PEKANBARU”
Diusulkan Oleh:
SHEILA MEILINA
1802112113
LEMBAR PENGESAHAN
Konsentrasi : OPERASIONAL
Menyetujui
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Gambar 1.1 Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Pekanbaru 2021 ............ 3
1
BAB I PENDAHULUAN
cara meningkatkan daya saing dan peranan industri kecil dan menengah (IKM).
Peranan IKM sangat penting bagi perekonomian Indonesia yang salah satu
lapangan pekerjaan serta menciptakan nilai tambah dalam PDB. Namun, IKM itu
pelayanan yang cepat dan mudah, serta menciptakan beragam inovasi yang baru
agar tetap unggul dan bertahan di pasar. Salah satu cara memenuhi permintaan
permintaan konsumen, rantai pasokan juga dapat mengetahui produk apa saja
Dengan banyaknya IKM yang tersebar di Kota Pekanbaru, tentu hal ini tak
lepas dari peran dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kota
Pekanbaru tepatnya ibukota Provinsi Riau adalah salah satu Kota dengan IKM
2
pilihan yang telah dipasarkan oleh para pelaku usaha, yaitu IKM.
jenis barang yang digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Produk yang
sistem distribusi yang dilakukan. Tanpa adanya dukungan yang baik secara
kemampuan daya saing perusahaan, terutama antar IKM satu dengan IKM
lainnya. Serta pelaku IKM akan sulit untuk memasarkan produk dari industri yang
dijalaninnya. Menurut Munizu dan Hamid (2016), terdapat kelemahan dari IKM
dalam berkembang, salah satunya adalah belum optimalnya sistem rantai pasokan
Industri kecil adalah aktivitas ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasi atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari Usaha Menengah
atau Usaha besar yang memenuhi kriteria kecil dengan kekayaan bersih lebih
dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak
Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari
yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Kecil atau Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih lebih dari Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp.
bangunan tempat usaha atau memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp.
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling
kecil per kecamatan di Kota Pekanbaru sejak tahun 2018 hingga 2020 mengalami
peningkatan yang signifikan dengan total jumlah pada tahun 2018 yaitu 2.139,
10 Senapelan 35 -
11 Rumbai Pesisir 32 -
12 Rumbai 12 -
Pekanbaru 611 7
Sumber: Sistem Elektronik Perindustrian yang Akuntabel dan Terpadu Provinsi
Riau (SEPAT RIAU)
611 dengan posisi tertinggi adalah Kec. Tampan dengan jumlah 125 industri kecil
menjaga eksistensi perusahaan, hal ini disebut dengan kinerja perusahaan. Kinerja
tertentu sesuai dengan standar yang ditetapkan. Dalam menilai kemajuan IKM,
long-term, dan komitmen yang ditujukan kepada mitra usaha seperti pemasok,
jalannya tujuan yang ingin dicapai sehingga perusahaan mampu bertahan dalam
banyak perusahaan beroirientasi pada pasar (Rahadi; 2012 dalam Ariani ; 2013).
6
efektif dan efisien terhadap peroses pengambilan keputusan terkait supply chain
management.
dapat terhindar dari bullwhip effect atau suatu kondisi dimana permintaan dari
mendapatkan informasi dengan mudah dan cepat, baik itu informasi mengenai
pasar produksi maupun pasar faktor pasar produksi guna memperluas jaringan
pemasaran produk yang dihasilkan oleh UMKM. Penelitian yang dilakukan oleh
dalam setiap infomasi antara pemasok dan UMKM memberikan pengaruh positif
menyimpulkan dengan berbagi informasi kepada mitra dalam rantai pasok dapat
hal yang sangat penting karena dengan membangun sebuah kepercayaan dengan
7
hanya melihat hubungan dengan pemasok sebagai mitra bisnis saja, tetapi lebih
menganggap pemasok sebagai bagian penting dari perusahaan. Dengan itu dapat
dapat membangun hubungan jangka panjang. Faktor yang paling penting dalam
SCM yaitu hubungan jangka panjang perusahaan dengan pemasok. Dalam hal ini,
pemasok berfungsi sebagai penyedia material atau bahan baku yang digunakan
juga antara perusahaan dengan konsumen baik dalam produk maupun hubungan
satu dengan yang lainnya karena memiliki hubungan yang saling ketergantungan
supplier, perusahaan, dan konsumen perlu dikelola dan terus ditingkatkan agar
management. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Widarto Rachbini (2016) yang
8
Hubungan antar pihak dalam supply chain harus dijaga dan dikelola
dengan baik agar distribusi produk dari awal tepat pada waktunya sampai ke
pengguna akhir agar timbul komitmen. Komitmen merupakan kunci dari sebuah
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Musran Munizu (2015) yang
Kinerja Rantai Pasokan (Studi Kasus IKM Pengolah Buah Markisa di Kota
INFORMATION SHARING
kesimpulan yaitu :
1. Pemilik usaha yang tidak percaya dengan kejujuran dan tanggung jawab dari
mitra bisnis maupun pemasok karena ada beberapa pihak yang berbisnis
2. Pemasok jarang menginformasikan harga dan masalah yang terjadi pada bahan
penambahan aset, terutama dengan pandemi saat ini banyak mitra usaha yang
komitmen?
oleh komitmen?
maka tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dari penelitian ini adalah:
komitmen.
usaha.
kinerja perusahaan.
12
1. Bagi perusahaan
2. Bagi penulis
3. Bagi akademis
1.
2.
1.
2.
2.1.
keputusan secara tepat, cepat, dengan kualitas yang baik. Informasi merupakan
dipercaya.
Tepat, memiliki pertimbangan informasi apa saja yang perlu dan dibutuhkan
oleh perusahaan.
Dapat diakses pada saat dibutuhkan, agar dapat digunakan pada saat
dibutukan, informasi harus dapat diakses dengan baik dan benar, sehingga
chain, jika terdapat kurangnya informasi dari pihak-pihak yang terlibat akan
dan Andrianto, 2009) dalam Bahtiar (2019). Bullwihp efect adalah gangguan yang
terjadi pada supply chain sehingga permintaan menjadi tidak akurat, dan tidak
yang kurang efektif, tingkat kepuasan konsumen yang berkurang, dan lain
sebagainya.
informasi penting oleh perusahaan kepada mitra usaha (Yongki, 2015). Menurut
dalam berinteraksi untuk saling berbagi informasi secara akurat dan transparan
keputusan menjadi efektif dan efisien. Informasi yang tidak akurat akan
menimbulkan beberapa masalah, yaitu pengiriman yang tidak tepat waktu, adanya
chain, begitu juga dengan kualitas information sharing yang perlu dilakukan agar
informasi tersebut berkualitas dan tepat sehingga dapat digunakan dalam proses
dimiliki telah akurat dan dapat dibagikan disepanjang supply chain (Bayu, 2018).
( Indiriani dalam Ariani, 2013). Dalam hal ini, pemasok berperan penting dalam
menyediakan bahan material atau bahan baku yang digunakan oleh perusahaan.
pengelolaan yang baik dan meningkat dari masing – masing pihak tersebut.
jawaban dari supplier terhadap kualitas produk agar distribusi produk itu mengalir
dari hulu ke hilir sampai ke pengguna akhir tepat pada waktunya (Rahmasari,
jangka panjang, yaitu pemasok yang bertahan dalam jangka panjang akan lebih
masing – masing pihak, serta rencana strategi yang dilakukan secara bersama akan
menghasilkan kekuatan yang dapat dijadikan tameng untuk bersaing dalam jangka
panjang.
2.1.1.
2.1.2.
1.
2.
2.1.
2.1.1.
2.1.2.
2015 dalam Yovi Amnes (2019). Hubungan tidak akan bertahan lama jika tidak
ada kepercayaan satu sama lain. Hubungan yang terjadi antar pelaku bisnis dan
para mitranya harus ada timbal balik, jika sedikit saja kepercayaan itu rusak maka
hubungan kedua belah pihak tersebut akan hancur. Kepercayaan akan timbul
bagi kedua belah pihak, walaupun sulit untuk memberikan kepercayaan namun
kepercayaan satu sama lain ( Alfianto, 2015 dalam Yosi Amnes (2019).
hubungan.
Menurut Heizer & Render (2015), salah satu penentu keberhasilan supply
chain agar menjadi efektif dan efisien hal yang sangat penting adalah sebuah
Munizu, 2017).
terjadi baik produk tersebut bagus maupun produk itu rusak, serta memiliki
pemasok yang lebih berpengalaman dalah hal produksi, maupun hubungan kerja
2.1.3.
2.1.4. Komitmen
18
panjang baik dari pemasok maupun penyalur. Masing – masing pihak akan
berkaitan erat dengan komitmen jika suatu hubungan sangat penting untuk
dilanjutkan.
adanya ketertarikan interaksi secara berulang dari sebuah produk yang bernilai
penting. Jika penyalur dapat memberi keuntungan bagi pemasok, tetapi pemasok
diinginkan maka antar pihak tidak akan berkomitmen, begitu juga sebaliknya.
Kinerja merupakan hasil kerja atau prestasi kerja (Andi, 2017). Kinerja
bukan hanya tentang hasil kerja melainkan bagaimana proses kemampuan kerja
tersebut berjalan yang dilihat dari evaluasi di setiap periode tertentu. Kinerja
perusahaan adalah hasil yang diperoleh oleh perusahaan, dimana hasil tersebut
dapat meningkatkan nilai dari perusahaan itu sendiri dengan mencapai tujuan dan
Menurut Lisda (2011) dalam Satrio (2021) kinerja perusahaan yaitu hasil
perusahaan yang mengacu pada standar yang telah ditetapkan dengan kurun waktu
tertentu dilihat dari seberapa baik perusahaan tersebut menghadapi pasar. Hasil
usaha juga merujuk pada seberapa banyak perusahaan tersebut berorientasi pada
baik maka dapat meningkatkan laba yang baik juga. Hasil yang diperoleh
perusahaan dapat dilihat melalui seberapa bagus kinerja dari perusahaan tersebut.
Kinerja usaha perlu memberikan aspek fungsional, seperti aspek yang berkaitan
maksimal.
evaluasi. Maka dari itu, kinerja perusahaan yang baik akan menunjukkan efisiensi
Industri Kecil dan Menengah Makanan Olahan Khas Padang Sumatera Barat)
perusahaan. Tetapi pada long term relations terbukti tidak berpengaruh signifikan
kolaborasi.
Sera Maya Santi (2018) dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Supply
Spina, Serio, Brito, Duarte (2015) dalam penelitian yang berjudul The
Abdullah dan Musa (2013), dalam penelitian yang berjudul The Effect of
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen harus fokus pada kepercayaan di antara
manufaktur yang bergerak cepat tidak saling berbagi informasi dalam hal penting
mencapai pembelian yang efektif dan efisien karena kurangnya komunikasi dan
informasi yang transparan serta tidak melakukan evaluasi pemasok secara berkala.
Nama
No Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Peneliti
5 Regina Analisa Pengaruh Supply chain Supply chain
Suharto dan Supply Chain management, management
Devie (2013) Management keunggulan berpengaruh signifikan
terhadap bersaing, dan terhadap keunggulan
Keunggulan kinerja bersaing dan kinerja
Bersaing dan perusahaan. perusahaan, serta
Kinerja Perusahaan keunggulan bersaing
berpengaruh signifikan
terhadap kinerja
perusahaan. Metode
analisis yang digunakan
adalah Structural
Equation Modeling
(SEM) dengan
menggunakan Partial
Least Square (PLS).
6 Indrie Influence Analysis Supply chain Supply chain
Debbie of Supply Chain management, management
Palandeng,Pa Management and supply chain berpengaruh positif
ul Supply Chain flexibility, terhadap keunggulan
Kindangen,A Flexibility to competitive bersaing dan kinerja
ltje Competitive advantage, perusahaan. Keunggulan
Tumbel,Jame Advantage and and Company bersaing juga
s Massie Impact on Performance berpengaruh positif
(2018) Company terhadap kinerja
Performance of pengolahan ikan
Fish Processing in perusahaan di Kota
Bitung City Bitung. Metode
pengumpulan data
adalah wawancara dan
kuesioner yang
dianalisis dengan Partial
Least Square (PLS).
7 Daniel Spina, The Influence of Supply chain Supply chain
Luiz Carlos Supply Chain management, management
Di Serio, Management and enterprise berpengaruh signifikan
Luiz Artur Practices in the performance. terhadap kinerja
Ledur Brito, Enterprise perusahaan. Pada
André Luís Performance manajemen produksi,
de Castro perencanaan,
Moura transportasi berpengaruh
Duarte tidak signifikan pada
(2015) kinerja perusahaan.
26
1.
2.
2.1.
2.2.
dengan perencanaan dan pengendalian tepat waktu dalam rantai pasok. Menurut
Hook (2008) dalam Amanullah Wardak dan Mohammad Yama Behgam (2020),
tujuan bersama. Dengan berbagi informasi secara terbuka, sebuah hubungan akan
perusahaan perlu berfokus pada komitmen guna mencapai informasi yang lebih
baik.
ketersediaan satu pihak dengan pihak lain dalam menerima resiko saat melakukan
yang telah dipercaya. Jika hubungan dilandaskan oleh kepercayaan, maka antar
dasar dari sebuah hubungan baik itu jangka panjang maupun pendek hingga
Menurut Bagia (2015) dalam Dwi Gemina dan Ahmad Ginanja (2019),
komitmen yaitu bentuk dari keterikatan seseorang dengan orang lain yang dapat
dilihat dari besarnya usaha yang dilakukan seperti tenaga, waktu, dan pikiran
untuk mencapai tujuan bersama. Dengan komitmen yang tinggi, diharapkan dapat
dkk (2019), menunjukkan bahwa kinerja usaha dipengaruhi oleh komitmen. Hal
ini berarti kinerja usaha dapat meningkat apabila komitmen juga meningkat,
begitu juga dengan tinggi rendahnya kinerja usaha akan dipengaruhi oleh tinggi
sebuah perusahaan tersebut, dengan saling berbagi informasi partner bisnis dalam
29
pada supply chain sehingga permintaan menjadi tidak akurat, dan tidak stabil atau
2.3.
2.3.1.
hubungan. Hubungan tidak dapat bertahan lama apabila antar pelaku bisnis
kurangnya kepercayaan satu sama lain. Kepercayaan akan timbul dari keyakinan
bahwa hubungan yang terjalin akan memberikan keuntungan bagi antar pihak.
kedepannya akan dipenuhi oleh tindakan – tindakan yang dilakukan oleh pihak
hal yang paling kuat dalam supply chain. Apabila hubungan dalam jangka panjang
mengalami peningkatan serta timbulnya saling percaya antar pihak maka efisiensi
dan efektifitas dalam perusahaan akan tercapai. Hubungan antar pihak juga perlu
dikelola dengan baik hingga mengalami peningkatan agar terjalin hubungan yang
perusahaan dalam supply chain. Komitmen yang terjadi antar pihak merupakan
akan baik.
masing – masing pihak, seperti pemasok dan penyalur memiliki komitmen dalam
berbagi informasi satu sama lain, maka kinerja dari sebuah perusahaan tersebut
akan meningkat serta hubungan yang terjalin juga akan baik. Berdasarkan
komitmen
pihak dengan baik dalam supply chain maka komitmen antar pihak tersebut akan
baik pula. Tanpa adanya kepercayaan, antar pihak tidak akan saling berkomitmen
kepercayaan terbentuk akibat dari komitmen yang kuat dalam supply chain,
dalam supply chain management akan menimbulkan hubungan yang terjadi dalam
jangka panjang antar pihak dalam supply chain. Hubungan jangka panjang terjadi
apabila memiliki kualitas dan integritas yang tinggi serta saling menguntungkan
barang baku, seperti material yang akan digunakan oleh perusahaan. Kualitas
dibangun, maka semakin tinggi hubungan yang terjalin antara pemasok dan
bahwa hubungan jangka panjang antar pihak dalam supply chain akan tetap
Information
Sharing (X1)
Komitmen Kinerja
Trust (X2)
(Y1) Usaha (Y2)
Long-Term
(X3)
perusahaan.
perusahaan.
perusahaan.
1.
2.
3.
Jenis data pada penelitian ini adalah kuantatif, sedangkan sumber data
adalah data primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang didapat
terhadap pertanyaan yang berkaitan dengan variabel yang diteliti oleh penulis.
Data sekunder adalah data yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan oleh
orang lain untuk tujuan pribadi (Cooper dan Schindler, 2017). Data sekunder
seperti Biro Pusat Statistik (BPS), literatur-literatur, buku, dan lain sebagainya.
3.3.1. Populasi
penelitian ini adalah Industri Kecil Makanan Kota Pekanbaru yang terdaftar dalam
3.3.2. Sampel
Sampel yaitu bagian dari jumlah dan karakteristiknya yang dimiliki oleh
setiap anggota populasi mempunyai peluang sama untuk menjadi sampel. Cluster
sampel bila objek yang akan diteliti sangat luas, misalnya penduduk suatu negara
atau provinsi. Sampel pada penelitian ini adalah sebagian IKM yang
Menurut Hair et al., (2010) apabila sampel terlalu besar akan menyulitkan
untuk mendapatkan model yang cocok, dan disarankan ukuran sampel yang sesuai
Structural Equation Model (SEM). Untuk itu jumlah sampel akan ditentukan
ini adalah:
Ni = fi x n
Keterangan :
diantaranya adalah:
a. Wawancara (interview)
Salah satu teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara.
Data diperoleh langsung dari hasil wawancara kepada pihak yang bersangkutan
pada penelitian guna mengetahui data – data yang berhubungan dengan penelitian
ini. Metode wawancara ini ditujukan pada pihak pemilik/ karyawan Industri Kecil
b. Kuesioner
sharing, trust, long-term, dan kinerja usaha. Peneliti memilih teknik pengumpulan
data dengan kuesioner agar dapat menghemat waktu peneliti dan responden,
dimana responden hanya perlu memilih jawaban yang sudah disediakan di lembar
kuesioner.
c. Studi Kepustakaan
segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi yang
relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti dengan
objek penelitian.
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.5.1.
Menurut Lisda (2011) dalam Satrio (2021) kinerja perusahaan yaitu hasil
perusahaan yang mengacu pada standar yang telah ditetapkan dengan kurun waktu
keuntungan perusahaan.
1.
38
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.5.1.
2010).
informasi penting oleh perusahaan kepada mitra usaha (Yongki, 2015). Menurut
dan segi financal, production, design dan lain-lain, bertukar informasi secara
3.5.2.2. Trust
keyakinan yang dimiliki dalam mempercayai orang lain. Menurut Ahda (2009)
adanya keuntungan dalam hubungan jangka panjang, dan fokus pada tujuan
jangka panjang.
tidak langsung dan tidak dapat diamati serta diukur (Sugiyono,2018). Variabel
3.5.3.1. Komitmen
3. Informasi dapat
membantu semua
pihak terkait.).
perusahaan
tersebut
menghadapi
pasar.
a. Uji Validitas
kuesioner yang telah diisi oleh responden. Menurut Ghozali (2018), uji
validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya sebuah kuesioner. Uji
validitas dapat dikatakan valid apabila signifikan < 0,05 atau 5 % sehingga
dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dan tidak ada perubahan.
Sebuah kuesioner dikatakan reliabel apabila croanbach’s alpha > 0,7 dan
yang terdiri dari information sharing (X1), trust (X2), long-term (X3), komitmen
42
(Y1), dan kinerja usaha (Y2). Menurut Nugroho (2005), terdapat beberapa
langkah yang digunakan dalam teknik analisis deskriptif, yaitu membuat tabel
skor yang telah ditetapkan, dan menjumlahkan skor jawaban yang diperoleh dari
responden.
1.
2.
3.
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.6.1.
Based Structural Equation Modeling (CB-SEM) dan Partial Least Squares Path
Modeling (CB-SEM) lebih tepat untuk menguji teori sedangkan Partial Least
PLS yaitu model analisis yang lengkap karena dapat digunakan pada setiap
data (nominal, ordinal, interval, dan rasio) dengan syarat asumsi yang fleksibel.
43
PLS dapat juga dikatakan sebagai metode pendekatan PLS untuk pemodelan
misalnya berdistribusi normal. PLS berbasis varian yang didesain dengan tujuan
prediksi. Hal ini menjadi landasan dasar bagi para peneliti. Tujuan utama dari PLS
ini yaitu memaksimalkan varian konstruk endogen yang mampu dijelaskan oleh
(2020), PLS dapat digunakan untuk tujuan konfirmasi seperti pengujian hipotesis
digunakan, yaitu :
Tahapan pertama yaitu uji validitas konstruk yang terdiri dari validitas
konvergen, dengan memperhatikan nilai loading factor, nilai AVE, dan validitas
diskriminan yang ditunjukkan oleh nilai cross loading. Tahapan kedua, yaitu
Anwar, 2019).
a. Validitas Konvergen
konstruk reflektif yaitu (1) loading harus diatas 0,70 (>0,70) dan (2) nilai p
44
b. Validitas Diskriminan
bahwa loading ke konstruk lain (cross loading) bernilai lebih rendah dari
c. Composite Releability
>0,70.
menjadi kriteria dalam penelitian model struktural (inner model) yaitu nilai R-
square dan signifikansi. Inner model yaitu model struktural, berdasarkan nilai
koefisien jalur, terlihat dari seberapa besar pengaruh antarvariabel laten dengan
Evaluasi yang terjadi dalam inner model meliputi uji kecocokan mdel
(model fit), path coefficient dan R2. Uji kecockan model dilakukan sebelum
menguji signifikansi path coefficient dan R2. Terdapat 3 indeks pengujian pada
uji kecocokan model yaitu average path coefficient (APC), average R-squared
45
(ARS), dan average inflation factor (AVIF). nilai p-value untuk APC dan ARS
perlu lebih kecil daro 0,05 (<0,05). Dan nilai AVIF sebagai indikator
Selanjutnya hasil path coeffiecient dapat dilihat pada direct effect R2.
Sedangkan R2 dapat dilihat dari effect size yang dugunakan untuk mengetahui
dependen.
3. Pengujian hipotesis
analisis jalur (path analysis) atas model yang telah dibuat. Hasil korelasi antara
keputusan yaitu (1) p-value <0,05, maka hipotesis diterima dan (2) p-value
BAB VI
itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah ini terus
antara Kerajaan Johor dengan Belanda (VOC) dimana dalam perjanjian tersebut
Belanda diberi hak yang lebih luas. Diantaranya pembebasan cukai dan monopoli
terhadap beberapa jenis barang dagangan. Selain itu Belanda juga mendirikan Loji
di Petapahan yang saat itu merupakan kawasan yang maju dan cukup penting.
perdagangan baik dari luar untuk diangkut ke pedalaman, maupun dari pedalaman
untuk dibawa keluar berupa bahan tambang seperti timah, emas, barang kerajinan
strategis dan kondisi Sungai Siak yang tenang dan dalam membuat perkampungan
ini memegang posisi silang baik dari pedalaman Tapung maupun pedalaman
Minangkabau dan Kampar. Hal ini juga merangsang berkembangnya sarana jalan
Senapelan sebagai daerah yang strategis dan menjadi pintu gerbang perdagangan
salah satunya bergerak di bidang industri. Industri adalah kegiatan ekonomi yang
kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan
sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang nilainya
menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada
pemakai akhir.
Jasa industri adalah kegiatan industri yang melayani keperluan pihak lain.
Pada kegiatan ini bahan baku disediakan oleh pihak lain sedangkan pihak
Perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang
pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi
tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang
apakah perusahaan itu menggunakan mesin tenaga atau tidak, serta tanpa
BAB V
4.
5.
Menengah di Kota Pekanbaru yang terbagi atas jenis kelamin, usia, lama usaha,
jumlah tenaga kerja, dan jabatan, serta menganalisis tentang persepsi responden
terhadap lima variabel yaitu, information sharing, trust, long term, komitmen, dan
kinerja usaha.
responden dalam penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, lama usaha, jumlah
tenaga kerja, posisi/ jabatan. Penelitian ini menggunakan data primer, dimana
Tabel 5.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 5.1 dapat diketahui bahwa pelaku usaha pada Industri Kecil
yang berjumlah 181 orang dengan persentase sebesar 76,7%. Hal ini dikarenakan
pelaku usaha perempuan lebih teliti, mandiri, dan memiliki antusias yang tinggi
dibanding dengan pelaku usaha laki-laki dalam mengelola usaha Industri Kecil
Tabel 5.2
Responden Berdasarkan Jenis Usia
Berdasarkan tabel 5.2 dapat diketahui bahwa pelaku usaha Industri Kecil
umur 23-28 tahun yang berjumlah 88 orang dengan persentase sebesar 37,3%. Hal
ini menandakan bahwa banyak pelaku usaha Industri Kecil Menengah di Kota
Pekanbaru yang di dominasi oleh kelompok usia muda dengan memiliki semangat
yang tinggi dalam menuju kesuksesan sehingga dapat memajukan usaha agar
semakin berkembang.
Tabel 5.3
Responden Berdasarkan Jenis Lama Usaha
Berdasarkan tabel 5.3 dapat diketahui bahwa lama berdiri usaha Indsutri
Kecil Makanan di dominasi oleh usaha yang telah berdiri dari 3-4 tahun yang
berjumlah 103 usaha dengan persentase sebesar 43,6%. Hal ini menandakan
bahwa Industri Kecil Makanan di Kota Pekanbaru selama 4 tahun terakhir ini
konsisten untuk bertahan, dan tidak mengalami kerugian yang berakibat tutupnya
usaha industri kecil tersebut, serta mampu bertahan di masa pandemi Covid-19
Tabel 5.4
Responden Berdasarkan Jumlah Tenaga Kerja
Kota Pekanbaru dengan 236 responden memiliki tenaga kerja kurang dari 5 tenaga
kerja yang berjumlah 118 usaha dengan persentase sebesar 50% sedangkan tenaga
kerja di atas dari 16 orang memiliki tenaga kerja yang berjumlah 4 usaha dengan
persentase sebesar 1,7%. Hal ini dikarenakan bahwa banyak pelaku usaha industri
rumah tangga, dimana memiliki karyawan yang tidak terlalu banyak atau bahkan
permintaan konsumen.
Tabel 5.5
Responden Berdasarkan Posisi/ Jabatan
Kota Pekanbaru dengan 236 responden di dominasi oleh pemilik sebanyak 127
orang dengan persentase sebesar 53,8% dan karyawan sebanyak 109 orang dengan
persentase 46,2%. Hal ini terlihat bahwa Industri Kecil Menenegah di Kota
Pekanbaru masih dikelola secara langsung oleh pemilik, dimana pemilik ingin
STS TS CS S SS
No. Pernyataan Jumlah Rata-Rata
1 2 3 4 5
Pembagian informasi dari segi produksi
Usaha kami
sering berbagi
informasi 0 20 39 135 42 236
mengenai 3,84
1 ketersediaan (Baik)
barang dengan
para pemasok dan 0 40 117 540 210 907
pelanggan.
Usaha kami
sering berbagi
informasi 1 17 44 142 32 236
mengenai waktu
3,79
2 pengiriman
(Baik)
barang dengan
para pemasok dan 1 34 132 568 160 895
pelanggan.
3,81
Total Rata-rata
(Baik)
Bertukar informasi secara berkesinambungan
Pertukaran
informasi 1 16 49 138 32 236
mengenai kualitas
3,78
3 bahan baku ruti
(Baik)
kami lakukan
dengan pemasok 1 32 157 552 160 892
kami.
Pengiriman
informasi 3,95
4 0 11 28 158 39 236
mengenai (Baik)
permintaan
54
barang antara
mitra bisnis
0 22 84 632 195 933
mudah diakses
dan berkelanjutan.
STS TS CS S SS
No. Pernyataan Jumlah Rata-Rata
1 2 3 4 5
3,86
Total Rata-rata
(Baik)
Informasi dapat membantu semua pihak terkait
Perubahan yang
berkaitan dengan
0 12 32 141 51 236
usaha kami segera
dikomunikasikan 3,98
5
dengan pihak (Baik)
yang terlibat
0 24 96 564 255 939
dalam usaha
kami.
Kami
menyediakan 0 13 33 151 29 236
informasi apapun
3,92
6 antar pemasok
(Baik)
untuk
memperlancar 0 26 99 604 195 924
proses produksi.
Kami
menyediakan 0 7 34 147 48 236
informasi apapun
4,00
7 antar pelanggan
(Baik)
untuk
memperlancar 0 14 102 588 240 944
proses distribusi.
3,96
Total Rata-rata
(Baik)
3,87
Rata-rata Information Sharing
(Baik)
Sumber: Data Olahan, 2022
information sharing dapat diketahui bahwa total nilai rata-rata sudah baik dengan
nilai 3,87 (Baik), yang dapat diartikan pelaku usaha Industri Kecil Makanan di
antar pemasok, pelanggan dan juga mitra bisnis mereka dalam menjalankan usaha
55
sharing dengan nilai rata-rata 3,96 (Baik), dimana informasi dapat membantu
4.
5.
5.1.
5.2.
5.2.1.
5.2.2. Trust
Item Pertanyaan
STS TS CS S SS
No. Pernyataan Jumlah Rata-Rata
1 2 3 4 5
Komunikasi terbuka
Adanya
keterbukaan 0 14 41 145 36 236 3,86
berkomunikasi yang
1 terjadi antara usaha
(Baik)
kami dengan 0 28 123 580 180 911
supplier.
Kejujuran
Pemilik yakin akan
kejujuran mitra
0 7 49 143 37 236 3,89
2 bisnis dalam (Baik)
berbisnis. 0 14 147 572 185 918
Tanggung jawab
Pemilik yakin akan
kemampuan mitra 1 5 45 148 37 236
usaha dalam 3,91
3 menyediakan (Baik)
barang bahan baku 1 10 135 592 185 923
yang dibutuhkan.
3,88
Total Rata-rata Trust
(Baik)
dapat diketahui bahwa nilai total rata-rata sudah baik dengan nilai 3,88 (Baik),
56
yang dapat diartikan pelaku usaha Industri Kecil Makanan di Kota Pekanbaru
tertinggi pada item pertanyaan variabel trust dengan nilai rata-rata 3,91 (Baik),
pelaku usaha yakin akan kemampuan mitra usaha dalam menyediakan barang
bahan baku yang dibutuhkan. Sedangkan penilaian terkecil pada item pertanyaan
variabel trust adalah 3,86 (Baik), dimana terdapat beberapa pemilik usaha yang
kurang terbuka dalam berkomunikasi tentang apa yang terjadi antar usaha dengan
STS TS CS S SS
No. Pernyataan Jumlah Rata-Rata
1 2 3 4 5
Pemeliharaan hubungan dengan pemasok
Usaha kami
senantiasa 0 0 11 156 69 236
mengutamakan 4,25
1 kualitas sebagai (Baik)
kriteria utama
dalam memilih 0 0 33 624 345 1.002
pemasok
Adanya keuntungan dalam hubungan jangka panjang
Menjalin
komunikasi yang
0 2 20 151 63 236
baik dengan
4,17
2 pemasok dapat
(Baik)
mencegah resiko 0 4 60 604 315 983
yang akan terjadi
pada usaha kami
Fokus pada tujuan jangka panjang.
Membangun
hubungan baik 0 1 18 150 67 236
dengan pemasok,
4,20
3 untuk mendukung
kemajuan dan (Baik)
perkembangan 0 2 54 600 335 991
usaha kami
4,20
Total Rata-rata Long-term Relationship
(Baik)
57
long-term relationship dapat diketahui bahwa nilai rata-rata sudah baik dengan
nilai 4,20 (Baik), yang dapat diartikan pelaku usaha Industri Kecil Makanan di
adanya keuntungan dalam hubungan jangka panjang, dan fokus pada tujuan
1.
2.
3.
4.
5.
5.1.
5.2.
5.2.1.
5.2.2.
5.2.3.
5.2.4. Komitmen
STS TS CS S SS
No. Pernyataan Jumlah Rata-Rata
1 2 3 4 5
Adanya keberlangsungan usaha
58
komitmen dapat diketahui bahwa nilai rata-rata sudah baik dengan nilai 4,25
(Baik), yang dapat diartikan pelaku usaha Industri Kecil Makanan di Kota
tertinggi pada item pertanyaan variabel komitmen dengan nilai rata-rata 4,27
(Baik), pelaku usaha sadar bahwa melakukan perbaikan dari segi kualitas adalah
salah satu cara mempertahankan usaha yang dijalankan, dan pelaku usaha sangat
1.
2.
3.
4.
5.
5.1.
5.2.
5.2.1.
5.2.2.
5.2.3.
5.2.4.
STS TS CS S SS
No. Pernyataan Jumlah Rata-Rata
1 2 3 4 5
Pertumbuhan penjualan
Usaha yang kami
jalani mengalami 1 9 39 150 37 236
peningkatan 3,90
1 penjualan sesuai (Baik)
dengan yang
ditargetkan dalam 1 0 9 117 600 185 911
tahun terakhir.
Pertumbuhan aset perusahaan
Modal usaha yang
saya miliki selalu
1 9 47 144 35 236
3,86
2 mengalami (Baik)
peningkatan. 0 18 141 576 175 910
bulan selalu
mengalami 0 14 150 596 145 905 (Baik)
peningkatan.
3,86
Total Rata-rata Kinerja Usaha
(Baik)
kinerja usaha dapat diketahui bahwa nilai rata-rata sudah baik dengan nilai 3,86
(Baik), yang dapat diartikan pelaku usaha Industri Kecil Makanan di Kota
pertanyaan variabel kinerja usaha dengan nilai rata-rata 3,90 (Baik), pelaku usaha
terakhir.
model pada penelitian ini dilakukan dengan mengggunakan outer model dan
validitas dan reliabilitas suatu model. Tahapan uji pada outer model
Composite Reliability.
1.
2.
3.
4.
5.
5.1.
5.2.
5.3.
5.3.1.
sebagai pengukur variabel yang dapat dilihat dari outer loading dari
IS 1 0,862
IS 2 0,771
IS 3 0,774
IS 4 0,899
IS 5 0,913
IS 6 0,908
IS 7 0,863
TR 1 0,907
TR 2 0,924
TR 3 0,948
LT 1 0,902
LT 2 0,902
LT 3 0,936
KO 1 0,901
KO 2 0,928
KO 3 0,859
KO 4 0,902
KU 1 0,909
KU 2 0,916
KU 3 0,934
Sumber: Data Olahan SmartPLS 3, 2022
Berdasarkan tabel 5.11 hasil outer loading dari setiap indikator masing-
masing konstruk telah memiliki nilai convergent validity yang tinggi, yaitu semua
diatas 0,70. Maka dapat disimpulkan semua indikator yang diuji dalam penelitian
Berdasarkan tabel 5.12 dapat diketahui bahwa nilai dari setiap varibel
penelitian memiliki hasil >0,5. Dimana hasil tersebut dapat dikatakan bahwa
itu sendiri memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan nilai indikator
korelasi antar variabel dengan variabel lainnya. Kriteria pengujian ini memenuhi
syarat apabila nilai tiap konstruk lebih bersar dari pada korelasinya dengan varibel
lainnya.
Berdasarkan tabel 5.14 dapat diketahui bahwa nilai tiap konstruk lebih
besar dari pada korelasinya dengan variabel lainnya. Maka dapat disimpulkan
1.
2.
3.
65
4.
5.
5.1.
5.2.
5.3.
5.3.1.
5.3.1.1.
5.3.1.2.
alpha dan nilai Composite Reliability, rule of thumb nilai alpha atau
composite reliability harus lebih besar dari 0,7, dan nilai Croanbach’s
Berdasarkan tabel 5.15 dapat diketahui bahwa nilai croanbach’s alpha > 0,7
dan composite reliability > 0,7. Maka dapat disimpulkan bahwa semua konstruk
struktural.
semakin baik pula penelitian yang diajukan (Jogiyanto dan Abdillah 2009).
Dari tabel 5.9 diatas, diperoleh nilai R Square Adjusted. Pada penelitian ini
Nilai R square adjusted komimen sebesar 0,561. Artinya adalah 56,1% variabel
sedangkan R square adjusted kinerja usaha sebesar 0,175. Artinya adalah 17,5%
dipengaruhi oleh faktor lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
1.
2.
3.
4.
5.
5.1.
5.2.
5.3.
5.3.1.
5.3.2.
peneliti atau hipotesis yang telah di susun dan di paparkan oleh peneliti.
68
Adapun uji hipotesis dapat dilihat dari hasil korelasi antar konstruk diukur
keputusan jika p-value <0,05 maka hipotesis diterima, jika p-value > 0,05
maka hipotesis ditolak, serta t hitung > 1,97 maka hipotesis diterima.
dan dikalkulasi untuk melihat bagaimana efek dari variabel laten yang dihilangkan
tersebut terhadap variabel laten dependen. Tujuan utama dari blindfoliding yaitu
prediksi dari masing-masing variabel laten secara terpisah ( J. Hair, et al, 2017).
paling besar sama dengan satu (0 < R2 < 1). Semakin besar nilai R2, berarti
SSO SSE 2
Q (= 1- SSE/ SSO)
Information Sharing 1652.000 1652.000
Trust 708.000 708.000
Long-term Relationship 708.000 708.000
Komitmen 944.000 527.432 0.441
Kinerja Usaha 708.000 600.183 0.152
Sumber: Data Olahan SmartPLS, 2022
komitmen sebesar 0,441 dan variabel kinerja usaha sebesar 0,152. Maka dapat
Original Standard
Sampel T Statistics |
Variabel Sampel Deviation P Values
Mean (M) O/STDEV|
(O) (STDEV)
Information
Sharing > 0.033 0.033 0.079 0.418 0.676
Komitmen
70
Information
Sharing >
0.181 0.193 0.079 2.276 0.023
Kinerja
Usaha
Trust >
0.100 0.089 0.075 1.333 0.183
Komitmen
Trust >
Kinerja 0.191 0.197 0.093 2.055 0.040
Usaha
Long-term > 10.81
0.670 0.679 0.062 0.000
Komitmen 9
Long-term >
0.554 0.580
Kinerja 0.066 0.048 0.120
Usaha
Komitmen >
Kinerja 0.074 0.084 0.100 0.739 0.460
Usaha
Sumber: Data olahan peneti, 2022
0.418 dan p-value sebesar 0.676. karena t hitung < 1,97 dan p-value >0,
2.776 dan p-value sebesar 0.023. karena t hitung < 1,97 dan p-value < 0,
value sebesar 0.183. karena t hitung < 1,97 dan p-value > 0.05, maka trust
71
value sebesar 0.040. karena t hitung > 1,97 dan p-value < 0.05, maka trust
statistik 10.819 dan p-value sebesar 0.000. karena t hitung > 1,97 dan p-
statistik 0.554 dan p-value sebesar 0.580. karena t hitung < 1,97 dan p-
diterima.
nilai koefisien parameter sebesar 0.074 dengan nilai t- statistik 0.739 dan
p-value sebesar 0.460. karena t hitung < 1,97 dan p-value > 0.05, maka
Standard
Original Sampel T Statistics
Variabel Deviation P Values
Sampel (O) Mean (M) |O/STDEV|
(STDEV)
Information
Sharing >
0.212 0.832
Komitmen > 0.002 0.002 0.012
Kinerja
Usaha
Trust >
Komitmen >
0.007 0.006 0.013 0.585 0.559
Kinerja
Usaha
Long-term >
Komitmen >
0.050 0.059 0.070 0.707 0.480
Kinerja
Usaha
Sumber: Data olahan peneti, 2022
nilai t- statistik 0.212 dan p-value sebesar 0.832. karena t hitung < 1,97
dan p-value > 0.05, maka information sharing melalui komitmen terhadap
statistik 0.585 dan p-value sebesar 0.559. karena t hitung < 1,97 dan p-
value > 0.05, maka trust melalui komitmen terhadap kinerja usaha
kesembilan ditolak.
0.050 dengan nilai t- statistik 0.707 dan p-value sebesar 0.480. karena t
73
hitung < 1,97 dan p-value < 0.05, maka long-term relationship melalui
5.3.4. Pembahasan
maka hubungan internal antar karyawan juga baik. hal ini sejalan dengan
efesiensi dan efektifitas rantai pasok, dan merupakan faktor yang paling
penting untuk mencapai koordinasi yang efektif dalam rantai pasok serta
informasi yang cepat tapi tidak berkualitas juga tidak dapat digunakan
pembagian informasi.
76
Artinya bahwa pada saat information sharing dari hulu ke hilir berjalan
penumpukan barang.
hasil yang baik namun belum optimal. Pelaku usaha sering berbagi
barang kerap terjadi dilakukan antar pelaku usaha. Serta pelaku usaha
berkembang.
yang lebih tinggi untuk melanjutkan kerja sama dengan mitra tersebut
rantai pasokan.
trust yang dilakukan maka akan semakin meningkat kinerja usaha pada
Taewon, 2004).
produk yang dibuat oleh pelaku usaha tentu akan berpengaruh terhadap
kinerja usaha.
hasil yang baik namun belum sepenuhnya optimal. Pelaku usaha tidak
yakin akan kejujuran mitra usaha dalam berbisnis, pelaku usaha juga
tidak melakukan trust kepada mitra usaha karena beberapa pelaku usaha
Pekanbaru.
produk, karena terlalu fokus pada pengalaman kepuasan saat ini. Kedua
bersama.
hasil yang baik namun belum sepenuhnya optimal. Pelaku usaha kurang
81
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakuan oleh Rachbini (2016),
tujuan utama dalam memilih pemasok atau mitra usaha lainnya sehingga
Pekanbaru.
usaha.
pelaku usaha juga sangat fokus terhadap usaha yang dijalankan. Tetapi
kecil makanan di Kota Pekanbaru. Hal ini dapat dilihat dari pengaruh
usaha pemasok.
Komitmen
mediasi pada industri kecil makanan di Kota Pekanbaru. Hal ini dapat
dilihat dari pengaruh langsung trust terhadap kinerja usaha sebesar 0,191,
mitranya akan memiliki niat yang lebih tinggi untuk melanjutkan kerja
Chandra dan Kumar (2000) lebih lanjut mengatakan bahwa kinerja rantai
mediasi antara variabel trust dan kinerja usaha terhadap industri kecil
kecil makanan di Kota Pekanbaru. Hal ini dapat dilihat dari pengaruh
kepada jasa atau produk yang diberikan. Komitmen dalam konsep long-
BAB VI
6.
6.1. KESIMPULAN
di Kota Pekanbaru.
Kota Pekanbaru.
6.2. SARAN
atau mtra usaha lainnya agar dapat mencegah resiko yang akan
berkembang.
90
peneltiian ini.
Daftar Pustaka
Fawcett, S. E., et al. 2007. “Information Sharing And Supply Chain Performance:
Li, Suhong dan Binshan Lin. 2006. Accessing Information Sharing And
perusahaan (Studi pada Industri Kecil dan Menengah Makanan Olahan Khas
1-10.
Wu IL, Chuang CH, Hsu CH. 2014. Information sharing and collaborative
Mamad, M., and Chahdi, F.O., 2013, “The Factors of the Collaboration between
28.
https://doi.org/10.11594/jesi.01.02.04
Warung, M., Di, K., & Makassar, K. (2020). Analisis komitmen berwirusaha
terhadap kinerja usaha kecil menengah warung kopi di kota makassar. 42–47.
Individu, K., Dan, I., & Organisasional, K. (2019). Kinerja Usaha Kecil dan
Menengah Asep Suryana , Duddy Zein , Suwandi Sumartias , Ilham
Gemiharto Universitas Padjajaran.
Liu, M., Dan, B., Zhang, S., & Ma, S. (2020). Information sharing in an E-tailing
supply chain for fresh produce with freshness-keeping effort and value-added
service. xxxx. https://doi.org/10.1016/j.ejor.2020.08.026
Abdullah, Z., & Musa, R. (2015). The Effect of Shared Values , Trust , and
Commitment on Information Sharing in Business Relationships.
https://doi.org/10.1007/978-981-4585-45-3
Wardak, A., Behgam, M. Y., Sciences, M., & Publications, K. (2021). Moderation
Effect of Organizational Commitment on the Relationship Between
Information Sharing and Organizational Productivity : A Review of
Literature. 1990, 109–121.
93
Apryani, M., & Idris, S. (2021). Pengaruh Kepercayaan Dan Teknologi Terhadap
Kinerja Operasional Yang Dimediasi Oleh Kolaborasi Rantai Pasokan Pada
Usaha …. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Manajemen, 6(3), 512–528.
http://www.jim.unsyiah.ac.id/EKM/article/view/17450
Huda, M., Aminuddin, A., & Wusko, U. (2018). Pengaruh Information Sharing,
Longterm Relationship, Cooperation, Integration Dalam Supply Chain
Management Terhadap Kinerja Perusahaan (Survei Pada Ikm Pengolahan
Makanan Di Kabupaten Pasuruan). Jurnal Ekonomi Islam, 10(1), 147–162.
Nursyamsiah, S., & Syah, N. F. (2019). The Impact of Supply Chain Management
Practices and Supply Chain Integration on Company Performance Mediated
by Competitive Advantage (Empirical Study on Cabbage Agribusiness in
Bandungrejo Village, Magelang, Indonesia). Review of Integrative Business
and Economics Research, 8(4), 334. http://buscompress.com/journal-
home.html
94
Abdullah, Z., & Musa, R. (2014). The Effect of Trust and Information Sharing on
Relationship Commitment in Supply Chain Management. Procedia - Social
and Behavioral Sciences, 130, 266–272.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.04.031
Nugrahani Fitri, M., Toto Rahardjo, S., & Kusumawardhani, A. (2016). Analisis
Pengaruh Komitmen, Komunikasi Dan Strategi Kerjasama Jangka Panjang
Pemasok Dengan Perusahaan Terhadap Kinerja Rantai Pasokan (Studi
Empirik Pada Pemasok Bahan Baku Di PT. Charoen Pokphand Semarang).
1–17.
Spina, D., Di Serio, L., Brito, L., & Duarte, A. (2015). The Influence of Supply
Chain Management Practices in the Enterprise Performance. American
Journal of Management, 15(2), 54.
Palandeng, I. D., Kindangen, P., Tumbel, A., & Massie, J. (2018). Influence
analysis of supply chain management and supply chain flexibility to
competitive advantage and impact on company performance of fish
processing in Bitung City. Journal of Research in Business, Economics and
Management, 10(1), 1783–1802.
http://scitecresearch.com/journals/index.php/jrbem/article/view/1356/990
Badar, E. F., & Seniati, A. Ni. L. (2017). Pengaruh Trust Terhadap Berbagi
Pengetahuan Melalui Mediasi Komitmen Organisasi pada Dosen Perguruan
Tinggi. Indigenous: Jurnal Ilmiah Psikologi, 2(1), 7–27.
https://doi.org/10.23917/indigenous.v1i1.4459
Bersaing, K., Manajemen, M. J., Ekonomi, F., Riau, U., Manajemen, D. J.,
Ekonomi, F., & Riau, U. (2020). JOM FEB , Volume 7 Edisi 2 ( Juli –
Desember 2020 ). 7, 1–15.
Suharto, R., & Devie. (2013). Analisa Pengaruh Supply Chain Management
terhadap Keunggulan Bersaing dan Kinerja Perusahaan. Business Accounting
Review, 1(2), 161–171. http://eprints2.binus.ac.id/id/eprint/24110
LAMPIRAN
1. Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Saya Sheila Meilina Mahasiswa Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan
Bisnis, Universitas Riau bermaksud melakukan penelitian untuk penyusunan skripsi
sebagai salah satu syarat kelulusan studi. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i
untuk berpartisipasi dalam mengisi kuesioner ini secara lengkap dan benar agar informasi
ilmiah yang saya sajikan dapat dipertanggungjawabkan dan tercapai hasil yang
diinginkan. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat rahasia dan hanya
digunakan untuk kepentingan akademis dan tidak ada jawaban yang salah dalam
pengisian kuesioner ini.
A. INDENTITAS RESPONDEN
Berilah tanda (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai dengan jawaban:
4. Setuju (S)
5. Sangat Setuju (SS)
Information Sharing
Jawaban
No Pernyataan
STS TS CS S SS
Usaha kami sering berbagi informasi
1 mengenai ketersediaan barang dengan para
pemasok dan pelanggan.
Usaha kami sering berbagi informasi
2 mengenai waktu pengiriman barang dengan
para pemasok dan pelanggan.
Pertukaran informasi mengenai kualitas bahan
3 baku rutin kami lakukan dengan pemasok
kami.
Pengiriman informasi mengenai permintaan
4 barang antara mitra bisnis mudah diakses dan
berkelanjutan.
Perubahan yang berkaitan dengan usaha kami
5 segera dikomunikasikan dengan pihak yang
terlibat dalam usaha kami.
Kami menyediakan informasi apapun antar
6
pemasok untuk memperlancar proses produksi
Kami menyediakan informasi apapun antar
7 pelanggan untuk memperlancar proses
distribusi.
Trust
Jawaban
N Pernyataan STS ST CS S SS
o
Adanya keterbukaan berkomunikasi yang
1
terjadi antara usaha kami dengan supplier.
Pemilik yakin akan kejujuran mitra bisnis
2
dalam berbisnis.
Pemilik yakin akan kemampuan mitra usaha
3 dalam menyediakan barang bahan baku yang
dibutuhkan.
Longterm Relationship
No Pernyataan STS TS CS S SS
1 Usaha kami senantiasa mengutamakan
kualitas sebagai kriteria utama dalam
memilih pemasok
2 Menjalin komunikasi yang baik dengan
pemasok dapat mencegah resiko yang akan
terjadi pada usaha kami
3 Membangun hubungan baik dengan
pemasok, untuk mendukung kemajuan dan
99
Komitmen
Jawaban
No. Pernyataan
STS TS CS S SS
1 Usaha kami yakin dengan meningkatkan
kualitas produksi mampu mempertahankan
usaha yang saya jalankan.
2 Usaha kami sadar bahwa melakukan
perbaikan dari segi kualitas adalah salah satu
cara mempertahankan usaha yang dijalankan
3 Usaha kami memiliki keinginan yang kuat
dalam mempertahankan usaha meskipun
pernah mengalami kegagalan
Kinerja Usaha
Jawaban
No Pernyataan
STS TS CS S SS
Usaha yang kami jalani mengalami
1 peningkatan penjualan sesuai dengan yang
ditargetkan dalam 1 tahun terakhir.
Modal usaha yang saya miliki selalu
2
mengalami peningkatan.
Keuntungan/laba dari usaha yang saya
3 lakukan setiap bulan selalu mengalami
peningkatan.
2. Kuesioner Pra-Survey
N TOTA
PERNYATAAN S TS
O L
INFORMATION SHARING