengkaji terlebih dahulu pengetahuan yang telah dimiliki peserta
didik.
c. Mengumpulkan informasi yang akan dikaji oleh kelas
Guru hendaknya membimbing peserta didik dalam mendiskusikan sumber-
sumber informasi masalah yang dikaji, misalnya mencari sumber informasi
melalui perpustakaan, surat kabar, dan lain-lain.
d. Membuat Portofolio Kelas
Pada tahap ini siswa hendaknya telah menyelesaikan penelitian yang memadai

8
untuk memulai membuat portofolio. Adapun langkahlangkahnya adalah
sebagai berikut :
1) Kelas dibagi dalam 4 kelompok dan setiap kelompok akan bertanggung
jawab untuk membuat suatu bagian portofolio. Keempat kelompok
tersebut adalah :
Kelompok 1 bertugas : Menjelaskan masalah yang dikaji
Kelompok 2 bertugas : Menjelaskan berbagai kebijakan alternative untuk
mengatasi masalah.
Kelompok 3 bertugas : Mengusulkan kebijakan untuk mengatasi
masalah.
Kelompok 4 bertugas : Membuat rencana tindakan yang dilakukan untuk
pemecahan masalah.
2) Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio. Pastikan bahwa
peserta didik pada setiap kelompok mengerti hasil pekerjaan apa yang
diharapkan dari mereka.
3) Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh timtim
penelitian seringkali akan bermanfaat bagi lebih satu kelompok portofolio.
4) Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian penayangan
dan bagian dokumentasi pada setiap kelompok.
e. Merefleksi pada Pengalaman Belajar
Dalam melakukan refleksi pengalaman belajar peserta didik, guru
melakukan upaya evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh peserta
didik telah mempelajari berbagai hal yang berkenaan dengan topik yang
telah dipelajari sebagai upaya belajar kelas secara kooperatif. Penyajian
portofolio kelas kepada audien yang telah dilakukan sangat bermanfaat
dalam pelaksanaan refleksi ini, sebab pertanyaanpertanyaan dan reaksi-
reaksi dari audien memberikan umpan balik yang penting bagi kelas.
3. Penilaian Model Berbasis Portofolio
Portofolio disini diartikan sebagai kumpulan fakta atau bukti dokumen
yang berupa tugas-tugas terorganisir secara sistematis dari seseorang secara
individual dalam proses pembelajaran. Selain itu juga diartikan sebagai koleksi

9
sistematis dari peserta didik dan guru untuk menguji proses dan prestasi belajar.
Portofolio penilaian merupakan pembelajaran praktek dan mempunyai
beberapa standar perencanaan yang kuat, yakni mendorong adanya interaksi
antar lingkungan terkait seperti interaksi antar peserta didik dan guru yang
saling melengkapi serta menggambarkan belajar peserta didik secara mendalam,
yang pada akhirnya dapat membantu peserta didik menjadi sadar untuk
meningkatkan dirinya sebagai pembaca dan penulis yang baik. Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa portofolio penilaian memiliki karakteristik
sebagai berikut :
a. Merupakan hasil karya peserta didik yang berisi kemajuan dan
penyelesaian tugas-tugas secara terus menerus (kontinyu) dalam usaha
pencapaian kompetensi pembelajaran.
b. Mengukur setiap prestasi peserta didik secara individual dan
menyadari perbedaan diantara peserta didik.
c. Merupakan suatu pendekatan kerjasama.
d. Mempunyai tujuan untuk menilai diri sendiri
e. Memperbaiki dan mengupayakan prestasi.
f. Adanya keterkaitan antara penilaian dan pembelajaran.
Adapun pembelajaran dapat diartikan diantaranya yaitu belajar adalah
aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada kemampuan diri
belajar di bawah bimbingan pengajar. Definisi ini menyebutkan, belajar adalah
suatu proses yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah
laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
berinteraksi dengan lingkungan. Ada pula yang menyebutkan belajar merupakan
suatu perubahan dalam tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada
tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada
tingkah laku yang lebih buruk.
Clifford T. Morgan mengemukakan "Learning is any relatively permanent
change in behavior that is the result of past experience” (belajar dapat
didefinisikan sebagai hasil dari pengalaman masa lalu. Belajar merupakan suatu
proses kegiatan aktif peserta didik dalam memban gun makna dan pemahaman.

10
Oleh karena itu, peserta didik perlu diberi waktu yang memadai untuk melakukan
proses itu. Artinya, memberikan waktu yang cukup untuk berfikir ketika peserta
didik menghadapi masalah sehingga peserta didik mempunyai kesempatan untuk
membangun sendiri gagasannya.
Menurut Dimyati dan Mudjiono, pembelajaran adalah proses yang
diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan peserta didik dalam belajar
bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan
sikap.
Proses pembelajaran sangat erat kaitannya dengan hasil belajar, maka dari
proses pembelajaran harus diorganisasikan dengan baik, sehingga diharapkan
peserta didik dapat mencapai hasil belajar yang optimal. Namun perlu di ingat,
meskipun tujuan pembelajaran itu dirumuskan dengan jelas dan baik, belum tentu
hasil yang diperoleh itu optimal. Karena hasil yang baik, selain dipengaruhi oleh
pemilihan metode dan strategi pembelajaran yang tepat, juga dipengaruhi oleh
komponen-komponen yang lain, terutama bagaimana aktivitas peserta didik
sebagai subjek belajar.
a. Tujuan dan Komponen Biologi
Biologi berasal dari dua suku kata, yaitu `bios' yang berarti hidup dan 'logos'
yang berarti ilmu. Biologi adalah ilmu yang mempelajari mahluk hidup.
Mata pelajaran biologi berfungsi untuk menanamkan kesadaran terhadap
keindahan dan keteraturan alam sehingga peserta didik dapat meningkatkan
keyakinannya terhadap keagungan Allah SWT, sebagai warga negara yang
menguasai ilmu sains dan teknologi untuk meningkatkan mutu kehidupan dan
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mata pelajaran biologi
bertujuan untuk :
1. Memahami konsep-konsep biologi yang saling keterkaitannya.
2. Mengembangkan keterampilan proses biologi untuk menumbuhkan nilai
serta sikap ilmiah.
3. Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan karya
teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhan manusia.
4. Mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalah yang

11
berkaitan dengan proses kehidupan dalam sehari-hari.
5. Meningkatkan kesadaran akan kelestarian lingkungan.
6. Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan pendidikan.
Komponen mata pelajaran biologi :
a) Standar kompetensi
Terdiri dari dua bab. Bab pertama tentang pendahuluan dan bab
kedua terdiri atas : kompetensi dasar, indikator hasil belajar, dan materi
pokok. Ruang lingkup mata pelajaran biologi SMA/ MA terdiri dari dua
bagian yaitu : bekerja ilmiah dan pemahaman konsep (materi pokok serta
penerapannya).
b) Mata Pelajaran Biologi
Dikembangkan berdasarkan tujuan, cakupan muatan dan kegiatan
setiap kelompok mata pelajaran.
c) Silabus
Dari standar kompetensi guru dituntut untuk dapat menjabarkan ke
dalam bentuk silabus. Silabus adalah seperangkat rencana dan pengaturan
tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas dan penilaian hasil
belajar pada setiap tatap muka. Komponen silabus meliputi : standar
kompetensi, kompetensi dasar, uraian materi, indikator, pengalaman
belajar, sarana dan sumber belajar dan penilaian.
b. Pembelajaran Biologi
1. Hasil Belajar Biologi
Menurut Mulyono Abdurrahman, hasil belajar adalah kemampuan yang
diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Nana Syaodih Sukmadinata
menyatakan hasil belajar adalah realisasi atau pemekaran
dari cakapan-cakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang.16
Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan suatu tingkat penguasaan peserta didik terhadap potensi pada topik
bahasan yang disampaikan oleh pengajar.
Penilaian hasil belajar dapat dilakukan sekali setelah suatu kegiatan
pembelajaran dilakukan. Penilaian hasil belajar ini merupakan kegiatan yang

12
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran telah berjalan
secara efektif. Dari segi guru, penilaian hasil belajar sangat membentuk gambaran
mengenai penerapan pembelajarannya, apakah model pembelajaran yang
digunakan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik yang telah terjadi
sebelumya. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), setiap
pelajaran mempunyai Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM) untuk setiap
aspek penilaian.
Ada beberapa prosedur pengukuran hasil belajar, pengukuran secara
tertulis, secara lisan, dan melalui observasi. Dalam pembelajaran biolo gi prosedur
yang banyak digunakan adalah prosedur tertulis dan prosedur observasi. Prosedur
tertulis dipakai untuk mengukur hasil belajar yang sifatnya kognitif dan afektif,
sedangkan prosedur observasi digunakan untuk mengukur hasil belajar yang
sifatnya masih psikomotor.
Pada dasarnya hasil belajar merupakan interaksi berbagai faktor yang
mempengaruhi baik dari luar maupun dari dalam individu. Beberapa faktor
tersebut sangat penting untuk dikenalkan kepada para peserta didik den gan tujuan
untuk membantu mencapai hasil yang sebaik-baiknya.
Sebagaimana yang dinyatakan oleh Abu Ahmadi, yaitu :
a). Faktor-faktor stimulasi belajar
Segala sesuatu di luar individu yang merangsang individu untuk
mengadakan reaksi atau perbuatan belajar. Yang dikelompokkan dalam faktor
stimulasi belajar antara lain : panjangnya bahan pelajaran, kesulitan bahan
pelajaran, berartinya bahan pelajaran, berat ringannya tugas, dan suasana
lingkungan eksternal.
b). Faktor-faktor metode belajar
Metode belajar yang dipakai guru sangat mempengaruhi metode
belajar yang dipakai oleh peserta didik. Faktor-faktor metode belajar
menyangkut hal-hal berikut : kegiatan berlatih atau praktek, over learning,
dan dril, prestasi belajar, pengenalan tentang hasil belajar, belajar dengan
keseluruhan dan dengan bagian-bagian, penggunaan modalitas indera,
bimbingan dalam belajar, kondisikondisi intensif.

13
c). Faktor-faktor individual
Faktor-faktor individual meliputi : kematangan, faktor usia kronologis,
perbedaan jenis kelamin, pengalaman sebelumnya, kapasitas mental, kondisi
kesehatan jasmani, kondisi kesehatan rohani, dan motivasi.
2. Aktivitas Belajar
Kegiatan pendidikan berlangsung dalam interaksi antara pendidik dan
peserta didik. Interaksi tersebut akan menjadi lebih efektif apabila peserta didik
sendiri ikut dalam proses kegiatan pendidikan sehingga peserta didik mendapat
pengalaman belajar dari aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan suatu
kegiatan yang berusaha memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan
yang diharapkan. Aktivitas belajar ini dilakukan oleh peserta didik, dan
diharapkan mampu mendapatkan banyak pengalaman belajar serta mampu
memahami materi secara maksimal.
Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh William Burton "Teaching
is the guidance of learning activities, teaching is for purpose of aiding the pupil
learn" yang berarti bahwa mengajar itu memimpin aktivitas satu kegiatan belajar
dan bermaksud untuk membantu atau menolong peserta didik dalam belajar.
Pengertian ini maka aktivitas peserta didik sangat diperlukan dalam belajar
mengajar sehingga peserta didiklah yang seharusnya aktif. Pembelajaran berbasis
portofolio yang melibatkan para peserta didik dalam aktivitas penting yang
membantu mereka mengkaitkan pelajaran akademis dengan konteks kehidupan
nyata yang mereka hadapi. Dengan mengaitkan keduanya, para peserta didik
melihat makna di dalam tugas sekolah.
Dengan pembelajaran berbasis portofolio mereka akan merasakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan mereka akan menemukan makna belajar
yang sebenarnya, sehingga materi pelajaran yang didapatkan di dalam kelas
benar-benar berkaitan erat dengan kerangka fikir yang dimilikinya (ingatan,
pengalaman, maupun tanggapan).
Menurt Paul D. Dierich membagi jenis-jenis aktivitas menjadi 8,
diantaranya:
1) Kegiatan-kegiatan visual, meliputi membaca melihat gambargambar,

14
mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain
bekerja atau bermain.
2) Kegiatan-kegiatan lisan (oral), meliputi mengemukakan suatu fakta atau
prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberi
saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi.
3) Kegiatan-kegiatan mendengarkan, meliputi mendengarkan
penyajian bahan, mendengarkan percakapan atau diskusi
kelompok, mendengarkan suatu permintaan, mendengarkan radio.
4) Kegiatan-kegiatan menulis, meliputi menulis cerita, menulis
laporan, memeriksa karangan, membuat rangkuman, mengerjakan
tes, dan mengisi angket.18 Arnie Fajar, Portofolio, hlm. 13
5) Kegiatan-kegiatan menggambar, meliputi menggambar, membuat grafik,
chart, diagram peta dan pola.
6) Kegiatan-kegiatan matrik, meliputi melakukan percobaan, memilih alat-alat,
melaksanakan pameran, membuat model, menyelenggarakan permainan,
menari, dan berkebun.
7) Kegiatan-kegiatan mental, meliputi merenungkan, mengingat, memecahkan
masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan
membuat keputusan.
8) Kegiatan-kegiatan emosional, meliputi minat, membedakan,
berani, tenang dan lain-lain. Kegiatan-kegiatan dalam kelompok ini
terdapat dalam semua jenis kegiatan dan overlap satu sama lain.
Dengan bermacam-macam aktivitas yang dapat diterapkan di sekolah,
maka keadaan sekolah menjadi lebih dinamis, tidak membosankan dan benar-
benar menjadi pusat aktivitas belajar yang maksimal dan memperlancar peran
sebagai pusat dan transformasi kebudayaan. Beberapa asas aktivitas yang
mempunyai nilai penting bagi peserta didik, yaitu :
1) Peserta didik mencari pengalaman sendiri dan langsung mengalami sendiri.
2) Berbuat sendiri akan mengembangkan seluruh aspek pribadi peserta didik.
3) Memupuk kerja sama yang harmonis di kalangan peserta didik.
4) Peserta didik bekerja menurut minat dan kemantapan sendiri.

15
5) Memupuk disiplin kelas secara wajar dan suasana belajar menjadi
demokratis.
6) Mempererat hubungan sekolah dan masyarakat, dan hubungan antar orang tua
dengan guru.
7) Pengajaran dilaksanakan secara realistis dan konkret sehingga
mengembangkan pemahaman dan berfikir serta menghindarkan verbalitas.
8) Pengajaran di sekolah menjadi hidup sebagaimana aktivitas dalam kehidupan
masyarakat.

B. KERANGKA BERFIKIR
Untuk meningkatkan hasil belajar biologi dan aktivitas serta kreativitas
siswa, guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang demokratis atau
menyenangkan bagi siswa sehingga hasil pembelajaran dapat mencapai hasil yang
dinginkan. Upaya untuk meningkatkan pembelajaran dapat dilakukan dengan
melakukan hal-hal yang ada disekitar siswa. Untuk dapat mewujudkan semua hal
tersebut diatas, dibutuhkan peran guru khususnya dalam pemilihan model
pembelajaran. Model pembelajaran portofolio merupakan pembelajaran yang
mengenalkan siswa akan lingkungan sebenarnya.
Pembelajaran berbasis portofolio dapat juga dikatakan sebagai upaya
mendekatkan peserta didik kepada objek yang dibahas. Pengajaran yang
menjadikan materi pelajaran yang dibahas secara langsung dihadapkan kepada
peserta didik secara langsung mencari informasi tenteng hal yang dibahas secara
mendalam. Pada hakikatnya dengan pembelajaran berbasis portofolio, disamping
memperoleh pengalaman fisik terhadap objek pembelajaran, peserta didik juga
memperoleh pengalaman atau terlibat secara mental. Pengalaman fisik dalam arti
melibatkan peserta didik atau mempertemukan peserta didik dengan objek
pembelajaran. Pembelajaran berbasis portofolio memungkinkan peserta didik
untuk:
1. Berlatih memadukan antar konsep yang diperoleh dari penjelasan guru atau
dari buku atau bacaan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Peserta didik diberi kesempatan untuk mencari informasi dari luar kelas, baik

16
informasi yang sifatnya benda atau bacaan.
3. Membuat alternatif untuk mengatasi topik objek yang dibahas.
4. Membuat suatu keputusan (sesuai kemampuannya) yang berkaitan dengan
konsep yang telah dipelajarinya, dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang
berkembang di masyarakat.
5. Merumuskan langkah yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah dan
mencegah timbulnya masalah yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
Pembelajaran berbasis portofolio memberikan keragaman sumber belajar
dan keleluasaan kepada peserta didik untuk memilih sumber belajar yang sesuai
sebagai landasan untuk menyusun fenomena alam pada masing-masing peserta
didik.
Pembelajaran portofolio mendorong adanya interaksi antar lingkungan
terkait seperti interaksi antar peserta didik dan guru yang saling melengkapi serta
menggambarkan belajar peserta didik secara mendalam, yang pada akhirnya dapat
membantu peserta didik menjadi sadar untuk meningkatkan dirinya sebagai
pembaca dan penulis yang baik.
Adapun untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas XII-
IPA materi pokok Enzim di SMAN 8 Tangerang, guru diharapkan dapat
memberikan pengalaman belajar yang berarti bagi siswa.

C. HIPOTESIS TINDAKAN
Dalam penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keaktifan dan
kreativitas serta hasil belajar siswa materi pokok Enzim dapat ditingkatkan
dengan model portofolio.

17
BAB III
METODE PENELITIAN

Secara umum tujuan peneliti yang diharapkan penelitian ini menjadi


masukan bagi guru dan siswa untuk meningkatkan proses belajar. Tujuan khusus
dari penelitian ini model pembelajaran portofolio dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas XII-IPA di SMAN 8 Tangerang
Suatu kegiatan ilmiah dimaksudkan untuk mendapatkan data yang akurat
dalam menguji suatu kebenaran. Dalam usaha untuk memperoleh data-data
tersebut diperlukan langkah-langkah antara lain: penetapan subjek penelitian,
pengadaan pengumpulan data dan analisis data berdasarkan metode yang dapat
dipertanggung jawabkan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu upaya
untuk meningkatkan keterampilan guru dan hasil belajar siswa. Penelitian
tindakan adalah “Cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi
suatu kondisi sehingga mereka dapat mempelajari pengalaman mereka dan
membuat pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain”.
Suharsimi menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga
kata yaitu:
1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan
metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat
untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti.
2. Tindakan adalah sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan
tujuan tertentu, yang dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima
pelajaran yang sama dari seorang guru.
Komponen dalam sebuah kelas yang dapat dikaji melalui penelitian tindakan
antara lain sebagai berikut:
1. Siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang

18
asyik mengikuti proses pembelajaran di kelas atau lapangan atau
laboratorium.
2. Guru, dapat dicermati ketika guru yang bersangkutan sedang mengajar di
kelas atau sedang membimbing.
3. Materi Pelajaran, dapat dicermati ketika guru sedang mengajar atau
sebagai bahan yang ditugaskan kepada siswa.
4. Peralatan atau sarana pendidikan, dapat dicermati ketika guru sedang
mengajar dengan tujuan meningkatkan mutu hasil belajar, yang diamati
guru, siswa atau keduanya.
5. Hasil Pembelajaran, merupakan produk yang harus ditingkatkan, pasti
terkait dengan tindakan unsur lain, yaitu proses pembelajaran, peralatan,
sarana pendidikan, guru dan siswa itu sendiri.
6. Lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah maupun yang
melingkupi siswa dirumahnya. Bentuk perlakuan atau tindakan yang
dapat dilakukan adalah mengubah kondisi lingkungan menjadi lebih
kondusif.
7. Pengelolaan, merupakan kegiatan yang sedang diterapkan dan dapat
diatur atau direkayasa dalam bentuk tindakan. Unsur pengelolaan, yang
jelas-jelas merupakan gerak kegiatan sehingga mudah diatur dan
direkayasa dalam bentuk tindakan.
Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan
nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami
langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar. Secara
lebih rinci, Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta hasil pendidikan dan
pembelajaran di sekolah.
1. Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya mengatasi masalah
pembelajaran dan pendidikan di dalam dan di luar kelas.
2. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
3. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah
sehingga tercipta sikap proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran.

19
Tujuan utama penelitian tindakan kelas demi perbaikan peningkatan
layanan profesional tindakan kelas menangani proses belajar mengajar dapat
dicapai dengan melakukan refleksi. Empat langkah penting dalam penelitian
tindakan kelas yaitu:
1. Perencanaan
Tahapan ini berupa menyusun rancangan tindakan yang
menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa dan
bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Pada tahap perencanaan peneliti menentukan fokus peristiwa yang
perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat
sebuah instrument pengamatan selama tindakan berlangsung. Secara
rinci, pada tahapan perencanaan terdiri dari kegiatan sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi dan menganalisis masalah, yaitu secara jelas dapat
dimengerti masalah apa yang akan diteliti. Masalah tersebut harus
benar-benar factual terjadi di lapangan, masalah bersifat umum di
kelasnya, masalahnya cukup penting dan bermanfaat bagi
peningkatan mutu hasil pembelajaran.
b) Menetapkan alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan, yang akan
melatarbelakangi PTK.
c) Merumuskan masalah secara jelas, baik dengan kalimat tanya
maupun kalimat pertanyaan.
d) Menetapkan cara yang akan dilakukan untuk menentukan jawaban,
berupa rumusan hipotesis tindakan. Umumnya dimulai dengan
menetapkan berbagai alternatif tindakan pemecahan masalah,
kemudian dipilih tindakan yang paling menjanjikan hasil terbaik yang
dapat dilakukan guru.
e) Menentukan cara untuk menguji hipotesis tindakan dengan
menjabarkan indikator-indikator keberhasilan serta berbagai instrumen
pengumpulan data yang dapat dipakai untuk menganalisis
keberhasilan.

20
2. Tindakan
Pada tahap ini, skenario atau rancangan tindakan akan dilakukan
diantaranya:
a) Langkah demi langkah kegiatan yang akan dilakukan
b) Kegiatan yang seharusnya dilakukan oleh guru
c) Kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh siswa
d) Rincian tentang jenis media pembelajaran yang akan digunakan dan cara
menggunakannya
e) Jenis instrumen yang akan digunakan untuk pengumpulan data atau
pengamatan disertai dengan penjelasan rinci bagaimana menggunakannya.
3. Pengamatan
Pada tahap ini akan berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan.
Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang berjalan, jadi keduanya
berlangsung dalam waktu yang sama.
Peneliti melakukan pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan
dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Pengumpulan data ini
dilakukan dengan menggunakan format observasi atau penilaian yang telah
disusun, termasuk juga pengamatan secara cermat pelaksanaan skenario
tindakan dari waktu ke waktu serta dampaknya terhadap proses dan hasil
belajar siswa.
4. Refleksi
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan
yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian
dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya.
Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis dan penilaian terhadap
masalah dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui
siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan ulang
dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi.
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan saat semester genap, dan
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Dengan tempat penelitian di

21
SMAN 8 Tangerang.
B. Pelaksana dan Kolaborator
Subjek yang diamati dalam penelitian ini adalah guru sebagai peneliti. Sedangkan
objek pada penelitian ini adalah siswa meliputi hasil belajar siswa.
Hasil belajar, dalam penelitian ini membatasi pada aspek kognitif, yaitu nilai
tes tertulis di akhir siklus 1 dan siklus 2. Soal tersebut terdiri dari 25 butir soal
pilihan ganda.
C. Rancangan Penelitian
Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, yaitu penelitian yang
dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar dengan
penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis
pembelajaran. Adapun langkah-langkahnya:
1. Perencanaan (Planning)
Kegiatan yang dilaksanakan meliputi identifikasi masalah,
menganalisis penyebab timbulnya masalah, menetapkan tindakan
pemecahan masalah dan membuat skenario pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Pada tahap pelaksanaan ini dilaksanakan skenario pembelajaran
yang telah direncanakan bersama guru biologi.
3. Pengamatan (Observing)
Observasi mengamati jalannya penerapan model portofolio bagi
siswa.
4. Refleksi (Reflecting)
Hasil dari tahap observasi selama kegiatan pembelajaran,
dikumpulkan serta dianalisis jika terlihat adanya kemungkinan kekurangan
urusan atau adanya permasalahan. Maka akan dilaksanakan siklus II untuk
menyempurnakan siklus I.
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus:
1. Siklus I
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus I:
a. Perencanaan

22
1) Menyusun materi pokok dengan menerapkan model portofolio
2) Menyusun rencana pembelajaran pada materi pokok Enzim
3) Merancang perangkat tes siklus I
4) Menyusun lembar pengamatan peserta didik untuk melihat
kondisi belajar mengajar di kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran agar siswa dapat
menjelaskan pengertian Enzim, mendeskripsikan komponen Enzim,
menyebutkan tipe-tipe Enzim, mendeskripsikan karakteristik tipe Enzim.
2) Guru memberikan materi pengertian Enzim komponen penyusun dan tipe-tipe
Enzim secara garis besar.
3) Guru membagi lembar kerja diskusi siswa kepada 7 kelompok yang
beranggotakan 5 atau 6 anak. Tiap-tiap kelompok akan mendapatkan lembar
kerja siswa yang akan didiskusikan. Dalam diskusi berisi langkah-langkah
sebagai berikut.
 Mengidentifikasi masalah yang ada di lingkungan
 Memilih masalah untuk kajian kelas
 Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
 Membuat portofolio kelas
Pada portofolio kelas, setiap kelompok bertanggungjawab untuk membuat
satu bagian portofolio antara lain:
Kelompok I bertugas: menjelaskan masalah yang dikaji
Kelompok II bertugas: menjelaskan berbagai kebijakan alternative untuk
mengatasi masalah
Kelompok III bertugas: mengusulkan kebijakan untuk mengatasi masalah
Kelompok IV bertugas: membuat rencana tindakan yang dilakukan untuk
pemecahan masalah.
 Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio pastikan bahwa
peserta didik pada setiap kelompok mengerti hasil pekerjaan apa yang
diharapkan dari mereka

23
 Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh tim-tim
penelitian sering kali akan bermanfaat bagi lebih satu kelompok portofolio
 Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian
dokumentasi pada setiap kelompok. Bagian dokumentasi mengkoordinir
bahan-bahan yang baik untuk didokumentasikan atau memberi bukti
penelitiannya. Bahan-bahan tersebut yang telah dikumpulkan disatukan
 dalam sebuah map order yang selanjutnya seluruh portofolio bagian
dokumentasi disusun secara sistematis sesuai dengan kelompok masing-
masing.
4) Siswa menganalisis dan mengevaluasi dan hasil kerja kelompok.
5) Siswa mengerjakan postes siklus I.
c. Pengamatan
1) Pengamatan terhadap peserta didik ketika proses belajar berlangsung,
yaitu minat belajar dan perhatiannya pada waktu proses belajar
meliputi keaktifan peserta didik dalam mengajukan pertanyaan,
mengeluarkan pendapat dan keaktifan peserta didik dalam diskusi
kelompok.
2) Pengamatan terhadap keberhasilan dan hambatan-hambatan yang
dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan
harapan penelitian.
d. Refleksi
1) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan
2) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk
tindakan berikutnya.
2. Siklus II
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus II :
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi suksesi
dan hubungan makan dan dimakan.
2) Membuat soal tes tertulis berupa pilihan ganda dengan jumlah 25
soal tentang enzim.

24
3) Menyusun lembar kegiatan siswa tentang rantai makanan.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa dapat:
menjelaskan pengertian dan struktur enzim, menguji kerja enzim
dengan enzim, dan menyimpulkan prinsip kerja enzim
2) Guru membagikan lembar kerja siswa tentang enzim yang akan
didiskusikan sesuai dengan kelompok masing-masing
3) Siswa membacakan hasil diskusi sesuai dengan kelompoknya masing-
masing
4) Siswa menyimpulkan dari hasil diskusi dengan kelompoknya masing-
masing
5) Siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja kelompok
6) Siswa mengerjakan post tes siklus
c. Pengamatan
1) Pengamatan terhadap peserta didik ketika proses belajar
berlangsung yaitu hasil belajar siswa
2) Pengamatan terhadap keberhasilan dan hambatan-hambatan yang
dialami dalam proses pembelajaran yang belum sesuai dengan
harapan penelitian.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus 2 ini dilakukan untuk melakukan
penyempurnaan tentang pelaksanaan pembelajaran dengan model
pembelajaran berbasis portofolio yang diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik secara maksimal.
D. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Observasi
Observasi adalah “Teknik/ cara-cara menganalisis dan mengadakan
pencatatan secara sistematis mengenai tingkah laku dan melihat atau
mengamati individu atau kelompok secara langsung”.
Observasi dilakukan oleh peneliti dan pengamat untuk memperoleh
gambaran secara objektif kondisi selama proses pembelajaran

25
berlangsung, serta mengamati sikap peserta didik.
2. Metode Dokumentasi
“Dokumentasi merupakan kumpulan data yang variabel berbentuk
tulisan maupun data”. Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan
untuk mengetahui data hasil belajar siswa kelas XII-IPA, nama siswa
kelas XII-IPA, dan foto saat proses pembelajaran berlangsung dan lain-
lain.
3. Metode Tes
Metode tes merupakan suatu cara yang digunakan untuk
mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas
yang harus dibedakan oleh siswa atau sekelompok siswa sehingga
menghasilkan nilai tingkah laku/ prestasi siswa yang hasilnya dapat
dibandingkan antara nilai yang dicapai oleh siswa dengan nilai standar
yang sudah dicapai”. Tes dilakukan secara tertulis berupa pilihan ganda
berjumlah 25 soal setelah proses pembelajaran berlangsung.
E. Teknik Analisis Data
Teknis analisis data yang digunakan yaitu aspek kognitif dilakukan dengan
menganalisis soal tiap jawaban benar dan diberi skor sesuai pedoman
penilaian, mengkategorikan nilai akhir ke dalam :
4,0 – 5,5 = kurang
5,6 – 6,5 = Cukup
6,6 – 7,9 = Baik
8,0 – 10,0 = Baik sekali.
F. Indikator Keberhasilan
Keberhasilan pada penelitian tindakan ini ditunjukkan oleh peningkatan
hasil belajar siswa yang diukur berdasar ketuntasan belajar siswa secara klasikal.
Indikator ketentuan belajar siswa mengacu pada kriteria ketuntasan minimal
(KKM) mata pelajaran biologi di SMAN 8 Tangerang adalah 60 dan kelas
dinyatakan telah tuntas belajar jika terdapat 80% siswa tuntas belajar atau
mencapai minimal KKM yang telah ditetapkan.
Apabila kelas belum mencapai ketuntasan belajar 85% maka penelitian

26
tindakan kelas dilanjutkan pada siklus berikutnya. Tindakan yang dipilih pada
siklus ini direncanakan berdasar hasil refleksi dari tindakan pada siklus
sebelumnya.

27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Hasil penelitian pra siklus.
Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 20 November 2014 dengan
guru mata pelajaran biologi tingkat hasil belajar siswa pada materi Enzim
masih rendah. Telah ditemukan siswa yang bingung dan belum paham
tentang komponen Enzim, tidak terjadi interaksi antara guru dan siswa. Dari
40 siswa, hanya 10 siswa yang aktif bertanya dan menyampaikan pendapat
hal ini dikarenakan metode yang digunakan adalah ceramah membuat siswa
jenuh, bosan dan tidak merespon apa yang disampaikan oleh guru. Hal ini
menunjukkan bahwa tingkat belajar siswa masih rendah.
Berdasarkan hasil belajar siswa materi pokok Enzim siswa yang tuntas
belajar 30 siswa. Siswa yang tidak tuntas belajar 10 siswa, dengan nilai
tertinggi 80 dan terendah 45. Rata-rata nilai 66,8 dan ketuntasan klasikal
mencapai 7 5,00 %. Dari ketuntasan klasikal yang diharapkan - 85 % belum
terpenuhi sehingga diperlukan suatu metode yang baru untuk
memperbaikinya.
2. Hasil penelitian siklus 1
Proses pembelajaran siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 5-9 April 2014
yang terdiri dari 2 kali pertemuan. Standar Kompetensi : Memahami
pentingnya proses metabolisme pada organisme. Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme. Materi pelajaran
meliputi struktur enzim. Adapun indikator yang dicapai dalam proses
pembelajaran adalah :
a. Mendeskripsikan struktur enzim
b. Menguji kerja enzim dengan enzim
c. Menyimpulkan prinsip kerja enzim
Pada pertemuan 1, proses pembelajaran diawali dengan guru
memberikan apersepsi dan menjelaskan secara singkat materi struktur enzim

28
dan prinsip kerja enzim selama 5 menit. Pada kegiatan inti guru membagikan
LKS dan menginstruksikan kepada siswa untuk mendiskusikannya selama 15
menit. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi selama 20
menit.
Pada pertemuan 2, diawali dengan mengulas kembali materi pelajaran
yang lalu untuk membuka ingatan siswa selama 10 menit. Selanjutnya guru
membagikan soal uji kompetensi siklus 1 berupa pilihan ganda dengan
jumlah 25 soal selama 30 menit.
3. Hasil penelitian siklus 2
Proses pembelajaran siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 11-15 April
2014 yang terdiri dari 2 kali pertemuan. Standar Kompetensi : Memahami
pentingnya proses metabolisme pada organisme. Kompetensi Dasar :
Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses metabolisme. Materi pelajaran
meliputi Struktur enzim dan prinsip kerja enzim. Adapun indikator yang
dicapai dalam proses pembelajaran adalah :
a. Mendeskripsikan struktur enzim
b. Menguji kerja enzim dengan enzim
c. Menyimpulkan prinsip kerja enzim
d. Peserta didik mampu menganalisis terjadi ketidakseimbangan antara
komponen.
Pada pertemuan 1, proses pembelajaran diawali dengan guru
memberikan apersepsi dan menjelaskan secara singkat materi suksesi dan
aliran energi pada rantai makanan selama 5 menit. Pada kegiatan inti guru
membagikan LKS dan menginstruksikan kepada siswa untuk
mendiskusikannya selama 15 menit. Masing-masing kelompok
mempresentasikan hasil diskusi selama 20 menit.
Pada pertemuan 2, diawali dengan mengulas kembali materi
pelajaran yang lalu untuk membuka ingatan siswa selama 10 menit.
Selanjutnya guru membagikan soal uji kompetensi siklus 2 berupa pilihan
ganda dengan jumlah 25 soal selama 30 menit.

29
B. Pembahasan
1. Pra siklus.
Pada saat pra siklus, peneliti mengadakan observasi pada tanggal 30
Maret 2014 di SMAN 8 Tangerang mata pelajaran biologi. Kondisi siswa
masih ditemukan siswa yang berbicara dengan temannya saat proses
pembelajaran berlangsung. Siswa tidak mendengarkan penjelasan dari
guru, tidak bertanya dan tidak menjawab pertanyaan dari guru. Ini
menunjukkan aktivitas siswa belum terlatih.
Peneliti kemudian melihat hasil belajar siswa materi pokok Enzim
di SMAN 8 Tangerang kelas XII-IPA yang berjumlah 37 siswa masih
terdapat 10 siswa yang belum mencapai KKM (65), dengan nilai terendah
45 dan tertinggi 80.
Terlihat jelas siswa tidak memiliki persiapan yang matang untuk
menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru, sehingga proses
pembelajaran berlangsung searah saja tidak terjalin interaksi antara guru
dan siswa
Untuk mengatasi persoalan tersebut, diperlukan suatu pendekatan
pembelajaran di mana siswa mampu mengerjakan permasalahan yang
otentik untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri. Siswa dapat
mengembangkan inkuiri dan ketrampilan berfikir lebih tinggi,
mengembangkan kemandirian dan percaya diri.
Memperhatikan hal itu peningkatan hasil belajar siswa perlu
diperbaiki dengan penerapan model pembelajaran portofolio diharapkan
dapat memperbaikinya.
2. Siklus 1.
a. Perencanaan
1) Menyusun materi pokok dengan menerapkan model portofolio
2) Menyusun rencana pembelajaran pada materi pokok Enzim
3) Merancang perangkat tes siklus I
4) Menyusun lembar pengamatan peserta didik untuk melihat kondisi
belajar mengajar di kelas ketika proses pembelajaran berlangsung

30
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran agar siswa dapat menj elaskan
pengertian Enzim, mendeskripsikan struktur Enzim, menguji kerja
enzim dengan enzim dan menyimpulkan prinsip kerja enzim
2) Guru memberikan materi pengertian Enzim, struktur Enzim secara garis
besar.
3) Guru membagi lembar kerja diskusi siswa kepada 7 kelompok yang
yang beranggotakan 5 atau 6 anak. Tiap-tiap kelompok akan
mendapatkan lembar kerja siswa yang akan didiskusikan. Dalam diskusi
berisi langkah-langkah sebagai berikut:
 Mengidentifikasi masalah yang ada di lingkungan
 Memilih masalah untuk kajian kelas
 Mengumpulkan informasi tentang masalah yang akan dikaji oleh kelas
 Membuat portofolio kelas
Pada portofolio kelas, setiap kelompok bertanggung jawab untuk membuat
satu bagian portofolio antara lain:
Kelompok I bertugas : menjelaskan masalah yang dikaji
Kelompok II bertugas : menjelaskan berbagai kebijakan alternative untuk
mengatasi masalah.
Kelompok III bertugas : mengusulkan kebijakan untuk mengatasi masalah.
Kelompok IV bertugas: membuat rencana tindakan yang dilakukan untuk
pemecahan masalah.
 Guru mengulas tugas-tugas rinciannya untuk portofolio pastikan bahwa
peserta didik pada setiap kelompok mengerti hasil pekerjaan apa yang
diharapkan dari mereka.
 Guru menjelaskan bahwa informasi yang dikumpulkan oleh tim-tim
penelitian sering kali akan bermanfaat bagi lebih satu kelompok
portofolio.
 Guru menjelaskan spesifikasi portofolio yakni terdapat bagian
dokumentasi pada setiap kelompok. Bagian dokumentasi mengkoordinir
bahan-bahan yang baik untuk didokumentasikan atau member bukti

31
penelitiannya. Bahan-bahan tersebut yang telah dikumpulkan disatukan
dalam sebuah map order yang selanjutnya seluruh portofolio bagian
dokumentasi disusun secara sistematis sesuai dengan kelompok masing-
masing.
4) Siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja kelompok.
5) Siswa mengerjakan post tes siklus I.
c. Pengamatan
Data ini diambil dari lembar observasi peserta didik selama pembelajaran
pada siklus 1 menggunakan pedoman pengamatan
Tabel.4. 1 Analisis Observasi terhadap Peserta Didik pada Siklus I

Jumlah
No Aspek yang Diamati Prosentase Keterangan
Skor

Kesiapan menerima
1. 93 58, 12 % Cukup aktif
pelajaran

Keaktifan mengungkapkan
2. 95 59, 37 % Cukup aktif
pendapat

Kemampuan
3. 107 66, 87 % Aktif
menyelesaikan tugas

4. Keaktifan bertanya 90 56, 25 % Cukup aktif


Jumlah 385

Keterangan tabel :
a. Dari tabel tersebut diketahui jumlah skor pada aspek kesiapan menerima
pelajaran adalah 93 dengan rincian:
siswa yang tidak siap menerima pelajaran mendapatkan skor I berjumlah 3
siswa, siswa yang dapat membuat ketenangan kelas pada saat pelajaran di
mulai mendapatkan skor 2 berjumlah 20 siswa, siswa yang pada saat pelajaran
di mulai mendengarkan penjelasan guru mendapatkan skor 3 berjumlah 16
siswa.
b. Jumlah skor pada aspek keaktifan mengungkapkan pendapat adalah 95
dengan rincian:

32
siswa yang tidak pernah mengungkapkan pendapat mendapatkan skor 1
berjumlah 3 siswa, siswa yang mengungkapkan pendapat cuma sekali
mendapatkan skor 2 berjumlah 22 siswa, siswa yang mengungkapkan
pendapat 2 sampai 3 kali mendapatkan skor 3 berjumlah 12 siswa, siswa
yang sangat aktif mengungkapkan pendapat ketika sedang dijelaskan
mendapatkan skor 4 berjumlah 3 siswa.
c. Jumlah skor pada aspek kemampuan menyelesaikan tugas adalah 107
dengan rincian:
Siswa yang tidak dapat menyelesaikan tugas mendapatkan skor 1 berjumlah
nol siswa, siswa yang dapatmenyelesaikan tugas setelah mendapat
penjelasan dari teman sekelompok mendapatkan skor 2 berjumlah 15 siswa,
siswa yang dapat menyelesaikan tugas setelah berdiskusi mendapatkan skor
3 berjumlah 23 siswa, siswa yang mampu menyelesaikan tugas dengan benar
mendapatkan skor 4 berjumlah 4 siswa.
d. Jumlah skor pada aspek keaktifan bertanya adalah 90 dengan rincian: Siswa
yang tidak pernah bertanya sama sekali mendapatkan skor 1 berjumlah 5
siswa, siswa yang bertanya cuma sekali mendapatkan skor 2 berjumlah 21
siswa, siswa yang bertanya 2 sampai 3 kali mendapatkan skor 3 berjumlah
13 siswa, siswa yang aktif bertanya lebih dari 3 kali dan pertanyaannya
berkualitas mendapatkan skor 4 berjumlah 1 siswa.
Data pengamatan kognitif peserta didik diambil dari tes evaluasi di akhir
siklus 1 dari tes evaluasi diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel. 4.2 Perbandingan
Hasil Tes Peserta Didik antara Nilai Awal dan Siklus 1.

Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Nilai Awal Siklus 1


Nilai tertinggi 80 80
Nilai terendah 45 58
Jumlah peserta didik tuntas belajar 30 32
Jumlah peserta didik tidak tuntas belajar 10 8
Rata-rata nilai peserta didik 66, 8 66, 75
Prosentase ketuntasan klasikal 75, 00 % 80, 00 %

33
Keterangan tabel :
Pada nilai awal siswa yang mendapatkan nilai 80 berjumlah 3 siswa. Siswa
yang mendapatkan nilai 74 berjumlah 3 siswa, siswa yang endapatkan nilai 72
berjumlah 5 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 70 berjumlah 11 siswa. Siswa
yang mendapatkan nilai 68 berjumlah 6 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 65
berjumlah 3 siswa. Siswa yang mendapatkan nilai 60 berjumlah 8 siswa. Siswa
yang mendapatkan nilai 58 berjumlah 1 siswa. Jumlah siswa keseluruhan adalah
40 siswa.
Dari nilai yang diperoleh pada siklus 1 hanya terdapat 32 siswa yang
mencapai KKM (65). Prosentase ketuntasan klasikal yang diperoleh 80, 00 %. Ini
belum sesuai dengan ketentuan yang ditentukan sebesar - 85 % sehingga
dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi siklus I kemudian dilaksanakan refleksi
terhadap langkah-langkah yang dilaksanakan. Hasil refleksi tersebut adalah :
a. Guru perlu lebih memotivasi peserta didik agar bersemangat dan aktif
ketika pembelajaran berlangsung.
b. Guru diharapkan dapat meningkatkan pengelolaan waktu secara efisien.
c. Guru ketika membimbing peserta didik lebih tegas, suara lebih lantang.
d. Hasil belajar peserta didik saat pembelajaran belum mencapai
indikator keberhasilan yang ditentukan maka diadakan siklus II.
Pembelajaran pada siklus I masih mengalami hambatan dalam
pelaksanaannya. Hal tersebut dikarenakan penyesuaian atau adaptasi model
pembelajaran portofolio yang merupakan model pembelajaran baru sehingga
butuh penjelasan yang lebar.
Pada pengamatan siklus I peneliti mengalami banyak kendala, seperti
kurangnya kesiapan siswa dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dan juga
dilihat pada waktu pembagian tugas kelompok siswa belum terbiasa belajar
dengan teman. Hal tersebut sangat berpengaruh pada waktu pelaksanaan model
portofolio diterapkan, butuh kesabaran peneliti dalam membimbing para siswa
belajar aktif dan belajar bekerja sama dengan teman.

34
3. Siklus 2
a. Perencanaan
1) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran pada materi suksesi dan
hubungan makan dan dimakan.
2) Membuat soal tes tertulis berupa pilihan ganda dengan jumlah 25
Soal tentang suksesi dan hubungan makan dan dimakan.
3) Menyusun lembar kegiatan siswa tentang hubungan makan dan
dimakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu agar siswa dapat
menjelaskan pengertian suksesi, macam suksesi, rantai makanan.
2) Guru membagikan lembar kerja siswa yang akan didiskusikan sesuai
dengan kelompok masing-masing.
3) Siswa membacakan hasil diskusi sesuai dengan kelompoknya masing-
masing.
4) Siswa menyimpulkan dari hasil diskusi dengan kelompoknya masing-
masing.
5) Siswa menganalisis dan mengevaluasi hasil kerja kelompok.
6) Siswa mengerjakan post tes siklus II.
c. Pengamatan
Data ini diambil dari lembar observasi peserta didik selama
pembelajaran pada siklus II menggunakan pedoman pengamatan. Tabel 4.3
Analisis Observasi terhadap Peserta Didik pada Siklus II
Jumlah
No Aspek yang diamati Prosentase Keterangan
Skor
Kesiapan menerima
a. 106 66, 25 % Aktif
pelajaran
Keaktifan
b. mengungkapkan 106 66, 25 % Aktif
pendapat
Kemampuan
c. 111 69, 37 % Aktif
menyelesaikan tugas
d. Keaktifan bertanya 93 58, 12 % Cukup aktif
Jumlah 416

35
Keterangan tabel :
a. Dari tabel tersebut diketahui jumlah skor pada aspek kesiapan menerima
pelajaran adalah 106 dengan rincian :
siswa yang tidak siap menerima pelajaran mendapatkan skor 1 berjumlah nol,
siswa yang dapat membuat ketenangan kelas pada saat pelajaran dimulai
mendapatkan skor 2 berjumlah 16 siswa, siswa yang pada saat pelajaran
dimulai mendengarkan penjelasan guru mendapatkan skor 3 berjumlah 22
siswa, siswa yang benarbenar siap menerima pelajaran mendapatkan skor 4
berjumlah 2 siswa.
b. Jumlah skor pada aspek keaktifan mengungkapkan pendapat adalah 106
dengan rincian :
siswa yang tidak pernah mengungkapkan pendapat mendapatkan skor I
berjumlah 1 siswa, siswa yang mengungkapkan pendapat cuma sekali
mendapatkan skor 2 berjumlah 16 siswa, siswa yang mengungkapkan
pendapat 2 sampai 3 kali mendapatkan skor 3 berjumlah 20 siswa, siswa yang
aktif mengungkapkan pendapat mendapat skor 4 berjumlah 3 siswa.
c. Jumlah skor pada aspek kemampuan menyelesaikan tugas adalah 111 dengan
rincian:
siswa yang dapat menyelesaikan tugas setelah mendapat penjelasan dari teman
sekelompok mendapatkan skor 2 berjumlah 13 siswa, siswa yang dapat
menyelesaikan tugas setelah berdiskusi mendapatkan skor 3 berjumlah 23
siswa, siswa yang mampu menyelesaikan tugas dengan benar mendapatkan
skor 4 berjumlah 4 siswa.
d. Jumlah skor pada aspek keaktifan bertanya adalah 93 dengan rincian : siswa
yang tidak pernah bertanya sama sekali mendapatkan skor 1 berjumlah nol
siswa, siswa yang bertanya cuma sekali mendapatkan skor 2 berjumlah 27
siswa, siswa yang bertanya 2 sampai 3 kali mendapatkan skor 3 berjumlah 13
siswa, siswa yang aktif bertanya lebih dari 3 kali dan pertanyaannya
berkualitas mendapatkan skor 4 berjumlah nol siswa.
Data pengamatan kognitif peserta didik diambil dari tes evaluasi di
akhir siklus II dari tes evaluasi diperoleh hasil sebagai berikut :

36
Tabel 4.4 Perbandingan hasil tes Peserta Didik antara Siklus I dan
Siklus II

Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Siklus 1 Siklus 2


Nilai tertinggi 80 82
Nilai terendah 58 60
Jumlah peserta didik tuntas belajar 32 35
Jumlah peserta didik tidak tuntas belajar 8 5
Rata-rata nilai peserta didik 66, 75 71, 35
Prosentase ketuntasan klasikal 80, 00 % 87, 5 %
Keterangan tabel :
Pada siklus II siswa yang mendapatkan nilai 82 berjumlah 3 siswa.
Siswa yang mendapatkan nilai 75 berjumlah 4 siswa, siswa yang mendapatkan
nilai 72 berjumlah 9 siswa, siswa yang mendapatkan nilai 70 berjumlah 9
siswa, siswa yang mendapatkan nilai 68 berjumlah 5 siswa, siswa yang
mendapatkan nilai 65 berjumlah 6 siswa, siswa yang mendapatkan nilai 60
berjumlah 5 siswa.
Dari nilai yang diperoleh pada siklus II terdapat 35 siswa yang
mencapai KKM (65). Prosentase ketuntasan klasikal yang diperoleh 87, 5 %
telah memenuhi ketentuan yaitu - 85 % sehingga tidak perlu dilakukan siklus
III.
d. Refleksi
Refleksi pada siklus II ini dilakukan untuk melakukan penyempurnaan
tentang pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis
portofolio, pada hasil belajar peserta didik menunjukkan adanya peningkatan
sehingga tidak perlu dilakukan siklus berikutnya.
Pelaksanaan siklus II pada awalnya juga masih seperti siklus I, tetapi
hanya sekitar 10 siswa yang belum memahami secara jelas mengenai
pelaksanaan model portofolio, sehingga setelah pembagian soal dan
mengerjakannya hanya 5 siswa yang belum mencapai hasil belajar yang
maksimal.
Keberhasilan pada siklus II bergantung pada penjelasan materi di awal

37
pembelajaran dan kondisi siswa dalam mengerjakan soal di siklus II berbeda
dengan siklus I, di siklus II siswa sudah bisa beradaptasi belajar dengan teman
sehingga kerja sama terjalin baik karena komunikasinya lancar tidak malu
bertanya kalau ada soal yang belum dipahami.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian yang penulis lakukan tentunya mempunyai
banyak keterbatasan-keterbatasan antara lain :
1. Keterbatasan tempat penelitian
Penelitian yang penulis lakukan hanya terbatas pada satu tempat,
yaitu SMAN 8 Tangerang. Namun demikian, tempat ini dapat mewakili
untuk dijadikan tempat penelitian dan kalaupun hasil penelitian ditempat
lain akan berbeda, tetapi kemungkinannya tidak jauh berbeda dari hasil
penelitian yang penulis lakukan.
2. Keterbatasan waktu penelitian.
Keterbatasan waktu dapat mempersempit ruang gerak penelitian,
sehingga dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian.
3. Keterbatasan pelaksanaan proses belajar mengajar.
Saat proses belajar mengajar berlangsung, ada beberapa siswa yang
meninggalkan kelas sehingga memerlukan bimbingan dari guru. Dari
berbagai keterbatasan yang penulis paparkan maka dapat dikatakan dengan
sejujurnya, bahwa inilah kekurangan dari penelitian ini yang dilakukan di
SMAN 8 Tangerang. Meskipun banyak hambatan dan tantangan yang
dihadapi, penulis bersyukur penelitian itu dapat selesai dengan lancar.

38
BAB V
PENUTUP
A. SIMPULAN
Berdasarkan deskripsi data dan analisis penelitian tentang Penerapan
Model Pembelajaran Berbasis Portofolio pada Mata Pelajaran Biologi untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik materi pokok Enzim Kelas XII-A1
di SMAN 8 Tangerang maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan model portofolio dalam pembelajaran biologi materi pokok
Enzim meliputi merumuskan masalah, pemecahan masalah,
menyimpulkan permasalahan menekankan kepada peserta didik agar aktif
berfikir, berkomunikasi, mencari dan mengolah data dan akhirnya
menyimpulkan.
2. Keberhasilan model pembelajaran portofolio sebagai upaya meningkatkan
hasil belajar peserta didik materi pokok Enzim di SMAN 8 Tangerang
ditunjukkan dengan adanya perubahan dalam proses pembelajaran yaitu
kesiapan dan keaktifan pada saat proses pembelajaran, juga ditunjukkan
adanya peningkatan nilai tes akhir dari siklus I dan siklus II. Hal ini dapat
dilihat dari perolehan prosentase ketuntasan klasikal pada siklus I yaitu
80,00% dan siklus II yaitu 87,5%.
3. Penelitian yang dilaksanakan di SMAN 8 Tangerang dengan menerapkan
model pembelajaran portofolio sebagai upaya meningkatkan hasil belajar
dan mengetahui perkembangan peserta didik dalam pembelajaran ini
membawa dampak yang positif terhadap kreativitas belajar terutama
mengurangi kejenuhan dan sebagai variasi pembelajaran (menciptakan
suasana menyenangkan dan menarik minat peserta didik) sehingga peserta
didik menjadi bersemangat lagi dalam pembelajaran. Seperti problem solving
yang tes akhirnya dibawah criteria ketuntasan minimal menjadi meningkat
yaitu siklus I sebanyak 32 peserta didik dan siklus II sebanyak 35 peserta
didik.

39
B. SARAN – SARAN
Mengingat pentingnya model pembelajaran portofolio dalam
pembelajaran biologi karena dapat meningkatkan semangat belajar peserta
didik, peneliti mengharapkan beberap hal yang berhubungan dengan masalah
tersebut yang antara lain :
1. Pada guru Biologi
a. Hendaknya dalam pembelajaran, guru harus benar-benar
mempersiapkan agar materi tersampaikan dengan maksimal.
b. Hendaknya pembelajaran dirancang sedemikian rupa dan
memperkaya variasi mengajar. Hal ini untuk mengantisipasi kejenuhan
yang dialami oleh peserta didik serta selalu memantau
perkembangannya terutama dari perilaku, pemikiran dan pemahaman
terhadap materi yang diajarkan.
c. Pelaksanaan pembelajaran dengan model portofolio pada mata
pelajaran biologi agar dapat dilakukan tidak hanya sampai pada
selesainya penelitian ini saja, tetapi dilanjutkan dan dilaksanakan
secara kontinyu sebagai program untuk meningkatkan semangat dan
mengurangi kejenuhan pada waktu melaksanakan pembelajaran.
2. Pihak sekolah
a. Hendaknya seluruh pihak sekoalh mendukung dalam kegiatan
pembelajaran yang dibutuhkan.
b. Memfasilitasi proses pembelajaran dengan melengkapi sarana dan
prasarana yang dibutuhkan.
c. Kepada semua pihak sekolah terutama guru, sudah seharusnya
meningkatkan kompetensi terutama kompetensi profesional serta
membekali diri dengan pengetahuan yang luas, karena sesungguhnya
kompetensi yang dimiliki oleh guru sangat mempengaruhi
keberhasilan proses pembelajaran, yang akhirnya akan dapat
menghasilkan peserta didik yang berprestasi, berbudi luhur, dan
berakhlakqul karimah yang mampu berdampak positif pada
perkembangan dan kemajuan sekolah.

40
C. PENUTUP
Puji syukur Alhamdulilah penulis panjatkan kepada Alah SWT yang
telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah sehingga penulis dapat
menyelesaikan PTK ini. Mudah-mudahan karya ini bermanfaat bagi penulis
khususnya, para pembaca pada umumnya.
Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Hal ini dikarenakan karena keterbatasan pengetahuan dan
kemampuan peneliti. Oleh karena itu kritik dan saran yang konstruktif sangat
diharapkan demi kesempurnaan dan kelengkapan PTK ini.
Akhirnya penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan PTK ini semoga Alah SWT senantiasa memberikan
taufiq serta hidayah-Nya kepada kita semua. Amin.

41
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:


Rineka Cipta, 2003.
Ahmadi, Abu, dkk, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Arikunto, Suharsimi, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Boediyono, dkk, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta: Balitbang Depdiknas,
2001.
Budimansyah, Dasim, Modern Pembelajaran dan Penilaian Berbasis Portofolio,
Bandung: Genasindo, 2002.
Campbell, A. Neil, Biology, Jakarta: Erlangga, 2002.
Dimyati, dkk, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2006.
Djumarah, Syamsul Bahri, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta,
2006.
Fajar, Arnie, Portofolio dalam Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005.
Morgan, Clifford T., Omtrucduction to Psikology, Fourth Edition New York: Mc
Grew Hill Inc, 2001.
Muntholi’ah, Konsep Diri Positif Penunjang Prestasi PAI, Semarang: Gunung
Jati Press, 2001.
Musahair, Panduan Pengajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi Materi
Pelajaran Biologi, Jakarta: 2003.
Muslih, Mansur, KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,
Jakarta: Bumi Aksara, 2008.
Nurkancawa, Wahyu, Evaluasi Pendidikan, Surabaya: Usaha Nasional, 1986.
Peter, Biologi, Jakarta: Erlangga, 1983.
Purwanto, M. Ngalim, Prinsip-prinsip dan teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1988.
Purwanto, M. Ngalim, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya,
2000.

42
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali, 2001.
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka
Cipta, 1995.
Sugiowo, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Alfabeta, 2007.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan Agama dengan Pendekatan Baru,
Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.
Tim Penulis, Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2007.
Tirtaharja, Umar, La Sulo, Pengantar Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2000.

43
DAFTAR NAMA SISWA KELAS XII-IPA
Satuan Pendidikan : SMAN 8 Tangerang
Mata Pelajaran : BIOLOGI
Materi Pokok : ENZIM
Jumlah Peserta Didik : 37
Tahun Pelajaran : 2014/2015

No Nama Peserta Didik KET


1 ADHITYA YOGA PRADANA RIYADI
2 ADITYO ARKANANTA PANAMBANG
3 AINI FAZRIN
4 AISYAH SYIFAURRAHMAH
5 ALI REZA SYAHRONI
6 ALVIKA LIAH SARI
7 ANJAR SARI
8 CHRISNA INDRAJAYA
9 DAVID DESMON NABABAN
10 DEVINA NURFITRI
11 EMBUN LARASATI K.
12 FA'IQ YAHYA HIDAYAH
13 FARHAN RAMADHAN ROFIK
14 FIKRI KRISDIYANSYAH
15 FIRLY FENTI
16 GUSTIANI ARUM PRAMESTI
17 INTAN SUKMA ARDHIA PRAMESTI
18 KRISTOPER JULAIVES AMBARITA
19 LAILATUL HAMDAH
20 NABILAH AINUL HAQ
21 NAVI'ATUL MA'ARIF
22 NINDYA TRIANA PUTRI
23 NURAINI WULANDARI
24 NURLATIFAH DEWI

44
25 PHILIPUS FREDDY SIBARANI
26 PRATIWI TIRTA SARI
27 RAHMADITA
28 RISVA VIDYA MAHARNABILA
29 RYLIS AFRILIA
30 SANTI FAJRIANI
31 SYAFRIZAL BAKRI PRATAMA
32 THOMAS REYNALDI HADINATA
33 ULFA ACHYAUN NUFUS
34 UMMI NURINA AMALINA
35 YERICO NATHANE DAMANIK
36 YUSTIKA NANDA FERDIANA
37 SYIFKA NAZILA ARDHINA

45
Lembar Observasi Peserta Didik Siklus I
Satuan Pendidikan : SMAN 8 Tangerang
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Enzim
Jumlah Peserta Didik : 37 siswa
Aspek
No Nama Pengamatan Jumlah % KET
A B C D
1 ADHITYA YOGA PRADANA 2 3 2 1 8 50%
2 RIYADI ARKANANTA
ADITYO 3 3 3 2 11 70%
3 PANAMBANG
AINI FAZRIN 3 3 3 4 11 70%
4 AISYAH SYIFAURRAHMAH 2 2 3 2 9 60%
5 ALI REZA SYAHRONI 3 2 2 2 9 60%
6 ALVIKA LIAH SARI 2 2 2 1 7 45%
7 ANJAR SARI 2 2 2 2 8 50%
8 CHRISNA INDRAJAYA 3 3 2 2 10 65%
9 DAVID DESMON NABABAN 3 1 2 2 8 50%
10 DEVINA NURFITRI 2 3 3 1 9 60%
11 EMBUN LARASATI K. 3 4 4 2 13 80%
12 FA'IQ YAHYA HIDAYAH 3 3 4 2 12 75%
13 FARHAN RAMADHAN ROFIK 3 2 2 2 9 60%
14 FIKRI KRISDIYANSYAH 2 2 2 2 8 50%
15 FIRLY FENTI 1 2 3 3 9 60%
16 GUSTIANI ARUM PRAMESTI 2 3 3 3 11 70%
17 INTAN SUKMA ARDHIA 2 3 3 3 11 70%
18 PRAMESTI JULAIVES
KRISTOPER 3 2 2 2 9 60%
19 AMBARITAHAMDAH
LAILATUL 2 2 3 3 10 65%
20 NABILAH AINUL HAQ 1 2 3 3 9 60%
21 NAVI'ATUL MA'ARIF 2 2 3 2 9 60%
22 NINDYA TRIANA PUTRI 2 2 3 3 10 65%
23 NURAINI WULANDARI 2 2 3 3 10 65%
24 NURLATIFAH DEWI 2 2 3 2 9 60%
25 PHILIPUS FREDDY SIBARANI 2 2 3 3 10 65%
26 PRATIWI TIRTA SARI 3 4 3 3 13 80%
27 RAHMADITA 2 2 2 2 8 50%
28 RISVA VIDYA 2 2 2 3 9 60%
29 MAHARNABILA
RYLIS AFRILIA 2 3 2 3 10 65%
30 SANTI FAJRIANI 1 2 2 1 6 40%
31 SYAFRIZAL BAKRI 3 3 2 3 11 70%
32 PRATAMA
THOMAS REYNALDI 3 4 3 2 12 75%
HADINATA

46
33 ULFA ACHYAUN NUFUS 3 3 2 2 10 65%
34 UMMI NURINA AMALINA 2 2 3 2 9 60%
35 YERICO NATHANE DAMANIK 3 2 3 2 10 65%
36 YUSTIKA NANDA FERDIANA 2 2 3 3 10 65%
37 SYIFKA NAZILA ARDHINA 3 2 3 2 10 65%
93 95 107 90 381

ASPEK PENGAMATAN
A. Kesiapan menerima pelajaran
B. Keaktifan mengungkapkan pendapat
C. Kemampuan menyelesaikan tugas individu
D. Keaktifan bertanya

Kriteria Penilaian
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

47
Lembar Observasi Peserta Didik Siklus 2

Satuan Pendidikan : SMAN 8 Tangerang


Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Enzim
Jumlah Peserta Didik : 37 siswa
Nama Aspek Pengamatan
No Jumlah % KET
A B C D
1 ADHITYA YOGA PRADANA 3 3 3 2 11 70%
2 RIYADI
ADITYO ARKANANTA 2 2 2 2 8 50%
3 PANAMBANG
AINI FAZRIN 3 3 3 3 12 75%
4 AISYAH SYIFAURRAHMAH 3 2 3 2 10 65%
5 ALI REZA SYAHRONI 3 3 2 2 10 65%
6 ALVIKA LIAH SARI 3 3 3 2 11 70%
7 ANJAR SARI 3 2 3 2 10 65%
8 CHRISNA INDRAJAYA 3 3 2 2 10 65%
9 DAVID DESMON NABABAN 3 3 2 2 10 65%
10 DEVINA NURFITRI 2 3 3 2 10 65%
11 EMBUN LARASATI K. 4 4 4 3 15 95%
12 FA'IQ YAHYA HIDAYAH 4 3 4 3 14 90%
13 FARHAN RAMADHAN ROFIK 3 3 2 2 10 65%
14 FIKRI KRISDIYANSYAH 3 2 2 2 9 60%
15 FIRLY FENTI 2 2 3 3 10 65%
16 GUSTIANI ARUM PRAMESTI 3 3 3 3 12 75%
17 INTAN SUKMA ARDHIA 2 3 3 3 11 70%
18 PRAMESTI
KRISTOPER JULAIVES 3 3 2 2 10 65%
19 AMBARITA
LAILATUL HAMDAH 2 2 3 3 10 65%
20 NABILAH AINUL HAQ 2 3 3 2 10 65%
21 NAVI'ATUL MA'ARIF 2 2 2 2 8 50%
22 NINDYA TRIANA PUTRI 2 2 3 3 10 65%
23 NURAINI WULANDARI 3 3 2 2 10 65%
24 NURLATIFAH DEWI 2 2 3 3 10 65%
25 PHILIPUS FREDDY SIBARANI 3 3 3 2 11 70%
26 PRATIWI TIRTA SARI 3 4 4 3 14 90%
27 RAHMADITA 2 2 2 2 8 50%
28 RISVA VIDYA MAHARNABILA 2 2 3 3 10 65%

48
29 RYLIS AFRILIA 3 3 3 2 11 70%
30 SANTI FAJRIANI 2 1 2 2 7 45%
31 SYAFRIZAL BAKRI PRATAMA 3 3 3 3 12 75%
32 THOMAS REYNALDI HADINATA 3 4 4 3 14 90%
33 ULFA ACHYAUN NUFUS 3 3 3 2 11 70%
34 UMMI NURINA AMALINA 3 3 3 2 11 70%
35 YERICO NATHANE DAMANIK 2 2 3 2 9 60%
36 YUSTIKA NANDA FERDIANA 2 2 2 2 8 50%
37 SYIFKA NAZILA ARDHINA 2 2 3 2 9 60%
Jumlah 106 105 111 93 415

ASPEK PENGAMATAN
E. Kesiapan menerima pelajaran
F. Keaktifan mengungkapkan pendapat
G. Kemampuan menyelesaikan tugas individu
H. Keaktifan bertanya

Kriteria Penilaian
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

49
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SILUS I
Satuan Pendidikan : SMAN 8 Tangerang
Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Enzim
Jumlah Peserta Didik : 37 siswa
Tahun Pelajaran : 2014/2015
No Nama Nilai Keterangan
1 ADHITYA YOGA PRADANA RIYADI 70 Tuntas
2 ADITYO ARKANANTA PANAMBANG 70 Tuntas
3 AINI FAZRIN 70 Tuntas
4 AISYAH SYIFAURRAHMAH 70 Tuntas
5 ALI REZA SYAHRONI 80 Tuntas
6 ALVIKA LIAH SARI 68 Tuntas
7 ANJAR SARI 65 Tuntas
8 CHRISNA INDRAJAYA 65 Tuntas
9 DAVID DESMON NABABAN 60 Remidi
10 DEVINA NURFITRI 60 Remidi
11 EMBUN LARASATI K. 60 Remidi
12 FA'IQ YAHYA HIDAYAH 58 Remidi
13 FARHAN RAMADHAN ROFIK 68 Tuntas
14 FIKRI KRISDIYANSYAH 70 Tuntas
15 FIRLY FENTI 70 Tuntas
16 GUSTIANI ARUM PRAMESTI 72 Tuntas
17 INTAN SUKMA ARDHIA PRAMESTI 60 Remidi
18 KRISTOPER JULAIVES AMBARITA 70 Tuntas
19 LAILATUL HAMDAH 70 Tuntas
20 NABILAH AINUL HAQ 72 Tuntas
21 NAVI'ATUL MA'ARIF 74 Tuntas
22 NINDYA TRIANA PUTRI 60 Remidi
23 NURAINI WULANDARI 68 Tuntas
24 NURLATIFAH DEWI 65 Tuntas
25 PHILIPUS FREDDY SIBARANI 60 Remidi

50
26 PRATIWI TIRTA SARI 60 Remidi
27 RAHMADITA 70 Tuntas
28 RISVA VIDYA MAHARNABILA 72 Tuntas
29 RYLIS AFRILIA 68 Tuntas
30 SANTI FAJRIANI 68 Tuntas
31 SYAFRIZAL BAKRI PRATAMA 60 Remidi
32 THOMAS REYNALDI HADINATA 68 Tuntas
33 ULFA ACHYAUN NUFUS 74 Tuntas
34 UMMI NURINA AMALINA 74 Tuntas
35 YERICO NATHANE DAMANIK 72 Tuntas
36 YUSTIKA NANDA FERDIANA 70 Tuntas
37 SYIFKA NAZILA ARDHINA 72 Tuntas
Jumlah 2670
Rata-Rata 66,75
Prosentase
80,00%
100%

51
DAFTAR NILAI HASIL BELAJAR SILUS II

Satuan Pendidikan : SMAN 8 Tangerang


Mata Pelajaran : Biologi
Materi Pokok : Enzim
Jumlah Peserta Didik : 37 siswa
Tahun Pelajaran : 2014/2015
No Nama Nilai Keterangan
1 ADHITYA YOGA PRADANA RIYADI 70 Tuntas
2 ADITYO ARKANANTA PANAMBANG 72 Tuntas
3 AINI FAZRIN 70 Tuntas
4 AISYAH SYIFAURRAHMAH 70 Tuntas
5 ALI REZA SYAHRONI 82 Tuntas
6 ALVIKA LIAH SARI 70 Tuntas
7 ANJAR SARI 68 Tuntas
8 CHRISNA INDRAJAYA 68 Tuntas
9 DAVID DESMON NABABAN 65 Tuntas
10 DEVINA NURFITRI 68 Tuntas
11 EMBUN LARASATI K. 65 Tuntas
12 FA'IQ YAHYA HIDAYAH 60 Remidi
13 FARHAN RAMADHAN ROFIK 60 Remidi
14 FIKRI KRISDIYANSYAH 70 Tuntas
15 FIRLY FENTI 72 Tuntas
16 GUSTIANI ARUM PRAMESTI 72 Tuntas
17 INTAN SUKMA ARDHIA PRAMESTI 72 Tuntas
18 KRISTOPER JULAIVES AMBARITA 65 Tuntas
19 LAILATUL HAMDAH 72 Tuntas
20 NABILAH AINUL HAQ 72 Tuntas
21 NAVI'ATUL MA'ARIF 70 Tuntas
22 NINDYA TRIANA PUTRI 75 Tuntas
23 NURAINI WULANDARI 60 Remidi
24 NURLATIFAH DEWI 68 Tuntas
25 PHILIPUS FREDDY SIBARANI 68 Tuntas
26 PRATIWI TIRTA SARI 70 Tuntas
27 RAHMADITA 68 Tuntas
28 RISVA VIDYA MAHARNABILA 70 Tuntas
29 RYLIS AFRILIA 70 Tuntas
30 SANTI FAJRIANI 60 Remidi
31 SYAFRIZAL BAKRI PRATAMA 60 Remidi
32 THOMAS REYNALDI HADINATA 65 Tuntas

52
33 ULFA ACHYAUN NUFUS 72 Tuntas
34 UMMI NURINA AMALINA 72 Tuntas
35 YERICO NATHANE DAMANIK 75 Tuntas
36 YUSTIKA NANDA FERDIANA 75 Tuntas
37 SYIFKA NAZILA ARDHINA 75 Tuntas
Jumlah 2854
Rata-Rata 73,35
Prosentase
87,5%
100%
x

53
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS I

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/ Semester : XII (Duabelas)/ 1
Pertemuan : 6 dan 7
Alokasi Waktu : 4 × 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada
organisme
Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses
metabolisme
Tujuan : 1. Siswa mampu menjelaskan struktur enzim dan
fungsinya dalam reaksi metabolisme. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
2. Siswa mampu menguji prinsip kerja enzim dengan
eksperimen. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);
 Karakter siswa yang diharapkan :
 Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi


 Mendeskripsikan struktur enzim
 Menguji kerja enzim dengan enzim
 Menyimpulkan prinsip kerja enzim

II. Materi Ajar


 Struktur enzim
 Prinsip kerja enzim

III.Metode Pembelajaran
Eksperimen - Dikusi

54
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menguji kerja enzim  Membaca buku,  Siswa dapat
dengan eksperimen mengumpulkan Mendeskripsikan
 Menyimpulkan faktor- informasi dan struktur enzim
faktor yang diskusi tentang  Siswa dapat
mempengaruhi kerja struktur enzim dan Menguji kerja
enzim prinsip kerja enzim enzim dengan
 Mendeskripsikan prinsip  Melakukan enzim
kerja enzim eksperimen kerja  Siswa dapat
enzim Menyimpulkan
prinsip kerja enzim

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran


Pertemuan 6 (2 × 45 menit)
A. Kegiatan awal (15 menit)
 Guru menunjukkan beberapa aktivitas yang membutuhkan energi.
 Guru menanyakan asal energi yang digunakan oleh tubuh.
 Guru bersama siswa mendiskusikan pengertian metabolisme.
 Guru bersama mendiskusikan peranan enzim dalam reaksi
metabolisme.
B. Kegiatan inti (60 menit)
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Siswa bersama guru mendiskusikan struktur enzim. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
 Siswa bersama guru mendiskusikan cara kerja enzim. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);
 Siswa bersama guru mendiskusikan sifat-sifat enzim sebagai
biokatalisator. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
 Siswa bersama guru mendiskusikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

55
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
C. Kegiatan akhir (15 menit)
 Guru menyimpulkan peranan, struktur, cara kerja, dan faktor yang
mempengaruhi kerja enzim. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
 Guru membagi kelompok untuk Kegitan praktikum 2.1 pada
pertemuan, berikutnya dan menugaskan masing-masing kelompok
untuk membawa hati untuk kegiatan praktikum. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);

Pertemuan 7 (2 × 45 menit)
A. Kegiatan awal (20 menit)
 Guru membagi kelompok dan meminta siswa untuk
menyiapkan eksperimen. pengaruh konsentrasi substrat
terhadap aktivitas enzim dengan menggunakan Kegiatan 2.1.
 Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan 2.1
B. Kegiatan inti (60 menit)
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Siswa melakukan eksperimen dengan Kegiatan 21. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);
 Siswa mencatat hasil pengamatan. (nilai yang ditanamkan:
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
 Siswa menyimpulkan hasil eksperimen dan menjawab
pertanyaan untuk diskusi. (nilai yang ditanamkan: Jujur,

56
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
 Siswa menyusun laporan hasil praktikum. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
C. Kegiatan akhir (10 menit)
 Siswa bersama guru menyimpulkan hasil praktikum. (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan);
 Siswa mengumpulkan laporan. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

V. Alat/ Bahan/ Sumber


 Buku Biologi kelas XII, Dyah aryulina, Esis
 Buku kerja siswa IIIA, Ign. Khristiyono, Esis

VI. Penilaian
 Laporan hasil praktikum
 Uji kompetensi tertulis

57
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
SIKLUS II

Mata Pelajaran : Biologi


Kelas/ Semester : XII (Duabelas)/ 1
Pertemuan : 6 dan 7
Alokasi Waktu : 4 × 45 menit
Standar Kompetensi : 2. Memahami pentingnya proses metabolisme pada
organisme
Kompetensi Dasar : 2.1 Mendeskripsikan fungsi enzim dalam proses
metabolisme
Tujuan : 1. Siswa mampu menjelaskan struktur enzim dan
fungsinya dalam reaksi metabolisme. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa
ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
2. Siswa mampu menguji prinsip kerja enzim dengan
eksperimen. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);
 Karakter siswa yang diharapkan :
 Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung
Jawab, Peduli lingkungan.
 Kewirausahaan / Ekonomi Kreatif :
 Percaya diri, Berorientasi tugas dan hasil.

I. Indikator Pencapaian Kompetensi


 Mendeskripsikan struktur enzim
 Menguji kerja enzim dengan enzim
 Menyimpulkan prinsip kerja enzim

II. Materi Ajar


 Struktur enzim
 Prinsip kerja enzim

III. Metode Pembelajaran


Eksperimen - Dikusi

58
Strategi Pembelajaran
Tatap Muka Terstruktur Mandiri
 Menguji kerja enzim  Membaca buku,  Siswa dapat
dengan eksperimen mengumpulkan Mendeskripsikan
 Menyimpulkan informasi dan struktur enzim
faktor-faktor yang diskusi tentang  Siswa dapat Menguji
mempengaruhi kerja struktur enzim dan kerja enzim dengan
enzim prinsip kerja enzim enzim
 Mendeskripsikan  Melakukan  Siswa dapat
prinsip kerja enzim eksperimen kerja Menyimpulkan prinsip
enzim kerja enzim

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran


Pertemuan 6 (2 × 45 menit)
D. Kegiatan awal (15 menit)
 Guru menunjukkan beberapa aktivitas yang membutuhkan energi.
 Guru menanyakan asal energi yang digunakan oleh tubuh.
 Guru bersama siswa mendiskusikan pengertian metabolisme.
 Guru bersama mendiskusikan peranan enzim dalam reaksi
metabolisme.
E. Kegiatan inti (60 menit)
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Siswa bersama guru mendiskusikan struktur enzim. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
 Siswa bersama guru mendiskusikan cara kerja enzim. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);
 Siswa bersama guru mendiskusikan sifat-sifat enzim sebagai
biokatalisator. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras,
Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi,
Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
 Siswa bersama guru mendiskusikan faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

59
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
F. Kegiatan akhir (15 menit)
 Guru menyimpulkan peranan, struktur, cara kerja, dan faktor yang
mempengaruhi kerja enzim. (nilai yang ditanamkan: Jujur, Kerja
keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif, Menghargai
prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
 Guru membagi kelompok untuk Kegitan praktikum 2.1 pada
pertemuan, berikutnya dan menugaskan masing-masing kelompok
untuk membawa hati untuk kegiatan praktikum. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);

Pertemuan 7 (2 × 45 menit)
D. Kegiatan awal (20 menit)
 Guru membagi kelompok dan meminta siswa untuk
menyiapkan eksperimen. pengaruh konsentrasi substrat
terhadap aktivitas enzim dengan menggunakan Kegiatan 2.1.
 Siswa menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan 2.1
E. Kegiatan inti (60 menit)
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi :
 Siswa melakukan eksperimen dengan Kegiatan 21. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);
 Siswa mencatat hasil pengamatan. (nilai yang ditanamkan:
Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi,
 Siswa menyimpulkan hasil eksperimen dan menjawab
pertanyaan untuk diskusi. (nilai yang ditanamkan: Jujur,

60
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);
 Siswa menyusun laporan hasil praktikum. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan);
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, Siswa:
 Menyimpulkan tentang hal-hal yang belum diketahui (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan.);
 Menjelaskan tentang hal-hal yang belum diketahui. (nilai yang
ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu,
Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli
lingkungan.);
F. Kegiatan akhir (10 menit)
 Siswa bersama guru menyimpulkan hasil praktikum. (nilai
yang ditanamkan: Jujur, Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin
tahu, Komunikatif, Menghargai prestasi, Tanggung Jawab,
Peduli lingkungan);
 Siswa mengumpulkan laporan. (nilai yang ditanamkan: Jujur,
Kerja keras, Toleransi, Rasa ingin tahu, Komunikatif,
Menghargai prestasi, Tanggung Jawab, Peduli lingkungan);

V. Alat/ Bahan/ Sumber


 Buku Biologi kelas XII, Dyah aryulina, Esis
 Buku kerja siswa IIIA, Ign. Khristiyono, Esis

VI. Penilaian
 Laporan hasil praktikum
 Uji kompetensi tertulis

61

Anda mungkin juga menyukai