Anda di halaman 1dari 89

PENGARUH INDUSTRI RUMAH TANGGA OPAK UBI TERHADAP

PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT

(SK Sidomulyo Kecamatan Sibiru-biru)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Untuk Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi

Oleh :
AHMAD FAIZAL FAZRY
NPM : 71170311016

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
2021
PENGARUH INDUSTRI RUMAH TANGGA OPAK UBI TERHADAP
PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT

(SK Sidomulyo Kecamatan Sibiru-biru)

SKRIPSI

Oleh :
AHMAD FAIZAL FAZRY
NPM : 71170311016

Pembimbing I Pembimbing II

Zulkifli Siregar, SE.,M.M M. Sahnan.,SE.,M.M

UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA


FAKULTAS EKONOMI
MEDAN
2021
FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN

REKOMENDASI PEMBIMBING
Yang bertanda tangan dibawah ini, Dosen Pembimbing skripsi,:

Nama Mahasiswa : Ahmad Faizal Fazri

NPM : 71170311016

Judul Skripsi : Pengaruh Industri Rumah Tangga Opak Ubi


Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat

Menyatakan bahwa berdasarkn hasil bimbingan selama ini, dan setelah dilakukan
perbaikan terhadap kesalahan dalam penulisan skripsi ini, maka yang
bersangkutan dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti munaqasah skripsi pada
Fakultas Agama Islam Sumatera Utara Medan.

Medan,September 2021

Pembimbing I Pembimbing II

Zulkifli Siregar, SE.,M.M M. Sahnan.,SE.,M.M


ABSTRAK

PENGARUH INDUSTRI RUMAH TANGGA OPAK UBI TERHADAP


PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT

(SK Sidomulyo Kecamatan Sibiru-biru)

AHMAD FAIZAL FAZRY


NPM : 71170311016

Penelitian ini dilaksanakan pada industri opak berlokasi di Desa


Sidomulyo Kecamatan Sibiru-biru Kabupaten Deli Serdang dan dilaksanakan
pada bulan September 2021 sampai dengan selesai. Industri ini merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan makanan yaitu keripik opak yang
berdiri pada tahun 1985. Terdapat permasalahan dalam penelitian yaitu modal
yang diperoleh masih meminjam, tenaga kerja yang terus mengalami
pengurangan, bahan baku yang sulit didapatkan, mesin yang menggunakan alat
tradisional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh
modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin terhadap produksi opak di Desa
Sidodadi deli Serdang. Untuk mencapai tujuan tersebut, dalam penelitian ini
dilakukan analisis regresi linear berganda dengan alat bantu perangkat lunak SPSS
Versi 22.0. Pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dilakukan dengan uji
F dan uji t dengan tingkat kepercayaan 95% (α = 5%). Hasil penelitian yang
dilakukan menunjukkan bahwa modal dengan nilai t hitung sebesar (2,603),
tenaga kerja dengan nilai t hitung sebesar (9,107), bahan baku dengan nilai t
hitung sebesar (3,371) dan mesin dengan nilai t hitung sebesar(2,262)
berpengaruh signifikan positif terhadap produksi opak. Secara bersama-sama
bahwa modal, tenaga kerja, bahan baku, dan mesin berpengaruh signifikan
terhadap produksi opak. Koefesien determinasi (R2) menunjukkan bahawa
variabel bebas yang diteliti mampu menjelaskan 76,7% terhadap produksi opak
dan sisanya 23,3% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti.

Kata kunci: Modal, Tenaga kerja, Bahan baku, Mesin , dan Produksi

i
ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


kesehatan dan kesempatan dalam ruang dan waktu kepada peneliti untuk
menyelesaikan proposal skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk meraih
gelar sarjana ekonomi.

Peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua


orang tua tercinta Ayahanda dan Ibunda serta Kakak dan Adik tercinta, yang tidak
pernah henti-hentinya memberikan doa dan dukungan baik moral maupun materi
sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi ini dengan baik.

Dalam hal ini, peneliti juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak lain yang telah membantu peneliti dalam
menyelesaikan tulisan ini, yaitu kepada:

1. Ibu Safrida.,SE.,M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Sumatera Utara beserta para stafnya.

2. Bapak Zulkifli Siregar, SE.,M.M. selaku Ketua Program Studi Ekonomi

Pembangunan Dan Selaku Pembimbing I Skripsi Skripsi Saya.

3. Bapak M,Sahnan.,SE.,M.M. selaku Pembimbing II skripsi bagi peneliti.

4. Para Staf Pengajar khususnya dosen ekonomi pembangunan yang telah

banyak memberikan pelajaran serta arahan dalam penyusunan proposal

skripsi.

5. Pegawai dan Staf-staf Biro Administrasi FE UISU.

6. Seluruh keluarga besar peneliti yang terus memberikan semangat bagi

peneliti dalam menjalankan pendidikan.

ii
7. Sahabat-sahabatku khususnya Jurusan Ekonomi Pembangunan. Salut buat

kekompakannya selama ini.

8. Kerabat, Sahabat, Teman, Kenalan, Kakak, Abang, Adik dan seluruh

pihak-pihak lain yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu. Yang pasti

peneliti mengucapkan banyak terima kasih untuk do’a dan dukungannya.

Dalam hal ini peneliti menyadari bahwa dalam penulisan proposal skripsi

ini masih banyak terdapat kekurangan sehingga kritik maupun saran sangat

peneliti harapkan agar dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan ataupun

perbaikan proposal skripsi menjadi lebih baik sehingga bermanfaat bagi seluruh

pihak yang berkepentingan.

Medan, November 2021

Peneliti

Ahmad Faizal Fazry

NPM: 71170311016

iii
DAFTAR ISI

ABSTRAK....................................................................................................... i

KATA PEGANTAR....................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL........................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR...................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... ix

BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Indikasi Masalah................................................................................... 2
C. Batasan Istilah....................................................................................... 3
D. Rumusan Masalah................................................................................. 3
E. Tujuan Penelitian.................................................................................. 4
F. Manfaat Penelitian................................................................................ 4
G. Sistematika Penulisan........................................................................... 5
BAB II : LANDASAN TEORI......................................................................... 6

A. Pengertian Industri Rumah Tangga...................................................... 6

1. Macam-Macam Industri............................................................ 6

2. Manfaat Industri Rumah Tangga.............................................. 9

3. Indikator Industri Rumah Tangga............................................. 9

B. Pengertian Opak Ubu............................................................................ 10

1. Pengertian Penyerapan Tenaga Kerja....................................... 10

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi PTK................................ 10

C. Peningkatan Pendapatan....................................................................... 13

1. Pengertian Peningkatan Pendapatan......................................... 13

iv
2. Karakteristik Pendapatan.......................................................... 13

3. Faktor-Faktor Pendapat............................................................ 14

4. Indikator Pendapatan................................................................ 14

D. Penelitian Terdahulu............................................................................. 14

E. Kerangka Konseptual............................................................................ 16

F. Hipotesis............................................................................................... 18

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN....................................................... 19

A. Tempat dan waktu Peneltian................................................................. 19

B. Populasi dan Sample............................................................................. 19

C. Variabel dan Indikator Penelitian......................................................... 20

D. Skala Pengukuran Variabel................................................................... 22

E. Sumber Data......................................................................................... 23

F. Uji Validitas dan Realiabilitas.............................................................. 23

G. Teknik Pengumpulan Data................................................................... 26

H. Teknik Analisis Data............................................................................ 26

I. Uji Hipotesis......................................................................................... 29

BAB IV : LAPORAN HASIL PENELITIAN.................................................. 33

A. Gambaran Umum Usaha Opak............................................................. 33

B. Deskripsi Data Penelitian..................................................................... 36

1. Modal........................................................................................ 37

2. Tenaga....................................................................................... 38

3. Bahan Baku............................................................................... 39

4. Mesin........................................................................................ 40

v
C. Uji Asumsi Klasik................................................................................. 42

1. Uji Normalitas.......................................................................... 42

2. Uji Linearitas............................................................................ 43

3. Uji Asumsi Klasik..................................................................... 44

D. Uji Hipotesis......................................................................................... 46

1. Uji Model R2............................................................................ 46

2. Uji Persial (Uji t)...................................................................... 47

3. Uji Simultan.............................................................................. 47

E. Interpretasi Hasil Peneltian................................................................... 49

BAB V : PENUTUP......................................................................................... 52

A. Kesimpulan........................................................................................... 52

B. Saran..................................................................................................... 52

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 54

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu......................................................................... 15


Tabel 3.1 Rencana Waktu Penelitian................................................................ 17
Tabel 3.2 Defenisi Operasional Variabel Penelitian......................................... 19
Tabel 3.3 Bobot Kriteria Jawaban Skala Likert................................................ 23
Tabel 4.1 Perkembangan Produksi Keripik Opak Desa Sidomulyo................. 36
Tabel 4.2 Modal Dalam Proses Produksi Opak Di Desa Sidomulyo............... 37
Tabel 4.3 Jumlah Tenaga Terja di Desa Sidomulyo......................................... 39
Tabel 4.4 Bahan Baku....................................................................................... 39
Tabel 4.5 Mesin/Peralatan Produksi Yang DigunakanOleh Industri Opak...... 41
Table 4.6 Uji Lineatias..................................................................................... 44
Tabel 4.7 Multikolinearitas............................................................................... 44
Tabel 4.8 Koefisien Determinasi (R2).............................................................. 46
Tabel 4.9 Uji Modal.......................................................................................... 48

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2 Kerangka Konseptual.......................................................................17

Gambar 4.1. Struktur Organisasi...........................................................................34

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1.....................................................................................................83

Lampiran 2.....................................................................................................87

Lampiran 3.....................................................................................................91

ix
x
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan di era yang semakin moderen ini pemerintah harus cepat

dalam membangun ekonomi yang kuat salah satunya melalui Home Industri

karena home industri merupakan suatu bentuk kegiatan dalam dunia usaha dan

sebagai salah satu bentuk ekonomi rakyat yang memiliki potensi dalam

mengembangkan ekonomi kerakyatan serta berdampak meningkatkan

perekonomian nasional. Home Industri saat ini berkembang cukup pesat di

Indonesia, sehingga keberadaan home industri dapat membantu pemerintah dalam

pengentasan kemiskinan dan mengurangi angka pengangguran. Home Industri di

Indonesia cukup stabil dan mampu menjaga keseimbangan kondisi ketika

ekonomi krisis datang. Kegiatan Home Industri merupakan salah satu komponen

utama dalam pengembangan ekonomi lokal.

Keberadaanya sangat diperlukan di daerah pedesaan, karena industri

pedesaan pada umumnya dapat dicirikan oleh industri berskala kecil. Dalam

proses industri pedesaan, industri di pedesaan sangat diperlukan dalam upaya

untuk meningkatkan nilai tambah yang pada gilirannya dapat meningkatkan

perekonomian. Pertumbuhan Home Industri merupakan industri yang mempunyai

peranan penting dalam menunjang laju pertumbuhan ekonomi daerah, dan

perkembangan Home Industri terus bertambah sejalan dengan perkembangan

pembangunan. Home Industri di Indonesia bergerak di berbagai sektor usaha,

namun usaha industri kecil dan menengah yang prospektif dan lebih menjanjikan

1
2

adalah sektor yang bergerak dibidang busana dan pakaian, serta sektor usaha yang

bergerak di bidang usaha kuliner atau makanan. Karena setiap individu tidak

hanya membutuhkan pakaian sebagai kebutuhan pokok, namun mereka juga

membutuhkan makanan sebagai kebutuhan pokok lainnya setara dengan

kebutuhan papan. Seperti halnya di Sidomulyo yang terletak di Kecamatan Sibiru-

biru Kabupaten Deli Serdang. Di desa tersebut sangat banyak di jumpain industri

rumah tangga terkhususnya opak ubi dikarenakan bahan baku nya mudah didapat

dan nilai jual opak ubi sangat menjanjikan masyarakat di desa sidomulyo

menekunin usaha opak ubi tersebut. Maka berdasarkan hal tersebut peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Industri Rumah

Tangga Opak Ubi dan Penyerapan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan

Pendapatan Masyarakat (Studi Kasus Desa Sidomulyo Kecamatan Sibiru-

biru”

B. Identifikasi Masalah

Menurut Sugiyono (2015:54) identifikasi masalah adalah pertajaman

berbagai unsur atau faktor yang terkait terhadap topik atau masalah yang akan

diteliti. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, peneliti

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Secara Umum Pendapatan Pengrajin Industri Opak Ubi di Desa Sidomulyo

Masih Rendah.

2. Perkembangan Industri Rumah Tangga Opak Ubi di Desa Sidomulyo Belum

Menunjukan Perkembangan yang Signifikan.


3

3. Tidak tersedianya lapangan kerja yang mengakibatkan tingginya angka

pengaguran di desa sidomulyo.

4. Banyaknya Industri Rumah Tangga Opak Ubi yang mengakibatkan

persaingan.

C. Batasan Masalah

Menurut Arikunto (2013:14) batasan masalah merupakan sejumlah

masalah yang dipandang penting dan bergunaa untuk dicarikan pemecahannya.

Mengingat keterbatasan waktu, kemampuan, dan pengetahuan yang dimiliki

penulis. Untuk memperjelas serta membatasi ruang lingkup permasalahan untuk

menghasilkan uraian yang sistematis maka batasan masalah dalam penelitian ini

adalah tentang Pendapatan Pengusaha dan Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri

Opak Ubi Desa Sidomulyo.

D. Rumusan Masalah

Menurut Silalahi (2015:54) rumusan masalah merupakan pertanyaan-

pertanyaan penelitian yang berhubungan dengan topik yang selanjutnya akan diuji

secara nyata. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana Pengaruh Industr Rumah Tangga Opak Ubi berpengaruh terhadap

Peningkatan Pendapatan Masyarakat di Desa Sidomulyo?

2. Bagaimana Pengaruh Penyerapan Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan

Pendapatan Masyarakat di Desa Sidomulyo?

3. Bagaimana Pengaruh Industri Rumah Tangga Opak Ubi Dan Penyerapan

Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Di Desa

Sidomulyo.
4

E. Tujuan Penelitian

Menurut Mudrajad (2013: 101) tujuan pnelitian adalah penjabaran secara

jelas apa yang direncanakan untuk dilakukan dalam usulan penelitian. Adapun

tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Industri Rumah Tangga Opak Ubi terhadap

Peningkatan Pendapatan Masyarakat Desa Sidomulyo.

2. Untuk mengetahui seberapa besar Pengaruh Penyerapan Tenaga Kerja

terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat Desa Sidomulyo baik secara

simultan dan parsial.

3. Mendeskrpsikan Pengaruh Industri Rumah Tangga Opak Ubi dan Penyerapan

Tenaga Kerja Terhadap Peningkatan Pendapat Masyarakat Desa Sidomulyo.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Dapat dijadikan sarana sebagai upaya pengaplikasian teori-teori yang telah

didapatkan selama proses perkuliahan dengan keadaan yang ada dilapangan

dengan salah satunya memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh Masyarakat.

2. Bagi akademis

Sebagai bahan referensi untuk penelitian di masa yang akan datang dan

sebagai bahan untuk menambah pengetahuan pustaka berdasarkan penerapan yang

ada dalam kenyataan.

1. Bagi Masyarakat Umum


5

Dapat dijadikan sebagai sumber informasi bagi masyarkat dalam usaha

meningkatkan kualitas produksi serta untuk mempertahankan usaha yang lebih

baik dimasa kini dan dimasa mendatang.

G. Sistematika Penulisan

Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan dari bab satu hingga bab terakhir.

Pengertian lain sistematika penulisan berisi tentang deskripsi alur pembahasan

skripsi yang dimulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup yang dijelaskan

sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, Identifikasi Masalah,

rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, batasan istilah, dan sistematika

penulisan.

BAB II Landasan Teori, memuat kajian tentang berbagai teori yang menjadi

landasan teoritis penelitian, meliputi: Tinjauan umum tentang wakaf, syarat dan

rukun wakaf, tinjauan umum tentang wasiat, syarat dan rukun wasiat dan hal-hal

yang membatalkan wasiat..

BAB III Metodologi Penelitian, berisi tentang metodologi penelitian, jenis

penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis

data.

BAB IV Laporan Hasil Penelitian, menjelaskan lebih lanjut tentang paparan dan

analisis data berdasarkan hasil penelitian.

BAB V Penutup, yang berisi tentang kesimpulan dan saran


6
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Industri Rumah Tangga

Home industri adalah perusahaan dalam skala kecil, biasanya perusahaan

ini hanya menggunakan satu atau dua rumah sebagai pusat produksi, administrasi

dan pemasaran sekaligus secara bersamaan menurut Muliawan (2013:20).

Home industri pada umumnya adalah unit-unit usaha yang sifatnya lebih

tradisional, dalam arti menerapkan sistem organisasi dan manajemen yang baik

seperti lazimnya dalam perusahaan modern, namun tidak ada pembagian kerja dan

sistem pembukuan yang jelas Tambunan, (2014:35).

Berdasarkan Pengertian dari beberapa pendapat ahli diatas dapat

disimpulkan bahwa Industri Rumah Tangga adalah kegiatan binis yang dilakukan

per orangan atau kelompok dengan sekala kecil.

1. Macam-Macam Industri

Menurut Harimurti (2016:25), Industri merupakan kegiatan ekonomi yang

luas, maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap-tiap Negara atau

wilayah. Pada umumnya, makin laju tingkat perkembangan perindustrian di suatu

Negara atau daerah, makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut.

Adapun pendapat peneliti industry ekonomi yang luas pasti memiliki

pebedaan ddalam setiap negara atau wilayah Adapun klasifikasi industri

berdasarkan kriteria masing-masing adalah sebagai berikut:

a) Klasifikasi industri berdasarkan bahan baku

6
7

1) Industri ekstaktif yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh

langsung dari alam, misalnya industri pertanian, perikanan dan

kehutanan.

2) Industri non ekstraktif yaitu industri yang mengolah lebih lanjut

hasil industri lain. Misalnya, industri kayu lapis danindustri

kain.

3) Industri fasilitatif yaitu kegiatan industri yang menjual jasa

seperti angkutan dan lain-lain.

b) Klasifikasi industri berdasarkan tenaga kerja Menurut Badan Pusat

Statistik (BPS), pengelompokkan industry berdasarkan tenaga

kerja ini dibedakan menjadi 4 yaitu:

1) Perusahaan atau industri besar yaitu industri dengan jumlah

tenaga kerja lebih dari 100 orang atau lebih. Ciri industri besar

adalah memiliki modal yang besar yang dihimpun dalam bentuk

pemilikan saham, tenaga kerja memiliki keterampilan khusus,

dan pimpinan dipilih melalui uji kemampuan dan kelayakan.

Misalnya industri tekstil.

2) Perusahaan atau industri sedang yaitu industri yang tenaga

kerjanya berjumlah 20- 99 orang.

3) Perusahaan atau industri kecil yaitu industri yang tenaga

kerjanya berjumlah sekitar 5-19 orang. Cirinya yaitu memiliki

modal yang relatif kecil, tenaga kerjanya masih terbatas.

Misalnya industri batu bata dan lain-lain.


8

4) Industri kerajinan Rumah Tangga yaitu industri yang

menggunakan tenaga kerja kurang dari 4 orang (termasuk tenaga

kerja yang tidak dibayar). Ciri industri ini adalah memiliki

modal yang sangat terbatas, tenaga kerja yang berjumlah empat

orang atau kurang dari empat orang, tenaga kerja berasal dari

anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya

kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya,

misalnya industri makanan ringan.

c) Klasifikasi industri berdasarkan produksi yang dihasilkan:

1) Industri primer yaitu industri yang menghasilkan barang atau

benda yang tidak perlu pengolahan lebih lanjut. Misalnya:

industry anyaman, industri konveksi, industri makanan dan

minuman.

2) Industri sekunder yaitu industri yang menghasilkan barang atau

benda yang membutuhkan pengolahan lebih lanjut sebelum

dinikmati atau digunakan. Mislanya: industri permintalan

benang, industri ban, industri baja, industri tekstil.

3) Industri tersier yaitu industri yang hasilnya tidak berupa barang

atau benda yang dapat dinikmati atau digunakan baik secara

langsung maupun tidak langsung, melainkan berupa jasa

layanan yang dapat mempermudah atau membantu kebutuhan

masyarakat misalnya industri angkutan, industri perbankan,

industry perdagangan dan industri pariwisata


9

2. Manfaat Industri Rumah Tangga

Harimurti (2016:34) Home industri sangat bermanfaat bagi masyarakat,

khususnya golongan ekonomi lemah karena sebagian besar pelaku industri kecil

adalah penduduk golongan tersebut. Adapun beberapa manfaat adanya home

industri adalah:

a. Memberikan lapangan kerja pada penduduk yang umumnya tidak

bekerja secara utuh.

b. Memberikan tambahan pendapatan tidak saja bagi pekerja atau

kepentingan keluarga, tetapi juga anggota anggota keluarga lain. 

c. Mampu memproduksi barang-barang keperluan penduduk setempat

dan daerah sekitarnya secara lebih efisien dan lebih murah dibanding

industri besar.

3. Indikator Industri Rumah Tangga

Industri Rumah Tangga menurut Sumodiningrat (2012:30), mempunyai

ciri utama:

a. tidak memisahkan kedudukan pemilik dengan manajerial.

b. menggunakan tenaga kerja sendiri.

c. un-bankable mengandalkan modal sendiri.

d. sebagian tidak berbadan hukum,memiliki tingkat kewirausahaan

relative rendah.
10

B. Pengertian Opak Ubi

Opak Ubi/Singkong adalah makanan cemilan sejenis kerupuk yang berasal

dari k abupaten wonosobo, Jawa Tengah. Pada awalnya opak singkong berasa;l

dari Desa Kalibeber, Kecamatan Mojotengah namun sekarang sudah banyak desa

lain yang juga membuat opak, Opak Singkong rasanya gurih, terbuat dari

singkong (ubi kayu) kukus, garam dan daun kucai. Wikipedia 4/5/21.

1. Pengertian Penyerapan Tenaga Kerja

Penyerapan tenaga kerja merupakan penduduk yang mampu bekerja dalam

usia kerja (15-64 tahun) yang terdiri dari orang yang mencari kerja, punya

pekerjaan namun sementara tidak bekerja atau menganggu Ari Kuncoro

(2012:24).

Pendapat lain menyatakan Penyerapan tenaga kerja adalah banyaknya

lapangan kerja yang sudah terisi yang tercermin dari banyaknya jumlah penduduk

bekerja. Penyerapan tenaga kerja adalah diterimanya para pelaku tenaga kerja

untuk melakukan tugas sebagaimana mestinya pekerja atau lapangan pekerja

untuk diisi oleh pencari kerja Michael Todaro (2012:43).

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyerapan Tenaga Kerja

Dalam dunia usaha tidak mungkin kondisi tersebut, hanya pemerintahlah

yang dapat menangani dan mempengaruhi faktor eksternal. Adapun faktor-faktor

tersebut diuraikan sebagai berikut :

a. Tingkat upah

Dalam kehidupan sehari-hari,manusia selalu melakukan kegiatan, ada yang

bisa dilakukan sendiri dan ada juga yang harus dilakukan melalui kegiatan orang
11

lain. Berkaitan dengan kegiatan melalui orang inilah yang harus diberi imbalan

dalam bentuk upah atau imbalan dalam bentuk lain.

b. Produktifitas tenaga kerja

Produktivitas tenaga kerja merupakan gambaran kemampuan pekerja dalam

menghasilkan output. Hal ini karena produktivitas merupakan hasil yang

diperoleh oleh suatu unit produksi dengan jumlah tenaga kerja yang dimiliki,

dengan produktivitas kerja yang menunjukkan kemapuan yang dimiliki oleh

tenaga kerja tinggi.

c. Modal

Modal perusahaan merupakan biaya tetap. Semakin besar modal perusahaan

maka peluang memasuki industri semakin besar

d. Tenaga non upah

Pengeluaran untuk tenaga kerja non upah merupakan salah satu biaya

produksi yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Permintaan tenaga kerja akan

dipengaruhi proporsi pengeluaran untuk tenaga kerja non upah terhadap

keseluruhan biaya produksi.

3. Indikator Penyerapan Tenaga Kerja

Selaras dengan sastrowardoyo (2015:36) mengidentifikasikan tujuh

indikator dari penyerapan tenaga kerja :

a. Jenis Perusahaan

Ada beberapa wirausaha yang dapat dengan mudah melakukan suksesi,

tetapi ada pula mengalami hal sebaliknya. Pada umumnya hal ini ditentukan oleh

jenis perusahaan. Seseorang wirausaha yang menguasai penerapan teknologi


12

tinggi tidak mudah digantikan. Demikian pula dengan orang yang menguasai

hubungan dengan seluruh industri perusahaan merupakan faktor kunci bagi

keberhasilan perusahaan.

b. Faktor Lingkungan

Perubahan lingkungan bisnis memerlukan antisipasi, salah satu diantaranya

dilakukan dengan suksesi. Meskipun sebuah perusahaan telah menerapkan

teknologi maju, perusahaan memerlukan personel yang handal dalam pemasaran.

c. Jumlah Konsumen Potensial

Perusahaan dengan konsumen potensial yang relatif kecil mungkin

menggunakan tenaga penjualan sendiri untuk menjual langsung kepada konsumen

atau perusahaan. Untuk jumlah pembeli yang lebih besar perusahaan akan

memanfaatkan jasa perantara.

d. Jumlah Pesanan

Perusahaan produk makanan akan menjual langsung kepada rangkaian

grosir besar karena ukuran pesanan yang besar dan volume keseluruhan

perusahaan menjadikan saluran ini dapat diharapkan lebih ekonomis.

e. Nilai Produk

setiap unit produk mempengaruhi jumlah dana yang diperlukan untuk

distribusi. Untuk produk bernilai tinggi dengan harga mahal diperlukan saluran

distribusi pendek, sedangkan untuk produk yang berharga murah pada umumnya

digunakan saluran distribusi yang panjang.

f. Umur Produk
13

Bebrapa barang secara fisik kualitasnya cepat menurun. Barang yang

bersifat demikian memerlukan saluran langsung atau pendek.

C. Peningkatan Pendapatan

1. Pengertian Peningkatan Pendapatan

Menurut Sumondiningrat (2012:58) dalam rangka mencapai masyarakat

yang sejahtera dibutuhkan strategi pembangunan yang berkelanjutan yang pada

hakekatnya berorientasi kepada peningkatan kemakmuran dan kesejahteraan

manusia dengan mengikutsertakan segala lapisan masyarakat dalam proses

pembangunan, disampingi itu pembangunan yang bertujuan untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat merupakan suatu proses yang muncul dari masyarakat,

oleh masyarakat dan untuk dinikmati oleh masyarakat secara berkesinambungan.

Peningkatan Pendapatan adalah aliran masuk aktiva atau pengurangan utang

yang diperoleh dari hasil penyerahan barang atau jasa kepada para pelanggan

menurut Soemarso S.R (2013:54). Berdasarkan pengertian dari beberapa

pendapat ahli diatas dapat disimpulkan Peningkatan Pendapatan adalah

penambahan pemasukan dari hasil usaha sendirih atau usaha lainnya dan

meningkatnya jumlah barang konsumsi sehari-hari.

2. Karakteristik Pendapatan

Walaupun jenis pendapatan yang dimiliki setiap perusahaan berbeda-beda,

tetapi dari sudut akuntansi seluruh pendapatan tersebut mulai dari kelompok

pendapatan yang berasal dari penjualan barang jadi hingga pendapatan dari

penjualan jasa memiliki karakteristik yang sama dalam pencatatannya. Menurut

Lekok (2012:24) Karakteristik pendapatan dibagi menjadi dua karakteristik yaitu:


14

1) Bahwa pendapatan itu muncul dari kegiatan-kegiatan pokok perusahaan dalam

mencari laba.

2) Bahwa pendapatan itu sifatnya berulang-ulang atau berkesinambungan

kegiatankegiatan pokok tersebut pada dasarnya berada dibawah kendali

manajemen.

3. Faktor – Faktor Pendapatan

Sedangkan menurut Boediono (2012:25) pendapatan seseorang

dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain dipengaruhi:

a. Jumlah faktor-faktor produksi yang dimiliki yang bersumber pada,

hasil-hasil tabungan tahun ini dan warisan atau pemberian.

b. Harga per unit dari masing-masing faktor produksi, harga ini ditentukan

oleh penawaran dan permintaan di pasar faktor produksi.

c. Hasil kegiatan anggota keluarga sebagai pekerjaan sampingan.

4. Indikator Pendapatan

Menurut Abdurachman (2018:381) “Pendapatan adalah uang, Menurut

Bramastuti (2019;48) Indikator Peningkatan Pendapatan antara lain :

a. Penghasilan yang diterima perbulan,

b. Pekerjaan

c. Pendidikan

d. Beban keluarga yang ditanggung.

D. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan

senioritas yang mempengaruhi pengalaman kerja. Beberapa penelitian terdahulu


15

yang mempunyai hubungan dengan penelitian yang akan dilakukan pada tabel

berikut ini:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian Persamaan dan Perbedanaan


Peneliti
Persamaan Pebedaan

1 Rizki PERAN HOME Hasil pengujian uji t Persamaan Perbedaan


INDUSTRI DALAM
Ananda MENINGKATKAN menunjukkan bahwa dalam dalam
EKONOMI Home Industri penelitian penelitian ini
KELUARGA (STUDI berpengaruh terhada ini sama- variabel Y
KASUS HOME
INDUSTRY Meningkat ekonomi sama nya
KERIPIK DI keluarga. Dalam menggunak meningkatka
KELURAHAN pemasaran ini pemilk an variable n ekonomi
KUBU GADANG)
home industri bekerja X Home sedangkan
sama kepada Industri. variabel yang
pengampas, Y yang saya
pengampas gunakan
mengambil barang Peningkatan
kepada pemilik home Pendapatan
industri dan Masyarakat
pengampas yang
menjualnya langsung
kepada konsumen.
Tapi ada juga pemilik
home industri yang
langsung
memasarkannya.
2 Edi Eka PERAN HOME Berdasarkan Persamaan Perbedaan
Putra INDUSTRI pengujian hipotesis dalam dalam
DALAM
MENINGKAT
diperoleh bahwa penelitian penelitian ini
PEREKONOMIAN secara simultan adalah variabel Y
DI DESA variable Home variable nya
DESALOKA industri mempunyai yang diteliti meningkatka
KECAMATAN pengaruh yang cukup yaitu n ekonomi
SETELUK
KABUPATEN
nyata yakni sebesar tentang sedangkan
SUMBAWA 45,615. Dan apabila Home variabel yang
BARAT (Studi dilihat dari ajusted R Industri(X), Y yang saya
Pada Home Industri square maka variable metode gunakan
Abon Ikan Gabus) Home Industri analisis Peningkatan
16

mempunyai pengaruh yang Pendapatan


besar terhadap digunakan Masyarakat
Meningkatakan adalah
ekonomi. analisis uji
regresi
linier
berganda.
3 Adam ANALISIS Hasil pengujian uji t Persamaan Perbedaan
Herlam USAHA menunjukkan bahwa dalam dalam
INDUSTRI
bang RUMAH
Home Industri penelitian penelitian ini
(2014) TANGGA DAN berpengaruh terhada ini sama- variabel Y
PEYERAPAN Meningkatkan sama nya
TENAGA KERJA Pendapatan. Dalam menggunak meningkatka
DALAM pemasaran ini pemilk an variable n ekonomi
MENINGKATKA
N PENDAPATAN
home industri bekerja X Home sedangkan
KELUARGA sama kepada Industri variabel yang
pengampas, Dan Y yang saya
pengampas mengambil variabel X2 gunakan
barang kepada pemilik Penyerapan Peningkatan
home industri dan Tenaga Pendapatan
pengampas yang Kerja Masyarakat
menjualnya langsung
kepada konsumen.
Tapi ada juga pemilik
home industri yang
langsung
memasarkannya dan
sebagian besar
karyawan adalah
masyarakat sekitar
yang di pekerjakan.

Diolah Oleh Peneliti 2021

E. Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono (2016:89),”Kerangka konseptual/berpikir merupakan

sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang

telah dideskripsikan. Berdasarkan teori yang telah dideskripsikan tersebut,

selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan sintesa

tentang hubungan antar variabel yang akan diteliti. Home Industri dan Penyerapan
17

Tenaga Kerja dalam suatu daerah tidak terlepas dari masalah pendapatan

masyarakatnya, karena dengan naiknya pendapatan maka mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi daerah tersebut. Untuk mengetahui suatu masalah yang

akan dibahas, maka perlu adanya pemikiran yang merupakan landasan dalam

meneliti masalah dengan tujuan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji

kebenaran suatu penelitian dan kerangka pemikiran dalam gambar sebagai berikut

Tabel 2.2

Kerangka Konseptual Penelitian

Kedudukan
Industri RT Opak
Tenaga Kerja Mandiri Ubi X1
Penghasilan Perbulan
Pendapatan
Modal Sendirih
Masyakarakat Y Pekerjaan

Tidak Berbadan Hukum Pendidikan

Tanggungan Keluarga

Dapat Disimpulkan dari kerangka konseptual diatas Industri RT Opak Ubi

dan Pendapatan Masyarakat memiliki garis besar yang menjadi acuan dalam

penelitian tersebut sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan kegiatan

penelitian Industri RT Opak Ubi dan Penyerapan Tenaga Kerja terhadap Tingkat

Pendapatan Masyarakat. Dalam Penelitian ini penguji menggunakan metode

penelitian kuantitatif dan menggunakan beberapa uji Hipotesis, uji Validitas dan

Reabilitas Data.
18

F. Hipotesis

Menurut Sugiyono (2015: 93) hipotesis merupakan jawaban yang bersifat

sementara terhadap suatu objek/subjek yang akan dibuktikan kebenarannya

melalui suatu penelitian. Berdasarkan judul penelitian dan konsep hipotesis

tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Berdasarkan judul penelitian dan konsep hipotesis tersebut, maka hipotesis

dalam penelitian ini adalah:

H1 : Industri Rumah Tangga Opak Ubi dan Penyerapan Tenaga Kerja

mempunyai pengaruh Terhadap Peningkatan Pendapatan (Studi Kasus

Desa Sidomulyo Kecamatan Sibiru-biru).


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidomulyo yang beralamat di Jl. Pasar

1. Desa Sidomulyo Kec. Sibiru-biru Kab. Deli Serdang Sumut Medan 20355 –

Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dimulai pada bulan Januari sampai April 2021.

Adapun jadwal penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.1
Rencana Waktu Penelitian
Mei Jun Juli Agst Sept Okt Nov Des
No Kegiatan
2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021 2021
1. Pengajuan Judul
2. Penyusunan
Proposal
3. Seminar
Proposal
4. Pengumpulan
data
5. Pengolahan Data
6. Penyusunan
Skripsi
7 Sidang
Sumber : Data Diolah Tahun 2021

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2016:32) populasi adalah keseluruhan objek/subjek

yang dijadikan sumber data dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini adalah

19
20

semua pelaku usaha opak ubi yang berjumlah 40 Pelaku Usaha Industri RT Opak

Ubi.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2013: 174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi

yang diteliti. Menurut Arikunto, apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih

baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.

Selanjutnya, jika subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20% - 25%.

Sampel diambil secara aksidental yaitu siapa saja yang kebetulan dijumpai di

tempat-tempat tertentu, di warung-warung, di kafetaria, di lapangan, di stasiun

dan sebagainya (Sugiyono, 2012:37). Dengan demikian sampel dalam penelitian

ini yaitu seluruh pemilik industri opak ubi yang berjumlah 30 orang.

C. Variabel dan Indikator Penelitian

1. Variabel Penelitian

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang

mempengaruhi variabel terikat, baik yang pengaruhnya positif maupun

yang pengaruhnya negatif. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

bebas adalah Industri Rumah Tangga (X1) danVariabel Terikat (Y)

Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang

dipengaruhi, akibat dari adanya variabel bebas. Dikatakan sebagai variabel

terikat karena variabel terikat dipengaruhi oleh variabel independen

(variabel bebas). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah

Peningkatan Pendapatan (Y).


21

2. Indikator Penelitian

Menurut Arikunto (2013:137) indikator adalah hal atau sesuatu yang dapat

menunjukkan atau menjadi petunjuk bagi variabel sehingga dapat di observasi

atau dapat diukur. Indikator dalam penelitian ini adalah:

1. Industri Rumah Tangga

a.tidak memisahkan kedudukan pemilik dengan manajerial.

b. menggunakan tenaga kerja sendiri.

c. un-bankable mengandalkan modal sendiri.

d. sebagian tidak berbadan hukum,memiliki tingkat kewirausahaan

relative rendah.

2. Penyerapan Tenaga Kerja

a.Jenis Perusahaan

b. Faktor Lingkungan

c.Jumlah Konsumen Potensial

d. Jumlah Pesanan

3. Peningkatan Pendapatan

a.Penghasilan yang diterima perbulan,

b. Pekerjaan.

c.Pendidikan

d. Beban keluarga yang ditanggung.

Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
22

Harga Industri Rumah Tangga 1. tidak memisahkan Likert


Pupuk (X1) adalah kegiatan binis yang kedudukan pemilik
dilakukan per orangan dengan manajerial.
atau kelompok dengan 2. menggunakan tenaga
sekala kecil kerja sendiri.
3.un bank emengandalkan
modal sendiri.
4. sebagian tidak berbadan
hukum,memiliki tingkat
kewirausahaan relative
rendah.
.
Peningkatan Peningkatan Pendapatan 1. Penghasilan yang Likert
Pendapatan adalah penambahan diterima perbulan,
(Y) pemasukan dari hasil 2. Pekerjaan.
usaha sendirih atau usaha 3. Pendidikan
lainnya dan meningkatnya 4. Beban keluarga yang
jumlah barang konsumsi ditanggung.
sehari-hari.
Sumber Data: Diolah Oleh Peneliti.

D. Skala Pengukuran Variabel

Skala yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah skala Likert.

Skala Likert menurut Sugiyono (2015:132) adalah skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial. Dalam skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik

tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan. Jawaban setiap instrumen yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai skala sangat negatif. Dalam

penelitian ini instrumen penelitian dibuat dalam bentuk checklist yang setiap

itemnya mengandung bobot/nilai yang diperoleh berdasarkan tanggapan

responden yang bersangkutan.


23

Tabel 3.3

Bobot Kriteria Jawaban Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor


Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1

E. Sumber Data

Menurut Mudrajat (2013:109) cara memperoleh data terbagi dalam dua

macam, yaitu:

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara meneliti langsung kepada

Pemilik dan Pegawai Industri Rumah Tangga Opak Ubi di Desa Sidomulyo.

Data ini diperoleh melalui observasi dan kuesioner.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh berupa dokumen serta bahan-bahan

bacaan tertulis dari luar perusahaan yang mempunyai hubungan yang erat

dengan masalah yang dibahas.

F. Uji Validitas Dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Uji Validitas untuk mengukur apakah data didapat setelah penelitian

merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan (kuesioner).

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur

apa yang ingin diukur. Teknik uji validitas instrumen dalam penelitian ini

menggunakan rumus korelasi Product Moment yaitu:


24

N ∑ XY −( ∑ X )( ∑ Y )
2 2
rxy = √{ N ∑ X (∑ X ) }{ N ∑ Y (∑ Y ) }
2 2

Keterangan:

r xy : Koefisien korelasi

∑X : Jumlah skor butir

∑Y : Jumlah skor total

∑Y : Jumlah kuadrat butir

∑Y2 : Jumlah kuadrat total

∑ XY : Jumlah perkalian skor item dengan skor total.


N : Jumlah responden (Arikunto, 2010: 213)

Dalam penelitian ini sampel uji validitas dilakukan dengan kriteria sebagai

berikut :

a. Jika rhitung > rtabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan valid.

b. Jika rhitung < rtabel, maka pertanyaan tersebut dikatakan tidak valid.

Untuk mengetahui validitas butir item terlebih dahulu angket diuji

cobakan kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus product

moment.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas merupakan tingkat keandalan suatu instrumen penelitian.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila digunakan berulang kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama. Uji

reliabilitas dapat menunjukkan konsistensi dari jawaban-jawaban responden yang

terdapat pada kuesioner. Uji ini dilakukan setelah uji validitas dan yang diuji

merupakan pertanyaan yang sudah valid.


25

Instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Uji validitas dan reliabilitas

dilakukan untuk menguji apakah kuesioner layak digunakan sebagai instrumen

penelitian atau tidak. Valid artinya data yang diperoleh melalui kuesioner dapat

menjawab tujuan penelitian. Realibel artinya data yang diperoleh melalui

kuesioner hasilnya konsisten bila digunakan untuk penelitian ini. Untuk mengukur

reliabilitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha yaitu:

∑ σb 2
r 11=
[ k
][
( k−1 )
1−
σ 2t ]
Keterangan:

r11 : reliabilitas intrumen

k : banyaknya butir pertanyaan/banyaknya angket

∑ σb 2 : jumlah varians butir

σ 2t : varians total (Arikunto, 2010:239)

Untuk mencari varians butir digunakan rumus:

Sedangkan untuk varians total dapat dicari dengan rumus:

Bila rhitung > rtabel pada taraf signifikan 95% dan  = 0,05 maka dapat

dikatakan reliabel. Untuk menghitung reliabilitas angket, terlebih dahulu dicari

jumlah varians setiap angket.


26

2
2 (∑ X )
∑X −
N
2
σi = N

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara sebagai berikut:

1. Observasi pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara

langsung kondisi objek penelitian.

2. Daftar Pertanyaan (Kuesioner) yaitu teknik pengumpulan data dengan

cara menyiapkan satu set pertanyaan yang tersusun secara sistematis

dan standar yang diberikan kepada responden untuk dijawab tentang

variabel penelitian, kemudian dari jawaban itu diberikan skornya

dengan skala likert.

3. Studi Dokumentasi/Studi Pustaka yaitu melakukan pengumpulan data

dengan cara membaca dan mempelajari dokumen, buku-buku, literatur

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

H. Teknik Analisis Data

Dalam mengumpulkan dan menganalisis data-data yang diperoleh, penulis

menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dimana penulis ingin mengetahui

seberapa besar pengaruh Harga Pupuk dan Bibit Terhadap Pendapatan Petani

Palawija. Seluruh analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan aplikasi SPSS 17.0.

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan layak untuk dianalisis, karena tidak semua data dapat dianalisis dengan
27

regresi. Dalam penelitian ini menggunakan 4 uji asumsi klasik yaitu uji

normalitas, uji multikolinieritas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah model regresi, variabel

pengganggu dan residual berdistribusi normal atau tidak, karena data yang baik

adalah data yang berdistribusi normal. Menurut Ghozali (2012) ada dua cara

untuk menguji distribusi data, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Uji

normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data pada sumbu diagonal

dari grafik atau dengan melihat histogram residualnya. Pengambilan keputusan

distribusi data menurut Ghozali (2012) adalah sebagai berikut:

a. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) kurang dari 0,05 maka H Dapat

disimpulkan data residual terdistribusi tidak normal.

b. Jika nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih dari 0,05 maka H Dapat

disimpulkan data residual terdistribusi normal.

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (Ghozali, 2012). Untuk

menciptakan sebuah model regresi, antar variabel independen tidak boleh terdapat

multikolinieritas karena multikolinieritas dapat menimbulkan bias dalam hasil

penelitian terutama dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui ada atau

tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari:


28

a. Nilai R2 yang dihasilkan dalam suatu model regresi sangat tinggi

atau variabel-variabel independen banyak menunjukkan hubungan

tidak signifikan dengan variabel dependen.

b. Menganalisis matrik korelasi antar variabel independen. Jika antar

variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi (di atas

0.95) maka mengindikasikan adanya multikolinieritas,

c. Melihat nilai tolerance dan variance inflation faktor (VIF). Nilai

yang umumnya digunakan untuk menunjukkan multikolinieritas

menurut Ghozali (2012) adalah nilai tolerance ≤ 0,10 atau sama

dengan nilai VIF ≥ 10.

4. Uji Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas berarti varian variabel gangguan yang tidak konstan.

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model terjadi

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya

(Ghozali, 2012). Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi

heteroskedastisitas, atau dengan kata lain hasilnya homoskedastisitas. Salah satu

cara untuk melakukan uji heteroskedastisitas ini yaitu dengan melihat grafik plot

antara nilai prediksi variabel independen (ZPRED) dengan residual (SRESID).

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2012).


29

Analisis menggunakan grafik plot memiliki kelemahan yang cukup

signifikan karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil ploting. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan uji statistik yaitu uji glejser untuk menguji

ada tidaknya heteroskedastisitas. Dalam uji glejser, apabila variabel independen

signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel dependen, maka ada

indikasi terjadi heteroskedastisitas. Sedangkan apabila variabel independen tidak

signifikan secara statistik dalam mempengaruhi variabel dependen, maka tidak

ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hal tersebut diamati dari probabilitas

signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (Ghozali, 2012).

5. Analisis Regresi Sederhana

Yaitu untuk mengukur seberapa jauh pengaruh Harga Pupuk dan

Bibit terhadap Pendapatan Petani, dengan analisis yang digunakan analisis regresi

linear berganda yang dapat dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + e

Dimana :

Y = Pendapatan Masyarakat

a = Bilangan Konstanta

b1 = Koefisien regresi

X1 = Industri Rumah tangga opak Ubi

I. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji statistik t digunakan untuk melihat signifikansi dari pengaruh variabel

independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap


30

variabel lain bersifat konstan. Dalam penelitian ini menggunakan tingkat

signifikansi sebesar 0,05 (a = 5%). Rumus yang digunakan yaitu:

Keterangan :

n = jumlah data

r = koefisien korelasi

Penolakan atau penerimaan hipotesis berdasarkan kriteria sebagai berikut:

a) Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 menyatakan bahwa

secara partial variabel independen (Harga Pupuk dan Bibit) berpengaruh

terhadap variabel dependen (Pendapatan petani).

b) Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 menyatakan bahwa secara partial

variabel independen (Harga Pupuk dan Bibit) tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen (Pendapatan Petani).

2. Uji Signifikasi Simultan (Uji Statistik F)

Menurut Ghozali (2012) uji statistik F dapat menunjukkan apakah

semua variabel independen atau variabel bebas dimasukkan dalam model

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau

variabel terikat. Rumus yang digunakan yaitu:

Fhitung = R2 /(k-1)

(1-R2)/N-k

Dimana :

R2 = koefisien determinasi

N = Banyaknya sampel (observasi)

K = Banyaknya parameter/koefisien regresi plus konstanta


31

Jika signifikansi >0,05 atau 5% maka hipotesis ditolak, akan tetapi apabila

signifikansi < 0,05 atau 5% maka hipotesis diterima dan bias diartikan bahwa

variable independen memiliki pengaruh bersama-sama terhadap variable

dependen.

a) Jika nilai signifikansi kurang atau sama dengan 0,05 menyatakan bahwa

secara partial variabel independen (Harga Pupuk dan Bibit) secara

serentak berpengaruh terhadap variabel dependen (Pendapatan Petani).

b) Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 menyatakan bahwa secara partial

variabel independen (Harga Pupuk dan Bibit) secara serentak tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (Pendapatan Petani).

3. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen (Ghozali, 2012). Rumus yang digunakan yaitu:

D = r2 x 100%

Keterangan:

D = Koefisien determinan

r2 = Koefisien korelasi yang di kuadratkan

Apabila koefisien daterminasi (R2) = 0 berarti tidak ada hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen, sebaliknya untuk koefisien

determinasi (R2) = 1 maka terdapat hubungan yang sempurna. Digunakan


32

adjusted R2 sebagai koefisien determinasi apabila regresi variabel bebas lebih dari

dua.
BAB IV

LAPORAN HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Usaha Opak

Desa Sidomulyo merupakan industri rumah tangga yang didirikan dari

tahun 1985. Desa Sidomulyo adalah suatu industri rumah tangga yang

bergerak dibidang pengolahan makanan ringan keripik opak yang siap

dipasarkan, yang berkedudukan di desa Sidomulyo Kecamatan Sibiru-biru

Kabupaten Deli Serdang. Desa Sidomulyo memiliki empat industri rumah

tangga yang memproduksi keripik opak. Jenis opak terbagi menjadi beberapa

jenis yaitu opak kancing, opak sedang, opak besar, opak kukus. Adapun ruang

lingkup kegiatan yang dijalani industri rumah tangga sebagai berikut:

1. Menjalankan usaha dalam bidang makanan ringan.

2. Menjalankan usaha dalam bidang industri rumah tangga pengolahan

keripik opak.

3. Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan hasil-hasil dari uasaha

perkebunan dan industri tersebut.

4. Struktur Organisasi

Setiap industri di Dedas Sidomulyo dalam menjalankan aktivitasnya

sangat dibutuhkan kerjasama yang mana kerjasama ini memerlukan suatu

wadah yang disebut dengan organisasi yang tersusun atas pimpinan

perusahaan dan tenaga kerja.

33
34

Untuk lebih lanjut dapat dilihat pada gambar sturktur organisasi sebagai

berikut:

Gambar 4.1
Struktur Organisasi

Pimpinan

Tenaga Kerja Tenaga Kerja

Gambar IV.1 : Struktur Organisasi Industri Rumah tangga Keripik Opak di

Desa Sidomulyo.

Sumber: Seluruh industri rumah tangga yang ada di Desa Sidomulyo

1. Pimpinan adalah ketua proyek yang bertanggung jawab atas

berjalannya kegiatan produksi selama proses berlangsung, tugasnya

adalah :

a. Menjalankan kebijakan industri secara efesien dan efektif guna

menjamin kelangsungan hidup dan perkembangan industri.

b. Menyusun program tahunan.

2. Tenaga Kerja Adalah yang menjalankan kegiatan produksi, tugas dari

tenaga kerja :

a. Mengupas singkong dari kulitnya, kemudian dicuci bersih.

b. Merebus singkong dan menambahkan garam.

c. Menggiling singkong yang sudah direbus.


35

d. Mencetak singkong yang sudah digiling.

e. Menjemur singkong yang sudah dicetak.

f. Pengemasan hasil produksi.

3. Aktivitas Industri adalah mengolah melaksanakan proses produksi

keripik opak yang bahannya berasal dari singkong yang diperoleh dengan

membeli ke petani singkong langsung. Dalam melaksanakan kegiatan produksi ini

pihak industri berupaya untuk meningkatkan rencana produksi pada setiap

tahunnya, sesuai dengan perkembangan produksi lahan perkebunan singkong

yang ditanam untuk produksi keripik opak tersebut.Dalam proses pengolahan

keripik opak dimulai dari pengumpulan singkong dan sampai kepada produksi.

Pengumpulan singkong diperoleh dari hasil perkebunan masyarakat, kemudian

dipilih lagi mana yang layak atau tidaknya untuk diproduksi. Biasanya singkong

yang masih muda tidak bisa di gunakan sebagai bahan baku, karena hasilnya tidak

bagus dan bisa berair. Sehingga opak yang dihasilkan tidak bisa bertahan lama

(berjamur).Singkong yang sudah terkumpul kemudian dikupas sampai bersih

tidak adalagi sisa kulit singkong. Kemudian dicuci sampai bersih. Singkong yang

sudah dicuci bersih, kemudian direbus sampai singkongnya masak (lembut).

Setelah di rebus, kemudian digiling menggunakan mesin penggiling, kemudian

ditaburi garam. Setelah digiling, kemudian dilakukan pencetakan dengan alat

manual yaitu dengan menggunakan tenaga kerja. Setelah di cetak, kemudian opak

tersebut dijemur sampai kering.Setelah kering diangakt, kemudian di kemas

dengan mengikat opak. Satu ikat berisi sepuluah biji opak.


36

B. Deskripsi Data Penelitian

Berikut perkembangan produksi keripik opak dalam beberapa tahun yang

diformulasikan dalam bentuk perbulan.

Tabel 4.1
Perkembangan Produksi Keripik Opak Desa Sidomulyo

Bulan Tahun (Juta/Rp) Tahun (Juta/Rp) Tahun (Juta/Rp)


2018 2019 2020

Januari Rp. 66.912.000 Rp. 59.852.000 Rp. 65.616.000

Februari Rp. 65.912.008 Rp. 56.852.000 Rp. 66.616.000

Maret Rp. 64.912.009 Rp. 67.852.000 Rp. 68.616.000

April Rp. 67.912.000 Rp. 60.852.000 Rp. 69.616.000

Mei Rp. 68.912.000 Rp. 58.852.000 Rp. 67.616.000

Juni Rp. 67.815.000 Rp. 55.852.000 Rp. 64.616.000

Juli Rp. 68.917.000 Rp. 56.852.000 Rp. 68.616.000

Agustus Rp. 66.912.000 Rp. 59.852.000 Rp. 71.616.000

September Rp. 65.872.000 Rp. 55.768.000 Rp. 64.596.000

Okrober Rp. 63.870.000 Rp. 52.658.000 Rp. 63.446.000

November Rp. 61.868.000 Rp. 50.548.000 Rp. 61.396.000

Desember Rp. 60.865.000 Rp. 49.438.000 Rp. 59.296.000

Jumlah Rp. 670.639.017 Rp. 685.228.000 Rp. 791.662.000

Sumber : Industri keripik opak

Keripik opak merupakan hasil yang diproduksi di Desa Sidomulyo,

dimana data yang diperoleh dari tahun 2018-2020, menunjukkan ketidakstabilan

opak yang dihasilkan. Perkembangan hasil produksi dapat dilihat pada Tabel
37

diatas. Dari Tabel diatas terlihat bahwa produksi opak pada tahun 2018

mengalami kenaikan.Tahun 2018 mengalami kenaikan. Kemudian tahun 2020

terjadi kenaikan lagi. Data ini menunjukkan kenaikan produksi opak secara terus

menerus. Pertumbuhan produksi opak paling tertinggi pada tahun 2020 sebanyak

Rp.791.662.000, dan yang terendah pada tahun 2018 sebesar Rp.670.639.017.

Data diperoleh dari hasil perkalian produksi opak perhari dengan harga jual opak

perikatnya. Jumlah produksi = Output yang dihasilkan X harga jual opak.

1. Modal

Modal merupakan salah satu faktor produksi yang digunakan dalam

melakukan proses produksi. Produksi dapat ditingkatkan dengan menggunakan

alat-alat atau mesin produksi yang efesien. Dengan perkembangan teknologi serta

semakin ketatnya persaingan di sektor industri, maka faktor produksi modal

memiliki arti yang penting bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya.

Berikut jumlah kebutuhan modal dalam proses produksi opak di Desa Sidomulyo.

Tabel 4.2
Modal dalam Proses Produksi opak Desa Sidomulyo

Bulan Tahun (Juta/Rp) Tahun (Juta/Rp) Tahun (Juta/Rp)


2018 2019 2020

Januari Rp. 34.964.000 Rp. 27.312.000 Rp. 28.584.000

Februari Rp. 34.964.000 Rp. 27.500.000 Rp. 30.500.000

Maret Rp. 34.964.000 Rp. 28.500.000 Rp. 32.120.000

April Rp. 34.975.000 Rp. 28.500.000 Rp. 35.670.000

Mei Rp. 34.977.000 Rp. 29.450.000 Rp. 36.580.000

Juni Rp. 34.980.000 Rp. 29.720.000 Rp. 37.580.000


38

Juli Rp. 34.985.000 Rp. 30.450.000 Rp. 38.854.000

Agustus Rp. 34.990.000 Rp. 30.980.000 Rp. 40.854.000

September Rp. 34.995.000 Rp. 31.445.000 Rp. 42.000.000

Oktober Rp. 34.650.000 Rp. 31.500.000 Rp. 42.500.000

November Rp. 34.200.000 Rp. 32.250.000 Rp. 43.000.000

Desember Rp. 34.964.000 Rp. 33.000.000 Rp. 43.700.000

Jumlah Rp. 320.977.000 Rp. 360.607.000 Rp. 451.942.000

Sumber: Industri keripik opak

Dari tabel diatas jumlah modal adalah pada tahun 2018-2020 sebesar

Rp.1.133.526.000.000.000, jumlah modal paling tinggi adalah pada tahun 2020

sebesar Rp.451.942.000, dan jumlah modal paling rendah adalah pada tahun 2018

sebesar Rp. 320.977.000. Setiap tahunnya jumlah modal mengalami kenaikan,

disebabkan harga bahan baku pokok pembuatan keripik opak mengalami

kenaikan, dan kenaikan BBM. Modal diperoleh dari hasil penjumlahan seluruh

pengeluaran dalam melakukan produksi opak. Modal = jumlah pengeluaran bahan

baku + gaji pekerja + penyusutan mesin + pengeluaran tak terduga.

2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan salah satu faktor dalam menjalankan proses

produksi barang maupun jasa.dimana tujuan akan mudah tercapai apabila pihak

manajemen merekrut tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan dan dapat

memelihara, membina tenaga kerja hingga sangat potensial bagi perkembangan

organisasi industri dimasa yang akan datang. Kualifikasi utama dalam penerimaan

tenaga kerja industri adalah keahlian atau keterampilan sesuai dengan yang
39

dibutuhkan, dimana hal ini sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerjanya.

Keahlian ini didapat oleh seorang tenaga kerja dari jenjang pendidikan,

pengalaman kerja yang pernah dimilikinya. Bagi perusahaan yang dinamis dan

berkembang, dasar keahlian yang telah dimiliki tersebut sedapat mungkin

dikembangkan melalui latihan-latihan kerja sesuai dengan bidangnya sehingga

tenaga kerja tersebut lebih terampil dan produktif dalam menjalankan

aktivitasnya. Jumlah tenaga kerja pada industri yang ada di Desa Sidomulyo dari

tahun 2018-2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.3
Tabel Jumlah Tenaga Kerja di Desa Sidomulyo

Tahun Jumlah orang


2016 20
2017 17
2018 14
Sumber : Industri keripik opak

Dari tabel diatas terlihat bahwa jumlah tenaga kerja yanag ada pada

industri opak di Desa Sidodadi dalam setiap tahunnya mengalami penurunan.

Diakibatkan harga bahan baku mengalami kenaikan, dan juga bahan baku yang

langka, sehingga pihak pengusaha produksi opak mengurangi tenaga kerja. Tenga

kerja didapat dari hasil perkalian antara jumlah tenaga kerja dengan gaji para

pekerja. Gaji yang diperoleh pekerja dalam sehari adalah sebesar berkisar Rp.
40

35.000-Rp.40.000. Jumlah pengeluaran upah = Jumlah tenaga kerja X gaji

pekerja.

3. Bahan Baku

Tabel 4.4
Tabel Bahan Baku

Bulan Tahun (Juta/Rp) Tahun (Juta/Rp) Tahun (Juta/Rp)


2018 2018 2020

Januari Rp. 20.900.000 Rp. 34.000.000 Rp. 38.000.000

Februari Rp. 32.000.000 Rp. 34.000.000 Rp. 38.000.000

Maret Rp. 33.500.000 Rp. 34.550.000 Rp. 38.200.000

April Rp. 32.000.000 Rp. 34.500.000 Rp. 38.200.000

Mei Rp. 32.000.000 Rp. 34.500.000 Rp. 38.450.000

Juni Rp. 32.000.000 Rp. 35.000.000 Rp. 38.500.000

Juli Rp. 33.500.000 Rp. 35.500.000 Rp. 38.750.000

Agustus Rp. 33.750.000 Rp. 35.500.000 Rp. 38.800.000

September Rp. 32.100.000 Rp. 34.000.000 Rp. 36.100.000

Okrober Rp. 32.100.000 Rp. 34.550.000 Rp. 36.450.000

November Rp. 32.550.000 Rp. 34.500.000 Rp. 36.600.000

Desember Rp. 32.550.000 Rp. 35.000.000 Rp. 36.450.000

Jumlah Rp. 378.950.000 Rp. 415.600.0000 Rp. 452.500.000

Sumber Data: Industri keripik opak

Dari tabel diatas dapat dilihat perkembangan bahan baku selama tiga tahun

terakhir. Dimana bahan baku yang diperlukan untuk membuat opak mengalami

kenaikan dari tahun ke tahun. Hal ini terjadi karena bahan baku yang diperoleh
41

dari kebun masyarakat yang sekarang lahan pertanian makin berkurang

disebabkan banyaknya perumahan dibangun, dan juga kebun sawit ditanami.

Sehingga harga bahan baku mengalami peningkatan yang cukup drastis. Melihat

tabel diatas bahwa bahan baku menunjukkan mengalami keaikan. Dimana, jumlah

nilai rata-rata bahan baku paling tinggi adalah pada tahun 2020 yaitu sebesar Rp.

452.500.000, dan jumlah nilai rata-rata bahan baku paling minim adalah pada

tahun 2018 sebesar Rp.378.950.000. Hal tersebut diakibatkan harga ubi tiap

tahunnya meningkat drastis. Jumlah bahan baku diperoleh dari hasil perkalian

antara bahan yang diproduksi tiap hari dengan harga bahan baku. Jumlah bahan

baku = bahan yg diproduksi X harga bahan Bahan baku ubi biasanya diolah

sebanyak 750 kg/hari. Dimana setiap 1 kg ubi sebesar Rp. 1.600.

4. Mesin

Dalam pelaksanaan proses produksi, keberadaan mesin sebagai alat bantu

untuk menjalankan proses produksi sangat dibutuhkan. Dengan adanya mesin

akan dapat membantu kelancaran proses produksi. Penggunaan mesin dalam suatu

proses produksi bermula dari waktu manusia yang tidak hanya memproduksi

hanya memenuhi kebutuhan sendiri, akan tetapi untuk memenuhi kebutuhan orang

lain. Keadaan ini mengahruskan manusia memproduksi suatu produk dalam

jumlah yang banyak, maka untuk memenuhi tuntutan yang demikian, hampir

semua jenis produk memerlukan bantuan mesin agar dapat mengelolanya

sehingga dapat menghasilkan produk yang diinginkan serta sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan. Penggunaan mesin dan peralatan dalam proses produksi,

tergantung kepada produk apa yang akan diproduksi. Begitu pula halnya dengan
42

jenis mesin dan peralatan produksi yang digunakan dalam suatu proses produksi

pada tiap-tiap perusahaan tidaklah sama. Masalah yang harus selalu diperhatikan

oleh suatu perusahaan dalam pengunnan mesin dan peralatan produksinya adalah

bagaimana dengan penggunaan mesin dan peralatan produksinya tersebut agar

berproduksi secara efesien dan efektif. Hal tersebut akan dapat terlaksana dengan

baik apabila perusahaan telah memperhitungkan umur ekonomis dari mesin dan

peralatan produksi.

Tabel 4.5
Mesin/Peralatan Produksi yang digunakan oleh Industri Keripik Opak
dalam Proses Produksinya

No Nama alat Jumlah Umur Kapasitas


unit (tahun)
1 Mesin penggiling opak kecil 1 8 750 kg/8 jam
2 Mesin penggiling opak besar 1 7 600 kg/7 jam
3 Mesin penggiling opak 1 2 250 kg/1 jam
kancing
Sumber data: Industri keripik opak

Dari tabel diatas mengenai jenis mesin dan peralatan penunjnag proses

produksi, terlihat bahwa kondisi setiap mesin berbeda kapisatasnya dan juga lama

proses pembuatan opak. Dalam mengadakan perawatan mesin dan peralatan yang

digunakan dalam proses produksi, diperoleh informasi dari pihak usaha opak

bahwa pengusaha melakukan perawatan dan reparasi (perbaikan) terhadap mesin

dan peralatan produksinya apabila terjadi kerusakan. Disamping itu pengusaha

juga melakukan perawatan mesin secara berkala terhadap mesin produksinya

dengan mengadakan reparasi (perbaikan) dan servis. Oleh karenanya masalah

perawatan serta pemeliharaan sudah selayaknya menjadi pertimbangan dari pihak


43

pengusaha opak demi kelancaran proses produksi. Jadi dengan tingkat kerusakan

mesin dan peralatan akibatnya akan mengganggu kelancaran proses produksi.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini hanya akan dideteksi

melalui analisa grafik yaitu dengan cara melihat grafik histogram yang

membandingakn antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal. Analisa grafik yang dihasilkan melalui perhitungan regresi dengan

perangkat lunak SPSS versi 22.0.

Pengujian dengan menggunakan analisa grafik, berikut pola grafik hasil

pengolahan SPSS versi 22. dapat dilihat pada Gambar. 4.1 di bawah ini:

Gambar 1 Histogram Uji Normalitas

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 2021

Cara melihat normal probability plot membandingkan distribusi kumulatif

dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk garis lurus diagonal,

dan ploting data residual normal. Maka garis yang akan menggambarkan data

yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.


44

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 2021

Untuk model regresi pada penelitian ini sudah memenuhi asumsi

normalitas hal ini dapat dilihat dari histogram yang tidak condong kekiri maupun

kekanan dan nomal P-plot yang menggrafikkan titik-titik yang menyebar disekitar

garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal model regresi

layak dipakai untuk memprediksi faktor produksi terhadap produksi keripik opak.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara

linear antara variabel dependen terhadap setiap variabel independen yang hendak

diuji. Berdasarkan hasil regresi dari data sekunder yang diolah dengan

menggunakan perangkat lunak SPSS Versi 522.0, maka diperoleh hasil uji

linearitas.

Tabel 4.6
Uji Linearitas

Variabel Signifikansi Keterangan


45

Modal 0,574 Linier


Tenaga Kerja 0,062 Linier
Bahan Baku 0,105 Linier
Mesin 0,067 Linier
Sumber: Data Primer Diolah dengan SPSS 22

Berdasarkan hasil uji linieritas di atas, diketahui bahwa masing-masing

variabel independen memiliki hubungan yang linier dengan variabel dependen.

Maka dapat disimpulkan bahwa semua variabel linier.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolenieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel bebas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Hasil pengujian multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 4.3 di bawah

ini.

Tabel 4.7 Uji Multikolinearitas

Unstandardized Coefficients Standardize Collinearity


d Statistics
Model Coefficients

B Std. Error Beta Toleranc VIF


e

(Constant - 14569265.50
) 31709287.28 2 .135 .804 1.24
X1 2 .083 .893 .225 4
Y1 .215 .289 4.45
2.630 3

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 2021


46

Dari tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai VIF (Variance Inflation Faktor)

semua variabel bebas dalam penelitian ini lebih kecil dari 10, sedangkan nilai

tolerance semua variabel bebas lebih dari 0,10 yang berarti tidak terjadi korelasi

antar variabel bebas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

gejala multikolinearitas antar variabel bebas dalam model regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya

perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode

pengamatan lain atau gambaran hubungan antara nilai yang diprediksi

dengan Standardized Delete Residual nilai tersebut. Sehingga model juga

terbebas dari heteroskedastitas. Sehingga model juga terbebas dari

heteroskedasitas hal ini dapat dilihat pada scatterplot yang menggrafikkan

titik data yang menyebar dan titik mengumpul membentuk suatu pola

tertentu. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 4.4 sebagai berikut:

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 2019

D. Uji Hipotesis
47

Pengujian hipotesis dilakukan untuk melihat pengaruh secara serempak

dan parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian secara parsial

masing-masing variabel bebas dimaksudkan untuk mengetahui apakah secara

individual variabel faktor produksi mempunyai pengaruh signifikan atau tidak

terhadap produksi opak. Untuk uji parsial digunakan uji t dengan ketentuan

apabila hasil thitunglebih besar dari tabel maka keputusan yang diambil H0 yang

ditolak dan H1diterima, dan sebaliknya. Sedangkan pengujian serempak

digunakan uji F dengan ketentuan Fhitung lebih besar dari F tabel keputusan yang

diambil H0 ditolak dan H1 diterima, dan sebaliknya.

1. Uji Model R2

Koefesien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Pada pengujian

hipotesis koefisien determinasi dilihat dari besarnya nilai (Adjuted R2).

Tabel 4.8 Koefisien Determinasi (R2 )

Model R R Square Adjusted R Std. Error of


Square the Estimate
1 .881a .775 .767 5892488.952
Sumber: Hasil pengolahan data SPSS 2021

Dari Tabel 5.1 nilai koefisien determinasi (R2 ) sebesar 0,767

menunjukkan bahwa 76% variasi modal, tenaga kerja, bahan baku, dan mesin

mampu menjelaskan variasi produksi opak sedangkan sisanya 24% dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak diteliti. Dengan kata lain masih ada beberapa input
48

produksi antara lain manajerial, informasi, bahan penolong (zat kimia), dan

tekhnologi yang dapat menjelaskan variasi produksi opak.

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji parsial ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah masing-masing

variabel bebas mempunyai pengaruh terhadap variabel terikat. Yaitu untuk

mengetahui seberapa besar modal (X1), berpengaruh secara parsial terhadap hasil

produksi (Y). Jika t hitung t tabel=H1 diterima dan H0 ditolak, yaitu variabel

bebas memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel bebas. Dari hasil

perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 22.0 dapat diketahui

bahwa hasil uji t untuk variabel modal (X1) diperoleh hasil thitung sebesar

2,603dengan probabilitas sebesar 0,011. Nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05

dengan menggunakan signifikansi (α) 0,05, maka diperoleh nilai ttabel sebesar

1,659. Dengan demikian t-hitung (2,603) > t-tabel (1,659). Menunjukkan bahwa

ada pengaruh yang positif dan signifikan anatara modal (X1) dengan hasil

produksi opak di Desa Sidomulyo. Dengan demikian, berarti H1 ditolak, dan H0

diterima, yaitu variabel bebas (modal, tenaga kerja, bahan baku, dan mesin)

berpengaruh signifikan positif terhadap hasil produksi.

3. Uji Simultan (Uji F)

Uji ini dilakukan untuk melihat bagaimanakah pengaruh semua variabel

bebasnya secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya atau untuk menguji

apakah model regresi yang kita buat berpengaruh signifakan atau tidak. Pengaruh

variabel bebas (modal, tenaga kerja, bahan baku, mesin) secara serempak dapat
49

dihitung dengan menggunakan uji F. diperoleh nilai F hitung sebesar 89,752

dengan tingkat kepercayaan 5% (α = 0,05), df-1 (jumlah variabek-1) atau 5-1 = 4

dan df 2 (n-k) = 109-4 = 105. Hasil yang diperoleh Ftabel sebesar 2,46, karena F

hitung lebih besar dari F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya secara

bersama-sama (serempak) variabel modal, tenaga kerja, bahan baku, dan mesin

berpengaruh secara signifikan terhadap produksi keripik opak. Hasilnya

menunjukkan bahwa faktor input produksi yang terdiri dari modal, tenaga kerja,

bahan baku, dan mesin berpengaruh secara nyta terhadap produksi opak. Dengan

kata lain bahwa tanpa adanya input produksi akan mengakibatkan terhentinya

proses produksi dan hasil produksi sama dengan nol.

4. Uji Model (Analisis Regresi Linear Sederhana)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya variabel modal (X),

terhadap hasil produksi opak di Desa Sidodadi (Y) dengan menggunakan program

SPSS versi 22.0, maka diperoleh hasil sebagai berikut pada Tabel 5.1 :

Tabel 4.9 Uji Modal

Model Unstandardized Coefficients Standardized


Coefficients
T Sig

B Std error Beta

(Constant) -31709287.282 14569265.502 -2.176 .032


X .215 .083 .135 2.603 .011
Y 2.630 .289 .893 9.107 .000

Sumber : Hasil pengolahan data SPSS, 2021


50

E. Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis diatas, selanjutnya dapat dibahas tentang

pengaruh modal, tenaga kerja, bahan baku, dan mesin terhadap produksi opak.

1. Pengaruh Modal terhadap Produksi Opak

Dari Tabel 4.8 terlihat untuk variabel X1 (modal) diperoleh nilai thitung

sebesar 2,603dengan tingkat kepercayaan 5% (α = 0,05), derajat kebebasan (df =

109) dari tabel distribusi t student diperoleh ttabel sebesar 1,659 dan hasil

signifikan t sebesar 0,02 juga menunjukkan lebih kecil dari α = 0,05. Sehingga

diperoleh thitung lebih besar dari ttabel dan signifikan tlebih kecil dari 0,05 maka

dapat dikatakan variabel modal (X1) mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap produksi opak. Koefisien X1 sebsesar 2,603sekaligus menunjukkan

besarnya elastisitas input modal terhadap produksi opak yang artinya jika

kenaikan modal 1 (satu) persen dengan mangasumsikan input lain (tenaga kerja,

bahan baku, mesin) konstan, hanya akan meningkatkan produksi sebesar

0,215persen. Hal ini sesuai dengan teori Cobb-douglas yang menyatakan bahwa

output produksi dipengaruhi oleh modal, terdapat pula penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Lisnawati Iryadini (2010) yang menyatakan bahwa modal

berpengaruh terhadap upaya peningkatan efisiensi dalam usaha pengolahan

keripik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan modal yang tinggi maka akan

meningkatkan jumlah hasil produksi, sehingga memperoleh keuntungan yang

besar. Keuntungan ini akan diputar kembali dalam proses produksi untuk

kebutuhkan biaya-biaya yang digunakan untuk pembelian bahan baku, peralatan


51

dan pembayaran gaji karyawan. Apabila jumlah modal yang tersedia bisa

memenuhi seluruh kebutuhan dalam proses produksi, maka proses produksi akan

berjalan dengan lancar dan akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil

produksi. Jika pengusaha industri menambah jumlah modal mereka, maka akan

meningkatkan jumlah produksi. Apabila jumlah produksi bertambah banyak maka

laba yang diperoleh pengusaha industri akan bertambah pula sehingga selain

digunakan untuk memberi gaji karyawan, juga dapat digunakan untuk cicilan

pembayaran utang modal di bank.

2. Pengaruh Modal, Tenaga Kerja, Bahan Baku dan Mesin terhadap

Produksi opak

Temuan empiris menunjukkan bahwa mesin lebih dominan. Dengan demikian

tenagamenunjukkan pengaruh yang lebih besar terhadap upaya peningkatan

produksi opak dibandingkan dengan modal, bahan baku dan mesin. Hal ini juga

dijelaskan dari hasil regresi pengaruh variabel modal, tenaga kerja, bahan baku

dan mesin terhadap produksi opak (Y) dimana diperoleh Adjusted R-Square

sebesar 0,767. Hal ini berarti variabel modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin

mampu menjelaskan variasi produksi opak di Desa Sidodadi Deli Serdang sebesar

76,7 persen. Adapun sisanya sebesar 23,3 persen dijelaskan oleh variabel lain

yang tidak diteliti. Berdasarkan penjelasan dari para pengusaha keripik opak

mengenai seberapa besar modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin

mempengaruhi hasil produksi. Para pengusaha menjawab bahwa mesin sangat

besar pengaruhnya terhadap besar kecilnya jumlah produksi yang dihasilkan.

Karena mengingat bahwa usaha opak juga masih menggunakan alat mesin yang
52

masih tradisional. Aktivitas produksi yang dijalankan oleh seorang pengusaha

muslim terkait dengan motivasi keimanan atau keyakinan positif, yaitu semata-

mata untuk mendapatkan ridha Allah SWT, dan balasan di negeri akhirat.

Sehingga dengan motivasi atau keyakinan positif tersebut maka prinsip kejujuran,

amanah, dan kebersamaan akan dijunjung tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa

tujuan seseorang pengusaha tidak semata-mata mencari keuntungan maksimum,

melainkan tingkat keuntungan yang wajar (layak). Selain keuntungan yang

diperoleh ternyata manfaat keuntungan itu juga berperan penting untuk

kemaslahatan masyarakat. Seorang pengusaha diharuskan mengoptimalkan

kecerdasan. Karena faktor produksi yang digunakan untuk menyelenggarakan

proses produksi sifatnya tidak terbats, sehingga manusia harus bisa

mengoptimalkan akal yang telah diberikan. Sehingga dengan akal tersebut,

membuat pengusaha tidak mersa pesimis melainkan optimis yakin terhadap apa

yang diusahakannya. Tidak ada unsur yang mengandung haram didalam

melakukan produksi, supaya menjaga kepercayaan konsumen dalam membeli

produk opak tersebut.


53
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut:

1. Hasil uji t untuk variabel modal (X1) diperoleh t hitung sebesar 2,603,

hal tersebut membuktikan adanya pengaruh signifikan antara modal

terhadap tingkat produksi opak. Hal ini menunjukkan bahwa setiap

kenaikan modal sebesar satu satuan, maka akan meningkatkan hasil

produksi sebesar 2,603 satuan. Dengan besarnya modal yang diperoleh

maka akan dapat meningkatkan hasil produksi opak di Desa

Sidomulyo Deli Serdang.

2. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS 22.0 dapat

diketahui bahwa modal, tenaga kerja, bahan baku dan mesin secara

simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil produksi

opak. Hal ini dibuktikan dengan tingkat signifikansi 0,000Ftabel

(2,46). Berarti H1 diterima dan H0 ditolak yakni modal, tenaga kerja,

bahan baku dan mesin secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

hasil produksi opak di Desa Sidodadi Deli Serdang.

B. Saran

Untuk peningkatan produksi opak di Desa Sidomulyo maka disarankan

beberapa hal yang didasari dari hasil temuan pada penelitian ini, sebagai berikut:

52
53

1. Apabila produksi usaha opak di Desa Sidomulyo menginginkan

peningkatan produksi, maka diperlukan penambahan modal,

peningkatan keterampilan tenaga kerja, pengawasan kualitas bahan

baku, serta penggunaan mesin dengan tekhnologi yang tepat guna.

2. Penggunaan mesin yang masih tradisional, cara kerjanya yang

masih manual akan memperlambat proses produksi. Sehingga

dibutuhkan mesin yang lebih modren lagi untuk mempercepat

proses produksi. Hasil produksi yang diperoleh tercapai secara

maksimal.

3. Para pengusaha opak hendaknya lebih memerhatikan kondisi dan

jumlah tenaga kerja yang terlibat langsung dalam proses produksi

opak sehingga tidak terjadi kekukarangan tenaga kerja untuk

mencapai target produksi yang hendak dicapai oleh pengusaha

opak.

4. Oleh karena bahan baku merupakan salah satu faktor produksi

yang mempengaruhi produksi opak di Desa Sidomulyo, maka para

pengusaha opak harus melakukan kerjasama antara pemasok bahan

baku.

5. Untuk pelaku usaha opak perlu kiranya melakukan inovasi-inovasi

terhadap produk opak agar semakin memiliki keanaekaragaman

produk dan menarik minat konsumen terhadap produknya. Inovasi

yang dilakukan bisa berbentuk kemasan, serta nama atau brand

yang digunakan.
54
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahmat. 2018. Organisasi Dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Rineka


Cipta: Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Rineka Cipta: Jakarta.

Asri, Marwan dkk. Manajemen Perusahaan Pendekatan Operasinal. Yogyakarta :


BPFE, 1986.

Assauri, Sofyan. Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia, 2004.

Bo Adam Herlambang 2014 Analisis Usaha Industri Rumah Tangga dan


Penyerapan Tenaga Kerja Dalam Meningkatkan Pendapatan Keluarga

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Deli Serdang. Fair dan Case.
Prinsip-Prinsip Ekonomi Mikro, Y. Andri Zaimur, Terjemahan. Jakarta:
Erlangga, 2007.

Ediono, Pengantar Ekonomi, (Semarang: Undip, 2012).

Fathorrozi. M dan Tati Suhartati. Teori Ekonomi Mikro Dilengkapi Beberapa


Bnetuk Fungsi Produksi. Bandung: Salemba Empat, 2002.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi analisis multivariat dengan program IBM SPSS
17. Edisi 6. Semarang. Universitas Diponegoro.

Harimurti 2016 .Industri Rumah Tangga dalam pengaplikasian kehidupan sehari-


hari. Salemba empat . Jakarta
Hasanah, Sumbawa 2017 Peran Home Industri Dalam Meningkatkan
Perekonomian Di Desa Dsaloka Kecamatan Seteluk Kabupaten
Sumbawa Barat(Studi Pada Home Industri Abon Ikan Gabus).

Hakim, Lukman. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam. Jakarta : Penerbit Erlangga,


2012.

Irianto, Agus. Statistik Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta: Kencana, 2009.

Kahf, Monzer. Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.

54
55

Kurniawan, Safullah dan Trisnawati Ernie Sule. Pengantar Manajamen Edisi I.


Jakarta: Penerbit Kencana, 2000.

Kusuma, Hendra. Manajemen Produksi Perusahaan dan Pengendalian Produksi.


Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2004.

Kholmi, Masiyal. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: BPFE, 2003.

Kurniawan, Saefullah dan Erni Sule Tisnawati. Pengantar Manajemen. Jakarta:


Kencana.2005.

Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya. Lina, Annata dan Ellitan
Lena. Manajemn Operasi Dalam ra Manufaktur. Bandung: Alfabeta,
2007.

Keputusan Presiden RI no 99 tahun 1998 tentang usaha kecil

Mudrajat Kuncoro, et al. 2013. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur
(Path Analysis). Alfabeta: Bandung.

Muliawan 2013, Home Industri Skala Micro. Refika Aditama. Bandung.


Mahcfudz, Masyuhuri. Dasar-Dasar Ekonomi Mikro. Malang: Prestasi Pustaka
Publisher, 2007.

Mulyadi. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: UPPAMP YKPN, 2005.

Nuriana, Enan. Tata Cara Bisnis Dalam Mengelola Usaha Kecil. Jakarta : BALAI
PUSTAKA, 1996.

Purwi, Minto. Ekonomi. Jakarta: Yudisthira, 2000.

Prawirosentono, Sujadi. Manjamen Produksi dan Operasi. Jakarta: Bumi Aksara,


2000.

Riyanto, Bambang. Dasar – dasar Pembelajaran Perusahaan. Yogyakarta:


BPFE, 1997.

Rustam, Efendi. Produksi dalam Islam. Jakarta: Gema Insani, 2003.


56

Rizky Ananda, Peran Home Industri Dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga


(Studi Kasus Home Industry Keripik Di Kelurahan Kubu Gadang).

Silalahi Ulber. 2015. Metode Penelitian Sosial. Refika Aditama: Bandung.

Sugiyono. 2016. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta: Bandung.

Sumarsono,2013.Peran Kebijaksanaan Perkreditan Dalam Meningkatkan


Pendapata, Graha Ilmu : Bandung.

Sumodiningrat,2012.Membangun Perekonomian tantangan Millenium III,Prenada


Media Group : Jakarta.
Siswanto, Meldona. Perencanaan Tenaga Kerja Tinjauan Integratif . Malang :
UIN – MALIKI PRESS, 2012.

Soebroto, Thomas. Pengantar Tekhnik Berusaha. Semarang : Yayasan Purba


Dhanarta, 1979.

Subagyo, Pangestu. Manajemen Operasi. Yogyakarta: BPFE, 2000.

Sugiyono. Meteode Penelitian (Kuantitatif, Kualitatif, R & D). Bandung:


Alfabeta, 2008.

Sukirno, Sadono. Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga. Jakarta:


RajaGrafindo Persada, 2005.

Sumayang, Lalu. Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta:


Salemba Empat, 2003.

Suparmoko dan Irawan. Ekonomi Pembanguanan, Yogyakarta: BPFE, 1998.

Suryadi, Prawirosentono. Manajemen Operasi Edisi 4. Jakarta: Bumi Aksara,


2007.

Tambunan, 2014, Macam-Macam Industri Rumah Tangga, Bumi Aksara. Jakarta

Tarwaka, 2014, Ergonomi Industri. Harapan Press: Surakarta.

Widyawati Lekok. Akuntansi Keuangan Menengah. Jakarta: Bumi Aksara, 2012


57

Lampiran
KUESIONER
I. Identitas Penulis
Nama : Ahmad Faizal Fazry
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jurusan : Ekonomi Pembangunan
Fakultas : Ekonomi
Asal Perguruan Tinggi : Universitas Islam Sumatera Utara
Judul Penelitian : Pengaruh Industri Rumah Tangga Opak Ubi
Terhadap Peningkatan Pendapatan Masyarakat
(Studi Kasus Desa Sidomulyo Kecamatan Sibiru-
Biru).

Dengan ini saya mohon kesediaan Abg/Kakak untuk mengisi daftar


kuaesioner. Informasi yang anda berikan hanya semata-mata untuk melengkapi
data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Untuk itu, isilah kuesioner ini
dengan jawaban yang sebenar-benarnya. Atas kesediaan saudara/i, saya ucapkan
terimakasih.
Medan, September 2021
Peneliti

AHMAD FAIZAL FAZRY


NPM. 17170311016
58

Keterangan :berilah tanda checklist (√) pada kotak yang sesuai dengan identitas
anda!

II. IdentitasResponden :
No.Responden :
a. Jenis Kelamin : Laki-laki
: Perempuan
b. Umur : 17-23 tahun
: >23 tahun
c. Pendidikan : SMA
: S1
: S2

III. Petunjuk Pengisian :


1. Pilihlah jawaban paling tepat menurut anda.
2. Bacalah setiap pertanyaan dengan seksama.
3. Isilah semua nomor dengan memilih satu diantara 5 alternatif jawaban dengan
memberikan tanda cheklist (√) pada kolom yang sudah disediakan.
4. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut :
Keterangan : Nilai
SS = Sangat Setuju 5
S = Setuju 4
KS = Kurang Setuju 3
TS = Tidak Setuju 2
STS = Sangat Tidak Setuju 1
5. Jawablah semua jawaban yang ada tanpa ada yang terlewat.
59

DAFTAR PERNYATAAN

I. Idustri Rumah Tangga (X)


No Keterangan SS S KS TS STS

1 Bisnis Opak Ubi Menjadi


Komoditas Mata Pencarian Utama
Di Desa Sidomulyo.

2 Opak Ubi Banyak di Minatin


Masyarakat Kota.

3 Modal Untuk Berbisnis Opak Ubi


Sangat Besar.

4 Berbisnis Opak Ubi Menjanjikan


Keuntungan Sangat Besar

5 Bahan Baku Opak Ubi Mudah


Didapat

6 Harga Jual Opak Ubi Relatif


Mahal

7 Didesa Sidomulyo Banyak Di


Jumpain Industri Rumah Tangga
Opak Ubi Yang Mengakibatkan
Persaingan Begitu Ketat.

8 Opak Ubi Desa Sidomulyo


Memiliki Cita Rasa Yang Berbeda
di Bandingkan Opak Ubi Di Desa
Lain.

9 Opak Ubi Desa Sidomulyo


Memiliki Beberapa Rasa Yang
Enak.

10 Semua Orang Bisa Menekunin


Industri Rumah Tangga Opak
Ubi.
60

II. Peningkatan Pendapatan(Y)


No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Bisnis Opak Ubi Meningkatkan
Pendapatan Masyarakat Desa
Sidomulyo
2. Industri Rumah Tanga Opak Ubi
Menjadi Komoditas Utama Mata
Pencarian Masyarakat Desa
Sidomulyo.
3.. Industri Rumah Tangga Opak
Memberikan Penghasilan Tambahan
Masyarakat Di Desa Sidomulyo.
4. Industri Rumah Tangga Opak Ubi
Memberikan Penghasilan Tambahan
Yang Tak Terbatas
5. Industri Rumah Tangga Opak Ubi
Menjanjikan Keuntungan Yang
Besar.
6. Untuk Memulai Industri Rumah
Tangga Opak Ubi Tidak
Mementingkan Latar Belakang
Pendidikan
7. Dengan Ada Nya Industri Rumah
Tangga Opak Ubi , Remaja di Desa
Sidomulyo Memiliki Pemasukan
Tambahan
8. Industri Rumah Tangga Memberikan
Penghasilan Perbulan.
9. Industri Rumah Tangga Opak
Memberikan Penghasilan Tambahan
Masyarakat Di Desa Sidomulyo.
10. Semua Orang Bisa Menekunin
Industri Rumah Tangga Opak Ubi.
Untuk Meningkatan Pendapatan.
61

Lampiran 1

Hasil Spss Reabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha N of Items
Based on
Standardized
Items
,887 ,891 10

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha N of Items
Based on
Standardized
Items
,813 ,824 5

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha N of Items
Based on
Standardized
Items
,842 ,842 5
Lampiran 3

Hasil Uji Asumsi Klasik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 40
a,b Mean ,0000000
Normal Parameters
Std. Deviation 1,37737266
Absolute ,158
Most Extreme Differences Positive ,158
Negative -,097
Kolmogorov-Smirnov Z 1,002
Asymp. Sig. (2-tailed) ,268
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 5,503 3,230 1,704 ,097
1 x1 ,170 ,098 ,297 1,917 ,089 ,555 1,802
x2 ,397 ,171 ,397 2,666 ,026 ,555 1,802
a. Dependent Variable: y
62

Hasil Uji Regresi Linear Berganda Dan Hasil Uji T dan F


Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
(Constant) 5,503 3,230 1,704 ,097
1 x1 ,170 ,098 ,297 1,744 ,089 ,555 1,802
x2 ,397 ,171 ,397 2,326 ,026 ,555 1,802
a. Dependent Variable: y

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 49,986 2 24,993 12,498 ,000b
1 Residual 73,989 37 2,000
Total 123,975 39
a. Dependent Variable: y
b. Predictors: (Constant), x2, x1

Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Std. Error of the Durbin-Watson
Square Estimate
1 ,635a ,403 ,371 1,41411 2,083
a. Predictors: (Constant), x2, x1
b. Dependent Variable: y
63

Lampiran 2

Tabulasi Variabel X

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
1 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 45
7 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 45
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
13 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 42
14 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39
15 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 43
16 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
17 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 46
18 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 42
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 42
28 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 46
29 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41
30 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 43
∑X 126 130 126 125 128 129 125 124 126 130
∑Y 1269
(∑X)2 1587 1587 1562 1664 1537 1587
6 16900 6 5 16384 1 15625 6 6 16900
(∑Y)2 161036
∑X.Y 5360 5528 5354 5310 5440 5484 5319 5266 5360 5528

Tabulasi Variabel Y
64

No 1 2 3 4 5 Jumlah
65

1 5 5 4 5 4 23
2 4 4 4 4 4 20
3 4 4 4 4 4 20
4 5 5 5 5 5 25
5 4 4 4 4 4 20
6 4 4 5 4 5 22
7 4 5 5 4 4 22
8 4 4 4 4 4 20
9 5 5 5 5 5 25
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 4 4 4 20
12 5 4 5 5 5 24
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 3 4 4 19
15 4 4 4 5 4 21
16 4 4 4 4 5 21
17 5 5 5 5 5 25
18 4 4 4 4 4 20
19 4 4 4 4 4 20
20 4 4 4 5 4 21
21 4 4 4 4 4 20
22 4 4 4 4 4 20
23 4 4 4 4 4 20
24 4 4 4 4 4 20
25 4 4 4 4 4 20
26 4 4 4 4 4 20
27 4 5 5 4 4 22
28 5 4 4 4 5 22
29 4 4 4 4 5 21
30 4 4 4 4 4 20
∑X 126 126 126 127 128
∑Y 633
(∑X)2 15876 15876 15876 16129 16384
(∑Y)2 400689
∑X.Y
2676 2674 2678 2696 2717
66

Tabulasi Data Variabel Industri Rumah Tangga (X1)

N
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 ∑x
o
1 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 46
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
6 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 45
7 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 45
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
12 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 46
13 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 42
14 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
15 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 43
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
17 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 46
18 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 42
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 41
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
25 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
27 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 42
28 5 5 4 5 5 5 4 4 4 5 46
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
30 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
32 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 44
33 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 48
34 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 44
35 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 42
36 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 44
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41
38 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43
39 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39
40 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 42
∑ 175 172 171 170 167 168 169 170 171 173 1706
67

Tabulasi Data Variabel Peningkatan Pendapatan(Y)

No Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 ∑x
1 4 5 5 5 4 23
2 4 4 4 4 4 20
3 4 4 4 4 4 20
4 5 5 5 5 5 25
5 4 4 4 4 4 20
6 5 4 4 4 5 22
7 5 5 5 5 5 25
8 4 4 4 4 4 20
9 5 5 5 5 5 25
10 4 4 4 4 4 20
11 4 4 5 4 4 21
12 4 4 4 4 4 20
13 4 4 4 4 4 20
14 4 4 4 4 4 20
15 4 4 4 4 4 20
16 4 4 4 4 5 21
17 5 5 5 5 5 25
18 4 4 4 4 4 20
19 4 5 4 4 5 22
20 4 4 4 4 5 21
21 4 4 5 4 5 22
22 4 4 4 4 4 20
23 4 4 4 4 4 20
24 4 4 5 4 5 22
25 5 5 4 4 4 22
26 4 4 4 4 4 20
27 4 4 4 4 4 20
28 5 5 5 5 5 25
29 4 4 4 4 4 20
30 4 4 4 4 5 21
31 3 4 5 4 5 21
32 4 4 4 4 4 20
33 4 4 4 4 4 20
34 4 4 5 5 4 22
35 4 4 4 4 4 20
36 5 5 5 5 5 25
37 4 4 4 4 4 20
38 4 4 4 4 4 20
39 5 4 4 4 4 21
40 4 4 4 4 4 20
68

∑ 168 169 172 168 174 851

Tabulasi X1 dan Y

No X1 Y X12 Y2 ∑X1Y
1 46 23 2116 529 1058
2 40 20 1600 400 800
3 40 20 1600 400 800
4 50 25 2500 625 1250
5 40 20 1600 400 800
6 45 22 2025 484 990
7 45 25 2025 625 1125
8 40 20 1600 400 800
9 50 25 2500 625 1250
10 40 20 1600 400 800
11 40 21 1600 441 840
12 46 20 2116 400 920
13 42 20 1764 400 840
14 39 20 1521 400 780
15 43 20 1849 400 860
16 41 21 1681 441 861
17 46 25 2116 625 1150
18 42 20 1764 400 840
19 40 22 1600 484 880
20 41 21 1681 441 861
21 40 22 1600 484 880
22 40 20 1600 400 800
23 40 20 1600 400 800
24 40 22 1600 484 880
25 41 22 1681 484 902
26 40 20 1600 400 800
27 42 20 1764 400 840
28 46 25 2116 625 1150
29 41 20 1681 400 820
30 43 21 1849 441 903
31 50 21 2500 441 1050
32 44 20 1936 400 880
33 48 20 2304 400 960
34 44 22 1936 484 968
35 42 20 1764 400 840
36 44 25 1936 625 1100
37 41 20 1681 400 820
38 43 20 1849 400 860
39 39 21 1521 441 819
69

40 42 20 1764 400 840


∑ 1706 851 73140 18229 36417

Anda mungkin juga menyukai