Anda di halaman 1dari 112

MODEL ENDAPAN BIJIH NIKEL LATERIT

DENGAN APLIKASI PROGRAM SURPAC 6.2


PADA PT. TRIPLE EIGHT ENERGY DESA LALOUWA
Kec. PALLANGGA, SULAWESI TENGGARA

OLEH:
NURUL AININ MUKTI NINGSIH
093 270 011

PROGRAM STUDI TAMBANG EKSPLORASI


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2011
MODEL ENDAPAN BIJIH NIKEL LATERIT
DENGAN APLIKASI PROGRAM SURPAC 6.2
PADA PT. TRIPLE EIGHT ENERGY DESA LALOUWA
Kec. PALLANGGA, SULAWESI TENGGARA

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat meraih gelar Sarjana pada


Jurusan Teknik Pertambangan Program Studi Eksplorasi
Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia

Disusun dan diajukan Oleh


NURUL AININ MUKTI NINGSIH
093 270 011

PROGRAM STUDI TAMBANG EKSPLORASI


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2011
MODEL ENDAPAN BIJIH NIKEL LATERIT
DENGAN APLIKASI PROGRAM SURPAC 6.2
PADA PT. TRIPLE EIGHT ENERGY DESA LALOUWA
Kec. PALLANGGA, SULAWESI TENGGARA

NAMA : NURUL AININ MUKTI NINGSIH


NIM : 093 270 011

Pembimbing I Pembimbing II

Ir. H. Jamaluddin MT. Ir. Jamal Rauf Husain MT.


Nip. 131 661 265 Nip. 131 802 876

Mengetahui
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan

Dr. Phil Nat Sri Widodo ST. MT.


Nip. 109 030 796
SARI

PT.TRIPLE EIGHT ENERGY adalah perusahaan tambang nasional yang


bergerak dalam pertambangan Nikel di daerah Palangga Selatan, kabupaten Konawe
Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara yang mulai melakukan eksplorasi bijih Nikel
pada tahun 2009.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat model endapan nikel laterit
dalam bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi. Data yang diperlukan untuk membuat model
2 dimensi dan 3 dimensi meliputi Data Titik Bor Blok II. Data diambil dalam bentuk
data hasil pemboran berupa data Core (Inti Bor) yang berjumlah 38 titik bor dan data
titik koordinat dari setiap lubang bor yang berada pada lokasi penelitian blok II
selain itu peta penuebaran titik bor juga sangat diperlukan.
Surpac merupakan software yang digunakan dalam penelitian ini, penampang
yang disajikan oleh Surpac menghasilkan penampang dalam bentuk 2 dimensi dan 3
dimensi. Hasil akhir dari penggunaan software ini akan menjadi data valid gambaran
bawah permukaan yang nantinya menentukan langkah awal kebijakan perusahaan
dalam pengolahan/kegiatan penambangan selanjutnya.

Kata kunci: Model endapan, Nikel, Surpac


ABSTRACT

PT. Triple Eight Energy is a national mining company who is engaged in


mining nickel in the area South Palangga, South konawe, Southeast Sulawesi
Province which began a nickel ore exploration in 2009.
Purpose of this study was to create a model of lateritic nickel deposits in the
form of 2 dimensional and 3 dimentional. Data needed for modeling 2 dimensional
and 3 dimensional point data includes drill block II. Data taken in the form of drilling
data in the form of cast data, amounting to 38 points, drills, and the data point
coordinates of each drill hole is at the study site in addition to the map block II drill
point spread is also very necessary.
Surpac is a software that is used in this study, cross section is served by
surpac produce section in the form of 2 dimensional and 3 dimensional. The end
result of the use ofthis software will be valid picture of the subsurface data which
will determine company policy initiatives in subsequent mining activities.

Key Word: deposition model, Nickel, Surpac


KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb

Segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT,

atas berkat rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis masih diberi kesempatan

untuk menjalankan aktivitas keseharian, salam dan salawat terhaturkan kepada

Nabiullah Muhammad SAW.

Adapun judul laporan penelitian ini adalah “PEMODELAN ENDAPAN

BIJIH NIKEL LATERIT DENGAN APLIKASI PROGRAM SURPAC 6.2

PADA PT. TRIPLE EIGHT ENERGY DESA LALOUWA Kec.

PALLANGGA, SULAWESI TENGGARA” yang merupakan persyaratan yang

harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi pada Jurusan Teknik Pertambangan

Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia. Dimana penelitian ini

dimulai bulan Mei - Juli tahun 2011.

Selama menempuh pendidikan hingga penyusunan laporan penelitian ini,

penulis banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dan melalui kesempatan ini

penulis mengucapakn terima kasih kepada:

1. Ir. H. Muh. Diah Yusuf Phd. sebagai pimpinan Fakultas Teknologi Industri dan

Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muslim Indonesia.

2. Dr. Phil nat Sri Widodo ST. MT. selaku Ketua Jurusan Teknik Pertambangan

Fakultas Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia.


3. Ir. H. Djamaluddin, MT. sebagai pembimbing I yang telah dengan ikhlas

meluangkan waktu, tenaga, memberikan bimbingan dan arahan serta dukungan

kepada penulis sehingga laporan penelitian ini bisa terselesaikan.

4. Ir. Jamal Rauf, MT. sebagai pembimbing II yang dengan penuh kesabaran dan

penuh tanggung jawab membimbing serta mengarahkan penulis untuk bisa

menyelesaikan studi.

5. Bapak dan Ibu Dosen yang telah berbagi pengetahuan selama penulis masih

duduk dibangku kuliah.

6. Seluruh Staf Jurusan Teknik Pertambangan yang telah membantu penulis dalam

pengurusan administrasi kampus.

7. Kedua orang tua, Prof. Dr. H. Laode Husen SH. MH dan Ibunda Sukesih SH,

yang selalu memberi doa, materi dan semangat selama menempuh perkuliahan,

saudara Nurul Ilmi Ainun Nissa, Nur hardianty Muslikha dan Nur Afti Aulia,

semoga kita selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT dan tercapai apa yang

selama ini kita harapkan. Amin.

8. Seluruh keluarga besar Sadjari dan Laode Biku yang ada di Makasar, Kebumen

dan Raha yang telah banyak membantu baik materi maupun doanya.

9. Saudara Wahyudin, Alkap, Ayu, serta adinda Tomario terima kasih atas

bantuannya selama ini.

10. Teman-teman Jurusan Teknik Pertambangan khususnya angkatan 2007, para

senior dan adik-adik mahasiswa atas kebersamaan kalian.

11. Rekan-rekan dari PT. Triple Eight Energy yang selalu membantu saya selama

menjalani kegiatan Penelitian ini.


12. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis sangat menyadari bahwa laporan penelitian ini masih jauh dari

kesempurnaan, karena itu dengan segala rendah hati penulis mengharapkan saran dan

kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan penelitian ini dan harapan

penulis semoga laporan penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat kebaikan dan

ilmu pengetahuan kepada kita semua

Wallahu Waliyyut Taufiq Wal Hidayah,

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Makassar, November 2011

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL……………………….. …………….……………….. i
HALAMAN TUJUAN…………………………………….……………….. ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………….……………….. iii
SARI ……………………………………………………….……………….. iv
ABSTRACT………………………………………………..……………….. v
KATA PENGANTAR……………………………………………………… vi
DAFTAR ISI……………………………………………………………....... ix
DAFTAR GAMBAR………………………………………………….….... xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………..…… xiii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………….…… xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………….………………………......... 1
1.2 Maksud dan Tujuan……………………………….……. 2
1.3 Maksud dan Tujuan……………………………….……. 2
1.4 Batasan Masalah………………………………………... 2
1.5 Alat dan Bahan…………………………………………. 3
1.6 Profil Perusahaan……………………………………….. 3
1.7 Lokasi Penelitian dan Kesampaian Daerah………..…… 4

BAB II TINJAUAN PUSAKA


2.1 Definisi Nikel Laterit …...……………...…….…..….….. 7
2.2 Genesa Endapan Nikel Laterit ………………..……........ 7
2.3 Pengertian Model …..…...……………………………..… 15
2.4 Pengertian Surpac …………..………………...……....… 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tahap Persiapan................................................................. 20
3.2 Tahap Pemgambilan Data.................................................. 21
3.3 Tahap Analisis dan Interpretasi…..................................... 22
3.4 Tahap Pengolahan Data..................................................... 23
3.5 Tahap Penyajian dan Pengolahan Data Software............... 23
3.6 Tahap Penyusunan Skripsi.................................................. 25
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengambilan dan Penanganan Data Hasil Pemboran.......... 26
4.2 Analisis Karakteristik Nikel…………………..………..…. 27
4.3 Topografi Titik Bor………………….........….……….…. 31
4.4 Analisis Data Kimia ………..………...……………….…. 35
4.5 Pengolahan Data ………..…………..…...…...………..… 37

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan………………..…………………...…….... 50
5.2 Saran………………………………..……………….… 50

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Peta Tunjuk Lokasi ……………………………………. 6

2.3 Tampilan Software Surpac................................................ 17

3.1 Alur Pengolahan Pembuatan Model Endapan………….. 24

4.1 Zona Over Burden (OB)…………………………..……. 28

4.2 Zona Limonit…………………………………………… 29

4.3 Zona Saprolit……………………………………...……... 30

4.4 Zona Bedrock…………………………………………… 31

4.5 Topografi daerah penelitian Torobulu............................... 34

4.6 Grafik Kadar rata-rata Laterit............................................ 36

4.7 Penampang 2 Dimensi Surpac Hole PI250341-


PI250347……………………………………………….. 37

4.8 Penampang 2 Dimensi Surpac Hole PI250331-


PI250335……………………………………………….. 38

4.9 Penampang 2 Dimensi Surpac Hole PI250321-


PI250326……………………………………………….. 39

4.10 Penampang 2 Dimensi Surpac Hole PI250311-


PI250314……………………………………………….. 40

4.11 Penampang 2 Dimensi Surpac Hole PI250301-


PI250304……………………………………………….. 41

4.12 Penampang 2 Dimensi Surpac Hole PI250291-


PI250294……………………………………………….. 42

4.13 Penampang 2 Dimensi Surpac Hole PI250281-


PI250284……………………………………………….. 43
4.14 Penampang 2 Dimensi Surpac Hole PI250371-
PI250274……………………………………………….. 44
4.15 Model penampang 3 dimensi untuk zona OB………..… 44

4.16 Model penampang 3 dimensi untuk zona Limonit……... 46

4.17 Model penampang 3 dimensi untuk zona Saprolit……... 47

4.18 Model penampang 3 dimensi seluruh lapisan……...…… 48

4.19 Settingan Ni Grade Software Surpac…………………… 49


DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Koordinat Topografi…...….………………..……………. 32

4.2 Data kadar COG…………………….…..……………….. 35

4.3 Kadar rata-rata nikel (Ni) ...........................……...……… 36


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A. Tahap Persiapan data ………………….……………….. 52

Lampiran B. Tahap Pengolahan Software Surpac …………………… 90

Lampiran C. Tahap Pembuatan Database…..…………..…………….. 91

Lampiran D. Tahap Pengolahan Section…………..……………...……. 95

Lampiran E. Tahap Pembuatan Surface……………………….……… 96

Lampiran F Tahap Pembuatan Lapisan…….…….…………………... 97

Lampiran G Tahap Pembuatan Blok Model…………………………… 98

Lampiran H Definisi Operasional ……………………………………. 99


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Nikel adalah logam serba guna dengan kombinasi sifat yang sangat unik

sehingga menjadikannya cocok untuk digunakan dalam berbagai fungsi yang

berbeda. Di antara sifat utama nikel adalah keras tetapi bisa ditempa, tahan terhadap

korosi, dan bisa mempertahankan sifat-sifat mekanis dan fisik meskipun pada suhu

yang sangat tinggi. Namun demikian, manfaat nikel tidak hanya itu saja.

Suatu endapan dapat diketahui ketebalannya apabila sudah dilakukannya

kegiatan pengeboran secara sistimatik dan penentuan kadar. Tidak berhenti disitu

saja, hasil pengeboran endapan nikel laterit tersebut akan divisualisasikan dalam

bentuk peta penampang digital dengan bantuan komputer untuk memproses data

hasil lapangan, sehingga perencanaan penambangan dapat dilakukan sebaik

mungkin.

Atas dasar tersebut maka dalam rangka penyusunan skripsi, penulis

mencoba mengaplikasikan metode “Pemodelan Endapan Laterit Nikel Dengan

Menggunakan aplikasi software Surpac” untuk menentukan pola penyebaran bijih

nikel laterit di daerah penelitian.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari penelitian ini adalah pembuatan model endapan nikel laterit.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat model endapan nikel

laterit dalam bentuk 2 dimensi dan 3 dimensi.

1.3. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Model dapat menyajikan homogenitas ke arah lateral seperti yang diharapkan,

sehingga dapat menyajikan model penampang 2D dan 3D (dimensi).

2. Model dari endapan nikel laterit yang dihasilkan oleh software, menjadi

masukan dan informasi bagi perusahaan, serta menjadi dasar dalam proses

penambangan pada daerah penelitian.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lainnya yang ingin mengkaji tentang

pemodelan terutama menggunkan aplikasi software Surpac.

1.4 BATASAN MASALAH

Batasan masalah yang akan diuraikan dalam tulisan ini yaitu model

endapan nikel laterit dengan menggunakan software Surpac dalam bentuk 2 dimensi

dan 3 dimensi.

1.5 ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Buku lapangan dan alat tulis menulis.

b. Kamera digital.

c. Laptop
d. GPS (Global Positioning System).

e. Alat X-ray Niton Type XLT 500.

f. Oven/pemanas material Laterit.

g. Crusher.

h. Palu baja.

i. Software Surpac

1.6. PROFIL PERUSAHAAN PT. TRIPLE EIGHT ENERGY

PT.TRIPLE EIGHT ENERGY adalah perusahaan tambang nasional yang

bergerak dalam pertambangan Nikel di daerah Palangga Selatan, kabupaten Konawe

Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara yang mulai melakukan eksplorasi bijih Nikel

pada tahun 2009. Pada tahun 2010 PT.TRIPLE EIGHT ENERGY memiliki ijin

untuk melakukan explorasi bijih Nikel dengan mendapatkan Kuasa Pertambangan

Eksplorasi Nomor : 1651 Tahun 2010 pada tanggal 6 Januari 2010 dengan luas

192,30 Ha di daerah Palangga Selatan kabupaten Konawe Selatan propinsi Sulawesi

Tenggara.

Berdasarkan hasil eksplorasi pemboran yang dilakukan dari sebagaian areal

kuasa pertambangan eksplorasi tersebut, didapatkan cadangan bijih Nikel di Blok I

Palangga Selatan dengan perincian sebagai berikut:

NO MATERIAL TONASE Ni,% Fe, %

1 LATERIT A 720.423 1,0 23,76

2 LATERIT B 211.231 1,6 18,69

3 LATERIT C 184.596 1,8 19,54


4 LATERIT D 524.401 2,0 18,32

JUMLAH 1.640.652 - -

Dengan asumsi mining recovery sebesar 80%, maka cadangan yang dapat ditambang

adalah :

1. LATERIT B = 168.985 WMT

2. LATERIT C = 147.677 WMT

3. LATERIT D = 419.521 WMT

JUMLAH = 736.183 WMT

( sumber PT Triple Eight Energy)

1.7. LOKASI PENELITIAN DAN KESAMPAIAN DAERAH

Lokasi daerah penelitian yang berada dalam wilayah Kuasa Pertambangan

(KP) PT. Triple Eight Energy, Desa Lolowua Kecamatan Pallangga Kabupaten

Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara, terletak pada posisi geografis 4O 25’

17,1” – 4O 27’ 11,3” Lintang Selatan dan 122O 29’58,0” – 122O 09’ 37,4” Bujur

Timur dari Greenwich (gambar 1.1). Dengan Luas area penambangan 192,3 Ha.

Dimana terletak diantara dua Desa yaitu Desa Lolowua dan desa Koyono yang

berbatasan langsung dengan Desa sebagai berikut:

- Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Tiworo

- Sebelah timur berbatasan dengan Desa Andolo

- Sebelah utara berbatasan dengan Desa Parasi

- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Tinanggea


Provinsi Sulawsi Tenggara dengan ibu kota Provinsi adalah Kendari, yang

mana mempunyai jarak antara lokasi penambangan dengan kota Kendari berjarak

sekamir ± 80 KM.

Perjalanan dari Makassar ke Kendari dapat ditempuh dengan pesawat udara

dengan tujuan bandara Haluleo Kendari yang ditempuh sekamir 45 menit, yang

kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat baik menggunakan roda dua atau roda

empat ke lokasi penambangan dengan waktu tempuh sekamir 2 jam perjalanan

dengan jarak ± 80 KM, kendaraan yang menuju ke lokasi cukup lancar.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. DEFINISI NIKEL LATERIT

Buchanan Hamilton pada tahun 1807 (Waheed, 2002) menjelaskan; Laterit

= later, artinya bata (membentuk bongkah-bongkah yang tersusun seperti bata

berwarna merah) Buchanan; subsoil yang mengeras karena tersingkap atau kontak

dengan atmosfer.

Laterisasi; proses pelapukan kimia pada kondisi iklim yang lembab (tropis)

yang berlangsung pada waktu yang lama dengan kondisi tektonik yang relative

stabil, membentuk formasi lapisan regolith yang tebal dengan karakteristik yang

khas.

Laterite Soils merupakan sumber berbagai macam batuan bijih (ore) antara

lain, Ni, Co, Al dan Cr. Di Sulawesi Tenggara khususnya daerah Torobulu

perusahaan melakukan kegiatan untuk memproduksi bijih nikel laterit.

2.2. GENESA ENDAPAN NIKEL LATERIT

Nikel ditemukan pertama kali dalam bentuk persenyawaan dengan tembaga,

yang pada saat itu dianggap sebagai “pengotor” (impurity). Perkembangan

selanjutnya menunjukan bahwa paduan (alloy) nikel, terutama dengan baja,

mempunyai sifat anti karat dan daya tahan serta keuletan yang sangat diperlukan bagi

kehidupan modern. Lebih dari 90% nikel dunia digunakan sebagai bahan paduan.

Nikel merupakan logam yang cukup keras putih mengkilap terdapat dalam kerak

bumi sebanyak kurang lebih 0,02%. Nikel terdapat pada batuan ultrabasa seperti
dunit dan peridotit yang mengalami serpentinisasi dan lapuk yang menghasilkan

mineral sekunder bijih nikel garnerit (Sukandarrumidi, 2007).

Pelapukan (weathering) adalah peristiwa penghancuran atau dekomposisi

batuan yang terjadi di atas atau di dekat permukaan bumi sehingga

batuan tersebut berubah dari bentuk yang semula (Mulyo, 2004 ).

Konsentrasi bijih nikel disebabkan karena proses pelapukan yang

berkepanjangan dimana bagian-bagian dari batuan dasar (bed-rock) yang dapat larut

akan terlarutkan dan akhirnya akan menghasilkan residual encrichment dari unsur

nikel yang tidak mudah larut

Proses pelapukan dan pelindian antara lain menyebabkan sangat

berkurangnya Al dan Ca dalam batuan asal. Sebaliknya kadar Fe, Cr, Ni, dan Co

meninggi. Ni yang larut dalam proses pelapukan dan pengurasan itu, bersama unsur

Mg dalam batuan kemudian diendapkan kembali dan membentuk mineral-mineral

hydrosilika, antara lain garnerit H4(MgNi)3SiO4 atau H2(NiMg)SiO4nH2O. Mineral

bentukan baru ini kemudian mengisi celah ataupun retakan dalam batuan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan bijih nikel laterit ini adalah

(Anonim, 2008d) :

 Batuan asal. Adanya batuan asal merupakan syarat utama untuk

terbentuknya endapan nikel laterit, macam batuan asalnya adalah batuan

ultrabasa. Dalam hal ini pada batuan ultrabasa tersebut, terdapat elemen Ni

yang paling banyak diantara batuan lainnya mempunyai mineral-mineral

yang paling mudah lapuk atau tidak stabil, seperti olivin dan piroksin,
mempunyai komponen-komponen yang mudah larut dan memberikan

lingkungan pengendapan yang baik untuk nikel.

 Iklim. Adanya pergantian musim kemarau dan musim penghujan dimana

terjadi kenaikan dan penurunan permukaan air tanah juga dapat menyebabkan

terjadinya proses pemisahan dan akumulasi unsur-unsur. Perbedaan

temperatur yang cukup besar akan membantu terjadinya pelapukan mekanis,

dimana akan terjadi rekahan-rekahan dalam batuan yang akan mempermudah

proses atau reaksi kimia pada batuan.

 Reagen-reagen kimia dan vegetasi. Yang dimaksud dengan reagen-reagen

kimia adalah unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang membantu

mempercepat proses pelapukan. Air tanah yang mengandung CO2 memegang

peranan penting di dalam proses pelapukan kimia. Asam-asam humus

menyebabkan dekomposisi batuan dan dapat merubah pH larutan. Asam-

asam humus ini erat kaitannya dengan vegetasi daerah. Dalam hal ini,

vegetasi akan mengakibatkan : penetrasi air dapat lebih dalam dan lebih

mudah dengan mengikuti jalur akar pohon-pohonan, akumulasi air hujan

akan lebih banyak ,humus akan lebih tebal Keadaan ini merupakan suatu

petunjuk, dimana hutannya lebat pada lingkungan yang baik akan terdapat

endapan nikel yang lebih tebal dengan kadar yang lebih tinggi. Selain itu,

vegetasi dapat berfungsi untuk menjaga hasil pelapukan terhadap erosi

mekanis.

 Struktur. Struktur yang sangat dominan adalah struktur kekar (joint)

dibandingkan terhadap struktur patahannya. Seperti diketahui, batuan beku


mempunyai porositas dan permeabilitas yang kecil sekali sehingga penetrasi

air sangat sulit, maka dengan adanya rekahan-rekahan tersebut akan lebih

memudahkan masuknya air dan berarti proses pelapukan akan lebih intensif.

 Topografi. Keadaan topografi setempat akan sangat mempengaruhi sirkulasi

air beserta reagen-reagen lain. Untuk daerah yang landai, maka air akan

bergerak perlahan-lahan sehingga akan mempunyai kesempatan untuk

mengadakan penetrasi lebih dalam melalui rekahan-rekahan atau pori-pori

batuan. Akumulasi endapan umumnya terdapat pada daerah-daerah yang

landai sampai kemiringan sedang, hal ini menerangkan bahwa ketebalan

pelapukan mengikuti bentuk topografi. Pada daerah yang curam, secara

teoritis, jumlah air yang meluncur (run off) lebih banyak daripada air yang

meresap ini dapat menyebabkan pelapukan kurang intensif.

 Waktu. Waktu yang cukup lama akan mengakibatkan pelapukan yang cukup

intensif karena akumulasi unsur nikel cukup tinggi.

Air tanah yang kaya akan CO2, berasal dari udara luar dan tumbuhan, akan

menghancurkan olivin. Penguraian olivin, magnesium, besi , nikel dan silika ke

dalam larutan cenderung untuk membentuk suspensi koloid dari partikel-partikel

silika. Di dalam larutan besi akan bersenyawa dengan oksida dan mengendap sebagai

ferrihidroksida. Akhirnya endapan ini akan menghilangkan air dengan membentuk

mineral-mineral seperti goethite (FeO(OH)), hematit (Fe2O3) dan cobalt dalam

jumlah yang kecil. Jadi besi oksida mengendap dekat dengan permukaan tanah.

Sedangkan magnesium, nikel silika tertinggal di dalam larutan selama air masih
asam. Tetapi jika dinetralisirkan karena adanya reaksi dengan batuan dan tanah,

maka zat-zat tersebut akan cenderung mengendap sebagai hydrosilika.

Adanya erosi air tanah asam dan erosi di permukaan bumi, akan

menghanyutkan mineral-mineral yang telah diendapkan. Zat-zat tersebut di bawah

ketempat yang lebih dalam, selanjutnya diendapkan sehingga terjadi pengayaan pada

bijih nikel.

Bijih nikel yang mempunyai kadar yang paling tinggi terdapat pada zona

dasar pelapukan dan diendapkan pada retakan-retakan di bagian atas dari lapisan

dasar (bedrock).

Akibat pengkayaan sekunder ini zona bijih nikel silika (bijih saprolit) yang

terbentuk di antara zona paling atas yang telah mengalami pencucian (Limonit) dan

batuan Peridotit segar (bedrock). Zona bijih dicirikan tingginya kandungan nikel,

magnesium, silika dan bongkah-bongkah sisa dari peridotit yang terlapukan dan

terserpentinisasi sebagian (Sudradjat, 1999).

Faktor yang menjadi penentu kadar bijih endapan nikel laterit adalah

kandungan Ni dari batuan induk, geologi, topografi, kondisi iklim, proses pelapukan

dan pengkayaan sekunder. Penyebaran horizontal Ni tergantung dari arah aliran air

tanah yang sangat dipengaruhi oleh bentuk kemiringan lereng (topografi). Air tanah

bergerak dari daerah-daerah yang mempunyai tingkat ketinggian ke arah lereng, yang

mana sebagian besar dari air tanah pembawa Ni, Mg dan Si mengalir ke zona

pelindian atau zona tempat fluktuasi air tanah berlangsung.


Pembentukan nikel laterit dan mengetahui tingkat pelapukan boulder yang

diterangkan oleh daya larut mineral dan kondisi aliran air tanah. Adapun profil

lengkap dari atas ke bawah adalah sebagai berikut :

Zona limonit, zona pelindihan (leaching zone), zona keterdapatan boulder,

dan zone saprolit yang terletak di atas batuan asalnya. Zona pelindihan yang terdapat

diantara zona limonit atas dan zona saprolit dibawahnya hanya akan ada jika aliran

air tanah lambat sampai. Air permukaan yang mengandung CO2 dari atmosfir dan

terkayakan kembali oleh material-material organis di permukaan meresap ke bawah

sampai pada zona pelindihan, dimana fluktuasi air tanah berlangsung. Akibat

fluktuasi air tanah yang kaya CO2 akan kontak dengan boulder dan zona saprolit

yang masih mengandung batuan asal dan melarutkan mineral-mineral yang tidak

stabil seperti olivium/serpentin dan piroksin. Mg, Si dan Ni akan larut dan terbawa

sesuai dengan aliran air tanah dan akan memberikan mineral-mineral baru pada

proses pengendapan kembali.

Di alam terdapat dua jenis endapan nikel (Sukandarrumidi, 2007) :

 Merupakan hasil pelapukan laterit dari batuan ultrabasa dan meninggalkan

konsetrat residual.

 Endapan mineral sulfide tembaga-nikel seperti pentlandit yang selalu

berasosiasi dengan kalkopirit dan pyrhotit yang terbentuk dengan cara

penggantian (replacement) atau karena injeksi magmatik.

Endapan nikel dipengaruhi oleh air tanah dan erosi yang terjadi. Hal ini

menyebabkan adanya variasi ketebalan lapisan laterit yang ternyata tidak terlepas
dari pengaruh morfologinya. Beberapa hal lain seperti : iklim, kandungan kimia,

struktur dan waktu juga mempengaruhi pembentukan lapisan laterit Nikel.

Secara umum endapan nikel laterit dibedakan menjadi beberapa bagian lapisan yaitu

a. Tanah penutup (Overburden).

Merupakan bagian yang paling atas dari suatu penampang laterit. Komposisinya

adalah akar tumbuhan, humus, oksida besi dan sisa-sisa organik lainnya. Warna

khas adalah coklat tua kehitaman dan bersifat gembur. Kadar nikelnya sangat

rendah sehingga tidak diambil dalam penambangan. Ketebalan lapisan tanah

penutup rata-rata 0,3 s/d 6 m.

b. Limonit

Merupakan hasil pelapukan lanjut dari batuan beku ultrabasa.

Komposisinya meliputi oksida besi yang dominan, goethit, dan magnetit.

Ketebalan lapisan ini rata-rata 8-15 m. Dalam limonit dapat dijumpai

adanya akar tumbuhan, meskipun dalam persentase yang sangat kecil.

Kemunculan bongkah-bongkah batuan beku ultrabasa pada zona ini

tidak dominan atau hampir tidak ada, umumnya mineral-mineral di

batuan beku basa-ultrabasa telah terubah menjadi serpentin akibat hasil

dari pelapukan yang belum tuntas.

c. Saprolit

Zona ini merupakan zona pengayaan unsur Ni. Komposisinya berupa

oksida besi, serpentin sekitar <0,4% kuarsa magnetit dan tekstur


batuan asal yang masih terlihat. Ketebalan lapisan ini berkisar 5-18 m.

Kemunculan bongkah-bongkah sangat sering dan pada rekahan-rekahan

batuan asal dijumpai magnesit, serpentin, krisopras dan garnierit. Bongkah

batuan asal yang muncul pada umumnya memiliki kadar SiO 2 dan

MgO yang tinggi serta Ni dan Fe yang rendah.

d. Batuan dasar (Bedrock).

Batuan dasar merupakan batuan asal dari nikel laterit yang

umumnya merupakan batuan beku ultrabasa yaitu harzburgit dan

dunit yang pada rekahannya telah terisi oleh oksida besi 5-10%,

garnierit minor dan silika > 35%. Permeabilitas batuan dasar meningkat

sebanding dengan intensitas serpentinisasi.

2.3. PENGERTIAN MODEL

Model adalah pengutaraan dari suatu benda maupun sistem yang

disederhanakan atau diidealisasikan yang dapat berupa model fisik maupun model

citra. (Anonim, 2008b).

Menurut Cox dan Singer (1986) suatu model cebakan mineral adalah

sekumpulan cebakan yang memiliki sejumlah besar sifat-sifat dengan keberagaman

yang dikarakterisasikan sebagai suatu tipe, dan dari tipe ini secara berangsur-angsur

dapat muncul suatu model yang mewakilinya, terutama kalau penafsiran genetik

yang diterimanya memainkan peranan dalam memapankan golongan-golongan

model.
Blok model adalah salah satu dari komponen sistem informasi (Building

block). Kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi

data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu

untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan (Anonim, 2008c).

Menurut Sudarto N, 2005, model geometri endapan dibagi menjadi 3 (tiga)

bagian yaitu :

1. Model genetik endapan adalah suatu model yang bersifat ideal dan berlaku

umum.

2. Model spesifik adalah model genetik yang spesifik untuk endapan di daerah

tertentu.

3. Model sumber daya/cadangan adalah bentuk dan dimensi endapan

berdasarkan interpretasi dengan penaksiran dan perhitungan yang sistematis

untuk memperoleh kuantitas mineral berharga.

2.4. PENGERTIAN SURPAC

Software Surpac adalah suatu program yang bekerja pada sistem operasi

Windows, dimana program ini menghasilkan beberapa fungsi dalam menginput data

seperti pengeditan, memanipulasi data, proses dan tampilan beberapa informasi

seperti penentuan lubang bor dan pemodelan badan bijih.

Adapun kegunaan dari software Surpac adalah sebagai berikut :

1. Plot letak titik bor.

2. Pembuatan penampang.

3. Visual tampilan model 3 (tiga) dimensi (Geological Model).

4. Perencanaan Tambang (Mine Plan)


Gambar 2.1. Tampilan Software Surpac.

Selain berbagai fungsi di atas terdapat menu utama pada

panel software untuk mengolah data yang akan dimanipulasi dalam

tampilan model. Standarisasi tersebut digunakan untuk mempermudah dalam

penggunaan pengaksesan data, antara lain :

File : menu ini digunakan untuk menyimpan dan memanggil data

pada katalog penyimpanan.

Edit : menu ini digunakan untuk memperbaiki hasil dari pada model yang telah

dibuat.

Create : memberikan akses pada satu atau beberapa tools pendukung dan

koreksi data juga digunakan untuk membuat layer baru.

Display : digunakan untuk memperbaiki penampang dan blok model 3D.


View : menampilkan data-data yang akan dipresentasikan dalam bentuk

numerik atau grafik yang berisikan informasi database nilai kadar.

File tools : Digunakan alam pembuatan poligon

Data base: Untuk membuat database

Surface : Digunakan setelah pembuatan database untuk membuat atribut.

Solid : Untuk menyisipkan data ataupun database.

Block Model : digunakan dalam pembuatan blok model

Design : Untuk mengedit model yang telah di buat.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Secara umum metode penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang

bertujuan untuk mendapatkan informasi-informasi dan data yang ada di lokasi

penelitian, salah satunya adalah metode sampling di bawah permukaan melalui

proses pengeboran sehingga dapat menentukan penyebaran endapan nikel laterit.

Adapun analisis ini menggunakan analisis coring dari hasil pemboran, data yang

digunakan adalah data bor tahap eksplorasi. Sample hasil pengeboran tersebut juga

digunakan sebagai data dalam menganalisis karakteristik zona laterisasi dan

menganalisis kadar dari setiap sample hasil pengeboran yang ada pada daerah

penelitian, yang kemudian dibuat model penampang dengan menggunakan bantuan

Surpac.

Berdasarkan dari permasalahan dan tujuan maka metode penelitian yang

digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif. Metode ini digunakan karena

permasalahan yang akan diteliti adalah permasalahan yang sedang terjadi sehingga

data yang didapatkan berupa kenyataan yang terjadi secara mendalam di dalam objek

yang akan dihubungkan dengan suatu pemecahan masalah ditinjau dari sudut

pandang teoritis maupun praktik. Menurut Nugroho dan Prasetyono (1995), metode

diskriptif bertujuan menggambarkan secara sistematis fakta atau karakteristik

tertentu secara faktual dan tepat. Kegiatan yang dilakukan harus terencana dan

sistematis, maka diperlukan tahapan-tahapan penelitian yang baik. Karena

manajemen waktu yang baik tergantung dari rencana kerja yang sistematis. Untuk
melakukan tahapan penelitian yang terencana dan sistematis maka dilakukan tahapan

penelitian sebagai berikut:

3.1. TAHAP PERSIAPAN

Pada tahap ini dilakukan sebelum penelitian lapangan, untuk menunjang

kelancaran tahapan-tahapan berikutnya. Selain itu, bertujuan agar seluruh kegiatan

penelitian dapat berjalan secara efisiensi dan efektif. Serta melakukan diskusi

dengan dosen pembimbing. Tahap ini dilakukan sebelum berangkat ke daerah

penelitian.

3.1.1. Persiapan Administrasi

Pada tahap persiapan administrasi berupa pengurusan prasyarat dari Jurusan

dan Fakultas untuk membuat surat rekomendasi penelitian sebelum berangkat ke

daerah penelitian.

3.1.2. Penyusunan Proposal Penelitian

Tahap ini dilakukan sebelum melakukan kegiatan penelitian pada

PT. Triple Eight Energy Desa Lalouwa Kecamatan Pallangga Selatan Kabupaten

Konawe Selatan Propinsi Sulawesi Tenggara.

3.1.3. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum keadaan

daerah penelitian pada PT. Triple Eight Energy. Dalam studi pustaka ini juga

dilakukan studi mengenai konsep pembentukan endapan nikel laterit dan pemodelan

endapan.

3.2 TAHAP PENGAMBILAN DATA


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan

sekunder. Oleh karena itu dilakukan beberapa pendekatan sebagai berikut.

A. Data primer terdiri dari

Data primer akan diperoleh langsung dari lokasi penelitian, antara lain:

1. Penelitian lapangan, meliputi :

 Observasi lapangan

Obervasi lapangan dimaksud meninjau keadaan langsung daerah

eksplorasi, agar dapat diketahui proses-proses kegiatan eksplorasi nikel

laterit

 Penentuan lokasi

Penentuan lokasi penelitian blok II merupakan salah satu

rekomendasi perusahaan, mengingat bahwa blok ini masih

dalam tahapan pengeboran dan belum adanya pemodelan

dengan software untuk kegiatan penambangan bijih nikel laterit

kedepannya.

2. Data Titik Bor Blok II

Data diambil dalam bentuk data hasil pemboran berupa data Core (Inti Bor)

yang berjumlah 45 titik bor dan data titik koordinat dari setiap lubang bor

yang berada pada lokasi penelitian II.

3. Data Kadar

Didapatkan dari hasil analisis unsur dengan X-Ray Nitton setiap sample

coring Blok II agar dapat diketahui kandungan Nikel (Ni) dan Besi (Fe).
4. Peta Lokasi Penyebaran Titik Bor wilayah konsesi PT. Triple Eight

Energy.

B. Data sekunder terdiri dari :

1. Peta lokasi eksplorasi

2. Peta geologi, peta rupa bumi diperlukan untuk melengkapi data-

data yang dibutuhkan dalam pemodelan.

3.3. TAHAP ANALISIS DAN INTERPRETASI

Tahap analisis dan interpretasi melewati beberapa tahapan untuk mencapai

tujuan penelitian.

3.3.1. Analisis Coring

Hasil pengeboran eksplorasi kemudian dianalisis dan dideskripsi sehingga

dapat memberikan gambaran tentang gejala laterisasi, kedalaman dan kenampakan

laterit pada masing-masing zona melalui pengamatan langsung.

3.3.2 Analisis X-Ray

Core hasil pengeboran inti selanjutnya dilakukan preparasi sebelum

dilakukan analisis kimia atau analisis X-Ray Niton. Hasil akhir preparasi kemudian

dilakukan pemeriksaan sample dengan menggunakan X-Ray Niton. Unsur-unsur

yang dianalisis yaitu Ni dan Fe

3.3.3. Analisis Karakteristik Nikel

Tahapan yang dilakukan pada analisis ini adalah analisis karakteristik,

ketebalan dan penyebaran ore Ni, ketebalan dan penyebaran lapisan penutup ore Ni
(overburden), ketebalan dan penyebaran waste, serta pembuatan penampang laterit

nikel untuk menggambarkan bentuk dan penyebaran ore Ni di bawah permukaan.

Analisis ini dilakukan dengan menggunakan Surpac dan akan disajikan

dalam bentuk peta dan penampang geologi.

3.4. TAHAP PENGOLAHAN DATA

Semua data yang diperoleh selanjutnya dilakukan evaluasi. Kemudian

ditampilkan oleh software tersebut dalam bentuk model penampang pada 2 dimensi

dan 3 dimensi pada Blok II.


3.5. TAHAP PENYAJIAN DAN PENGOLAHAN DATA SOFTWARE

Pembuatan model penampang menggunakan Software Surpac, dengan cara

pengolahan data disajikan pada lampiran.

Blok Lokasi Penelitian

Melakukan
Pengukuran Topografi

Pengeboran

Diskripsi Sampel

Crusher < 10 mm

Analisis kadar Ni-Fe


dengan Niton

Kadar

Model Endapan Nikel

Gambar 3.1. Alur kegiatan pengolahan sampai membuat model endapan.


3.6. TAHAP PENYUSUNAN SKRIPSI

Dari hasil pengolahan data yang disajikan dalam bentuk peta penyebaran

nikel pada daerah penelitian. Setelah melalui evaluasi dan pembahasan maka akan

mendapatkan kesimpulan dan tujuan akhir dari penelitian ini, hasilnya disusun dalam

bentuk skripi. Skripsi yang telah disusun sebagai laporan akhir diprsentasikan

dalam bentuk ujian seminar dan ujian akhir di depan dosen penguji. Tahap ini

dilakukan pada PT. Triple Eight Energy dan Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas

Teknologi Industri Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. PENGAMBILAN DAN PENANGANAN DATA PEMBORAN

Produksi nikel pada umumnya didasarkan pada pertimbangan mengenai dua

jenis utama bijih nikel sulfida dan laterit. Sampai sekarang, pertimbangan mengenai

produksi jenis bijih nikel tertentu, termasuk peleburan dan pemurniannya, sebagian

besar mempengaruhi pola produksi, cara pembiayaan, pola investasi dan struktur

nikel itu sendiri.

Kegiatan pertambangan merupakan suatu kegiatan yang sangat beresiko

tinggi dan padat modal, dan untuk meminimalisir hal-hal tersebut, beberapa metode

dilakukan, metode tersebut antara lain : Metode geofisika, metode geokomia dan

metode pemboran. Di PT Triple Eight Energy menggunakan metode pemboran

sebagai langkah penentuan penyebaran mineral bawah permukaan. Metode

pemboran adalah proses yang sangat mahal, sehingga untuk menghindari resiko

sebanyak mungkin, keberhasilan dan mendayagunakan biaya eksplorasi, tahap-tahap

eksplorasi prapemboran di atas tersebut harus dilaksanakan dan datanya harus

dikumpul secara sistematis dan professional.

Data-data pemboran tersebut, kemudian dilakukan deskripsi sampel dan

Sample Preparation’yang bertempat di Sample House. Dimana Coring dan Sample

Preparation ini meliputi :


 Melakukan pendataan terhadap hasil pemboran. Hal ini berguna untuk

mengantisipasi kemungkinan kehilangan sampel.

 Melakukan preparasi terhadap sampel coring drill.

 Setelah sampel selesai preparasi, kemudian dikirim ke Sample House, dimana

sampel-sampel tersebut dideskripsi tiap per 1 meter.

 Hasil diskripsi dilakukan sampel dipindahkan untuk dilakukan Hand Sortir

untuk menghaluskan sampel hingga ukuran < 20 mm.

 Sampel tersebut kemudian diblending 3 kali, dan diambil secara representatif

sebagian kecil sampel untuk mewakili per 1 meter sampel.

 Sampel tersebut kemudian dikeringkan di oven pada suhu 70 - 800C, selama 30

menit, setelah itu sampel di crusher kembali hingga mencapai ukuran (< 10

mm).

 Sampel yang telah diblending dan dihaluskan kemudian ditimbang dan diambil

± 200 gram.

 Sampel kemudian dianalisis untuk mengetahui kandungan kadar Ni dan, Fe

menggunakan alat X-Ray (Niton).

 Hasil data kandungan kadar tersebut dijadikan sebagai referensi untuk membuat

model penampang 2D dan 3D (dimensi).

4.2 ANALISIS KARAKTERISTIK NIKEL

Analisis ini dilakukan untuk menentukan penyebaran Bijih Nikel ketebalan

ore, waste, dan overburden. Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data

coring. Dari data coring yang telah dianalisis kadar dengan X-ray Niton dari hasil
pemboran, maka dapat diketahui kedalaman dan ketebalan dari Ni ore, overburden,

dan waste. Selanjutnya dari data tersebut akan dibuat peta penyebaran yang

diinginkan dengan menggunakan software Surpac .

Berdasarkan hasil analisa coring maka didapatkan zona pembentuk laterit

berdasarkan ciri-ciri dan sifat fisik yang bisa diamati pada lokasi penelitian II,

meliputi :

4.2.1. Top Soil

Pada zona awal proses pemboran dimulai. Zona ini ditandai dengan warna

core coklat sangat tua dan sangat dipengaruhi oleh aktivitas permukaan yang kuat,

zona ini melalui diskripsi langsung saat penelitian menunjukan bahwa masih adanya

aktivitas perakaran yang tertutup oleh humus, zona ini sering hilang karena

mengalami transportasi. Mengandung Fe membentuk capping/tudung, dengan

presentase Fe berkisar 40% – 43%

Panjang Core Box ±1Meter

Gambar 4.1. Core Top Soil


4.2.2. Zona Limonit.

Pada daerah penelitian PT. Triple Eight Energy, Zona Limonit terletak di

bagian atas zona saprolit ,lunak dan berwarna coklat kemerahan, kadar nikel

maksimal 1,3%. Zona ini ditandai dengan adanya warna coklat, berupa lempung

retas dengan kandungan mineral goethite, tidak terdapat material organik/akar

tumbuhan.

Panjang Core Box ±1Meter

Gambar 4.2. Core Limonit

4.2.3. Zona Saprolit

Zona ini merupakan zona pengayaan unsur Ni, Komposisinya berupa oksida

besi, serpentin sekitar <0,4% kuarsa magnetit dan tekstur batuan asal

yang masih terlihat, zona ini merupakan zona bijih, tersusun atas

fragmen – fragmen batuan induk yang teralterasi, Zona ini berwarna

kuning kecoklatan agak kemerahan, terletak di bagian bawah dari lapisan

limonite. Campuran dari sisa-sisa batuan, butiran halus limonite,saprolitit

rims, vein dari endapan garnierit.


Panjang Core Box ±1Meter

Gambar 4.3. Core Saprolit

4.2.4. Zona Bedrock

Berada paling bawah dari profil laterit. Batuan induk ini merupakan batuan

yang masih segar dengan pengaruh proses – proses pelapukan sangat kecil. Batuan

induk umumnya berupa peridotit, serpentinit atau peridotit terserpentinisasi. Secara

umum sudah tidak mengandung mineral ekonomis lagi (kadar logam sudah

mendekati atau sama dengan batuan dasar), berwarna kuning pucat sampai abu-abu

kehijauan.

Ketebalan dari masing-masing zona tersebut tidak merata, tergantung dari

morfologi dan relief, umumnya endapan laterit terakumulasi banyak pada bagian

bawah bukit dengan relief yang landai. Sedang relief yang terjal endapan semakin

menipis, disamping adanya kecenderungan akumulasi mineral yang berkadar tinggi

dijumpai pada zona-zona retakan, zona sesar dan rekahan pada batuan.
Panjang Core Box ±1Meter

Gambar 4.4. Core Bedrock

4.3. TOPOGRAFI TITIK BOR

Berdasarkan sumber data selama di lapangan dan sumber literatur, Nikel

merupakan material sekunder yang terbentuk pada keadaan topografi yang rendah.

Data yang diperoleh merupakan data koordinat dan elevasi. Maka dengan kedua data

tersebut, merupakan suatu variable yang dapat diolah untuk menjadikan model

topografi daerah penelitian.

Gambar 4.5. Topografi daerah penelitian


Tabel 4.1 Koordinat Topografi

Bujur Timur Lintang Selatan


No
Derajat Menit Detik Derajat Menit Detik

1 122 21 32.5 -4 26 49.9

2 122 22 18.3 -4 26 49.9

3 122 22 18.3 -4 27 16.8

4 122 22 21.1 -4 27 16.8

5 122 22 21.1 -4 27 19.6

6 122 22 23.9 -4 27 19.6

7 122 22 23.9 -4 27 22.2

8 122 22 26.7 -4 27 22.2

9 122 22 26.7 -4 27 24.3

10 122 22 29.3 -4 27 24.3

11 122 22 29.3 -4 27 27.1

12 122 22 32.2 -4 27 27.1

13 122 22 32.2 -4 27 29.4

14 122 22 35 -4 27 29.4

15 122 22 35 -4 27 32.1

16 122 22 37.6 -4 27 32.1

17 122 22 37.6 -4 27 36.2

18 122 22 31.8 -4 27 36.2

19 122 22 31.8 -4 27 33.8


20 122 22 29.1 -4 27 33.8

21 122 22 29.1 -4 27 31.1

22 122 22 26.5 -4 27 31.1

23 122 22 26.5 -4 27 28.8

24 122 22 23.8 -4 27 28.8

25 122 22 23.8 -4 27 26.5

26 122 22 20.9 -4 27 26.5

27 122 22 20.9 -4 27 24.1

28 122 22 18.2 -4 27 24.1

29 122 22 18.2 -4 27 22

30 122 22 10.2 -4 27 22

31 122 22 10.2 -4 27 29.6

32 122 21 52.8 -4 27 29.6

33 122 21 52.8 -4 27 33.8

34 122 21 43.4 -4 27 33.8

35 122 21 43.4 -4 27 37.7

36 122 21 32.5 -4 27 37.7


4.4. HASIL ANALISIS DATA KIMIA

Analisis yang digunakan oleh PT. Triple Eight Energy menggunakan

analisis X-ray Niton. X-ray Niton mampu menganalisis kadar dengan ketelitian yang

baik. X-ray Niton mampu membaca logam-logam seperti Ni, Fe, Co, Zn, SiO2.

Dari data hasil analisis X-ray Niton, maka akan didapat persentase dari

setiap unsur yang terkandung. Dimana pembagian zona lateritnya didasarkan dari

hasil deskripsi core sebelumnya.

Di PT. Triple Eight Energy, kandungan kadar yang dibaca oleh alat,

mengacu pada COG (Cut Off Grade) yang berlaku diperusahan.

Dari tabel 4.2. dapat dilihat nilai persentase terendah sampai tertinggi dari

kandungan unsur kimia Ni dan Fe pada zona lateritisasi. Dengan data ini didapat juga

pembagian zona laterisasi berdasarkan kandungan kimianya berdasarkan data COG

(Cut Off Grade).

Tabel 4.2. Data COG (Cut Off Grade).

COG Ni
Lat A 1
Lat B 1.6
Lat C 1.9

Lat D 2

OB < 0.9
Berdasarkan data-data yang diperoleh, maka dapat ditentukan kadar rata-
rata nikel secara keseluruhan.
Tabel 4.3. Kadar rata-rata nikel (Ni)
Material Ni
Laterite A 1.41

Laterite B 1.71
Laterite C 1.91

Laterite D 2.49

OB 0.30
.
Setelah data titik bor didapat seperti di atas, selanjutnya akan ditentukan

ketebalan zona pada tiap lokasi titik bor dengan cara pembuatan peta penampang

zona profil laterit yang akan menghasilkan model endapan laterit pada blok II.

2.5

1.5

0.5

0
OB Lat A Lat B Lat C Lat D

Gambar. 4.7. Grafik kadar rata-rata laterit

4.5. PENGOLAHAN DATA


Tahap pembuatan blok model diperlukan data-data seperti yang tertera pada

lampiran A, serta tahap pengolahan datanya pada lampiran B – G.

Penampang 2 dimensi Nikel Laterit, pada Line satu Lokasi Penelitian Blok II,

terdapat tujuh (7) data coring yang sudah disajikan dalam bentuk model penampang.

Titik (PI250341-PI250347).

Gambar 4.8. penampang titik bor untuk Hole PI250341 – PI250347


Penampang 2 dimensi Nikel Laterit, pada Line satu Lokasi Penelitian Blok II,

terdapat lima (5) data coring yang sudah disajikan dalam bentuk model penampang.

Titik (PI250331-PI250335).
Gambar 4.9. penampang titik bor untuk Hole PI250331 – PI250335
Penampang 2 dimensi Nikel Laterit, pada Line satu Lokasi Penelitian Blok II,

terdapat enam (6) data coring yang sudah disajikan dalam bentuk model penampang.

Titik (PI250321-PI250326).
Gambar 4.10. penampang titik bor untuk Hole PI250321 – PI250326

Penampang 2 dimensi Nikel Laterit, pada Line satu Lokasi Penelitian Blok II,

terdapat empat (4) data coring yang sudah disajikan dalam bentuk model penampang.

Titik (PI250311-PI250314).
Gambar 4.11. penampang titik bor untuk Hole PI250311 – PI250314

Penampang 2 dimensi Nikel Laterit, pada Line satu Lokasi Penelitian Blok II,

terdapat empat (4) data coring yang sudah disajikan dalam bentuk model penampang.

Titik (PI250301-PI250304).
Gambar 4.12. penampang titik bor untuk Hole PI250301 – PI250304

Penampang 2 dimensi Nikel Laterit, pada Line satu Lokasi Penelitian Blok II,

terdapat empat (4) data coring yang sudah disajikan dalam bentuk model penampang.

Titik (PI250291-PI250294).
Gambar 4.13. penampang titik bor untuk Hole PI250291 – PI250294

Penampang 2 dimensi Nikel Laterit, pada Line satu Lokasi Penelitian Blok II,

terdapat empat (4) data coring yang sudah disajikan dalam bentuk model penampang.

Titik (PI250281-PI250284).
Gambar 4.14. penampang titik bor untuk Hole PI250281 – PI250284

Penampang 2 dimensi Nikel Laterit, pada Line satu Lokasi Penelitian Blok II,

terdapat empat (4) data coring yang sudah disajikan dalam bentuk model penampang.

Titik (PI250271-PI250274).
Gambar 4.15. penampang titik bor untuk Hole PI250271 – PI250274

Setelah melakukan penujian software untuk pembuatan penampang 2

dimensi, maka dapat dilihat pola penyebaran profil nikel laterite yang tidak merata.

Hal ini menunjukan bahwa proses pengkayaan nikel laterit tidak homogen tetapi

hanya pada daerah-daerah tertentu (spot – spot), hal ini dapat dilihat pada line I

dengan nomor patok (PI250281-PI25250284) dan (PI250321-PI250326) yang


keberadaan nikelnya tidak homogen tetapi terletak pada spot-spot, kecenderungan

tipe topografi yang rendah mengakibatkan proses pengkayaan lebih sempurna,

sehingga kadar yang dihasilkan juga lebih tinggi.

Untuk tipe endapan laterite, kemampuan software SURPAC dalam

membentuk model 2 dimensi, dapat juga memanfaatkan fasilitas Gelogical Model

untuk pembutan penampang 3 dimensi.

Gambar 4.16. Tampilan model penampang 3 dimensi untuk zona Top Soil
Gambar 4.17. Tampilan model penampang 3 dimensi untuk zona limonit
Gambar 4.18. Tampilan model penampang 3 dimensi untuk zona Saprolit
Gambar 4.19. Tampilan model penampang 3 dimensi untuk seluruh lapisan

Dalam pembuatan model yang ditampilkan software tersebut, dapat dilihat

ciri dari kontras warna yang ditampilkan, menunjukan bahwa software tersebut

memiliki tingkat akurasi mengelolah data, hal ini bisa dilihat dari model endapan

yang dibentuk. Settingan nilai dalam software berupa Ni grade sebelum pembuatan

penampang sangat berpengaruh dalam akurasi dalam penampilan warna tipe endapan

berdasarkan kadar nikel.


Gambar 4.20. Tampilan settingan Ni Grade software Surpac pada PT. Triple Eight
Energy.

Hal pembacaan komposisi kadar dalam penampang 3 dimensi untuk software

Surpac 6.2, menunjukan bahwa pembagian kadar berdasarkan Ni Grade perusahan

yang akan dimasukan pada settingan software dan menghasilkan model penampang

yang mempunyai hasil akurasi data yang divisualisasikan lewat model sangatlah

detail. Hasil model 3 dimensinya sangat terperinci menunjukkan tebal tiap lapisan.
BAB V

PENUTUP

5.1. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis kadar, maka model digital penampang endapan

nikel dapat disajikan oleh Software Surpac sangat membantu dalam

proses pengambilan keputusan sebelum kegiatan penambangan

dilaksanakan.

2. Dari hasil pembuatan penampang dapat dilihat karakteristik dari endapan

nikel tersebut, maka dapat dikatakan bahwa tipe endapan nikel laterit

pada daerah penelitian meurupakan jenis model sumber cadangan.

5.2. SARAN

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, maka penulis merasa perlu

mengajukan beberapa saran berikut :

1. Penyajian data yang akan diinput ke excel harus lebih teliti karena kesalahan

penyajian data bisa mengakibatkan software tidak mengenali data tersebut.

2. Spesifikasi dalam pembuatan penampang 3 dimensi untuk software Surpac

sebaiknya memakai komputer dengan spesifikasi yang lebih tinggi seperti

core I3, core2duo, dan centrino, karena gambar yang sajikan ketika memakai
komputer dengan spesifikasi rendah seperti intel atom ataupun dual core akan

menampilkan gambar yang tidak beraturan dan pecah.

3. Merekomendasikan untuk mengunakan software tersebut untuk pengolahan

data pemetaan dan pembuatan penampang profil nikel laterite.


DAFTAR PUSTAKA

A.D. Dalvi, W. Gordon Bacon and Robert C. Osborne, The Past and The Future of
Nicel Laterites. PDAC 2004 International Convention, Trade Show and
Investor Exchange, March 2004.

Anonim, 2008a, Keadaan Geografis Sulawesi Utara,


http://sultra.bps.go.id/images/pub/b107.pdf (diakses tgl 27-6-2011 pukul 19.00
Wita).

Anonim, 2008b, Pengertian model, http://id.wikipedia.org/wiki/model


(diakses tgl 27-6-2011 pukul 19.00 Wita).

Anonim, 2008c, Blok Model, www.total.co.id (diakses tgl 27-6-2011 pukul 19.00
Wita).

Anonim, 2008d, Nikel Laterit, http://id.wikipedia.org/wiki/Nikel_lateri (diakses tgl


27-6-2011 pukul 19.00 Wita).

Davis, G., 1990, Minerals Deposits Exploration and Development Procedurs,


Jakarta.

Graha, Doddy Setia, 1987, Batuan dan Mineral, Nova, Bandung.

ITB, FIKTM, 2000, Buku Ajar Mata kuliah Teknik Eksplorasi, Bandung.

Mulyo, Agung, 2004, Pengantar Ilmu Kebumian, Bandung.

Mackenzie, W, S. Adams, A, E. A Calour Atlas of Rock and Minerals in Thin


Section, University of Manchester, England.

Nugroho, Adi, & Prasetyo, Dwi, 1995, Pengantar Menyusun Skripsi, CV. Aneka
Solo, Yogyakarta.

PT. Triple Eight Energy, 2011, Feasibility Study report, Kendari.

Simanjuntak, T.O., 1993, Peta Geologi Lembar Kolaka, Sulawesi, sekala 1 :


250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Sudrajat, A., 1999, Teknologi & Manajemen Sumberdaya Mineral, ITB, Bandung.

Sukanddarumidi, 2007, Geologi Mineral Logam, UGM, Yogyakarta.

Sudarto Notosiswoyo, 2005, Teknik Eksplorasi, ITB, Bandung.


SNI 13-6606. 2001, Tata Cara Umum Penyusunan Laporan Eksplorasi Bahan
Galian. Jakarta : Badan Standardisasi Nasional.

Rusmana, E,. 1993, Peta Geologi Lembar Lasusua-Kendari, Sulawesi, sekala 1 :


250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Tim Analisa dan Evaluasi Komoditi Mineral Internasional Proyek Pengembangan


Pusat Informasi Mineral, 1985, Kajian Nikel Study On Nickel, Departemen
Pertambangan dan Energi Direktorat Jendral Pertambangan Umum Pusat
Pengembangan Teknologi Mineral, Bandung.

Tim Kamus Pertambangan Umum, …., Kamus Pertambangan Umum, P3TM,


Bandung.

Waheed. A., 2002, Nickel Laterites - A Short Course On The Chemistry


Mineralogy And Formation of Nickel Laterites, PT. Inco, Indonesia
(Unpublished).

Waheed. A, 2005, Nickel Laterites – Training Modul for Geologist


(Unpublished).

________The Surpac workspace, (Unpublished)

.
TAHAP PENGOLAHAN SURPAC

Lampiran A persiapan data

Data kadar rata-rata Nikel (Ni) tiap titik bor hasil analisa X-Ray Niton
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250271 0 1 PI25027101 0.03 OB 9508300 429000 25
PI250271 1 2 PI25027102 0.02 OB 9508300 429000 25
PI250271 2 3 PI25027103 0.03 OB 9508300 429000 25
PI250271 3 4 PI25027104 0.02 OB 9508300 429000 25
PI250271 4 5 PI25027105 0.02 OB 9508300 429000 25
PI250271 5 6 PI25027106 0.02 OB 9508300 429000 25
PI250271 6 7 PI25027107 0.17 OB 9508300 429000 25
PI250271 7 8 PI25027108 0.15 OB 9508300 429000 25
PI250271 8 9 PI25027109 1.36 L 9508300 429000 25
PI250271 9 10 PI2502710 1.57 L 9508300 429000 25
PI250271 10 11 PI25027111 1.73 L 9508300 429000 25
PI250271 11 12 PI25027112 2.32 S 9508300 429000 25
PI250271 12 13 PI25027113 3.21 S 9508300 429000 25
PI250271 13 14 PI25027114 0.08 BR 9508300 429000 25
PI250271 14 15 PI25027115 0.06 BR 9508300 429000 25
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250272 0 1 PI25027201 0.01 OB 9508300 429025 25
PI250272 1 2 PI25027202 0.02 OB 9508300 429025 25
PI250272 2 3 PI25027203 0.01 OB 9508300 429025 25
PI250272 3 4 PI25027204 0.01 OB 9508300 429025 25
PI250272 4 5 PI25027205 0.01 OB 9508300 429025 25
PI250272 5 6 PI25027206 0 OB 9508300 429025 25
PI250272 6 7 PI25027207 1.02 L 9508300 429025 25
PI250272 7 8 PI25027208 1.36 L 9508300 429025 25
PI250272 8 9 PI25027209 1.78 S 9508300 429025 25
PI250272 9 10 PI25027210 2.13 S 9508300 429025 25
PI250272 10 11 PI25027210 1.16 BR 9508300 429025 25
PI250272 11 12 PI25027211 0.09 BR 9508300 429025 25
PI250272 12 13 PI25027212 0.15 BR 9508300 429025 25
PI250272 13 14 PI25027213 0.05 BR 9508300 429025 25
PI250272 14 15 PI25027214 0.3 BR 9508300 429025 25
PI250272 15 16 PI25027215 0.21 BR 9508300 429025 25
PI250272 16 16.5 PI25027216 0.28 BR 9508300 429025 25
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250273 0 1 PI25027301 0.01 OB 9508300 429050 25
PI250273 1 2 PI25027302 0.02 OB 9508300 429050 25
PI250273 2 3 PI25027303 0.01 OB 9508300 429050 25
PI250273 3 4 PI25027304 0 OB 9508300 429050 25
PI250273 4 5 PI25027305 0.06 OB 9508300 429050 25
PI250273 5 6 PI25027306 0.03 OB 9508300 429050 25
PI250273 6 7 PI25027307 0.03 OB 9508300 429050 25
PI250273 7 8 PI25027308 0.04 OB 9508300 429050 25
PI250273 8 9 PI25027309 0.17 OB 9508300 429050 25
PI250273 9 10 PI25027310 0.13 OB 9508300 429050 25
PI250273 10 11 PI25027311 1.16 L 9508300 429050 25
PI250273 11 12 PI25027312 1.21 L 9508300 429050 25
PI250273 12 13 PI25027313 1.42 L 9508300 429050 25
PI250273 13 14 PI25027314 1.73 L 9508300 429050 25
PI250273 14 15 PI25027315 2.76 S 9508300 429050 25
PI250273 15 16 PI25027316 1.88 BR 9508300 429050 25
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250274 0 1 PI25027401 0.03 OB 9508300 429075 25
PI250274 1 2 PI25027402 0.03 OB 9508300 429075 25
PI250274 2 3 PI25027403 0.01 OB 9508300 429075 25
PI250274 3 4 PI25027404 0.06 OB 9508300 429075 25
PI250274 4 5 PI25027405 0.12 OB 9508300 429075 25
PI250274 5 6 PI25027406 0.1 OB 9508300 429075 25
PI250274 6 7 PI25027407 0.23 OB 9508300 429075 25
PI250274 7 8 PI25027408 0.33 OB 9508300 429075 25
PI250274 8 9 PI25027409 0.5 OB 9508300 429075 25
PI250274 9 10 PI25027410 1.59 L 9508300 429075 25
PI250274 10 11 PI25027411 1.55 L 9508300 429075 25
PI250274 11 12 PI25027412 1.87 S 9508300 429075 25
PI250274 12 12.6 PI25027413 1.92 BR 9508300 429075 25
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250281 0 1 PI25028101 0.02 OB 9508325 429000 25
PI250281 1 2 PI25028102 0.01 OB 9508325 429000 25
PI250281 2 3 PI25028103 0.02 OB 9508325 429000 25
PI250281 3 4 PI25028104 0.01 OB 9508325 429000 25
PI250281 4 5 PI25028105 0.02 OB 9508325 429000 25
PI250281 5 6 PI25028106 0.01 OB 9508325 429000 25
PI250281 6 7 PI25028107 0.01 OB 9508325 429000 25
PI250281 7 8 PI25028108 0.01 OB 9508325 429000 25
PI250281 8 9 PI25028109 0.08 OB 9508325 429000 25
PI250281 9 10 PI25028110 0.08 OB 9508325 429000 25
PI250281 10 11 PI25028111 0.04 OB 9508325 429000 25
PI250281 11 12 PI25028112 0.07 OB 9508325 429000 25
PI250281 12 13 PI25028113 0.22 OB 9508325 429000 25
PI250281 13 14 PI25028114 0.18 OB 9508325 429000 25
PI250281 14 14.3 PI25028115 0.28 OB 9508325 429000 25
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250282 0 1 PI25028201 0.02 OB 9508325 429025 25
PI250282 1 2 PI25028202 0.02 OB 9508325 429025 25
PI250282 2 3 PI25028203 0.02 OB 9508325 429025 25
PI250282 3 4 PI25028204 0.02 OB 9508325 429025 25
PI250282 4 5 PI25028205 0.02 OB 9508325 429025 25
PI250282 5 6 PI25028206 0.29 OB 9508325 429025 25
PI250282 6 7 PI25028207 0.09 OB 9508325 429025 25
PI250282 7 8 PI25028208 1.12 L 9508325 429025 25
PI250282 8 9 PI25028209 1.53 L 9508325 429025 25
PI250282 9 10 PI25028210 1.82 S 9508325 429025 25
PI250282 10 11 PI25028211 2.01 S 9508325 429025 25
PI250282 11 12 PI25028212 0.44 BR 9508325 429025 25
PI250282 12 13 PI25028213 0.55 BR 9508325 429025 25
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250283 0 1 PI25028301 0.03 OB 9508325 429050 24.5
PI250283 1 2 PI25028302 0.02 OB 9508325 429050 24.5
PI250283 2 3 PI25028303 0.06 OB 9508325 429050 24.5
PI250283 3 4 PI25028304 0.06 OB 9508325 429050 24.5
PI250283 4 5 PI25028305 0.07 OB 9508325 429050 24.5
PI250283 5 6 PI25028306 0.17 OB 9508325 429050 24.5
PI250283 6 7 PI25028307 0.08 OB 9508325 429050 24.5
PI250283 7 7.6 PI25028308 0.09 OB 9508325 429050 24.5
PI250283 7.6 8 PI25028309 0.1 OB 9508325 429050 24.5
PI250283 8 9 PI25028310 1.21 L 9508325 429050 24.5
PI250283 9 10 PI25028311 1.25 L 9508325 429050 24.5
PI250283 10 11 PI25028312 1.89 S 9508325 429050 24.5
PI250283 11 12 PI25028313 0.37 BR 9508325 429050 24.5
PI250283 12 13 PI25028314 0.31 BR 9508325 429050 24.5
PI250283 13 14 PI25028315 0.69 BR 9508325 429050 24.5
PI250283 14 15 PI25028316 0.44 BR 9508325 429050 24.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250284 0 1 PI25028401 0.08 OB 9508325 429075 24.5
PI250284 1 2 PI25028402 0.04 OB 9508325 429075 24.5
PI250284 2 3 PI25028403 0.03 OB 9508325 429075 24.5
PI250284 3 4 PI25028404 0.04 OB 9508325 429075 24.5
PI250284 4 5 PI25028405 0.06 OB 9508325 429075 24.5
PI250284 5 6 PI25028406 0.48 OB 9508325 429075 24.5
PI250284 6 7 PI25028407 0.65 OB 9508325 429075 24.5
PI250284 7 7.5 PI25028408 0.5 OB 9508325 429075 24.5
PI250284 7.5 8 PI25028409 0.28 OB 9508325 429075 24.5
PI250284 8 9 PI25028410 0.3 OB 9508325 429075 24.5
PI250284 9 10 PI25028411 0.23 OB 9508325 429075 24.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250291 0 1 PI25029101 0.01 OB 9508350 429000 24
PI250291 1 2 PI25029102 0.03 OB 9508350 429000 24
PI250291 2 3 PI25029103 0.04 OB 9508350 429000 24
PI250291 3 4 PI25029104 0.03 OB 9508350 429000 24
PI250291 4 5 PI25029105 0.09 OB 9508350 429000 24
PI250291 5 6 PI25029106 0.08 OB 9508350 429000 24
PI250291 6 7 PI25029107 0.06 OB 9508350 429000 24
PI250291 7 8 PI25029108 0.12 OB 9508350 429000 24
PI250291 8 9 PI25029109 0.21 OB 9508350 429000 24
PI250291 9 10 PI25029110 0.29 OB 9508350 429000 24
PI250291 10 11 PI25029111 0.56 OB 9508350 429000 24
PI250291 11 12 PI25029112 0.68 OB 9508350 429000 24
PI250291 12 13 PI25029113 0.37 OB 9508350 429000 24
PI250291 13 13.2 PI25029114 0.39 OB 9508350 429000 24
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250292 0 1 PI25029201 0.03 OB 9508350 429025 24
PI250292 1 2 PI25029202 0.03 OB 9508350 429025 24
PI250292 2 3 PI25029203 0.03 OB 9508350 429025 24
PI250292 3 4 PI25029204 0.02 OB 9508350 429025 24
PI250292 4 5 PI25029205 0.01 OB 9508350 429025 24
PI250292 5 6 PI25029206 0.05 OB 9508350 429025 24
PI250292 6 7 PI25029207 0.08 OB 9508350 429025 24
PI250292 7 7.6 PI25029208 0.21 OB 9508350 429025 24
PI250292 7.6 8 PI25029209 0.31 OB 9508350 429025 24
PI250292 8 9 PI25029210 1.05 L 9508350 429025 24
PI250292 9 10 PI25029211 1.53 L 9508350 429025 24
PI250292 10 11 PI25029212 1.88 S 9508350 429025 24
PI250292 11 12 PI25029213 1.76 BR 9508350 429025 24
PI250292 12 12.5 PI25029214 0.99 BR 9508350 429025 24
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250293 0 1 PI25029301 0.05 OB 9508350 429050 24
PI250293 1 2 PI25029302 0.06 OB 9508350 429050 24
PI250293 2 3 PI25029303 0.04 OB 9508350 429050 24
PI250293 3 4 PI25029304 0.04 OB 9508350 429050 24
PI250293 4 5 PI25029305 0.08 OB 9508350 429050 24
PI250293 5 5.6 PI25029306 0.07 OB 9508350 429050 24
PI250293 5.6 6 PI25029307 0.16 OB 9508350 429050 24
PI250293 6 7 PI25029308 0.63 L 9508350 429050 24
PI250293 7 8 PI25029309 1.21 L 9508350 429050 24
PI250293 8 9 PI25029310 1.43 L 9508350 429050 24
PI250293 9 10 PI25029311 1.82 S 9508350 429050 24
PI250293 10 11 PI25029312 1.98 S 9508350 429050 24
PI250293 11 12 PI25029313 0.69 BR 9508350 429050 24
PI250293 12 13 PI25029314 0.43 BR 9508350 429050 24
PI250293 13 14 PI25029315 0.05 BR 9508350 429050 24
PI250293 14 15 PI25029316 0.44 BR 9508350 429050 24
PI250293 15 16 PI25029317 0.33 BR 9508350 429050 24
PI250293 16 17 PI25029318 0.27 BR 9508350 429050 24
PI250293 17 17.3 PI25029319 0.34 BR 9508350 429050 24
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250294 0 1 PI25029401 0.06 OB 9508350 429075 24
PI250294 1 2 PI25029402 0.07 OB 9508350 429075 24
PI250294 2 3 PI25029403 0.08 OB 9508350 429075 24
PI250294 3 4 PI25029404 0.08 OB 9508350 429075 24
PI250294 4 5 PI25029405 1.23 L 9508350 429075 24
PI250294 5 6 PI25029406 1.79 S 9508350 429075 24
PI250294 6 7 PI25029407 2.28 S 9508350 429075 24
PI250294 7 8 PI25029408 1.49 S 9508350 429075 24
PI250294 8 9 PI25029409 1.85 S 9508350 429075 24
PI250294 9 10 PI25029410 1.95 S 9508350 429075 24
PI250294 10 11 PI25029411 2.01 S 9508350 429075 24
PI250294 11 12 PI25029412 1.15 S 9508350 429075 24
PI250294 12 13 PI25029413 1.04 BR 9508350 429075 24
PI250294 13 14 PI25029414 0.77 BR 9508350 429075 24
PI250294 14 15 PI25029415 1.03 BR 9508350 429075 24
PI250294 15 15.5 PI25029416 0.51 BR 9508350 429075 24
PI250294 15.5 16 PI25029417 1.56 BR 9508350 429075 24
PI250294 16 17 PI25029418 1.3 BR 9508350 429075 24
PI250294 17 18 PI25029419 0.42 BR 9508350 429075 24
PI250294 18 19 PI25029420 0.22 BR 9508350 429075 24
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250301 0 1 PI25030101 0.04 OB 9508375 429000 24
PI250301 1 2 PI25030102 0.05 OB 9508375 429000 24
PI250301 2 3 PI25030103 0.05 OB 9508375 429000 24
PI250301 3 4 PI25030104 0.06 OB 9508375 429000 24
PI250301 4 5 PI25030105 0.09 OB 9508375 429000 24
PI250301 5 6 PI25030106 0.09 OB 9508375 429000 24
PI250301 6 7 PI25030107 0.18 OB 9508375 429000 24
PI250301 7 8 PI25030108 1.05 L 9508375 429000 24
PI250301 8 9 PI25030109 1.29 L 9508375 429000 24
PI250301 9 10 PI25030110 1.42 L 9508375 429000 24
PI250301 10 11 PI25030111 1.51 S 9508375 429000 24
PI250301 11 12 PI25030112 1.42 S 9508375 429000 24
PI250301 12 13 PI25030113 1.31 S 9508375 429000 24
PI250301 13 14 PI25030114 1.08 BR 9508375 429000 24
PI250301 14 15 PI25030115 0.53 BR 9508375 429000 24
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250302 0 1 PI25030201 0.03 OB 9508375 429025 23.5
PI250302 1 2 PI25030202 0.08 OB 9508375 429025 23.5
PI250302 2 3 PI25030203 0.05 OB 9508375 429025 23.5
PI250302 3 4 PI25030204 0.08 OB 9508375 429025 23.5
PI250302 4 5 PI25030205 0.08 OB 9508375 429025 23.5
PI250302 5 6 PI25030206 0.16 OB 9508375 429025 23.5
PI250302 6 7 PI25030207 0.78 L 9508375 429025 23.5
PI250302 7 8 PI25030208 1.68 L 9508375 429025 23.5
PI250302 8 9 PI25030209 1.32 L 9508375 429025 23.5
PI250302 9 10 PI25030210 1.82 S 9508375 429025 23.5
PI250302 10 11 PI25030211 0.76 BR 9508375 429025 23.5
PI250302 11 12 PI25030212 0.52 BR 9508375 429025 23.5
PI250302 12 12.4 PI25030213 0.43 BR 9508375 429025 23.5
PI250302 12.4 13 PI25030214 0.27 BR 9508375 429025 23.5
PI250302 13 14 PI25030215 0.18 BR 9508375 429025 23.5
PI250302 14 15 PI25030216 0.31 BR 9508375 429025 23.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250303 0 1 PI25030301 0.09 OB 9508375 429050 23.5
PI250303 1 2 PI25030302 0.1 OB 9508375 429050 23.5
PI250303 2 3 PI25030303 0.08 OB 9508375 429050 23.5
PI250303 3 4 PI25030304 0.12 OB 9508375 429050 23.5
PI250303 4 5 PI25030305 0.1 OB 9508375 429050 23.5
PI250303 5 6 PI25030306 0.1 L 9508375 429050 23.5
PI250303 6 7 PI25030307 1.02 L 9508375 429050 23.5
PI250303 7 8 PI25030308 1.42 L 9508375 429050 23.5
PI250303 8 9 PI25030309 1.71 S 9508375 429050 23.5
PI250303 9 10 PI25030310 1.38 BR 9508375 429050 23.5
PI250303 10 11 PI25030311 0.76 BR 9508375 429050 23.5
PI250303 11 12 PI25030312 0.39 BR 9508375 429050 23.5
PI250303 12 13 PI25030313 0.33 BR 9508375 429050 23.5
PI250303 13 14 PI25030314 0.4 BR 9508375 429050 23.5
PI250303 14 14.7 PI25030315 0.41 BR 9508375 429050 23.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250304 0 1 PI25030401 0.08 OB 9508375 429075 23.5
PI250304 1 2 PI25030402 0.06 OB 9508375 429075 23.5
PI250304 2 3 PI25030403 0.09 OB 9508375 429075 23.5
PI250304 3 4 PI25030404 0.06 OB 9508375 429075 23.5
PI250304 4 5 PI25030405 0.1 L 9508375 429075 23.5
PI250304 5 6 PI25030406 1.88 L 9508375 429075 23.5
PI250304 6 7 PI25030407 1.11 L 9508375 429075 23.5
PI250304 7 8 PI25030408 2 S 9508375 429075 23.5
PI250304 8 9 PI25030409 3.01 S 9508375 429075 23.5
PI250304 9 10 PI25030410 2.74 S 9508375 429075 23.5
PI250304 10 11 PI25030411 1.93 S 9508375 429075 23.5
PI250304 11 12 PI25030412 1.78 S 9508375 429075 23.5
PI250304 12 13 PI25030413 2.19 S 9508375 429075 23.5
PI250304 13 14 PI25030414 1.98 S 9508375 429075 23.5
PI250304 14 15 PI25030415 1.19 BR 9508375 429075 23.5
PI250304 15 16 PI25030416 0.73 BR 9508375 429075 23.5
PI250304 16 17 PI25030417 0.33 BR 9508375 429075 23.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250311 0 1 PI25031101 0.09 OB 9508400 429000 23.5
PI250311 1 2 PI25031102 0.07 OB 9508400 429000 23.5
PI250311 2 3 PI25031103 0.05 OB 9508400 429000 23.5
PI250311 3 4 PI25031104 0.05 OB 9508400 429000 23.5
PI250311 4 5 PI25031105 0.1 OB 9508400 429000 23.5
PI250311 5 6 PI25031106 1.35 L 9508400 429000 23.5
PI250311 6 7 PI25031107 1.53 L 9508400 429000 23.5
PI250311 7 7.5 PI25031108 1.35 L 9508400 429000 23.5
PI250311 7.5 8 PI25031109 1.2 L 9508400 429000 23.5
PI250311 8 9 PI25031110 1.17 L 9508400 429000 23.5
PI250311 9 10 PI25031111 1.08 L 9508400 429000 23.5
PI250311 10 10.3 PI25031112 2.04 S 9508400 429000 23.5
PI250311 10.3 11 PI25031113 1.98 S 9508400 429000 23.5
PI250311 11 12 PI25031114 1.64 S 9508400 429000 23.5
PI250311 12 13 PI25031115 1.71 S 9508400 429000 23.5
PI250311 13 14 PI25031116 1.32 S 9508400 429000 23.5
PI250311 14 15 PI25031117 2.29 S 9508400 429000 23.5
PI250311 15 16 PI25031118 1.7 S 9508400 429000 23.5
PI250311 16 17 PI25031119 1.73 S 9508400 429000 23.5
PI250311 17 18 PI25031120 0.35 BR 9508400 429000 23.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250312 0 1 PI25031201 0.14 OB 9508400 429025 23
PI250312 1 2 PI25031202 0.06 OB 9508400 429025 23
PI250312 2 3 PI25031203 0.09 OB 9508400 429025 23
PI250312 3 4 PI25031204 0.11 OB 9508400 429025 23
PI250312 4 4.5 PI25031205 0.74 OB 9508400 429025 23
PI250312 4.5 5 PI25031206 0.27 OB 9508400 429025 23
PI250312 5 6 PI25031207 1.93 L 9508400 429025 23
PI250312 6 7 PI25031208 2.4 S 9508400 429025 23
PI250312 7 8 PI25031209 1.56 S 9508400 429025 23
PI250312 8 8.4 PI25031210 1.21 S 9508400 429025 23
PI250312 8.4 9 PI25031211 1.65 S 9508400 429025 23
PI250312 9 10 PI25031212 1.56 BR 9508400 429025 23
PI250312 10 11 PI25031213 0.87 BR 9508400 429025 23
PI250312 11 12 PI25031214 0.5 BR 9508400 429025 23
PI250312 12 13 PI25031215 0.34 BR 9508400 429025 23
PI250312 13 14 PI25031216 0.39 BR 9508400 429025 23
PI250312 14 15 PI25031217 0.36 BR 9508400 429025 23
PI250312 15 16 PI25031218 0.34 BR 9508400 429025 23
PI250312 16 17 PI25031219 0.34 BR 9508400 429025 23
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250313 0 1 PI25031301 0.17 OB 9508400 429050 22.5
PI250313 1 2 PI25031302 0.18 OB 9508400 429050 22.5
PI250313 2 3 PI25031303 0.78 OB 9508400 429050 22.5
PI250313 3 3.6 PI25031304 0.69 OB 9508400 429050 22.5
PI250313 3.6 4 PI25031305 1.1 L 9508400 429050 22.5
PI250313 4 5 PI25031306 1.78 S 9508400 429050 22.5
PI250313 5 6 PI25031307 0.97 BR 9508400 429050 22.5
PI250313 6 7 PI25031308 0.92 BR 9508400 429050 22.5
PI250313 7 8 PI25031309 0.92 BR 9508400 429050 22.5
PI250313 8 9 PI25031310 0.61 BR 9508400 429050 22.5
PI250313 9 10 PI25031311 0.55 BR 9508400 429050 22.5
PI250313 10 11 PI25031312 0.58 BR 9508400 429050 22.5
PI250313 11 11.2 PI25031313 0.6 BR 9508400 429050 22.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250314 0 1 PI25031401 0.05 OB 9508400 429075 22.5
PI250314 1 2 PI25031402 0.05 OB 9508400 429075 22.5
PI250314 2 3 PI25031403 0.09 OB 9508400 429075 22.5
PI250314 3 4 PI25031404 0.12 OB 9508400 429075 22.5
PI250314 4 5 PI25031405 1.43 L 9508400 429075 22.5
PI250314 5 6 PI25031406 1.36 L 9508400 429075 22.5
PI250314 6 7 PI25031407 1.73 S 9508400 429075 22.5
PI250314 7 8 PI25031408 1.6 S 9508400 429075 22.5
PI250314 8 9 PI25031409 1.62 S 9508400 429075 22.5
PI250314 9 10 PI25031410 1.51 S 9508400 429075 22.5
PI250314 10 11 PI25031411 1.05 BR 9508400 429075 22.5
PI250314 11 12 PI25031412 0.92 BR 9508400 429075 22.5
PI250314 12 13 PI25031413 0.95 BR 9508400 429075 22.5
PI250314 13 14 PI25031414 0.77 BR 9508400 429075 22.5
PI250314 14 15 PI25031415 0.52 BR 9508400 429075 22.5
PI250314 15 16 PI25031416 0.32 BR 9508400 429075 22.5
PI250314 16 17 PI25031417 0.26 BR 9508400 429075 22.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250321 0 1 PI25032101 0.04 OB 9508425 429000 22.5
PI250321 1 2 PI25032102 0.05 OB 9508425 429000 22.5
PI250321 2 3 PI25032103 0.03 OB 9508425 429000 22.5
PI250321 3 4 PI25032104 0.04 OB 9508425 429000 22.5
PI250321 4 5 PI25032105 0.11 OB 9508425 429000 22.5
PI250321 5 6 PI25032106 0.06 OB 9508425 429000 22.5
PI250321 6 7 PI25032107 0.13 OB 9508425 429000 22.5
PI250321 7 8 PI25032108 1.46 OB 9508425 429000 22.5
PI250321 8 9 PI25032109 0.13 OB 9508425 429000 22.5
PI250321 9 10 PI25032110 1.45 L 9508425 429000 22.5
PI250321 10 11 PI25032111 1.99 S 9508425 429000 22.5
PI250321 11 12 PI25032112 1.44 BR 9508425 429000 22.5
PI250321 12 13 PI25032113 0.56 BR 9508425 429000 22.5
PI250321 13 14 PI25032114 0.5 BR 9508425 429000 22.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250322 0 1 PI25032201 0.06 OB 9508425 429025 22
PI250322 1 2 PI25032202 0.1 OB 9508425 429025 22
PI250322 2 3 PI25032203 0.05 OB 9508425 429025 22
PI250322 3 4 PI25032204 0.04 OB 9508425 429025 22
PI250322 4 5 PI25032205 0.1 OB 9508425 429025 22
PI250322 5 5.7 PI25032206 0.07 OB 9508425 429025 22
PI250322 5.7 6 PI25032207 0.05 OB 9508425 429025 22
PI250322 6 7 PI25032208 0.05 OB 9508425 429025 22
PI250322 7 8 PI25032209 0.44 OB 9508425 429025 22
PI250322 8 9 PI25032210 1.4 L 9508425 429025 22
PI250322 9 10 PI25032211 1.57 L 9508425 429025 22
PI250322 10 11 PI25032212 1.82 S 9508425 429025 22
PI250322 11 11.3 PI25032213 1.26 BR 9508425 429025 22
PI250322 11.3 12 PI25032214 0.4 BR 9508425 429025 22
PI250322 12 13 PI25032215 0.46 BR 9508425 429025 22
PI250322 13 14 PI25032216 0.48 BR 9508425 429025 22
PI250322 14 14.3 PI25032217 0.34 BR 9508425 429025 22
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250323 0 1 PI25032301 0.06 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 1 2 PI25032302 0.03 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 2 3 PI25032303 0.02 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 3 4 PI25032304 0.04 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 4 5 PI25032305 0.05 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 5 6 PI25032306 0.07 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 6 6.7 PI25032307 0.13 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 6.7 7 PI25032308 0.69 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 7 8 PI25032309 0.92 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 8 9 PI25032310 0.62 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 9 10 PI25032311 0.49 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 10 11 PI25032312 0.34 OB 9508425 429050 21.5
PI250323 11 12 PI25032313 0.24 OB 9508425 429050 21.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250324 0 1 PI25032401 0.05 OB 9508425 429075 21.5
PI250324 1 2 PI25032402 0.03 OB 9508425 429075 21.5
PI250324 2 3 PI25032403 0.03 OB 9508425 429075 21.5
PI250324 3 4 PI25032404 0.03 OB 9508425 429075 21.5
PI250324 4 5 PI25032405 0.03 OB 9508425 429075 21.5
PI250324 5 6 PI25032406 0.06 OB 9508425 429075 21.5
PI250324 6 7 PI25032407 0.07 OB 9508425 429075 21.5
PI250324 7 8 PI25032408 1.07 L 9508425 429075 21.5
PI250324 8 9 PI25032409 0.91 L 9508425 429075 21.5
PI250324 9 10 PI25032410 1.85 S 9508425 429075 21.5
PI250324 10 11 PI25032411 1.93 S 9508425 429075 21.5
PI250324 11 12 PI25032412 0.84 BR 9508425 429075 21.5
PI250324 12 13 PI25032413 0.83 BR 9508425 429075 21.5
PI250324 13 14 PI25032414 0.43 BR 9508425 429075 21.5
PI250324 14 15 PI25032415 0.4 BR 9508425 429075 21.5
PI250324 15 16 PI25032416 0.3 BR 9508425 429075 21.5
PI250324 16 17 PI25032417 0.28 BR 9508425 429075 21.5
PI250324 17 18 PI25032418 0.25 BR 9508425 429075 21.5
PI250324 18 19 PI25032419 0.31 BR 9508425 429075 21.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250325 0 1 PI25032501 0.04 OB 9508425 429100 21
PI250325 1 2 PI25032502 0.03 OB 9508425 429100 21
PI250325 2 3 PI25032503 0.02 OB 9508425 429100 21
PI250325 3 4 PI25032504 0.07 OB 9508425 429100 21
PI250325 4 5 PI25032505 0.07 OB 9508425 429100 21
PI250325 5 6 PI25032506 0.09 OB 9508425 429100 21
PI250325 6 7 PI25032507 1.61 L 9508425 429100 21
PI250325 7 8 PI25032508 1.34 L 9508425 429100 21
PI250325 8 9 PI25032509 1.45 L 9508425 429100 21
PI250325 9 10 PI25032510 1.57 L 9508425 429100 21
PI250325 10 11 PI25032511 1.52 L 9508425 429100 21
PI250325 11 12 PI25032512 1.81 S 9508425 429100 21
PI250325 12 13 PI25032513 1.91 S 9508425 429100 21
PI250325 13 14 PI25032514 2.66 S 9508425 429100 21
PI250325 14 15 PI25032515 1.21 BR 9508425 429100 21
PI250325 15 16 PI25032516 0.82 BR 9508425 429100 21
PI250325 16 17 PI25032517 0.73 BR 9508425 429100 21
PI250325 17 18 PI25032518 0.66 BR 9508425 429100 21
PI250325 18 19 PI25032519 1.14 BR 9508425 429100 21
PI250325 19 20 PI25032520 0.72 BR 9508425 429100 21
PI250325 20 21 PI25032521 0.33 BR 9508425 429100 21
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250326 0 1 PI25032601 0.09 OB 9508425 429125 21
PI250326 1 2 PI25032602 0.04 OB 9508425 429125 21
PI250326 2 3 PI25032603 0.04 OB 9508425 429125 21
PI250326 3 4 PI25032604 0.15 OB 9508425 429125 21
PI250326 4 5 PI25032605 0.05 OB 9508425 429125 21
PI250326 5 6 PI25032606 0.09 OB 9508425 429125 21
PI250326 6 7 PI25032607 0.08 OB 9508425 429125 21
PI250326 7 7.6 PI25032608 0.42 OB 9508425 429125 21
PI250326 7.6 8 PI25032609 0.24 OB 9508425 429125 21
PI250326 8 8.6 PI25032610 1.73 L 9508425 429125 21
PI250326 8.6 9 PI25032611 3.25 S 9508425 429125 21
PI250326 9 10 PI25032612 2.9 S 9508425 429125 21
PI250326 10 11 PI25032613 2.5 S 9508425 429125 21
PI250326 11 11.6 PI25032614 2.87 S 9508425 429125 21
PI250326 11.6 12 PI25032615 1.48 S 9508425 429125 21
PI250326 12 13 PI25032616 1.9 S 9508425 429125 21
PI250326 13 14 PI25032617 1.19 BR 9508425 429125 21
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250331 0 1 PI25033101 0.02 OB 9508450 429000 20.5
PI250331 1 2 PI25033102 0.02 OB 9508450 429000 20.5
PI250331 2 3 PI25033103 0.09 OB 9508450 429000 20.5
PI250331 3 4 PI25033104 0.03 OB 9508450 429000 20.5
PI250331 4 5 PI25033105 0.04 OB 9508450 429000 20.5
PI250331 5 6 PI25033106 0.04 OB 9508450 429000 20.5
PI250331 6 7 PI25033107 0.04 OB 9508450 429000 20.5
PI250331 7 8 PI25033108 0.1 OB 9508450 429000 20.5
PI250331 8 9 PI25033109 0.47 OB 9508450 429000 20.5
PI250331 9 9.8 PI25033110 0.17 OB 9508450 429000 20.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250332 0 1 PI25033201 0.05 OB 9508450 429025 20
PI250332 1 1.6 PI25033202 0.08 OB 9508450 429025 20
PI250332 1.6 2 PI25033203 0.04 OB 9508450 429025 20
PI250332 2 3 PI25033204 0.3 OB 9508450 429025 20
PI250332 3 4 PI25033205 0.03 OB 9508450 429025 20
PI250332 4 5 PI25033206 0.04 OB 9508450 429025 20
PI250332 5 6 PI25033207 0.05 OB 9508450 429025 20
PI250332 6 6.7 PI25033208 0.06 OB 9508450 429025 20
PI250332 6.7 7 PI25033209 0.05 OB 9508450 429025 20
PI250332 7 8 PI25033210 0.14 OB 9508450 429025 20
PI250332 8 9 PI25033211 0.41 OB 9508450 429025 20
PI250332 9 10 PI25033212 0.37 OB 9508450 429025 20
PI250332 10 11 PI25033213 0.31 OB 9508450 429025 20
PI250332 11 11.8 PI25033214 0.24 OB 9508450 429025 20
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250333 0 1 PI25033301 0.05 OB 9508450 429050 20
PI250333 1 2 PI25033302 0.1 OB 9508450 429050 20
PI250333 2 3 PI25033303 0.04 OB 9508450 429050 20
PI250333 3 4 PI25033304 0.02 OB 9508450 429050 20
PI250333 4 5 PI25033305 0.03 OB 9508450 429050 20
PI250333 5 6 PI25033306 1.34 L 9508450 429050 20
PI250333 6 7 PI25033307 1.52 L 9508450 429050 20
PI250333 7 8 PI25033308 1.79 S 9508450 429050 20
PI250333 8 9 PI25033309 0.46 BR 9508450 429050 20
PI250333 9 10 PI25033310 0.48 BR 9508450 429050 20
PI250333 10 11 PI25033311 0.69 BR 9508450 429050 20
PI250333 11 12 PI25033312 0.43 BR 9508450 429050 20
PI250333 12 12.1 PI25033313 0.31 BR 9508450 429050 20
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250334 0 1 PI25033401 0.06 OB 9508450 429075 19.5
PI250334 1 2 PI25033402 0.1 OB 9508450 429075 19.5
PI250334 2 3 PI25033403 0.04 OB 9508450 429075 19.5
PI250334 3 4 PI25033404 0.04 OB 9508450 429075 19.5
PI250334 4 5 PI25033405 0.05 OB 9508450 429075 19.5
PI250334 5 6 PI25033406 0.11 OB 9508450 429075 19.5
PI250334 6 6.2 PI25033407 0.12 OB 9508450 429075 19.5
PI250334 6.2 7 PI25033408 0.09 OB 9508450 429075 19.5
PI250334 7 8 PI25033409 1.21 L 9508450 429075 19.5
PI250334 8 9 PI25033410 1.76 S 9508450 429075 19.5
PI250334 9 10 PI25033411 0.42 BR 9508450 429075 19.5
PI250334 10 11 PI25033412 0.28 BR 9508450 429075 19.5
PI250334 11 12 PI25033413 0.28 BR 9508450 429075 19.5
PI250334 12 12.5 PI25033414 0.34 BR 9508450 429075 19.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250335 0 1 PI25033501 0.12 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 1 2 PI25033502 0.08 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 2 3 PI25033503 0.03 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 3 4 PI25033504 0.31 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 4 5 PI25033505 0.04 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 5 6 PI25033506 0.04 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 6 7 PI25033507 0.31 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 7 8 PI25033508 0.32 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 8 9 PI25033509 0.3 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 9 10 PI25033510 0.31 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 10 11 PI25033511 0.3 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 11 12 PI25033512 0.26 OB 9508450 429100 19.5
PI250335 12 12.5 PI25033513 0.26 OB 9508450 429100 19.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250341 0 1 PI25034101 0.02 OB 9508475 429000 17
PI250341 1 2 PI25034102 0.03 OB 9508475 429000 17
PI250341 2 3 PI25034103 0.03 OB 9508475 429000 17
PI250341 3 4 PI25034104 0.02 OB 9508475 429000 17
PI250341 4 5 PI25034105 0.06 OB 9508475 429000 17
PI250341 5 6 PI25034106 0.17 OB 9508475 429000 17
PI250341 6 7 PI25034107 0.03 OB 9508475 429000 17
PI250341 7 8 PI25034108 0.05 OB 9508475 429000 17
PI250341 8 9 PI25034109 0.11 OB 9508475 429000 17
PI250341 9 10 PI25034110 0.18 OB 9508475 429000 17
PI250341 10 11 PI25034111 0.16 OB 9508475 429000 17
PI250341 11 12 PI25034112 0.5 OB 9508475 429000 17
PI250341 12 12.6 PI25034113 1.56 L 9508475 429000 17
PI250341 12.6 13 PI25034114 2.87 S 9508475 429000 17
PI250341 13 13.6 PI25034115 3.21 S 9508475 429000 17
PI250341 13.6 14 PI25034116 1.47 S 9508475 429000 17
PI250341 14 15 PI25034117 1.31 BR 9508475 429000 17
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250342 0 1 PI25034201 0.04 OB 9508475 429025 17
PI250342 1 2 PI25034202 0.04 OB 9508475 429025 17
PI250342 2 3 PI25034203 0.11 OB 9508475 429025 17
PI250342 3 4 PI25034204 0.06 OB 9508475 429025 17
PI250342 4 5 PI25034205 0.07 OB 9508475 429025 17
PI250342 5 6 PI25034206 0.03 OB 9508475 429025 17
PI250342 6 7 PI25034207 0.05 OB 9508475 429025 17
PI250342 7 8 PI25034208 0.05 OB 9508475 429025 17
PI250342 8 9 PI25034209 0.25 OB 9508475 429025 17
PI250342 9 10 PI25034210 0.13 OB 9508475 429025 17
PI250342 10 11 PI25034211 1.23 L 9508475 429025 17
PI250342 11 11.2 PI25034212 1.36 L 9508475 429025 17
PI250342 11.2 12 PI25034213 1.79 S 9508475 429025 17
PI250342 12 13 PI25034214 1.23 BR 9508475 429025 17
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250343 0 1 PI25034301 0.09 OB 9508475 429050 17.5
PI250343 1 2 PI25034302 0.04 OB 9508475 429050 17.5
PI250343 2 3 PI25034303 0.02 OB 9508475 429050 17.5
PI250343 3 4 PI25034304 0.03 OB 9508475 429050 17.5
PI250343 4 5 PI25034305 0.04 OB 9508475 429050 17.5
PI250343 5 6 PI25034306 0.05 OB 9508475 429050 17.5
PI250343 6 7 PI25034307 0.14 OB 9508475 429050 17.5
PI250343 7 8 PI25034308 0.21 OB 9508475 429050 17.5
PI250343 8 9 PI25034309 0.19 OB 9508475 429050 17.5
PI250343 9 10 PI25034310 1.34 L 9508475 429050 17.5
PI250343 10 11 PI25034311 1.64 S 9508475 429050 17.5
PI250343 11 12 PI25034312 2.65 S 9508475 429050 17.5
PI250343 12 13 PI25034313 1.88 S 9508475 429050 17.5
PI250343 13 14 PI25034314 1.58 S 9508475 429050 17.5
PI250343 14 15 PI25034315 2.79 S 9508475 429050 17.5
PI250343 15 16 PI25034316 1.1 BR 9508475 429050 17.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250344 0 1 PI25034401 0.03 OB 9508475 429075 17.5
PI250344 1 2 PI25034402 0.02 OB 9508475 429075 17.5
PI250344 2 3 PI25034403 0.07 OB 9508475 429075 17.5
PI250344 3 4 PI25034404 0.17 OB 9508475 429075 17.5
PI250344 4 5 PI25034405 0.1 OB 9508475 429075 17.5
PI250344 5 6 PI25034406 0.06 OB 9508475 429075 17.5
PI250344 6 7 PI25034407 0.29 OB 9508475 429075 17.5
PI250344 7 8 PI25034408 0.4 OB 9508475 429075 17.5
PI250344 8 9 PI25034409 1.34 L 9508475 429075 17.5
PI250344 9 10 PI25034410 2.04 S 9508475 429075 17.5
PI250344 10 11 PI25034411 2 S 9508475 429075 17.5
PI250344 11 12 PI25034412 2.11 S 9508475 429075 17.5
PI250344 12 13 PI25034413 2.83 S 9508475 429075 17.5
PI250344 13 14 PI25034414 2.05 S 9508475 429075 17.5
PI250344 14 15 PI25034415 2.02 S 9508475 429075 17.5
PI250344 15 16 PI25034416 1.81 S 9508475 429075 17.5
PI250344 16 17 PI25034417 1.91 S 9508475 429075 17.5
PI250344 17 18 PI25034418 1.79 S 9508475 429075 17.5
PI250344 18 19 PI25034419 1.98 S 9508475 429075 17.5
PI250344 19 20 PI25034420 1.95 BR 9508475 429075 17.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250345 0 1 PI25034501 0.03 OB 9508475 429100 18.5
PI250345 1 2 PI25034502 0.05 OB 9508475 429100 18.5
PI250345 2 3 PI25034503 0.09 OB 9508475 429100 18.5
PI250345 3 4 PI25034504 0.07 OB 9508475 429100 18.5
PI250345 4 4.5 PI25034505 0.06 OB 9508475 429100 18.5
PI250345 4.5 5 PI25034506 0.08 OB 9508475 429100 18.5
PI250345 5 5.6 PI25034507 0.11 OB 9508475 429100 18.5
PI250345 5.6 6 PI25034508 0.1 OB 9508475 429100 18.5
PI250345 6 7 PI25034509 0.13 OB 9508475 429100 18.5
PI250345 7 8 PI25034510 1.46 L 9508475 429100 18.5
PI250345 8 9 PI25034511 1.76 S 9508475 429100 18.5
PI250345 9 10 PI25034512 3.85 S 9508475 429100 18.5
PI250345 10 11 PI25034513 3.38 S 9508475 429100 18.5
PI250345 11 12 PI25034514 2.5 S 9508475 429100 18.5
PI250345 12 13 PI25034515 2.26 S 9508475 429100 18.5
PI250345 13 14 PI25034516 1.92 S 9508475 429100 18.5
PI250345 14 15 PI25034517 1.33 S 9508475 429100 18.5
PI250345 15 16 PI25034518 1.4 S 9508475 429100 18.5
PI250345 16 17 PI25034519 1.38 S 9508475 429100 18.5
PI250345 17 18 PI25034520 1.25 S 9508475 429100 18.5
PI250345 18 19 PI25034521 2.28 S 9508475 429100 18.5
PI250345 19 20 PI25034522 0.95 BR 9508475 429100 18.5
PI250345 20 21 PI25034523 0.88 BR 9508475 429100 18.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250346 0 1 PI25034601 0.1 OB 9508475 429125 18.5
PI250346 1 1.5 PI25034602 0.12 OB 9508475 429125 18.5
PI250346 1.5 1.8 PI25034603 0.05 OB 9508475 429125 18.5
PI250346 1.8 2 PI25034604 0.05 OB 9508475 429125 18.5
PI250346 2 3 PI25034605 0.06 OB 9508475 429125 18.5
PI250346 3 4 PI25034606 0.07 OB 9508475 429125 18.5
PI250346 4 5 PI25034607 0.11 OB 9508475 429125 18.5
PI250346 5 6 PI25034608 0.14 L 9508475 429125 18.5
PI250346 6 7 PI25034609 1.4 L 9508475 429125 18.5
PI250346 7 8 PI25034610 2.82 S 9508475 429125 18.5
PI250346 8 9 PI25034611 2.25 S 9508475 429125 18.5
PI250346 9 10 PI25034612 2.28 S 9508475 429125 18.5
PI250346 10 11 PI25034613 1.55 S 9508475 429125 18.5
PI250346 11 12 PI25034614 0.56 BR 9508475 429125 18.5
Hole ID From To Samp. No. Ni Lith North East Elevasi
PI250347 0 1 PI25034701 0.08 OB 9508475 429150 19
PI250347 1 2 PI25034702 0.14 OB 9508475 429150 19
PI250347 2 3 PI25034703 0.14 OB 9508475 429150 19
PI250347 3 4 PI25034704 0.09 OB 9508475 429150 19
PI250347 4 5 PI25034705 0.18 OB 9508475 429150 19
PI250347 5 6 PI25034706 0.72 OB 9508475 429150 19
PI250347 6 7 PI25034707 0.78 OB 9508475 429150 19
PI250347 7 8 PI25034708 0.79 OB 9508475 429150 19
PI250347 8 8.6 PI25034709 1.21 L 9508475 429150 19
PI250347 8.6 9 PI25034710 1.78 S 9508475 429150 19
PI250347 9 10 PI25034711 1.08 BR 9508475 429150 19
PI250347 10 11 PI25034712 0.92 BR 9508475 429150 19
PI250347 11 11.5 PI25034713 0.2 BR 9508475 429150 19
Lampiran B tahap pengolahan data software surpac

1. Menyiapkan data-data sebagai berikut:

a. Data lubang bor (hole ID), koordinat tiap titik bor, elevasi, dept, dan azimuth

yang diolah di Microsoft Excel yang kemudian di save as dengan type CSV

(comma delimited) dan diberi nama file COLLAR.

b. Data lubang bor (hole ID), kedalaman titik bor tiap meter, dan kadar Ni yang

diolah di Microsoft Excel yang kemudian di save as dengan type CSV

(comma delimited) dan diberi nama file ASSAY

c. Data lubang bor (hole ID), depth, dip, dan azimuth yang diolah di Microsoft

Excel yang kemudian di save as dengan type CSV (comma delimited) dan

diberi nama file SURVEY

d. Data lubang bor (hole ID), kedalaman titik bor tiap meter, dan data litologi

yang diolah di Microsoft Excel yang kemudian di save as dengan type CSV

(comma delimited) dan diberi nama file LITOLOGI

2. Data yang telah dibuat kemudian menyatukannya di dalam satu folder.


Lampiran C tahap pembuatan data base

1. Buka software surpac

2. Pilih lokasi data yang telah disimpan

3. Pilih database – database – open/new kemudian mengisi name file sesuai

keinginan – apply – apply – apply.

4. Setelah itu menambahkan litologi pada table name – apply

Gambar 1. Tampilan Pengaturan pengolahan database tahap 1

5. Akan muncul tampilan dimana berisi kolom collar, survey, translation, styles,

assay dan litologi pilih kolom yang pertama (Collar).

6. Sesuaikan data yang telah kita buat (untuk file name collar saja). Data yang tidak

ada dicentang pada kolom collar. Hal yang serupa juga di lakukan pada kolom

assay, survey dan litologi kemudian klik apply.


Gambar 2. Tampilan Pengaturan database tahap 2

7. Setelah data semuanya terisi klik kembali database – database – import data

kemudian mengisi lokasi tempat data yang akan kita oleh – apply – apply –

hilangkan centang translation dan style – apply

Gambar 3. Tampilan akhir pengaturan database

8. Sesuaikan urutan dari tiap data sesuai dengan urutannya di excel - apply

9. Isi tiap colom sesuai dengan file name nya masing-masing – apply
Gambar 4. Tampilan data pada database

10. Setelah semua persyaratan terisi akan muncul di bagian tengah paling bawah

ikon sesuai dengan file name yang telah kita buat.

11. Klik file name tersebut kemudian pilih display drillholes pilih Label isi kolom

pertama dengan litologi dan kolom kedua juga dengan litologi – apply – apply

Gambar 5. Tampilan Settingan untuk data litologi


12. Setelah itu akan muncul data letak titik bor dan klasifikasi Ni-nya. Untuk

pewarnaan zona Ni pilih drillholes display styleskemudian ubah warna sesuai

dengan ketentuan pewarnaan yang telah disepakati.

Gambar 6. Tampilan Settingan untuk merubah zona nikel

13. Setelah membuat pewarnaannya akan muncul letak titik bor serta warna

klasifikasi Ni-nya.
Lampiran D Tahap pembuat section

14. Pilih define section lalu tarik garis dimuali dari drill holes pertama dari kiri ke

kanan. Setelah itu akan muncul drill holes yang di garis lebih rinci.

15. Untuk membuat garis sectionnya pilih select a new segmen – select a point lalu

hubungkan titik-titiknya sesuai dengan klasifikasi yang sama.

16. Lakukan hal yang sama untuk drill holes pada baris selanjutnya. Untuk hasil

yang terbaik hasil dari section bias diedit dengan menggunakan corel draw

sehingga kenampakan lapisannya lebih jelas.

Gambar 7. Tamilan penampang 2 dimensi


Lampiran E tahap pembuatan Surface

17. Pilih Surface – create DTM from layer – apply – save (nama isi sesuai zonasinya

lapisannya) – apply – yes (digunakan mulai dari zona OB hingga Bedrock)

18. Untuk pembuatan layers memilih lapisan pertama (OB) lalu pilih main graphic

layers lalu memilih start – select point lalu menghubungkan titik-titik yang

terpisal mulai dari bagian bawah sebelah kiri setelah itu save dan diberi nama

boundary_ob ( begitu pula untuk zona limonit, saprolit dan Bedrock)

Gambar 8. Tampilan Surface Batas Seluruh Lapisan


Lampiran F tahap pembuatan batasan tiap lapisan

19. Pilih surface – clip – klik batasan yang akan dipotong –save – diberi nama

ob_baru (begitu pula untuk lapisan yang lain)

Gambar. 9. Tampilan Batas Tiap Lapisan

Lampiran G tahap pembuatan Blok model

20. Pilih blok model – new – nama blok model (sesuai keinginan) – apply –

masukkan koordinat – apply

21. Pilih blok model – constraind – new – nama sesuai lapisan – apply – cons

doganti DTM – masukkan lapisan atas dan bawah – save diberi nama ob_cons

(begitu pula untuk lapisan lain) – apply


Gambar. 10. Tampilan model 3 dimensi Grade Ni

Anda mungkin juga menyukai