Oleh
Hazlinda
160203093
i
ANALISIS KELAYAKAN USAHA TANI TEMBAKAU
DI DESA SETANGGOR KECAMATAN SUKAMULIA
KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Skripsi
Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Ekonomi
Oleh
Hazlinda
160203093
ii
iii
iv
vi
MOTTO
“Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada
berputus dari rahmat Allah melainkan orang-orang yang kufur”
(QS. Yusuf: 87)
vii
PERSEMBAHAN
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan ridho-Nya, sehingga skripsi yang berjudul
Sholawat dan salam kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW
yang telah mengayomi kita semua dengan cinta kasih serta perjuangan beliau
sehingga kita bisa menghirup udara segar ini penuh dengan nikmat yang tak akan
Penulis menyadari bahwa selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati penulis
2. Dr. H. Ahmad Amir Aziz, M.Ag. selaku Dekan FEBI UIN Mataram
Amrullah).
ix
9. Seluruh keluarga besar H. Saepudin dan keluarga besar H. Samsul
tercinta.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang
ini bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan bagi penulis khususnya,
Aamiin.
Penulis,
Hazlinda
160203093
x
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL....................................................................... i
HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................. iii
HALAMAN PENGESAHAN MUNAQASYAH ............................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... v
PENGESAHAN .................................................................................. vi
MOTTO ............................................................................................. vii
PERSEMBAHAN .............................................................................. viii
KATA PENGANTAR ....................................................................... ix
DAFTAR ISI ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................. xiii
ABSTRAK ......................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................... 6
1. Tujuan Penelitian ....................................................... 6
2. Manfaat Penelitian ..................................................... 7
BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian
A. Kajian Teori ................................................................... 8
B. Penelitian Terdahulu ...................................................... 22
C. Kerangka Berfikir .......................................................... 29
D. Hipotesis Penelitian ....................................................... 31
BAB III Metode Penelitian
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian .................................... 33
B. Populasi dan Sampel...................................................... 34
C. Waktu dan Tempat Penelitian ....................................... 37
D. Definisi Operasional Variabel ....................................... 37
E. Instrumen Penelitian ...................................................... 39
xi
F. Prosedur Penelitian ......................................................... 40
G. Teknik Analisis Data ..................................................... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................. 46
1. Deskripsi Loksai Penelitian ...................................... 46
2. Hasil Analisis Aspek Non Finansial .......................... 49
3. Hasil Analisis Aspek Finansial .................................. 73
B. Pembahasan .................................................................... 84
1. Analisis Kelayakan Usaha Dilihat dari Aspek non
finansial ...................................................................... 88
2. Analisis Kelayakan Usaha Dilihat dari Aspek
finansial ...................................................................... 93
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................... 97
B. Saran .............................................................................. 99
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xi
i
DAFTAR TABEL
xiii
“Analisis Kelayakan Usaha Tani Tembakau di Desa Setanggor
Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur”
Oleh:
Hazlinda
NIM: 160203093
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil observasi awal peneliti yang
mengetahui bahwa usaha tani Tembakau ini merupakan usaha yang dijalankan
secara turun temurun yang sampai saat ini masih tetap dijalankan meskipun
berangsur-angsur mengalami kerugian usaha tani ini tidak pernah mati dikalangan
masyarakat. Pada dasarnya, usaha ini sangat memberikan dampak yang besar baik
dampak secara positif maupun negatif yang ditimbulkan oleh usaha tani terhadap
para petani maupun masyarakat di sekitar lokasi usaha. Sehingga perlu
diadakannya studi kelayakan usaha guna meminimalisir kemungkinan-
kemungkinan kerugian yang akan terjadi nantinya. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kelayakan usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di Desa
Setanggor Kecamatan Sukamulia Kabupaten Lombok Timur dilihat dari aspek
non finansial dan aspek finansial.
Pada Penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian
deskriptif kuantitatif dengan metode survei. Sampel yang digunakan sebanyak 39
responden dengan menggunakan teknik non probability sampling dengan metode
purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu observasi dan
angket penelitian, dengan prosedur penelitian yaitu melalui tahap konseptual,
pelaksanaan, analisis dan kesimpulan. Teknis analisis data dalam penelitian ini
meliputi uraian deskriptif untuk menganalisis aspek non finansial serta metode
penilaian kriteria investasi untuk menganalisis aspek finansial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelayakan usaha secara
keseluruhan dilihat dari aspek non finansial yang terdiri dari aspek hukum,
pemasaran, teknis, manajeman, ekonomi sosial dan dampak lingkungan
dinyatakan layak untuk dijalankan. Sedangkan aspek finansial secara keseluruhan
dinyatakan layak untuk dijalankan. Hal tersebut dilihat dari nilai PP ≤ 10 thn,
dengan nilai PP 2 tahun 5 bulan. NPV ≥ Rp 0, dengan perolehan nilai NPV Rp.
7.798.992. PI ≥ 1, dengan perolehan nilai 0,45. Dan yang terakhir ARR ≥ return,
dengan perolehan nilai ARR 19%. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan
bahwa usaha tani Tembakau yang dijalankan di Desa Setanggor Kecamatan
Sukamulia Kabupaten Lombok Timur Layak untuk dijalankan dilihat dari aspek
non finansial dan aspek finansial.
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
keuntungan sesuai dengan tujuan dan target yang diinginkan dalam berbagai
Lombok, dengan areal panen tembakau terluas di NTB yang mencapai 68%
dari total luas area panen Tembakau. 4 Hasil evaluasi kesesuaian lahan untuk
1
Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi Cetakan ke-8 (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2012)., hlm. 6.
2
Juminang, Studi Kelayakan Bisnis Terori & Pembuatan Proposal Kelayakan (Jakarta:
Bumi Aksara, 2014)., hlm. 7.
3
Ibid., hlm. 4.
4
BPS, Nusa Tenggara Barat Online, 2010.
2
sesuai, dan hanya 14,99% yang tergolong sangat sesuai, sedangkan sisanya
sumber daya yang dimiliki petani agar berjalan secara efektif dan efisien dan
Timur, dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat sebagai salah satu
telah ditetapkan.7
bisnis atau usaha. Secara umum, analisis kelayakan usaha adalah untuk
mengetahui dan mengukur layak atau tidaknya suatu usaha untuk dijalankan.
5
BPS, Dalam Bentuk Angka Lombok Timur Online, 2011.
6
Soekartawi, Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani Kecil (Jakarta:
UI-PRESS, 2011)., hlm. 16.
7
Kasmir dan Jakfar, Studi…, hlm. 2.
3
pengembangan bisnis di masa depan dilihat dari berbagai aspek atau sudut
pandang.9
judul “Analisi Kelayakan Usaha Gula Semut Anggota Koperasi Serba Usaha
penelitian ini menunjukkan bahwa ditinjau dari aspek non finansial seperti:
usaha gula semut anggota KSU Jatirogo dinyatakan layak untuk dijalankan.
Sedangkan ditinjau dari aspek finansial dilihat dari nilai rata-rata PP untuk
untuk warehouse 20,97 kali. Nilai rata-rata IRR bukan warehouse 54%, untuk
warehouse 103%. ARR bukan warehouse 150%, untuk warehouse 620%, hal
itu menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh lebih tinggi dari yang
8
Ahmad Subagyo, Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi (Jakarta: PT. Elex Media
Komputindo, 2007)., hlm. 4.
9
Johan, Suwinto, Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2011)., hlm. 3.
10
Ardina Desti Rahayu, “Analisis Kelayakan Usaha Gula Semut Anggota Koperasi Serba
Usaha (KSU) Jatirogo”, (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015)., hlm. 95-119.
4
Lombok Timur, usaha tani Tembakau di Desa Setanggor ini merupakan mata
aspek hukum usaha tani tembakau secara umum sudah ditetapkan oleh Mentri
Trisno Adi, IDS. Dari segi tekhnis atau operasi, di mana disini usaha tani ini
sangat banyak menyerap tenaga kerja. Dari segi manajemen dapat dilihat
bahwa dari segala bentuk kegiatan dalam usaha ini dilakukan secara turun
dibidang usaha tersebut. Serta dari segi ekonomi sosial sangat berpengaruh
erat. Dari segi dampak lingkungan usaha ini sedikit memberikan kendala dari
pohon besar. Dari segi tanah dapat mengurangi tingkat kadar kesuburan tanah
jika digarap terus menerus tanpa henti. Dan yang terakhir adalah aspek
finansial atau keuangan, dimana sebelum usaha ini selesai belum bisa
ditimbulkan sangatlah besar, artinya ketika petani untung atau rugi maka
Oleh sebab itu, usaha tani Tembakau yang dijalankan sebagian besar
B. Rumusan Masalah
penelitian yaitu:
11
Observasi, di Desa Setanggor Kecamatan Sukamulia, Tanggal: 29-November-2019,
Pukul: 10:30.
12
Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan…, hlm. 7.
6
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
7
BAB II
A. Kajian Teori
kelayakan bisnis serta tujuan dan apa saja aspek-aspek yang terkandung
kegiatan usaha yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai
bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa
proyek tertentu baik bersifat fisik atau non fisik. 13 Studi kelayakan bisnis
ingin dicapai dalam suatu investasi. Jadi dengan adanya studi kelayakan
usaha ini dapat memberikan pedoman atau arahan terhadap usaha yang akan
1. Kelayakan Usaha
13
Ibid., hlm. 5.
9
akan diperoleh tidak hanya berbentuk finansial saja akan tetapi dapat
bisnis atau usaha akan dapat memberikan gambaran apakah usaha atau
mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan dijalankan, dalam
dijalankan.
14
Ibid., hlm. 7.
15
Juminang, Studi Kelayakan…, hlm. 3.
10
membuang uang, tenaga atau pikiran secara percuma.16 Paling tidak ada
1) Aspek hukum
dokumen tersebut.
16
Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan…, hlm. 12.
17
Ibid., hlm. 13-14.
18
Ibid., hlm. 7-8.
19
Ibid., hlm. 8.
11
2) Aspek pemasaran
Dalam hal ini, untuk menentukan besarnya pasar nyata dan potensi
pasar yang ada, maka perlu dilakukan riset pasar, baik dengan terjun
3) Aspek keuangan
dikeluarkan. Dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya apa saja
lay out gedung, mesin, dan peralatan dan lain sebagainya. Kemudian
20
Ibid., hlm. 16.
12
dibutuhkan pada saat ini, karena setiap proyek yang dijalankan akan
21
Ibid., hlm. 16-17.
13
berikut:
a) Aspek Hukum
dan peluang pasar yang ada, prospek pasar di masa yang akan
ada. Salah satu cara untuk mengenal struktur pasar adalah dengan
22
Ibid., hlm. 24-36..
23
Ibid., hlm. 41-46.
14
24
Ibid., hlm. 168-169.
25
Ibid., hlm. 200-205.
15
usaha.
𝐼n𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
Payback Period = x 1 tahun
𝐾𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ /𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
begitupun sebaliknya.27
CFt
NPV = 𝑡=1
- 10
∑𝑛 (1+ k)t
26
Ibid., hlm. 212-216.
27
Ibid., hlm. 101-102.
16
berarti bahwa apabila NPV sama dengan nol berarti sama dengan
PV Kas Bersih
PI = x 100%
PV Investasi
pengembalian bunga.
28
Juminang, Studi Kelayakan…, hlm. 180-182.
17
Total EAT
Rata-rata EAT =
Umur Ekonomis (n)
Investasi
Rata-rata investasi =
2
2. Usaha Tani
yang sangat penting dalam kegiatan usaha tani, yaitu lahan pertanian,
tenaga kerja, modal dan manajemen.30 Usaha tani juga dapat dikatakan
29
Ibid., hlm. 102-108.
30
Dodi Nurmansyah, Siti Rochaini, dan Armaeni Dwi Humaerah,. Jurnal Agribisnis, Vol.
8, No. 1, Juni 2014. Tanggal 11-Desember-2019, Pukul 11:02.
18
sumber daya alam, tenaga kerja, dan modal yang mana sebagian dari
1) Lahan Pertanian
produksi lainnya.32
yang cukup serta pemupukan dasar berupa pupuk organik dan non
organik.
2) Modal
dibedakan menjadi dua macam yaitu modal tetap dan tidak tetap.
dalam proses produksi yang tidak habis pakai dalam satu kali proses
3) Tenaga Kerja
hal yang perlu diperhatikan pada faktor produksi tenaga kerja antara
lain:
33
Soekartawi, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian: Teori dan Aplikasi (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2002)., hlm. 98.
20
produksi tersebut.
c) Jenis Kelamin
Hal tersebut dapat dilihat dari kualitas tenaga kerja laki-laki lebih
salah satu tolak ukur adanya perbedaan kualitas tenaga kerja yang
4) Manajemen (Pengelolaan)
1) Perorangan (Individu)
karena itu maka hasil yang akan didapatkan nantinya juga akan
B. Penelitian Terdahulu
beberapa hasil penelitian terdahulu yang tampak mirip dengan penelitian yang
Lampung 2018. 38
36
Ibid., hlm. 9.
37
Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen (Bandung: Alvabeta CV, 2014)., hlm. 452.
38
Tia Aprilia Zakita, “Analisis Kelayakan Usaha Pada Industri Tempe di Desa Purwodadi
Dalam Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan”, (Skripsi, Universitas Lampung,
2018)., hlm. 58.
23
dengan perolehan nilai ROI 48,58%, B/C Ratio 1,49 > 1, BEP dari segi
kuantitas sebesar 33,475 bungkus, BEP dari segi harga 670, NPV Rp.
55.201.750, Net B/C 1,76 > 1, Gross B/C 1,17 > 1, IRR 23,98% lebih
besar dari suku bunga pinjaman bank yang berlaku yaitu 10% dan Payback
dijalankan.
adalah peneliti sekarang meneliti kelayakan usaha tani dilihat dari dua
aspek secara umum yaitu aspek finansial dan non finansial. Dimana dalam
terfokus pada 4 metode yaitu, PP, NPV, ARR, dan PI. Sedangkan dalam
24
gula semut anggota KSU Jatirogo, dimana hal tersebut ditinjau dari aspek
penelitian ini adalah petani gula semut anggota KSU Jatirogo dan Obyek
penelitiannya usaha gula semut. Populasi penelitia ini terdiri dari 148
usaha gula semut anggota KSU Jatigoro sangat layak untuk dijalankan.
metode yang di gunakan. Dan letak perbedaan yang terakhir dari penelitian
39
Ardia Desti Rahayu, “Analisis Kelayakan Usaha Gula Semut Anggota Koperasi Serba
Usaha (KSU) Jatirogo”, (Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, 2015)., hlm. 74-95.
25
penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata nilai land rate sebelum adanya
2018.41
nilai persentase sebesar (90%, 93,4%, 70%, (96,6% dan 88%). berdasarkan
nilai Net B/C >1, nilai IRR > 5% dan PP < 10 tahun. Serta dengan
perolehan nilai NPV sebesar Rp. 3 170 741 635.50. Dan yang terakhir
Usaha akan menjadi tidak layak jika penurunan jumlah produksi >
41
Hafizd Wahyu, “Analisis Kelayakan Usaha Kangkung Hidroponik di Specta Farm
Kabupaten Bogor” (Skripsi, Institut Pertanian Bogor, 2018)., hlm. 29-67.
27
berdasarkan aspek non finansial dan finansial dimana dalam aspek non
investasi yaitu NPV dan PP. Sedangkan untuk perbedaan antara penelitan
aspek finansial dan nilai persentase dari kelayakan pada bagian aspek non
Bisnis Pada Pengembangan UMKM (Studi Kasus pada Industri Kecil Unit
Zahra” dari segi aspek non finansial layak untuk dijalankan dari aspek
sedangkan dari aspek manajemen dan sumber daya manusia masih belum
layak untuk dijalankan dengan umur proyek selama 3 tahun pada tingkat
layak atau tidaknya usaha yang dijalankan dilihat dari 2 aspek yaitu aspek
42
M. Afiful Umam, “Analisis Faktor Studi Kelayakan Bisnis Pada Pengembangan
UMKM (Studi Kasus pada Industri Kecil Unit Pengolah dan Pemasar Ikan “Fatimah Az-Zahra”
Borobudur Kab. Magelang”, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang, 2016)., hlm.
19.
29
C. Kerangka Berfikir
sebuah pemahaman maka pemahaman tersebut dapat salah, kurang atau tidak
petani dibina dalam mengelola Tembakau dan lain sebagainya. Pada saat
petani dapat dikatakan untung dalam menjalankan usaha ini maka akan sangat
lainnya yang ada di sekitar lokasi usaha dapat ikut serta merasakan dampak
43
B.Herry Priyono, Anthony Giddnes, Suatu Pengantar Cetakan Kedua (Jakarta:
Kepustakaan Populer Gramedia, 2003)., hlm. 2.
30
positif dari keberhasilan petani itu sendiri. Akan tetapi sebaliknya, jika usaha
kerugian maka semua juga akan terkena dampak dari kerugian tersebut.
hutangnya akhirnya banyak yang mejadi TKI / TKW ke Luar Negeri, buruhan
gagal dan lain sebagainya. Landasan utama atau cikal bakal peneliti dalam
usaha ini akan tetapi usaha tani Tembakau ini tidak pernah mati dikalangan
masyarakat. Untung atau rugi tidak menjadi tolak ukur petani berhenti
melakukan usaha ini, buktinya dari saat krisis moneter yang terjadi pada
tahun 1998 sampai 2020 sekarang ini usaha tani Tembakau ini tidak pernah
Kabupaten Lombok Timur. Dengan adanya studi kelayakan bisnis atau usaha,
tani tersebut. Serta peran studi kelayakan sangat besar dalam keberhasilan
LAYAK / TIDAK
D. Hipotesis Penelitian
baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta
44
Sugiyono, Metode Penelitian…, hlm. 138-139.
32
Sukamulia layak untuk dijalankan dilihat dari aspek non finansial dan
aspek finansial.
Sukamulia tidak layak untuk dijalankan dilihat dari aspek non finansial
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
maka terlebih dahulu perlu diketahui definisi dari ekonomi syariah itu sendiri.
adalah cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu yang
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang di-
peroleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai
46
kriteria tertentu yaitu valid, reliebel, dan objektif. Untuk mendapatkan data
yang valid dan reliabel, maka peneliti harus dapat menjadi human instrument
45
Akhmad muhajidin, Ekonomi Islam: Sejarah, Konsep, Instrumen, Negara dan Pasar
(Jakarta: Rajawali Pers, 2014)., hlm. 23.
46
Muhammad Nazir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005)., hlm. 24.
34
yang baik, mengumpulkan data secara trianggulasi dari berbagai sumber data
bisnis tertentu atau profil pekerjaan dan tenaga kerja industri tertentu.48
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-
data yang di dapatkan dari hasil observasi dan hasil penyebaran angket pada
tentang kelayakan usaha dilihat dari aspek non finansial dan aspek
finansialnya, yang kemudian diolah oleh peneliti dengan cara manual tanpa
menggunakan SPSS.
1. Populasi
(baik itu petani padi dan tembakau) di desa Setanggor sebanyak 341 orang
2. Sampel
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi. Untuk itu sampel yang
Dimana:
n: Jumlah sampel
N: Jumlah populasi
50
Muri Yusuf, Metode Penelitian (Jakarta: PRENADAMEDIA GROUP, 2016)., hlm. 66.
51
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&B
Cetakan Ke-15 (Bandung: Alfabeta, 2013)., hlm. 36.
52
Muhammad, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam : Pendekatan Kuantitatif
(Dilengkapi Dengan Contoh-contoh Aplikasi: Proposal Penelitian dan Lapangan), ( Depok:
Rajawali Pers, 2008)., hlm. 180.
53
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi Serta Ilmu-ilmu Lainnya
(Jakarta: Kencana, 2010)., hlm. 115.
36
apabila kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya
10-15% atau 20-25%. Dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel dari
341
n =
1 + 341 (0,15)2
341
=
1 + 341 (0,0225)
sebanyak 39. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Purposive sampling ini juga dapat diartikan sebagai suatu tata cara
54
Sugiyono, Metode Penilaian (Bandung: Alfabeta, 2001) ., hlm. 61.
37
yang sudah diketahui sebelumnya. Dengan kata lain unit sampel yang
tentang kelayakan usaha tani Tembakau, maka sampel yang dipilih adalah
orang yang ahli dalam bidang usaha tani Tembakau itu sendiri.
1. Waktu Penelitian
diperkirakan kurang lebih sekitar dua bulan (60 hari). Waktu dihitung
oleh pihak kampus. Ini dirasa cukup untuk menyelesaikan penelitian yang
2. Tempat Penelitian
1. Kelayakan usaha
55
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2004)., hlm. 128.
38
tolak ukur penentuan layak atau tidaknya usaha tani yang dijalankan
dan sosial serta aspek dampak lingkungan) dan aspek finansial yang
2. Usaha tani
dalam mengalokasikan sumber daya yang ada secara efektif untuk tujuan
pada tahap pengiriman hasil Tembakau, dengan tujuan hasil dari kegiatan
dapat diartikan sebagai suatu alat ukur yang digunakan untuk mendapatakan
permasalahan penelitian. Alat ini harus disesuaikan dengan jenis data atau
penelitian ini adalah observasi dan angket penelitan. Angket penelitian yang
pengukuran seperti skala Likert dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan
56
Ismail Suardi Wekke, dkk, Metode Penelitian Ekonomi Syariah (Yogyakarta: Gawe
Buku, 2019)., hlm. 75.
57
Suharsimi Arikuto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Yogyakarta:
Rineka Cipta, 2010)., hlm. 265.
58
Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif dalam Pendidikan
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996)., hlm. 160.
40
F. Prosedur Penelitian
1. Tahap Konseptual
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Analisis
berdasarkan dua aspek yaitu aspek non finansial dan aspek finansial.
penelitian.
4. Tahap Kesimpulan
mendeskripsikan suatu kejadian yang terjadi pada saat ini dalam bentuk
42
a. Aspek hukum
segi pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau
tidak, atau dengan kata lain seberapa besar potensi pasar yang ada untuk
usaha, baik kantor pusat, cabang, pabrik, gedung dan lain sebagainya.
59
Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis Edisi Kedua (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2007)., hlm. 14-15.
43
Yang dinilai dalam aspek ini adalah para pengelola usaha dan
dengan struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan
tujuan usaha.
pula dengan dampak sosial yang ada seperti tersedianya sarana dan
Dalam hal ini, suatu proyek atau usaha yang dijalankan pasti
air, udara, tanah yang akhirnya akan berdampak pada manusia, hewan,
2. Aspek Finansial
60
Ibid., hlm. 212.
44
Investasi
PP = x 1 tahun
Kas Bersih / tahun
Indikatornya:
CFt
NPV = 𝑡 =1
- 10
∑𝑛 (1+ k)t
∑ 𝑃𝑉 𝐾𝑎𝑠 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
PI = x 100%
∑ 𝑃𝑉 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
Indikatornya: Apabila PI lebih besar (>) dari 1 maka diterima.
61
Ibid., hlm. 100.
62
Juminang, Studi Kelayakan…, hlm. 179-182.
45
Total EAT
Rata-rata EAT =
Umur Ekonomis (n)
Investasi
Rata-rata investasi =
2
63
Kasmir dan Jakfar, Studi Kelayakan…, hlm. 102-108.
46
BAB IV
A. Hasil Penelitian
a. Keadaan Wilayah
dari 4 dusun yaitu dusun Genter, Dasan Makam, Lendek, dan Montong
dimana hal tersebut terdiri dari tanah sawah seluas 87.0000 Ha, tanah
kering seluas 63.4500 Ha, serta tanah fasiltas umum seluas 16.5500 Ha.
dengan suhu rata-rata 30oC, serta berada pada ketinggian 250 m di atas
10.0000 Km, serta jarak ke ibu Kota Provinsi mencapai 52.0000 Km.
b. Keadaan Penduduk
2.520 jiwa (yang terdiri dari 1.265 laki-laki dan 1.255 perempuan),
c. Pertanian
untuk tanah sawah yaitu 87.0000 Ha. Hasil utama pertanian adalah
padi dan tembakau dibagi menjadi 2 bagian dalam satu tahun yaitu 6
bulan dalam musim penghujan untuk menanam Padi dan 6 bulan dalam
itu sendiri.
930 orang yang terdiri dari 405 buruh tani laki-laki dan 525 buruh tani
perempuan.65
dimana satu kali pemetikan dilakukan satu kali seminggu, jadi 7 sampai
disortir kembali sesuai dengan kualitas dari daun tembakau itu sendiri,
harga yang berbeda pula. Setelah melalui proses sortir dan kemudian
harga Rp. 35.000 – 45.000 /Kg. Untuk kelas B berkisar antara harga Rp.
25.000 - 30.000 /Kg. Kelas C berkisar seharga Rp. 11.000 - 20.000 /Kg,
dan yang terakhir kelas D berkisar antara Rp. -10.000 /Kg. Perusahaan-
Shadana Arifnusa, CV. Trisno Adi, IDS, PT. Bentoel Prima dan lain
sebagainya.
a. Aspek Hukum
bawah ini.
individu yang dilakukan para petani yang ada di Desa tersebut, ada
akan tetapi usaha ini lebih cenderung dilakukan oleh petani secara
2) Izin Usaha
izin usaha yaitu dalam bentuk Izin Gangguan (HO) yang diterbitkan
Bupati Lombok Timur. Dalam hal ini, disamping usaha ini sudah
Tembakau.
dikatakan masih sangat luas, walaupun pada dasarnya satu tahun ini
tembakau pada tahun 2019 silam. Hal ini didasarkan oleh permintaan
ton hasil tembakau kering yang akan dipenuhi petani. Melihat hal
perusahaan.
a) Produk (Product)
b) Harga (Price)
c) Tempat (Place)
membebankan petani.
d) Promosi (Promotion)
yang dituju petani sudah tersedia dan sebagian besar yaitu 39 petani
meliputi lokasi usaha, tata letak (layout) produksi, proses produksi, dan
57
syarat variabel utama dan bukan utama. Variabel tersebut terdiri dari
air dan listrik, dan fasilitas transportasi untuk distribusi. Proses produksi
1) Lokasi Usaha
ketinggian 250 meter di atas permukaan laut. Lokasi usaha ini dapat
dan air di lokasi usaha tani sangat tercukupi sehingga proses dalam
2) Layout Usaha
lokasi usaha yang strategis dengan suhu udara mencapai +30o C yang
Timur.
bahwa harga bahan baku mudah didapatkan dan sebagian besar yaitu
1) Aspek Manajemen
menjalankan usaha.
2) Struktur Organisasi
PETANI
sehingga pengalaman kerja dalam hal ini sudah dapat dikatakan baik
dalam mengelola usaha tani Tembakau itu sendiri. Selain itu juga
Hasil Angket
No Aspek Manajemen dan Organisasi Ya Tidak
Apakah ada pembagian tugas dalam
1 38 1
menjalankan usaha ini?
2 Apakah ada pengawasan terhadap kualitas 39 0
kerja buruh?
dijalankan.
disekitar lokasi usaha atau dengan kata lain mampu mengurangi tingkat
sebagainya.
1) Aspek Ekonomi
begitupun sebaliknya.
2) Aspek Sosial
petani bagi masyarakat. Dan hal tersebut dapat dilihat dari usaha tani
masyarakat.
positif terhadap warga setempat. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel
sosial.
ini juga dilihat dari dampak terhadap lingkungan yang terjadi apakah
68
semakin baik setelah adanya usaha yang dijalankan atau semakin rusak
tanah, akan tetapi jika dikaji lebih mendalam memang pada dasarnya
sebagainya. .
2) Terhadap air
tidak ada dampak negatif yang dihasilkan dari usaha tani Tembakau
itu sendiri. Hal tersebut dapat dilihat dari tidak adanya limbah dalam
69
bentuk padat maupun cair dari usaha tani Tembakau yang mengubah
3) Terhadap udara
tercemar.
secara liar.
pencemaran pada air dan tanah yang ada di sekitar lokasi usaha. Dan
layak untuk dijalankan. Hal tersebut dapat dilihat dari aspek hukum
sebagian besar petani sudah memiliki target pasar yang akan dituju,
negatif terhadap air, udara. Akan tetapi, pada aspek ini terdapat kendala
pengovenan.
utama pengovenan petani yaitu kayu atau pohon besar yang dijadikan
untuk dijalankan atau tidak. Hal yang akan dikaji dalam aspek finansial
adalah aliran arus kas (cash flow), dan laporan laba rugi berdasarkan
sendiri. Pada usaha tani Tembakau ini dijual dalam satuan Kg. Harga
berkisar dari Rp. -10.000 sampai dengan Rp. 45.000 per Kg dengan
value). Nilai sisa merupakan nilai sisa dari barang modal yang tidak
habis dipakai selama umur proyek berlangsung dan dinilai pada saat
yang memiliki nilai sisa antara lain tanah, oven, serubung (saluran
memiliki luas 100 m2. Lahan yang tidak dibuatkan bangunan (oven)
per buah dengan jumlah 500 buah, jadi total nilai gelantang Rp.
semula yaitu Rp. 8.000.000. Untuk nilai sisa bangunan oven sebesar
dikarenakan nilai sisa keduanya tidak memiliki nilai pada saat habis
lampiran 3.
(sistem borongan)
E PENGOVENAN &
8.800.000
SORTIR
1 Pengikatan tembakau
30.000 10 8 x petik 2.400.000
digelantang TKW
2 Menaikkan tembakau
50.000 5 8 x petik 2.000.000
ke oven TKL
3 Turunkan dari oven TKL 50.000 3 8 x petik 1.200.000
4 Pembukaan tembakau
30.000 10 8 x petik 2.400.000
kering + sortir TKL
5 Press/ Pengebilan TKL 50.000 4 4 x press 800.000
TOTAL BIAYA OPERASIONAL TK (ABCDE) 27.630.000
No Biaya Sarana Produksi Harga/ Jumlah / volume / Jumlah
Satuan
& Angkutan (Rp) orang satuan
BIAYA SARANA
A 22.015.000
PROSUKSI
1 Benih Temabaku
50.000 2 bungkus 100.000
(4 gram)
2 Pelastik penutup benih 400.000 1 pis 400.000
3 Bambu 10.000 5 batang 50.000
4 Pupuk Anorganik:
a) TS /SP 250.000 5 kwintal 1.250.000
b) ZA 170.000 5 kwintal 850.000
c) OREA 230.000 2 kwintal 460.000
d) VERTILA 600.000 0,5 kwintal 300.000
5 Obatobatan:
a) Durusban untuk bibit 90.000 0,5 liter 45.000
b) Prepaton 140.000 3 botol 420.000
c) Metindo 140.000 1 Kg 140.000
6 Bahan Bakar Kayu:
Mente 1.500.000 6 truck 9.000.000
7 sewa lahan 11.000.000 1 hektar 9.000.000
B BIAYA ANGKUTAN 800.000
Biaya angkutan dari lokasi kali
200.000 4 800.000
ke perusahaan angkut
TOTAL BIAYA SARANA & ANGKUTAN 22.815.000
TOTAL BIAYA KESELURUHAN : Rp. 50.445.000 per Satu Hektar lahan tanam
22.815.000.
kedua hal tersebut, akan tetapi perbedaannya tidak terlalu jauh, yang
harga, untuk total biaya tidak terdapat perbedaan yang terlalu jauh
dengan biaya operasional (biaya tetap dan biaya variabel). Selain itu,
67
Brealey, Myers dan Marcus, Dasar-dasar Manajemen Keuangan Perusahaan Edisi
Kelima Penerjemah Bob Sabran MM (Jakarta: Erlangga, 2008)., hlm. 72.
80
hasil analisis laporan laba rugi. Hasil perhitungan pajak ini tentunya
diperoleh dari usaha tani Tembakau itu sendiri. Perhitungan PPh usaha
pada tahun pertama dan ke dua berkisar antara Rp. 14.357.160. untuk
tahun pertama dan Rp. 27.524,160. untuk tahun ke dua. Untuk proyeksi
1) Payback Period
yaitu :
PP = n + (a - b) / (c – b) x 1 tahun.
Dimana :
b : besaran total kumulatif dari arus kas pada periode tahun ke-n.
c : besaran total kumulatif dari arus kas pada periode tahun ke-n.
b: Rp. 16.742.160.
c : Rp. 29.891.160.
thn
= 1 + 1,5 x 1 thn
82
= 1 + 1,5 thn
= 2 tahun 5 bulan.
I0 : Rp. 37.000.000.
CFt
NPV = 𝑡 =1
10
∑𝑛 (1+ k)t
16.724.160. 29.891.160.
= + 37.000.000.
(1 + 0,1)1 (1 + 0,1)2
16.724.160. 29.891.160.
= + 37.000.000.
1,1 1,01
= 44.798.992 37.000.000
= 7.798.992.
3) Probability Indeks
PV Kas Bersih
PI = x 100%
PV Investasi
16.724.160
83
= x 100%
37.000.000
= 0,45.
= 3.490.110.
= 18.500.000.
= 3.490.110 /18.500.000.
= 0,19.
= 19%.
tetapi dari PP, NPV dan ARR layak untuk dijalankan. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil penilaian kriteria investasi usaha tani Tembakau
84
investasi.
sebesar 19%. Dengan syarat kelayakan, nilai ARR ≥ return. Untuk lebih
B. PEMBAHASAN
statistik atau tanpa menggunakan SPSS dalam mengolah data yang ditemukan
Penggunaan 15% ini pada dasarnya terlalu besar akan tetapi dikarenakan ada
purposive sampling.
mempelajari secara mendalam tentang suatu usaha atau bisnis yang akan
akan dapat memberikan gambaran apakah usaha yang diteliti layak atau tidak
dengan berhasil.68
Selain itu, usaha tani Tembakau di Desa Setanggor ini merupakan sumber
68
Juminang, Studi Kelayakan Bisnis Teori dan Pembuatan Proposal Kelayakan (Jakarta:
Bumi Aksara, 2014)., hlm.3.
86
ditimbulkan oleh usaha tani Tembakau ini juga sangat besar terhadap
perekonomian masyarakat, hal tersebut dapat dilihat pada saat usaha tani
dapat merasakan dampak positif dari keberhasilan usaha tersebut akan tetapi
Timur dapat dilihat dari dua aspek yaitu aspek non finansial dan aspek
finansial. Berdasarkan hal tersebut, mengenai aspek non finansial terdiri dari
beberapa aspek-aspek yang akan menentukan kelayakan usaha dari aspek non
finansial itu sendiri. Aspek-aspek tersebut terdiri dari aspek hukum, aspek
pasar dan pemasaran, aspek teknis dan operasi, aspek manajemen dan
akan dikaji melalui beberapa tahapan yaitu aliran arus kas (cash flow),
laporan laba rugi dan penilaian kriteria investasi yang terdiri dari 4 metode
tersebut.69 Kemudian untuk laporan laba rugi meringkas hasil dari kegiatan
sebagai laporan akuntansi yang paling penting dalam laporan tahunan. Ada 3
elemen pokok dalam laporan laba rugi yaitu pendapatan operasional, beban
bisa didefinisikan sebagai aset keluar atau pihak lain memanfaatkan aset
kecuali yang berasal dari pendapatan operasional dari investasi oleh pemilik
selama periode tertentu, kecuali yang berasal dari beban operasional dan
penilaian investasi yang terdiri dari 4 metode antara lain PP, NPV, PI dan
Setanggor mengenai kelayakan usaha dilihat dari aspek non finansial dan
ini.
baik pemerintah tingkat daerah maupun dari tingkat yang lebih tinggi.
menjalankan usaha, dan ketentuan hukum untuk setiap jenis usaha berbeda
71
Ibid.
89
usaha tanai Tembakau sudah memiliki izin HO (Izin gangguan) dari bupati
Lombok Timur. Izin HO ini diterbitkan oleh Bupati Lombok Timur, yang
Sukamulia, Kadis Kopdag Kab. Lombok Timur serta Kadis Penda Kab.
Bupati Lombok Timur. Izin HO ini pada dasarnya merupakan izin yang
izin HO, pada aspek ini petani juga terdaftar sebagai wajib pajak dengan
membayar pajak bumi dan bangunan atas bangunan open serta pajak
dijalankan.
sudah memiliki target pasar yang akan dituju artinya petani yang ada di
Desa Setanggor ini sudah memiliki target pasar untuk menjual hasil tani
72
Rochmat Aldy, Purnomo Riawan dan La Ode Sugianto, Studi Kelayakan Bisnis
Cetakan Pertama (Ponorogo: Unmuh Ponorogo Press, 2017)., hlm. 60.
90
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan aspek teknis
dan operasi yaitu penentuan lokasi bisnis, tata letak (layout) bisnis,
yang strategis dengan suhu udara mencapai +30o C pada musim kemarau
karena usaha tani Tembakau ini sangat cocok ditanam pada saat musim
keberhasilan produksi usaha tani serta bahan baku yang mudah dijangkau
73
Ibid., hlm. 155.
90 Ibid., hlm.
134.
91
serta pengawasan, namun usaha tani ini dapat berjalan dengan lancar.
yang menjalankan usaha tani Tembakau tersebut bukan dari kalangan yang
ilmu usaha tani ini secara nomaden dan dari pengalaman yang diturunkan
hal usaha tani Tembakau itu sendiri sehingga secara tidak langsung pekerja
91 Ibid., hlm.
173.
92
melakukan proses produksi baik dari awal mula proses penanaman sampai
proses panen dan pengovenan. Tenaga kerja yang terlibat tidak hanya dari
kalangan wanita saja akan tetapi tenaga laki-laki juga sangat dibutuhkan
dalam usaha ini, sehingga lapangan pekerjaan terbuka luas untuk semua
keseluruhan.
dinyatakan cukup layak untuk dijalankan. Hal tersebut karena usaha yang
negatif terhadap air dan udara akan tetapi pada aspek ini terdapat kendala
yang ditimbulkan dari bahan baku yang digunakan berupa kayu yang
92 Ibid., hlm.
100.
93
petani sebagai petani binaan dengan sistem sesuai yang telah disepakati
oleh kedua belah pihak. Seperti halnya yang dilakukan oleh perusahaan
bakar. Hal tersebut merupakan salah satu cara mengatasi atau mengurangi
dari aspek non finansial, usaha tani Tembakau yang dijalankan petani di
dari aspek finansial berdasarkan syarat kelayakan investasi pada usaha tani
yang telah peneliti lakukan, memperoleh nilai PP yaitu 2,5. yang artinya
bulan usaha tani Tembakau ini sudah dapat mengganti biaya investai yang
dikeluarkan pada tahun pertama dari umur usaha yaitu 12 thn. Dengan
arus kas yang masuk dan nilai sekarang arus kas keluar pada suatu waktu
yang dihasilkan NPV lebih besar dari 0. Dengan demikian usaha tani
dijalankan.
77
Dian Wijayanto, Pengantar Manajemen (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2012).,
hlm. 247
78
Juminang, Studi Kelayakan…, hlm. 180.
95
untuk yang terakhir yaitu ARR, dimana nilai yang dihasilkan ARR sebesar
19%. Dengan syarat kelayakan ARR ≥ return. Hal tersebut berarti bahwa
dijalankan karena syarat kelayakan ARR apabila nilai ARR lebih besar
dari return.
pada dasarnya kita ketahui bahwa salah satu dari keempat kriteria investasi
tersebut dapat dikatakan tidak layak untuk dijalankan akan tetapi 3 dari 4
79
Ibid., hlm. 102.
80
Ibid., hlm. 103.
96
tersebut.
97
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan dalam pelaksanaan usaha tani
Timur baik dari aspek non finansial dan aspek finansial, maka dapat diambil
merasakan dampak dari hal tersebut. Akan tetapi untuk tahun berikutnya
tepat pada tahun 2020 ini pemerintah sudah melarang keras penebangan
98
bakar kayu menjadi cangkang sawit contohnya PT. Bentoel Prima dan PT.
kayu menjadi cangkang sawit, tidak hanya itu PT. Indonesia Dwi
negatif yang akan ditimbulkan oleh usaha tani Tembakau itu sendiri,
Lombok Timur layak untuk dijalankan. Hal tersebut ditunjukkan oleh nilai
PP yaitu 2,5. Itu berarti bahwa dalam jangka waktu 2 tahun 5 bulan modal
syarat kelayakan yaitu nilia PP lebih kecil dari 10 thn maka dinyatakan
layak. Nilai NPV sebesar Rp. 7.798.922. dimana hal tersbut dinyatakan
layak karena nilai NPV lebih besar dari 0. Nilai PI adalah sebesar 0,45.
99
Berkenaan dengan hal tersebut dapat dinyatakan bahwa nilai PI tidal layak
besar dari 1. Kemudian yang terakhir adalah ARR, nilai ARR sebesar
dijalankan karena nilai ARR lebih besar dari return. Untuk kelayakan
B. Saran
1. Petani Tembakau
menjalankan usaha, selain itu dampak yang akan ditimbulkan juga sangat
2. Pemerintah
dikarenakan harga minyak tanah yang begitu tinggi membuat petani tidak
memicu tanah longsor, banjir pada musim hujan, kekeringan pada musim
Aldy Rochmat, Riawan Purnomo dan Sugianto La Ode, 2017, Studi Kelayakan
Bisnis, Ponorogo: Unmuh Ponorogo Press.
Bungin Burhan, 2010, Metodologi Penelitian Kuantitatif Komunikasi Serta Ilmu
ilmu Lainnya, Jakarta: Kencana.
Brealey, Mayor dan Marcus, 2008, Dasar-dasar Manajemen Keuangan
Perusahaan Edisi Kelima Penerjemah Bob Sabran MM, Jakarta: Erlangga.
Hadjar Ibnu, 1996, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif Dalam
Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Hanif M Mahmud dan Halim Abdul, Analisis Laporan Keunangan Edisi
Keempat, Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Jakfar dan Kasmir, 2007, Studi Kelayaka Bisnis Edisi Kedua, Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Jakfar dan Kasmir, 2012, Studi Kelayakan Bisnis Edisi Revisi Cetakan Ke-8,
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Johan, Suwinto, 2011, Studi Kelayakan Pengembangan Bisnis, Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Juminang, 2014, Studi Kelayakan Bisnis Teori & Pembuatan Proposal
Kelayakan, Jakarta: Bumi Aksara.
Muhajidin Akhmad, 2014, Ekonomi Islam: Sejarah, Konsep, Instrumen, Negara
dan Pasar, Jakarta: Rajawali Pers.
Muhammad, 2008, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam: Pendekatan Kuantitatif
(Dilengkapi Dengan Contoh Aplikasi: Proposal Penelitian dan
Lapangan), Depok: Rajawali Pers.
Noor Juliansyah, 2011, Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Nurmansyah Dodi, Rochaini Siti, dan Humaerah Armaini Dwi, Jurnal Agribisnis,
Vol. 8. No. 1, Juni 2014.
Rahayu, Ardia Desti. Analisis Kelayakan Usaha Gula Semut Anggota Koperasi
Serba Usaha (KSU) Jatirogo: (Skripsi Universitas Negeri Yogyakarta
2015).
Ramdiani, Dampak Bendungan Pandanduri Terhadap Land Rate Dan
Produktivitas Pada Usaha Tani Tembakau Di Kecamatan Sakra Barat
Kabupaten Lombok Timur: (Skripsi Universitas Mataram 2018).
Shinta Agustina, 2011, Ilmu Usaha Tani Cetakan Pertama, Malang: Universitas
Brawijaya Press.
Soekartawi, 2002, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi, Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Subagyo Ahmad, 2007, Studi Kelayakan Teori dan Aplikasi, Jakarta: PT Elex
Media Kompotindo.
Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&B Cetakan ke-15, Bandung: Alvabeta.
Suhariami Arikuto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi
III, Jakarta: Rineka Cipta.
Wekke Ismail Suardi, dkk, 2019, Metode Penelitian Ekonomi Syariah,
Yogyakarta: Gawe Buku.
Wijayanto Dian, 2012, Pengantar Manajemen, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Zakita, Tia Aprilia. Analisis Kelayakan Usaha Pada Industri Tempe Di Desa
Purwodadi Dalam Kecamatan Tanjung Sari Kabupaten Lampung Selatan:
(Skripsi Universitas Lampung 2018).
Sugiyono, 2014, Metode Penelitian Manajemen, Bandung: Alvabeta CV.
Sugiyono, 2001, Metode Penilaian, Bandung: Alfabeta.
Margono, 2004, Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta.
Mubyarto, 2001, Pengantar Ekonomi Pertanian, Jakarta: LP3ES.
Muri Yusuf, 2016, Metode Penelitian, Jakarta: Prenada Media Group.
Nazir Muhammad, 2005, Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia.
BPS, Kabupaten Lombok Timur Online, 2011.
Lampiran 1 Hasil Rekap Data Responden
Luas Tanam Modal Awal Penjualan
No Nama Petani
Angka Volume (Rp) (Rp)
1 FATHUL JANNAH 130 Are 60000000 96000000
2 H. BASAR 150 Are 70000000 115500000
3 SAHMAT 50 Are 25000000 37500000
4 SAIFUL BAHRI 130 Are 60000000 90000000
5 IBRAHIM 60 Are 25000000 48000000
6 KUSUMAYADI 100 Are 50000000 87000000
7 ZULPADLI 80 Are 35500000 65000000
8 JUNAIDI 100 Are 50000000 61600000
9 HAERIL 100 Are 50000000 63800000
10 SUKIRMAN 80 Are 35000000 60000000
11 AHMAD FATONI 100 Are 50000000 98000000
12 SAHRAM 60 Are 30000000 44800000
13 ZULKIPLI 150 Are 70000000 102000000
14 DEWI SARTIKA 30 Are 15000000 22400000
15 SUARNI 30 Are 10000000 19600000
16 H. PATHURRAHMAN 150 Are 70000000 122500000
17 LUKMAN 50 Are 25000000 36000000
18 SARE PUTRAWAN 100 Are 50000000 87500000
19 H. GUNAWAN 170 Are 85000000 129000000
20 H.SAEPUDIN 15 Are 8000000 14000000
21 H. AMINULLAH 100 Are 50000000 102300000
22 MUSTAMIL ARIPIN, S.H 150 Are 70000000 118800000
23 SAIPUDIN 100 Are 50000000 100800000
24 MUHTAR, S.H 65 Are 35000000 60000000
25 LUKMAN HAKIM 50 Are 20000000 36000000
26 MUKSIN 60 Are 30000000 54000000
27 M. MUHTAR JAYADI 150 Are 70000000 132000000
28 MAHSUN 61 Are 20000000 37500000
29 H. ISKANDAR 180 Are 100000000 161000000
30 H. AHMAD 100 Are 60000000 75400000
31 H. ABDUL HALIM 75 Are 40000000 55000000
32 H. ABDUL HANAN 110 Are 50000000 87000000
33 SANUSI 100 Are 50000000 84000000
34 ABDUL AZZIZ 100 Are 50000000 90000000
35 WAWAN DARMAWAN 50 Are 25000000 37475000
INDRIAWAN APRIADI,
36 S.T 65 Are 35000000 56000000
37 AHYAR 70 Are 35000000 61000000
38 MISNIATI 100 Are 55000000 75000000
39 MUSLIMIN, S.Sos 30 Are 15000000 25000000
Jumlah 3551 Are 1733500000 2848475000
Rata-rata 91.051 Are 44448717.95 73037820.51
B. OUTFLOW
II Biaya Operasional
A Pembibitan 955.000 955.000
1.Pembuatan bedengan benih 195.000 195.000
2. Pemupukan 130.000 130.000
3. penaburan benih 130.000 130.000
4. Pemeliharaan 500.000 500.000
B Persiapan Lahan Tanam 4.825.000 4.825.000
1. Pengolahan tanah tahap 1 1.500.000 1.500.000
2. Cangkul pinggir 975.000 975.000
3. Pembuatan Bedengan 1.950.000 1.950.000
4. Pengairan tahap 1 400.000 400.000
C Penanaman & Pemeliharaan 9.550.000 9.550.000
1. Pencabutan bibit + tanam 1.500.000 1.500.000
2. Pemupukan 1 1.500.000 1.500.000
3. Penggemburan tanah 3.250.000 3.250.000
4. Pemupukan ke 2 1.000.000 1.000.000
5. Pemupukan ke 3 575.00 575.00
6. Pengairan tahap 2 400.000 400.000
7. Penyemprotan pestisida 325.000 325.000
8. Perol 1.000.000 1.000.000
D Pemetikan 3.500.000 3.500.000
1. Pemetikan 8 kali 3.500.000 3.500.000
E Pengovenan & Sortir 8.800.000 8.800.000
1. Pengikatan tembakau 2.380.000 2.400.000
2. Menaikkan ke oven 1.750.000 2.000.000
3. Turunkan dari oven 1.050.000 1.200.000
4. Pembukaan + sortir 2.400.000 2.400.000
5. Press 800.000 800.000
Total Biaya Operasional 27.630.000 27.630.000