BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia memiliki potensi dan cadangan bahan galian yang cukup besar dan
menyebar hampir merata di seluruh wilayah.Yang dimaksud dengan bahan galian
adalah bijih (ore), mineral industri (industrial minerals) atau bahan galian golongan
C dan batubara (coal).
Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral
dressing) adalah suatu prosses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-
perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang
bersangkutan. Khusus untuk batubara, proses pengolahan itu disebut dengan
pencucian batubara (coal washing) atau preparasi batubara (coal preparation).
Untuk saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan dialam sudah
jarang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap utntuk
dilebur atau dimanfaatkan. Oleh karena sebab itu bahan galian tersebut perlu
menjalani pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu/kadarnya dapat ditingkatkan
sampai memenuhi kriteria atau peleburan pemanasan.
Pada laboratorium pengolahan bahan galian kita akan melakukan proses
pengolahan bijih dengan cara mengecilkan ukuran bijih dengan cara peremukan atau
crushing serta penggerusan yang lebih dikenal dengan sebutan kominusi. Tujuannya
disamping mempersiapkan ukuran yang tepat untuk proses konsentrasi juga sekaligus
membebaskan mineral berharga dari gangue mineral.
Operasi permukaan dilakukan bertahap yaitu peremukan tahap pertama
(menggunakan jaw crusher, gyratory crusher), peremukan tahap kedua
(menggunakan cone crusher, roll crusher) dan peremukan tahap ketiga
(menggunakan cone crusher). Ketiga tahap tersebut tidak harus dilakukan semua,
tergantung keadaan bijih yang akan diremuk.
Penggerusan dimulai dari ukuran kasar hingga yang paling halus. Ukuran
yang digunakan adalah ukuran mesh. Mesh merupakan banyaknya lubang ayakan
yang terdapat pada 1 inch persegi.
1.2.2 Tujuan
Adapun tujuan kami mengikuti praktikum ini yaitu :
1. Mempelajari cara pemisahan campuran mineral berdasar sifat magnetnya
dengan menggunakan alat Magnetic Separator.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemisahan bijih yang menggunakan drum separator dengan cara basah, maka
partikel akan mengalami atau memiliki empat gaya. Keempat gaya tersebut adalah
gaya magnet yang dinotasikan dengan Fm (m = magnet), gaya gravitasi dinotasikan
dengan Fg (g = gravitasi), gaya drag dinotasikan dengan Fd (d = drag ), dan gaya
sentrifugal yang dinotasikan dengan Fc (c = Centrifugal).
Gaya-gaya ini akan menentukan posisi dan perilaku partikel mineral dalam
separator. Gambar 2.2 menunjukkan gaya-gaya pada partikel mineral yang berada
dalam pengaruh medan magnet di permukaan drum yang berputar.
Partikel mineral akan tertarik atau terlempar dari permukaan drum tergantung
pada nilai entrapment ratio-nya. Entrapment ratio adalah rasio Gaya magnet terhadap
gaya sentrifugal, gaya gravitasi dan gaya drag. Entrapment ratio dinyatakan dalam
persamaan berikut:
Entrapment Ratio, ER = Fm /(Fc + Fg + Fd)
Jika partikel mineral memiliki nilai entrapment rasio lebih daripada satu, ER
> 1, maka partikel tersebut akan tertarik dan tetap nempel dipermukaan drum
separator (mineral magnetic). Pada kondisi ER > 1, artinya medan magnet
memberikan pengaruhnya jauh lebih besar dibanding dengan total dari tiga gaya
lainya. Ketika partikel mineral memiliki entrapment rasio kurang daripada satu ER <
1, maka partikel tersebut akan terlempar atau tertolak dari permukaan drum separator
terdorong oleh aliran fluida tailing dapat tertarik atau tertangkap kembali oleh medan
magnet dan menempel pada permukaan drum. Mineral magnetik dapat keluar dari
jalur tailing. Kondisi ini dapat meningkatkan recovery mineral magnetik.
Pemisahan counter-rotation digunakan untuk pemisahan bijih yang berukuran
kurang dari 8 mm, dengan ukuran sedang halus, kurang daripada 75 mikron tidak
lebih daripada 50%, separator ini dioperasikan dengan persen solid 30-50%.
BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN
Setelah itu menuangkan sampel di atas meja sebelum itu meja terlebih dahulu
dilapisi dengan kertas yang telah disediakan kemudian sampel yang telah diletakkan
di atas meja diratakan
Sampel yang telah diratakan tadi kemudian dibagi menjadi 6 pola aliran kemudian
dimagneti setinggi 3 cm
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.2 Pembahasan
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA