Anda di halaman 1dari 62

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA

PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN


ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA UMKM KULINER
KECAMATAN CILEUNGSI

PROPOSAL SKRIPSI

NAMA ADITYO HIDAYATULLAH

NIM 2034021084

FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JAKARTA

2023

i
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii


DAFTAR GAMBAR ........................................................................................v
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... ix

1.1 Latar Belakang ............................................................................. ix

1.2 Batasan Masalah ........................................................................ xvi

1.3 Perumusan Masalah .................................................................. xvii

1.4 Tujuan Penelitian ...................................................................... xvii

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................... xvii

BAB II KAJIAN PUSTAKA..............................................................................1

2.1 Landasan Teori.............................................................................. 1

2.2 Kinerja UMKM.......................................................................... 1

2.2.1 Pengertian Kinerja UMKM ............................................. 1

2.2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja UMKM ............ 2

2.2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Kinerja UMKM ......................... 5

2.2.4 Indikator Kinerja UMKM ........................................................ 6

2.3 Orientasi kewirausahaan.......................................................... 7

2.3.1 Pengertian Orientasi kewirausahaan ................................. 7


2.3.2 Indikator Orientasi kewirausahaan ................................ 8

2.4 Orientasi Pasar ............................................................................ 9

2.4.1 Pengertian Orientasi Pasar ................................................ 9

2.4.3 Indikator Orientasi pasar ................................................ 11

2.5 Penelitian Terdahulu................................................................... 12

2.6 Kerangka Penelitian .................................................................... 21

2.7 Hipotesis ....................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................23

3.1 Objek,Lokasi Dan Waktu Penelitian........................................ 23

3.1.1 Objek dan Lokasi Penelitian............................................... 23

3.1.2 Variabel dan Pegukuran ...................................................... 24

3.2 Kinerja UMKM (Y) .................................................................... 25

3.3 Populasi Dan Sample .................................................................. 25

3.4 Instrumen Penelitian ................................................................... 27

3.4.1 Uji Validitas......................................................................... 27

3.4.2 Uji Reliabilitas....................................................................... 28

3.5 Teknik Analisis Data ................................................................... 29

3.5.1 Uji Validitas .......................................................................... 29

3.5.2 Uji Normalitas ....................................................................... 30


3.5.3 Uji Asumsi Klasik ................................................................. 30

3.5.4 Uji Multikolinearitas ................................................................ 30

3.5.5 Uji Autokorelasi .................................................................... 31

3.5.6 Uji heteroskedastisitas.......................................................... 32

3.5.7 Uji Model................................................................................... 33

3.5.8 Uji Hipotesis .......................................................................... 34

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 37

LAMPIRAN .......................................................................................... 41
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian ................................................................................ 21


DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Data Pedagang Kuliner Di Kali Cibarengkook .........................xiv

Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya .................................................................. 16


KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Proposal Skripsi ini.

Penulisan Proposal Skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah

satu syarat untuk mencapai tugas akhir Proposal Skripsi jurusan

Manajemen pada Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana. Saya

menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari pihak, dari masa

perkuliahan sampai penyusunan Proposal Skripsi ini,sangatlah sulit bagi

saya untuk menyelesaikan Proposal Skripsi ini. Oleh karena itu, saya

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr.Ir.Ayub Muktiono,selaku Rektor Universitas Krisnadwipayana

2. Bapak Dr.H. Imam Wibowo, SE, Msi selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Krisnadwipayana

3. Bapak Dr.Fajar Cahyo Utomo,SE.,MM,Selaku dosen Pembimbing

utama yang telah menyediakan waktu,tenaga,dan pikiran untuk

mengarahkan saya dalam penyusunan Proposal ini;

4. Ibu Farah Valensyiah Inggrid,MA, Selaku dosen Pembimbing kedua

saya yang telah menyediakan waktu,tenaga,dan pikiran untuk

mengarahkan saya dalam penyusunan Proposal ini;

5. Kedua Orang tua dan keluarga saya tercinta yang telah memberikan

bantuan dukungan semangat dan doanya sehingga dapat menyelesaikan

Proposal Skrispi ini;


6. Orang Kesayangan saya yang telah memberikan bantuan dukungan

dan membantu mengingetkan untuk mengkerjakan Proposal ini;

7. Buat semua teman – teman ku angkatan 2020 tetap optimis, semangat

dan mampu bahwa kita semua dapat menyelesaikan proposal skripsi ini

dengan baik;

8. Kepada seluruh dosen dan staff pengajar Fakultas Ekonomi

Universitas Krisnadwipayana yang telah banyak memberikan ilmu

pengetahuannya kepada saya

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga Proposal ini
membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Jakarta, 2023
Penulis

Adityo Hidayatullah
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Usaha Mikro kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia

sekarang ini semakin tumbuh pesat dan bertambah banyak, hal tersebut

menandakan adanya kreativitas masyarakat dalam dunia usaha

meningkat, sehingga perlu adanya dukungan dari pemerintah untuk dapat

menjaga eksistensi UMKM diantara persaingan dunia bisnis secara

global. Selain itu dengan meningkatkan sumber daya manusia dapat

menjadi kunci keberhasilan UMKM, mengutip dari (Dhamayantie &

Fauzan, 2017) mengatakan bahwa keberhasilan usaha bisnis kecil dan

menengah dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan sekitar dan individu.

UMKM memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi

Indonesia. Selain dapat menciptakan lapangan pekerjaan juga dapat

menjadi wadah untuk menuangkan kreativitas masyarakat yang ingin

membuka usaha.

Adapun perkembangan jumlah UMKM di Indonesia setiap

tahunnya semakin bertambah yaitu pada tahun 2015 jumlah 59.262.772

lalu mengalami peningkatan tahun 2016 sebanyak 61.651.177

selanjutnya pada tahun 2017 jumlahnya 62.922.617 dan pada tahun 2018

bertambah menjadi 64.194.057 dan data terakhir yang didapatkan pada

tahun 2019 menjadi 65.465.497 (kemenkopukm.go.id).


Dunia usaha saat ini semakin berkembang terbukti dari banyaknya pelaku

usaha dalam berbagai bidang usaha yang mengakibatkan kompetisi

dalam usaha lebih tinggi. Hal tersebut dialami oleh para pelaku UMKM,

persaingan dunia usaha saat ini semakin tinggi serta perubahan pasar

yang dinamis membuat pelaku UMKM harus dapat terus berinovasi dan

mempertahankan keunggulan usahanya sehingga dapat bertahan secara

berkelanjutan. Untuk menghadapi tantangan tersebut pelaku UMKM

perlu evaluasi untuk melihat yang menjadi kekurangan dan melihat yang

perlu diperbaiki untuk kedepannya sehingga pelaku usaha membuat

strategi usaha dan meningkatkan kinerja usaha. tetapi pada kenyataan

yang ada dilapangan menunjukan bahwa tuntuntan usaha bisnis semakin

sulit dilakukan oleh UMKM, banyak jatuh bangun membangun usahanya

dibandingkan dengan perusahaan besar hal tesebut menjadi tantangan

bagi pelaku UMKM agar dapat terus mempertahankan usaha dengan

segala tantangan yang ada pada dunia bisnis dengan kondisi pasar yang

dinamis yang disebabkan oleh arus globalisasi.

Untuk dapat bertahan ditengah sulitnya persaingan dunia usaha

pelaku UMKM perlu memiliki orientasi kewirausahaan sehingga dapat

unggul diantara kompetitor yang dapat dilakukan dengan cara

mengembangkan kemampuan kewirausahaan. Ketika memutuskan untuk

membuka usaha ada hal yang dapat menentukan berhasil atau gagalnya

suatu usaha. Pertama yaitu orintasi kewirausahaan dimana orientasi

kewirausahaan merupakan konsep yang sering muncul dalam penelitian


kewirausahaan, yang kedua melihat orientasi perusahaan berdasarkan

kegiatan wirausaha dimana perusahaan memanfaatkanpeluang yang ada

(Utama, 2018).

Orienasi kewirausahaan adalah kemampuan yang dimiliki oleh

pelaku usaha untuk membut strategi usaha dan mencari peluang usaha

agar usaha berjalan lancar dan sukses. Sementara penenlitian lain

mengatakan bahwa orientasi kewirausahaan adalah cara bagaimana

perusahaan dapat berinovasi serta berani mengambil resiko (Wahyu &

Ranto, 2016a).

Mengacu pada (Zulkarnain & Mukarramah, 2019) mengatakan

bahwa orientasi kewirausahaan dilakukan jika pengusaha dapat

membangun strategi yang bertujuan untuk mengembangkan kinerja

perusahaan tetapi juga memperhatikan kepuasaan pelanggan. Orientasi

kewirausahaan adalah cara untuk melihat sudut pandang perusahaan

dengan ide baru diluar kebiasaan yang bertujuan untuk mencari peluang

baru walaupun dengan resiko yang dihadapi.

Selain itu, untuk mendapatkan perusahaan yang memiliki kinerja

yang baik maka wirausahawan juga perlu memiliki pemahaman dalam

orientasi pasar yaitu dengan memberikan yang terbaik kepada konsumen

karena seorang wirausahawan harus pandai dalam mengenali produk baru

serta mampu berinovasi untuk mewujudkan kepuasan konsumen.

sehingga bisnis dapat bertahan diantara perubahan pasar yang dinamis

dan kinerja bisnis dapat berjalan dengan baik.


Orientasi pasar menurut (Endrik Andika, 2019) merupakan faktor

yang tidak berwujud yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.

Sementara mengutip Fatmawati, R. A., Pradhanawati, A., (2016)

menjelaskan bahwa orintasi pasar adalah suatu kegiatan organisasi yang

efektif bertujuan menghasilkan keunggulan untuk konsumen dan kinerja

perusahaan. Menurut (Wirawan, 2017) menjelaskan bahwa orientasi

pasar adalah kebiasaan perusahaan yang dapat membawa nilai tambah

dengan meningkatkan kinerja pemasaran.

Persaingan dunia usaha saat ini semakin sulit karena banyak

pelaku usaha melakukan berbagai bidang usaha, hal tersebut menjadi

tantangan dalammempertahankan perusahaan. Perusahaan dituntut dapat

terus berkembang dan mengikuti perubahan pasar yang dinamis. Setiap

usaha harus memiliki keunggulan bersaing sehingga dapat bertahan

secara berkelanjutan. Sekarang ini, dengan berkembangnya teknologi

yang semakin modern dan arus globalisasi mengakibatkan banyaknya

bisnis baru yang bermuculan dengan tingkat kreativitasyang tinggi serta

inovasi yang lebih berkembang dengan tujuan untuk menarik minat beli

konsumen.

Bisnis dibidang kuliner saat ini sedang mengalami perkembangan

yang pesat, banyak pelaku usaha yang membuka bisnis kuliner karena

melihat masyarakat Indonesia yang gemar wisata kuliner, selain itu

banyak wirausahawan memilih bisnis kuliner karena dianggap bisnis

kuliner lebih mudah dan menguntungkan, tetapi pada kenyataannya


bisnis ini memerlukan inovasi yang berkelanjutan sehingga konsumen

tidak bosan dengan menu yang ditawarkan.

Kecamatan Cileungsi menjadi salah satu Kecamatan yang banyak

wisata kulinernya dapat dilihat dari data perkembangan jumlah umkm di

Kabupaten Bogor dalam empat tahun terakhir yaitu sebagai berikut pada

tahun 2018 mencapai 50.000 tahun 2019 mencapai 70.000 pada tahun

2020 jumlahnya 90.000 dan pada tahun 2021 jumlahnya 100.000 dengan

gaya hidup masyarakatnya yang kebanyakan konsumtif membuat bisnis

kuliner berkembang pesat di Kabupaten Bogor, selain itu Bupati

Kabupaten Bogor Iwan Setiawan mengatakan bahwa usaha di sektor

kuliner menjadi andalan pemerintah Kabupaten Bogor dalam upaya

peningkatan ekonomi warga yang bergerak di bidang ekonomi kreatif

yang setiap waktu jumlah pengusaha selalu bertambah, serta diharapkan

Cileungsi menjadi sentra kuliner minimal untuk kawasan Jawa Barat.

Diantara UMKM kuliner yang ada di Kecamatan Cileungsi

kuliner Kali Cibarengkok merupakan UMKM kuliner yang banyak

diminati oleh masyarakat Cileungsi Ataupun Kabupaten Bogor dari

berbagai kalangan. Kuliner Di Kali Cibarengkok merupakan pusat

Kuliner jajanan yang ada di Kecamatan Cileungsi lokasinya berada di Kp.

Cibarengkok, Rt.04/Rw.02, Cipeucang, Kec.Cileungsi serta menjadi ikon

kuliner kaki lima Kecamatan Cileungsi. berbagai macam jajanan tersedia

dari mulai jajanan tradisional sampai dengan jajanan yang sedang trend

pada saat ini dan dari segi harga juga terjangkau. beragamnya kuliner Kali
Cibarengkok bertujuan untuk menarik minat beli konsumen. Sehingga

inovasi perlu terus ditingkatkan agar konsumen tidak cepat bosan dengan

kuliner yang ditawarkan serta dengn tujuan agar UMKM kuliner Di Kali

Cibarengkok dapat tetap bertahan secara berkelanjutan. Selain itu cara

pemasaran yang dilakukan melalui promosi di social media juga menjadi

salah satu cara promosi yang dilakukan. Adapun jumlah pedagang

UMKM yang terdapat di Kali Cibarengkok berjumlah 10 pedagang. Hal

tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik usaha Kampung

Kuliner Di Kali Cibarengkok agar tetap dapat bertahan diantara

persaingan dengan pedagang lainnya sehingga kinerja bisnis dapat terus

berjalan dengan baik.. Berikut ini merupakan data pedagang Kuliner Di

Kali Cibarengkok beserta nama jenis dagangannya.

Tabel 1. 1 Data Pedagang Kuliner Di Kali Cibarengkook

No Nama Usaha Pemilik Usaha


1 Cilor Dedi
2 Cilok 68 Erwin
3 Pop Ice Edi
4 Bapeda Ratmono
5 Jasuke Wasino
6 Pisang Keju Indra
7 Batagor Dian
8 Seblak Puput
9 Onde Suryana
10 Jus Zak
Sumber : Diskoperindag Bogor 2023
Berdasarkan data tabel diatas diperoleh informasi bahwa jumlah

UMKM kuliner Kali Cibarengkok tergolong cukup banyak yaitu 10

pedagang, hal tersebut menjadi tantangan bagi pemilik usaha agar

memiliki kemampun berinovasi dan dan kreatifitas yang tinggi untuk

menciptakan strategi pemasaran yang inovatif dan kreatif, sehingga

menciptakan keunggulan bersaing yang berdampak pada kinerja bisnis

kuliner tersebut. Minimnya inovasi akan berpengaruh terhadap jumlah

penunjung yang datang sehingga berpengaruh terhadap kinerja UMKM

Tersebut.

Selanjutnya dari hasil wawancara yang tidak mendalam dari

beberapa penjual kuliner Kali Cibarengkok mengatakan diketahui bahwa

“penjualan usaha saya saat ini tidak ada peningkatan secara signifikan hal

tersebut karena banyaknya pesaing yang menjual produk yang sama

sehingga jumlah konsumen juga terbagi “.

(Menurut Dedi Penjual Cilor) sedangkan menurut pernyataan

Puput, penjual seblak mengatakan bahwa “terjadi penurunan omset usaha

yang disebabkan kurangnya konsumen yang datang kepada jajanan yang

saya jual.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa permasalahan pada UMKM

kuliner Dago yaitu menurunnya omset yang didapatkan oleh penjual

sehingga berpengaruh terhadap kinerja UMKM kuliner Kali Cibarengkok


maka dari itu maka dibutuhkan orientasi pasar dan orientasi

kewirausahaan terhadap kinerja UMKM kuliner Kali Cibarengkok.

Merujuk dari Fatmawati, R. A., Pradhanawati, A., & Ngatno (2016)

mengatakan bahwa orientasi pasar dan orientasi kewirausahaan

berdampak positif dan signifikan pada keunggulan bersaing dan kinerja

pemasaran,

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di

atas, penulis mencoba untuk meneliti sejauh mana pengaruh Orientasi

Kewirausahaan Dan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja UMKM Kuliner

Kali Cibarengkok Kecamatan Cileungsi , untuk itu diambil judul untuk

penelitian ini sebagai berikut :

“PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN DAN

ORIENTASI PASAR TERHADAP KINERJA UMKM KULINER

KECAMATAN CILEUNGSI”.

1.2 Batasan Masalah

Menyadari adanya keterbatasan dari penulis baik dalam segi waktu,

buku/jurnal dan penyusunan penelitian ini, maka penulis Pengetahuan

dan bahan memberikan batasan-batasan masalah dan terfokus agar

pembahasan dalam penelitian ini tidak menyimpang dan tidak meluas dari

permasalahan yang sudah ada. Pembatasan masalahini hanya difokuskan

pada Orientasi Kewirausahaan Dan Orientasi Pasar Terhadap Kinerja

Umkm Kuliner Kali Cibarengkok Kecamatan Cileungsi.


1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dan pembatasan masalah diatas maka

dalamperumusan masalah ini penulis memfokuskan masalahnya pada:

1. Bagaimana Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Berpengaruh

Terhadap Kinerja UMKM Kuliner Kali Cibarengkok?

2. Bagaimana Orientasi Pasar Berpengaruh Terhadap Kinerja UMKM

Kuliner Kali Cibarengkok?

3. Bagimana Orientasi Kewirausahaan Berpengaruh Terhadap Kinerjan

UMKM Kuliner Kali Cibarengkok?

1.4 Tujuan Penelitian

Dari point – point rumusan masalah, maka yang menjadi tujuan

untuk dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Menganalisis Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi

Kewirausahaan Terhadap Kinerja UMKM Kuliner Kali Cibarengkok.

2. Untuk menganalisis Pengaruh Orientasi Pasar Terhadap Kinerja UMKM

Kuliner Kali Cibarengkok..

3. Untuk menganalisis Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Terhadap

Kinerja UMKM Kuliner Kali Cibarengkok

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan penelitian diatas hendaknya penelitian ini

dapat bermanfaat diantaranya sebagai berikut:


1. Bagi Peneliti

Untuk memperkaya wawasan ilmu dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai ilmu kewirausahaan.

2. Bagi pembaca

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan kajian

untuk pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya sehingga mampu

memperbaiki dan menyempurnakan segala kelemahan dalam penelitian

ini.

3. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mampu menambah pengetahuan

pihak manajemen perusahaan akan pentingnya Orientasi Kewirausahaan

Dan Orientasi Pasar yang di hasilkan guna meningkatkan produktifitas

penjualan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Pada bagian Landasan teori ini akan diuraikan tinjauan teori

terkait dengan variabel-variabel penelitian yang mencakup: kinerja

Umkm, orientasi pasar, orientasi kewirausahaan. Landasan teori

diperlukan dalam melakukan analisis terhadap permasalahan yakni

diperlukan teori yang relevan dengan topik permasalahan yang diteliti.

Teori tersebut selanjutnya dijadikan sebagai dasar serta rujukan di dalam

berpikir dan pedoman dalam pemecahan masalah. Berikut ini beberapa

kajian teori yang diambil dalam mendukung penelitian ini.

2.2 Kinerja UMKM

2.2.1 Pengertian Kinerja UMKM

Kinerja atau performasi merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh

seseorang atau kelompok orang dalam organisasi, sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai

tujuan organisasi. Kinerja merupakan sebuah gambaran atau kondisi

mengenai pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan atau progam dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi. Kinerja yang baik

disemua sektor baik keuangan, produksi, distribusi,maupun pemasaran

merupakan syarat mutlak bagi UMKM untuk bisa terus hidup. Dengan

kinerja yang baik pula bagi UMKM diharapkan akan semakin kokoh jadi

tulang punggung perekonomian dan akan semakin berperan penting

1
2

dalam perekonomian Nasional. UMKM merupakan sebuah identitas yang

terus menjadi perhatian dan selalu mendapat prioritas oleh pemerintah.

Menurut Hasibuan (Dinar 2017:9) “Kinerja UMKM adalah suatu hasil

kerja yang dicapai seseorang atau organisasi dalam melaksakan tugas

yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,

pengalaman, kesungguhan serta waktu.” Menurut Aribawa (2016:2)

“Kinerja UMKM merupakan hasil kerja yang di capai oleh seorang

individu dan dapat diselesaikan dengan tugas individu tersebut didalam

UMKM pada suatu periode tertentu, dan akan dihubungkan dengan

ukuran nilai atau standard dari UMKM yang individu bekerja.” Dari

pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Kinerja UMKM merupakan

hasil kerja yang dicapai secara keseluruhan dibandingkan dengan hasil

kerja, target, sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu

dan telah disepakati bersama pada sebuah identitas usaha dengan kriteria

aset dan omzet yang telah ditentukan dalam undang undang.

2.2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kinerja UMKM

Menurut Minuzu (Suci 2019:13) terdapat dua jenis faktor yang

mempengaruhi kinerja UMKM yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

a. Faktor internal terdiri dari:

1) Aspek Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia merupakan potensi yang terkandung dalam diri

manusia untuk mewujudkan perannya sebagai makhluk sosial yang

adabtif dan transformative yang mampu mengelola dirinya sendiri serta


3

seluruh potensi yang terkandung di alam untuk mencapai kesejahteraan

hidup. Sumber daya wirausaha berkaitan dengan manajemen sebagai

pemicu proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang

dapat di andalkan untuk mengatur dan mengkombinasikan tenaga kerja

dan tugasnya yang tepat, pengusaha harus mempunyai kemampuan

merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan.

2) Aspek Keuangan

Aspek keuangan proses, institusi pasar dan instrument yang terlibat

dalam perpindahan atau transfer uang antar individu bisnis dan

pemerintah. Modal usaha adalah uang yang dipakai sebagai pokok untuk

berdagang,yag dapat dipergunakan untuk menghasilkan sesuatu yang

menambah kekayaan.

3) Aspek Teknis Dan Operasional

Aspek teknis dan operasional juga dikenal sebagai aspek produksi yaitu

rangkaian kegiatan yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan

jasa dengan mengubah input menjadi output. Kelengkapan kajian aspek

operasi sangat tergantung jenis usaha yang akan dijalankan, karena setiap

jenis usaha memiliki prioritas tersendiri. Jadi analisis aspek operasi

adalah untuk menilai kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya

dengan menilai ketepatan lokasi, luas produksi dan layout serta alat-alat

yang digunakan.

4) Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran adalah proses mengidentifikasi, menciptakan dan


4

mengkomunikasikan, serta memelihara hubungan yang memuaskan

pelanggan untuk memaksimalkan keuntungan UMKM. Pasar merupakan

tempat berkumpul para penjual yang menawarkan barang atau jasa

kepada para pembeli yang mempunyai keinginan dan kemampuan untuk

memiliki barang dan jasa tersebut sehingga terjadi kesepakatan transaksi

atas kepemilikan barang.Pemasaran meliputi segmentasi, target pasar,

dan posisi pasar. Segmentasi pasar adalah proses dimana sebuah produk

membagi pasar yang homogeny menjadi heterogen berdasarkan

kebutuhan, keinginan dan ciri-ciri konsumen (geografis seperti perkotaan

dan pedesaan).

b. Faktor eksternal terdiri dari :

1) Aspek Kebijakan Pemerintah

Aspek kebijakan pemerintah adalah serangkaian tindakan yang dipilih

dan dialokasikan secara sah oleh pemerintah atau Negara kepada seluruh

anggota masyarakat untuk memecahkan yang dihadapi guna mencapai

tujuan tertentu demi kepentingan masyarakat.

2) Aspek Sosial Budaya Dan Ekonomi

Ketiga aspek non fisik ini baik secara langsung maupun tidak langsung

selalu berkaitan dengan kehidupan masyarakat baik didalam kehidupan

internal sehari-hari maupun eksternalnya. Dalam kehidupan internal

masyarakat, ketika aspek non fisik ini berkaitan dengan perilaku

masyarakat yang pada akhirnya berpengaruh dalam kegiatan sehari-hari

yang tentunya berdampak pada pola ruang yang dibutuhkan dalam


5

kegiatan tersebut.

2.2.3 Kelebihan Dan Kekurangan Kinerja UMKM

a. Menurut Pandji Anoraga (Oki Octavian 2019:55) kinerja UMKM

memiliki beberapa kelebihan yaitu:

1) Kinerja UMKM berpotensi menebar diseluruh pelosok dengan

berbagai ragam bidang usaha. Hal ini karena UMKM timbul untuk

memenuhi permintaan yang terjadi didaerah regionalnya. Jadi orientasi

produksi kinerja UMKM tidak terbatas pada orientasi produknya

melainkan sudah mencapai taraf konsumen.

2) Kinerja UMKM beroperasi dengan investasi modal untuk aktiva tetap

pada tingkat yang rendah. Sebagian besar modal terserap pada kebutuhan

modal kerja UMKM.

3) Sebagian besar kinerja UMKM dapat dikatakan padat karya yang

disebabkan penggunaan teknologi sederhana. Presentase distribusi nilai

tambah pada tenaga kerja relatif besar. Dengan demikian distribusi

pendapatan bisa lebih tercapai.

b. Menurut Pandji Anoraga (Oki Octavian 2019:55) kinerja UMKM

memiliki beberapa kelemahan yaitu:

1) Manajemen

Manajemen kinerja UMKM menjadi kurang baik, karena sering

mencampuradukan dengan masalah rumah tangga, organisasinya tidak

tertata dengan baik, tenaga ahlinya sedikit, dan pengeluaran bisnis

rendah.
6

2) Dana

Dana kinerja UMKM menjadi kurang untuk membeli bahan baku atau

produk, membeli peralatan sewa tempat, untuk promosi, melatih

karyawan dari arus kas yang tidak merata merupakan kelemahan yang

umumnya terdapat pada kinerja UMKM.

3) Peraturan Pemerintah

Kebijakan yang tumpang tindih dan inkonsistensi menyebabkan

ketidakpastian berwirausaha serta bebas biaya.Birokrasi yang tidak

efisien akibat kurangnya koordinasi antar lembaga pemerintah dan

korupsi dalam setiap bentuk pelayanan public menyebakan biaya

tinggi.Semua itu menghambat orang untuk membangun dan

mengembangkan usahanya.

2.2.4 Indikator Kinerja UMKM

Merujuk pada pencapaian atau prestasi dari perusahaan dalam

waktu tertentu.

Menurut Bruck Da Evens (Suci Nur Alyza 2010:13) ada empat indikator

UMKM yaitu :

a. Laba

Laba merupakan hasil yang didapat sesudah dikurangi dengan

modal produksi dan biaya-biaya lain.

b. Wilayah pemasaran

Wilayah pemasaran adalah jangkauan daerah yang menjadi target

proses jual beli.


7

c. Tenaga kerja

Tenaga kerja adalah orang yang melaksankan tugas dan tanggung

jawab yang diberikan oleh atasan atau pemilik usaha.

d. Modal

Modal adalah hasil produksi yang digunakan untuk memproduksi

lebih lanjut.

2.3 Orientasi kewirausahaan

2.3.1 Pengertian Orientasi kewirausahaan

Istilah kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira

mengacu pada pejuang, manusia unggul, panutan, dan karakter yang

berbudi luhur, berani, dan mulia. Usaha adalah perbuatan amal, bekerja,

dan melakukan sesuatu (Darmanto, 2018).

Kewirausahaan adalah keterampilan kreatif dan inovatif yang

digunakan sebagai landasan dan sumber daya untuk mengejar peluang

menuju kesuksesan. Kewirausahaan dianggap sebagai pelopor dalam

pencapaian pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang sangat

kompetitif bagi perusahaan (Merakati, 2017).

Orang yang melakukan kegiatan wirausaha biasa disebut sebagai

wirausahawan. Orientasi kewirausahaan adalah metode atau praktik,

serta pengambilan keputusan yang mengarahkan bisnis untuk

memasuki pasar barudan mencerminkan kecenderungan individu untuk

berinovasi, proaktif, atau bersedia mengambil risiko untuk meningkatkan

kinerja perusahaan (Aulia dkk,2019).


8

Selain itu, orientasi kewirausahaan perusahaan berkembang

menjadi sumber daya dan kapabilitas yang memberikan keunggulan

bersaing dan kinerja unggul (Siti Balqis (Silviasih, 2016). Di sisi lain,

berpendapat bahwa orientasi kewirausahaan adalah proses, praktik, dan

aktivitas yang memanfaatkan inovasi produk, pengambilan keputusan,

dan upaya proaktif untuk mengalahkan pesaing (Jayaningrum, 2018).

Menurut beberapa pandangan tersebut di atas, seorang

wirausahawan dengan orientasi kewirausahaan adalah seseorang yang

menunjukkan perilaku inovatif, proaktif, dan bersedia mengambil risiko

ketika mengambil keputusan dalam menghadapi ketidakpastian untuk

menghasilkan perubahan yang dapatmeningkatkan kelangsungan usaha

dan kelangsungan hidup lingkungan sekitar.

2.3.2 Indikator Orientasi kewirausahaan

Orientasi kewirausahaan memegang peranan penting dalam

meningkatkan kinerja usaha. Witjaksono (2014) menyebutkan bahwa

orientasi kewirausahaan terdiri dari tiga dimensi, yaitu keinovasian,

pengambilan resiko, dan proaktif.

1. Keinovasian mengacu kepada iklim atau budaya perusahaan yang

ikut serta dan mendukung gagasan baru, eksperimentasi, dan proses

kreatif yang berakibat pada proses teknologi, jasa, dan produk baru.

Inovasi merupakan aktivitas perusahaan yang cenderung mendukung

gagasan baru, eksperimen, dan proses kreatif. Inovasi dapat berupa

keterbaruan dari produk, pelayanan, maupun teknologi dalam proses


9

produksi.

2. Pengambilan resiko didefinisikan sebagai sejauh mana para manajer

berkeinginan membuat komitmen sumber daya yang beresiko. Berani

mengambil resiko adalah keberanian pelaku usaha dalam mengambil

resiko atas segala keputusan yang diambilnya. Pengambilan resiko terjadi

di sepanjang kontinum mulai dari resiko yang relatif aman sampai resiko

yang sangat tinggi.

3. Proaktif berkaitan dengan kegiatan memandang ke depan (forward

looking), penggerak awal upaya pencarian keunggulan untuk membentuk

area dengan menghadirkan produk ataupun memproses persaingan ke

depan.

Berdasarkan uraian di atas, maka indikator orientasi kewirausahaan

yang di gunakan dalam pengukuran variabel diadaptasi dari dimensi yang

disampaikan oleh Witjaksono (2014) , yaitu Keinovasian, Pengambilan

Resiko, dan Proaktif.

2.4 Orientasi Pasar

2.4.1 Pengertian Orientasi Pasar

Orientasi pasar (market orientation = MO) merupakan ukuran

perilaku dan aktivitas yang mencerminkan implementasi konsep

pemasaran. Orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif

dalam menciptakan perilaku penting untuk penciptaan nilai unggul bagi

pembeli serta kinerja dalam bisnis (Fatmawati, 2017). Jasmani (2018)

menyebutkan definisi orientasi pasar adalah suatu proses dan kegiatan


10

yang terkait dengan menciptakan pelanggan dan kepuasan dengan terus

menilai kebutuhan dan keinginan pelanggan. Orientasi pasar adalah

budaya organisasi yang paling efektif untuk menciptakan perilaku

penting bagi penciptaan nilai yang lebih tinggi untuk pembeli dan kinerja

dalam bisnis.

Definisi orientasi pasar sebagaimana disebutkan Puspitasari (2015)

adalah pencarian informasi tentang pasar berkaitan dengan keinginan

konsumen saat ini dan di masa yang akan datang. Orientasi pasar diawali

melalui pencarian informasi terkait produk yang beredar di pasaran.

Hal ini termasuk analisis mengenai faktor-faktor yang

berpengaruh pada kebutuhan dan pilihan konsumen, serta analisis

terhadap faktor-faktor seperti regulasi pemerintah, teknologi,

kompetitor, serta faktor lingkungan. Orientasi pasar berkaitan pula

dengan penyebaran informasi tentang pasar, yaitu berbagai informasi

menyangkut konsumen, peraturan pemerintah, pesaing, sesuai dengan

tujuan yang ditargetkan.

Mardiyono (2020) menjelaskan bahwa orientasi pasar adalah suatu

proses dan kegiatan yang berkaitan dengan penciptaan dan kepuasan

pelanggan secara terus-menerus untuk mengevaluasi kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Penerapan orientasi pasar membawa peningkatan

kinerja untuk perusahaan.

Orientasi pasar adalah budaya perusahaan yang paling efektif dan

efisien untuk menciptakan nilai yang baik bagi pelanggan, dan ini akan
11

menciptakan kinerja atas yang berkelanjutan untuk perusahaan (Arbawa

& Wardoyo, 2020).

Orientasi pasar ialah proses yang dilakukan oleh industri dalam

memperoleh data mengenai keadaan pasar dengan tujuan

menghasilkan keunggulan produk untuk konsumen. Orientasi pasar pula

didefinisikan sebagai sikap suatu organisasi dalam mengidentifikasi tiap

kebutuhan konsumen, sikap kompetitior, serta memberi tahu data tentang

pasar terhadap seluruh organisasi (Yanuar & Harti, 2020).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa orientasi

pasar adalah suatu aktivitas suatu organisasi dalam menciptakan nilai

unggul bagi konsumen serta kinerja dalam sebuah bisnis melalui proses

penilaian kebutuhan dan keinginan pelanggan.

2.4.3 Indikator Orientasi pasar

Dalam perusahaan yang menjalankan orientasi pasar, akan selalu

berupaya untuk mengembangkan sistem manajemen kinerja dalam

mengelola informasi pasar yang akan membangun komitmen pada

seluruh bagian perusahaan dalam melayani pelanggan. Adapun indikator

yang dipakai dalam orientasi pasar terdiri dari tiga indikator, yaitu

(Jasmani, 2018):

1. Orientasi pelanggan yaitu kemampuan perusahaan untuk

memahami para pelanggannya.

2. Orientasi pesaing yaitu kemampuan perusahaan dalam

memonitori para pesaingnya.


12

3. Informasi pasar yaitu kemampuan perusahaan dalam

menyediakan informasi

Dalam penelitian ini indikator variabel orientasi pasar yang

digunakan diadaptasi dari penelitian Jasmani (2018). Indikator tersebut

adalah orientasi pelanggan, orientasi pesaing, dan informasi pasar.

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah sebuah acuan mengenai hasil penelitian

yang pernah di lakukan dan memberikan informasi tentang hasil

penelitian yang telah diamati. Pentingnya penelitian terdahulu

dimaksudkan sebagai hasil perbandingan dengan penelitian yang di

lakukan oleh peneliti dengan penelitian – penelitian terlebih dahulu

Penelitian dengan judul Pengaruh Orientasi Pasar Dan Orientasi

Kewirausahaan Terhadap Kinerja UMKM Di Jakarta Barat.Berdasarkan

hasil penelitiannya, Harry Darwis dan Louis Utama Mahasiswa

Menyimpulkan Bahwa mengetahui pengaruh Orientasi Pasar dan

Orientasi Kewirausahaan Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja

Umkm Di Jakarta Barat Hary Darwis (2020).

Penelitian dengan judul Pengaruh Orientasi Kewirausahaan

Orientasi Pasar Terhadap Kinerja Kuliner. Berdasarkan hasil

Penelitiannya, Fidelia Hartato dan Sarwo Edy Handoyo Mahasiswa

Menyimpulkan Bahwa mengetahui Pengaruh Orientasi Kewirausahaan ,

Orientasi Pasar Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja Kuliner


13

Fidelia Hartato (2021).

Penelitian dengan judul Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan

Orientasi Pasar terhadap Kinerja UMKM. Berdasarkan Hasil

Penelitiannya, Elvina Mahasiswi Universitas Labuhanbatu Sumatera

Utara Menyimpulkan bahwa Pengaruh Orientasi Kewirausahaan dan

Orientasi Pasar Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja UMKM

Elvina (2020).

Penelitian dengan judul Pengaruh Orientasi

Kewiraushaan,Orientasi Pasar, Dan Manajemen Kualitas Total Terhadap

Kinerja Umkm Di Kabupaten Karanganyar. Berdasarkan Hasil

Penelitiannya, Lindungi Semesta Aji Mahasiswi Universitas Sebelas

Maret Menyimpulkan bahwa harga berpengaruh Orientasi

Kewirausahaan,Orientasi Pasar,Dan Manajemen Kualitas Total

Berpengaruh Signifikan Terhadap Kinerja Umkm Di Kabupaten

Karanganyar. Lindungi Semesta (2023).

Selanjutnya Penelitian dengan judul The Effect Of

Entrepreneurship Orientation Toward Market Orientation And

Performance Of Songkok Msme In Gresik Regency Berdasarkan Hasil

Penelitiannya, Ina Syarifah, Muhammad Kholid Mawardi, Mohammad

Iqbal Mahasiswa,Mahasiswi Universitas Brawijaya Malang

Menyimpulkan bahwa The Effect Of Entrepreneurship Orientation

Toward Market Orientation And Performance Of Songkok Msme In


14

Gresik Regency Ina Syarifah, Muhammad Kholid Mawardi,Muhammad

Iqbal (2020).

Berikutnya Penelitian dengan judul The Impact of Market

Orientation, Entrepreneurial Orientation, and Relationship Orientation on

the International Performance of SMEs Berdasarkan Hasil Penelitiannya,

Kabiru Sa'ad Sa'id Menyimpulkan The Impact of Market Orientation,

Entrepreneurial Orientation, and Relationship Orientation on the

International Performance of SMEs Kabiru Sa'ad Sa'id (2020)

Selanjutnya Penelitian dengan judul Entrepreneurial orientation

and market orientation as drivers of Micro Small Medium Entrepises

(MSMEs') Performance Berdasarkan Hasil Penelitiannya, Dunga Dwi

Barinta,Siti Aisjah,Christin Susilowati Universitas Brawijaya Malang,

Menyimpulkan bahwa Entrepreneurial orientation and market orientation

as drivers of Micro Small Medium Entrepises (MSMEs') Performance

Dunga Dwi Barinta, Siti Aisjah, Christin Susilowati (2022)

Berikutnya Penelitian dengan judul The Relationship between

Entrepreneurial Orientation, Business Networks Orientation, Export

Market Orientation and SME Export Performance: A Proposed Research

Framework Berdasarkan Hasil Penelitiannya, Muhammad Imran,

Menyimpulkan bahwa The Relationship between Entrepreneurial

Orientation, Business Networks Orientation, Export Market Orientation

and SME Export Performance: A Proposed Research Framework


15

Muhammad Imran (2017).

Selanjutnya Penelitian dengan judul The Effect Of Market

Orientation, Entrepreneurial Orientation, Innovation And Competitive

Advantage On Business Performance Of Indonesia Msmes Berdasarkan

Hasil Penelitiannya, Mohammad Yaskun, Sudarmiatin, Agus

Hermawan,Wening Patmi Rahayu, Menyimpulkan bahwa The Effect Of

Market Orientation, Entrepreneurial Orientation, Innovation And

Competitive Advantage On Business Performance Of Indonesia Msmes

Mohammad Yaskun, Sudarmiatin, Agus Hermawan,Wening Patmi

Rahayu (2023).

Berikutnya Penelitian dengan judul The Role of Mediating

Innovation and Social Media : Market Orientation and Entrepreneurial

Orientation on the Performance of MSME’s Processed by Sea Products

in Labuan Village, Banten Berdasarkan Hasil Penelitiannya, Muhammad

Richo Rianto, Choiroel Woestho, Adi Wibowo Noor Fikri

Menyimpulkan bahwa judul The Role of Mediating Innovation and

Social Media : Market Orientation and Entrepreneurial Orientation on the

Performance of MSME’s Processed by Sea Products in Labuan Village,

Banten Muhammad Richo Rianto, Choiroel Woestho, Adi Wibowo Noor

Fikri (2022).
16

Tabel 2. 1 Penelitian Sebelumnya

Peneliti & Judul Penelitian Variabel Hasil


No Tahun Diteliti Penelitian

Berdasarkan Hasil
Pengaruh Orientasi
Penelitiannya, Bahwa
Pasar Dan X1:Orientasi
Orientasi Pasar, Orientasi
Orientasi Pasar
Darwis Kewirausahaan
1 Kewirausahaan X2:Orientasi
(2020) Berpengaruh Signifikan
Terhadap Kinerja Kewirausahan
Terhadap Kinerja Umkm
Umkm Di Jakarta Y: Kinerja Umkm
Di Jakarta Barat
Barat

Berdasarkan Hasil
Penelitiannya, Bahwa
Pengaruh Orientasi X1: Orientasi Orientasi
Edy
Kewirausahaan, Kewirausahaan Kewirausahaan,
Handoyo
2 Orientasi Pasar, X2: Orientasi Orientasi Pasar
(2021)
Terhadap Kinerja Pasar Berpengaruh Signifikan
Bisnis Kuliner Y: Kinerja Bisnis Terhadap Kinerja Bisnis
Kuliner
17

Peneliti & Judul Penelitian Variabel Hasil

No Tahun Diteliti Penelitian

X1: Orientasi
Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Berdasarkan Hasil
Elvina Kewirausahaan
X2: Orientasi Penelitiannya, Orientasi
3 (2020) Dan Orientasi
Pasar Bahwa Orientasi
Pasar Terhadap Pasar
Kewirausahaan,
Kinerja UMKM Y: Kinerja
Berpengaruh Signifikan
UMKM
Terhadap Kinerja UMKM

Pengaruh Orientasi Berdasarkan Hasil


X1: Orientasi
Kewiraushaan, Penelitiannya, Bahwa
Kewirausahan
Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan,
X2: Orientasi
Dan Manajemen Orientasi Pasar &
Semesta Pasar Dan
4 Kualitas Total Manajemen Kualitas Total
(2023) Manajemen
Terhadap Kinerja Berpengaruh Signifikan
Kualitas Total
Umkm Di Dan Positif Terhadap
Y:Kinerja
Kabupaten Kinerja UMKM Di
UMKM
Karanganyar Karanganyar
18

Peneliti & Judul Variabel Hasil


Tahun Penelitian Diteliti Penelitian
No

The Effect Of X1: Of Berdasarkan Hasil

Entrepreneurship Entrepreneurship Penelitiannya, Bahwa Of

Orientation Orientation Entrepreneurship

Toward Market Orientation, Market


Iqbal X2: Market
Orientation And Orientation Berpengaruh
5 (2020). Orientation
SME Performance Signifikan Dan Positif
Y: SME
In Gresik Regency Terhadap SME
Performance
Performance In Gresik
Regency

The Impact Of X1: Of Market Berdasarkan Hasil

Market Orientation Penelitiannya, Bahwa Of

Orientation, Market
X2:Entrepreneur
Entrepreneurial Orientation,Entrepreneur
ial Orientation
Sa'id ial Orientation And
6 Orientation, And
And
(2020) Relationship Orientation
Relationship
Relationship
Orientation On Berpengaruh Signifikan
Orientation
The International Dan Positif Terhadap On
Y: On The
Performance Of The International
International
Smes Performance Of Smes
Performance Of
Smes
19

Peneliti & Judul Variabel Hasil


No Tahun Penelitian Diteliti Penelitian

Entrepreneurial X1: Berdasarkan Hasil


Orientation And Entrepreneurial Penelitiannya,Bahwa
Market Orientation Orientation Entrepreneurial

Wati As Drivers Orientation,Market


X2: Market
7 (2022) Of Micro Small Orientation
Orientation
Medium
Y: Of Micro Berpengaruh Signifikan
Entrepises
Small Medium Dan Positif Terhadap Of
(Msmes')
Entrepises Micro Small Medium
Performance
(Msmes') Entrepises (Msmes')
Performance Performance

The Relationship X1: Berdasarkan Hasil


Between Entrepreneurial Penelitiannya, Bahwa
Entrepreneurial Orientation Entrepreneurial
Orientation, X2: Business Orientation, Business
Business Networks Networks Networks Orientation &
Imran
Orientation, Orientation & Export Market Orientation
8 (2017).
Export Market Export Market Berpengaruh Signifikan
Orientation And Orientation Dan Positif Terhadap
SME Export Y: SME Export SME Export Performance:
Performance: A Performance:
Proposed Research
Framework
20

Peneliti & Judul Variabel Hasil


No Tahun Penelitian Diteliti Penelitian

The Effect Of X1: Effect Of Berdasarkan Hasil


Market Market Penelitiannya, Bahwa
Orientation, Orientation. Effect Of Market
Entrepreneurial X2:Entrepreneuri Orientation,
Orientation, al Orientation, Entrepreneurial
Rahayu Innovation And Innovation And Orientation, Innovation
9
(2023). Competitive Competitive And Competitive
Advantage On Advantage Advantage Berpengaruh
Business Y: Business Signifikan Dan Positif
Performance Of Performance Of Terhadap Business
Indonesia Msmes Indonesia Msmes Performance Of Indonesia
Msmes
The Role Of X1: Market
Mediating Orientation Berdasarkan Hasil
Innovation And X2:Entrepreneuri Penelitiannya, Bahwa
Social al Orientation Market Orientation,
Media : Market Y: The Entrepreneurial
Orientation And Performance Of Orientation Berpengaruh
Fikri Entrepreneurial MSME’s Signifikanmdan Positif
10 (2022) Orientation On Terhadap The
The Performance Performance Of MSME’s
Of MSME’s
Processed By Sea
Products In
Labuan Village,
Banten
Sumber: Di Peroleh Dari Berbagai Sumber 2023
21

Berdasarkan Hasil Penelitian Terhadulu dapat disimpulkan bahwa

terdapat beberapa persamaan dan Perbedaan penelitian ini.Persamaan

yaitu variabel yang digunakan terdiri dari orientasi Kewirausahaan,

orientasi Pasar, intensitas persaingan dan kinerja pemasaran. Teknik

analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda. Sedangkan

perbedaannya terletak pada subjek penelitian. Penelitian ini

menggunakan subjek pemilik usaha UKM Kuliner di Kecamatan

Cileungsi.

2.6 Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian menggambarkan hubungan dari variabel

independen t t erhadap variabel dependen, dalam hal ini yaitu Orientasi

Kewirausahaan (X1), Orientasi Pasar (X2), sebagai variabel independen

yang mempengaruhi Kinerja UMKM (Y) yang merupakan variabel

dependen. Adapun kerangka penelitian yang di gunakan adalah sebagai

berikut.

Gambar 2. 1 Kerangka Penelitian


22

2.7 Hipotesis

Berdasarkan analisis perumusan masalah hasil penelitian yang

relevan, kerangka penelitian di atas. Penelitian ini mengembangkan

pernyataan bahwa :

1. Diduga Orientasi Kewirausahaan Berpengaruh terhadap Kinerja

UMKM di Kuliner Kecamatan Cileungsi

2. Diduga Orientasi Pasar terhadap Kinerja UMKM di Kuliner

Kecamatan Cileungsi

3. berpengaruh positif Orientasi Kewirausahaan dan Orientasi Pasar

Terhadap Kinerja UMKM Di Kuliner Kecamatan Cileungsi


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek,Lokasi Dan Waktu Penelitian

3.1.1 Objek dan Lokasi Penelitian

Objek dari penelitian ini dilakukan pada Kuliner Kali

Cibarengkok Kecamatan Cileungsi yang merupakan bisnis Kuliner

yang sedang Laku pada saat ini, banyak nya kalangan Masyarakat

Sebagai Konsumen Yang Menyukai Kuliner Kali Cibarengkok.

Persaingan dengan banyak nya Bisnis Kuliner bisnis Kuliner lainnya Di

Sekitar Kecamatan Cileungsi dengan membuat berbagai macam strategi

pemasaran dalam memperebutkan Konsumen pada kategori Umkm

Kuliner yang Terjangkau. Adapun lokasi dari penelitian ini adalah di

Cileungsi Jonggol, lebih tepatnya pada Kp.Cibarengkok, Rt04/Rw02

,Cipeucang, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor.

3.1.1.1 Waktu Penelitian

Penelitian untuk penulisan Proposal skripsi membutuhkan

waktu kurang lebih dalam 1 (satu) bulan. Dimulai pada 2 Oktober 2023

sampai bulan November 2023.

3.1.1.2 Design Penelitian

Menurut (Satori & Komariah, 2019:) penelitian merupakan

ilmiah yang sangat penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan

pemecahan masalah. Penelitian sangat membantu dalam memecahkan

23
24

masalah dengan mengambil dari hasil penelitian. Penelitian merupakan

upaya untuk menemukan jawaban yang logis dan benar atas suatu

masalah berdasarkan data yang dapat di percaya. Jenis penelitian ini

adalah penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk

melihat hubungan dan kontribusi antara dua variabel atau lebih.

Penelitian ini terdapat tiga variabel, yaituvariabel independen terdiri dari

Orientasi Kewirausahaan (X1), Orientasi Pasar (X2) dan variabel

dependen yaitu Kinerja UMKM (Y). penelitian ini tidak hanya melihat

kuat atau lemahnya pengaruh dari variabel independen terhadap

variabel dependen tetapi juga melihat kontribusi variabel independen

terhadap variabel dependen.

3.1.2 Variabel dan Pegukuran

Pada penelitian ini konsep-konsep variabel yang diteliti ada

empat yaitu kualitas produk, kebijakan harga dan kepuasan konsumen.

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan,

maka perlu memahami pengertian variabel-variabel yang terkait dengan

penelitian yang akan diteliti, berikut merupakan penjelasan dari variabel

yang akan diteliti:

3.1.2.1 Orientasi Kewirausahaan (X1)

Menurut Jayaningrum (2018), kewirausahaan adalah proses,

praktik, dan aktivitas yang memanfaatkan inovasi produk, pengambilan

keputusan, dan upaya proaktif untuk mengalahkan pesaing .


25

3.1.2.2 Orientasi Pasar (X2)

Arbawa & Wardoyo (2020). aOrientasi pasar adalah budaya

perusahaan yang paling efektif dan efisien untuk menciptakan nilai

yang baik bagi pelanggan, dan ini akan menciptakan kinerja atas yang

berkelanjutan untuk perusahaan.

3.2 Kinerja UMKM (Y)

Menurut Aribawa (2016:2). Kinerja UMKM adalah suatu hasil

kerja yang dicapai seseorang atau organisasi dalam melaksakan tugas

yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,

pengalaman, kesungguhan serta waktu.”

3.3 Populasi Dan Sample

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang meliputi: objek atau

subjek yang jumlah dan karakteristiknya ditentukan oleh peneliti untuk

tujuan penyelidikan dan penarikan kesimpulan selanjutnya Sugiyono

(2018). Adapun penelitian ini populasinya yaitu usaha mikro, kecil, dan

menengah kecamatan Cileungsi kabupaten Bogor yang bergerak di

bidang kuliner.

3.3.2 Sampel

Sampel mewakili sebagian dari jumlah dan karakteristik populasi

tersebut (Sugiyono, 2018). Dalam penelitian ini, metode non-

probability sampling digunakan untuk pengambilan sampel. Sebuah

metode sampling yang dikenal sebagai nonprobability sampling tidak


26

memberikan kesempatan yang sama kepada setiap komponen atau

anggota populasi untuk dipilih sebagai sampel. Purposive sampling

digunakan sebagai metode pengambilan sampel dalam penelitian ini.

Sampling purposive sebagai metode pengambilan sampel yang

memperhitungkan faktor-faktor tertentu (Sugiyono, 2018).

Sehingga peneliti menetapkan kriteria bagi responden penelitian ini,

yaitu:

1. Pemilik usaha kuliner yang berlokasi di kecamatan

Cileungsi Kabupaten Bogor

2. Usaha kuliner sudah beroperasi minimal 3 Tahun

3. Produk jualan merupakan hasil produksi sendiri.

Sugiyono mengutip Roscoe sebagai sumber penentuan ukuran

sampel, yang memberikan rekomendasi ukuran sampel penelitian

sebagai berikut:

1. Dalam penelitian, ukuran sampel 30 sampai 500 sudah

cukup.

2. Jika sampel dipecah menjadi beberapa kategori, seperti:

laki-laki-perempuan, pekerja swasta, dan lain-lain), maka harus

ada minimal 30 anggota sampel untuk setiap kategori.

3. Jumlah anggota sampel harus paling sedikit 10 kali jumlah

variabel yang diperiksa jika penelitian akan memasukkan analisis

multivariat, seperti korelasi atau regresi berganda. Misalnya, jika


27

ada lima variabel penelitian independen dan dependen akan ada

50 sampel.

4. Jumlah sampel penelitian eksperimen langsung yang

menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

berkisar antara 10 sampai dengan 20 orang.

Berlandaskan referensi sampel oleh Rescoe tersebut, sehingga

penulis memilih memakai nomor 3 (tiga) untuk mengukur jumlah

anggota sampel yang akan ditetapkan.

Rumus Rescoe sebagai berikut: n = (Vx + Vy) × 10

Keterangan:

N = skala sampel

Vx = jumlah variabel independen

Vy = jumlah variabel dependen

Sehingga, n = (3 + 1) × 10 = 40 sampel

Jadi hasil ukuran sampel yang diambil untuk penelitian ini yaitu

berjumlah 40 responden.

3.4 Instrumen Penelitian

3.4.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuai instrument. Suatu instrument dikatakan

valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Arikunto,2002).


28

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya

sesuatu kuesioner. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan

nilai r hitung dengan nilai r table. Jika r tiap butir lebih besar dari r dan

nilai r positif, maka butir atau pertanyaan tersebut dikatakan valid.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan uji satu sisi, taraf

signifikan 5% dengan df = n-2.

Pengukuran validitas dilakukan dengan rumus Product Moment

Pearson (Arikunto:2002) sebagai berikut :

Dimana :

rxy = validitas instrumen

N = jumlah sampel

= jumlah dari

variable X, dan = jumlah dari variable Y

Dengan ketentuan :

Jika rhitung > rtabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan)

Jika rhitung < rtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak

signifikan)

3.4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan alat ukur yang konsisten. Suatu instrumen

dikatakan reliabel apabila hasil pengukuran dengan instrumen tersebut

adalah sama jika sekiranya pengukuran tersebut dilakukan pada orang

yang sama dan pada waktu yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi
29

yang sama).

Menurut Ghozali (2011:42) suatu variabel dapat dikatakan

reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha > 0.60, dengan rumus

sebagai berikut:

(𝐾) 𝐶𝑜𝑣 /𝑉𝑎𝑟


𝐚=
1 + ( 𝐾 − 1 )𝐶𝑜𝑣/ 𝑉𝑎𝑟

dimana :

α = alpha

K = jumlah butir dalam skala

Cov = rerata kovarians di antara butirVar = rerata varians dari

butir

3.5 Teknik Analisis Data

3.5.1 Uji Validitas

Peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi dasar sebelum

melakukan uji hipotesis. Uji asumsi dasar ini dilakukan untuk

memastikan apakah data dapat dilakukan uji statistik parametrik

ataukah non parametrik. Syarat uji statistik parametrik adalah data

berdistribusi normal dan hubungan kedua variabel linier (Sugiyono,

2019), apabila salah satu syarat tidak terpenuhi maka uji hipotesis

menggunakan uji statistik non paramterik. Adapun uji asumsi dasar pada

penelitian inisebagai berikut:


30

3.5.2 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi

data berdistribusi normal atau tidak. Menurut Ghozali (2011) uji

normalitas digunakan untuk menguji, apakah didalam model di dalam

model regresi variabel independen dan variabeldependen keduanya

mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Modelregresi

yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal,

caranya dengan melihat probabilily plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dan distribusi normal.

3.5.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji

multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas. Tidak ada

ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu yang harus dipenuhi.

Analisis dapat dilakukan tergantung pada data yang ada. Sebagai

contoh, dilakukan analisis terhadap semua uji asumsi klasik, lalu dilihat

mana yang tidak memenuhi persyaratan. Kemudian dilakukan

perbaikan pada uji tersebut, dan setelah memenuhi persyaratan,

dilakukan pengujian pada uji yang lain.

3.5.4 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas merupakan untuk melihat apakah terjadi

korelasi antar variabel independen. Indicator model regresi yang baik

adalah tidak adanya korelasi di antara variabel independen, menurut

Ghozali (2011:105).
31

Uji Multikolinearitas dapat dilihat dari Variance Inflaction

Factor (VIF) dan Tolerance Value. Jika VIF ≥10 dan Tolerance Value

≤ 0,10. Maka terjadi gejalan multikolinearitas. Sebaliknya, jika VIF ≤

10 dan Tolerance Value ≥ 0,10 maka model regresi terbebas dari

multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian.

3.5.5 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji model regresi linear ada korelasi antara

kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1(sebelumnya)). Model regresi yang baik adalah regresi bebas dari

autokorelasi.

Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji durbin

watson (DW test). Uji durbin watson merupakan uji autokorelasi yang

menilai adanya autokorelasi pada residual. Dasar pengambilan

keputusan dalam uji durbin watson adalah sebagai berikut:

1. Jika d lebih kecil dari dL atau lebih besar dari (4-dL), maka

hipotesis nolditolak, yang berarti terdapat autokorelasi.

2. Jika d terletak antara dU dan (4-dU), maka hipotesis nol diterima,

yang berartitidak ada autokorelasi.

3. Jika d terletak antara dL dan dU atau diantara (4-dU) dan (4-dL),

maka tidakmenghasilkan kesimpulan yang pasti.


32

3.5.6 Uji heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

mengetahui apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda heteroskedastisitas. Model regresi

yang baik menurut Imam Ghozali (2010:110) adalah regresi yang bebas

dari heteroskedastisitas. Cara mendeteksinya adalah dengan cara

melihat grafik plot antar nilai prediksi variabel (ZPRED) dengan

residualnya (SRESID). Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dcngan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scaterplot antar SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang

telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y. Pred.Y

sesungguhnya) yang telah di studetized analisisnya:

1. Jika ada pola penentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas

dan dibawah angka nol (0) pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.
33

3.5.7 Uji Model

3.5.7.1 Uji Regresi Linear Berganda

Model regrensi berganda digunakan untuk memprediksi besar

hubungan dan pengaruh dari variabel independen untuk variabel

dependen. Menurut Sanusi (2011:134) regresi linear berganda pada

dasamya merupakan perluasan dari regresi linear sederhana, yaitu

menambah jumlah variabel bebas yang sebelumnya hanya satu menjadi

dua atau lebih variabel bebas. Persamaan regresi dalam penelitian ini

adalah untuk mengetahui besar pengaruh variabel independen atau

bebas secara bersama, karena model dalam penelitian ini merupakan

model suatu hubungan yangmembutuhkan pengujian secara simultan.

Persamaan regresi linear berganda yang digunakan adalah sebagai

berikut:

Y= a + bX1+b2X2

Sumber: Sugiyono (2012:261)


Dimana:

Y = Kinerja UMKM

a = Konstanta

b = koefisien regresi

x1 = Orientasi kewirausahaan

x2 = Orientasi Harga
34

3.5.7.2 Uji R2 atau Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi pada intinya untuk mengukur seberapa jauh

kemampuanmodel dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antar nol dan satu. Nilai R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan

variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen

(Ghozali, 2006).

3.5.8 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui ada

tidaknya pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan

variabel dependen. Dalam pengujian hipotesisi ini, peneliti

menetapkan dengan uji signifikan, yaitu denganpenetapan hipotesis

nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha).

Hipotesisi nol (Ho) adalah suatu hipotesis yang menyatakan

bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen

dengan variabel dependen. Sedangkan hipotesis alternatif (Ha) adalah

hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan

antara variabel independen dengan variabel dependen.

Dalam upaya menganalisis masalah yang diketengahkan dan

menguji hipotesisyang diajukan, pada umumnya akan dianalisis melalui


35

pendekatan-pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Namun, untuk

menganalisis dan menguji hubungan dan pengaruh antara variabel

independen dan variabel dependen akan digunakan model- model

kausalistik, diantaranya melalui parameter korelasi, dan regresi.

Kemudian untuk mengamati masing-masing signifikansi model, akan

dilakukan melaui panduga uji t dan Fhitung.

Permodelan-permodelan prediksi yang digunakan untuk

menjawab permasalahan-permasalahan dan membuktikan hipotesis

yang diajukan, dimana variabel yang diteliti masing-masing diberi

notasi sebagai berikut:

Y = Kinerja UMKM, sebagai dependent variableX1 = Orientasi

Kewirausahaan, sebagai independent variable X2 = Orientasi Harga

sebagai independent variable.

3.5.8.1 Uji Regresi Parsial (Uji T)

Uji T pada dasamya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen sccara individual menerangkan variasi variabel

terikat. Pengujian parsial regresi dimaksudkan untuk mengetahui

apakah variabel bebas secara individual mempunyai pengaruh terhadap

variabel terikat dengan asumsi variabel yang lain itu konstan. Untuk

melakukan pengujian t maka dapat digunakan dengan rumus sebagai

berikut:
36

t = βn/Sβn Keterangan:

t = mengikuti fungsi t dengan derajat kebebasan (df).

βn = koefisien regresi masing-masing variabel.

Sβn = standar error masing-masing variabel.

Jika t sign < 0, 05 (α) atau T hitung > T tabel berarti hipotesa 0

ditolak dan Ha diterima,bila dilakukan uji secara parsial.

3.5.8.2 Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Uji F merupakan alat uji statistik secara simultan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara

bersama-sama. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan

untuk melihat apakah variabel X1, dan X2, mampu secara simultan

menjelaskan tingkat laku atau keragaman variabel Y yang masing-

masing diamati melalui Uji F dengan rumus sebagai berikut:

𝑹𝟐 / ( 𝒌 − 𝟏)

(𝟏 − 𝑹)/ (𝒏 − (𝒌 − 𝟏)Keterangan :

F = Nilai F hitung

R2= koefisien determinasi

K = jumlah variabel

N = jumlah pengamatan (ukuran sampel)

Jika F sign <a (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya

hubungan terjadi secarasignifikan.


DAFTAR PUSTAKA

Aji, L. S. (2023). PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, ORIENTASI

PASAR, DAN MANAJEMEN KUALITAS TOTAL TERHADAP KINERJA UMKM DI

KABUPATEN KARANGANYAR. Jurnal Pendidikan Ekonomi.

Aliza, S. N. (2019). PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERNAL TERHADAP

KINERJA USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) KERIPIK NENAS DI

DESA KUALU NENAS KEC. TAMBANG KAMPAR. KONSENTRASI MANAJEMEN

PEMASARAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU PEKANBARU,

28.

Andika, E. (2019). Pengaruh Orientasi Pasar dan Orientasi Kewirausahaan Terhadap

Kinerja Usaha. Sketsa Bisnis, 6(1), 22–34.

ANDRIANI, A. (2022). PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN ORIENTASI

KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA UMKM KULINER DAGO. 13.

Anoraga, K. W. (2019). Kinerja UMKM. Universitas Muhamadiyah Piringsewu, 4.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Ariwibawa. (2016). Pengaruh Literasi Keuangan. Perbanas Institutional Reposiroty.

Aulia, R. A. (2019). Meningkatkan Kinerja Pemasaran Melalui Orientasi Pasar dan

Orientasi Kewirausahaan. Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis., Vol. 20 No.1. 20 November

2020.

B., J. E. (2018). Pengaruh Orientasi Pasar, Inovasi, Orientasi Kewirausahaan Terhadap

Keunggulan Bersaing dan Kinerja Pemasaran (Studi Pada Kuliner Kafe Kota Malang). Jurnal

Administrasi Bisnis, Vol. 54 No.1.

Darmanto. (2018). Kiat Percepatan Kinerja UMKM dengan Model Strategi Orientasi

Berbasis Lingkungan . Deepublish.

37
38

Dhamayantie, R. F. (2017). PENGUATAN KARAKTERISTIK DAN KOMPETENSI

KEWIRAUSAHAAN UNTUK MENINGKATKAN KINERJA UMKM. Universitas Tanjungpura:

https://www.researchgate.net/publication/323385795.

Dunga Dwi Barinta, S. A. (2022). Entrepreneurial Orientationand Market Orientationas

Driversof Micro,Small, andMedium Enterprises (MSMEs)Performance. Journal Of Business

And Management Review.

Fatmawati, R. A. (2016). Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan terhadap

Keunggulan

Bersaing dan Kinerja Pemasaran pDada Warung Kucingan/Angkringan di Kota Semarang.

Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis,, 5(3), 351–352.

Fatmawati, R. A. (2017). Pengaruh Orientasi Pasar, Orientasi Kewirausahaan Terhadap

Keunggulan Bersaing Dan Kinerja Pemasaran Pada Warung Kucingan/Angkringan Di Kota

Semarang.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS19.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gozali. (2006). THE INFLUENCE OF CHANGE MANAGEMENT,

ORGANIZATIONAL CULTURE AND WORK. PENGARUH MANAJEMEN PERUBAHAN,

BUDAYA ORGANISASI DAN KETERLIBATAN.

Handoyo, F. H. (2021). PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN, ORIENTASI

PASAR, DAN STRATEGI BISNIS TERHADAP KINERJA BISNISKULINER. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan.

Harry Darwis, L. U. (2020). Pengaruh Orientasi Pasar Dan Orientasi Kewirausahaan

Terhadap Kinerja UMKM Di Jakarta Barat. Pengaruh Orientasi Pasar Dan Orientasi

Kewirausahaan.
39

Harti, Y. d. (2020). kinerja pemasaran, orientasi pasar, orientasi kewirausahaan dan

intensitas persaingan. universitas Islam Nahdatul Ulama, 5-6.

Hasibuan, D. (2017). PENGARUH ASPEK KEUANGAN DAN KOMPETENSI

SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) TERHADAP KINERJA USAHA MIKRO KECIL DAN

MENENGAH (UMKM) DI DESA KASONGAN. JURUSAN PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA, 29.

Imran, M. (2017). The Relationship between Entrepreneurial Orientation, Business

Networks Orientation, Export Market Orientation and SME Export Performance: A Proposed

Research Framework. International Journal of Academic Research in Business and Social

Sciences.

Ina Syarifah, M. K. (2020). THE EFFECT OF ENTREPRENEURSHIP ORIENTATION

TOWARD MARKET ORIENTATION AND PERFORMANCE OF SONGKOK MSME IN

GRESIK REGENCY. The International Journal of Accounting and Business Society.

Jasmani. (2018). Pengaruh Orientasi Pasar Dan Inovasi Produk Untuk Meningkatkan

Kinerja Pemasaran (Studi Kasus Pada PT. Bisma Narendra Di Jakarta). 13.

Mardiyono. (2020). kinerja pemasaran, orientasi pasar, orientasi kewirausahaan dan

intensitas persaingan. Universitas Islam Nahdatul Ulama, 5.

Merakati, I. (2017). Pengaruh Orientasi Pasar,Inovasi, Orientansi Kewirausahaan melalui

Keunggulan Bersaing Terhadap Kinerja Pemasaran. Universitas Negeri Semarang.

Mohammad Yaskun, S. A. (2023). THE EFFECT OF MARKET ORIENTATION,

ENTREPRENEURIAL ORIENTATION, INNOVATION AND COMPETITIVE

ADVANTAGE ON BUSINESS PERFORMANCE OF INDONESIAN MSMEs. International

Journal.
40

Muhammad Richo Rianto, C. W. (2022).

TheRoleofMediatingInnovationandSocialMedia:MarketOrientation and Entrepreneurial

Orientation on the Performance of MSME’s Processed by Sea Products in Labuan Village,

Banten. East Asian Journal of Multidisciplinary Research (EAJMR).

Puspitasari. (2015). Kinerja pemasaran orientasi pasar. Universitas Islam Nahdatul Ulama,

5-6.

Satori, D. d. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2018). Metode Kuantitatif.

Sulaiman, S. B. (2023). PENGARUH ORIENTASI PASAR, ORIENTASI

KEWIRAUSAHAAN, DAN KEUNGGULAN BERSAING TERHADAP KINERJA

PEMASARAN UMKM. JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS, 32.

Wahyu, D. &. (2016a). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan. Jbma,, III(2).

Wardoyo, A. &. (2020). kinerja pemasaran, orientasi pasar, orientasi kewirausahaan dan

intensitas persaingan. Universtias Islam Nahdatul Ulama, 6.

Wirawan, Y. R. (2017). Pengaruh orientasi pasar, orientasi kewirausahaan terhadap kinerja

pemasaran UMKM batik di Kabupaten Jombang. EQUILIBRIUM : Jurnal Ilmiah Ekonomi Dan

Pembelajarannya, 5(1), 56.

Wirjadi, J. E. (2020). PENGARUH EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT

BERWIRAUSAHA DENGAN SIKAP DANKREATIVITAS KEWIRAUSAHAAN

SEBAGAIMEDIASI. Jurnal Manajerial dan Kewirausahaan.

Witjaksono, H. P. (2014). ANALISIS ORIENTASI KEWIRAUSAHAANDAN SUMBER

DAYA INTERNALPERUSAHAAN TERHADAP KINERJAMELALUI KEUNGGULAN

BERSAING(Studi pada Usaha Mikro Kecil danMenengah FurnitureKabupaten Jepara). Jurnal

Bisnis STRATEGI, Vol. 23 No. 1 Juli 2014.

Zulkarnain, M. &. (2019). Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Dan Orientasi Pasar

Terhadap Kinerja Umkm Sektor Makanan Dan Minuman. JURNAL AKUNTANSI, EKONOMI

Dan MANAJEMEN BISNIS, 7(2) 192–200.


41

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kursioner Penelitian


I. Petunjuk pengisian:
Berikan tanda (√) pada tempat yang telah tersedia sesuai dengan jawabananda.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan skala berikut:
N Keterangan Skor
o
1 Sangat sering (SS) 5
.
2 Sering (S) 4
.
3 Kurang –Kadang (KK) 3
.
4 Jarang (J) 2
.
5 Tidak Pernah (TP) 1
.
II. Identitas Responden
1. Nama Responden :
2. Jenis kelamin :
3. Usia :
4. Nama usaha/ Toko :
5. Alamat Usaha :
6. Tahun berdiri :
42

III. Pertanyaan
Variabel Orientasi Kewirausahaan
Sangat tidak setuju tidak setuju kurang setujusetuju sangat stuju
(1)............(2)……….(3)……….(4)… (5)
N Proaktif T J K S S
O P K S
1 Saya sebagai Pemilik usaha
. menyusun
strategi baru dalam menghadapai
perubahanpasar
2 Saya sebagai pemilik usaha mencari
.
pangsapasar secara online dan tetap
menjual
produk baru

N Inovasi T J K S S
O P K S
1 Pemilik menjual produk dengan
.
keistimewaan tersendiri

N Berani Mengambil Resiko T J K S S


O P K S
1 Saya sebagai pemilik usaha berani
.
mengambil resiko untuk mencapai
profityang lebih besar
2 Saya sebagai pemilik usaha berani
.
mengambil keputusan sendiri untuk
meningkatkan penjualan
43

Variabel Orientasi Pasar


Sangat tidak setuju tidak setuju kurang setujusetuju sangat stuju
(1)............(2)……….(3)……….(4)… (5)
N Orientasi Pelanggan T J K S S
O P K S
1 Saya sebagai Pemilik usaha
.
menerima masukan dari pelanggan
mengenai produkyang mereka
butuhkan
2 Saya sebagai pemilik usaha
. berkomitmen
untuk memuaskan keinginan
pelanggan

N Orientasi Pesaing T J K S S
O P S
1 Saya sebagai pemilik usaha
.
menjadikanpesaing sebagai acuan
untuk
mengembangkan usaha saya
2 Saya sebagai pemilik usaha
.
mengamatiperkembangan yang
dilakukan pesaing
dalam memasarkan produknya

N Koordinasi Lintas Fungsi T J K S S


O P K S
1 Saya sebagai Pemilik usaha
.
bertanggungjawab dan cepat
tanggap dalam melayani
permintaan pelanggan
44

Anda mungkin juga menyukai