SKRIPSI
Disusun Oleh :
Septian Vandi Santoso
Nomor Induk :
15120010
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
dukungan dan bantuan kepada penulis baik berupa saran, kritik dorongan maupun
bantuan materi dan tenaga. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
1. Ibu Prof. Dr. Dyah Sawitri S.E.,M.M selaku Rektor Universitas Gajayana
Malang.
2. Ibu Dr. Martaleni S.E.,M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Ibu Dr. Endang Suswati, S.E., M.S selaku pembimbing penelitian tugas
akhir saya.
angkatan 2015, serta Tian untuk segala waktu dan perhatiannya, serta
kekurangan dalam pembuatan Skripsi ini dan masih jauh dari kesempurnaan
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi Mahasiswa Universitas Gajayana pada
Penulis,
vi
PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN MOTIVASI DAN
KEPERCAYAAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(STUDI PADA : BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MALANG)
ABSTRAK
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... v
ABSTRAK........................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
2.5 Hipotesis............................................................................................... 30
viii
3.2 Jenis Penelitian..................................................................................... 32
4.2 Pembahasan.......................................................................................... 62
5.1 Kesimpulan........................................................................................... 72
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
2. Kerangka Konseptual.................................................................................... 30
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
yang dimiliki seoptimal mungkin, penggunaan sumber daya manusia yang ada
dan efisien agar dapat bersaing dengan para kompetitor. Sumber daya manusia
yang ada di perusahaan berupa pegawai atau karyawan, baik dari kalangan
manajer, staff, dan lain-lain baik yang berhubungan langsung dengan operasional
Pegawai atau karyawan yang dapat dikelola dengan baik dan benar oleh
berjalannya visi dan misi perusahaan sehingga tercapai dengan baik sehingga
berperan penting adalah aparatur negara, yaitu Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang
bekerja di berbagai instansi baik di pusat maupun daerah. Sebagai aparatur negara,
1
2
aparatur negara, sebagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), pemerintahan daerah perlu
karyawan yang memiliki kinerja terbaik untuk upaya mencapai tujuan dari
pemerintahan.
Kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang
standarisasi atau ukuran dan waktu yang disesuaikan dengan jenis pekerjaannya
dan sesuai dengan norma dan etika yang telah ditetapkan (Supardi, 2013). Kinerja
pegawai adalah hal yang penting untuk diperhatikan oleh perusahaan, karena
bertahan dalam suatu persaingan global yang sering berubah atau tidak stabil.
pegawai negeri sipil. Oleh karena itu Gaya kepemimpinan yang baik dan juga
pegawai yang baik dan juga sangat berpengaruh terhadap Sumber Daya Manusia
digunakan oleh seseorang pada saat orang tersebut mencoba mepengaruhi perilaku
tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai tujuan tertentu. Gaya
penting atau tidak, kepentingan itu tergantung dari bagaimana mereka menyikapi
hal tersebut. Dari hal tersebut perlu adanya suatu penilaian kepemimpinan,
pegawai selain gaya kepemimpinan yaitu motivasi dan menurut Sugito &
kepercayaan.
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Jadi motivasi yang ada pada seseorang
serta secara aktif di dalam proses, produksi. Motivasi adalah menciptakan sikap
dan perilaku seseorang agar melaksanakan tugasnya secara tepat waktu. Motivasi
yang terjadi pada diri manusia sedangkan daya dorong yang diluar diri seseorang
mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerjasama secara produktif
mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja sama secara efektif sehingga
mencapai hasil yang optimal. Suatu perusahaan dapat berkembang dengan baik
merupakan timbal balik keyakinan niat dan perilaku orang lain. Hubungan timbal
balik tersebut digambarkan bahwa ketika seseorang melihat orang lain berperilaku
dengan cara yang menyiratkan adanya suatu kepercayaan maka seseorang akan
Sedangkan ketidak percayaan akan muncul ketika pihak lain menunjukan tindakan
hubungan. Suatu hubungan antara dua pihak atau lebih akan terjadi apabila
5
dibuktikan.
suatu hal yang sangat penting karena berimplikasi pada kinerja pegawai.
kepercayaan pada atasan, kepuasan kerja dan komitmen organisasi. Dalam bekerja
sebagai inti dari setiap hubungan antar manusia, seorang atasan tidak akan bisa
sekretariat dan 4 bidang menjadi 1 bagian yang terdiri dari 3 bidang. Adanya
karakter serta psikologi seseorang yang ada di Badan Kepegawaian Daerah Kota
masing orang dalam meyikapi keadaan yang ada di lingkungan kerja, baik
terhadap pemimpin atau atasan, teman atau rekan maupun terhadap bawahan di
tempat kerja, sehingga serta gaya kepemimpinan yang di terapkan oleh atasan
karyawan, selain itu kepercayaan yang terjalin juga berdampak kepada kinerja
karyawan, karena dengan adanya kepercayaan yang baik dari pemimpin atau
atasan, teman atau rekan maupun terhadap bawahan di tempat kerja akan
dengan saling percaya dengan karyawan dari berbagai bagian untuk tujuan yang
sama.
7
kinerja pegawai?
pegawai?
kinerja pegawai?
Agar penelitian tidak melebar dan dapat lebih fokus dalam pembahasan, maka
Malang
8
1.4.1 Tujuan
Berdasarkan pada rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
karyawan.
Beberapa manfaat yang dapat diuraikan dari penelitian ini antara lain:
1. Bagi Perusahaan
dijadikan referensi dan acuan yang cukup relevan untuk penelitian ini. Adapun
TABEL 1
DAFTAR PENELITIAN TERDAHULU
10
11
Lanjutan…
Pengaruh Kinerja (Djati & Variabel: Hasil penelitian menunjukkan
Pegawai Darmawan, Kepuasan (X1), bahwa Kepuasan,
Terhadap 2005) Kepercayaan Kepercayaan, dan Kesetiaan
Kepuasan, (X2), Kesetiaan Pelanggan berpengaruh secara
Kepercayaan, dan Pelanggan (X3), signifikan terhadap kinerja
Kesetiaan Kinerja pegawai pegawai.
Pelanggan (Y)
Alat Analisis:
Structural
Equation Model
(SEM)
Pengaruh (Sugito & Variabel: Hasil analisis menunjukkan
Kepemimpinan, Sriwidodo, Kepemimpinan bahwa variabel kepemimpian,
Kepercayaan Dan 2007) (X1), kepercayaan dan kepuasaan
Kepuasan Kerja Kepercayaan berpengaruh positif dan
,Terhadap (X2),Kepuasan signifikan secara parsial dan
Kinerja Pegawai Kerja (X3), simultan terhadap kinerja
Kinerja Pegawai pegawai.
(Y)
Alat Analisis:
Regresi Linear
Berganda
Pengaruh (Sitorus & Variabel: Hasil analisis menunjukan
Motivasi Kerja Bachri, 2014) Pengaruh bahwa motivasi kerja dan
Dan Disiplin Motivasi Kerja disiplin kerja berpengaruh
Kerja Terhadap (X1), Disiplin positif dan signifikan secara
Kinerja Pegawai Kerja (X2), parsial dan simultan terhadap
Dinas Kinerja Pegawai kinerja pegawai, variabel
Perhubungan (Y) motivasi kerja mempunyai
Komunikasi Dan Alat Analisis: pengaruh yang dominan
Informatika Regresi Linier terhadap kinerja pegawai.
Kabupaten Berganda
Katingan
Sumber: Diolah Oleh Peneliti, 2019
beberapa perbedaan dari penelitian yang akan dilakukan ini dengan penelitian
12
ini dilakukan pada objek yang berbeda, yaitu di Badan Kepegawaian Daerah kota
motivasi (X2), kepercayaan (X3) terhadap kinerja pegawai (Y) . Tahun penelitian
dan variabel yang digunakan berbeda dari penelitian sebelumnya yang sudah
dilakukan.
bahwa manajemen sumber daya manusia adalah seni dan ilmu pengadaan,
direalisasikan secara daya guna dan kegairahan kerja dari semua pe kerja.
individu anggota organisasi atau kelompok pekerja. Dari definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa sumber daya manusia merupakan suatu peranan penting bagi
perusahaan dan juga merupakan suatu proses agar perusahaan dapat berjalan
seseorang yang memiliki jiwa pemimpin yang baik, yang dapat dicontoh oleh
orang lain untuk memahami dan menyetujui apa yang dibutuhkan dalam
melaksanakan tugas dan bagaimana melaksanakan tugas itu, serta proses untuk
memfasilitasi upaya individu dan kolektif guna untuk mencapai tujuan bersama.”
Serta menurut “Heidjrachman dan Husnan (2002:224) pola tingkah laku yang
merupakan norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut
mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang dia lihat. Gaya
kepemimpinanannya.
14
2005).
1. Tipe Otokratik
lain dan tidak boleh ada orang lain yang turut campur. Seorang pemimpin
3. Tipe Paternalistik
berperan sebagai bapak yang bersifat melindungi dan layak dijadikan sebagai
4. Tipe Kharismatik
yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan
secara konkrit mengapa orang tersebut itu dikagumi. Hingga sekarang, para
5. Tipe Militeristik
formalitas yang berlebih-lebihan. Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
6. Tipe Pseudo-demokratik
Tipe kepemimpinan ini ditandai oleh adanya sikap seorang pemimpin yang
7. Tipe Demokratik
dan nasehat dari staf dan bawahan, melalui forum musyawarah 18 untuk
berikut:
1) Kepemimpinan Otoriter
keputusan.
2) Kepemimpinan Partisipatif
3) Kepemimpinan Delegatif
2.3.4 Motivasi
kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Jadi motivasi yang ada pada seseorang
motivasi sebagai proses yang ikut menentukan intensitas, arah, dan ketekunan
individu dalam usaha mencapai sasaran. Jadi motivasi merupakan upaya yang ada
organisasi.
Menurut Hasibuhan (2005: 143), motivasi berasal dari kata latin movere yang
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama bekerja efektif,
Dari berbagai definisi diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu
keinginan atau target dalam diri seseorang untuk mencapai suatu keinginan yang
ingin dicapai. Motivasi juga merupakan suatu tujuan, keinginan dan juga sebagai
mendapatkan kepuasan.
19
berikut:
1. Motivasi potif (icentive positif), suatu dorongan yang bersifat positif artinya
artinya jika prestasi pegawai kurang dari prestasi standar akan dikenakan
Motivasi positif efektif untuk jangka panjang, sedangkan motivasi negatif untuk
Salah satu teori motivasi yang paling banyak diacu adalah teori hirarki
paling rendah hingga kebutuhan yang paling tinggi. Kebutuhan pokok manusia
(2009) hirarki ini didasarkan pada anggapan bahwa pada saat seseorang telah
20
Gambar 1
Teori Hirarki Maslow
individu.
2. Kebutuhan akan Rasa Aman (Securily Needs), dikaitkan dengan kerja maka
fisiologis
kebutuhan paling tinggi, yakni kebutuhan untuk menjadi orang yang di cita-
disusun dalam suatu hirarki. Kebutuhan yang lebih tinggi baru akan
Perluasan lebih lanjut dari Herzberg dan Maslow datang dari usaha Clayton
kebutuhan segaris dengan bukti-bukti empiris yang telah ada. Sama halnya
dengan Maslow dan Hezberg, dia merasakan bahwa ada nilai tertentu dalam
pada tatanan paling atas. Alderfer mengenalkan tiga kelompok inti dari
tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat kebutuhan tingkat rendah dari
22
Maslow yaitu meliputi kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman
psikologi social Amerika yang memimpin suatu varietas proyek riset dalam hal
motivasi dan tingkah laku umum dari para anggota organisasi. Mc Gregor terkenal
dengan teori X dan teori Y-nya, dalam bukunya The Human Side of Enterprise
sisi negatifnya saja, ada pula teori Y yang dapat mengimbangi teori X Teori Y
berbagai tujuan.
jawab.
ke seluru populasi, dari bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi
manajemen.
2.3.5 Kepercayaan
timbal balik keyakinan niat dan perilaku orang lain. Hubungan timbal balik
dengan cara yang menyiratkan adanya suatu kepercayaan maka seseorang akan
motif mereka. Ketika seseorang menyatakan "aku percaya padamu", ini tidak
24
selalu berarti bahwa kepercayaan individu terhadap semua hal yang ada pada diri
namun tidak pada bidang politik. Oleh karena itu, kapasitas seseorang mengenai
Terdapat tiga faktor yang membentuk kepercayaan seseorang terhadap yang lain,
(intergrity). Menurut Mayer, Davis dan Schoorman (1995) faktor yang membentuk
perbuatan dengan nilai-nilai diri seseorang. Kejujuran saja tidak cukup untuk
Ada ketertarikan dalam diri seseorang ketika berinteraksi dengan orang lain. Hal
pemberian kepercayaan dan penerimaan imbalan dalam relasi sosial tidak lagi
imbang maka kepercayaan itu bisa berubah. Bila kepercayaan diberikan tidak
ketidakpercayaan.
informasi tentang pihak lain itu. Pengetahuan ini dapat digunakan untuk
pengetahuan akan hal itu juga harus selalu di perbaharui. Artinya pengetahuan
realibilitas pihak lain. Untuk mendapatkan pengetahuan ini salah satu caranya
berjangka panjang.
didalamnya terdapat kohesinitas yang tinggi, maka secara teknis anggota yang
sagtu dapat menganti anggota yang lain. Dengan demikian telah terjadi
kepercayaan yang tinggi, contoh lain adalah keluarga dalam keluarga terjadi
saling pengertian dan saling percaya karena faktor identitas yang kuat. Pihak
mereka satu keluarga. Kepercayaan seperti ini dapat juga terbentu diluar
kelompok atau keluarga. Itu terjadi dua pihak memliki knowledge-based trust
yang lainnya.
trust, namun terbentuknya satu kepercayaan dari kepercayaan yang lain tidak bisa
itu pada umumnya hanya sebagian dari sejumlah interkasi antara pihak-pihak
yang terlibat.
kemitraan, yang memiliki tujuan dan motivasi yang menjadi kelebihan untuk
organisasi lain pada saat kondisi yang baru muncul, yaitu kondisi di mana
sebagai keseluruhan proses bekerja dari individu yang hasilnya dapat digunakan
Menurut Suryadi (1999:2) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh
tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
kompensasi dan iklim kerja organisasi buruk, kinerja pegawai akan menurun.
sistem manajmen dan kompensasi. Oleh karena itu, manajemen organisasi harus
kinerja pegawai. Misalnya krisis ekonomi dan keuangan yang terjadi di indonesia
29
tahun 1997 meningkatkan inflasi , menurunkan nilai nominal upah dan gaji
3) Faktor internal pegawai, yaitu faktor –faktor dari dalam diri pegawai yang
merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh ketika ia
berkembang. Misalnya bakat, sifat pribadi, serta keadaan fisik dan kejiwaan.
Indikator kinerja menurut Robert dan John (2006: 378) antara lain sebagai
berikut:
1. Kuantitas dari hasil, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai . Ini
2. Kualitas dari hasil, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya),
3. Ketepatan waktu dari hasil, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang
kegiatan.
4. Kehadiran, yaitu ada tidaknya pegawai didalam kantor ketika memasuki jam-
jam kerja.
30
bersama-sama dengan pegawai lain dalam suatu kegiatan yang tidak dapat
Gambar 2
Kerangka Konseptual
Gaya Kepemimpinan
(X1)
H
1
Motivasi H Kinerja karyawan
(X2) 2 (Y)
H
Kepercayaan 3
(X3) H
Sumber: Diolah Oleh Peneliti (2019) 4
Pengaruh Silmutan
2.5 Hipotesis
Kinerja Karyawan.
31
Kinerja karyawan
karyawan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Tugu No.1 Malang, Jawa Timur. Lokasi ini dipilih karena peneliti melihat di
Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang ada keadaan antara gaya kepemimpin,
penting dan memiliki andil yang besar. Dengan gaya kepemimpinan yang
sedemikian rupa, motivasi yang telah diberikan, dan kepercayaan yang telah
membaik atau justu menurun. Peneliti juga melihat kinerja yang kurang optimal
yang membuat kurangnya kepercayaan dan motivasi pegawai tersebut untuk dapat
yang baik tergantung dari seorang pemimpin dalam mempengaruhi berbagai aspek
karyawan dalam bekerja. Melihat fenomena yang sudah ada tidak heran lagi
penurunan kinerja kerap terjadi, baik itu disebabkan karena kurangnya kepedulian
yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu, tetapi penelitian
32
33
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang bersifat
a. Data kualitatif adalah data yang dapat dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,
skema atau gambar (Sugiyono, 2009 : 14). Data kualitatif dalam penelitian ini
(Sugiyono, 2009 : 14). Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah berupa
nilai yang diberikan sesuai dengan hasil kuisioner yang disebarkan kepada
responden.
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data primer. Data
primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti, baik
akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuisioner. Nantinya akan
disebarkan angket yang berisi kuisioner. Angket tersebut diberikan kepada para
responden yang kemudian akan diisi sesuai dengan pendapat dan persepsi masing-
merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti
variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan bagi reponden.
Selain itu, kuisioner juga cocok digunakan bila jumblah responden cukup besar
dan tersebar di wilayah yang luas. Kuisioner dapat berupa pertanyaan atau
3.5.1 Populasi
terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
TABEL 2
DATA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH
KOTA MALANG
Jumlah
No Nama Bagian
Pegawai
1 Sekertaris 2
Kasub. Perencanaan &
2 9
Keuangan
Kasub. Umum &
3 12
Kepegawaian
4 Bidang Mutasi 14
Bidang Pengembangan
5 Kompetensi & Fasilitas 14
Profesi
Bidang Penilaian Kinerja &
6 12
Penghargaan
7 Front Office 3
Total Keseluruhan 66
Sumber : Internal BKD Kota Malang (2019)
3.5.2 Sampel
populasinya lebih besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25%
Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari
100 orang responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi yaitu
tanpa harus menarik sampel penelitian sebagai unit observasi disebut sebagai
teknik sensus.
36
sensus. Pengertian dari sampling jenuh atau sensus menurut Sugiyono (2009:122)
adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sehingga peneliti mengambil jumlah sampel sama dengan jumlah populasi atau
biasanya berisi definisi konseptual, indikator yang digunakan, alat ukur yang
berikut:
pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang
3.7.1.2 Motivasi
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama bekerja efektif,
3.7.1.3 Kepercayaan
timbal balik keyakinan niat dan perilaku orang lain. Hubungan timbal balik
dengan cara yang menyiratkan adanya suatu kepercayaan maka seseorang akan
sebagai keseluruhan proses bekerja dari individu yang hasilnya dapat digunakan
sebaliknya. Indikator kinerja menurut Robert dan John (2006: 378) antara lain
sebagai berikut:
Y.4 Kehadiran.
TABEL 3
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL PENELITIAN
6.Bawahan bebas
menyampaikan saran dan
pendapat
Bersambung……
40
Lanjutan…
4 Kinerja Pegawai a.Kuantitas dari hasil 22. Jumlah pekerjaan sesuai
(Y) target
b.Kualitas dari hasil 23. Berhati-hati dalam
menyelesaikan pekerjaan
c.Ketepatan waktu dari hasil 24. Perencanaan yang dibuat
sesuai dengan waktu yang
ditetapkan
d.Kehadiran 25. Mengisi daftar hadir
e.Kemampuan bekerja sama 26. Berkoordinasi dengan
rekan kerja
Sumber: Data Diolah Peneliti (2019)
Sugiyono (2011:136) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala likert
TABEL 4
INSTRUMEN SKALA LIKERT
Kuisioner akan dibagikan kepada responden untuk diisi, kemudian data awal
yang sudah diselesaikan diberi kode sesuai dengan variabel dan klasifikasi
41
Validitas Sebuah alat ukur dikatakn valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang akan diteliti secara
momen correlation dari person. Variabel dinyatakan valid dapat diketahui dari
signifikan dari hasil perhitungan korelasi lebih kecil dari 0.05. Variabel juga dapat
Reabilitas Alat ukur yang baik tidak akan bersifat tendensius atau
yang realiable (dapat dipercaya) akan menghasilkan data yang juga dapat
alfa atau cronbach’s alpha (Sugiyono dan Wibowo, 2001:227). Item pengukuran
dikatakan variabel jika memiliki koefisien alfa lebih besar dari 0,6 (Melhotra,
2005:282).
Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dan variable
bebas terdapat variable terikat. Untuk mengetahui apakah hipotesis nol (Ho)
ditolak dan hipotesis alternative (Ha) diterima atau sebaliknya jadi uji dengan
42
membandingkan nilai t. Apabilah tsig <α 0.05 maka variabel bebas tersebut
tsig >α 0.05 maka variabel bebas tersebut tidak berpengaruh nyata terhadap
signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. Jika nilai signifikan >α
digunakan karena dalam penelitian ini memiliki tiga variabel bebas dan satu
Keterangan :
Y = Kinerja pegawai
X1 = Gaya kepemimpinan
X2 = Motivasi
X3 = Kepercayaan
a = Nilai konstanta
pada perubahan kelembagaan perangkat daerah Pemerintah Kota Malang. Hal ini
juga berarti ada perubahan struktur organisasi perangkat daerah yang diberi
terdiri dari 3 bidang. Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 tentang
dan Kantor sebagai Lembaga Teknis Pemerintah Kota Malang terdiri atas Unsur
Pimpinan yaitu Kepala Badan; Unsur Sekretariat yang dipimpin oleh seorang
Kepala Bagian Tata Usaha terdiri dari Sub Bagian Keuangan dan Penyusunan
Program dan Sub Bagian Umum; Unsur Pelaksana terdiri dari Bidang
Perencanaan dan Pembinaan Pegawai terdiri dari Bagian. Formasi dan Informasi
44
45
pegawai dan Bagian. Pembinaan dan Pemberhentian. Bidang Mutasi terdiri dari
terdiri dari Bagian. Teknis Fungsional dan Bagian. Struktural serta Kelompok
Jabatan Fungsional.
komplek di wilayah Balai Kota di Jalan Tugu. Luas bangunannya cuku memadai
dengan akses ke beberapa dinas terkait yang masih ada di ruang lingkup Balai
Kota Malang. Kantor BKD Kota Malang terdiri dari beberap bagian yaitu : ruang
kepala BKD, ruang sekretaris BKD, ruang rapat, ruang Tata Usaha, ruang bagian-
serta Formasi dan Informasi), tempat parkir, dan masjid yang berada satu komplek
fasilitas komputer yang terhubung internet, penataan yang bagus dan nyaman
karena sudah ada beberapa ruangan yang dipasang AC. Para peserta magang
Negara (BKN). Dalam operasionalnya, BKN dibantu oleh BKD yang ada di tiap
Pendidikan yang Berkualitas, Kota Sehat dan Kota Pariwisata yang Berbudaya
Menuju Masyarakat yang Maju dan Mandiri”. Adapun maksud dari visi Badan
berpegang teguh pada kode etik profesi, memiliki self control dan berorientasi
pada mutu/kualitas kinerja dengan cara kerja yang efisien, efektif dan
menguasai IPTEK.
sebagai penunjang data. Adapun data identitas diri meliputi jenis kelamin, umur,
pendidikan terakhir serta profesi saat ini. Untuk melihat secara jelas uraian
TABEL 5
Frekuensi
No Jenis Kelamin Prosentase
(orang)
1 Laki-Laki 40 61%
2 Perempuan 26 39%
Jumlah 66 100%
Sumber: data primer, diolah (2019)
Kepegawaian Daerah kota Malang adalah berjenis kelamin laki-laki. Hal ini
TABEL 6
responden berusia 17-21 tahun sebanyak 4 orang (6%), usia 22-26 tahun sebanyak
9 orang (14%), usia 27-31 tahun sebanyak 13 orang (20%), usia 32-36 tahun
sebanyak 16 orang (24%) dan usia di atas 37 tahun 24 orang (36%). Dengan
49
demikian dapat dijelaskan bahwa kelompok responden usia yang lebih banyak
TABEL 7
prosentase (65%).
penelitian. Uji instrumen dalam penelitian ini meliputi uji validitas dan uji
Instrumen dianggap valid apabila mempunyai faktor atau item dengan harga
korelasi pearson (r) lebih besar dari 0,30 atau memiliki nilai probabilitas korelasi
masing-masing item pernyataan pada kuesioner dengan skor total jawaban. Hasil
uji validitas instrumen pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 8
TABEL 8
motivasi (X2) berjumlah 8 item, variabel kepercayaan (X3) berjumlah 4 item dan
variabel kinerja karyawan (Y) berjumlah 5 item, serta semua item dari masing-
masing variabel dinyatakan valid karena memiliki koefisien korelasi person (r) >
0,30 dan memiliki probabilitas (p-value) <0,05 dan indikator yang dinyatakan
Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur
dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsisten jika dilakukan dua kali
pengukuran atau lebih pada kelompok yang sama dengan alat ukur yang sama.
Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronback alpha > 0,60
(Ghozali 2009:87). Hasil uji reabilitas instrumen dapat dilihat pada tabel 9.
TABEL 9
memiliki hasil nilai Cronbach’s Alpha 0,850, variabel Motivasi (X2) memiliki
hasil nilai Cronbach’s Alpha 0,641, variabel Kepercayaan (X3) memiliki hasil
nilai Cronbach’s Alpha 0,728 dan variabel Kinerja Karyawan (Y) memiliki hasil
52
nilai Cronbach’s Alpha 0,752, dimana yang artinya seluruh variabel dari
penelitian tersebut Cronbach’s Alpha > 0,60 dengan demikian diartikan bahwa
seluruh variabel yang ada dapat dikatakan reliabel, sehingga dapat dilanjutkan
oleh responden. Hasil pengolahan perhitungan jawaban dapat dilihat pada tabel
10.
TABEL 10
SS S KS TS STS
Indikator Mean
F % F % F % F % F %
Kepemimpinan Otoriter
Wewenang
terpusat pada 18 27,0 23 35,0 17 26,0 7 11,0 1 1,0 3,76
pimpinan
Keputusan selalu
7 10,0 9 14,0 40 61,0 8 12,0 2 3,0 3.17
dibuat pimpinan
Tidak ada
kesempatan bagi
3 4,0 17 26,0 22 34,0 20 30,0 4 6,0 2.92
bawahan untuk
memberikan saran
Grand Mean 3.05
Kepemimpinan Delegatif
Melimpahkan
wewenang lebih
9 14,0 21 32,0 29 44,0 5 7,0 2 3,0 3.45
banyak kepada
bawahan Bersambung…
Keputusan lebih
8 12,0 18 27,0 29 44,0 11 17,0 0 0,0 3.35
banyak dibuat
Lanjutan…
53
tertinggi pada indikator “Wewenang terpusat pada pimpinan” yaitu dengan nilai
rata-rata 3,76%, sedangkan indikator dengan nilai rata-rata terendah terdapat pada
indikator “Tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk memberikan saran” yaitu
saran dan pendapat” yaitu dengan nilai rata-rata 3,95%, sedangkan indikator
dengan nilai rata-rata terendah terdapat pada indikator “Keputusan lebih banyak
dibuat oleh para bawahan” yaitu dengan nilai rata-rata 3,35%. Sedangkan gaya
pimpinan tidak mutlak” yaitu dengan nilai rata-rata 3,59%. Berdasarkan tabel 10
54
4.1.4.2 Motivasi
responden. Hasil pengolahan perhitungan jawaban dapat dilihat pada tabel 11.
TABEL 11
SS S KS TS STS
Indikator Mean
F % F % F % F % F %
Gaji memenuhi
kebutuhan pokok 30 45,0 34 51,0 1 2,0 1 2,0 0 0,0 4.41
sehari-hari
Jaminan Hari tua 26 39,0 39 59,0 1 2,0 0 0,0 0 0,0 4.38
indikator “Dapat mengemukakan ide-ide dalam rapat” yaitu dengan nilai rata-rata
55
4,45%, sedangkan indikator dengan nilai rata-rata terendah terdapat pada indikator
“Hubungan kerja baik” yaitu dengan nilai rata-rata 4,29%. Dengan demikian
ide-ide dalam rapat. Berdasarkan tabel 11 dari variabel motifasi yang terlihat dari
4.1.4.3 Kepercayaan
responden. Hasil pengolahan perhitungan jawaban dapat dilihat pada tabel 12.
TABEL 12
SS S KS TS STS
Indikator Mean
F % F % F % F % F %
Pimpinan bawahan
memegang prinsip 20 30,0 42 64,0 4 6,0 0 0,0 0 0,0 4,24
kepercayaan
Sesama anggota tim
diberikan tugas
16 24,0 42 64,0 8 12,0 0 0,0 0 0,0 4,12
tanpa pengawasan
ketat
Pimpinan maupun
bawahan memiliki 21 32,0 43 65,0 2 3,0 0 0,0 0 0,0 4,28
Lanjutan…
perhatian sesama
Saya dianggap
Bersambung…
memiliki integritas 21 32,0 43 65,0 2 3,0 0 0,0 0 0,0 4,28
dalam bekerja
Grand Mean 4,23
Sumber: data primer, diolah (2019)
56
dengan nilai rata-rata 4,28%, sedangkan indikator dengan nilai rata-rata terendah
terdapat pada indikator “Sesama anggota tim diberikan tugas tanpa pengawasan
ketat ” yaitu dengan nilai rata-rata 4,12%. Dengan demikian seluruh responden
setuju bahwa pimpinan dan bawahan memiliki perhatian anter sesame didalam
oleh responden. Hasil pengolahan perhitungan jawaban dapat dilihat pada tabel
13.
TABEL 13
(Y)
SS S KS TS STS
Indikator Mean
F % F % F % F % F %
Jumlah pekerjaan
30 45,0 32 48,0 3 5,0 1 2,0 0 0,0 4,37
sesuai target
Berhati-hati dalam
Bersambung…
menyelesaikan 26 39,0 37 56,0 3 5,0 0 0,0 0 0,0 4,34
pekerjaan
Perencanaan yang
dibuat sesuai 17 25,0 44 67,0 5 8,0 0 0,0 0 0,0 4,18
dengan waktu
Lanjutan…
57
Mengisi daftar
26 39,0 34 51,0 6 10,0 0 0,0 0 0,0 4,3
hadir
Berkoordinasi
17 25,0 43 65,0 6 10,0 0 0,0 0 0,0 4,16
dengan rekan kerja
Grand Mean 4,27
Sumber: data primer, diolah (2019)
berdasarkan variabel kinerja karyawan yang memiliki rata-rata skor tertinggi pada
indikator “Jumlah pekerjaan sesuai target” yaitu dengan nilai rata-rata 4,37%,
“Mengisi daftar hadir” yaitu dengan nilai rata-rata 4,3%. Dengan demikian
pekerjaan sesuai target. Berdasarkan tabel 13 dari variabel kinerja karyawan yang
analisis regresi linier berganda. Dalam penelitian ini untuk mengkaji Pengaruh
TABEL 14
Coefficientsa
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Keterangan :
Y = Kinerja Karyawan
X1 = Gaya Kepemimpinan
X2 = Motivasi
X3 = Kepercayaan
a = nilai constan
Dari hasil tabel 14, maka persamaan regresi liniear berganda adalah sebagai
berikut :
b. Nilai koefisien regresi pada variabel gaya kepemimpinan (X1) bernilai positif
c. Nilai koefisien regresi pada variabel motivasi (X2) bernilai positif sebesar
d. Nilai koefisien regresi pada variabel kepercayaan (X3) bernilai positif sebesar
Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dan variabel
bebas terdapat variabel terikat.untuk mengetahui apakah hipotesis nol (Ho) ditolak
dan hipotesis alternative (Ha) diterima atau sebalik nya di uji dengan
tsig >α 0.05 maka variabel bebas tersebut tidak berpengaruh nyata tehadap variabel
TABEL 15
HASIL ANALISIS UJI t
60
Coefficientsa
Model Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
H1 : nilai sig sebesar 0,807 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H1
(Y).
H2 : nilai sig sebesar 0,001 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H2
H3 : nilai sig sebesar 0,004 < 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa H3
signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. Jika nilai signifikan >α
secara simultan.
TABEL 16
HASIL ANALISIS UJI f
ANOVAb
Total 289,530 65
uji hasil uji f sebesar 0,000 < α (0,05) maka secara simultan gaya kepemimpinan
variabel Motivasi (X2) adalah variabel yang memiliki pengaruh dominan terhadap
4.2 Pembahasan
dilakukan yang dikaji berdasarkan hasil jawaban responden melalui kuisoner yang
Kepegawaian Daerah (BKD) kota Malang, hal ini dikarenakan para karyawan
keputusan selalu dibuat pemimpin serta tidak ada kesempatan bagi bawahan untuk
Badan Kepegawaian Daerah (BKD) kota Malang. Karyawan percaya apabila gaya
Malang akan berdampak pada kinerja karyawan karena karyawan akan merasa
Kepegawaian Daerah (BKD) kota Malang, hal ini dikarenakan para karyawan
sebagai responden tidak setuju apabila seorang pemimpin memiliki sikap dan
63
banyak dibuat oleh para bawahan, bawahan bebas menyampaikan saran dan
ini karyawan bebas menyampaikan saran dan pendapat, tetapi karyawan akan
terbebani tugas-tugas yang diterima, serta para karyawan akan terbebani dengan
tanggung jawab lebih yang seharusnya lebih menjadi tanggung jawab pemimpin.
kota Malang, hal tersebut dikarenakan para karyawan sebagai responden setuju
dan beban yang dialami karyawan juga akan sedikit berkurang karena keputusan
Malang, tetapi berdasarkan penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa hasil uji
karyawan pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang. Dari penjelasan di atas
dapat dikatahkan jika nilai koefisien lebih besar dari 0,05 dengan hasil tersebut
karyawan.
masih sering berubah-ubah tergantung situasi dan kondisi yang dirasakan oleh
hal tersebut dapat diperhatikan oleh pemimpin, sesuai dengan beberapa bukti
partisipatif bahwa keputusan dibuat secara bersama sehingga hal tersebut dapat
65
menjadi awalan untuk pemimpin agar dapat lebih meningkatkan pengaruh gaya
kepemimpinan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rompas, Tewal &
Menurut penelitian yang telah dilakukan yang dikaji berdasarkan hasil jawaban
fisiologis (fisik), kebutuhan rasa aman, kebutuhan untuk rasa memiliki (sosial ),
kebutuhan akan harga diri dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri sebagai
bekerja
menjadi nilai yang paling besar, sehingga item tersebut memiliki pengaruh
rasa aman menjadi indikator kedua yang berpengaruh besar dalam mempengaruhi
motivasi karyawan berdasarka item jaminan hari tua dan jaminan kesehatan.
Karyawan akan termotivasi pada suatu pekerjaan apabila suatu organisasi atau
tempatnya bekerja dapat menyediakan rasa aman terhadap dirinya dimana jaminan
keamanan tersebut dapat dilihat dari adanya jaminan hari tua serta adanya jaminan
hasil peneitian tersebut karyawan tidak perlu takut tentang masa depan hari tuanya
serta tentang kesehatannya akibat terlalu banyak bekerja atau apabila terjadi
kecelakaan dalam bekerja karena telah adanya rasa aman yang diberikan dari
Setelah adanya rasa aman, kebutuhan fisiologis (fisik) berupa adanya gaji
suatu organisasi/ perusahaan, akan semakin tinggi pula motivasi yang dapat
untuk rasa memiliki (sosial), berdasarkan item kelompok kerja yang kompak.
untuk bersaing secara positif menampilkan yang terbaik bagi kelompoknya untuk
akan harga diri berdasarkan item mendapatkan promosi jabatan dan mendapat
pujian dari atasan. Dengan adanya promosi jabatan dan pujian dari atasan akan
karyawan akan terus termotivasi, menciptakan suatu ide baru dalam upaya
Kepegawaian Daerah Kota Malang. Dari penjelasan di atas dapat dikatahkan jika
nilai koefisien lebih kecil dari 0,05 dengan hasil tersebut maka motivasi
mempengaruhi kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sitorus & Bachri (2014) yang menyatakan bahwa “variabel motivasi
niat dan perilaku atas sikap orang lain. Menurut penelitian yang telah dilakukan
paling tepat untuk mewakili indikator lainnya untuk melihat adanya pengaruh
memiliki perhatian sesama menjadi indikator dengan nilai pengaruh terbesar dari
indikator lainnya hal ini dikarenakan dengan adanya kebaikan hati yang intens
yang dilakukan dengan memberikan perhatian baik dari pimpinan maupun dari
karyawan akan terjalin suatu hubungan yang erat antara pemimpin dan karyawan,
adanya hubungan yang erat antara pimpinan dan karyawan akan membentuk suatu
(Integrity) melaui item saya dianggap memiliki integritas dalam bekerja. Integritas
(Integrity) terlihat dari konsistensi antara ucapan dan perbuatan yang dilakukan
baik oleh pemimpin dan karyawan, dengan adanya sikap intergritas yang
ditujukan seseorang baik pemimpin maupun karyawan agan membuat orang lain
sesama anggota tim diberikan tugas tanpa pengawasan ketat. Dari kedua item
akan menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab sehingga tidak perlu
diragukan kepercayaan yang akan timbul baik dari pimpinan maupun karyawan
karyawan pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Malang. Dari penjelasan di atas
dapat dikatahkan jika nilai koefisien lebih kecil dari 0,05 dengan hasil tersebut
kontribusi yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Sugito & Sriwidodo (2007) yang menyatakan
Kinerja Karyawan
70
kinerja karyawan. Dari hasil penelitian tersebut dapat dijelaskan baik gaya
simultan. Hal ini dapat diketahui bahwa nilai signifikansinya 0,000 < 0,0,5
variabel gaya kepemimpinan (X1), motivasi (X2), kepercayaan (X3) dan kinerja
karyawan (Y).
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Erlangga
Kepegawaian Daerah (BKD) kota Malang, tetapi dari hasil uji yang dilakukan
hanya ada satu variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja
Dari hasil penelitian Motivasi (X2) menjadi paling besar atau dominan
kepercayaan paling besar yaitu 0,390. Motivasi kerja yang diterapkan di badan
kepegawaian daerah kota malang sendiri merupakan faktor yang sangat penting
karena dengan adanya motivasi akan berdampak juga dengan kinerja karyawan
yang baik dan saling menjaga hubungan karyawan satu sama lain.
Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Sitorus &
Bachri (2014) berjudul “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya
kinerja karyawan
besar
5.2 Saran
mempunyai variabel yang sama ataupun tema yang serupa dengan objek
72
73
motivasi agar dapat lebih baik lagi dan bisa menjadi hal positif untuk
instansi kedepannya.
45