Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH RENEGOSIASI INDONESIA SINGAPURA BILATERAL

INVESTMENT TREATY TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN

INVESTASI DI INDONESIA

NURLIANA

F02 18 325

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mengikuti Seminar Proposal Skripsi Pada

Program Studi Hubungan Internasional

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

MAJENE 2022
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL :PENGARUH RENEGOSIASI INDONESIA

BILATERAL INVESMENT TREATY TERHADAP

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN INVESTASI DI

INDONESIA

NAMA : NURLIANA

NIM : F0218325

PROGRAM STUDI : ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan pada seminar proposal skripsi

Majene,...,…,2021

Disetujui oleh :

Pembimbing I pembimbing II

Andi Ismira,S.IP.,M.A. Riady Ibnu Khaldun,BA.,IR.,M.A

NIP. 198903092018032001 NIP. 199207162019031014

Mengesahkan:

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dr. Burhanuddi.M.Si
NIP. 196209191989031004
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN...........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
ABSTRAK..........................................................................................................................iii
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Batasan Dan Rumusan Masalah.........................................................................4
1. Batasan Masalah..........................................................................................4
2. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian..........................................................................4
1. Tujuan Penelitian..........................................................................................4
2. Manfaat Penelitian.........................................................................................5
D. Telaah Konseptual................................................................................................5
a. Konsep Bilateral Investment Traety....................................................................5
b. Konsep Renegosiasi Ekonomi............................................................................7
E.Argumen Utama.......................................................................................................10
F. Telaah Pustaka.......................................................................................................11
G. Metode Penelitian...................................................................................................12
1. Tipe Penelitian....................................................................................................12
2. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................13
3. Jenis Data..............................................................................................................13
4.Teknik Analisis Data.............................................................................................14
5. Metode Penulisan................................................................................................15
H. Waktu Dan Lokasi Penelitian....................................................................................15
1. Waktu Penelitian......................................................................................................15
2. Lokasi Penelitian.....................................................................................................15
I. Sistematika Penyusunan Skripsi.................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................18
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang terletak di
Asia Tengggara. Sedangkan negara Singapura merupakan negara maju yang juga
berada di kawasan yang sama dengan Indonesias yakni Asia Tenggara. Indonesia
sering kali dijadikan sebagai tempat investasi oleh negara-negara tetangga
termasuk negara Singapura, tentunya kedua negara ini mempunyai relasi yang
baik termasuk dalam bidang investasi. penelitian ini, berjudul “Pengaruh
Renegosiasi Indonesia Singapura Bilateral Invesment Treaty Terhadap
Implementasi Kebijakan Investasi di Indonesia” penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana strategi Indonesia dalam menggunakan BIT (Bilateral
Invesment Treaty) sebagai perlindungan hukum bagi para investor asing termasuk
Singapura dan renegosiasi yang dilakukan antar dua negara ini. Penelitian ini
menggunakan konsep Renegosiasi Ekonomi dan Bilateral Investment Treaty.
penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yang diselesaikan melalui studi
literatur dan memanfaatkan data sekunder yang diperoleh melalui artikel, jurnal,
dokumen, laporan dan berbagai media lainnya yang dianalisis secara kualitatif.
Kata kunci : Indonesia, Singapura, Bilateral Invesment Treaty, Renegosiasi
A. Latar Belakang

Indonesia dan Singapura memiliki relasi kerjasama yang baik khususnya

dalam bidang investasi sehingga kedua negara sepakat melakukan

penandatanganan perjanjian Bilateral Invesment Treaty (BIT) untuk

meningkatkan investasi di Indonesia dan sebagai perlindungan hukum bagi

masing-masing negara. Bilateral Invesment Treaty ialah suatu perjanjian yang

digunakan oleh pemerintah Republik Indonesia seabagai sarana untuk mencari

investor serta sebagai perlindungan hukum bagi para pelaku usaha yang

melakukan perjanjian investasi.negara singapura merupakan investor terbesar

bagi Indonesia hampir seluruh bidang kerjasama negara ini ikut andil,

penandatanganan BIT ini dapat meningkatkan kepercayaan investor singapura

ke Indonesia yang mengarah ke perdagangan dan aliran investasi yang lebih

besar antara kedua negara ini.1 namun Indonesia sering kali mengalami

kerugian atau permasalahan akibat dari perjanjian BIT ini dan tidak menutup

kemungkinan Indonesia akan kembali digugat akibat ketidaksinkronan antara

peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yaitu kebijakan

nasional dan kebijakan pemerintah lokal.

Berkaitan dengan proses review BITs yang dilakukan oleh pemerintah

Indonesia, Indonesia For Global Justice (IGJ) menegaskan komitmen

pemerintah Indonesia untuk terus melakukan assessment dan merevisi

1
Kemlu.go.id (2021, 09 03). Babak baru kerjasama investasi Indonesia singapura.
Diakses dari https://kemlu.go.id/portal/id/read/2239/berita/babak-baru-kerja-sama-
investasi-indonesia-singapura
perjanjian investasi internasioanal yang telah ditandatangani dengan berbagai

negara. Hal ini dilakukan untuk mengedepankan kepentingan nasional.

Pemerintah Indonesia saat ini kesulitan untuk membuat kebijakan dan

peraturan perundang-undangan yang menekankan pada perlindungan

kepentingan nasional. Penandatangan perjanjian investasi dan perdagangan

internasional telah menutup kemungkinan Indonesia memiliki policy space

yang cukup luas untuk mengatur hal-hal yang sifatnya memberikan

perlindungan terhadap kepentingan nasional. Dengan merevisi perjanjian

investasi tersebut maka Indonesia berupaya melakukan renegosiasi dengan

negara singapura dalam bidang perjanjian perpajakan.

Adapun tujuan dari renegosiasi antar Indonesia dengan Singapura adalah

untuk memperbaiki perjanjian perpajakan (tax treaty) yang ada agar sesuai

dengan perkembangan perekonomian Indonesia saat ini. Penyesuaian juga

dilakukan guna memberikan kepastian hukum yang lebih tinggi kepada para

investor serta memberikan kepastian manfaat tax treaty tidak disalahgunakan

oleh para pembayar pajak. 2

Indonesia saat ini sedang gencarnya melakukan peningkatan ekonomi

seperti perjanjian tax treaty atau penghindaran pajak berganda. tax treaty ini

ialah pengenaan pajak lebih dari satu kali oleh dua negara atau lebih atas

penghasilan yang sama.dari segi positif yang di dapat indonesia dari tax treaty
2
CNBC Indonesia. (2019, 20 07). Pentingnya renegosiasi tax treaty RI-Singapura.
Diakses dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190718181028-8-85967/pentingnya-
renegosiasi-tax-treaty-ri--singapura
ini ialah Indonesia mendapatkan penghapusan clausula Most Favored

Nation/MNF (perlakuan yang sama untuk semua anggota) dalam pengaturan

perpajakan kontrak bagi hasil (production sharing contracts) dan kontrak

karya (contact of work) terkait sektor minyak,gas,dan pertambangan dan juga

pengaturan yang lebih eksplisit mengenai penghindaran pajak, anti

penghindaran dan pengelakan pajak, dan pengambilan keuntungan (capital

gains) atas penjualan asset, serta pertukaran informasi (exchange of

information) sesuai dengan standar internasional. 3

Pemerintah Indonesia sedang melakukan negosiasi ulang dengan

Singapura terkait kebijakan Tax Traety dimana kebijakan ini membuat

investor asing dapat menikmati keuntungan berupa bebas pajak atas

penghasilan berupa bunga. Aturan atau kebijakan ini bertujuan untuk

membebaskan orang Indonesia dari pajak obligasi terbitan pemerintah

Indonesia jika membelinya melalui bank atau sikuritas asal singapura.

Sementara jika membeli menggunakan bank atau sekuritas asal indonesia

dikenakan pajak penghasilan bunga obligasi sebesar 15%. Kedua negara ini

memang perlu melakukan negosiasi ulang terhadap kebijakan Tax Treaty

pasalnya kebijakan tersebut sudah berlaku efektif sejak tahum 1982 dan

diharapkan renegosiasi ulang ini untuk disesuaikan dengan dinamika kondisi

ekonomi pasar investasi saat ini.


3
Kemenkeu.go.id. (2020, 05 02). Indonesia singapura perbarui perjanjian
penghindaranpajak. Diakses dari
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/indonesia-singapura-perbarui-perjanjian-
penghindaran-pajak-berganda-p3b/
Kondisi ekonomi Indonesia saat ini memang berkembang sangat pesat bila

dibandingkan dengan tahun tahun-tahun sebelumnya dikarenakan banyaknya

kerjasama yang dilakukan pemerintah dengan dengan negara singapura khususnya

di bidang investasi salah satunya kebijakan Tax Treaty yang bisa menguntungkan

baik itu dari pihak Indonesia sendiri maupun dari pihak Singapura. Singapura

menjadi mitra pertama dalam kerja sama investasi ini,mengingat statusnya sebagai

negara penanam modalutama di Indonesia. Sejak tahun 2014 singapura selalu

menduduki peringkat pertama dalam realisasi penanaman modal di Indonesia

meliputi antara lain sektor minyak, gas, dan keuangan. Total investasi singapura

di Indonesia pada tahun 2019 mencapai USD 6,5 milliar, dan pada tahun 2020

naikhingga USD 9,8 milliar .(sumber : kementerian luar negeri). Ini membuktikan

bahwa singapura memiliki komitmen yang kuat untuk Indonesia khususnya dalam

bidang investasi atau penanaman modal. dengan Perjanjian ini juga diharapkan

akan mendorong investor Indonesia untuk berinvestasi dan mengembangkan

jaringan usahanya di singapura. 4

4
CNBC Indonesia. (2019, 20 07). Ini Alasan RI Harus Nego Ulang Tax Treaty Dengan
Singapura. Diakses dari https://www/new/ini-alasan-ri-harus-nego-ulang-tax-treaty-
dengan-singapura.
B. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Sehubungan dengan luasnya objek penelitian dan kemampuan serta

keterbatasan penulis maka pengkajian masalah ini terfokus pada

Renegosiasi antara Indonesia dan singapura mengenai Bilateral

invensment Treaty terhadap implementasi kebijakan investasi di negara

Indonesia.

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas menjadi landasan

pemikiran bagi penulis untuk merumuskan pertanyaan penelitian

sebagai berikut:

a. Apa yang melatar belakangi sehingga Indonesia dan singapura

melakukan renegosiasi dalam Bilateral invensment Treaty?

b. Bagaimana pengaruh renegosiasi Indonesia dan singapura

dengan menggunakan Bilateral invensment Treaty terhadap

implementasi kebijakan investasi di Indonesia?

C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pengaruh renegosiasi Indonesia dan singapura

dengan menggunakan Bilateral invensment Treaty terhadap

implementasi kebijakan inveastasi di Indonesia.


b. Untuk mengetahui latar belakang sehingga Indonesia dan

singapura melakukan renegosiasi dalam Bilateral invensment

Treaty.

2.Manfaat penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini mampu membangun kajian ilmu studi

hubungan internasional dan memberikan sumbangsi dengan

pandangan yang baru.

b. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan pengetahuan

baru bagi penulis maupun pembaca serta sebagai referensi bagi

para penelliti yang akan melakukan penelitian dengan tema yang

sama maupun metode yang sama.

D. Telaah Konseptual

Adapun kerangka konseptual yang akan digunakan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

a. Bilateral Investment treaty

Bilateral Investment treaty ialah perjanjian yang mengikat

secara hukum antara dua negara yang menjalin perlindungan

timbal balik dan promosi investasi di kedua negara yang

melakukan kerjasama.
PBB Conference on Trade and Development (UNCTAD)

mendefinisikan BIT sebagai perjanjian antara dua negara untuk

dorongan timbal balik, promosi dan perlindungan investasi di

wilayah masing-masing dengan perusahaan yang berbasis di kedua

negara.Negara-negara yang menandatangani BIT berkomitmen

untuk mengikuti standar khusus tentang perlakuan terhadap

investasi asing di dalam yurisdiksi mereka.5

Kerjasama yang dilakukan oleh negara Indonesia dengan

negara Singapura merupakan kerjasama yang tidak terlepas dari

perjanjian Bilateral Investment treaty yang sudah di sepakati dan

ditandatangani antar dua negara dengan maksud mendapatkan

keuntungan masing-masing dan sebagai perlindungan hukum para

pelaku usaha yang melakukan perjanjian investasi. Bilateral

Investment treaty (BIT) adalah salah satu bentuk international

investment Agreement yang paling sering digunakan Indonesia.6

BIT harus dapat menguntungkan kedua belah pihak berdasarkan

prinsip timbal balik, kesetaraan dan non intervensi dalam hukum

internasional.

5
Bjorklund, Andrea K,, Symposium: Romancing the Foreign Investor: BIT by BIT,
Regents of the University of California, 2005.
6
Brown, Chester, Commentaries on Selected Model Investment Treaties, Oxford:Oxford
University Press, 2013.
a. Renegosiasi Ekonomi

Renegosiasi merupakan perundingan ulang yang dilakukan

dua negara yakni Indonesia dengan singapura dimana renegosiasi

ini berperanpenting untuk kelangsungan proyek kerjasama dan

perjanjian yang sudah disepakati dan di tandatangani oleh kedua

negara. tujuan dari renegosiasi Indonesia dengan Singapura adalah

untuk memperbaiki perjanjian perpajakan (tax treaty) yang ada

agar sesuai dengan perkembangan perekonomian Indonesia saat

ini.

Re-negosiasi berasal dari kata negosiasi yang menurut

Jackman (2005) negosiasi adalah sebuah proses yang terjadi antara

dua pihak atau lebih yang pada mulanya memiliki pemikiran

berbeda, hingga akhirnya mencapai kesepakatan. Negosiasi

merupakan sebuah transaksi dimana kedua belah pihak mempunyai

hak atas hasil akhir. Untuk itu diperlukan persetujuan dari kedua

belah pihak sehingga terjadi proses yang saling memberi dan

menerima sesuatu untuk mencapai suatu kesepakatan bersama. Re-

negosiasi disebut sebagai proses interaktif kembali (perulangan

negosiasi) yang dilakukan untuk mencapai persetujuan. Proses ini

melibatkan dua orang atau lebih yang memiliki pandangan berbeda

tetapi ingin mencapai memperbaiki kembali beberapa resolusi

bersama.
Re-negosiasi memiliki peran yang sangat penting, untuk

melindungi kepentingan umum, yaitu kepentingan rakyat dan

bangsa Indonesia khususnya dalam upaya memperbaiki perjanjian

sesuai dengan perkembangan perekonomian. Penyesuaian juga

dilakukan guna memberikan kepastian hukum yang lebih tinggi

dan memberikan kepastian manfaat untuk tidak disalahgunakan

oleh salahsatu pihak. Konsep negara kesejahteraan sebagaimana

telah dianut oleh negara Indonesia, maka sudah menjadi tugas

pemerintah Indonesia untuk memberikan kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat. Adapun alasan-alasan umum yang menjadi

dasar untuk dilakukannya re-negosiasi perjanjian adalah

Ketidakseimbangan pembagian hasil, Ketidakseimbangan posisi

tawar (bargaining position), antara pemerintah dengan pihak

investor, terjadinya manipulasi, penyalahgunaan jabatan, dan

korupsi dalam pembuatan kontrak serta bisa juga karna pergantian

kekuasaan atau rezim pemerintahan.

Negara sebagai salah satu subyek hukum, serta pengemban

hak dan kewajiban masyarakat mempunyai kebebasan untuk

melakukan perjanjian dan keterikatan dengan siapapun yang

diinginkannya demi tercapainya kepentingan nasional. Kebebasan

untuk melakukan perjanjian atau kontrak dengan pihak manapun

dilindungi oleh perundang-undangan yang berlaku.


Namun pada kenyataannya, seringkali ditemukan perjanjian yang

tidak saling memberikan perlindungan hukum bagi kedua belah

pihak yang melakukan perjanjian/kontrak tersebut. seringkali juga

sebuah perjanjian dianggap kurang memberikan manfaat bagi salah

satu pihak. maka penting untuk kita ketahui kedudukan masing-

masing pihak di mata hukum, yang sesuai dengan asas kepastian

hukum. Hal ini akan membawa dampak negatif bagi salah satu

pihak yang mengikatkan diri dalam perjanjian tersebut jika terjadi

peninjauan kembali isi kontrak yang telah ditandatangani.

Undang undang dasar dan undang-undang tertentu

memberikan peran besar kepada negara untuk mengatur

perekonomian sedemikian rupa demi memastikan terciptanya

kedaulatan ekonomi bagi kesejahteraan seluruh rakyat. Perlu atau

tidaknya pengesahan sebelum menyatakan pengikatan kepada

perjanjian nternasional tergantung pada kesepakatan para pihak

yang membuat perjanjian, hukum nasional masing-masing, dan

tergantung dari kewenangan yang diberikan kepada delegasi dari

negara yang bersangkutan apakah perjanjian yang dia tandatangani

perlu disahkan atau tidak sebelum mengikat. Sebagian perjanjian

internasional misalnya, mensyaratkan pengesahan sebelum

pernyataan pengikatan dilakukan. Sebagian yang lain hanya

mensyaratkan penandatanganan dan pemberitahuan kesediaan

negara bersangkutan untuk terikat.


Sebagian negara memberikan kewenangan penuh kepada

delegasinya untuk mengikatkan diri kepada suatu perjanjian

tertentu, sementara sebagian negara yang lain tidak memberikan

kewenangan yang demikian kepada delegasinya. Dalam hukum

nasionalnya, suatu negara dapat mensyaratkan pengesahan melalui

parlemen, sementara sebagian negara yang lain cukup

mensyaratkan pengesahan melalui kepala pemerintahan atau kepala

negara. 7

E. Argumen Utama

Penelitian ini berfokus pada pengaruh renegosiasi Indonesia

singapura bilateral investment treaty terhadap implementasi kebijakan

investasi di Indonesia. Dengan adanya hubungan investasi antar singapura

dan indonesia dapat memperkuat komitmen hubungan bilateral antar

kedua negara ini. Indonesia merupakan negara dengan luas wilayah dan

penduduk yang besar. Selain itu, Indonesia memiliki sumber daya alam

sebagai bahan mentah yang banyak dibutuhkan untuk membangun sektor

industri dalam negeri, disisi lain, singapura sebagai negara tetangga

memiliki dana besar sekaligus teknologi yang mampu menjalankan

industri meski disisi lain memiliki kekurangan dalam penggunaan wilayah

dan keterbatasan tenagara kerja.

7
Setkab.go.id. (2015, 14 07) . catatan atas kontrak renegosiasi diakses dari
https://setkab.go.id/catatan-atas-renegosiasi-kontrak/
Tujuan utama Bilateral investment treaty adalah untuk

meningkatkan promosi dan proteksi investasi di wilayah asal masing-

masing perusahaan.

Jika dibandingkan dengan konsep-konsep kerja sama yang dilakukan oleh

kedua negara tersebut yang sebelumnya dinilai tidak begitu efektif,

olehnya itu komitmen dari kedua negara ini akan lebih baik lagi dengan

melakukan perjanjian BIT untuk saling melindungi investasinya.

F. Telaah Pustaka

Dalam mendukung penulisan karya ilimiah ini, penulis membaca

beberapa tulisan yang telah ada sebelumnya untuk dapat dijadikan sebagai

bahan referensi dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, ada beberapa hasil

penelitian yang terkait dengan tulisan ini.

Penelitian Ronaldo David Ginola (2020), dalam jurnal yang

berjudul “ KEPENTINGAN INDONESIA MENANDATANGANI

BILATERAL INVESMENT TREATY DENGAN SINGAPURA 2018”.

penelitian ini membahas tentang kepentingan nasional Indonesia dalam

menadatangani Bilateral Invesment Treaty dengan negara Singapura pada

tahun 2018, dimana dalam jurnal ini mencamtumkan BIT dengan bahasan

yang lengkap dari tahun ke tahun. Selain itu, ada juga beberapa perjanjian

yang dilakukan Indonesia dengan singapura contohnya Riau Agreeement

yang merupakan perjanjian kerjasama SIJORI ( Singapura Johor

Indonesia) area antara Indonesia Malaysia dan Singapura.


Banyaknya proyek yang dikerjakan Indonesia dengan singapura membuat

Indonesia diuntungkan dengan adanya perjanjian bilateral invesment

treaty dimana singapura adalah salah satu investor terbesar bagi

Indonesia.8

Penelitian Desi Arjuna (2016), dalam jurnal yang berjudul

“KERJASAMA INDONESIA-SINGAPURA DALAM REALISASI

ECONOMIC ZONE (SEZ) DI BATAM, BINTAN DAN KARIMUN.

Penelitian ini membahas tentang kerjasama dua negara dalam realisasi

Economic Zone Batam-Bintan-Karimun. Batam sebagai daerah yang

dibentuk oleh pemerintah pusat ditujukan agar menjadi tempat penanaman

modal baik dalam Penanaman Modal Asing (PMA) maupun Penanaman

Modal Dalam Negeri (PMDN). Kawasan ekonomi khusus (SEZ/KEK)

merupakan kawasan tertentu dalam suatu negara yang mempunyai payung

hukum ekonomi dimana tujuannya ialah meningkatkan investasi asing.9

G. Metode Penelitian

1. Tipe Penelitian

8
Ginola R.D. (2018). Kepentingan Indonesia Menandatangani Bilateral Invesment
Treaty Dengan Singapura 2018. JOM FISIP Vol.7 Edisi II juli-desember 2020.

9
Arjuna,D. (2016). Kerjasama Ekonomi Indonesia-Singapura Dalam Realisasi Special
Economic ZONE (SEZ) Di Batam,Bintan Dan Karimun. JOM FISIP Vol.3 No.2
oktober 2016.
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif yang dapat

didenifisikan sebagai penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan

suatu situasi, subjek, perilaku, atau fenomena.

Penelitian deskriptif digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang

siapa,apa, kapan, dimana, dan bagaimana terkait dengan pertanyaan

atau masalah penelitian tertentu, sehingga menghasilkan sebuah

kesimpulan yang praktis. Dengan demikian penulis menggunakan tipe

penelitian ini untuk menjelaskan bagaiamana pengaruh Renegosiasi

Indonesia singapura bilateral investment treaty terhadap imlementasi

kebijakan investasi di indonesia serta keuntungan apa yang diperoleh

dari berlakunya BIT ini, hingga sampai pada kesimpulan yang praktis.

2.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

menggunakan studi pustaka atau studi literatur, dengan memanfaatkan

data sekunder sebagai referensi dalam penyelesaian penelitian ini.

Adapun data-data sekunder tersebut diperoleh dari buku-buku yang

relevan dengan tema penelitian maupun teori-teori yang digunakan,

beberapa jurnal, skripsi, media massa, internet dan media lainnya.10

3 . Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data

sekunder. Data sekunder merupakan data yang didapatkan dari studi-

10
Yusuf, A. M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta : Kencana,
studi sebelumnya. Data sekunder dapat diperoleh dari berbagai sumber

seperti jurnal, laporan, buku, dan sebagainya.

4 .Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

data kualitatif yaitu teknik yang menjelaskan mengenai sumber data

yang ada, kemudian menghubungkan data tersebut dengan teori,

berdasarkan hasil penelitian dengan fakta-fakta yang ada, dengan

menggunakan metode intreperetatif sehingga menghasilkan analisis

data dan fakta yang kemudian menghasilkan sebuah kesimpulan.11

5. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penulisan penelitian ini

adalah metode penulisan deduktif, yang dimana pengertian dari

metode deduktif ini, merupakan metode yang pada aktivitas

berpikirnya diawali dari sesuatu yang umum mengarah ke khusus, dan

pada saat memutuskan kesimpulannya memakai logika

H. Waktu Dan Lokasi Penelitian

Adapun waktu dan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu :

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan maret 2022 dan akan

direncanakan selesai pada bulan mei 2022.

2. Lokasi Penelitian
11
Manik. (2015). Metodologi Kualitatif. Sidoarjo : Zifatama Publisher.
Penelitian ini dilakukan pada daerah tempat tinggal

tepatnya di Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat.

I. Sistematika Penyusunan Skripsi

Pada bagian awal sistematika penyusunan skripsi ini

dimulai dari sampul yang terdiri dari logo universitas, nama mahasiswa,

nomor induk mahasiswa, nama prodi, nama fakultas, selanjutnya

penelitian yang berjudul “Pengaruh Renegosiasi Indonesia Singapura

Bilateral Invesment Treaty Terhadap Impelementasi Kebijakan Investasi

Di Indonesia”. Yang akan diuraikan dalam beberapa bab.

Bab I berisi latar belakang, batasan dan rumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, metedologi, tipe penelitian, teknik pengumpulan

data, jenis data, analisis data, metode penulisan, waktu dan lokasi

penelitian, serta sistematika penyusunan skripsi.

Bab II berisi tentang telaah teoritik atau koseptual, yang dalam hal

ini konsep yang digunakan adalah hubungan bilateral dan investasi, serta

telaah pustaka dan argument utama.

Bab III berisi tentang data, yaitu data-data yang dianggap penting

yang digunakan untuk menganalisis bagaiamana pengaruh Renegosiasi

Indonesia singapura bilateral investment treaty terhadap imlementasi

kebijakan investasi di indonesia serta keuntungan apa yang diperoleh dari

berlakunya BIT ini.


Bab IV berisi tentang teori dan konsep yang telah dipilih

sebelumnya,untuk dijadikan landasan dalam menganalisis bagaiamana

pengaruh Renegosiasi Indonesia singapura

bilateral investment treaty terhadap imlementasi kebijakan investasi di

indonesia serta keuntungan apa yang diperoleh dari berlakunya BIT ini.

Bab V penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran yang

diperlukan dari analisi yang telah dideskripsikan dan di paparkan

sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Bjorklund, Andrea K,, Symposium: Romancing the Foreign Investor: BIT by BIT,
Regents of the University of California, 2005.

Brown, Chester, Commentaries on Selected Model Investment Treaties,


Oxford:Oxford University Press, 2013.
Yusuf, A. M. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan. Jakarta : Kencana,
Manik. (2015). Metodologi Kualitatif. Sidoarjo : Zifatama Publisher.

JURNAL

Arjuna,D. (2016). Kerjasama Ekonomi Indonesia-Singapura Dalam Realisasi


Special Economic ZONE (SEZ) Di Batam,Bintan Dan Karimun. JOM
FISIP Vol.3 No.2 oktober 2016.

Ginola R.D. (2018). Kepentingan Indonesia Menandatangani Bilateral Invesment


Treaty Dengan Singapura 2018. JOM FISIP Vol.7 Edisi II juli-desember
2020.

WEBSITE

Kemlu.go.id (2021, 09 03). Babak baru kerjasama investasi Indonesia singapura.


Diakses dari https://kemlu.go.id/portal/id/read/2239/berita/babak-baru-
kerja-sama-investasi-indonesia-singapura

CNBC Indonesia. (2019, 20 07). Pentingnya renegosiasi tax treaty RI-Singapura.


Diakses dari https://www.cnbcindonesia.com/news/20190718181028-8-
85967/pentingnya-renegosiasi-tax-treaty-ri--singapura
Kemenkeu.go.id. (2020, 05 02). Indonesia singapura perbarui perjanjian
penghindaranpajak. Diakses dari
https://www.kemenkeu.go.id/publikasi/berita/indonesia-singapura-
perbarui-perjanjian-penghindaran-pajak-berganda-p3b/

CNBC Indonesia. (2019, 20 07). Ini Alasan RI Harus Nego Ulang Tax Treaty
Dengan Singapura. Diakses dari https://www/new/ini-alasan-ri-harus-
nego-ulang-tax-treaty-dengan-singapura.

Setkab.go.id. (2015, 14 07) . catatan atas kontrak renegosiasi diakses dari


https://setkab.go.id/catatan-atas-renegosiasi-kontrak/

Anda mungkin juga menyukai