Anda di halaman 1dari 34

PERANAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDES ) SEBAGAI UPAYA

DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DESA (PADES) SERTA


MENUMBUHKAN PEREKONOMIAN DESA KALUKU KECAMATAN
BATANG KABUPATEN JENEONTO

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyusun Skripsi
Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh:

SUANDI
NIM. 202211020

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
AL AMANAH JENEPONTO
2023
PERANAN BADAN USAHA MILIK DESA ( BUMDES ) SEBAGAI UPAYA
DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DESA (PADES) SERTA
MENUMBUHKAN PEREKONOMIAN DESA KALUKU KECAMATAN
BATANG KABUPATEN JENEONTO

PROPOSAL PENELITIAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
meraih gelar sarjana ekonomi (S.E)

Oleh:

SUANDI
NIM. 202211020

Pembimbing:

1. Hajrah B, S.Pd.,M.Pd
2. Ermiati, SE.,ME

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM
AL AMANAH JENEPONTO
2023
PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Suandi

NIM : 202211020

Program Studi : Ekonomi Syariah

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Proposal Penelitani ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri,


bukan plagiasi atau duplikasi dari tulisan/karya orang lain yang saya akui
sebagai hasil tulisan atau fikiran saya sendiri.
2. Seluruh bagian dari Skripsi ini adalah karya saya sendiri selain kutipan
yang ditunjukkan sumbernya. Segala kekeliruan yang ada di dalamnya
adalah tanggungjawab saya.

Demikian pernyataan ini dibuat sebagaimana mestinya. Bilamana dikemudian hari


ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Jeneponto, 2023

Yang membuat pernyataan,

Suandi
NIM.202211020

iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING

Judul Proposal : Peranan Badan Usaha Milik Desa ( Bumdes ) Sebagai


Upaya Dalam Meningkatkan Pendapatan Asli Desa (Pades)
Serta Menumbuhkan Perekonomian Desa Kaluku
Kecamatan Batang Kabupaten Jeneonto

Yang ditullis oleh:

Nama : Suandi

Nim : 202211020

Program Studi : Ekonomi Syariah

Fakultas : Ekonomi Syariah

Setelah diteliti oleh Pembimbing maka Proposal penelitian ini disetujui untuk
di uji seminar Proposal

Jeneponto, 2023

Pembimbing I, Pembimbing II,

Hajrah B S.Pd., M.Pd. Ermiati, S.E., M.E


NIDN.2130058702 NIDN.2107059404.

Mengetahui,
Ketua Program Studi Ekonomi Syariah

Syaripuddin, S.E., M.Si


NIDN.2102019501

iv
KATA PENGANTAR

Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

sedalam-dalamnya kepada semua pihak, yang telah memberikan bantuan berupa

arahan dan dorongan kepada penulis. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

terima kasih dan penghargaan kepada :

1. Bapak Mattinriang dan Ibu ratna Bapak dan Ibu selaku orang tua tercinta

yang telah mendidik dan membesarkan;

2. Rektor IAI Al-Amanah Jeneponto selaku pimpinan Institut Agama Islam

Al-Amanah Jeneponto;

3. Wakil Rektor I, II, dan Wakil Rektor III selaku unsur pimpinan Institut

Agama Islam Al-Amanah Jeneponto;

4. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, selaku pimpinan pada

Tingkat Fakultas;

5. Hajrah b, S.Pd,. M.Pd Selaku Pembimbing I dan Ermiati, S.E,. M.E Selaku

Pembimibing II;

6. Syaripuddin, S.E.,M.Si. Selaku Ketua Program Studi Ekonomi Syariah;

7. Seluruh Dosen yang telah membimbing dan mengajar selama studi di

Institut Agama Islam Al-Amanah Jeneponto;

8. Seluruh Pegawai dan Jajaran IAI Al-Amanah Jeneponto yang telah

membantu kelancaran Akademik;

9. Teman-teman mahasiswa IAI Al-Amanah Jeneponto dan berbagai pihak

yang tidak dapat disebut satu persatu, yang telah memberikan dukungan

moral sehingga penulis selesai studi.

v
Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat

pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt., dan semoga karya ilmiah ini

bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Amin.

Jeneponto, 28 Juli 2023

SUANDI
NIM.202211020

vi
DAFTAR ISI

hall

JUDUL.....................................................................................................................i

HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii

PERNYATAAN KEASLIAN..............................................................................iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................................................iv

KATA PENGANTAR............................................................................................v

DAFTAR ISI........................................................................................................vii

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................5

C. Tujuan Penelitian.............................................................................................5

D. Manfaat Penelitian..........................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................7

A. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)............................................................7

B. Pendapatan Bumdes......................................................................................13

C. Penelitian Yang Relevan..............................................................................17

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................21

A. Jenis Penelitian.............................................................................................21

B. Sumber Daya................................................................................................21

vii
C. Lokasi Dan Penelitian...................................................................................22

D. Teknik Pengumpulan Data...........................................................................22

E. Informasi Penelitian......................................................................................23

F. Analisis Data.................................................................................................24

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................26

viii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengembangan basis ekonomi di pedesaan sudah semenjak lama

dijalankan oleh pemerintah melalui berbagai program. Namun upaya itu belum

membuahkan hasil yang memuaskan sebagaimana diinginkan bersama. Salah satu

faktor yang paling dominan adalah intervensi pemerintah terlalu besar, akibatnya

justru menghambat daya kreativitas dan inovasi masyarakat desa dalam mengelola

dan menjalankan mesin ekonomi di pedesaan. Sistem dan mekanisme

kelembagaan ekonomi di pedesaan tidak berjalan efektif dan berimplikasi pada

ketergantungan terhadap bantuan pemerintah sehingga mematikan semangat

kemandirian. Berdasarkan asumsi itulah maka sudah seharusnya eksistensi desa

mendapatkan perhatian yang serius dari pemerintah pusat dengan lahirnya

kebijakan-kebijakan terkait dengan pemberdayaan ekonomi yang dilakukan

dengan cara menghimpun dan melembagakan kegiatan ekonomi masyarakat.

BUMDES lahir sebagai suatu pendekatan baru dalam usaha peningkatan

ekonomi desa berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. Pengelolaan BUMDES

sepenuhnya dilaksanakan oleh masyarakat desa, yaitu dari desa, oleh desa, dan

untuk desa. Cara kerja BUMDES adalah dengan jalan menampung

kegiatankegiatan ekonomi masyarakat dalam sebuah bentuk kelembagaan atau

badan usaha yang dikelola secara profesional, namun tetap bersandar pada potensi

asli desa. Hal ini dapat menjadikan usaha masyarakat lebih produktif dan efektif.

1
2

Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUMDES adalah suatu

lembaga/badan perekonomian desa yang berbadan hukum dibentuk dan dimiliki

oleh Pemerintah Desa, dikelola secara ekonomis mandiri dan profesional dengan

modal seluruhnya atau sebagian besar merupakan kekayaan desa yang dipisahkan.

Pada akhirnya BUMDES dibentuk dengan tujuan memperoleh keuntungan untuk

memperkuat Pendapatan Asli Desa (PADes), memajukan perekonomian desa,

serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa-desa.

BUMDES merupakan lembaga usaha yang bergerak dalam bidang

pengelolaan aset-aset dan sumberdaya ekonomi desa dalam kerangka

pemberdayaan masyarakat desa. Pengaturan BUMDES diatur di dalam pasal Pasal

213 ayat (1) UU No.32 Tahun 2004, bahwa Desa dapat mendirikan Badan Usaha

Milik Desa sesuai dengan kebutuhan dan potensi desa.3 Selain itu juga diatur

dalam Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa, yang di

dalamnya mengatur tentang BUMDES, yaitu pada Pasal 78 –81, Bagian Kelima

tentang Badan Usaha Milik Desa, serta yang terakhir dalam Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2010 tentang Badan Usaha Milik Desa. Tujuan

BUMDES yaitu mengoptimalkan pengelolaan aset-aset desa yang ada,

memajukan perekonomian desa, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat

desa. Sifat usaha BUMDES adalah berorientasi pada keuntungan. Sifat

pengelolaan usahanya adalah keterbukaan, kejujuran, partisipasi dan berkeadilan.

Dengan demikian sebagaimana preferensi yang ada maka dapat dikatakan bahwa

BUMDES sebagai motor penggerak perekonomian desa, dan lembaga usaha yang

menghasilkan Pendapatan Asli Desa (PADES), serta sebagai sarana untuk

mendorong percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.


3

Dengan kehadiran BUMDES ini diharapkan desa menjadi lebih mandiri

dan masyarakatnya pun menjadi lebih sejahtera. Dalam hal ini BUMDES sebagai

satu lembaga mikro yang bergerak pada aspek ekonomi dalam struktur kinerja

pemerintahan Desa Kaluku Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto, maka

BUMDES itu sendiri mesti memilih dan menetapkan satu atau beberapa sektor

usaha mikro, kecil atau menengah (UMKM) atau ikut terlibat dalam

memberdayakan UMKM Masyarakat Desa Kaluku Kecamatan Batang Kabupaten

Jeneponto sebagai upaya dalam membangun dan meningkatkan pendapatan Asli

Desa yang mandiri berdasarkan potensi yang dimiliki Desa Kaluku Kecamatan

Batang Kabupaten Jeneponto semisal sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan

lain-lain yang dapat mendukung peningkatan atau pertubuhan pendapatan Desa

Kaluku Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto bagi kesejahteraan ekonomi

Masyarakat.

Era otonomi telah banyak mendukung daerah untuk lebih memperhatikan

nilai-nilai yang berguna untuk mencapai kesejahteraan masyarakatnya serta

menciptakan kemandirian daerah guna meningkatkan pendapatan Asli Desa dan

peningkatan kehidupan yang lebih baik dalam bidang ekonomi,sosial maupun

politik. Otonomi yang memberikan kewenangan sepenuhnya kepada daerah untuk

menjalankan pemerintahan yang mandiri dan kreatif dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat didaerah.Dalam UndangUndang No 6 Tanun 2014

bahwa desa disarankan untuk memiliki suatu badan usaha yang berguna untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat,terutama kebutuhan pokok dan tersedianya

sumberdaya desa yang belum dimanfaatkan,dan tersedianya sumberdaya manusia


4

yang mampu mengelola badan usaha sebagai asset penggerak perekonomian

masyarakat.

Dalam era otonomi juga perlu diberlakukan kebijakan yang memberikan

akses dan memberikan kesempatan kepada desa untuk dapat menggali potensi

baik sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia yang berada dalam wilayah

desa tersebut yang nantinya digunakan sebagai sumber pendapatan desa.

Landasan hukum yang melandasi berdirinya BUMDes ini antara lain

adalah UU No 6 Tahun 2014 tentang desa, serta PP No. 43 Tahun 2014 tentang

Peraturan Pelaksanaan UU No 6 Tahun 2014 tentang desa. Sedangkan maksud

dari pendirian BUMDes tersebut adalah sebagai usaha desa yang dimaksud untuk

menampung seluruh peningkatan pendapatan desa, baik yang berkembang

menurut adat istiadat maupun kegiatan perekonomian yang diserahkan untuk

dikelola oleh masyarakat dari program proyek pemerintah dan pemerintah daerah.

Sedangkan tujuan dari pendirian BUMDes adalah sebagai upaya untuk

peningkatan pendapatan asli daerah dan pedesaan dengan meningkatkan kapasitas

masyarakat dalam merencanakan dan mengelola pembangunan perekonomian

desa. Disamping itu pendirian BUMDes ini mempunyai sasaran yaitu terlayaninya

masyarakat desa dalam mengembangkan usaha ekonomi produktif serta

tersedianya beragam media usaha dalam mengurangi dan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat. BUMDes "Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)

memiliki peran penting dalam meningkatkan pendapatan asli desa dan

mengembangkan perekonomian desa.


5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan apa yang telah di uraikan di atas, maka berawal dari situlah

penulis mengangkat masalah dalam penelitian yang akan di jadukan skripsi,

Adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana peran BUMDES dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat

Desa Kaluku, Kecamatan Batang Kabuapten Jeneponto.

2. Bagaimana peran BUMDES dalam meningkatkan pendapatan Ekonomi

Desa Kaluku Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto dalam perspektif

Islam.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan

Tujuan penelitian ini dimaksud sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya peran BUMDES dalam

pemberdayaan ekonomi masyarakat di Desa Kaluku Kecamatan

Batang Kabupaten Jeneponto

b. Untuk mengetahui bagaimana peran BUMDES dalam meningkatkan

pendapatan Ekonomi di Desa Kaluku Kecamatan Batang Kabupaten

Jeneponto

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih

pikiran dan pengetahuan secara umum atau khusus yang sekiranya dapat

bermanfaat dalam dua aspek, yaitu:


6

1. Secara Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mampu menambah khasanah

pengetahuan tentang peran BUMDES secara umum dan ter khususnya

terkait dengan mekanisme pengelolaan dalam membangun kemandirian

yang berorientasi pada pendapatan ekonomi Desa.

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat mampu memberikan sumbangsih

pemahaman secara umum kepada pemerintah Desa atau Negeri dan secara

khusus kepada para pengelola BUMDES dalam menjalankan roda

perekonomian Desa atau Negeri yang berbasiskan kemandirian, sebagai

upaya pemberdayaan kesejahteraan Masyarakat Desa.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)

1. Pengertian Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)

Badan Usaha Milik Desa atau yang lebih popuer disingkat dengan

istilah BUMDesa, merupakan sebuah badan usaha yang seluruh atau

sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara

langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna

mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya

kesejahteraan masyarakat desa.

Undang-Undang Desa No. 6 Tahun 2014 memberi keleluasaan

kepada desa untuk menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi

dan/atau pelayanan umum dalam rangka peningkatan kesejahteraan

desanya melalui pendirian BUM Desa. Sehingga BUM Desa mempunyai

peran yang sangat strategis dalam menggerakkan perekonomian

masyarakat sekaligus sebagai pilar demokrasi di pedesaan, karena BUM

Desa memerlukan sinergi yang harmoni antara Pemerintah Desa sebagai

pemilik modal dan masyarakat sebagai pengelolanya BUMDesa dibentuk

dengan berbagai ragam tujuan seperti yang tercantum pada Permendesa

No. 4 Tahun 2015 Pasal 3 yaitu:

a. Meningkatkan perekonomian desa;

b. Mengoptimalkan aset desa agar bemanfaat untuk kesejahteraan desa;

7
8

c. Meningkatkan usaha masyarakat dalam mengelola potensi ekonomi

desa;

d. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau

dengan pihak ketiga;

e. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan

layanan umum warga;

f. Membuka lapangan kerja;

g. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan

umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi desa;

h. Meningkatkan pendapatan masyarakat desa dan pendapatan asli desa

(pad). Dengan kehadiran bumdesa diharapkan desa akan menjadi lebih

mandiri dan masyarakat semakin sejahtera.

Hal penting lainnya yang harus diperhatikan selain mempunyai tujuan

yang terstruktur dan terencana dengan baik serta peran keterlibatan seluruh desa,

pendirian BUM Desa juga harus mempertimbangkan beberapa aspek penting

lainnya yang akan membawa dampak pada perkembangan BUM Desa, pertama

inisiator; kedua potensi usaha ekonomi desa; ketiga sumber daya alam di desa;

keempat sumber daya manusia yang mampu mengelola BUM Desa serta kelima

permodalan.

Inisiator adalah pihak yang mempunyai peran sebagai motor penggerak

dalam pendirian BUMDesa. Peran ini bisa dari pihak Pemerintah desa dan atau

masyarakat desa. Kepemimpinan juga tidak hanya diartikan secara harfiah sebagai

pucuk pimpinan sebuah organisasi saja, tetapi lebih dari itu sebagai entitas yang
9

mampu menggerakkan jiwa kewirausahaan dari tiap-tiap sumber daya manusia

pendukung BUM Desa. Dari banyak referensi, yang memegang peranan tersebut

umumnya adalah kepala desa. Meskipun tidak menutup kemungkinan apabila ada

anggota masyarakat atau perangkat desa yang berperan sebagai inisiator, tetapi

harus disertai dengan sistem komunikasi yang harmonis yang akan menghasilkan

budaya kerja yang produktif dalam menjalankan usaha BUM Desa.

Permendesa Nomor 4/2015 Tentang Pendirian, Pengurusan dan

Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa Pasal 19 menyatakan

beberapa jenis usaha yang dapat digunakan untuk mengembangkan bidang usaha,

antara lain:

1. Bisnis sosial yaitu bisnis dengan cara memberikan pelayanan umum

(serving) kepada masyarakat dengan memperoleh keuntungan. Yang

termasuk dalam kategori ini adalah air minum desa, usaha listrik

desa,lumbung pangan dan sumber daya lokal dan teknologi tepat guna

lainnya.

2. Bisnis penyewaan (renting) adalah melayani kebutuhan masyarakat desa

dan ditujukan untuk memperoleh pendapatan asli desa seperti alat

transportasi, perkakas pesta, gedung pertemuan, rumah toko, tanah milik

BUM Desa, barang sewaan lainnya.

3. Usaha perantara yaitu memberikan jasa pelayanan kepada warga bisa

dalam bentuk jasa pembayaran listrik, pasar desa untuk memasarkan

produk masyarakat atau jasa pelayanan lainnya.


10

4. Bisnis produksi/perdagangan dengan memproduksi/berdagang barang-

barang tertentu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat maupun

dipasarkan pada skala yang lebih luas berupa pabrik es, pabrik asap cair,

hasil pertanian, sarana produksi pertanian, sumur bekas tambang, kegiatan

bisnis produktif lainnya.

Jenis usaha yang dipilih bersama oleh pengelola BUMDesa merupakan

hasil kesepakatan seluruh masyarakat yang disetujui melalui forum musyawarah

desa. Untuk menentukan jenis usaha, pengelolala BUMDesa akan memulai

dengan perhitungan kelayakan usaha yang cermat dalam membuat pemetaan

potensi yang ada di desanya. Pengkajian keadaan desa ini bisa dimulai dengan

pembuatan daftar masalah dan potensi di desa kemudian dikelompokkan dan

penentuan tindakan berdasarkan skala prioritas desa yang disandingkan dengan

rencana program yang ada di desa baik RPJM Desa atau RKP Desa.

Salah satu sumber data yang menjadi input dalam pembuatan kajian

kelayakan usaha adalah banyaknya potensi sumber daya alam di perdesaan yang

harus diprioritaskan. Dokumentasi hasil kajian tersebut biasanya disebut sebagai

uji kelayakan usaha atau PKU (Potensi Kelayakan Usaha) yaitu kajian untuk

menilai sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu

kegiatan usaha. Kajian ini juga dapat menjadi alat untuk mengukur aspek dan

strategi pasar, pesaing, break even point, serta berapa kebutuhan investasi agar

usaha bisa berjalan. Dokumen PKU biasanya memuat aspek pasar dan pemasaran,

aspek teknis dan teknologi, aspek manajemen dan sumber daya manusia, aspek

keuangan, aspek sosial, budaya dan politik serta aspek hukum.


11

Modal awal BUMDesa menurut Pasal 17 Permendesa No. 4 Tahun 2015

berasal dari APB Desa yang dapat disertai dengan penyertaan modal yang berasal

dari desa atau dari masyarakat. Penyertaan Modal Desa dapat berupa:

a. Hibah dari pihak swasta/lembaga sosial ekonomi kemasyarakatan dan/atau

lembaga donor yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa.

b. Bantuan Pemerintah Pusat/Pemerintah Daerah Provinsi/Pemerintah

Daerah Kabupaten/Kota yang disalurkan melalui mekanisme APB Desa.

c. Kerjasama usaha dari pihak swasta, lembaga sosial ekonomi

kemasyarakatan dan/atau lembaga donor yang dipastikan sebagai

kekayaan kolektif Desa dan disalurkan melalaui mekanisme APB Desa.

d. Aset Desa yang diserahkan kepada APB Desa sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan tentang aset desa. Sedangkan penyertaan

modal masyarakat desa diperoleh dari tabungan masyarakat dan/atau

simpanan masyarakat. Modal usaha untuk BUMDesa bisa dimulai dari

skala kecil, yang terpenting sebagai lembaga ekonomi sudah memiliki

keuntungan meskipun sedikit. Nantinya keuntungan ini akan berbanding

lurus dengan jumlah modal yang diinvestasikan.

2. Tujuan dan fungsi pendirian BUMDES

a. Tujuan Pendirian BUMDes

BUMDes pada dasarnya merupakan bentuk penguatan terhadap

lembaga-lembaga ekonomi yang ada di desa. Berikut tujuan pendirian

BUMDes adalah:

1. Meningkatkan perekonomian desa.


12

2. Meningkatkan pendapatan asli desa.

3. Meningkatkan dan mengembangkan potensi desa yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat.

4. Menjadi penopang pertumbuhan dan pemerataan ekonomi

pedesaan.

5. Membuka lapangan pekerjaan.

6. Mengoptimalkan aset desa agar dapat bermanfaat bagi desa.

7. Memperkuat kerja sama antar desa atau pihak lainnya.

BUMDes didirikan dengan tujuan meningkatkan pendapatan Desa,

meningkatkan pendapatan masyarakat, meningkatkan potensi desa, meningkatkan

pembangunan desa, serta dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Hal ini

dijelaskan pada Pasal 3 Peraturan Menteri Desa PDTT Nomor 4 Tahun 2015.

Untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah desa memenuhi kebutuhan (produktif

dan konsumtif) masyarakat melalui pelayanan distribusi barang dan jasa yang

dikelola masyarakat dan pemerintah desa.

b. Fungsi Pendirian BUMDes

Adapun fungsi pendirian BUMDes, yaitu sebagai berikut:

1. BUMDes berfungsi untuk meningkatkan pendapatan desa, BUMDes

mengumpulkan tabungan dalam skala lokal masyarakat desa melalui

pengelolaan dan bergulir serta simpan pinjam.

2. BUMDes berfungsi bukan untuk berorientasi pada keuntungan tetapi lebih

mengedepankan peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.


13

3. BUMDes juga berfungsi sebagai jalan untuk mengembangkan unit usaha

dalam mendayagunakan potensi ekonomi yang ada didesa tersebu.

Berdasarkan fungsi BUMDes diatas, BUMDes tidak hanya berfungsi

sebagai salah satu sumber kegiatan ekonomi desa, tetapi BUMDes juga berfungsi

sebagai lembaga sosial, dimana BUMDes harus berpihak pada kepentingan

masyarakat dengan melalui kontribusi dalam pelayanan sosial. Selain itu,

BUMDes tidak hanya berfungsi sebagai lembaga komersil yang membuka ruang

lebih luas kepada masyarakat desa dengan meningkatkan penghasilan, tetapi juga

memberi penyerapan tenaga kerja. Banyak pemuda di desa yang memiliki potensi

yang akhirnya bisa mendapatkan pekerjaan, secara tidak langsung BUMDes hadir

untuk mengurangi proses urbanisasi yang selama ini seakan menjadi sebuah

keharusan masyarakat di desa.

B. Pendapatan Bumdes

1. Pengertian pendapatan

Dalam kamus besar bahasa Indonesia pendapatan adalah hasil kerja (usaha

atau sebagainya). Jadi pendapatan adalah, suatu proses peningkatan usaha

sehingga /pendapatan seseorang atau rumah tangga dalam periode tertentu lebih

tinggi. Dengan kata lain pendapatan yang diperoleh seseorang lebih tinggi dari

sebelumnya.

Reksoprayitno mendefinisikan pendapatan (revenue) dapat

diartikan sebagai total penerimaan yang diperoleh pada periode tertentu.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendapatan merupakan


14

sebagai jumlah penghasilan yang diterima oleh para anggota masyarakat

untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atau faktor-faktor produksi

yang telah disumbangkan.

Pendapatan adalah seluruh penerimaan baik berupa uang maupun

berupa barang yang berasal dari pihak lain maupun industri yang dinilai

atas dasar sejumlah uang dari harta yang berlaku. Pendapatan juga

merupakan sumber penghasilan seseorang untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari dan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup dan

penghimpunan seseorang secara langsung maupun tidak langsung. Selain

itu, definisi pendapatan merupakan seluruh hasil yang diperoleh atau

diterima oleh masyarakat baik secara individu maupun secara kelompok

yang merupakan balas jasa dari faktor-faktor produksi yang dimiliki,

seperti berupa gaji, bunga, modal, dan lain sebagainya yang merupakan

hasil proses produksi selama jangka waktu tertentu.

2. Indikator Tingkat Pendapatan

Tingkat pendapatan rumah tangga tergantung pada jenis kegiatan

yang dilakukan. Jenis kegiatan yang diikutsertakan terdiri dari modal, atau

keterampilan. Oleh sebab itu, dengan mempunyai produktivitas tenaga

kerja yang tinggi pada akhirnya mampu memberikan pendapatan yang

lebih besar. Adapun indikator tingkat pendapatan antara lain:

a. Upah dan Sewa


15

Pendapatan rumah tangga ditentukan oleh tingkat upah sebagai

penerimaan faktor produksi tenaga kerja nilai sewa tanah sebagai

penerimaaan dari penguasaan asset produktif lahan pertanian. Dengan

demikian tingkat pendapatan rumah tangga sangat dipengaruhi oleh

tingkat faktor produksi.

b. Keuntungan

Keuntungan adalah selisih lebih antara harga pokok dengan biaya

yang dikeluarkan dengan penjualan. Jika hasil penjualan tinggi maka

pendapatan akan meningkat.

c. Keahlian

Keahlian adalah keterampilan atau kemampuan seseorang dalam

menangani berbagai macam pekerjaan yang dipercayainya. Semakin

tinggi jabatan seseorang, keahlian yang dibutuhkan semakin tinggi pula,

maka gaji atau upah yang didapatkan semakin tinggi.

d. Bobot latihan

Seseorang yang mempunyai bobot lebih tinggi maupun kursus

tertulis, bisa juga dari pengetahuan dan pengelaman seseorang. Bobot

latihan memperbesar pendapatan karena latihan itu meningkatkan

keterampilan seseorang sehingga ia mampu menghasilkan produk fisik

marginal yang lebih tinggi.

3. Sumber Pendapatan Rumah Tangga

Menurut stoner dan wilson ada tiga sumber pendapatan rumah

tangga yakni:
16

a. Pendapatan dari Gaji dan Upah

Merupakan balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin,

pengawas, pegawai tata usaha, pegawai kantor serta para manajer

lainnya. Proses pembayaran gaji biasanya diberikan dalam setiap

bulannya, gaji biasanya tingkatannya lebih tinggi dari pada pembayaran

kepada pekerja-pekerja upahan.

b. Pendapatan dari aset produktif

Aset produktif adalah aset yang dapat menghasilkan pendapatan

atas balas jasa penggunaan, ada dua kelompok asset produk. pertama,

aset keuangan seperti deposito yang menghasilkan pendapatan bunga,

saham, yang menghasilkan deviden dan keuntungan atas modal bila

diperjualbelikan. Kedua, aset bukan keuangan seperti rumah yang

memberikan penghasilan sewa.

c. Pendapatan dari pemerintah

Pendapatan dari pemerintah adalah pendapatan yang diterima

bukan sebagai atas balas jasa atau input yang diberikan. Pembayaran

yang dilakukan oleh pemerintah misalnya, pembayaran untuk jaminan

sosial yang diambil dari pajak yang tidak menyebabkan pertambahan

dalam output.

4. Faktor yang mempengaruhi peningkatan pendapatan

Faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan yakni antara lain:

a. Upah/ gaji, pendapatan ini merupakan ganjaran dari pendapatan tenaga

kerja yang bekerja dalam perekonomian


17

b. Laba/ keuntungan, pendapatan yang berasal dari hasil sewa

gedung/bangunan.

c. Nilai tambah, pertambahan nilai uang dari suatu barang yang

diwujudkan oleh setiap perusahaan dalam perekonomian

d. Pendapatan usaha sendiri, pendapatan yang dihasilkan oleh

seseorang/rumah tangga dari hasil usaha yang dilakukannya.

Tingkat pendapatan merupakan salah satu kriteria maju tidaknya

suatu daerah. Bila pendapatan suatu daerah relatif rendah, dapat dikatakan

bahwa kemajuan dan kesejahteraan tersebut akan rendah pula. Kelebihan

dari konsumsi maka akan disimpan pada bank yang tujuannya adalah

untuk menjaga-jaga apabila baik kemajuan dibidang pendidikan, produksi

dan sebagainya juga mempengaruhi tingkat tabungan mayarakat. Demikin

pula bila pendapatan masyarakat suatu daerah relatif tinggi, maka tingkat

kesejahteraan dan kemajuan daerah tersebut tinggi pula.

C. Penelitian Yang Relevan

Untuk melakukan penelitian ini, tidak terlepas dari penelitian yang

dilakukan oleh peneliti terdahulu dengan tujuan memperkuat hasil

penelitian dan membandingkan dengan penelitian sebelumnya. Ringkasan

hasil penelitian terdahulu dapat dilihat pada tabel berikut:

Metodologi
Nama peneliti Judul penelitian Hasil penelitian
penelitian
Rufaidah peran badan Variabel Terpenuhinya
Aslamiy ah usaha milik desa Peran,BUMDES, kebutuhan
2017 (BUMDes) mensejahterakan manusia,lingkungan
18

menjadi semakin
bersih, kemudia dari
untuk
hasil pengelolaan
mensejahterakan
sampah sebanyak 5%
masyrakat desa
masyarakat dari hasil pendapatan
panggung Harjo
Analisi Data bersih akan di
melalui
Deskriktif alokasikan pada
kelompok usaha
kualitatif kesejahteraan
pengelolaan
MetodePenulisan: masyrakat desa
sampah
Induktif Deduktif pangung Harjo dalam
(KUPAS)
dan Deskriktif bidang kesehatan,
panggunglestari,
namun disisi lain
sewon, bantul,
kesehatan karyawan
Yogyakarta
KUPAS menjadi
terancam.
M. Athsil M.A pengembangan Variabel Hasil penelitian
(2017) ekonomi Pengembangan , menunjukakn adanya
masyarakat ekonomi BUMdes mampu
melalui badan masyarakat, meningkatkan
usaha milik desa BUMDES kemampuan masyrakat
(BUMDes) di Analisis Data dalam
Desa Hanura Deskriktif mengembangkan
Kecamatan kualitatif usaha yang
Teluk Pandan Metode Penulisan dimilikinya. Beberapa
Kabupaten :Induktif Deduktif unit usaha yang
Pewasaran dan Deskriktif didirikan BUMDes
memberi peluang
kepada masyarakat
untuk memperoleh
pekerjaan baru, serta
membantu masyarakat
19

memobilisasi potensi
yang dimilikinya
Pengelolaan keuangan
dan pengelolaan asset
di BUMDes Amanah
sudah berjalan dengan
Variabel baik. BUMDes
Peran Badan
Pengelolaan Amanah Juga
Usaha Milik
keuangan dan mengadakan Kerja
Desa (BUMDes)
pengelolaan aset di sama dengan pihak
Amanah dalam
bumdes ketiga BUMDes
Eddy Iskandar meningkatkan
Analisis Data Amanah mempunyai 3
(2017) Pendapatan Asli
Deskriktif usaha Utama yang
Desa Padang
kualitatif sudah berperan dalam
Jaya Kecamatan
Metode Penulisan meningkatkanpendapat
Kuaro
: Induktif Deduktif an asli desa yang
Kabupaten Paser
dan Deskriktif bersumber dari
BUMDes untuk
kegiatan dan
pembangunan
jembatan
TRANSPARAN diharapkan para
Variabel
SI aparatur desa
Diana Elvianita meningkatkan
PENGELOLAA khususnya Desa
MartantI , 2017 dalam pengelolaan
N LAPORAN Karangbendo dapat
laporan
KEUANGAN meningkatkan dalam
20
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini ialah jenis

penelitian lapangan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan ilmu

ekonomi melalui pendeskripsian data melalui objek yang diteliti. Metode

penelitian kualitatif merupakan salah satu prosedur yang menghasilkan data

berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. Sementara itu

menurut Lodico, Spaulding, dan Vogtle, penelitian kualitatif, yang disebut

penelitian interpretatif atau penelitian lapangan adalah suatu metodologi yang

dipinjam dari disiplin ilmu seperti sosiologi dan antropologi dan diadaptasikan ke

dalam seting pendidikan. Metode kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan

makna suatu peristiwa interaksi tingkah laku manusia dalam situasi tertentu

menurut peneliti sendiri. dengan demikian, penelitian kualitatif ialah penelitian

yang menghasilkan data dari sumber data yang di tentukan, baik melalui

pengamatan, wawancara maupun dokumentasi yang disajikan dalam bentuk

tulisan.

B. Sumber Daya

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari

sumbernya, melalui observasi atau wawancara dengan sumber informasi

terpilih yang sesuai dengan penelitian yang di maksud. Data primer dalam

21
22

penelitian ini melalui wawancara kepada Pengurus Desa, pengurus

BUMDES, dan Masyarakat desa yang terkait.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak secara langsung dari

sumbernya atau data pendukung atau pelengkap dalam penelitian., melalui

dokumen-dokumen atau catatan tertulis. Data yang tertulis yang

bersumber pada dokumen. Sehingga disebut data dokumenter, yaitu data

atau gambar tentang lokasi penelitian, yang meliputi: keadaan demografi,

ekonomi dan sosial budaya. Data sekunder pada penelitian ini adalah

berkaitan dengan kondisi demografi Negeri Saunulu, kondisi ekonomi

desa, serta dokumen-dokumen BUMDES yang tersedia sebagai data

dukungan.

C. Lokasi Dan Penelitian

1. Lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) di

Desa Kaluku Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto

2. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Desember 2023 di Desa

Kaluku Kecamatan Batang Kabupaten Jeneponto

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan oleh penelitian ini yaitu terdapat tiga

cara yaitu sebagai berikut:

1. Obervasi
23

Nasution menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu

pengetahuan. Menurut Marshall, melalui observasi, peneliti belajar tentang

perilaku, dan makna dari perilaku tersebut.4 Sedangkan pendapat Sugiyono,

observasi adalah teknik pengumpulan data untuk mengamati prilaku manusia,

proses kerja, dan gejala-gejala alam, dan responden.

2. Wawancara

Etsberg mendefinisikan wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar

informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat di konstruksi kan makna

dalam suatu topik tertentu.5 Dalam hal ini peneliti akan melakukan proses

wawancara terkait dengan masalah yang di temukan dari hasil pemantauan penulis

terhadap pemerintah desa, BUMDES dan Masyarakat terkait.

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah Catatan peristiwa yang sudah berlalu. Studi dokumen

merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam

penelitian kualitatif. Metode dokumentasi yaitu mencari data-data mengenai hal-

hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah,

prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya.6 Agar data yang dikumpulkan

lebih lengkap dan akurat, maka peneliti mencari dokumentasi-dokumentasi yaitu

berupa profil desa dan profil BUMDES serta surat-surat landasan dibentuknya

BUMDES dan dokumentasi kegiatan-kegiatan BUMDES.

E. Informasi Penelitian

Pengertian informan adalah subyek penelitian yang dapat memberikan

informasi mengenai fenomena/permasalahan yang diangkat dalam penelitian.

Dalam pengertian lain, Informan penelitian adalah sesuatu baik orang, benda
24

ataupun lembaga (organisasi), yang sifat keadaanya diteliti.8 Informan penelitian

dalam penelitian ini adalah Pemerintah Desa Kaluku Kecamatan Batang

Kabupaten Jeneponto Saunulu, Kecamatan Tehoru, Kabupaten Maluku Tengah

sebanyak 3 orang diantaranya, Bapak kepala Desa, Sekretaris Desa dan Bendahara

Desa. Informan penelitian yang lain adalah lembaga mikro pemerintahan desa,

BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) Desa Kaluku Kecamatan Batang Kabupaten

Jeneponto Saunulu sebanyak 3 orang diantaranya, Ketua BUMDES Negeri

Saunulu, Sekertaris dan dan anggota BUMDES, serta masyarakat terkait yang

menggeluti bidang usaha kecil dari beberapa sector yang ada seperti nelayan,

petani sayur, percetakan batu bata dan usaha perniagaan BBM sebanyak 4 orang,

total keseluruhan informan penelitian ini sebanyak 10 orang.

F. Analisis Data

Setelah seluruh data sudah lengkap, yaitu dari hasil observasi, wawancara,

dan dokumentasi akan di analisis dan diolah guna mendapatkan kesimpulan dari

hasil penelitian. Analisis data adalah proses menyusun data secara sistematis dari

sumber yang sudah didapatkan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi,

dengan cara mengorganisasikan ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesis, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting

dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah difahami

oleh diri sendiri maupun orang lain. Terdapat tiga tahapan dalam analisis dan

pengolahan data yaitu:

1. Reduksi data

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting dan dicari tema dan pola nya. Reduksi
25

data merupakan proses berfikir sensitif yang memerlukan kecerdasan dan

keluasan serta kedalaman wawasan yang tinggi.10 Data-data yang telah direduksi

memberikan gambaran yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan

mempermudah peneliti untuk mencarinya jika sewaktu-waktu diperlukan.

2. Data Display (Penyajian Data)

Langkah selanjutnya ialah mendisplaykan data. Penyajian data bisa

dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowcart

dan sejenisnya. Dengan melakukan langkah penyajian data, maka akan

memudahkan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Verifikasi dan Kesimpulan

Dalam proses pengumpulan data peneliti sudah melakukan verifikasi.

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan baru yang sebelumnya

belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek

yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti

menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.12

Setelah peneliti yakin bahwa data yang didapatkan sudah lengkap dan akurat

kebenarannya, barulah peneliti menarik kesimpulan akhir dan memberikan

gambaran mengenai “Peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) dalam

meningkatkan pendapatan Ekonomi Desa Kaluku Kecamatan Batang Kabupaten

Jeneponto”.
DAFTAR PUSTAKA

Igedius Fkun. 2019. Eksistensi Badan Usaha Milik Desa Dalam Meningkatkan
Pere- konomian Masyarakat Di Desa Subun Bestobe Kecamatan Insana
Barat. Jur- nal Poros Politik Vol. 1 No. 1 (2019).Kuncoro, Mudrajad,
2010. Ekonomika Industri Indonesia: Menuju Negara Industri Baru
2030, (ANDI. Yogyakarta.).
Jamiluddin Ritonga, 2014. Riset Kehumasan, (Jakarta: PT. Gramedia Grasindo,)
Kamsir, 2012. Kewirausahaan; edisi revisi, (Jakarta. Rajawali pers)
Kementerian Koperasi dan UKM. 2014. Perkembangan Data UMKM dan Usaha
Besar. melalui http://www.depkop.go.id diakses tanggal 26 Juni 2015.
Kurniawan, Ade Eka, 2015, (Skripsi.),Peranan badan usaha milik desa (BUMDes)
dalam peningkatan pendapatan asli desa.
Kusuma, Gabriella Hanny dan Purnamasari, Nurul, 2016. BUMDES:
Kewirausahaan Sosial yang Berkelanjutan (Analisis Potensi dan
Permasalahan yang dihadapi Badan Usaha Milik Desa di Desa Ponjong,
Desa Bleberan, dan Desa Sumbermulyo) .Yogyakarta. Penabulu
Foundation.
Martha, E., & Kresno, S. (2016). Metodologi Penelitian Kualitatif. (Jakarta:
Rajawali Press).
Martono, nanang, 2014. Metode penelitian kuatitatif (analisis isi dan dan analisis
data sekunder). (Jakarta: PT. RAJAGRAFINDO PERSADA)
Mankiw, N, Gregory, Euston Quahdan Peter Wilson, 2014. Pengantar Ekonomi
Mikro (principles of Econimics), (Jakarta selatan, salemba Empat)
Nofiratullah, 2018, (Skripsi), Eksistensi Badan Usaha Milik Desa dalam
meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Soki kecamatan Belo
Kabupaten Bima.

26

Anda mungkin juga menyukai