Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN

LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN


JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mineral berharga hasil penambangan biasanya masih bersatu dengan


pengotornya. Untuk meningkatkan kadar mineral tersebut maka perlu dilakukan
proses pengolahan bahan galian. Pengolahan bahan galian adalah proses yang
berlangsung untuk memisahkan mineral berharga dari mineral pengotornya atau
mineral-mineral tidak berharga yang merupakan produk hasil penambangan yang
dilakukan secara mekanis tanpa merubah sifat-sifat fisik atau kimia dari mineral
tersebut. Dilakukannya pengolahan tersebut bertujuan untuk meningkatkan harga jual
produk hasil penambangan tersebut.
Kominusi merupakan salah satu tahap dalam proses pengolahan bahan galian
yang bertujuan untuk memperkecil ukuran agar memudahkan untuk proses
selanjutnya. Kominusi dapat dibagi menjadi dua tahap yaitu peremukan atau
pemecahan. Crusher merupakan mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu
ke batu yang lebih kecil seperti kerikil atau debu batu. Crusher dapat digunakan untuk
mengurangi ukuran atau mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah lebih
lanjut. Crusher merupakan alat yang digunakan dalam proses crushing.
Crushing merupakan proses yang bertujuan untuk meliberasi mineral yang diinginkan
dari mineral pengotornya. Menghancurkan adalah proses mentransfer kekuatan yang
diperkuat oleh keunggulan mekanis melalui bahan yang terbuat dari molekul yang
mengikat bersama lebih kuat, dan menahan deformasi lebih banyak, dari pada yang
ada di bahan yang dihancurkan. Perangkat penghancur menahan material antara dua
paralel atau garis singgung permukaan padat, dan berikan kekuatan yang cukup untuk
menyatukan permukaan untuk menghasilkan energi yang cukup di dalam material
yang dihancurkan.
Percobaan ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa agar
dapat berkompeten serta mampu dalam menjalankan dan memfungsikan Crusher
sebagai alat pengolahan bahan galian. Dengan demikian percobaan ini sangatlah perlu
dilakukan sebagai tindak lanjut dari materi yang didapatkan dari mata kuliah
pengolahan bahan galian.

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

1.2 Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengenal, mengetahui dan
menguasai ilmu tentang pengolahan bahan galian yang menjadi salah satu aplikasi
dasar dalam dunia pertambangan.
1.2.2 Tujuan
Tujuan kami mengikuti praktikum ini yaitu :
1. Memahami mekanisme peremukan dan cara kerja alat remuk;
2. Memahami mekanisme pengayakan dan cara kerja alat.

1.3 Alat dan Bahan

I.3.1 Alat
1. Alat Tulis Menulis;
2. Kalkulator;
3. Jaw Crusher;
4. Roll Crusher;
5. Kaos Tangan;
6. Air Plug;
7. Masker;
8. Safety Glass.
1.3.2 Bahan
1. Kertas A4;
2. Problem Set.

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kominusi

Kominusi adalah proses mereduksi ukuran butir sehingga menjadi lebih kecil
dari ukuran semula. Selain untuk mereduksi ukuran butir, kominusi juga untuk
meliberasi bijih, yaitu proses melepaskan mineral bijih dari ikatannya yang merupakan
gangue mineral. Kominusi atau pengecilan ukuran merupakan tahap awal dalam
proses PBG yang bertujuan untuk :
1. Membebaskan/meliberasi (to liberate) mineral berharga dari material
pengotornya;
2. Menghasilkan ukuran dan bentuk partikel yang sesuai dengan kebutuhan pada
proses berikutnya;
3. Memperluas permukaan partikel agar dapat mempercepat kontak dengan zat lain,
misalnya reagen flotasi.
Kominusi ada 2 (dua) macam, yaitu :
1. Peremukan / pemecahan (crushing) untuk proses kering;
2. Penggerusan / penghalusan (grinding) untuk proses basah dan kering.
Disamping itu kominusi, baik peremukan maupun penggerusan, bisa terdiri dari
beberapa tahap, yaitu :
a. Tahap pertama / primer (primary stage)
b. Tahap kedua / sekunder (secondary stage)
c. Tahap ketiga / tersier (tertiary stage)
d. Kadang-kadang ada tahap keempat / kwarter (quaternary stage)

2.2 Peremukan / Pemecahan (Crushing)

Peremukan adalah proses reduksi ukuran dari bahan galian/bijih yang langsung
dari tambang (ROM = run of mine) dan berukuran besar-besar (diameter sekitar 100
cm) menjadi ukuran 20-25 cm bahkan bisa sampai ukuran 2,5 cm.
Crusher adalah mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu- batu ke
batu-batu kecil, kerikil, atau debu batu. Crushers dapat digunakanuntuk mengurangi
ukuran, atau mengubah bentuk, bahan limbah sehinggamereka dapat lebih mudah

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

dibuang atau didaur-ulang, atau untuk mengurangi ukuran yang solid campuran bahan
baku (seperti di batu bijih), sehingga potongan-potongan komposisi yang berbeda
dapat dibedakan. Crusher/penghancur dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan material
yang akan digiling/dihancurkan.
Ada dua macam crushing, yaitu Primary Crushing dan Secondary Crushing.
Primary crushing mereduksi ukuran dari yang berukuran kasar sekitar 1 m menjadi
ukuran sampai kira-kira ½ - 3/8 inch. Alatnya jaw crusher, gyratory crusher, hammer
mill atau impact crusher. Sedangkan secondary crusher mereduksi ukuran dari 8 – 6
inch yang telah diremuk oleh primary crusher.
Peralatan yang dipakai antara lain adalah :
1. Jaw crusher
Jaw crusher digunakan untuk menghancurkan berbagai material, terutama batuan
jenis pertambangan seperti batu granit, kokas, batu bara, bijih mangan, bijih besi,
ampelas, melebur aluminium, oksida, kalsium karbida menyatu, batu kapur, kuarsit,
paduan, dll.
Kompresi terbesar perlawanan dari material yang akan hancur adalah 320 MPa.
Jaw Crusher banyak digunakan di pertambangan, metallurgical industri, bahan
bangunan, jalan raya, kereta api dan industri kimia. Merupakan primary crusher.

Gambar 2. 1 Jaw Crusher

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

2. Gyratory crusher
Gyratory crusher dibuat lebih lebar dan luas dalam bidang dari bijih lebar yang
keras dan aplikasi penghancur mineral. Pada dasarnya seperti pada adukan semen dan
palu penghancur. Kepala penghancur dapat dipindahkan seperti bentuk kerucut yang
dipotong ujungnya dan dalam sebuah selubung kerucut yang dipotong ujungnya.
Kepala penghancur berputar secara eksentris dan bahan penghancur yang terjerat
diantara campuran kerucut yang keluar dan bagian dalam kerucut yang berputar.
Merupakan primary crusher. Gyratory crusher umumyadigunakan apabila diperlukan
alat yang mampu menghasilkan produk yang berkapasitas besar. Operasi atau
mekanisme peremukan oleh gyratory crusher adalah full time crushing, artinya alat ini
meremuk bijih selama siklus putarannya. Jadi alat ini jauh lebih efisien dibanding
dengan jaw crusher. Gerakan dari gyratory crusher ini berputar dan bergoyang
sehingga proses penghancuran berjalan terus menerus tanpa selang waktu. Berbeda
dengan jaw crusher yang proses penghancurannya tidak continue, yaitu pada waktu
swing jaw bergerak ke belakang sehingga ada material-material yang tidak mengalami
penggerusan.

Gambar 2. 2 Gyratory Crusher

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

3. Cone crusher
Sebuah crusher cone operasinya mirip dengan crusher gyratory, dengan
kecuraman kurang dalam ruang menghancurkan dan lebih dari zona paralel antara
zona menghancurkan. Sebuah crusher cone istirahat batuan dengan meremas batu
antara spindle eksentrik berkisar, yang ditutupi oleh mantel tahan aus, dan hopper
cekung melampirkan, ditutupi oleh cekung mangan atau kapal mangkuk. Seperti batu
memasuki puncak kerucut crusher, menjadi terjepit dan terjepit di antara mantel dan
kapal mangkuk atau cekung. Potongan besar bijih yang rusak sekali, dan kemudian
jatuh ke posisi yang lebih rendah (karena mereka sekarang lebih kecil) di mana mereka
rusak lagi. Proses ini berlanjut sampai potongan cukup kecil untuk jatuh melalui celah
sempit di bagian bawah crusher.
Sebuah crusher cone cocok untuk menghancurkan berbagai mid-keras dan di atas
mid-keras bijih dan batuan. Ini memiliki keuntungan dari konstruksi yang handal,
produktivitas yang tinggi, penyesuaian mudah dan biaya operasional yang lebih
rendah. Pelepasan semi sistem crusher cone bertindak suatu perlindungan yang
berlebihan yang memungkinkan gelandangan untuk melewati ruang menghancurkan
tanpa merusak crusher.

Gambar 2. 3 Cone Crusher

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

4. Roll crusher
Roll crushers memiliki maksimum teoritis pengurangan rasio 4:1. Jika 2 inci
partikel diumpankan ke crusher roll mutlak ukuran terkecil yang bisa diharapkan dari
crusher adalah 1 / 2 inci. Roll crusher nya akan menghancurkan materi ke ukuran
partikel minimum sekitar 10 Mesh (2 mm).

Gambar 2. 4 Roll Cruhser

Sebuah roll crusher meremukkan menggunakan kompresi, dengan dua rol


berputar mengenai suatu poros, terhadap kesenjangan antara roll. Kesenjangan antara
gulungan diatur ke ukuran produk yang diinginkan, dengan kesadaran bahwa partikel
pakanterbesar hanya dapat 4 kali kesenjangan dimensi. Partikel ditarik kedalam celah
antara gulungan oleh gerakan berputar dan membentuk sudut gesekan antara gulung
dan partikel, yang disebut sudut nip. Dua gaya gulungan partikel antara permukaan
yang berputar mereka ke daerah kesenjangan yang lebih kecil, dan patah tulang dari
kekuatan kompresi yang disajikan oleh gulungan berputar. Beberapa keuntungan
utama roll crushers yang mereka berikan sangat bagus dan distribusi ukuran produk
yang mereka hasilkan sangat sedikit debu atau denda. Rolls crushers secara efektif
digunakan dalam menghancurkan mineral bijih di mana tidak terlalu kasar dan mereka
juga digunakan dalam produksi skala yang lebih kecil lebih abrasive pertambangan
bijihlogam, seperti emas. Batubara mungkin adalah pengguna terbesar roll crushers,
saat ini. Batubara tanaman akan menggunakan roll crushers, baik tunggal atau roll

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

ganda sebagai crushers utama, mengurangi batubara ROM. Biasanya, crushers ini
akan memiliki bentuk gigi atau dibesarkan di muka gulungan. (Roll crushers
digunakan untuk mineral dan bijih logam memiliki gulungan dihadapi halus).

Gambar 2. 5 Roll Crusher

5. Impact crusher

Gambar 2. 6 Impact Crusher

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

BAB III
PROSEDUR PERCOBAAN

Dalam melakukan praktikum pada mata acara crushing mempunyai beberapa


langkah sebagai beriku :
3.1 Pengicilan Ukuran Sampel
Pertama-tama menyiapkan sampel atau bahan yang akan diperlukan seperti
batubara.

Gambar 3.1 Sampel Batubara yang Akan Dihancurkan

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

Sebelum masuk pada tahap peremukan sampel tersebut ukurannya diperkecil seperti
gempalan tangan agar dapat dimasukkan pada alat crusher.

Gambar 3. 2 Pengecilan Ukuran Sampel


Selanjutnya ketika sampel sudah diperkecil hingga berukuran 4-5 cm sampel
tersebut dipisahkan dan dimasukkan kedalam alat jaw crusher

Gambar 3. 3 Memasukkan Batubara ke dalam Jaw Crusher

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

Sampel yang telah diremukkan menggunakan Jaw Crusher selanjutnya


dipisahkan atau dibagi sampel menjadi 2 bagian.

Gambar 3. 4 Sampel yang Telah Diremukkan Menggunakan Jaw Crusher

3.2 Pemisahan ukuran sampel


Bagian pertama dari sampel kemudian akan dimasukkan di dalam ayakan dan
akan diayak untuk memisahkan antara material yang berukuran 65-(-200) Mesh.

Gambar 3. 5 Sampel yang Telah Diremukkan Dimasukkan Dalam Ayakan

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

Material yang telah dimasukkan didalam ayakan kemudian akang di ayak


dngan menggunakan alat Sieve Shaker dengan waktu 4 menit.

Gambar 3. 6 Sieve Shaker

Setelah 4 menit sampel kemudian dikeluarkan dari ayakan baik dari ukuran 65-
200 Mesh dan masing-masing setiap ukuran yang tertahan pada ayakan (mesh) akan
ditimbang.

Gambar 3. 7 Material Dengan Ukuran Mesh 200

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

Setelah itu sampel selanjutnya dari hasil dari Jaw Crusher dan ayakan maka
akan dimasukkan didalam Roll Crusher.

Gambar 3. 8 Roll Crusher

Sebelum sampel dimasukkan pada roll crusher, maka terlebih dahulu


mengsetting open and close setting serta ukuran gape yang akan digunakan.

Gambar 3. 9 Open and Close Setting, then Gape Size Setting

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

Setelah dimasukkan kedalam Roll Crusher hasilnya kemudian dikeluarkan


dan ditampung hasilnya serta diamati bentuk dan partikelnya.

Gambar 3. 10 Hasil dari Roll Crusher

Hasil dari roll crusher akan disizing dan ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam
kantong sampel.

Gambar 3. 11 Foto Team 2 serta Sampel Dalam Kantong Sampel

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Data pengamatan 1


Tabel 1.1 Berat tertahan JC, RC 1,25 dan RC 1,75

Berat Tertahan (gr)


Ukuran RC (gape
JC RC (gape 1,25)
1,75)
65 2020 480 554

80 1199 110 120

100 674 1101 200

150 115 154 350

200 58 206 1036

-200 520 142 20

Total 4586 2193 2280

4.2.2 Data Pengamatan 2


Tabel 2. Data Jaw Crusher

Jaw Crusher
%Berat
Fraksi Berat % %Berat lolos
Ukuran tertahan
(mm) Tertahan Fraksi kumulatif
kumulatif
65 0,210 2020 44,04 44,04 55,921
80 0,177 1199 26,14 70,18 29,78
100 0,149 674 14,69 84,87 13,09
150 0,105 115 2,60 87,37 12,59
200 0,074 58 1,26 88,63 11,37
-200 0 520 11,33 100 0
Total 0,715 4586 100

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

Grafik Jaw Crusher


60
55.921
50 y = 9.6416x - 12.96
R² = 0.8401
40

30 29.78

20
15.09
11.33 12.59
10

0 0 0.074 0.105 0.149 0.177 0.21


1 2 3 4 5 6
-10

Fraksi Berat Lolos Komulatif Linear (Berat Lolos Komulatif)

Gambar 4. 1 Grafik Fraksi dan Berat Lolos Komulatif pada Jaw Crusher

Tabel 3. Data Roll Crusher Gape 1,75 cm

Double Roll Crusher Gape 1,75 cm


%Berat
Fraksi Berat % %Berat lolos
Ukuran tertahan
(mm) Tertahan Fraksi kumulatif
kumulatif
65 0,210 480 21,88 21,88 77,92
80 0,177 110 50,02 71,9 27,9
100 0,149 1101 5,02 76,92 22,88
150 0,105 154 7,02 83,94 15,86
200 0,074 206 9,39 99,33 6,47
-200 0 142 6,47 100 0
Total 0,715 2193 100

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

Roll Crusher Gape 1,75 cm


90
80 77.92
70 y = 13.169x - 20.919
R² = 0.7852
60
50
40
30 27.9
20 22.88
15.86
10
6.47
0 0 0.074 0.105 0.149 0.177 0.21
-10 1 2 3 4 5 6

-20

Fraksi Berat Lolos Komulatif Linear (Berat Lolos Komulatif)

Gambar 4. 2 Grafik Fraksi dan Berat Lolos Komulatif pada Roll Crusher Gape
1,27 Cm

Tabel 4. Data Roll Crusher Gape 1,25 cm

Double Roll Crusher Gape 1,25 cm


%Berat
Fraksi Berat % %Berat lolos
Ukuran tertahan
(mm) Tertahan Fraksi kumulatif
kumulatif
65 0,210 554 24,29 24,29 76,68
80 0,177 120 5,25 29,55 70,42
100 0,149 200 8,77 38,32 61,65
150 0,105 350 15,35 53,67 46,3
200 0,074 1036 45,43 99,1 0,87
-200 0 20 0,87 100 0
Total 0,715 2280 100

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

Roll Crusher Gape 1,25 cm


120
y = 17.354x - 18.087
100 R² = 0.8982

80 76.68
70.42
60 61.65

46.3
40

20

0 0 0.87
0.074 0.105 0.149 0.177 0.21
1 2 3 4 5 6 7
-20

Fraksi Berat Lolos Komulatif Linear (Berat Lolos Komulatif)

Gambar 4. 3 Grafik Fraksi dan Berat Lolos Komulatif pada Roll Crusher Gape
1,25 cm

4.2 Pembahasan

Menghitung P80 jaw crusher, roll crusher 1,25 dan 1,75 cm


1). P80 Jaw Crusher
𝑦 = 9,6416 𝑥 − 12,96
𝑃80 = 9,6416 𝑥 − 12,96
80 + 12,96 92,96
𝑥 = = 9,6416 = 9,6415 𝑚𝑚
9,6416

2) P80 Roll Crusher gape 1,75 cm


𝑦 = 13,169𝑥 − 20,919
𝑃80 = 15,85 𝑥 − 16,161
80 + 20,919 10,919
𝑥 = = = 7,6633 𝑚𝑚
13,169 13,169

3) P80 Roll Crusher gape 1,25 cm


𝑦 = 17,354 𝑥 − 18,087
𝑃80 = 17,354 𝑥 − 18,087
80 + 18,087 99,087
𝑥 = = 17,354 = 5,6521 𝑚𝑚
17,354

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

Menghitung RR80 roll crusher 1,25 dan 1,75 cm


1). RR80 Roll Crusher 1,75 cm
𝑃80 𝐽𝑎𝑤 𝐶𝑟𝑢𝑠ℎ𝑒𝑟 9,6415 𝑚𝑚
RR80 = = 5,6521 𝑚𝑚 = 1,7058
𝑃80 𝑅𝑜𝑙𝑙 𝐶𝑟𝑢𝑠ℎ𝑒𝑟

2). RR80 Roll Crusher 1,25 cm


𝑃80 𝐽𝑎𝑤 𝐶𝑟𝑢𝑠ℎ𝑒𝑟 9,6415 𝑚𝑚
RR80 = = 7,6633 𝑚𝑚 = 1,2581
𝑃80 𝑅𝑜𝑙𝑙 𝐶𝑟𝑢𝑠ℎ𝑒𝑟

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Hasil praktikum pengolahan bahan galian mata acara crushing, mekanisme


penggunaan dan tata cara penggunaan alat remuk yaitu pertama menyiapkan sampel
berupa batubara yang telah diambil di lapangan kemudian sampel dimasukkan ke alat
peremu jaw crusher dari hasil remuk jaw crusher kemudian akan dimasukkan ke
ayakan dan kemudian digetarkan hingga kurun waktu 4 menit setelah itu timbang di
setiap wadah ayakan yang digunakan baik dari 65, 80, 100, 150 hingga 200 mehs,
kemudian sampel tersebut dimasukkan ke roll crusher dari hasilnya lakukan hal sama
dengan hasil jaw crusher. Berdasarkan hasil perhitungan untuk P80 dan RR80 dengan
nilai P80 untuk Jaw Crusher : 9,6415 𝑚𝑚, P80 Roll Crusher gape 1,75 cm :
7,6633 𝑚𝑚 dan P80 Roll Crusher gape 1,25 cm : 5,6521 𝑚𝑚. Sedangkan untuk nilai
RR80 Roll Crusher 1,75 cm : 1,7058 dan RR80 Roll Crusher 1,25 cm : 1,2581.
Memahami mekanisme pengunaan alat remuk sama halnya mengerti tata cara
pengunaan baik yang benar maupun safety karena prosedur pengunaan sangat penting
untuk mengelola sampel yang akan diuji selain itu keselamatan paling utama yang
harus didahulukan.

5.2 Saran

5.2.1 Saran Untuk Laboratorium


Saran saya untuk laboratorium agar kiranya dalam praktikum alat - alat yang
digunakan dapat lebih dilengkapi.
5.2.2 Saran Untuk Asisten
Saran saya untuk asisten agar tetap semangat dalam memberikan materi pada
praktikan baik saat praktikum maupun asistensi.

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020
PRAKTIKUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
LABORATORIUM PENGOLAHAN BAHAN GALIAN
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
CRUSHING

DAFTAR PUSTAKA

Kelly, Errol G; 1982; “Introduction of Mineral Processing”; John Wiley & Sons, Inc.;
US America
http://tambangunhas.wordpress.com/tag/pengolahan-bahan-galian/
http://www.quarrying.org/html
http://www.mine-engineer.com/
http://ardra.biz/sain-teknologi/mineral/pengolahan-mineral/kominusi-operasi-
pengecilan-ukuran/
http://arsipteknikpertambangan.blogspot.com/2011/01/kominusi.html
http://en.wikipedia.org/wiki/Three_roll_mill

SARWAN SALENG. TB DEWY KUMALA TEHUAYO


09320160168 09320170020

Anda mungkin juga menyukai