Anda di halaman 1dari 9

MESOKURTIK

Anggota Kelompok
01 Fika Reski Amaliah

G 50118049

02 Haeril
G 50118050

03 Jihad Nurul Islami


G 50118058

04 Onda Saputra
G 50118087
Kepuasan Publik Terhadap Kinerja Jokowi Tangani COVID-19 Menurun

Masyarakat akan merasa tidak puas dengan kinerja


presiden Jokowi dalam menangani COVID-19, jika pandemi
ini tidak kunjung menemui titik terang baik dari segi
penurunan angka korban maupun dari segi perbaikan
ekonomi negara dan masyarakat.
Hal ini dilatarbelakangi dari adanya ketidak merataan
program Pemulihan Ekonomi Nasional serta pemberian
bantuan sosial kepada warga terdampak COVID-19.
Berdasarkan permasalahan ekonomi yang terjadi di
masa Pandemi saat ini, maka kami mengangkat kasus
atau mengambil data tentang realokasi dana
penanganan COVID-19 yang dimana kita ketahui
bersama bahwa Pemerintah pusat telah menyalurkan
beberapa program pemulihan ekonomi diantaranya :
1. Dana Penanganan Kesehatan
2. Dana Penanganan Ekonomi
3. Dana Jaring Pengaman Sosial.
Realokasi APBD Kab/Kota di Provinsi Sulteng Untuk
Penanganan Covid-19
“Realisasi anggaran program penanganan virus corona Covid-19 dan
pemulihan ekonomi nasional (PEN) mencapai Rp 431.54 triliun hingga 25
November 2020. Jumlah tersebut setara 62,1% dari pagu anggaran Rp 695.2
triliun Sedangkan Realisasi belanja APBD Provinsi Sulawesi Tengah hingga
triwulan I 2020, lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata belanja periode
yang sama tiga tahun sebelumnya. Namun jika dibandingkan tahun lalu,
realisasi pada triwulan laporan lebih tinggi. Hal ini karena realisasi belanja
provinsi pada awal 2019 masih dalam proses penyesuain perubahan program
penanggulangan bencana. Pasalnya rencana program 2019 telah disahkan
pada periode sebelum bencana terjadi yakni pada 2018, sehingga pada waktu
itu program yang dicanangkan belum diarahkan untuk penanganan bencana.
Oleh karena itu, seacara umum realisasi belanja pada triwulan laporan lebih
rendah dari rata-rata. Hal ini disebabkan alokasi belanja lebih diprioritaskan
untuk penangan COVID-19. Beberapa belanja yang dilakukan realokasi antara
lain perjalanan dinas, rapat DSB, dengan realokasi mencapai 50% dari
rencana/pagu anggaran dimaksud. Hasil realisasi total anggaran untuk
penanganan covid-19 di Provinsi dan Kab/Kota Sulteng mencapai Rp 548,8
milyar dengan prioriras anggaran untuk penanganan kesehatan, penanganan
dampak ekonomi dan penyediaan social safety net.”
Data Realokasi APBD Kab/Kota di Provinsi Sulteng Untuk
Penanganan Covid-19
Penanganan Penanganan Dampak Jaringan
Daerah
Kesehatan Ekonomi Pengaman Sosial
Banggai 14918841687 1510000000 5894187000

Banggai Kepulauan 1.6636E+11 12000000000 5400000000


Banggai Laut 1240000000 560000000 2000000000
Buol 15652545197 4913029010 11939959729
Donggala 3.05815E+11 7806562337 5960867000
Morowali 17482799741 32600000000 34000000000
Morowali Utara 19195950000 9294980000 0
Parimo 20767407192 1250000000 4791011024
Poso
Sigi
Kepuasan Publik
16229309500
16020990804
291704500
2000000000
30000000000
13310000000
Tojo Una-Una 13552474863 3927528000 10483900900
Toli-Toli 1.61693E+11 0 0
Palu 26823258256 10975894000 640717307
>>M E T O D E<<
Analisis cluster merupakan metode multivariat yang
mempunyai tujuan untuk untuk pengelompokkan,
dimana suatu kelompok mempunyai ciri yang relatif
sama (homogen), sedangkan antar kelompok memiliki
ciri yang berbeda. Pada umumnya suatu objek
dimasukkan ke dalam suatu klaster atau kelompok
sehingga lebih cenderung berhubungan (berkorelasi)
dengan objek lainnya di dalam klastermya daripada
dengan objek dari klaster lain. Pembentukan klaster
didasarkan pada kuat tidaknya hubungan antar objek
(Lina, 2011).
Tahap Analisis
Mengumpulkan data.
1

Menghitung statistik deskriptif berdasarkan variabel


penelitian 2

Melakukan pengujian asumsi analisis klaster


3
Melakukan interpretasi hasil analisis Setelah
didapatkan hasil analisis klaster, maka tahap 4
selanjutnya adalah menjelaskan mengenai klaster
yang terbentuk

Kesimpulan 5
MESOKURTIK
Thank You


Anda mungkin juga menyukai