Anda di halaman 1dari 32

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI
SUMATERA UTARA
BAMBANG PRIHARTONO
OUTLINE

1 Mega Hub Ekonomi Sumatera Utara


Wilayah Pusat Pengembangan Industri (WPPI) | Gateway, Pusat
Pertumbuhan Ekonomi, Aglomerasi Mebidangro

2 Masterplan Terpadu Sumatera Utara


Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi
| Dampak Pengembangan | Perencanaan

3 Kereta Api Perkotaan


Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya

2
1. Mega Hub Ekonomi Sumatera Utara
Wilayah Pusat Pengembangan Industri (WPPI) | Gateway, Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Aglomerasi Mebidangro

WPPI = wilayah berorientasis pengembangan industri berbasis sumberdaya lokal yang memiliki
keterkaitan ekonomi kuat dengan wilayah di sekitarnya

3
1. Mega Hub Ekonomi Sumatera Utara
Wilayah Pusat Pengembangan Industri (SUMUT) | Gateway, Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Aglomerasi Mebidangro

SUMATERA UTARA SEBAGAI WILAYAH PUSAT PENGEMBANGAN INDUSTRI (WPPI)


DALAM PP 14 / 2015 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL / RIPIN

7
1 3
4
2
6

WPPI SUMATERA UTARA


1. MEDAN
2. BINJAI
3. DELI SERDANG
4. SERDANG BEDAGAI
5. KARO
6. SIMALUNGUN
7. BATUBARA 4
1. Mega Hub Ekonomi Sumatera Utara
Wilayah Pusat Pengembangan Industri (INFRA) | Gateway, Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Aglomerasi Mebidangro

KOMPONEN – KOMPONEN PEMBENTUK WPPI

KERETA API BANDARA PELABUHAN JALAN

Wilayah Pusat Pengembangan Industri (WPPI)

PUSAT RISET KAWASAN INDUSTRI SDM


UNIVERSITAS &
DAN SENTRA IKM
BALAI LATIHAN KERJA 5
1. Mega Hub Ekonomi Sumatera Utara
Wilayah Pusat Pengembangan Industri | Gateway, Pusat Pertumbuhan Ekonomi, Aglomerasi Mebidangro

AGLOMERASI Feeder Tol Laut Hub Internasional/


1. Medan Belawan Gate Port City
Kuala Tanjung KEK
2. Binjai Sei Mangkei
3. Deliserdang
4. Karo

1 3
2

Aerocity Unggulan Wisata


Kualanamu Parapat

6
2. Masterplan Terpadu Sumatera Utara
Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi | Dampak Pengembangan | Perencanaan
Aerotropolis = Pengembangan wilayah berpola memusat (convergen) dengan bandara sebagai
inti/pusat dan kawasan sekitar menjadi satelitnya.

7
2. Masterplan Terpadu Sumatera Utara
Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi | Dampak Pengembangan | Perencanaan

Indikasi Kebutuhan Lahan Pengembangan Aerotropolis

Zona Luas (Ha) Zona Luas (Ha)


Kawasan Aerotropolis di dalam Aerocity Kawasan Aerotropolis di Luar Aerocity
1 Logistik 350
1 Aero Park 1250 2 Industrial 600
2 MRO 300 3 Commercial 1000
3 Logistics Park 350 4 Edu & 500
4 Industrial Park 500 Technopark
5 Edu Park 100 5 Wellness Park 300
6 Commercial Park 280 6 Leisure Park 1000
7 Wellness Park 100 7 Infrastructure 1200
8 Transportation 320 8 Living Area 1750

Angkasa Pura II
8
2. Masterplan Terpadu Sumatera Utara
Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi | Dampak Pengembangan | Perencanaan

Integrated-
Modern
Industrial
Gateway Hub
Port-City

Pelindo I
9
2. Masterplan Terpadu Sumatera Utara
Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi | Dampak Pengembangan | Perencanaan

Industrial Estate Kuala Tanjung Development

• Project Location: Kuala Progres:


Tanjung
• Inventory
• Estimated Project Cost: land
USD 800 Million ownership
• Project schedule: 24 • Land value
months appraisal
• Start construction: Q1 • Pelindo I
2016 subsidiary
company has
• Start operation: Q4 2018
been set up
• Project scheme: SPV
• Detail
• Financing scheme: Equity Feasibility
(30%) : Loan (70%) Study
10
2. Masterplan Terpadu Sumatera Utara
Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi | Dampak Pengembangan | Perencanaan

Integrated Urban Area Kuala Tanjung

• Project location: Kuala Tanjung


• Estimated project cost: USD 2.4Billion
• Project schedule: 24 months
• Start construction: Q1 2019
• Start operation: Q1 2021
• Project scheme: Cooperation with
strategic partner

11
2. Masterplan Terpadu Sumatera Utara
Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi | Dampak Pengembangan | Perencanaan
Rancangan Konektivitas Hinterland Gateway Sumatera Utara

Angkasa Pura II
12
2. Masterplan Terpadu Sumatera Utara
Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi | Dampak Pengembangan | Perencanaan
Draft Integrasi Transportasi Sumatera Utara

Angkasa Pura II
13
2. Masterplan Terpadu Sumatera Utara
Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi | Dampak Pengembangan | Perencanaan

DAMPAK PENGEMBANGAN HUB PORT CITY KUALA TANJUNG,


AEROTROPOLIS KUALANAMU , SEI MANGKEI, PARAPAT

POSITIF NEGATIF
• Berperan bagi penciptaan sistem logistik • Memicu terjadinya pembangunan yang
nasional yang efektif dan efisien; tidak terencana (urban sprawl);
• Sebagai penggerak ekonomi/Global Hub di • Berpotensi menyebabkan ribbon
wilayah Indonesia Bagian Barat; development sepanjang koridor
• Mempercepat pertumbuhan kawasan baik pengembangan jalur jalan non-tol, yang
di kawasan inti maupun hinterlandnya; menyebabkan ketidak-teraturan;
• Mengurangi disparitas pembangunan • Terdapat terjadinya backwash effect;
yang terpusat di Pulau Jawa (tumbuhnya • Berpotensi menyebabkan alih fungsi
Growth Pole di luar Pulau Jawa); kawasan hutan dan kawasan pertanian
• Berperan dalam meningkatkan daya tarik apabila perencanaan dan pengendalian
investasi di wilayah yang menjadi lemah;
hinterlandnya; • Apabila tidak direncanakan dengan baik,
• Sebagai wahana bagi pemerintah dalam berpotensi menimbulkan degradasi
fasilitasi perdagangan,industri dan lingkungan.
pariwisata.
14
2. Masterplan Terpadu Sumatera Utara
Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi | Dampak Pengembangan | Perencanaan

RENCANA TATA RUANG


YANG PERLU DISUSUN

Untuk mengantisipasi
dampak negatif
pembangunan,
maka diperlukan
masterplan /rencana
rinci untuk wilayah
pembangunan
Aerotropolis, Gate Port
City, Sei Mangkei, Parapat
disertai dengan lokasi
sarana & prasarana yang
dipersyaratkan.

15
2. Masterplan Terpadu Sumatera Utara
Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi | Dampak Pengembangan | Perencanaan

Rencana detail tata ruang harus disusun disertai rencana sistem transportasi perkotaan

RTRWN 1:1.000.000 RTR Pulau 1:500.000

RDTR 1:5.000 RTRW Kabupaten 1:50.000


RTRW Kota 1:25.000

RTRW Provinsi 1:250.000


16
2. Masterplan Terpadu Sumatera Utara
Aerotropolis | Gateway Hub Port City | Infrastruktur Transportasi | Dampak Pengembangan | Perencanaan

Infrastruktur yang harus diakomodir di dalam Rencana Detil Tata Ruang


berdasarkan kewenangan
No Pembangunan Infrastruktur Nasional Provinsi Kab/Kota Technical Assisstance
1 Jalan V V V
BAPPENAS
2 Bandar Udara V V V
3 Pelabuhan V V V
4 Jaringan KA V V V LITBANG K/L TEKNIS
5 Waduk V V
6 Jaringan Irigasi V V GIZ/SECO SUTIP
-Non Motorized Transp
7 Persampahan V V
-Parkir
8 Pelabuhan Penyeberangan V -Lingkungan
9 Sistem Bus Rapid Transit V -Revitalisasi Angkot
10 Jaringan Telekomunikasi V
11 Pengelolaan Air Limbah Komunal V ITDP
12 Perumahan V -Sistem BRT
13 Penyediaan Air Bersih V
17
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya

AMANAT RPJPN
Infrastruktur Memadai  Pendapatan per kapita USD 14 Ribu
 Pengangguran < 5%  Penduduk Miskin > 5%  HDI dan GDI Meningkat

VISI/MISI PRESIDEN + NAWA CIPTA


SASARAN RPJMN
PERMASALAHAN ISU STRATEGIS
2015-2019 KEBIJAKAN DAN SRATEGI

1. Kondisi jalan daerah  Dwelling Time pelabuhan 3-4  Pembangunan Transportasi Multimoda
kurang memadai hari dan mendukung Sislognas, kawasan
2. Pembangunan Kereta  Peningkatan  Kondisi Mantap Jalan Nasional 98 industri,
%  Mempercepat pembangunan Sistem Transportasi
api masih terbatas. Ketersediaan  Waktu Tempuh Pada Koridor Multimoda

PROYEK STRATEGIS
3. Kinerja Pelabuhan Penguatan Utama 2.2 Jam per 100 Km  Melakukan upaya keseimbangan antara
kurang kompetitif  Biaya logistik menurun transportasi yang berorientasi nasional
Konektivitas Nasional menjadi 19,2% terhdap PDB
4. Perkotaan yang semakin  Pangsa Pasar Angkutan Umum 32%
dengan transportasi yang berorientasi lokal
dan kewilayahan.
padat  Pengembangan
 On time performance penerbangan
mencapai 95%  Membangun sistem dan jaringan transportasi yang
5. Biaya logistik yang  Jumlah penumpang pesawat terintegrasi untuk mendukung investasi pada Koridor
masih tinggi
Transportasi Massal sebanyak 162 juta penumpang per Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Kompleks
tahun
Perkotaan  Menurunnya angka fatalitas korban
Industri, dan pusat-pusat pertumbuhan lainnya di
wilayah non-koridor ekonomi
kecelakaan transportasi jalan hingga
50 persen dari kondisi baseline.  Meningkatkan keselamatan dan
TANTANGAN  Peningkatan  Menurunnya rasio kecelakaan keamanan dalam penyelengaraan
transportasi udara pada AOC 121 dan
transportasi
Efektivitas dan AOC 135 menjadi kurang dari 3
kejadian/1 juta flight cycle.
1. GEOPOLITIK  Mengembangkan sarana dan prasarana transportasi
2. GEOEKONOMI Efisiensi Pembiayaan  Menurunnya jumlah kejadian
kecelakaan transportasi laut menjadi
yang ramah lingkungan
 Mengembangkan sistem angkutan umum massal yang
3. BONUS DEMOGRAFI Penyediaan kurang dari 50 kejadian/tahun.
 Panjang jalur kereta api 3.258 km
modern
 Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas Jaringan Jalan
4. AGENDA PASKA 2015 Infrastruktur  Menurunnya rasio angka kecelakaan
kereta api menjadi kurang dari 0,025
Kota
5. PERUBAHAN IKLIM kecelakaan per 1 juta-km perjalanan  Mengembangkan manajemen transportasi perkotaan
kereta api. yang berimbang

REGULASI KELEMBAGAAN PENDANAAN


PERBAIKAN REGULASI, TEROBOSAN KEBIJAKAN DAN PENDANAAN KREATIF 18
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN TRANSPORTASI UMUM MASSAL PERKOTAAN

1. Mengembangkan sistem angkutan umum massal yang modern dan maju dengan
orientasi kepada bus yang dilengkapi dengan fasilitas alih moda terpadu

2. Meningkatkan kapasitas
Pembangunan angkutan dan
massal kualitas
cepat jaringan
berbasis jalan
rel antara lain kota.
MRT diwilayah Jabodetabek, dan
jalur lingkar layang KA Jabodetabek, serta LRT/ Monorail/ Tram di Surabaya,Bandung, dan
3. Mengembangkan
Palembang manajemen transportasi perkotaan yang berimbang dengan
memperhatikan interaksi antara transportasi dan tata guna lahan.
Pengembangan kereta perkotaan di 10 kota metropolitan: Batam, Medan, Palembang, Jakarta,
4. Meningkatkan integrasi kelembagaan transportasi perkotaan melalui percepatan
Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar.
pembentukan Kelembagaan pengelolaan transportasi perkotaan yang memiliki
kewenangan kuat dalam mengintegrasikan dan mengawal dari konsep, strategi,
Pengembangan BRT di 34 kota besar antara lain Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang,
kebijakan, perencanaan,
Bandung, Jakarta, program,
Bogor, Semarang, implementasi,
Yogyakarta, manajemen,
Solo, Pontianak, Samarinda,dan pembiayaan
Balikpapan,
sistem transportasi
Makassar, perkotaan
Gorontalo, dan Ambon. di kota-kota megapolitan maupun kota kota besar
lainnya.
Penyediaan dana subsidi/PSO yang terarah untuk penyelenggaraan angkutan umum massal
perkotaan.
19
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya

Infrastruktur Kereta Api Adalah Infrastruktur Terbaik Secara Nasional


Berikut Ranking dalam Global Competitiveness Index

Tahun 2013 Indonesia Malaysia Thailand Vietnam Philippines


Infrastruktur 82 25 61 110 98
Jalan 78 23 42 102 87
Kereta Api 44 18 72 58 89
Pelabuhan 89 24 56 98 116
Angkutan Udara 68 20 34 92 113
Listrik 89 37 58 95 93
Telepon Selular 62 27 49 21 81
Telepon Tetap 82 79 96 88 109

Sumber: The Global Competitiveness Index 2013-2014 – World Economic Forum

20
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya

Target Peran Angkutan Massal Kereta Api

PRAGMATIS
Modal Split KA : 9%
Modal Split saat ini 5% Komuter, 1% LRT, 3% MRT
KA saat ini (2015): 3%
OPTIMISTIS
3% Komuter 0% MRT
Modal Split KA : 15%
10% Komuter 5% MRT 21
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta (Loop Line) | Bandung | Surabaya

Pembangunan Jalur Lingkar Layang Kereta Api


Deskripsi Jakarta akan dibangun sampai dengan 2018
Proyek untuk meningkatkan frekuensi KA yang melalui
lingkar Jakarta
Lokasi DKI Jakarta
Nilai Rp 8,9 T (untuk tahun 2015 telah dialokasikan
Proyek sebesar 500 milliar)
Alokasi anggaran 2014 untuk loopline
Status sebesar 700 milliar di bintang oleh Kemenkeu,
dan menunggu terbitnya revisi Perpres 83/2011.
Permasal
Sesuai dengen Prepres 83/2011 tentang
ahan
Penugasan PT.KAI untuk Menyelenggarakan
Prasarana dan Sarana Kereta Bandara
Soekarno-Hatta dan Jalur Lingkar
Jabodetabek, pembangunan ini seluruhnya
akan ditanggung oleh PT. KAI tanpa APBN.
Diperlukan peran serta Menko
Rencana Perekonomian untuk mempercepat revisi
Tindak Perpres 83/2011.
Lanjut Diperlukan keputusan Dirjen Anggaran
Kemenkeu apakah diperlukan revisi perpres
(atau tidak) untuk membuka bintang. 22
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta (Bandara) | Bandung | Surabaya

RUTE KERETA API BANDARA SOETA

23
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta (MRT) | Bandung | Surabaya

MRT JAKARTA
Jumlah 2 koridor
Koridor Koridor Selatan-Utara &
(Line) Koridor Timur-Barat

Jumlah 21 Stasiun
Stasiun Koridor Selatan-Utara
48 Stasiun
Koridor Timur-Barat
Panjang 23,8 Km
Jalur Koridor Selatan-Utara
87 Km
Koridor Timur-Barat
Perkiraan 2018
Beroperasi Koridor Selatan-Utara Phase I
2020
Koridor Selatan-Utara Phase II
2024-2027
Koridor Timur-Barat

24
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya

STRUKTUR UTAMA JARINGAN ANGKUTAN UMUM KOTA BANDUNG 2030

25
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya

RENCANA KORIDOR MONOREL BANDUNG

Koridor 1:
Sepanjang kali Cikapundung (Dago Bengkok – Pasirluyu)

Koridor 2:
Circle Ciroyom Via Taman Pramuka – Cikudapateuh – Alun Alun –
Cibadak -Ciroyom

26
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya

RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN KA DI GERBANGKERTOSUSILA

27
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya

28
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya

29
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya

30
3. Kereta Api Perkotaan
Strategi | Jakarta | Bandung | Surabaya
RENCANA JALUR TRAM SURABAYA

31
bambang@bappenas.go.id
32

Anda mungkin juga menyukai