PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Penulisan Skripsi Pada Program Studi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tadulako
Oleh:
SARAH ZALZA
C 301 18 286
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL
Oleh:
SARAH ZALZA
C 301 18 286
Disetujui oleh:
Pembimbing 1 Pembimbing 2
2
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
Diterima Oleh Panitia Ujian Seminar Hasil Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Tadulako Sebagai Salah Satu Syarat Penulisan Skripsi Pada
Program Studi Akuntansi Strata I
Disahkan Oleh:
3
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
4
2.4.4 Pengaruh Pemanfaatan Tenknologi Informasi terhadap Kualitas
Laporan Keuangan.....................................................................35
2.4.5 Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan terhadap Akuntabilitas
Kinerja.......................................................................................36
2.4.6 Pengaruh Kompetensi Aparatur pemerintah terhadap
Akuntabilitas kinerja melalui kualitas Laporan Keuangan.......37
2.4.7 Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap
Akuntabilitas Kinerja melalui Kualitas Laporan Keuangan......37
BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................39
3.1 Objek Penelitian................................................................................39
3.1 Jenis Penelitian.................................................................................40
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................40
3.3 Jenis dan Sumber Data......................................................................40
3.4 Teknik Pengumpulan Data...............................................................41
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian........................................................42
3.5.1 Populasi..................................................................................42
3.5.2 Sampel...................................................................................43
3.6 Operasionalisasi Variabel.................................................................46
3.7 Teknik Analisis Data........................................................................50
3.8 Metode Pengukura (Outer Model)....................................................51
3.8.1 Uji Validitas (Convergen Validity)..........................................51
3.8.2 Uji Reliabilitas (Composite Reability).....................................52
3.8.3 Uji Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)..................52
3.9 Model Struktural (Inner Model).......................................................53
3.9.1 Uji Model Fit (Uji Kebajikan Model)......................................53
3.9.2 Uji Mediasi...............................................................................54
3.10Uji Hipotesis.....................................................................................55
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................56
5
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
6
DAFTAR GAMBAR
Tabel Halaman
7
BAB I
LATAR BELAKANG
dan kinerja instansi pemerintah, Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang
Petunjuk Tekhnis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan tata cara reviu atas
yang berarti bahwa proses penganggaran mulai dari perencanaan, penyusunan dan
8
berjenjang, yang diawali dari akuntabilitas setiap instansi pemda termasuk
Kemenpan RB yang dilaksanakan secara tatap muka dan virtual. Kabag Ortal
instansi pemerintah provinsi, kabupaten dan kota tahun 2021. Maka dari itu untuk
9
informasi tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan dan dapat dipahami
oleh para pemakai laporan keuangan. Laporan keuangan sektor publik memegang
(Mahmudi, 2007)
2016) bahwa kompetensi yang dimiliki dan dukungan sistem informasi keuangan
daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah wajib memperhatikan informasi yang
yang berarti cakap, mampu, atau terampil. Pada konteks manajemen Sumber
10
Atas dasar uraian dan permasalahan yang peneliti uraikan, maka penelitian
ini penting dilakukan untuk mengetahui sejauh mana akuntabilitas kinerja dan
kualitas laporan keuangan yang dihasilkan oleh pemerintah daerah kota palu ,
Dari uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
11
6. Apakah Kualitas Laporan Keuangan Berpengaruh Terhadap
Instansi Pemerintah ?
Instansi Pemerintah?
Palu
12
7. Untuk menganalisis dan menguji Kualitas Laporan Keuangan mampu
1. Aspek Teoritis
2. Aspek Praktis
yaitu :
13
1. Bab I. Pendahuluan yang menjelaskan mulai dari latar belakang,
penulisan
4. Bab IV. di dalam bab ini membahas tentang hasil penelitian dan
Baik.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
laporan keuangan terhadap akuntabilitas kinerja. Objek penelitian ini terdiri dari
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Buton. Hal ini berarti
bahwa baik tidaknya akuntabilitas kinerja dari suatu instansi pemerintah sangat
berkualitas.
Empiris pada SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Utara). Hasil penelitian
ini berpengaruh positf terhadap sumber daya manusia dan pemanfaatan teknologi
pemerintah.
15
Ramadhania et al., (2020) melakukan penelitian yang berjudul pengaruh
instansi pemerintah (studi pada pemerintahan kota cimahi). Hasil dari penelitian
ogan ilir (studi kasus pada BPKAD kabupaten ogan ilir). Hasil penelitian ini
provinsi sumatera selatan). Hasil penelitian ini dimana kapasitas sumber daya
16
Dilain pihak, ketiga varaibel eksogen secara simultan mendukung kualitas
karangasam (studi kasus fakultas ekonomi dan bisnis universitas udayana bali,
sumatera utara). Hasil dari penelitian ini bahwa secara bersamaan penerapan
informasi laporan keuangan pemerintah daerah (Studi Kasus pada Satuan Kerja
17
Perangkat Daerah Kabupaten Bantul). Hasil dari penelitian ini menunjukan
daerah.
kinerja (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Indragiri
kinerja.
kualitas laporan keuangan daerah dengan sistem pengendalian intern (Studi Pada
18
kompetensi sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi dan
terhadap akuntabilitas kinerja (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
pertama ditolak. Hal ini memberikan gambaran bahwa ketaatan pada peraturan
pemerintah.
Tabel 2.1
Matriks Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
No. Judul dan Nama Perbedaan Persamaan
Penelitian
1 Pengaruh kualitas laporan Variabel ( X) : Variabel ( Y ):
keuangan terhadap 1. Kualitas 1. Akuntabilitas
akuntabilitas kinerja laporan kinerja
Nining Asniar Ridzal keuangan 2. Instrumen
(2020) 2. Lokasi penelitian
penelitian berupa
pada BPKAD kuisioner
kabupaten 3. Data
Buton kuantitatif
19
No. Judul dan Nama Perbedaan Persamaan
Penelitian
2 Sumber daya manusia dan Variabel Z: Variabel (X):
pemanfaatan teknologi 1. Sistem 1. Sumber daya
informasi terhadap pengendalian manusia
akuntabilitas kinerja internal 2. Pemanfaatan
instansi pemerintah dengan pemerintah teknologi
sistem pengendalian 2. Lokasi informasi
internal pemerintah dengan penelitian
sistem pengendalian pada SKPD Variabel (Y):
internal pemerintah Pemerintah 3. Akuntabilitas
sebagai variabel Daerah kinerja
intervening. Kabupaten 4. Instrumen
Barito Utara penelitian
Denty Wahyu Safitri berupa
(2018) kuisioner
5. Data
kuantitatif
20
No. Judul dan Nama Perbedaan Persamaan
Penelitian
Barito Utara
21
No. Judul dan Nama Perbedaan Persamaan
Penelitian
laporan keuangan n manusia dan
pemerintah daerah 2. Lokasi Pemanfaatan
kabupaten karangasam penelitian Teknologi
pada Informasi
Gayatri ( 2018) Pemerintah
Daerah
Kabupaten
Karangasem
9 Pengaruh Kompetensi Variabel (Y): Variabel (X):
Sumber Daya Manusia 1. Peningkatan 1. Kopentensi
Terhadap Peningkatan akuntabilitas sumber daya
Akuntabilitas Kinerja kinerja manusia
Instansi Pemerintah instansi 2. Instrumen
pemerintah penelitian
Ramadhania., Dkk (2020) 2. Lokasi berupa
penelitian kuisioner
pada
Pemerintah
Kota Cimahi
10 Pengaruh kualitas laporan Variabel (X): Variabel (Y):
keuagan terhadap 1. Kualitas 1. Akuntabilitas
akuntabilitas kinerja laporan kinerja
instansi pemerintah di keuangan 2. Instrumen
kabupaten ogan ilir 2. Lokasi penelitian
penelitian berupa
Tussakdiyah, (2017) pada BPKAD kuisioner
Kabupaten
Ogan llir
3. menggunakan
regresi linier
sederhana
22
No. Judul dan Nama Perbedaan Persamaan
Penelitian
Sumatra berupa
Selatan kuisioner
3. menggunakan
regresi linear
berganda
12 Pengaruh ketaatan Variabel (X): Variabel (X):
terhadap peraturan 1. Ketaatan 1. Pemanfaatan
perundangan, pemanfaatan terhadap teknologi
teknologi informasi, peraturan informasi
pengendalian akuntansi, perundangan Variabel (Y):
dan kompetensi aparatur 2. Pengendalian 2. Akuntabilitas
pemerintah daerah akuntansi kinerja
terhadap akuntabilitas 3. Kompetensi 3. Instrumen
kinerja aparatur penelitian
pemerintah berupa
Razi, (2018) daerah kuisioner
4. Lokasi
penelitian
pada Studi
Empiris Pada
Satuan Kerja
Perangkat
Daerah
Kabupaten
Indragiri Hulu
13 Pemanfaatan teknologi Variabel (X): Variabel (X):
informasi dan penerapan 1. Penerapan 1. Pemanfaatan
sistem pengendalian intern sistem teknologi
pemerintah terhadap pengendalian informasi
kualitas laporan keuangan intern 2. Instrumen
pemerintah daerah Variabel (Y): penelitian
2. Kualitas berupa
Mene., Dkk (2018) laporan kuisioner
keuangan 3. Menggunakan
3. Lokasi metode
penelitian purposive
pada sampling
Pemerintah
Daerah
kabupaten
Halmahera
Utara
14 Pengaruh ketepatan Variabel (X): Variabel (X):
sasaran anggaran, kualitas 1. Pengaruh 1. Kualitas
23
No. Judul dan Nama Perbedaan Persamaan
Penelitian
sumber daya manusia dan ketepatan sumber daya
pengendalian manajerial sasaran manusia
terhadap akuntabilitas anggaran Variabel (Y):
kinerja 2. Pengendalian 2. Akuntabilitas
manajerial kinerja
Pratiwi & Amanah, (2019) 3. Lokasi 3. Instrumen
penelitian penelitian
pada Sekolah berupa
Tinggi Ilmu kuisioner
Ekonomi 4. menggunakan
Indonesia metode
(STIESIA) purposive
Surabaya sampling
Agency Theory adalah hubungan antara dua pihak yaitu agen dan
24
penuh kesadaran bagi kepentingan mereka sendiri serta memandang bahwa
memperlihatkan bahwa hasil kerja pemerintah selama ini benar dan dapat
dikelola.
25
Pengertian teori stakeholder dikemukakan oleh Ghozali & Chariri
(2007) yang menyatakan bahwa teori stakeholder adalah teori yang harus
lainnya, politisi, parlemen dan peradilan serta media. sehingga dengan teori
informasi sesuai dengan apa yang yang dapat digunakan oleh para
26
stakeholder,selain teori ini dapat menghasilkan kinerja keuangan yang baik
tepat waktu dan dapat diandalkan. Selain itu, laporan keuangan harus
27
mengungkapkan informasi yang dapat mempengaruhi pengambilan
diinginkan:
a. Relevan
mereka untuk mengevaluasi peristiwa masa lalu atau sekarang dan untuk
lengkap.
b. Andal
28
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari kesalahan material dan
c. Dapat dibandingkan
yang sama.
d. Dapat dipahami.
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang sesuai dengan
29
akuntabilitas menggambarkan suatu keadaan atau kondisi yang dapat
suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien tanpa dibebani kewajiban untuk
(Mardiasmo, 2009):
30
Pengertian Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah
(LAKIP).
a. Akuntabilitas Proses
Akuntabilitas proses ini memiliki hubungan dengan tata cara yang
dilakukan oleh para pemerintah baik dalam hal sistem informasi akuntansi
manajemen maupun dalam tata cara administrasi.
b. Akuntabilitas Kejujuran dan Akuntabilitas Hukum
Dalam akuntabilitas kejururan dan hukum ada kaitannya dengan
penyalahgunaan jabataan yang dihindari dan terdapat adanya indikator
kepatuhan pada hukum dan peraturan lain”dalam penggunaan sumber dana
publik.
c. Akuntabilitas Kebijakan
Berkaitan dengan tanggung jawab dari pemerintah baik itu pusat maupun
daerah terhadap aturan-aturan atau langkah-langkah selanjutnya yang akan
diambil oleh pemerintah yang akan dipertanggungjawabkan pada para DPR
atau DPRD serta masyarakat luas.
d. Akuntabilitas Program
31
Berkaitan dengan apakah tujuan instansi tercapai atau secara praktis tidak
tercapai dan mempertimbangkan program lain sebagai alternatif yang
menghasilkan output yang optimal dengan biaya (input) yang minimal.
Pengukuran kinerja termasuk dalam proses untuk menentukan indikator-
indikator serta tujuan atas kegiatan itu sendiri, dan untuk mengumpulkan
hasil dari kinerja aktual untuk dievaluasi.
salah satu syarat untuk terpenuhinya pemerintahan yang baik dan terpercaya.
32
Menurut UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah dan
Wiley (2002) dan Azhar (2007) Sumber daya manusia didefinisikan sebagai
misi,dan tujuannya.
meraih tujuan. Dalam organisasi sektor publik, peran sumber daya manusia
memiliki penilaian hasil kerja yang baik serta akuntabel di dalam perspektif
33
yang berjudul “pengantar teori pengembangan Sumber Daya Manusia”
Kualitas sumber daya manusia tidak hanya nilai komparatif, tetapi juga
nilai-nilai lain seperti daya saing, kreativitas, dan inovasi dengan regulasi
1. Kinerja.
2. Kompetensi.
34
Kompetensi adalah bukti mendasar yang dapat dikaitkan dengan peluang
a. Pendidikan
nonformal.
b. Pelatihan
tanggung jawabnya.
c. Pengalaman
35
Pengalaman ditentukan oleh lamanya seseorang bekerja. Dengan
yang luas.
36
1. Untuk meningkatkan informasi yang disediakan oleh sistem dalam hal
positif dari segi waktu dan efektivitas biaya, sehingga menghasilkan manfaat
37
Tanjung (2014: 11), akuntabilitas merupakan tanggung jawab dalam mengelola
kepada entitas pelapor dalam mencapai tujuan yang ditetapkan secara berkala.
terintegrasi untuk memenuhi kewajiban kinerja. Dalam penelitian ini juga terdapat
produk akhir dari sistem akuntansi yang berlaku pada suatu organisasi, baik
organisasi swasta maupun pada organisasi pemerintahan. Oleh karena itu, laporan
merupakan ukuran standar yang harus ditempuh dalam informasi akuntansi agar
2008).
38
Kompetensi
Aparatur
pemerintah
Kualitas
Akuntabilitas
laporan
kinerja
keuangan
Pemanfaatan
Teknologi
Informasi
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
perumusan masalah yang ada dalam penelitian ini dapat disusun hipotesis sebagai
berikut:
Akuntabilitas Kinerja
daya manusia yang berkualitas, Dalam hal ini, tidak ada kinerja
39
berkelanjutan di pemerintah daerah. Artinya adalah sumber daya manusia
yang kualitas ialah faktor kunci untuk melakukan semua kegiatan di instansi
pemerintah, jika organisasi itu tidak memiliki sumber daya manusia yang
dan jika tidak mungkin untuk memulai suatu kegiatan, dapat dipastikan
bahwa tidak ada konsekuensi yang tidak dapat diperhitungkan oleh instansi
adalah:
akuntabilitas kinerja
Akuntabilitas Kinerja
memberikan dampak positif dari segi waktu dan efektivitas biaya, sehingga
40
Pemanfaatan teknologi informasi yang ada secara optimal akan berdampak
informasi dalam pekerjaan mereka. Razi (2018) dan (Safitri, 2018) juga
akuntabilitas kinerja
Laporan keuangan
kompetensi Sumber Daya Manusia Salah satu unsur tata kelola dan
sistem dan kualitas laporan, laporan tersebut mungkin tidak layak untuk
41
kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif terhadap kualitas
Laporan Keuangan
mengelola informasi secara cepat dan akurat. Sesuai dengan yang tercantum
42
kualitas laporan keuangan Instansi Pemerintah. Sehingga hipotesis dalam
laporan keuangan
Kinerja
keuangan tersebut dapat diaudit dan hasil audit menunjukkan bahwa laporan
kinerja
43
berkualitas yang mampu menggerakannya. Peneliti meyakini bahwa
pemerintah secara baik dan tepat dengan tujuan untuk bisa menghasilkan
organisasi pemerintah.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian yaitu suatu titik atensi atau pusat masalah dari sebuah penelitian.
45
Berkaitan dengan hal tersebut, maka variable dalam penelitian ini terdiri 3 jenis
adalah sebuah metode penelitian yang didasarkan pada filsafat positivisme yang
digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu yang umumnya diambil
46
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
terdiri atas 41 organisasi perangkat daerah. Waktu penelitian ini terhitung mulai
Data merupakan setiap hal yang memiliki hubungan dengan fakta yang
1. Data primer, yaitu data yang bersumber dari jawaban responden terkait
hasil penelitian pihak lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
1. Kuesioner/Angket
47
dirumuskan sebelumnya dan dilengkapi dengan pilihan jawaban dari setiap
terjadi. Dalam skala Linkert jawaban dari setiap pertanyaan memiliki sangat
2. Dokumentasi
3.5.1 Populasi
yang mempunyai kualitas dan karakter tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
(Sugiyono, 2016:80). Populasi dalam penelitian ini adalah OPD yang ada di
48
Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu terdapat 41 (Empat puluh
satu) OPD di Kota Palu. Daftar OPD Pemerintah Daerah Kota Palu dapat
Tabel 3.1
Daftar Organisasi Perangkat Daerah Kota Palu
No Daftar OPD Kota Palu
1 Sekretariat DPRD Kota Palu
2 Sekretariat Daerah Kota Palu
3 Dinas Pendidikan Kota Palu
4 Dinas Kesehatan Kota Palu
5 Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu
6 Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palu
7 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palu
8 Dinas Penataan Ruangan dan Pertanahan Kota Palu
9 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Palu
10 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palu
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah, dan Tenaga
11 kerja kota palu
12 Dinas Perdagangan dan perindustrian Kota Palu
13 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu
14 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu
15 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Palu
16 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencanan Kota Palu
17 Dinas Sosial Kota Palu
18 Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
19 Palu
20 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu
21 Dinas Perhubungan Kota Palu
22 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palu
23 Bappeda Kota Palu
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
24 Daerah Kota Palu
25 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palu
26 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu
27 Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu
28 Badan Pendapatan Kota Palu
49
No Daftar OPD Kota Palu
29 Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Palu
30 Inspektorat Kota Palu
31 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palu
32 Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Kota Palu
33 Kecamatan Mantikulore
34 Kecamatan Palu Timur
35 Kecamatan Palu Barat
36 Kecamatan Ulujadi
37 Kecamatan Palu Selatan
38 Kecamatan Tatanga
39 Kecamatan Palu Utara
40 Kecamatan Tawaeli
41 Rumah Sakit Anutapura
Sumber : Sekretariat Daerah Kota Palu (2019)
3.5.2 Sampel
sebanyak 34 OPD.
50
Tabel 3.2
Sampel penelitian
Jumlah
N
Nama OPD Kota Palu Responde
o
n
1 Sekretariat DPRD Kota Palu 2
2 Sekretariat Daerah Kota Palu 2
3 Dinas Pendidikan Kota Palu 2
4 Dinas Kesehatan Kota Palu 2
5 Dinas Pekerjaan Umum Kota Palu 2
6 Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Palu 2
7 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Palu 2
8 Dinas Penataan Ruangan dan Pertanahan Kota Palu 2
9 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Palu 2
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota
10 2
Palu
Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah dan
11 2
Tenaga Kerja Kota Palu
12 Dinas Perdagangan dan perindustrian Kota Palu 2
13 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palu 2
14 Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Palu 2
Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencanan
15 2
Kota Palu
16 Dinas Sosial Kota Palu 2
17 Dinas Lingkungan Hidup Kota Palu 2
2
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
18
Pintu Kota Palu
19 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palu 2
20 Dinas Perhubungan Kota Palu 2
21 Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palu 2
22 Bappeda Kota Palu 2
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
23 2
Manusia Daerah Kota Palu
24 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palu 2
25 Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Palu 2
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota
26 2
Palu
51
Jumlah
N
Nama OPD Kota Palu Responde
o
n
27 Badan Pendapatan Kota Palu 2
28 Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Palu 2
29 Inspektorat Kota Palu 2
30 Satuan Polisi Pamong Praja Kota Palu 2
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
31 2
Anak Kota Palu
32 Administrator Kawasan Ekonomi Khusus Kota Palu 2
33 Rumah sakit Anutapura 2
34 Kecamatan Palu Selatan 2
Jumlah 68 Orang
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Palu (2019)
tesebut dapat diukur secara statistik. Setiap variable dalam penelitian ini akan
52
mewujudkan visi. Indikator kuesioner yang digunakan penulis merujuk
Daerah skala Linkert dengan 5 angka penilaian atas jawaban, yaitu (1)
Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju, (3) Netral, (4) Setuju, (5) Sangat
Setuju.
dengan 5 angka penilaian atas jawaban, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2)
53
digunakan dalam (Mardiasmo, 2006) yaitu adalah : 1) Akuntabilitas
dengan 5 angka penilaian atas jawaban, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2)
penilaian atas jawaban, yaitu (1) Sangat Tidak Setuju, (2) Tidak Setuju,
Tabel 3.3
Matriks Operasional Variabel
54
No Variabel Dimensi Indikator Skala
1. 1. Ilmu akuntansi
2. Pengetahuan Linkert
Kompetensi Pengetahuan
informasi
Aparatur (Knowledge)
Pemerintah
Daerah (X1)
1. Keterampilan
Nikke Yusnita
fungsional
Mahardini, Keterampilan
2. Keterampilan
(2018) (skill) intelektual
55
No Variabel Dimensi Indikator Skala
2. Pertanggung
jawaban program
Akuntabilitas 1. Pertanggungjawaban
kebijakan kebijakan
(Peraturan 3. Lengkap
pemerintah
Nomor 71 Andal 1. Penyajian jujur
2010 Tahun 2. Dapat diverivikasi
tentang 3. Netralitas
standar
Akuntansi
pemerintahan) Dapat 1. Dapat dibandingkan
Linkert
dibandingkan dengan laporan
periode sebelumnya
Teknik Analisis Data adalah suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah
data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk
56
tertutama adalah masalah yang tentang sebuah penelitian. Atau analisis data juga
bisa diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk merubah data hasil dari
mendeskripsikan sebuah data sehingga bisa di pahami, dan juga untuk membuat
berdasarkan data yang diperoleh dari sampel, yang biasanya ini dibuat dengan
7.0. PLS adalah teknik analisis yang powerfull sebab tidak didasarkan pada
banyak asumsi atau syarat seperti uji normalitas dan multikolinearitas. PLS tidak
penerapannya asumsi normalitas tidak diperlukan. Alasan lain tidak melakukan uji
digunakan pada ukuran sampel kecil. Manfaatnya adalah biaya lebih rendah dan
lebih cepat dari pada mengukur seluruh populasi. Evaluasi dalam PLS meliputi 2
tahap, yaitu Outer Model (model pengukuran) dan Inner Model (model
struktural).
Outer model lebih ke arah uji validitas dan reliabilitas sedangkan inner
model lebih kearah regresi yaitu untuk menilai pengaruh satu variabel ke variabel
lainnya.
57
3.8 Metode Pengukura (Outer Model)
Outer model adalah uji yang dilakukan untuk melihat spesifikasi hubungan
antara variabel dengan indikatornya atau dapat dikatakan bahwa outer model
Dalam uji ini terdapat tiga kriteria pengukuran untuk menilai outer model sebagai
berikut:
apabila nilai cross loading lebih besar dari 0,7 (>0,7). Meskipun demikian
nilai cross loading diatas 0,5 dapat diterima sedangkan dibawah 0,5
masing indikator dipersyaratkan nilainya harus >0,5 untuk model yang baik.
58
indikator pada suatu variabel. Untuk mengukur reliabilitas suatu variabel,
reliability dan croncbach alpha lebih besar dari 0,7 (>0,7). Apabila suatu
penelitian.
dengan variabel. Jika korelasi variabel dengan item pengukuran lebih besar
memprediksi ukuran pada blok lebih baik daripada ukuran blok lainnya.
membandingkan akar kuadrat dari AVE (VAVE) setiap variabel dengan nilai
dalam model. Jika nilai akar kuadrat AVE setiap variabel lebih besar daripada
nilai korelasi antara variabel dengan variabel lainnya dalam model, maka
dikatakan memiliki nilai validitas diskriminan yang baik (Latan dan Ghozali,
2017).
59
3.9 Model Struktural (Inner Model)
model (model fit), uji path coecfficient, uji mediasi dan uji hipotesis.
kecocokan model dengan data. Pada uji kecocokan model terdapat 3 indeks
dan ARS harus lebih kecil dari 0,05 (<0,05) atau signifikan pada 5% dan
nilai AVIF harus lebih kecil dari 5 dengan nilai ideal <3,3. Selanjutnya
untuk mengetahui kategori model pengukuran dapat dilihat dari nilai GoF.
kuat>=0,36.
sampel yang kecil. Oleh karena itu, pendekatan ini paling tepat untuk SEM-
PLS yang menggunakan metode Jika koefisien jalur X Y sejak awal tidak
signifikan, maka hipotesis mediasi tidak didukung atau tidak ada mediasi.
60
Resampling dan mempunyai statistical power yang lebih tinggi dari
sebagai berikut:
parsial (partial mediation) apabila nilai VAF berkisar antara 20% sampai
dengan 80%, namun jika nilai VAF < 20% dapat disimpulkan bahwa hampir
dengan cara analisis jalur dan model yang telah dibuat. Hasil korelasi antar
bab dua. Suatu hipotesis diterima atau ditolak secara statistic dapat dihitung
P-Values < 0,05. Berikut ini yang digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan, yaitu:
61
p-values > 0,5, maka Ho diterima
DAFTAR PUSTAKA
62
Kinerja Instansi Pemerintah. file:///C:/Users/hp/Downloads/118356-ID-
pengaruh-ketaatan-terhadap-peraturan-per.pdf
Irafah, S., Nurmala Sari, E., & Muhyarsyah. (2020). Pengaruh kompetensi sumber
daya manusia, peran internal audit, dan kesuksesan penerapan sistem
informasi keuangan daerah terhadap kualitas laporan. Jurnal Riset Akuntansi
Dan Keuangan, 8(2), 337–348.
https://ejournal.upi.edu/index.php/JRAK/article/view/21775
Juniansih, A. (2021). pengendalian intern akuntansi terhadap kualitas laporan
keuangan ( studi empiris dinas pendidikan provinsi sumatera selatan )
skripsi dISUSUN oLEH : aNGGITA jUNIANSIH stie multi data palembang
program studi akuntansi.
Jurnali, T. dan B. S. (2002). Pengaruh Faktor-faktor Kesesuaian Tugas Teknologi
dan Pemanfaatan Teknologi Informasi terhadap kinerja Akuntan Publik.
Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, vol 5 no 2, 66–77.
Mahmudi. (2007). Analisis Laporan Keuangan Daerah: Panduan Bagi Eksekutif,
DPRD, dan Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan Ekonomi, Sosial, dan
Politik. In UPP STIM YKPN (Edisi 2). Yogyakarta:UPP STIM YKPN.
Mardiasmo. (2006). Perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Publik Melalui
Akuntansi Sektor Publik: Suatu Sarana Good Governance. Jurnal Akuntansi
Pemerintah, 2(1), 1–17.
Mardiasmo. (2009). Mardiasmo., 2009. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta:
Penerbit ANDI. Halaman 21. 21.
Mene, R. E., Karamoy, H., & Warongan, J. D. . (2018). Pengaruh Pemanfaatan
Teknologi Informasi Dan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Halmahera Utara. Going Concern : Jurnal Riset Akuntansi, 13(04), 133–143.
https://doi.org/10.32400/gc.13.03.20045.2018
Namawi. (2009). No Title. 97.
Nikke Yusnita Mahardini, A. M. (2018). Dampak penerapan standar akuntansi
pemerintah dan kompetensi sdm pada kualitas laporan keuangan. JAK
(Jurnal Akuntansi) Kajian Ilmiah Akuntansi, 5(1), 22–32.
Nining Asniar Ridzal. (2020). Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
(Bpkad) Kabupaten Buton. Financial: Jurnal Akuntansi, 6(1), 87–97.
https://doi.org/10.37403/financial.v6i1.135
Notoatmodjo, S. (2018). Kapasitas Sumber Daya Manusia.
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/3645/8/UNIKOM_DEVA
HERVAYANI_10. BAB II.pdf
63
Pratiwi, E. P., & Amanah, L. (2019). Pengaruh Ketepatan Sasaran Anggaran,
Kualitas SDM, dan Pengendalian Manajerial Terhadap Akuntabilitas
Kinerja. Jurnal Ilmu Dan Riset Akuntansi (JIRA), 8(3), 1–15.
http://jurnalmahasiswa.stiesia.ac.id/index.php/jira/article/view/2377
Putri, E. (2015). Pengaruh Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah, Penerapan
Akuntabilitas Keuangan, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Ketaatan
Pada Peraturan Perundangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Akip). JOM Fekon, 2, 2.
Ramadhania, S., Novianty, I., & Kunci, K. (2020). Pengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia terhadap Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. 26–27.
Razi, R. F. (2018). Pengaruh Ketaatan Terhadap Peraturan Perundangan,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Pengendalian Akuntansi Dan Kompetensi
Aparatur Pemerintah Daerah Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP). 4(1), 294–308.
Reyhan, M. H. (2017). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Dan Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Studi Kasus Pada Skpd Propinsi Sumatera Utara).
Riawan. (2016). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kualitas Anggaran
Terhadap Kinerja Keuangan Daerah yang Dimoderasi dengan SIMDA pada
SKPD Kabupaten Buton Utara. Jurnal JESP Universitas Muhammadiyah
Ponogoro, 8(1).
Safitri, D. W. (2018). Pengaruh Kualitas Sumber Daya Manusia Dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Dengan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah Sebagai Variabel
Intervening. Repository.Umy.Ac.Id, 438.
Shahwan, Y. (2008). “Qualitative characteristics of financial reporting: a
historical.” Journal of Applied Accounting Research, 9(3), 192–202.
Supriyono. (2002). Sistem Teknologi Informasi Kajian Teoritis Technology
Acceptance Model Sebagai Model Pendekatan Untuk Menentukan Strategi
Mendorong Kemauan Pengguna Dalam Menggunakan Teknologi Informasi
dan Komunikasi. Prosiding Konferensi Nasional Sistem Informasi (Edisi
kedu). Andi, Yogyakarta Wijaya, Stevanus Wisnu. 2006.
Susanti, F. (2016). The Influence Of Human Resources Capacity And Information
Technology Utilization On Information Quality Of Regional Government
Financial Statements (Case Study at Bantul Regency Regional Work Unit).
2(1), 1–15.
Taliziduhu Ndraha. (1999). Ndraha, Taliziduhu. (1999). Pengantar Teori
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rieke Cipta.
64
Tussakdiyah, N. (2017). Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan Terhadap
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Di Kabupaten Ogan Ilir.
Occupational Medicine, 53(4), 130.
Tut Madiguna Agung & Gayatri. (2018). Analisis Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Karangasem. E-Jurnal Akuntansi, 23, 1253.
https://doi.org/10.24843/eja.2018.v23.i02.p17
Wati, Y. R. K. O. dan C. H. S. (2021). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Musamus Accounting
Journal, 4(1), 13–17.
Yohanes RhamaJ.K. Ohoiwutun1, C. H. S. W. (2021). Pengharuh Kapasitas
Sumber Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan.
Musamus Accounting Journal, 4(1), 13–17.
65