Anda di halaman 1dari 118

PENGARUH CASHLESS SOCIETY MELALUI LAYANAN BSI

MOBILE TERHADAP LOYALITAS NASABAH STUDI KASUS DI


BANK BSI KANTOR CABANG PRAYA

Oleh :
Ahmad Wira Aditya
Nim. 170502059

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2021

i
PENGARUH CASHLESS SOCIETY MELALUI LAYANAN BSI MOBILE
TERHADAP LOYALITAS NASABAH STUDI KASUS DI BANK BSI
KANTOR CABANG PRAYA

Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar
Sarjana Ekononi

Oleh :

Ahmad Wira Aditya

Nim. 170502059

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2021

ii
iii
iv
v
vi
MOTTO

‫َو هّٰللا َ اَلَّ ِذي تَ َسا َءلُوْ نَ بِ ِه َواَأْلرْ َحا َم ِإ َّن هّٰللا َ َكانَ َءلَ ْي ُك ْم َرقِ ْيبَا‬

“Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu

saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim.

Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”

(Q.S An-Annisa: 1)1

PERSEMBAHAN

1
QS. An-Annisa [3}: 1.

vii
“Skripsi ini kupersembahahkan kepada ibu Nurjannah,, Bapak Astam
serta keluarga besar yang telah memberikan dukungan secara moril
maupun materil. Untuk diri sendiri yang telah berjuang dan mampu
bertahan sampai ke titik ini meskipun setiap proses yang dilalui tidak
mudah, terimakasih untuk tidak menyerah. Dan Almamaterku tercinta
Universitas Islam Negeri Mataram.”

KATA PENGANTAR

viii
Segala puji bagi Allah, tuhan semesta alam yang telah memberikan
kemudahan bagi hambanya yang telah berusaha. Selawat serta salam, semoga
tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad Saw. Penulisan skripsi ini
adalah sebagai salah satu bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan
jurusan S1 Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram
guna memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E).
Dalam upaya menyelesaikan skripsi ini, penulis telah menerima banyak
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak oleh karenanya peneliti mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M. Ag. Selaku Rektor UIN Mataram.
2. Bapak Dr. Riduan Mas’ud, M.Ag. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Mataram.
3. Ibu Any Tsalasatul Fitriyah, S.Si., M.Si. Sebagai pembimbing I, Bapak Arif
Taufikurrahman, M.Eng. sebagai pembimbing II yang telah sabar
memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan secara terus menerus tanpa rasa
bosan ditengah kesibukannya.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Mataram yang
telah banyak berjasa dalam memberikan bimbingan selama penulis menuntut
ilmu di UIN Mataram.
5. Kepada pihak yang telah memberikan saya kemudahan dalam mendapatkan
data. Para staf Bank Syariah Indonesia (BNI Syariah) Kantor Cabang Praya
yang membantu penulis menemukan data sehingga dapat menyelesaikan
skripsi ini.
6. Kepada Ibu Nurjannah dan Bapak Astam, beserta keluarga besar yang tidak
pernah lupa melafalkan do’a dan memberikan motivasi serta dukungan untuk
tetap semangat dalam mengerjakan skripsi.
7. Almamater kebanggaan UIN Mataram.
Semoga segala kebaikan selalu menyertai semua pihak, dan selalu
mendapatkan balasan kebaikan dari Allah swt. Aamiin

Mataram, Desember 2021


Penulis

Ahmad Wira Aditya

DAFTAR ISI

ix
HALAMAN SAMPUL ………………………………………………………..
i
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………….
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………………………...
iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ……………………………………………...
iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ………………………………….....
v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI …………………………………….....
vi
HALAMAN MOTTO ………………………………………………..............
vii
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………………….....
viii
KATA PENGANTAR …………………………………………………….....
ix
DAFTAR ISI ………………………………………………………………....
x
DAFTAR TABEL …………………………………………………………....
xii
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………...
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………………
xiv
ABSTRAK ………………………………………………………………….....
xv
BAB 1 PENDAHULUAN ………………………………………….......
1

x
A. Latar Belakang ........................................................................
1
B. Rumusan Masalah ………………………………………......
6
C. Batas Masalah ………………………………………………
6
D. Tujuan dan Manfaat ………………………………...………
7
E. Definisi Operasional ………………………………..……….
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIA ……..
10
A. Kerangka Teori ………………………………….…………
10
1. Cashless Society ………………………………..……....
10
2. Pelayanan ……………………………………………....
11
3. Mobile Banking (M-banking) …………………………..
17
4. Loyalitas Nasabah ……………………………………...
24
5. Perbankan Syariah ……………………………………..
29
B. Penelitian Terdahulu ………………………………………..
31
C. Hipptensis Penelitian ……………………………………....
36
D. Kerangka Berpikir ……………………………………….....
37

xi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………..
39
A. Metode Penelitian …………………………………………..
39
B. Jenis dan Pendekatan Penelitian …………………………....
39
C. Populasi dan Sampel ……………………………………….
40
D. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………...
41
E. Variable Penelitian …………………………………………
42
F. Jenis dan Sumber Data ……………………………………..
42
G. Instrumen Penelitian ……………………………………….
43
H. Teknik Pengumpulan Data …………………………………
44
I. Teknik Analisis Data ……………………………………….
46
BAB IV HASIL PENELITIAN ………………………………………..
51
A. Hasil Penelitian …………………………………………….
51
B. Pembahasan ………………………………………………..
68
C. Keterkaitan Penelitian Terdahulu Dengan
Hasil Penelitian …………………………………………....
72
BAB V PENUTUP …………………………………………………….
75

xii
A. Kesimpulan ………………………………………………...
75
B. Saran-saran ……………………………………………...…
76
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………
77
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………...…
81

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Indikator Cashless Society dan Loyalitas nasabah ……………….......


36
Tabel 4.1 Nama Karyawan Bank BSI KC Praya ……………………...……........
56
Tabel 4.2 Tabel r tabel …………………………………………...………….......
59
Tabel 4.3 Tabel t Hitung …………………………………………………………
60
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen ………………………..…….................
60
Tebel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas ……………………………………………....... 61

xiii
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Cashless Society dan Loyalitas Nasabah ............
62
Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Cashless Society dan Loyalitas Nasabah …....
63
Tabel 4.8 Usia Responden ……………………………………………….……...
64
Tabel 4.9 Pekerjaan Responden …………………………………………..…….
64
Tabel 4.10 Jenis Kelamin Responden …………………………………………...
65
Tabel 4.11 Hasil Uji t Coefficients …………...………………………………….
66
Tabel 4.12 Hasil Uji Model Summry ………………………………………..…..
67
Tabel 4.13 Hasil Uji Korelasi ……………………………….…………………..
68

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir .......................................................................... 38


Gambar 4.1 Logo Perusahaan (Bank BSI) ......................................................... 54
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Bank BSI KC Praya ....................................... 55

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Pertanyaan Angket …………………………………..………


83
Lampiran 2. Hasil Kuesioner ……………………………………………………
85
Lampiran 3. Data Angket Hasil Rekap Jawaban Responden
Cashless Society ……………………………………………….... 87
Lampiran 4. Data Angket Hasil Rekap Jawaban Responden
Loyalitas Nasabah ...........................................................................
89
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Cashless Society ………………...………….....
92
Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Loyalitas Nasabah …………………………... 93
Lampiran 7. Hasil Uji Reabilitas Cashless Society …………………………… 94
Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Loyalitas Nasabah ………………………... 95
Lampiran 9. Hasil Uji Normalitas Cashless Society
dan Loyalitas Nasabah …….……………………………………. 96
Lampiran 10. Hasil Uji Homogenitas Cashless Society
dan Loyalitas Nasabah …………………………………….…… 97
Lampiran 11. Hasil Uji t Coefficients …………………..…………………….. 97
Lampiran 12. Kartu Konsul Pembimbing 1 & 2 ……………...……………….. 98

xvi
PENGARUH CASHLESS SOCIETY MELALUI BSI MOBILE TERHADAP
LOYALITAS NASABAH STUDI KASUS DI BANK BSI KANTOR
CABANG PRAYA

Oleh:
Ahmad Wira Aditya
NIM.170502059

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah cashless society


berpengaruh terhadap loyalitas nasabah dan seberapa besar pengaruh strategi
cashless society terhadap loyalitas nasabah pada Bank BSI Kantor Cabang Praya.
Metode yang digunakan adalah metode analisis regresi linear sederhana untuk
mengetahui tingkat pengaruh/hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat dan menggunakan program hitung SPSS Ver. 26.0. Data diambil dari hasil
penyebaran angket kepada 92 orang nasabah/responden. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa dari hasil analisis uji t yaitu nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 atau 6,641 >
1,972 dan nilai signifikansi dari hasil uji statistik sebesar 0,33 > 0,005, yang
berarti bahwa cashless society tidak berpengaruh/berpengaruh negatif terhadap
loyalitas nasabah pada Bank BSI Kantor Cabang Praya dan dari hasil persamaan
uji regresi linier sederhana dengan nilai koefisien determinal (r2) pada tabel uji
korelasi sebesar 0,33 atau 33,% yang berarti bahwa strategicashless society
memiliki pengaruh lemah terhadap loyalitas nasabah pada Bank BSI Kantor
Cabang Praya sebesar 33,%. Sedangkan nilai derajat dari (X) sebesar 0,223 dan
(Y) sebesar 0,223, jadi variable X dengan variable Y, memiliki hubungan yang
lemah dan bentuk hubungannya adalah negatif.

Kata Kunci: Cashless Society, Loyalitas Nasabah, Bank BSI KC Praya.

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kehidupan manusia tidak terlepas dari dunia ekonomi. Manusia

terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Allah SWT

memerintahkan kepada manusia agar berusaha dan berikhtiar semaksimal

mungkin untuk mencari karunia-Nya dengan mengarahkan segala fasilitas

dan potensi yang ada dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan

kesejahteraan hidupnya.2Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an

surah An-Nahl ayat 14 yang berbunyi:3

‫اخ َر فِي ِه‬ ۟ ‫وا ِم ْنهُ لَحْ ًما طَريًّا َوتَ ْست َْخرج‬
َ ‫ُوا ِم ْنهُ ِح ْليَةً ت َْلبَسُونَهَا َوتَ َرى ْٱلفُ ْل‬
ِ ‫ك َم َو‬ ۟ ُ‫َوهُ َو ٱلَّ ِذى َس َّخ َر ْٱلبَحْ َر لِتَْأ ُكل‬
ِ ِ
۟ ‫َولِتَ ْبتَ ُغ‬
َ‫وا ِمن فَضْ لِ ِهۦ َولَ َعلَّ ُك ْم تَ ْش ُكرُون‬

Artinya: “dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar


kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu
mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu
melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan)
dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur”. (QS. An-Nahl:14).
Perkembangan teknologi komunikasi terutama perkembangan

teknologi dalam bidang komunikasi sedikitnya ada 2 teknologi informasi

yang berkembang pesat, pertama telepon atau handphone dan kedua adalah

komputer berjaringan internet yaitu komputer yang dapat digunakan untuk

menguhungkan seseorang dengan orang lain tanpa ada batasan jarak dan

waktu. Perkembangan teknologi komunikasi terutama teknologi seluler


2
Efendi Aliansyah, Pengaruh Pelayanan ATM Terhadap Loyalitas Nasabah Dalam
Menabung Di BRISyariah Cabang Banjarmasin, (Skripsi, Jurusan Ekonomi Islam, Fakultas
Syariah Dan Ekonomi Islam, 2012), hlm. 15.
3
QS. An-Nahl [16]: 14.

1
sudah di mulai sejak pertengahan tahun 90-an dengan mengusung teknologi

IG (Generasi Pertama) yaitu menggunakan teknologi AMPS yang dalam

bahasa Indonesia artinya sistem telepon bergerak maju (Advane Mobile

Phone System). Di mana teknologi AMPS ini pertama kali digunakan oleh

pihak militer di Amerika Serikat.4 Pada era globalisasi ini Indonesia telah

mengalami perkembangan ekonomi dan teknologi yang sangat pesat.

Seiring dengan situasi, perkembangan tehnologi informasi terutama peranan

komputer mendapatkan perhatian yang sangat serius. Teknologi informasi

sangat berdampak luar biasa dalam dunia perbankan saat ini. Akhir-akhir ini

banyak sekali perubahan pada teknologi informasi, banyaknya pengguna

internet di Indonesia tentu tidak dapat dipungkiri juga mendorong dunia

bisnis untuk lebih maju dan berkembang. Internet menjadi dunia dalam

melakakukan transaksi penjualan dan pembelian, selain itu internet menjadi

media untuk mencari informasi dan bertukar informasi.

Teknologi informasi juga mendorong dunia perbankan untuk ikut

andil dalam manfaatkan internet. Ini merupakan kesempatan bagi dunia

perbankan untuk melangkah maju dengan memberikan pelayanan yang

lebih baik kepada para nasabahnya supaya tidak hanya menawarkan

kecepatan dalam melakukan transaksi tetapi juga kemudahan serta

kenyamanan bagi nasabah untuk melakukasn transaksi keuangan mapaun

non keuangan secara online tanpa mengharuskan nasabahnya untuk datang

dan mengantri di bank. Kemudahan serta kenyamanan ini ditawarkan oleh

4
Kasemin Kasiyanto, Agresi Perkembangan Teknologi Informasi, (Jakarta: Prenadamedia
Group, 2015), hlm. 7.

2
perbankan melalui layanan Mobile Banking.5 Karena pada kenyataannya

dalam melaksanakan setiap transaksi perbankan setiap nasabah minimum

membutuhkan waktu kurang lebih 10 menit berada dalam antrian. Saat ini

telah banyak bank yang menyediakan akses Mobile Banking untuk

memudahkan dalam hal mengetahui informasi keuangan, kondisi tersebut

merupakan perbaikan dari layanan terhadap nasabah.

Fasilitas Mobile Banking dapat menjawab tuntunan nasabah yang

mengiginkan layanan cepat, aman, nyaman, murah, dan tersedia setiap saat

serta dapat diakses dari mana saja, cukup melalui telpon seluler.

Keunggulan Mobile Banking itu sendiri, yaitu nasabah dapat melakukan

transaksi dimana saja dan kapan saja tanpa batas waktu. Layanan pada

Mobile Banking meliputi transaksi finansial, transaksi non finansial, transfer

dana, cek saldo, dan pembayaran tagihan yang dilakukan melalui telpon

seluler.6 Meskipun banyak keuntungan yang didapat oleh nasabah, namun

pada kenyataannya layanan ini jarang digunakan oleh nasabah dan

cenderung kurang diminati. Nasabah lebih senang melakukan transaksi via

ATM atau dengan antri di bank. Pada kenyataannya penggunaan Mobile

Banking di Indonesia lebih sedikit di bandingkan dengan pengguna internet.

Pengguna intrnet internet di Indonesia mencapai 25 juta dengan populasi

5
Maya Angela, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Menggunakan Internet
Banking Pada PT BRI Cabang Ahmad Yani Makassar, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Hasanuddin, 2014), hlm. 1-2.
6
Ikbar Wibiadila, Pengaruh kegunaan, Kemudahan, Resiko, dan Kualitan Layanan
Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Mobile Banking Pada PT Bank Mandiri Syariah
Cabang Solo, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta,
2006), hlm. 17.

3
237.512.335 jiwa, sedangkan penguna Mobile Banking hanya sebanyak

424.063 jiwa di tahun 2004.7

Bank BSI sebagai salah satu lembaga keuangan yang bergerak

dibidang jasa perbankan juga menyediakan fasilitas layanan Mobile Banking

bagi para nasabahnya. Mobile Banking pada Bank BSI merupakan layanan

perbankan 24 jam yang disediakan bagi nasabah yang mobilitasnya tinggi.

Nasabah bisa melakukan transaksi perbankan melalui handphone yang

terkoneksi jaringan internet.8 Hal tersebut untuk melengkapi layanan e-

Banking BSI dalam rangka menjadikan BSI sebagai salah satu transactional

banking dan untuk meningkatkan kualitas layanan dan bisnis konsumer

retail yang melengkapi layanan e-channel mobile yang berupa aplikasi yang

dapat diakses melalui handphone. Beberapa tujuan dilakukannya

penambahan layanan Mobile Banking adalah untuk meningkatkan

kenyamanan transaksi bagi nasabah dan meningkatkan image bank. Oleh

karena itu Mobile Banking memberikan banyak manfaat baik bagi

kemudahan nasabah, bank, dan otoritas. Pada tanggal 1 November 2021

Bank BSI telah melakukan proses integrasi atau hasil marger, berkat

integrasi ini, BSI kini memiliki 1.365 kantor cabang. Sedangkan jumlah

rekening nasabah berjumlah 15,5 juta

Menurut Bank Indonesia (BI) 2006, kehadiran alat pembayaran non

tunai dapat menggantikaan peranaan uang tunai dalam transaksi ekonomi di

7
“Minat Nasabah Menggunakan Mobile Banking Dengan Menggunakan Kerangka
Technologi Acceptance Model (TAM) BSM Yogyakarta”, Jurnal Ekonomi Syariah Indonsia, Vol.
5, Nomor 2, Desember 2015,
8
BSI, “Mobile Banking”, dalam https://www.bsi.co.id/id-id/ebanking/mobilebanking, di
akses tanggal 11 Oktober 2021, pukul 09.30.

4
Indonesia. Pada saat ini tentu masyaraat mengharapkan kecepatan proses

pembayaran dan transaksi demi kelancaran kegiatan mereka sehari-hari.

Bank Indonesia pada tanggal 14 agustus lalu, merencanakan program

tahunan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) No. 16/58/ D Kom oleh

Bank Indonesia (2014) di Jakarta. Diharapkan dengan adanya program

tersebut, masyarakat di Indonesia mau menggunakan pembayaran non tunai

tanpa uang (cashless) dalam bertransaksi dan dapat meningkatkan cashless

di Indonesia yang akan mengurangi kebutuhan uang tunai masyarakat yang

tercermin dari jumlah uang tunai yang beredar.

Penerapan dari cashless society atau bertransaksi secara non tunai

memiliki beberapa kelebihan, yang pertama dari sisi keamanan. Dengan

menggunakan alat pembayaran non tunai dinilai lebih aman saat melakukan

trnsaksi dan terhindar dari adanya tindakan criminal. Kelebihan yang kedua

dilihat dari sisi kepraktisan, membawa alat pembayaran non tunai yang

berupa kartu (card based) maupun e-money.9 Adapun hambatan dalam

mengunakan mobile banking, yaitu pertama biaya transaksi. Biaya transaksi

menurut Mburu (dalam Yustika, 2012) adalah (1) biaya pencarian dan

informasi; (2) biaya negosiasi (bargaining) dan keputusan; (3) biaya

pengawasam (monitoring). Kedua informasi, bila nasabah tidak memiliki

informasi sepenuhnya mengenai m-Banking itu sendiri, maka dapat terjadi

persepsi yang salah sehingga membuat kurang minat nasabah untuk

menggunakan layanan m-Banking.


9
Irmal Aidira Putri, Pengaruh Perkembangan Cashless Transaction Terhadap Kebutuhan
Uang Tunai Masyarakat Studi Kasus Indonesia, (Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Brawijaya, 2015), hlm. 3.

5
Berdasarkan latar belakang yang di uraikan diatas, penggunaan

layanan Mobile Banking pada transaksi Non tunai (cashless) tidak semulus

dengan apa yang diharapkan. Maka dengan ini peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai pengaruh cashless society melalui layanan

BSI mobile terhadap loyalitas nasabah karena sangat penting sekali untuk

mengetahui apalah dengan ada layanan ini akan mendatangkan keuntungan

bagi nasabah. Maka dari itu penelitian menuangkannya dalam judul

“PENGARUH CASHLESS SOCIETY MELALUI LAYANAN BSI

MOBILE TERHADAP LOYALITAS NASABAH (STUDI KASUS DI

BANK BSI KANTOR CABANG PRAYA)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Apakah ada pengaruh signifikan cashless society melalui layanan BSI

Mobile terhadap loyalitas nasabah studi kasus di Bank BSI Kantor

Cabang Praya?

2. Seberapa besar pengaruh cashless society melalui layanan BSI Mobile

terhadap loyalitas nasabah studi kasus di Bank BSI Kantor Cabang

Praya?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah dalam

penelitian ini dibatasi sebagai berikut: penelitian ini hanya melihat pengaruh

cashless society (non tunai) melalui layanan mobile banking yang meliputi

6
kemudahan penggunaan layanan, keamanan sistem mobile banking, dan

kecepatan terhadap kepuasan nasabah Bank BSI kantor cabang Praya.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh cashless society melalui

layanan BSI Mobile terhadap loyalitas nasabah studi kasus di Bank

BSI kantor cabang praya.

b. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh signifikan cashless society

melalui layanan BSI Mobile terhadap loyalitas nasabah studi kasus di

Bank BSI kantor cabang praya.

2. Manfaat penelitian

Adapun penelitian ini dapat berguna baik secara teoritis maupun

praktis:

a. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menambah keilmuan dan

wawasan pengetahuan tentang cashless society (uang non tunai),

layanan, dan kepuasan nasabah serta sebagai sumber informasi

perbandingan untuk penelitian selanjutnya.

b. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang baik

dan masukan kepada pihak bank Bank BSI kantor cabang Praya dalam

meningkatkan kulitas pelayanan melalui layanan mobile banking.

E. Definisi Operasional

7
1. Cashless Society

Cashless society sebagai salah satu transaksi (non tunai) dalam

bidang keuangan perbankan yang diimplementasikan dengan aktivasi dan

penggunaan Mobile Banking oleh nasabahnya. Cashless society

merupakan transaksi keuangan yang tidak lagi menggunakan uang tunai,

tetapi sudah dalam bentuk kartu, baik berupa kartu debit, kartu kredit,

maupun payment. Perubahan menjadi cashless society lebih praktis,

aman, dan nyaman digunakan tidak perlu membawa uang fisik dengan

jumlah yang besar.10

2. Loyalitas

Loyalitas adalah sikap dari nasabah dalam menentukan pilihannya

untuk tetap menggunakan produk atau jasa dari suatu perusahaan. Sikap

menentukan pilihan tersebut juga untuk membuat komitmen dan

melakukan pembelian ulang pada perusahaan tersebut. Menurut Foster

dan Cadogan loyalitas nasabah akan melahirkan perilaku dan tindakan

nasabah sebagai berikut:11

1) Perilaku nasabah yang bersifat memberikan rekomendasi untuk

mengajak orang lain untuk melakukan pembelian atau menggunakan

produk tersebut.

2) Nasabah akan melakukan aktivitas transaksi atau mempergunakan

segala bentuk layanan yang ditawarkan oleh pihak perbankan.

10
Tumpal Manik, “Analisi Pengaruh Transaksi Digitalisasi Uang Elektronik Terhadap
Cashless Society dan Infrasruktur Uang Elektronik Sebagai Variabel Pemodarasi”, Vol. 2, Nomor
2, April 2019, hlm. 32.
11
Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, (Bandung: PT
Alfabeta,2010), hlm 128.

8
3) Nasabah akan menjadikan perbankan tersebut sebagai pilihan utama

dalam menggunakan jasa keuangan.

4) Word of mouth yaitu perilaku nasabah untuk membicarakan hal-hal

yang baik mengenai produk dari bank tersebut kepada orang lain.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

9
A. Kerangka Teori

1. Cashless Society

Saat ini belum ada definisi tunggal mengenai cashless society,

namun telah banyak studi yang mendsikusikannya tentang hakikat dan

praktis cashless society dalam kehidupan masyarakat. Cashless society

dipandang sebagai media alternatif pembayaran selain uang tunai (hard

cash) yang digunakan dalam transaksi perdagangan baik barang atau jasa.

Dalam hal ini, perpindahan atau pertukaran uang antar pihak yang terlibat

dalam transaksi digantikan melalui sistem elektronik, seperti pembayaran

elektronik (e-payment), kartu kredit (credit card) serta model pembayaran

elektronik lainnya.12

Sistem cashless society tidak lagi menggunakan uang fisik dalam

bertransksi, melainkan melalui media elektronik perpindahan informasi

finansial secara digital, dalam bentuk transaksi masyarakat sehari-hari

masyarakat tidak menggunakan uang fisik/tunai. Dalam tiga tahun terakhir

berlembang sistem pembayaran yang terintegrasi dengan teknologi, salah

satunya adalah sistem pembayaran dengan teknologi QR Code (Quick

Respon Code) atau QR Payment (kode pembayaran).13

Sistem Cashless menuntut penggunanya untuk dapat berinteraksi

tanpa menggunakan perangkat elektronik baik berupa mesin ATM, mesin

EDC bentuk kartu kredit, kartu debit, maupun payment (pembayarn

12
https://www.ajarekonomi.com/2017/01/mengenal-konsep-cashless-society.html diakses
pada tanggal 22 Oktober 2021, Pukul 21:30.
13
Ibid., hlm. 32-33.

10
langsung/tunai).14 Oleh karena itu cashless mengalami pertumbuhan yang

berpotensi meningkat layanan bank mengarah pada digital banking. Hal

ini dikarenakan layanan e-banking mempunyai fitur yang menarik dan

nyaman digunakan serta memberi kemudahan bagi nasabah untuk

melakukan transaksi keuangan seperti transfer antar-bank, pembayaran

kartu kredit, pembayaran listrik, pembayaran telepon, pembayaran tagihan

ponsel, pembayaran asuransi, pembayaran internet, pembayaran tiket

penerbangan, dan virtual account. Selain itu semakin marak bisnis online

maupun aplikasi jual beli online serta pertumbuhan jenis dan jumlah

smartphone yang semakin meningkat telah ikut andil dalam pertumbuhan

transaksi melalui e-banking.

2. Pelayanan

a. Pengertian Pelayanan Secara Umum

Layanan adalah kegiatan yang ditawarkan oleh organisasi atau

perorangan kepada konsumen, yang bersifat tidak berwujud dan tidak

dapat dimiliki dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang

lainnya arau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan

pelanggan.15 Dalam kamus Bahasa Indonesia dijelaskan pelayanan

sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain, sedangkan melayani

14
Tumpal Manik, “Analisi Pengaruh Transaksi Digitalisasi Uang Elektronik Terhadap
Cashless Society dan Infrasruktur Uang Elektronik Sebagai Variabel Pemodarasi”, Vol. 2, Nomor
2, April 2019, hlm. 32.
15
Dwi Suhartanto, Tjetjep Djatnika dkk, Ritel Pengelolaan dan Pemasaran, (Bandung:
Alfabeta, 2017), hlm. 38.

11
adalah membantu menyiapkan dan mengurus apa yang diperluakan

seseorang.16

Pelayanan merupakan rasa yang menyenangkan yang diberikan

kepada orang lain disertai keramahan dan kemudahan dlam memenuhi

kebutuhan mereka. Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau

perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan

kepada pelanggan atau nasabah. Tindakan tersebut dapat dilakukan

melalui cara langsung melayani pelanggan.17

b. Pengertian Pelayanan dalam Pandangan Islam

Pelayanan dalam perspektif islam diartikan sebagai jasa atau

service yang disampaikan oleh pemilik perusahaan kepada calon

pembeli. Pelayanaan merupakaan raya yang menyenangkan yang

diberikan kepada orang lain disertai keramahan dan kemudahan untuk

memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini ditegaskan dalam Surat Ali Imran

ayat 159:18

           
        
           
 

Artinya: Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku


lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.
Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila
kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah.

16
Ahmad Subagio, Marketing in Business (Usaha MikroKecil & Lembaga Keuangan
Mikro), (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010), hlm. 244.
17
Kasmir , Etika Costamer Server, (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), hlm. 15.
18
Ali Imran[3]: 159

12
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya.
Menurut ensiklopedi islam, pelayananan adalah suatu keharusan

yang pengoperasiannya sesuai dengan prinsip syari‟ah. Agar suatu

pelayanan harus lebih terarah maka semua pihak harus mempunyai

pedoman dan prinsip-prinsip yang dituangkan dalam ajaran islam.

Dimana islam menekankan keabsahan suatu pelayanan yang sesuai

dengan harapan konsumen yang merasakan kepuasan secara

maksimum.19

Pelayanan dalam Pandangan Islam Menurut Didin Hafidudin

dan Hermawan Kertajaya menyatakan terdapat nilai-nilai islami yang

harus diterapkan dalam memberikan pelayanan yang maksimal yaitu:20

1. Profesional

Menurut Didin Hafidudin, professional adalah bekerja dengan

maksimal dan penuh komitmen dan kesungguhan.Sifat

profesionalisme digambarkan dalam QS. Al-Isra’ (17) ayat 84 :21

         
 

Artinya: Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya


masing-masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih
benar jalannya.
Maksud dari ayat di atas adalah seseorang yang bekerja

sesuai dengan profesinya maka akan menghasilkan sesuatu yang

baik bagi orang lain. Selain itu tidak melupakan akhirat ketika
19
Muhammad, Pengantar Akuntansi Syari’ah, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka, 1999), hlm.
96
20
Didin Hafidudin, Hendri Tanjung, Manajemen Pemasaran Syariah dalam Praktik,
(Jakarta: Gema Insani Inpress, 2003), hal. 63.
21
QS. Al-Isra’ [17]: 84.

13
sedang menjalankan bisnisnya dan tidak boleh terlalu menyibukkan

diri semata-mata hanya untuk mencari keuntungan materi dengan

meninggalkan keuntungan akhirat. Misalnya ketika sudah memasuki

waktu sholat, maka mereka wajib melaksanakannya.

2. Kesopanan dan Keramahan

Menurut Hermawan Kertaya, tabligh artinya komunikatif dan

argumentatif. Orang yang memiliki sifat tabligh akan menyampaikan

dengan sebenarnya dan dengan perkataan yang baik. Kesopanan dan

keramahan merupakan inti dalam memberikan pelayanan kepada

orang lain. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam firman Allah QS.

Thaahaa (20) ayat 44:22

        


Artinya: maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-
kata yang lemah lembut, mudahmudahan ia ingat atau takut.
“Maksud dari ayat di atas adalah, apabila seorang pegawai

melayani pelanggan dengan sopan dan ramah maka pelanggan

tersebut akan merasa puas. Selain itu, melayani dengan rendah hati

(khidmah) yaitu sikap ramah tamah, sopan santun, murah senyum,

suka mengalah namun tetap penuh dengan tanggungjawab.

3. Jujur

Jujur yaitu tidak pernah bedusta dalam berkata maupun

berbuat dalam setiap transaksinya. Menurut Hermawan Kertajaya,

jujur adalah kesesuaian antara berita yang disampaikan dengan fakta,

antara fenomena dengan yang diberitakan, serta bentuk dan


22
QS. Thaahaa [20]: 44.

14
substansi. Tidak menipu (Al-Kadzib) merupakan suatu sikap yang

sangat mulia dalam menjalankan bisnisnya, seperti praktik bisnis dan

dagang yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW yang tidak

pernah menipu.

4. Amanah

Amanah berarti memiliki tanggungjawab dalam

melaksanakan setiap tugas dan kewajiban. menurut M. Ismail

Susanto menyatakan bahwa amanah maksudnya ialah terpercaya dan

bertanggungjawab. Seperti dalam firman Allah pada QS. An-Nisa’

(4) ayat 58:23

         


         
        

Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu


menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia
supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah
memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
Ayat di atas menegaskan bahwasannya setiap manusia harus

menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya.

Sifat amanah harus dimiliki oleh setiap muslim. Amanah dapat

diaplikasikan dalam bentuk pelayananan yang optimal dan ihsan

(berbuat yang terbaik), termasuk profesi yang berhubungan dengan

pelayanan bagi masyarakat.

23
QS. An-Nisa’ [4]: 58.

15
Islam merupakan agama yang mengatur segala dimensi

kehidupan Al-Qur’an di oleh Allah SWT, kepada manusia untuk

memberikan petunjuk dan segala permasalahan hidup. Islam

mengajarkan bila ingin memberikan hasil baik berupa barang

maupun/jasa hendaknya memberikan yang berkualitas, jangan

memberikan yang buruk atau tidak berkualitas kepada orang lain.

Seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 267:24

       


         
        
    

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di


jalan Allah) sebagaian dari hasil usahamu yang baik-baik dan
sebgian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan
janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
dari padanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah
bahwa Allah Maha Kaya Lagi Maha Terpuji.25
Pentingnya memberikan pelayanan yang berkualitas

disebabkan pelayanan (service) tidak hanya sebatas mengantarkan

atau melayani. Service berarti mengerti, memahami, dan merasakan

sehingga penyampainnya akan mengenai heartshare (nilai tambah)

nasabah dan pada akhirnya memperkokoh posisi dalam mind share

mind share yang tertanam.

3. Mobile Banking (M-Banking)

24
Al-Baqarah [2]: 267.
25
Kementerian Agama Republik Indonesia, Ai-Qur’an dan Terjemahannya, (Jakarta:
Sinergi Pustaka Indonesia, 2012), hlm. 56.

16
a. Pengertian Mobile Banking (M-Banking)

Mobile Banking atau yang dikenal dengan sebutan M-Banking

merupakan sebuah fasilitas atau layanan perbankan menggunakan

alat komunikasi bergerak seperti handphone, dengan penyediaan

fasilitas untuk bertransaksi perbankan melalui aplikasi handphone.26

Dengan adanya handphone dan layanan mobile banking, transaksi

perbankan yang biasanya dilakukan secara manual, artinya kegiatan

yang sebelumnya dengan mendatangkan bank. Mobile banking

merupakan salah satu hasil layanan bank yang banyak diminati oleh

nasabah karena layanan ini membuat nasabah suatu bank mampau

melakukan transaksi perbankan serta melihat informasi tentang

rekeningnya dengan menggunakan handphone apapun.27 Mobile

Banking merupakan salah satu hasil pengembangan teknologi mobile

yang digunakan dalam domain komersial. Mobile banking ini

mengkombinasikan teknologi informasi dan aplikasi bisnis secara

bersama. Berkat Mobile banking nasabah dapat menggunakan untuk

mendpat layanan 24 jam hari tanpa harus mendatangani kantor

cabang bank untuk transaksi personal. Mobile banking menawarkan

beberapa jasa yang cukup menarik, dan berdasarkan jenisnya, jasa

biasanya dibagi menjadi dua, yaitu jasa pull-based dan jasa push-

based. Jasa pull-base merupakan jasa yang ditawarkan, contohnya

tranfer bank, pembayaran tagihan (listrik, telpon, air, dan lain-lain).

26
Wiji Nurastuti, Teknologi Perbankan, (Jakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 18.
27
Wiji Nurastuti, Teknologi Perbankan, (Yongyakarta: Graha Ilmu, 2011), hlm. 130.

17
Sedangkan jasa push-based adalah jasa yang ditawarkan

berdasarkanpersetujuan pihak nasabah dan bank dimana bank akan

mengirimkan informasi-informasi yang dibutuhkan nasabah secara

berkala atau berdasarkan anturan tertentu, contohnya seperti

notifikasi-notifikasi yang secara otomatis akan langsung diterima

ponsel nasabah apabila terjadi aktivasi pada rekening yang

bersangkutan, yakni notofikasi deposit, penarikan dalam jumlah

tertentu, pemberitahuan saldo minimum, notifikasi pembayaran

tagihan jasa.

b. Sejarah Mobile Banking

Mobile banking (M-Banking) diluncurkan pertama kali oleh

Exelcom pada akhir 1995 dan respon yang didapat juga beragam.

Latar belakang kemunculan mobile banking ini juga disebabkan oleh

bank-bank yang yang saat ini ingin mendapatkan kepercayaan dari

setiap nasabahnya, dan sakah satu cara yang dilakukan yaitu dengan

pemanfaatan teknologi.

Teknologi yang timbul dengan pesat, harus dimanfaatkan

secara cermat dan tepat. Berbagai teknologi menyediakan terobosan

baru yang dapat digunakan oleh bank dalam usahanya untuk selalu

meningkatkan kualitas layanan yang ada. Sehingga dari situlah bank-

bank yang diseluruh dunia membuat suatu inovasi baru dengan

meluncurkan mobile banking. Contohnya di Indonesia baik bank

18
pemerintah maupun swatsa nasional berlomba-lomba untuk

meluncurkan teknologi mobile banking.

Proses mobile banking sendiri muncul tidak hanya

berhubungan dengan bank saja, namun teknologi ini juga bekerja

sama dengan operator seluler. Sehingga dapat dilihat bahwa mobile

banking memberikan banyak keuntungan bagi semua kalangan, baik

bank, operator seluler, mapun bagi para nasabah pengguna mobile

banking.

Sms banking dan mobile banking adalah bagian dari E-

Banking, perbankan Elektronik yang juga dikenal dengan Internet

Banking adalah sebuah aplikasi yang dimana nasabah dapat

melakukan transaksi pembayaran dan transaksi lainya melalui

internet dengan website milik bank yang dilengkapai sistem

keamanan. Dari waktu ke waktu makin banyak bank yang

menyediakan layanan atau jasa internet banking yang diatur melalui

Peraturan Bank Indonesia NO. 9/15/PBI/2007 tahun 2007 tentang

Penerapan Manajemen Resiko Dalam Penggunaan Teknologi

Informasi Oleh Bank Umum.

c. Manfaat dan Cara Kerja, Penggunaan Mobile Banking (M-Banking)

Manfaat yang dapat diperoleh dari penggunan mobile banking,

adalah

1. Mudah

19
Untuk langsung transaksi perbankan, kita tidak perlu datang

langsung ke bank kecuali pada saat mendaftarkan layanan atau

aplikasi mobile banking pada handphone.

2. Praktis

Setiap nasabah dapat langsung bertransaksi perbankan melalui

ponsel setiap hari karena layan moble banking dibuka 24 jam.

3. Aman

M-banking dilengkapai dengan sistem proteksi yang

dimaksimalkan secara otomatis sudah terprogram sejak

pendaftara. Selain menggunakan PIN mobile banking sekarang

juga dilengkapai oleh Sidik Jari nasbah saat membuka aplikasi

mobile banking yang memungkinkan keamanan dalam

menggunakan layanan mobile banking, dan mendaftrakan nomor

ponsel nasabah sehingga memudahkan nasabah untuk dilacak

agar menjamin keamanan para nasabah apa bila terjadi kesalahan

dalam transaksi.

4. Penggunaan yang mudah

M-banking dirancang sedekimian rupa sehingga mudah

digunakan oleh para nasabah, dan nasabah bisa juga memilih jenis

transaksi dari menu yang telah tesedia tanpa harus menghapal

kode transaksi yang ingin dilakukan.

5. Nyaman

20
Nasabah bisa melakukan transaksi yang ingin dilakukan dimana

atau kapan saja sehingga nasabah bisa melakukanya dengan

tenang karena telah dilengkapai dengan keaamana dari pihak

bank. Sehingga terciptanya kepuasan nasabah yang memberikan

manfaat, dianatarnya adalah hubungan anatar perusahan dan

pelanggan jadi semakin dekat.

Cara kerja untuk menggunakan mobile banking, nasabah

harus mendaftarkan diri terlebih dahulu ke bank untuk

mendapatkan password. Nasabah dapat memanfaatkan layanan

mobile banking dengan cara mengakses menu yang telah tersedia

pada SIM Card atau aplikasi yang terinstal di ponsel. Apabila

nasabah menggunakan mobile banking melalui menu yang telah

tersedia pada SIM Card, nasabah dapat memilih menu sesuai

kebutuhan kemudian nasabah akan diminta untuk menginputkan

PIN SMS Banking saat menjalankan transaksi. Sedangkan apabila

nasabah menggunakan mobile banking melalui aplikasi yang

terinstal di ponsel, nasabah harus mengunduh dan menginstal

aplikasi pada telepon seluler terlebih dahulu. Pada saat membuka

aplikasi tersebut, nasabah harus memasukkan password untuk

login, kemudian nasabah dapat memilih menu transaksi yang

tersedia dan diminta memasukkan PIN saat menjalankan

transaksi.28

d. Dampak Penggunaan Mobile Banking


28
Nelson Tampubolon Dkk, Bijak Ber-Electronic Banking, (Jakarta: OJK, 2015), hlm.14

21
Secara khsusu penggunaan mobile banking berdampak positif

bagi bank, nasabah dan operator telepon seluler, dampaknya adalah:

a. Bank

Dampak yang diberikan mobile banking bagi bank adalah

memberikan keuntungan bagi bank dimana bank merupakan lebih

banyak lagi nasabah dan mendapatkan kepercayaan dari nasabah

b. Nasabah

Untuk nasabah sendiri, mereka mendapatan pelayanan yang lebih

baik karena dengan adanya mobile banking akan semakin

mempermudahkan nasbah dalam melakukan transaksi perbankan.

c. Operator Seluler

Untuk operator seluler mendapatkan konsumen yang aktif dalam

penggunaan poselnya yaitu menggunakan mobile banking akan

memakan pulsa, paket interner dan konsumen akan membeli lagi

pulsa/paket internet untuk melakukan transaksi mobile banking.

e. Perkembangan Mobile Banking di Indonesia

E-banking pertama kali mulai diperkenalkan oleh Bank

Internasional Indonesia (BII) pada September 1998. Langkah ini

kemudian diikuti oleh bank-bank seperti Bank BCA, Bank Niaga,

Bukapoin, Mandiri, dan lain-lain. Pertumbuhan e-banking di

Indonesia tercatat sebagai yang tercepat di Asia Tenggara.

Berdasarkan penelitian MARS Indonesia jumlah nasabah di

22
Indonesia yang menggunakan e-banking pada tahun 2011 sebesar

293.351 orang. Jumlah itu kemudian meningkat menjadi 424.063

orang pada tahun 2013. Adapun total transaksi e-banking pada tahun

2011 mencapai Rp, 7,45 triliun dan meningkat pada tahun 2013

menjadi Rp. 35,51 triliun per tahun. Hal tersebut menunjukan bahwa

layanan e-banking memberikan keuntungan bagi bank.

Hasil survey lembaga riset keuangan internasional

mengungkapkan 35% dari seluruh kegiatan online yang dilakukan di

setiap rumah di seluruh dunia akan beralih ke layanan m-banking.

Diprediksi nilai transaksi m-banking akan naik dua kali lipat per

tahun. Selanjutnya akan meningkat menjadi empat kali lipat setelah

2011. Di Indonesia, dalam lima tahun terakhir pemakaian m-banking

oleh nasabah perbankan meningkat singnifikan dengan rata-rata

peningkatan 135.3% per tahun.

f. Perkembangan Penggunaan Mobile Bangking dan Anjungan Tunai

Mandiri )ATM)

Penggunaan mobile banking pada tahun 2021 telah melampaui

nilai transaksi anjungan tunai mandiri. Berdasarkan data nilai transaksi

aplikasi Mobile mencapai Rp. 160 triliun, sementara nilai transaksi

ATM turun ke angka Rp. 137 triliun. Jumlah pengguna aktif mobile

banking juga terus bertambah total ada 9,96 juta pengguna hingga

September 2021, naik 46,6% secara tahunan. Selama pandemi ini

23
pemakaian mobile banking tumbuh hamper 50%. Sebagai contoh pada

tahun 2020 nilai transaksi ATM tercatat Rp. 152 triliun, dan pada tahun

berikutnya jumlah itu menyusust 9,8% ke Rp.137 triliun. Secara rupiah

mobile banking transaksinya sudah di atas ATM, ini adalah data

perkembangan pola transaksi yang ada .

g. Loyalitas Nasabah

a. Pengertian Loyalitas Nasabah

Loyalitas nasabah dapat didefinisikan sebagai komitmen

nasabah terhadap suatu merek berdasarkan sikap yang sangat positif

dan tercermin dalam pembelian ulang yang konsisten. Definisi

tersebut mencakup dua komponen penting, yaitu loyalitas sebagai

perilaku dan loyalitas sebagai sikap. 29

Menurut Griffin dalam Ratih (2002:4)”loyalty is defined as

non random purchase expressed over time by some decision making

unit” Berdasarkan definisi diatas dapat dijelaskan bahwa loyalitas

lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit pengambilan

keputusan untuk melakukan pembelian secara terus menerus

terhadap barang/ jasa suatu perusahaan yang dipilih. Menurut

Griffin, keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan

apabila memiliki nasabah yang loyal antara lain :

1) Dapat mengurangi biaya pemasaran

2) Dapat mengurangi biaya transaksi


29
Abdul Ghofur Anshori, Perbankan Syariah Di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2018), hlm. 335.

24
3) Dapat mengurangi biaya turn over konsumen

4) Dapat meningkatkan penjualan silang, yang akan memperbesar

pangsa pasar perusahaan

5) Mendorong word of mounth yang lebih positif, dengan asumsi

bahwa nasabah yang loyal juga berarti mereka yang merasa puas

6) Dapat mengurangi biaya kegagalan.

Berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa

loyalitas lebih mengacu pada wujud perilaku dari unit-unit

pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian secara terus

menerus terhadap barang/jasa suatu perusahaan yang dipilih.

Upaya mempertahankan nasabah adalah terkait dengan upaya

untuk menjaga agar pelanggan tetap loyal. Loyalitas nasabah

menjadi penting bagi industri perbankan syariah karena jika nasabah

suatu bank berpindah ke bank lain, maka biaya yang ditanggung

perusahaan akan semakin besar. Kondisi persaingan di sektor

perbankan yang semakin ketat, memaksa para bankir dituntut untuk

mampu menciptakan keunggulan dalam bersaing agar mampu untuk

bertahan dan berkembang. 30

Loyalitas nasabah merujuk kepada komitmen seorang

nasabah untuk tetap setia menggunakan jasa suatu bank dalam

jangka waktu tertentu. Seorang nasabah yang loyal akan repeat,

yaitu melakukan pembelian ulang atau memperbanyak simpanan

30
Soegeng Wahyoedi Saparso, Loyalitas Nasabah Bank Syariah Studi Atas Religitas,
Kualitas Layanan, Trust, dan Loyalitas, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), hlm. 6.

25
dalam waktu mendatang. Retention, yaitu tidak terpengaruh oleh

barang atau jasa yang ditawarkan oleh bank lain. Refferal, yaitu

memberitahukan hal-hal yang positif kepada pihak lain.31

Dalam bisnis yang mengandalkan jasa seperti perbankan,

loyalitas merupakan kata kunci untuk memenangkan persaingan.

Nasabah yang loyal akan berkomitmen untuk hanya menggunakan

satu bank apapun menolak tawaran yang diberikan oleh pesaing.

Oliver dalam Ratih (1996:392) menyatakan bahwa loyalitas

pelanggan adalah komitmen yang kuat dari pelanggan untuk

berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk/jasa

yang disukai secara konsisten di masa yang akan datang. Rendahnya

kontribusi bank syariah dalam perbankan nasional menunjukkan

masih rendahnya loyalitas nasabah pada bank syariah.32

Sebagai bank yang dijalankan dengan prinsip syariah yakni

hukum islam, maka loyalitas terhadap bank syariah tidak terlepas

dari peranan agama, dalam hal ini agama islam. Para peneliti bank

syariah, seperti Metawa dan Alomssawi serta Okumus dan Genc

menyatakan bahwa religitas merupakan faktor kunci seorang

nasabah menggunakan produk atau jasa bank syariah. Masalah

loyalitas nasabah bank syariah juga dihadapi oleh negara-negara

yang mayoritas penduduknya muslim. Ireland menemukan, bahwa di

Uni Emirat Arab dan di Malaysia banyak yang menggunakan bank


31
Ibid, hlm. 7.
32
Soegeng Wahyoedi Saparso, Loyalitas Nasabah Bank Syariah Studi Atas Religitas,
Kualitas Layanan, Trust, dan Loyalitas, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), hlm. 8.

26
konvensional, walaupun mereka juga berbank dengan bank syariah.

Pertanyaan yang muncul kemudian adalah mengapa tidak semua

kaum Muslim menggunakan bank syariah yang tersedia. Salah satu

penjelasan adalah bank syariah inferior dalam kualitas penyediaan

jasa.33

b. Karakteristik Loyalitas Nasabah

Nasabah yang loyal merupakan aset penting bagi perusahaan,

hal ini dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya, sebagaimana

diungkapkan Griffin dalam Ratih (2002:4). Nasabah yang loyal

memiliki karakteristik sebagai berikut:34

1) Melakukan pembelian secara teratur

2) Membeli antar lini produk/jasa

3) Mereferensikan kepada orang lain

4) Menunjukkan kekebalan dari daya tarik produk sejenis dari

pesaing.

c. Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah

Loyalitas nasabah dipengaruhi oleh lima faktor, yaitu:35

1) Kepuasan (Satisfaction).

Kepuasan nasabah merupakan pengukuran antara harapan

nasabah dengan kenyataan yang mereka terima atau yang

dirasakan.

33
Ibid, hlm. 8-9
34
Azka Al Afifah, Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan Dan Kepuasan Terhadap
Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Di PT Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Simpang Patal
Palembang), hlm. 23-24.
35
Vanessa Gaffar, Manajemen Bisnis, (Bandung : Alfabeta, 2007), hlm. 240

27
Namun penelitian-penelitian lain mendapati kurangnya

pengaruh kepuasan terhadap loyalitas. Misalnya Jones dan Saser

(1995) menyimpulkan bahwa dengan memuaskan pelanggan

adalah tidak cukup untuk menjaga mereka tetap loyal, sementara

mereka bebas memilih pilihan.

2) Kepercayaan (Trust). Kemauan seseorang untuk mempercayakan

perusahaan atau sebuah merek untuk melakukan atau

menjalankan sebuah fungsi.

3. Kemudahan (Choice reduction and habit). Nasabah akan merasa

nyaman dengan sebuah kualitas produk dan merek ketika situasi.

4. mereka melakukan transaksi memberikan kemudahan. Bagian

dari loyalitas nasabah seperti pembelian produk secara teratur

dapat didasari pada akumulasi pengalaman setiap saat.

5. Pengalaman dengan perusahaan (History with company). Sebuah

pengalaman seseorang pada perusahaan dapat membentuk

perilaku. Ketika mendapatkan pelayanan yang baik dari

perusahaan, maka akan mengulangi perilaku pada perusahaan

tersebut.

h. Perbankan Syariah

a. Definisi Bank Syariah

Bank pada dasarnya adalah entitas yang melakukan

penghimpunan dana dari masyarakat dalam bentuk pembiayaan atau

dengan kata lain melaksanakan fungsi intermediasi keuangan. Dalam

28
sistem perbankan di Indonesia terdapat dua macam sistem

operasional perbankan, yaitu bank konvensional dan bank syariah,

bank syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha

berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur

dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan

keseimbangan (‘adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah),

universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir,

riba, zalim dan obyek yang haram.

Berbicara tentang definisi bank syariah, ada beberapa pakar

yang menjelaskan definisi dari bank syariah sebagai berikut.36 :

1) Pengertian bank syariah menurut Sudarsono, bank syariah adalah

lembaga keuangan negara yang memberikan pembiayaan dan

jasa-jasa lainnya di dalam lalu lintas pembayaran dan juga

peredaran uang yang beroperasi dengan menggunakan prinsip-

prinsip syariah atau islam.

2) Menurut Perwataatmadja, pengertian bank syariah adalah bank

yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah (islam) dan

tata caranya didasarkan pada ketentuan Al-Qur’an dan Hadist.

b. Jenis Bank

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10

Tahun 1998 tentang perbankan, jenis bank terdiri dari:

1) Bank Umum

36
Andrianto & Dr. M. Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah (Implementasi
Teori dan Praktek), (Yogyakarta : Qiara Media Partner, 2019), hlm. 23-25

29
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah

yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

2) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank perkreditan rakyat adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip

syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam

lalu lintas pembayaran.

c. Tujuan dan Fungsi Bank Syariah

Perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan

pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan keadilan,

kebersamaan dan pemerataan kesejahteraan rakyat.

Bank syariah memiliki tiga fungsi utama yaitu fungsi bank

syariah untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

titipan dan investasi, fungsi bank syariah untuk menyalurkan dana

kepada masyarakat yang membutuhkan dana dari bank, dan juga

fungsi bank syariah untuk memberikan pelayanan dalam bentuk jasa

perbankan syariah.37

B. Penelitian Terdahulu

Penulis telah memilih beberapa judul penelitian terdahulu yang

terkait dengan penelitian ini, penelitian terdahulu ini menjadi salah satu

acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga menambah teori yang


37
Ibid, hlm. 27-28

30
digunakan dalam melakukan penelitian ini. Penulis melakukan beberapa

identifikasi terkait persamaan dan perbedaan dari setiap penelitian-

penelitian tersebut.

a. Skripsi yang disusun oleh Raysa Sekar Putri Program Studi Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universiatas Islam Negeri

(UIN) Walisongo Semarang Dengan Judul Skripsi “Pengaruh Layanan

Mobile Banking Terhadap Kepuasan dan Loyalitas Nasabah Bank

BTN Syariah Semarang” Penelitian ini di latarbelakangi oleh

perkembangan ekonomi dan teknologi yang sangat pesat yang

mendorong Bank BTN Syariah mengembangkan layanan Mobile

Banking untuk memudahkan nasabahnya dalam melakukan transaksi

non tunai sehingga dapat menarik minat nasabah.38

Adapun persamaan dan perbedaan yang ditemukan dalam

skripsi tersebut dengan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis.

Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang pelayanan

terhadap loyalitas nasabah dalam menggunakan Mobile Banking,

sedangkan perbedaannya adalah dalam skripsi tersebut membahas

untuk mengetahui kepuasan nasabah dalam menggunakan layanan

Mobile Banking, sedangkan penulis lebih membahas tentang cashless

society terhadap loyalitas nasabah melalui layanan Mobile.

b. Skripsi yang disusun oleh Natasya Evita Mahrdini Program Studi

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unversitas


38
Raysa Sekar Putri, “Pengaruh Layanan Mobile Banking Terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Nasabah Bank BTN Syariah Semarang, (Skripsi, FEBI UIN Walisongo Semarang,
Semarang, 2019).

31
Muahammadiyah Malang, dengan Judul Skripsi “Analisis Faktor Yang

Mempengaruhi Cashless Society Kalangan Mahasiswa di Kota Malang

(Studi Kasus: OVO)”. Penelitian ini di latarbelakangi oleh

perkembangan teknologi yang sangat pesat membawa pengaruh yang

luar biasa bagi masyarakat Indonesia Khususnya dalam penggunaan

transaksi uang non tunai, dan untuk mengetahui kemudahan

bertransaksi terhadap Cashless Society.39

Adapun persamaan dalam skripsi tersebut dengan penelitian

yang akan penulis lakukan adalah sama-sama membahas pengaruh

penggunaan “Cashless Society”, sedangkan perbedaannya adalah pada

skripsi tersebut bertujuan untuk mengetahui kemudahan bertransaksi

terhadap Cashless Society (OVO) khususnya pada kalangan mahasiswa

kota Malang, sedangkan penulis lebih membahas tentang Cashless

Society pada layanan Mobile Banking dan loyalitas nasabah.

c. Skripsi yang disusun oleh Irma Aidilia Putri Program Studi Ilmu

Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang,

dengan judul skrpsi “Pengaruh Pengembangan Cashless Transaction

Terhadap Kebutuhan Uang Tunai Masyarakat Studi Kasus Indonesia

Periode 2010-2014”. Penelitian ini di latarbelakang oleh adanya

perkembangan teknologi yang telah menciptakan inovasi-inovasi serta

produk-produk baru dalam pembayaran non tunai berbasis elektronis

(elektronic payment). Bank Indonesia pada tanggal 14 bulan agustus


39
Natasya Evita Mahrdini, “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Cashless Society
Kalangan Mahasiswa di Kota Malang Studi Kasus: OVO, (Skripsi, FEBI Unversitas
Muahammadiyah Malang, Malang, 2020).

32
2014 lalu, merencanakan program tahunan Gerakan Nasional Non

Tunai (GNNT) di Jakarta. Diharapkan dengan adanya program tersebut

masyarakat Indonesia mau beralih menggunakan pembayaran non tunai

tanpa uang (cashless) dalam bertransaksi dan dapat meningkatkan

cashless di Indonesia yang akan menguragi kebutuhan uang tunai

masyarakat yang tercermin dari jumlah uang tunai yang beredar.40

Persamaan dari penelitian yang penulis lakukan adalah sama-

sama membahas tentang pengaruh dan perkembangan Cashless society

pada era globalisasi yang makin berkembang, sedangkan perbedaanya

pada skripsi tersebut lebih membahas tentang jumlah dan kebutuhan

uang tunai (kartal) yang diedarakan, penulis membahas tentang layanan

Mobile Banking pada transaksi Cashless dan loyalitas nasabah.

d. Jurnal yang disusun oleh Adhitya Nandha Karuniawan, Edy Swasono,

dan Ahsin Daroini. Dari Universitas Islam Kediri (UNISKA) Dengan

Judul Jurnal “Mobile Banking Dalam Cashless Society Menuju BNI

Digital Banking” Penelitian ini di latarbelakangi oleh Fenomena

perkembangan teknologi yang menjadi alasan pergeseran kehidupan

manusia, pola masyarakat yang banyak menggunakan teknologi yang

salah satunya dalam bidang pembayaran dan keuangan. Pola hidup

tersebut dicontohkan dengan masyarakat yang lebih menggemari

40
Aidilia Putri, Pengaruh Pengembangan Cashless Transaction Terhadap Kebutuhan
Uang Tunai Masyarakat Studi Kasus Indonesia Periode 2010-2014”, (Skripsi, FEBI Universitas
Brawijaya Malang, 2014).

33
pembayaran non tunai. Metode pembayaran non tunai ini biasa disebut

dengan cashless society.41

Adapun persamaan dan perbedaan yang di temukan dalam jurnal

tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, persamaannya

adalah sama-sama membahas tentang cashless society pada layanan

mobile, sedangkan perbedaannya adalah dalam jurnal tersebut

membahas proses pembangunan identitas digital banking terhadap

kepuasan nasabah sehingga terbentuknya fungsi BNI dan brand image

BNI, sedangkan perbedaannya pada jurnal tersebut lebih membahas

pembangunan identitas BNI dilakukan dengan adanya rejuvenasi BNI

Mobile untuk menunjukan kepuasan nsabah melalui digital banking,

penulis membahas tentang pengharuh cashless society melalui layanan

BSI Mobile terhadap loyalitas nasabah.

e. Jurnal yang disusun oleh Sifwatir Rif’ah, dari Institut Agama Islam

Tarbiyatut Tholabah Lamongan dengan Judul Jurnal “Fenomea

Cashless Society Di Era Milineal Dalam Perspektif Islam” Penelitian

ini dilatarbelakangi Era digital saat ini, mengharuskan masyarakat

untuk cerdas khususnya para Milineal yang sudah menjadi hal biasa

belanja atau bertransaksi menggunakan uang (non) tunai.42

Adapun persamaan dan perbedaan yang di temukan dalam jurnal

tersebut dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis, persamaannya

41
Adhitya Nandha Karuniawan, dkk, “Mobile Banking Dalam Cashless Society Menuju
BNI Digital Banking” Vol. 01, Nomor 02, Oktober 2020.
42
Sifwatir Rif’ah, “Fenomea Cashless Society Di Era Milineal Dalam Perspektif Islam”,
Vol. 02, Nomor 01, Juni 2019.

34
adalah sama-sama membahas tentang penggunaan uang (non) tunai

sebagai alat bertransaksi yang disebut cashless society, sedangkan

perbedaannya pada jurnal tersebut berfokus membahas cashless society

di Era Milinela dalam belanja, sedangkan penulis membahas cashless

society terhadap loyalitas nasabah melalui BSI Mobile.

C. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban yang bersifat sementara terhadap masalah

penelitian yang kebenarannya masih lemah, sehingga masih harus diuji

kebenarannya. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian.

Berdasarkan rumusan masalah bahwa diperoleh hipotesis penelitian :

Ho: Diduga tidak ada Pengaruh Cashless Society Melalui Layanan BSI

Mobile Loyalitas Nasabah Studi Kasus di Bank BSI Kantor Cabang

Praya.

Ha: Diduga terdapat Pengaruh Cashless Society Melalui Layanan BSI

Mobile Terhadap Loyalitas Nasabah Studi Kasus di Bank BSI Kantor

Cabang Praya.

Tabel 2.1 Indikator Customer Cashless Society Dan Loyalitas Nasabah

Cashless Society

No Indikator Instrumen pernyataan

1 Kepatuhan 1. Layanan BSI mobile berjalan sesuai

35
hukum dan prinsip syariah

2. BSI mobile terbebas dari bunga


tambahan setiap membuka layanan
menu fitur cek mutasi maupun cek
saldo

2 Komunikasi 3. Bank memberikan informasi yang tepat


dan akurat

3 Kepercayaan 4. Bank sangat peduli terhadap keamanan


dan transaksi

5. Bank konsisten memberikan layanan


yang berkualitas

Loyalitas Nasabah

1 Repeat Purchase 1. Saya akan menggunakan produk dan


jasa Bank BSI Kantor Cabang Praya
secara terus menerus

2. Saya semakin menyukai pelayanan


yang diberikan Bank BSI Kantor
Cabang Praya

3. Saya sangat senang menggunakan


produk dan jasa yang ada di Bank BSI
Kantor Cabang Praya

2 Retention 4. Saya tidak akan pindah ke lembaga lain


meskipun ada yang memberikan
manfaat ekonomis dari lembaga
keuangan yang saya gunakan sekarang

5. Saya tidak akan pidah ke lembaga


keuangan lain meskipun ada yang
memberikan fasilitas lebih banyak dari
lembaga yang saya gunakan sekarang

3 Refferals 6. Saya yakin Bank BSI Kantor Cabang


Praya bisa menjaga kepercayaan

36
D. Kerangka Bepikir

Kerangka teoretis merupakan model konseptual dari sebuah teori

atau kumpulan teori yang memberikan penjelasan logis mengenai hubungan

atau beberapa faktor yang berhasil diidentifikasi sebagai faktor penting

untuk menjelaskan masalah yang akan diteliti.43

Berdasarkan beberapa variabel yang mempengaruhi loyalitas

nasabah pada BSI, maka kerangka konseptual penelitian sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

X Y

Cashless Society Loyalitas Nasabah

43
Suryani dan Hendryadi, Metode Riset Kuantitatif, Teori Aplikasi pada Penelitian
Bidang Manajemen dan Ekonomi Bisnis (Jakarta: Kencana, 2015), hlm. 93.

37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan Studi Kasus yang merupakan

salah satu strategi dalam sebuah penelitian kuantitatif. Studi Kasus

merupakan strategi penelitian dimana didalamnya peneliti menyelidiki

secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok

individu.44

Sesuai dengan judul dan fokus permaslahan yang diambil maka sifat

penelitian ini adalah kuntitatif yang merupakan perhitungan berdasarkan

data statistik yang berbentuk jumlah atau angka-angka. Di dalam penelitian

ini, peneliti melakukan penelitian lapangan untuk mengetahui tentang

pengaruh cashless society melalui layanan BSI Mobile di masyarakat

lombok tengah untuk meningatkan loyalitas nasabah studi kasus bank BSI

kantor cabang praya.

B. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian berdasarkan data yang digunakan dapat dibagi

menjadi dua yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Dalam penelitian ini

44
John W. Creswell, Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed, Edisi
Ketiga, (Bandung: Pustaka Pelajar, 2008), hlm.19.

38
penulis menggunakan metode kuantitatif, karena data penelitian berupa

angka-angka dan analisis menggunakan statistik.45

Pendekatan penelitian yaitu menggunakan pendekatan atau metode

kuantitatif yaitu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis,

terencana dan struktural dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain

penelitian. Pendekatan ini menuntut penggunaan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan pada

hasilnya.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.46 Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa

pengguna BSI Mobile dari awal tahun 2021 sampei pada Bulan Mei

2021, yaitu berjumlah 1307 orang pengguna layanan Mobile Banking

pada Bank BSI Kantor Cabang Praya.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut,47 yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga

memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa


45
Sugiyono, METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:
Alfabeta, 2016), hlm. 7.
46
Suryani dan Hendriyadi, Metode Riset Kuantitatif, (Jakarta: Prenada Media Group, 2011),
hlm. 109.
47
.Sugiyono, METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2016), hlm. 7.

39
mewakili populasi. Objek atau nilai yang diteliti dalam sampel disebut unit

sampel. Unit sampel mungkin sama dengan unit analisis, tetapi mungkin

juga tidak.48

Rumus sampel yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut :

N
n= 2
1+ N e

Keterangan :

n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan

pengambilan sampel.

Dari rumus di atas maka jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

1307
n= 2
1+ 1307(0,1)
1307
n=
14.07
n= 92,89 (dibulatkan menjadi 92 nasabah)

D. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2021. Adapun lokasi

penelitian ini yakni di Bank BSI Kantor Cabang Praya, yang terletak di Jl.

Jend Sudirman No. 1, B Praya Kel. Praya Kab. Lombok Tengah. Nusa

Tenggara Barat 83511.


48
Ir. M. Iqbal Hasan, M.M., Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,
(Bogor: Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 58.

40
E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu atribut nilai dari orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.49 Variabel

yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah cashless society

(X)

2. Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah loyalitas

nasabah (Y)

E. Jenis Data dan Sumber Data

1. Jenis data

a) Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka atau

dengan kata lain data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar,

yang subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,

tindakan.50

b) Data kuantitatif

Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk

numerik/angka. Pada dasarnya, pendekatan ini menggambarkan data

melalui angka-angka seperti persentasi tingkat penggangguran,

kemiskinan, data rasio keuangan, dan lain sebagainya.51

49
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 105.
50
Lexy J. Meleong, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2014), hlm. 6.
51
Suryani, Hendriyani, Metode Riset Kuantitatif, (Jakarta: Prenadamedia Group,
2018), hlm. 109.

41
2. Sumber data

a) Data primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung

oleh peneliti. Metode atau pendekatan yang dapat dilakukan dalam

proses pengumpulan data yang bersifat primer ini dapat

menggunakan angket/kuesioner, wawancara, kamera foto, video

kamera, buku catatan dan lain sebagainya.52

b) Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dalam bentuk

sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain, biasanya

sudah dalam bentuk publikasi.53

F. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan suatu alat yang digunakan mengukur

fenomena alam mupun sosial yang diamati. 54 Dalam penelitian ini

menggunakan skala likert. Skala likert merupakan metode perhitungan

kuisioner yang dibagikan kepada responden untuk mengetahui skala

sikap suatu objek tertentu dengan menggunakan angket.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode pokok

angket terdiri dari jawaban yang mengandung variasi nilai bertingkat

dengan alternatif jawaban kriteria sebagai berikut:55

52
Ibid, hlm. 109
53
Ibid, hlm. 186.
54
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 140.
55
Ridwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik, (Bandung: Alfabeta,
2010), hlm. 16.

42
Jawaban sangat setuju (SS) diberi skor 4

Jawaban setuju (S) diberi skor 3

Jawaban tidak setuju (TS) diberi skor 2

Jawaban sangat tidak setuju (STS) diberi skor 1.

G. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,

berbagai sumber, dan berbagai cara, selanjutnya bila dilihat dari segi

cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data

dapat dilakukan dengan interview (wawancara), angket (quesioner),

observasi (pengamatan) dan gabungan ketiganya.56

1. Interview (wawancara)

Wawancara adalah proses memperoleh keterangan/data untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan responden dengan menggunakan alat

yang dinamakan paduan wawancara.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak

terstruktur, dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face)

maupun dengan menggunakan telepon.57 Penulis menggunakan

wawancara tidak terstruktur. Wawancara tidak terstruktur adalah

wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman

wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk

56
Sugiyono, METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung :
Alfabeta, 2016), hlm. 224-225.
57
Sugiyono, METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung :
Alfabeta, 2016), hlm. 224-225.

43
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya

berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.58

Dan menggunakan Koesioner adalah suatu teknik

pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis mempelajari

sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang

utama didalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang

diajukan oleh sistem yang sudah ada.59

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak

langsung ditujukan pada subyek penelitian, namun melalui dokumen.

Dokumen yang digunakan dapat berupa buku harian, surat pribadi,

laporan, notulen rapat, catatan kasus dalam pekerjaan sosial dan

dokumen lainnya.60

3. Angket/Kuesioner

Menurut Sugiyono angket merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan

atau penyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Tujuan

angket dalam penelitian yang akan dilakukan ini yakni untuk

mendapatkan informasi/ jawaban dari nasabah atau mahasiswa

tentang pertanyaan mengenai mengenai pengaruh religiusitas

terhadap intensitas menabung di bank syariah.

58
Ibid, hlm. 140.
59
Syofian siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, ( Jakarta: Kencana, 2017), hlm. 18-19.
60
Ir. M. Iqbal Hasan, M.M., Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya,
(Bogor : Ghalia Indonesia, 2002), hlm. 87.

44
Pada saat menanggapi pertanyaan, responden menentukan

tingkat persetujuan mereka terhadap pertanyaan dengan memilih

salah satu dari pilihan yang tersedia. Dalam penelitian ini telah

disediakan pilihan skala jawaban dengan jenis data antara lain: jenis

data nominal, ordinal, dan rasio.

H. Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis dengan menggunakan Microsoft Excel 2010 dan SPSS for

windows ver. 26.0.

Dalam penerapan analisis, ada beberapa langka yang harus di

perhatikan sebagai pedoman, Antara lain:

1. Instrumen yang digunakan harus valid dan reliable, karena kaulitas


instrumen yang digunakan dalam penelitian sangat penting, untuk itu
uji validitas dan uji relosbilitsd harus terpenuhi:
a) Uji validitas

Agar penelitian ini dikatakan valid maka peneliti menggunakan

alat ukur yang mengandung keterkaitan dengan tujuan penelitian,

agar mampu mengungkapkan suatu gejala yang sebenarnya yaitu

valid atau tidak valid.61

Adapun langkah-langkah untuk mengetahui validitas

instrument dengan menggunakan rumus di atas, adalah berawal

dari penyebaran angket variabel yang diberikan kepada 92

responden untuk diketahui hasilnya. Angket yang disebar


61
Sofiyan Siregar, Statistik Parametik Untuk Penelitian Kuantitatif, (Bumi Aksara, 2014),
hlm. 77.

45
merupakan pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda dengan 4

alternatif jawaban, dan skor jawaban yang diberikan 4, 3, 2, dan 1.

Instrument dinyatakan valid apabila rhitung ≥ rtabel pada taraf

signifikan 5% (0, 05). Adapun rumus yang digunakan untuk

menghitung uji validitas yaitu:62

Γxy=Ν ∑ XY −¿ ¿ ¿

Keterangan:

Rxy = koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Jumlah responden

X= skor butir pertanyaan

Y= skor total

∑xy= jumlah dari hasil X dan Y

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan dua kali atau lebih

terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukuran

yang sama pula.63

Data-data yang terkumpul selama penelitian, kemudian diolah

dan dianalisa dengan menggunakan rumus statistik. Rumus yang

akan peneliti gunakan adalah rumus regresi linear berganda. Regresi

62
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, cet. Ke-IV,
(Semarang: Badan Penerbit UNDIP, 2006), hlm 49.
63
Ibid, hlm. 87.

46
linear berganda adalah digunakan untuk mengetahui derajat atau

kekuatan hubungan antara tiga variabel atau lebih, serta untuk

mengetahui kontribusi yang diberikan secara simultan oleh variabel

X1 terhadap nilai variabel Y.64

2. Uji Asumsi Klasik

a) Uji Normalitas Data

Uji normalitas data adalah hal yang lazim dilakukan sebelum

sebuah metode statistic. Uji normalitas merupakan salah satu

bagian dari uji persyaratan analisis data atau biasa disebut asumsi

klasik. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah

distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal,

yakni distribusi data yang mempunyai pola seperti distribusi

normal.65

Uji normalitas dapat dilihat dengan uji Kolmogrov Smirnov.

Dasar pengambilan keputusannya adalah jika signifikansi dibawah

0,05 berarti terdapat perbedaan yang signifikan, dan jika

signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang

signifikan.

b) Uji Homogenitas

Uji homogenitas adalah prosedur uji statistic yang dimaksudkan

untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel

64
Sofyan Siregar, Statistik Parametik, hlm. 351.
65
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19,
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011), hlm. 161 –162.

47
berasal dari populasi yang memiliki varian yang sama atau

homogen. Uji homogenitas dianalisis dengan rumus sebagai

berikut.66

F= 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟
𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑠 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Hipotesis yang diajukan

Ho: Data tidak homogen

Ha: Data homogen

Dengan kriteria pengujian sebagai berikut : data bersifat homogen

jika x2 hitung>x2 tabel , dan data bersifat tidak homogen jika x2

hitung <x2 tabel.

c) Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana adalah regresi linier yang digunakan untuk

mengetahui pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Dalam analisis regresi linier sederhana, pengaruh variabel bebas

(X) terhadap variabel terikat (Y) dapat dibuat persamaan sebagai

berikut: variabel bebas (X) pengaruh cahless society dan variabel

terikat (Y) loyalitas nasabah. Berikut ini adalah rumus regresi linier

sederhana:

Y= a+bX

Keterangan

X: nilai variabel bebas (cashless society)

Y: variabel terikat (loyalitas nasabah)


66
Nuryadi, dkk, Dasar-Dasar Statistik Penelitian, cet. Ke-1, (Yogyakarta: Gramasurya,
2017), hlm 79.

48
a: angka konstan regresi

b: koefisien regresi. Yang menunjukkan angka peningkatan

ataupun penururnan variabel terikat yang didasarkan pada

perubahan variabel bebas.67

Jika ß = 0 berarti variabel independen X tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen Y. jika ß ≠ 0 berarti variabel

independen X berpengaruh terhadap variabel dependen Y.

BAB IV
HASIL PENELITIAN

67
Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Kencama Prenada Media Group,
2013), hlm 179.

49
A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

a. Profil Singkat PT. Bank Syariah Indonesia (BSI)

Perbankan syariah merupakan perusahaa yang bergerak

dalm bidang keuangan dan memiliki peran dalam penciptaan nilai

ekonomi dan manfaat dari aktivitas muamalah syariah Indonesia.

Pada saat ini kinerja bank syariah perekonomian Indonesia berada

mengalami dalam kondisi yang baik.

Bank Syariah Indonesia (BSI) merupakan penggabungan

atas Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank BRI Syariah (BRIS), dan

Bank BNI Syariah (BNIS) yang berdiri pada 1 Februari 2021,

penggabungan ketiga bank syariah yang telah melalui proses

investigasi pendatanganan akta penggabungan, penyampaian

keterbukaan informasi persetujuan izin operasional dari Otoritas

Jasa Keuangan (OJK). Penggabungan ini akan menyatukan layanan

yang lebih lengkap, jangkauan lebih luas, serta memiliki kapasitas

permodalan yang lebih baik dan bank syariah dengan aset terbesar

saat ini di Indonesia dengan aset yang dimiliki oleh tiga bank

syariah yang menjadikan bank syariah memilik aset tetap, aset

tidak tetap, mitra nasabah, anjungan tunai mandiri (ATM), aplikasi

perbankan, dan aset tunjangan lainnya yang menjadi penguat

operasional Bank Syariah Indonesia (BSI).

50
Bank BSI Kantor Cabang Praya merupakan salah satu

kantor cabang dari Bank Bank Syariah Indonesia (BSI) yang

sebelumnya adalah Bank BNI Syariah Kantor Cabang Praya. Bank

Syariah Indonesia (BSI) mulai melakukan migrasi atau rol out

rekening terhadap lebih dari 1 juta nasabah eks BNI Syariah pada

tanggal 9 Agustus 20121.68 Bank BSI KC Praya memiliki

karyawan dengan jumlah 14 orang yang terdiri dari 1 Sub Branch

Manager (SBM), 1 Bussines Head (SBH), 1 Operational and

Servic Head (OSH), 2 Micro Financing and Risk Official (MFRO),

1 Costumer Service, 2 Teller, 3 Marketing.69

b. Pofil Perusahaan PT. Bank BSI KC Praya

Nama : PT. Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Praya

Alamat :Jl. Jend Sudirman No. 1 B Praya. Kel Praya, Kec.

Praya, Kab Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat

Fax : 0370655287

Telpone : 0370-655025

c. Letak Geografis PT. Bank BSI KC Praya

PT. Bank BSI Syariah yang terletak di Jl. Jend Sudirman No. 1 B

Praya, Kel Praya, Kec Praya, Kab Lombok Tengah, Nusa Tenggar

Barat, dengan bates wilayah sebagai berikut:

Sebelah Barat : Pertokoan

68
https:/finansial.bisnis.com di akses pada tanggal 4 Desember, 2021, Pukul 10:45
69
Yunita Susiani, (Wawancara Operator PT. Bank BSI KC Praya), File Sejarah
Perusahaan, 12 Desember, 2012.

51
Sebelah Timur : Kantor Bank BSI, yang sebelumnya Bank BRI

Syariah

Sebelah Selatan : Alfamart

Sebelah Utara : Perumahan

d. Visi, Misi, dan Logo PT. Bank BSI KC Praya

Adapun visi, misi, dan logo Bank BSI KC Praya yaitu:70

Visi,

“Top 10 Global Islamic Bank”

Misi,

1. Memberikan akses solusi keuangan di syariah Indonesia

melayani >20 juta nasabah dan menjadi top 5 bank berdasarkan

asset (500+T) dan nilai buku 50 T di tahun 2025.

2. Menjadi bank besar yang memberikan nilai terbaik bagi para

pemegang saham Top 5 bank yang paling profitable di

Indonesia (ROD 18%) dan valuasi kuat (BP>2)

3. Menjadi perusahaan pilihan dan kebanggaan para talenta

terbaik Indonesia perusahaan dengan nilai yang kuat dan

memberdayakan masyarakat serat berkomitmen pada

pengembangan karyawan dengan budaya berbasis kinerja.

Logo,

70
http://www.bankbsi.ac.id/company-information/tentang-kami di akses pada tanggal 4
Desember, 2021, Pukul 14:15

52
Gambar 4.1
Logo Perusahaan

e. Struktur organisasi PT. Bank BSI KC Praya

Dalam usaha mewujudkan tujuan perusahaan, maka

diperlukan suatu struktur organisasi yang baik agar dapat

menunjang karyawan dalam menjalankan rencana-rencana strategis

perusahaan. Begitu juga dengan Bank BSI KC Praya, dimana

struktur organisasi mutlak dibutuhkan guna untuk mengaktifkan

dan mengefiensikan kinerja serta pencapaian tujuan yang telah

ditetapkan dan mempermuda proses operasional.71

Gambar 4.2
Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
BANK BSI KC PRAYA

71
Dokumen Struktur Organisasi, PT. Bank BSI Kantor Cabang Praya, Senin 29 November
2020.

53
Sub Branch Manager (SBM)

M. Imaduddin

Sales Bussines Head (SBH) Operational and Sevis (OSH)

Lalu Iwan S Yunita Susiana

Micro Sales Assistant Funding Sales Processing Collection Teller Micro Financing Risk
(MSA) Assistant (FSA) Assistant (PCA) (TL) Officer (MFRO)

Muh Riyadi S Lalu Irham M. Zia Anggi Baiq Yuliastri Rosma Khaeroya

Customer Sales Customer Service Micro Financing Risk


Muhir Admin Micro Officer (MFRO)
Assistant (CSA) (CS)
Sales Assistan (MSA)
Rozi Yulizar Yovieta Lestari
Muhir

Micro Sales Assistan Collection Remedial Operational Support


(MSA) Assistant (CRA) Assistant (OSA)

Ali Sai Julaili Lale Sauvia

Security Security Security

Lalu Hendra MS Abdul Majid Erwan

f. Nama Karyawan Bank BNI Syariah KCP Praya

Adapun nama-nama karyawan di Bank BNI Syariah Kantor

Cabang Pembantu Praya yaitu sebagai berikut:72

72
Dokumen, PT. Bank BSI Kantor Cabang Praya, Senin 29 November 2020.

54
Tabel. 4.1
Nama Karyawan PT. Bank BSI KC Praya 2021

No Nama Jabatan

1 Muhammad Imaduddin Sub Branch Manager (SBM)

2 Yunita Susiani Operational and Servis Head


(OSH)

3 Lalu Iwan S Sales Bussines Head (SBH)

4 Muh Hariyadi Micro Sales Assistant (MSA)

5 Lalu Irham A Funding Sales Assistant (FSA)

6 M. Zia Anggi S Processing and Collection


Assistant (PCA)

7 Baiq Yuliastri M Teller (TL)

8 Rosma Khaeroya Micro Financing and Risk


Officer (MFRO)

9 Muhir Muhir Adiamin Micro Sales


Assistant (MSA)

10 Rozi Yulizar Consumer Sales Assistant

11 Yovieta Lestari Customer Service (CS)

12 Lale Sauvia Operational Support Assistant


(OSA)

13 Ali Sai Julaili Collection and Remedial


Assistant (CRA)

14 Lalu Hendra MS Security

15 Abdul Majid Security

16 Erwan Security

g. Produk-produk PT Bank BSI KC Praya

55
Dalam setiap operasi bank syariah, pemilik dana

menanamkan uangnya di bank tidak dengan motif mendapatkan

bunga, akan tetapi untuk mendapatkan keuntungan bagi hasil. Dana

nasabah tersebut kemudian disalurkan kepada mereka yang

membutuhkannya dalam bentuk pembiayaan dengan perjanjian

pembagian keuntungan sesuai kesepakatan.

Di samping itu, bank BSI KC Praya menawarkan produk-

produk unggulannya pada bidang Digital Banking, antara lain:73

1. BSI Mobile

BSI Mobile, yaitu solusi untuk kemudahan Anda dalam

bertransaksi, beribadah dan berbagi melalui beragam fitur dalam

satu aplikasi. BSI Mobile menemani Anda 24 jam dan membuat

segalanya menjadi lebih seimbang secara finansial, spiritual dan

sosial. 74

2. Buku Rekening Online

Buka Rekening Online, yaitu layanan pembukaan rekening

online melalui BSI Mobile adalah solusi untuk Anda yang ingin

membuka rekening dengan mudah tanpa harus datang ke Cabang.

3. Solusi Emas
73
Bank BSI, “Produk Bank BSI”, https://www.bankbsi.co.id/produk&layanan/individu
diakses pada tanggal, 4 Desember 2021, Pukul 22:45.
74
Bank BSI, “Produk Bank BSI”,
https://www.bankbsi.co.id/produk&layanan/individu/tabungan/1615813353bsi-tabungan-bisnis
diakses pada tangal 4 Desember 2021, Pukul 22:50.

56
Soluai Emas, yaitu layanan kepemilikan emas melalui BSI

Mobile dengan pembelian emas mulai dari Rp50.000.  Anda bisa

beli, jual, transfer, serta tarik fisik emas dan gadai emas online

dengan mudah dan aman tanpa perlu datang  ke Cabang.

4. BSI Cardless Withdrawal (tarik tunai tanpa kartu)

BSI Cardless Withdrawal, merupakan solusi praktis bagi

Anda dalam melakukan penarikan uang tunai tanpa kartu. Melalui

BSI Mobile, tarik tunai tanpa kartu bisa dilakukan di seluruh

ATM Bank Syariah Indonesia dan Indomaret.

5. BSI Debit OTP

BSI Debit OTP merupakan layanan transaksi berbasis kartu

debit yang menggunakan kode OTP sebagai PIN dalam setiap

penggunaan transaksinya.

6. BSI Net (memudahkan transaksi bisnis)

Transaksi bisnis kini lebih mudah melalui layanan BSI Net

kapanpun dan dimanapun. Berbagai kemudahan bertransaksi

seperti melakukan transfer secara massal dan monitoring transaksi

bisa anda lakukan di BSI Net.

2. Uji Validitas Instrument

Dalam penelitian ini instrument yang digunakan untuk menguji

validitas adalah penyebaran angket kepada nasabah pada Bank BSI KC

Praya, uji validitas dilakukan menggunakan rumus korelasi Product

Moment Pearson dan diolah dengan software SPSS Versi 26.9. Hasil

57
pengujian untuk masing-masing variabel cashless society dan loyalitas

nasabah dikatakan valid jika semakin besar nilai rhitung atau jika rℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

> 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka item pertanyaan valid, karena data yang digunakan dalm

uji validitas adalah 92 responden maka rtabel yang dihitung adalah

0,202. 75

Tabel 4.2 Tabel rtabel

df=(N-2) Tingkat Singnifikan

0.1 0.05 0.02

90 0,267 0,207

92 0.170 0.202 0.240

100 0,256 0,195

Tabel 4.3 t Hitung

Untuk Uji Dua Pihak


dk
0.10 0,05 0,02

40 1,684 2,021 2,423

60 1,671 2,000 2,390

75
Data dikelola menggunakan program IBM SPSS v.26.0, pada tanggal 11 Desember
2021.

58
120 1,658 1,980 2,358

Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Instrumen

Variabel Item Nilai Pearson 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 Keterangan


Correlation

Cashless Society 1 0,342 0,202 Valid


(X)

2 0,593 0,202 Valid

3 0,402 0,202 Valid

4 0,536 0,202 Valid

5 0,587 0,202 Valid

Loyalitas 1 0,407 0,202 Valid


Nasabah (Y)

2 0,486 0,202 Valid

3 0,567 0,202 Valid

5 0,321 0,202 Valid

6 0,599 0,202 Valid

7 0,594 0,202 Valid

Sumber data dikelola dengan menggunakan SPSS Versi. 26.0

3. Uji Reliabilitas Instrumen

Uji reliabilitas dilakukan pada angket yang akan disebarkan

kepada nasabah pada bank BSI KC Praya. Instrument angket di

anggap reliabel apabila jawaban-jawaban responden tersebut konsisten

pada saat dilakukan pengujian berulang-ulang. Suatu variabel

dikatakan reliabel jika nilai cronbach alpha > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Sehingga

berdasarkan hasil pengujian reliabilitas dengan program SPSS Versi

59
26.0 pada variabel cashless society dan loyalitas nasabah dalam

penelitian ini sebagai berikut:76

Tabel 4.5 Hasil Uji Raliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Cashless Society 0,654 Reliable

Loyalitas Nasabah 0,693 Reliable

Sumber data dikelola menggunakan software SPSS Ver. 26.0

Berdasarkan hasil uji reliabilitas di atas dapat diketah bahwa

variabel cashless society memiliki nilai cronbach alpha > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dengan

demikian variabel tersebut dapat dikatakan reliable, sedagkan variabel

loyalitas crinbach alpha < rtabel dengan demikian variabel tersebut tidak

reliable.

Jadi dari hasil uji validitas dan reliabilitas di atas dapat

disimpulkan bahwa variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

valid dan reliablel.

4. Uji Normalitas Data

Dari hasil penyebaran angket maka dilakukan uji normalitas

untuk mengetahui distribusi data yang telah diperoleh, jika nilai

signifikan > 0,05 maka nilai berdistribusi normal, apabila nilai

signifikansi < 0,05 maka nilai berdistribusi tidak normal, berikut ini

disajikan hasil uji normalitas dari kedua variabel cashless society dan

loyalitas nasabah pada tabel dibawah ini.

76
Data diekola menggunakan program IBM SPSS v.24.0, pada tanggal, 11 Desember
2021.

60
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas Cashless Society dan Loyalitas
Nasabah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardize
d Residual
N 92
Normal Parametersa,b Mean 0
Std. Deviation 2,086543
Most Extreme
Differences Absolute 0,063
Positive 0,063
Negative -0,049
Test Statistic 0,063
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d

No Kategori Taraf Asymp.Sig Keterangan


Signifikan (2tailed)

1 Cashless Society 5% 0,200 Data


dan Loyalitas Normal

Data dikelola menggunakan SPSS. Versi 26.0


Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat dilihat bahwa data

hasil uji normalitas menggunakan uji kolmogorov-smirnov test

menggunakan program SPSS, di dapatkan nilai signifikansi dari kedua

variabel yaitu sebesar 0,200 < 0,05 = 0,202, artinya data dari kedua

variabel berdistribusi tidak normal.77

5. Uji Homogenitas

77
Data Diolah Menggunakan Program SPSS. Versi 24.0, pada tanggal 11 Desember
2020.

61
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui bahwa dua atau

lebih kelompok data sampel yang berasal dari populasi yang memiliki

varians sama (homogen). Setelah dilakukannya uji normalitas dari

kedua variabel selanjutnya adalah uji homogenitas, jika rhitung < rtabel

berarti homongen, apabila rhitung > rtabel berarti tidak homogen. Uji ini

dilakukan untuk mengetahui data yang diperoleh memiliki variansi

yang sama atau tidak. Adapun hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.7 Hasil Uji Homogenitas Cashless Society dan Loyalitas


Nasabah

No Kategori Taraf Nilai Keterangan


Signifikan Sig

1 Cashless Society 5% 0,608 Data Homogen


dan Loyalitas
Nasabah

Data dikelola menggunakan SPSS. Versi 26.0

Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa hasil uji

homogenitas dari data cashless society dan loyalitas nasabah diperoleh

nilai signifikansi sebesar 0,608 dengan taraf signifikan 0,05, yaitu

0,608 > 0,05 artinya data dari kedua variabel di atas adalah

homogen.78

6. Pengumpulan dan penyajian data

Berdasarkan hasil penyebaran angket sebanyak 92 angket,

selanjutnya dari data tersebut didapatkan informasi mengenai identitas

78
Data Diolah Menggunakan Program SPSS. Versi 24.0, pada tanggal 12 Desember
2020.

62
responden yang terdiri dari usia, jenis kelamin dan pekerjaan

responden. Adapun hasil deskriptif masing-masing identitas akan

peneliti uraikan sebagai berikut:

a. Usia Responden

Tabel 4.8 Usia Responden

No Usia Respomdesn Jumlah Persentase %

1 21-30 38 39%

2 31-40 25 29%

3 41-50 29 32%

Jumlah 92 100%

Sumber dikelola dari data responden

Berdasarkan tabel di atas bahwa klasifikasi usia responden

yaitu 21-30 tahun sebanyak 38 orang dengan persentase 39%, usia

31-40 tahun sebanyak 25 orang dengan persentase 29%, usia 41-50

tahun sebanyak 29 orang dengan persentase 32%.

b. Pekerjaan Responden

Tabel 4.9 Pekerjaan Responden

No Pekerjaan Jumlah Persentase %

1 Karyawan Swasta 20 26%

2 PNS 19 24.5%

3 Wirausaha 32 30%

4 Mahasiswa 14 15%

5 Dokter 7 4.5%

Jumlah 92 100%

Sumber data dikelola dari data responden

63
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat klasifikasi untuk

pekerjaan responden dari hasil penyebaran angket diperoleh data

pekerjaan karyawan swasta sebanyak 20 orang dengan persentase

26,%, pekerjaan PNS sebanyak 19 orang dengan persentase 24,5%,

pekerjaan wirausaha sebanyak 32 orang dengan persentase 30%,

pekerjaan mahasiswa sebanyak 14 orang dengan persentase 15%,

dan pekerjaan dokter sebanyak 7 orang dengan persentase 4.5%

dari jumlah keseluruhan responden yaitu 92 orang.

c. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.10 Jenis Kelamin Responden

No Jenis Kelamin Jumlah Persentase %

1 Laki-laki 56 58%

2 Perempuan 36 42%

Jumlah 92 100%

Sumber data dikelola dari data responden

Berdasarkan tabel diatas, klasifikasi responden dari jenis

kelamin diperoleh data laki-laki sebanyak 56 orang dengan

persentase 58%, dan responden perempuan sebanyak 36 orang

dengan persentase 42% dari total keseluruhan responden yaitu 200

orang.

7. Pengujian Hipotesis

64
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan

menggunakan metode analisis regresi linear sederhana dan uji korelasi

karena variabel yang digunakan dalam penelitian ini hanya satu yaitu

cashless society. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah Ho:

tidak terdapat pengaruh cashless society terhadap loyalitas nasabah

dan Ha: terdapat pengaruh strategi cashless society terhadap loyalitas

nasabah. Untuk menguji hipotesis peneliti menggunakan software

SPSS Versi 26.0 dengan hasil analisis uji t sebagai berikut:

Tabel. 4.11 Hasil Uji t Coefficients

Coefficientsa
Standardized
Model Coefficients T Sig.
  Beta    
1 (Constant) 14,081 2,120   6,641 0,000
  cashless 0,272 0,125 0,223 2,168 0,033
society
a. Dependent Variable: loyalitas nasabah

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai konstan

sebesar 14.081, dan nilai regresi sebesar 0,272. Adapun untuk nilai

sinifikan sebesar 0,033 dengan taraf signifikan 0,05 (5%). Hasil

pengujian di atas juga menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk

variaber cashless society adalah sebesar 0,033 < 0,05, artinya cashless

society berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

Selanjutnya untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

strategi customer relationship marketing terhadap loyalitas nasabah

maka dilakukan uji regresi dengan keofisien determinasi (R2)

65
menggunakan soffware SPSS Ver 26.0 dengan hasil analisis sebagai

berikut:

Tabel 4.12 Hasil Uji Model Summary

Model Summary
Adjusted
R R Std. Error of the
Model R Square Square Estimate
1 ,223a 0,507 0,039 2,09810
a. Predictors:
(Constant), cashless
society

Berdasarkan hasil pengujian di atas diketahui bahwa nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar 0,507 atau 0,50%, Hasil ini

menunjukkan terdapat pengaruh yang rendah antara cashless society

terhadap loyalitas nasabah yaitu sebesar 0,50% .

a. Uji korelasi

Uji korelasi bertujuan untuk mengetahui keeratan hubungan

antara variable yang dinyatakan dengan koefisien korelasi, jenis

hubungan antara variable bebas (X) dan (Y) dapat bersifat positif

dan negatif.

1) Dasar pengambilan keputusan

 jika nilai singnifikan < 0,05, maka berkorelasi,

 Jika nilai singnifikan > 0,05 maka tidak berkorelasi.

2) Pedoman drajat hubungan

 Nilai pearson correlation 0,00 s/d 0,20 = tidak ada korelasi

 Nilai pearson correlation 0,21 s/d 0,40 = korelasi lemah

66
 Nilai pearson correlation 0,41 s/d 0,60 = korelasi sedang.

Untuk menguji hipotensis peneliti menggunakan SPSS Ver.

26.0 dengan hasil analisis uji korelasi sebagai berikut:

Tabel 4.13 Hasil Uji Korelasi

Correlations

    cashless society loyalitas nasabah


cashless society Pearson Correlation 1 ,223*

  Sig. (2-tailed)   0,033


  92 92
loyalitas nasabah Pearson Correlation ,223 *
1

  Sig. (2-tailed) 0,033  


  N 92 92
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil pengujian di atas diketahui bahwa nilai

signifikan cashless society (X) sebesar 0,033 dan nilai signifikan dari

loyalitas nasabah (Y) sebesar 0,033, hasil ini menunjukkan cashless

society berpengaruh atau berkolerasi terhadap loyalitas nasabah.

Sedangkan nilai derajat dari (X) sebesar 0,223 dan (Y) sebesar 0,223,

jadi variable X dengan variable Y, memiliki hubungan yang lemah

dan bentuk hubungannya adalah negatif.

B. Pembahasan

Suatu perkembangan dimana perilaku masyarakat mulai

berkembang kearah modern seiring dengan perkembangan teknologi yang

menciptakan adanya perubahan dari segi perilaku dan identitas diri yang

baru dalam kehidupan masyarakat. Adanya perubahan dari segi perilaku

termasuki pola konsumsi pada era teknologi digital, seperti banyaknya

67
orang menggunkan transaksi online atau disebut cashless society.79

Cashless society biasa dimaknai sebagai masyarakat non tunai dimana

setiap individu atau mayoritas individu di dalamnya tidak lagi

menggunakan uang tunai dalam bertransaksi. Jadi cashless society adalah

kalangan dalam transaksi keuangannya tidak lagi menggunakan uang tunai

tapi dalam bentuk kartu. Lebih dari itu dalam melakukan pembayaran

kewajiban ke pihak lain juga tidak lagi secara tunai. Semua dilakukan

secara elektronik baik dengan mobile banking, transfer atm, maupun sms

banking.

Adapun dimensi dalam cashless society yaitu, diantaranya:

a. Kepatuhan

Kepatuhan merupakan tanggung jawab personil seluruh bagian

dari bank sehingga setiap jenjang/tingkatan organisasi pada seluruh

kegiatan usaha bank memiliki tanggung jawab masing-masing

terhadap terciptanya budaya kepatuhan, sedangkan satuan kerja

kepatuhan sebagai supporting unit atau strategi bisnis bank memiliki

tugas dan tangung jawab melaksanakan fungsi kepatuhan bank dalam

rangka mendukung terciptanya budaya kepatuhan.80

Fungsi kepatuahan bagi bank untuk menerapkan prinsip kehati-

hatian merupakan syarat mutlak bagi bank dalam mempertahankan

dan meningkatkan para pihak yang berkepentingan pada bank.

79
Hadion Wijiyo, Dampak Pandemi Terhadap Kehidupan Manusia di Tinjau Dari
Berbagai Aspek, (Sumatra Barat: Grup Pnerbit CV Insan Cendekia Mandiri, Maret 2021), hlm. 43.
80
Ikatan Bankir Indonesia, Menguasai Kepatuhan Bank, (Jakarta Pusat: PT Gremedia
Pustaka Utama, Agustus, 2015), hlm. 26.

68
b. Komunikasi

Komunikasi yang baik dapat menciptakan hubungan jangka

panjang antara nasabah dengan bank. Komunikasi akan memudahkan

nasabah atau calon nasabah dalam dalam memperoleh informasi dan

memilih produk (pelayanan jasa) yang ditawarkan oleh penyedia jasa

yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka. Jika nasabah yang

mendapatkan informasi yang mereka butuhkan dengan mudah, maka

nasabah akan merasa aman dan percaya terhadap kredibilatas bank

tersebut sehingga loyalitas nasabah dengan bank akan tercipta.

Berdasarkan hasil penelitian dalam kaitannya dengan komunikasi

bank BSI KC Praya selalu memberikan informasi kepada nasabah jika

ada layanan perbankan yang baru dan bank juga selalu menyediakan

informasi yang akurat kepada nasabahnya.81

c. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan semua pengetahuan yang dimiliki

oleh nasabah dan semua kesimpulan yang dibuat oleh nasabah tentang

produk dari bank dan segala sesuatu dimana seseorang memiliki

kepercayaan dan sikap. Sejalan dengan konteks cashless society

kepercayaan atas produk akan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah,

hal ini dikarenakan kepercayaan menimbulkan suatu hubungan timbal

balik yang bernilai sangat tinggi. Berdasarkan hasil penelitian pada


81
Arum Iatiqomati, “Pengaruh Dimensi Relationship Marketing Terhadap Kepuasan dan
Loyalitas Nasabah (studi kasus pada BPR Argodana Pudak Payung Semarang)”, Jurnal EKOBIS,
Vol.18, No.1, Januari 2017, diakses 3 Desember 2020, hlm 30-31.

69
Bank BSI kepercayaan diterapkan dengan setiap transaksi yang

dilakukan oleh nasbabah selalu dijaga keamannannya, bank juga

sangat menjaga kerahasiaan nasabah serta bank selalu berusaha untuk

memberikan pelayanan yang maksimal kepada nasabahnya.

Sedangkan loyalitas nasabah memiliki peran penting dalam

mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan karena adanya

loyalitas tersebut mengakibatkan bank mendapatkan keuntungan yang

lebih banyak lagi. Ada beberapa indikator yang digunakan dalam

mengukur loyalitas nasabah yaitu:82

a. Repeat, yaitu pada saat nasabah membutuhkan barang atau jasa yang

disediakan oleh perusahaan atau bank yang bersangkutan. Dalam

penelitian ini item repeat diukur dengan penggunaan produk dan jasa

bank secara terus menerus dan nasabah yang semakin menyukai

pelayanan yang diberikan oleh bank.

b. Retention dalam hal ini yaitu nasabah tidak akan terpengaruh dengan

produk atau jasa yang ditawarkan oleh pihak lain. Dalam penelitian ini

retention di ukur dengan kesetiaan nasabah kepada bank meskipun ada

pihak lain yang memberikan manfaat yang lebih dan kesetiaan

nasabah kepada bank meskipun ada yang memberikan fasilitias yang

lebih banyak.

82
Synathra, “Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Kepuasan Nasabah dan
Dampaknya Pada Loyalitas Nasabah (Survei pada Nasabah Tabungan BCA Kantor Kas Sawojajar
Kota Malang)”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.55, No.1, Februari 2018, diakses 3 Desember
2020, hlm 117.

70
c. Referral, yaitu keadaan diamana nasabah merasa puas dengan

pelayanan yang diberikan oleh bank sehingga nasabah menjadi

semakin percaya dan kemudian merekomendasikannya kepada pihak

lain. Dalam penelitian ini referral diukur dengan keyakinan nasabah

bahwa bank dapat menjaga kepercayaan dan mempromosikan bank

kepada orang lain.

Dalam penelitian ini, untuk menentukan pengaruh cashless

society terhadap loyalitas nasabah peneliti menyebarkan angket kepada 92

nasabah pada bank BSI KC Praya. Kemudian data yang didapatkan dari

penyebaran angket diolah dengan menggunakan program SPSS Versi

26.0 untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh strategi customer

relationship markting terhadap loyalitas nasabah. Berdasarkan hasil

analisis data yang telah dilakukan disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan antara cashless society terhadap loyalitas

nasabah pada Bank BSI KC Praya.

Berdasarkan hasil pengujian Di diketahui bahwa nilai signifikan

cashless society (X) sebesar 0,33 dan nilai signifikan dari loyalitas

nasabah (Y) sebesar 0,33, hasil ini menunjukkan cashless society tidak

berpengaruh atau tidak berkolerasi terhadap loyalitas nasabah. Sedangkan

nilai derajat dari (X) sebesar 0,223 dan (Y) sebesar 0,223, jadi variable X

dengan variable Y, memiliki hubungan yang lemah dan bentuk

hubungannya adalah negatif.

71
C. Keterkaitan Penelitian Terdahulu Dengan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terkait pengaruh

cashless society melalui layanan BSI mobile terhadap loyalitas nasabah

pada bank BSI kantor cabang praya, ditemukan pengaruh cashless society

melalui layanan BSI mobile terhadap loyalitas nasabah di bank BSI KC

Praya masih tergolong lemah hal ini dikarenakan berbagai keterbatasan

nasabah yang meliputi kemampuan pengetahuan, kurangnya jaringan

internet, serta budaya nasabah yang masih banyak menggunakan cara

tradisional dalam melakukan transaksi. Akan tetapi, ada beberapa nasabah

dengan berbagai keterbatasan tersebut yang memiliki minat pada

penggunaan BSI Mobile karena dianggap sangat membantu nasabah

dalam melakukan transaksi.

Adapun keterkaitan penelitian saya dengan penelitian terdahulu

adalah ditemukannya beberapa kesamaan dan perbedaan, yaitu:

1. Hasil penelitian Raysa Sekar Putri, menunjukkan bahwa bahwa

layanan mobile banking pada Bank BTN Syariah (kepatuhan, jaminan,

keandalan, Bukti fisik, empati dan daya tanggap) berpengaruh simultan

terhadap kepuasan nasabah, dan sedangkan variabel kepatuhan, bukti

fisik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan nasabah.

Dan perbedaannya adalah pada kendala yang ditemukan dalam layanan

E-Banking, dimana pada penelitian yang saya lakukan ditemukan

beberapa kendala, seperti keterbatasan nasabah yang meliputi

72
pengetahuan dan kemampuan, kurangnya jaringan internet, serta masih

didukung budaya tradisional dalam melakukan transaksi dengan

langsung mendatangi bank. Berdasarkan penelitian yang dilakukan

Raysa Putri Sekar dalam penelitiannya menemukan adanya 2 kendala

yang dihadapi dalam penggunaan fasilitas E-Banking yaitu kemampuan

nasabahnya dalam penggunaan teknologi atau dikarenakan nasabah

berada di daerah yang sulit mengakses jaringan.

2. Selain itu, pada cashless society dalam layanan BSI Mobile terhadap

loyalitas nasabah khususnya nasabah pengguna BSI Mobile pada Bank

BSI KC Praya dengan kemudahan-kemudahan transaksi yang diberikan

pihak bank kepada nasabah, seperti kenyamana, praktis, aman,

penggunaan yang mudah, akan tetapi dari hasil penelitian yang saya

lakukan menunjukkan bahwa cashaless society berpengaruh lemah

terhadap loyalitas nasabah. Sedangkan menurut Irma Aidilia Putri,

dalam penelitiannya pengaruh pengembangan cashless transaction

terhadap kebutuhan uang tunai pada masyarakat, menunjukan bahwa

penggunaan kartu debet/ATM untuk transaksi non tunai di Indonesia

belum menjadi budaya seperti diluar negeri. Penggunaan kartu

debet/ATM untuk tarik tunai masih menjadi budaya dibandingkan

penggunaan kartu debet/ATM untuk pembayaran non tunai.

Penggunaan alat pembayaran non tunai uang elektronik belum bisa

menurunkan kebutuhan uang tunai masyarakat sehingga belum bisa

menurunkan jumlah uang tunai yang diedarkan Bank Indonesia.

73
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil uji linear sederhana yang telah dihitung menggunakn

program SPSS Ver. 26.0, menunjukan bahwa nilai 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar

6,641, hasil perhitungan tersebut lebih besar dari nilai 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 yaitu 1,972

dengan taraf signifikansi 5%. Dan nilai signifikansi dari hasil uji

statistik diperoleh sebesar 0,033 < 0,05 yang berarti lebih kecil dari

tingkat kesalahan yang telah ditentukan, dan dilihat dari hasil

persamaan regresi linear sederhana yaitu Y = 14,081 + 0,202X. Dari

hasil tersebut dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh negatif antara

cashless society terhadap loyalitas nasabah. Adapun untuk nilai

sinifikan sebesar 0,033 dengan taraf signifikan 0,05 (5%). Hasil

pengujian di atas juga menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk

variaber cashless society adalah sebesar 0,033 < 0,05, artinya cashless

society berpengaruh terhadap loyalitas nasabah.

Sedangkan hasil pengujian menggunakan uji korelasi yang

dihitung dengan program SPSS Ver. 26.0 diketahui bahwa nilai

signifikan cashless society (X) sebesar 0,033 dan nilai signifikan dari

loyalitas nasabah (Y) sebesar 0,033, hasil ini menunjukkan bahwa

cashless society berpengaruh atau berkolerasi terhadap loyalitas

nasabah. Sedangkan nilai derajat dari (X) sebesar 0,223 dan (Y) sebesar

74
0,223, hasil ini menunjukkan variable X dengan variable Y, memiliki

hubungan yang lemah dan bentuk hubungannya adalah negatif.

2. Hasil analisis dari tabel model summary yang diolah dengan program

SPSS v.26.0 bahwa nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0.50%.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa cashless society berpengaruh lemah

terhadap loyalitas nasabah yaitu sebesar 0,50% (100%-50%) pada Bank

BSI Kantor Cabang Praya.

B. Saran-saran

1. Bank BSI KC Praya, lebih meningkatkan lagi layanan M-banking

dengan lebih memanfaatkan media sosial untuk menggali dan

memberikan informasi kepada nasabah mengenai keunggulan produk-

produk yang ada di Bank BSI KC Praya serta lebih memaksimalkan

hubungan komunikasi dengan nasabah agar semakin memperkuat

hubungan bank dengan nasabah dalam jangka panjang yang dapat

mengakibatkan loyalitas nasabah.

2. Peneliti selanjutnya terkait dengan cashless society dan loyalitas

nasabah lebih dikembangkan dan diperluas daerah penelitiannya dan

melibatkan lebih banyak responden dalam melakukan penelitian yang

dapat mempengaruhi loyalitas nasabah.

75
Daftar Pustaka

Buku/Jurnal

Efendi Aliansyah,“Pengaruh Pelayanan ATM Terhadap Loyalitas Nasabah


Dalam Menabung Di BRISyariah Cabang Banjarmasin, Skripsi, FEBI UIN
Antasari, Antarsari, 2012.

Kasemin Kasiyanto, Agresi Perkembangan Teknologi Informasi, Jakarta:


Prenadamedia Group, 2015.

Maya Angela, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah


Menggunakan Internet Banking Pada PT BRI Cabang Ahmad Yani Makassar,
Skripsi, FEBI Universitas Hasanuddin, 2014.

Ikbar Wibiadila, “Pengaruh kegunaan, Kemudahan, Resiko, dan Kualitan


Layanan Terhadap Minat Nasabah Dalam Menggunakan Mobile Banking Pada
PT Bank Mandiri Syariah Cabang Solo, Skripsi, FEBI Universitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta, 2006.

Minat Nasabah Menggunakan Mobile Banking Dengan Menggunakan


Kerangka Technologi Acceptance Model (TAM) BSM Yogyakarta”, Jurnal
Ekonomi Syariah Indonsia, Vol. 5, Nomor 2, Desember 2015.

Syofian siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Kencana, 2017.

Ir. M. Iqbal Hasan, M.M., Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan


Aplikasinya, Bogor : Ghalia Indonesia, 2002.

Sofyan Siregar, Statistik Parametik, hlm. 351.


Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
1, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

Sugiyono, METODE PENELITIAN Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,


Bandung: Alfabeta, 2016.

Ridwan dan Akdon, Rumus dan Data dalam Aplikasi Statistik, Bandung:
Alfabeta, 2010.

Suryani, Hendriyani, Metode Riset Kuantitatif, Jakarta: Prenadamedia


Group, 2018.

76
Azka Al Afifah, Pengaruh Kualitas Pelayanan, Kepercayaan Dan
Kepuasan Terhadap Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Di PT Bank Syariah
Mandiri Kantor Cabang Simpang Patal Palembang.

Soegeng Wahyoedi Saparso, Loyalitas Nasabah Bank Syariah Studi Atas


Religitas, Kualitas Layanan, Trust, dan Loyalitas, Yogyakarta: Deepublish,
2019.

Vanessa Gaffar, Manajemen Bisnis, Bandung : Alfabeta, 2007.

Andrianto & Dr. M. Anang Firmansyah, Manajemen Bank Syariah


(Implementasi Teori dan Praktek), Yogyakarta : Qiara Media Partner, 2019.

I Gede Yogi Pramana & Ni Made Rastini, “Pengaruh Kualitas Pelayanan


Terhadap Kepercayaan Nasabah Dan Loyalitas Nasabah Bank Mandiri Cabang
Veteran Denpasar Bali”, E-Jurnal Manajemen Unud, Vol 5, Nomor 1, 2016,
hlm. 709-710.

Adhitya Nandha Karuniawan, Edy Swasono, dan Ahsin Daroini, Mobile


Banking Dalam Cashless Society Menuju BNI Digital Banking, Vol. 1, Nomor 2,
Oktober 2020, hlm. 108.

Tumpal Manik, “Analisi Pengaruh Transaksi Digitalisasi Uang Elektronik


Terhadap Cashless Society dan Infrasruktur Uang Elektronik Sebagai Variabel
Pemodarasi”, Vol. 2, Nomor 2, April 2019, hlm. 32.

Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa, Malang : Bayumedia Publishing, 2005.


Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen, Bandung:
PT Alfabeta,2010.

Jill Griffin, “Customer Loyality”:Menumbuhkan dan Mempertahankan


Kesetiaan Pelanggan, Jakarta: Erlangga, 2013.

Christopher Lovelock, Wirtz Jochen, Pemasaran Jasa, Penerjemah: Dian


Wulandari, Buku 2 Edisi 7, Jakarta: Erlangga, 2006.

Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa Edisi 3, Jakarta: salemba


Empat, 2013.

Andriasan Sudarso, Manajemen Pemasaran Jasa Perhotelan, Yogyakarta:


Deepublish, 2016.

Dwi Suhartanto, Tjetjep Djatnika dkk, Ritel Pengelolaan dan Pemasaran,


Bandung: Alfabeta, 2017.

77
Ahmad Subagio, Marketing in Business (Usaha MikroKecil & Lembaga
Keuangan Mikro), Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010.

Kasmir , Etika Costamer Server, Jakarta: Raja Grafindo, 2005.


Muhammad, Pengantar Akuntansi Syari’ah, Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka, 1999.

Didin Hafidudin, Hendri Tanjung, Manajemen Pemasaran Syariah dalam


Praktik, Jakarta: Gema Insani Inpress, 2003.

Kemenrtian Agama Republik Indonesia, Ai-Qur’an dan Terjemahannya,


Jakarta: Sinergi Pustaka Indonesia, 2012.

Wiji Nurastuti, Teknologi Perbankan, Yongyakarta: Graha Ilmu, 2011.


Nuryadi dkk, Dasar-Dasar Statistik Penelitian, cet. Ke-1, Yogyakarta:
Gramasurya, 2017.

Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencama Prenada Media


Group, 2013.

Arum Iatiqomati, “Pengaruh Dimensi Relationship Marketing Terhadap


Kepuasan dan Loyalitas Nasabah studi kasus pada BPR Argodana Pudak Payung
Semarang”, Jurnal EKOBIS, Vol.18, No.1, Januari 2017, diakses 3 Desember
2020, hlm 30-31.

Ikatan Bankir Indonesia, Menguasai Kepatuhan Bank, Jakarta Pusat: PT


Gremedia Pustaka Utama, Agustus, 2015.

Synathra, “Pengaruh Relationship Marketing Terhadap Kepuasan Nasabah


dan Dampaknya Pada Loyalitas Nasabah (Survei pada Nasabah Tabungan BCA
Kantor Kas Sawojajar Kota Malang)”, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol.55, No.1,
Februari 2018, diakses 3 Desember 2020, hlm 117.

Hasil Observasi Lapangan, PT Bank BSI KC Praya 17 November 2021.

Yunita Susiani, (Wawancara Operator PT. Bank BNI Syariah KCP Praya),
File SejarahPerusahaan, 29 November 2021.

Website

78
BSI,“MobileBanking”,dalamhttps://www.bsi.co.id/idid/ebanking/
mobilebanking, di akses tanggal 11, Oktober, 2021, pukul 09.30.

https://www.ajarekonomi.com/2017/01/mengenal-konsep-cashless-
society.html diakses pada tanggal 22 Oktober 2021, Pukul 21:30.

Dokumen Struktur Organisasi, PT. Bank BSI Kantor Cabang Praya, Senin
29 November 2020.

Bank BSI, “Produk Bank BSI”,


https://www.bankbsi.co.id/produk&layanan/individu diakses pada tanggal, 4
Desember 2021, Pukul 22:45.

Bank BSI, “Produk Bank BSI”,


https://www.bankbsi.co.id/produk&layanan/individu/tabungan/
1615813353bsi-tabungan-bisnis diakses pada tangal 4 Desember 2021, Pukul
22:50.

https://ir.bankbsi.co.id/corporate_history.html diakses pada tanggal 4


Desember, 2021, Pukul 10:15.
https://www.bankbsi.co.id/company-information/tentang-kami diakses
pada tanggal 4 Desember 2021, Pukul 14:15.

Al-Qur’an

QS. Al-Isra’ [17]: 84.


QS. Thaahaa [20]: 44.
Al-Baqarah [2]: 267.
QS. An-Nisa’ [4]: 58

79
LAMPIRAN-LAMPIRAN

80
LEMBAR ANGKET

Kepada Yth.

Bapak/Ibu/Sdr/I Nasabah Bank BSI KC Praya

Assalamualaikum wr…wb

Dalam rangka penyelesaian studi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram


dengan biodata sebagai berikut:

Nama : Ahmad Wira Aditya

Nim : 170502059

Fakultas : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Program Studi : Perbankan Syariah

Pada saat ini sedang menyusun skripsi dengan judul:

“Pengaruh Cashless Society Melalui Layanan BSI Mobile Terhadap


Loyalitas Nasabah Pada Bank BSI Kantor Cabang Praya”

Sehubungan dengan hal itu, maka saya membutuhkan informasi dan data
dengan mengisi angket penelitian ini.

Atas partisipasi Bapak/Ibi/Sdr/I nasabah bank BSI kantor cabang Praya


disampaikan terima kasih.

Praya 2021

Ahmad Wira Aditya


170502059

81
ANGKET

A. Data Responden

Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :

B. Petunjuk Pengisian

Untuk mengisi kuesioner ini, responden cukup memberi centang (√ )

pada kolom yang sudah disediakan. Mohon untuk centang ( √ ) jawaban

yang paling sesuai menurut responden.

Keterangan :

SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Lampiran 1. Data Pertanyaan Angket
Cashless Society

Item No Daftar Pertanyaan SS S TS STS

Kepatuhan 1 Layanan BSI mobile


berjalan sesuai hokum dan
prinsip syariah

2 BSI mobile terbebas dari


bunga tambahan setiap
membuka layanan menu
fitur cek mutasi maupun cek

82
saldo

Komunikasi 3 Bank memberikan informasi


yang tepat dan akurat

Kepercayaan 4 Bank sangat peduli terhadap


keamanan dan transaksi

5 Bank konsisten memberikan


layanan yang berkualitas

Loyalitas Nasabah

Repeat 1 Saya akan menggunakan


Purchase produk dan jasa Bank BSI
Kantor Cabang Praya secara
terus menerus

2 Saya semakin menyukai


pelayanan yang diberikan
Bank BSI Kantor Cabang
Praya

3 Saya sangat senang


menggunakan produk dan
jasa yang ada di Bank BSI
Kantor Cabang Praya

Retention 4 Saya tidak akan pindah ke


lembaga lain meskipun ada
yang memberikan manfaat
ekonomis dari lembaga
keuangan yang saya
gunakan sekarang

5 Saya tidak akan pidah ke


lembaga keuangan lain
meskipun ada yang
memberikan fasilitas lebih
banyak dari lembaga yang
saya gunakan sekarang

83
Refferals 6 Saya yakin Bank BSI
Kantor Cabang Praya bisa
menjaga kepercayaan

84
85
Lampiran 2. Hasil Kuesioner

86
87
Lampiran 3. Data Angket Hasil Rekap Jawaban Responden

Cashlees Society
Responden Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Total
R1 4 3 4 3 3 17
R2 4 3 4 3 2 16
R3 4 4 4 4 3 19
R4 4 4 4 3 3 18
R5 4 4 4 4 3 19
R6 4 4 4 3 4 19
R7 4 3 4 2 2 15
R8 2 4 4 4 4 18
R9 2 3 3 4 4 16
R10 4 4 4 4 4 20
R11 2 4 4 4 4 18
R12 4 4 3 3 3 17
R13 3 3 4 4 4 18
R14 3 4 3 2 4 16
R15 3 3 3 3 3 15
R16 4 3 4 2 3 16
R17 4 4 4 4 4 20
R18 4 4 4 2 2 16
R19 4 4 3 3 4 18
R20 4 3 3 3 4 17
R21 3 3 4 4 2 16
R22 4 3 4 4 4 19
R23 4 2 4 2 4 16
R24 3 3 4 3 3 16
R25 4 4 4 3 4 19
R26 4 4 3 4 3 18
R27 3 4 3 4 4 18
R28 4 4 2 4 4 18
R29 4 3 2 3 3 15
R30 4 4 3 4 4 19
R31 4 4 3 4 3 18
R32 4 4 4 4 3 19
R33 3 3 4 4 4 18
R34 4 4 4 4 4 20

88
R35 4 3 3 2 3 15
R36 4 4 4 4 4 20
R37 3 3 3 4 4 17
R38 4 4 4 3 2 17
R39 4 3 3 3 4 17
R40 4 4 3 3 3 17
R41 3 4 3 3 2 15
R42 4 4 4 3 3 18
R43 4 3 3 4 3 17
R44 4 3 2 4 4 17
R45 3 4 4 4 3 18
R46 2 4 4 4 3 17
R47 3 3 2 4 2 14
R48 3 4 2 3 3 15
R49 4 4 3 4 4 19
R50 3 4 3 4 3 17
R51 4 3 4 2 4 17
R52 4 4 3 4 4 19
R53 3 4 4 4 4 19
R54 3 3 3 4 2 15
R55 2 4 4 3 4 17
R56 3 3 3 4 4 17
R57 4 3 4 4 4 19
R58 3 4 4 4 3 18
R59 4 2 3 3 2 14
R60 4 4 4 4 4 20
R61 4 3 4 1 3 15
R62 4 3 4 3 3 17
R63 4 2 4 3 4 17
R64 3 3 3 2 4 15
R65 2 3 3 2 3 13
R66 2 3 4 1 2 12
R67 3 3 3 4 2 15
R68 4 4 4 3 2 17
R69 4 4 4 3 4 19
R70 4 3 2 4 3 16
R71 4 3 3 3 4 17
R72 3 4 3 4 4 18
R73 3 4 4 1 3 15
R74 4 4 3 3 3 17
R75 3 3 3 4 2 15
R76 3 3 4 3 4 17

89
R77 3 3 3 3 2 14
R78 4 4 2 4 3 17
R79 4 3 3 2 2 14
R80 2 3 3 3 4 15
R81 4 2 3 4 2 15
R82 4 2 2 3 4 15
R83 4 4 3 3 3 17
R84 3 2 3 3 3 14
R85 4 3 2 4 3 16
R86 4 2 3 4 3 16
R87 3 4 4 4 4 19
R88 3 3 4 2 3 15
R89 4 3 3 3 3 16
R90 3 2 2 4 3 14
R91 3 3 3 3 4 16
R92 4 2 3 4 4 17

Lampiran 4: Data Angket Hasil Rekap Jawaban Responden

Loyalitas Nasabah
Item
Responden Item1 item2 Item3 Item4 Item5 6 Total
R1 3 3 4 4 4 4 22
R2 3 2 3 3 2 3 16
R3 3 4 3 4 4 4 22
R4 3 4 4 3 3 3 20
R5 3 3 4 4 4 4 22
R6 4 3 3 3 4 4 21
R7 2 4 4 4 4 4 22
R8 4 3 4 3 3 3 20
R9 4 4 4 3 3 4 22
R10 3 3 3 4 4 4 21
R11 4 4 4 4 4 4 24
R12 2 3 4 4 4 4 21
R13 2 2 4 4 4 4 20
R14 2 3 1 3 1 3 13
R15 3 3 3 3 3 3 18
R16 2 3 2 3 2 2 14
R17 4 4 4 4 4 4 24
R18 4 4 4 3 3 3 21
R19 3 3 3 3 3 3 18
R20 3 3 4 4 4 3 21

90
R21 3 3 4 2 4 3 19
R22 4 3 2 2 3 3 17
R23 3 2 4 4 2 2 17
R24 3 4 3 3 3 4 20
R25 4 3 3 2 4 2 18
R26 4 2 3 4 2 3 18
R27 4 3 2 3 3 2 17
R28 4 3 2 3 2 4 18
R29 3 3 3 3 3 3 18
R30 3 3 5 2 3 3 19
R31 2 2 4 4 3 3 18
R32 3 3 2 3 4 2 17
R33 3 4 3 2 3 3 18
R34 4 3 3 2 3 3 18
R35 3 3 2 3 4 3 18
R36 3 2 3 2 3 4 17
R37 2 4 4 2 3 2 17
R38 3 3 2 3 2 4 17
R39 4 4 3 2 3 3 19
R40 4 2 2 4 3 3 18
R41 3 3 3 2 4 3 18
R42 3 3 2 3 4 4 19
R43 4 2 3 2 3 3 17
R44 4 4 3 3 2 3 19
R45 3 2 3 2 2 3 15
R46 4 4 4 2 3 3 20
R47 2 3 2 4 3 2 16
R48 2 3 3 3 2 2 15
R49 3 4 3 3 3 3 19
R50 2 4 3 2 2 3 16
R51 4 2 3 3 3 4 19
R52 4 3 4 3 4 4 22
R53 3 3 4 2 3 3 18
R54 4 3 2 2 4 3 18
R55 3 2 3 3 4 3 18
R56 3 2 3 3 3 3 17
R57 4 3 3 4 3 3 20
R58 4 3 4 4 2 3 20
R59 2 2 2 3 2 2 13
R60 3 3 4 3 3 3 19
R61 3 3 4 3 3 3 19
R62 4 3 3 2 4 3 19
R63 4 4 2 2 4 2 18
R64 4 4 3 4 4 2 21

91
R65 3 3 4 3 4 4 21
R66 4 3 3 3 3 4 20
R67 3 2 3 4 3 3 18
R68 3 2 3 3 4 4 19
R69 3 3 3 3 4 2 18
R70 2 3 4 3 3 3 18
R71 4 4 3 3 3 4 21
R72 4 4 3 3 2 4 20
R73 3 3 3 3 2 4 18
R74 3 3 4 4 3 3 20
R75 3 3 4 2 3 3 18
R76 4 4 2 2 4 2 18
R77 3 2 2 4 4 2 17
R78 4 3 2 4 3 3 19
R79 4 3 3 3 3 3 19
R80 3 4 3 3 4 3 20
R81 3 3 4 3 4 3 20
R82 3 2 4 3 3 2 17
R83 2 2 3 4 3 2 16
R84 2 4 3 4 3 3 19
R85 4 4 3 3 3 4 21
R86 4 3 3 3 4 4 21
R87 3 3 4 3 4 3 20
R88 3 2 2 3 2 3 15
R89 3 2 2 3 2 3 15
R90 3 3 3 4 2 2 17
R91 4 3 3 4 3 2 19
R92 3 3 3 2 3 3 17

92
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Cashless Society
Correlatio
n
X1 X02 X03 X04 X05 Total
Pearson ,342*
X1 Correlation 1 -0,009 -0,046 -0,006 -0,017 *
Sig. (2-tailed) 0,929 0,661 0,952 0,869 0,001
N 92 92 92 92 92 92
Pearson ,593*
X02 Correlation -0,009 1 ,243* 0,158 0,129 *
Sig. (2-tailed) 0,929 0,019 0,133 0,219 0
N 92 92 92 92 92 92
Pearson ,402*
X03 Correlation -0,046 ,243* 1 -0,183 0,067 *
Sig. (2-tailed) 0,661 0,019 0,081 0,528 0
N 92 92 92 92 92 92

Pearson ,536*
X04 Correlation -0,006 0,158 -0,183 1 ,208* *

Sig. (2-tailed) 0,952 0,133 0,081 0,046 0


N 92 92 92 92 92 92

Pearson ,587*
X05 Correlation -0,017 0,129 0,067 ,208* 1 *

Sig. (2-tailed) 0,869 0,219 0,528 0,046 0


N 92 92 92 92 92 92

Pearson ,593* ,402* ,536* ,587*


Total Correlation ,342** * * * * 1

Sig. (2-tailed) 0,001 0 0 0 0


N 92 92 92 92 92 92

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

93
Lampiran 6. Hasil Uji Validitas Loyalitas Nasabah
Correlations
    X01 X02 X03 X04 X05 X06 TOTAL
X01 Pearson 1 0,193 - -0,157 0,131 0,167 ,407**
Correlation 0,070
  Sig. (2-tailed)   0,065 0,507 0,135 0,215 0,112 0,000
  N 92 92 92 92 92 92 92
X02 Pearson 0,193 1 0,138 -0,138 0,162 0,133 ,486**
Correlation

  Sig. (2-tailed) 0,065   0,188 0,191 0,124 0,206 0,000

  N 92 92 92 92 92 92 92
X03 Pearson - 0,138 1 0,088 ,237 *
,229 *
,567**
Correlation 0,070

  Sig. (2-tailed) 0,507 0,188   0,405 0,023 0,028 0,000

  N 92 92 92 92 92 92 92
X04 Pearson - - 0,088 1 0,047 0,101 ,321**
Correlation 0,157 0,138

  Sig. (2-tailed) 0,135 0,191 0,405   0,657 0,336 0,002

  N 92 92 92 92 92 92 92
X05 Pearson 0,131 0,162 ,237 *
0,047 1 0,167 ,599**
Correlation

  Sig. (2-tailed) 0,215 0,124 0,023 0,657   0,111 0,000

  N 92 92 92 92 92 92 92
X06 Pearson 0,167 0,133 ,229* 0,101 0,167 1 ,594**
Correlation

  Sig. (2-tailed) 0,112 0,206 0,028 0,336 0,111   0,000

  N 92 92 92 92 92 92 92
TO Pearson ,407 **
,486 **
,567 **
,321 **
,599 **
,594**
1
TAL Correlation

  Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000 0,000  

  N 92 92 92 92 92 92 92
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

94
Lampiran 7. Hasil Uji Reabilitas Cashless Society
Correlations
    X01 X02 X03 X04 X05 X06 TOTAL
X01 Pearson 1 0,193 - -0,157 0,131 0,167 ,407**
Correlation 0,070
  Sig. (2-tailed)   0,065 0,507 0,135 0,215 0,112 0,000
  N 92 92 92 92 92 92 92
X02 Pearson 0,193 1 0,138 -0,138 0,162 0,133 ,486**
Correlation
  Sig. (2-tailed) 0,065   0,188 0,191 0,124 0,206 0,000
  N 92 92 92 92 92 92 92
X03 Pearson -0,070 0,138 1 0,088 ,237* ,229* ,567**
Correlation
  Sig. (2-tailed) 0,507 0,188   0,405 0,023 0,028 0,000
  N 92 92 92 92 92 92 92
X04 Pearson -0,157 -0,138 0,088 1 0,047 0,101 ,321**
Correlation
  Sig. (2-tailed) 0,135 0,191 0,405   0,657 0,336 0,002
  N 92 92 92 92 92 92 92
X05 Pearson 0,131 0,162 ,237* 0,047 1 0,167 ,599**
Correlation
  Sig. (2-tailed) 0,215 0,124 0,023 0,657   0,111 0,000
  N 92 92 92 92 92 92 92
X06 Pearson 0,167 0,133 ,229* 0,101 0,167 1 ,594**
Correlation
  Sig. (2-tailed) 0,112 0,206 0,028 0,336 0,111   0,000
  N 92 92 92 92 92 92 92
TO Pearson ,407** ,486** ,567** ,321** ,599** ,594** 1
TAL Correlation
  Sig. (2-tailed) 0,000 0,000 0,000 0,002 0,000 0,000  
  N 92 92 92 92 92 92 92

RELIABILITY
/VARIABLES=X01 X02 X03 X04 X05 X06
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL.

Case Processing Summary

    N %
Cases Valid 92 100,0

  Excludeda 0 0,0

  Total 92 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure

Reliability Statistics

95
Cronbach's Alpha N of Items
0,654 6

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item
  Item Deleted if Item Deleted Correlation Deleted
X01 30,1196 11,161 0,163 0,671
X02 30,2609 9,997 0,449 0,605
X03 30,2717 10,859 0,223 0,658
X04 30,3261 9,914 0,340 0,627
X05 30,3587 9,793 0,421 0,606
X06 16,8152 3,075 1,000 0,226

Lampiran 8: Hasil Uji Reliabilitas Loyalitas Nasabah

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 92 100
Excludeda 0 0
Total 92 100
a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0,693 6

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha if Item
  Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
X01 15,4348 3,853 0,091 0,402
X02 15,6196 3,623 0,186 0,346
X03 15,5326 3,307 0,245 0,304
X04 15,5978 4,111 -0,015 0,466
X05 15,5109 3,220 0,297 0,268
X06 15,5652 3,303 0,320 0,260

96
Lampiran 9: Hasil Uji Normalitas Cashless Society dan Loyalitas
Nasabah

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 92
Normal Parametersa,b Mean 0
Std. Deviation 2,086543
Most Extreme Differences Absolute 0,063
Positive 0,063
Negative -0,049
Test Statistic 0,063
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a Test distribution is
Normal.
b Calculated from data.
c Lilliefors Significance Correction.
d This is a lower bound of the true significance.

Coefficientsa
Standardized
Model Coefficients t Sig.
  Beta    
1 (Constant) 14,081 2,120   6,641 0,000
  cashless society 0,272 0,125 0,223 2,168 0,033

a. Dependent
Variable: loyalitas
nasabah

Residuals Statisticsa
Std.
  Minimum Maximum Mean Deviation N
Predicted Value 17,3430 19,5180 18,6522 0,47678 92
Residual -5,43054 5,02571 0,00000 2,08654 92
Std. Predicted Value -2,746 1,816 0,000 1,000 92
Std. Residual -2,588 2,395 0,000 0,994 92
a. Dependent Variable:
loyalitas nasabah

97
Lampiran 10: Hasil Uji Homogenitas Customer Relationship
Marketing dan Loyalitas Nasabah

Test of Homogeneity of Variances


Levene
    Statistic df1 df2 Sig.
cashless society Based on Mean 0,225 9 81 0,990
  Based on Median 0,149 9 81 0,998
  Based on Median 0,149 9 61,706 0,998
and with adjusted
df

  Based on 0,214 9 81 0,992


trimmed mean

ANOVA
cashless society
  Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 25,788 10 2,579 0,822 0,608
Within Groups 254,070 81 3,137    
Total 279,859 91      

Lampiran 11: Hasil t Coefficientsa


Coefficientsa
Model Standardized Coefficients t Sig.
  Beta    
1 (Constant) 14,081 2,120   6,641 0,000

  cashless 0,272 0,125 0,223 2,168 0,033


society
a. Depende
nt Variable: loyalitas nasabah

98
Lampiran 12. Kartu Konsul Skripsi Pembimbing 1 & 2

99
100
101

Anda mungkin juga menyukai