PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Desi Siti Sara 2019120149
FAKULTAS EKONOMI
MALANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
proposal skripsi dengan baik. Adapun Judul Proposal skripsi yang saya ajukan adalah
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun ingin mengucapkan
2. Bapak Dr. Willy Tri Hardianto. S.Sos, MM, MAP. Selaku Dekan Fakultas
3. Ibu Rizki Aprilia Dwi Susanti, SE.,MM Selaku KPS Program Studi
4. Bapak Totok Sasongko, Dr, MM dan Ibu Yuni Setyawati, ST,.MT selaku
i
meluangkan waktu dan selalu bersabar dalam melukana bimbingan,
5. Tidak lupa kepada kedua orang tua serta saudara saudara penulis sekalian
yang selalu memberikan doa dan dukungannya, baik secara material maupun
banyak terdapat kekurangan baik dari segi materi maupun teknik penulisan
kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu dengan segala kerendahan
hati, segala kritik dan saran yang bersifat konstruktif guna kesempurnaan
dimasa yang akan datang dan semoga bermanfaat bagi semua pihak yang
membutuhkan.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
iv
3.4.2. Jenis Data ................................................................................................... 42
3.5 Metode Pengumpulan Data ............................................................................... 43
3.6. Definisi Operasional ......................................................................................... 44
3.7 Instrumen Penelitian .......................................................................................... 49
3.7.1. Instrumen ................................................................................................... 49
3.7.2. Uji Validitas ............................................................................................... 49
3.7.3. Uji Reliabilitas ........................................................................................... 50
3.8 Pengujian Asumsi Klasik .................................................................................. 51
3.8.1 Uji Normalitas............................................................................................. 51
3.8.2 Uji Multikolinearitas ................................................................................... 52
3.8.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 52
3.9 Analisis Regresi Linear Berganda ..................................................................... 53
3.10 Pengujian Hipotesis ......................................................................................... 54
3.10.1 Uji Signifikasi Parsial (Uji T) ................................................................... 54
3.10.2 Uji Signifikasi Simultan (Uji F) ............................................................... 55
3.10.3 Koefisien Determinasi ( ) ...................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 59
v
BAB I
PENDAHULUAN
dengan sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang memadai tidak cukup
untuk menjamin tercapainya tujuan organisasi jika sumber daya manusia yang ada
tidak memiliki kemampuan professional yang baik dan produktivitas yang tinggi.
Dalam membina dan meningkatkan produktivitas pegawai, tidak lepas dari etos
kerja yang diyakini oleh individu-individu tersebut. Etika merupakan asas mengenai
baik, benar, buruk dan salah yang berdasarkan asas moralitas, khususnya dalam
perilaku dan tindakan. Etika adalah acuan yang digunakan oleh suatu seseorang atau
Etika kerja merupakan salah satu hal yang dapat mempengaruhi kinerja. Dengan
membina kemampuan kerja dan meningkatkan kinerja setiap karyawan, tidak terlepas
1
2
dari etika kerja yang di yakini oleh masing- masing individu. Etika kerja merupakan
sikap, pandangan, kebiasaan, ciri-ciri atau sifat mengenai cara bekerja yang dimiliki
seseorang, suatu golongan atau suatu bangsa. Etika kerja memiliki kaitan terhadap
kepuasan kerja karyawan. Etika kerja secara khusus dipercaya menjadi cerminan dari
perilaku dan sikap individu terhadap berbagai aspek pekerjaan termasuk preferensi
untuk ikut serta dalam aktivitas dan terlibat dalam kegiatan perusahaan, serta sikap
terhadap penghargaan dalam bentuk moneter serta sikap terhadap jenjang karier
aktivitas manusia saat ini, baik kemampuan fisik maupun non fisik. Peningkatan
professional pegawai. Kompetensi adalah hal utama yang dimiliki seseorang lebih
Kompetensi terletak pada sifat individu yang melekat dan dapat diprediksi untuk
ketrampilan yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi, ada satu cara yang dapat
sejumlah orang yang berada dalam organisasi atau yang diluar organisasi, secara
tatap muka atau melalui media. Dalam melakukan sebuah tugas dan pekerjaan,
masing-masing individu dituntut untuk memiliki hubungan dan komunikasi yang baik
secara menyeluruh baik dari pimpinannya langsung atau pun karyawan. Selain itu,
diperlukan komunikasi yang transparan antara pimpinan dan bawahan yang akan
bersama-sama menetapkan tujuan, sasaran dan masa depan perusahaan yang nantinya
bisa dicapai bersama. Maka, untuk mencapai tujuan tersebut komunikasi adalah
terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yang tepat, cermat, dan dengan prosedur yang
maju dan mundurnya suatsu usaha dipengaruhi oleh kinerja karyawan. Menurut
4
kuantitas yang dapat dicapai oleh karywan dalam melaksanakan tugas sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Produktivitas kerja karyawan yang efektf
diakui melalui penyajian hasil kerja baik secara kualitas maupun kuantitas yang
dicapai dalam periode waktu melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung
pengembangan bisnis. Menurut Supriyanto (2012:93), ada tiga aspek untuk menjamin
produktivitas yang tinggi yaitu aspek kemampuan manajemen tenaga kerja, aspek
efisiensi tenaga kerja dan aspek kondisi lingkungan pekerjaan. Konsep produktivitas
tidak hanya sekedar mengukur tingkat efisiensi kerja usaha akan tetapi
Penelitian ini dilakukan di Kantor Kecamatan Lowokwaru Jl. Cengger Ayam No.
12, Kota Malang di karenakan dari hasil survei peneliti menemukan adanya masalah
yang terjadi yaitu berupa salah satu variabel pada penelitian ini yaitu komunikas.
Komunikasi yang kurang baik dimana pengawai mengunakan bahasa daerah yang
mana tidak efektif dan efisien dalam meningkatkan produktivitas kerja. Oleh karena
Dari pemaparan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Temuan dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai contoh pertimbangan untuk
2. Manfaat Praktis
1) Bagi Akademik
menjadi referensi, yang mampu memberikan paradigm baru dan juga sebagai
2) Bagi Penulis
3) Bagi instansi
Harapnya menjadi kritik dan saran yang membangun kedepannya dan juga
dapat digunakan sebagi referensi agar bias mengetahui apa saja yang harus
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan penelitian terdahulu yang relevan dengan judul yang diangkat dalam
8
9
signifikan terhadap
Motivasi, komunikasi,
stres kerja berpengaruh
secara simultan
terhadap kepuasan
kerja karyawan Kantor
Kecamatan Lowokwaru
Kota Malang.
3. Eka Nofriyanti dan Agung Metode analisis regresi Hasil analisis regresi
Kuswantoro (2019) linear. linier berganda
diperoleh persamaan:
Pengaruh Kompetensi PK= 14,677 + 0,159KP
Pegawai, Budaya + 0,181BO + 0,130DP
Organisasi, Disiplin + 0,333KK + e.
Pegawai, dan Kepuasan Besarnya pengaruh
Kerja Terhadap secara simultan dari
Produktivitas Kerja Pegawai kompetensi pegawai,
budaya organisasi,
disiplin pegawai, dan
kepuasan kerja
terhadap produktivitas
kerja pegawai yaitu
sebesar 53,2%.
Sedangkan pengaruh
secara parsial untuk
kompetensi pegawai
yaitu sebesar 10,36%,
budaya organisasi
sebesar 13,98%, dan
kepuasan kerja sebesar
25,20%. Untuk variabel
disiplin pegawai tidak
berpengaruh terhadap
produktivitas kerja
pegawai karena nilai
signifikansinya 0,430
dan hanya memberikan
pengaruh sebesar
1,46%.
10
Perbedaan dan Persamaan Penelitian ini dengan Penelitian Terdahulu sebagai berikut:
dan lokasi penelitian dimana ada variable tertentu yang digunakan pada
Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu ethos. Ethos memiliki definisi tingkah laku,
karakteristik, moral, kepribadian, dan keteguhan akan sesuatu. Tingkah laku ini
dimiliki oleh individu, kelompok, serta masyarakat. Etos dibentuk dari berbagai
sistem nilai yang diyakininya, pengaruh budaya, serta kebiasaan. Dari kata etos ini
dikenal kata etika, etika penting bagi setiap individu karena berkaitan dengan akhlak
sehingga dalam etos terdapat dorongan yang besar untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan hasil yang terbaik serta berusaha agar memperoleh mutu kerja yang lebih baik
Kerja Etika adalah kepercayaan yang berkenaan dengan perbuatan yang benar dan
salah, maupun perbuatan yang baik dan buruk yang dapat memengaruhi hal lainnya.
Etika kerja dapat diartikan sebagai ajaran yang berhubungan dengan kerja dipercayai
oleh individu ataupun sekelompok orang sebagai sesuatu yang baik dan benar yang
Pongtuluran, & Y, 2017: 2). Etika kerja adalah konsep yang memandang sebuah
loyalitas seseorang terhadap suatu pekerjaan sebagai nilai yang berharga dan
berperilaku positif. Perilaku kerja positif berasal dari kesadaran individu, keyakinan
yang kuat, serta komitmen yang total dalam menjalankan tugas pekerjaannya
12
(Ariyanti, 2018: 80). Etika diartikan sebagai tingkah laku, pemikiran, adat budaya,
karakter atau kepribadian perihal aturan kerja yang dimiliki seseorang, suatu
kelompok atau suatu masyarakat. Etika kerja yang baik akan membuat seseorang
tidak bosan dengan rutinitas atau pekerjaannya, bahkan mampu meningkatkan kinerja
atau prestasi kerja orang tersebut (Jufrizen, 2017: 151). Etika kerja dapat diartikan
pada sebuah organisasi yang akan memotivasi anggota organisasi agar pengembangan
ide-ide untuk organisasi tersebut segera terlaksana, percaya diri dalam pengambilan
organisasi (Ridwan, 2018: 146). Berdasarkan opini yang diberikan para ahli dapat
disimpulkan, yaitu etika kerja merupakan sikap ataupun sifat yang dimiliki seseorang
baik sebagai individu pekerja maupun manajemen dalam pelaksanaan kerja sehari-
hari yang dapat menunjukkan semangat karyawan tersebut dalam mengemban tugas
Kerja Menurut Jufrizen (2017: 151) terdapat beberapa fungsi etika kerja bagi seorang
karyawan, yaitu:
agar terjadinya kegiatan atau aktivitas. Etika kerja akan menimbulkan keinginan
13
yang diinginkan.
baik secara individu maupun kelompok, etika kerja akan membuat orang tersebut
orang supaya bersedia untuk mengerjakan sesuatu agar mendapatkan hal yang
Kerja Menurut Ridwan (2018: 143) terdapat tiga belas sikap yang memadai untuk
4. Efisien.
5. Tekun.
6. Tertib.
8. Hemat.
13. Bersemangat.
Adapun indikator etika kerja pada penelitian ini diambil menurut pandangan Aini,
1. Bertanggung jawab
Tanggung jawab berarti menanggung semua kewajiban dan beban pekerjaan sesuai
Setiap karyawan harus membentuk kebiasaan kerja fokus terhadap halhal yang
bermanfaat. Lingkungan kerja yang baik dapat membentuk hubungan kerja yang
baik dengan rekan kerja sehingga tercipta etika dalam bekerja yang positif.
3. Disiplin kerja
Sikap disiplin dalam bekerja akan membuat pekerjaan lebih tertata dan
4. Tekun
Seseorang yang memiliki etika kerja akan selalu totalitas serta semangat untuk
mendorong dirinya bertindak agar meraih kinerja yang optimal, dan memegang
keyakinan yang kuat untuk melakukan pekerjaannya dengan tulus dan ikhlas.
5. Pendidikan
Kualitas sumber daya manusia sangat berhubungan dan tidak dapat dipisahkan
dengan etika kerja. Etika kerja yang baik akan timbul sejalan dengan peningkatan
2.2.2 Kompetensi
pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Wibowo (2016,
terhadap, atau dapat mendeskripsikan, kinerja yang sangat baik. Dengan kata lain,
kompetensi adalah apa yang para outstanding performers lakukan lebih sering pada
lebih banyak situasi dengan hasil yang lebih baik, daripada apa yang dilakukan para
Menurut Spencer dan Spencer dalam Wibowo (2016, p.273) kompetensi terbentuk
1. Motif Sesuatu yang secara konsisten dipikirkan atau diinginkan orang yang
2. Sifat Karakteristik fisik dan respons yang konsisten terhadap situasi atau
informasi. Kecepatan reaksi dan ketajaman mata merupakan ciri fisik kompetensi
3. Konsep Diri Sikap, nilai-nilai, atau citra diri seseorang. Percaya diri merupakan
keyakinan orang bahwa mereka dapat efektif dalam hampir setiap situasi adalah
adalah kompetensi yang kompleks. Skor pada tes pengetahuan sering gagal
konseptual.
17
Menurut Sutrisno (2012: 204) dalam Ceswidarni dkk (2017) indikator kompetensi
yaitu:
oleh individu. Nilai (value) adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan
3. Kemampuan (skill) adalah suatu yang dimiliki oleh individu untuk melaksanakan
4. Sikap (attitude) yaitu perasan (senang-tidak senang, suka-tidak suka,) atau reaksi
perbuatan.
2.2.3 Komunikasi
komunikasi merupakan proses pemindahan dan pertukaran pesan, dimana pesan ini
18
dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau informasi dari seseorang kepada
orang lain. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk mempengaruhi dan/ atau
mengubah informasi yang dimiliki serta tingkah laku orang yang menerima pesan
tersebut.
pesan verbal maupun non verbal antara pengirim dengan penerima pesan untuk
Menurut Sutrisno (2017: 17), komunikasi merupakan suatu konsep yang multi
sosial Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli
secara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku.
motivasi dengan menjelaskan kepada para karyawan apa yang harus dilakukan,
seberapa baik mereka bekerja, dan apa yang dapat dikerjakan untuk memperbaiki
Jadi dapat ditarik kesimpulan yang dimaksud komunikasi adalah proses interaksi
antara pimpinan dan karyawan dalam hal penyampaian perintah, informasi, saran dan
tujuan perusahaan yang bersifat lisan ataupun tulisan yang bertujuan agar tidak terjadi
kesalahan-kesalahan dalam pekerjaan dan tercipta hubungan kerja yang baik antara
19
tujuan perusahaan.
Dari pendapat di atas, bisa disimpulkan bahwa komunikasi bisa terjadi karena adanya
beberapa unsur yang terkait untuk membangun sebuah komunikasi. Berikut ini unsur
pembangun komunikasi:
terjadi pada kita, bisa dari satu orang atau lebih (kelompok) misalnya sebuah
Penerima Yaitu pihak dimana ia menjadi tujuan untuk dikirimi pesan atau info
oleh sumber (komunikator). Penerima bisa terdiri dari satu orang atau lebih.
Media Yaitu alat yang digunakan dalam berkomunikasi untuk mengirim pesan
Efek Yaitu sebuah pengaruh yang dipikirkan dan dirasakan oleh penerima
Arni (2016: 4), membagi komunikasi ke dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal bentuk yang paling umum digunakan dalam organisasi. Oleh
karena itu penting bagi seseorang pemimpin untuk mengetahui lebih banyak
khusus dari manusia. Tidak ada makhluk lain yang dapat menyampaikan bermacam-
macam arti melalui kata- kata. Kemampuan menggunakan komunikasi verbal secara
tujuan.
Komunikasi verbal dapat dibedakan atas komunikasi lisan dan komunikasi tertulis.
oleh pimpinan itu disandikan dalam simbol- simbol yang dituliskan pada kertas atau
pada tempat lain yang bias dibaca, kemudian dikirimkan pada karyawan yang
organisasi. Sedangkan dalam komunikasi tertulis ada beberapa hal yang perlu
2. Komunikasi Nonverbal
itu saling bekerja sama dalam proses komunikasi. Dengan adanya komunikasi
dengan komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan pertukaran pesan dengan tidak
tubuh, vocal yang bukan kata-kata, kontak mata, ekspresi muka, kedekatan jarak dan
sentuhan. Atau dapat juga dikatakan bahwa semua kejadian di sekeliling situasi
komunikasi yang tidak berhubungan dengan katakata yang diucapkan atau dituliskan.
informasi pada orang lain. Tiap gerakan yang seseorang buat dapat menyatakan asal
kita, sikap kita, kesehatan atau bahkan keadaan psikologis seseorang. Arti dari sebuah
nonverbal. Atau dengan kata lain komunikasi verbal akan lebih mudah
ke karyawan lini dan personalia paling bawah. Maksud utama komunikasi ke bawah
kepada bawahan serta memberikan informasi kepada para anggota organisasi tentang
tujuan dan kebijaksanaan organisasi. Pesan atau berita ke bawah dapat berbentuk
tulisan maupun lisan, dan biasanya disampaikan melalui memo, laporan atau
dokumen lainnya, buletin, pertemuan atau rapat, dan percakapan serta melalui
interaksi orang per orang atau kelompok kecil. Salah satu kelemahan saluran
penting yang ditujukan ke para bawahannya. Dengan kata lain, informasi yang
Fungsi utama komunikasi dari bawah ke atas (upward communication) adalah untuk
mensuplai informasi kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi pada
penjelasan, gagasan, dan permintaan untuk diberikan keputusan. Hal ini dapat
dipandang sebagai data atau informasi umpan balik bagi manajemen atas. Para
manajer harus benar memiliki rasa percaya terhadap para bawahannya untuk
apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat baginya, karena yang muncul hanyalah
6. Komunikasi Diagonal
diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil hubungan-
hubungan departemen lini dan staff, yaitu bahwa hubungan-hubungan yang ada
antara personalia lini dan staff dapat berbeda-beda, yang akan membentuk beberapa
Komunikasi dalam organisasi adalah proses menciptakan dan saling menukar pesan
dalam satu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi
lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah (Busro, 2015; 48) Proses
komunikasi dimulai dari pikiran orang yang akan menyampaikan pesan atau
informasi. Apa yang dipikirkan itu kemudian dilambangkan (simbol) baik berupa
ucapan ataupun gambar. Proses selanjutnya dengan memulai transmisi berupa media
dan perantara atau channel misalnya surat, secara lisan dan lain-lain, maka pesan
memahami isi pesan. Jawaban atau reaksi dari penerima pesan kepada pengirim
pesan merupakan umpan balik (decode) apabila terjadi perubahan dari diri penerima
Faktor hambatan yang biasanya terjadi dalam proses komunikasi, dapat dibagi dalam
3 Jenis:
1. Hambatan Teknis
Hambatan jenis ini timbul karena lingkungan yang memberikan dampak pencegahan
adanya temuan baru di bidang teknologi komunikasi dan sistem informasi, sehingga
saluran komunikasi dalam media komunikasi dapat diandalkan serta lebih efisien.
2. Hambatan Semantik
idea secara efektif. Definisi semantik adalah studi atas pengertian, yang diungkapkan
lewat bahasa.Suatu pesan yang kurang jelas, akan tetap menjadi tidak jelas
seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dengan
4. Hambatan Manusiawi
Hambatan jenis ini muncul dari masalah-masalah pribadi yang dihadapi oleh orang-
informasi. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi atau
lingkungan sosial dan budaya, seperti suasana dan iklim kerja serta tata nilai yang
dianut .Dalam proses komunikasi semua pesan atau informasi yang dikirim akan
Menurut Sutardji (2016: 10-11) ada beberapa indikator komunikasi efektif, yaitu:
a. Pemahaman
untuk sampai pada tujuan itu, maka seorang komunikator maupun komunikan harus
b. Kesenangan
Apabila proses komunikasi itu selain berhasil menyampaikan informasi, juga dapat
berlangsung dalam suasana yang menyenangkan kedua belah pihak. Suasana yang
lebih rileks dan menyenangkan akan lebih enak untuk berinteraksi bila dibandingkan
dengan suasana yang tegang. Karena komunikasi bersifat fleksibel. Dengan adanya
maka komunikasi yang terjadi adalah efektif, dan jika tidak ada perubahan pada sikap
Bahwa dalam proses komunikasi yang efektif secara tidak sengaja meningkatkan
kadar hubungan interpersonal. Seringkali jika orang telah memiliki persepsi yang
sama, kemiripan karakter, cocok, dengan sendirinya hubungan akan terjadi dengan
baik.
28
e. Tindakan
Komunikasi akan efektif jika kedua belah pihak setelah berkomunikasi terdapat
yang akan menempatkan birokrasi sebagai mesin efektif bagi pemerintah dan sebagai
parameter kecakapan aparatur dalam bekerja secara baik. Salah satu syarat utama
dalam Fitri dan Juliarsa (2014), mengatakan bahwa profesionalisme auditor mengacu
sesuai dengan ilmu yang dianut. Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa
29
profesionalisme merupakan sebuah sikap kerja profesional yang tiada lain adalah
2018).
merupakan bawaan sejak lahir atau merupakan hasil latihan atau praktik dan
3. Sarana dan prasarana adalah merupakan seperangkat alat yang digunakan dalam
suatu proses kegiatan baik alat tersebut adalah merupakan peralatan pembantu
4. Jumlah sumber daya manusia suatu potensi yang ada dalam diri seseorang yang
dapat berguna untuk menyokong suatu organisasi atau perusahaan sesuai dengan
informasi.
ukur. Hal tersebut bisa serupa pengukuran dari alat ukur yang sama akan
didefinisikan sebagai tujuan, bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi, sehingga kompensasi utama yang
b. Kewajiban social
pekrjaan tersebut.
c. Kemandirian
harus mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain
(pemerintah, klien dan bukan anggota profesi). Setiap ada campur tangan dari luar
Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling berwenang
menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, bukan orang luar yang
sebagai ide utama dalam pekerjaan. Melalui ikatan profesi ini para profesional
1. Aspek pendidikan bagi profesional yaitu suatu bentuk pendidikan yang dapat
Jadi terdapat hubungan antara pekerjaan yang dipegang oleh seseorang dengan
2. Adanya proses rekruitmen terencana, dengan didukung oleh sistem karir dan
Jika produktivitas kerja karyawan selalu mengalami kenaikan yang signifikan dari
waktu ke waktu, maka perusahaan akan mudah mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Apalagi di era industri 4.0 seperti sekarang ini, semua perusahaan
persaingan yang semakin ketat. Produktivitas kerja karyawan adalah hasil keluaran
(output) yang dilihat dari segi kualitas dan kuantitas barang atau jasa, berdasarkan
waktu dan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Produktivitas kerja karyawan
33
dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain mental dan kemampuan fisik
pendidikan, disiplin kerja, keterampilan, sikap dan etika kerja, gizi dan kesehatan,
berprestasi.
mengutip beberapa pengertian produktivitas dari berbagai persepsi para ahli. Menurut
Sikap mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu
keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini daripada
hari kemarin dan hari esok lebih baik daripada hari ini.
perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika produktivitas naik
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja persatuan
waktu. Peran serta tenaga kerja disini adalah penggunaan sumber daya serta efektif
34
barang dan jasa dalam waktu tertentu yang telah ditentukan atau sesuai dengan
rencana. Kemampuan disini menurut peneliti bisa diartikan sebagai kemampuan fisik
atau bisa juga disebut kemampuan keterampilan. Dalam kamus besar bahasa
adalah suatu perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran tenaga kerja persatuan waktu.
pekerjaan dan hasil yang diperoleh berdasarkan sumber daya yang digunakan.
karyawan. Terdapat banyak teori yang memuat tentang faktor – faktor yang
mempengaruhi produktivitas kerja karyawan. Oleh karena itu peneliti akan mengutip
karyawan.
35
produktivitas, yaitu :
1. Pelatihan
2. Pendidikan
3. Disiplin kerja
4. Keterampilan
8. Tingkat penghasilan
Dari pendapat para ahli diatas mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi
antara lain :
4. Pendidikan
5. Disiplin kerja
6. Keterampilan
9. Tingkat penghasilan/gaji
1. Kemampuan
3. Semangat kerja
Semangat kerja merupakan dorongan bekerja untuk menjadi yang lebih baik
4. Pengembangan diri
5. Mutu
Karyawan selalu berusaha meningkatkan mutu yang lebih baik dari yang telah
lalu, mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat menunjukan kualitas kerja
seorang pengawai.
6. Efisiensi
Etika Kerja
(X1)
Kompetensi
Produktivitas
(X2)
Kerja (Y)
Komunikasi
(X3)
Profesional
Kerja (X4)
Keterangan:
2.4 Hipotesis
berikut :
H1: Diduga etika kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
H4: Diduga professional kerja berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
METODE PENELITIAN
No. 12, Tulusrejo, Kec. Lowokwaru Kota Malang Jawa Timur. Lokasi ini dipilih
selama 1 bulan mulai tanggal 19 Januari 2023 sampai dengan 19 Februari 2023.
adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi atau sampel
tertentu yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono,
2013). Penelitian ini berbentuk asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk
2016:74).
40
41
3.3.1. Populasi
karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti. Dalam peneliti ini yang
3.3.2. Sampel
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data yang bersifat kuantitatif
menjadi 2, yaitu sumber data primer dan sumber data skunder (Sugiyono,
42
2015). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
1. Data Primer
Data primer menurut Sugiyono (2015) adalah sumber data yang langsung
Malang.
2. Data Sekunder
Menurut Danang Sunyoto (2013 : 21) data sekunder adalah data yang
bersumber dari catatan yang ada pada perumusan dan dari sumber lainnya
buku yang ada hubungannya dengan obyek penelitian atau dapat dilakukan
dengan menggunakan data dari biro pusat statistik. Data yang digunakan
oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu
1. Metode Observasi
2. Metode Kuesioner
orang utama di dalam organisasi yang bisa berpengaruh oleh sistem yang
3. Metode Dokumentasi
macam dokumen.
4. Studi Pustaka
Definisi operasional variabel adalah seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa
yang harus diamati dan mengukur suatu variabel atau konsep untuk menguji
variabel lain, maka variabel dalam penelitian ini adalah sebagai variabel bebas
berikut:
terhadap suatu pekerjaan sebagai nilai yang berharga dan berperilaku positif.
Perilaku kerja positif berasal dari kesadaran individu, keyakinan yang kuat,
pendidikan.
b. Kompetensi (X2)
kinerja yang sangat baik. Dengan kata lain, kompetensi adalah apa yang para
outstanding performers lakukan lebih sering pada lebih banyak situasi dengan
hasil yang lebih baik, daripada apa yang dilakukan para average performers.
45
c. Komunikasi (X3).
pesan ini dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan, data atau informasi dari
seseorang kepada orang lain. Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk
mempengaruhi dan/ atau mengubah informasi yang dimiliki serta tingkah laku
orang yang menerima pesan tersebut. Menurut Sutardji (2016: 10-11) ada
lain adalah perilaku karyawan yang mengacu pada kecakapan, keahlian, dan
kualitas, sarana dan prasarana, jumlah sumber daya manusia, teknologi dan
keandalan.
Produktivitas kerja karyawan adalah hasil keluaran (output) yang dilihat dari
segi kualitas dan kuantitas barang atau jasa, berdasarkan waktu dan standar
Aini, Nurtjahjani,&
Dhakirah (2020:12)
Sutrisno (2012)
Siagian (2009:163)
Supriyanto (2012)
3.7.1. Instrumen
Menurut Sugiyono (2017: 102), instrument penelitian adalah suatu alat yang
penelitian ini digunakan sebagai alat pengukuran, dan instrument yang lazim
digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa daftar pertanyaan serta kuesioner
yang disampaikan dan diberikan kepada masing- masing responden yang menjadi
fenomena sosial terjadi. Jawaban setiap pertanyaan yang diberikan akan diberi
nilai/skor mulai dari terbesar yaitu 5 hingga 1. Berikut adalah tabel skala likert.
Kriteria Skor
49
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
terhadap konsep yang diteliti. Suharso (2012, p. 108). Teknik pengujian yang
sering digunakan para peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi
mengkorelasikan masing- masing skor item dengan skor total. Skor total adalah
dengan skor total menunjukan item- item tersebut mampu memberikan dukungan
dalam mengungkap apa yang ingin diungkap a Valid. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2
sisi dengan sig, 0,05) maka instrument atau item- item pertanyaan berkorelasi
( )( )
rxy=
√( ( ) ( ( )
Keterangan:
Uji reliabilitas adalah uji untuk memastikan apakah kuesioner penelitian yang
ulang, maka akan mendapatkan hasil yang sama. Sugiyono (2017: 130)
menggunakan objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Tinggi
rendahnya reliabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang disebut
nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai rxx
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah model regresi benar-benar
adalah data sekunder, maka untuk menentukan ketepatan model perlu dilakukan
pengujian atas beberapa asumsi klasik yang mendasari model regresi. Uji asumsi
secara normal atau tidak. Pengujian normalitas ini akan dapat menentukan alat
uji selanjutnya yang digunakan dalam penelitian. Model regresi yang baik
5% atau 0,05 maka data memiliki distribusi normal. Sedangkan jika hasil uji
atau 0,05 maka data tidak memiliki distribusi normal Ghozali (2016).
eror besar, akibatnya ketika koefisien diuji, t-hitung akan bernilai kecil dari t-
tabel. Hal ini menunjukan tidak adanya hubungan linear antara variabel
dari nilai toleransi dan nilai varian inflation factor (FIV). Nilai toleransi
mengukur variabilitas dari variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat
dijelaskan variabel bebas lainnya. Jadi nilai toleransi rendah sama dengan FIV
kulinearitas yang tinggi. Nilai cut of yang digunakan adalah untuk nilai
maka dilihat dari nilai koefisien korelasi Rank Spearman antara masing-
(sigs) > dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2018, p.
139).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi
variabel) yang lebih dari satu variabel terhadap variabel terikat (dependent
variabel). Dalam penelitian ini regresi linear berganda digunakan untuk mengukur
Rumus : Y = a+ b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e
Keterangan :
a = Konstanta X2 = Kompetensi
dalam penelitian).
√
thitung =
√
keterangan :
n = Jumlah data
c) Menentukan rtabel
55
independen)
d) Kriteria pengujian
e) Menarik kesimpulan
Fhitungn=
( )( )
Keterangan :
R2 = Koefisien determinasi
c) Menentukan F tabel
df1 = n-k-2
df2 = n-k-2
keterangan:
n = jumlah sampel
d) Kriteria pengujian
e) Menarik kesimpulan
digunakan untuk mengukur seberapa baik garis regresi yang kita miliki.
angaka satu (1), maka dapat dikatakan bahwa variabel dependen dijelaskan
determinasi (R-squared) menjauhi angka satu (1) atau mendekati angka nol
dependennya.
Keterangan:
= Koefisien Determinasi
= Koefisien Korelasi
DAFTAR PUSTAKA
Jufrizen, J., & Sipahatur, R.P. (2016). Model Pengembangan Etika Kerja Berbasis
Islam pada Perguruan Tinggi Islam Swasta di Kota Medan. Jurnal Ilmiah
Maksitek, Vol 1(1), 120-136.
Ningsih, Yulia. (2017). Analisis Pengaruh Etos Kerja, Lingkungan Kerja dan
Kompetensi Karyawan Terhadap Produktivitas Kerja (Studi Kasus pada PT
Indosat Tbk Pangkalpinang). Jurnal Ilmiah Progresif Manajemen Bisnis
(JIPMB) Vol 17 (2).
59
60