SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang
Oleh
Muhammad Fatkhi Athallah (7311418168)
Feby Noor Sabrina Ayunani (7311418200)
Geluh Joan Ginting (7311418134)
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2020
DAFTAR IS
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL..................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................12
1.3 Tujuan Penelitian.....................................................................................12
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................13
1.4.1 Manfaat Teoritis...................................................................................................13
1.4.2 Manfaat Praktis....................................................................................................14
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................15
2.1 Internet Marketing...................................................................................15
2.2 E-Commerce............................................................................................17
2.2.1 Jenis-Jenis E-Commerce......................................................................................19
2.3 Keputusan Pembelian..............................................................................20
2.3.1 Definisi Keputusan Pembelian.............................................................................20
2.3.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian.................................23
2.3.3 Indikator Keputusan Pembelian...........................................................................25
2.4 Minat Beli................................................................................................26
2.4.1 Definisi Minat Beli...............................................................................................26
2.4.2 Indikator Minat Beli.............................................................................................27
2.5 Kepercayaan Pelanggan..........................................................................28
2.5.1 Definisi Kepercayaan Pelanggan.........................................................................28
2.5.2 Indikator Kepercayaan Pelanggan........................................................................29
2.6 Promosi....................................................................................................31
2.6.1 Definisi Promosi...................................................................................................31
2.6.2 Indikator Promosi.................................................................................................31
2.7 Penelitian Terdahulu................................................................................32
2.8 Kerangka Berpikir...................................................................................34
2.8.1 Pengaruh Kepercayaan Pelanggan Terhadap Keputusan Pembelian...................35
2.8.2 Pengaruh Kepercayaan Pelanggan Terhadap Minat Beli.....................................35
2.8.3 Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Pembelian............................................36
2.8.4 Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan Minat Beli............................................37
ii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Y
Gambar 2. 1 Kerangka Berpikir Pengaruh Kepercayaan Pelanggan dan Promosi
Terhadap Keputusan Pembelian Dengan Minat Beli Sebagai Variabel Intervening
pada Mahasiswa Pengguna Shopee Universitas Negeri Semarang.......................40
PENDAHULUAN
bahkan sampai pada pelosok desa. Fenomena ini disebut sebagai era industri 4.0
atau era internet. Perkembangan teknologi internet yang pesat turut mengubah
pola hidup masyarakat, salah satunya dalam hal konsumsi dan transaksi jual beli.
Kondisi ini membuat para pelaku bisnis mulai gencar menggunakan internet
sebagai salah satu media penunjang kegiatan bisnis mereka. Berdasarkan hasil
google, menyatakan hasil pada tahun 2015 terdapat 92 juta pengguna internet di
pada 2025 mendatang, sebanyak 119 juta orang akan menjadi pembeli online
2017, dari total jumlah penduduk indonesia (262 juta orang), atau lebih dari 50%
atau sekitar 143 juta orang telah terhubung dan menggunakan media internet
1
2
berkomunikasi jarak jauh, namun juga bisa dimanfaatkan sebagai peluang jual beli
secara online. Ada banyak cara yang bisa dilakukan pelaku usaha untuk
menawarkan produknya secara online seperti melalui media sosial yang saat ini
sedang populer baik dari kalangan remaja maupun orang dewasa dalam
persaingan bisnis online semakin tinggi. E-commerce Shopee menjadi salah satu
kebutuhan sehari-hari.
tahun 2020 dapat dilihat dari data di atas. Shopee masih memimpin sebagai e-
commerce dengan pengunjung situs terbesar pada kuarta III 2020, yakni mencapai
Bukalapak dengan 31,4 juta. Lalu, Lazada dengan 22,7 juta. Pengunjung web
sepanjang kuartal III 2020. Toko online berasal dari daftar pemain e-commerce
Shopee tertarik untuk ikut meramaikan industri ini. Shopee merupakan aplikasi
menawarkan kemudahan dalam jual beli. Menurut Chris Feng sebagai Chief
platform untuk mendukung interaksi sosial antara penjual dan pembeli. Aplikasi
oleh karena itu, aplikasi Shopee dilengkapi dengan fitur live chat, berbagi (social
sharing), dan hashtag untuk memudahkan komunikasi antara penjual dan pembeli
2015).
4
pada e-commerce ini. Aplikasi Shopee juga didukung oleh user interface yang
user friendly yang berarti aplikasi ini mudah digunakan oleh segala kalangan
masyarakat, hal ini didukung oleh kecanggihan teknologi pada era industry 4.0.
Masyarakat menyebut generasi yang berada di era ini disebut dengan generasi Z
dimana anak muda di generasi ini merupakan anak yang telah tahu seluk beluk
Shopee. Selain hemat waktu, konsumen juga dimudahkan dengan berbagai fitur
yang membuatnya merasa aman dalam berbelanja, seperti dapat menarik uangnya
kembali apabila penjual tidak mengirimkan barang yang telah dibayar serta dapat
memantau barang yang dibeli melalui fitur yang tersedia ketika penjual sudah
sedikit konsumen yang merasa dirugikan saat berbelanja melalui aplikasi Shopee,
bisa percayai. Selain itu, terdapat perbedaan antara barang asli dengan barang
yang dipasang di katalog oleh pemasar di aplikasi Shopee ketika barang sudah
5
pembelian melalui Aplikasi Shopee. Xian et al. (2012) mengatakan pada belanja
online, risiko muncul dikarenakan tidak adanya interaksi langsung antara pemasar
pemasar ataupun kualitas barang yang mereka pasarkan. Oleh karena itu, banyak
pembelian.
atau tidak terhadap suatu produk (Kotler, 2002). Menurut Assael (2001),
rasa percaya diri atas kebenaran tindakan yang diambil. Rasa percaya diri
mana pelanggan memiliki keyakinan diri atas keputusannya memilih suatu produk
(Kusumastuti, 2011).
tuanya, hal ini membuat kontrol terhadap keputusan pembelian dipegang oleh
pembelian.
dari persaingan dari perusahaan sejenis, gaya hidup, faktor ekonomi dan faktor
sosial. Disamping itu faktor internal juga sangat dominan mempengaruhi seperti
dalam toko online berkaitan erat dengan keyakinan konsumen pada perantara dan
vendor online (Chen dan Dhillon, 2003). Semakin tinggi kepercayaan konsumen,
maka semakin tinggi tingkat minat pembelian konsumen (Gefen dan Straub,
adalah faktor pertama yang menjadi suatu pertimbangan dalam membeli suatu
produk. Menurut Iswara (2016) hal ini karena sebelum produk tersebut dibeli oleh
pelanggan terhadap produk yang ditawarkan, agar dapat menarik perhatian serta
online store yang disediakan oleh perusahaan, maka hal tersebut memungkinkan
7
dikarenakan adanya perasaan ragu-ragu akan dari kualitas produk yang dibeli.
Pelanggan merasa takut jika barang yang dibeli tidak sesuai dengan ekspetasi,
oleh karena itu, faktor kepercayaan untuk pembelian online masih menjadi
atau strategi pemasaran hal ini dikarenakan promosi adalah komunikasi yang
Jika suatu produk yang bagus sekalipun tanpa adanya promosi yang efektif
akan membuat produk tersebut tidak akan laku dijual. Dengan adanya promosi
dimiliki. Dengan adanya promosi maka akan mengubah sikap pelanggan dan
mendorong pe- langgan untuk bertindak atau membeli produk tersebut. Maka dari
itu promosi yang dilakukan oleh Shopee harus mampu mempengaruhi dan
Seperti memberikan promo diskon potongan harga produk dan gratis ongkir yang
perusahaan untuk menarik minat konsumen aktual dan konsumen potensial agar
mau melakukan pembelian produk yang ditawarkan perusahaan, baik saat ini atau
masa yang akan datang atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan
untuk membeli produk tersebut (Sistaningrum 2002). Pada belanja online minat
sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap, individu yang berminat
terhadap suatu objek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan
Dengan adanya rasa minat maka konsumen akan lebih mempertimbangkan apa
yang akan didapatkan sebelum memutuskan pembelian pada situs online shop.
Kotler, Bowen dan Makens (1999:156) menyatakan bahwa minat beli akan timbul
setelah adanya kegiatan proses evaluasi alternatif yang di dalam evaluasi tersebut,
9
seseorang akan melakukan suatu rancangan pilihan terhadap produk yang akan
keputusan pembelian pada situs online yang salah satunya dapat dipengaruhi oleh
kepercayaan yang tinggi terhadap situs online shop. Moorman Deshpande dan
Definisi lain Rempel, Holmes dan Zanna (1985) yaitu kepercayaan merupakan
rasa percaya diri seseorang yang akan ditemukan berdasarkan hasrat dari orang
lain daripada kekuatan dirinya sendiri. Menurut Pavlou dan Geffen dalam Baskara
dan Hariyadi (2014) faktor yang sangat penting yang bisa mempengaruhi
sebagai katalis dalam berbagai transaksi antara penjual dan pembeli agar kepuasan
konsumen dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan (Yousafzai et al., 2003).
Keputusan Pembelian Secara Online pada Pengguna Situs Jual Beli Online
jejaring sosial.
konsumen, namun berbeda dengan penelitian Yusnida Samsir Sri Restuti (2014)
pembelian. Penelitian yang sama dilakukan oleh Nochai dan Nochai (2011),
untuk mengunjungi dan membeli makanan dan minuman yang ditawarkan Biker’s
Resto dan Cafe maka akan menjadi pendorong untuk menetapkan keputusan
pembelian pada produk yang ditawarkan Biker’s Resto dan Cafe. Sebaliknya
ketika minat itu tidak ada dalam diri konsumen, maka konsumen tersebut tidak
beberapa hasil penelitian yang variatif, menunjukkan adanya research gap dalam
penelitian sejenis. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
Semarang?
Semarang?
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian melalui minat beli pada
5. Menguji dan menganalisis apakah minat beli berpengaruh secara positif dan
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini terdiri dari manfaat teoritis dan
praktis. Adapun manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah :
pemasaran. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi bahan referensi dan
14
keputusan pembelian.
1. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan kepada mahasiswa yang ingin
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi praktis bagi pelaku bisnis
Hasil penelitian ini di harapkan dapat menjadi referensi serta evaluasi diri
KAJIAN PUSTAKA
melalui media internet. Bentuk pemasaran ini pada dasarnya merupakan situs
publik yang sangat besar di jaringan komputer dengan berbagai tipe yang berbeda
dan berasal dari berbagai negara di seluruh dunia satu sama lainya ke dalam suatu
memasarkan produk atau jasa melalui internet. Internet marketing juga merupakan
kabel, satelit, perangkat keras, perangkat lunak yang diperlukan (Chaffey et al,
2000).
ide-ide, produk, dan layanan yang dapat memuaskan tujuan dari kedua belah
15
16
yang tinggi. Para pengunjung situs tertentu biasanya adalah mereka yang telah
konsumen.
2. Karakteristik audiens internet masih terpusat pada para pemakai yang tertarik
melalui internet.
4. Informasi dan iklan di Indonesia sangat clutter, dimana hanya sedikit sekali
tambahan.
5. Potential for deception, dimana pengunjung situs bisa “dikecoh” dengan pesan
dan kurang efisien untuk produk berharga murah (misalnya permen, sabun
2.2 E-Commerce
teks, suara, dan gambar. Electronic commerce adalah melakukan aktivitas bisnis
commerce merupakan konsep perdagangan modern yaitu transaksi jual dan beli
financial.
18
elektronik menggunakan internet sebagai sarana jual beli. E-commerce atau lebih
populer disebut dengan jual beli online saat ini tengah banyak digandrungi oleh
dalam berbelanja online membuat bisnis berbasis online ini banyak meraup
konsumen. Salah satu keuntungan dalam melakukan jual beli online ini adalah
konsumen tidak perlu datang ke toko secara langsung untung membeli produk
Di Indonesia sendiri telah banyak bermunculan situs jual beli online atau
Blibli.com, JD.id, dan Shopee. E-commerce tidak hanya menjual pakaian, sepatu,
ataupun barang-barang elektronik saja, tetapi sekarang ini sudah banyak menjual
lainnya.
beberapa Negara Asia Tenggara. Shopee di Indonesia berdiri secara resmi pada
awal 2016 dan berkembang dengan sangat pesat hingga menjadi 10 besar toko
Maret 2019. Eksistensi Shopee di Indonesia tidak lepas dari berbagai promosi
yang dilakukan oleh Shopee. Shopee melakukan strategi promosi “Single Day”
disediakan oleh Shopee dalam 1 hari saja. Shopee juga melakukan banyak
19
Shopee, Kuis Shopee, dan Flash Sale. Shopee juga memilih BLACKPINK girl
grup asal Korea Selatan sebagai brand ambassador mereka untuk menarik
konsumen milenial sebagai salah satu strategi promosi. Shopee juga menerapkan
“Garansi Harga Termurah” yang mana strategi ini sangat jitu untuk menarik
banyak konsumen. Promosi yang dilakukan oleh Shopee terbukti jitu menjadikan
Menurut McLeod & Schell (2008) ada dua jenis e-commerce, antara lain:
B2C mengacu pada transaksi-transaksi yang terjadi antara sebuah bisnis dan
bantuan.
B2B mengacu pada transaksi antar bisnis di mana tidak ada pihak yang
dan mengenal proses bisnis yang terpengaruh oleh transaksi tersebut. Jumlah
transaksi B2B dapat relatif kecil tetapi dengan nilai yang cukup tinggi.
keputusan pembelian, menurut Kotler & Amstrong (2001) adalah tahap dalam
Definisi lain keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek mana
yang dibeli. Konsumen dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling
akan pembelian yang mencakuppenentuan apa yang akan dibeli atau tidak
konsumen telah memiliki pilihan dan siap untuk melakukan pembelian atau
pertukaran antara uang dan janji untuk membayar dengan hak kepemilikan atau
penggunaan suatu barang atau jasa. Kotler (2005) juga menjelaskan yang
yang terdiri dari menganalisa atau pengenalan kebutuhan dan keinginan hingga
perilaku setelah pembelian. Menurut Peter dan Olson (2000) keputusan pembelian
menurut Schiffman dan Kanuk (2000) adalah pemilihan suatu tindakan dari dua
keputusan, konsumen memiliki sasaran atau perilaku mana yang ingin dilakukan
untuk mencapai sasaran tersebut. Dengan demikian hal ini dapat membantu
proses kognitif dan afektif serta tindakan perilaku. Pada tahap pertama merupakan
ada dan tindakan yang paling sesuai dipilih. Pada tahap selanjutnya, pembelian
dinyatakan dalam tindakan yang pada akhirnya barang yang telah dipilih atau
ditunjuk akan digunakan dan konsumen akan melakukan evaluasi ulang mengenai
jasa diawali dengan adanya kesadaran atas pemenuhan kebutuhan atau keinginan
beberapa tahap yang pada akhirnya sampai pada tahap evaluasi pasca pembelian.
22
pengambilan keputusan akan pembelian yang mencakup penentuan apa yang akan
dibeli atau tidak melakukan pembelian dan keputusan itu diperoleh dari kegiatan-
pembelian adalah suatu proses pengambilan keputusan akan pembelian yang akan
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam transaksi onine. Sesuai dengan
pembeli dan penjual, menyangkut pula data nasabah , merupakan hal yang
dirahasiakan.
dioperasikan oleh Acquirer atau pihak ketiga, yang ditunjuk untuk memproses
pengguna.
1. Faktor budaya
dalam. Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku
pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar.
Sub budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.
Sedangkan kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan
permanen, yang tersusun secara hirarkis dan yang para anggotanya menganut
nilai, minat, dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan
penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dan wilayah
tempat tinggal.
24
2. Faktor Sosial
sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial masyarakat.
a. Kelompok Acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri atas semua kelompok di sekitar individu yang
b. Keluarga
Keluarga sendiri biasanya menjadi sumber orientasi dalam perilaku. Anak akan
cenderung berperilaku sama dengan orang tua saat mereka melihat perilaku orang
Peranan adalah kegiatan yang diharapkan untuk dilakukan mengacu pada orang-
dengan peran yang dijalankan. Setiap individu dan status yang disandangnya akan
3. Faktor pribadi
Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan
Individu dalam membeli barang atau jasa biasanya disesuaikan dengan perubahan
usia mereka. Pola konsumsi yang terbentuk juga berbeda antara individu-individu
b. Pekerjaan
c. Gaya Hidup
aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup akan sangat mempengaruhi pola
d. Kepribadian
(Kotler, 2007).
sebagai berikut :
mana yang akan dikunjungi, setiap konsumen berbeda dalam hal menetukan
26
penyalur, dapat dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga murah, persediaan
sebagainya.
pembelian. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat mengatur produksi dan
konsumen.
dikemukakan oleh Kotler dan Keller (2006 : 226). Indikator keputusan pembelian
tersebut yaitu pilihan produk, pilihan penyalur, pilihan merek dan pilihan waktu.
Minat beli diperoleh dari suatu proses belajar dan proses pemikiran yang
membentuk suatu persepsi. Minat beli ini menciptakan suatu motivasi yang terus
terekam dalam benaknya dan menjadi suatu keinginan yang sangat kuat yang pada
mengaktualisasikan apa yang ada didalam benaknya itu. Menurut Keller (1998)
27
merek atau seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah dari satu
merek ke merek lainnya. Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Febiana (2014 : 3)
menyatakan bahwa minat merupakan salah satu aspek psikologis yang memiliki
sebenarnya dari produk tersebut, dengan demikian konsumen yang berminat untuk
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa minat beli muncul karena
adanya proses belajar yang menciptakan suatu motivasi pada diri konsumen untuk
terhadap sikap dan prilaku konsumen untuk membeli suatu produk yang
memiliki prefrensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya dapat
Menurut Kotler dan Susanto (2000) suatu kepercayaan adalah pikiran deskriptif
pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat
online pada masa mendatang. Jika konsumen percaya, mereka yakin bahwa
29
konsumen dapat diciptakan dari toko online itu sendiri. Tingkat kepercayaan
konsumen dengan konsumen yang lain berbeda, sehingga toko online harus bisa
konsumen. Dalam bisnis online, kepercayaan adalah hal penting yang harus
diperhatikan. Hal ini dikarenakan dalam transaksi online konsumen tidak dapat
sebagai berikut:
1. Integritas adalah kejujuran dan kemampuan menepati janji dari pihak yang
prinsip kejujuran, tanpa ada kejahatan yang nyata maupun terselubung yang
2. Kompetensi, toko online selalu bisa bersaing dengan para kompetitornya dan
untuk dipercaya.
3. Informasi, atau keterangan dari produk yang di tampilkan dalam took online
benar-benar dapat dipercaya. Hal yang sering terjadi yaitu apa yang
ditampilkan di keterangan toko online tak sesuai dengan barang yang dikirim.
kompetensi.
31
2.6 Promosi
untuk berkomunikasi pembeli dan perusahaan lain yang bertujuan untuk merubah
efektif, dengan memberikan nilai tambah pada produk atau jasa baik kepada
perantara atau pemakai langsung, biasanya tidak dibatasi dalam jangka waktu
tertentu.
yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan, barang atau jasa,
me- melihara cipta dan makna dalam benak konsumen, bentuk promosi yang
lainnya.
mendorong pembelian atau penjualan suatu pro- duk atau jasa, bentuk promosi
undian.
hubungan
penelitian terdahulu:
o peneliti
dan
Tahun
(2011) : (Y1)
A Case Study of
33
Portable PCs in
Thailand
2. Syahbi Pengaruh harga, Promosi Promosi tidak
(Y1)
Pelanggan Website
Ride Inc)
4. Meliana, Pengaruh Kualitas Kepercayaa Kepercayaan
Pembeliam (Studi
34
Hypermarket)
5. Dede Pengaruh Kepercayaa Kepercayaan
Mikaylaku
terhadap variabel terikat yang telah ditentukan. Dalam penelitian ini keputusan
yang menjadi sorotan utama adalah keputusan pembelian. Adapun pengaruh dari
rasa kepercayaan kepada toko online, maka ia tak merasakan khawatir manakala
melakukan pembelian.
semakin tinggi juga kesetiaan pelanggan terhadap produk tersebut. Belanja online
pelayan, dan melalui internet. Tidak perlu bertemu penjual atau pembeli secara
langsung, tak perlu menemukan wujud pasar secara fisik, namun hanya dengan
tersambung, kita dapat melakukan transaksi jual beli secara cepat dan nyaman.
Tetapi, orang yang hanya melihat gambar masih tidak cukup sebelum dilihatnya,
wujudnya saja, bisa jadi barang yang di beli tidak sesuai dengan ekspetasi atau
bayangan kita, Atau mereka takut dan dikecewakan dengan barang yang di
36
sebagian besar online shop, dilakukan dengan cara mengirimkan sejumlah uang
tertentu terlebih dahulu dulu kepada toko online, baru barang dikirim. Komitmen
produk. E-commerce dapat dipercaya jika mempunyai reputasi yang baik melalui
maka tingkat minat beli juga akan bertambah atau meningkat. Hubungan antara
variabel ini didukung oleh penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Assegaff
(2015) dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang
penjualan suatu perusahaan. Promosi yang terarah dan tepat sasaran akan
bersedia menjadi langganan mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau
tidak akan melakukan hal tersebut jika kurang yakin terhadap barang itu. Disinilah
Sebagaimana dalam jurnal penelitian yang dilakukan oleh Neha dan Manoj
pembelian.
barang atau jasa dari suatu perusahaan, harus didukung oleh kegiatan promosi.
Promosi yang terarah dan tepat sasaran akan menimbulkan minat beli konsumen.
komunikasi pembeli dan penjual dan merupakan kegiatan yang membantu dalam
perusahaan agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada model perumahan
dari suatu produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba
minat beli merupakan sesuatu yang timbul setelah menerima rangsangan dari
produk yang dilihatnya, dari sana timbul ketertarikan untuk mencoba produk
Persaingan yang ketat antar pelaku bisnis saat ini, membuat pelaku bisnis
keputusan. Hal ini dilakukan agar penerapan strategi pemasaran tidak salah
sasaran, serta mencapai target atau tujuan yang telah ditetapkan. Strategi
pemasaran yang tepat tentunya harus mampu menjangkau konsumen yang tepat,
yang mampu menghasilkan penjualan dan keuntungan yang relevan bagi pelaku
bisnis. Berkaitan dengan hal tersebut maka upaya yang harus dilakukan
pemasaran yang tepat dan terarah, seperti meningkatkan kualitas produk dan
promosi untuk dapat menghadapi persaingan yang ketat pada saat ini.
konsumen yang semula tidak tertarik terhadap suatu produk bisa berubah pikiran
tersebut :
permasalahan serta tujuan penelitian (Sugiyono, 2016: 86). Atas dasar kerangka
Negeri Semarang.
Semarang.
Semarang.
3 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.2.1 Populasi
melakukan pembelian online. Populasi terdiri dari delapan fakultas yaitu Fakultas
Ilmu Pendidikan, Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Ilmu Sosial, Fakultas
42
43
Total 26.241
Sumber : Data sekunder yang sudah di olah
terdiri atas Fakultas Ilmu Pendidikan berjumlah 3.751, Fakultas Bahasa dan Seni
berjumlah 4.251, Fakultas Ilmu Sosial berjumlah 2.742, Fakultas Matematika dan
3.2.2 Sampel
sampel dalam penelitian ini menggunakan tabel Isac dan Michael (Sugiyono,
2017:80) :
Keterangan :
maka jumlah sampel digunkan adalah 344 (dapat dilihat pada halaman lampiran
44
tabel Isac dan Michael). Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2017). Teknik non
sampling, dimana dalam pengambilan sampel untuk tiap fakultas yang akan
dipilih adalah mahasiswa yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dengan
syarat telah pernah melakukan pembelian online. Penentuan besarnya sampel tiap
Jumlah
No Fakultas Perhitungan tiap angkatan
Sampel
1 Ilmu Pendidikan 3.751/26.241x344 49
2 Bahasa dan Seni 4.251/26.241x344 56
3 Ilmu Sosial 2.742/26.241x344 36
4 Matematika dan Ipa 3.647/26.241x344 48
5 Teknik 3.370/26.241x344 44
6 Ilmu Keolahragaan 3.180/26.241x344 42
7 Ekonomi 3.752/26.241x344 49
8 Hukum 1.548/26.241x344 20
Total 344
Sumber : Data sekunder yang sudah di olah
Variabel penelitian adalah segala atribut atau sifat atau nilai dari orang,
obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2016). Variabel terikat juga
disebut sebagai variabel output, kriteria, dan konsekuen. Variabel Terikat (Y1)
hubungan yang tidak langsung dan tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini
timbulnya variabel dependen. Variabel intervening (Y2) pada penelitian ini adalah
minat beli dari konsumen.Minat beli adalah keinginan konsumen untuk membeli
dan memiliki barang yang mereka butuhkan yang sesuai dengan Value yang
diinginkan konsumen.
46
2017). Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu:
pelanggan merasa yakin dan percaya terhadap suatu produk/jasa yang memliki
2. Promosi (X2)
data yang dilakukan secara sistematis, dengan prosedur terstandar. Hampir semua
data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket) dan observasi
Untuk mendapatkan data serta informasi yang diperlukan dalam penelitian maka
1. Wawancara
2. Kuesioner
tersebut.
3. Observasi
Pada penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer dan
data sekunder.
1. Data primer
2. Data sekunder
pada kuesioner ini menggunakan skala Likert yang dirujuk dari penelitian
yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi mulai dari sangat positif
sampai sangat negatif dan dikonversikan dengan skor 1-5 seperti berikut:
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2017). Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner atau angket. Tujuan dari uji coba
sesuai dengan indikator, menghilangkan kata-kata yang kurang jelas dan sulit
Uji instrumen ini digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen
sehingga dapat dikatakan layak atau tidaknya instrumen tersebut digunakan dalam
penelitian.
Instrumen dikatakan valid jika nilai signifikansi dari skor butir instrument (Sig 2
tailed) < 0,05. Sebaliknya apabila diperoleh signifikansi (Sig 2 tailed) > 0,05
maka dapat dikatakan bahwa instrumen tidak valid. Uji validitas dapat dilakukan
dengan membandingkan nilai r hitung dengan rtabel. Jika rhitung lebih besar dari
rtabel dan nilai positif maka butir pertanyaan atau indikator tersebut dikatakan
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliable atau
handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil
menyatakan bahwa reliabilitas yaitu apabila terdapat kesamaan data dalam waktu
yang berbeda. Pengukuran data menggunakan program SPSS dengan cara melihat
Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
variabel bebas dengan seperangkat variabel terikat (Sanusi, 2014). Maka teknik
yang digunakan adalah path analysis (analisis jalur) dengan statistik SPSS IBM
22.
50
berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2017). Analisis ini bertujuan
varabel yang diteliti yang dilakukan menggunakan teknk analisis indeks yang
Teknik scoring yang digunakan dalam penelitian ini adalah minimum 1 dan
Keterangan :
1. F1 : Frekuensi
2. F2 : Frekuensi
3. F3 : Frekuensi
4. F4 : Frekuensi
5. F5 : Frekuensi
N : Skor ideal
uji asumsi klasik ini terdapat beberapa pengujian yang harus dilakukan yaitu uji
penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS IBM 22 dan untuk menguji normal
tidaknya sampel yang digunakan akan diukur dengan uji statistik kolomogorov
smirnov dengan kriteria jika Sig < 0,05 maka sata residual berdistribusi tidak
normal, dan jika Sig >0,05 maka data residual berdistribusi normal.
digunakan sudah benar atau tidak. Dengan uji liniearitas akan diperoleh apakah
model empiris sebaiknya linear kuadrat, atau kubik (Ghozali, 2016). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.
Uji linearitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Lagrage Multiplier dengan
cara mencari nilai c2 hitung di bandingkan dengan nilai c2 tabel. Apabila nilai c2
yang baik harusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali,
bantuan program IBM SPSS statistics 22. Untuk melihat gejala terjadinya
multikoliearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya variance inflation
52
multikoliearitas adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10
(Ghozali, 2016).
terhadap kesamaan varians dari residual. Jika varians dari residual satu
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak
statistics 22. Ada beberapa cara untuk mendekteksi ada atau tidaknya
yaitu digunakan melihat nilai Sig. pada tabel Coefficients, apabila nilai Sig. > 5%
varaibel intervening. Analisis jalur merupakan peruasan dari analisis regresi linear
berganda atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan sebab-akibat dan juga tidak dapat digunakan sebagai substitusi bagi
antar variabel telah dibentuk dengan model berdasarkan landasan teoritis. Apa
yang dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan pola hubungan tiga arah
atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk mengkonfirmasi atau
Pada penelitian ini memiliki satu variabel intervening yang memediasi dua
variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Hubungan variabel dalam penelitian
berdasrkan para nilai probabilitas signifikansi yang didapatkan dari hasil analisis
dikembangkan oleh Sobel (1982) dalam Ghozali (2016) dan dikenal dengan uji
sobel (sobel test). Uji sobel dilakukan untuk menguji kekuatan pengaruh tidak
dengan mengalikan jalur X ke Z (a) dengan jalur Y2 ke Y1 (b) atau ab. Jadi
Y2. Standar eror koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb dan besarnya standar
eror pengaruh tidak langsung (indirect effect) adalah Sab yang dihitung dengan
rumus :
Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak lansgung, maka per;u menghitung nilai
ab
t = Keterangan :
Sab
Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika t hitung lebih besar
dari t tabel maka dapat disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi. Terdapat dua
jenis pengaruh mediasi yakni mediasi penuh (full mediation) dan mediasi sebagian
signifikan pada variabel dependen. Uji sobel digunakan untuk menguji pengaruh
intervening.
56
DAFTAR PUSTAKA
Adriansyah, M. A., Aryanto, R., Toindo, H., & Agusthina, S. (2013). Peran Minat
Pembelian Konsumen sebagai Mediasi Kualitas Produkterhadap
Keputusan Pembelian pada Perusahaan Kue. Binus Business
Review, 4(1), 349-359.
Cummins, J., & Mullin, R. (2004). Sales Promotion. Jakarta: Penerbit PPM
Chen, S. C., & Dhillon, G. S. (2003). Interpreting Dimensions of Consumer Trust
in eCommerce, Information Technology and Management, 4,303-318.
Dina Febiana,dkk. 2014. Pengaruh Word Of Mouth Terhadap Minat Beli Serta
Dampaknya Pada Keputusan Pembelian (Survei pada Pengunjung yang
Melakukan Pembelian pada Biker’s Resto dan Cafe di Kota Malang).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1.
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/vie
w/ 671
Dutka, A. (1993). AMA Handbook for Customer Satisfaction: A Complete Guide
to Research, Planning and Implementation (International ed.). Illionis:
NTC Business Books.
Eggert, A. (2006). Intangibility and perceived risk in online environments,
Academy of Marketing, London: University of Middlesex.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete Dengan Program IBM SPSS
23 (Edisi 8). Cetakan ke VIII. Semarang : Badan Penerbit Universitas
Diponegoro.
Griffin, J. (2005). Customer Loyalty (Menumbuhkan dan Mempertahankan
Kesetiaan Pelanggan). Jakarta: Erlangga.
Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., & Anderson, R. E. (2010). Multivariate
Data Analysis: A Global Perspective (7thed.). New Jersey: Pearson
Prentince Hall.
58
Kotler, Bowen dan Makens (1999:156) Kotler, Philip; Bowen, John; Makens,
James (1999). Marketing for hospitality and Tourism. 2Nd ed. New
Jersey: Prentice-Hall, Inc.
Luarn dan Lin. 2003. A Customer Loyalty Model For E-Service Context. National
Taiwan University of Science and Technology. Journal of Electronic
Commerce Research, Vol. 4 No. 4.
McKnight, D.H., Chervany, N.L. 2002 What Trust Means in E-Commerce
Customer Relationships: An Interdisciplinary Conceptual Typology.
International Journal of Electronic Commerce, 6(2): 35-59
http://citeseerx.ist.psu.edu/viewdoc/download?
doi=10.1.1.93.6110&rep=rep1&type =pdf
Montjai (2014) Montjai, Opricard, Bernhard Tewal dan Victor P.K. Lengkong.
2014. “Motivasi, Sikap, dan Minat Beli Pengaruhnya Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha PT. Hasrat Abadi Sentral
Yamaha Manado”. Jurnal EMBA. Vol 2, No.4. Hlm 35-45.
Philip Kotler dan Kevin L. Keller. 2006. Manajemen Pemasaran edisi ke 12 Jilid
ke 1. New Jersey, Indeks
Prasetyo Agus Nurrahmanto, Rahardja (2015) Nurrahmanto, P. A., &
RAHARDJA, E. (2015). Pengaruh kemudahan penggunaan, kenikmatan
berbelanja, pengalaman berbelanja dan kepercayaan konsumen
terhadap minat beli konsumen di situs jual beli online bukalapak.
com (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
Rempel, Holmes dan Zanna (1985) Rempel, J. K., Holmes, J. G., & Zanna, M. P.
(1985). Trust in close relationships. Journal of Personality and Social
Psychology, 49(1), 95–112. https://doi.org/10.1037/0022-3514.49.1.95
Soni Neha and Verghese Manoj. 2013. Impact of sales promotion tools on
customer’s purchase decision to wa white good (refrigerator) at durg and
bhilai region of CG, India. Department of management, R.C.E.T Bhilai
C.G. India. Vol. 2 No. 7. http://www.isca.in/IJMS/Archive/v2/i7/2.ISCA-
RJMS-2013-057.pdf
Temasek, 2018) Google, & Temasek. (2018). e-Conomy SEA 2018: Southeast
Asia’s Internet Economy Hits an Inflection Point.
Xian et al. (2012) Xian, Gou Li, et.al. 2011. Corporate-, product-, and user-image
dimensions and purchase intentions. Journal of computers, (6)9: 1875
1879.
Yusnidar, Samsir dan Sri Restuti. 2014. Pengaruh Kepercayaan dan Persepsi
Resiko
Terhadap Minat Beli dan dan Keputusan Pembelian Produk Fashion
Secara Online di Kota Pekanbaru. Konsultan PMTA, Water Resource
and Irrigation Sector Management Program 2. Dosen Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Riau. Jurnal Sosial Ekonomi Pembagunan
Tahun IV No.12, Juli 2014 : 311-329.
Zeng dan Yuen, 2015). Zeng, T., & Onn, C. Y. (2015). Factors Affecting
Purchase
Intention of Online Shopping. Department of Business, Universiti Tunku
Abdul Rahman, Malaysia British Journal of Economics, Management &
Trad: 1-12, 2015.
Zulganef (2002) Zulganef, 2002, Hubungan Antara Sikap Terhadap Bukti Fisik,
Proses, dan Karyawan Dengan Kualitas Keterhubungan, Serta Perannya
Dalam Menimbulkan Niat Ulang Membeli dan Loyalitas, Jurnal Riset
dan Manajemen, Vol.2 No. 3 September 2002, Hal 98 – 115