Anda di halaman 1dari 136

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI

DIDIK SISWANTORO

METODE PEMBEBANAN BIAYA


PRODUKSI YANG TEPAT TERHADAP
PRODUK UNTUK MENGHASILKAN HARGA
POKOK PRODUK JADI YANG TEPAT DI
PT INDUSTRI SANDANG PATAL GRATI
PASURUAN

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS AIBLANGGA
1985

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

METODE PEMBEBANAN BIAYA PRODUKSI YANG TEPAT TERHADAP


PRODUK UNTUK MENGHASILKAN HARGA POKOK PRODUK JADI
YANG TEPAT DI PT INDUSTRI SANDANG1PATAL GRATI
PASURUAN

a ! s r

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperlengkapi Syarat-Syarat dalam
Memperolefi Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan
Akuntansi

m i l i k |
_____* brpustakaan f
"•ttlVERSITAS AIRLANOOA",
_ S UR A B A Y A I

O le h :

DIDIK SISWANTORO

No.Pokok : 048111037

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS A3RLANGGA

1985

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

/O- i - laSkL-
Surabaya,...................................

D isetu ju i dan diterim a baik


oleh :

Dosen Pembimbing : Ketua Jurusan :

( Drs. Parwoto Wignjohartojo

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Surabaya,. . .............•

D isetu ju i untuk d iu ji
oleh :

Dosen Pembimbing :

/
( Drs. Soenaryo, Ak ) . /
/

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

KATA PENGANTAH

Bismillahirrohmanirrahim.
Dengan memanjatkan rasa syukur kehadirat Allah Sij

bhanahu Wataala yang telah melimpahkan rahmat serta hida


yahNya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesai
kan sk rip si in i yang d ib e ri judul "METODE PEMBEBANAN BI£
YA PRODUKSI YANG TEPAT TERHADAP PRODUK UNTUK MENGHASIL -
KAN HARGA POKOK PRODUK JADI YANG TEPAT DI PT INDUSTRI

SANDANG PATAL GRATI - PASURUAN".


Penyusunan sk rip si in i adalah merupakan salah sa­
tu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi Jurusan
Akuntansi. Untuk in i penulis telah berusaha menyusun
sk rip si in i dengan sekuat kemampuan yang ada, namun peryj
l i s yakin dan menyadari bahwa penyusunan sk rip si in i ma­
sih banyak kekurangannya. Karena itu penulis mohon maaf
yang sebesar-besarnya.
Dengan selesainya sk rip si in i penulis mengucapkan
terima kasih kepada t
1. Bapak Drs. Soenaryo, Ak selaku Dosen Pembimbing
yang membimbing penulis dalam rangka penyusunan
sk rip si in i hingga se le s a i.
2. Bapak Tjokorda Gde Ngurah Artana Bk.Teks., se la ­
ku Manajer PT. Industri Sandang Fatal Grati yang

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ijinkan penulis untuk mengadakan p en elitian guna


memperoleh data-data yang dlperlukan oleh penulis
secara langsung*

3. Bapak Drs. And! Raswandi selaku Kepala Bagian


Umum, Bapak Drs. Siswanto T j. selaku Kepala Bagi­
an Administrasi dan Keuangan beserta segenap sta f
yang telah memberikan i j i n dan keterangan- kete­
rangan kepada penulis dalam rangka penyusunan
sk rip si in i.
b , Ibu Dekan dan semua Bapak/Ibu Dosen Fakultas Eko­

nomi Universitas Airlangga Surabaya yang telah


memberikan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi penulis
selama masa perkuliahan.
5« Bapak dan Ibu penulis yang te rcin ta , yang telah
memberikan dorongan semangat serta d o'a restu
hingga tersusunnya sk rip si in i.

6. Rekan penulis Ramdhani dan Iman Daryanto, yang de


ngan se tia membari dorongan semangat serta keper-
luan la in yang berperan penting bagi penulis da­
lam penyusunan sk rip si in i.
7. Pihak-pihak la in yang turut membantu dalam penu-
lisa n sk rip si in i, yang tidak dapat penulis sebu&
kan satu persatu.

Mudah-mudahan segala amal b e lia u -b e lia u diterima

ii

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

oleh Allah SWT dan dibalasNya dengan b e rlip a t ganda.


Akhirnya penulis berharap agar sk rip si yang seder-
hana in i berguna bagi penulis sen diri dan pihak la in yang
berkepentingan. Dan tak lupa penulis sangat mengharapkan
saran-saran maupun k r it ik dari pembaca, yang semuanya
akan diterim a oleh penulis dengan senang h ati.

Surabaya, 12 Oktober 1 9 8 5

P en u lis,

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR ISI

Halaraan

KATA EKNGANTAR............................................ ............... i


JJAPTAR ISI .................................................................... iv
DAi’TAR TABEL................................................................ vi
CAi'TAR GAMBAR................................................................ v iii
BAB:

I . PENDAHULUAN .................................................... 1
1. Pandangan Umum .......................... 1
2. Penjelasah Judul .................................... 4
3 . Alasan Pemilihan J u d u l.......... . . . . . . . 5
4* Tujuan Penyusunan *.......... ...................... 6
5* Sistim atika Skripsi .............................. 7
6 * Metodologi ........................ ........................ 10
6 .1 . Permasalahan 10
6 .2 . Hipotesa k e r j a 11
6 . 3 . Scope analisa .............................. .. 11
6 .4 . Prosedur pengumpulan dan peng -
olahan data 12
I I . LA&DASAN TiiORI .............................................. 14
1* Pengertian Metode Pernbebanan Full -
Costing 14
2 . Pengertian Metode Pem'be'banan D irect-

C o s t i n g . . . . . . . . . .............. .. 17

iv

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB: Halaman
2 .1 . Biaya "bahan baku .................................. ... 18
2 .2 , Biaya tenaga kerja langsung ............ ....19
2.3* Biaya overhead pabrik .................. ......... 21
3. Pengaruh Perbedaan Antara Metode Full -
Costing dan Metode Direct Costing 22
4. Pembahasan Biaya Bahan Baku, Biaya Tena­
ga Kerja dan Biaya Overhead Pabrik Dalam
Metode F u ll C o s t in g ........ . . . . . . . . . . . . . . . 33

4 .1 . Biaya Bahan Baku ........ ............. 33


4 . 2 . Biaya Tenaga Kerja .............................. 41
4 .3 . Biaya overhead pabrik ........................ 50
I I I . TINJAUAN UMUM FKRUSAHAAK .................................. 59

1. Sejarah berdirinya perusahaan .......................59


2. Struktur Organisasi ............................ ..............63
3. Proses Produksi .......................... ........................67
. 4. Tinjauan atas Metode Pembebanan Biaya -
Produksi Terhadap Produk ............................ 70
IV. MHAHASAK ATAS MtiTODE B.TBJBANAN BIAYA PRO
DUXJI TERHADAP PRODUK...................................... .. 98
V. KESIMPULAN DAI! SARAH .......................................... 120

1. Kesimpulan .............................. 120

2. Saran .................................................................. 121


DAPTAR KJPUSTAKAAIi.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR GAMBAR

Gambar : Halaman

1 . Struktur Organisasi Patal Grati Pasuruan 65

viii

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB I

PENDAHULUAN

l . PwdftnfiftR„Bnm

Dengan semakin majunya llmu pengetahuan dan teki^


g i dewasa in i , telah mendorong perkembangan ekonomi di
tia p -tia p negara dan dunia usaha pada khususnya. Seperti
misalnya d i dalam sektor in du stri manufaktur, karena pe£
kembangan teknologi maka banyak sekali ditemukan metode
metode produksi yang baru dan juga penciptaan produk-prg,
duk baru, sehingga kemampuan produksi semakin beser ser-
ta terdapat berbagai macam produk yang tersedia bagi kor;
sumen d i pasaran. Namun demikian dengan semakin cepat-
nya la ju pertumbuhan atau perkembangan dalam bidang in­
du stri bahkan telah te r ja d i re s e si ekonomi yang tidak sa
ja melanda negara-negara industri yang telah maju, teta -
p i juga melanda negara-negara berkembang sep erti halnya
Indonesia. Akibat dari re s e s i ekonomi yang berkepanjang-
an in i telah menyebabkan a k tiv ita s perusahaan-perusahaan
industri menjadi berkurang, barang-barang h asil produksi
nya menumpuk d i gudang karena tidak te r ju a l d i pasaran.
Di antara perusahaan in du stri yang terkena akibat r e s e s i
adalah pabrik-pabrik t e k s t il. Sehingga mata rantai dari
produksi t e k s t il juga terpengaruh oleh kejadian tersebut
termasuk in du stri pemintalan benang, yang hasilnya meru-
1

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

pakan bahan baku bagi pabrik-pabrik t e k s t il tersebut, Uji


tuk dapat menjual h asil produksinya agar kontinyuitas
proses produksi dapat berlangsung, maka banyak usahayang
telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun oleh perusa­
haan it u sen d iri. Usaha-usaha tersebut antara la in peng-
hematan biaya-biaya produksi sehingga harga pokok produk
dapat ditekan serendah mungkin, mengefektifkan kerja me-
sin-m esin pabrik, penganeka ragaman je n is produk dan se-
bagainya.
Sebagaimana telah disinggung d i atas bahva e f i s i -
ensi yang berupa penghematan biaya-biaya produksi adalah
sangat penting dalam rangka menjalankan proses produksi
untuk menghasilkan output yang berupa barang ja d i, se­
hingga akibat dari re s e s i yang melanda banyak perusahaan
Industri terutama pada in du stri pemintalan benang dapat
d ia ta s i dengan baik. E fis ie n s i yang dijalankan d i perusa
haan-perusahaan tersebut berhubungan erat dengan harga
pokok produk yang dihasilkan, yang dalam hal in i juga
erat kaitannya dengan metode yang digunakan dalam membe­
bankan biaya-biaya produksi untuk menghasilkan harga po­
kok produk itu sen d iri. Harga pokok produk ja di adalah
merupakan h asil gabungan dari beberapa komponen biaya
produksi, antara la in biaya bahan baku langsung, biaya
tenaga k erja langsung maupun tak langsung dan biaya over
head pabrik. Dalam kerangka in ila h maka penerapan metode

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

pembebanan biaya produksi terhadap produk sangat merape-


ngaruhi harga pokok produk yang dlhasilkan.,
Pada hakekatnya ada dua macam metode yang diguna,
kan untuk membebankan biaya produksi terhadap produkyang
dapat dijalankan d i perusahaan in d u stri. Metode pembeban
an yang pertama adalah f u l l costing dan yang kedua ada-
lah d ir e c t costin g. Kedua metode in i dapat dipergunakan ,
keduanya sekallgus d i dalara satu perusahaan. Pada umum-
nya penggunaan metode d ir e ct costing berkaitan erat de­
ngan kepentingan pihak manajemen perusahaan, sehingga de
ngan adanya informasi biaya dengan metode d ir e ct costing
pihak manajemen dapat menggunakannya sebagai a la t pela-
poran pertanggung-jawaban intern atau untuk tujuan in­
tern atau untuk tujuan Intern manajemen. Tetapl penggun&
an metode f u l l costing dapat diterapkan baik untuk tuju-
an intern manajemen maupun bagi kepentingan pihak eks-
tern. Perbedaan yang terdapat pada kedua metode in i te r -
letak pada perlakuan biaya tetap dan biaya varia'oel. Me­
tode d ir e c t costing tidak membebankan biaya produksi te­
tap, sedangkan metode f u l l costing membebankan balk bia­
ya produksi tetap maupun variab el.
Khusus mengenai metode pembebanan f u l l co stin g ,
penggunaannya sangat luas baik pada perusahaan-perusaha­
an swasta maupun perusahaan m ilik pemerintah. Penerapan
metode in i harus benar-benar mencerminkan pengorbanan,

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

atau biaya yang telah dikeluarkan sehubungan dengan diha-


silkannya suatu produk sehingga harga pokok produk yang
dihasilkan nantinya tidak akan menjadi over ataupun under
stated, yang akhirnya akan merugikan perusanaan itu sendi
r i . Pihak manajemen harus benar-benar m eneliti sampai se-
berapa jauh peranan suatu biaya yang telah dikeluarkan
terhadap produk yang dihasilkan. Jadi harus ada pemisah­
an antara biaya-biaya periodik d i mana biaya-biaya in i -
nantinya menjadi beban d ari Rugi/laba dan biaya-biaya
yang benar-benar dapat dihubungkan dengan produk yang d i­
hasilkan, sehingga k e te litia n dan ketepatan harga pokok
produk dapat dihitung.
Namun demikian belum tentu seluruh perusahaan in ­
d u stri yang menghitung harga pokok produknya baik dengan
f u l l costin g maupun dengan d ire ct costin g, telah menerap-
kan dengan sebenar-benarnya sesuai dengan te o r i yang ada.
Sehingga dengan demikian masin perlu kiranya dipikirkan
bagaimana caranya agar perusahaan-perusahaan manufaktur
dapat menerapkan kedua metode tersebut dengan sebenarnya.

2. Pen .1elas an Judul

Judul sk rip si in i adalah "METODE PEMBEBANAN BIAYA


PRODUKSI YANG TEPAT TERHADAP PRODUK UNTUK MEKGHASHKAN -
HARGA POKOK PRODUK JADI YANG TEPAT DI PT INDUSTRI SAHDANG
PATAL GRATI PASUROIJ".

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Pengertian metode pembebanan d i s in i adalah sua-


tu tata cara atau aturan tertentu untuic menempatkan se-
suatu, yang dalam hal in i adalah biaya terhadap sesua-
tu yang dibebani. Metode yang dimaksudkan adalah metode
f u l l costin g.
Biaya produksi yang dimaksud d i s in i adalah semua
biaya-biaya yang berhubungan dengan proses produksi yang
mengolah bahan baku sampai dengan produk ja d i. Biaya
produksi in i m eliputi biaya bahan baku langsung dan tak
langsung, biaya tenaga kerja dan uiaya overhead pabrik.
Produk adalah sesuatu yang menjadi output atau ha
s i l akhir dari perusahaan in du stri atau manufaktur. Pro­
duk ja di yang dimaksud d i s in i adalah berupa benang te -
nun berbagai jen is yang merupakan bahan baku bagi perusa
haan t e k s t il.
Harga pokok produk ja d i dalam pengertiannya ada­
lah sebagai gambaran kuantitatip dari pengorbanan yang
narus dilakukan oleh produsen pada penukaran barang- ba-
rang n a sil produksinya yang ditawarkau d i pasar.

3« Alasan Pemiliftan Jqdul

Di dalam perusahaan in d u stri, khususnya in du stri


pemintalan benang i n i , yang tujuan utamanya adalah mem-
produksi barang ja d i untuk d iju a l kepada konsumen, maka
yang menjadi perhatian utama adalah harga pokok barang

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

yang d iju a l tersebut. Setelah harga pokok dapat d ih i­


tung dengan tepat, maka harga pokok produk dapat d ija
dikan patokan sebagai penilaian persediaan produk ja d i
yang belum te r ju a l. Sehingga dengan demikian naka pene
rapan metode perhitungan pembebanan biaya produksi ter
hadap produk menjadi semakin penting. Oleh karena itu -
lah masalah in i menjadi perhatian penulis untuk memba-
hasnya.

k . Tu.1uan Penyusunam.

Dalam penyusunan sk rip si in i penulis bertujuan


antara la in :
a. Berusaha untuk mengetahui apakah pembebanan f u l l
Costing yang ditetapkan di dalam perusahaan in i
telah sesuai dengan te o r i yang ada. Jadi d i s in i
penulis akan memberikan pendapat dan pandangan
bagi manajemen mengenai pembebanan biaya bahan
baku baik langsung atau tidak langsung, pembebaij
an biaya tenaga k erja , biaya overhead pabrik ser
ta biaya-biaya apa saja yang termasuk di dalam
biaya overhead tersebut, yang kemudian dibanding
kan dengan t e o r i- t e o r i yang diperoleh , sehingga
penulis dapat menarik kesimpulan tentang meto­
de pembebanan biaya produksi terhadap produk un­
tuk menghasilkan harga pokok produk ja d i yang tfi

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

pat. Hasil dari In i semua diharapkan bisa dipakai


oleh pimpinan perusahaan untuk mengadakan tindak-
an-tindakan yang dirasa perlu.
b. Selain itu penulis ingin memberikan tambahan bac&
an yang diharapkan dapat memberikan manfaat baik
bag! penulis sen d iri maupun bagi pembaca yang la ­
in.

5- glatlm aU Jta SKrl.p sl

Bab I . Pendahuluan.
Dalam bab in i akan dimuat hal-hal sebagai b e ri-
kut i

1. Pandangan Umum.
I s i d i dalara Pandangan Umum in i adalah oeru-
pa ide dasar dan latar belakang dari penulis
an sk rip si in i , sehingga pembaca dapat mempu

nyai gambaran yang agak lengkap tentang apa


apa yang dibahas dalam sk rip si in i.

2. Penjelasan Judul.
Di sin i penulis akan menjelaskan secara te r-
p erin ci tentang apa yang dimaksud di dalam
judul yang telah dikemukakan.

3. Alasan Pemilihan Judul.


Pada bagian in i penulis akan mengemukakan -
alasan pen u lis, sehingga merailih judul terse

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

but untuk penulisan sk rip si in i.

Tujuan Penyusunan.
Pada bagian in i penulis akan menjelaskan tu­
juan penyusunan sk rip si in i dan manfaat yang
diharapkan, baik untuk penulis se n d iri, per­
usahaan maupun bag! pembaca lainnya.

5* Sistim atika.
Pada bagian in i dikemukakan urutan pembahag,
an yang terdapat dalam sk rip si ini*

6 . Metodologi.
Pada bagian in i b e r is i :
6 .1. Permasalahan.
6 .2 . Hipotesa k erja.
6 .3 . Scope analisa.
6.^ . Prosedur pengumpulan dan pengolahan da­
ta.

Bab I I . Landasan T e o ritis


Pada bab in i diuraikan t e o r i-t e o r i yang berhu-
bungan dan mendasari pembahasan dalam sk rip si
in i yang mana te o r i in i t e r d ir i dari t

1. Pengertian tentang metode pembebanan biaya


F u ll costing dan D irect costin g.
2. Pengaruh perbedaan antara metode F u ll cos­
ting dan D irect costing*

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3. Pembahasan biaya bahan baku, biaya tenaga


kerja dan biaya overhead pabrik dalam metode
F u ll costin g.

Bab III* Pandangan Umum Perusahaan


Dalam bab in i akan diuraikan tentang :

1. Sejarah perusahaan.
2. Struktur organ isasi.
3. Proses produksi.
k* Tinjauan atas metode pembebanan biaya produjc

s i terhadap produk untuk menghasilkan Harga


Pokok Produk Jadi d i PT. Industri Sandang P&
t a l Grati.

Bab IV. Analisa dan pembahasan atas metode pembebanan -


biaya produksi terhadap produk untuk menghasil­
kan harga pokok produk ja d i.

Bab V* Kesimpulan dan Saran


Bab in i merupakan bab yang terakhir yang te r d i-
r i dari dua bagian yaitu i

1. Kesimpulan.
Dalam bagian in i diuraikan h a sil dari pengu-
jia n hipotesa yang telah dilakukan dan kesiQ
pulan yang didapat terhadap metode pembeban­
an biaya produksi terhadap produk untuk meng
hasilkan harga pokok produk ja d i.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

10

2. Saran.
Dalam bagian in i b e r is i tentang saran-saran yang
dapat penulis berikan supaya bermanfaat bagi per
usahaan.

6 - Metodologi
r
6 .1. Permasalahan.

Perusahaan in i merupakan pabrik pemlntalan benang


yang menghasilkan produk akhir berupa benang dengan berba
gai je n is ukuran yang merupakan bahan baku bagi pabrik
t e k s t il. Di dalam raemperhitungkan harga pokok produknya ,
perusahaan in i membebankan biaya produksi terhadap produk
ja d i berdasarkan metode f u l l costin g. In i b era rti bahwa -
damua biaya produksi baik yang berupa biaya tetap maupun
biaya variab el yang te r ja d i pada periode akuntansi dibe-
bankan terhadap produk. Tetapl d i dalam pelaksanaan yang
sesungguhnya te r ja d i beberapa penyimpangan antara la in t

- Semua biaya yang t e r ja d i baik yang ada hubungannya


dengan proses produksi atau tidak, seluruhnya d i-
bebankan terhadap produk ja d i. Hal in i dapat dibufc
tikan dengan adanya pembebanan biaya g a jl dan upah
pegawai bagian umum dan adminlstrasi keuangan ter­
hadap produk, bersama-sama dengan biaya g a jl dan
upah karyavan bagian produksi. Begitu pula dengan
biaya tak langsung pabrik lainnya, d i mana didalanj

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

11

njra sudah termasuk biaya penyusutan bangunan peru-


mahan karyawan, biaya penyusutan inventaris kantor
biaya pemeliharaan bangunan perumahan karyawan dan
biaya lainnya yang tidak ada hubungarmya dengan
proses produksi, seluruhnya dibebankan terhadap
produk*
Dengan adanya penyimpangan hal-hal tersebut d i a ta s, akan
raengakibatkan harga pokok produk ja d i yang dihasilkan t i ­
dak benar karena d in ila i te r la lu tinggi*

6.2* Hipotesa kerja*


Jika perusahaan d i dalam menghitung harga pokok
produknya mempergunakan metode pembebanan f u l l costing de
ngan benar, dalam a r t i bahwa hanya biaya-biaya yang berhy
bungan dengan proses produksi yang dibebankan kepada pro­
duk, maka akan dihasilkan harga pokok produk Jadi yang te
pat.

6* 3 * Scope analisa.
Huang lingkup analisa yang akan dibahas m eliputi
komponen biaya produksi yang membentuk harga pokok produk
kecuali biaya bahan baku* Hal in i disebabkan biaya bahan
baku telah dibebankan ke dalam produk dengan metode pembe
banan yang oenar, yang dalam hal in i adalah metode fu ll
costin g . Jadi yang menjadi t i t l k berat adalah pembebanan
biaya tak langsung pabrik termasuk biaya tenaga kerja ber

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

12
dasarkan metode tersebut. Di a in i penulis akan menganali
sa mengenai unsur-unsur biaya apa saja yang terdapat d i-
dalam biaya tenaga k erja yang berhubungan dengan proses
produksi. Analisa yang la in adalah unsur-unsur biaya jang
menjadi bagian d ari biaya tak langsung pabrik, penentu-
an ta rip yang ditentukan d i muka dan pembebanannya terh&
dap produk atas dasar ta rip tersebut. Penulis dalam hal
in i tidak menganalisa tentang s e lis ih atau varian anta-
ra biaya tak langsung yang dibebankan dengan biaya tak
langsung yang sesunggubnya serta pengaruhnya terhadap la
poran ru gi laba karena penulis lebih menitik beratkan pa
da penerapan metode pembebanan f u l l costin g tersebut.

6. *f. Prosedur pengumpulan dan pengolahan data.


6.* f.l. Prosedur pengumpulan data.
a) Pengumpulan data diperoleh dengan jalan
mengadakan pen elitia n dan pengamatan se
cara langsung terhadap kegiatan-kegiat-
an pembukuan dalam perusahaan, yaitu
dengan melakukan interview atau vawancfl
ra dengan pimpinan, s ta f dan karyawan
yang membidangi dalam masalah yang d i-
hadapi pen u lis, guna memperoleh gambar-
an yang je la s dan praktis yang dibutuh-

kan penulis dalam melengkapi penulisan


sk rip si in i.

MI LI K
_____ PERPUSTAKAAN l ill.. f o jtAUAAI :
"VBWERSITAS AIRLANOOA”
SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO
SURA BAY A
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

13

b) Pengumpulan data t e o r it i s :
Yaitu pengumpulan data-data yang penu­
l i s dapatkan dari lite r a tu r - lite ra tu r
yang berhubungan dengan permasalahan -
yang ada atau buku-buku perpustakaan la
in yang dapat menunjang.

6.W.2. Prosedur pengolahan data t


a) Data praktis dan data t e o r it is yang te­
lah dapat dikumpulkan diolah la g i dan
dihubungkan satu dengan yang la in se­
hingga akhirnya diperoleh suatu uraian
yang menyatu, sistim a tis dan praktis u&
tuk digunakan dalam penyusunan sk rip si
tersebut.

b) Analisa data.
Dari h a sil yang diperoleh , pengolahan
data praktis dibandingkan dengan h a s il
pengolahan data secara t e o r it i s maka u&
tuk selanjutnya akan dapat d ita rik sua­
tu kesimpulan dan dapat disajikan saran
yang akan berguna dalam membantu peme-
cahan masalah yang timbul dana perusaha
an*

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB II

LAITDASAK TEORI

1. Pengertlan Metode Pembebanan F u ll Costing

Di dalam membebankan biaya produksi terhadap pro­


duk, dapat digunakan salah satu dari dua konsep pembeban
an biaya produksi yaitu :
a. IConsep metode pembebanan f u l l costin g atau absorjD
tio n coating atau konsep conventional costin g .
b. Konsep metode pembebasan d ire ct costin g.
Pengertian metode pembebanan f u l l costin g atau me
tode absorption costin g menurut Profesor Matz dan Usry-
adalah sebagai berikut :

Absorption, f u l l o r conventional costin g as


singns d ire ct m aterials and d ire ct labor costs and a sha
re o f both fix e d and variable fa ctory overhead to units
o f production". 1
Jadi konsep metode pembebanan f u l l costin g atau absorpti
on co stin g , yaitu membebankan semua elemen biaya produk
s i , baik biaya tetap maupun biaya v a ria b el, ke dalam har
ga pokok produk, Oleh karena itu elemen biaya produksi-
pada konsep metode pembebanan f u l l costin g m eliputi b ia ­
ya bahan baku biaya tenaga k erja langsung dan biaya over
head pabrik.
]
Matz Adolph and Milton F. Usry, Cost Accounting
Planing; and C ontrol. Sevent E dition , South-Westgiti Pu -
bliah in g C o., C incinnati, Ohio, 1980, h al. 627.

14
SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

15

Bahan baku langsung dan upah langsung diga'oung menjadi sij


atu penggolongan la g ! yaitu biaya primer, Upah langsung
dan biaya overhead dapat diga'oung ke dalam golongan yang

disebut biaya pengolahan, yang merupakan biaya untuk meng


olah bahan langsung menjadi barang ja d i.
Bahan langsung adalah semua bahan yang membentuk
suatu kesatuan yang tak terpisahkan dari barang ja d i yang
langsung dapat diperhitungkan ke dalam harga pokok dari
barang ja d i, se p e rti papan untuk membuat mebel, baja un­
tuk membuat kerangka mobil dan minyak mentah untuk raembu-

at bensin, Kemudahan untuk menelusuri bahan itu dari ba­


han it u dari barang ja d i merupakan pertimbangan pokokyang
menempatkannya sebagai bahan langsung. Perekat dan paku
untuk membentuk perkakas merupakan bagian dari barang ja ­
d i, teta p i untuk pembiayaan bahan tersebut dapat digolong
kan sebagai bahan tak langsung untuk kelancaran k erja.
Upah langsung adalah upah tenaga kerja untuk yang
berhubungan secara langsung dengan barang ja d i, Biaya da­
r i upah yang dibayarkan kepada peker ja a h li atau bukan aji
l i yang dapat dibebankan kepada suatu unit terten tu yang
diproduksi disebut upah langsung,
Biaya overhead juga disebut overhead p a orik a si, b£
aya pabrikasi atau beban pabrik dapat diartikan sebagai
biaya d a ri bahan, upah tak langsung dan semua biaya pa -
brik a si yang tidak dapat dibebankan kepada suatu u n it, pe

kerjaan atau h a sil pekerjaan. Dapat dikatakan biaya over-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

16

bead adalah semua biaya pabrikasi kecuali bahan dan upah


langsung, yang dalam hal in i berlaku bagi pengumpulan bi&
ya produksi dengan menggunakan metode harga pokok pesanan.
Tetapi jik a pengumpulan biaya produksi menggunakan metode
harga pokok proses, maka biaya overhead pabrik adalah se­
mua biaya pabrikasi k ecu ali biaya bahan langsung dan tak
langsung serta biaya tenaga kerja baik langsung maupun -

tak langsung.
Bahan tak langsung (bahan pembantu) adalah semua
yang diperlukan untuk pembuatan h asil produksi yang beru­
pa produk ja d i, yang penggunaannya te r la lu k e c il dan te r­
la lu rumit untuk menganggapnya sebagai bahan langsung. Pe
rek at, benang, paku, paku jamur, keling dan sebagainya
termasuk dalam kelompok in i. Persediaan pabrik semacam
han tak langsung, yang t e r d ir i dari minyak pelumas, gemuk
lap pembersih dan semua yang diperlukan untuk memeiihara
kebersihan llngkungan kerja dan mesin-mesin.
Upah tak langsung sebagai kebalikan dari upah lang
sung, dapat dikatakan sebagai upah buruh yang tidak seca­
ra langsung mempengaruhi pembentukan-pembentukan atau pem
buatan dari barang ja d i. Upah tak langsung in i mencakup
biaya pengawas (su p erv isor), Biaya penyusutan dan pemeli-
haraan gedung, a ir , gas, telepon, l i s t r i k dan pekerjaan
jasa lainnya yang secara f i s i k tidak berkaitan dengan prc,

duksi.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

17

2. Pengertlan Metodq Pembebanan D irect Costing

Metode pembebanan d ir e ct costing dapat d id e fin s i-


kan sebagai berikut :
D irect costing charges products with only those
manufacturing costs that vary d ir e c t ly with volume.
Only prime costs (d ir e c t materials and d ir e c t labor)
plus variab le fa cto ry overhead expenses are assigned
to in ven tories, both work in process and fin ish ed
goods, and to the cost o f good so ld . 2
Jadi konsep penentuan harga pokok dengan metode d ir e ct
costing hanya memasukkan biaya produksi variab el sebagai
elemen harga pokok produk, biaya produksi tetap dianggap
sebagai biaya periode atau biaya waktu (period cost)yang
langsung dibebankan kepada ru gi-laba periode terjadinya
dan tidak diperlakukan sebagai oiaya produksi.
Dari pengertian tersebut dapat disebutkan bahwa
konsep metode pembebanan d ir e c t costing didasarkan pada
pemisahan biaya dalam suatu perusahaan ke dalam elemen
biaya v a ria b e l, oleh karena itu terhadap biaya yang ber-
s if a t semi variabel perlu dipisahkan dengan teknik te r -

tentu.
Untuk dapat membebankan harga pokok produk dengan
tepat, perlu dibahas elemen biaya apa saja yang termasuk
harga pokok produk dalam konsep metode d ir e ct costin g,ya
itu :

2I b l d ., hal. 629.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

18

2.1. Biaya bahan baku.


Secara umum biaya banan baku diperlakukan sebagai
elemen biaya variabel sehingga dalam konsep penentuan har
ga pokok dengan metode pembebanan d ir e ct costin g , biaya
bahan baku adalah merupakan elemen biaya produksi varia -

bel.
Apabila diinginkan penentuan harga pokok yang te­

pat, maka perlu diadakan analisa lebih lanJut tentang e le


men apa saja yang membentuk harga pokok bahan baku. Dalam
hal in i perusahaan dapat memilih salah satu dari dua pe-
ngertian harga pokok bahan baku sep erti yang dikemukakan
oleh Drs. R.A. Supriyono, Ak sebagai- berikut j

a. Harga pokok bahan baku adalah m eliputi harga fak-


tur ditambah biaya-biaya lainnya yang terjafci da­
lam rangka perolehan bahan baku sampai dengan siap
dipakai, baik yang berhubungan dengan biaya peme -
sanan (ordering cost) maupun biaya penyimpanan (ca
rying c o s t ).
b. Harga pokok bahan baku hanyalan sebesar harga fa&
tur dari bahan oaku yang d i b e l i , sedangkan biaya
biaya lainnya yang te r ja d i dalam rangka . p^role.^an
bahan baku sampai dengan siap dipakai tidak diper­
lakukan sebagai elemen harga pokok bahan baku,akan
tetapi diperlakukan sebagai elemen biaya overhe­
ad pabrik. 3
Apabila perusahaan d i dalam menentukan harga pokok
banan baku dengan metode pembebanan f u l l costing se p e rti
pengertian (a) d i atas, maka seiuruh oiaya yang te r ja d i

^RA Supriyono, Akuntansi biava Perencanaan dan Pe-


ngendalian Biaya serta Data Kelevan untuk Pembuatan Ketjt^-
t ^ a n . E disi satu, Bagian Penerbitan Fak'ultas Ekonomi UGH
Bulaksumur, Yogyakarta, 1982 , hal. 2?9*

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

19
dalara rangka perolehan bahan oaku sampai dengan siap pa-
kai adalah merupakan komponen harga pokok bahan baku.
Tetapi untuk perusahaan yang menggunakan konsep me
tode pembebanan d ir e ct costing sep erti pengertian (b) d i-
atas, maka elemen harga pokok bahan baku hanyalah seoesar
harga faktur yang dianggap sebagai biaya variabel,sedang-
kan biaya-biaya yang la in yang te r ja d i dalam rangka per­
olehan bahan baku sampai siap untuk dipakai diperlakukan
sebagai biaya overhead pabrik tetap dan dengan sendirinya
merupakan biaya periode (period c o s t ).

2 .2. Biaya tenaga kerja langsung.


S eperti halnya biaya bahan baku, umumnya biaya te­
naga kerja langsung diperlakukan sebagai elemen biaya va­
r ia b e l, sehingga dalam konsep penentuan harga pokok de­
ngan metode pembebanan d ir e ct costin g, biaya tenaga kerja
langsung adalah elemen biaya produksi. Dalam hal in i John
G. Blocker dan Weltmer mengemukakan pendapatnya sebagai
berikut :
"D irect labor con sists o f the labor o f employees
which can be id e n tifie d ,a s in the case o f d ir e ct m aterials,
with the manufacture o f a product or group o f products in
i+
a manufacturing concern11*
Sebenarnya perlu dian alisa te rle b ih dahulu apakah

k
John G. Blocker and W.Keith Weltmer, Cost Accoun­
tin g , Third E dition, Me Graw H ill Book, New York, 1 9 ,
Mil. 18*

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

20

biaya tenaga kerja langsung merupakan elemen biaya tetap


atau merupakan unsur biaya variab el. Dalam hal in i RA Su-
priyono menggolongkan sistem penggajian perusahaan seba­
gai berikut s
2 .2 .1 . Sistem upah per potong (buah) produk.
Pada sistim in i besarnya upah biaya tenaga ker
ja langsung ditentukan dari jumlah produk yang
dihasilkan dikalikan tarip upah per potong
atau per buah. Semakin oesar jumlah produk, se
makin besar pula upah tenaga kerja langsung.
2 .2 .2 . Sistem upah perjam kerja langsung.
Pada sistem in i besarnya upah tenaga kerja
langsung ditentukan dari jumlah jam kerja yang
te r ja d i dikalikan upah per jam k erja. Semakin
besar jam k e rja , akan mengakibatkan semakin be
sar pula upah tenaga kerja langsung. ~
2.2.3* Sistem upah tetap per bulan.
Pada sistem in i besarnya upah tenaga kerja
langsung besarnya tetap sama untuk setiap bu­
lan, tidak dipengaruhi oleh besarnya jumlah -
produk yang dihasilkan atau lamanya jam kerja
langsung, dalam satu bulan. 5

Dari sistem pengupahan tersebut, tarapak baixwa pada


sistem upah per potong atau sistem upah per jam akan meng
akibatkan biaya tenaga kerja langsung sifatnya v a ria b el.
Semakin k e c il kegiatan, maka semakin k e c il pula biaya te ­
naga kerja langsung. Oleh karena it u apabila digunakan
sistem upah per potong atau per jam, elemen biaya tenaga
kerja langsung merupakan elemen biaya produksi.
Untuk perusahaan yang menggunakan sistem upah per
bulan secara tetap, maka biaya tenaga kerja langsung ia -
lah merupakan elemen biaya teta p, sehingga biaya tenaga

^RA Supriyono, Op c i t . . hal. 260.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

21

kerja langsung bukan merupakan elemen biaya produksi akan


teta p i merupakan elemen biaya periode.
Jadi d i dalam pembahasan d i atas dianggap sistem
upah yang digunakan adalah sistem upah per potong, sehing
ga b e r s ifa t variabel dan diperlakukan sebagai elemen bia­
ya produksi.

2.3« Biaya overhead pabrik.


Biaya overhead pabrik atas dasar tingkah lakunya
atau v a ria b ilita sn y a dapat dikelompokkan menjadi t
2 .3 .1 . Biaya overhead pabrik v a ria b el.
Dalam golongan in i m eliputi semua elemen biaya
overhead pabrik yang akan berubah secara pro -
porsion al dengan perubahan volume atau kegiat-
an perusahaan. Semakin besar kegiatan semakin
besar pula jumlah to ta l biaya. Sebaliknya sem&
kin k e c il kegiatan, semakin k e c il pula jumlah
to ta l biaya. Pada konsep penentuan harga pokok
dengan metode d ire ct co stin g , semua elemen bia
ya overhead pabrik variabel adalah merupakan
elemen biaya produksi.

2 .3 .2 . Biaya overhead pabrik tetap.


Dalam golongan in i m eliputi semua elemen biaya
overhead pabrik yang jumlah totalnya tetap korj
stan tidak terpengaruh oleh perubahan volume
atau a k tiv ita s sampai dengan tingkatan terten -

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

22
tu. Pada konsep penentuan harga pokok dengan meto­
de d ir e c t co stin g , semua elemen biaya overhead pa­
b rik tetap tidak merupakan elemen biaya produksi,
akan te ta p i sebagai elemen biaya periode.
Jadi sek a li la g ! penentuan harga pokok produk de­
ngan menggunakan metode d ir e c t costin g mengandung penger-
tian bahwa konsep tersebut didasarkan pada pemisahan bia­
ya dalam suatu perusahaan ke dalam elemen biaya tetap dan
biaya v a ria b e l, yang nantinya hanya biaya produksi varia­

b el yang menjadi elemen harga pokok produk.

3* Penearuh Perbedaan Antara Metode F u ll Costing dan Meto


de D irect Costing

Perbedaan konsep metode f u l l costing dan metode d i


r e c t costin g terleta k pada tujuan utama dari kedua konsep
tersebut. Konsep metode pembebanan d ir e c t costin g mempu-
nyai tujuan utama untuk pelaporan in te rn a l, sedangkan korj
sep metode pembebanan f u l l costing mempunyai tujuan utama
untuk pelaporan eksternal. Adanya perbedaan tersebut meng
akibatkan perbedaan perlakuan terhadap biaya produksi te­
tap yang selanjutnya mempengaruhi i
"a# Penentuan besarnya harga pokok produk dan besar­
nya harga pokok persediaan.
b. Penggolongan dan penyajian d i dalam laporan ru gi-
laba " . 6

RA Supriyono, Op c i t . * hal. 26*k

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

23

Dalam membahas perbedaan konsep metode f u l l cos­


ting dan metode d ir e ct costing leb ih la n ju t, agar lebih
je la s akan d ip e rin ci dari seg i *
1. Penentuan harga pokok produk*
2« Penentuan harga pokok persediaan.
3. Penyajian laporan rugi - laba.

ad. 1* Penentuan harga pokok produk.


Di dalam pembahasan d i muka telah dikemukakan bah-
wa pada konsep metode f u l l costin g , semua elemen biaya -
produksi baik tetap maupun v a ria b e l, dibebankan ke dalam
harga pokok produk. Oleh karena itu elemen harga pokok
produk m eliputi t
a. Biaya bahan baku.
b • Biaya tenaga kerja langsung.
c . Biaya overhead pabrik v a ria b el.
d. Biaya overhead pabrik tetap.
Dari pengertian konsep penentuan harga pokok de­
ngan metode d ir e ct costin g yang sudah diuraikan di muka
dapat pula diketahui bahwa pada konsep metode d ir e ct cos­
ting hanya memasukkan atau membebankan biaya produksi va-
ria b e l ke dalam harga pokok produk. Oleh karena itu e le ­
men harga pokok produk m eliputi :
a. Biaya bahan baku.
b• Biaya tenaga kerja langsung.

c. Biaya overhead pabrik variabel.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

21*

Perbedaan penentuan harga pokok produk dengan meng


gunakan kedua konsep tersebut d i atas dapat diperbanding-
kan dalam bentuk tabel yang dapat d ilih a t pada tabel 1 .
*

Agar leb ih je la s la g i, maka d i s in i penulis membe­


rikan contoh sebagai berikut s
Dalam menghasilkan sebuah produk ja d i, PT X telah mengelu
arkan sejumlah biaya produksi yang berupa biaya bahan ba­
ku sebesar Rp. 3 00 ,- biaya tenaga kerja langsung Rp. 750,-
serta biaya overhead pabrik tetap sebesar Rp. 3 50 ,- dan
biaya overhead pabrik variab el Rp. 275?- Untuk dapat me-
ngetahui berapa harga pokok produk dengan menggunakan ke­
dua metode tersebut d i atas, dapat d ilih a t pada tabel 2*

TABEL * 1
PERBANDINGAN ELEMEN HARGA POKOK
PRODUK

Metode Metode
Elemen biaya F ull Costing D irect
Costing

Biaya bahan baku Rp. xx Rp xx


Biaya tenaga kerja langsung XX XX

Biaya overhead pabrik varia­


b e l. XX XX

Biaya overhead pabrik tetap XX

Rp. xx Rp xx
Sumber* Supriyono, Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengerj
dalian Biaya serta Data Relevan untuk Pembuatan
Keputusan, E disi Pertama, Liberty O ffs e t, Yogya -
karta, 1962 , hal. 266.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

25

TABELi 2
PERBANDINGAN ELEMEN HARGA POKOK
PRODUK

Metode Metode
Elemen Biaya F u ll Costing D irect Costing

Biaya bahan baku Rp. 300 , - Rp. 300,-


Biaya tenaga kerja
langsung 750 ,- 7 50 ,-
Biaya overhead pabrik
v a ria b el 275,- 275,-
Biaya overhead pabrik
tetap 350,- -

Rp. 1 .67 5 ,- Rp.1.325?"

Di dalam tabel tersebut d i atas te rlih a t bahwa j i -


ka digunakan metode f u l l costin g , maka harga pokok sebuah
produk yang dihasilkan akan sebesar Rp. 1 .6 7 5 ,- sedang -
kan b ila digunakan metode d ir e c t co stin g , harga produk
akan sebesar Rp* 1.325?- Perbedaan harga pokok sebesar:
Rp. 1.325?- Perbedaan harga pokok sebesar Rp. 350,- Merij
pakan s e lis ih yang berupa biaya overhead pabrik teta p, -
yang d i dalam metode d ir e ct costing biaya in i akan dibe­
bankan sebagai biaya periode.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

26

ad* 2* Penentuan harga pokok persediaan*


Dalam suatu periode akuntansi tertentu, pada
umumnya jumlah produk yang dihasilkan berbeda dengan -
jumlah produk yang d iju a l, sehingga perusahaan memili-
ki persediaan.
Dengan adanya perbedaan pembebanan elemen biaya
produksi terhadap produk antara konsep metode pembeban­
an f u l l costin g dengan konsep metode pembebanan d ir e ct
co stin g , mengakibatkan pula perbedaan harga pokok persg
diaan. Pada konsep metode pembebanan f u l l co stin g , bia­
ya overhead pabrik tetap dibebankan ke dalam harga po­
kok produk. Oleh karena itu apabila sebagian produk ma-
sih ada dalam persediaan atau belum te r ju a l, maka seba­
gian biaya overhead pabrik tetap, masih tetap melekat
pada harga pokok persediaan. Konsep metode pembebanan
d ir e c t costin g tidak membebankan biaya overhead pabrik
tetap ke dalam harga pokok produk, akan teta p i dibeban­
kan langsung ke dalam rugi - laba sebagai biaya p e rio ­
de. Oleh karena itu produk yang masih terdapat dalam
persediaan atau belum te r ju a l, hanya dibebani biaya prgi
duksi variab el atau biaya overhead pabrik tetap tidak
melekat pada harga pokok persediaan.
Secara matematika, perbedaan penentuan harga po­
kok persediaan antara kedua konsep tersebut d i atas, da
pat dinyatakan dengan rumus eabagai berikut i
PHP = KP (BVS + BTS )

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

27

PHV = KP (BVS)
PHP - PHV = KP (BTS)
d l mana;

PHP = Persediaan pada konsep metode pembebanan


f u l l costin g,
PHV = Persediaan pada konsep metode pembebanan d i­
r e c t costin g.
KP = Kuantitas persediaan.
BVS = Biaya produksi v a ria b el satuan.
BTS = Biaya produksi tetap satuan.

Untuk contoh yang sama sep erti pembahasan yang ter


dabulu, jik a PT X mempunyai persediaan barang ja d i yang
belum te r ju a l sebanyak 30 u n it, maka perbedaan harga po­
kok persediaan dengan menggunakan kedua metode tersebut
dapat dihitung sebagai berikut t
Dengan metode f u l l co stin g , akan dihasilkan harga pokok
sebesar Rp* 50.250,- 30 unit x (Rp. 1 .3 2 5 ,- + Rp.350,- )*
Sedangkan dengan metode d ir e ct costing akan dihasilkan -
harga pokok sebesar Rp. 39*750,- (30 unit x R p.l.325>-)»
Selisihnya sebesar Rp* 10.500,- adalah merupakan biaya
overhead tetap.

ad. 3* Penyajian laporan rugi - laba.


Perbedaan d i dalam penyajian laporan ru gi-laba an-
tara konsep metode pembebanan f u l l costing dengan metode
pembebanan d ir e ct costin g, dapat d itin ja u dari segi s

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

28

a, Penggolongan biaya d i dalam laporan ru gi-laba.


b, Struktur atau susunan penyajian laporan ru gi-la ba .
c, Besarnya laba bersih.

Dalam pembahasan in i penulis akan menguraikan seca


ra singkat masing-masing se g i tersebut d i atas.

a. Penggolongan biaya d i dalam laporan rugi - laba.


Pada konsep metode pembebanan f u l l co stin g , biaya
digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu j
1) Biaya produksi dan
2) Biaya non produksi.
Biaya produksi m eliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, biaya overhead pabrik tetap dan variab el.
Semua biaya produksi diperlakukan sebagai harga pokok pro,
duk dan baru dipertemukan dengan penghasilan penjualan pa
da periode d i mana produk tersebut laku d iju a l dengan ca-
ra menentukan besarnya harga pokok penjualan. Biaya non
produksi pada metode f u l l costing in i disebut pula dengan
biaya periode (period c o s t ). Pengertian biaya periode pa­
da konsep in i adalah semua biaya yang tidak termasuk d i-
dalam harga pokok produk sehingga harus dibebankan lang­
sung kepada rugi - laba periode terjadin ya, yang m eliputi
semua biaya tetap maupun variabel untuk fun gsi pemasaran,
adm inistrasi dan umum dan fin a n s ia l.

Pada konsep metode pembebanan d ir e ct costin g, bia­


ya digolongkan menjadi 2 (dua) yaitu i (1) Biaya variabel

i.i i l i
; k ;w ta k a a k
SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA...
", I jYEf^ITA* t e r 1
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

29

dan (2) Biaya tetap. Biaya variab el m eliputi semua biaya


yang jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubaban volu
me kegiatan. Biaya in i dikelompokkan ke dalam (a) Biaya
produksi variab el yang m eliputi biaya bahan baku, biaya
tenaga kerja langsung dan biaya overhead v a ria b el, (b) Bi
aya non produksi variab el yang m eliputi biaya pemasaran -
v a ria b e l, biaya adm inistrasi dan umum v a ria b el serta bia­
ya fin a n s ia l variab el.
Biaya tetap pada konsep in i disebut dengan biaya
periode. Biaya in i m eliputi biaya overhead pabrik tetap
biaya pemasaran teta p, biaya adm inistrasi dan umum tetap,
serta biaya fin a n sia l tetap*

b. Struktur atau susunan penyajian laporan ru gi-laba.

Untuk menggambarkan perbedaan d i dalam penyajian


laporan ru gi - laba antara konsep metode pembebanan fu ll
costing dengan metode pembebanan d ir e c t co stin g , penulis
akan memberikan contoh sebagai berikut s
Misalkan kapasitas normal atau pabrik adalah 20.000 unit
per bulan,atau 2^0.000 per tahun. Biaya variabel per unit
adalah : bahan baku langsung Rp. 3 ,- upah langsung
Rp. 2 ,2 ? dan biaya overhead pabrik variabel R p.0,75 atau
jumlah seluruh biaya variabel adalah Rp. 6 , - Biaya over
head pabrik tetap adalah Rp. 300.000,- per tahun atau

Rp. 2 5 .0 0 0 ,- per bulan atau Rp. 1,25 per unit pada kapasi
tas normal. Unit atas dasar produksi digunakan untuk pem-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

30

bebanan biaya overhead pabrik. Biaya adm inistrasi dan pe


masaran tetap sebesar Rp* 5*000,- per bulan atau
Rp. 6 0 .0 0 0 ,- setahun dan biaya adm inistrasi variabel se­
besar Rp. 3 .0 0 0 ,- Keterangan contoh d i atas d iik u ti de­
ngan asumsi-asumsi sebagai berikut \
- Biaya overhead pabrik variabel terpakai dan se-
sungguhnya sama besarnya.
- Tidak ada varian bahan baku dan upah.
- Tidak ada persediaan awal maupun akhir barang da­
lam proses.
- Biaya standard hanya dibebankan pada barang ja d i.

Harga pokok per unit sebesar Rp. 1 0 ,- Produksi se


sungguhnya, penjualan dan persediaan barang se le s a i da­
lam unit adalah sebagai berikut :
Saldo awal persediaan (u n it) 1.000, diproduksi 20.000 -
u n it, d iju a l 16.500 u n it; saldo akhir k* 500 u n it. Dari
keterangan di atas, penulis dapat menyusun daftar ru gi
laba se p e rti te r lih a t pada tabel 3 pada halaman berikut
in i.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

31
TABEL i 3
PERBANDINGAN LAPORAN RUGI - LABA

Metode Metode
K e t e r a n g a n Full Costing D irect Costing

Penjualan Rpt 165.000.- Ru. 165,000,- .


Bahan baku Rp. 60. 000 ,- Rp. 60. 000 ,-
Biaya upah langsung ^ 5.o o o ,- >+5 . 000 , -
Biaya overhad pabrik v a ria b el 15. o o o ,- 15 . 000 , -
Biaya overhead pabrik tetap 25.000*- -

Harga pokok produksi Rp. 1^5*000,-


Harga pokok produksi variabel Rp* 120 . 000 , -
Persediaan awal 7 .2 5 0 ,- 6. 000 . -
Harga pokok barang yang te r s e -
dia Rp. 152 . 250 , - Rp. 126 . 000 ,-
Persediaan akhir 3 2 .6 2 5 ,- 27.0 0 0,-
Harga pokok penjualan Rp. 119.625,- Rp. 9 9 .0 0 0 ,-
Laba kotor Rp. ^ 5.375,-
Biaya adm inistrasi dan
pemasaran;
Variabel Rp. 3*000,- 3 . 000 , -
Tetau 000.- Rp. 8. 000 ,-
Kontri'ousi margin Rp. 63 . 000 , -
Dikurangi biaya tetap *
Biaya overhead pabrik - Rp. 25. 000 ,-
Biaya adm inistrasi dan
pemasaran 5.0C0.-
Jumlah biaya tetap Rp.* 3 0 .0 0 0 .-
Laba bersih Rp. 3 7 .3 7 5 ,- Rp. 3 3 . 000 , -
Sumber; Adolph Matz and Milton F* Usry, Cos Accounting, Plan­
ning and Control, terjemahan Taufik Salim, Moh.Gandhi,
Slamet, C.Manurung, Jakarta, hal. 229.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

32

c* Besarnya laba bersih*

Seperti te r lih a t pada tabel 3? maka dengan digun&


kannya metode pembebanan f u l l costin g , besarnya laba her
sih yang dihasilkan adalah Rp. 37.375*- Sedangkan dengan
metode d ir e c t costin g laba bersih menjadi Rp. 33*000,-
S elisih sebesar Rp.lf.375,- merupakan akibat biaya tetap
yang dibebankan dalam persediaan yang belum te rju a l dan
dibebankan sebagai biaya untuk periode selanjutnya, jik a
digunakan metode f u l l costin g. Agar penyebab perbedaan
in i dapat diketahui, maka perlu diadakan analisa sebagai
berikut s

Metode f u l l costing t
Laba bersih operasi Rp. 37.3 7 5,-
Metode d ir e ct costing t
Laba bersih operasi 33-000,-

Rp. “+.375,-

Metode f u l l costin g j
Perubahan persediaan (saldo akhir
dikurangi saldo aw al), naik sebe­
sar .................................. *.................... Rp. 25.375,-
Metode d ir e ct costin g:
Perubahan persediaan (saldo akhir
dikurangi saldo awal) naik sebesar 11 21 *000 f-
Perbedaan .......................................... Rp. ^ .3 7 5 ,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

33

Perbedaan in i merupakan h asil perkalian antara


perubahan persediaan dalam unit dengan bagian tetap da­
r i ta rip biaya tak langsung sebesar Rp. 1,25.

k, Pembahasan Biaya Bahar^ Baku. Biava Tenaga Kerja, dan

Biaya Overhead Pabrik dalam Metode F u ll Costing

Di dalam pembahasan yang la lu telah dijelaskan


bahwa elemen biaya produksi dalam metode pembebanan f u l l
costing adalah m eliputi biaya bahan baku langsung dan
tak langsung, biaya tenaga kerja langsung dan tak lang­
sung serta biaya overhead pabrik. Di dalam pembahasan ka
l i i n i , penulis akan menguraikan secara lebih te rp e rin ci
tentang masing-masing elemen biaya produksi yang terkan
dung d i dalam harga pokok produk dalam metode f u l l cos­
tin g .

*f. 1. Biaya bahan baku.

Berbeda halnya dengan metode pembebanan d ir e c t-


costin g, di raana hanya membebankan biaya v a ria b e l, maka
metode f u l l costing akan membebankan seluruh elemen bia­
ya produksi baik yang sifatnya tetap maupun v a ria b el. De
mikian pula halnya biaya bahan baku. Jika diinginkan pe­
nentuan harga pokok yang tep a t, maka perlu diketahui l e ­
bih lan ju t tentang unsur apa saja yang membentuk harga -
pokok bahan baku. Seperti halnya yang dikemukakan oleh

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

3^

Adolph Matz dan Milton F. Usry sebagai berikut :


A guiding p rin cip le in accounting fo r the co st o f
m aterials is that a l l costs incurred in entering a
unit o f materials into fa cto ry production should be
included. A cqu isition co s ts , such as the vendor's ifl
v o ice p rice and transportation charges, are v is ib le
costs of the purchased goods. 7

*f. 1 .1. K la s ifik a s i biaya bahan baku.

Di dalam perusahaan yang berproduksi massa, biasa


nya je n is produk yang diproduksi dari hari ke hari ada­

lah sama. Oleh karena itu d i dalam metode harga pokok


proses, tidak dladakan pembedaan antara biaya bahan lang
sung (d ir e c t material cost) dengan biaya bahan baku tak
langsung (in d ir e c t m aterials c o s t ). Jika d i dalam metode
harga pokok pesanan, biaya bahan tak langsung yang dipa-

kai oleh departemen produksi digolongkan sebagai e le ­


men biaya overhead pabrik, maka d i dalam metode harga p&
kok proses, biaya bahan baku tak langsung diperlakukan -
sebagai kelompok biaya tersen d iri (tid a k termasuk seba­
gai kelompok biaya te rse n d iri (tidak terraasuk sebagai
elemen biaya overhead pabrik, maupun biaya bahan baku)
atau digolongkan dalam satu kelompok biaya bahan baku
dan penolong.

tz Adolph and Milton F. Usry, Op c i t . T h a l,318

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

35

lf .l* 2 . Penentuan harga pokok bahan baku yang dipakai da­

lam produksi.
Karena dalam satu periode akuntansi serin gk ali -
te r ja d i flu k tu a si harga, maka harga b e ll bahan baku juga
berbeda dari pembelian yang satu dengan pembelian yang
lain* Hal in i menyebabkan persediaan bahan baku yang ada
d i gudang mempunyai harga pokok persatuan yang berbeda -
beda maskipun jenisnya sama. Hal in i menimbulkan masalah
dalam menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai da­
lam produksi.
Untuk in i ada berbagai macam metode penentuan ha£
ga pokok bahan baku yang dipakai (m aterials costing me­
thod) , diantaranya menurut Matz and Usry adalah t
(a) F ir s t -in , f ir s t - o u t ( f i f o ) .
(b) Average co st.
(c ) L a st-in , f ir s t - o u t ( l i f o ) .
(d) Other methods— such as month-end average co s t,
la s t purchase p rice or market p rice at date of
issu e , and standard co st. 8

(a) Metode F ir s t in f i r s t out.


Metode pembiayaan f i f o in i digunakan untuk mem-
perkenalkan tentang pembiayaan bahan baku. Pema-
kaian metode in i didasarkan anggapan bahwa bahan
yang pertama k a li dipakai, dibebani dengan harga
perolehan persatuan dari bahan yang pertama k a li

c i t . . hal. 318

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

36

masuk ke gudang bahan atau harga perolehan bahan


persatuan yang pertama k a li masuk ke gudang ba­
han akan digunakan untuk menentukan harga per­
olehan per satuan bahan yang dipakai pertama ka­
l i , disusul harga perolehan per satuan yang ma­
suk berilcutnya '
Untuk lebih jelasnya akan diberikan contoh tran-
saksi se p e rti d i bawah in i.
1 Pebruari t Saldo awal 8 unit a Rp. 6 ,—

setiap u n it.
h Pebruari : Dikeluarkan 2 unit.
10 Pebruari s Dikeluarkan 2 unit.
11 Pebruari : D ibeli 3 unit a'Rp. 7 ,- s e t i
ap unit.
12 Pebruari : Diterima 1 unit dari pabrik.
20 Pebruari ; Dikeluarkan 6 unit.
Perhitungan transaksi tersebut sep erti berikut
in i .

Gambaran yang dibahas dalam tabel h berikut in i

adalah beranggapan adanya sistem persediaan per­


petu al, begitu pula dengan pembahasan metode-me-
tode yang la in .

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

37
TABEL k
METODE PEMBIAYAAN FIFO

Penerimaan Pengeluaran S 1 s a

1 Februari 1 Feb 8 a'Rp. 6 ,-


= Rp. H-8,-
b Feb 2 a'Rp. 6 ,- Feb 6 a'Rp. 6 ,-
= Rp. 1 2 ,- = Rp. 3 6 ,-
10 Feb 2 a fRp. 6,~ 10 Feb b a'Rp. 6 ,-
= Rp. 1 2 ,- = Rp. 2^,-
11 Feb 3 a' 11 Feb b a 'R p .6 , - -

Rp.7,-=Rp« 21,- = Rp. 2b}-


3 a'Rp. 7 ,-
= Rp.2 1 ,-
12 Feb 1 a'Rp. 6 ,- 12 Feb 5 a'Rp. 6 ,-
= Rp. 6 ,- = Rp. 3 0 ,-

3 a ,Rp.7i-*Rp*21
20 Feb 5 a 'R p .6 ,- 20 Feb 2 a 'R p .7 ,-
= Rp. 3 0 ,- = Rp. 1^,-
1 a*Rp.7,-= R p.7,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

(b) Metode Las in F irst out.

Pemakaian metode Last in f i r s t out atau masuk


akhir keluar pertama mendasarkan anggapan bahwa

bahan yang pertama k a li dipakai dibebani dengan


harga perolehan bahan per satuan bahan dari yang
terakhir masuk, disusul dengan harga perolehan p&
han per satuan yang masuk sebelumnya dan seterus-
nya. Dengan contoh data sep erti pada metode fifo
apabila menggunakan metode l i f o , adalah sebagai
berikut (Lihat tabel 5)•

(c) Metode biaya ra ta -ra ta .


Pemakaian metode ra ta -rata (average costin g me­
thod) didasarkan pada anggapan bahan yang dikon -
sumsi dibebani dengan harga pokok per satuan ba­
han rata-rata^ Perhitungan dengan metode biaya r&

ta -rata untuk contoh yang sama se p e rti pada tabel


5 dapat d ilih a t pada gambar 2A .

(d) Metode la in untuk pembiayaan bahan baku.


d . l . Metode biaya rata-rata akhir bulan.
Untuk menjamin pembiayaan yang tepat dan la ­
poran yang cepat tentang pekerjaan atau ha­
s i l produksi yang sudah s e le s a i, beberapa pe
rusahaan pada akhir setiap bulan menetapkan

biaya ra ta -rata untuk masing-masing jen is b&

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

39
TABEL 5
METODE PEMBIAYAAN LIFO

Pener imaan Pengeluaran S i s a

1 Feb. 1 Feb 8 a !Rp. 6 ,-


= Rp. W ,-
b Feb 2 a 'R p .6 ,- b Feb 6 a !R p .6 ,-

= Rp* 1 2 ,- = Rp. 3 6 ,-
10 Feb 2 a 'R p .6 ,- 10 Feb a'R p*6,-

= Rp,1 2 ,- = Rp. 2^ ,-

11 Feb 3 a'Rp. 7 11 Feb k a'Rp. 6 ,-

= Rp* 2 1 ,- = Rp. 2^,-


3 a lRp*71-=R p*2l,-
12 F eb la 'R p .6,- 12 Feb 5 a 'R p .6 ,-
= R p .6 ,- = Rp.30,-

3 a'Rp. 7 ,-
= Rp. 21,-
20 Feb 3 a'Rp*7?- 20 Feb 2 a 'R p .6 ,-
= Rp, 2 1 ,- = Rp. 1 2 ,-
3 a'Rp. 6 ,-
= Rp.1 8 ,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

bo

TABEL 6

METODE PEMBIAYAAN RATA-RATA

Penerimaan Pengeluaran S i s a

1 Feb. 1 Feb 8 a ' R p . -


= R p .W ,-
b Feb 2 a'Rp. 6 ,- b Feb 6 a'Rp. 6 ,-

= Rp. 1 2 ,- = Rp.36,-
10 Feb 2 a'Rp. 6 ,- 10 Feb b a 'R p .6 ,-
= Rp. 1 2 ,- = Rp.2^,-
11 Feb 3 a 'R p .7 11 Feb 7 a 'R p .6,^
= Rp.2 1 ,- = Rp. ^5>-
12 Feb 1 a 'R p .6 ,- 12 Feb 8 a 'R p .6,^
= Rp. 6 ,- = Rp.51,-
20 Feb 6 a'R p.6,^ 20 Feb 2 a 'R p .6,3

= Rp.38,1* = Rp*12,6

han yang tersedia di gudang dan menggunakan me


tode in i untuk seluruh pengeluaran selama bu­
lan berikutnya. Apabila prosedur pembiayaan uij
tuk menghitung biaya bahan baku yang sudah d i-
digunakan ataupun dikonsumsi. Biaya yang sudah

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

digunakan diperoleh dengan menambahkan baik


jumlah kuantitas maupun jumlah harga pembeli
annya pada persediaan awal, dan dengan demiki­
an memperoleh suatu biaya ra ta -ra ta .

d*2. Metode harga pasar pada tanggal pengeluaran.


Bahan baku yang d ib e ri standart secara tepat
dan diperdagangkan atas dasar pertukaran ba-
rang-barang, sep erti kapas, gandum, tembaga,
atau minyak mentah kadang-kadang dimasukkan ke
dalam biaya produksi dengan harga menurut ku-
tipan atau at quoted p rice pada tanggal penge­
luaran. Sebagai akibatnya prosedure in i meng-
gantikan biaya pengganti untuk biaya yang su-
dah dialami atau dikonsumsi dan mempunyai keku
atan membebankan bahan baku untuk produksi de­
ngan harga yang sedang atau masih.

d .3 . Metode biaya standar.


Metode in i membebani bahan baku yang dikeluar- \

kan dengan harga yang ditetapkan sebelumnya ,


atau yang d ita k s ir , yang mencerminkan harga
yang normal atau harga akan datang yang diha-
rapkan.

. Biaya tenaga kerja.

Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa yang d i

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

**2

berikan oleh perusahaan kepada semua karyawan. Elemen bia


ya tenaga kerja yang merupakan bagian dari biaya produksi
adalah biaya tenaga untuk karyawan pabrik. Pada perusaha­
an yang r e l a t i f k e c il d i mana jumlah karyawan juga r e la -
t i f se d ik it umumnya digunakan dua sistem penggajian, seba
gian karyawan d ig a ji dengan jumlah tetap per bulan dan se
bagian la g i d ig a ji atas dasar hari kerja atau jam kerja.
Sedangkan pada perusahaan yang r e la t if besar, s if a t pro-
duksinya massa, dan memiliki jumlah karyawan yang r e l a t i f
banyak sistem penggajian dapat digunakan dasar kontrak -
p erjan jian kerja dengan organisasi karyawan, p e n e liti-
an atas p rod u k tivitas, evaluasi jabatan atau pekerjaan ,
program pembagian laba, program in sen tip, program jaminan
upah minimum dan sebagainya.
Sebelum memuahas tentang biaya tenaga kerja leb ih
jauh, d i dalam hal in i akan dibahas leb ih dahulu tentang
penggolongan kegiatan tenaga k erja. Di dalam perusahaan
penggolongan kegiatan tenaga kerja dapat dilakukan seba-
berikut s

a. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam organisa­


s i perusahaan.

Organisasi dalam perusanaan manufaktur dapat diba-


g i ke dalam tiga fungsi pokok : pabrik, pemasaran
dan adm inistrasi. Oleh karena itu perlu ada pengj^
longan dan pempedaan antara tenaga k erja pabrik -

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

^3

dan bukan pabrik, karena upah dan g a ji tenaga ker­


ja pabrik merupakan unsur harga pokok produk, se-
dangkan g a ji dan upah tenaga kerja bukan pabrik('o&
gian pemasaran dan adm inistrasi) merupakan biaya
yang dibebankan ke dalam biaya periode yang ber

sangkutan.

b. Penggolongan menurut kegiatan departemen-departe -


men dalam perusahaan.
Misalnya pabrik t e r d ir i dari tiga departemen yaitu
Departemen Pulp, Departemen kertas, dan Departemen
Penyempurnaan (dalam pabrik kertas) maka tenaga -
kerja digolongkan sesuai dengan departemen-departe
men yang ada.

c. Penggolongan menurut je n is pekerjaan.


Dalam suatu departemen, tenaga kerja dapat digo -
longkan menurut s if a t pekerjaannya. Misalnya dalam
Departemen Pulp, tenaga kerja digolongkan sebagai
berikut : operator, raandor dan superintended Peng
golongan semacam in i dapat dipakai sebagai dasar
penetapan deferen sia si upah dan standar kerja.

d* Penggolongan menurut hubungannya dengan produk.


Dalam hubungannya dengan produk, tenaga kerja diba
g i menjadi tenaga kerja langsung dan tidak lang­

sung. Seperti telah disebutkan d i muka, tenaga ker

MILIK
PERPUSTAKAAN
SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... "®EZVERSITAS A1R1ANOOA™
DIDIK SISWANTORO
J U S A f i A Y A
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ja pabrik yang mengerjakan produk disebut tenaga


k erja langsung, sedangkan tenaga yang tidak secara
langsung mengerjakan produk disebut tenaga kerja
tak langsung. Upah tenaga kerja langsung dibeban -
kan langsung ke rekening Barang dalam proses dan
upah tenaga kerja tidak langsung sebagai bagian da
r i biaya overhead.

Biaya tenaga kerja menurut Drs. Mulyadi dapat diba

g i ke dalam :
(1) Gaji dan upah reguler yaitu jumlah g a ji -
dan upah kotor dikurangi dengan potongan
potongan serta pajak upah, asuransi dan se
bagainya.
(2) Premi lembur.
(3) Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga
kerja (labor related c o s t ). 9

*+.2.1. Biaya g a ji dan upah.


Dalam perusahaan ada berbagai macam cara perhitung
an g a ji dan upah karyawan. Salah satu cara adalah dengan
mengalikan ta rip upah dengan jam kerja karyawan.
Untuk perusahaan yang menggunakan metode harga po­
kok pesanan, dokumen pokok untuk mengumpulkan waktu kerja
karyawan adalah kartu jam hadir (clo ck card) dan kartu
jam kerja (jo b time t ic k e t ). Kartu jam hadir adalah suatu
catatan jam hadir karyawan d i perusahaan. Kartu in i menu&
jukkan jam kerja reguler dan jam kerja lembur selama se-

^Mulyadi, ftkutansi Biava Penentuan Harga Pokok dan


Pengendalian Biaya. Edisi ketiga, Bagian Penerbitan Faku2
tas Ekonomi UGM, Yogyakarta, 1981, hal. 161.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

minggu. Pada umumnya karyawan diharuskan memasukkan kartu

jam hadir tersebut ke dalam suatu a la t (yang secara otoma-


t is mencap jam kedatangan karyawan) baik pada saat karya­
wan tiba di perusahaan maupun pada saat pulang. Pada s e t i-
ap akhir minggu, kartu jam hadir dikirim ke bagian pembuat '
daftar g a ji dan upah untuk dipakai sebagai dasar perhitung
an g a ji dan upah karyawan.
Kartu jam kerja adalah kartu catatan yang menunjuk-
kan bagaimana karyawan memakai waktunya d i antara oerbagai
pekerjaan. Kartu jam kerja untuk setiap karyawan kemudian
disesuaikan dengan waktu yang tercantum dalam kartu jam ha
d ir dan dikirim ke bagian akuntansi biaya untuk pembagi-
an g a ji dan upah. Untuk metode harga pokok pesanan, kartu
jam kerja in i tidak perlu.
Dalam hubungannya denga'n g a ji dan upah, perusahaan
memberikan insentip kepada karyawannya agar dapat beker-
ja lebih baik. Insentip dapat didasarkan atas waktu kerja
h a sil yang diproduksi atau kombinasi diantara keduanya.Ada
beberapa cara pemberian insentip antara la in !

a. S trigh t piecework with a guaranted hourly minimum


plan.

Karyawan dibayar atas dasar ta rip per jam un­


tuk menghasilkan jumlah satuan output standar.Untuk
h a s il produksi yang melebihi jumlah standar terse­

but, karyawan menerima jumlah upah tambahan sebesar

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

k6

jumlah kelebihan satuan output d i atas standar d i-


kalikan tarip upah per satuan. Tarip upah per satu­
an dihitung dengan cara merabagi upah standar per -
jam dengan satuan out put standar per jam.

Contoh ;

Jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sa­


tuan produk sebesar satu satuan sebesar lima menit
maka jumlah output standar per jam adalah 12 satuan.
Jika upah pokok sebesar Rp. 2% 2 per jam, maka ta-
r ip upah per satuan adalah Rp, 2,10 (Rp. 25,2 : 12)
Karyawan yang tidak dapat menghasilkan jumlah stan­
dar per jam tetap mendapatkan upah Rp. 25,2 per jam.
Tetapi b ila ia dapat memhuat 1*+ satuan per jam (ada
kelebihan dari jumlah satuan standar per jam), maka
upahnya dihitung sebagai berikut :
Upah dasar per ja m .......................... Rp. 25*20

Insentip s Rp.25*20 s 1 2 .............. *+,20

Upah yang diterim a pekerja per jam Rp. 29,^0

b. Taylor d iffe r e n t ia l piece rate plan.


Cara pemberian insentip in i adalah semacam strig h t
p iece rate plan yang menggunakan tarip tiap potong-
untuk jumlah output rendah per jam dan ta rip tiap
potong yang la in untuk jumlah out put tin g g i per
Jam.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Contoh :
Karyawan dapat menerima upah Rp. 1 .20 0 ,- per
hari (untuk 8 jam k e r ja ). Misalkan rata-rata seorang
karyawan dapat menghasilkan 12 satuan per jam, se-
hingga upahnya per satuan Rp. 12,50 (upah per hari
dibagi dengan jumlah yang dihasilkan per hari sebe­
sar Rp. 1.200 s 12 : 8 ). Dalam Taylor plan in i misal
nya ditetapkan ta rip upah per satuan Rp. 1 0 ,- untuk
karyawan yang menghasilkan 15 satuan atau le b ih . J i -
ka seorang karyawan menghasilkan 1^ satuan atau ku-

rang per jam dan Rp. l 5 j - per satuan untuk karyawan


yang menghasilkan 15 satuan atau le b ih . Jika seorang
karyawan dapat menghasilkan 16 satuan per jam, maka
upah per jamnya dihitung sebagai berikut : R p.15,- d i
kalikan 16 (Rp.2^0,- per jam). Sedangkan b ila karya­
wan menghasilkan 12 satuan per jam, maka upah per
jamnya adalah Rp. 120,- (12 dikalikan Rp. 1 0 ,- ) .
Dapat disebutkan di s in i bahwa cara pemberian insen­
t ip yang la in adalah t Gant task and bonus plan; Has,
le y premium plan; Emersen e ffic ie n c y plan; Measured
daywork; Group bonus system.

.2 . Premi lembur.
Dalam perusahaan, kalau karyawan bekerja le ­
bih dari *+0 jam satu minggu, maka mereka berhak m£
nerima uang lembur dan premi lembur. Misalnya da-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

bB

lam satu minggu seorang karyawan bekerja selama bb jam de-


ngan tarip upah (dalam jam kerja biasa maupun jam lembur )
Rp. 25?- per jam, Premi lembur dihitung 50 % dari tarip
upah. Upah karyawan tersebut dihitung sebagai berikut :
Jam b i a s a ............ Vo x Rp. 2 5 ,- Rp* 1 .000,-
Lembur .................. b x Rp. 2 5 ,- Rp* 100,-
Premi lembur . . . . b x Rp. 12,50 Rp. 50,-
Rp. 1 .1 5 0 ,-

Perlakuan terhadap premi lembur tergantung atas


alasan-alasan terjadinya lembur tersebut. Premi lembur da­
pat ditambahkan pada upah tenaga kerja langsung dan dibe-
baskan pada pekerjaan atau departemen d i mana lembur terse
but t e r ja d i. Perlakuan in i dapat dibenarkan b ila pabrik
telah bekerja pada kapasitas penuh dan langganan / pemesan
mau menerima beban tambahan karena lembur tersebut.
Premi lembur dapat diperlakukan sebagai elemen bia­
ya overhead pabrik atau dikeluarkan dan dianggap sebagai
biaya periode. Perlakuan yang terakhir in i dapat dibenar -
kan jik a lembur tersebut te r ja d i karena ketidak efisien a n
atau pemborosan waktu kerja biasa.

^ .2 .3 . Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja


(labor related c o s t s ).

^ 2 * 3 .1 . Setup time.
Baringkali te r ja d i diperlukan waktu dan sejumlah

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

k9

uang untuk memulai produksi. Biaya-biaya yang


dikeluarkan untuk memulai produksi disebut se­
tup costs* Setup te r ja d i pada waktu pabrik atau
proses dibuka atau dibuka kembali atau pada vak
tu produk baru diperkenalkan. Setup costs m eli­
p u ti pengeluaran-pengeluaran untuk pembuatan de
sighn, latihan bagi karyawan dan kerugian-keru-
gian yang timbul akibat belum adanya pengalaman.
Ada 3 (tig a ) cara perlakuan terhadap setup

costs s

a, Dimasukkan ke dalam upah tenaga kerja lang­


sung.
B ila setup costs dapat d iid en tifik a sik a n pa­

da pesanan, maka serin gk a li diperlakukan se­


bagai upah tenaga kerja langsung dan dibeban
kan langsung ke rekening barang dalam proses.

b, Dimasukkan sebagai biaya overhead pabrik.


Jurnal untuk membukukan setup costs adalah
sebagai berikut :
Biaya overhead pabrik sesungguhnya xx
Kas xx
Hutang dagang xx
Persediaan xx

c, Setup costs dibebankan kepada pesanan terten


tu, teta p i tidak sebagai unsur biaya tenaga

kerja langsung*

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5o

*+.2.3.2. Biaya waktu menganggur.


Di dalam mengolah produk, seringkali t e r ja d i ham
batan-hambatan, kerusakan mesin atau kekurangan
pekerjaan. Hal in i menimbulkan waktu menganggur.
Biaya-biaya yang dikeluarkan selama waktu meng­
anggur in i diperlakukan sebagai beban dalam reke
ning Biaya overhead pabrik sesungguhnya. Contoh
yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut s

Seorang karyawan dalam satu minggu harus beker


ja selama *4-0 jam. Upahnya Rp. 3 0 ,- per jam. Da
r i ko jam k erja tersebut misalnya 5 jam merupg

kan waktu menganggur, maka jurnal untuk menca-


ta t biaya tenaga kerja adalah :

B D P - Biaya tenaga kerja langsung . .R p .1.050,


Biaya overhead pabrik sesungguhnya.. . . ” 150,
Gaji dan u p a h .............................................. Rp .120 0 ,-

^.3* Biaya overhead pabrik (Biaya tak langsung pabrik).


/

D e fin is i biaya overhead pabrik menurut Prof.John G.


Blocker dan W. Keith Weltmer adalah sebagai berikut :
"Overhead costs are operating costs o f a business -
enter p rice which cannot be traced d ir e c tly to a particu -
lar unit o f output.

10John G. Blocker and W. Keith Weltmer, O p .C it.T -


hal. 113*

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

51

Biaya overhead pabrik d i dalam metode f u l l costing


in i cukup baik biaya overhead pabrik tetap maupun biaya
overhead v a ria b e l, maka seluruh elemen biaya overhead in i
adalah merupakan elemen biaya produksi. Untuk memperjelas
d e fin is i biaya overhead baik tetap maupun v a ria b e l, maka
penulis menyajikan pendapat dari Blocker dan W.K. Weltmer
sebagai berikut s

Fixed costs are commonly described as those which


do not vary in to t a l amount with increases or decrea­
ses in productive a c t iv it y or volume o f output fo r a
given period o f time, usually a year. Examples in clu ­
de management s a la r ie s , building d ep reciation , rent,
property taxes, and am ortization o f Jeasaholds.
Variable costs include rep a irs, power, work men's
compensation, su p lies, and in d irect lab or, wich are -
ty p ic a l o f costs varying in to ta l amount with changes
in productive a c t iv it y . 11

^•3.1. Pembagian Biaya Overhead Pabrik ke dalam departe -


men produksi dan departemen pelayanan.

Sebelum menjelaskan biaya-biaya dari masing-masing


departemen tersebut di atas, k in i akan dibahas lebih dahu
lu tentang pengertian departemen produksi dan departemen
pelayanan itu sen d iri. Berikut in i pendapat dari Profesor
A Matz dan M.F. Usry s

A Producing department engages in the actual manu­


factu re o f the product by changing the shape, form or
nature o f the material worked upon, or by assembling
the parts into a fin ish ed a r t ic le .
A Service department renders a serv ice that con tri
butes in an in d irect manner to the manufacture o f the

■^John G. Blocker and W.Keith Weltmer, Loc c i t »

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

52

product but which does not i t s e lf chang the shape. -


form or nature o f the m aterial that is converted into
the fin ish ed product. 12
Setelah pembahasan tersebut, maka berikut in i pem£
l i s akan menyajikan beberapa contoh dari departemen produk
s i dan pelayanan. Departemen Produksi antara la in adalah
departemen pemotongan, penyerutan, perakitan, pemintalan,
permesinan, penyepuhan, penyulingan dan pengadukan.
Departemen Pelayanan :

Peralatan Keamanan Pengobatan


Pemeliharaan bahan Pembelian Pengawasan produksi
Pemeriksaan Penerimaan Personalia
Penggudangan Pengiriman Kafetaria
Kelompok biaya umum
Pabrik.

Garis besar dari biaya overhead pabrik langsung dari


departemen-departemen dapat dikelompokkan sebagai berikut :
(a) Pengawasan, upah tidak langsung dan upah kerja lem­
bur.
(b) Tunjangan-tunjangan buruh
(c ) Bahan tidak langsung dan perbekalan pabrik
(d) Reparasi dan perawatan a la t-a la t.
(e) Penyusutan a la t-a la t.

Kelompok biaya-biaya in i biasanya dapat segera dihu-

12Matz Adaiph and Milton F. Usry, Op c i t . , hal. 236 .

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

bungkan dengan departemen yang menciptakannya, baik depar­


temen produksi maupun departemen pelayanan. Dalam uraian
berikut in i akan diberikan pandangan yang te rp e rin ci dari
setiap kelompok biaya overhead langsung departemen-departe

men*

(a) Upah tidak langsung dan upah lembur (over tim e).

Kelompok tenaga kerja pabrik in i , berlainan dengan


pekerja langsung tidaklah mempengaruhi bentuk ataupun is i
h a sil produksi, mereka merupakan pelengkap dari pembuatan
nya. Perlu diketahui bahwa setiap pekerja pabrik yang ti­
dak termasuk dalam kelompok pekerja langsung dengan sendi-
rinya masuk ke dalam kelompok overhead pabrik.
Karena biaya overhead dibebankan kepada semua h a s il
produksi, kelalaian ataupun kesalahan dalam pengelompok-
an dapat menyebabkan dibebankannya upah langsung kepada
satu je n is produk saja dan ditempatkan sebagai baya upah
tidak langsung dalam bentuk biaya overhead bagi jen is pro­
duk lainnya, yang dengan demikian memperkecil harga pokok
dari satu je n is produk dan memperbesar harga pokok dari pro,
duk lainnya. Oleh sebab itu keputusan untuk menggolongkan -
suatu biaya sebagai biaya langsung atau bukan, mempunyai pe
ngaruh langsung terhadap t a r if biaya overhead. Oleh karena
biaya upah langsung biasanya dipakai sebagai landasan untuk
menetapkan t a r if-t a r i f . Dalam hal yang demikian, suatu kepij

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

5^

tusan untuk menggolongkan suatu tindakan sebagai pekerja-


an tidak langsung dapat memperkecil penyebut dan memperbe
sar pembilang dalam perbandingan (biaya overhead 5 biaya
upah langsung) yang dipakai dalam perhitungan t a r if biaya
overhead. Contoh berikut in i menunjukkan kemungkinan- ke-
mungkinan yang timbul karena kesalahan penempatan upah
langsung sebesar Rp. 1 .0 0 0 ,- sebagai upah tidak langsung :

Penempatan yang Penempatan yang


benar sebagai salah sebagai
upah langsung. upah tidak lang­
sung.

Upah la n g su n g .............. Rp. 6«000T- Rp. 5 .0 0 0 .-


Biaya overhead:
Upah tidak langsung. Rp. 5*000,- Rp. 6 .00 0 ,-
Biaya overhead lain
nya R.P.*.__ tr Rp. 1 .000.-
Jumlah biaya overhead. Rp. 6 .000.- Rp. 7.000t-

Tarif biaya overhea =

Biaya overhead Rp.6000,- Rp. 7 .0 0 0 ,-


= 100 %
Biaya upah Rp. 6000,-
langsung Rp. 5*000,-

Bagian teroesar dari upah lembur yang dibayar seha-


rusnya dibebankan sebagai biaya overhead dari departemen
dari departemen d i mana kerja lembur tersebut dilakukan.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Metode in i barus d iik u ti untuk setiap pekerjaan


pada hal-hal khusus. Namun demikian bagian upah lembur
yang dibayarkan kepada karyawan pekerja langsung harus d i
bebankan kepada upah langsung.

(b) Tunjangan tambahan.

Tunjangan tambahan bagi buruh termasuk tunjangan


untuk c u t i, pajak pendapatan, ganti ru gi pekerja, asuran­
s i , dana pensiun, tunjangan kesehatan. Tunjangan tambahan
in i merupakan tambahan bagi biaya tenaga kerja dan harus
jik a tambahan in i menyangkut tenaga kerja langsung ditam-
bahkan pada biaya tenaga kerja langsung.

(c ) Bahan pembantu dan suku cadang pabrik.


Kesalahan dalam membedakan antara bahan langsung
dengan bahan tidak langsung - bahan pembantu (yang d ise ­
but terakhir in i merupakan bagian dari biaya overhead pa­
brik ) mempunyai akibat yang sama dengan kesalahan dalam
memisahkan dengan tepat antara upah langsung dengan upah
tidak langsung dalam menentukan harga pokok dari h a sil
produksi. Akan tetapi untuk membedakan bahan langsung de­
ngan bahan tidak langsung tidaklah te r la lu s u lit . Dalam
usaha manufaktur, bahan langsung adalah semua yang beru-
bah bentuknya oleh suatu proses produksi dan menjadi bagi
an yang tidak terpisahkan dari h asil akhir produksi. Ba­
han tidak langsung adalah merupakan bahan pembantu dalam

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

tindakan pemrosesan dan tidak menjadi bagian dari barang ja


d i atau menjadi bagian dari barang ja d i teta p i nilainya sa­
ngat k e c il b ila dibandingkan dengan bahan baku.

(d) Reparasi dan perawatan.

Dalam hal biaya reparasi dan perawatan, adalah pen-


ting sek a li untuk menentukan pengawasan atas jumlah biaya
yang dikeluarkan oleh departemen reparasi dan perawatan dan
menciptakan cara yang paling tepat untuk membebankan biaya
perawatan kepada departemen yang menerima jasa pelayanan -
tersebut.
Pada dasarnya, pekerjaan dari kelompok reparasi dan
perawatan diawasi oleh kepala bagian reparasi dan perawatan
sehingga Jumlah biaya perawatan harus dibebankan kepada de­
partemen perawatan dan jumlahnya dapat ditekan sesuai de­
ngan anggaran perawatan. Akan teta p i karena perawatan meru­
pakan kegiatan pelayanan maka biaya yang te r ja d i harus d i-
bagi-bagi kepada departemen yang menerima jasa perawatan -
tersebut.
Kebanyakan pekerjaan perawatan yang dilakukan bagi
suatu departemen merupakan pekerjaan yang berulangkali dil&
kukan dan pembebanan dilakukan secara merata sepanjang ta­
hun. Hamun demikian beberapa je n is pekerjaan perawatan se­
p e r ti kerusakan atau r e v is i besar jarang sek ali te r ja d i se-
dangkan biaya yang dikeluarkan cukup besar. Dalam hal demi­
kian perusahaan yang menganut anggaran departemen dapat me-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

57

ngadakan pembagian secara merata terhadap biaya reparasi


besar sepanjang tahun dan melakukan pembebanan bulanan de­
ngan dasar ta rip yang ditentukan sebelumnya. Tarip - tarip
itu biasanya dibuat berdasarkan tahun-tahun yang lampau.
Potongan bulanan dibebankan kepada ongkos perawatan dan d i
kreditkan ke dalam perkiraan cadangan. Biaya reparasi yang
sebenarnya dibebankan ke dalam perkiraan cadangan in i . De­
ngan cara in i maka biaya perawatan yang besar dibebankan -
kepada usaha perusahaan menurut bagian dari tingkat usaha
yang k ira -k ira sebanding dengan daya tahan dari peralatan
yang digunakan.

(e) Penyusutan a la t-a la t.


Penyusutan biasanya merupakan biaya yang tidak da­
pat dikon trol oleh kepala-kepala bagian. Namun demikian pe
makaian mereka atas a la t-a la t mempengaruhi biaya perawat­
an dan penyusutan. Hal in i berlaku bagi semua jen is aktiva
yang dapat disusutkan, sep erti mesin-mesin dan a la t - alat
gedung-gedung, kendaraan, meubel dan perkakas. Untuk peneii
tuan biaya dan pengawasan yang tepat guna, penyusutan bia­
sanya dikaitkan dengan departemen yang menggunakan a k ti­

va yang bersangkutan serta biayanya dibebankan langsung ke


pada departemen tersebut. Metode yang dipakai adalah de­
ngan menghitung penyusutan menurut departemen, berdasarkan
harga peralatan yang terca tat pada catatan perincian a k ti­
va tersebut. Jika tidak terdapat catatan yang te r p e rin ci,

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

58

atau bilaraana barang itu dipakai bersama oleh dua bagian


atau lebih dalam perusahaan, biaya penyusutan dihimpun da­
lam kelompok perkiraan biaya umum pabrik.

W.3*2. Biaya Tak Langsung Departemen*

B ila suatu jen is biaya sep erti biaya tenaga l i s t r i k


penerangan, sewa dan penyusutan pabrik dipiku l bersama
oleh beberapa departemen dalam perusahaan, maka pembebanan
nya tidaklah dilakukan langsung terhadap departemen-depar-
temen itu . Pengeluaran semacam in i tidak oerasal d a ri su&
tu departemen tertentu. Biaya itu adalah untuk kepentingan
bersama dan karenanya harus dibagi secara merata kepada s.§
tiap departemen, atau semua departemen yang mempergunakan
nya.
Suatu patokan pokok mengenai pemakaian setiap depax
temen harus diketahui untuk dapat membebankan biaya setiap
bagian secara a d il. Sebagai contoh, ukuran luas ruangan
yang dipakai oleh suatu bagian dapat dipakai sebagai pedo-
man dalam membebankan biaya sewa pada departemen yang ber-

sangkutan. Dalam pabrik di mana suatu departemen mengguna­


kan sebagian ruang pabrik dengan tin ggi atap yang berbeda
oeda maka dapat digunakan ukuran i s i ruangan (per kubik)
sebagai pedoman pembebanan biaya tersebut. Ruangan yang di
gunakan untuk tangga naik, elevator, eskalator, lo ro n g -lo -
rong dan galery juga diperhitungkan.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

1* Se.larah B erdirirya perusahaan

1.1. Ma^a konsepsi.


Proyek pabrik Peraintalan Grati adalah merupakan -
proyek mandataris yang diatur dalam ketetapan MPRS Nomor
II/MPRS/I96O, tanggal 3 Desember i 960 , dan termasuk bagi
an dari rencana Pembangunan Nasional Semesta Berencana
Delapan Tahun.
Dapat ditambahkan d i s in i bahwa proyek tersebut
merupakan r e a lis a s i k red it dari In ggris, yang dalam hal
in i adalah perusahaan P la tt Bross (Sales) Ltd.Oldham Eng
land dengan pemerintah Republik Indonesia c .q . Departe -
men Perindustrian Rakyat. Kontrak in i ditanda tangani p^
da tanggal 1 Pebruari 1961.

Setelah melalui p en elitian beberapa waktu, team


survey dari P.N.P.R. Leppin Karya Yasa menetapkan plant
side untuk pendirian pabrik pemintalan in i d i G rati, se-
buah Kecamatan d i kawasan Kabupaten Pasuruan.

1*2. M^sp. pelaksanaan proyek.

Untuk pelaksanaan pembangunan proyek pabrik pemin


talan d i G rati, oleh pemerintah telah ditunjuk P.N.P.R.
Leppin Karya Yasa (dengan P.P. So. 19V 1961).

59

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

60

Tidak se d ik it kesulitan dan hambatan yang dihada-


p i dalam pelaksanaan pembangunan tersebut. Tidak saja d i-
bidang teh n is, teta p i juga d i bidang pengadaan bahan- ba­
han/material serta keadaan harga yang terus meningkat.
Juga s itu a s i p o lit ik dan keamanan pada waktu itu -
tidak s t a b il. Kita ingat adanya perjuangan Trikora dan ke
mudian disusul dengan adanya Dwikora.
Namun berkat kerja keras dengan penuh kesadaran -
serta semangat membangun, maka kesulitan serta hambat­

an tersebut dapat ditanggulangi, sehingga proyek pemintal


an in i dapat diselesaikan. Pelaksanaan pembangunan proyek
pabrik peraintalan d i Grati memakan waktu yang cukup lama
akibat dari s itu a s i tersebut d i atas.

1*3* Masa pengelolaan.

Pengelolaan menejemen atas proyek pabrik pemintal-


an Grati hingga k in i dapat diriwayatkan secara ringkas se
bagai berikut :

1«3*1» P.N»P«R. Leppin Karya Yasa.

Pada permulaan pembangunan maupun pada tahap


surveynya, manajemen proyek pabrik pemintalan Gra­
t i d ik e lo la sepenuhnya oleh P*N.P.R. Leppin Karya-
Yasa; yang mengemban tugas untuk melaksanakan pem­
bangunan proyek-proyek in du stri yang menjadi tang

gung jawab Departemen Perindustrian Rakyat se p e rti

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

61

tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19tyl96l


dan Surat Keputusan Menteri Perindustrian Rakyat No
mor 1^2** tanggal 15 Nopember 1961 .

1.3*2. Komando Operasi, Proyek--proyek Sandang (KOPROSAN).

Dengan keluarnya Surat Keputusan Menteri Koor-


dinator (Menko) Kopartemen Perindustrian Rakyat No­
mor 025/SK/MENK0/VTV65 tanggal 28 J u li 1965, maka
pengelolaan manajemen pindah ke tangan Komando Ope­
r a s i Proyek-proyek Sandang (KOPROSAN), sedangkan PN
PR Leppin Karya Yasa masih bertugas menyelesaikan
pembangunan-pembangunan phisik hingga proyek s e le -
sa i.

1,3*3* P*T, Industri Sandang.


Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6/ 1967
tertanggal 2b J u li 1967 , pengelolaan manajemen pin­
dah dari pihak KOPROSAN kepada P.II. Industri San­

dang hingga tahun 1977-


Atas dasar pertimbangan e f f i s i e n s i dan e fe k ti-
v ita s usaha yang seja lan dengan perkembangan indus­
t r i t e k s t il, serta setelah melalui beberapa p en eli-
tia n , maka dikeluarkan S.K. Menteri Perindustri­
an Nomor 3WWS&/2/77 untuk langkah pembentukan PT
dari PN, dengan didahului pemoentukan team Likuida-
s i /Care Taker PN Industri Sandang- Setelah diben-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

62

tuk team L ik u id ita si in i , maka sebagai tindak lan-


jutnya adalah dengan dikeluarkannya SK Menteri Ke-
uangan Nomor 38/1978 tanggal 25 Januari 1978 serta
sesuai dengan ketentuan di dalam Peraturan Pemerin-
tah Nomor 12/1969? PN Industri Sandang diubah sta­
tus hukumnya menjadi PT (P ersero).

l A . Lokasi perusahaan.

Letak PT Industri Sandang Pemintalan Grati ialah di


Desa Sumberagung dan Desa Ranukllndungan Kecamatan Grati
Kabupaten Pasuruan. Luas tanah yang menjadi milik PT. In-
p
d u stri Sandang Pabrik Pemintalan Grati adalah 280.800 m .
Pabrik tersebut terleta k d i tep i jalan raya yang
menghubungkan kota Surabaya dan banyuwangi. Sedangkan d i-
belakang pabrik ada jalan kereta api jurusan Surabaya - B&
nyuwangi. Adapun lokasi pabrik tersebut adalah sebagai ber
ikut :
- l*f Km dari kota Pasuruan.
- 23 Km dari kota Probolinggo.
- 7^ Km dari kota Surabaya.
- 65 Km dari kota Malang.
- 1 Km dari Stasiun K.A. Grati.

Dengan demikian je la s la h oanwa letak perusahaan


tersebut dari segi komersil dan transportasi adalah sa­
ngat s tra te g is .

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

63

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Perusahaan Pemintalan Grati mg


nganut sistem organisasi g a ris. Dalam hal in i Manager se-
bagai pimpinan te r tin g g i, kepala bagian sebagai s ta f man&
je r langsung secara a k tif yang t e r d ir i dari ;
- Bagian Administrasi dan Keuangan.
- Bagian Produksi.
- Bagian Teknik.
- Bagian Kesebatan.
- Kepala Seksi, sebagai pembantu/staf dari Kepala Ba
gian.
- Kepala Urusan, sebagai pembantq/staf Kepala Seksi.
- Kepala Regu dan Operator, sebagai tenaga operasio-
niVpelaksanaan langsung d i bawah kepala urusan.
Mntuk lebih je la s la g i dapat kita ik u ti pada bagan organ!
sa si d i halaman berikutnya.
Adapun mengenai pembagian tugas dan wewenang, akan
penulis uraikan sebagai berikut s
a. Manajer sebagai pimpinan perusahaan mempunyai tu­
gas dan wewenang antara la in :
- Itelaksanakan kebijaksanaan pokok yang m eliputi -
bidang-bidang produksi dan teknik berdasarkan -
production order, keuangan atas dasar anggaran -
yang sudah ditetapkan, pengadaan banan dan ba-
rang yang dibutuhkan, penjualan h a sil produksi,

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

6^

penjualan barang-barang rusak dan tak terpakai


personalia, pelayanan umum dan kerumah tanggaan,
adm inistrasi dan ketata usahaan.
- Mengamankan semua kekayaan, inventaris dan surat
surat oerharga m illk perusahaan.
- Mengarabil tindakan manajeraen lainnya lainnya
yang dianggap perlu dan menguntungkan perusaha-
an setelab mendapat persetujuan lebih dabulu da-
r i d irek si.
- Membina hubungan baik dengan instansi pemerintab
perusabaan-perusabaan la in dan masyarakat setem-
pat.

b. Tugas dan wewenang Kepala Bagian Umum m eliputi !


- Hengatur penyelenggaraan pembinaan p erson il dan
hubungan perburuban.
- Hengatur kegiatan pembinaan mental serta menye-
lenggarakan tugas-tugas penyuluhan (cou n cellin g)
terhadap masalab karyawan dan keluarganya.
- Bersama-sama dengan bagian kesehatan menyelenggfi
rakan bygene perusabaan dan kesobatan kerja.
- Mengatur penyelenggaraan pelayanan umum dan kegi
atan-kegiatan kerumah tanggaan serta angkutan d i
nas.
- Dan tugas-tugas serta wewenang yang la in yang -
berhubungan dengan bagian umum.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


DIDIK SISWANTORO

G S 5
G cd to H
cd-P G *H
•H cd £* H
w>-g P 0
' cd a) (X
cn w
0)
w
•H
Ct, G
cd cd cd
s i
*H cd top'd tt 60fl5 flJV CO-P X I
rn+J c G fiH P X G cd cd
^ d> <D C 0) 2 cd 0
p* ftT* a
3 ^ 3
Iff
G I aJ I i I rCOi tiO
nc
•rl O *d cd m o <d •H cd
W CO *H tt *H *P W *H 6 CO Cd G H
Jd hH G 6 W Fh H StJ-H ^ 0 *H
0 0 <d L| TJ *H 'H Q) cd cd cd G -P f t to
co P i g p cd a w a« g
X
GRATI

G
•H aS
s -d
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ORGANISASI PATAL

G
to 3
G Cd bl
CO ^ G

METODE PEMBEBANAN BIAYA...


♦H -P cd
bO (0 y
cd *H (i)
CQ G w
O
<
3
0<
STRUKTUR

I >»H 10
O -P O G *rl G G
*rl G *H f-i cd G *H cd •H
to *d G H -P nri w-d -P
OO c G 6 cd O B (0
0 ^ *H G O U 'd Ph *h *H U o
co fi,*P<yo P <J+50, w
■n n sr
G 0 V . bO a <d g s G 0) G
cd -P 0 .G I CD +3 0 ‘H *H d cd-P 0 I <d
*n0 4
1 G. £TO « G 0*3 WJ U CO C O > .O © to g o to a w to o «
•H ^ *H G d r lflO flJC PHCdj ao) ^ *h c g *tJ g P r*i f t
r-t o
(0 0)03 0 0) £-< Cd CO H O *3 U cd <d fn O Pi Cd C0*rl ftTi
PSGffiCO^ a 0 jtl
CO X, -p “ P £ G CQ TJ Q^.^? arm
S3
•h *d
bfl O
cd bO
« ft
cn^ ^'elb'S
d (d o G 0)
t, u O »H ft
ID P i ,o CO

U ru s a i

S ip il
B eng-
1 1
•rl CO bo M
G GH G

k e l
U)
W) rH
(1) G 0)
w
G <D I G I
cd -P 0 >» cd cd u <d
co G O ffi -P W fH <1 R G
G *H G s . cd G 0 »d <d
cd cd u tH ft»H >» cd
u
P S G ^*d
u
P o n ffi x:
cd
(0
G
fn
a THIS— $ 0
•rl cd -p 0) u a.
W to G o -P
Jsl to G *H G W G
0 «ri h
to A e l GH 0
-p

SKRIPSI
r*
H
rH Go H G I 0)
•rl 0) Cd-P 0 ® cd cd *H h u
to w G O w to Q , Q)
.o
M 4) g *h G © GO) H
0) •H
tn Ct*H <1) e
CO Q fiS S o p o w w
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Tugas dan wewenang Kepala Bagian Administrasi dan


Keuangan antara la in j
- Menyelenggarakan la lu lin ta s keuangan yang meli
puti ; penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran
uang, pengurusan surat-surat oerharga dan ba­
rang-barang jaminan; penyelesaian hutang piu -
tang, rencana kebutuhan uang per bulan dan mel§
kukan v e r ifik a s i.
- Menyelenggarakan penjualan dan pembelian barang
- Menyelenggarakan pergudangan.

- Melakukan pencatatan (pembukuan) kekayaan dan


hutang perusahaan.
- Menyusun laporan keuangan berupa neraca dan daf
tar ru gi/lab a .
- Menyelenggarakan adm inistrasi bagian adrainistra
s i keuangan,
- Dan sebagainya.

Xugas dan wewenang Kepala Bagian Produksi antara


la in t
- Mengatur dan raelaksanakan proses produksi dari
bahan baku menjadi barang ja d i sesuai produkti-
on order.
- Merabuat rencana kebutunan ba^an bakiV pembantu
spare parts dan a la t-a la t serta bahan lainnya.
- Mengambil langkafc b ila te r ja d i penyimpangan da-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

67

r i standar tertentu yang telah ditetapkan.


- Menyelenggarakan adm inistrasi bagian produksi ,
dan la in -la in yang berhubungan dengan proses pro
duksi.
Dalam menguraikan pembagian tugas dan wewenang -
i n i , penulis banya membatasi sampai dengan tugas dan wewe
nang dari Kepala Bagian Produksi, karena h al-ba l in ila h
yang nantinya berbubungan dengan permasalahan yang sedang
penulis hadapi.

3* Proses Produksi

Proses produksi d i Patal Grati merupakan proses


kontinyu, dalam a r t i bahwa pengolahan bahan/serat sampai
menjadi barang ja d i atau benang tenun melalui tahap-tahap
mesin terten tu dan tetap serta p o s is i raesin yang berurut-
an secara teratur. Dalam membabas proses produksi in i , pe
n ulls akan menguraikan secara berurutan sesuai dengan
urutan mesin yang ada.

3 .1 . Raw material/bahan baku.

Pada tahap pertama/persiapan sebelum dimasukkan ke


mesin pertama terleb ih dahulu setelah diambil dari gudang
bahan berupa bale, dibuka dan diangin-anginkan d i Bale
Store selama + 2^ jam, dengan tujuan agar terbuka dari be
kas kepadatan pengepakan seraula, yang nantinya akan meng-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

68

ganggu pembukaan pada mesin berikutnya. S elesai diangin


anginkan bahan baku tersebut mengalami pencampuran sesuai
dengan ketentuan yang berlaku d i Patal G rati, 65 % tetoron

dan 35 % rayon.

3 .2 . Mesin Bloving.

Merupakan mesin tahap pertama dalam urutan proses


pemintalan. Pada mesin in i serat/bahan setelah dicampur di
masukkan ke dalam mesin oleh tenaga karyawan secara tera -
tur. Tenaga kerja untuk menangani mesin in i berjumlah 7(tu
juh) orang yang t e r d ir i dari 6 orang operasional dan 1 (sa
tu) orang maintenance yang ditugaskan untuk membuka gumpal
an kapas/serat, mencampur bahan serat dari beroagai ku ali-
tas untuk mengurangi besarnya penyimpangan/variasi, member
sihkan bahan dari kandungan kotoran, membentuk LAP sebagai
h a s il produksi mesin blowing yang merupakan gulungan lapis
an secara kontinyu dengan ukuran tertentu untuk setiap dof.
Sesuai dengan naraa unit mesin in i (Blow ing), kegiat
an transportasi pemindahan bahan dari bagian satu ke bagi­
an selanjutnya d i unit mesin in i dilaksanakan dengan tena­
ga isapan angin yang digerakkan dari beberapa fan yang ada,

3*3- Mesin carding.

Mesin in i adalah mesin yang mengolah h asil dari me­


sin blowing (LAP) untuk diproses lebih la n ju t. Mesin in i

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

69

ditangani oleh 6 orang tenaga op erasion il dan k orang te ­


naga maintenance untuk memenuhi fungsi utamanya menyisir
serat yang berada pada gulungan lap, yang kemudlan gulung
an lap diuraikan kembali, s is a -s is a kotoran dibersihkan
sambil dipisah-pisahkan antara serat pendek dan panjang,
kemudlan membentuk hubungan kelompok se ra t-se ra t in i men-
ja d i apa yang disebut S liv e r.

3 A . Mesin drawing.

Mesin in i mengadakan penarikan se ra t-se ra t dan

tingkat kerataan dari s liv e r tadi d ip ertin ggi sambil me-


nyayatkan letak serat s liv e r , disempurnakan pula percam -
puran seratnya.

3 .5 . Mesin speed.

Mesin in i berfungsi untuk melakukan penarikan da-


lara batas tertentu, sehingga berat roving per yardnya se-
k itar 8 gram. Di sin i s liv e r berubah menjadi roving. Juga
mesin in i bertugas untuk memberikan gintiran atau tw ist
tingkat pertama sehingga berbentuk roving dan akhirnya ro
ving tersebut diatur atau digulung pada bobin.

3»6. ffesln rin g spinning frame.

Mesin in i berfungsi menarik lebih Ian ju t. Pada me­


sin in i roving diubah menjadi benang yang diinginkan dan

memberikan gintiran secukupnya agar memperoleh kekuat-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

70

an yang dikehendaki, juga mengatur benang pada terapatnya

(b ob in ). Mesin ring in ila h yang menjadi ukuran besar k e c il


nya kapasitas suatu pabrik pemintalan dengan melihat pada
banyaknya jumlah spindle atau disebut mata p in ta l.

3*7. Mesin F inishing.

H asil dari mesin ring s f tersebut di atas diolah la


g i oleh mesin perabantu in i untuk digulung kembali atau d i-
adakan perangkapan benang h a sil dari mesin tersebut. Untuk
mendapatkan benang rangkap dua atau le b ih , digunakan mesin
doubler atau cheese winder yang akan mengolah lebih lanjut
benang tersebut tanpa memberikan suatu gintiran atau tw ist.
Setelab itu h a sil dari mesin doubler in i akan diolah la g i
oleh mesin ring dou bler/tw istin g. Pada mesin in i benang-be
nang tadi akan diberikan g in tira n , d i samping itu juga d i-
ratakan, kekuatan ditingkatkan dan yang terakhir digulung
ke tempat benang tersebut (bob in ). Benang yang telab digu­
lung i n i , akan digulung kembali oleh mesin cone winder un­
tuk digulung pada paper cone yang berbentuk contong, baik
dari h a s il mesin ring ataupun mesin doubler untuk selan jut
nya akan dipacking dan digudangkan.

Tin.1auan Atas Metode Pembebanan Biaya Produksi Terhadap


Produk

4-.1. Unsur-unsur biaya tak langsung pabrik.


Sebelum membahas tentang pembebanan biaya tak lang-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

71

sung pabrik, penulis akan te rle b ih dahulu akan mengurai­


kan semua elemen biaya tak langsung pabrik atau biaya
overhead pabrik yang terdapat d i Patal Grati.
Unsur-unsur biaya overhead pabrik terdapat didalam
rekening-rekening sep erti yang terdapat dalam tabel ?• H§
kening-rekening atau daftar perkiraan biaya overhead pa­
brik in i m eliputi biaya bahan pembantu antara la in adalah
biaya s o la r , premium, pelumas, l i s t r i k dan biaya pembantu
lainnya, biaya p erson il yang t e r d ir i atas biaya gaji,upah
honorarium, lembur, biaya kelebihan jam k erja , biaya peng
obatan, perangsang tahunan, pakaian dinas, makan/ minum,
enolument, c u ti, pesangon, asuransi karyawan, biaya tran.g,
p o rt, dan biaya karyawan lainnya, biaya persediaan, biaya
umum yang te r d ir i dari biaya umum berkala antara la in se-
wa kantor, a la t-a la t t u lis dan cetakan, telepon dan t e le ­
gram, l i s t r i k dan a ir untuk perumahan, biaya komputer dan
biaya langganan koran/majalah dan la in -la in , biaya pajak,
biaya umum in s id e n til, biaya penyusutan yang terbagi atas
biaya penyusutan einplasement, bangunan, in s ta la s i, mesin
produksi, mesin d ie s e l, mesin bengkel, kendaraan kantor
maupun pabrik, inventaris dan penyusutan aktiva immateri-
i l , biaya pemeliharaan emplasemen, pemeliharaan bangunan,
pemeliharaan in s ta la s i, mesin produksi, mesin d ie s e l, me­
sin bengkel, kendaraan dan in ven taris, biaya asuransiyang
te r d ir i atas biaya asuransi kebakaran bangunan, asuransi
in s t a la s i, mesin produksi, asuransi kendaraan, dan asu-

m T r i
PEUPUSTAKAAN
SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... T T T V E ^ IT A S SISWANTORO
DIDIK AIJILA 'rCVV*
i J i a n a v a
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

72

ransi in ven taris.

TABKL 7
ANGGARAN BIAYA TAK LANGSUNG PABRIK TH. 19..
PATAL GRATI

(R p . 1 . 0 0 0 ,© )

Kode Jenis Biaya Jumlah


„ -------------------------------------------------

1 2

M. Biaya Bahan Pembantu :


MO Pemakaian solar
M 0.00.02 - Umum 589,-
M 0.02.05 - D ieseV L istrik 1.168.177,-
'M 0 . 0 3 .06 - AC 5 0 ,-
M0.0>+. 12 - Maintenance Produksi 7 18 ,-

1.169-5^3

Ml Pemakaian Premium:
M l . 00.02 - Umum 8 . 360 ,-
M l. 01 .03 - Bengkel Umujn 8V,-
M l. 02.05 - D ie se l/L istrik 278,-
M l . 03.06 - AC 8 7 ,-
M l.OM 12 - Maintenance Produksi l.M +6,-

10.255,-

M2 Pemakaian Pelumas t
M 2.00.02 - Umum 660,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

73

Kode Jenis Biaya Jumlah

1 2 3

4-12.01.03 - Bengkel Umum 4 0 ,-

4-12.02.05 - D ise V L istrik 27-120,-


>+12.03.06 -A C 235,-
4-12.04-. 12 - Maintenance Produksi 4-.832,-

3 2 .8 8 7 ,-

k2/k Biaya Personil :


4-20 Gaji 608.195,-
421 Upah 3 7.7 3 5,-
*4-22.00.01 Honorarium 1.075,-
4-23- Lembur 3 -5 75 ,-
4-31.00.01 Pengobatan 40.500,-
4-33.00.01 Perangsang tahunan U9.528,-
k3k.00.01 Pakaian dinas 24-. 600,-
W35 . 00 . 0 i Makan/minum 59.753,-
4-40.00.01 Enolument 3 -1 65 ,-
44-1.00.01 Cuti 4-. 8 4 o ,-
44-2.00.01 Pesangon 4-.3 8 0 ,-
4-U-3.00.01 Asuransi karyawan 4-1.4o8,~
444-.00.01 Biaya karyawan la in 860 , -

1 - Biaya transport 1 .6 5 0 ,-
881.264-,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

7U

Kode Jenis Biaya Jumlah

1 2 3

bl9 Bahan Pembantu la in 8 . 13U,-


U50 B j^a.P er^ediaa^ :

U50. 01 . 10 . - Asuransi persediaan 273 , -


>+50.02.10 - Kesusutan/barang rusak 1.119
U50. 03.10 - Biaya nails/turun barang 3 . 227 , -
U50. 05 . 10 . - Ongkos angkut 6 .U3 3 , -
U50. 06.10 - Pemeriksaan/Pemeliharaan barang 1 7 ,-
1 1.06 9,-

U60 Biava Umum Berkala j


U60.01.02 - Alat tu lis/barang cetakan 6 .5 2 3 ,-
U60.02.02 - Telepon, te le x , telgram 5-02 2,-
U60.0U.02 - Langganan koran dan majalah 621 , -
1 2 .1 6 6 ,-

U6l Pa.lak t
U6l.01.02 - Pajak kekayaan ^ 3 ,-
U61.02.00 - Ipeda dan Ireda 7 .0 0 0 ,-
U61.03.02 - Pajak kendaraan 3 10.-
7 .3 5 3 ,-

U65 Biava uraum In sid e n til 5


U65.00.02 - Biaya rapat 3 5 5 ,-
U65.01.02 - Biaya tarau 1 .9 5 0 ,-
U65-02.02 - Biaya perayaan 590,-
U65.03.02 - Biaya keamanan 9 1 ,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

75

Kode Jenis Biaya Jumlah


1 2 3

U65 . 0 U.02 - Biaya perjalanan dinas 7 .^ 6 8 ,-

CO
U65.05.02 - Biaya pemeriksaan akuntan

1
0
U65.o8.02 - Biaya olah raga/rekreasi U.251 , -
U65.10.02 - Biaya in s id e n til lainnya 590,-
16.00U,-

1
Biava Penyusutan s
U70 Penyusutan Enrolasemen s
U70 . 00.00 - Jalan dan jembatan 337,-
U70 . 01.00 - Pagar I . 3U6 , -
U70 . 02.00 - Halaman dan tanaman Uo,-
U70 . 03.00 - Lapangan olah raga 188 ,-
U7 C.05.00 - R iol/selok an Uo.-
1 .9 5 1 ,-

U71 Penyusutan Baneunan s


U71 . 00.00 - Bangunan pabrik 15.055,-
U71 . 01.00 - Bangunan kantor 1 .7 9 6 ,-
U7 1 . 02.00 - Bangunan pembangkit tenaga 832,-
U71 . 0 U.00 - Bangunan ruang tunggu 7 9 9 ,-
U71 . 03.00 - Bangunan ruraah dinas 2 .1 1 5 ,-
U7 1 . 05.00 - Bangunan bengkel 211,-
U71 . 06.00 - Bangunan gudang 918,-
U7 1 . 09.00 - Bangunan p o lik lin ik 1 . 13 U,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

76

Kode Jenis Biaya Jumlah


1 2 3

U71.10.00 - Bangunan pos penjagaan 17 U,-


U7 1 . 11.00 - Bangunan mess 6 5 ,-
>+71.12.00 - Bangunan rumah ibadah 211,-
U71.l5.00 - Bangunan STK . , - . . 15.9,,-
23.U79,-

U72 . Penvusutan In sta la si 2


U72 . 00.02 Umum U2U,-
U72 .OI. OU In sta la si a ir 1 -9 6 3 ,-
U72 . 02.05 D ie se l/ l i s t r i k 6 .3 7 1 ,-
U72 . 03.06 AC 6 .2 5 5 .-
15.013

U73 Penvusutan Mesin Pabrik 1


U73 . 00.13 - Mesin blowing 20. um , -
U7 3 . 01 . 1U - Mesin carding 3 9.08 7,-
U7 3 . 06.19 - Mesin drawing 8.U51,-
U7 3 . 07.20 - Mesin speed 10.856,-
U7 3 . 08.21 - Mesin ring spindmg 91.712,-
U73 . 09.22 - Mesin doubling 2 .U3 1 , -
U7 3 . 10 . 2U - Mesin ring twisting U.578,-
U73 . 10.23 - "e sin cone winder . lQt U i5,-
208.018,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

77

Kode Jenis Biaya Jumlah

1 2 3

V71*- Penvusutan Mesin Pembanekit s

1*71k 0 0 .0 5 - D iesel 11.9 5 6,-

^7^.01.05 - Generator 3 .0 7 5 ,-
15.031,-

k-7% Penvusutan Mesin Benekel :


^75.05.03 - Mesin las e le k tr is 7 3 ,-
^75-06* 03 - Mesin las karbit 2 1 ,-
^75*10.03 - I'esin bengkel lainnya *K)8,-
502,-

*+77 Penvusutan Kendaraan :


V77 . 00.02 - Kendaraan Penumpang -
^77.02.10 - F o r k lift 2. 925i-
2 .9 2 5 ,-

^■78 Penvusutan Inventaris s

*+78.00.12 - Inventaris pabrik 1 .35 0 ,-


*+78.00.02 - Inventaris kantor 393,-
*+78.02.02 - Inventaris meubelair 2 5 ,-
*+78*03.02 - Inventaris ruman tangga
1
0
0
**

*+78.07.12 - Inventaris to o le 668-


3.0*+l,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

78

Kode Jenis Biaya J umlah

U79 . 00.08 Penyusutan Aktiva immaterial ______ m > =


270 . 3 U5 , -

U8. Biava Pemelinaraan :


WO Biaya pemelinaraan emplasemen s

U80.00 - Jalan dan jembatan 996,


U80.01.00 - Pagar 8U7,'
U80.02.00 - Halaman dan tanaman 2.667,'
U80 . 03.00 - Halaman/lapangan olah raga UU8,.
U80. 0 j .00 - R iol/selok a n _U LU i^
6 . 103 , -

U8l Biava Pemeliharaan Bangi^nan :

U82.00.05 - In sta la si l i s t r i k 15.897,


U82 . 01 . 0U - In sta la si a ir U18 ,
U82.03.06 - In sta la si AC 12.277,
U82.05.02 - In sta lasi telepon dan telekom
(Umum) . . ..7.03 y-
2 9.295,-

U83 Biava Pemelinaraan Mesin Produksi;


U83 . 00.13 - Mesin blowing 25-98U,.
U83 . 01 . 1 U - Mesin carding 60.363,
U83 . 06.19 - Mesin drawing 3-387,
U83 . 07.20 - Mesin speed 7-970,'
U83 . 08.21 - Mesin ring spinning 61.136,.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

79

Kode Jenis Biaya Jumlah

1 2 3

U83.09.22 - Mesin doubling 5-73 7,-


U83 . l l . 2U - Mesin ring twisting 6.U5U,-

U63.10.23 - Mesin Winding 2b.2k6.~


195.177,-

U8U Biava Pemeliharaan Mesin Pembanekit s

U6U.00.05 - D iesel UO.U25,-


U8U,0l.05 - Generator
U0 .U25 , -

U65 Biava Pemeliharaan Mesin Benekel s

W 5.o5.o3 - Mesin las e le k tris iV

W5-06.03 - Mesin las Karbit 1 6 ,-


U67.02.10 - Mesin bengkel lainnya 7 9 5 ,-
825,-

U87 Biava Pemeliharaan Kendaraan :


U87.00.02 - Kendaraan penumpang U.593,-
W 7.02.10 - F o rk lif
U.593,-

U68 Biava Pemeliharaan inventaris s


U68.00.12 - Inventaris pabrik 2 A 1 U,-
W 8.01.02 - Inventaris Kantor 357,-
U88.02.02 - Inventaris meubelair 3 7 1 ,-
U68.03.02 - Inventaris rumah tangga *f95,-
3 .6 3 7 ,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

80

Kode Jenis Biaya Jumlah


1 2 3

**9 Biava Asuransi :


^90 - Asuransi kebakaran bangunan 526,-
^91 - Asuransi kebakaran in s ta la s i 105 , -
^92 - Asuransi kebakaran mesin pro­

duksi. 3 - 7*+8 ,-
*f92.00.05 - Asuransi kebakaran mesin d ie ­
sel 833,-
**92.00.03 - Asuransi kebakaran mesin beng-
kel 1 5 ,-
^93 - Asuransi kebakaran kendaraan
(umum) >+15,-
k9b - Asuransi kebakaran inventaris
pabrik 9 0 ,-
5 -7 3 2 ,-

*♦95 Biaya penjualan 1 . 5 oo,-

Total Anggaran Biaya Tak Lang­


2.71 2 .78 5 ,-
sung s

h* 2« Pemakaian biaya tak langsung pabrik.

Setelah perincian tentang rekening biaya tak lang­


sung pabrik dijelaskan d i muka, maka sekarang penulis akan
menguraikan pemakaian atau pengeluaran biaya tak langsung
pabrik sehubungan dengan adanya proses produksi di Patal

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

81

Grati.
Untuk hal in i pemakaian biaya tak langsung pabrik
yang akan penulis uraikan, akan d ib atasi hanya contoh un-
tuk tahun auggaran 198^* Oleh karena it u semua biaya yang
te rja d i adalah beban untuk periode tahun I 98W sa ja . Pema­
kaian biaya tak langsung paorik yang te r ja d i di Patal Gra
t i , secara keseluruhan akan penulis jelaskan sesuai de-
ngan kenyataan yang ada sep erti tampak pada tabel 3.
Di dalam tabel tersebut te rlih a t suatu spreading
biaya atau d is trib u s i biaya yang terbagi atas tempat-tem-
pat biaya. Secara terp erin ci tempat-tempat biaya diuagi
menjadi tempat biaya pembantu, tempat biaya umum, tempat
biaya gudang, tempat biaya-'oiaya produksi dan te.npat oia -
ya penjualan. Untuk tempat oiaya penjualan in i sebenarnya
tidak termasuk dalam elemen biaya produksi dan karenanya
biaya in i nantinya dibebankan sebagai biaya umum a dan ad
m in istrasi. Di dalam masing-masing tempat biaya tersebut
d i atas terkecu ali tempat uiaya gudang dan penjualan, ter
bagi la g i menjadi sub tempat biaya, Tempat biaya pemoantu
t e r d ir i atas tempat biaya bangunan, s o s ia l, umum, bci*gkel
a ir , d i e s e l /l i s t r i k dan AC (a ir co n d itio n e r). Tempat bia­
ya umum terbagi atas dua bagian yaitu biaya menejer dan
biaya adm inistrasi dan keuangan. Tempat biaya produksi -
terbagi menjadi sepuluh sub tempat biaya yaitu biaya peng
awas produksi, maintenance produksi, blowing, carding,dr§

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

82

wing, speed, rin g , doubling, twisting dan winding.


Penjelasan dari masing-masing pengeluaran biaya
yang dianggarkan tersebut, akan penulis jelaskan sebagai
borikut :
Anggaran pemakaian solar untuk tahun 198V adalah
sebesar Rp. 1.169.5^ 3,- yang akan terbagi pengeluarannya
oleh bagian umum sebesar Rp. 5 -9 8 5 ,-; bagian d ie s e l / l i s ­
t r ik sejumlah Rp. 1 .1 6 8 .1 7 7 ,-; kemudian bagian AC dan ma­
intenance produksi masing-masing sebesar Rp. 50,- dan

Rp. 718,-
Anggaran pengeluaran biaya premium sebesar:
Rp. 1 0 .2 5 5 ,- yang terbagi pengeluarannya oleh bagian umum
sejumlah Rp. 8 .3 6 0 ,- bagian bengkel Rp. 8U ,-; d i e s e l / l i s -
tr ik sebesar Rp. 2 7 8 ,-; untuk AC Rp. 8 7 , - sedangkan mai^
tenance produksi sejumlah R p.l.lU -6,-
Pengeluaran biaya pelumas yang direncanakan sebe­

sar Rp. 3 2 .8 8 7 ,- Biaya ini akan didistribusikan ke bagian

umum sejumlah Rp. 660,- untuk bengkel Rp. Uo,- bagian die

sel /listrik akan dikeluarkan Rp. 27.120,- bagian AC sebg

sar Rp. 235,- dan terakhir bagian maintenance sebesar

Rp. U.832,-

Rencana pengeluaran biaya bahan pembantu la in mem-


butuhkan biaya sebesar Rp. 8 .1 3 ^ ,- yang t e r d ir i dari pe­
ngeluaran untuk kebutuhan bengkel Rp. 1 .1 7 9 ,- untuk a ir
Rp, U 8 l,- d i e s e l /l i s t r i k sebesar Rp. U o,- bagian AC sebe­
sar Rp. U.363 ,- maintenance produksi Rp. U88,- untuk b io -

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


DIDIK SISWANTORO

o-i tJ -J -
I i i I i I i I i i I I i I i i I i I I i i t i I 1 I I I l I
• 'i> on OJ
ro
00
•O ft «o
OJ ON
ft
to,
ft CM j l i
s s « .I « t J J I i 1 1 i I I I I I I 1 I 1
5
* 1 1 1 1 1
OJ CM On
Os
O
ft
-4 co
t*-
| I I I •«0o• I I I I I I I 1 I 1 I 1 I I 1 I I 1 I U> l
• I I 1 I
n o -4
O o
to On ft
CO
I I 1 1 C« I
O I I I I I I I i I I I I I I I l I I M I 1 I * I
C\|
r- r» in -4 (M
| °. *^ ^
3 I *°
^ I » I
c\,
I ! I I * 1 I I » 1 * I * 1 * * ^ 1 1 ’ 1 1
3 & On
NO
in
T>
-4
CO
0 ON
>- ft O
PU CM
ft
1
•n
ffi i- 80 IA
^ Q. . On
i i i i a s -= ? i 1 I i i i I i » i I i i J i 1 I l t I I l
• •
O n au oj *- •O
OJ
o t*-
» On eo
O
1 1 1 1 *\C> 1 1 | I I I I I | 1 I I I 1 I 1 1 I 1 ♦ I I I * i
-4 U\ C a
1- ft
f{
_4 - 4 o *£
IA t > *3.
ft
Si CM
co nh w «o \r. t-? «o eo
ft co. on - 4 . on
r*w -J- tJ 3- rn ON I ^ * i < I I I i 1 I I I I t I I I 1 I J J I O I
OJ - -J ft ft oj
ft
[■— t- r-
O O \Q
ft O ft
ON • r | 1 1 I O I 1 1 I 1 i 1 I 1 I I 1 I ! I I 1 1 t 1 1 I I I
NO
£l
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

S M
.H o ON IA
H *
NO
>9
CV
ON
s! <*y
i i i i i i i 1 i i * > ii 1 1 1 1 i l l * 1 1
_ O T- CM
METODE PEMBEBANAN BIAYA...

*
-J sa•t*J
d
w i H O

h
co I4 r*\
^) CJn O
3
s «* n i 1 1 1 • 1 I W 1 1 1 I 1 1 1 I I I I I 1 1 I I I 1 1 I I I I
h £ OJ
a m
-J
o
yn
9 in
fi si
cr
0
1 I 1 1 I I 1 1 1 1 1 1 1 1 1 I 1 1 1 1 I I 1 1 1 1 I I I I
a a
a l i L
n U O m «o •0 UN
K « in io r\ vr) o j
(•J ft 5A I 1 ^ I 1 1 1 I I I I 1 I I I 1 1 I 1 a* 1 1 1 I 1 I
• ♦
?* a, ■ -j -d \Q
a
«4
N- CO o Q. O' o
UN c > r-
r- h- <\J -if T" o
r. Oi r+
t OJ

co ft
I 1 1 1 1 1 1 1 1 I 1 I 1 I I I
P-
NO CVJ ft
r-

T—
t- m
-4
o I 1 I S- I 1 I I 1 1 1 I 1 1 I 1 I I 1 I I 1 1 I • 1 1 1 I I I
1"'
I
s
a*
4 Q ON r —t
O
ft m
<i j. 1 1 1 I I 1 1 1 1 I I I 1 I 1 I i J i J I i l l
•o o O t n Q N i n O J \C rr\ ^Z t r*>
ON
in • • » i l 1 l l i 1 t i S l i i 1 O i
NC to
§ o « o o r n m u o * o o
in oj o m vo -T «o Q. no
IA • • • • • 1 I I 1 1 1 1 1 1 1 I 1 I
On 4 4 ’-
3 *■ 3 ^ in
O r-
f>
U o
w
r—
• .
1
On
T~
1 1 1 1 1 1 1
ft m h- - t m in x/^ in o o to Ci ft U'V ft «o oi t- \
- t Ui «o ft ON
to r- T“
ft r- r- <3 in n in NP m *• »— f t <■) .*»
>*>
• • • • o
• l/N in» NO L\ NP« h-• T“• • • • o•
On C)• in a*
ON o O] 40 <30 p- r“ ft -4" P' ft T T~ f t in CO in r<-
ft N C r- ft
r-
O ft 3- O) \n -4 CM o T»
i • NO (\J
i-i 0)
•H V) iH
5 •rl V, •H Ct
3 fj to 5
14
Oi 4J o
il
f 1* •rl
d
-P q 3 c h a, a CO u 4* €
3 a
3 c c CP d \ ii -P
■P 0 CO • • o I^
M
*-» 03 •rl*?
Q t t c B
a
n
j
» »
41
•rt 10 u a
& 3
d
6-i
O I g (U 5
TJ I I f~4 ^-1 :\ *1 H
Jh •
i! Oa
l! 8 I •H o & to d r-l >> b d >»
• •
>>
• •
»
• •
•a I« Iw »h cqwQHWP-.&,psCL.CL,
»
• u
o r~i •r> a ,1 r L k-
6 i,

SKRIPSI
fd u 6) o a 7] I i>
(D P< (U PI * i w I H tu a* 1^ PH n. iU
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

TQbel & ( Lonjutftn

'i
3
ca

X
5

t-
C
)

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

8U

wing Rp* 15U,-; untuk bagian mesin ring sebesar R p,1.011


dan winding Rp. Ul8 , -
Jumlah biaya g a ji yang dianggarkan berjumlah:

Rp. 608.195?- Biaya in i didistribu sikan ke bagian umum


Rp. 6 6 .2 0 5 ,- ; bagian bengkel sebesar Rp. 1 U.96I,-;u n tu k
bagian d i e s e l /l i s t r i k sejumlah Rp. 3 3 * 3 1 9 bagian AC
Rp. lU .5 2 8 ,-; bagian adm inistrasi dan keuangan sebesar
Rp, 2 1 A 9 3 ,- 5 untuk g a ji bagian gudang Rp. 10.360,- peng
awas produksi Rp. 6 0 .3 0 7 ,-; bagian maintenance produksi
sebesar Rp. 3 3 -3 9 6 ,-; bagian blowing Rp. 2 2 .9 7 ^ ,-; bagi­
an carding Rp. 1 5 .6 8 6 ,-; bagian mesin drawing R p.22.3^1,-
bagian speed Rp. 2 3 .6 0 7 ,-; untuk bagian ring Rp.1^0.361,-
bagian doubling Rp. 1 8 .2 8 0 ,-; twisting dan winding ma­
sing-masing sebesar Rp. 10.88U,- dan Rp. 99**+935—
Anggaran biaya upah yang berjumlah Rp. 3 7 .7 3 5 ,- -
akan didistribu sik an untuk upah bagian umum sebesar
Rp. 6 3 9 ,-; bagian d i e s e l /l i s t r i k Rp. 3 6 3 ,-; bagian penga
was produksi Rp. 1 .0 0 1 ,-; bagian maintenance produksi
Rp. 3 *9^ 7,-; bagian drawing Rp. I.U0 8 , - ; bagian ring se­
besar Rp. 29.U95,- dan terakhir bagian winding sebesar
Rp. 882 , '
1"
Biaya honorer yang direncanakan sebesar Rp. 1 .0 7 5 ,-
hanya dibebankan untuk bagian umum.
Biaya lembur yang diperkirakan sebesar Rp.3*575,-
akan terbagi untuk biaya lembur bagian umum Rp. 3 ^ 2 ,-;ba^

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

gian bengkel Rp. II1* , - ; bagian d i e s e l /l i s t r i k Rp. 2 0 0 ,-;


bagian AC Rp. 9 $ )-; bagian adm inistrasi keuangan Rp.200,-
bagian gudang Rp. 6 7 ,-; biaya pengawas produksi Rp. 3 6 1 ,-
bagian maintenance produksi Rp. 198?-; bagian blowing se­
besar Rp. 1 3 0 ,-; bagian carding Rp. 9 0 ,- ; bagian drawing

Rp* 9 5 )-; speed Rp. l U l ,- ; ring Rp. 8 3 ^ ,-; doubling sebe­


sar Rp. 9 0 ,- ; dan bagian tw isting dan winding masing -ma-
sing sebesar Rp. 7 6 ,- dan Rp. 539?-
Untuk anggaran pengeluaran biaya-biaya pengobatan
sebesar Rp. U 0.500,-; biaya transport Rp. 1 .6 5 0 ,-; perang
sang tahunan Rp. 4 9 .5 2 8 ,-; pakaian dinas Rp. 2 ^ .6 0 0 ,-; mg

kanan/minuraan Rp. 59*753?-; emolumen Rp. 3# 165?-5 cu ti se


besar Rp. 840,-p ; biaya pesangon sebesar Rp.4-.380,-; dan
biaya asuransi karyawan Rp. 4-1.4o8,~ seluruhnya menjadi
beban untuk tempat biaya pembantu bagian s o s ia l, dan d i-
tambah biaya karyawan la in sebesar Rp. 8 60 ,-
Anggaran oiaya persediaan sejumlah Rp. 11.069,-ada
lah dioebankan untuk tempat biaya gudang.
Anggaran biaya umum berkala yang merupakan beban
bagi bagian umum diperkirakan sebesar Rp. 12.166,-
Biaya pajak yang d ita k sir untuk bangunan sebesar
Rp. 7*000,- sedangkan taksiran pajak yang menjadi beban
bagian umum sebesar Rp. 353?- sehingga t o ta l anggaran pa­

jak sejumlah Rp. 7*353?-


Biaya umum in s id e n til akan menjadi tanggungan bagi
an umum sebesar Rp. 16.004-,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

86

Biaya penyusutan emplaseraen yang dianggarKan sebe


sar Rp. 1.951 j- yaitu untuk penyusutan tanah lapang, ha-
laman, r i o l - r i o l , pagar, ja la n -ja la n s e k e lilin g perusaha
an dan la in -la in yang merupakan beban bagi bagian bangun
an.
Biaya penyusutan bangunan yang d ita k sir sebesar
Rp. 23*4-79,- yang menjadi beban bagi bangunan.
Anggaran biaya penyusutan in sta la si yang t e r d ir i
dari in s ta la s i d i bagian umum Rp. 4-24-,- in s ta la s i a ir
Rp. 1 .9 6 3 )-; in sta la si d i e s e l /l i s t r i k dan AC masing- ma-

sing sebesar Rp. 6.371*- dan Rp. 6 .2 5 5 ,- Sehingga to ta l


penyusutan sebesar Rp. 15*013,-
Untuk penyusutan mesin pabrik yang t e r d ir i dari
penyusutan mesin blowing Rp. 2 0 .4 6 8 ,-; mesin carding se­
besar Rp. 3 9 -0 8 7 ,-; mesin drawing Rp. 8 .4-51,-; mesin
speed Rp. 1 0 .8 5 6 ,-; mesin ring Rp. 9 1 .7 1 2 ,-; mesin dou­
b lin g Rp. 2.4-31,-; mesin tw isting dan winding masing-ma­
sing sebesar Rp. 4*.578,- dan Rp. 30.4-15,- Total penyusut
an mesin pabrik sebesar Rp. 208.018,-
Penyusutan mesin d ie s e l pembangkit tenaga lis tr ik
dianggarkan sebesar Rp. 15.031,-
Penyusutan mesin bengkel d ita k sir sebesar Rp.502,-
dan juga penyusutan kendaraan sebesar Rp. 2 .9 2 5 )- yang
masing-masing dibebankan untuk bagian bengkel dan bagian
gudang.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

87

Penyusutan inventaris yang masing-masing untuk in


ventaris bagian umum Rp. 1 .02 3 ,- dan inventaris mainte -
nance produksi sebesar Rp. 2 .9 2 ? ,- Sehingga t o t a l penyu
sutan Bp. 3.04-1, ~
Penyusutan immaterial yang dibebankan kepada mana
je r sebesar Rp. 385,-
Untuk biaya pemeliharaan emplasemen dan pemeliha­
raan bangunan masing-masing sebesar Rp. 6 .1 0 3 ,- dan
Rp* 6 .3 7 8 ,- yang kesemuanya menjadi beban bagi bagian ba1
ngunan.
Biaya pemeliharaan in sta la s i yang t e r d ir i dari ifl
s ta la s i untuk bagian umum sebesar Rp. 7 0 3 ,-; in s ta la s i
a ir Rp. 4-18,-; in s ta la s i d i e s e l /l i s t r i k Rp. 15 . 897 , - dan
AC Rp. 12.2 7 7,- Total biaya in i sebesar Rp. 29.295*-
Anggaran biaya pemeliharaan mesin produksi yang
te r d ir i dari mesin blowing sebesar Rp. 25*984-,-; mesin -
carding Rp. 6 0 .3 6 3 ,-; mesin drawing Rp. 3 * 3 8 ?,-; mesin
speed Rp. 7 *97 0,-; mesin ring sebesar Rp.6l . i 36 , - ; mesin
doubling Rp. 5*737,-; mesin twisting dan mesin winding -
masing-masing sejumlah Rp. 6.4-54-,- dan Rp. 24-.24-6,-
Biaya pemeliharaan mesin d ie s e l yang menjadi be­
ban bagian d i e s e l /l i s t r i k sebesar Rp. 40.4-25)-
Biaya pemeliharaan mesin bengkel yang d ita k sir se

oesar Rp. 8 25 ,- yang menjadi beban bagian bengkel.


Biaya pemeliharaan kendaraan yang menjadi beban -

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

88

bagian umum sebesar Rp, k . 5935- Sedangkan biaya pemeliha­


raan inventaris untuk bagian umum sejumlah Rp, 1.223,-dan
bagian maintenance produksi Rp. 2 .UlU,- Sehingga to ta l b i
aya pemeliharaan inventaris berjumlah Rp. 3*637,-
Biaya asuransi kebakaran bangunan yang menjadi be­
ban bagian bangunan sebesar Rp. 526,-
Sedangkan biaya asuransi untuk kebakaran in s ta la s i
yang dalam hal in i t e r d ir i dari in sta la s i d ie s e l/ l i s t r i k
dan AC masing-masing sebesar Rp. 55?- dan Rp. 50,-
Biaya asuransi kebakaran mesin, yaitu untuk mesin
bengkel sebesar Rp. 1 5 )-; mesin d ie s e l Rp. 833 ?-5 mesin
blowing Rp. 502,- mesin carding Rp. 1 .1 6 5 ,-; mesin dra­
wing Rp. 6 6 ,-; mesin speed sebesar Rp. 1 5 ^ ,-; mesin ring
Rp. 1 .1 8 0 ,-; mesin doubling Rp. I l l , - ; twisting dan win­

ding masing-masing sebesar Rp. 1255- dan Rp. HU5,-


Biaya asuransi kebakaran inventaris bagi maintenaji
ce produksi dianggarkan sebesar Rp. 9 0 ,-
Sedangkan biaya penjualan yang berjumlah R p .l5 0 0 ,-
d i s in i tidak termasuk elemen biaya produksi melainkan -
menjadi elemen tersen d iri sebagai biaya penjualan yang
nantinya dibebankan terhadap masing-masing produk ja d i me
la lu i tarip yang diperhitungkan atas jumlah bal (#) yang
diproduksi bagi tia p -tia p jen is produk tersebut.
Untuk memperjelas keterangan tersebut d i atas, da-
pat juga d ilih a t di dalam tabel 7 yang merupakan pey in ci-
an dari sebagian pos-pos d i dalam spreading biaya.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

89

U.3. Pembebanan Biaya Tak Langsung pabrik.

Setelah penjelasan secara terp erin ci tentang pema-


kaian atau pengeluaran yang dianggarkan dari biaya tak
langsung pabrik, maka pada kesempatan in i penulis akan
memberikan penjelasan mengenai pembebanan biaya produksi
tak langsung pabrik atau biaya overhead pabrik terha -
dap produk.
S eperti te r lih a t d i dalam tabel 8, y aitu dalam
spreading biaya tak langsung pabrik, d i sana tampak bahwa
sesudah semua biaya tak langsung pabrik yang dianggarkan
did istrib u sik a n dan dialokasikan maka sebagai h asil akhir
biaya tak langsung pabrik untuk departemen produksi akan
bertambah sesuai dengan jumlah alokasi biaya yang d it e r i-
ma dari seluruh departemen pemoantu yang ada. Departemen
produksi yang dimaksud d i s in i adalah departemen Blowing
Carding, Drawing, Speed, Ring, Doubling, twisting dan Win
ding. Dalam tabel tersebut te r lin a t pula, bahwa biaya tak
langsung masing-masing departemen produksi setelah meneri
ma a lok asi biaya dari departemen pembantu adalah sebagai
berikut (dalam ribuan rupiah) s untuk departemen blowing
sebesar Rp. 1^7 . 131,-5 departemen Carding Rp. 2*+7.*+59,- ;
departemen Drawing Rp. 119*136,-; departemen Speed sebe­

sar Rp. 137-107,-; departemen Ring Rp. lA 5 5 .5 ll» - J depar


temen doubling Rp. 9 1 -8 8 0 ,-; departemen Twisting sebesar:
Rp. 137*252,- dan departemen Winding Rp. 375.809,-

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

90

Pembebanan biaya tak langsung pabrik ke dalam pro­


duk yang te rja d i d i Patal Grati dilakukan dengan menggunfi
kan tarip biaya tak langsung pabrik per d elivery hours
(DH). Untuk selanjutnya tarip in i dikalikan dengan jumlah
DH per produk yang dihasilkan untuk tia p -tia p departemen
produksi. Sehingga akhirnya akan dapat diketahui biaya -
proses per bal untuk tia p -tia p produk ja d i yang d ih a s il -
kan#
Sebelum dilakukan perhitungan tarip biaya tak lang
sung pabrik dari masing-masing departemen produksi terse­
but, maka deliv ery hours terpakai dari tia p -tia p departe­
men produksi harus diperbitungkan leb ih dahulu. Untuk in i
penulis menyajikan h a sil perhitungan akhir DH terpakai se
lama setahun sebagai berikut j departemen Blowing sebesar
17.281 DH; departemen Carding sebesar 706.031 DH; departe
men Drawing 38 U.936 DH; departemen Speed 7-OlU.oUl DH; de
partemen Ring 302.906.016 DH; departemen Doubling sebesar
3.663.512 DH; departemen Twisting 39.275.76U DH; dan de-
par temen Winding 8.126.279 DH.
Sesudah jumlah DH diketahui, maka perhitungan ta­
rip per DH untuk masing-masing departemen produksi adalan
sebagai berikut ;

- Departemen Blowing Rp.8.51U.03275 (Rp.IU7 . 131.000,- :


17.281 DH ).

Rp.2U7 A 59.OOC,-
- Departemen Drawing Rp.309,U9560U (-------------------------- )
706.031 DH

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

91

Rp. 119.136.000,-
Departemen Drawing Rp.309?U9560l+ (---------------------------- )
38U.936 DH
Rp.137-107.000,-
Departemen Speed Rp.19?5^5833 (---------------------------- )
7.01U.0U1 DH
Rp.l.U55*5ll.OOO
Departemen Ring Rp. U,805157 (.... ........................... )
302.906.016 DH
Rp. 91.880.000,-
Departeraen Doubling R p.25)079760 (---------------------------- )
39.275-76U DH

Rp.375.809.000,-
Departemen Winding Rp. U6,2l+6136 (---------------------------- )
8.126.279 DH

Untuk membebankan biaya tak langsung pabrik ke da­


lam produk, maka tarip per DH yang ditentukan di muka ter
soout nantinya dikalikan dengan jumlah DH yang sesungguh-
nya te r ja d i untuk menghasilkan per bal per jen is produk
untuk tia p -tia p departemen produksi. Untuk itulah penulis
akan menyajikan tabel 9 dan 10 yang menggambarkan pemakai
an Da sesunggubnya secara t o t a l dan perhitungan biaya tak
langsung tia p -tia p jen is produk.
Biaya tak langsung untuk tiap jen is pr6duksi yang telan
diperhitungkan tersebut nantinya dibebani la g i dengan bia
ya penjualan. Biaya penjualan tersebut dibebankan kepada
tia p -tia p jen is produk dengan memperhitungkan tarip per
bal ($) untuk jumlah masing-masing jen is produk ja d i yang
yang dihasilkan.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

92

Perhitungan biaya penjualan yang dibebankan kepa-

da produk adalah sebagai berikut :

187,166 0
- 1 's TR = Rp. 19.263,68 (Rp. 1.500.000 x ---------- )
1U . 57U 3
1.U37 t>
- 16's TR = Rp.lU 7 .900,35(1.500.000 x ---------------- )
lU. 57U t

91,666
- 20 's RY = Rp. 9*U3U,5U (Rp. 1.500 .000 x---------- )
1U. 57U
2289,935
- 20's TR = Rp. 235.686,98 (Rp. 1.500.000 x --------- )
lU. 57U t

282,192 t
- 30 's TR = Rp.29.0UU,05 (Rp.l. 500.000 x --------- )
lU. 57U f,

5U67,365
- UO's TR = Rp.562.717,60 (Rp.l.500.000 x ---------- )
lU. 57U %

3311
- U 0/2 RY = Rp.3U.067,5l (Rp. 1. 500. COO x --------- )
lU. 57U JS

- U 0/2 TR = Rp. 137 .608 ,05 (Rp.l. 500.000 x 1,337 ^ ^


lU. 57U

- U5's TR = Rp.U62.9U7,65 (Rp.l. 500 .000 x ‘+,>t98 ^ ____ j


lU. 57U t

Demikianlan h a sil pemitungan pembebanan biaya perj


jualan itepada masing-masing jen is proauk ja d i yang menggij
uakan ta rip dengan berdasarkan pada jumlah produksi yang
yang dianggarkan sebesar Ik, 57*+$.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


UO to ro (V H
NJX NJX O o o ON H
M
W ro ro w w w 01 cn
h3 H3 W H H ti
9 3 »

SKRIPSI
ca M
CO H ON ro

H
• » • • •
00 LO VJ\ LO Lo H -0 O' fV)
vO vn H U; O H vO H cr)

ber
ON
ON Ci vn ON H H LO 00 O vO vn H
s» ■k* s* s* s> 0
ON vO H vO vn -F LO vO H C
CO vn £ vO o VO vO ro UJ H*
co o ro VJX (\3 LO "■O O NJX o
&
iu ro
vn On H on H vO O'
ON a VJ\ 00 ON Lo vO f\3 SJ
• t • • • •
o -f VO •f ON -r O v£> o H CD
lo
£H
CD O 03 00 vO n\ o NJX -F
o vO ro LO ro H Lo ro CD P.
VJ s* s» H*
ON lo ro ro 00 H Lo 00 •>3
lo VO •s VO P
04
ux -r £ ■
Lo H
-F *.SI
00 Lo Lo
VJX O H 00 ¥00 o
H
L»J

s Interim per'isar.aan
S' H Lo H S ' VJI
ON vO On O S] ho O H
• « • • • • • • • •
CO vO O vO ■<1 ro -F o ON .O
ON ON H ro ON vn ro H vj
-F *<] +- co vO ON ON ON i
>* s* sM # S*
■V] vn VO CO ro on vn H -F vO IV) S'
H VJI N] *sJ o -<3 VI SI Lo S] crq
to vO 00 *<1 •sj o LO VJX H LO o
IV>
• •
00 H ON ro 00 ON
vO H 'OX U> £ Lo VJl u> 5
vD CO H ¥ S3 -F -F •F H *F ON 03
• • • • • • •
LO -F vO vO 03 vO O U) ux no CD
-o VJI u> vO W VO 00 vO o on <D
o ON vj\ -r h ro H IU & H
bco
-o VJ\ «*
H VJ\ U> 00 lo fo vn l\) &
ro ON oh 1 SI NO S) >0 VJX CS W
•F ro •F -F ON VA -F 5 £ vO O f
u vO
Lo
o o ro ro H
o vn no 00 H vO vO
• # •
ro VO o H NJX 'O ON 00
vo ro -o CO CD ro 03 O H

METODE PEMBEBANAN BIAYA...


co
s S] ro H*
ro ■F ro ON -F v\ •
• * >H
->1
OJ ro vO to CO 00 H ON m
ON vj £ SJ vji H VJ\ vO ro 00
ON S]
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

fO -F O sN -F ro ON
#JX vn
00 Lo O 00 NJX ON lo o
CO ro ro -F vO ON £
o vO ON si g U> VJ\ SI vO -F
l\> D
o
C
VA c
v0 >-*

OJ ■ff
VJ\ (F7
fO S
s#
ro
Lo

(V) H
iu SI vn
» • •
u> Lo o
H u> H*
£ Lo o 03
• C+
ON
8 CO
O o vO OP
sS •4
ro ON ON
ON o s?
VO
JH . XT
C» •
ON U> LO vn OJ ro
^3 Co VO vO i\) ^F U> ro ON
S) H Vn -si H ON On LO VJ\ U>
• • vO
DIDIK SISWANTORO

■s] h* UX vO O H u> O yi ■sD H


03 CO ON o -F VJI VO L*J ro vO
O on s i -o vb On
NO -s3 ■F u> VO 00
«+ s* y*
ro ON O' O O' nj ro H
Vj\ £ v\ o ON £ r
a £ K u» co ro CD vO N3 H 00
DIDIK SISWANTORO

ii1
a
(i
ii CO CN UNCO ONr— O
r~1 rH vO co CO UN ONJ- on vO rH rH J* Hcc U N lr
rn rs « r» rH
ii
o#» VO CMUN NO CM on UN ON ii • rH vO 5 CN «s #v
p •s •> II P FN * * on O mc\ J r Cn CM
•H CN rn CMUN o 1 CM rH J- UN m ffi 00 o rH ON ON H c\ vOvO m
vO h UN ON J* UN vO UN pf) CO v O IN O O vO CMUnco vo a CN
vO cd CV o O rH o i CM on CN. II rH ON CM • • •« •< •
\D EH • • • • • • • -j"• • II m
CO • • » on •o UN ON O J ‘ J C
O
• m ON IN NO H 00 UN ON ii m CM IN r— J Os UN J m (N<\ O cr
H CM00 CMVO !N CM o H ii CN CN CO vO H CN UNU' CM K•
• • • ?
On ON rn vO VO [N UN ON ON ii ii rn• ♦ rn• O• s • •
• • « « • ii CM O CNJ- rn m
rH rn rH CO CO II >H rn vO rn J r J~ rH H ON ON
II
II
ON II CM CN ON Osr»"
Ov vO 11\ Jr C Vl o lr\U>
to DC! ON J- CN O 1 1 CM
IN rH UN IN rn•s ■ c* J* co IN CN O
m UN J ” CN UN
IN vO•>O•
J- rH H«K CM CM 1!!3
1 H 3- 00 «s o ONIN
P ON 3 il p r* *•> 00 IN i HO
o co rn NO CN O II VO CMJ* on Os J * USOn
CM o vO CMCO • • II ON CM CM rH • ••
rH ON O on II on 3 On Jh IN CO OIN
rn CM5 CO rn CO o UN IN ona>
rn CN II H rH CMCO Sr o
ki UN
II
CM ON UN UN CM o UN UN II . o H IN rH CM ONO' ON
H VO IN rH II CM Ors vO
r> O rn#« rH W\ i
CN
1 r* r' rn J-
II
rn r** CO rnvO
•s • as«s
(N rn rH CM ON rn CN o IN !!*i J- Os CN UN 1J -• O (N IN
• rH UN CM CN On UN rH o rH o 5 rH on UN rr ONrH
CM rH II UN
cors P,
(X • • 00• CM • J*• J*• J-• ON

rn•
II VO
ON vO vO oo IN
• • • • •
rr V O
•IN• •
O. m J± J t IN rH vO IN IN UN ii m • o O rH rn 1<r vC
OCM OS
(N 00 m 't UN ON CO J± rn ii •** o IN H NO J • MvO
51 J- 00 J - rH H 00• rH o• II IN £1 H J-• H UN CO CO OnU>
• • 3•
• • • * • • • • • •
rH ON o IN UN VO II^ Us UN rH H CM as
UN rn O
rH
rH CM rH J H rH rH II UN ON J- UN CO vO 00 Os
rH rH II UN rH ON On
>1 11
II
o
irv rn rn On rH !!g VO CO
CM IN rn lf\ op II
BENT ETC

co J- CO
m W ONco On CM rH II CO UN C N vO r> «
\0 w% r« CN- 3 O Os U UN
CN CM N
rH P ON CMvO rH vO
ON UN CN o 00
ON
CM i!5 #* CM rn on I j
O'
vO H N UN VO N II M H m co vO • o

rH • • • • • II c^ 00 vO as IN
CM H J- rn II a J-• VO IN ON CO rH
NO m 21 NO II • • •o CM
ER JENIS

UN co CM II vO vO XTN IN ♦ U>

ALAN PAIRLANGGA

ON it NO ■£ rn rH
IiIi CM rH vO CM (V*
II CM rH
v
nUft Vft U
>u 00 UN II £0
oo 00 vO 5 00 fc vO CM

METODE PEMBEBANAN BIAYA...


T* #» r* r< *N IIoo 1
ro Cs. rH 00 vO m o II CO o vO ON UN as o ONO' 00
UNIVERSITAS

rH CMCMUs
vO
VO
rg J- A UN
• vO Ci\ Jrf- UN
00
CO
vO
CM
rn
IN
uO
II *
on •NvO tH r>» (N r* CMrs • rs « «s
H ft • • • • • « • • II o J ’ IN on UN IN 1 O 00 co vO
os H U o rH UN 1 CM CMCO rH II H • o O rn CMUN vO COor CM
CN rn N rn UN rn O CM II p UN UN UN rn J r CO H O CM
IAYA PENJU

CO CO CN NO J* rn o o• II II Oh ■ • « • • * •• •
H • • • • II rH rH CMJ r CO J ’ mtH J -
N -BPERPUSTAKAAN

H CM m ON ON H£ O Us CO ON 00 c^. CO O N O
II Ih rH rH CM Us UN
_|•
IJ
II •
10

PS II CO rn rH
II -
Tahun : ...

II on t
En CO II UN CM O o US CM \ CM
CO ON ii m X CM CN IN IN UN lr>
TABEL

o rn o rH it ON CMvO OO «> vO vOOmH q -00 C'wlfN CM


tc rn ON O rn
Hrs Csr*
* n n r. #s #\ r> U N • vOsOr-tGOvO m CMvOON
ADLN

rH CM
P CM CO ii rH CMvO Us H O' ^ r* r* r> « #s
TAK LANGSUNG DA

UN oo rs CM'•'.M ON
1 rH ii H on vO CM00 U' J-J- CNJO tN <’yl rnc\
rH J- On ii j* CMCO • rH COO mCNrH UNOJ- &
CM co 5 • u • CM • C\t\f\j- CJNlTN CJ|CO0sO-
IN NO IN ii J r CO vO • * • ♦ » • •
O- ii H P 0 0 O N C n v O fT) I a cmrn
ii C\JC\JCMQ rn
mosH j* j- mvo
ii
H (NUN CM DsJ*
n VO IN UN Os CO • ■• • • • •
CM CM o ON m NO rH vO vO o VO !! » J*•s rH
r*> o J r*> CM
r« i ro 0*0
♦S « CO UNvOlNrHtN OUn >0
IfN vO rH CMJ± co*%VO •s IN
«N rH CN CO r r> J - csra d - o J- It s lr\
r> #« #* tfS «s II CM Us UN UN CN CN CO CM Us Hco 00
ON [N iH o UN VO UN IN 00 UN 11 ON UN CM o IN J r CM CO
S ON rn 5 o co rn rH O rH o CM il rH J r rH CN us C M oo J ' o J -
ON \TN UN CO o CN o Jr CO O CN - C«^ ii *•> • • • • • • • •t •
• • • • • • « • • • « II CM p ONCO 00 CO CM o INO' VO
CM ft H o CMIN o VO rn rn vO ON UN II CO « rn rn o rn UN CN J ■CM CN
on tf rn On CM CMCO UN co rH O on -± II CM 00 CM on vO CN O UN U• s O OnCMOn 00
PERHITTJNGAK BIAYA

ON vO On On NO ON rH o rn IN vO rn II • • • • • • • Wi UnUsvooo G
• • • • • • • • • • • • II II CMJ* CM CM rH vO o rn u sH rn
X p\ r> CM
Us Its CM CO rH CM rH J- II CM 5 5 •
rH s CM A CN 3 CN IN Us ONOMNITSVO
rCOv£)VTNO. 0>
CM 1 3 vO NO !!g J-
• II r a i OVd* CM
rH CN oL l CM • • • • I i •
O iij! w on on on jt UN CO COONONCOCVJ O'
Os J* rn IN vO CMvO ii ~ o ON UCN CN J O ITS rH h H o 00
IT\ O rn irv Cn. IN II o w ITS CO N m vO I CN CMHHvO H
H s CO rH » UN a ii m #» rs •N # • * •
rvj rn UN UN UN ONJ- vO •• ii Q rn rH ONj - J ' i O CMUN rn
O [N ONJT on Os UN ON UN O'
On
H
XI
•H C
rn
J* o ON rH
ON
r*
P. o N$ J- £ r* oo*> O JT• CM
ON_± UN rn
• r~i
to
M
3

ii
ii
u
ii
on O• • O•n CO
CM CNJ* vO

ro

vO
o
J " J * vO J* U n co NO CM C
J\lT' J*
6-» 3 U rH UN o CM w ;i H CM •Hi J- m oo on o m J* m 0.0 00.
Eh N m m tip 3 UN r* v «<
to • H ii J* UNrHtfSNOVOUSC*\.t cooo vO
0) 00 n J~ COO H J-J- O O H O C M
0) rH ii Pi vO CM J UNcO(NON^h CONOif*
O ii CM UN vO CN CM ONCO Cs. • • • • • * • • • •
CM CM \rs CM ONO' Os
u
p.
M
aj d
a
X5
ii
ii r» c* CM3 rs rs • «s # r> m c o i n cm h o m m H IN ON
oo o^j-j- o n h o c o JNr*l
Cj
(J
CO U\ rH m + o C^ UN on •P rH ii CM vO rn OvO o-
1 |JvO mco
• IN Un o H N t s j - Us CMUNiH CN
a} co rn CM rn VO U N cd cd n UN o- IN rH »H m

P^ru sa
► * vO vO £N c^. CO CM CM CM £? •1-3 ii on rn us rH CN O•' HvO CO rn m m H cm m m o o o vo ro
cd m* • r* #> r* >> rH n • « • • •N • •• • rHCMHHj*j-\Dr— I CM CM
•H W vO o O. CM CM o o cd r*i !!* P vO o UN rH UN CN CNUN CM m on
ffl NO lr\ IN vO UN o CO •rH 0 a IN o vO J* o o vOcr O
P co O OO m• m on• CM CN pq Oi 11Us O CN vO vO CM rH *CM o
• • • • • • p ii m • • • • • •J • •
CO VO vO ONco ON H cd II ON on J* U N vO J- CO CM CM
pH UN
s ON On UN >» ti CM on rH rH ON rr CM CM

Sunber; Intern
IN rn4 CM H rn VO ■P <d il ON CM CM NO
V * # A
A w ♦H
o II00 rs vO 00 O
CN. O CM CM00 EH CP il CM CMrH COJ - C^CMnOOO
o CM ■ I * rp CNOs CN J ' J ' t N O J ’ UN •'CM
m I1Ii CM co rH J- CMvO v O C\| j CM On H ^ *nO vO
II UN H o J

SKRIPSI
« o ♦ \ +> * #*CM CNCO
c II II On m 0 USCM tN O C O Q \ D IN
<D II P rnrs *> rs CMUN I 1CO ONO H r n J - ONrn^D
El bO bo ii a; J* vO ON o on Unono 0\3* O HU>
0) to hn bD Cl CJ bO n iR o o H rn VO lr rHUN\DH C MmmUN
-P a •H •H ri ii IN o NO • • • nX)rO^NONNISO
FH a a •H T3 H *H .1 CO CM ON O rH Os UN \ 0 ON r l H a i
cd > *0 0 w ,Q CO rd ON us UN rH CM CM
ft 0 ttj 0 fl 0 •H i~i 11 o
II CM
CO 00
<D H 3 Pi ■rl •H
P to o CO cc S £ II
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

95

Dengan diketemukannya biaya tak langsung secara to


t a l untuk tiap jen is produk, maka harga pokok produk da-
pat dihitung. Perhitungan harga pokok produk in i akan d i-
lakukan dengan cara menjumlahkan biaya langsung yang ter­
d i r i dari biaya bahan baku langsung dan biaya bahan lang­
sung lainnya dengan biaya tak langsung pabrik secara to­
t a l per tahun ditambah la g i dengan biaya penjualan yang
dibebankan untuk tiap je n is produk ja d i, Untuk menghitung
harga pokok produk per b a l, maka harga pokok to ta l untuk
per je n is produk dibagi dengan jumlah produk yang d ih a s il
kan setahun untuk masing-masing jen is produk.
Di dalam tinjauan in i , penulis tidak menjelaskan
tentang pembebanan biaya bahan baku langsung dan didya b^
han langsung lainnya, karena menurut penulis pembebanan
biaya-biaya tersebut terhadap produk sudah benar. Sehing­

ga penulis lebih menitik beratkan pada metode pembetjan-


an f u l l costing untuk biaya tak langsung pabrik saja yang
d i dalamnya sudah termasuk biaya tenaga kerja bagian pro­
duksi*
Perincian perhitungan harga pokok produk per bal
(?) per jen is produk ja d i, sep erti tampak pada tabel 11.
Sebagai contoh untuk perhitungan harga pokok per bal pro­
duk je n is l ' s TR : Harga pokok per J8 setahun l*s TR =

Rp. 1*6.653.139,05
Rp. 2^9.260,76 ( ------------------------------) .
187,166 t

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

96

Demikian pula halnya dengan perhitungan harga pokok

produk untuk je n is -je n is lainnya, dihitung dengan cara


yang serupa.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


M
o NO 00 SJ ON NA ■r to ro H o
• • • ♦ # • • • • • •

-r to to

20

20
16
VA c £ S VA o H to
\ \ «• *• M «• a ro (D
(0 ro ro to in 01 w to to to H-s D
c+ H*
H3 d to ti ti tJ W ti H3 Q to
SO to K to to to rf Hj to to J

SKRIPSI
H VA IO H
£ to to ro ro ¥ H "0
NO to to £ H 00 oo vO to 00 hi
CO si H O fO v0 H SJ SI o cn
s* v» a4 rj
si U> o H NO Os CO H c4 g
o ON 00 vO to On ON 7 H
S3 NJl 00 ro VA ON ON to OJ
hJ» I T
t li t* T» t5Sl bt tSL tsL tsl ta u

1 to
H H

1 ^• • • • W
1 O' VA - r H \0 VA H*
o CO •>o H ro vO g U> O u>
o ON 00 NO to vO 00 ro S] VJ
° • • • • • • • • • •
• V>
H to ON O to NJl VA o to to ON
va va S3 H vn VJL 00 00 ■ r to h*
to ON vO VA H vO H to N3 OO H P
! « • • • • * • • • • • w
: no >0 ro O NO to *n3 vn O OQ
va 00 -o «r vO o ro H VA vn to

Sumber; Intern
H 00 to to O to to ro O' to CO d
i >» N# *# s* c;
H ON 1 1 O CD vO ■ r 1 00 (K
NO NO ro CO ro ■<] H o

ro to
bN 00 to NO ro H •
>0 VA ro NO oo ro H
ro va ON to VO H £ ro 00 vn vO
a • • • • • • • • • • H td
si -SO VA (O vO VA VA vO 00 o fD H*
o to >3 o ro v0 -r £ o oo o C P

p eru sah aan .


ON o H •r ON to >0 S3 VA SJ (O ra w
• » • • • • • • • t • co p H
o 00 OO ON On H • r H to -r ¥ d H3
H o H ON VO 00 to to H ON 5 c+
SJ to 00 -r O 00 00 O H ON fQ £13 1-3 S H3
s» s# %* s* s» N*
pr
H ro -o VA to ro ^3 ND to H VA S5 S 6
ON S) NO \0 vO NO >0 nO vO o S]

to
*d

a H
ON •r h , ro H
to ON to to ui
o ro LO H <T> ►
NO rv> *s3 -T 10 NO va NO s j N O W
• • • Ju.H* to
•n: vO QN O SJ O o On v0 ro C P
o -r o on h t o CO d f O o\ p><<
oo SI CO NJ N] 00 £ to H 0) Q

METODE PEMBEBANAN BIAYA...


On -r <4o
s# !►
S] On O VA IO o nO UJ K
o va va h 8 \D Nj\ 00 ¥ va
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

to O
CO fO ro H
• • • w
ro ro vO H O ON
S] £ S’ H H u> ■r ro -r o
O VA «r to
i
■r On to •H V • » • •o •H • •ON
•r •r to IO 00 H H SJ ro ■r ON
vO 00 V.A VA VA 00 ON M VA
vO CO •T € SJ O IO to to
• • ••T • • • •N • • «
ON va ON H H 00 VA to to H
S] to NO to to o to 4^ SJ to
s i NO NO .-F 00 O ON O ro O NO
S#- s« sa %4 N*

o ON CO H o -r S] ■r to -r o
va H -r O H ON •r -T VA NJ\

ON VA VA -r -r ro *0
¥ S tO tO H VA do <D
H O 00 -T O ON O U> £
• ♦ t •
vn CO fO o vO On H1 vn IO W
co 03 to H SJ to 00 P
vO \0 £ ON *r SI 00 8 H vO
s# s* s# -s3
o o vO vO S] 00 >3
oo co -r SJ 03 NO ro £ On
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB IV

PEMBAHASAN ATAS METODE PEMBEBANAN BIAYA


PRODUKSI TERHADAP PRODUK

S eperti telah penulis uraikan d i bab-bab yang la


lu , bahwa penentuan harga pokok produk yang benar ada -
lah sangat penting sehubungan dengan penentuan harga ju
a l barang ja di maupun untuk digunakan sebagai dasar pe-
n ilaia n persediaan barang yang belum t e r ju a l. Untuk itu
lah maka metode pembebanan biaya yang digunakan sebagai
alat untuk menentukan harga pokok produk ja d i, juga men
ja d i perhati'an yang penting artinya.
Di dalam tinjauan tentang metode pembebanan bia­
ya produksi yang te r ja d i d i Patal Grati dapat disim pul-
kan bahv/a perusahaan tersebut telah membebankan seluruh
biaya yang t e r ja d i d i perusahaan tersebut, baik yang
ada hubungannya maupun tidak ada hubungan dengan proses
produksi, terhadap produk yang dihasilkan.
Hal in i te r ja d i karena perusahaan tersebut menganut me­
tode pembebanan f u l l costin g ,
Dalam kondisi serta s if a t usaha dari perusahaan-
tersebut, penulis tidak sependapat apabila seluruh b ia ­
ya yang te r ja d i d i perusahaan dibebankan kepada produk.
Sehingga menurut penulis, hal in i dapat mengakibatkan -
penentuan besamya harga pokok produk d in ila i te r la lu -

98

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

99
t in g g i.

Oleh sebab itulah penulis bermaksud akan membahas


satu demi satu biay-biaya yang seharusnya dibebankan fce-

bagai biaya produksi, yang dalam hal in i adalah. unsur b i

aya tak langsung pabrik serta biaya-biaya yang tidak se­


harusnya dibebankan sebagai biaya produksi, melainkan se
bagai unsur biaya umum dan adm inistrasi keuangan yang
b e rd ir i sen d iri dan terlepas sebagai elemen biaya produk
s i.
Pada tinjauan pemakaian biaya bahan pembantu,yang
dimaksudkan d i s in i adalah pemakaian biaya untuk so la r ,
premium dan pelumas penulis berkesimpulan bahwa seluruh
biaya tersebut nantinya akan dibebankan sebagai biaya -
produksi,
Penuli3 tidak sependapat dengan metode pembebanan
biaya yang digunakan oleh perusahaan tersebut terutama
tentang biaya bahan pembantu tersebut d i a ta s. Menurut -
pendapat penulis tidak semua biaya tersebut dapat dibe -
bankan sebagai biaya produksi, melainkan ada salah satu
diantaranya yang dapat dikategorikan sebagai biaya umum
dan adm inistrasi keuangan, yaitu biaya premiun sebesar
Rp. 8 .3 6 0 .0 0 0 ,-. Biaya in i adalah biaya yang dipakai un-
tuk pembelian bahan bakar bagi kendaraan penumpang un -
tuk bagian umum serta adm inistrasi keuangan. Biaya in i -
harus dipisahkan dari unsur biaya produksi karena biaya

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

IOC

tersebut tidak berhubungan erat dengan proses produksi*


Sehingga nantinya akan menjadi baban rugi laba atau men
ja di biaya periode. Meskipun demikian pemakaian biaya -
sola r dan pelumas yang menjadi beban bagian umum, tetap
sebagai unsur dari biaya produksi karena penggunaannya-
ditujukan bagi kelancaran proses produksi, baik d i de -
partemen produksi maupun d i departemen pembantu produk­
s i se p e rti bengkel mumum, bagian d ie s e l/ l i s t r i k , AG -
maupun maintenance produksi.

Biaya P erson il :

Biaya p erson il in i t e r d ir i dari biaya g a ji karya

wan, upah honorarium, lembur, biaya pengobatan, tunjang

an tran sport, biaya perangsang tahunan, pakaian dinas ,


makanan/minum, enolumen (kenaikan g a j i ) , biaya c u t i, pe
sangon, biaya asuransi karyawan serta biaya karyawan la
innya, Penulis tidak sependapat jik a biaya-biaya terse­
but di atas dibebankan keseluruhan sebagai biaya produk
s i , karena ada sejumlah tertentu yang menjadi unsur
umum dan adm inistrasi keuangan sedangkan sebagian la in ­
nya merupakan un3ur biaya produksi. Jika biaya-biaya -
in i digabungkan menjadi unsur biaya produksi keseluruh­
an, maka biaya produksi akan menjadi besar dan akhimya
mengakibatkan harga pokok produk d in ila i te r la lu tin g -
g i . Oleh karena itulah penulis berpendapat sebaiknya b i

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

101

aya-biaya in i dipisahkan menjadi dua k la s ifik a s i "biaya

sep erti tersebut di a tas. Alasan kuat pemisahan in i ada

lah bahwa biaya biaya yang menjadi unsur biaya umum dan
adm inistrasi keuangan tidak mempunyai hubungan yang
erat dengan proses produksi yang ada. Hal in i erat k a it
annjra dengan tugas dan wewenang masing-masing bagian
sep erti te r lih a t dalam struktur organisasi perusahaan,
Dengan adanya pemisahan biaya in i, maka biaya produksi

yang menjadi elemen harga pokok produk dapat diperhi -


tungkan dengan sebenamya.

Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut i


Biaya g a ji yang termasuk biaya umum dan adm inistrasi ke
uangan adalah sejumlah Rp, 8 7.698.000,- yang t e r d ir i da
r i g a ji bagian umum sebesar Rp. 66.205.000,- dan biaya
g a ji bagian adm inistrasi keuangan Rp. 2 1 .4 9 3 .0 0 0 ,-.
Sedangkan biaya g a ji karyawan yang termasuk unsur biaya
produksi adalah biaya g a ji bagian blowing sejumlah
Rp. 22*974.000,-; bagian Carding Rp. 1 5 .6 8 6 .0 0 0 ,-; bagi
an Drawing Rp. 22.341.000,-jbagian Speed Rp.23.607.000,-
bagian Ring sebesar Rp. 140.361.000,-; bagian doubling-
Rp. 1 .8 2 8 .0 0 0 ,-; bagian Twisting Rp. 1 0 .3 8 4 .0 0 0 ,-; bagi
an Winding Rp. 9 9 .4 9 3 .0 0 0 ,-; bagian Maintenance produk­
s i Rp. 60.307.000,- ; bagian Bengkel Rp, 14.961.000,- ;

bagian d i e s e l /l i s t r i k Rp. 33,319.000,- serta bagian AC

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

102

yang berjumlah Rp. 1 4 .5 2 8 .0 0 0 ,-. Pemisahan biaya in i


berdasarkan pada spreading biaya tak langsung sep erti
te r lih a t d i ta b el 8 pada bab t ig a . Demikian pula dengan
dasar pemisahan untuk biaya upah, honorarium serta b ia ­

ya lembur,
Untuk biaya upah, honorarium serta lembur yang -
menjadi unsur biaya umum dan adm inistrasi keuangan ada­
lah Rp, 2 .2 5 6 .0 0 0 ,-,
Sejumlah biaya tersebut t e r d ir i dari biaya upah karya -
wan bagian umum Rp. 6 3 9 .0 0 0 ,-; honorarium karyawan bagi
an vraum Rp. 1 ,0 7 5 .0 0 0 ,-; biaya lembur untuk bagian umum
dan adm inistrasi keuangan masing-masing sebesar
Rp. 342.000,- dan Rp, 2 0 0 ,0 0 0 ,-. Sedangkan sisanya meru
pakan unsur biaya produksi,
Untuk biaya pengobatan 3ebesar Rp. 4 0 .5 0 0 .0 0 0 ,-,
juga harus dipisahkan, mengingat bahwa pelayanan kese -
hatan adalah untuk seluruh karyawan perusahaan, Untuk
karyawan bagian umum dan adm inistrasi keuangan,maka bia
ya in i akan menjadi elemen biaya umum dan adm inistrasi-
keuangan yang nantinya menjadi beban rugi laba sedang -
kan biaya untuk karyawan lainnya adalah sebagai elemen
biaya produksi. Karena biaya pengobatan adalah berhu -
bungan erat dengan karyawan, maka pemisahan biaya in i
kedalam dua k la s ifik a s i biaya di atas juga berdasarkan-
pada juiilah karyawan yang bekerja pada masing-masing ba

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

103

gian. Perhitungannya adalah dengan menggunakan prosenta


se jumlah karyawan pada masing-masing "bagian terhadap
jumlah seluruh karyawan yang ada. Dengan demikian nanti
nya jumlah hiaya pengobatan pada masing-masing bagian -
adalah sesuai dengan prosentase tersebut.
Jumlah karyawan dibagian umum dan adm inistrasi -

keuangan adalah sebesar 924 orang atau sauna dengan 9,A%

dari jumlah seluruh karyawan yaitu 9.846 prang* Sedang-


kan dibagian produksi dan bagian pembantu produksi ada­
lah 8.922 orang atau 90,6 Jumlah biaya pengobatan -
yang menjadi unsur biaya umum dan adm inistrasi sebesar-
Rp. 3*807.000,- (9 ,4 % dari Rp. 40.500.000,- ) , sedang-
kan sisanya sebesar Rp, 36.693*000,- menjadi unsur b ia ­
ya produksi.

Perhitungan dengan jumlah prosentase di atas me-

nurut pendapat penulis juga berlaku bagi biaya p erson il


lainnya yaitu biaya tunjangan transport, biaya perang -
sang tahunan, biaya pakaian dinas, makan/minum, emolu -
men. biaya c u ti, pesangon, biaya asuransi karyawan, dan
biaya karyawan lainnya.
Untuk itu maka perhitungan masing-masing biaya
tersebut yang menjadi elemen biaya umum dan administra­
s i keuangan adalah sebagai berikut i

Biaya tunjangan transport adalah sebesar Rp.155.100 , -

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

10U

(9, 4 % dari Rp. 1 ,6 5 0 .0 0 0 ,- ) ; biaya perangsang tahunan


Rp. 4 .6 5 5 .6 3 2 ,- (9 ,4 % dari Rp, 49.528.000,- ) ; biaya
pakaian dinas Rp. 2 ,31 2 .40 0 ,- ( 9,4 % dari sejumlah Rp*
24.600,000,- ) ; biaya makan rainura Rp. 5 .6 1 6 .7 8 2 ,- (9,4^
dari Rp. 59.753*000,- * ; biaya emolumen atau biaya ke -
naikan g a ji sebesar Rp. 297*510,-); biaya cu ti
Rp. 454*960,- (9 ,4 % dari Rp. 4 .8 4 0 .0 0 0 ,- ) ; biaya pesa
ngon Rp. 411*720,- (9 ,4 % dari Rp, 4*380.©0©,- ) ; biaya
asuransi karyawan sejumlah Rp. 3*892.352,- (9 ,4 % dari
Rp, 41*408.000,- ) dan yang terakhir adalah biaya karya
wan lain Rp. 8 0 .8 4 0 ,- (9 ,4 % dari Rp, 860.000,- ) .
Sedangkan biaya-biaya p erson il tersebut yang merupakan-
unsur biaya produksi adalah sebagai berikut i
Biaya tunjangan transport sebesar Rp. 1 ,4 9 4 .90 0 ,- (90,6$
dari sejumlah Rp 1.650*000.- ) ; biaya perangsang tahun­
an Rp* 44*872.268,- (90,6 % dari Rp. 4 9*5 2 8 .0 0 0 ,-);b ia
ya pakaian dinas Rp. 22.287*600,- (90,6 % dari
Rp. 24.690.000,- ) ; biaya makan minum Rp. 54*136*218,—
atau 90,6 % dari Rp* 59*753*000,- ; biaya emolumen
Rp. 2,867*490,- ( 90,6 % dari Rp. 3*165*000 ) ; - biaya -
c u ti Rp, 4*385*040,- (&0,6 % dari sejumlttfi Rp.4.840*000)
biaya pesangon Rp. 3*968.000,- (90,6 % dari sejumlah -
Rp.4*380.000,- ) ; biaya asuransi karyawan Rp.37*515*648
atau 90,6 % dari Rp. 1 .40 8 .00 0 ,- ) ; dan biaya karyawan
la in sebesar Rp. 779.000,- (90,6 /» dari Rp.8 6 0 .0 00 ,-)*

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

105

Biaya umum berkala :


Biaya umum berkala t e r d ir i dari biaya a la t- alat
tu lis/baran g cetakan, biaya telepon te le x telegram, bia
ya langganan koran dan majalah yang keseluruhannya b er-
jumlah Rp. 1 2.1 6 6 .0 0 0 ,-. F.enurut pendapat penulis selu­
ruh biaya tersebut adalah menjadi elemen biaya umum dan
adm inistrasi keuangan terk ecu ali untuk sebagian biaya
a la t-a la t tu lis/baran g /barang cetakan yang dikonsumsi-
oleh bagian pembantu produksi yang digunakan untuk adsi
n is tr a s i dibagian produksi. Jumlah biaya yang menjadi -
unsur biaya produksi in i menurut pengamatan penulis ada
lah sepertiga bagian dari sejumlah Rp. 6.52 3 .00 0 ,- atau

sebeaar Rp. 2.17 4 .33 3 ,-

Pajak :

Biaya pajak yang dian^arkan in i t e r d ir i atas pa


jak kekayaan, pajak Ipeda dan Ireda dan pajak kendaraan
Menurut pendapat penulis paj^k kekayaan dan Ipeda, seta
gian ada yang merupakan unsur biaya produksi dan lain -
nya adalah unsur biaya umum dan a d n in istra si. tntuk pa­
jak kendaraan seluruhnya adalah unsur biaya umum dan ad
m irU tra si keuangan, karena binya in i adalah untuk pa -

jak kendaraan bermotor yang digunakan untuk bagian uirum

dan adm inistrasi. Pemisahan pajak kekayaan adalah berda


sarkan pada kekayaan yang berupa aktiva tetap dari ma -
sing-masing banian atau departemen. Berdasarkan peng -

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

106 '

amatan penulis jumlah n ila i kekayaan untuk departemen pro

duksi dan departemen pembaritunya adalah sek itar 80$ dari


t o t a l kekayaan yang ada, Sedangkan ; $ lainnya merupakan
kekayaan bagian umum dan administrasj.. Untuk Ipeda dan
Ireda pemisahan biaya berlandaakan pada luas bangunan da­
r i masing-masing departemen, j-uas bangunan umum dan admi-
2
n ie tr a s i keuangan sebesar 123.796,56 m atau 32 $ dari se
2
luruh luas bangunan yang ada yaitu 386.374,92 m * Sedang-
kan 68 $ sisanya adalah luas bangunan produksi beserta -
pembantu produksi,
Periiitungan biaya pajak yang menjadi elemen biaya
umum dan adm inistrasi keuangan adalah sebagai berikut :
Pajak kekayaan sebesar Rp. 8*600,- (20$ dari Rp.43.000 , -
yang dapat d ilih a t pada ta b el 7 ) dan Ipeda maupun Ireda-
eebesar kurang leb ih Rp. 2 .2 4 0 .0 0 0 ,- (32$ dari t o t a l Ipe­
da dan Ireda sejumlah Rp. 7 .0 0 0 .0 0 0 ,- ) , Sedangkan jumlah
pajak yang merupakan unsur biayo produksi adalah sebagai-
berikut : Pajak kekayaan sejumlah Rp. 3 4 .4 0 0 ,- (80$ dari
Rp. 4 3 .0 0 0 ,-) dan Ipeda maupun Ireda sebesar Rp.4.760.000

Biaya Umum In s id e n til;

Biaya in i t e r d ir i dari biaya rapat, biaya tamu,bia


ya perayaan, biaya keamanan, birya p^rj^lanan dinas, b ia ­
ya peraeriksaan akuntan,biaya oltth raga/rekreasi dan biaya

in s id e n til lainnya secara to ta l berjumlah Rp.16.004.000,-


Penulis berpendapat bahwa semua biaya in i menjadi un^ur-
biaya umum dan adm inistrasi keuanga, nehingga tidak ada
biaya yang menjadi beban bagian produksi.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

107
t

Biaya Penyusutan Emplasemen s


Biaya ini terdiri dari biaya penyusutan jalan dan -

jembatan, pagar, halaman dan tanaman, lapangan olah ra^a

serta selokan. Menurut pendapat penulis, semua biaya terse

but kecuali biaya penyusutan lapangan olah raga, ada yang

menjadi unsur biaya umum, dan aisanya merupakan elemen bia

ya produksi. Dasar pemisahan ini berdasarkan pada luas ba­

ngunan masing-masing bagian, dengan alasan bahwa semakin -

luas bangunan, maka semakin beaar pula kebutuhan akan sar£

na tersebut di atas.

Jumlah biaya penyusutan yang merupakan elemen bia­

ya umum dan administrasi adalah aebagai berikut :

Biaya penyusutan sebesar Rp. 107.840,- untuk jalan dan jem

batan yang berasai dari 32% x Rp. 337.000,-; biaya penyu -

sutan pagar sejumlah Rp. 430.7?0,- (32/S dari Rp.l.346,000)

biaya penyusutan halaman dan tanaman Rp. 12.800,- (32% da­

ri Rp.40.000,-); dan biaya penyui:utan riool/selokan sebe -

aar Rp. 12.800,-. Sedangkan bi^ya penyujutan emplasemen-

sisanya yang menjadi elemen bicyfi. produksi seluruhnya ber­

jumlah Rp. 1.198.840,- ( 68 *4 dari Rp. 337.000,- + Rp.40.CC0

+ Rp. 40.000,- ). Sedangkan biaya penyusutan lapangan olf-h

raga seluruhnya merupakan unsur biaya umum, karena pemakal.

an lapangan tersebut ditujukan untuk seluruh karyawan per­

usahaan*

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

1C'8

Biaya Penyusutan Bangunan ;


Biaya in i t e r d ir i dari biaya penyusutan bangunan
pabrik, kantor, pembangkit tenaga, rumah dinas, ruang
tunggu, bengkel,gudang, p o lik lin ik , pos penjagaan, mess
rumah ibadah dan St£* Jumlah secara terperifaci sep erti
pada ta b el 7* Penulis berpendapat bahwa biaya penyusut­
an bangunan yang menjadi elemen biaya umum dan adminis-
t r a s i keuangan adalah biaya penyusutan bangunan kantor,
bangunan rumah dinas, bangunan pos penjagaan, bangunan
mess, rumah ibadah dan STK, yang berjumlah seluruhnya -

Rp, 4.520,000,-. Sedangkan sisanya menjadi elemen biaya

produksi yang keseluruhannya berjumlah Rp. 18.959,000,-

Jumlah ini berasal dari jumlah total penyusutan bangun­

an sebesar Rp. 23.479.000,- dikurangi dengan sejumlah

Rp, 4.520.000,-.

Biaya Penyusutan Instalasi

Seperti te r lih a t pada ta bel 7, maka penulis ber­


pendapat semua biaya in i adalah merupakan beban bagian
produksi terk ecu ali untuk biaya penyusutan in s ta la s i-
telepon dan telekom yang terletak di kantor bagian umum
dan adm inistrasi, Oleh karena itu biaya in i, menurut-
pendapat penulis, lebih tepat menjadi unsur biaya umum

dan adm inistrasi keuangan, yaitu sejumlah Rp.424,000,-

M lh lK

'TRQVH ftSl f AS AIRLAN CCLV


SURABAYA
SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

10$
Biaya penyusutan Inventaris :

Biaya in i m eliputi penyusutan inventaris pabrik,


inventaris kantor, maubelair, inventaris rumah tangga
dan T oole, Menurut pendapat p en u lis, maka yang terma -
suk elemen biaya umum dan adm inistrasi m eliputi biaya -
penyusutan inventaris kantor, meubelair, dan inventaris
rumah tangga yang jumlah keseluruhannya adalah
Rp, 1 .0 2 3 .00 0 ,- , Sedangkan biaya penyusutan inventaris

pabrik dan inventaris to o le merupakan elemen biaya pro­

duksi, yaitu berjumlah Rp, 2 .01 8 ,00 0 ,-

Biaya Penyusutan Aktiva Immaterial :


Penulis berpendapat, bahwa seluruh biaya in i ada
lah merupakan unsur biaya umum dan adm inistrasi yang
berjumlah sebesar Rp, 3 8 5 ,0 0 0 ,-, Aktiva in i adalah ak ti
va tetap yang berada di ruang kerja manager perusahaan,

Biaya Pemeliharaan Emplasemen


Seperti halnya biaya penyusutan emplasemen yang
la lu , maka dasar perhitungan untuk memisahkan biaya in i
menjadi dua k la s ifik a s i biaya umum dan adm inistrasi ada
lah sama, yaitu berdasarkan luas bangunan dari masing -
masing bagian k ecu ali untuk biaya pemeliharaan lapangan
olah raga, Elemen biaya urpum dan adm inistrasi adalah
sebagai berikut ; Biaya pemeliharaan jalan dan jembatan
sebesar Rp, 318,720,000,- (32 % dari Rp. 9 9 6 ,0 0 0 ,-);bia

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

110

ya pemeliharaan pagar Rp. 271.04-0,- atau 32% dari


Rp. 847.000,- ; biaya pemeliharaan halaman dan tanaman-
Rp, 853.440,- ( 32% dari Rp. 2 .66 7 .00 0 ,- ) dan yang te r
akhir biaya pemeliharaan selokan Rp. 365.760,- ( 32% da
r i Rp. 1 .1 4 3 .0 0 0 ,- ) . Sedangkan untuk elemen biaya pro­
duksi adalah sebesar Rp. 3 .8 4 4 .0 4 0 ,- atau 86^ dari
(Rp. 996.000,- + Rp. 847.000,- + Rp. 2 .66 7 .00 0 ,- +
Rp. 1 .14 3 .00 0 ,- ) . Biaya pemeliharaan lapangan olah ra-
ga seluruhnya menjadi bagian biaya umum dan administra­
s i.

Biaya Pemeliharaan Bangunsan :

Jika d ilih a t dari Tabel 7, maka biaya in i hanya


m eliputi tig a unsur yaitu biaya pemeliharaan bangunan-
pabrik, bangunan rumah tangga, dan bangunan gudang.
Untuk itu penulis berpendapat bahwa hanya biaya pemeli­
haraan bangunan rumah dinas yang termasuk elemen biaya
umum dan adm inistrasi, yaitu berjumlah sebesar
Rp. 1.37 3 .00 0 ,- . Untuk biaya pemeliharaan bangunan ]?a-
brik dan gudang tetap menjadi unsur biaya produksi,yang
berjumlah sek itar Rp. 5 .0 0 5 .0 0 0 ,-,

Biaya Pemeliharaan In sta la si :


S eperti halnya biaya penyusutan in s ta la s i, maka

d i s in i penulis berpendapat bahwa yang merupakan elemen


biaya produksi adalah biaya pemeliharaan in s ta la s i l i s -

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

in

tr ik sejumlah Rp. 15.897*000,- , Maya pemeliharaan ins


ta la s i a ir Rp. 418.000,- ; in sta la s i AG sehesar
Rp. 12.277.OgO,-. Yang termasuk unsur hiaya umum dan ad
m inistrasi adalah "biaya pemeliharaan in s ta la s i telepon
dan telekom sebesar Rp. 703.000,- .

Biaya Pemeliharaan Kendaraan :

Biaya in i hanya t e r d ir i dari biaya pemeliharaan-


kendaraan penumpang yaitu sebesar Rp. 4.593.000,-* Bia­
ya in i menurut pendapat penulis bukan merupakan Blemen
biaya produksi melainkan elem biaya umum dan administra
s i . Dengan alasan bahwa kendaraan in i dipergunakan bagi
departemen umum dan adm inistrasi.

Biaya Pemeliharaan Inventaris ;

Biaya in i m eliputi biaya pemeliharaan inventaris


pabrik sebesar Rp. 2 .4 1 4 .00 0 ,- ; biaya inventaris kan -
to r Rp. 3 5 7 .0 0 0 ,-; inventaris meubelair Rp. 371*000
dan inventaris rumah tangga sebesar Rp. 495*000,-. Se -
p e r ti halnya biaya penyusutan inventaris, maka yang te r
masuk uneur biaya produksi hanya biaya pemeliharaan in ­
ventaris pabrik, sedangkan lainnya adalah unsur biaya
umum dan biaya adm inistrasi keuangan.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Biaya Asuransi :

Biaya asuransi in i t e r d ir i atas asuransi kebakar


an bangunan, asuransi kebakaran in s ta la s i, asuransi ke­
bakaran mesin produksi, asuransi kebakaran mesin d ie s e l
asuransi kebakaran mesin bengkel, asuransi kebakaran -
kendaraan umum, dan asuransi kebakaran inventaris pa­
b rik . Seluruh perinciannya se p e rti tampak pada tabel 7
Kecuali biaya asuransi kebakaran bangunan dan kendara­
an maka seluruh biaya tersebut, menurut pendapat penu -
l i s , merupakan komponen biaya produksi. Khusus bagi bia
ya asuransi kebakaran bangunan, harus dipisahkan la g i
menjadi dua k la s ifik a s i yaitu biaya umum dan administra
s i serta biaya produksi. Hal in i karena luas bangunan-
m eliputi bangunan umum dan adm inistrasi termasuk rumah
dinas serta bangunan bagian produksi dan pembantu pro -
duksi.
Perhitungannya sama dengan pajak Ipeda yang la lu , yaitu
dengan prosentase luas bangunan. Biaya asuransi kebakar
an bangunan yang termasuk komponen biaya produksi sebe­
sar Rp. 357.680,- (68 % dari Rp. 526.000,- ) . Sedangkan
sisanya sebesar Rp. 168.320,- adalah unsur biaya umum
dan adm inistrasi keuangan. Untuk biaya asuransi kebakar
an untuk bagian umum, sep erti halnya biaya pemelihara­

an kendaraan, akan menjadi beban bagian umum dan admi -


n is tr a s i keuangan.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

113

Biaya Penjualan :

Biaya penjualan sebesar R p .l.500.000,- tersebut,


menurut pendapat penulis sebaiknya dipisahkan te rse n d iri,
sehingga nantinya bersama-sama dengan "biaya umum dan admi
n is tr a s i keuangan menjadi biaya periode yang menjadi be -
ban rugi laba. Hal in i disebabkan biaya penjualan adalah-
semua biaya dalam rangka penyelenggaraan kegiatan penjual
an atau pemasaran. Jadi tidak ada hubungan sama sek ali de
ngan kegiatan produksi.

Demikianlah pembahasan beberapa biaya yang menurut


pendapat pen u lis, perlu diadakan pemisahan agar pembeban-
an biaya produksi terhadap produk menjadi benar.
Setelah beberapa jen is biaya tersebut dipisahkah ,
maka langkah selanjutnya adalah membebankan biaya produk­
s i atas dasar ta rip yang telah ditentukan di muka. Untuk-
mendapatkan t a r i in i , perlu disusun spreading biaya tak
langsung untuk memperhitungkan ta rip biaya tak langsung -
per departemen produksi. ^ntuk itulah penulis menyusun -
ii] reading biaya se p e rti pada tabel 12.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

115

£ada tabel spreading biaya tak langsung tersebut ,

bagian atau departemen produksi menerima alokasi biaya da


r i departemen pembantu produksi, Departemen pembantu yang
dimaksud adalah departemen bangunan* Sosial,umum, bengkel
a ir d ie s e l / l i s t r i k , Ac, gudang, pengawas produksi serta
maintenance produksi. Sesudah menerima alokasi biaya, na-
ka jumlah biaya tak langsung yang menjadi beban masing-raa
aing departemen produksi adalah sebagai berikut ;
Departemen Blowing sebesar Rp, 132*394.610,- ; departemen

Carding Rp, 245*362.080,-; departemen Drawing


Rp,1 08.266.090,-; departemen Doubling Rp. 83*967.600,- ;
departemen Twisting Rp, 137.4-83.580,- dan departemen Win­
ding Rp. 329.816.390,-
Dengan demikian ta rip biaya tak langsung per d e li­
very hours (DH) untuk masing-masing departemen produksi
di atas dapat dihitubg sebagai berikut:

- Departemen Blowing Rp.7.661,2817 ( RP»1?2*?2i 16 1 0 )


17.281 DH
- Departemen Carding Rp. 347.2573 ( RP t ? ^ .? 6 2 .0 8 0 t- ^
706.031 DH

- Departemen Drawing Rp. 281,2573 ( R£gj-P&«2^§-t090a- )


384.936 DH

- Departemen Speed Rp. 18,1768 ( RP»127,493.350>- )


7.C14.041 DH
- Departemen Ring Rp. 4,575135( RP*^-* 385,834*900,-^
302.906.016 DU

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

ue

- Departemen Doubling Rp.22,919974 ( PP? 8? . 967 .6 0 0 ,- )


3.663.512 DH

- Departemen Twisting Rp. 3*500468 )


39.275.764 DH

- Departemen Winding Rp.40,586397 )


8.126.279 DH
Untuk membebankan biaya tak langsung pabrik kedalaa
produk, ta rip per DH tersebut dikalikan dengan jumlah DI.
yang sebenamya untuk menghasilkan perbal per jen is produk
pada tia p -tia p departemen produksi. Perhitungan pembebanan
biaya tak langsung pabrik in i, dapat te r lih a t pada ta b el

13.
Untuk selanjutnya setelah diadakan perhitungan b ia ­
ya tak langsung pabrik, maka harga pokok produk jadi dapat

diperhitungkan. Yaitu dengan menjumlahkan biaya langsung -

dan biaya taklangsung pabrik. Seperti halnya pada tinjauan


perusahaan yang la lu , biaya langsung yang t^ r d ir i dari ba-
han baku dan bahan langsung lainnya in i akan disajikan roe-
nurut jumlah yang sama dengan perhitungan perusahaan.
Hal in i karena penulis tidak membahas sama sek a li tentang
bahan baku maupun bahan langsung lainnya. Secara terp erin -
r'i, perhitungan harga pokok untuk setiap jen is produk, ba­
lk aecrjra t o t a l maupun per bal (jS), te r lih a t pada ta bel 14.
Untuk memperhitungkan harga pokok produk per d i-

1 *kukan dengan cara sebagai berikut :

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


r ? «* V w (0 H* < o H* XJ P H
a H * C tJ O P 4 o *d rs H* c *H
—*> (D P 4 o a h- P
W 1-3 Uj W o 'CQ (0 kj »• < P CO 05 Pi K
c 4 O (D
o ' OQ (D z a & C
/3 D* 0«5 * Oi £ ►d
M* O M -c + H P» M
H* M* M* 4 H* o H* c t H a H* H* 4
P ct B w H» *-w p ct ct- a u. H*
H- ct hJ &- H* H* H* P
«<; p» a yH*** >—i c U H* H* B tJ 4
39 B » Cxj ft O'Q CD P SQ b[ a OQ OQ OQ (D OQ D OQ 0Q ct
P I- CQ oq ii P H UQ OQ
(D
B crq era <D
(t H
c+ 05 tJ ct CO j-
pH p H* (D

SKRIPSI
R* P h-
n m a
M ¥P P
u>
P s* td f~9 ro o
H H. O co ro ro o *<]
t t H3 y *-9 SO • t • t «
(T9 P ro uQ P • 00
0) d-
p Os W H fO OJ
W # H H w 00 sO £
VA VA ro P H •o - T VJ\ s o VO O S
^J
\
O 03 g ro g H o sO to o *n] -p" vO CO sO Os O ' 00
SH • • >W
-v H VA VA • • • • «+ t3j • • • • « • • «
OQwp w so r uj OQ • • Co ON o S3
B P H* S 3 [ O ^ O J I O ( Q O C O
Co fO 00 sO y\ ] I H sO H o H
OQ co -T \) era CO ro ro ON CO
O p O V A O N 'O O N U ia N u
CD(0 «• «* 4 >« ■r O O O O lO iy 'O f O a ' tt
CD cn CO S3 HJ •+ «« H P
O CfNS3 0 v i cd r h 4 vi w H*
ew VA - r CO Co P ro ro ro oo n ] s i on on
savaO fo S 3 S 3 £*■ ^ A ■r O S3 s 3 sO
bS-ffq
-r s £3 »-3 O J O N U > * s 3 r O H O J O O
lOvQsOsa ■T Nj 5 f t* l OQ On ON Co H CD O Otj P \J\ 0 \ -S3 O ^ U Vj\ O) P
S3 SO 01 ft*
<+
CO
fu
• n tr*
OO H H Co ro (TQ p Nl
00 Co sO VA - r ■p- o ru a • »-3
&
• • • • • • •
o
oo ► d OQ ro i o O'
VA ON -r s3 (D W (O H C» f ON fi
sO CD O SO s3 On : u> ro
00 O ■T CD H \ ) fj H-
OOLO -r VA Os VA ON ON s a so 4 g ts OQ
O f U ) O ' U) • • • 1 1 • » • • • u> tn <£ sn sj\ vo nj\ H l\) VJ\ |\) (n
s•3so
•• 00 sO ON w VA ro O NJ\ s] vn ro cd
l\) On 0 OsCOM G' O -r o ON CO Co O 00 O H ""O
SO VA sO Os w on o so \n ON “SO U ) H 6t-'
OS 00 >3 O H U i rv) s3 fO u> SO 00 H Co H H CO H
s 3 S ) -OsOsO fO TO Cj va s» <•# s» U) f vo M CO U) -S3 OQ
Si s« SJ s# • \o o\ s i Cj
••• « • • • • Oo sa sO Co
o so sO *-0 c o -T sj\ H
sO Ctf OnhsOsO i\) S3 o ON o ON Co s3 ON VA H
COfOO S ] O ■r IT
v o -F 4 ^ J H S ] ,5 H SA >0 i
<4 w 1 4 U <4 i\)
#
O vji U X O O sO -r Lo SO
VAOO roso Ovc o VI u> U> H H ro H
H SA -<1 ^ S J U) H O f
H -r O ro 00 SO U)
• • -T rv> -F
H VA o ro
fclL ro ^ ^ H
G
ON - r S3
Oj s0 H so U> w SA
• G H sO SA ro s a Co • u> •
• • • • • • • • •
Co CD sO O CO sO
•r \n 00 h ro SA o 0 > so o Co
sO sO VA SO Co H Lo SA SO SA o S 3 CO H
s3 -r SO Co oj IO S
$ H (jJ CO S I O sO o -r H M
Si 1 si o •V
*J\
h ro s3 OO sO HJ
00 Sf r\3'
M HsO O s3 ^3 SO O ' H ►^
••• CO
£
VA ■ r Co CO CO sO
jJUJ'vJvO OS co g
<D H C O | \ ) SA Co o t*
>ACo O ^ H O ' U1 H
• • • • • i i « Co M
l\) sa
v
AOnsO -t" sO O sO vji s3 VA tb
on coo oo •
O IO ro - r ro S3 ON ro S3 M
Co H O sO » • • • • • • • • *
n3 O S ] j? o NJ ro ^ SO sO ^3 - r o ro ii >
> >* M »i ^ ^ *J «j Co
VA H s3 o CO ro K*
ON -r H va sO o VA sO sO
0 \ O d \j \ j t H ^ l\) f *r H H O Co CO -r H >
• • S/I fNJ oo r i ro 00 VA
ro o rovj O s a .fr • • • • • • Co si si
s a
rC0ON 0 0 On ■T co m & s# C) H
VA 00 SI sO S3 o ro O » rv) H ro fo
ro ro 1 S3 H
VA s 3 Os VA H sO Co s a sO CO tr-
-F CO NJl H VA sO o g • H >
SA sS s# SJ 00 o o Co O
CO H
SO
•T H s a Co SO ro $
o O so CO - r ON Co CO
15L CO u> ro h H o
00 CO
ro ro s j\ si S3
H sO h si ro
cfr. l.
CD V Jl VA fo UI U SI 00
£ »
On ro -r • • i I i • • I #
i • « Os
\ H 00 00 ro
H H SA 00 ON w ON n3
-r "s3 H >3
ro VA I H ro ON Co H &
sO NA ^ ON H
VA
si
VA

ON ro H «• 0
s# s* U> SO
ON VA OD ON ro sO ,05 H SA
O £ 00 ro

METODE PEMBEBANAN BIAYA...


CO H VA ro S3 SQ s3 ro Lo u» o u»
H O vC oC u H H ro
tu
ro CO VA o O ro vn
H O \>
• •
S »On*O s«O iOn
r o c o O QnOnsO 00 s£) ro
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

^ -r SA O S] O Co O H SO
PO-N3 - T ^ n r o co O ro & • ca •
• • • ■ • • • • jO ro 00VA
H •r ro CD H H
H VA OnsOCo \j \ o Co lo SO ON H U » U» Os H
u>
u> CO s 3 VA so W Oj
rosA On OOs a v a o H K3 ■S O so w -r h ro h CO
ro oo - T - T V n o N O J SO o t •
ON s 3 VA O
» • i •
H • • • • • •

si s# ■ v s« ^ ^ s 3 ON so s 3 O IU Co
-n3 ONSA nJ H on CO
U > s O N 3 \ O S j\ r o H IU VA O ' ON OD sO 1 CO
fO I I c o o S3 SA so S
CosO vO ro - r c o h -r o o o sO O n h On ro sO
00 CO VA CO ro S3 *d s* w K
sa s* s* *s • si ^ s* sM s» ON H3
Co H On sO 00 S3 CD
H -r r o s o oo so •*
On O c o sa co no ro CO 0
8 s o ON oo s 3 o -P"*no o j lo sa
H o
o 00
jU VA ro
00
• • •
H IV) H
s H O H
S H H M ro 00 -T ro h
SO I\) CO SO CO O ■r so ro h U)
• • • « • H ro • • • • • • •
i • CO
JV> ■r VO n3 co s j so sn o i £
VA o ON H ro S3 O
^3 1 I -S3 VA ON CO JO 00 CO -r ON
NO . co vo ro W
ON NA S3 sO Co VA -r. u> ^ VA S3so Co
* »« H s3 S3 VA ON ON • • • • • •
* ^ i • • i • Cn
IV) Co H VA OJ NO .t? 1 1 Co
•S3 OJ CD I Co ^ ■ r v \ 'O)
O sO s3 & -F ro s a H ON fv>
■o CD ON SA -r co sO SA O tu
00 VA sO ON s3 O ro s a VA SA f\?
sO ro sO o o so VA ON oo H « ->• ^ s* ^ **
•r ro -r
■r *4 s* <# ro s« COo ON L*-> j t U» c o f\j
“F" 00 Co ro -F SI 00 OJ ro
Co sO o Co s] CO CD S 3 Co SO
00 8 On sa SA
CO

*<]
CO CO Co
sO H VA
C

o -T -r ro co
• • • • ro
ro -r VA sO CO O S3 O O sO
co ro Lo £ ro O o
% * » ft
£
• •
£• I I NO OD JO On O w
H H sO sO sO sO ON SA
£
sa
fO H On CO 00
00 H ON O o sO VA sO sa CC CO
o (O
£ Co Co n3 SO S3 ON 1 ro Co ro H H -pi
1 O O 00 CD ro ON
HcosO 03 Co Ch s £ # « % • • • » • SO O S ] f vj Sd
• •
t ♦ • • • SO •o S 3 SA M SI
00 s3 O S3 sO Co CO VA o
H sO . H VA s3 (O s] # VA s3 H SO Co s3
vn
ON sO
s3 0 O •r N3 CO “nQ Co H IO sO ro ro ro
00 001<£>, 1 1 c■ r On H N3 CO o si s* s# S» s* S0 • CD H Co
• • • • • >• k • » •
• i « vo fo Co 00 so CO CO sO
fO VA - r On S3 V3 vn ro S] Co
N) Co Co VA ON SA Co 00 H
SO H VA O s s3 sS so (O ■r sO NS] CO
vn o s j CO VA ^0 00 M U> H O
CosO -o O so H O SO SO s j h
sa <■#
O VA H S3 o ON • • • • » • • •
Os
» *4 « On
O S ) 00 S 3 U> s 3
sn 00 ON ro VJ^ oo ro ro w ON M
H sO o Co On Co IO I 1 Co & s j O0 IV)
;d H sO ro CO H S3 on ro on
N* «* ** SJ
Co ON so H ro
CO 00 so ON 00 H SA O
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

118

- Produk l* s TR = Rn.246.234,48 ( Rp-46- 086f 7 ? ? j l § )


187,166 t
- Prodjuk 1 6 's TR = Rp.428.607,88 (RP»616«252.408,05^
1.437,8 t

- Produk 2 0 's RY = Rp.443.754,38 ( RP»4°«677f 188^68 )


91,666 t

- Produk 2 0' s TR = Rp.443.754,36 ( RPt1*106- ! 6? . 6^1,17 )


2.289,935 t
- Produk 3 0' s TR= Rp.487.409,80 ( RP»1?7»^4?.fJAl*~ )
282,192 t

- Produk 35' s TR= Rp.500.653,36 ( RP‘ 5.,05Qj,§2.1 ,.10 )


10.088 t
- Produk 40 's TR= Rp.522.639,- ( RP•2•? ^?.s,4.58.161j.2i )
5.467.365 t

- Produk 40' / 2 RY= Rp.624.481,- ( RP»2°6.703.226,58 ^

331 t
- Produk 40/2 TR= Rpt 558.651,33 ( Rpt )
1.337 t

- Produk 45' s TR=Rp.529.532,22 ( RP«2-382.165.298,10 ^


4.498,707 t

Demikianlah beberapa perhitungan harga pokok dari -


sepuluh jen is produk ja d i dengan menggunakan metode pembe-
bebanan f u l l co stin g , yaitu dengan membebankan seluruh kora
ponen biaya produksi baik biaya produksi yang b e rs ifa t t e -
tap maupun variabel terhadap produk yang dihasilkan.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


II
H 'J
O VO 00 -a os Ul 4* Ul ro H o
• • • • • • • • « • •

4* 4* -p* Ul Ui ro ro H H«* W
Ul O O o Ul o O O OS Q) CH
*• S \ -• -• — CO B o
05 ro ro CO M CO m w CQ c+ 3

SKRIPSI
»-3 a> h -
H3 H3 H3 i-3 t-3 W 3 CO
& pa W W w

*Xl <H
H 4 £
\J1 4* H Ul ro H O B
• * • • • « P- H
VD 4* Ul Ul •iN. ro ro -P* H d P
Ul VO Ul Ul as H CO 00 vo UJ 03
ro CO -J H -4 O ro VD H -4 -4 m
«» «• «» «• <• «* H*
VO -J Ul O H VO OS a> H
H o OS CO vD U4 OS OS
vo -4 Ul 00 ro Ul OS OS •bi

Ul H H
• • • * td
OS Ul 4* H vo CO VJl _p*
o CD H ro vo o UJ O V>1
o O <7\ 00 vo UJ v£> co ro --3 -J
» • •» • • • • • • • • w e>
H ro Os O Ul Ul VJl o V>J Ul as
Ul Ul H vn Ul 00 00 -P- V>1 • k
Ul as VO Ul H VD H UJ -0 oo H
• • t • • • • • ■ • • 5
VD TO > O vD UJ -J Ul o
Ul 00 -4 O \D O ro Ul Ul o CO
H CO V>J ro O UJ Ul ro as V>J 00 c
w «*• * «• ** •• •• 3
H OS 1 o CO VO > -f^ 05 w
VO vo ro CO -j H O

ro w
§ H*
VJl co Ul VD fU H P ffi
H o H CO ro ui O O
O H O CO CD J 00 00 00 CO >
• • • * • • •
O VO ui OS H UD Ul CO 4* c+
Ul o 00 o vD OS ro -J Ul
H CO -J -J O H VO -p* Ul
• * • « • *d *
Ul Ul Ul CO o Ch 03 vD OS ui ui H >
H o u» ro <t 00 ro UJ Ul Ul
Ul VD CD -p* --3 v>) CD ro UI I

METODE PEMBEBANAN BIAYA...


«• <• *H «• * «* «
ro 4* VO ui ro ro Ul 0C9O
H -J os o
o VO CD O O O CO VM CO P3 Hd
3
09 o
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PWRIIITUiraAIT HARGA POKOK TAHUN 19

W w
CO ro ro H
• » • • *d o
H UJ r\) CO •
H O as
H CO CO o Ul UJ H Ji- w
O ro -J as <3 ui O On o as as
• • • • • • • * • • •
H H o O VJ1 H os ro o
CO as ro o Ul Ul OS VJl CO
Ul Ul as UJ 00 o UJ 00 -4 ro as
• • • • • • • • • • *
4^ ro CO ro H Ul H as H -4
OS VD UJ ro OS ^O Ul 00 o ro
as 00 ro Os H H *>3 H 00 CD UJ
- *• <* <• * <• *• <•
H I Ul ro H H as o H
o O 00 UJ O -4 a> UJ CO

IT
Ul vn as Ul Ul > 4*. 4^ 4* ro
ro CO ro ro o co -1^ 4^ ro 4* CD
vo 00 ro o -■4 UJ Ul co as 4
• • • • • • • • «• •
VJl as as as -4 -4 os ro o'
ro Ul CO V>J Ul O Ul Ul o Ul P
ro H H vo UJ vD 4* -4 > H
* * * «* * * ••
Ul Ul 00 UJ U4 CO 4^
22

U4 Os o as OD 00 00

u>
DIDIK SISWANTORO
ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB V

KBSIKPQLAN DAN SARA1I

^>.1. Kesimpulan

Setelah penulis raenguraikan pcmbahasan sep erti da-

la/u bab IV di muka, maka dengan demikian hipotesa kerja


telah d iu ji dan tem yata terbukti dengan benar dan penu -
l i s memberikan kesimpulan sebagai berikut :

- Penentuan harga pokok produk dengan metode f u l l -


costin g adalah konsep yang membebankan semua unsur
biaya produksi, baik biaya tetap maupun biaya vari
abel, kedalam harga pokok produk. Dengan demikian
mf:nurut konsep in i unsur-unaur biaya produksi meli
puti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung
dan biaya over head pabrik*

- Metode yang dijalankan oleh perusahaan adalah meto


de f u l l co stin g . Metode f u l l costin g yang dimaksud
di s in i adalah penentuan harga pokok produk yang -
membebankan semua biaya yang te r ja d i di perusahaan
baik yang berhubungan dengan proses produksi atau-
pun tidak. Atau dengan kata lain pembebanan biaya
tersebut m eliputi biaya produksi sebagai unsur har

ga pokok produk, serta biaya umum dan administrasi

120

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

121

keuangan dan biaya penjualan yang sebenamya bukan


merupakan, unsur biaya produksi. Sebagai akibatnya

harga pokok produk yang dihasilkan menjadi tidak-

tepat karena d in ila i te rla lu tin g g i.

* Karena selain biaya bahan baku dan biaya bahan


langsung lainnya raasuk kedalara perkiraan biaya
overhead pabrik, maka dengan sendirinya di dalam
perusahaan tersebut tidak ada perkiraan biaya tena
ga k erja langsung te r s e n d ir i. Hal in i disebabkan -
g a ji dan upah yang diterima karyawan dibayarkan se
cara tetap setiap bulan, sehingga perusahaan meng-

anggap biaya tenaga k erja adalah merupakan biaya

teta p, sehingga termasuk sebagai biaya overhead pa


b rik .

5*2. Saran

* Agar harga pokok produk tidak d in ila i te r la lu tin g


g i, maka sebaiknya diadakan pemisahan biaya- biaya
yang ter^adi di perusahaan, kedalam dua macam k la -

s ifik a s i biaya yaitu biaya umum dan adm inistrasi -

keuangan yang nantinya akan menjadi beban r u g i-la -


ba serta biaya produksi yang merupakan komponen -

harga pokok produk yang dihasilkan.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

122

- Hendaknya pemisahan biaya tersebut diperhitungkan


menurut sesuatu yang relevan dengan biaya-biaya -
tersebu t. Untuk itu penulis meroberikan saran seba
gai berikut :

Pemisahan biaya yang berdasarkan d is tr ib u s i biaya


sep erti pada ta b el 8 adalah t e r d ir i dari biaya
premium, biaya g a ji, upah, honorarium, lembur,bia
ya umum in s id e n t il, biaya penyusutan dan pemeliha
raan in s ta la s i, biaya penyusutan dan pemeliharaan
inventaris, biaya penyusutan aktiva immaterial ,
biaya pemeliharaan dan asuransi kebakaran kendara
an,
Pemisahan biaya berdasarkan prosentase ;jumlah kar
yawan m eliputi biaya pengobatan, tunjangan trans-
por, perangsang tahunan, biaya pakaian dinas, rna-
kan/minum, emulumen, c u ti, pesangon, asuransi kar
yawan dan biaya karyawan lainnya.
Untuk pemisahan biaya yang berdasarkan luas lan -
t a i atau luas bangunan t e r d ir i atas biaya pajak -
yaitu Ipeda dan Ireda, biaya penyusutan dan peme­
liharaan emplasemen kecuali lapangan olah ra^a
dan biaya asuransi kebakaran bangunan,
Biaya penyusutan bangunan aebaiknya dipisahkan me
nurut harga perolehan masine-masing bangunan yjai^
ada.

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

123

Bagi biaya umum berkala yang dalara hal in i adalah


biaya a la t t u lis dan cetakan, sebaiknya dipisah -
kan menurut jumlah pemakaian untuk tia p -tia p de -
pertemen. Sedangkan pemisahan biaya pajak kekaya-
an lebih tepat apabila berdasarkan pada n ila i ak­
tiv a tetap di masing-masing bagian/departemen.
Untuk biaya pemeliharaan bangunan sebaiknya d ip i-
sahkan menurut perhitungan yang telah ada sep erti
pada ta b el 7 yang la lu .

- Biaya penjualan yang adaf sebaiknya dibuatkan per


kirakan te rse n d iri yaitu perkiraan biaya penjual­
an. Nantinya biaya in i bersama dengan biaya umum
dan adm inistrasi keuangan menjadi beban rugi laba
dan bukan menjadi beban biaya produksi.

MIL**

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO


ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

DAFTAR BUKU

Blocker, John G., and W, KeithWeltmer, Cost Accounting, -


the Me Graw H ill Book Company , In c. New York 1954.

Katz, Adolph, and Milton P. Usry, Cost Accounting Plan -


nlng and C ontrol, Seventh E dition, South-Western l*u -
b lish in g Co, Cincinnati Ohio, 1980,
frulyadi, Akuntansi Biaya Penentuan Harga Pokok dan Pengen
dalian M aya, fedisi Xe T iga . feglan Penerbitan ffakul-
tas Ekonomi U niversitas Gajah Mada, Yogyakarta,1981#
RA. Supriyono, Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendali
Biaya Serta Data Relevan untuk Fembuatan Keputusan. -
EdiBi "^erEama, Bagian Fenerbitan_!Pakuitas^ Ekonomi "Uni
v ersita s Gajah Mada, Yogyakarta, 1982*

SKRIPSI METODE PEMBEBANAN BIAYA... DIDIK SISWANTORO

Anda mungkin juga menyukai